praktek beton revisi

38
  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bel akan g Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi beton pun telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sering digunakan sebagai struktur bangunan teknik sipil antara lain seperti bangunan gedung bertingkat,  bendungan, irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya. Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur bangunan, karena  beton mudah dikerjakan / dibentuk dan mempunyai nilai kuat tekan relatif tinggi dibandingkan dengan kut tariknya. Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle ) sedangkan baja tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban yang bekerja. Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja disebut beton  ber tulang, tulangan baja di butuhkan untuk memper kuat daer ah tek an  penampang beton dan mengurangi lendutan pada jangka waktu panjang yang diakibatkan oleh beban-beban yang besar. Beton ada lah sua tu kompos it dar i beb erap a bah an bat u-batuan yan g direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen. Pasta semen mengikat pasir dan  bahan-bahan aggregat lainnya (batu kerikil,basalt dan sebagainya). Rongga diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus. Beton bertulang adalah gabungan antara beton dan tulangan-tulangan yang dibuat sedemikia n rupa sehingga ked ua bahan dap at saling bek erj a sama 1

Upload: edho-aja

Post on 06-Jul-2015

341 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 1/38

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi beton pun telah

mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sering digunakan sebagai

struktur bangunan teknik sipil antara lain seperti bangunan gedung bertingkat,

 bendungan, irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya.

Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur bangunan, karena beton mudah dikerjakan / dibentuk dan mempunyai nilai kuat tekan relatif 

tinggi dibandingkan dengan kut tariknya.

Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle ) sedangkan baja

tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi

dibandingkan dengan kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan

untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban yang bekerja.

Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja disebut beton

  bertulang, tulangan baja dibutuhkan untuk memperkuat daerah tekan

 penampang beton dan mengurangi lendutan pada jangka waktu panjang yang

diakibatkan oleh beban-beban yang besar.

Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang

direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

kasar) dan ditambah dengan pasta semen. Pasta semen mengikat pasir dan

 bahan-bahan aggregat lainnya (batu kerikil,basalt dan sebagainya). Rongga

diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus.

Beton bertulang adalah gabungan antara beton dan tulangan-tulangan yang

dibuat sedemikian rupa sehingga kedua bahan dapat saling bekerja sama

1

Page 2: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 2/38

 

memikul beban. Dalam pekerjaan sipil, pekerjaan beton adalah pekerjaan yang

sangat penting baik untuk gedung, jalan maupun jembatan.

Keuntungan dari beton bertulang adalah :

• Dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas.

• Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi serta mempunyai

sifat tahan terhadap perkaratan atau pembusukkan oleh kondisi

lingkungan.

• Beton tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perwatan rendah.

• Ukuran lebih kecil dibandingkan dengan beton tak bertulang atau

 pasangan batu.

• Kuat tekan beton tinggi dikombinasikan dengan baja tulangan yang

kuat tariknya tinggi dapat dibuat untuk struktur berat.

• Mampu menyerap (mengisolir)suara

Kejelekan Beton Bertulang :

a. Mutu Beton tergantungdari pelaksanaannya.

 b. Tak dapat dibongkar p[asang atau dipindahkan.

c. Bongkaran Tidak dapat dipakai lagi kecuali ada teknologi daur ulang.

d. Berat konstruksi besar jika dibandingkan dengan konstruksi baja.

Sifat dasar dari beton adalah lebih kuat menahan beban tekan daripada

  beban tarik.Untuk mengimbangi kuat tekan tarik tersebut maka pada beton

diperlukan tulangan sehingga dapat membentuk sebuah beton bertulang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat beton:

1. Penakaran bahan beton

- Cara lapangan yaitu dengan sistem volume

- Cara Laboratorium yaitu dengan sistem berat

2

Page 3: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 3/38

 

2. Pengandukan Beton

- Pengadukan secara manual

- Pengadukan dengan menggunakan mesin

3. Pengangkutan

Pengangkuatan dapat dilakukan dengan:

Ember 

Gerobak 

Kereta dorong

4. Pengecoran

Dalam pengecoran,yang mungkin terjadi adalah degredasi intern untuk 

menghindari terjadinya degredasi pada kolom:

Dengan menggunakan pipa.

