ppt kdrt
DESCRIPTION
kekerasan dalam rumah tanggaTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSPENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(KDRT) TERHADAP PSIKOLOGI DAN PERILAKU ANAK DI LINGKUNGAN SOSIAL DITINJAU DARI HUKUM DAN
ISLAM
MELLATI ZASTIA PUTRI1102011160
BIDANG KEPEMINATAN DOMESTIC VIOLENCE (KDRT)
BLOK ELEKTIF
Tutor : Dr. Endah Purnamasari, Sp.PK.Kelompok 1
ABSTRAK
Background : Domestic violence often occurs and the parents do not pay attention to the negative impact on the growth and development of children , especially in terms of psychology and behavior .Case report: A daughter named A ( 12 years old ) fights with classmates. According to her homeroom, she has the temperament of a grumpy and irritable and often fight against the backdrop of disharmony in the family.Discussion : Act of domestic violence led to conditions that are not harmonious family and can result in a lack of affection towards children . This can lead to psychological and behavioral disturbance in the social environment .Conclusion : Harmony and cooperation between family members is very important in supporting a sakinah mawadah warrahmah family. The role of parents as a leader and an example for their children very influential on the development of character and soul of the child . Domestic violence such rude behavior husband to wife and child can cause disturbed child psychology and behavior so violent as fighting . As a parent should be able to observe and maintain domestic harmony so as to create a happy family that also formed a good psychology and behavior of the children.
Keywords : domestic violence , child psychology , child abuse
Anak menjadi depresi, menyukai
kekerasan dan emosional
LATAR BELAKANG
KDRT
• Kekerasan Fisik• Kekerasan Psikis• Kekerasan Seksual• Penelantaran Rumah
Tangga
Anak trauma
Terganggunya psikologi dan perilaku anak
DESKRIPSI KASUSSeorang anak perempuan bernama A (12 th)
berkelahi dengan teman sekelasnya hingga mendapatkan bekas luka berupa cakaran di pipi dan dahinya. Orangtua melapor ke polisi, kemudian didapatkan keterangan dari wali kelasnya bahwa A adalah seorang anak yang gemar berkelahi dan mudah tersinggung dikarenakan latar belakang keluarganya yang tidak harmonis. Dirumah, A sering menyaksikan ayahnya memukuli ibunya dan terkadang dirinya ikut menjadi korban kekerasan fisik dan verbal.
DISKUSI KASUS Definisi KDRT
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004, Pasal 1 Poin 1 :
KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Korban KDRT
Istri
Anak
Suami
Orang-orang yang mempunyai
hubungan keluarga/ bekerja dan menetap dalam rumah tangga
tersebut
Berdasarkan bentuk perlakuan yang diterima, ada 4 macam bentuk kekerasan terhadap anak dalam lingkup rumah tangga menurut WHO, yaitu:
1. Kekerasan fisik
2. Kekerasan psikis
3. Kekerasan seksual
4. Kekerasan ekonomi
(Wulansari, Suci.2007)
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 69 :
(1) Perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 meliputi kekerasan fisik, psikis, dan seksual dilakukan melalui upaya :
Penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan yang melindungi anak korban tindak kekerasan; dan
pemantauan,pelaporan,danpemberiansanksi.
(2) Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Mengenai Tindak Pidananya, menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 pasal 77 :
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan :
Diskriminasi terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami kerugian, baik materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosialnya; atau
Penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anakmengalami sakit atau penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2002, Pasal 80 :
(1) Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
(2) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) luka berat, maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mati, maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut orang tuanya.
