ppt kedkel klom 10 fix
DESCRIPTION
10TRANSCRIPT
EVALUASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING
PERIODE JANUARI – JULI 2015
Disusun oleh kelompok 6:Daniel Bramantyo 1102010063Annisa Abadia 1102010026Latifatun Nikmah 1102010149
Pembimbing : Dr. Dini Widianti, MKK
PENDAHULUAN
KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara memiliki luas 36,6996 m2
terbagi dalam 7 Kelurahan, 84 RW, 976 RT
jumlah penduduk 371.335 jiwa
kepadatan penduduk 27.090 jiwa/km2
Kecamatan Cilincing
KecamatanTj. Priok
Kecamatan Klp Gading
Jl. Kramat Jaya
Puskesmas Kelurahan
Puskesmas Kecamatan
TABEL 1.2 DISTRIBUSI LUAS WILAYAH, KK, JUMLAH RW DAN JUMLAH RT DI
KECAMATAN CILINCING TAHUN 2015
No Kelurahan Luas Wilayah (Km2) KK RW RT
1 Semper Timur 31,615 9.826 10 97
2 Semper Barat 15,907 13.706 17 245
3 Kalibaru 24,670 16.117 14 172
4 Sukapura 56,140 19.767 10 99
5 Rorotan 106,370 8.053 12 136
6 Marunda 79,169 5.519 9 76
7 Cilincing 83,125 12.155 10 136
Jumlah 396,996 85.102 82 958
Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif
Konsep dasar pembangunan kesehatan :
Pembangunan kesehatan fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif.Pelaksanaan upaya kesehatan secara terpadu.pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.pembayaran secara pra-upaya.Kesehatan menjadi suatu investasiBersifat otonomiPerencanaan bottom up
Wilayah Kerja
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Walikota/Bupati, dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :Promotif (peningkatan kesehatan).Preventif (upaya pencegahan).Kuratif (pengobatan).Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Peran Puskesmas
Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Upaya Kesehatan Wajib
Promosi kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan. KIA (Kesejahteraan Ibu dan Anak). KB (Keluarga Berencana). Perbaikan gizi masyarakat. P2M (Pengendalian Penyakit Menular). Pengobatan dasar.
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN Upaya Kesehatan Sekolah. Upaya Kesehatan Olahraga. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat. Upaya Kesehatan Kerja. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Upaya Kesehatan Jiwa. Upaya Kesehatan Mata. Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
Azas Puskesmas
Azas pertanggungjawaban wilayah Azas pemberdayaan masyarakat Azas Keterpaduan Azas Rujukan
FUNGSI PUSKESMAS Pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan Pusat pemberdayaan masyarakat Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Cilincing
Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilincing adalah membawahi sembilan Puskesmas kelurahan di tujuh kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Cilincing, yaitu :1. Puskesmas Kecamatan Cilincing2. Puskesmas Kelurahan Semper Barat I3. Puskesmas Kelurahan Semper Barat II4. Puskesmas Kelurahan Semper Barat III5. Puskesmas Kelurahan Kalibaru6. Puskesmas Kelurahan Sukapura7. Puskesmas Kelurahan Rorotan8. Puskesmas Kelurahan Marunda 9. Puskesmas Kelurahan Cilincing I10. Puskesmas Kelurahan Cilincing II
Koordinator Penunjang dan Kesmas.
a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyakit Menular (PM)b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyakit Tidak Menular (PTM)c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja d. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Gizi Komunitas & Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PPSM)e. Promosi Kesehatan (Promkes)f. Pelayanan Laboratoriumg. Pelayanan Gizih. Pelayanan Farmasi
KOORDINATOR YANKES Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Penunjang Medik Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Ibu dan Anak Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin (RB) Pelayanan Kesehatan Rawat Inap (Ranap) Pelayanan Kesehatan Lain – Lain Pelayanan Kesehatan Gadar Bencana
BAGAN 1.1 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING
TAHUN 2015
KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN
Dr.Mirsad
KA. SEKSI PELAYANAN Dr. Aprilia
KA. SEKSI PENUNJANG & KESMAS
Dr. Carla
KA. TATA USAHA Nining
UNIT PELAYANAN 1.Unit Kesehatan Umum 2.Unit Kesehatan Gigi & Mulut 3.Unit Kesehatan Ibu & Anak 4.Unit Kesehatan Spesialis 5.Unit Rumah Bersalin 6.Unit Pelayanan 24 Jam &
Ambulan 7.Unit Pelayanan Keluarga
Berencana 8.Unit Kamar Operasi
UNIT PENUNJANG 1. Unit Farmasi 2. Unit Gizi 3. Unit Laboratorium 4. Unit Radiologi 5. UnitPemeliharaanPeralatan
Kesehatan 6. Kesehatan Masyarakat
Penyakit Menular - P2B2
Penyakit Tidak Menular
Penyehatan Lingkungan & Kesehatan Kerja
Gizi & PPSM Kesehatan Jiwa &
NAPZA
PUSKESMAS KELURAHAN KELOMPOK JABATAN
FUNGISIONAL
Visi Puskesmas Kecamatan Cilincing
Menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi keadaan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal dengan menjunjung tinggi komitmen vertikal maupun horisontal.
MISI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING1. Memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif2. Melakukan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada
kebutuhan masyarakat yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.
3. Melakukan pelayanan kesehatan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis medis maupun administratif
4. Melakukan kegiatan secara bersama dengan mendayagunakan sumberdaya yang ada secara optimal.
5. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan feedback terhadap pelayanan puskesmas.
Sumber Daya ManusiaNo.