Dilakukan secara bertahap.

Membuat pintu-pintu dengan jarak 1.25-1.50 cm.

5. Pemadatan

Pemadatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Manual 

Pada pemadatan secara manual ini delakukan dengan menggunakan

 palu atau besi dengan cara memukul-mukul cetakan.

2. Mekanik 

Pemadatan secara mekanik dapat dilakukan dengan:

Menggunakan Vibrator.

Vibrator ekstern atau tempel.

Vibrator permukaan.

3

Page 4: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 4/38

 

1.2 Tujuan Pratek 

1. Tujuan UmumSetelah pratek diharapkan mahasiswa dapat:

a. Mengetahui sifat-sifat kekuatan beton,bahan

 pembentuk dan peraturan-peraturan beton.

 b. Membuat berbagai macam konstruksi yang

menggunakan beton.

c. Mengetahui keuntungan dan kerugian beton.

2. Tujuan Khusus

Setelah akhir praktek diharapkan mahasiswa dapat:

a. Mengenal dan menggunakan peralatan kerja

 beton.

 b. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan beton.

c. Merancang beton sesuai dengan jenis pekerjaan

 betonnya.

1.3 Ruang Lingkup Praktek 

Dari sekian banyaknya pekerjaan beton dilapangan,pada praktek kali ini

hanya melakukan beberapa pelaksanaan kerja beton disebabkan keterbatasan

waktu. Pekerjaan itu antara lain:

Job I Memotong dan membengkokkan tulangan.

Job II Memotong, membengkokkan tulangan, dan merangkai tulangan

untuk kolom dan balok.

Job III Pengecoran tapak/sepatu kolom.

4

Page 5: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 5/38

 

Job IV Pembuatan Bekisting Kolom

Job V Pengecoran Kolom

1.4 SistematiKa Laporan

Bab I :Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sistematika

 penulisan.

Bab II :Pengenalan Alat dan BahanMemperkenalkan alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan

 praktek bengkel kerja beton.

Bab III :Pelaksanaan Praktek Kerja Beton

Merupakan uraian dari job-job yang telah dilaksanakan pada praktek 

 beton dibengkel.

Bab IV :Penutup

Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran dari penulis

untuk praktek selanjutnya.

5

Page 6: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 6/38

 

BAB II

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

2.1. Peralatan yang digunakan pada praktek kerja beton

Alat potong besi tulangan

6

Page 7: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 7/38

 

a. Jenis-jenis Alat potong 

Untuk memotong tulangan baja digunakan alat-alat gergaji baja, gunting potong, dan gunting potong ayun. Gergaji baja ada 2 macam yaitu gergaji

 baja tangkai lurus dan tangkai bengkok, alat ini digunakan untuk pekerjaan

volume kecil. Mata gergajinya apabila sudah tumpul dapat mudah diganti.

- Gergaji potong

Gunting potong ini lebih menguntungkan untuk pekerjaan dengan

volume besar dan untuk mencegah aus pada waktu memotong

 pisaunya diolesi dena oli.

- Gergaji ayun

Untuk batang baja yang lebih besar dan volume pekerjaan yang besar,

lebih menguntungkan menggunakan gunting ayun. Mata pisau ayun

diasah dan apabila rusak diganti, untuk mencegah agar tidak mudah

rusak maka pada saat menggunting olesi gunting dengan minyak oli

 pada mata pisaunya.

b. Cara Penggunaan

Tulangan yang akan dipotong diberi tanda goresan, kemudian baru

dipotong. Untuk menentukan panjang pemotongan,kita harus

memperhatikan syarat-syarat pemotongan tulangan,dan batang tulangan

tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak 

tulangan.

Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang

ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang

disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh perencana pada

7

Page 8: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 8/38

 

 pemotongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan toleransi-toleransi yang

ditetapkan dalam peraturan.

Alat Pembengkok Besi Tulangan

1. Jenis-jenis alat pembengkok  

Untuk keperluan membuat kait bulat, kait serong, dan pembengkokkan

tulangan, maka tulangan perlu dibengkokkan. Untuk pembengkokkan

diperlukan alat pembengkok untuk membengkokkan tulangan Ø 12 – 14

dengan Ø besar dari 14 mm dianjurkan untuk menggunakan alat

 pembengkok mesin.

