presentasi kasus dr. koko

Upload: angga-maulana-ibrahim

Post on 10-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUSTB paru BTA (-) lesi luas kasus kambuh dengan Pneumothorax dextra ec. TB paru

Oleh:Angga Maulana Ibrahim (1110103000085)Julia Lestari (1110103000042)Nida Khofia (11101030000)Rima Pahlasari (1110103000026)

Pembimbing:dr. Fordiastiko, Sp.P

KEPANITERAAN KLINIK PULMONOLOGIRUMAH SAKIT PARU DR. M. GOENAWAN PARTOWIDIGDOPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2014

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah presentasi kasus iniyang berjudul TB paru kasus baru BTA (-) dengan hemoptisis.Makalah presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik di stase Pulmonologi Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua, Bogor.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan danpenyelesaian makalah ini, terutama kepada :1. Dr. Alvin Kosasih, Sp.P selaku pembimbing presentasi kasus ini.2. Semua dokter dan staf pengajar di SMF Pulmonologi RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo.3. Rekan-rekan Kepaniteraan Klinik Pulmonologi RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo atas bantuan dan dukungannya.Kami menyadari dalam pembuatan makalah presentasi kasus ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah presentasi kasus ini sangat kami harapkan.Demikian, semoga makalah presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bisa membuka wawasan serta ilmu pengetahuan kita,terutama dalam bidang Pulmonologi

Bogor, 19 Juli 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh infeksiMycobacterium tuberculosis. Walaupun pengobatan tuberkulosis global yang efektif sudah tesedia tapi sampai saat ini tuberkulosis masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama. Pada bulan maret 1993 WHO mendeklarasikan tuberkulosis sebagai global health emergency. Tuberkulosis dianggap sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena kurang lebih 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh mikobakterium tuberkulosis.Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India. Diperkirakan terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB setiap tahunnya. Di Indonesia, TB merupakan pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia.Umumnya pasien datang dengan keluhan batuk berdahak, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, keringat dingin di malam hari, demam, dan nafsu makan menurun. Batuk darah atau hemoptisis terjadi akibat inflamasi dan edema pada mukosa saluran napas yang menyebabkan rupturnya pembuluh darah superfisial. Berdasarkan penelitian di RS Persahabatan, 76,6% kasus batuk darah disebabkan oleh TB. Batuk darah atau hemoptisis diklasifikasikan berdasarkan banyaknya darah yang keluar saat batuk yaitu batuk darah ringan; jumlah darah yang dikeluarkan kurang dari 25 ml/24 jam, batuk darah sedang jumlah darah 25 - 250 ml/24 jam, dan batuk darah masif jumlah darah lebih dari 600 ml/24 jam. Hemoptisis sering kali menyebabkan kematian akibat terjadinya asfiksia karena tersumbatnya saluran nafas oleh bekuan darah. Selain itu dapat terjadi syok hipovolemik akibat hilangnya volume darah. Oleh karena komplikasi hemoptisis yang dapat mengancam jiwa tersebut, maka dibutuhkan penanganan gawat darurat dan manajemen yang tepat sehingga prognosis pasien dapat menjadi lebih baik.

