praktek audit

56
Definisi dan Tujuan Audit Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya auditing hanya dimaksudkan untuk mencari dan menemukan kecurangan serta kesalahan, kemudian berkembang menjadi pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan. Seiring berkembangannya perusahaan, fungsi audit semakin penting dan timbul kebutuhan dari pemerintah, pemegang saham, analis keuangan, bankir, investor, dan masyarakat untuk menilai kualitas manajemen dari hasil operasi dan prestasi para manajer. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, timbul audit manajemen sebagai sarana yang terpercaya dalam membantu pelaksanaan tanggungjawab mereka dengan memberikan analisis, penilaian, rekomendasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Definisi Audit Berikut ini beberapa pendapat para pakar mengenai definisi auditing yang berkembang saat ini : Menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, eight edition, 2000:9), Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independent. Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2) audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8) audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan

Upload: vitalfrans

Post on 23-Jun-2015

630 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktek audit

Definisi dan Tujuan Audit

Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh

besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya auditing

hanya dimaksudkan untuk mencari dan menemukan kecurangan serta kesalahan, kemudian

berkembang menjadi pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran

penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan

keputusan.

Seiring berkembangannya perusahaan, fungsi audit semakin penting dan timbul kebutuhan dari

pemerintah, pemegang saham, analis keuangan, bankir, investor, dan masyarakat untuk menilai

kualitas manajemen dari hasil operasi dan prestasi para manajer. Untuk mengatasi kebutuhan

tersebut, timbul audit manajemen sebagai sarana yang terpercaya dalam membantu pelaksanaan

tanggungjawab mereka dengan memberikan analisis, penilaian, rekomendasi terhadap kegiatan

yang telah dilakukan.

Definisi Audit

Berikut ini beberapa pendapat para pakar mengenai definisi auditing yang berkembang saat ini :

Menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, eight edition, 2000:9),

Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi

untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang

telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independent.

Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts

(Auditing: Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2) audit merupakan suatu proses yang sistematis

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang

kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan tingkat kesesuaian antara

pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan

hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach,

2003:8) audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai

tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan

Page 2: Praktek audit

kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak

pengguna yang berkepentingan.

Tujuan Audit

Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :

1. Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat

atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.

2. Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah

dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan

dicatat dengan tepat.

3. Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang

tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat

tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.

4. Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum telah diterapkan dengan benar.

5. Klasifikasi (Classification). Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan

dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka

yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.

6. Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal

yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta

penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.

7. Pisah Batas (Cut-Off). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal

neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah

transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.

8. Pengungkapan (Disclosure). Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan

pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan

dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.

Page 3: Praktek audit

Daftar Pustaka

• Arens, Alvin. A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and assurance

services: An Integrated approach (9th edition). Upper Saddle River, New Jersey:

Pearson Education, Inc.

• Arens. Alvin. A. and James. K. Loebbecke. (2000). Auditing an Integrated Approach

(8th edition). Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

• Boyton, W.C., R.J.Johnson and W.G. Kell,. (2001). Modern Auditing (7th edition). New

York : John Wiley & Sons,Inc.

• William F. Messier, dan Margareth Boh. (2003). Auditing and Assurance: A Systematic

Approach (3th edition). USA : McGraw-Hill.

Daftar Referensi

• Teori Akuntabilitas

• Hubungan Masyarakat (Humas)

• Manajemen Personalia

• Kualitas Pelayanan Pelanggan

• Pengertian, Bentuk dan Tujuan Insentif

• Audit Manajemen

• Definisi dan Tujuan Audit

• Pelayanan Publik

http://www.kajianpustaka.com/2013/03/definisi-dan-tujuan-audit.html

Page 4: Praktek audit

UNIVERSIDADE DA PAZ DILI, TIMOR LESTE, 2013

PRAKTEK AUDIT

(AUDITING PRACTICE) Minggu 1

Dosen: Basilio Ribeiro de Carvalho Soares, S.Sos, M.Acc

Page 5: Praktek audit

DEFINISI

� Auditing adalah proses sistematis untuk menghasilkan dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang asersi, aksi dan peristiwa ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian diantara asersi dan kriteria yang ada dan mengkomunikasikan hasilnya pada pemakai yang berminat (economic users). (Auditing & Assurance in Australia 2012)

Page 6: Praktek audit

� Kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. (Arens & Loebbecke).

