poran hasil monitoring keanekaragaman jenis flora … · 1.3. identifikasi flora dan fauna...
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL MONITORING
KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA DAN
FAUNA DI HUTAN KOTA SEPINGGAN
BALIKPAPAN
PT. PERTAMINA (PERSERO) DPPU SEPINGGAN
2018
Page | 1
DAFTAR ISI 1
BAB 1 PENDAHULUAN 2
1.1 Tujuan 2
1.2 Habitat dan Flora 2
1.3 Identifikasi Flora dan Fauna 3
BAB 2 METODE IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA 4
2.1 Alat dan Bahan 4
2.2 Cara Kerja 4
BAB 3 PEMBAHASAN 5
3.1 Hasil Pengamatan Flora 5
3.2 Hasil Pengamatan Fauna 15
3.4 Perhitungan Indeks 19
BAB 4 KESIMPULAN 22
Page | 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Kebutuhan masyarakat urban atau perkotaan akan hutan kota semakin hari makin
terasa perlu untuk menunjang keberlangsungan kehidupan yang harmonis dengan
lingkungan yang alami. Aspek ekologi tercermin dari kebutuhan masyarakat akan
kesegaran udara dan daerah resapan air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan
di suatu pemukiman. Hutan Kota Sepinggan sebagai hutan kota yang diperuntukkan
khusus untuk kegiatan pendidikan konservasi alam , memiliki peran yang sangat penting
untuk menunjang kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Menjadi keniscayaan kalau keberadaan Hutan kota sepinggan perlu dipertahankan
untuk menjaga tata air atau hidrologis masyarakat sekitarnya, sehingga di saat musim
keringpun ketersediaan air masih memadahi untuk memenuhi kehidupan sehari – hari.
Begitu pun di musim penghujan, air masih bisa diserap dengan baik oleh Hutan kota
sepinggan sehingga kemungkinan banjir atau longsor menjadi kecil.
Eksplorasi flora dan fauna di Hutan kota sepinggan ini sebenarnya merespon
argumentasi yang logis untuk pengembangan area dengan basis ekologis yang kuat.
Selama melakukan kegiatan ini, dari segi flora dan fauna yang ada beserta unsur
penyusun ekosistem yang abiotis, Hutan kota sepinggan merupakan hutan yang sangat
penting keberadaannya bagi masyarakat, apalagi dengan peruntukan pendidikan
konservasi alam. Hasil dari kegiatan eksplorasi ini merupakan bahan yang bisa
digunakan untuk membuat program pendidikan konservasi alam. Oleh karena itu
diperlukan identifikasi dan inventarisir kekayaan hayati flora dan fauna yang ada di hutan
kota Sepinggan Balikpapan.
1.2. Habitat dan Flora
Vegetasi dalam terminologi yang paling umum berkaitan dengan kehidupan
tumbuh-tumbuhan atau dunia tanaman. Sementara, habitat dimaknai sebagai sebuah
tempat tinggal yang khas bagi organisme tertentu. Dalam kaitan keduanya, vegetasi
mendapat tempat yang penting terutama untuk menjaga iklim mikro didalamnya,
sehingga habitat dapat lebih nyaman didiami tumbuhan itu sendiri, hewan, manusia, atau
bentuk kehidupan lain di permukaan bumi.
Page | 3
Dalam pengertian yang lebih sempit, vegetasi selalu diidentikkan dengan hutan
belantara. Tetapi perlahan-lahan nilai itu mulai berkembang sejak pembangunan berbasis
ekonomi di wilayah perkotaan telah memberikan pengaruh, sekurang-kurangnya
terhadap kenyamanan hidup masyarakat perkotaan. Vegetasi atau kumpulan tetumbuhan
itu menjadi salah satu bagian penting pembangunan kota yang lambat laun juga
mempertimbangkan ekologi kawasan. Bahkan saking mendesaknya, pemerintah sebuah
kota mewajibkan agar memiliki ruang terbuka hijau setidaknya 30 % dari total luas kota.
Bentuknya bisa bermacam-macam, dapat berupa hutan kota, jalur hijau, dll. Harapannya,
kehadiran hutan kota atau sejenisnya sebagai ruang terbuka hijau dapat mereduksi
kebisingan kota, menjerap debu, kepulan asap pabrik, atau polusi kenderaan bermotor,
meskipun kita harus menyadari bahwa mungkin mereka akan tumbuh menjadi
kerdil,menyerap polusi dan akhirnya keracunan.
