ppt alfa pinen
DESCRIPTION
ALFATRANSCRIPT
Isolasi α-Pinen dari Minyak Terpentin
A. Tujuan1.Menunjukkan kemahiran dalam memisahkan senyawa bahan alam
sejenis atsiri.
2.Mentdapatkan fraksi hasil destilasi minyak terpentin.
3.Menjelaskan prinsip dasar proses isolasi α-pinen dari minyak
terpentin.
B. Landasan Teori
Senyawa organik terdapat dalam minyak atsiri.Minyak yang berada
pada tumbuhan aromatik, yang memiliki sifat mudah menguap, dan bisa
dimanfaatkan sebagai parfum, bumbu dan obat-obatan yang disebut
dengan minyak atsiri, salah satu jenis minyak atsiri adalah minyak
terpentin.
1. Minyak Terpentin
Diperoleh dari getah pinus dengan penyulingan uap yang
Dilakukan pada suhu 180ᵒC. Minyak terpentin mengandung senyawa α-
pinen,β-pinen dan 3-karen. Minyak terpentin dimanfaatkan sebagai
thiner,pernis dan terpineol.
2. α-Pinen
Senyawa yang terkandung dalam minyak terpentin berupa
zat cair tak berwarna tak berbau. Α-pinen yang tekandung dlam minyak
terpentin sekitar 65-85%. Rumus molekul dari α-pinen C₁₀H₁₆.
Struktur α-pinen :
3. Isolasi senyawa dalam minyak terpentin
Dalam mendapatkan minyak terpentin dilakukan dengan
Cara destilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan.
C. Alat dan BahanAlat :
1.Alat destilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan
2.Beakerglass
3.Erlenmeyer
4.Gelas ukur
5.Kertas saring
6.Corong
7.Alat ukur indeks bias
Bahan :
1.Minyak terpentin
2.Natrium sulfat anhidrida
C. Cara Kerja
E. Data Pengamatan
Pada tetesan pertama pada suhu 44°C
Pada suhu konstan 95°C
Pada fraksi kedua = 95°C - 102°C
Pada fraksi ketiga = 102°C - 104°C
Volume fraksi 1 = 43 mL
Volume fraksi 2 = 23,5 mL
Volume fraksi 3 = 33 mL
F. Analisis Data
Volume fraksi 1 = 43 mL
Volume fraksi 2 = 23,5 mL
Volume fraksi 3 = 33 mL
Vtotal = V1 + V2 + V3
= 43 + 23,5 + 33
= 99,5 ml
G. Pembahasan
Sampel yang digunakan yaitu minyak terpentin. Proses isolasi alfa pinene
dapat dilakukan hanya dengan destilasi fraksinasi dikarenakan perbedaan titik
didih yang hanya mempunyai selisih sedikit.
Penambahan natrium sulfat anhidrat adalah untuk memurnikan minyak
terpentin karena natrium sulfat anhidrat dapat menyerap atau mengadsorbsi air
yang ada pada minyak terpentin .
Fungsi batu didih yaitu untuk mengurangi atau meredam letupan dan
gelembung saat pemanasan.
Dari hasil pengamatan diperoleh tetes pertama pada suhu 44 derajat celcius dan
suhu konstan 95 derajat celcius
Kadar alfa pinene yang didapat yaitu
Fraksi 1: 43,216%
Fraksi 2: 23,618%
Fraksi 3: 33,165%
Minyak terpentin dapat berubah warna dari jernih menjadi agak kekuningan
jika terkena sinar matahari dikarenakan mengalami autooksidasi
Keberhasilan suatu proses destilasi salah satunya dipengaruhi oleh
penempatan posisi termometer pada alat destilasi
Suhu temperatur harus selalu dijaga selama proses destilasi.
G. Kesimpulan Kesimpulan :
1.Pemisahan senyawa α-pinen dilakukan dengan cara pemisahan
destilasi fraksinasi dengan pemisahan tekanan.
2.Dari percobaan isolasi α-pinen diperoleh kadar fraksi sebesar
Fraksi 1: 43,216%
Fraksi 2: 23,618%
Fraksi 3: 33,165%
3.Natrium sulfat anhidira berfungsi sebagai pengikat gugus senyawa
dalam minyak terpentin