BAB IIILUSTRASI KASUS

I. IDENTITAS PASIENNama: Tn. SJenisKelamin:Laki-lakiUsia: 63 tahun Agama: IslamAlamat: leuwiliang Suku: SundaStatus Pernikahan: MenikahTanggal Masuk RS : 21-7-2014, jam 19.00.II. ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 23 Juli 2014a. Keluhan UtamaSesak sejak 1 tahun SMRS, memberat 1 minggu SMRSb. Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh sesak napas yang semakin memberat sejak 2 minggu SMRS, dirasakan sepanjang hari, tidak dipengaruhi aktivitas dan posisi,tidak disertai bunyi ngik-ngik dannyeri dada. Pasien mengeluh sering batuk berdahak hijau sejak 2 tahun yang lalu, darah (-), ketika batuk sesak memberat, batuk dirasakan sepanjang hari. Nafsu makan pasien menurun, penurunan BB 10 kg dalam waktu 2 tahun. Pasien sering berkeringat di malam hari. Demam, nyeri perut, mual dan muntah disangkal pasien. BAK dan BAB normal.Pasien sempat dirawat di RS depok selama 5 hari, diberikan obat paru namun tidak menggunakan obat suntik. Keluhan membaik pasien diperbolehkan pulang, namun setelah 2 hari di rumah keluhan sesak timbul kembali dan pasien dirawat di RS leuwiliang selama 9 hari. Keluhan tidak membaik, pasien dilakukan pemasangan WSD dan pemberian obat paru minum dan suntik setelah dinyatakan tes dahak (+).Pasien dirujuk ke RSPG pada tanggal 21/7/2014, saat di IGD pasien dilakukan anamnesis, dianjurkan pemeriksaan darah lengkap da dahak. Pasien dipasang infus dan diberikan obat-obatan. Saat di IGD sudaj dilakukan pemasangan selang c. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat TB paru tahun 2012, diberikan OAT selama 6 bulan dinyatakan sembuh oleh dokter, kemudian pasien kambuh kembali tahun 2013 diberikan OAT dengan menggunakan obat suntik selama 8 bulan namun dinyatakan sembuh kembali. Namun keluhan pasien kambuh kembali saat ini sudah diberikan RHZES selama 2 hari. Riwayat penyakit paru lainnya disangkal. Riwayat hipertensi, diabetes melitus, alergi, penyakit hati, jantung disangkal. d. Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama. Riwayat asma disangkal. Riwayat penyakit jantung, hati, hipertensi, diabetes melitus, alergi di sangkal. e. Riwayat Sosial dan KebiasaanPasien tinggal di lingkungan yang padat, ventilasi kurang dan udara yang dingin. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang perhari sejak umur 14 tahun, alkohol (-), obat-obatan (-). Namun berhenti sejak 1 bulan yang lalu. Konsumsi alkohol dan penggunaan jarum suntik disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik di ruangan tanggal 23 Juli 2014.Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentisTanda vital TekananDarah: 100/60 mmHg Nadi: 80 x/menitPernapasan: 20 x/menitSuhu: 36,8c Tinggi badan: 165 cmBerat badan: 35 kgBMI: 12,9 (underweight)

Status GeneralisKepala : Normosefal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, berwarna putih.Mata : Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , pupil bulat isokor +/+, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tak langsung +/+Telinga : Normotia +/+, nyeri tekan tragus dan anti tragus -/-, serumen -/-Hidung : Deviasi septum -/-, sekret -/-, konka hiperemis -/-Mulut : mukosa bibir tidak kering, stomatitis (-)Tenggorok : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1Leher : Bentuk simetris, trakea lurus ditengah, tidak teraba pembesaran tiroid, JVP 5+2 cmH2O, KGB tidak teraba membesarParu depan: Inspeksi : frekuensi napas 20x/menit, bentuk dada normal, tidak ada scar, benjolan dan emfisema subkutis, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis. tampak sesak nafas, pelebaran sela iga (+), terpasang WSD, undulasi (+) Palpasi : tidak ada benjolan, emfisema subkutis (+), pelebaran sela iga (+), ekspansi dada kanan tertinggal, vokal fremitus kanan menurun. Perkusi : sonor pada lapang paru kiri, hipersonor pada lapang paru kanan. Auskultasi : vesikuler menurun/+, ronkhi +/+, wheezing +/+Paru belakang: Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada scar, benjolan dan emfisema subkutis, pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis, pelebaran sela iga (+) Palpasi : tidak ada benjolan, emfisema subkutis (+), pelebaran sela iga (+), vokal fremitus menurun pada lapang paru kanan Perkusi : sonor pada lapang paru kiri, hipersonor pada lapang paru kanan. Auskultasi : vesikuler menurun/+, ronkhi +/+, wheezing +/+JantungI : Pulsasi ictus cordis terihat pada ICS V garis midclavicula sinistraP: Pulsasi ictus cordis teraba ICS V garis midclavicula sinistra P : Batas jantung kanan : ICS V linea sternalis dextra Batas jantung kiri : ICS VI 2 linea midklavikula sinistra Pinggang jantung : ICS II linea parasternalis sinistraA : BJ I, II normal, murmur (-), gallop (-)AbdomenI : Datar, lemas, dinding perut sejajar dinding dada.A : Bising usus (+) normal.P : supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba.P : Timpani, shifting dulness (-)Ekstremitas: akral hangat, CRT