2. Cara penggunaan alat pembengkok  

Untuk membengkokkan tulangan,hal-hal yang perlu dipersiapkan :

a. Tulangan sudah dipotong dan diberi tanda atau

goresan pada titik-titik bengkok 

 b. Siapkan bantalan pembengkok  

c. Siapkan kuci pembengkok  

3. Pembuatan bantalan pembengkok  

Bantalan dibuat untuk landasan membuat kait penuh, kait miring, dan

 pembengkokkan tulangan:

8

Page 9: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 9/38

 

Bantalan pembengkokan dari pelat baja, dimana bantalan pembengkok 

ini dibuat dari pen-pen yang dilas pada pelat baja. Kemudian pelat baja

dipakukan pada balok kayu.

Bantalan pembengkok dari balok kayu untuk tulangan diameter kecil,

dapat dipakai jenis bantalan pembengkok dari balok kayu dan

 potongan besi bulat yang dipakukan.

Alat Aduk Beton

Sebelum pengadukan beton dimulai maka ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain:

Mutu bahan yang akan diaduk sudah sesuai dengan syarat mutu.

Perbandingan campuran sudah ditetapkan dengan satuan perbandingan

 berat atau volume sesuai dengan yang diinginkan.

Alat-alat pengaduk dan penakar harus sudah dipersiapkan.

Alat-alat angkut bahan adukan ke tempat pengecoran harus sudah

disiapkan demikian pula jalan lewat alat angkit adukan ke tempat

 penuangan sudah dipersiapkan.

Bila diisyaratkan untuk menentukan jumlah air yang diperlukan, maka

alat uji penentuan nilai slump juga disiapkan.

1. Jenis Alat Adukan

a. Pengadukan beton dengan tangan

Alat-alat aduk tangan adalah cangkul dan sekop sedangkan untuk 

takaran volume digunakan kotak-kotak takaran atau ember/keranjang

dengan ukuran tetap.

9

Page 10: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 10/38

 

Sendok Spesi

Ruskam

 b. Alat untuk mesin (molen)

Fungsi molen adalah memudahkan pengadukan dan hasil adukan

 biasanya lebih merata dibanding mengaduk dengan tangan. Takaran

volume biasanya digunakan kotak-kotak takaran atau ember/keranjang

dengan ukuran tetap.

10

Page 11: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 11/38

 

Molen

2. Cara Penggunaan

Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan diatas bak 

campuran dengan dasar lantai dari papan atau dari pasangan yang diplester 

supaya kotoran tanah tidak mudah mencampuri beton dan air 

 pencampuran tidak mudah merembes atau bocor keluar.

Pengadukan beton dengan jumlah besar sebaiknya dilakukan

dibawah atap supaya dapat terlindung terhadap panas matahari dan hujan.

Pengadukan cara ini biasanya selalu dengan perbandingan volume. Supaya

adukan baik, harus dibuat kotak-kotak takaran yang sama volumenya atau

ember-ember dan keranjang yang harus sama volumenya.

Pasir yang sudah ditakar dituangkan dahulu diatas dasar bak 

campuran semen dan pasir, diaduk dengan cangkul atau sekop kemudian

dituangkan air menurut takaran perbandingan dan diaduk-aduk lagi hingga

menjadi suatu adukan beton hemat waktu pengadukan pada volume yang

 besar.

Peralatan lain yang digunakan

• Tang 

11

Page 12: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 12/38

 

• Geget 

• Meteran

• Gerobak 

•  Ember 

12

Page 13: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 13/38

 

•  Palu

2.2 Bahan-bahan yang digunakan pada Kerja Beton

1. Semen (bahan pengikat)

Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir aggregat agar terjadi suatumassa yang kompak/padat. Selain itu juga untuk mengisi rongga-rongga

diantara aggregat. Menurut PUBI – 1982 semen portland adalah semen yang

dihasilkan dengan menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat

kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan.

 Penyimpanan Semen :

1).Semen harus disimpan dalam gudang yang rapat air dan angin.

