preeklampsia komplikasi

12
Keluhan Utama BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian 3.2. Definisi Operasional 1. Prevalensi adalah jumlah suatu penyakit pada periode waktu tertentu dibandingkan dengan populasi. Perhitungan prevalensi pada penelitian ini adalah jumlah kasus pasti hemoroid periode Januari 2009 Juli 2011 dibandingkan seluruh kasus dengan diagnose banding hemoroid. 2. Hemoroid adalah penyakit yang diderita pasien dan terdiagnosa oleh dokter dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan disertai maupun tidak disertai pemeriksaan anuskopi atau kolonoskopi. 3. Keluhan utama adalah keluhan yang membuat pasien hemoroid untuk mengunjungi dokter. Cara pengukuran adalah observasi. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah: a. Nyeri b. Perdarahan c. Massa pada anorektal d. Gatal pada anorektal (Pigot dkk, 2005). 4. Umur adalah umur pasien hemoroid yang tercantum didalam data rekam medis dan dinyatakan dalam tahun. Cara pengukuran adalah dengan observasi. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah: Umur Jenis kelamin Hemoroid Jenis dan derajat hemoroid Prevalensi Universitas Sumatera Utara

Upload: anditha-namira-rs

Post on 29-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

preeklampsia komplikasi

TRANSCRIPT

Page 1: preeklampsia komplikasi

Keluhan

Utama

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian

3.2. Definisi Operasional

1. Prevalensi adalah jumlah suatu penyakit pada periode waktu tertentu

dibandingkan dengan populasi. Perhitungan prevalensi pada penelitian

ini adalah jumlah kasus pasti hemoroid periode Januari 2009 – Juli

2011 dibandingkan seluruh kasus dengan diagnose banding hemoroid.

2. Hemoroid adalah penyakit yang diderita pasien dan terdiagnosa oleh

dokter dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan disertai

maupun tidak disertai pemeriksaan anuskopi atau kolonoskopi.

3. Keluhan utama adalah keluhan yang membuat pasien hemoroid untuk

mengunjungi dokter. Cara pengukuran adalah observasi. Alat ukur

adalah rekam medis. Hasil ukur adalah:

a. Nyeri

b. Perdarahan

c. Massa pada anorektal

d. Gatal pada anorektal (Pigot dkk, 2005).

4. Umur adalah umur pasien hemoroid yang tercantum didalam data

rekam medis dan dinyatakan dalam tahun. Cara pengukuran adalah

dengan observasi. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah:

Umur

Jenis kelamin

Hemoroid

Jenis dan

derajat

hemoroid

Prevalensi

Universitas Sumatera Utara

Page 2: preeklampsia komplikasi

a. < 15 tahun

b. 15 – 44 tahun

c. 45 – 64 tahun

d. ≥ 65 tahun ( Everheart, 2004).

Skala ukur: ordinal.

5. Jenis kelamin adalah jenis kelamin pasien hemoroid yang tercantum

dalam data rekam medis. Cara pengukuran adalah observasi. Alat ukur

adalah rekam medis. Hasil ukur adalah:

a. Pria

b. Wanita

Skala: Nominal.

6. Jenis hemoroid adalah jenis hemoroid yang diderita pasien dan

tercantum dalam data rekam medis.

Cara pengukuran adalah dengan observasi pada data rekam medis dan

keluhan yang bersangkutan dengan jenis hemoroid. Hemoroid eksternal

ditandai dengan keluhan adanya rasa terbakar, nyeri, gatal. Sedangkan

hemoroid internal ditandai dengan prolapsus dan pengeluaran mukosa,

perdarahan, rasa tak nyaman, gatal (Villalba dan Abbas, 2007). Alat

ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah:

a. Hemoroid eksternal

b. Hemoroid internal.

Skala: Nominal

7. Derajat hemoroid adalah derajat hemoroid internal yang tercantum

dalam data rekam medis. Derajat hemoroid internal dibagi atas empat

derajat yaitu derajat I, II, III, dan IV. Cara ukur yang digunakan adalah

observasi data rekam medis dengan tanda dan gejala tiap derajat

hemoroid internal yaitu:

Derajat I ditandai dengan adanya perdarahan tanpa tanpa nyeri.

Darah tampak segar dan dapat terlihat pada feses dan tidak

tercampur feses. Perdarahan terjadi saat defekasi, terdapat tetesan

darah.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: preeklampsia komplikasi

Derajat II ditandai dengan perdarahan tanpa nyeri, massa pada anus

saat defekasi, rasa terbakar atau gatal pada anus.

