praktik bisnis inklusif untuk bisnis yang ......bisnis sapi potong intervensi “promosi pakan...
TRANSCRIPT
PRAKTIK BISNIS INKLUSIF UNTUK BISNIS YANG BERKELANJUTAN DI SEKTOR PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
Direktur Pangan dan PertanianKementerian PPN / Bappenas
Jakarta, 20 Mei 2020
REPUBLIK INDONESIA
VISI PEMBANGUNAN INDONESIA 2045: KETAHANAN PANGAN
2
114,1111,5104,7
98,692,9
87,883,1
79,375,8
72,7 69,7 67,1 64,6 62,3 60,3
0
20
40
60
80
100
120
20
15
20
20
20
25
20
30
20
35
20
40
20
45
20
50
20
55
20
60
20
65
20
70
20
75
20
80
20
85
Proyeksi Konsumsi Beras (Kg/kapita/tahun)
2,483,24
4,3
5,27
6,5
7,8
8,89,6
10,2 10,510,9
11,311,8
12,212,8
0
2
4
6
8
10
12
14
20
15
20
20
20
25
20
30
20
35
20
40
20
45
20
50
20
55
20
60
20
65
20
70
20
75
20
80
20
85
Proyeksi Konsumsi Daging (Kg/kapita/tahun)
Konsumsi beras per kapita akan semakin menurun, namun
masih lebih tinggi daripada rata-rata konsumsi dunia.
Konsumsi daging per kapita akan semakin meningkat,
namun masih lebih rendah rata-rata dunia.
Rata-rata konsumsi beras dunia 201953,9 kg/kapita/tahun (FAO)
REPUBLIK INDONESIA
3
PASAR DAGING INDONESIA KEDEPAN
Sumber: Rabobank 2015
REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM PRIORITAS 3
4
Peningkatan kualitaskonsumsi, keamanan,
fortifikasi dan biofortifikasipangan
Peningkatan Ketersediaan, Aksesdan Kualitas Konsumsi Pangan
1Peningkatan ketersediaan pangan
hasil pertanian dan pangan hasil laut secara berkelanjutan untuk menjaga stabilitas pasokan dan
harga kebutuhan pokok
2
Peningkatan produktivitas, keberlanjutan sumber daya manusia (SDM) pertanian dan kepastian pasar
3Peningkatan produktivitas, keberlanjutan sumber daya
pertanian dan digitalisasi pertanian 4
Peningkatan tata kelolasistem pangan nasional 5
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
DUKUNGAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DALAM RPJMN 2020-2024
PN 1. PenguatanKetahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas
PP 3. PeningkatanKetersediaan, Akses, dan
Kualitas Konsumsi Pangan
KP 1 : Peningkatan KualitasKonsumsi, Keamanan,
Fortifikasi dan Biofortifikasi Pangan
KP 2 : PeningkatanKetersediaan Pangan Hasil Pertanian, Perikanan dan Pangan Hasil Laut Secara
Berkelanjutan
Pro PN: Peningkatan
Produksi Daging
Pertumbuhan Ekonomi6%
• Skor Pola Pangan Harapan 90,4-95,2 %• Angka Kecukupan Protein (AKP) 57%
• Konsumsi Daging 13,5 – 14,7 kg/kapita/tahun• Konsumsi Protein Asal Ternak 10,7-11,0 gram/kapita/hari
• Ketersediaan Protein Hewani 2,5-2,9 juta ton• Produksi Daging 4,0-4,6 juta ton
Perpres No. 18 Tahun 2020
STRUKTUR ANGGARAN RENJA PKH TAHUN 2020
56,22%
20,91%
13,54%
5,16%2,45%1,73%
P E R S E N T A S E A L O K A S I K E G I A T A N P E R A L O K A S I T O T A L
PengembanganPengolahan danPemasaran Hasil Ternak
Peningkatan PemenuhanPersyaratan Produk Hewanyang ASUH (Aman, Sehat,Utuh dan Halal)
Peningkatan ProduksiPakan Ternak
Pengendalian danPenanggulangan PenyakitHewan
Dukungan Manajemen danDukungan Teknis LainnyaDitjen Peternakan
Penyediaaan Benih danBibit Serta PeningkatanProduksi Ternak
Tantangan: bagaimana kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah dapat sinkron dan terintegrasi dengan kebutuhan pasar terutama sektor swasta sehingga petani dapat mendapatkan kepastian pasar sehingga memperbaiki kesejahteraannya.