� Definisi lain bisa dilihat dalam attached source document.

Page 7: Praktek audit

Konsep Konsep Fundamental Auditing � Independence (Independent & Kompeten) � Due Audit Care � Ethical Conduct (Etika) � Evidence (Bukti) � Fair Presentation An Auditor must act independently, exercise professional

due audit care and observe ethical conduct in collecting and evaluating evidence about Management’s assertions and reporting to shareholders on their true and fair presentation.

Seorang auditor harus bertindak secara independen (Obyektif), berhati hati dalam memberikan audit secara profesional dan mengobservasi tindakan - tindakan yang sesuai dengan perilaku etis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi manajemen yang benar dan memberikan laporan kepada para pemegang saham dengan benar dan adil.

Page 8: Praktek audit

MENGAPA AUDIT HARUS DIPELAJARI?

� Para pemegang saham tak bisa mendapatkan akses verifikasi didalam Financial Statements (Laporan keuangan) secara langsung.

� Kurangnya kredibilitas dalam Laporan keuangan. � Verifikasi sangat diperlukan (untuk menguak

kebenaran). � Kurangnya internal kontrol didalam sebuah

perusahaan.

Page 9: Praktek audit

REASON FOR NEED FOR AUDITING

Shareholders are not normally able to attest to the credibility of financial data because of their:

LACK OF CONTROL OVER COMPANY

(REMOTE DISTANCE)

CREATES RISK FOR SHAREHOLDER

Page 10: Praktek audit

REASON TO appoint AUDITOR

� LACK of EXPERTISE - shareholders may also not be technically competent in Accountancy to verify that the financial data/information is credible or not.

SHAREHOLDERS DO NOT FULLY

UNDERSTAND ANNUAL FINANCIAL

STATEMENTS

CREATES RISK FOR SHAREHOLDER

Page 11: Praktek audit

Solution – appoint AUDITOR

� If Shareholders want certainty. � Then by APPOINTING another 3rd party

(AGENCY THEORY) to act on behalf of the shareholders (as principal) to be an independent “arbiter” to verify the truth of the AFS

� the result is to TRANSFER part of their RISK to the auditors.

Page 12: Praktek audit

Tujuan Audit � Informasi laporan keuangan (financial statement)

yang diperoleh dapat dipercaya (reliable financial information), untuk membantu shareholders dalam pembuatan keputusan agar bisa menghasilkan keputusan mengenai keuangan yang lebih baik.

� Membantu Shareholders (Pemegang saham) yang ingin mendapatkan kepastian mengenai kualitas informasi laporan keuangan.

� Memverifikasi dan membuktikan bahwa data data finansial bisa dikategorikan sebagai laporan keuangan yang kredibel.

� Untuk membentuk sebuah opini mengenai kebenaran dan kejujuran substansi laporan – laporan keuangan (Akurasi).

Page 13: Praktek audit

ASSERTIONS MUST BE TESTED

Auditing SHAREHOLDERS

with capital (USER of GPFRs)

AUDITOR COMPANY

BOD Manage

MUST BE TESTED by

Income State- ment

Balance Sheet

Cash Flow Statement

AFS (GPFR)

A SET OF ASSERTIONS

Page 14: Praktek audit

Referensi

� Auditing and Assurance Services in Australia, 2012.

Page 15: Praktek audit

Any Questions? Obrigado Barak

Page 16: Praktek audit

UNIVERSIDADE DA PAZ DILI, TIMOR LESTE, 2013

PRAKTEK AUDIT

(AUDITING PRACTICE) Minggu 1 & 2

Dosen: Basilio Ribeiro de Carvalho Soares, S.Sos, M.Acc

Page 17: Praktek audit

DEFINISI

� Auditing adalah proses sistematis untuk menghasilkan dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang asersi, aksi dan peristiwa ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian diantara asersi dan kriteria yang ada dan mengkomunikasikan hasilnya pada pemakai yang berminat (economic users). (Auditing & Assurance in Australia 2012)

Page 18: Praktek audit

� Kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. (Arens & Loebbecke).

