praktikum sistem indra
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA
SARAF DAN INDERA
Disusun Oleh :
Amelia Anggita
Deika Trioktavia
Faiqoh Tussalamah
Halimah Tusa’diah
Januar Try Santosa
Tri Wulan Puspitasari
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2011/2012
SARAF DAN INDERA
A. Tujuan
1. Mempelajari refleks tendon pada patella manusia
2. Mengidentifikasi jumlah reseptor sentuhan pada beberapa daerah permukaan kulit
tubuh manusia.
3. Menentukan daerah pengecapan berbagai rasa pada lidah manusia.
4. Menentukan jarak bintik buta dari mata, menetukan daerah bintik buta pada kertas
dan menentukan titik pandangan dekat.
5. Mempelajari thermoreseptor
B. Landasan teori
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai
fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan
adanyakoordinasi (pengaturan). Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi
dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Indera berperan sebagai
reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar
untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh
dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera
itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki
lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat
memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang
cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia
normal.
a. Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam
bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya
dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama
lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing
pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40
unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses
melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata
mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat
dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah
ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang
melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk
memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan
mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Bagian-bagian mata :
a. Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan
relatif kuat.
b. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar
sklera.
c. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari
iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.
d. Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.
e. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan
di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara
merubah ukuran pupil.
f. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus;
berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
g. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata;
berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
h. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke
otak.
i. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea
(mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan
kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
j. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina
(mengisi segmen posterior mata).
b. Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau
sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang
sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma
makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali
bau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu
pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson
yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan
epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia
bau-bauan di udara.
Gambar : Struktur indera pembau
c. Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa
seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan
minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk
merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan
berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
d. Telinga
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di
sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita
tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar
disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian
dalam. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam.
e. Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu,
sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat
pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke
bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah
atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang
berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari
lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin
menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan
lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah
lapisan tanduk disebut stratum korneum
C. Alat dan bahan
1. Refleks pada tendon manusia
a) Palu atau alat pemukul lainnya
b) Kursi
2. Identifikasi reseptor sentuhan
a) Kertas ukuran 3 cm x 3 cm
b) Gunting
c) Pensil berwarna
3. Reseptor rasa
a) Empat buah piring kecil berisi :
a. Larutan asam cuka 33 %
b. Larutan NaCl LO %
c. Larutan aspirin atau kina lemah.
d. Larutan gula tebu 5%
b) Aplikator (batang kecil dengan salah satu ujungnya diberi kapas)
c) Peta rasa
d) Kertas hisap / saring.
4. Reseptor visual
a) Penetu titik buta
b) Penggaris panjang
c) Kertas gambar besar
d) Pasak / jarum lurus.
5. Persepsi thermoreseptor
a) Gelas beker
b) Es batu
c) Air
d) Pemanas air
D. Prosedur
1. Refleks pada tendon manusia
a) Duduklah teman anda pada kursi dan biarkan salah satu kakinya dalam keadaan bebas
atau santai.
b) Pukullah ligamentum patellanya, dibawah tempurung lutut dengan palu atau alat
pemukul lainnya.
c) Perhatikan gerakan kaki tersebut.
2. Identifikasi reseptor sentuhan
a) Lakukan kegiatan ini secara berpasangan
b) Terlebih dahulu siapkan kertas ukuran 3 cm x 3 cm. Buatlah lubang dari tengah
tengah dengan ukuran 1 cm x 1 cm.
c) Letakkan kertas berlubang tersebut pada telapak tangan bagian dorsal. Rabahlah hati-
hati tanpa menekan pada permukaan kulit yang tidak tertutup kertas, yaitu pada area 1
cmx 1 cm. Ingat ! ketika melakukan perabahan mata orang tersebut harus dalam
keadaan terpejam.
d) Buatlah potongan kertas yang sama, letakkan diatas buku catatan. Gunakan pensil
berwarna untuk memberi tanda dalam lubang ditengah kettas sewaktu kamu
melakukan perabaan. Gunakanlah pensil berwarna merah jika perabaan tersebut ada
sensasi, dan pensil biru jika tidak ada sensasi.
e) Lakukanlah kegiatan ini ditempat berbeda tetapi masih didaerah telapak tangan
(bagian ventral).
f) Hitunglah jumlah reseptor sentuhan untuk masing-masing daerah pada telapak tangan
tersebut. Bandingkan antar daerah yang diperiksa dengan seluruh jumlah perabaan
yang dilakukan,
g) Berapa jumlah reseptor yang ditemukan pada setiap daerah pengamatan di telapak
tangan tersebut.
