ppt farmasi dm dwikky
DESCRIPTION
You can find on itTRANSCRIPT
KEPANITERAAN KLINIK ILMU FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA2015
Diabetes MellitusAKHMAD DWIKKY C.U.G99142138
KASUS Nama : Tn. Marsono Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : Karyawan
swasta Alamat : Boyolali
Identitas Pasien
Keluhan UtamaBadan lemas, sejak 1 minggu yang lalu dan memberat 3 hari ini
Keluhan lainnya:• cepat lapar dan ketika makan menjadi sulit kenyang• selalu merasa haus (>15 gelas/hari)• sering BAK (± 12x/hari)• merasa badannya lebih kurus dari sebelumnya, turun 11 kg
dalam 3 bulan• rasa kesemutan di tangan dan kaki• penurunan sensasi indra peraba
Faktor memperberat: Bangun tidur pagi hariFaktor memperingan: Makan dan minum yang manis
Anamnesis
Riwayat Penyakit
RPD sakit gula: (+)
sejak 6 bulan yang lalu
RPK sakit gula: (+) kakak laki-laki
pasienKEBIASAAN
Status Pasien
Keadaan Umum : kompos mentis, kesan sakit sedang, gizi kesan lebih
Berat badan: 72 kg Tinggi badan: 170 cm Tanda vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi: 92 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup,
simetris Laju Pernapasan: 18 x/menit, kussmaul (-) Suhu: 36,5 0C per axiller
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Glukosa Darah
Sewaktu250 mg/dl 60-140
HbA1c 7,5 % < 7%
DIAGNOSIS
Diabetes Mellitus Tipe 2
DefinisiDiabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin dari pankreas (ADA, 2014).
PatofisiologiResistensi insulinDisfungsi sel ß pancreas
Gejala Klinis Polyuria Polydipsia Polyphagia Glycosuria Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf di telapak
tangan & kaki Cepat lelah dan lemah setiap waktu Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya Mudah terkena infeksi terutama pada kulit
Pilar Penatalaksanaan DMEdukasi Terapi nutrisi medis Latihan Jasmani Intervensi Farmakologi
Farmakologi Obat Anti Hiperglikemik Oral
Peningkat sensitivitas insulin
Penghambat glukoneogenesis
Penghambat absorbsi glukosa
DPP-4 Inhibitor
Pemicu sekresi insulin
Peningkat Sekresi Insulin Sulfonilurea• Rangsang kanal K depolarisasi influks
Ca ++ sekresi insulin dari granul
Meglitinid• Penutupan kanal K sekresi insulin
Thiazolidinediones• Agonist peroxisome proliferator
activated receptor gamma (PPAR-g) di jaringan target kerja insulin seperti sel adipose, otot skeletal, dan hati.
Peningkat Sensitivitas Insulin
Penghambat glukoneogenesis
Biguanid• Menghambat glukoneogenesis
menurunkan produksi glukosa di hepar• Meningkatkan sensitivitas jaringan otot
dan adiposa terhadap insulin
Penghambat Alfa Glukosidase
Akarbose• Secara kompetitif menghambat enzim
alfa glukosidase penurunan penyerapan glukosa menurunkan hiperglikemia postprandial.
Golongan DPP-4 Inhibitor
• menghambat kerja DPP-4 sehingga GLP-1 tetap dalam konsentrasi tinggi dan aktif untuk merangsang pelepasan insulin serta menghambat pelepasan glukagon.
Target TerapiParameter Kadar ideal yang diharapkan
Kadar glukosa darah puasa 80-120 mg /dl
Kadar glukosa plasma puasa 90-130 mg/dl
Kadar glukosa darah saat tidur 100-140 mg/dl
Kadar insulin 110-150 mg/dl
Kadar HbA1c < 7%
Kadar kolesterol HDL>55 mg/dl (wanita)> 45 mg/dl (pria)
Kadar trigliserida <200 mg/dl
Algoritma PengobatanDiabetes Mellitus Tipe
2
Terapi Non-FarmakologisEdukasi kepada pasien tentang 4 Pilar penatalaksanaan DM
Upaya penurunan berat badan
Terapi
Farmakolog
isdr. Dwikky
SIP: 2011999142100Poli Klinik Interna
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
28 September 2015
R/ Metformin tab mg 500 No. XXI ∫ 3 dd tab I d.c
R/ Glibenclamide tab mg 5 No. VII ∫ 1 dd tab I p.c manePro : Tn. Marsono (43 tahun)
Alamat: Boyolali
PEMBAHASAN
- Glibenklamid merupakan Sulfonilurea golongan 2- Indikasi : terapi farmakologis pada awal dimulai terapi DM ,
terutama bila konsentrasi glukosa tinggi dan sudah terjadi gangguan pada sekresi insulin.
- Kontraindikasi: pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal yang berat, kehamilan, keadaan gawat.
- Cara kerja: merangsang kanal K pada membran sel β pankreas yang sensitif terhadap ATP sehingga terjadi depolarisasi dan terjadi influks Ca++ ke sel β. Influks Ca++ menyebabkan sekresi insulin dari dalam granul.
- Efek samping: penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan hipoglikemia.
- Farmakokinetik : A: saluran cernaD: terikat protein plasma 90-99%M: metabolisme di hepar tidak lengkapE: sekresi utuh di urin
- Metformin merupakan golongan Biguanid - Indikasi : terapi DM pada orang dewasa yang tidak
bisa dikontrol dengan diet - Kontraindikasi: kehamilan, penyakit hepar berat,
penyakit ginjal dengan uremia, penyakit jantung kongestif dan penyakit paru dengan hipoksia.
- Cara kerja: menghambat glukoneogenesis serta meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adiposa terhadap insulin.
- Efek samping yang dapat terjadi yaitu mual, asidosis laktat.
- Farmakokinetik A: usus halus D: tidak terikat protein plasmaM: hepar E: urin
TERIMA KASIH