Derajat III ditandai dengan perdarahan tanpa nyeri, massa pada anus

saat defekasi, mucous leakage, rasa terbakar atau gatal pada anus,

hemoroid yang prolapsus dapat dimasukkan secara manual.

Derajat IV ditandai dengan hemoroid yang prolapsus dan tidak

dapat dimasukkan secara manual, mukosa pada perianal, perdarahan

dapat disertai nyeri (Cintron dan Abcarian, 2008).

Alat ukur yang digunakan adalah rekam medis. Hasil pengukuran

adalah:

a. Derajat I

b. Derajat II

c. Derajat III

d. Derajat IV

Skala: ordinal.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: preeklampsia komplikasi

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan

desain cross sectional. Desain cross sectional adalah suatu desain penelitian

dimana pengumpulan data telah dilakukan secara bersamaan dengan melihat data

rekam medik penderita hemoroid yang tercatat selama periode 2009-2011.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di bagian rekam medik RSUP Haji Adam

Malik Medan dan telah dilakukan selama bulan Juli – Agustus 2011.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh pasien hemoroid. Sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh bagian dari populasi yang didapat dari rekam medis. Adapun besar

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sama dengan jumlah populasi

(total sampling). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non

randomized accidental sampling yaitu mengambil sampel yang kebetulan ada atau

tersedia ditempat penelitian yang didapat melalui rekam medis pasien.

4.4. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data adalah dengan menggunakan seluruh rekam

medis pasien penderita hemoroid selama periode 2009-2011 yang didapat di

bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan.

4.5. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan SPSS (Statistical

Product and Service Solution) dan kemudian telah dianalisa secara deskriptif

dengan menggunakan tabel distributif.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: preeklampsia komplikasi

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di bagian rekam medik RSUP Haji Adam

Malik Medan. Lokasi penelitian terletak di jalan Bunga Lau nomor 17, Kelurahan

Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan. Sesuai dengan SK Menkes

no. 355/Menkes/SK/VII/1990 RSUP Haji Adam Malik merupakan rumah sakit

dengan predikat A. Dengan predikat tersebut, RSUP Haji Adam Malik berarti

telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan

yang kompeten. Selain itu RSUP Haji Adam Malik adalah rumah sakit rujukan di

wilayah pembangunan A yaitu Sumatera Utara, Aceh, Sumatera barat, dan Riau.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

Populasi penelitian merupakan kasus yang memiliki diagnosa banding

hemoroid sebanyak 240 orang. Sedangkan sampel merupakan kasus dengan

diagnosa hemoroid berjumlah 166 orang. Dalam penelitian ini karakteristik

sampel yang diamati adalah jenis kelamin, umur, keluhan utama, jenis hemoroid

dan derajat hemoroid. Data diperoleh dengan melihat rekam medis yang tersimpan

di Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik Medan.

Pada tabel 5.1. digambarkan karakteristik sampel berdasarkan jenis

kelamin, ditemukan sebanyak 95 orang (57,2%) penderita hemoroid dengan jenis

kelamin lelaki dan sebanyak 71 orang (42,8%) penderita hemoroid dengan jenis

kelamin perempuan.

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persen (%)

Lelaki 95 57,2

Perempuan 71 42,8

Total 166 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 6: preeklampsia komplikasi

Pada penelitian ditemukan penderita hemoroid dengan kelompok umur

<15 tahun sebanyak 1 orang (0,6%). Kelompok umur 15-44 tahun dengan

frekuensi tertinggi yaitu 77 orang (46,4%) diikuti dengan kelompak umur 45-64

tahun sebanyak 60 orang (36,1%) serta kelompok umur >65 tahun sebanyak 28

orang (16,9%).

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Usia Frekuensi Persen(%)

< 15 tahun 1 0,6

15-44 tahun 77 46,4

45-64 tahun 60 36,1

>65 tahun 28 16,9

Total 166 100

Selain itu keluhan utama yang paling sering dialami pasien adalah

perdarahan dari anus yang tercatat sebanyak 82 orang (49,4%), diikuti dengan

benjolan sebanyak 51 orang (30,7%), nyeri sebanyak 12 orang (7,2 %). Selain itu

terdapat keluhan lain yang tidak spesifik yaitu konstipasi, nyeri perut, dan

mencret. Keluhan tidak spesifik tersebut didapati pada 15 orang (9,0%) penderita.

