praktikum 6

29
Praktikum 6. Panel Distribusi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Panel listrik dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi listrik. Panel distribusi listrik berguna untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down. Panel daya adalah tempat yntuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu induk step down kepanel-panel distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya kebeban panel (konsumen) baik untuk istalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Panel daya dan distribusi listrik digunakan untuk memudahkan pembagian energi listik secara merata,pengamanan instalasi dan pemakaian,dan pemeriksaan dan perawatan panel listrik. Sumber : modul pemeliharaan panel listrik. Dalam pembuatan panel kita harus memperhatikan hal- halnpenting, seperti panel harus mudah dilayani,dipasang pada tempat yang mudah dipakai,didepan panel ruanganya harus bebas,panel tidak boleh ditempatkan pada tempat yang lembab. Panel berfungsi untuk membagi daya instalasi dan daya tenaga. Di industri pada umumnya perlengkapan PHB dibagi atas panel untuk penerangan dan untuk tenaga. Pada panel tenaga biasa dipasang pengaman tegangan nol. Panel tenaga 82

Upload: mega-cattleya-pa-islami

Post on 14-Jul-2016

62 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

listrik

TRANSCRIPT

Page 1: praktikum 6

Praktikum 6. Panel Distribusi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Panel listrik dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi listrik.

Panel distribusi listrik berguna untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu

induk step down. Panel daya adalah tempat yntuk menyalurkan dan mendistribusikan

energi listrik dari gardu induk step down kepanel-panel distribusinya. Sedangkan yang

dimaksud panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi

listrik dari panel daya kebeban panel (konsumen) baik untuk istalasi tenaga maupun

untuk instalasi penerangan. Panel daya dan distribusi listrik digunakan untuk

memudahkan pembagian energi listik secara merata,pengamanan instalasi dan

pemakaian,dan pemeriksaan dan perawatan panel listrik. Sumber : modul pemeliharaan

panel listrik.

Dalam pembuatan panel kita harus memperhatikan hal-halnpenting, seperti panel

harus mudah dilayani,dipasang pada tempat yang mudah dipakai,didepan panel

ruanganya harus bebas,panel tidak boleh ditempatkan pada tempat yang lembab. Panel

berfungsi untuk membagi daya instalasi dan daya tenaga. Di industri pada umumnya

perlengkapan PHB dibagi atas panel untuk penerangan dan untuk tenaga. Pada panel

tenaga biasa dipasang pengaman tegangan nol. Panel tenaga dan panel penerangan

dipisahkan untuk mengantisipasi terjadi gangguan dari salah satu panel tenaga maupun

panel penerangan supaya tidak mempengaruhi keduanya.Panel harus dihubung tanahkan

atau diberi grounding untuk memperkecil tegangan sentuh listrik apabila terjadi

kebocoran isolasi. Besar penampang harus sesuai dengan PUIL berguna untuk

mengetahui besar tegangan antar fasa, arus,dll.

Panel dilengkapi dengan alat ukur volt meter, amper meter, dan lampu indicator.

Panel juga memiliki bermacam-macam alat kontrol, seperti sakelar, tombol tekan , lampu

indikator, sakelar magnet, kawat penghubung. Kemampuan alat kontrol harus sesuai

dengan penggunaan dan harus memiliki tanda atau kode warna yang sesuai, seperti

tombol merah untuk memutuskan tegangan dan tombol hijau untuk menghubungkan

tegangan.

82

Page 2: praktikum 6

I.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:

1. Bagaimana merancang, memasang, dan memperbaiki panel distribusi dan instalasi

tegangan rendah?

2. Bagaimana cara menghitung bebah listrik?

3. Apa saja peralatan/komponen panel distribusi?

4. Apakah fingsu masing- masing komponen panel distribusi?

I.3. Tujuan

1. Mahasiswa mampu merancang, memasang, dan memperbaiki panel distribusi dan

instalasi tegangan rendah.

2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan perhitungan bebah listrik.