Puskesmas
Jumlah TenagaDokter
SpesialisDokterUmum
DokterGigi
Apoteker Bidan PerawatPerawat
GigiTenagaUmum
Jml
1. Kecamatan Cilincing
2 5 2 2 6 9 1 20 48
3. Kelurahan Cilincing II
0 1 0 0 2 3 1 0 7
4. Kelurahan Kalibaru
0 1 1 1 5 2 1 4 15
5. Kelurahan Semper Barat
I0 1 1 0 2 4 0 3 11
6. Kelurahan Semper Barat
II0 1 0 0 0 3 2 0 6
7. Kelurahan Semper Barat
III0 2 1 0 2 1 0 3 9
8. Kelurahan Sukapura
0 1 1 0 3 2 1 2 10
9. Kelurahan Rorotan
0 1 1 0 2 3 1 1 9
10. Kelurahan Marunda
0 0 1 0 2 2 1 1 7
11 Kelurahan Semper Timur
0 1 1 0 3 3 1 2 11
Jumlah 2 16 11 4 30 34 10 37 144
Program Keluarga Berencana
Tujuan Keluarga Berencana secara umum adalah menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Sasaran program Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM)
PROGRAM DAN UPAYA KB NASIONAL
1. Pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja dan konseling calon pengantin
2. Konseling dan pelayanan KB pada WUS/PUS
3. Promosi KB pasca persalinan
4. Pelayanan KB pasca persalinan
5. Penerangan dan motivasi
6. Pelembagaan program
7. Pendidikan KB
8. Pendidikan dan pelatihan tenaga program
9. Pelayanan KB
10. Pencapaian peserta KB Baru
11. Pencapaian peserta KB Aktif
12. Prasarana dan Sarana
13. Pelaporan dan Penelitian
RUANG LINGKUP
Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan, posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
TABEL 1.5 INDIKATOR DAN TARGET PENCAPAIAN PROGRAM KB PUSKESMAS KECAMATAN
CILINCINGProgram Indikator Target 1
Tahun (%)Target 7
Bulan (%)
KB Cakupan Peserta KB Akfif
90 52,5
Peserta Kb Aktif Menurut Metode Kontrasepsi :
a. IUD 90 52,5
b. Implant 90 52,5
c. Kondom 90 52,5
d. Pil 90 52,5
e. Suntik 90 52,5
TABEL 1.6 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING JANUARI -
MEI 2015No Kelurahan
Jumlah PUS
Peserta KB
Aktif
Cakupan Peserta KB Aktif (%)
Target 7 Bulan (%)
1 Sukapura 13424 6227 46,4% 52,5%2 Rorotan 7813 4181 53,5% 52,5%3 Marunda 4174 2585 61,9% 52,5%4 Cilincing I 4615 3035 65,8% 52,5%5 Cilincing II 4123 2589 36,6% 52,5%
6Semper Timur 7073 3769 53,3% 52,5%
7Semper Barat I 4219 2448 58,0% 52,5%
8Semper Barat II 6032 3320 55,0% 52,5%
9Semper Barat III 2384 1742 73,1% 52,5%
10 Kalibaru 11724 7086 60,4% 52,5%Total 65581 36982 56,4%
TABEL 1.7 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN IUD DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE JANUARI - MEI 2015
No Kelurahan Jumlah Peserta KB Aktif
IUD Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD (%)
Target 7 Bulan (%)
1 Sukapura 6227 298 4,8% 52.5%2 Rorotan 4181 238 5,7% 52.5%3 Marunda 2585 153 5,9% 52.5%4 Cilincing I 3035 145 4,8% 52.5%5 Cilincing II 2589 136 5,3% 52.5%
6 Semper Timur
3769 143 3,8% 52.5%
7 Semper Barat I
2448 127 5,2% 52.5%
8 Semper Barat II
3320 137 4,1% 52.5%
9 Semper Barat III
1742 102 5,9% 52.5%
10 Kalibaru 7086 313 4,4% 52.5%36982 1792 4,8% 52.5%
TABEL 1.8 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN IMPLAN DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN
CILINCING PERIODE JANUARI - MEI 2015No Keluraha
nJumlah Peserta KB Aktif
IMPLAN Cakupan Peserta KB Aktif dengan Implan (%)
Target 7 Bulan (%)
1 Sukapura 6227 733 11,8% 52,5%2 Rorotan 4181 512 12,2% 52,5%3 Marunda 2585 288 11,1% 52,5%4 Cilincing I 3035 275 9,1% 52,5%5 Cilincing II 2589 258 10,0% 52,5%
6 Semper Timur
3769 355 9,4% 52,5%
7 Semper Barat I
2448 237 9,7% 52,5%
8 Semper Barat II
3320 281 8,5% 52,5%
9 Semper Barat III
1742 176 10,1% 52,5%
10 Kalibaru 7086 789 11,1% 52,5%36982 3904 10,6% 52,5%
TABEL 1.9 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN KONDOM DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN
CILINCING PERIODE JANUARI - MEI 2015No Kelurahan Jumlah Peserta
KB AktifKondom Cakupan Peserta KB
Aktif dengan Kondom (%)
Target 7 Bulan (%)
1 Sukapura 6227 299 4,8% 52,5%2 Rorotan 4181 239 5,7% 52,5%3 Marunda 2585 183 7,1% 52,5%4 Cilincing I 3035 194 6,4% 52,5%5 Cilincing II 2589 170 6,6% 52,5%6 Semper
Timur3769 175 4,6% 52,5%
7 Semper Barat I
2448 177 7,2% 52,5%
8 Semper Barat II
3320 189 5,7% 52,5%
9 Semper Barat III
1742 187 10,7% 52,5%
10 Kalibaru 7086 331 4,7% 52,5%36982 2144 5,8% 52,5%
TABEL 1.10 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN KB PIL DI WILAYAH PUSKESMAS
KECAMATAN CILINCING PERIODE JANUARI - MEI 2015
No Kelurahan Jumlah Peserta KB Aktif
PIL Cakupan Peserta KB Aktif dengan PIL (%)
Target 7 Bulan (%)
1 Sukapura 6227 814 13,1% 52,5%2 Rorotan 4181 491 11,7% 52,5%3 Marunda 2585 363 14,0% 52,5%4 Cilincing I 3035 502 16,5% 52,5%5 Cilincing II 2589 518 20,0% 52,5%6 Semper
Timur3769 477 12,7% 52,5%
7 Semper Barat I
2448 619 25,3% 52,5%
8 Semper Barat II
3320 597 18,0% 52,5%
9 Semper Barat III
1742 547 31,4% 52,5%
10 Kalibaru 7086 970 13,7% 52,5%36982 5898 15,9% 52,5%
TABEL 1.11 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN SUNTIK DI WILAYAH PUSKESMAS
KECAMATAN CILINCING PERIODE JANUARI - MEI 2015
No Kelurahan Jumlah Peserta KB Aktif
SUNTIK Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD (%)
Target 7 Bulan (%)
1 Sukapura 6227 3410 54.8% 52,5%2 Rorotan 4181 2215 53.0% 52,5%3 Marunda 2585 1581 61.2% 52,5%4 Cilincing I 3035 1713 56.4% 52,5%5 Cilincing II 2589 1539 59.4% 52,5%6 Semper
Timur3769 2056 54.6% 52,5%
7 Semper Barat I
2448 1598 65.3% 52,5%
8 Semper Barat II
3320 1740 52.4% 52,5%
9 Semper Barat III
1742 1748 100.3% 52,5%
10 Kalibaru 7086 4333 61.1% 52,5%36982 21933 59.3% 52,5%
IDENTIFIKASI MASALAH1. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Sukapura bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46,4%2. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Rorotan bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53,5%3. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Marunda bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61,9%4. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Cilincing I bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65,8%5. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Cilincing II bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36,6%6. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Timur bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53,5%7. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat I
bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58%
8. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat II bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55%9. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat III bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73,1%10. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Kalibaru bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60,4%11. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4,8%12. Cakupan peserta KB Aktif dengan IMPLANT di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10,6%13. Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5,8%14. Cakupan peserta KB Aktif dengan PIL di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15,9%15. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59,3%