3. Reseptor rasa
a) Mintalah pasangan praktikan anda berkumur kemudian lidahnya dengan kertas hisap.
b) Celupkan aplikator kedalam larutan asam. Buanglah kelebihan larutan dengan
menekannya pada sisi pinggan
c) Sentuhlah aplikator pada daerah ujung, sepanjang sisi tengah dan belakang lidah
pasangan anda.
d) Tuliskan tanda (+) pada daerah peta rasa yag sesuai jika ia merasakan larutan tesebut,
dan tuliskan tanda (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah tertentu yang
disentuh tida sensitif terhadap larutan yang diuji.
e) Ulangi prosedur diatas dengan menggunakan ketiga larutan lainnya satu demi satu.
4. Reseptor Visual
a. Bintik buta
a) Peganglah penentu bintik buta ( titik hitam sebelah kanan tanda (+) pada jarak
20 inch didepan wajah sejajar dengan mata kanan anda.
b) Tutuplah mata kiri anda
c) Fokuskan mata anda pada tanda (+), dengan perlahan gerakan penentu bintik
buta tersebut mendekati wajah anda.
d) Pada jarak tertentu bintik hitam akan menghilang dari pandangan anda. Tepat
pada saat hilangnya titik hitam dari pandangan anda ukurlah jarak antara alat
penentu bintik buta tersebut dengan mata anda (dalam cm)
e) Bandingkanlah dengan jarak tang diperoleh oleh praktkum lainnya dalam satu
kelompok.
b. Peta bintik buta
a) Buatlah pada kertas garis-garis sejajar AB dan CD sepanjang 30 cm dengan
jarak diantaranya 1 cm.
b) Buatlah titik atau lingkaran hitam pada titik A dari garis AB.
c) Sediakan sepotong kertsa tebal segiempat panjnag dengan salah satu ujung nya
diberi tanda bintik hitam seukuran dengan titik A.
d) Letakkan kertas gambar pada meja dan rekatlah ujung-ujung nya. Duduklah
anda dengan dagu yang ditopang oleh penopang dagu/ tumpukklah buku
sehingga kedudukan kepala stabil.
e) Tutuplah mata kiri dan fokus kan mata kanan memandang titik A. Sementara
kertas penunjuk gerakkan perlahan sepanjang garis AB dari A ke B hingga
tidak tampak titiknya (titik 1 ). Ukurlah jarak A dan 1. Lanjutkan gerakan
hinggabintik hitam terlihat kembali (titik 2) ukur pula jarak A dan 2.
f) Ulangi gerakan B menuju A. Fokuskan mata tetap dan ukurlah pula jarak B
degan 2 (bayangan hilang) dan Bdengan 1 (bayangan muncul kembali)
g) Ulangi prosedur 5 dan 6 pada garis CD.
h) Tentukn titik tengan dari garis 1-2 pada AB dan 3-4 Pada CD, kemudian tarik
garis EF melalui kedua titik tersebut. gerakkan petunjuk sepanjang EF dan
tentukan titik 5 dan 6pada tempat hilang dan munculnya kembali bayangan.
i) Hubungkan titik 1-3-6-2-2-5-1 daerah yang terlingkupi garis-garis ini adalah
peta bintik buta subjek anda.
c. Pandangan dekat
a) Tutuplah datu mata dengan tangan dan fokuskan satu mata yang lain pada
jarum lurus yang dipegang tangan anda jauh-jauh.
b) Doronglah perlahan-lahan mendekati mata anda, hingga benda tampak kabur
c) Dengan bantuanteman anda, Ukurlah jarak dari mata kejarum yang kabur. Ini
merupakan titik pandang dekat anda.