3. Mahasiswa mampu memahami peralatan/komponen panel dan mengetahui fungsi

masing-masing komponen.

I.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada praktikum ini adalah:

1. Praktikumk panel distribusi ini dilakukan pada bengkel listrik Politeknik Perkapalan

Negeri Surabaya.

2. Alat pelindung diri yang digunakan selama praktikum ini berlangsung adalah baju

praktikum dan safety shoes.

3. Waktu praktikum ini adalah sabtu, 13.00 – 17.00.

83

Page 3: praktikum 6

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Panel Distribusi

Panel distribusi tenaga listrik berfungsi sebagai system distribusian tenaga listrik

yang dihasilkan oleh sumber PLN dan diesel generator sel. Panel distribusi terdiri dari

berbagai peralatan listrik yang difabrikasikan/diinstalasi menjadi rangkaian control dan

proteksi terhadap sumber tegangan dan beban dengan komponen peralatan listrik sebagai

berikut:

1. Box panel atau almari panel

Rumah panel yaitu tempat/almari panel distribusi listrik yang didalamnya

terpasang peralatan listrik. Berdasarkan lokasi instalasi dan kondisi lingkungan sekitar

almari panel ini harusn di desain agar dapat memberikan perlindungan terhadap benda

asing/debu, dan air, dengan menentukan tingkat perlindungannya IP (DIN 40 050.

IECpubl. 144). Kode IP disertai dua angka, angka pertama menunjukkan perlindungan

terhadap sentuhan dan penda padat, angka kedua menunjukkan perlindungan terhadap

benda cair.

Gambar 2.1. Almari panel distribusi

2. Indikator dan Matering

Pada panel ini di butuhkan peralatan/instrumentasi yang dipasang untuk

melakukan monitoring kelistrikan yang ada. Suatu panel distribusi listrik umumnya

dipasang metering yang standart yaitu: ampere meter, volt meter, kW meter, frekuensi

meter, cos phi meter, dan untuk panel generator set yang bekerja parallel digunakan zero

84

Page 4: praktikum 6

volt meter, double volt meter, dan synkronoskop, dan juga dilengkapi dengan indicator

lampu (pilot lamp).

Dengan memasang kW meter, amper meter, cos phi meter dibutuhkan current

transformer (CT) yang bekerja dengan perbandingan arus sekunder 5A. untuk

penggunaan volt meter digunakan VSS (volt selector switsh). Untuk mengatur

pembacaan sesuai kebutuhan (misal phase-netral atau phase-phase).

3. Circuit breaker

Panel ditribusi membutuhkan peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengaman

terhadap terjadinya gangguan yang disebabkan oleh hubungan singkat (short circuit) dan

pembebanan yang melebihi kapasitas arus yang terjadi sangat cepat (over loading),

keandalan suatu breaker4 ditentukan dari kecepatan memutus jika terjadi gangguan dan

kemampuan untuk menahan arus hubungan singkat secara cepat. Dalam panel distribusi

tegangan rendah terdiri dari bermacam-macam breaker sesuai dengan kapasitasnya, yaitu

antara lain: miniature circuit breaker (MCB), moulded case circuit breaker (MCCB), NT,

fuse, air ballast circuit breaker (ACB) yang mempunyai berbagai kutub sampai empat

kutub.

Dalam memilih circuit breaker hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

Karakteristik system dimana circuit breaker dipasang.

Kebutuhan dan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.

Aturan dan standart proteksi yang berlaku.

Karakteristik system

a. System tegangan

Tegangan operasional dari CB harus lebih besar atau minimum sama dengan

tegangan system.

b. Frekuensi system

Frekuensi pengenal CB harus sesuai dengan frekuensi system.

c. Arus pengenal

Arus pengenal CB harus disesuaikan dengan arus beban yang dilewatkan oleh

kabel dan harus dari arus ambang yang diijinkan pada kabel.

d. Kapasitas pemutusan

85

Page 5: praktikum 6

Kapasitas pemutusan CB paling sedikit sama dengan arus hubungan singkat

prospektif yang mungkin terjadi.

e. Jumlah pole

Jumlah pole dari CB tergantung dari system pembumiannya.