Rumusan Masalah1. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Sukapura bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46,4% berada di bawah target yaitu 52,5%
2. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Rorotan bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53,5% berada di atas target yaitu 52,5%
3. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Marunda bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61,9% berada di atas target yaitu 52,5%
4. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Cilincing I bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65,8% berada di atas target yaitu 52,5%
5. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Cilincing II bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36,6% berada di bawah target 52,5%
6. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Timur bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53,5% berada diatas target yaitu 52,5%
7. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat I bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58% berada diatas target yaitu 52,5%
8. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat II bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55% berada di atas target yaitu 52,5%
9. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat III bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73,1% berada di atas target yaitu 52,5%
10.Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Kalibaru bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60,4% berada di atas target yaitu 52,5%
11.Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4,8% berada di bawah target yaitu 52,5%
12.Cakupan peserta KB Aktif dengan IMPLANT di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10,6% berada di bawah target yaitu 52,5%
13.Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5,8% berada di bawah target yaitu 52,5%
14.Cakupan peserta KB Aktif dengan PIL di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15,9% berada di bawah target yaitu 52,5%
15. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 59,3% berada di atas target yaitu 52,5%
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH Menggunakan metode MCUA metode ini
memiliki parameter expanding scope Program Keluarga Berencana merupakan
program kesehatan dasar yang berhubungan dengan permasalahan lintas sektoral.
kriteria penilaian untuk menentukan prioritas masalah pada Puskesmas Kecamatan Cilincing pada metode MCUA : Emergency Greatest Member Expanding scope Feasibility Policy
EMERGENCY Pada program KB, pengaruh jangka
panjangnya adalah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), sehingga dipakai angka kematian ibu sebagai proxy.
Angka kematian ibu berdasarkan SDKI 2013 adalah 359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup 0,359%
Range (%) Nilai1,359 – 6,028 1
6,029 – 10,698 210,699 – 15,368 315,369 – 20,03820,039 – 24,70824,709 – 29,37829,379 – 34,04834,049 – 38,71838,719 – 43,38843,389 – 48,059
45678910
Tabel 2.1 Penentuan Nilai Emergency berdasarkan Proxy AKI
TABEL 2.2 SKORING EMERGENCY TERHADAP PROGRAM KB DI WILAYAH KECAMATAN CILINCING PERIODE JANUARI – JULI 2015
No Masalah Cakupan Target Selisih+ Proxy Score1. Cakupan peserta KB aktif di wilayah
kelurahan Sukapura periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46.6%
46.6 52.5 6.46 2
2 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Rorotan periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
53.5 52.5 1.36 1
3 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Marunda periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61.9%
61.9 52.5 9.76 2
4 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65.8%
65.8 52.5 13.66 3
5 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36.6%
36.6 52.5 16.26 4
6 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Timur periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
53.5 52.5 1.36 1
7. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58%
58 52.5 5.86 1
8. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55%
55 52.5 2.86 1
9 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat III periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73.1%
73.1 52.5 20.96 5
10. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Kalibaru periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60.4%
60.4 52.5 8.26 2
11. Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8%
4.8 52.5 48.06 10
12 Cakupan peserta KB aktif dengan implant di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10.6%
10.6 52.5 42.26 9
13 Cakupan peserta KB aktif dengan kondom di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5.8%
5.8 52.5 47.06 10
14 Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15.9%
15.9 52.5 36.96 8
15. Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59.3%
59.3 52.5 7.16 2
GREATEST MEMBER Greatest Member menunjukkan berapa
banyak penduduk yang terkena masalah semakin besar selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
Range (%) Nilai1 – 5.669 1
5.670 – 10.339 210.34 – 15.009 315.010 – 19.67919.68 – 24.34924.35 – 29.01929.020 – 33.68933.69 – 38.35938.36 – 43.02943.030 – 47.70
456789
10
Tabel 2.3 Penentuan Nilai Greatest Member
TABEL 2.4 SKORING GREATEST MEMBER TERHADAP PROGRAM KB DI WILAYAH KECAMATAN CILINCING PERIODE JANUARI – JULI 2015
No Masalah Cakupan Target Selisih Score1. Cakupan peserta KB aktif di wilayah
kelurahan Sukapura periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46.6%
46.6 52.5 6.1 2
2 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Rorotan periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
53.5 52.5 1 1
3 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Marunda periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61.9%
61.9 52.5 9.4 2
4 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65.8%
65.8 52.5 13.3 3
5 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36.6%
36.6 52.5 15.9 4
6 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Timur periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
53.5 52.5 1 1
7. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58%
58 52.5 5.5 1
8. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55%
55 52.5 2.5 1
9 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat III periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73.1%
73.1 52.5 20.6 5
10. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Kalibaru periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60.4%
60.4 52.5 7.9 2
11. Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8%
4.8 52.5 47.7 10
12 Cakupan peserta KB aktif dengan implant di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10.6%
10.6 52.5 41.9 9
13 Cakupan peserta KB aktif dengan kondom di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5.8%
5.8 52.5 46.7 10
14 Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15.9%
15.9 52.5 36.6 8
15. Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59.3%
59.3 52.5 7.16 2
EXPANDING SCOPE Expanding Scope menunjukkan seberapa
luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar sektor kesehatan.
