praktikum faal

6
HASIL PRAKTIKUM Tabel Data, Grafik dan Analisa Data I. Hubungan antara Kekuatan Rangsang dan Tinggi Mekanomiogram Akibat Kerutan Otot a. Tabel Data Rangsang Kekuatan Rangsang Bawah rangsang (sub threshold) 0,09 volt Ambang (threshold) 0,10 volt Submaksimal 3,99 volt Maksimal 4,00 volt Supramaksimal 4,01 volt b. Grafik c. Analisis Data Sub threshold (bawah rangsang) adalah rangsang sesaat sebelum terjadinya kontraksi. Pada praktikum kali ini sub threshold nya adalah 0,09. Threshold (ambang) adalah rangsang saat pertama kali terjadi kontraksi. Kekuatan rangsang 0,1 volt dapat menyebabkan sedikit kontraksi (gerakan). Hal ini dibuktikan dengan adanya garis yang dibentuk oleh kimograf. Penambahan voltase menyebabkan kontraksi yang lebih besar lagi. Sampai akhirnya pada kekuatan rangsang 4 volt, mencapai kontraksi yang maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan, ketika kekuatan rangsang ditingkatkan menjadi 5 volt, panjang garis yang 6

Upload: juwita

Post on 24-Sep-2015

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

praktikum faal .

TRANSCRIPT

HASIL PRAKTIKUM

Tabel Data, Grafik dan Analisa DataI. Hubungan antara Kekuatan Rangsang dan Tinggi Mekanomiogram Akibat Kerutan Otota. Tabel Data

RangsangKekuatan Rangsang

Bawah rangsang (sub threshold)0,09 volt

Ambang (threshold)0,10 volt

Submaksimal3,99 volt

Maksimal4,00 volt

Supramaksimal4,01 volt

b. Grafikc. Analisis DataSub threshold (bawah rangsang) adalah rangsang sesaat sebelum terjadinya kontraksi. Pada praktikum kali ini sub threshold nya adalah 0,09. Threshold (ambang) adalah rangsang saat pertama kali terjadi kontraksi. Kekuatan rangsang 0,1 volt dapat menyebabkan sedikit kontraksi (gerakan). Hal ini dibuktikan dengan adanya garis yang dibentuk oleh kimograf. Penambahan voltase menyebabkan kontraksi yang lebih besar lagi. Sampai akhirnya pada kekuatan rangsang 4 volt, mencapai kontraksi yang maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan, ketika kekuatan rangsang ditingkatkan menjadi 5 volt, panjang garis yang terbentuk sama dengan kekuatan rangsang 4 volt. Begitu pula dengan penambahan menjadi, 6 hingga 8.Manakah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, pemasangan alat atau pembuatan sediaan otot?

Pemasangan alat. Hal tersebut dikarenakan apabila pembuatan sediaan otot yang lebih dulu dilakukan, otot tersebut sudah tidak fresh lagi. Sehingga otot tidak akan dapat melakukan kontraksi.

Bila hasil pencatatan kontraksi sangat kecil, bagaimana memperbesarkannya?

Dengan menaikkan voltasenya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip potensial aksi.

Bila hanya sebagian kontraksi yang tercatat, apa yang harus diperhatikan atau diperbaiki?

Sediaan otot. Sediaan otot tidak boleh kering. Harus selalu diolesi dengan larutan ringer agar bisa berkontraksi. Hal tersebut dikarenakan sediaan otot telah terpisah dari tubuh katak, sehingga akan kaku bila tidak dilumuri larutan ringer. Lagipula larutan ringer berfungsi sebagai cairan synovial.Mengapa harus diberi waktu untuk istirahat?

Agar otot melakukan relaksasi terlebih dahulu, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. Karena apabila tidak dilakukan arus buka-tutup kontraksi yang terjadi adalah kontraksi yang berkesinambungan, kontraksinya memang akan lebih besar, tapi otot akan cepat lelah. Dalam hal ini karena otot terpisah dari induknya, sediaan otot akan mudah rusak.

Apa yang disebut rangsang bawah ambang (sub threshold)?

Rangsang sesaat sebelum otot berkontraksi. Pada sub threshold, kekuatan rangsang tidak akan menimbulkan kontrkasi.

Mengapa efek fisiologis arus buka lebih besar dibandingkan arus tutup meskipun besar voltasenya sama?

Karena pada arus buka otot tidak sempat melakukan relaksasi. Yang terjadi pada arus buka adalah kontraksi yang berkesinambungan. Sehingga kontraksi yang dihasilkan akan lebih besar. Walaupun begitu, otot akan menjadi lebih cepat lelah. Hal tersebut menyebabkan sediaan otot akan lebih cepat rusak.Bagaimana kita dapat membedakan rangsang maksimal dan supramaksimal?

Rangsang maksimal adalah suatu rangsang yang dapat menyebabkan kontraksi yang terbesar. Sedangkan rangsang supramaksimal adalah rangsang pasca rangsang maksimal. Sehingga besar kontraksi yang ditimbulkan akan sama dengan rangsang maksimal. Hal tersebut dikarenakan miofibril-miofibril dalam otot sudah melakukan kontraksi semua.