Kebutuhan kontinuitas sumber daya

Dalam memilih CB harus diperhatikan:

Diskriminasi total dari CB yang ditempatkan secara seri.

Diskriminasi terbatas (sebagian) diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat

arus gangguan tertentu.

2.2 Aturan dan standart proteksi:

Aturan instalasi listrik yang berlaku seperti PUIL, BKI, harus diikuti standart

yang diacu baik local maupun internasional seperti SPLN, IEC 60947-2 harus

diperhatikan.

Penamaan tipe MCB beragam tergantung pada pabrik pembuat, dalam pemakaian

yang perlu diperhatikan adalah karakteristik tiap MCB untuk disesuaikan dengan

kebutuhan system. Berikut ini contoh klasifikasi MCB (instalasi listrik II-muhaimin):

1. MCB tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) digunakan untuk pengaman

rangkaian semi konduktor dan trafo-trafo tegangan yang peka.

2. MCB tipe K (rating dan breaking capacity kecil) digunakan untuk pegaman alat-alat

rumah tangga (home appliance).

3. MCB tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.

4. MCB tipe I (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.

5. MCB tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.

86

Page 6: praktikum 6

Gambar 2.2. MCCB & MCB

ELCB

Prinsip pengaman didasarkan pada arus bocor yang terjadi, arus bocor

berdasarkan standart, umumnya tidak lebih dari 30mA, alas an penetapan ini didasarkan

pada resistansi tubuh manusia bila dikenai tegangan. Komponen ini tidak mempunyai

pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus diamankan dari hubungan

singkat dan beban lebih oleh MCB disisi arusnya. ELCB mempunyai mekanisme trip

tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual seperti saklar. Alat ini digunakan

jika pengaman arus bocor dibutuhkan pada sekelompok sirkuit yang maksimum terdiri

dari 4 sirkuit.

Gambar 2.3. ELCB

87

Page 7: praktikum 6

Pengaman lain DPNa Vigi (MG) merupakan kimbinasi MCB dan ELCB, dipakai

ketika pengaman penuh terhadap hubungan singkat, beban lebih dan arus bocor

dibutuhkan pada sirkuit tunggal.

Modul Vigi (MG) merupakan pendeteksi arus bocor sebagai alat bantu MCB atau

disebut juga relay arus bocor. Alat ini tidak memiliki mekanisme trip namun

mengirimkan perintah secara mekanis ke MCB. Digunakan paada bangunan komersian

dan aplikasi industry jika hubungan singkat tinggi dan MCB harus dipasang dengan baik.

Push Botton

Push botton adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai saklar impulsb

yang berfungsi dalam rangkaian listrik. Push botton ada 2 macam, yaitu push botton

on dengan warna hijau yang bekerja dengan normally open dan push botton off yang

berwarna merah dan bekerja dengan normally close pada rangkaian control.

Gambar 2.4. Push Button

Kontaktor

Kontaktor adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk memutus atau

menghubungkan suatu rangkaian listrik. Kontaktor terdiri dari 3 bagian yang yang

pokok yaitu: kontak utama, kontak bantu, dank oil magnet. Prinsip kerja kontaktor

berdasarkan induksi electromagnet, dimana koilmagnet kontaktor tersebut disuplai

sumber tegangan listrik AC/DC, pada kumparan tembaga tersebut terjadi induksi

electromagnet sehingga dapat menarik bahan fero magnetic yang ada didekatnya

(prinsip magnet buatan). Kapasitas penghubung dan pemutus suatu kontaktor dapat

dilihat dari data teknik dari suatu kontaktor itu sendiri, jika suatu kontaktor

menghubungkan arus listrik yang melebihi kemampuan hantar arusnya (KHA), maka

kontaktor akan leleh dan mengakibatkan hubungan singkat.

