popt

34

Upload: rissa-watloly

Post on 18-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rt

TRANSCRIPT

Slide 1

Ivanalia Soli Deo102012359E1Lepra (Morbus Hansen)

Hasil Anamnesis

Pemeriksaan FisikInspeksi : lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas, efloresensi yang khususLepra makula hipopigmentasi + 5AAchromia (tidak ada pigmen)Anestesia (tanpa rasa gatal)Atrofi (kulit agak mencekung)Alopesia (tanpa rambut)Anhidrosis (tidak berkeringat)

5

Pemeriksaan Sensitabilitas Dengan kapas atau bulu rasa Jarum tumpul dan tajam nyeri Tabung panas dan dingin suhu

Pemeriksaan Saraf Tepi : pembesaran, konsistensi, penebalan dan adanya nyeri tekan

Pemeriksaan Fungsi Saraf Otonom : ada tidaknya kekeringan pada lesi menggunakan tinta (uji Gunawan)

Hasil Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan HistopatologiTipe tuberkuloid tuberkel da kerusakan saraf yang lebih nyataTipe lepromatosa kelim sunyi subepidermal (daerah langsung di bawah epidermis yang jaringannya tidak patologik & sel Vinrchow dengan banyak kumanTipe borderline campuran keduanya

9

Pemeriksaan SerologikMacam-macam tesnya:FLA-ABSELISAMLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination)

Pemeriksaan Tes LeprominMenunjukan sistem imun penderita terhadap M.lepraeDisuntikan indurasi dan eritema (+) terdapat respon imun

10

Hipopigmentasi Post InflamasiHilangnya sebagian atau keseluruhan dari pigmentasi kulit yang terjadi setelah peradangan kulitTanda-tanda: bercak berwarna putih atau berwarna lebih terang dari warna aslinya pada bekas daerah inflamasi atau trauma

Leucoderma (Vitiligo)Kelainan kulit kronis yang menyebabkan depigmentasi kulit perubahan warna kulitTanda-tanda: timbulnya bercak putih pada kulit yang makin lama makin membesar, rambut beruban lebih awal, kehilangan rambut, peka terhadap dingin, dan pasien mungkin sering menderita perubahan suasana hati atau depresi

Pitiriasis VersikolorSinonim: tinea versikolor / panuPenyakit jamur (Malassezia furfur) superfisial yang kronikTanda-tanda: bercak berwarna-warni (putih sampai coklat hitam), bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus, terkadang disertai rasa gatal

14

Pitiriasis AlbaBentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnyaTanda-tanda: lesi berbentuk bulat/oval/plakat yang tidak teratur, warna merah mudah/sesuai warna kulit, skuama halus, jika eritema menghilang lesi yang dijumpai adalah depigmentasi

15

Tinea CorporisDermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambutTanda-tanda: lesi bulat atau lonjong, terdiri dari eritema&skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi, daerah tengahnya lebih tenang, kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan, bercak satu dengan yang lainnya terpisah, pada anak-anak biasanya ada bentuk radang.

16

EpidemiologiEndemik diseluruh dunia kecuali AntartikaAngka kejadian tertinggi dibagian pulau Pasifik (ex: India)Data WHO 2006 220.000 kasusLaki-laki = perempuanSosial ekonomi rendah >

18

EtiologiMycobacterium leprae Ditemukan: G.A. Hansen (1874)Ukuran 3-8 m x 0,5mTahan asam dan alkoholPositif-Gram

19

PatofisiologiTT (tuberkuloid polar)Ti (Tuberkuoid indefnite)BT (borderline tuberculoid)BB (mid borderline)BL (broderline lepromatous)Li (lepromatosa idefinite)LL (lepromatosa polar)

20

Setelah M. leprae masuk ke dalam tubuh, perkembangan penyakit kusta bergantung pada kerentanan (reaksi imun) seseorang

Gejala Klinis

22

23

24

(punchedout).Hasil pemeriksaan usapan kulit untuk basil tahan asam positif, dengan indeks bakteriologis 2+ dan 3+. Tes lepromin biasanya negatif. Lepra tipe BB sangat tidak stabil.1

25

26

27

DeformitasDeformitas primer akibat langsung oleh granuloma yang terbentuk sebagai reaksi terhadap M.leprae, yang mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya Deformitas sekunder akibat adanya deformitas primer (ex: kontraktur sendi, mutilasi)

29

Kerusakan SarafAnastesia pada ujung jariClawingAtrofi hipotenarTidak mampu aduksi ibu jariWrist drop (tangan gantung)Anastesia tungkai bawah, telapak kakiFoot drop (kaki gantung)Kolaps arkus pedisKehilngan ekspresi wajahKegagalan mengatupkan bibirdsb

30

Penatalaksanaan

reduksi, imobilisasi, dan rehabilitasi31

32

PrognosisPenderita kusta tipe TT dan BT yang berkembang menjadi TT dapat sembuhReaksi Lepra tipe 1 (BT, BB, BL)Upgrading TDowngrading LReaksi Lepra tipe 2 (ENL-eritema nodosum leprosum) (TT dan LL)Reaksi KomplemenPada saat menerima terapi Dapsonmaligna, demam, sampai menggigil. Selain itu, infiltrat pada lesi juga dapat bertambah

BT, BB, BL33

KesimpulanLepra atau kusta atau juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai morbus Hansen, merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Manifestasi klinis yang terjadi pada pasien didasarkan pada seberapa kuat kondisi kekebalan tubuh pasien tersebut. Berdasarkan dari perbedaan-perbedaan manifestasi klinis tersebut, lepra dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu: I, TT, BT, BB, BL, dan L. Hingga saat ini, Dapson, Rimfamisin, dan Klofasimin masih menjadi obat yang paling sering digunakan untuk proses penyembuhan penderita kusta