Berbicara hutan kota memang tidak akan pernah habis terkait dengan nilai guna
dan peranannya bagi masyarakat perkotaan. Hanya saja sukar memberi nominal terhitung
perihal fungsi hutan kota itu, maka tak heran jika segelintir orang saja dari sekian banyak
etnis di wilayah perkotaan yang memberi nilai lebih terhadap hutan di dalam kota itu.
1.3. Identifikasi Flora dan Fauna
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa, dan untuk ini
tidak terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan dan satwa adalah menentukan nama
yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan
dan satwa berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan dan satwa
yang dalam hal ini tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya
yang tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan dan satwa yang akan diidentifikasi ini
sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sehingga tinggal menentukan nama yang
tepat dalam klasifikasi.
Page | 4
BAB 2
METODE INDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA
2.1. Alat dan Bahan
Keterangan Flora Fauna
Alat 1. GPS
2. Label
3. Alat tulis
4. Teropong
5. Kamera
1. Alat tulis
2. Teropong
3. Kamera
Bahan 1. Tumbuhan di sekitar
hutan Kota
Sepinggan
1. Satwa yang ada di
sekitar hutan Kota
Sepinggan
2.2.Cara Kerja
Keterangan Flora Fauna
Cara Kerja 1. Identifikasi langsung setiap
jenis tumbuhan yang ada
dengan mencatat sesuai
klasifikasi
2. Pemberian label yang
berisikan nama ilmiah dan
family setiap tumbuhan
3. Pengambilan titik koordinat
pohon dengna menggunakan
GPS
4. Pengambilan foto
1. Identifikasi langsung
setiap satwa dengan cara
melihat langsung,
mendengar suara atau
bunyi, jejak, sarang
maupun kotoran
2. Bertanya pada
masyarakat setempat
yang sudah lama tinggal
di sekitar hutan kota
Sepinggan
Page | 5
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan Flora
Berikut merupakan tabel hasil pengamatan nama-nama tanaman yang ada di Hutan
Kota Sepinggan
Tabel 1. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
N0 NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH KETERANGAN 1. Artocarpus communis Moraceae Sukun 2 2016
2. Dimocarpus longan Sapindaceae Kelengkeng 1 2016
3. Arenga pinnata Arecaceae Aren 2 2016
4. Samanea saman Fabaceae Trembesi 38 2017
5. Areca catechu Arecaceae Pinang 16 2016
6. Bambusa sp Bambuseae Bambu 47 2017
7. Vitex pinnata Verbenaceae Laban 7 2016
8. Ficus sp Moraceae Beringin 1 2016
9. Fordia splendidissima Fabaceae Parang-parang 8 2016
10. Fragraea sp Gentianaceae Tembesu 6 2016
11. Clidemia hirta Melastomataceae Bulu babi 35 2016
12. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae Karet 14 2016 & 2017
13. Eurycoma longifolia Simaroubaceae Pasak bumi 1 2016
14. Gnetum gnemon Gnetaceae Melinjo 7 2016
15. Durio sp Bombacaceae Durian 2 2017
16. Nephelium lappaceum Sapindaceae Rambutan 2 2017
17. Sandoricum koetjape Meliaceae Kecapi 6 2016
18. Mangifera sp Anacardiaceae Mangga 17 2016 & 2017
19. Rhodomyrtus tomentosa
Myrtaceae Karamunting 45 2016 & 2017
20. Vatica rassak Dipterocarpaceae Resak 1 2016
21. Artocarpus heterophyllus
Moraceae Nangka 42 2016 & 2017
22. Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016
23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018
24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018
25. Pterocarpus indica Fabaceae Angsana 26 2018
26. Filicium decipiens Sapindaceae Kiara Payung 45 2018
27. Terminalia mantily Cobretaceae Ketapang Kecana
52 2018
28. Artocarpus integer Moraceae Cempedak 11 2016
29. Alpinia malaccensis Zingiberaceae Laos hutan 9 2016
30. Parkia speciosa Fabaceae Petai 30 2016
31. Ananas camosus Biomeliaceae Nanas 19 2017
32. Caricas papaya Caricaceae Pepaya/kates 4 2017
Page | 6
33. Manihat utilissima Euphorbiaceae Singkong 9 2017
34. Cacas nucifera Arecaceae Kelapa 3 2016
35. Musa paradisiaca Musaceae Pisang 21 2016 Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 35 lebih jenis tumbuhan yang terdiri dari
tumbuhan asli maupun tumbuhan yang ditanam. Tumbuhan asli seperti pasak bumi (eurycoma
longifolia),Resak (vatica rassak),Beringin (Ficus sp ),akasia (Acacia sp) dan tanaman perdu
seperti parang-parang (Fordia splendidissima), Tembesu (Fragraea sp). Sedangkan tumbuhan
yang ditanam seperti Tanjung (Mimusops elengi), Melinjo (Gnetum gnemon) dan lain-lain.