Perdarahan dari anus yang disertai dengan gejala lain sebanyak 6 orang (3,6 %)

Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Keluhan Utama

Keluhan utama Frekuensi Persen(%)

Berdarah 82 49,4

Benjolan 51 30,7

Nyeri 12 7,2

Lainnya 15 9,0

Berdarah disertai gejala

lainnya 6 3,6

Total 166 100,0

Jenis hemoroid yang paling sering ditemukan adalah hemoroid internal

dengan frekuensi 102 orang (61,4%), hemoroid eksternal sebanyak 43 orang

Universitas Sumatera Utara

Page 7: preeklampsia komplikasi

(25,9%). Penderita dengan hemoroid internal dan eksternal yang terjadi

bersamaan tercatat sebanyak 21 orang (12,7%).

Tabel 5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Hemoroid

Jenis Hemoroid Frekuensi Persen(%)

Internal 102 61,4

Eksternal 43 25,9

Internal dan eksternal 21 12,7

Total 166 100,0

Terdapat 123 pasien dengan hemoroid internal, baik yang hemoroid

internal saja ataupun hemoroid internal yang timbul bersamaan dengan hemoroid

eksternal. Sebanyak 45 orang dengan hemoroid internal derajat I. Hemoroid

internal derajat II sebanyak 33 orang (26,8%), dan derajat III sebanyak 28 orang

(22,8%). Pasien dengan diagnosa hemoroid derajat IV sebanyak 17 orang

(13,8%).

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Derajat Hemoroid Internal

Derajat hemoroid Frekuensi Persen(%)

I 45 36,6

II 33 26,8

III 28 22,8

IV 17 13,8

Total 123 100,0

5.2. Pembahasan

5.2.1. Perhitungan Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik periode

Januari 2009 – Juli 2011

Diketahui dari 240 kasus yang memiliki diagnosa banding hemoroid

ditemukan sebanyak 166 kasus dengan diagnose hemoroid.

Dari hasil penelitian dilakukan perhitungan sebagai berikut:

= (166/240) x 100%

= 69,17 %

Universitas Sumatera Utara

Page 8: preeklampsia komplikasi

Sesuai dengan perhitungan di atas, maka prevalensi hemoroid di RSUP

Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2009 – Juli 2011 adalah 69,17 %.

5.2.2. Distribusi Hemoroid berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian didapati jumlah penderita hemoroid dengan jenis

kelamin lelaki sebanyak 95 orang sedangkan perempuan sebanyak 71 orang. Hal

ini menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara kedua gender. Jadi

meskipun lelaki lebih banyak yang terkena hemoroid tapi perempuan juga

memiliki peluang yang sama besar.

5.2.3. Distribusi Hemoroid Berdasarkan Umur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok umur yang

terbanyak menderita hemoroid yaitu kelompok umur 15-44 tahun dan kelompok

umur 45-64 tahun. Kedua kelompok tersebut mendominasi angka kejadian

hemoroid dibandingkan dengan kelompok umur <15 tahun dan > 65 tahun. Hasil

ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan hemoroid sering terjadi

pada dewasa dengan umur 45 sampai dengan 65 tahun (Chong dkk, 2008).

Penuaan berhubungan dengan diverse effect pada usus besar diantaranya

termasuk gangguan dalam pembelahan mukosa, diferensiasi, metabolism, dan

imunitas. Penyakit yang umum sering ditemukan pada orangtua termasuk kanker

kolon, divertikulosis, dan pola BAB yang terganggu. Ketiga-tiganya akan

mengarah kepada konstipasi dan diare kronik ( Hall, 2009). Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Villalba dan Abbas (2007) yang menyatakan bahwa konstipasi

dan diare kronik merupakan faktor-faktor yang dapat mendukung terjadinya

hemoroid.

Selain itu pada orang-orang dengan usia lanjut, permasalahan utama yang

sering terjadi adalah imobilitas dan polifarmasi (World Gastroenterology

Organisation, 2007). Kedua hal ini berpengaruh pada pola BAB dan menjadikan

orang dengan usia yang lebih tua cenderung terkena konstipasi lima kali lebih

sering daripada yang lebih muda. Dan konstipasi tersebut dapat berlanjut menjadi

hemoroid.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: preeklampsia komplikasi

Efek degenerasi akibat penuaan dapat memperlemah jaringan penyokong

dan bersamaan dengan usaha pengeluaran feses yang keras secara berulang serta

mengedan akan meningkatkan tekanan terhadap bantalan tersebut yang akan

mengakibatkan prolapsusn(Acheson dan Schofield, 2006).

