ppt administrasi pendidikan
TRANSCRIPT
OLEH YULIANA ELISABETH INA
MUDA
TUGAS RESUME ADMINISTRASI PENDIDIKAN
“ KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN “A. Defenisi
Pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.B. Kepemimpinan Didalam Kelas
Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar yaitu: perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian kemampuan belajar siswa.
C. Peran Pemimpin Kependidikan
Berkomunikasi dengan jelas dan sabar.
Memusatkan perhatian pada peserta didik.
Membudayakan mutu (dalam segala hal).
Mengadakan inovasi proses pembelajaran.
Menampung aspirasi peserta didik.
Menetapkan struktur tugas, kewajiban, tanggung-jawab dan hak masing-masing dalam kelas.
Mengoreksi kebijaksanaan yang ada, bila perlu.
Mengatasi kendala yang muncul dalam proses belajar-mengajar.
Mengembangkan tim-tim kecil dalam pembelajaran.
Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi keberhasilan secara terbuka dan adil.
Mengadakan kaderisasi dalam bidang ilmu yang diasuh.
Memberdayakan peserta didik (Empowerment)
Memotivasi peserta didik.
Peran Guru/Dosen Sebagai Pemimpin Kependidikan
o Mengajar, membantu dan memotivasi mahasiswa untuk selalu menemukan cara memperbaiki diri dan dunianya.
o Dosen bermutu tidak hanya senang membantu maha-siswa yang cerdas, tetapi juga dengan mahasiswa yang memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu fakta atau konsep.
o Dosen bermutu menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keberhasilan belajar semua mahasiswa. Selalu men-dorong mahasiswa untuk mengembangkan daya intelek-tual dan daya emosinya guna mencapai pengetahuan yang superior dan kemampuan memecahkan masalah.
o Dosen bermutu memusatkan perhatiannya pada kepentingan mahasiswa dan menumbuhkan perasaan selalu ingin tahu dan selalu ingin belajar.
o Dosen bermutu selalu melakukan persiapan lebih baik, bersikap lebih fleksibel, dan selalu mempertanyakan segala sesuatu
o Dosen bermutu mengharap dan berusaha agar dirinya menjadi orang yang cemerlang, dan mengharapkan mahasiswanya juga demikian.
Dosen bermutu selalu melakukan persiapan lebih baik, bersikap lebih fleksibel, dan selalu mempertanyakan segala sesuatu.
Dosen bermutu mengharap dan berusaha agar dirinya menjadi orang yang cemerlang, dan mengharapkan mahasiswanya juga demikian.
Dosen bermutu selalu berusaha memberdayakan mhs. dan memperluas pengetahuannya, hingga mahasiswa merasa memiliki daya dalam menghadapi berbagai situasi.
Menerapkan MMT ataupun Perbaikan yang Berkelanjutan berarti perubahan (yang berkesinambungan) pada diri mahasiswa dan pada diri dosen sendiri.
Dosen bermutu berperan membuat kelas menjadi suatu tim untuk memecahkan berbagai persoalan. Jadi tanggung jawab kelas pada semua orang, bukan hanya pada dosen.
Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai PemimpinPandangan ke masa depan dan memiliki visi
Berkemampuan bekerja keras.
Tekun dan tabah, tak mudah putus asa.
Memiliki disiplin
Memiliki sikap kepelayanan
Pendekatan dan Model KepemimpinanPendekatan kepemimpinan ini ada 3 yaitu: Pertama, yaitu pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin. Kedua, yaitu pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya. Ketiga, Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin dengan karakteristik situasional.
Model Kepemimpinan
Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
Model Kepemimpinan Empat Dimensi
Model kepemimpinan Situasional
“ PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN “
1. Defenisi Peran
Perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu.
2. Defenisi Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
Dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan
Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang
Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
Skill dan Kemampuan tidak tumbuh begitu saja melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan
Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi
Sifat- Sifat PemimpinPercaya Diri
Inisiatif
Energi
Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat
Kejernihan Berpikir
Kegigihan
Keberanian
Macam – macam Peran Pemimpin
Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MMSDM)
Peran Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit Semangat
Peran Menyampaikan Informasi
Peran Pemimpin dalam Pendidikan
Educator (pendidik)ManajerAdministratorSupervisor (penyelia)Leader (pemimpin)Pencipta iklim kerjaWirausahawan
“ BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MURID, PERSONAL,
KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS “
Defenisi
Administrasi merupakan kegiatan atas pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mencapai efisiensi dalam mewujudkan tujuan organisasi, maka bisa dikatakan bahwa kegiatan administrasi merupakan jumlah dari pekerjaan operatif dan manajemen.