2).Pengangkutan seman ke tempat penyimpanan harus dijaga agar 

semen tidak menjadi lembab dan rusak.

3) Penyimpanan semen terlalu lama tidak diperbolehkan karena dapat

mengurangi mutu seman.

13

Page 14: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 14/38

 

4).Penumpukan seman harus teratur dengan pemisahan tumpukan

seman berdasarkan jenis, berat, dan lama penyimpanan.

5).Penimbunan seman dalam gudang maksimum 2 m, agar tidak 

terjadi pecahnya kantong semen pada tumpukan bagian bawah.

6).Timbunan semen dalam gudang berjarak bebas + 50 cm dari

dinding dan diberi alas setinggi 30 cm.

 

Gambar . Cara Penyimpanan Semen

2. Agregat (Bahan Pengisi)

Agregat adalah butiran-butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi

dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini kira-kira menempati sebanyak 

70% volume mortar atau beton. Dalam praktek, agregat umumnya

digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

Batu, untuk besar butiran lebih dari 40 mm.

Kerikil (Agregat kasar) untuk butiran antara 5 mm dan 40 mm.

Pasir (Agregat halus) untuk butiran antara 0,15 mm dan 5 mm.

14

Maks.2m

50 cm

 

Lapisan Plastik 

30 cm

Page 15: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 15/38

 

a. Agregat halus

Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasildisintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir batuan yang

dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.

Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu

 beton, maka agregat halus memenuhi syarat sebagai berikut:

Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras. Butir-butir 

agregat halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruhcuaca.

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan

terhadap berat kering).

Aggregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu

 banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna Abrams-Herder 

(dengan larutan NaOH).

b. Agregat Kasar 

Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi

alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan

 batu.

Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu

 beton, maka agregat kasar harus memenuhi syarat yaitu:

Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak berpori.

Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan

terhadap berat kering).

15

Page 16: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 16/38

 

Agregat tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,

seperti zat-zat reaktif alkali.

Kekerasan dari butir-butir agregat diperiksa dengan bejana penguji dari

rudolf dengan beban penguji 20 ton.

Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya.

 Penyimpanan Agregat :

Penyimpanan agregat biasanya tidak ditempatkan dalam gudang, tetapi

dibiarkan di tempat terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

 penyimpanan agregat yaitu :

1. Pengawasan agregat harus dilakukan sejak datang ke

 penimbunan sampai dengan pengambilan kembali.

2. Penimbunan agregat sebaiknya dilakukan diatas bak atau

lantai (Plesteran), agar tanah tidak terbawa ketika mengambil bahan.

3. Penimbunan agregat halus, harus berjauhan dengan pasir  

 pasang.

4. Apabila agregat kasar terdiri dari beberapa jenis butiran,

maka penyimpanan harus dipisah.

16

Material yg berbeda dipisah

 

Lantai Semen

Agregat yg beda jenis

 butiran diberi pemisah

Page 17: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 17/38

 

Gambar . Cara Penyimpanan Agregat

3. Besi tulangan dan kawat ikat

¤  Besi tulangan

Pada konstruksi beton bertulang kombinasi dari beton dan tulangan akan

menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang

tinggi memikul beban tekan, sedangkan besi tulangan mempunyai

kemampuan yang tinggi memikul beban tarik.

Menurut bentuknya besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi

dua kelompok,yaitu:

Batang polos

Batang polos adalah batang prismatis berpenampang bulat persegi,

lonjong, dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin. Dalam

  pelaksanaan konstruksinya beton bertulang di Indonesia paling

 banyak terdapat didalam perdagangan dan cara mengerjakan sangat

murah.

Batang diprofilkan

Batang yang diprofilkan adalah batang prismatic atau punter.Yang

 permukaannya diberi rusuk-rusak terpasang tegak lurus atau miring

terhadap sumbu batang dengan rusuk antara rusuk-rusuk tidak lebih

dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Tujuan dari pemberatan batang

17

Page 18: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 18/38

 

yang diprofilkan yaitu untuk mendapatkan pelekatan lebih antara dan

 baja.

 Penyimpanan Baja Tulangan :

Penyimpanan baja tulangan biasanya ditempat tertutup atau ditempat

terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan baja tulangan

yaitu :

1).Baja tulangan dalam penimbunannya tidak boleh langsung

 berhubungan dengan tanah.