� Definisi lain bisa dilihat dalam attached source document.

Page 19: Praktek audit

Konsep Konsep Fundamental Auditing � Independence (Independent & Kompeten) � Due Audit Care � Ethical Conduct (Etika) � Evidence (Bukti) � Fair Presentation An Auditor must act independently, exercise professional

due audit care and observe ethical conduct in collecting and evaluating evidence about Management’s assertions and reporting to shareholders on their true and fair presentation.

Seorang auditor harus bertindak secara independen (Obyektif), berhati hati dalam memberikan audit secara profesional dan mengobservasi tindakan - tindakan yang sesuai dengan perilaku etis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi manajemen yang benar dan memberikan laporan kepada para pemegang saham dengan benar dan adil.

Page 20: Praktek audit

MENGAPA AUDIT HARUS DIPELAJARI?

� Para pemegang saham tak bisa mendapatkan akses verifikasi didalam Financial Statements (Laporan keuangan) secara langsung.

� Kurangnya kredibilitas dalam Laporan keuangan. � Verifikasi sangat diperlukan (untuk menguak

kebenaran). � Kurangnya internal kontrol didalam sebuah

perusahaan.

Page 21: Praktek audit

REASON FOR NEED FOR AUDITING

Shareholders are not normally able to attest to the credibility of financial data because of their:

LACK OF CONTROL OVER COMPANY

(REMOTE DISTANCE)

CREATES RISK FOR SHAREHOLDER

Page 22: Praktek audit

REASON TO appoint AUDITOR

� LACK of EXPERTISE - shareholders may also not be technically competent in Accountancy to verify that the financial data/information is credible or not.

SHAREHOLDERS DO NOT FULLY

UNDERSTAND ANNUAL FINANCIAL

STATEMENTS

CREATES RISK FOR SHAREHOLDER

Page 23: Praktek audit

Solution – appoint AUDITOR

� If Shareholders want certainty. � Then by APPOINTING another 3rd party

(AGENCY THEORY) to act on behalf of the shareholders (as principal) to be an independent “arbiter” to verify the truth of the AFS

� the result is to TRANSFER part of their RISK to the auditors.

Page 24: Praktek audit

Tujuan Audit � Informasi laporan keuangan (financial statement)

yang diperoleh dapat dipercaya (reliable financial information), untuk membantu shareholders dalam pembuatan keputusan agar bisa menghasilkan keputusan mengenai keuangan yang lebih baik.

� Membantu Shareholders (Pemegang saham) yang ingin mendapatkan kepastian mengenai kualitas informasi laporan keuangan.

� Memverifikasi dan membuktikan bahwa data data finansial bisa dikategorikan sebagai laporan keuangan yang kredibel.

� Untuk membentuk sebuah opini mengenai kebenaran dan kejujuran substansi laporan – laporan keuangan (Akurasi).

Page 25: Praktek audit

ASSERTIONS MUST BE TESTED

Auditing SHAREHOLDERS

with capital (USER of GPFRs)

AUDITOR COMPANY

BOD Manage

MUST BE TESTED by

Income State- ment

Balance Sheet

Cash Flow Statement

AFS (GPFR)

A SET OF ASSERTIONS

Page 26: Praktek audit

Referensi

� Auditing and Assurance Services in Australia, 2012.

Page 27: Praktek audit

Any Questions? Obrigado Barak

Page 28: Praktek audit

UNIVERSIDADE DA PAZ

DILI, TIMOR LESTE, 2013

PRAKTEK AUDIT

(AUDITING PRACTICE)

Minggu 3

Dosen:

Basilio Ribeiro de Carvalho Soares, S.Sos, M.Acc

Page 29: Praktek audit

2

INVESTMENT RISK

ESSENTIAL RELATIONSHIPS

SHAREHOLDERS with capital

(USER of GPFRs)

AUDITOR COMPANY

BOD Manage

RISK TRANSFER

CLIENT

AFS (GPFR)

Page 30: Praktek audit

WHY IS THERE AUDITING? List the causes of information risk, and explain how this risk may be reduced

Page 31: Praktek audit

WAYS OF REDUCING INFORMATION RISK EXAMPLES OF ACTION AND EFFECT

OWNER/ MANAGER

User verifies information for him/herself

Checks it out independently

MAJORITY OWNERSHIP 3 MANAGERS

User shares information risk with management

Each bears some of the risk if the information is not reliable

Audited financial statements are provided

Transfers risk to another, supposedly more competent and more independent party = AUDITOR

MINORITY OWNERSHIP 3 MANAGERS

Page 32: Praktek audit

SUMMARY - WHAT

�What are the aims of auditing?

To verify and attest

that financial data are credible

To form an opinion

on the truth and fairness

of the Financial Statements

EVIDENCE FAIR PRESENTATION

Page 33: Praktek audit

AUDITORS’ RESPONSIBILITIES (CORPORATIONS ACT)

� Auditors are responsible for reporting to company

members on the directors’ financial report presented

at the AGM.

� They say whether the financial report:

� Is in accordance with the law, including compliance

with Accounting Standards (s 296)

� Provides a true and fair view (s 297).

Page 34: Praktek audit

PERSOALAN AUDITING INTERNASIONAL

1.1.1.1. PPPPraktik bisnis lokal dan budayaraktik bisnis lokal dan budayaraktik bisnis lokal dan budayaraktik bisnis lokal dan budaya....

a. Keunggulan Kas.

b. Ketidakmampuan menegaskan akun yang dapat diterima.

2222. Mata Mata Mata Mata UangUangUangUang, , , , BahasaBahasaBahasaBahasa Dan Dan Dan Dan HukumHukumHukumHukum....

a. Mata Uang Asing.

b. Bahasa Dan Budaya.

c. Interaksi negara tuan rumah dan hukum lokal.

3. 3. 3. 3. JarakJarakJarakJarak Dan Dan Dan Dan OrganisasiOrganisasiOrganisasiOrganisasi UntukUntukUntukUntuk menyediakanmenyediakanmenyediakanmenyediakan LayananLayananLayananLayanan Audit.Audit.Audit.Audit.

a. Tersedianya auditor.

b. Perbedaan internasional dalam pelatihan praktik auditor.

c. Pertukaran hak.

Page 35: Praktek audit

UNIVERSIDADE DA PAZ DILI, TIMOR LESTE, 2013

PRAKTEK AUDIT (AUDITING PRACTICE)

AUDIT PLAN Minggu 4

Dosen: Basilio Ribeiro de Carvalho Soares, S.Sos, M.Acc

Page 36: Praktek audit

Auditors’ responsibilities (Corporations Act)

� Auditors are responsible for reporting to company members on the directors’ financial report presented at the AGM.

� They say whether the financial report:

– Is in accordance with the law, including compliance with Accounting Standards (s 296)

– Provides a true and fair view (s 297).

Page 37: Praktek audit

Persoalan Auditing Internasional

1. Praktik bisnis lokal dan budaya. a. Keunggulan Kas. b. Ketidakmampuan menegaskan akun yang dapat diterima. 2. Mata Uang, Bahasa Dan Hukum. a. Mata Uang Asing. b. Bahasa Dan Budaya. c. Interaksi negara tuan rumah dan hukum lokal. 3. Jarak Dan Organisasi Untuk menyediakan Layanan Audit. a. Tersedianya auditor. b. Perbedaan internasional dalam pelatihan praktik auditor. c. Pertukaran hak.

Page 38: Praktek audit

4

4 Phases of the audit

1 ACCEPT

2

3

4

PLAN

PERFORM

COMPLETE

“Yes” to Client audit

engagement - Go

Think about & design an

audit approach

Do the audit tests to

collect evidence

Stop audit fieldwork

and issue Audit Report

Page 39: Praktek audit

PHASE 1: ACCEPT ENGAGEMENT

• Exercise DUE CARE before the engagement begins • AUDMAN must be

• ETHICAL (APES 110 applies) • INDEPENDENT (Corporations Act, APES 110 apply) and must demonstrate • HIGH QUALITY WORK (Quality Control Standards through ASA220 (especially paras 8-25 ) and ASQC1 apply).