5. Persepsi Thermoreceptor
a) Sediakan 3 gelas beker dan berila label A,B dan C.
b) Isilah gelas beker A dengan air hangat dan gelas beker B dengan air dingin yang
dicampur dengan es batu.
c) Masukkan ujung jari tangan kanan anda kedalam gelas beker A dan masukkan ujung
jari tangan kiri anda kedalam gelas beker B, rendamlah keduanya selama satu menit.
d) Campurkan lah dengan cepat setengah bagian air panas dengan setengah bagian air
dingin dan masukkanlah kedlam gelas beker C.
e) Celupkanlah kedua jari yang direndam tadi kedalam gelas beker C dalam waktu yang
bersamaan.
f) Bagaimanakah yang anda rasakan,panas atau dingin ?
E. Hasil pengamatan dan pembahasan
1. Identifikasi reseptor sentuhan
NAMA Punggung
Tangan
(Dorsal)
Telapak
Tangan
(Ventral)
Ujung Jari
Deika 6 9 10
Januar 4 7 9
2. Refleks pada tendon manusia
Kegiatan Subjek
saat dipukul
Respon subjek
Subjek duduk
dengan kaki
terjuntai
Percobaan ke- Gerakan kaki
1 Kedepan
2 Kedepan
3 Kedepan
4 Kedepan
5 Kedepan
3. Persepsi Thermoreceptor
4. Reseptor Visual
a. Titik dekat
Nama Jarak benda terlihat
kabur
Amel 12 cm
Deika 15 cm
b. Bintik buta
Nama Benda dari jarak Objek (titik hitam) tak nampak
Faiqoh 20 inch ±46 cm
Wulan 20 inch ±18 cm
Nama
Persepsi Thermoreseptor
Air Hangat Air dingin Percampuran
antara air hangat
dan air dingin
Wulan Hangat Dingin Hangat kuku
Halimah Hangat Dingin Dingin
c. Peta bintik buta
A-B
(cm)
B-C
(cm)
C-D
(cm)
D-C
(cm)
E=F
(cm)
F-E
(cm)
Jarak (cm) 16 17 15,5 14 17 17
5. Reseptor rasa
F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum pertama yaitu reseptor sentuhan, dari hasil percobaan terhadap 2
orang praktikan didapatkan bahwa bagian tangan yang paling peka secara berurutan adalah
ujung jari, telapak tangan bagian ventral punggung tangan. Hal ini disebabkan distribusi saraf
sensorik pada kulit yang tidak merata. Kulit pada ujung jari mempunyai banyak reseptor
untuk merespon sentuhan yang letaknya lebih dekat ke permukaan kulit yaitu ujung saraf
Meisner, sedang punggung btangan dan siku merupakan daerah yang lebih miskin akan
reseptor.
Kegitan Praktikum ke dua yaitu respon tendon setelah diberi stimulus berupa pukulan,
patela yang dipukul mengakitbatkan gerak reflek yaitu kaki bergerak kedepan . Hal ini
dikarenakan otak pelaku tidak melakukan pekerjaan karena pada saat bagian patela dipukul
praktikan dalm keadaan duduk diam sehingga respon otak bekerja dengan cepat. Mekanisme
(Halimah) Bagian Lidah
Rasa Ujung Samping
belakang
Samping
depan
Belakang
Asin - + - -
Manis + - - -
Asam - - + -
Pahit - - - +
respon gerak ini adalah: Rangsangan (impuls) –> reseptor (indra) –> saraf sensorik –>
sumsum tulang belakang –> saraf motorik –> efektor (Otot)
Kegiatan praktikum selanjutnya yaitu Thermoreseptor panas, persepsi yang ditimbulkan
setelah jari dmasukan dalam gelas kimia yang diisi air hangat dan dingin yaitu hangat kuku
dan dingin hal ini terjadi karena diujung jari terdapat reseptor yang bisa merasakan panas
yaitu ruffini
Kegiatan prktikum ke empat yaitu indra pengelihatan, titik dekat mata didapatkanpada
prktikum 12 dan 15 (cm) pada praktikum untuk menetahui bintik buta yaitu 18 dan 42 (cm)
serta prktikum yang dilakukan untuk mengetahui bintik buta yaitu jarak A-B, B-A, C-D, D-C,
E-F, F-E, seara berurutan yaitu 16, 17, 15,5, 14, 17, 17. Untuk nilai normal titik dekat yaitu
berkisar antar 15-20 cm. Untuk nilai titik buta warna Tidak ada nilai yang pasti untuk
mengetahui bintik buta. Karena bintik buta lebih dipengaruhi oleh kemampuan otak untuk
menggunakan fungsi mata semaksimal mungkin. Tetapi secara teori. Jika otak bisa
menggunakan fungsi mata secara maksimal maka bintik buta dapat di tentukan paling kecil
sebesar ukuran lensa mata.