Dinilai melalui azas keterpaduan puskesmas, yaitu melalui lintas sektor.
Nilai Keterpaduan
1 Tidak ada Keterpaduan lintas sektor atau lintas program
2 Keterpaduan lintas sektor dan lintas program
Tabel 2.5 Penentuan Nilai Expanding Scope
TABEL 2.6 SKORING EXPANDING SCOPE TERHADAP PROGRAM KB DI WILAYAH KECAMATAN CILINCING PERIODE
JANUARI – JULI 2015No Daftar Masalah Score1. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Sukapura
periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46.6% 2
2 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Rorotan periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
2
3 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Marunda periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61.9%
2
4 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65.8%
2
5 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36.6%
2
6 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Timur periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
2
7. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58%
2
8. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55%
2
9 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat III periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73.1%
2
10. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Kalibaru periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60.4%
2
11. Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8%
2
12 Cakupan peserta KB aktif dengan implant di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10.6%
2
13 Cakupan peserta KB aktif dengan kondom di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5.8%
2
14 Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15.9%
2
15. Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59.3%
2
FEASIBILITY Feasibility menunjukkan sejauh mana
kemungkinan program kerja yang terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan.
Digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja, material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Parameter yang digunakan : Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah
penduduk (Sumber Daya Manusia/ SDM).
Ketersediaan fasilitas
Range Nilai
1:1 – 1:1000 3
1:1001 – 1:2000 2
1:2001 – 1:3000 1
Tabel 2.7 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan Rasio Tenaga Kerja Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk
No
Kategori Ketersediaan Nilai
1 Tempat Tersedia 2
Tidak tersedia 12 Alat/obat Tersedia 2 Tidak tersedia 1
Tabel 2.8 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan Ketersediaan Fasilitas
TABEL 2.9 SKORING FEASIBILITY TERHADAP PROGRAM KB DI WILAYAH KECAMATAN CILINCING
PERIODE JANUARI – JULI 2015No Daftar Masalah Tenaga Kerja
PuskesmasFasilitas
(Tempat + Alat/ obat)
Score
1. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Sukapura periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46.6%
2 4 6
2 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Rorotan periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
2 4 6
3 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Marunda periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61.9%
2 4 6
4 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65.8%
2 4 6
5 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36.6%
2 4 6
6 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Timur periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
2 4 6
7. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58%
2 4 6
8. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55%
2 4 6
9 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat III periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73.1%
2 4 6
10. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Kalibaru periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60.4%
2 4 6
11. Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8%
2 4 6
12 Cakupan peserta KB aktif dengan implant di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10.6%
2 4 6
13 Cakupan peserta KB aktif dengan kondom di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5.8%
2 4 6
14 Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15.9%
2 4 6
15. Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59.3%
2 4 6
POLICY Dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk
mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat.
Parameter Score
Penyuluhan:Ada Tidak ada
21
Media (Cetak dan/atau Elektronik)Elektronik dan CetakElektronik atau Cetak
21
Kebijakan pemerintah (Nasional dan/atau Daerah)Dua kebijakanSatu kebijakan
21
Tabel. 2.10 Penentuan Nilai Policy
TABEL. 2.11 SKORING POLICY TERHADAP PROGRAM KB DI WILAYAH KECAMATAN CILINCING PERIODE JANUARI –
JULI2015No Masalah Penyuluhan Media Kebijakan
PemerintahScore
1. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Sukapura periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 46.6%
2 2 2 6
2 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Rorotan periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
2 2 2 6
3 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Marunda periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 61.9%
2 2 2 6
4 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 65.8%
2 2 2 6
5 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Cilincing II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 36.6%
2 2 2 6
6 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Timur periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 53.5%
2 2 2 6
7. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat I periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 58%
2 2 2 6
8. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat II periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 55%
2 2 2 6
9 Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Semper Barat III periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 73.1%
2 2 2 6
10. Cakupan peserta KB aktif di wilayah kelurahan Kalibaru periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 60.4%
2 2 2 6
11. Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8%
2 2 2 6
12 Cakupan peserta KB aktif dengan implant di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10.6%
2 2 2 6
13 Cakupan peserta KB aktif dengan kondom di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5.8%
2 2 2 6
14 Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15.9%
2 2 2 6
15. Cakupan peserta KB aktif dengan PIL di wilayah Sekecamatan Cincing periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59.3%
2 2 2 6
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH Dari kelima aspek tersebut di atas, hasil nilai
kemudian dikalikan dengan bobot sehingga didapatkan bobot nilai.
Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima. Bobot 5: paling penting. Bobot 4: sangat penting sekali. Bobot 3: sangat penting. Bobot 2: penting. Bobot 1: cukup penting.
