planning _ management (computer network)

277
MUKIDIN, S. KOM, MM. Planning & Management (Computer Network)

Upload: alanakbar

Post on 26-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Planning _ Management (Computer Network)

MUKIDIN, S. KOM, MM.

Planning & Management(Computer Network)

Page 2: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 1SAP dan Teknis

Perkuliahan

Page 3: Planning _ Management (Computer Network)

SAP (16 Pertemuan)

Pert. 1 > Pendahuluan (SAP) dan Tek. PerkuliahanPert. 2 > Pengantar Manajemen JaringanPert. 3 > Manajemen Jaringan (Pendekatan Teknis)Pert. 4 > Perencanaan JaringanPert. 5 > SNMPPert. 6 > NATPert. 7 > SubnettingPert. 8 > VLSMPert. 9 > DHCPPert. 10 > Router IPert. 11 > Router II (Network)Pert. 12 > Router III (Protocol)Pert. 13 & 14 > Makalah Manajemen Jaringan

Page 4: Planning _ Management (Computer Network)

Teknis Perkuliahan

Aktivitas 10%, Tugas 20%, UTS 30%, dan UAS 40%

Aktivitas terdiri dari kehadiran, aktivitas di dalam kelas, aktivitas di luar kelas, pengumpulan tugas tepat waktu.

Tugas hanya perorangan.UTS termasuk QuizSyarat UAS 75% dari 16 pertemuan

Page 5: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 2Pengantar Manajemen

Jaringan

Page 6: Planning _ Management (Computer Network)

Sejarah Manajemen Jaringan

Awalnya jaringan komputer sangat sederhana, terdiri atas satu atau lebih mainframe yang terkoneksi dengan beberapa periperal. Karena jumlah dari sumber jaringan sangat kecil, mengelola jaringan tersebut relatif mudah dan cukup dengan menggunakan teknik dasar.

Saat ini jaringan komputer sangat kompleks dan kekompleksitas dari jaringan ini akan terus meningkat. Kompleksitas jaringan komputer utamanya datang dari dua aspek, yaitu:1. Peralatan yang banyak2. Perbedaan peralatan pada jaringan

Page 7: Planning _ Management (Computer Network)

Alasan diperlukan Manajemen Jaringan

Penekanan BiayaBiasanya user menginginkan jaringan sebaik mungkin dengan biaya termurah. Untuk mencapai tujuan ini, desain harus tidak mengutamakan keperluan yang spesifik untuk satu group pengguna, tetapi harus dapat mengakomodasi kebutuhan sebagian besar pengguna.

Kurangnya PengalamanSeiring dengan pesatnya perkembangan teknologi jaringan, kemampuan jaringan dan penggunaanya ikut meningkat. Akibatnya desainer akan menemukan banyak masalah dan belum tentu mereka dapat memberikan solusi selama fase desain. Untuk beberapa masalah, mungkin akan didapatkan solusinya pada fase operasional dimulai. Pemecahan masalah ini adalah tanggung jawab manajemen jaringan dan ini sangat menguntungkan manajer atau desainer karena mereka memperoleh pengalaman baru yang dapat membantu memecahkan masalah.

Page 8: Planning _ Management (Computer Network)

Alasan diperlukan Manajemen Jaringan

Penanganan KegagalanSelama fase operasional, kegagalan dapat terjadi kapan saja. Kegagalan adalah situasi dimana komponen/sistem jaringan tidak berjalan seperti yang telah direncanakan. Akibatnya jaringan mungkin sampai jatuh total. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia, berkurangnya kemampuan komponen jaringan, kesalahan manusia atau bencana alam.Kemungkinan terjadi kegagalan tergantung pada:- Kualitas komponen jaringan.- Cara kerja.

Page 9: Planning _ Management (Computer Network)

Alasan diperlukan Manajemen Jaringan

FleksibilitasDesain jaringan biasanya digambarkan sebagai proses top-

down atau dari hal-hal yang paling umum ke yang paling khusus. Ciri khas dari proses tersebut adalah pentingnya ketentuan persyaratan dari pemakai. Biasanya desain dimulai dengan mendefinisikan persyaratan dari pemakai dan banyak keputusan desain jaringan yang mengikuti persyaratan ini. Tidak bijaksana jika dalam fase desain jaringan mengabaikan sifat dinamis persyaratan pemakai dan menganggap persyaratan ini harga mati. Pada kenyataannya, persyaratan pemakai berubah sejalan dengan waktu sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Dari pada mengusulkan perubahan baru setiap ada perubahan, lebih baik memasukan fleksibilitas kedalam desain jaringan. Dengan demikian, isu tentang manajemen harus sudah menjadi bahan pertimbangan selama fase desain.

Page 10: Planning _ Management (Computer Network)

Beberapa Pengertian Manajemen Jaringan

Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi

Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya (resource) untuk merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, mendesain, mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada seluruh waktu dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang optimal.

Page 11: Planning _ Management (Computer Network)

Beberapa Pengertian Manajemen Jaringan

Studi lanjut tentang jaringan komputer yang terkonsentrasi pada konsep dan pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya jaringan komputer dan implementasinya dalam kehidupan dunia nyata yang berbasis pada protocol TCP/IP.

Sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan 100%, peralatan yang baik diperlukan untuk mengelola jaringan tersebut.

Page 12: Planning _ Management (Computer Network)

Manajemen Jaringan

Kemampuan menerapkan suatu metode untuk :Memonitor suatu jaringanMengontrol suatu jaringanMerencanakan (planning) sumber

(resources) serta komponen sistem dan jaringan komputer dan komunikasi.

Page 13: Planning _ Management (Computer Network)

Sasaran-sasaran Manajemen Jaringan

Menjaga agar jaringan tetap berjalan : menjaga sistem agar tetap beroperasi dan mengumpulkan informasi tentang “kesehatan” suatu jaringan.

Memelihara kinerja jaringan : Jaringan mampu mendatangkan manfaat (terus menerus > optimal), memahami kapan pelanggan menjadi tidak puas, memelihara QOS yang disepakati, dan mampu menyediakan informasi yang diperlukan untuk analisis jangka pendek maupun jangka panjang.

Mengurangi ongkos kepemilikan (memberikan added value) : perangkat yang diinstal adalah suatu pengeluaran (ongkos), Manajemen reaktif (suatu tindakan reaktif terhadap suatu masalah (biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah), Manajemen proaktif (diharapkan dapat menekan biaya-biaya seperti pada manajemen reaktif.

Page 14: Planning _ Management (Computer Network)

Tujuan Manajemen Jaringan

Menyediakan pelayanan jaringan telekomunikasi yang terbaik untuk sebuah perusahaan dan karyawannya pada biaya yang serendah mungkin dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut :Melaksanakan ‘ongoing operation’ dalam sistem jaringanMenyiapkan dan melaksanakan budgetMengikuti perubahan/pergantian perangkat, pelayanan, struktur industri, dan tarifImplementasi strategi dalam pengendalian dan instruksi karyawan perusahaan sesuai prosedur yang efisien.

Page 15: Planning _ Management (Computer Network)

Tujuan Manajemen Jaringan

Membantu top manajemen dalam mengembangkan kebijaksanaan telekomunikasi perusahaan

Mengurangi atau menghilangkan gangguan pada elemen jaringan atau keseluruhan jaringan

Mencegah menjalarnya gangguan ke elemen/jaringan yang lain

Memelihara performansi jaringan, sehingga memberikan peluang keberhasilan panggil yang lebih besar

Merencanakan layanan manajemenMengelola panggilan masuk secara optimal, baik

dalam keadaan normal maupun tidak normal

Page 16: Planning _ Management (Computer Network)

Solusi Implementasi Manajemen Jaringan

Total solution (solusi menyeluruh) > vendor tunggal. kelebihannya simple dalam penerapannya, kerugiannya ketergantungan (cat .: semua industri jaringan/telekomunikasi memiliki kepentingan untuk memonopoli dengan berbagai cara)

Standarisasi (mengikuti suatu aturan/rule yang disepakati bersama). Keuntungannya tidak tergantung dari suatu vendor, kerugiannya sangat rumit dalam implementasinya (cat.: solusi ini merupakan cara yang bijaksana)

Page 17: Planning _ Management (Computer Network)

Permasalahan pada Implementasi Manajemen Jaringan

MULTI VENDORH/W = berbagai macam teknologi dan layanan

(voice, video, message, data)S/W = SO, protocol, dan aplikasi

Page 18: Planning _ Management (Computer Network)

Faktor Penting Proses Manajemen Jaringan

Proses ; rangkaian dari langkah-langkah aplikasi, termasuk petunjuk cara menggunakan peralatan untuk mengeksekusi manajemen jaringan.

Peralatan ; Hardware dan Software untuk mengkoleksi, mengkompresi, mendatabase, menghubungkan manajemen jaringan dengan informasi yang berhubungan dan untuk memprediksi kendala dan utilisasi akan datang dari komponen jaringan.

Standar ; Persetujuan tentang cara menyimpan, memproses, dan mengirimkan informasi yang berhubungan dengan manajemen jaringan.

SDM ; Semua individu yang terlibat dalam mendukung fungsi manajemen jaringan.

Page 19: Planning _ Management (Computer Network)

Aktivitas Administrasi Jaringan

Manajemen Kesalahan (fault management) yang mengelola kesalahan jaringan dan memperbaikinya.

Manajemen perlengkapan (device management) yang menangani berbagai macam peralatan jaringan.

Manajemen Konfigurasi (configuration management) yang mengawasi perubahan yang terjadi pada jaringan.

Manajemen Kinerja (performance management) yang memantau kerja jaringan.

Manajemen Sejarah (history management) yang mencatat kegagalan dan keandalan peralatan.

Page 20: Planning _ Management (Computer Network)

Aktivitas Administrasi Jaringan

Accounting yang mencatat penggunaan resources (pengambilan keputusan)

Keamanan (security) yang mencegah penggunaan resources secara tidak sah

Jangkauan yang menangani jaringan besarMerawat dan meng-upgrade S/WRemote Access yang melaksanakan

manajemen dari berbagai lokasi.