88

Page 8: praktikum 6

Gambar 2.5. Kontaktor

Rell Tembaga/Busbar

Rell Tembaga/Busbar adalah tembaga batangan yang berfungsi untuk

memberikan system distribusi listrik yang ada panel, sebelum menentukan penampang

busur/rell tembaga maka harus diperhitungkan/ditentukan berapa kemampuan hantar

arus (KHA) yang mengalir pada rell tembaga tersebut. Maka setelah itu ditentukan

penampangnya busbar dapat mempunyai KHA yang lebih besar dari minimalnya jika

busbar tersebut dicat dan diberi warna, sehingga dilapisi dengan cat, adapun warna

standar yang dipakai sistem PLN, yaitu :

Warna merah adalah fasa L1

Warna kuning adalah fasa L2

Warna hitam adalah fasa L3

Warna biru adalah netral (N)

Warna kuning dan hijau adalah grounding (PE)

89

Page 9: praktikum 6

Gambar 2.6. Rell tembaga / Bus bar

Kabel daya / kontrol kabel

Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk penghantar / konduktor listrik

yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari suatu sumber ke suatu beban.

Kabel mempunyai luas penampang yang berbeda-beda tergantung dari kemampuan

hantaran arus (KHA) yang digunakan. Perencanaan pemasangan power kabel /

kontrol kabel harus mempertimbangkan terhadap suhu ruang dan pemasangan di

udara atau di dalam tanah (underground). Jenis penghantar yang selama ini dipakai

untuk kabel tegangan rendah / kabel di bawah tegangan kerja 1 kV dengan isolasi

PVC.

2.3 Jenis kabel yang digunakan antara lain :

1. NYY, jenis ini dapat digunakan sebagai kabel tenaga untuk instalasi industri dan

dalam lemari hubung bagi. Apabila diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis,

kabel ini dapat juga ditanam dalam tanah asal diberi perlindungan secukupnya.

2. NYM, jenis kabel ini untuk instalasi penerangan dimana dalam pemasangannya tidak

merusak isolasi PVC nya, tapi kabel jenis ini tidak boleh ditanam dalam tanah karena

alasan keamanan dimana isolasinya tidak untuk kabel tanam.

3. NYA, kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC seperti NYY.

4. NYAF, berupa kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC fleksibel.

5. BC (Bore Copper), digunakan untuk pentanahan berupa kabel tanpa isolasi, biasanya

disambung dengan elektrode yang ditanam dalam tanah.

90

Page 10: praktikum 6

2.4. Perhitungan dan perencanaan penentuan spesifikasi komponen panel

Instalasi yang aman harus memenuhi ketentuan :

1. KHA pengaman > I beban nominal

2. KHA peralatan instalasi dan penghantar > KHA pengaman

Penentuan KHA penghantar dan pengaman (dengan menggunakan voltage drop) :

1 fasa : In =

Pη. Un . Cos φ

3 fasa : In =

P√3 . Un . η . Cos φ

Dengan perolehan nilai ln diatas dapat ditentukan nilai Isn sehingga diperoleh nilai

KHA pengaman yang digunakan.

Jenis pengaman disesuaikan dengan beban yang terpasang.

Penentuan I max beban tergantung faktor pengali, mis. :

- beban penerangan : 2

- beban motor : 5

(umumnya tertera pada name plate peralatan)

Tiap tipe MCB juga memilki faktor pengali, mis. :

- Tipe L : 3,1

- Tipe G : 7,5

- Tipe H : 8

(perhatikan kurva karakteristik MCB dan brosur, lihat lampiran)

Misal beban penerangan digunakanMCB tipe L, maka terpenuhi :

Isn x 3,1 > In x 2

91

Page 11: praktikum 6

Pemilihan penghantar dilakukan dengan acuan KHA dan kondisi lingkungan atau

tempat pemasangan. Besarnya diameter kabel harus memberikan nilai KHA yang

lebih besar dari KHA pengaman.

Panel daya mmaupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan

memudahkan.

a. Pembagian energy listrik secara merata dan tepat.

b. Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik.

c. Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan.

Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar:

a. Mudah dilayani dan aman

b. Dipasang pada tempat yang mudah dicapai.

c. Didepan panel ruangannya harus bebas.

d. Panel tidak boleh ditempatkan diruangan yang lembab.

Gambar 2.7 Diagram Satu Garis Panel Daya dan Panel Distribusi Listrik

92

Page 12: praktikum 6

BAB III

PETODOLOGI PENELITIAN

3.1. PERALATAN DAN KOMPONEN

Peralatan dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Box panel (almari panel) ukuran 50 x 40 x 20 cm 1 buah

2. MCB 3 fase 220 / 380 V 2 buah

3. MCB 1 fase 220 / 380 V 1 buah

4. Kontaktor 25 Ampere 1 buah

5. Auxiliary contact 1 buah

6. Push button ON, 220 V 1 buah

7. Push button OFF, 220 V 1 buah

8. Volt meter 0-500 V 1 buah

9. Volt selector switch 1 buah

10. Terminal strip 32 buah

11. Pilot lamp 2 buah

12. kontrol kabel 1 m

13. Rell tembaga 50 cm

14. Isolator 6 biji

15. Tool box 1 buah

16. Multi tester 1 buah

3.2. PROSEDUR KESELAMATAN

Adapun Prosedur keselamatan dalam praktikum rangkaian seri ini adalah :

1. Perhatikan setiap langkah kerja yang dikerjakan semua harus sesuai dengan SOP

2. Memastikan bahwa power dalam keadaan off atau mati

3. Memeriksa semua peralatan dan komponen dalam keadaan aman digunakan

4. Dilarang bercanda dan bercakap yang tidak ada hubungannya dengan modul

praktikum selama melakukan pekerjaan rangkaian

5. Memanggil instruktur bengkel atau laboratorium sebelum mengecek hasil praktikum.

93

Page 13: praktikum 6

3.3. LANGKAH KERJA

Adapun langka-langkah kerja yang akan dilakukan pada praktikum ini antara lain:

1. Membuat single line diagram , yang meliputi : Diagram PHB lengkap dengan

keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal dari hasil perhitungan beban

listrik yang akan dipasang.

2. Membuat keterangan mengenai jenis dan beban listrik yang akan terpasang dan

pembagiannya pada beban tiga atau satu fasenya pada single line diagram.

3. Menentukan jenis hantaran yang kan dipakai kemudian memeriksakan pada

instruktur untuk mendapatkan persetujuan dan membuat gambar pelengkap panel

distribusi yaitu :

a. Gambar susunan komponen – komponen listrik busbar.

b. Ganbar konstruksi panel dengan rail,isolator-isolator, terminal untuk kabel

c. Gambar detail untuk satu kawat lokasi (gambar dengan pengawatan panel)

d. Gambar susunan komponen-komponen untuk pintu panel.

e. Gambar untuk sambungan kawat dengan pintu ( wiring diagram pintu panel)

f. Gambar konstruksi pintu panel dan rencana pengukurannya.

g. Fabrikasi panel (melakukan pekerjaan pengawatan) dengan semua detail gambar

dam cara pemasangannya dan memakai standar warna sebagai berikut:

Warna kawat merah : untuk fasa L1

Warna kawat kuning : untuk fasa L2

Warna kawat hitam : untuk fasa L3

Warna kawat biru : untuk hantran netral ( N)

Warna kawat kuning hijau : untuk proteksi earth

h. Testing instalasi kabel pada panel : dengan menggunakan multitester pada posisi

ohm meter.

i. Menguji dengan high voltage test AC 2,5 kV , 50 Hz atau megger test, untuk

mengetahui tahanan isolasi panel distribusi.