2).Baja tulangan yang jenis dan ukuran yang berbeda harus dipisahkan

 penimbunannya.

 

Gambar. Cara Penyimpanan Baja Tulangan

¤  Kawat pengikat 

Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan agar tetap padatempatnya,tidak berubah jaraknya,dan sesuainya dengan konstruksi yang

dikehendaki.Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 

minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh

seng.

18

Baja beda ukuran

dipisahkan

Ada jarak 

dengan lantai

Page 19: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 19/38

 

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK 

JOB I

MEMBUAT KAIT DAN MEMBENGKOKKAN TULANGAN

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal :

Jam : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang

B. Tujan Pelaksanaan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat membuat kait dan membengkokkan tulangan.

 b. Tujuan Khusus

a. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat

kait dan membengkokkan tulangan.

 b. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan benar dan

sesuai fungsinya.

c. Agar mahasiswa dapat menghitung kebutuhan tulangan.

C. Dasar Teori

19

Page 20: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 20/38

 

Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan

menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi

memikul beban tarik, oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah tekan

menerima gaya tekan.

Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Batang polos

Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat persegi, lonjong,

dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin.

Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, paling banyak 

digunakan bentuk bulat, karena baja bulat banyak terdapat didalam

 perdagangan dan cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai ukuran

garis tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm.

b. Batang diprofilkan

Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang permukaannya

diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang

dengan rusuk –rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai

 berikut:

1. Membuat daftar pembengkokkan

2. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat yang

lepas

3. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar 

 pembengkokkan

Syarat-syarat pembengkokkan tulangan

1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau diluruskan dengan cara yang

merusak tulangan.

20

Page 21: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 21/38

 

2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah bengkok dan diluruskan kembali

tidak boleh bengkok lagi dalam jarat 60 cm dari bengkokkan sebelum.

3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam beton tidak boleh

dibengkokkan atau diluruskan dilapangan, kecuali apabila ditentukan

didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.

4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan

dalam keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diizinkan perencana.

5. Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau

diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam, tetapi tidak 

 boleh mencapai suhu lebih dari 850º C.

6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan

dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 100º C

yang bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitungan-perhitungan

sebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak 

mengalami pengerjaan dingin.

7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali apabila

diizinkan oleh perencana.8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan pemanasan tidak boleh

didinginkan dengan jalan disiram dengan air.

9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 

8 kali diameter (diameter pengenal) batang setiap bagian dari bengkokkan.

>5d

2 ½ d >5d >5d

Baja Polos Baja Deform

>4d >4d

21

Page 22: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 22/38

 

 

2 ½ d >5d

Baja Polos

Baja Deform

>5d

>5d

>5d

 

Baja Polos Baja Deform

Gambar 2.3. Bentuk – bentuk kait

Adapun syarat kait tulangan adalah sebagai berikut:

1. Kait harus berupa kali penuh.

2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring yang melingkari batang-

 batang sudut dan mempunyai bagian lurus paling sedikit 6 kali diameter 

 batang dengan minimal 5 cm.

3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern sebesar paling sedikit 5 d

atau 5 dp.

D. Peralatan dan Bahan

a. Peralatan

1. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)

22

Page 23: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 23/38

 

2. Rol meter  

3. Besi pembengkok tulangan

4. Kakak tua

5. Meja pembengkok 

6. Landasan besi pembengkok 

 b. Bahan-bahan

- Besi tulangan Ø 8 mm

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila

 belum diperlukan.

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan

teratur atau sesuai dengan petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan.

4. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.

5. Pakailah pakaian kerja lengkap.

F. Langkah Kerja

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang akan digunakan.

2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah ditentukan.

3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah ditentukan.

4. Bentuklah batang baja tulangan dengan membengkokkannya menurut

gambar pada gambar kerja.