(gambar 1. Fordia splendidissima)
Page | 7
(gambar 2. Eurycoma longifolia)
(gambar 3. Gnetum gnemon)
Page | 8
(gambar 4. Filicium decipiens )
(gambar 5. Terminalia mantily)
Page | 9
(gambar 8. Samanea saman)
(gambar 9. Pterocarpus indica)
Page | 10
(gambar 10. Areca catechu)
(gambar 11. Ficus lyrata)
Page | 11
(gambar 12. Mimosops elengi)
(gambar 13. Hevea brasiliensis)
Page | 12
(gambar 14. Bambusa sp)
Page | 13
(gambar 15. Ficus sp)
Page | 14
Tabel 2. Letak Titik Koordinat GPS Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
NO NAMA ILMIAH TITIK KOORDINAT GPS
1. Vitex pinnata S 010 15. 474’ E 1160 54.450’
2. Eurycoma longifolia S 010 15. 469’ E 1160 54.453’
3. Gnetum gnemon S 010 15. 467’ E 1160 54.458’
4. Ficus sp S 010 15. 467’ E 1160 54.450’
5. Rodhomyrtus tomentosa S 010 15. 452’ E 1160 54.461’
6. Vatica rassak S 010 15. 446’ E 1160 54.465’
7. Durio sp S 010 15. 459’ E 1160 54.463’
8. Hevea brasiliensis S 010 15. 470’ E 1160 54.456’
9. Artocarpus heterophyllus S 010 15. 479’ E 1160 54.451’
10. Artocarpus sp S 010 15. 478’ E 1160 54.449’
11. Fordia splendidissima S 010 15. 475’ E 1160 54.452’
12. Fragraea sp S 010 15. 476’ E 1160 54.456’
13. Clidemia hirta S 010 15. 477’ E 1160 54.453’
14. Samanea saman S 010 15. 478’ E 1160 54.438’
15. Arenga pinnata S 010 15. 479’ E 1160 54.439’
16. Bambusa sp S 010 15. 476’ E 1160 54.441’
17. Areca catechu S 010 15. 474’ E 1160 54.443’
18. Mangifera indica S 010 15. 449’ E 1160 54.468’
19. Nephelium lappaceum S 010 15. 456’ E 1160 54.464’
20. Artocarpus communis S 010 15. 485’ E 1160 54.434’
21. Acacia sp S 010 15. 474’ E 1160 54.450’
Page | 15
3.2. Hasil Pengamatan Fauna
Berikut merupakan tabel hasil pengamatan fauna yang ada di Hutan Kota Sepinggan
Tabel 3. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
NO NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH
1. Tupaia minor Tupaiidae Tupai kecil 1
2. Callosciurrus notatus Sciuridae Bajing 1
3. Paradoxurus hermaphroditus Paradoxurinae Musang 1
4. Appias libythea Nymphalidae Kupu-kupu 9
5. Neurothemis sp Aeshindae capung 6
6. Apis andreniformis Apidae Lebah 4
7. Phyton reticulatus Pythonidae Ular phyton 1
8. Hymenoptera sp Formicidae Semut Banyak
9. Oxya chinensis Acrididae Belalang hijau 1
10. Gryllus sp Gryllidae Jangkrik 3
11. idem idem Burung -
a.idem a.idem a.Burung Madu -
*Anthreptes singalensis *Trochilidae *Wulung 1
*Cinnyris jugularis *Trochilidae *Sriganti 1
b.Pycnonotus aurigaster b.Pycnonotidae b. Cucak Kutilang 4
c.Alophoixus bres c. Pycnonotidae c. Karuang 3
d.Acridotheres javanicus d.Sturnidae d. Jalak kerbau 2
e.Orthotomus ruficeps e.Sylviidae e. Prenjak kepala merah
2
f.Aplonos panayensis f.Sturnidae f. cucak keling 1
g. Geopelia striata g. Columbidae g. Perkutut 1
12. Coptotermes Coptotermitinae Rayap Banyak
Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 12 lebih jenis satwa seperti Musang (paradoxurus hermaphroditus), Tupai kecil (tupaia minor), beberapa jenis burung dan satwa lainnya.