Tujuan Administrasi Pedidikan
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi Admininistrasi Pendidikan
Fungsi perencanaan
Fungsi organisasi,
Fungsi koordinasi,
Fungsi motivasi,
Fungsi pengawasan,
Administrasi Siswa
Siswa adalah unsur yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kesiswaano Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
o Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru
o Pengelolaan Kelas
o Siswa/murid dalam kondisi yang kondusif.
o Pembinaan Disiplin Murid/Siswa
o Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan
o Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
o Pengelolaan Data Siswa
o Promosi dan Mutasi
Instrumen Administrasi Kesiswaano Buku Induk
o Buku Klaper
o Buku /Daftar Keadaan Siswa
o Daftar Hadir Siswa
o File Penyimpan Berkas Siswa
“ ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN “Defenisi
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
Tujuan Dalam Manajemen
o Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota.
o Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
o Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen).
o Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebabkan karena manajemen.
o Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja para anggota serta tertunjangnya kopetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.
o Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengembangkan potensi dirinya
Fungsi Manajement
Perencanaan (Planning)Pengorganisasian (Organizing)
Penggerakan (Actuating/motivating)
Pengawasan / Supervisi (Controling)
Pengarahan (Directing/Commanding)
Koordinasi (Coordinating)
Penilaian (evaluating)
Hubungan Antara Administrasi dan Menejemen
Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang menyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
SupervisiSupervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik.
Ciri dan Sifat Supervisi
Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.
Mengizinkan pegawainya menggunakan kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.
Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan konferensi dan pembicaraan dengan para bawahannya.
Tidak terlalu optimis mengenai keadaan semangat kerja pegawainya dan berusaha supaya kepala-kepala pembantunya manafsirkan dan melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya.
Berusaha merubah peraturan yang dalam praktik tidak mencapai hasil yang diharapkan dan menerima kemungkinan bahwa beberapa orang bawahannya lebih cerdas dan cakap dari pada dirinya sendiri.
Tidak mau menyerah kepada pegawainya hanya karena merasa jemu dari desakan pegawai tersebut.
Memperjuangkan kepentingan pegawainya, seperti halnya ia memperjuangkan kepentingan sendiri.
Fungsi Supervisi Fungsi supervisi menurut Baharuddin Harahap dalam Aqib (2007)
adalah:
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan.
Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).
Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang perlu diganti.
Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum.
Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar dapatditingkatkan
Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat dipertahankan.
“ FUNGSI TEKNIK SUPERVISI “
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
Fungsi Supervisi Pendidikan
o Penelitian (research)
o Penilaian (evaluation)
o Perbaikan
o Pembinaan
Teknik Supervisi
oTeknik Supervisi Individual
oTeknik Supervisi Kelompok
“ CIRI – CIRI PENGAJARAN MODUL “
Modul dapat dirumuskan sebagai : suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas sesuatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas
Unsur-unsur modul diantaranya:
o Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik.
o Petunjuk untuk guru .
o Lembaran kegiatan siswa.
o Lembaran kerja bagi siswa.
o Kunci lembaran kerja.
o Lembaran evaluasi
o Kunci lembaran evaluasi
Tujuan pembelajaran modul adalah agar siswa :
o Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka masing-masing.
o Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing.
o Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dengan remedial dan banyaknya ulangan.
o Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati.
Karakteristik / Ciri –ciri Modul
o Self instructional,
o Self contained,
o Stand alone
o Adaptif,
o User friendly
o Konsistensi,
Prinsip-prinsip Pembelajaran Modul
o Prinsip Fleksibilias
o Prinsip Balikan
o Prinsip Penguasaan Tuntas
o Prinsip Remidial
o Prinsip motivasi dan kerja sama
o Prinsip Pengayaan
Macam-macam Modul
o Modul inti
o Modul pengayaan
Masalah-masalah dalam Pembelajaran Modul
o Kesulitan bagi siswa
• .Siswa harus sanggup mengatur waktu, memaksa diri untuk belajar, dan kuat terhadap gangguan-gangguan lingkungan dan teman-teman bermain.
• Kebiasaan siswa belajar secara tatap muka di kelas melalui guru yang cenderung membuat mereka menjadi pasif,
o Kesulitan bagi guru
• Kesulitan dalam menyiapkan modul.
• Akan menghadapi hal-hal yang biasa terjadi dalam pengajaran
• Sulit mengontrol aktivitas siswa dengan seketika dan tidak dapat mengendalikannya,
o Kesulitan bagi administrator
• Pengajaran modul terlalu banyak memerlukan fasilitas dan besarnya pembiayaan untuk menggandakan modul tersebut.
• Diperlukan tenaga-tenaga untuk menyiapkan hal-hal yang berkenaan dengan uji coba modul.
• Sulit bagi personalia untuk menyusun jadwal pengajaran yang fleksibel.
Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Modul
Beberapa keunggulan pembelajaran dengan sistem modul dapat dikemukakan sebagai berikut :
o Berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.
o Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh peserta didik.
o Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya.