No Parameter Bobot MS6 MS7
MS8
MS9
MS10
N BN N BN N BN N BN
NBN
1 Greatest member
51 5 1 5 1 5 5 25
210
2 Emergency 4 1 4 1 4 1 4 5 20 2 83 Feasibility 3 6 18 6 18 6 18 6 18 6 184 Policy 2 6 12 6 12 6 12 6 12 6 125 Expanding
Scope1
2 2 2 2 2 2 2 22
2 Jumlah 16 41 16 41 16 41 24 77 18 50
Tabel 2.12. Penentuan Prioritas Masalah Menurut Metode MCUA
di Wilayah Kecamatan Cilincing Periode Januari – Juli Tahun 2015
N
N
Parameter
Bobot
MS11
MS12
MS13
MS14
MS15
N BN N BN N BN N BN N BN1 Greatest
member5
10 50 9 45 10 50 8 40 2 102 Emergency 4 10 40 9 36 10 40 8 32 2 83 Feasibility 3 6 18 6 18 6 18 6 18 6 184 Policy 2 6 12 6 12 6 12 6 12 6 125 Expanding
Scope1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Jumlah
34 122 32113 34 122 30
104 18 50
Keterangan :
MS 1 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Sukapura bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 46,4% berada di bawah target yaitu 52,5%
MS2 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Rorotan bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 53,5% berada di atas target yaitu 52,5%
MS3 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Marunda bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 61,9% berada di atas target yaitu 52,5%
MS4 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Cilincing I bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 65,8% berada di atas target yaitu 52,5%
MS5 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Cilincing II bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 36,6% berada di bawah target 52,5%
MS6 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Timur bulan Januari – Juli
2015 adalah sebesar 53,5% berada diatas target yaitu 52,5%
MS7 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat I bulan Januari – Juli
2015 adalah sebesar 58% berada diatas target yaitu 52,5%
MS8 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat II bulan Januari – Juli
2015 adalah sebesar 55% berada di atas target yaitu 52,5%
MS9 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Semper Barat III bulan Januari – Juli
2015 adalah sebesar 73,1% berada di atas target yaitu 52,5%
MS10 Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kelurahan Kalibaru bulan Januari – Juli 2015
adalah sebesar 60,4% berada di atas target yaitu 52,5%
MS11 Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4,8% berada di bawah target yaitu 52,5%
MS12 Cakupan peserta KB Aktif dengan IMPLANT di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 10,6% berada di bawah target yaitu 52,5%
MS13 Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5,8% berada di bawah target yaitu 52,5%
MS14 Cakupan peserta KB Aktif dengan PIL di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 15,9% berada di bawah target yaitu 52,5%
MS15 Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan
Januari – Juli 2015 adalah sebesar 59,3% berada di atas target yaitu 52,5%
MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH
Digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga diagram tulang ikan (fishbone diagram/ishikawa)
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses.
Input dari sistem adalah: Man : jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan, dan motivasi
kerja. Money : jumlah dana tersedia. Material : jumlah peralatan medis dan jenis obat. Method : cara penggunaan obat.
Tahapan proses terdiri dari: Planning (perencanaan) Organizing (pengorganisasian) Actuating (pelaksana) Controlling (monitoring)
Adapun tahapan proses tersebut terjadi dalam suatu lingkungan (environment), sehingga keadaan lingkungan pun dapat mempengaruhi suatu sistem.
Masalah prioritas untuk program KB di wilayah Kecamatan Cilincing :
M11 Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4,8% berada di bawah target yaitu 52,5%
MS13 Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di wilayah Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5,8% berada di bawah target yaitu 52,5%
Masyarakat memilih KB yang mudah dan cepat
Masyarakat tidak tahu alat kontrasepsi lain
Gambar 2.1. Fishbone Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015
Kurangnya kerja sama antar petugas pelaksana program
KB
Method Material Money
Planning
Kurang jelasnya perencanaan program
Pengadaaan alat kontrasepsi tertentu yang lebih banyak oleh
dinas kesehatan.
Actuating
Outcome KB tidak secara keseluruhan
menggambarkan tingkat keberhasilan program KB di
puskesmas
Jumlah anggaran untuk program KB belum cukup.
Man
Controlling Organizing
Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada program KB
Environment
Program KB dianggap mempunyai cakupan yang
tidak luas.
Petugas perencanaan kurang mengetahui kondisi lapangan
yang sebenarnya
Monitoring pelaksanaan program KB yang kurang
tepat
Banyak PUS yang memilih alat kontarsepsi
jenis MKJP
Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak
Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan program KB pada para
petugas di lapangan
Banyak dana yang telah dialokasikan tidak terpakai
Petugas perencanaan hanya mengacu pada perencanaan
program yang telah ada sebelumnya
Cakupan peserta KB aktif dengan KB IUD
di Kecamatan Cilincing pada
periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar
4.8% Berada di Bawah Target yaitu
52.5%
Metode pengawasan yang masih belum jelas
Alat kontrasepsi yang ada di puskesmas hanya sebatas jenis yang paling sering digunakan
Fungsi organisasi program KB yang kurang teratur
Kegiatan program KB tidak membutuhkan dana yang besar
Permintaan masyarakat hanya sebatas alat kontrasepsi tertentu.
Kurangnya sosialisasi penyuluhan KB IUD kepada
PUS
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis
Non-MKJP
Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target
dan sasaran
Kurangnya sosialisasi tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat
kontrasepsi tertentu
Kurangnya jumlah tenaga kesehatan yang terampil dalam penggunaan alat
kontrasepsi jangka panjang
Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai
dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB
Kurang jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program KB di
puskesmas
Kurangnya ketersediaan tenaga
kesehatan pada program KB
Anggapan masyarakat yang salah tentang efek
penggunaan AKDR
Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik
Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana
program KB
Petugas perencanaan menganggap program
sebelumnya cukup baik
40
Masyarakat memilih KB hormonal
Kurangnya sosialisasi jenis jenis KB
Gambar 2.2. Fishbone Cakupan Peserta KB Aktif dengan kondom di Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015
Kurangnya kerja sama antar petugas pelaksana program
KB
Method Material Money
Planning
Kurang jelasnya perencanaan program
Pengadaaan alat kontrasepsi tertentu yang lebih banyak oleh
dinas kesehatan.
Actuating
Outcome KB tidak secara keseluruhan
menggambarkan tingkat keberhasilan program KB di
puskesmas
Jumlah anggaran untuk program KB sudah cukup.
Man
Controlling Organizing
Kurangnya minat pria dalam pemakaian kondom
Environment
Program KB dianggap mempunyai cakupan yang
tidak luas.
