pp proposal

Upload: nom-d-sug

Post on 16-Jul-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Om Swastyastu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 MAMBAL ABIANSEMAL

OLEH NI WAYAN PUTRI ARTINI 0811031506

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan

Sekolah

Guru

Observasi dan Wawancara Metode Tanya Jawab

Metode Ceramah

Penugasan

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Mambal Abiansemal tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Mambal Abiansemal tahun pelajaran 2011/2012 ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD N 1 Mambal Abiansemal tahun pelajaran 2011/2012 setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD N 1 Mambal Abiansemal tahun pelajaran 2011/2012 setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat teoretis yang diperoleh yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan kajian dalam upaya mendalami proses kegiatan belajar mengajar, khususnya pelajaran IPS. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini di antaranya: 1. Bagi peneliti 2. Bagi guru 3. Bagi siswa

E. KAJIAN TEORI 1. Landasan Teori a) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Pembelajaran Kooperatif

Ciri-ciri

Tujuan

Tipe Teams Games Tournament (TGT)

David De Vrries dan Keath Edward tahun 1995

Perbedaan kelompok belajar kooperatif tipe TGT dengan kelompok belajar konvensional Kelompok Belajar Kooperatif TGTPenjelasan guru Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok materi, dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan kepada kelompok Pembagian kelompok Guru membagikan LKS kepada kelompok-kelompok berdasarkan criteria kemampuan atau prestasi siswa dari pretest atau ulangan harian sebelumnya jenis kelamin (gender), etnik, dan ras. Tiap kelompok beranggotakan 4 5 orang Kerja kelompok (Teams Study) Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompokkelompok untuk dikerjakan

Kelompok belajar konvensionalGuru jarang menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok materi, dan membagikan LKS yang relevan sesuai dengan pokok bahasanKelompok belajar biasanya homogen

Bimbingan kelompok kelas (stafolding) Guru membimbing kerja kelompok, mengamati psikomatorik dan sikap siswa secara individual dalam kerja kelompok Tournament (Quizzess) Guru membagikan lembar soal tournament dimana setiap kelompok akan berkompetisi untuk mengerjakan soal tournament Validasi (validation) Guru melakukan validasi, penjelasan tentang soal dan kunci jawaban kuis. Tujuannya adalah memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Penghargaan kelompok (Teams Recognition) Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok dalam bentuk penguatan dan motivasi, berdasarkan skor yang diperoleh Evaluasi oleh guru Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan anggotakelompok lainnya hanya memdompleng keberhasilan pemborong. Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. Guru jarang memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga terjadi pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu Guru sering tidak membahas soal dan membiarkan siswa menjadi bingung apakah jawaban yang diberikan siswa benar atau tidak Guru jarang memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil mengumpulkan skor baik dalam bentuk penguatan dan motivasi kepada siswa. Evaluasi sering tidak diberikan karena guru menganggap jika siswa sudah cukup paham hanya dengan pengerjaan soal pada buku LKS yang disediakan oleh sekolah.

Langkah-langkah tahapan pembelajaran TGTMenurut Slavin (dalam Taniredja, 2011:67) TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu: tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok ( team recognition).

Sedangkan menurut Trianto (2010:84), TGT terdiri dari 4 komponen utama antara lain presentasi guru, kelompok belajar, turnamen, dan penghargaan kelompok.

Menurut Komalasari (2010: 67-68), terdapat lima komponen utama dalam TGT, yaitu penyajian kelas, kelompok (tim), games, turnamen, dan teams recognize

Tabel Penghargaan TimKriteria (rata-rata tim) 30 40 40 45 >45 Penghargaan Tim Baik Tim Sangat Baik Tim Super

(Komalasari, 2010:68)

b. Keaktifan belajar Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010:24-25) aktif adalah giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau hal dimana siswa dapat aktif. Keaktifan belajar menurut konsep modern adalah proses perubahan tingkah laku dalam arti seluas-luasnya, yaitu meliputi pengamatan, perubahan, keterampilan, perasaan, dan sikap. Keaktifan adalah bentuk-bentuk kegiatan yang muncul dalam suatu proses pembelajaran baik kegiatan fisik yang sudah diamati maupun kegiatan mental yang sulit diambil. Menurut Sudjana (2010:61) pada proses belajar mengajar, siswa dikatakan aktif apabila: 1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2. Terlibat dalam pemecahan masalah 3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah 5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru 6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis 8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi

c. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. (http://techonly13.wordpress.com/ 2009/07/04/ pengertian-hasilbelajar/ update 6 Januari 2012). Sedangkan menurut Sudjana (dalam Iskandar, 2011:128), mengemukakan hasil belajar adalah suatu akibat proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian dan perubahan tingkah laku secara kuantitatif terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasarnya (http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html update 6 Januari 2012). Jadi dapat dirangkum bahwa, hasil belajar adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajaranya melalui interaksi dengan lingkungan yang terjadi secara sengaja.

d. Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS adalah istilah yang mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Sapriya, 2009:7). Sejarah munculnya IPS di Indonesia antara lain adalah adanya kebijakan pemerintah, pembaharuan pendidikan, inovasi dalam sistem belajar mengajar maupun adanya input dari masyarakat tentang lulusan pendidikan (Tjandra, 2005:1) Menurut Moeljono Cokrodikardjo (Tjandra, 2005: 5) mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. Jadi dapat dirangkum bahwa, hasil belajar IPS adalah hasil belajar bidang studi IPS yang membahas tentang hubungan antara manusia dengan masyarakat dalam bidang sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

2. Kerangka Berpikir

Penyajian materi IPS

Konvensional

Siswa menjadi bosan dan siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran

Hasil belajar meningkatModel pembelajaran kooperatif tipe TGT Siswa lebih aktif

3. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah. 1. Jika dalam proses pembelajaran IPS menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Mambal Abiansemal tahun Pelajaran 2011/2012.

2.

Jika dalam proses pembelajaran IPS menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Mambal Abiansemal tahun Pelajaran 2011/2012.

G. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Jenis Penelitian

2. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Mambal tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian adalah 29 orang dengan komposisi perempuan 13 siswa dan laki-laki 16 siswa.

3. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar IPS siswa kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Mambal Abiansemal tahun pelajaran 2011/2012.

4. Rancangan Penelitian Dalam kegiatan PTK ini, peneliti merancang pelaksanaan penelitian. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara bersiklus, masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, obeservasi, evaluasi dan refleksi.

Rancangan Penelitian

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS....

1. Teknik tes dengan tes evaluasi yaitu tes objektif 5. Teknik dan Pengumpulan Data a. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data 2. Teknik non tes dengan observasi dan wawancara

N o

Indikator Keaktifan 1. 2.

Deskripsi Indikator Keaktifan Siswa aktif bertanya saat proses pembelajaran Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau temannya Siswa memberikan pendapatnya ketiks diberikan diberikan kesempatan oleh guru Siswa memberikan tanggapan terhadap jawaban yang disampaikan oleh temannya Siswa melaporkan hasil diskusi secara sistematis Memperhatikan guru saat pembelajaran. Menyimak pertanyaan yang diajukan. Mendengarkan pendapat/saran yang disampaikan oleh temannya.

skor maksi mal

1

Kegiatan Lisan

3. 4.

5

2

5. 1. 2. Kegiatan 3. Mendengar 4. kan 5.

Memperhatikan peraturan dalam melakukan kerja kelompok.Menyimak presentasi hasil diskusi yang disampaikan temannya di depan kelas. Siswa menunjukkan interaksi positif diantara kelompok Siswa dalam memeccahkan masalah melibatkan teman kelompok

5

1. 2.

3

Kegiatan 3. Motorik 4.5.

Siswa berpartisipasi dalam permainan (games) Siswa bersama-sama mencari informasi untuk menyelesaikan LKS yang diberikan oleh guru Siswa mendiskusikan alternatif jawaban terhadap tugas yang diberikanTOTAL SKOR

5

15

Tabel Lembar Observasi Keaktifan SiswaNo Nama Siswa Kegiatan Lisan 1 2 3 4 5 1 Kegiatan Mendengarkan 2 3 4 5 1 Kegiatan Motorik 2 3 4 5