Anak yang terpapar kekerasan dalam rumah tangga biasanya masuk ke dalam tiga kategori utama, yaitu:
1. Mendengarkan peristiwa kekerasan
2. Terlibat langsung sebagai saksi mata, campur tangan, atau menjadi korban dari kekerasan
yang terjadi
3. Mencontoh peristiwa kekerasan.
(Lien, H.Bragg.2003)
Menurut penelitian, ada tiga kategori masalah anak yang terkait dengan dampak kekerasan dalam rumah tangga :
1. Masalah perilaku, sosial, dan emosional
• Meningkatnya perilaku agresif,• Pemarah, mudah terlibat permusuhan,• perilaku oposisi dan ketidaktaatan anak;• ketakutan, kecemasan, penarikan diri,
dan depresi;• kurangnya hubungan sosial; harga diri
yang rendah
2. Masalah perilaku dan kognitif • Prestasi sekolah yang buruk,
• keterbatasan kemampuan memecahkan masalah,
• kepercayaan stereotip gender yang kaku
3. Masalah jangka panjang
• tingginya tingkat depresi, dan gejala trauma,
• penggunaan kekerasan pada orang dewasa.
(Lien, H.Bragg.2003)
Dampak kekerasan lainnya terhadap anak secara umum antara lain adalah :
gejala fisik (sakit kepala, sakit perut) gangguan tidur (sulit tidur, kekhawatiran akan mimpi buruk, dan
bahaya ketika mereka tidur) meningkatnya perilaku agresif dan menjadi pribadi pemarah ketakutan akan bahaya yang akan menghampiri mereka suka berkelahi dengan orang lain, menyakiti orang lain atau
hewan penarikan diri dari orang lain dan aktifitas yang ada penyalahgunaan zat menurunnya kemampuan belajar ketakutan akan dipisahkan dari orang yang disayang mengidentifikasi dengan mencerminkan perilaku pelaku.
(Lien, H.Bragg.2003)
Aspek yang dibutuhkan anak, dalam menangani anak korban kekerasan dalam rumah tangga :
Anak memerlukan lingkungan rumah yang aman dan nyaman
Anak perlu tahu bahwa ada orang dewasa yang akan mendengarkan mereka, percaya dengan mereka, dan melindungi mereka
Anak memerlukan hidup yang normal dan teratur
Anak memerlukan layanan dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan mereka
Anak perlu belajar bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah salah dan mereka perlu mempelajari metode penyelesaian masalah tanpa menggunakan kekerasan.
Anak memerlukan orang dewasa untuk berbicara dan memecahkan keheningan (Unicef, 2006)
Menurut saya, lingkungan dan kondisi rumah tangga yang harmonis sangat berperan dalam terbentuknya karakter anak. Peran orangtua sangat dituntut untuk dapat membimbing dan menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi anak. Dalam kasus ini, A kurang mendapatkan hal tersebut, Ayahnya suka berlaku kasar kepada ibunya dan dirinya serta seringkali menggunakan kekerasan fisik maupun verbal. Keadaan tersebut menyebabkan A menjadi seorang anak yang menyukai kekerasan seperti berkelahi dengan temannya, mudah tersinggung dan emosional.
Orangtua perlu memperhatikan dan memahami dampak negatif dari kekerasan rumah tangga bagi kondisi psikologis anak.
Dilihat dari segi agama Islam, orang tua harus mendidik anaknya sesuai dengan yang diajarkan oleh Al-Qur’an, Hadits maupun cara Rasulullah. Konsep pendidikan anak dalam Islam mempunyai tiga pilar, yaitu :
Al-Qur’an
Mengkaji Al-Qur’an
Keislaman
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis menerangkan tentang cara membantu anak untuk taat. Beliau bersabda:
والتأليف , إليه باإلحسان ه علىبّر� ولده أعان عبدا الله رحموتأديبه , وتعليمه له
Artinya: Semoga Allah menurunkan rahmat atas hamba yang membantu anaknya untuk patuh kepadanya dengan memperlakukannya dengan baik, menyayangi, mengajari, dan mendidiknya.
Dr. Yusri Abdul Muhsin mengatakan,
“Faktor terpenting yang membantu anak untuk taat kepada orang tua adalah belaian kasih sayang dan curahan cinta yang ia dapatkan dari orang tua dan seluruh anggota keluarganya”.
