pola - pola hereditas
TRANSCRIPT
BIOLOGI“Pola Hereditas “
PENDAHULUAN Gregor Johann Mendel abad ke-19
Percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum)→prinsip-prinsip pewarisan sifat
Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang tinggi dengan yang pendek
Keturunannya memperlihatkan nisbah(perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman pendek sebesar 3:1
HUKUM SEGREGASI(HUKUM MENDEL I)
☼Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, tiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk.
HUKUM SEGREGASI(HUKUM MENDEL I)
HUKUM PEMILIHAN BEBAS(HUKUM MENDEL II)
Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.
Persilangan DihibridPersilangan yang melibatkan pola pewarisan dua macam sifat seketikaex” : Persilangan galur murni Kedelai (Glicyne max) berbiji kuning halus dengan galur murni berbiji hijau keriput
HUKUM PEMILIHAN BEBAS(HUKUM MENDEL II)
P : ♀ Kuning, halus x Hijau, keriput ♂
GGWW ggww
Gamet GW gw
F1 : Kuning, halus
GgWw
Menyerbuk sendiri (GgWw x GgWw )
F2 :
Gamet ♂ Gamet ♀
GW Gw gW gw
GW GGWW(Kuning, halus)
GGWw(Kuning, halus)
GgWW(Kuning, halus)
GgWw(Kuning, halus)
Gw GGWw(Kuning, halus)
GGww (Kuning, keriput)
GgWw (Kuning, halus)
Ggww(Kuning, keriput)
gW GgWW (Kuning, halus)
GgWw (Kuning, halus)
ggWW (Hijau, halus)
ggWw (Hijau, halus)
gw GgWw (Kuning, halus)
Ggww (Kuning, keriput)
ggWw (Hijau, halus)
ggww (Hijau, keriput)
Gg x Gg Ww x Ww
3 W- 9 G- W- (kuning, halus)
3 G- 1 ww 3 G- ww (kuning, keriput)
3 W- 3 ggW- (hijau, halus)
1 gg 1 ww 1 ggww (hijau, keriput)
Gambar : Diagram Anak Garpu pada Persilangan Dihibrid
1. PERKAWINAN RESIPROK(PERKAWINAN KEBALIKAN)
Merupakan perkawinan kebalikan yang semula dilakukan. Perkawinan reiprok membuktikan bahwa induk jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam pewarisan sifat.
Back cros adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya. Back cross berguna untuk mencari genotipe induk.
2. BACK CROSS/PERSILANGAN KEMBALI(SEMUA SAMA)
F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang dominan
B = gen untuk warna marmot hitam b = gen untuk warna putih P1 BB (hitam) X bb (putih) Gamet B b F1 Bb (hitam) P2 Bb (hitam) X BB (hitam) Game B,b B F2 Bb (hitam), Bb (hitam) semua
hitam
Test cross adalah perkawinan individu F1 dengan induknya yang bersifat homozigot resesif. Test cross bertujuan untuk mengetahui suatu individu bersifat homozigot atau heterozigot.
TEST CROSS(UJI SILANG)
F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang resesif
A = bunga merah a = bunga putih P1 AA (merah) X aa (putih) Gamet A a F1 Aa (merah) P2 Aa (merah) X aa(putih) Gamet A,a a F2 1Aa (merah) : 1 aa (putih)
HASIL PERSILANGAN TEST CROSS(UJI SILANG)
Monohibrida RF = 1 : 1 Dihibrida RF = 1 :1:1:1 Trihibrida RF = 1:1:1:1:1:1:1:1
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
Sebenarnya masih mengikuti hukum Mendel ———> alel berinteraksi.
Dikenal beberapa bentul c ———> Ratio fenotip F2)
A.EPISTASIS & HIPOSTASIS
EPISTASIS adalah faktor pembawa sifat yang
menutup pemunculan sifat yang lain sekalipun sifat tersebut dominanHIPOSTASIS
adalah faktor yang tertutupi oleh faktor lain.
Pada varitas gandum ———> 12 : 3 : 1
B. KRIPTOMERI adalah pembastaran heterozigot dengan
adanya sifat yang "tersembunyi" (Kriptos) yang dipengaruhi oleh suatu keadaan, pada bunga Linaria maroccana adalah pH air sel !!
pada tanaman "pukul empat" (Mirabilis jalapa), percobaan pada Linaria maroccana ———> 9 : 3 : 4
C. POLIMERI adalah pembastaran heterozigot dengan
banyak sifat beda yang berdiri sendiri sendiri tetapi mempengaruhi bagian yang same dari suatu organisme.
pada varitas gandum ——> 15 : 1 Polimeri pada manusia misalnya
peristiwa pigmentasi kulit.
D. ATAVISME adalah sifat yang hipostasis pada suatu
keturunan yang pada suatu seat munculkembali (reappearence).
walnuttungal kacangmawar
BENTUK JENGGER AYAM DARI GALUR YANG BERBEDA