Page 21: Planning _ Management (Computer Network)

Faktor Manajemen Jaringan

Perkembangan Teknologi Telekomunikasi mengakibatkan semakin kompleksnya jaringan telekomunikasi. Hal ini memerlukan suatu sistem pengoperasian dan pemeliharaan jaringan yang efisien, ketersediaan yang optimum dan keandalan yang maksimal.

Terminal Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Terminal - OMT) terhubung langsung kepada perangkat dan disediakan pada setiap perangkat (mandatory).

Dengan bertambahnya jumlah perangkat sejenis, akan lebih efisien jika semua perangkat itu dioperasikan dari suatu pusat Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Center - OMC)

Page 22: Planning _ Management (Computer Network)

Faktor Manajemen Jaringan

Page 23: Planning _ Management (Computer Network)

Faktor Manajemen Jaringan

Pada mulanya setiap vendor membuat sendiri-sendiri OMT-nya, hal ini membuat operator harus mengeluarkan investasi yang besar untuk pengadaan OMT dan infrastrukturnya.

Untuk mendapatkan OMC yang mampu menjadi OMT bagi semua vendor diperlukan suatu aturan interkoneksi, antarmuka dan protokol yang berlaku bagi semua vendor (standard). Disinilah diperlukan konsep TMN.

TMN (Telecommunication Management Network)Suatu standar arsitektur manajemen jaringan yang

digunakan untuk mengumpulkan, mengirimkan dan mengolah informasi yang berkaitan dengan manajemen jaringan.

Page 24: Planning _ Management (Computer Network)

Arsitektur Manajemen Jaringan

Page 25: Planning _ Management (Computer Network)

Arsitektur Manajemen Jaringan

Arsitektur terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut :

1.Network Management Station (NMS)menjalankan aplikasi manajemen jaringan yang mampu mengumpulkan informasi mengenai perangkat yang dikelola dari agen manajemen yang terletak dalam perangkat

2.Perangkat yang dikelola, berupa semua jenis perangkat yang berada dalam jaringan, seperti komputer, printer, atau pun router. Dalam perangkat, terdapat agen manajemen.

Page 26: Planning _ Management (Computer Network)

Arsitektur Manajemen Jaringan

3.Agen manajemen, memberikan informasi mengenai perangkat yang dikelola kepada NMS dan dapat juga menerima informasi kendali/kontrol.

4.Protokol manajemen jaringan, digunakan oleh NMS dan agen manajemen untuk bertukar informasi.

5.Informasi manajemen, merupakan informasi yang dipertukarkan antara NMS dan agen manajemen yang memungkinkan proses monitor dan kontrol dari perangkat

Page 27: Planning _ Management (Computer Network)

Manajemen Jaringan

Pemilihan perangkat lunak manajemen jaringan ditentukan oleh:

Lingkungan jaringan (jangkauan dan sifat jaringan)

Persyaratan manajemen jaringan Biaya Sistem operasi

Page 28: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Pemeliharaan Tidak TerencanaPemeliharaan darurat yang perlu segera dilakukan

tindakan untuk pencegahan akibat yang seriusContoh : Hilangnya produksi, kerusakan yang

berat pada alat, keselamatan kerja

Pemeliharaan TerencanaPada dasarnya proses pemeliharaan bertujuan

untuk menjaga tetap beroperasinya jaringan serta menjamin kelangsungan service kepada pelanggan.

Page 29: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Dilihat dari prosesnya, kegiatan pemeliharaan jaringan dapat dibagi dua:

Pemeliharaan kuratif Pemeliharaan kuratif dilakukan bila terjadi atau terdapat

pengaduan gangguan pelanggan, laporan kerusakan, atau alarm dari jaringan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran untuk lokalisasi gangguan dan tindakan perbaikan/penggantian elemen jaringan yang mengalami kerusakan.

Pemeliharaan Preventif Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum terjadinya gangguan

pada sistem sehingga sistem terjaga kelangsungan operasinya. Langkah/aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif

adalah sebagai berikut:1) Monitoring unjuk kerja2) Periodic test yang terjadwal dan otomatis3) Periodic Backup Administrasi4) Pengarsipan Alarms Log file dan Historical Alarms file

Page 30: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

CustomerComplaint

NetworkSurveilance,Alarm analysis

NetworkEquipment

NetworkAlarm

TroubleTicket

NetworkConfiguration

ReconfigurationRequest

WorkOrder

Field repairUnit

Page 31: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

CustomerAdvice

NetworkPerformanceAnalysis

NetworkEquipment

NetworkPerformanceData

TroubleTicket

NetworkConfiguration

ReconfigurationRequest

WorkOrder

Field repairUnit

WorkforceAdministration

Page 32: Planning _ Management (Computer Network)

KategoriPemeliharaa

nAktifitas Fungsi

Surveilance(misal: diterimanya alarm dari

sistem transmisi atau sistem gangguan dari pelanggan)

* Sebagai antarmuka ke sistem operasi

* Sebagai antarmuka ke customer service operation

Pemeliharaan Kuratif

Testing(system: Pengukuran fiber yang

mengalami kerusakan)