“Anak akan mudah untuk patuh dan taat kepada orang tuanya jika ia merasa bahwa semua kebutuhannya akan keamanan, kasih sayang, penghormatan terhadap dirinya, kebebasan, dan sedikit kekuasaan, telah terpenuhi”.
Para pakar psikologi menekankan untuk menghindari cara kekerasan sebisa mungkin.
Profesor Anwar Jundi mengatakan,
“Ketika anak melakukan kesalahan, sedapat mungkin hindari kekerasan dan cara-cara yang kasar, karena jika anak sering mendapatkan perlakuan kasar, ia akan terbiasa dengan itu. Ia akan merasa cacian dan makian sebagai suatu yang biasa dan ini berarti bahwa nasehat tidak akan berbekas di hatinya”.
Ajaran islam sebaiknya ditanamkan sejak dini pada anak-anak.
Islam mengajarkan untuk dapat menghargai dan menghormati orangtua serta berperilaku santun. Begitu juga terhadap lingkungan sosial, Islam mengajarkan untuk saling menyayangi dan menghargai sesama serta melarang berlaku kekerasan terhadap sesama manusia.
Perlakukan anak dengan matang dan penuh kasih sayang
Anak taat dan patuh
KESIMPULAN Keharmonisan dalam rumah tangga sangat penting dalam menunjang
permbangunan karakter anak secara psikologi dan perilakunya.
Kekerasan akan menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak anak trauma dan meniru apa yang dilakukan orangtuanya
Keluarga sakinah mawadah warahmah dan bebas dari kekerasan
Orangtua menerapkan nilai-nilai islam dalam membina keluarga
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya, saya bisa menyelesaikan case report ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi selaku petugas PPA Polres Jakarta Utara. Saya juga berterima kasih kepada Ibu Atifa yang sudah menceritakan kasus KDRT yang saya tulis di dalam case report ini. Saya berterima kasih kepada pembimbing tutor yaitu Dr. Endah Purnamasari, Sp.PK. yang membimbing blok kepeminatan KDRT kelompok 1 sehingga case report dapat dibuat dengan hasil yang memuaskan. Terima kasih kepada dr. Hj. RW. Susilowati, Mkes dan DR. Drh. Hj. Titiek Djannatun sebagai koordinator blok elektif ini serta kepada dr.Ferryal Basbeth, Sp.F sebagai dosen pengampuh. Kepada semua anggota kelompok 1 KDRT, terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya.
DAFTAR PUSTAKAAl-Risalah Markaz (2004). Viewed 15 November 2014, from http
://www.al-shia.org/html/id/books/Pendidikan%20Anak/index.htm
Anne Ahira. Metode Mendidik Anak Cara Islam. Viewed 17 November 2014, from http://www.anneahira.com/mendidik-anak-cara-islam.htm
Baker, L.Linda., Jaffe, G. Petter., Ashboum, Lynda., Carter, Janet (2002). Children Exposed to Domestic Violence. London : Centre for Children and Families in the Justice System [internet], pp 8-9, viewed 17 November 2014, from http://www.lfcc.on.ca/ece-us.PDF
Child maltreatment. Viewed 17 November 2014, from http://www.who.int/topics/child_abuse/en/
Lien, H.Bragg (2003). Child Protection in Families Experiencing Domestic Violence. U.S : Departement of Health and Human Services [internet], pp 9-10, viewed 22 November 2014,from http://www.childwelfare.gov/pubs/usermanuals/domesticviolence/domesticviolence.pdf
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Unicef. (2006). Behind Close Doors The Impact of Domestic Violence on Children. Viewed 17 November 2014, from http://www.unicef.org/protection/files/BehindClosedDoors.pdf
Wulansari, Suci (2007). Child Abuse, Fenomena dan Kebijakan di Indonesia. Surabaya : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan, viewed 17 November 2014, from http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101076370_1410-2935.pdf