ppt proposal metopen
TRANSCRIPT
SITI MUNFARIDA122221123
PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN SHARIA
GOVERNANCE: KOMITMEN PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING
LATAR BELAKANG
Banyak perbankan syariah yang saat ini
tidak memiliki tata kelola yang baik. Seperti
kurangnya kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
syariah. Menarik untuk mengetahui bagaimana
tata kelola perbankan yang baik. Padahal
dengan baiknya tata kelola suatu perbankan
syariah, akan menarik minat nasabah untuk
melakukan transaksi.
Lanjutan...
Sharia governance merupakan prinsip tata kelola industri syariah. Merupakan perkembangan dari prinsip Good Corporate Governance. Yang membedakan adalah adanya prinsip sharia complience.
Untuk mewujudkan Sharia Governance maka dibutuhkan seorang yang dapat menilai dan mengontrol segala kegiatan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Begitu pula pada akuntansi dan keuangannya.
Sehingga audit internal dibutuhkan dalam mewujudkan Sharia Governance. Namun seorang audit internal harus memegang komitmen profesional nya. Agar hasil auditnya juga baik dan memenuhi prinsip-prinsip Sharia Governance.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat pengaruh peran audit
internal dalam mewujudkan sharia
governance?
2. Apakah terdapat bukti empiris bahwa
komitmen profesional dapat memoderasi
hubungan antara peran audit internal
dalam mewujudkan sharia governance?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh
peran audit internal dalam mewujudkan
sharia governance.
2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai
komitmen profesional dapat memoderasi
hubungan antara peran audit internal
dalam mewujudkan sharia governance.
TINJAUAN PUSTAKA
Sharia Governance
Pelaksanaan Sharia Governance merupakan salah satu upaya untuk melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industri perbankan syariah.
Prinsip-prinsip Sharia governance
A. keterbukaan (transparency)B. akuntabilitas (accountability)C. pertanggungjawaban (responsibility)D. profesional (professional)E. kewajaran (fairness)F. Sharia Complience
Audit Internal
Internal audit adalah suatu aktivitas independen dalam perusahaan yang menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dalam manajemen puncak telah dipatuhi, memeriksa laporan keuangan perusahaan, menentukan efisiensi dan efektifitas kegiatan produksi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Komitmen profesional
Komitmen profesional pada dasarnya merupakan persepsi yang berintikan loyalitas, tekad dan harapan seseorang dengan dituntun oleh sistem nilai atau norma yang akan mengarahkan orang tersebut untuk bertindak atau bekerja sesuai prosedur-prosedur tertentu dalam upaya menjalankan tugasnya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi (Larkin, 1990 dalam Hendro:2006).
PENELITIAN TERDAHULU
Replika riset dari penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Maylia Pramono Sari, dengan
judul “Peran Audit Internal Dalam Upaya
Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG)
Pada Badan Layanan Umum (BLU) di Indonesia”.
Yang hasilnya menunjukkan bahwa audit
inetrnal memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap GCG.
PERBEDAAN
Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah
bahwa pada penelitian ini menambahkan komitmen
profesional sebagai variabel moderating. Dan
penelitian ini mengganti variabel dependennya
menjadi Sharia Governance, karena penelitian ini
dilakukan pada perbankan syariah di Surakarta.
KERANGKA BERFIKIR
AUDIT INTERNAL (Variabel Independen)
SHARIA GOVERNANCE (Variabel dependen)
KOMITMEN PROFESIONAL (Variabel Moderating)
DEFINISI OPERASI VARIABEL
NO VARIABEL DEFINISI VARIABEL SKALA INDIKATOR
1. AUDIT
INTERNAL
AKTIVITAS
INDEPENDEN DALAM
SUATU PERUSAHAAN
YANG BERTUGAS
UNTUK MENILAI DAN
MENGEVALUASI
EFEKTIFITAS DAN
EFISIENSI DARI
SEGLA KEGIATAN
PERUSAHAAN.
LIKERT - INDEPENDENSI
- KEAMAMPUAN
PROFESIONAL
- RUANG LINGKUP AUDIT
- PELAKSANAAN AUDIT
Lanjutan . . .
2. KOMITMEN
PROFESIONAL
LOYALITAS
SESEORANG
TERHADAP
PEKERJAANYA,
DENGAN
MENGIKUTI
SEGALA
PERATURAN DAN
NORMA YANG
ADA.
LIKERT - HUBUNGAN DENGAN
SESAMA PROFESI
- KEBUTUHAN UNTUK
MANDIRI
- KEYAKINAN TERHADAP
PERATURAN SENDIRI
ATAU PROFESI
- DEDIKASI PADA PROFESI
- KEWAJIBAN SOSIAL
Lanjutan . . .
3. SHARIA
GOVERNANCE
SISTEM TATA KELOLA
PADA INDUSTRI
SYARIAH, YANG
MERUPAKAN
PERKEMBANGAN DARI
GCG DENGAN
MENAMBAHKAN SHARIA
COMPLIENCE YANG
MERUPAKAN BENTUK
PERTANGGUNG
JAWABAN UNTUK PARA
STAKEHOLDER DAN
SHAREHOLDER.
LIKERT - TRANSPARANSI
- KEMANDIRIAN
- AKUNTABILITAS
- PERTANGGUNG JAWABAN
- PROFESIONAL
- KEWAJARAN
- SHARIA COMPLIENCE
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan berupa data primer, dengan sumber datanya adalah audit internal pada bank syariah di Surakarta, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.
B. Populasi dan Sampel
Populasinya adalah audit internal yang bekerja pada Bank syariah di Surakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 50 orang, yang ditentukan dengan metode simple random sampling.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel independen, adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya, yakni peran
audit internal.
Variabel dependen, adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen, yakni
sharia governance.
Variabel moderating, adalah variabel yang
dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan langsung antara variabel
independen dengan variabel dependen,
yakni komitmen profesional.
ANALISIS DATA
Tehnik analisis data menggunakan Regresi
linier sederhana.
Sedangkan variabel moderatingnya diuji
menggunakan MRA (Moderated Regression
Annalysis).