* Pembedaan kesalahan antara perangkat transmisi dan jaringan fiber

* Pengukuran lokasi kerusakan fiber

Control(misal: Reparasi atau penggantian

card/kabel)

* Restorasi atau perbaikan System* Identifikasi fiber* Pemindahan fiber/link

Surveilance(misalnya: Periodic testing)

* Deteksi peningkatan redaman fiber

* Deteksi fiber/equipment deterioration

* Deteksi penetrasi air

Pemeliharaan Preventif

Testing(System: Fiber degradation testing)

* Pengukuran lokasi kerusakan pada fiber

* Pengukuran lokasi di mana yang kemasukan air

Control(misal:kontrol terhadap elemen-

elemen jaringan)

* Identifikasi fiber* Pemindahan fiber/link

Page 33: Planning _ Management (Computer Network)

Langkah-langkah Pemeliharaan Korektif

Mendeteksi KesalahanMenentukan lokasi kesalahan

Persempit ruang lingkup penyebab kesalahan

Perbaikan kesalahan Komponen/bagian alat yang cacat

diperbaiki atau diganti.

Page 34: Planning _ Management (Computer Network)

Rangkuman

Manajemen jaringan telekomunikasi adalah suatu proses dalam ’managing’ segenap perangkat telekomunikasi yang menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi.

TMN (Telecommunication Management Network) adalah suatu standar arsitektur manajemen jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, mengirimkan dan mengolah informasi yang berkaitan dengan manajemen jaringan.

Page 35: Planning _ Management (Computer Network)

Rangkuman

Lingkup dari manajemen jaringan yaitu Manajemen Gangguan, Manajemen Performansi, Manajemen Konfigurasi, Manajemen Keamanan, Manajemen Akunting.

Tujuan dari manajemen jaringan yaitu menyediakan pelayanan jaringan telekomunikasi yang terbaik untuk sebuah perusahaan dan karyawannya pada biaya yang serendah mungkin.

Jenis-jenis pemeliharaan jaringan adalah pemeliharaan tidak terencana dan terencanan.

Page 36: Planning _ Management (Computer Network)

Latihan

Apakah dimaksud dengan manajemen jaringan ?

Sebutkan lingkup dari manajemen jaringan !Sebutkan tujuan dari manajemen jaringan !Apakah pengertian dari TMN ?Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan

kuratif dan preventif ?Sebutkan langkah-langkah pemeliharaan

korektif !

Page 37: Planning _ Management (Computer Network)

Permasalahan

Misalkan Anda adalah seorang engineer di sebuah operator telekomunikasi yang menyediakan jaringan ADSL. Pada suatu hari, terdapat laporan dari pelanggan bahwa dia tidak dapat browsing internet. Sebagai bentuk manajemen jaringan, apa yang Anda lakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?

Seandainya Anda memiliki jaringan seluler yang sangat luas. Bagaimana langkah-langkah yang Anda lakukan sebagai bentuk TMN ?

Page 38: Planning _ Management (Computer Network)

PENDEKATAN TEKNIS

Pertemuan 3Manajemen Jaringan

Komputer

Page 39: Planning _ Management (Computer Network)

Manajemen Jaringan Komputer

Ada beberapa hal yang terkait dengan manajemen jaringan komputer, yakni meliputi :

Perencanaan jaringan, Perancangan jaringan,

Pendefinisian operasional jaringan,

Pendefinisian administrasi jaringan,

Pendefinisian administrasi keamanan,

Implementasi jaringan, Operasional jaringan

dan Manajemen jaringan.

Page 40: Planning _ Management (Computer Network)

1. Perencanaan Jaringan

Tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan (needs), keinginan (desirability), dan kepentingan (interest).

Page 41: Planning _ Management (Computer Network)

Dasar-dasar Perencanaan Jaringan

Yang pertama adalah dalam hal penggunaan jaringan tersebut.Apakah semua PC yang terhubung ke jaringan akan dihubungkan dengan beberapa printer? Apakah perlu dibangun satu atau beberapa server untuk menangani database, e-mail, scheduler, dan tugas lainnya?Yang kedua adalah pertimbangan luas cakupan area jaringan yang akan dibangun. Apakah jarak antara PC ke switch/hub memungkinkan untuk pemasangan kabel? Apakah akan lebih baik jika menggunakan jaringan wireless? Apakah di area jaringan tersebut tersedia tempat yang cocok untuk meletakkan sebuah server, hub/switch,modem, dan perangkat lainnya?

Page 42: Planning _ Management (Computer Network)

Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan

Kabel, biaya kabel itu sendiri dan proses installasinya, bisa terjadi biaya installasi lebih tinggi dari biaya kabel itu sendiri.

Perangkat keras, seperti komputer, NIC, terminator, hub, dan lain-lain. Perangkat lunak, NOS, client, dan berbagai aplikasinya.

Pelindung jaringan, seperti Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.

Biaya habis, biaya konsultan, arsitek maupun operator pada saat installasi.

Biaya berjalan, seperti biaya bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.

Biaya pelatihan untuk administrator dan user.Downtime.

