ppt hiccup (singultus)

20
DR. SIENNY AMELIA KWOK Hiccup (singultus)

Upload: zien-sien

Post on 27-Sep-2015

48 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ppt hiccup

TRANSCRIPT

Hiccup (singultus)

dr. Sienny Amelia KwokHiccup (singultus)

Identitas PasienNama: Tn. SUsia: 35 tahunPekerjaan: SwastaAgama: IslamSuku: JawaStatus: Menikah

Data KlinisPasien didiagnosis dengan Hiccup persisten. Dasar diagnosis pasien ini adalah :Pada anamnesis didapatkan gejala:Cegukan > 24 jamMual (+)Sering terlambat makanPada pemeriksaan fisik didapatkan:Kesadaran: Compos mentis Tekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 88x/menit Respirasi: 20x/menit Suhu: 37,3CMata : Konjungtiva tidak anemisParu-paruInspeksi : simetris kanan dan kiriPalpasi : Stem fremitus simetris kanan dan kiriPerkusi : Sonor pada lapangan paru kanan dan kiriAuskultasi : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-JantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis tidak terabaPerkusi : Batas jantung tidak melebarAuskultasi : Bunyi jantung I dan II Normal, murmur (-)AbdomenInspeksi : tampak datarPalpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak terabaPerkusi :TimpaniAuskultasi : Bising Usus (+) N

Definisi dan GejalaHiccup adalah kontraksi involunter dari diafragma yang mengakibatkan penutupan glotis secara mendadak (hic sound).

Gejala:Suara khas, seperti memekik Sensasi kencang pada dinding dada-abdomen dan leher.

PatofisiologiJalur afferen: nervus vagus dan nervus phrenicus (berasal dari segmen cervical C2-C4) dan simpatis (berasal dari T6-T12) Pusat hiccup pada batang otak yang terlokasi di peri-aqueductal gray matter dan nukleus subtalamikus, yang juga dipengaruhi oleh neurotransmitter: dopamine dan GABA. Efferen melalui nervus vagus ke diafragma yang berhubungan dengan glotis dan otot pernafasan tambahan.

PemeriksaanAnamnesis dapat ditanyakan:Gejala yang muncul: sejak kapan, frekuensi seberapa sering gangguan itu muncul, faktor apa saja yang dapat memperburuk/meringankan gejalaKebiasaan mengkonsumsi alkohol, minuman bersodaPola makanAda penyakit penyerta lainnya dan terapi yang dikonsumsiRiwayat penyakit keluargaTindakan atau medikasi yang pernah dilakukan dan dikonsumsi

KlasifikasiAkut (< 1hari) waktu singkat.Persistent: terjadi 48 jam biasanya sampai hitungan bulan

Penatalaksaan

Non farmakologiValsava manuverKumur/minum dengan air dinginMakan 1 sensok penuh gula/selai kacangBersinMenahan nafas beberapa detikBernafas dengan kantung kertas secara teratur

Farmakologi

Follow UpKomplikasiHiccup yang persistent dan intractable dapat menganggu kualitas hidup: gangguan makan, tidur, kelelahan, dan gangguan psikis.Thank You

Daftar PustakaCymet, T.C. (2002) Retrospective analysis of hiccups in patients at a community hospital from 1995-2000.Journal of the National Medical Association94(6), 480-483Thai Vincent. 2007. Alpha2DeltaLigands for Singletons (Hiccup). Journal of Pain andSymptom Management Vol 33No6, June2007. Pg756-pg760.J. Woelk, Cornlius. 2011. Managing hiccups. Can Fam Physician.2011 June;57(6): 672675. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114667/?tool=pubmed

Daftar PustakaRucker JC. Cranial neuropathies. In: Bradley WG, Daroff RB, Fenichel GM, Jankovic J, eds.Neurology in Clinical Practice. 5th ed. Philadelphia, Pa: Butterworth-Heinemann; 2008:chap 74Howard, R.S. (1992) Persistent hiccups.British Medical Journal305(6864), 1237-1238. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1883764/?page=1. Alonso-Navarro H, Rubio L, Jimnez-Jimnez FJ. Refractory hiccup: Successful treatment with gabapentin. Clin Neuropharmacol 2007; 30: 186-7