1 23 4 5 6 7 8 9 10 dst

Kisi-kisi tes hasil belajar1. STANDAR KOMPETENSI Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten, kota, dan provinsi KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengenal pentingnya 1. korelasi dalam peningkatan 2. kesejahteraan masyarakat 3. 4. 5. 6. 1.2 Mengenal perkembangan 1. teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi 2. serta pengalaman menggunakan 3. 4. 5. 6. 7. INDIKATOR Menjelaskan pengertian koperasi Menjelaskan arti dari simbulsimbul koperasi yang ada pada lambang koperasi Menyebutkan tujuan dan manfaat dari koperasi Menyebutkan jenis-jenis koperasi Menjelaskan organisai koperasi Mengidentifikasi hak dan kewajiban dari anggota koperasi Menjelaskan pengertian teknologi Menjelaskan pengertian teknologi produksi Menyebutkan jenis-jenis teknologi produksi Menjelaskan pengertian teknologi komunikasi Menyebutkan jenis-jenis teknologi komunikasi Menjelaskan pengertian teknologi transportasi Menyebutkan jenis-jenis teknologi transportasi ASPEK PRILAKU C2 C2 BENTUK TES Objektif Objektif

C1 C1 C2 C4 C2

Objektif Objektif Objektif Objektif Objektif

C2C1 C2 C1 C2 C1

ObjektifObjektif Objektif Objektif Objektif Objektif

b. Validitas Data Tes yang baik akan memiliki tingkat validitas yang tinggi. Istilah validitas pada dasarnya menunjukkan pada tingkat ketepatan dalam menggungkapkan data yang semestinya diungkapkan. Tes hasil belajar yang valid akan menggungkapkan aspek-aspek hasil belajar secara tepat. Dengan kata lain tes tersebut menguji apa yang semestinya dites. Untuk menjamin sebuah tes, pembuat tes perlu membuat kisi-kisi sebagai pedoman penyusunan tes, sehingga soal-soal yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan pengukuran dan mewakili dari keseluruhan bahan ajar yang akan diungkap.

c. Analisis Data

1) Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa Adapun langlah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data keaktifan belajar siswa, sebagai berikut. 1. Mengumpulkan dan mengkaji data keaktifan belajar siswa yang dilaksanakan melalui observasi. 2. Mencari persentase dan rata-rata keaktifan belajar siswa, dengan rumus Persentase keaktifan setiap siswa = Rata-rata Keaktifan belajar = 3. Setelah mendapatkan nilai rata-rata keaktifan belajar siswa, maka hasilnya dikonversikan ke dalam pedoman konversi di bawah ini.

Tabel : Kriteria keaktifan belajar siswaNo 1 2 Persentase (%) 0 54 55 64 Kriteria Keaktifan Belajar Siswa Tidak Aktif Kurang Aktif

34 5

65 7980 90 90 100

Cukup AktifAktif Sangat Aktif

Sumber : Agung (dalam Budiarsa, 2011)

2) Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengalisis data hasil belajar siswa, sebagai berikut. 1. Mengumpulkan dan mengkaji data hasil belajar siswa yang dilaksanakan melalui tes. 2. Mencari rata-rata hasil belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan klasikal, dengan rumus: Rata-rata (mean) = Rata-rata persen (M%) = Ketuntasan klasikal yaitu skor 3. Setelah mendapatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa, maka hasilnya dikonversikan ke dalam pedoman konversi di bawah ini.X 100 %

Tabel : Kriteria keaktifan belajar siswaNo 1 2 3 4 5 Persentase 0 54 55 64 65 79 80 90 90 100 Kriteria Hasil Belajar Siswa Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Agung (dalam Budiarsa, 2011)

d. Kriteria keberhasilan

Penetapan kriteria keberhasilan bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini jika ditinjau dari tujuan penelitian. Kriteria keberhasilan ini merupakan tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Adapun kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Persentase keaktifan belajar IPS siswa 80 - 90% atau berada pada kriteria aktif 2. Persentase hasil belajar IPS siswa 67 - 79% atau berada pada kriteria sedang 3. Ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80% siswa mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.

H. Jadwal Waktu Penelitian N o Waktu dalam Bulan

KegiatanPersiapan : Penyusunan proposal Perencanaan kegiatan Penyusunan desain dan instrumen penelitian Seminar proposal Pelaksanaan pengumpulan data

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1 2 3

Pengolahan dan analisis data Penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian Penyusunan laporan hasil penelitian

4

Penyusunan konsep konsep laporan Penyusunan skripsi Seminar hasil penelitian Laporan selesai/ pengadaan laporan

dan

diskusi

56

revisi

dan

Om Santih Santih Santih Om