Kegiatan praktikum teralhir yaitu resptor pengecap
didapat bahwa lidah dapat merasakan rasa pahit, asam, asin,
serta manis. Pada praktikum yang dilakukan rasa pahit
dirasakan berada dipangkal lidah, rasa asin dirasakan dilidah
bagian tepi belakang, rasa asam dirasakan ditepi lidah bagian
depan dan rasa manis dilidah bagian ujung. Lidah dapat
merasakan rasa dikarenakan Rangsang yang diterima indra
pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan diterima
oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam papila terdapat bulu-bulu saraf
(gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak.
G. Kesimpulan
Alat indera terdiri dari :
a. Mata
b. Kulit
c. Pengecap
d. Telinga
e. Hidung
Pada praktikum kali ini indra yang diuji yaitu :
Mata adalah Saraf indra penglihatan, saraf optikus (urat saraf cranial kedua) muncul
dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus. Pada mata
terdapat titik dekat yaitu pada kisaran normal antara 12-20 cm dan titik buta tidak memiliki
kisaran normal karena setiap orang memiliki titik buta yang berbeda-beda.
Pengecap Fungsi untuk merasakan arti makanan yang enak atau tidak enak dan
sebagai alat reflex. Lidah bagian depan peka terhadap rasa manis. Lidah bagian belakang
paling peka terhadap rasa pahit. Lidah bagian tepi depan, tepi samping kiri, dan tepi samping
kanan paling peka terhadap rasa asam.
Kulit bagian kulit yang peka terhadap sentuhan adalah ujung jari, terutama jari
telunjuk. Pada kulit terdapat syaraf-syaraf yang berfungsi untuk merespon rangsangan yang
berupa sentuhan, tekanan, nyeri, sakit, panas, atau dingin. Ujung saraf peraba yang penting
adalah sebagai berikut:
1) Ujung saraf Pacini merupakan sraf peraba tekanan;
2) Ujung saraf sekeliling akar rambut merupakan saraf peraba;
3) Ujung saraf Ruffini merupakan saraf perasa panas;
4) Ujung saraf tanpa selaput merupakan saraf perasa nyeri;
5) Ujung saraf Meisner, merupakan saraf peraba;
H. Daftar pustaka
Alfiansyah, Muhammmad. 2011. Indra Pengecap. (Online). http://www.sentra-
edukasi.com/2011/08/indra-pengecap.html diakses hari jumat tanggal 4 maret 2012.
Anonim. 2010. Sarap Peraba dan Perasa pada Kulit. (Online)
http://kidsgen.blogspot.com/2010/07/saraf-peraba-dan-perasa-pada-kulit-2.html .
diakses hari jumat tanggal 4 mei 2012.
Anonim. 2011. Jarak Normal Bintik Buta. (Online).
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110403060813AAB4Ufe diakses
hari jumat tanggal 4 maret 2012.
Slamet, Adeng dan M.Tibrani. 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Indralaya ;
UNSRI,
I. Lampiran
a. Reseptor rasa
Gamabar 1. Zat yang dipakai dalam uji reseptot rasa
b. Reseptor rasa
Gambar 2. Cara kerja reseptor rasa
c. Peta bintik buta
Gamabar 3. Peta Bintik Buta
d. Persepsi Thermoreceptor
Gambar 4. Perlakuan untuk uji persepsi thermoreseptor
e. Refleks pada tendon manusia
Gambar 5. Uji refleks Tendon manusia
f. Identifikasi reseptor sentuhan
Gambar 6. Uji sensitifitas indra peraba