ppt b29 luka bakar-claudia.pptx

8/10/2019 ppt b29 luka bakar-claudia.pptx

1/19

MANAGEMEN

RESUSITASI

PADA PASIEN LUKABAKAR

Claudia Kristina

10 2011 003

B6


2/19

Skenario

Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa

ke UGD RS setelah mengalami luka-luka

akibat terkena ledakan dari kompor gas

dirumahnya sekitar 1 jam yang lalu.

Luka akibat suhu/termal :

luka bakar


3/19

Luka Bakar

Survei primer

A-airway

B-breathing

C-circulationD-disability

E-exposure

Fase resusitasi

Survei sekunder

Fase perawatan definitif

Anamnesis

Evaluasi diagnostik ditempat

Survei primer

A : tingk. kesadaran, ggn di jalan napas

B : kelainan pernapasan

C : palpasi, pengamatan, pencatatan dan pengukuran, serta auskultasi

D : status neurologis

E : inspeksi seluruh area tubuh, ukur suhu

Survei sekunder

Anamnesis :

-Auto/allo-anamnesis

-Kronologis kejadian

-Upaya yang sudah dilakukan sebelumnya

Evaluasi diagnostik ditempat :

-Pemantauan saturasi oksimetri denyut

-Status neurologis

-Skala nyeri

-Pemantauan jantung

-Pemeriksaan laboratorium-Pencitraan diagnostik


4/19

Luka Bakar

Terbakar api langsung

Lainnya: terpajan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia(asam atau basa kuat)

Penyebab

Di AS 500.000 orang dirawat di UGD74.000 orang perlu rawat inap

Indonesia data(-)Epidemiologi

Anak-anak ( PerempuanDemografi


5/19

Patofisiologi

Kulitpajanan suhu tinggipermeabilitas kapiler meningkatkebocoran cairan intrakapiler ke interstisialudem danbula yang mengandung banyak elektrolit.

Rusaknya kulithilangnya fungsi kulit sebagai barier danpenahan penguapan.

Luka bakar > dpt sebabkan syok. Pembengkakan terjadi perlahan, maksimal terjadi setelah 8

jam.

Setelah 12-24 jam, permeabilitas kapiler mulai membaik dan

terjadi mobilisasi serta penyerapan kembali cairan dari ruanginterstisial ke pembuluh darah yang ditandai denganmeningkatnya diuresis.

Luka bakartidak steril, kontaminasiinfeksi.

Faktor eksternal.


6/19


7/19

Luka Bakar

Luas Luka Bakar Derajat Luka Bakar


8/19

Beratnya Luka Bakar

Tergantung pada dalam, luas, letak luka, umur

dan keadaan kesehatan penderita.


9/19

Penanganan


10/19

Pemberian cairan intravena

(1)

Cara Evans :

Luas luka (%) x BB (kg) menjadi NaCl/24 jam

Luas luka (%) x BB (kg) menjadi mL plasma/24 jam

Keduanya merupakan pengganti cairan yang hilang akibat udem.

Prinsip : mengganti plasma yang sudah keluar dari tubuh.

Sebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan, diberikan2.000 cc glukosa 5% per 24 jam.

Separuh jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertamasisanyadiberikan dalam 16 jam berikutnya.

Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama.

Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.

Evaluasi : keadaan umum penderita tu diuresis.


11/19

Pemberian cairan intravena

(2) Rumus Baxter :

Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL larutan Ringer.

Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam

pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.

Pemberian cairan ini dapat ditambah, misalnya bila penderitadalam keadaan syok, atau jika diuresis kurang.

Penting: status hidrasi penderita Indikator keberhasilan pemberian cairan : diuresis normal

yaitu sekurang-kurangnya 1.000-1.500 mL/24 jam atau 1mL/kgBB/jam dan 3 mL/kg BB/jam pada pasien anak.


12/19

Luka bakar pada ps. :wajah, leher, dada, dan kedua lengan atas

Wajah : 9%

Dada : (9+9)% = 18%

Ekstremitas atas (lengan) : (9+9)% = 18%

Jumlah = 45%Rumus Baxter :Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL larutan Ringer

45 x 50 kg x 4 mL = 9.000 mL

Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama(4.500 mL) , sisanya diberikan dalam 16 jam.

Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.


13/19

Obat-obatan untuk cegah infeksi, anti-nyeri

Nutrisi

untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen

yang negatif pada fase katabolisme, yaitu sebanyak 2.500-3.000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi

Penanganan Lokal : obat topikal

prinsip : luka bebas infeksi, mengurangi rasa nyeri, bisa

menembus eskar, dan mempercepat epitelisasi.Contoh : golongan silver sulfadiazine, MEBO (moist exposureburn oinment), antiseptik seperti yodium povidon atau nitrasargenti 0,5%


14/19

Intervensi bedah

Eskaratomi

Skin graft


15/19


16/19


17/19

Prognosis

Multifaktorial

Tergantung usia penderita, ukuran luka bakar,

dan ada tidaknya cedera inhalasi, cedera

penyerta, penyakit kronik, lamanya waktupasca luka bakar sebelum dibawa kerumah

sakit, kejadian-kejadian disekitar luka bakar,

serta faktor eksternal seperti penanganan luka

bakar yang tidak adekuat dapat

memperlambat proses kesembuhan, bahkan

dapat memperburuk prognosis.


18/19

Kesimpulan

Luka bakar yang dialami wanita tersebutmeliputi wajah, leher, dada, serta keduaekstremitas bagian atas atau meliputi 45%LPT.

Managemen resusitasi meliputi survei primerABCDE, fase resusitasi diagnostik, surveisekunder, dan fase perawatan definitif yang

adekuat membantu pasien agar segera pulih. Prognostik luka bakar sangat bergantung dari

derajat luka, kedalaman luka, usia, dankeadaan kesehatan penderita.


19/19

Thanks

ppt b29 luka bakar-claudia.pptx

Documents