Page | 16
( gambar 17. Neurothemis sp )
( gambar 18. Orthotomus ruficeps )
Page | 17
(Gambar 19. Tupaia minor )
(Gambar 20. Sarang burung di pohon mangga)
Page | 18
(Gambar 21. Sarang burung di pohon Akasia)
Page | 19
3.3.Perhitungan Indeks
Dalam pembuatan laporan tahun 2018 ini telah dilakukan penghitungan indeks
keanekaragaman hayati setelah dilakukan intervensi melalui program (kegiatan pengkayaan
keanekaragaman hayati).
Tabel 4. Perhitungan Absolut tahun 2018
No Nama Ilmiah Nama Lokal Observed n P i P i 2 1. Artocarpus communis Sukun 2 0,003 0,000
2. Dimocarpus longan Kelengkeng 1 0,002 0,000
3. Arenga pinnata Aren 2 0,003 0,000
4. Samanea saman Trembesi 38 0,062 0,004
5. Areca catechu Pinang 16 0,026 0,001
6. Bambusa sp Bambu 47 0,076 0,006
7. Vitex pinnata Laban 7 0,011 0,000
8. Ficus sp Beringin 1 0,002 0,000
9. Fordia splendidissima Parang-parang 8 0,013 0,000
10. Fragraea sp Tembesu 6 0,010 0,000
11. Clidemia hirta Bulu babi 35 0,057 0,003
12. Hevea brasiliensis Karet 14 0,023 0,001
13. Eurycoma longifolia Pasak bumi 1 0,002 0,000
14. Gnetum gnemon Melinjo 7 0,011 0,000
15. Durio sp Durian 2 0,003 0,000
16. Nephelium lappaceum Rambutan 2 0,003 0,000
17. Sandoricum koetjape Kecapi 6 0,010 0,000
18. Mangifera sp Mangga 17 0,028 0,001
19. Rhodomyrtus tomentosa Karamunting 45 0,073 0,005
20. Vatica rassak Resak 1 0,002 0,000
21. Artocarpus heterophyllus Nangka 42 0,068 0,005
22. Acacia sp Akasia 36 0,058 0,003
23. Mimusops elengi Tanjung 44 0,071 0,005
24. Ficus lyrata Biola cantik 7 0,011 0,000
25. Pterocarpus indica Angsana 26 0,042 0,002
26. Filicium decipiens Kiara Payung 45 0,073 0,005
27. Terminalia mantily Ketapang Kecana 52 0,084 0,007
28. Artocarpus integer Cempedak 11 0,018 0,000
29. Alpinia malaccensis Laos hutan 9 0,015 0,000
30. Parkia speciosa Petai 30 0,049 0,002
31. Ananas camosus Nanas 19 0,031 0,001
32. Caricas papaya Pepaya/kates 4 0,006 0,000
33. Manihat utilissima Singkong 9 0,015 0,000
34. Cacas nucifera Kelapa 3 0,005 0,000
35. Musa paradisiaca Pisang 21 0,034 0,001
Page | 20
Total number of species (S) 35
Total number of individuals (N) 616
Natural log of species (In S) 3,555
Natural log of individuals (In N) 6,423
Margalef’s index (M) 5,293 M = (S – 1 ) / In N
Simpson’s index (1/D) 18,639 D = 1/ (P i 2)
Shannon-Wiener index (H’) 3,112 H’ = - Pi In (Pi)
Pielou’s index (J) 0,875 J = H’ / H max = H’ /In S
Tabel 5. Perkembangan Indeks tahun 2016-2018
2.708
2.928
3.112
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3
3.1
3.2
Indeks Keanekaragaman Hayati
TA B E L S H A N N O N - W I E N E R I N D E X
2016 2017 2018
For more information on diversity indices, read section
16.2.1 in Begon et al. (2006) Ecology, p. 471
There is a useful online diversity calculator at
http://www.changbioscience.com/genetics/shannon.html
Page | 21
Adapun perhitungan indeks yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan Shannon-
Wiener Index (H’). Pada perhitungan tahun 2018 Shannon-Wiener Index dari hutan kota
Sepinggan adalah sebesar 3,112. Bila dibandingkan dengan tahun 2017, pada tahun 2018 ini
telah mengalami kenaikan sebesar 0,184 atau sekitar 6,28%.
Page | 22
BAB 4
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Di penghujung pengamatan, kurang lebih ditemukan 35 jenis tanaman dan 12 lebih
jenis satwa.
Akasia dan tumbuhan yang ditanami menjadi jenis flora yang paling mendominasi
di Hutan kota sepinggan.
Burung menjadi jenis satwa yang paling mendominasi di Hutan kota sepinggan.
Salah satu tanaman endemik yang ditemukan di Hutan Kota adalah pasak bumi.
Pada tahun 2018 Shannon-Wiener Index dari hutan kota Sepinggan adalah sebesar
3,112