REPUBLIK INDONESIA
Sistem Pertanian Tradisional
• Subsisten
• Beban risiko tinggi
• Minim teknologi
Sistem Pertanian Modern
• Kesejahteraan petani
• Bernilai tinggi
• Berkelanjutan
• Jaminan input dan pemasaran
• Skala ekonomi
• Efisien
PERLUNYA TRANSFORMASI SISTEM PERTANIAN SAAT INI MENUJU SISTEM PERTANIAN YANG MODERN DAN BERKELANJUTAN (KEMITRAAN)
REPUBLIK INDONESIA
PETANI SWASTA
• Input berkualitas
• Kepastian pasar hasil
produksi
• Hasil produksi berkualitas
• Keterampilan meningkat
• Produksi meningkat
• Pendapatan meningkat
• Daya beli meningkat
• Efisiensi biaya
• Pasokan terjaga
konsisten
• Pasokan sesuai
dengan kualitas dan
standar permintaan
Kemitraan yang menguntungkan bagi bisnis pihak swasta dan juga bagi kesejahteraan petani dapat
berperan dalam upaya pemulihan perekonomian Indonesia dalam menghadapi pandemic COVID-19
KEMITRAAN PERTANIAN
8
REPUBLIK INDONESIA
KEBUTUHAN KERJASAMA KEMITRAAN
KEMITRAAN dengan institusi
lain (swasta, perbankan, dll.) menawarkan solusi
BERKELANJUTAN dalam
peningkatan kesejahteraan petani.
Pemerintah menstimulasikanpasar yang lebih baik denganmemperbaiki lingkungan yang mendukung iklim usaha dan
MEMFASILITASI KEMITRAAN.
Usaha tani perlu diintroduksi dengan PENDEKATAN BISNIS
sebagai sarana pemberdayaan, peningkatan
produktivitas, dan peningkatan pendapatan
petani.
Petani perlu
PENDAMPINGAN/ FASILITATOR agar terjadi
inovasi teknologi, inovasi bisnis, inovasi kelembagaan
menuju usahatani yang bersifat bisnis.
9
Best Practices: Intervensi Sapi Potong dengan Koperasi Jasa Usaha Bersama Puspetasari (Nutrifeed) di Jawa Timur
KONDISI AWAL
Terbatasnya pengetahuan akanpraktik beternak sapi yang baik
Kurangnya pengetahuan dan akseske pakan sapi komersial
Kurangnya kesadaran untukmenjadikan sapi sebagai sumberpenghasilan utama dan kurangnyapengetahuan akan kalkulasi dalambisnis sapi potong
INTERVENSI
“Promosi pakan konsentrat sapiberkualitas tinggi dan praktik peternakanyang baik kepada peternak sapi potong di
Jawa Timur”
Lokasi intervensi: Jawa Timur, termasuk Kota dan Kabupaten Probolinggo
HASIL
Peternak mendapatkan pengetahuancara beternak dan berbisnis sapipotong yang baik, dan kemudahandalam mengakses pakan sapiberkualitas
Koperasi (perusahaan pakan) melihatpotensi pasar pakan ternak untuksegmen peternak kecil dan memilikikemampuan untuk mengembangkanbisnisnya
Lesson Learned:1. Bekerjasama dengan sektor swasta menawarkan solusi berkelanjutan terhadap kemiskinan dan membantu peningkatan ekonomi Indonesia2. Pemerintah menstimulasikan pasar yang lebih baik dengan memfasilitasi kemitraan3. Solusi berbasis pendekatan pasar memberdayakan petani agar lebih produktif dan meningkatkan pendapatan mereka dengan prinsip saling menguntungkan
TERIMA KASIH