“ BELAJAR TUNTAS “
Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam pemilihan metode mengajar) maupun bagi peserta didik (dalam memilih strategi belajar). Dengan demikian makin baik metode, akan makin efektif pula pencapaian tujuan belajar
Pembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
Tujuan ideal pembelajaran tuntas yaitu agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila, (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh, (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback).
“ KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR PENDIDIKAN “
Kepala Sekolah sebagai Administrator
Dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator, kepala sekolah harus mampu menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk itu kepala sekolah harus kreatif mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang menunjang perkembangan sekolah. Berbagai tugas yang harus dilakukan kepala sekolah yaitu:
o Membuat perencanaan o Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi
sekolaho Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi sekolaho Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam organisasi
sekolah
Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Edmonds (dalam Sagala, 2005) tentang sekolah efektif menunjukkan bahwa peran kepala sekolah sedemikian penting untuk menjadikan sebuah sekolah pada tingkatan yang efektif.
Tiga hal penting yang menjiwai supervisi pendidikan, yaitu :
Supervisi pendidikan adalah suatu perbuatan yang telah diprogramkan secara resmi oleh organisasi. Jadi bukan perbuatan yang dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu, tetapi direncanakan secara matang sebelumnya.
Supervisi pendidikan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) dan secara langsung berpengaruh terhadap kemampuan profesional guru.
Supervisi pendidikan mempengaruhi kemampuan guru yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik, sehingga tujuan sekolah dapat tercapai secara optimal.
“ PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN “
Arti Demokrasi Dalam Administrasi Sekolah
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah hendaknya diartikan bahwa administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan; dengan itu tujuan-tujuan sekolah dan cara-cara untuk mencapainya dikembangkan dan dijalankan.
Orientasi Bagi Guru-Guru Baru
oArti dan perlunya orientasi Bagi guru-guru yang baru mulai menjalankan tugasnya sebagai guru, ada masa orientasi sangat diperlukan. Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu kesepakatan yang diberikan kepada seorang pegawai atas guru yang baru mulai bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi langsung dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru di sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia dapat segera mengenal dan menyesuaiakn diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
o Tujuan Orientasi• Mengenalkan kepada guru-guru baru itu secapat mungkin agar
mereka segera dapat mengenal sistem sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah.
• Menyediakan bantuan secukupnya agar mereka segera dapat mengenal dan menyesuaikan diri dengan personel sekolah (guru-guru dan pegawai).
• Memberikan bimbingan yang konstruktif dalam mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajar dan sikap-sikap profesional mereka.
• Menyediakan kesempatan kepada guru baru untuk turut berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan sekolah pada umumnya
o Kegiatan-Kegiatan Orientasi• Bantuan mendapat perumahan/tempat tinggal yang sesuai• Mengenalkan guru baru kepada sistem dan tujuan sekolah• Mengenalkan guru baru kepada kondisi dan situasi masyarakat
lingkungan sekolah• Membantu guru baru dalam perkenalan dan penyesuaiannya
terhadp personel sekolah• Membantu guru baru dalam usaha memperbaiki dan
mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajarnya• Membangkitkan sikap-sikap danminat profesional• Menyediakan kesemapatan untuk bertukar ide-ide
“ FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUASANA ORGANISASI SEKOLAH “
Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah
Wewenang ( Authority ) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Pentingnya Organisasi Sekolah
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuannya dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang telah ditentukan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan sesudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal ini tercapai sepenuhnya. Kita mengetahui unsur personal di dalam lingkungan sekolah adalah, kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi Sekolah
Tingkat SekolahJenis Sekolah Besar Kecilnya Sekolah Letak dan Lingkungan Sekolah
“ HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Semakin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya pendidikan anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan masyarakat untuk menjalin kerja sama. Kerjasama tersebut maksudnya demi kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada khususnya. Jadi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan maksud meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama warganya dalam usaha memperbaiki sekolah.
Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut:
oBagi masyarakat:Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinyaKebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih
mudah diwujudkan.Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan.Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
o Bagi sekolah:
Memperbesar dorongan, mawas diri.Memudahkan memperbaiki pendidikan.Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.Mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut.Mendapat dukungan moral dari masyarakat.Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat.Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat.Memudahkan pemanfaatan narasumber.
Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
o Memelihara kelangsungan hidup sekolah.o Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan.o Memperlancar proses belajar mengajar.o Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang
diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk:
o Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental-spiritual.
o Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat
o Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
o Memperoleh kembali angota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.
Peranan Pihak-pihak yang Terkait Hubungan antara Sekolah dan
Masyarakat
Dalam kaitannya dengan hubungan sekolah dan masyarakat, ada beberapa pihak yang turut andil dalam pembentukan hubungan sekolah dan masyarakat, pihak-pihak tersebut antara lain :
oOrang tuaoGuruoKomite sekolahoKepala sekolahoSupervisor
TERIMA KASIH