Page 43: Planning _ Management (Computer Network)

Langkah-langkah dalam Perencanaan Jaringan

Analisa kebutuhan > merupakan langkah yang penting dan pada langkah ini didefinisikan apa sebenarnya sasaran yang ingin dicapai dengan adanya jaringan komputer. Apakah dengan jaringan tersebut akan dapat memecahkan masalah yang dihadapi sekarang? Apakah tingkat efisiensi akan meningkat dan dapatkah diukur? Sesuaikah biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh? Ini merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab sebelum diputuskan memasang jaringan komputer.

Analisa Lokasi > meliputi usulan pemasangan peralatan di masing-masing ruang kerja karyawan, penentuan penyebaran beban listrik dan letak outlet listrik, lokasi seluruh komputer yang ada sekarang ini, lokasi pemasangan kabel dan sebagainya yang sangat penting juga dalam menekan biaya installasi.

Page 44: Planning _ Management (Computer Network)

Mencocokkan Peralatan > Merupakan langkah analisa dari peralatan yang dipunyai dan disesuaikan dengan peralatan baru atau jaringan yang akan dipasang.

Rencana Konfigurasi > Meliputi penetapan piranti keras dan piranti lunak yang akan dipasang beserta seluruh diagram yang dibutuhkan.

Penjadwalan > Merupakan rencana pemasangan dari waktu ke waktu dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.

Page 45: Planning _ Management (Computer Network)

2. Perancangan Jaringan

Dalam tahap ini faktor-faktor yang ada dalam perencanaan dijabarkan secara detil untuk kebutuhan tahap selanjutnya pada saat implementasi. Perancangan jaringan adalah proses yang melibatkan mystic-mixture art, science, keberuntungan (luck) dan accident (terjadi begitu saja). Meskipun penuh dengan proses yang misterius ada banyak jalan dan strategi untuk melaluinya.Isu yang banyak dikenal dalam perancangan jaringan adalah jumlah node/titik yang ada. Dari jumlah node yang ada, bisa didefinisikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap node, misalnya karena jumlah node sedikit, print-server cukup satu disambungkan di server atau di salah satu workstation. Jika jumlah node lebih banyak ada kemungkinan terjadi duplikasi tugas untuk dibagi dalam beberapa segmen jaringan untuk mengurangi bottleneck.

Page 46: Planning _ Management (Computer Network)

3. Pendefinisan Operasional Jaringan

Langkah yang bagus jika didapatkan perhitungan sumber daya dan pemakaian jaringan. Perhitungan ini berkaitan dengan spesifikasi perangkat keras yang akan dipakai seperti : apakah harus menggunakan switch daripada hub, seberapa besar memori yang dibutuhkan, apakah dibutuhkan kabel riser fiber optic karena jaringan menyangkut bangunan berlantai banyak dan sebagainya.

Page 47: Planning _ Management (Computer Network)

4. Pendefinisian Administrasi Keamanan

Tipe keamanan jaringan berkaitan banyak dengan jenis autentikasi dan data dalam jaringan. Selain ancaman terhadap jaringan dari arah luar juga harus diperhatikan ancaman dari arah dalam, dari user jaringan itu sendiri. Pertimbangan terhadap keamanan ini juga mempengaruhi pemakaian peralatan baik secara fisik dan logik.

Page 48: Planning _ Management (Computer Network)

5. Pendefinisian Administrasi Jaringan

Untuk kelancaran operasional jaringan harus ada pembagian tugas dalam me-maintenance jaringan, baik yang menyangkut perangkat lunak, standar prosedur amupun yang berkaitan dengan sumber daya manusia seperti administrator dan operator.

Page 49: Planning _ Management (Computer Network)

Aspek-aspek yang berkaitan dengan operasional

Perawatan dan backup, kapan, siapa dan menggunakan apa.

Pemantauan software dan upgrade untuk memastikan semua software aman terhadap bugs.

Standar prosedur untuk kondisi darurat seperti mati listrik, virus ataupun rusaknya sebagian dari alat.

Regulasi yang berkaitan dengan keamanan, seperti user harus menggunakan password yang tidak mudah ditebak atau penggantian password secara berkala.

Page 50: Planning _ Management (Computer Network)

6. Implementasi Jaringan

Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap implementasi. Di tahap ini semua rencana dan rancangan diterapkan dalam pekerjaan fisik jaringan.

Page 51: Planning _ Management (Computer Network)

Pertimbangan dan Saran dalam Melakukan Installasi Jaringan

Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan. Dapatkan diagram eksis jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang

sudah eksis tetap bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan. Tes semua komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah

komponen terpasang. Kabel dan komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang

hal tersebut. Jangan melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah

sebelumnya telah benar-benar selesai. Catat dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk

aksesorisnya, seperti catu daya (power supply), patch cable, konektor, dsb.

Catat masing-masing komponen yang terinstalasi termasuk spesifikais dan lokasinya.

Setelah semua terpasan, tes secara menyeluruh dalam jaringan. Instalasi aplikasi dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes

dengan data yang sebenarnya, gunakan data contoh. Selain catatan instalasi buatlah manual yang rinci untuk administrator,

supervisor, operator maupun user. Manual ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional amupun perawatan. Lengakpi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem kabel yang dipasang.

Page 52: Planning _ Management (Computer Network)

Beberapa strategi menghadapi permasalahan pertimbangan adaptasi terhadap jaringan baru, waktu downtime dan

masalah lain yang bisa saja timbul

Cool coversion, strategi ini adalah penggantian total dari jaringan lama (atau tanpa jaringan) ke jaringan baru. Strategi ini termasuk paling mudah dilakukan tetapi biasanya tidak dipakai untuk jaringan yang mempunyai tugas/misi yang kritis seperti jaringan yang menghubungkan kasir pasar swalayan, tidak boleh terjadi downtime.

Conversion with overlap, strategi ini melakukan pemasangan dan operasional secara paralel, selama jaringan baru dipasang jaringan lama tetap berjalan sambil sedikit demi sedikit beralih ke jaringan baru. Strategi ini harus mempertimbangkan waktu jika faktor waktu menjadi batasan utama.

Piecemeal coversion, strategi ini mirip dengan strategi sebelumnnya hanya dilakukan secara lebih detail dan bertahap. Sasaran pindah ke jaringan baru merupakan target jangka yang lebih panjang. Strategi ini membutuhkan resource yang lebih sedikit namun membutuhkan waktu yang lebih lama.

Page 53: Planning _ Management (Computer Network)

7. Operasional Jaringan

Setelah implementasi selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah pemakaian atau operasional jaringan. Tahap ini merupakan tugas yang cukup berat untuk seorang administrator jaringan, karena tahap ini secara global banyak dijalankan oleh administrator.

Page 54: Planning _ Management (Computer Network)

Beberapa aspek lain yang menjadi wilayah kerja seorang administrator

Keamanan, secara basic keamanan jaringan ditentukan oleh pembagian hak dan wewenang dalam jaringan. Masalah keamanan ini lebih banyak berkaitan dengan data yang ada di dalam jaringan. Data harus terlindung dari akses yang tidak diharapkan tetapi harus tetap bisa diakses oleh user tertentu yang berkaitan dengan data tersebut. Beberapa poin pertimbangan terhadap interaksi user dan data : Hanya user yang terotentikasi yang diperbolehkan

mengakses jaringan/data. User tanpa otorisasi tidak akan bisa mengakses atau

mengubah bahkan menghancurkan data jaringan. File dan data tidak boleh rusak atau corrupted olh

virus, worm, ataupun trojan. File dan data tidak boleh rusak oleh gangguan listrik.

Page 55: Planning _ Management (Computer Network)

Pengukuran keamanan, seorang administrator bisa mengambil beberapa tolok ukur untuk meningkatkan kemanan jaringan antara lain Akses kontrol user harus dipastikan aman terhadap data. User

disarankan tidak menggunakan sesuatu yang mudah ditebak untuk digunakan sebagai password.

Terapkan akses yang lebih super terhadap user tertentu untuk mengendalikan user dan data lain dalam group dan data.

Account user yang tidak aktif sesegera mungkin dihapus dari sistem.Perhatikan kemungkinan Backdoor, hole maupun bugs dalam sistem.Batasi akses fisik user terhadap sistem, biasanya akses fisik ke

server, karena akses fisik merupakan celah untuk masuk ke sistem manapun.

Sediakan perlindungan terhadap gangguan listrik.Jika tapping terhadap kabel jaringan menjadi pertimbangan gunakan

sistem serat optik karena kabel serat optik sangat sulit untuk ditap.Perawatan dan upgrade, dalam operasional perangkat lunak

jaringan mengalami perkembangan dengan kemungkinan versi baru.Pemantauan kinerja, dalam operasional jaringan harus dipantau

sejauh mana jaringan yang dipasang memberi hasil yang lebih baik. Pemantauan ini meliputi biaya operasional, ancaman terhadap keamanan, kepuasan user, dan produktifitas user.

Page 56: Planning _ Management (Computer Network)

8. Manajemen Jaringan

Setiap penambahan peralatan atau aplikasi maupun data akan selalu ada pengaruhnya pada sistem yang berjalan dan hal tersebut teruslah selalu dipantau atau dikelola.

Page 57: Planning _ Management (Computer Network)

Hal penting yang harus dilakukan dalam rangka manajemen jaringan

Pemahaman yang mendalam mengenai sistemUntuk dapat mengelola suatu jaringan dengan baik terdapat dua hal yaitu pengetahuan tentang ciri teknis ( yang didapat dari pendidikan dan pelatihan formal), serta pengetahuan tentang kinerja nyata (yang hanya dapat diperoleh dari pengalaman sehari-hari).

Mem-backup dataLangkah ini merupakan suatu langkah yang mutlak dilakukan, terlebih lagi bila yang dihadapi adalah suatu jaringan. Data dapat saja hilang atau rusak karena berbagai sebab, mulai dari sebab fisik sampai pada teknis program.

Keamanan JaringanDalam hal ini adalah keamanan terhadap informasi yang terdapat dalam sistem jaringan. Informasi yang tersimpan dapat berupa rincian keuangan perusahaan, gaji karyawan ataupun data sensitif lainnya.

Page 58: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 4Perencanaan Jaringan

Komputer

Page 59: Planning _ Management (Computer Network)

Dasar-dasar Perencanaan Jaringan

Yang pertama adalah dalam hal penggunaan jaringan tersebut.Apakah semua PC yang terhubung ke jaringan akan dihubungkan dengan beberapa printer? Apakah perlu dibangun satu atau beberapa server untuk menangani database, e-mail, scheduler, dan tugas lainnya?Yang kedua adalah pertimbangan luas cakupan area jaringan yang akan dibangun. Apakah jarak antara PC ke switch/hub memungkinkan untuk pemasangan kabel? Apakah akan lebih baik jika menggunakan jaringan wireless? Apakah di area jaringan tersebut tersedia tempat yang cocok untuk meletakkan sebuah server, hub/switch,modem, dan perangkat lainnya?

Page 60: Planning _ Management (Computer Network)

Dasar-dasar Perencanaan Jaringan

Untuk awalnya, ada baiknya dibuat konsep jaringan yang ingin dibangun dalam bentuk gambar. Konsep tersebut bisa dalam bentuk diagram sederhana atau terperinci berikut dengan ukuran ruangnya.Dengan adanya konsep jaringan yang jelas dan teratur, pengaturan alamat IP untuk setiap PC akan terasa mudah. Pengaturan struktur jaringan seperti pengelompokkan workgroup juga sangat perlu untuk direncanakan terlebih dahulu.Untuk memudahkan tugas perencanaan tersebut, dapat menggunakan software Lanflow yang dapat didownload dari www.pacestar.com.

Page 61: Planning _ Management (Computer Network)

Perencanaan yang Berkesinambungan

Page 62: Planning _ Management (Computer Network)

Perencanaan yang Berkesinambungan

Dalam membangun sebuah jaringan, diperlukan juga perencanaan yang matang dalam aspek implementasi dan upgradability-nya, di samping perencanaan kebutuhan fisik.Kemungkinan untuk diperluas: Sebuah jaringan yang baik haruslah mempunyai sifat "upgradable“. Maksudnya, apabila diperlukan di kemudian hari, jaringan tersebut dapat ditingkatkan kemampuannya, baik dari sisi kapasitas, kecepatan, dan fleksibilitas, tanpa perlu melakukan perombakan secara total. Atau dengan kata lain, jaringan tersebut dapat di-upgrade tanpa harus didesain dan dibangun dari tahap nol lagi. Fleksibilitas yang dimaksud di sini mencakup dua kriteria, yaitu jumlah client (node) dan pembagian alamat IP. Untuk pembagian IP, dapat digunakan NAT, DHCP, atau IP static.

Page 63: Planning _ Management (Computer Network)

Perencanaan yang Berkesinambungan

LANJUTAN … >

Page 64: Planning _ Management (Computer Network)

Perencanaan yang Berkesinambungan

Kesalahan (Robustness): Kestabilan dan toleransi terhadap kesalahan merupakan poin penting yang harus dimiliki oleh sebuah infrastruktur jaringan.Untuk mendukung produktivitas sebuah perusahaan, arsitektur Client-Server merupakan pilihan yang terbaik. Selain itu dengan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisasi gangguan atau kerusakan yang mungkin terjadi akan semakin menambah daya saing sebuah perusahaan. Untuk itu, umumnya di dalam sebuah jaringan dibangun juga sistem redundancy. Redundancy memiliki dua kelebihan. Pertama, sistem kedua dapat digunakan sebagai backup apabila koneksi pertama mengalami masalah. Kedua, sistem ini memungkinkan router untuk membagi beban jaringan ke dalam dua jalur secara dinamis.

Page 65: Planning _ Management (Computer Network)

Perencanaan yang Berkesinambungan

Migrasi: Sebuah jaringan yang baik haruslah dapat dimodifikasi dengan mudah ketika akan dilakukan perubahan arsitektur dan topologi.Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat terkadang membutuhkan bentuk jaringan baru. Namun, tentunya hal tersebut juga perlu dilakukan dengan tanpa mengorbankan seluruh infrastruktur yang telah ada. Ini diperlukan untuk menjamin kelangsungan investasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 66: Planning _ Management (Computer Network)

Perencanaan yang Berkesinambungan

Auto Configuration: Komponen jaringan yang baru haruslah dapat diintegrasikan ke jaringan yang telah ada sebelumnya dengan mudah. Bandwidth tinggi di dalam jaringan tidak hanya dibutuhkan oleh aplikasi multimedia saja, melainkan juga beberapa aplikasi lainnya seperti voice maupun video. Berangkat dari permasalahan bandwidth, sering ditanyakan manakah media kabel yang terbaik untuk digunakan dalam jaringan tersebut, kabel tembaga atau fiber optic? Kabel tembaga merupakan solusi yang paling ekonomis untuk saat ini. Namun, untuk mengantisipasi keperluan bandwidth besar yang mungkin dibutuhkan oleh aplikasi- aplikasi masa depan, fiber optic merupakan pilihan yang bijak. Dengan adanya keanekaragaman kebutuhan akan jaringan komputer, tentunya akan diperlukan juga interface-interface khusus yang mengakomodasi setiap kebutuhan tersebut. Untuk itu, diperlukan str interface yang mudah dihubungkan dengan berbagai peripheral baru dengan tanpa harus mengganggu jalannya komunikasi dalam jaringan tersebut.

Page 67: Planning _ Management (Computer Network)

APAKAH KECEPATAN MENJADI FAKTOR

PENTING?

Intermezzo

Page 68: Planning _ Management (Computer Network)

Apakah Kecepatan menjadi Faktor Penting?

Di dalam jaringan LAN, sering dikenal istilah Fast Ethernet. Pada prinsipnya, istilah itu ditujukan pada jenis interface yang digunakan.Secara teori, interface Fast Ethernet mempunyai kecepatan transfer hingga 100 Mbps, atau setara dengan 12,5 MByte/s. Namun, pada kenyataannya di lapangan, kecepatan maksimum yang dicapai hanyalah berkisar antara 5 hingga 8 MByte/s. Hal tersebut dikarenakan sering terjadinya collision selama proses komunikasi dan administrasi dilakukan. Saat ini telah banyak ditemukan jaringan yang menggunakan interface Gigabit Ethernet. Secara teori, interface ini memiliki kecepatan 10 kali lipat dibandingkan kecepatan interface Fast Ethernet. Namun, pada kenyataannya di lapangan, hanya terjadi peningkatan 6 hingga 8 kali dibandingkan dengan kecepatan Fast Ethernet. Untuk mengimplementasikan jaringan ini, diperlukan LAN card dan Switch yang lebih mahal dibandingkan harga komponen yang diperlukan untuk jaringan Fast Ethernet.

Page 69: Planning _ Management (Computer Network)

Apakah Kecepatan menjadi Faktor Penting?

Jaringan WLAN sebenarnya memiliki beberapa struktur yang menggambarkan kecepatan dan frekuensi di mana komunikasi dilakukan. Sebagai catatan, kecepatan maksimum tersebut didapat dengan asumsi posisi antara transmitter dan receiver berada dalam jarak yang dekat dan dalam satu ruangan yang sama.Keputusan untuk menggunakan jaringan kabel atau wireless, bahkan dengan mengkombinasikan keduanya, ditentukan pada saat merencanakan desain jaringan dan penggunaan nantinya.

Page 70: Planning _ Management (Computer Network)

Apakah Kecepatan menjadi Faktor Penting?

Apabila jaringan yang akan dibangun tersebut difungsikan untuk mengakses Internet, manipulasi database, atau untuk menerima dan mengirim e-mail dalam skala menengah ke bawah, jaringan WLAN sudah mencukupi. Namun, apabila jaringan tersebut akan digunakan untuk menangani data-data yang memiliki ukuran besar dan diakses dengan frekuensi yang cukup intensif, maka kecepatan transfer dalam jaringan perlu menjadi perhatian utama. Jaringan yang menggunakan kabel merupakan solusi ideal untuk kondisi tersebut.Jaringan wireless hanya bermanfaat apabila memerlukan jaringan mobile yang menawarkan fleksibilitas, tetapi tidak begitu mementingkan kecepatan. Untuk dapat bekerja maksimum, jaringan wireless tersebut harus ditunjang dengan router berkapasitas besar

Page 71: Planning _ Management (Computer Network)

Pemilihan Infrastruktur

Client Server, Client Server

Pintar atau Peer to Peer ?

Page 72: Planning _ Management (Computer Network)

Penentuan Media

Kabel atau Nirkabel ?

Page 73: Planning _ Management (Computer Network)

Tugas (Kebutuhan dan Keinginan Dinas Kependudukan)

Lab. 1 Server40 Client

Kantor1 Server6 Client

Jarak antara kantor dan Lab. Komputer 350

meter

Analisis Peralatan dan Konfigurasi!

Page 74: Planning _ Management (Computer Network)

Intermezzo 1Desain Jaringan

Page 75: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan – Memilih Suatu Solusi Jaringan yang Tepat

Design jaringan yang bagus dalam suatu system infrastructur jaringan komputer merupakan suatu pondasi keberhasilan dari system komputer yang akan dibangun diatasnya. Tidak memperhatikan sebagus apapun system komputer yang anda design kalau dibangun pada jaringan komputer yang tidak bagus maka system komputer anda tidak akan berjalan dengan effisien dikarenakan mampetnya jaringan komputer anda. Kalau boleh dianalogikan jalanan di Jakarta ataupun di kota-kota besar yang macet dikarenakan membludaknya jumlah kendaraan bermotor pada jam sibuk, akan bisa butuh waktu jauh lebih lama buat anda untuk sampai ke kantor dibanding jika jalanan lancar di hari libur. Seperti juga jalan raya, suatu jaringan komputer mempunyai keterbatasan kapasitas dalam mentransmisikan data. Jika jumlah piranti didalam jaringan bertambah, maka kemacetan akan bertambah juga yang pada akibatnya mempengaruhi kinerja dari jaringan. