power hiperuresemia

Upload: nafsiyatusysyukriya

Post on 28-Mar-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL PENELITIANBEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA HIPERURESEMIA PADA LANSIA DI RUMAH SAKIT HAJI MINA MEDAN TAHUN 2014.OLEH :Akbaruddin daulay ( 12 100 1446 )Dewi saragi ( 09 100 1066)Nurdiana ( 09 100 1214)Raja faisal manganju ( 09 100 1340 )KEPANITERAAN KLINIK SENIORBAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2014

  • 1.1. latar belakang

    Peningkatan usia harapan hidup dan status gizi masyarakat pada beberapa decade terakhir ini telah menyebabkan transisi pola kebiasaan hidup termasuk pola makan. Hal ini berdampak pada perubahan pola penyakit dari pola penyakit menular atau penyakit tidak menular.

  • Satu survey epidemiologic yang dilakukan di Bandung, Jawa Tengah atas kerja sama WHO-COPCORD terhadap 4.683 sampel berusia antara 15-45 tahun didapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada wanita. Secara keseluruhan prevalensi kedua jenis kelamin adalah 17,6%. 5 Prevalensi hiperurisemia asimptomatik di Amerika Serikat adalah 5%, sedangkan di inggris sekitar 6,6 % dan di scotlandia sebesar 8% . Di New zaeland, Hiperurisemia lebih banyak dijumpai pada laki-laki dari suku Mouri ( 27,1%) dibandingkan dengan laki-laki Eropa ( 9,4%).

  • Hiperurisemia atau lebih dikenal dengan dengan meningkatnya kadar asam urat di dalam darah, adalah suatu penyakit gangguan kinetik asam urat. Asam urat terbentuk jika kita mengkonsumsi makan yang banyak mengandung purin. Jika pola makanan tidak di ubah maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan penumpukan Kristal asam uarat. Apabila Kristal berada dalam cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit gout ( monosodium monohidrat ).

  • Belum diketahuinya beberapan faktor yang menyebabkan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.

  • Tujuan umum

    Untuk mengetahui beberapa faktor yang menyebabkan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.

  • Untuk mengetahui apakah faktor umur berhubungan dengan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.Untuk mengetahui apakah faktor jenis kelamin berhubungan dengan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.Untuk mengetahui apakah faktor genetik berhubungan dengan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.

  • MANFAAT PENELITI

    Manfaat yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah peneliti mampu mengetahui beberap faktor yang mempengaruhi terjadinya hiperuresemia pada lansia.MANFAAT PELAYANAN KESEHATANSebagai masukan dalam merencanakan program pencegahan dini hiperuresemia di masyarakat

  • Umur Jenis kelaminFaktor genetikHIPERURESEMIAVariabel Independen Variabel Dependen

  • VariabelDefinisi OperasionalAlat dan Cara PengukuranHasil PengukuranSkala PengukuranHiperuresemia Rekam MedisHiperuresemia Non hiperuresemia NominalUmur Lamanya waktu hidupRekam Medis30-39 tahun40-49 tahun50-59 tahun60-69 tahun70-79 tahun NominalJenis kelaminIdentitas seseorang sesuai biologis atau fisiknya yaitu laki-laki dan perempuan Rekam Medisa.Laki-lakib.Perempuan Nominal

  • Faktor genetikKeturunan responden ( ayah, ibu, nenek, kakek ) yang memiliki riwayat hiperuresemiaRekam medisAdaTidak adanominal

  • 3.3. HipotesisHo : Tidak ada hubungan faktor umur dengan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.Ho : Tidak ada hubungan faktor jenis kelamin dengan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014.Ho : Tidak ada hubungan faktor genetik dengan hiperuresemia pada lansia di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014

  • Jenis penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik dengan pendekatan cass control yaitu penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan dengan berusaha melihat ke belakang.

    4.1 Jenis Penelitian

  • 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

    4.2.1 Tempat PenelitianLokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Haji Mina Medan 2014

    4.2.2 Waktu Penelitianwaktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 januari-23 desember 2014

  • 4.3 Populasi dan Sampel

    4.3.1 Populasi

    jumlah pasien yang berobat januari-desember 2014 ada 95 orang Populasi dalam penelitian ini terdiri dari :Populasi kasus adalah seluruh pasien yang menderita hiperuresemia di Rumah Sakit Haji Mina Medan tahun 2014 ada 50 orangPopulasi kontrol adalah seluruh pasien yang tidak menderita hiperuresemia tetapi mirip dengan gejala hiperuresemia ada 45 orang

  • 4.3.2 Sampel PenelitianSampel dalam penelitian ini terdiri dari:Sampel kasusSampel control

    Pengambilan sampel kasus dalam penelitian ini dengan menggunakan metode total sampling, dimana seluruh populasi kasus menjadi sampel. Pengambilan sampel control dalam penelitian ini dengan menggunakan random sampling, dimana setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Teknik pengambilan dengan menggunakan simple random sampling, yaitu dengan menggunakan secara acak data penderita hiperuresemia di Rumah Sakit Haji mina Medan Tahun 2014.

  • 4.4.1 Data Sekunder

    Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang diambil dari data pencatatan rekam medis di Rumah sakit Haji Mina Medan 2014

  • EditingDilakukan pengecekan kelengkapan data-data yang telah terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, maka data akan diperiksa, diperbaiki dan dilakukan pendataan secara medial. 9CodingData yang diedit, kemudian diubah dalam bentuk angka ( kode ), nama responden di ubah menjadi nomor rekam medis.Data EntryMemasukkan data kedalam program komputerCleaningPemeriksaan semua data yang telah di masukkan kedalam program komputer untuk menghndari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.Saving dataPenyimpanan data.

  • 4.6.1 Analisis Univariat Analisis dilakukan pada setiap variable dari hasil penelitian. Anilisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari setiap variable. Analisis univariat bermanfaat untuk melihat apakah data sudah layak untuk di analisis, melihat gambarn data yang dikumpulkan dan apakah data optimal untuk di analisis lebih lanjut. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap umur, jenis kelamin dan faktor genetik.

  • 4.6.2. Analisis Bivariat Anlisis ini dilakukan untuk mencari hubungan antara terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau korelasi, yaitu varibel independen ( umur, jenis kelamin, faktor genetik) dan variable dependent ( hiperuresemia).

  • Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Jakarta, Dep Kes, 2003.Misnadiarly, Asam Urat - Hiperuresemia Arthritis Gout, Jakarta, Pustaka Obor Populer, 2007.Sudoyo Aru W, dkk, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi V, Jakarta, 2009.Stanley L. Robbins, dkk, Buku Ajar Patologi, Edisi VII, Volume 2, Jakarta 2004.IP Suirako, Penyakit Degeneratif Mengenal, Mencegah dan Mengurangi Faktor Risiko 9 Penyakit Degeneratif, Yogyakarta, 2012.Purwaningsih T, 2009, Faktor-Faktor Resiko Hiperuresemia ( Study Kasus di RSU Kardinah Kota Tegal )Ardhila City, dkk, Dokter Pribadi DiasKolJanTroke, Tamanan Bantul Yogyakarta, 2013.Widodo H. Waspada Dengan Asam Urat, Warta Bahari, Sinar Ilmu, Jakarta, EGC : 2008.Moh. Nazir, PH.D, Metode Penelitian, Bogor Selatan, 2005.

    *