ppt kompalokel
DESCRIPTION
ppt kompalokelTRANSCRIPT
![Page 1: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN OMPHALOCEL
By Presented :Kelompok 4
![Page 2: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/2.jpg)
DEFINISI :
Omphalocel (omfalokel) adalah adanya protrusi (keadaan menonjol kedepan) pada waktu lahir dibagian usus yang melalui suatu defek besar pada dinding abdomen di umbilikus dan usus yang menonjol hanya ditutupi oleh membrane tipis transparan yang terdiri dari amnion dan peritoneum. (W. A. Newman Dorland, 2002).
Omphalocel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit. (www.medicastore.com, 2004).
![Page 3: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/3.jpg)
ETIOLOGIPenyebabnya tidak diketahui. Pada 25 - 40% bayi yang menderita omfalokel, kelainan ini disertai oleh kelainan bawaan lainnya, seperti kelainan: Masalah genetic atau abnormalitas kromosom. Factor kehamilan seperti penyakit maternal dan infeksi, (penggunaan obat (antibiotic oxytetracycline), merokok, factor tersebut dikonstribusiakan dengan insufisiensi plasenta dan kelahiran dengan usia kehamilan rendah (small gestation age) atau bayi premature). Hernia diafragmatika kongenital. Kelainan jantung atau defek jantung Defisiensi asam folat Defisiensi salisilat, dan Hypoxia (penurunan suplai oksigen ke jaringan). Kandungan lemah.
![Page 4: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/4.jpg)
Bentuk kerusakan dinding abdomen pada bayi mengakibatkan terganggunya pada pembentukan organ selama periode embrio. Berikut ini teori pada etiologi omphalocel :Keadaan sederhana yang mengikuti bentuk tubuh secara terus menerusKegagalan isi perut untuk kembali ke abdomenKegagalan lipatan tubuh bagian lateral yang sempurna untuk berpindah dan dinding tubuh yang menutup Ketidakmampuan usus untuk bermigrasi secara normal.
![Page 5: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/5.jpg)
PATOFISIOLOGI
kegagalan alat dalam untuk kembali ke rongga
abdomen pada waktu janin berumur 10 minggu
berupa protrusi dari kantong yang berisi usus
dan visera abdomen melalui defek dinding
abdomen pada umbilicus. Selama 6 – 10 minggu
kehamilan.
Protrusi tersebut tumbuh dan keluar dari dalam abdomen,
pada tali pusat karena abdomen berisi terlalu sedikit sekitar 10 –
11 minggu,
Ketidakmampuan usus untuk
bermigrasi secara normal
akan menyebabkan Omphalocele.
![Page 6: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/6.jpg)
PATWAY
Kelainan Bawaan
Alat dalam gagal
kembali kerongga abdomen
Isi abdomen keluar umbilicus
Korda terobek ( Usus
Keluar )
Ileus obstruksiUsus
Keluar
Resiko Infeksi
Kekurangan Volume cairan
Kenaikan suhu
tubuh :(Hipertermi
)
![Page 7: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/7.jpg)
MANIFESTI KLINIS
Menurut A.H. Markum (1991), manifestasi dari omphalokel adalah :a. Organ visera / internal abdomen keluar b. Penonjolan pada isi ususc. Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound
Sedangkan tanda-tanda yang lain :a. Apabila omfalokel berukuran kecil hanya usus yang keluar atau menonjolb. Apabila omfalokel berukuran besar usus, hati atau limfa yang keluar atau menonjolc. Sering ditemukan pada bayi premature.
![Page 8: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/8.jpg)
PENATALAKSANANAAN MEDIS
Operasi Medik
Keperawatan : Prinsip Pencegahan Resiko Infeksi
Farmakologi : Analgesik, Obat anti inflamasi non steroid,
![Page 9: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/9.jpg)
KOMPLIKASI
Bereaksi dengan pengobatan atau obat anestesi Masalah pernafasan atau gangguan pola nafas, karena
dapat menyebabkan menurunnya kerja organ pernafasan. Pembedahan Perdarahan Resiko infeksi terhadap luka atau kurangnya
perawatan (strerilisasi) Luka pada organ Kesulitan bernafas (mungkin terjadi akibat
pertambahan tekanan pada abdomen, ketika omphalocel ditutup).
Peritonitis (radang pada selaput lambung) Kelumpuhan sementara pada usus halus.
![Page 10: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/10.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN OMPHALOCEL
![Page 11: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengkajian
Kondisi Abdomen : Area sekitar, tanda infeksi, letak defek, Nyeri
Sirkulasi : Sianosis Perifer
Pernafasan :
Frekuensi, Irama, Kedalam
ana
Mengukur Temperatur
Tubuh : Pengukuran
suhu tiap 2 jam
![Page 12: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/12.jpg)
DIAGNOSA Pre Op1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penekanan rongga abdomen
(paru-paru)2) Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan immaturitas3) Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan dehidrasi4) Resiko infeksi berhubungan dengan isi abdomen yang keluar5) Konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan kurang informasi
yang relevan6) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita penyakit serius7) Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan post op.Post Op1) Nyeri Akut berhubungan dengan prosedur pembedahan menutup abdomen.2) Resiko Infeksi berhubungan dengan trauma jaringan luka post op.3) Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan perawatan yang
multipel.4) Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi dari orang
terdekat (anak menderita omphalokel).5) Cemas berhubungan dengan kematian.
![Page 13: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/13.jpg)
Dx 1 : Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan imaturitas
NOC: Thermoregulatoin: NeonateTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Regulasi suhu selama 3 x 24 jam, diharapkan termoregulasi pasien kembali normal dan efektif .
Kriteria Hasil:a. Suhu tubuh pasien dalam batas normalb. Tidak ada stress pernapasanc. Tidak ada letargid. Perubahan warna kulit dalam rentang yang
diharapkane. Pasien tidak menggigilf. Status hidrasi adekuat.
![Page 14: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/14.jpg)
Post Op
Dx 8 : Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera biologis, prosedur pembedahan menutup abdomen.
NOC I: Tingkat NyeriTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menejemen
nyeri selama 3 x 24 jam diharapkan pasien tidak mengalami nyeri, antara lain penurunan nyeri pada tingkat yang dapat diterima anak dengan status penerimaan nyeri skala 2.
Kriteria hasil :a. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri (rewel)b. Nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak NOC II: Level NyeriKriteria hasil :a. Memberikan isyarat rasa nyaman (tidak rewel)b. Nyeri menurun
![Page 15: ppt kompalokel](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082318/563db90e550346aa9a99984f/html5/thumbnails/15.jpg)
NIC : Menejemen Nyeri.
Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, durasi, frekuensi, intensitas).
Observasi isyarat –isyarat non verbal dari ketidaknyamanan.
Berikan pereda nyeri dengan manipulasi lingkungan (missal ruangan tenang, batasi pengunjung).
Berikan analgesia sesuai ketentuan Kontrol faktor – faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (lingkungan yang berisik).