presentasi pelumasan pd sistem turbin
DESCRIPTION
Sistem PembangkitPelajaran Konversi EnergiTRANSCRIPT
Kamis,10 Nov 2005Kamis,10 Nov 2005 Lecturer :Bpk Yusaffar M.EngLecturer :Bpk Yusaffar M.Eng
PELUMASAN PADA PELUMASAN PADA SISTEM TURBINSISTEM TURBIN
SISTEM LUBRIKASI TURBIN AIRSISTEM LUBRIKASI TURBIN AIR
FUNGSI SISTEM PELUMASAN :
Sebagai bantalan atau pemisah antara dua bagian yang bergerak.
Sebagai pendingin dari dalam (internal cooling).
Menghindari keausan dari komponen – komponen yang saling kontak langsung.
Membuang kotoran dan pencemaran-pencemaran lainnya.
Memindahkan Tenaga
Meredam Kejutan
Jenis-Jenis pelumasJenis-Jenis pelumas
• Dilihat dari bentuk fisik:
1. Pelumas Padat (Solid Lubrication)
2. Pelumas Cair (Liquid Lubrication)• Dilihat kepada penggunaannya:
1. Pelumas Industri
2. Pelumas Otomotif
3. Pelumas Perkapalan
4. Pelumas Penerbangan
Istilah dalam pelumasanIstilah dalam pelumasan
1. Viscosity
2. Viscosity index
3. Flash Point
4. Fire Point
5. Pour Point
6. Cloud Point
7. Aniline Point
Tipe-tipe pelumasanTipe-tipe pelumasan
Ada 3 tipe atau kondisi pelumasan,yaitu:
• Thick-Film (Hydrodynamic)Lubrication
• Thick-Film Lubrication
• Boundary Lubrication
HL;K;’;‘J] PELUMASAN PADA SISTEM TURBIN AIR
•Daerah-daerah yang memerlukan pelumasan
•Komponen utama dan pendukung sistem pelumasan
•Mekanisme kerja sistem pelumasan
•Hal-hal yang perlu di cek dan dikendalikan pada sistem pelumasan agar tidak terjadi trip
MINYAK PELUMAS PADA TURBINMINYAK PELUMAS PADA TURBIN
Adapun pengujian untuk minyak pelumasan pada turbin,yaitu:
1. Spectrometric Analysis
Teknik untuk mendeteksi dan mengetahui banyaknya unsur-unsur metal pada penggunaan minyak.
2. Rotade Filter Spectroscopy
Teknik untuk mendeteksi besarnya atau kekasaran unsur metal dan kontaminan pada sampel minyak.
3. Viscosity
Menunjukan kekentalan minyak.
4. Infrared Analysis
Teknik mendeteksi kontaminasi minyak pelumas.
5. Total Acid Number
Metode untuk mengindikasikan keasaman relatif pada minyak pelumas.
6. Water
Kontaminasi air pada pelumasan turbin tidak diperbolehkan melebihi 100 ppm.
7. Particle Count
Untuk menghitung dan mengklasifasikan partikel pada fluida.
8. Analytical Ferrography
Mekanisme kerja sistem pelumasan
Minyak disimpan dalam suatu reservoir untuk mengisi pompa kemudian didinginkan, disaring,didistribusikan kepada pengguna akhir,dan dikembalikan ke reservoir.
Reservoir dipanaskan untuk penyalaan awal dengan indikasi suhu lokal.
Reservoir terpisah dari pelat dasar dan dipasang untuk menahan kotoran dan air.
Waktu penyimpanan minyak pada reservoir harus 10 menit dari aliran normal dan total volume dibawah level operasi minimum.
Level rundown,yaitu level tertinggi minyak dalam reservoir dapat tercapai selama sistem tidak bekerja.
Sistem pelumasan dilengkapi dengan pompa minyak utama dan katup kendali
Kapasitas pompa utama harus 10 – 15 % lebih besar dari pemakaian sistem maksimum.
DAERAH DAERAH YANG MEMERLUKAN PELUMASANDAERAH DAERAH YANG MEMERLUKAN PELUMASAN
A. Journal Bearing
1. Cylinder Bearing
Ketahanan terhadap beban bagus.
2. Axial Groove Bearing
Ketahanan sama seprti cylinder bearing.
3. Eleptical Bearing
4. Multilobe Bearing
Karakteristik beban pada arah radial
5. Tilting Bearing
Sama dengan Multilobe bearing.
B. Roda GigiDigunakan untuk menghubungkan putaran turbin ke Generator.
C. GovernourOli digunakan untuk menggerakan ujung / pangkal piston.
KOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG SISTEM PELUMASANKOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG SISTEM PELUMASAN
A. Tangki minyak pelumas (Reservoir)
Kegunaan:
Menampung sejumlah minyak pelumassan yang cukup untuk mensuplai sistem.
Tempat sementara minyak pelumas yang bersikulasi dalam sistem .
Menyediakan kondisi pengisapan yang memadai untuk semua pompa oli.
Menampung seluruh minyak pelumas ketika unit trip.
B. Oil Pump
Dalam sistem pelumasan pada turbin air mempunyai dua buah pompa:
1. Pompa Utama →Menggunakan pompa oli jenis pompa sentrifugal
Fungsi:Mensuplai minyak pelumas ke bagian bagian yang akan dilumasi.
Pelaksanaan:Harus dilengkapi dengan priming pump dan Booster pump.
Penggerak pompa utama:1. Motor AC,DC
2. Digerakan Motor listrik selama Start-up atau Start awal dan pada putaran penuh.
2. Pompa Pelengkap atau Pompa Cadangan
Fungsi : Membantu Pompa utama dalam Mensuplai minyak pelumas.
Penggerak : Sama dengan Pompa utama.
C. Oil Cooler
Fungsi : Untuk pendingin minyak pelumas yang panas supaya temperaturnya kembali ke keadaan semula.
Biasanya digunakan air sebagai media pendingin oli.
Temperatur oli ketika panas (keluar dari bantalan sebelum masuk cooler sekitar 62-650C) setelah didinginkan menjadi sekitar 450C
Heat ExchangerHeat Exchanger
D. Strainer / Oil Filter
Fungsinya agar kondisi oli selalu bersih maka filter dibersihkan secara periodik.
E. Oil Control Component
Yang dikontrol dalam minyak pelumas:
1. Temperatur
2. Tekanan
3. Kekentalan Oli (viscosity)
4. Laju aliran minyak pelumas
Pelumasan pada governorPelumasan pada governor
OIL HEADOIL HEAD
• Menyediakan tekanan untuk blade servomotor dan servomotor mengalirkannya ke governor
Skema aliran sirkulasi minyak Skema aliran sirkulasi minyak pelumaspelumas
BEARINGBEARING