G. Perhitungan Bahan

1. Sengkang 8 x 8 cm, d = 8 mm

 

23

Page 24: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 24/38

 

 

8

8

L = (8 – 4 ½ d) x 4 + (2 x 5d) + (1/4.π.d) x 4

= 37,10 cm

Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;

37,10 x 50 buah = 1855 cm

1 batang = 12 m

Maka, besi yang dibutuhkan : 55,11200

1855=  batang ~ 2 batang

2. Sengkang 8 x 12 cm, d = 8 mm

12

8

L = (8 – 4 ½ d) x 2 + (12 – 4 ½ d) x 2 + (2 x 5d) + (1/4 .π.d) x 4

= 44,11 cm

Untuk 25 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;

44,11 x 25 buah = 1102,75 cm

1 batang = 12 m

24

Page 25: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 25/38

 

Maka, besi yang dibutuhkan : 92,01200

5,2205=  batang ~ 1 batang

Jadi kebutuhan besi Ø8 mm adalah 3 batang.

25

Page 26: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 26/38

 

JOB II

MEMOTONG, MEMBENGKOKKAN, DAN MERANGKAI

TULANGAN UNTUK BALOK DAN KOLOM

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal :

Jam : 08.00 WIB - selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang

B. Tujuan Pelaksanaan

a. Tujuan Pelaksanaan

Agar mahasiswa dapat memotong, membengkokkan, dan merangkai

tulangan untuk balok dan kolom.

 b. Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan

memotong, membengkokkan, dan merangakai tulangan untuk balok dan

kolom.

2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang digunakan

dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.

3. Agar mahasiswa dapat membuat kait dan bengkokkan tulangan

dengan benar.

4. Agar mahasiswa dapat menyetel tulangan balok dan kolom.

C. Dasar Teori

Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan

menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi

memikul beban tarik, oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah

tekan menerima gaya tekan.

26

Page 27: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 27/38

 

Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Batang polos

Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat persegi, lonjong,

dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin.

Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, paling banyak 

digunakan bentuk bulat, karena baja bulat banyak terdapat didalam

 perdagangan dan cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai ukuran

garis tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm.

b. Batang diprofilkan

Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang permukaannya

diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang

dengan rusuk –rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.

Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai berikut:

1.Membuat daftar pembengkokkan.

2.Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat yang

lepas.

3.Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar 

 pembengkokkan.

Berkaitan dengan pemasangan dan pengikatan tulangan harus dilakukan

seakurat mungkin sesuai dengan gambar rencana agar sebelum dan sesaat

 pengecoran tulangan tidak bergeser.

Penganyaman tulangan balok didalam bekesting umumnya dikerjakan sebagai

 berikut:

27

Page 28: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 28/38

 

• Sengkang diletakkan tegak pada ujung balok didalam bekesting.

• Letakkan batang-batang diatas tiga blok beton kecil yang terletak 

diatas papan bekesting bagian bawah.

• Tandai dengan kapur tulis jarak-jarak sengkang pada sebuah

 batang sudut bawah dan bagikan sengkang-sengakang dari ujung ke

 pertengahan.

• Sengkang tengah ditumpukan diatas kelos perletakkan. Sengkang

tengah diikatkan dengan batang sudut bawah dengan ikatan yang kuat.

• Selanjutnya hubungkan bagian-bagian batang disudut atas dan ikat

sekerasnya.

• Lakukan untuk sengakang-sengkang yang bersebelahan seperti

sebelumnya.

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

- Alat pemotong tulangan

- Rol meter 

- Besi pembengkok tulangan

- Landasan besi pembengkok 

- Siku

2. Bahan

- Besi tulangan ukuran Ø 8 dan Ø10

- Kawat pengikat tulangan

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila

 belum diperlukan.

28

Page 29: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 29/38

 

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur atau

sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada

 pekerjaan.

4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.

5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.

F. Langkah Kerja

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang dan berat) yang akan digunakan.

2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.

3. Potong batang baja tulangan dengan membengkokkan menurut gambar 

 pada gambar kerja.

4. Letakkkan batang-batang tulangan utama pada posisi horizontal (pada

 penyangga tulangan).

5. Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut.

6. Beri tanda pada tulangan utama tersebut sebagai perletakkan sengkang.

7. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya.8. Ikat sengkang pada tulangan utama.

9. Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan, maka dilanjutkan dengan

yang lainnya. Kemudian kedua jaringan tulangan tersebut saling

dihubungkan dengan tulangan stek (tulangan yang berbentuk sudut 90º)

G. Gambar kerja

1. Penulangan Balok 

29

400

120

8

     8

5 d

Page 30: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 30/38

 

Gambar. Tulangan Balok 

2. Penulangan kolom

30

Page 31: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 31/38

 

4 0 0

2 5

6 d

2 0

2 0

H. Perhitungan Bahan

Untuk 6 bh balok 

Selimut beton = 2,5 cm

Tulangan pokok = {(400 – 5) + ((5.d) +(1.25d) x 2))} x 4 x 6 bh =

9780/1200 cm = 8,15 batang ~ 9 batang

Banyak begel = 400/15 = 26,67 ~ 27 x 6 bh = 162 bh

Panjang 1 bh begel = (4 x 20) + ((5 x 0,8) x 2) = 88 cm x 162 bh =

14256/1200 cm = 11,9 batang ~ 12 batang

31

Page 32: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 32/38

 

Untuk 3 bh kolom

Selimut beton = 2,5 cm

Tulangan pokok = {(400 – 5) + ((5.d) +(1.25d))} x 4 x 3 bh = 4815/1200

cm = 4,00 batang

Banyak begel = 400/20 = 20 + 1= 21 x 3 bh = 63 bh

Panjang begel 1 bh begel = {(4 x 20) + ((5 x 0.8) x 2)} = 88 cm x 63 bh

= 5544/1200 cm = 4,62 batang ~ 5 batang

32

Page 33: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 33/38

 

JOB V

PENGECORAN KOLOM

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal :

Jam : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang

B. Tujuan Pelaksanaan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat membuat kolom beton dengan baik dan benar.

2. Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat kolom.

2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan baik dan sesuai

fungsinya

3. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan nantinya.

C. Dasar Teori

Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang

 bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari

 beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau.

Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen

33

Page 34: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 34/38

 

terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan. Kolom biasanya berbentuk 

empat persegi panjang atau empat sama sisi.

Kolom terbagi atas 2 macam, yaitu :

1. Kolom struktur  

Kolom utama penahan beban yang mana dalam pelaksanaannya

kolom struktur dibuat terlebih dahulu baru dipasang dinding.

2. Kolom praktis

Kolom yang digunakan sebagai pengaku dinding, yang mana dalam

 pelaksanaannya kolom praktis dibuat setelah dinding dipasangan sehingga

 pada saat pengerjaan hanya disisakan bagian untuk kolom praktis dan baru

dicor ( minimal besi Ø 8 mm )

Secara umum sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan ,checklist

sebagai berikut :

a) Apakah tulangan telah selesai b) Apakah bekesting /cetaka telah di beri oli

c) Kecukupan adanya perancah,tangga dan papan untuk 

dijalani

d) Cukup personil/tenaga kerja

e) Ketersediaan bahan untuk pengecoran

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

- Cangkul

- Sekop

- Alat slump test

34

Page 35: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 35/38

 

- Ember  

- Palu

- Molen

- Keranjang

- Gerobak  

- Sendok spesi

2. Bahan – bahan

- Semen

- Pasir  

- Kerikil

- Oli

- Air  

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila

 belum diperlukan2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan

teratur atau sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan.

4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya

5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap

F. Langkah Kerja

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang,berat) yang akan digunakan

2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan

3.Periksa kedudukan bekesting kolom

4.Hidupkan molen(alat pengaduk beton)

35

Page 36: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 36/38

 

5. Masukkan air kedalam molen dan setelah itu pasir serta semen,lalu masukan

kerikil, aduk hingga rata.

6. Masukan adukan beton kedalam cetakan,dan tusuk-tusuk dengan

menggunakan besi tulangan.

7. Periksa bekesting setelah pengecoran dilakukan.

G. Gambar Kerja

36

Page 37: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 37/38

 

Gambar. Bekisting Kolom dan Kolom yang sudah dicor 

Gambar. Tampak atas dan tampak depan Bekisting Kolom

37

Page 38: PRAKTEK BETON  REVISI

5/8/2018 PRAKTEK BETON REVISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/praktek-beton-revisi 38/38

 

38