Petugas perencanaan kurang mengetahui kondisi lapangan
yang sebenarnya
Monitoring pelaksanaan program KB yang kurang
tepat
Banyak PUS yang memilih alat kontarsepsi
jenis hormonal
Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak
Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan program KB pada para
petugas di lapangan
Banyak dana yang telah dialokasikan tidak terpakai
Petugas perencanaan hanya mengacu pada perencanaan
program yang telah ada sebelumnya
Cakupan peserta KB aktif dengan KB
kondom di Kecamatan Cilincing pada periode Januari – Juli 2015 adalah
sebesar 5.8% Berada di Bawah Target
yaitu 52.5%
Metode pengawasan yang masih belum jelas
Alat kontrasepsi yang ada di puskesmas hanya sebatas jenis yang paling sering digunakan
Fungsi organisasi program KB yang kurang teratur
Kegiatan program KB tidak membutuhkan dana yang besar
Permintaan masyarakat hanya sebatas alat kontrasepsi tertentu.
Kurangnya sosialisasi penyuluhan KB kondom
kepada PUS
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis
kondom
Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target
dan sasaran
Minat masyarakat menurun karena kurangnya pengetahuan tentang penggunaan kondom yang benar
Minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi
kondom rendah
Jarangnya pria yang berkonsultasi KB
Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai
dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB
Kurang jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program KB di
puskesmas
Kurangnya minat masyarakat
terutama pria untuk memakai
kondom
Lingkungan masyarakat yang
enggan menggunakan KB kondom karena
dianggap sering terjadi kegagalan
Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik
Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana
program KB
Petugas perencanaan menganggap program
sebelumnya cukup baik
MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG DOMINAN Penentuan akar penyebab masalah yang
paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program tersebut.
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN IUD DI WILAYAH SE-KECAMATAN CILINCING BULAN JANUARI – JULI 2015 ADALAH SEBESAR 4,8%
BERADA DI BAWAH TARGET YAITU 52,5% Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah:
Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada program KB (Man). Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai dengan perkiraan
pembiayaan kegiatan program KB (Money). Minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu
(Material). Kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan kontrasepsi jangka
panjang (Method).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah: Petugas perencanaan menganggap program sebelumnya cukup baik
(Planning). Tidak jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program KB
(Organizing). Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana program KB (Actuating). Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik (Controlling).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah: Anggapan masyarakat yang salah tentang efek penggunaan AKDR, yaitu
keluhan pasangan atas ketidaknyamanan saat berhubungan
Ditetapkan empat akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman tentang program KB. Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada
program KB (Man). Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai
dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB (Money).
Minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu (Material).
Kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan kontrasepsi jangka panjang (Method).
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN KONDOM DI WILAYAH SE-KECAMATAN CILINCING BULAN JANUARI – JULI 2015 ADALAH SEBESAR 5,8%
BERADA DI BAWAH TARGET YAITU 52,5% Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah:
Kurangnya minat masyarakat terutama pria untuk memakai kondom (man).
Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB (Money).
Minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi kondom rendah (Material).
Minat masyarakat menurun karena kurangnya pengetahuan tentang penggunaan kondom yang benar (Method).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah: Petugas perencanaan menganggap program sebelumnya cukup baik
(Planning). Tidak jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program KB
(Organizing). Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana program KB
(Actuating). Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik (Controlling).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah: 1. Lingkungan masyarakat yang enggan menggunakan KB
kondom karena dianggap sering terjadi kegagalan
Ditetapkan empat akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman tentang program KB. Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada
program KB (Man). Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai
dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB (Money).
Minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu (Material).
Kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan kontrasepsi jangka panjang (Method).
PENETAPAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA memberikan skor 1–3 pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, dan justifikasi kelompok.
Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik : Dapat memecahkan masalah dengan sempurna Mudah dilaksanakan Murah biayanya Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan
tidak lama
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN IUD DI SE-KECAMATAN CILINCING PADA PERIODE JANUARI –
JULI 2015 ADALAH SEBESAR 4.8% BERADA DI BAWAH TARGET YAITU 52,5%.
Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan yang ahli pada program tersebutAlternatif pemecahan masalah : Mengadakan pelatihan untuk
para tenaga kesehatan. Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai dengan
perkiraan pembiayaan kegiatan program KB.Alternatif pemecahan masalah : Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan target
dan sasaran Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat
kontrasepsi tertentu.Alternatif pemecahan masalah : Memberikan konseling dengan
menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
Kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan kontrasepsi jangka panjang Alternatif pemecahan masalah : Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang
dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
No Parameter BobotAL – 1 AL – 2 AL - 3 AL - 4N BN N BN N BN N BN
1 Mudah dilaksanakan 4 3 12 2 8 3 12 2 82 Murah biayanya 3 2 6 3 9 3 9 2 63 Waktu penerapannya sampai
masalah terpecahkan tidak terlalu lama
2 2 4 1 2 3 6 2 4
4 Dapat menyelesaikan dengan sempurna
1 2 2 2 2 3 3 2 2
Jumlah 24 2
1 30
20
Keterangan:AL-1 Mengadakan pelatihan untuk para tenaga kesehatan.AL-2 Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan target dan sasaran.AL-3 Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.AL-4 Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
Tabel 3.1 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Wilayah Se-Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN KONDOM DI SE-KECAMATAN CILINCING PADA PERIODE JANUARI – JULI 2015 ADALAH SEBESAR 5,8% BERADA DI ATAS
TARGET YAITU 52,5% Kurangnya tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk program
tersebut (Man).Alternatif pemecahan masalah : Menyediakan tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk program KB tersebut.
Tidak terpakainya pengalokasian dana untuk program KB tersebut (Money).Alternatif pemecahan masalah : Mengalokasikan dana dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat.
Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu (Material).Alternatif pemecahan masalah : Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
Minat masyarakat menurun karena tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi (Method).Alternatif pemecahan masalah : Memberikan penyuluhan tentang keuntungan dan keamanan pemakaian implant
No Parameter BobotAL – 1 AL – 2 AL - 3 AL - 4N BN N BN N BN N BN
1 Mudah dilaksanakan 4 2 8 3 12 3 12 3 122 Murah biayanya 3 2 6 2 6 2 6 2 63 Waktu penerapannya sampai
masalah terpecahkan tidak terlalu lama
2 1 2 2 4 1 2 2 4
4 Dapat menyelesaikan dengan sempurna
1 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah 18 2422
24Keterangan:AL-1Menyediakan tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk program KB tersebut.AL-2Mengalokasikan dana dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat.AL-3Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.AL-4Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai keuntungan dan keamanan dari pemakaian kondom.
Tabel 3.1 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah Se-Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015
RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
PENYUSUNAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH Dalam tahap ini, diharapkan dapat
mengambil keputusan-keputusan untuk memecahkan akar masalah yang dianggap paling dominan.
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN IUD DI WILAYAH SE-KECAMATAN CILINCING PADA JANUARI–JULI 2015 ADALAH SEBESAR 4,8% BERADA DI BAWA TARGET YAITU 52,5%.
NO KEPUTUSAN RENCANA KEGIATAN TARGET VOLUME KEGIATAN1. Memberikan konseling
dengan menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
Menyusun materi mengenai konseling yang akan di berikan
Para tenaga kesehatan yang terkait memiliki pola pikir yang sama tentang konseling
2x per tahun
Melaksanakan kegiatan konseling yang telah diberikan
Terbentuknya pola fikir masyarakat tentang jenis-jenis KB dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai KB
Setiap pelayanan puskesmas
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan mengenai konseling KB
Memberikan hasil evaluasi program dan menjalankan perbaikan program guna tersuksesnya pemahaman masyarakan akan kb
2x per tahun
2. Mengadakan pelatihan untuk para tenaga kesehatan.
Mengadakan rapat untuk membahas rencana pelatihan tenaga kesehatan
Mendapat persetujuan untuk mengadakan pelatihan tenaga kesehatan
2x per tahun
Perencanaan pembuatan proposal rencana kerja dan anggaran untuk pelatihan tenaga kesehatan .
Proposal diterima sehingga dapat melaksanakan kegiatan pelatihan tenaga kesehatan
2x per tahun
Pengaturan jadwal keikutsertaan petugas KB pada setiap pelatihan Training for Trainer (TOT)
Jadwal pembagian petugas kesehatan untuk mengikuti pelatihan Training for Trainer (TOT)
2x per tahun
Menerapkan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan untuk melaksanakan program KB.
Peningkatan mutu dalam pelaksanaan program KB.
Setiap pelayanan puskesmas
3. Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan target dan sasaran.
1. Mengadakan rapat untuk membuat perencanaan anggaran program kerja yang disesuaikan dengan target dan sasaran.
1. Terbentuknya anggaran program kerja puskesmas yang sudah disesuaikan dengan target dan sasaran.
2x per tahun
2. Menilai dan mengevaluasi ulang serta menyempurnakan perencanaan anggaran dana program yang dimiliki puskesmas.
2. Tersusunnya anggaran program kerja yang sesuai dengan program yang dilaksanakan oleh puskesmas (pengalokasian dana sesuai kegiatan).
2x per tahun
4. Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
1. Mengadakan rapat untuk membahas rencana penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
1. Mendapat persetujuan untuk mengadakan penyuluhan bagi masyarakat (PUS/ WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
2x per tahun
1. Perencanaan pembuatan proposal rencana kerja dan anggaran untuk penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) serta pelatihan mengenai jenis kontrasepsi lain dalam program KB.
1. Proposal diterima sehingga dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) serta pelatihan petugas KB mengenai jenis kontrasepsi lain.
2x per tahun
3. Pengaturan jadwal keikutsertaan petugas KB pada setiap pelatihan.
1. Jadwal pembagian petugas kesehatan untuk mengikuti pelatihan penggunaan alat kontrasepsi lainnya.
2x per tahun
1. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan perencanaan tenaga KB mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
3. Bertambahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat (PUS/WUS) dan petugas KB mengenai mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
2x per tahun
5. Menerapkan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan untuk melaksanakan program KB.
3. Peningkatan mutu dalam pelaksanaan program KB.
Setiap pelayanan puskesmas
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF DENGAN KONDOM DI SE-KECAMATAN CILINCING PADA PERIODE JANUARI – JULI 2015 ADALAH SEBESAR 4,8% BERADA DI ATAS TARGET YAITU 52,5%.
NO KEPUTUSAN RENCANA KEGIATAN TARGET VOLUME KEGIATAN
1. Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
Mengadakan rapat untuk membahas rencana penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
Mendapat persetujuan untuk mengadakan penyuluhan bagi masyarakat (PUS/ WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
2x per tahun
Perencanaan pembuatan proposal rencana kerja dan anggaran untuk penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) serta pelatihan mengenai jenis kontrasepsi lain dalam program KB.
Proposal diterima sehingga dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) serta pelatihan petugas KB mengenai jenis kontrasepsi lain.
2x per tahun
Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan perencanaan tenaga KB mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
Bertambahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat (PUS/WUS) dan petugas KB mengenai mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
2x per tahun
2. Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan target dan sasaran
Mengadakan rapat untuk membahas rencana pengalokasian anggaran.
Terciptanya keputusan pengalokasian dana berdasarkan program
2x per tahun
Menggunakan anggaran yang telah dialokasikan sesuai dengan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap KB
Mengurangi pengalokasian anggaran yang berlebih
2x per tahun
Mengevaluasi kembali pengalokasian dana yang telah direncanakan
Dapat meninjau kembali kegagalan dan keberhasilan pengalokasian
2x per tahun
3. Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
1. Mengadakan rapat untuk membahas rencana konseling bagi masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
1. Mendapat persetujuan untuk mengadakan konseling bagi masyarakat (PUS/ WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
2x per tahun
2. Pengaturan jadwal keikutsertaan petugas KB pada setiap pelatihan.
1. Jadwal pembagian petugas kesehatan untuk mengikuti pelatihan penggunaan alat kontrasepsi lainnya.
2x per tahun
1. Memberikan konseling kepada masyarakat (PUS/WUS) mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
2. Bertambahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat (PUS/WUS) dan petugas KB mengenai mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
Setiap pelayanan puskesmas
4. Menambah tenaga kesehatan yang terampil dalam program KB.
1. Mengajukan permohonan kepada Kepala Sudinkes untuk melakukan penambahan tenaga kesehatan yang ahli untuk membantu pelaksanaan program KB di Puskesmas.
1. Tersusun laporan mengenai kendala-kendala yang karena kurangnya tenaga ahli dan usulan pemecahan masalah serta mendapatkan ijin penambahan tenaga kesehatan yang ahli untuk membantu pelaksanaan program KB di Puskesmas.
1x per tahun
2. Mengajukan permohonan kepada Kepala Sudinkes untuk melakukan pelatihan berkala bagi tenaga kesehatan untuk membantu pelaksanaan program KB di Puskesmas.
2. Memberikan laporan tentang hasil evaluasi program, kendala-kendala yang dapat terjadi dalam pelaksanaan, pengawasan dan pencatatan data, pemberitahuan pembagian tugas kepada tiap pihak yang berperan guna memperlancar pelaksaan, pengawasan agar dapat melaksanakan program dengan sebaik-baiknya.
2x per tahun
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah
Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015
NO KEGIATAN BULAN PELAKSANAAN AGT SEP OKT NOV DES
1 Menyusun materi mengenai konseling yang akan di berikan
X
X
2 Melaksanakan kegiatan konseling yang telah diberikan
X X X X X
3 Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan mengenai konseling KB
X
X
4 Mengadakan rapat untuk membahas rencana pelatihan tenaga kesehatan
X
X
5 Perencanaan pembuatan proposal rencana kerja dan anggaran untuk pelatihan tenaga kesehatan .
X
X
6 Pengaturan jadwal keikutsertaan petugas KB pada setiap pelatihan Training for Trainer (TOT)
X
X
7 Menerapkan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan untuk melaksanakan program KB. X X X X X
8 Mengadakan rapat untuk membuat perencanaan anggaran program kerja yang disesuaikan dengan target dan sasaran. X X
9 Menilai dan mengevaluasi ulang serta menyempurnakan perencanaan anggaran dana program yang dimiliki puskesmas. X X
10 Mengadakan rapat untuk membahas rencana penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan bagi petugas KB. X X
11 Perencanaan pembuatan proposal rencana kerja dan anggaran untuk penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) serta pelatihan mengenai jenis kontrasepsi lain dalam program KB. X X
12 Pengaturan jadwal keikutsertaan petugas KB pada setiap pelatihan. X X
13 Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan perencanaan tenaga KB mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
X X
14 Menerapkan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan untuk melaksanakan program KB.
X X X X X
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015
NO KEGIATAN BULAN PELAKSANAAN AGT SEP OKT NOV DES
1 Mengadakan rapat untuk membahas rencana penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
X X
2 Perencanaan pembuatan proposal rencana kerja dan anggaran untuk penyuluhan bagi masyarakat (PUS/WUS) serta pelatihan mengenai jenis kontrasepsi lain dalam program KB.
X X
3 Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan perencanaan tenaga KB mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya.
X X
4 Mengadakan rapat untuk membahas rencana pengalokasian anggaran.
X X
5 Menggunakan anggaran yang telah dialokasikan sesuai dengan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap KB
X X
6 Mengevaluasi kembali pengalokasian dana yang telah direncanakan
X X
7 Mengadakan rapat untuk membahas rencana konseling bagi masyarakat (PUS/WUS) dan pelatihan bagi petugas KB.
X X
8 Pengaturan jadwal keikutsertaan petugas KB pada setiap pelatihan. X X
9 Memberikan konseling kepada masyarakat (PUS/WUS) mengenai jenis alat kontrasepsi lainnya. X X X X X
10 Mengajukan permohonan kepada Kepala Sudinkes untuk melakukan penambahan tenaga kesehatan yang ahli untuk membantu pelaksanaan program KB di Puskesmas.
X
11 Mengajukan permohonan kepada Kepala Sudinkes untuk melakukan pelatihan berkala bagi tenaga kesehatan untuk membantu pelaksanaan program KB di Puskesmas.
X X
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN Berdasarkan program kesehatan dasar
Kecamatan Cilincing yang dievaluasi yaitu program Keluarga Berencana (KB), didapatkan 15 masalah yang teridentifikasi. Dan didapatkan dua prioritas masalah selama bulan Januari – Mei 2015, yaitu:
MS-11 Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di Se-Kecamatan Cilincing pada periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8% berada di bawah target yaitu 52,5%.
MS-13 Cakupan peserta KB aktif dengan Kondom di Se-Kecamatan Cilincing pada periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5,8% berada di atas target yaitu 52,5%
Akar penyebab masalah dominan dari permasalahan Cakupan peserta KB aktif dengan KB IUD di Kecamatan Cilincing pada periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 4.8% berada di bawah target yaitu 52,5%, yaitu: Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada
program KB (Man). Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai
dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB (Money).
Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu (Material).
Kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan kontrasepsi jangka panjang (Method).
Akr penyebab masalah dominan dari permasalahan Cakupan peserta KB aktif dengan KB Kondom di Kecamatan Cilincing pada periode Januari – Juli 2015 adalah sebesar 5,8% berada di atas target yaitu 52,5%.yaitu : Kurangnya tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk
program KB (Man). Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai
dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB (Money).
Minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu (Material).
Minat masyarakat menurun karena tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi (Method).
SARAN Alternatif pemecahan masalah dari permasalahan
Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015 Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-
macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas. Mengadakan pelatihan untuk para tenaga kesehatan. Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas
yang sesuai dengan target dan sasaran. Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat
kontrasepsi jangka panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
Alternatif pemecahan masalah dari permasalahan Cakupan peserta KB Aktif dengan KB Kondom di Kecamatan Cilincing pada Januari – Juli 2015 Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan
alat kontrasepsi jangka panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan target dan sasaran.
Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
Menambah tenaga kesehatan yang terampil dalam program KB.