power_point_laporan_kasus_epilepsi.ppt

36
Case

Upload: rina-syafrita

Post on 28-Aug-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Case

  • IDENTITAS PASIENNama: Ny. RUmur: 61 tahunAlamat: Kuala Bakong, Aceh JayaAgama: IslamStatus Perkawinan: MenikahSuku: AcehPekerjaan: Ibu Rumah TanggaTanggal Pemeriksaan: 20 September 2014

  • ANAMNESAPasien datang ke IGD RSUD Zainal Abidin dengan keluhan kejang disertai penurunan kesadaran. Pasien mengalami kejang sejak12 jam sebelum masuk rumah sakit. Kejang terjadi pada saat pasien sedang beristirahat. Bentuk kejangnya tonik klonik. Durasi tiap kejangnya 20 menit, lama kejangnya setiap kejang 1 menit. Pasien sudah mengalami kejang 10 kali. Saat kejang pasien tidak mengeluarkan busa di mulut. Pasien juga disertai penurunan kesadaran saat kejang. Pasien mempunyai riwayat nyeri kepala yang sudah dirasakan sejak 3 tahun. Ketika nyeri kepala pasien tidak menghiraukannya dan tidak minum obat untuk mengurangi nyeri. Nyeri kepala semakin memberat 6 bulan yang lalu.yang mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Pasien mencoba menguranggi nyeri kepala dengan membeli obat di warung. Nyeri kepala tersebut berkurang ketika minum obat. Pasien juga mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kanan 3 bulan yang lalu, tetapi pasien tidak menghiraukan kelemahan pada anggota gerak dan memaksa untuk beraktivitas sehari-hari. Pasien juga mengalami penglihatan kabur 2 bulan yang lalu tapi pasien tidak pernah berobat untuk keluhan penglihatan kabur. Pasien tidak ada muntah proyektil. Riwayat kejang sebelumnya dan epilepsi tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan alergi tidak ada.

  • Pemeriksaan Fisik

    Keadaan Umum : SakitKesadaran: SomnolenTekanan Darah: 160/110 mmHgNadi: 112x/menitSuhu: 36,5oCPernafasan: 25 x/menitKeadaan Gizi: Overweight

  • Status Internus

    Warna: Sawo matang Turgor: cepat kembaliParut/skar: tidak dijumpaiSianosis: tidak dijumpaiIkterus: tidak dijumpaiOdema: tidak dijumpai

    Kulit

  • Status Internus

    Rambut: hitam, sukar dicabutWajah: simetris, udema (-), deformitas (-)Mata: konjungtiva pucat (-/-), ikterik (-/-), sekret (-/-), refleks cahaya (+/+), Pupil bulat isokor, 3 mm/3 mmTelinga: serumen(-/-)Hidung: sekret(-/-)

    Kepala

  • Bibir: pucat (-), mukosa basah (+), sianosis (-)

    Pembesaran KGB (-), simetris (+),

  • Status InternusThoraxInspeksi : simetris saat statis dan dinamis, bentuk normochestPalpasi : Kanan Kiri Fremitus N Fremitus NPerkusi:KananKiriDepanSonorSonorBelakangSonorSonorAuskultasi:Kanan KiriDepan vesikuler vesikulerBelakang vesikuler vesikulerRonki (-) Ronki(-)

  • Status InternusJantungInspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat, cardiac bulging (-)Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Atas : Intercostal III LPSS Kiri : Dua jari medial LMCS Kanan : Linea sternalis kanan Auskultasi : BJ I > BJ II, Kesan normal, reguler, bising (-)

  • Status Internus

    Inspeksi : simetris, distensi tidak dijumpai, tumor (-)Palpasi: nyeri tekan tidak dijumpai, defans muscular tidak dijumpaiHepar: tidak terabaLien: tidak terabaGinjal: ballotement (-)/(-)Perkusi: timpaniAuskultasi : peristaltik normal

    Abdomen

  • GenitaliaTidak diperiksaAnusTidak diperiksaTulang BelakangBentuk: simetris, Nyeri tekan tidak ditemukanKelenjar Limfe Inguinal Pembesaran KGB: tidak ditemukan

  • GCS : E3 M5 V4 = 12Pupil : isokor, bulat, ukuran 3 mm/3 mmReflek Cahaya : langsung (+/+), tidak langsung (+/+)Tanda Rangsang Meningeal (TRM): Kaku Kuduk (-), Laseque Test (-), Kernig Sign (-)

  • Nervus Cranialis

    Kelompok Optik

  • Status Neurologis

    Nervus Cranialis

  • Status Neurologis

    Nervus Cranialis

  • Status Neurologis

    Nervus Cranialis

    Nervus IX (fungsi motorik)Bicara : baikReflek menelan : baik

    Nervus XI (fungsi motorik)Mengangkat bahu: baikMemutar kepala: baik

    Nervus XII (fungsi motorik)Artikulasi lingualis: baikMenjulurkan lidah: baik

  • Status Neurologis

    Nervus Cranialis

    Kelompok Sensoris Nervus I (fungsi penciuman): baikNervus V (fungsi sensasi wilayah): baikNervus VII (fungsi pengecapan): baikNervus VIII (fungsi pendengaran):baik

  • Status Neurologis

    Motorik KananKiriPergerakanaktifaktifKekuatan 33335555TonuspositifpositifKanan KiriPatellapositifpositifAchillespositifpositifBabinskinegative negatifChaddoknegative negatifGordon negative negatifOppenheimnegative negatifSensibilitasRasa Suhu: normalRasa nyeri: normalRasa Raba: normal

  • Diagnosa

    Diagnosa Klinis: Kejang Konvulsif Diagnosa Etiologi: Meningioma Diagnosis Topis: Cetusan listrik neuronal yang abnormal

  • TerapiTERAPI FarmakologisInj. Citicolin amp/12jamInj. Ranitidin amp/12jamDepaken syr 2xC1Drip phenitoin 2,5 cc/jam

  • prognosisPROGNOSISQuo ad vitam: dubia bonamQuo ad functionam: dubia ad malam Quo ad sanactionam: dubia ad bonam

  • Definisi

  • Meningioma mencapai sekitar 34% dari semua tumor primer intrakranial. Meningioma paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua diatas 60 tahun. Meningioma jarang ditemukan pada anak-anak. Meningioma terjadi sekitar dua kali lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-lakiEpidemologi

  • Etiologi

  • Patofisiologi Seperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum diketahui dari meningioma. Tumor otak yang tergolong jinak ini secara histopatologis berasal dari sel pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang mengalami granulasi dan perubahan bentuk. Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas. Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral

  • Klasifikasi

  • Penegakan DiagnosisA. Anamnesis : Adapun pertanyaan yang penting untuk ditelusuri berupa:Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari.Perubahan mentalKejangMual muntahPerubahan visus, misalnya pandangan kabur.

  • B. Pemeriksaan Fisik Umum dan Neurologi

    Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat adanya tanda-tanda dari gangguan yang berhubungan dengan meningioma, misalnya trauma kepala, infeksi telinga atau sinus, gangguan kongenital, gangguan neurologik fokal atau difus, kecanduan obat terlarang atau alkohol dan kanker.

  • C. Pemeriksaan PenunjangFoto polosHiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari meningioma pada foto polos. Di indikasikan untuk tumor pada mening. Tampak erosi tulang dan dekstruksi sinus sphenoidales, kalsifikasi dan lesi litik pada tulang tengkorak. Pembesaran pembuluh darah mening menggambarkan dilatasi arteri meningea yang mensuplai darah ke tumor. Kalsifikasi terdapat pada 20-25% kasus dapat bersifat fokal maupun difus

  • CT scanMeningioma mempunyai gambaran yang agak khas tetapi tidak cukup spesifik apabila diagnosis tanpa dilengkapi pemeriksaan angiografi dan eksplorasi bedah.

    Meningioma otak. CT-scan nonkontras menunjukkan meningioma fossa media. Massa kalsifikasi melekat pada anterior tulang petrous kanan. Terlihat kalsifikasi berbentuk cincin dan punctata. Tidak terlihat adanya edema

  • Magnetic Resonance Imaging (MRI)Melalui MRI, suatu jaringan menunjukkan sifat-sifat karakteristik tertentu pada gambar Tl dan T2 maupun proton density. Intensitas jaringan tersebut biasanya berbeda pada gambar Tl dan T2, kecuali lemak, darah segar, kalsifikasi, maupun peredaran darah yang cepat.

  • AngiografiKelainan pembuluh darah yang paling khas pada meningioma adalah adanya pembuluh darah yang memberi darah pada neoplasma oleh cabang arteri sistim karotis eksterna. Arteri dan kapiler memperlihatkan gambaran vascular yang homogen dan prominen yang disebut mother and law phenomenon

  • Terapi Rencana preoperativeRadioterapiKemoterapi