• Identify the standards expected of: • the client • the auditor • the engagement.

.

Page 40: Praktek audit

PLANNING – CRITERIA CHOICES

CLIENT STANDARDS: Before you say “YES” or “NO” to the client ($$$$) Check/find out: 1. Is the company well run – high standards? 2.Does it have good quality managers/directors? 3.What strategies / products / services does it

deliver ? 4. Is there an acceptable Financial Reporting

framework to refer to? 5.Does this business fit our own (AUDMAN’S)

ethical framework of a good business? 6.What’s the engagement risk for us here?

Page 41: Praktek audit

PLANNING – CRITERIA CHOICES

AUDMAN STANDARDS: Observe self-regulation rules & codes of conduct APES 110 :

•No conflict of interest / self-interest incentive (e.g. having investments in clients)

•No other independence threat – intimidation, threats, contingencies

•Must have sufficient capability to do the audit (skill level, quality must be high).

•If dealing with new client that has been audited before AUDMAN must get permission from client to communicate with previous auditor – ethical clearance. (APES 110 s 210.12-16). Shareholders must know about potential change.

Page 42: Praktek audit

PHASE 2: PLANNING AN AUDIT

Be clear about the Audit as a Risk ID, Assessment and Response process •Auditing is about Risk Management. •To manage risk AUDMAN must:

•Identify Risk (associated with the client) •Assess the risk identified

•Business Risk •Inherent Risk •Control Risk •Audit Risk, and

•Respond to that risk by •applying audit procedures •to collect evidence for

•Reporting to the shareholders by •evaluating the evidence and then finally •writing the report on audit findings.

Page 43: Praktek audit

PHASE 2: ASSESSING BUSINESS RISK

• The strategic plan must consider the EXTERNAL AND INTERNAL BUSINESS RISKS that are the unique and important to the CLIENT. • BR affects the WHOLE business and any aspect of the business e.g. the Global Financial Crisis affected a lot of businesses (NEGATIVELY). • For most businesses the risk was external. • The risk was about the state of the financial markets in which many businesses have some sort of involvement. • The questions for AUDMAN is

•Risk ID - does this crisis affect my CLIENT? •Risk evaluation - If so, how and by how much? What is the effect of the risk on the survival or performance of the business AS A WHOLE?

Page 44: Praktek audit

UNIVERSIDADE DA PAZ

DILI, TIMOR LESTE, 2013

PRAKTEK AUDIT

(AUDITING PRACTICE)

Minggu 5

Jenis Jenis Audit

Dosen:

Basilio Ribeiro de Carvalho Soares, S.Sos, M.Acc

Page 45: Praktek audit

Jenis Jenis Audit

• Audit Keuangan.

• Audit Operasional.

• Audit Kepatuhan.

• Others.

Page 46: Praktek audit

Audit Keuangan • Laporan keuangan pada organisasi komersial terdiri

dari: 1. Laporan posisi keuangan (Neraca). 2. Laporan hasil usaha-Perhitungan laba/rugi 3. Laporan penerimaan dan pengeluaran (arus kas). 4. Penjelasan yang dianggap perlu atas

informasi yang disajikan dalam ketiga laporan tersebut.

• Pemeriksaan atas laporan keuangan disebut general audit atau audit keuangan.

• Tujuan: untuk menilai layak dipercaya atau tidaknya informasi yang disajikan dalam laporan tersebut.

• Pemeriksaan atas laporan keuangan dilakukan oleh auditor eksternal/ auditor indpenden.