94

Page 14: praktikum 6

3.4. GAMBAR KERJA

Gambar Rangkaian

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. TABEL HASIL PERCOBAAN

Table hasil perhitungan

No BebanDaya

(kW)

Arus

Nominal

(A)

Penghanta

rPengaman

1 Water Heater 18,5 43,92NYM

(5x6 rm)25836

2 Electric cooler 6,55 14,46NYM

(5x1,5 re)25831

3 Dish washer 2,75 18,83NYY

(3x15 re)25804

4 Washing machine 1,55 9,03NYY

(3x1,5 re)25803

95

Page 15: praktikum 6

5 Air conditioning 1,75 12,63NYY

(3x1,5 re)25802

4.2. ANALISA DATA

Pnghantar dan Pengaman

1. Water heater 3 fasa

In = 43,92 A

Menggunakan jembo cable NYM dengan jumlah penghantar dalam percabangan

yaitu: 5x6 rm (circular standard conductor). Ketebalan insulasi 0,8 mm sedangkan

tebal lapisan terluar 1,4 mm. diameter keseluruhan 18,6 mm dengan berat kabel 564

kg/km. penghantar maksimal 3,07 Ohm/km dengan kapasitas terpapar diusara pada

suhu 30˚C yaitu = 44 A. dapat terkena arus pendek sebesar 0,69 kA dalam waktu 1

detik. Kabel ini digunakan didalam ruangan saja. Pengaman yang digunakan adalah C

curve C 60 N, dengan lebar 9 mm -6. Dengan rating 50 A. dalam merlin gerin dengan

catalogue number 25836.

2. Electrical cooler 3 fasa

In = 14,46 A

Menggunakan jembo cable NYM dengan jumlah penghantar dalam percabangan

yaitu: 5x1,5 re (round solid conductor). Ketebalan insulasi 0,7 mm sedangkan tebal

lapisan terluar 1,2 mm. diameter keseluruhan 12,2 mm dengan berat kabel 207 kg/km.

penghantar maksimal 12,1 Ohm/km dengan kapasitas terpapar diusara pada suhu

30˚C yaitu = 19 A. dapat terkena arus pendek sebesar 0,17 kA dalam waktu 1 detik.

Kabel ini digunakan didalam ruangan saja. Pengaman yang digunakan adalah C curve

C 60 N, dengan lebar 9 mm -6. Dengan rating 16 A. dalam merlin gerin dengan

catalogue number 25831.

3. Dish washer 1 fasa

In = 18,83 A

Menggunakan jembo cable NYY dengan jumlah penghantar dalam percabangan

yaitu: 3x1,5 re. Ketebalan insulasi 0,7 mm sedangkan tebal lapisan terluar 1,2 mm.

diameter keseluruhan 10,9 mm dengan berat kabel 138 kg/km. penghantar maksimal

12,1 Ohm/km dengan kapasitas terpapar diusara pada suhu 30˚C yaitu = 19 A. dapat

96

Page 16: praktikum 6

terkena arus pendek sebesar 0,17 kA dalam waktu 1 detik. Kabel ini digunakan diluar

ruangan. Pengaman yang digunakan adalah C curve C 60 N, dengan lebar 9 mm -2.

Dengan rating 20 A. dalam merlin gerin dengan catalogue number 25804.

4. Washing machine 1 fasa

In = 9,03 A

Menggunakan jembo cable NYY dengan jumlah penghantar dalam percabangan

yaitu: 3x1,5 re. Ketebalan insulasi 0,8 mm sedangkan tebal lapisan terluar 1,8 mm.

diameter keseluruhan 11,8 mm dengan berat kabel 192 kg/km. penghantar maksimal

12,1 Ohm/km dengan kapasitas terpapar diusara pada suhu 30˚C yaitu = 19 A. dapat

terkena arus pendek sebesar 0,17 kA dalam waktu 1 detik. Kabel ini digunakan diluar

ruangan. Pengaman yang digunakan adalah C curve C 60 N, dengan lebar 9 mm -2.

Dengan rating 16 A. dalam merlin gerin dengan catalogue number 25803.

5. Air conditioning 1 fasaa

In = 12,63 A

Menggunakan jembo cable NYY dengan jumlah penghantar dalam percabangan

yaitu: 3x1,5 re. Ketebalan insulasi 0,8 mm sedangkan tebal lapisan terluar 1,8 mm.

diameter keseluruhan 11,8 mm dengan berat kabel 192 kg/km. penghantar maksimal

12,1 Ohm/km dengan kapasitas terpapar diusara pada suhu 30˚C yaitu = 19 A dan

kapasitas didalam tanah pada suhu 30˚C yaitu 24 A. dapat terkena arus pendek

sebesar 0,17 kA dalam waktu 1 detik. Kabel ini digunakan diluar ruangan. Pengaman

yang digunakan adalah C curve C 60 N, dengan lebar 9 mm -2. Dengan rating 10 A.

dalam merlin gerin dengan catalogue number 25802.

4.3. PERTANYAAN DAN TUGAS

Rancanglah dan buatkan suatu panel distribusi teganagan rendah beserta

pengawatannya dengan tegangan suplai incoming 220/380 Volt, Frekuensi 50 Hz untuk

sebuah apartemen mewah, juga tentukan estimasi harga dari panel distribusi dengan

beban listrik sebagai berikut:

1. Water hester 3 fasa, 18,5 kW, effisiensi 0,8

2. Electrik CooLer 3 fasa 6,55 kW effisiensi 0,86

3. Dish Washer 1 fasa 2,75 kW effisiensi 0,83 cos phi 0,8

97

Page 17: praktikum 6

4. Washing machine 1 fasa 1,55 kW cos phi 0,78

5. Air conditioning 1 fasa 1,75 kW effisiensi 0,75 cos phi 0,84

JAWAB

1. Water hester 3 fase

In =

P√3∗Ull*cos ϕ∗η

=

18500√3∗380∗0,8∗0,8

= 43,92A

2. Electric Cooler 3 fase

In =

P√3∗Ull*cos ϕ∗η

=

6550√3∗380∗0 .8∗0 ,86

= 14,46 A

3. Dish Washer 1 fase

In =

PUnl *cosϕ∗η

=

2750220∗0,8∗0 , 83

= 18,83 A

4. Washing machine 1 fase

In =

PUnl *cosϕ∗η

=

1550220∗0 , 78

98

Page 18: praktikum 6

= 9,03 A

5. Air conditioning 1 fase

In =

PUnl *cosϕ∗η

=

1750220∗0 , 84∗0 , 75

= 12,63 A

Jadi I total = 43,95A + 14,46A + 18,83A + 9,03A + 12,63A

= 98,87A

Berikut gambar rangkaian panel distribusi:

99

Page 19: praktikum 6

100

NC

L1 L2

L3Lampu Merah

NO &Lampu Hijau

L4NO

L5NO

Page 20: praktikum 6

101

Voltmeter

VSS

Lampu Hijau Lampu Merah

NO NC

L1 L2

L1

L4 L5 L3

Page 21: praktikum 6

BAB V

KESIMPULAN

Untuk membuat panel distribusi terlebih dahulu yang dilakukan yaitu membuat

perencanaannya yang meliputi, perhitungan beban yang terpasang , pemilihan MCB

sesuai dengan beban, pembuatan diagram garis tunggal, serta pembuatan diagram

pengawatannya, jika semua instalasi sudah terpasang maka yang harus dilakukan adalah

melakukan pengujian terhadap instalasi apakah ada instalasi yang tidak terpasang dengan

baik atau terjadi trouble shooting, yang dapat menyebabkan terjadinya hubungan singkat

( short ).

102

Page 22: praktikum 6

DAFTAR PUSTAKA

1. Watkins A.J Motor Calculation , Victoria Th 1979.

2. Arnold Edward. Electrical Instalation Calculation, Birmingham, Th 1980.

3. Setiawan E, Ir.Instalasi Listrik Arus Kuat jilid 3 . Th 1985.

4. Hermagasantos Z. Ir. Msc. Aplikasi Instalasi Listrik . Bandung Th 1995.

5. Herten. Van . Noordhoff Gronige. Netherland Th 1978.

6. Muhaimin. Instalasi listrik 1. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Bandung.

103