5.2.4. Distribusi Hemoroid berdasarkan Keluhan Utama

Pada penelitian ini didapati bahwa keluhan yang paling sering membawa

pasien ke dokter adalah perdarahan. Pada hasil didapati sebanyak 82 orang dengan

keluhan perdarahan. Pasien yang mengeluhkan adanya benjolan pada daerah

anorektal sebanyak 51 orang sedangkan nyeri sebanyak 12 orang. Hal ini sesuai

dengan penelitian sebelumnya dimana Pigot dkk (2005) menyatakan terdapat

empat gejala utama yang membuat pasien datang ke praktek dokter diantaranya

adalah nyeri, perdarahan, massa, dan pruritus pada anal. Perdarahan, benjolan,

dan nyeri dapat terjadi bersamaan. Pada hasil penelitian didapatkan kejadian

keluhan perdarahan anorektal yang disertai gejala lain sebanyak 6 orang. Hal ini

sesuai dengan penggambaran karakteristik dari penelitian Osborn dkk (2009) yang

mengemukakan bahwa sebanyak 45% pasien mengeluhkan perdarahan disertai

dengan gejala lain seperti nyeri, konstipasi dan lain-lain. Selain itu juga terdapat

gejala lainnya yaitu konstipasi, nyeri perut, dan mencret. Adanya konstipasi

menunjukkan kesesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Villalba dan

Abbas (2007) yang menyatakan faktor yang berperan dalam perkembangan

hemoroid adalah kehamilan, hereditas, konstipasi, dan lamanya waktu yang

dihabiskan di toilet saat buang air besar.

5.2.5. Distribusi Hemoroid berdasarkan Jenis Hemoroid

Pada penelitian ini diketahui bahwa dari 166 pasien, sebanyak 102 orang

menderita hemoroid internal. Jenis hemoroid tersebut merupakan jenis yang

paling banyak ditemukan di RSUP Haji Adam Malik. Sedangkan hemoroid

ekternal sebanyak 43 orang. Pada penelitian ini juga ditemukan kejadian hemoroid

internal dan eksternal ditemukan bersamaan, angka kejadian tersebut sebanyak 21

orang.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: preeklampsia komplikasi

5.2.6. Distribusi Hemoroid berdasarkan Derajat Hemoroid Internal

Pada penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar pasien menderita

hemoroid derajat I sebanyak 45 orang (36,6%) namun jumlah ini tidak telalu

signifikan bila dibandingkan dengan pasien hemoroid derajat II yang berjumlah

sebanyak 33 orang (26,8%). Perbandingan ini cukup berbeda dengan karakteristik

yang ditemukan oleh Osborn dkk (2009) dimana pasien dengan hemoroid internal

derajat I sebanyak 7 % sedangkan hemoroid internal derajat II sebanyak 74 %.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: preeklampsia komplikasi

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam

penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Prevalensi hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode

januari 2009 – Juli 2011 adalah 166 kasus (69,17%).

2. Dalam penelitian ini lelaki lebih sering menderita hemoroid dengan

frekuensi sebesar 95 orang (57,2%) bila dibandingkan dengan

perempuan yang memiliki frekuensi sebesar 71 orang (42,8 %), namun

perbedaan itu tidak terlalu signifikan.

3. Kelompok umur yang terbanyak menderita hemoroid adalah 15-44

tahun dengan frekuensi sebanyak 77 orang (46,4%), sedangkan

kelompok umur <15 tahun merupakan kelompok usia yang paling

jarang menderita hemoroid dengan pasien sebanyak 1 orang (0,6%).

4. Keluhan utama yang paling sering ditemukan pada pasien hemoroid

adalah perdarahan yaitu sebanyak 82 orang (49,4%)

5. Jenis hemoroid yang paling sering ditemukan pada pasien hemoroid

adalah hemoroid internal dengan frekuensi sebanyak 102 orang

(61,4%). Namun hemoroid internal dan eksternal dapat terjadi

persamaan dimana ditemukan sekitar 21 orang (12,7%) pada data

rekam medis.

6. Derajat hemoroid interna yang paling banyak diderita pasien hemoroid

adalah derajat I frekuensi 45 orang (36,6%) sedangkan derajat IV

adalah derajat hemoroid yang paling sedikit ditemukan pada pasien

hemoroid di RSUP Haji Adam Malik dengan frekuensi sebesar 17

orang (13,8%).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: preeklampsia komplikasi

6.2. Saran

1. Peningkatan kualitas pencatatan dari rekam medis baik dari kejelasan

tulisan maupun kelengkapannya.

2. Sebaiknya ditingkatkan penyuluhan – penyuluhan pola makanan sehat

dan kaya serat pada masyrakat untuk mengurangi kejadian hemoroid.

Universitas Sumatera Utara