II. Pengaruh Panjang Awal (Initial Length) Otot Katak Terhadap Kekuatan KerutanManakah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, pemasangan alat atau pembuatan sediaan otot?

Pemasangan alat. Hal tersebut dikarenakan apabila pembuatan sediaan otot yang lebih dulu dilakukan, otot tersebut sudah tidak fresh lagi. Sehingga otot tidak akan dapat melakukan kontraksi.

Apa yang dimaksud dengan pembebanan langsung?

Pembebanan langsung adalah pembebanan dimana rangsang (beban) diletakkan langsung pada otot. Mengapa pada saat beban diangkat otot kembali lagi ke panjang semula?Karena otot tersusun atas serat elastin. Sehingga otot bersifat elastis. Ketika terjadi pembebanan otot akan memulur, namun akan kembali lagi ke panjang semula apabila beban tersebut diangkat.Apa yang disebut rangsang bawah ambang (sub threshold)?

Pembebanan tidak langsung adalah pembebanan dimana rangsang (beban) diletakkan tidak langsung pada otot, melainkan pada saraf.Mengapa harus diberi waktu untuk istirahat?

Agar otot melakukan relaksasi terlebih dahulu, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.Apa yang dimaksud dengan rangsang faradic maksimal?

Rangsangan yang diberikan dengan menggunakan prinsip potensial aksi (dengan memberikan arus) yang besarnya dapat menghasilkan kontraksi yang maksimal.Apa yang kita harapkan terjadi akibat tindakan tersebut?Membuktikan bahwa initial length (panjang awal) akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan kontraksi otot.III. Pengaruh Beban Terhadap Kinerja Otot

Apa yang dimaksud dengan beban maksimal?Beban dimana otot tidak dapat lagi melakukan gerakan. Otot berkontraksi, tapi tidak dapat bergerak. Seperti pada orang yang mendorong candi.

Bagaimana saudara menghitung besar kerja sediaan otot?-IV. Pengaruh Regangan Terhadap Kekuatan Kerutan Otot Ekstensor dan Fleksor Pada Manusia

IV.1 Mengukur Kekuatan Kerutan Otot Ekstensora. Tabel Data

PosisiKekuatan Kerutan

AB

Duduk Tegak1525

Duduk Membungkuk913

Berbaring Telentang1628

b. Analisis Data

Kekuatan kerutan pada otot ekstensor paling tinggi ketika tubuh OP dalam kondisi berbaring telentang. Hal ini dikarenakan, otot ekstesor adalah otot-otot yang melakukan ekstensi (mendekat ke lateral atau arah luar, terbuka). Pada posisi berbaring terlentang otot-otot banyak melakukan ekstensi. Sehingga kekuatan kerutan otot-otot ekstensor pun lebih besar.

Posisi yang kekuatan kerutannya paling sedikit adalah duduk membungkuk. Hal ini dikarenakan gerakan duduk membungkuk yang cenderung mendekati tubuh (fleksi) sehingga akan sedikit menggunakan otot-otot ekstensor.

Pada percobaan kali ini juga terlihat perbedaan yang signifikan antara A dan B. Pada OP A, kekuatan kerutan yang ditimbulkan cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan OP B. Hal ini dikarenakan otot-otot pada OP A lebih sedikit melakukan latihan, dibandingkan dengan otot-otot pada OP B yang cukup terlatih. Semakin sering kita melakukan latihan, maka semakin besar kekuatan kerutan yang kita hasilkan. Hal tersebut tentunya berbanding lurus dengan kekuatan yang dihasilkan. IV.2 Mengukur Kekuatan Kerutan Otot Fleksora. Tabel Data

PosisiKekuatan Kerutan

AB

Duduk Tegak813

Duduk Membungkuk1216

Berbaring Telentang710

c. Analisis Data

Kekuatan kerutan pada otot fleksor paling tinggi ketika tubuh OP dalam kondisi duduk membungkuk. Hal ini dikarenakan, otot fleksor adalah otot-otot yang melakukan fleksi (mendekat ke arah tubuh atau medial, merapat). Pada posisi duduk membungkuk otot-otot banyak melakukan fleksi. Sehingga kekuatan kerutan otot-otot fleksor pun lebih besar.

Posisi yang kekuatan kerutannya paling sedikit adalah berbaring telentang. Hal ini dikarenakan gerakan berbaring telentang yang cenderung menjauhi tubuh (ekstensi) sehingga akan sedikit menggunakan otot-otot fleksor.

Pada percobaan kali ini juga terlihat perbedaan yang signifikan antara A dan B. Pada OP A, kekuatan kerutan yang ditimbulkan cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan OP B. Hal ini dikarenakan otot-otot pada OP A lebih sedikit melakukan latihan, dibandingkan dengan otot-otot pada OP B yang cukup terlatih. Semakin sering kita melakukan latihan, maka semakin besar kekuatan kerutan yang kita hasilkan. Hal tersebut tentunya berbanding lurus dengan kekuatan yang dihasilkan.

EMBED MSGraph.Chart.8 \s

6

_1315517830.xls