Page 47: Praktek audit

Audit Keuangan Hasil Audit ini disajikan dalam bentuk laporan yang

memuat pernyataan (opini) atas laporan keuangan yang diperiksa. Opini tersebut meliputi:

1. Layak dipercaya (unqualified opinion).

2. Dapat dipercaya dengan beberapa catatan yang perlu mendapat perhatian (Qualified opinion).

3. Tidak dapat dipercaya (Adverse Opinion).

4. Karena sesuatu hal, menolak memberikan pendapat (disclaimer).

Page 48: Praktek audit

Audit Keuangan Hasil Opini tersebut digunakan oleh:

• Sektor Publik: Sebagai dasar untuk menentukan sikap, menerima atau menolak laporan keuangan manajemen tersebut.

• Sektor Swasta: Opini audit tersebut sangat penting artinya terutama untuk menentukan pembagian laba, menetapkan jumlah dividen, bonus, dsb.

Page 49: Praktek audit

Audit Keuangan Apakah Auditor Internal bisa melakukan audit keuangan?

Bisa

Tetapi posisinya yang tidak independen terhadap pimpinan organisasi,

Maka laporannya tidak pada posisi yang dapat diterima/dimanfaatkan oleh pihak stakeholder, terutama pemilik.

Audit keuangan yang dilakukan oleh auditor disebut assurance.

Page 50: Praktek audit

Audit Operasional

Definisi. Aktivitas pengumpulan dan evaluasi bukti terkait dengan kegiatan operasional tertentu, untuk menilai derajat keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasional tersebut.

Audit Operasional juga disebut juga dengan Audit Manajemen, karena aktivitas operasional dikelola oleh manajemen

Page 51: Praktek audit

Audit Operasional

Ekonomis dikaitkan dengan biaya perolehan Sumber Daya. Ada 2 prinsip ekonomi yang biasa digunakan:

a.Memperoleh Sumber daya (barang/jasa) dalam jumlah tertentu dengan biaya (harga) yang serendah – rendahnya.

b.Mendapatkan sumber daya dalam jumlah yang sebanyak – banyaknya dengan biaya (harga) tertentu, dalam hal ini Dana.

Page 52: Praktek audit

Audit Operasional • Efisiensi. Dikaitkan dengan pemakaian sumber

daya (volume) seperti pemakaian bahan baku, jumlah dan waktu tenaga kerja, pemakaian jam kerja mesin, bahan bakar dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan untuk memperoleh output tertentu.

• Efektivitas. Pencapaian hasil (output) dan manfaat yang diperoleh dari hasil tersebut (outcome). Ex: Proyek pembangunan gedung sekolah Dikatakan efektif dari sisi output bila gedung sekolah

berhasil dibangun sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya.

Dikatakan efektif dari sisi outcome bila gedung tersebut benar benar dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar.

Page 53: Praktek audit

Audit Kepatuhan

Definisi. Audit yang bertujuan untuk menilai ketaatan suatu entitas atau pelaksanaan program/ kegiatan tertentu terhadap ketentuan yang berlaku, meliputi peraturan perundang – undangan , kebijakan manajemen, rencana kerja & anggaran, prosedur yang telah ditetapkan, perjanjian yang telah disepakati, dsb.

Manfaat. Disamping mengetahui derajat ketaatan suatu program terhadap peraturan yang berlaku, adalah juga untuk memberi penghargaan bagi pengelola yang taat dan menjatuhkan sanksi bagi pengelola yang melakukan pelanggaran.

Tujuan. Dalam rangka mendorong terselenggaranya tata kelola yang (good governance) dilingkungan instansi yang diaudit

Page 54: Praktek audit

Jenis Audit Lainnya

Di lingkungan sektor publik terdapat beberapa jenis audit antara lain.

• Audit Fiskal (Fiscal Audit).

• Audit Kinerja (Performance Audit).

• Audit Manajerial (Managerial Audit).

• Audit Hasil Program (Program Result Audit).

• Investigasi (Forensic/Investigative Audit).

• Audit Kecurangan (Fraud Auditing).

• dsb.

Page 55: Praktek audit

Referensi

• Dasar – dasar Audit Internal Sektor Publik – Tim penyusun Modul Program pendidikan non Gelar Auditor Sektor Publik, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 2007.

Page 56: Praktek audit

Any Questions?Any Questions?Any Questions?Any Questions?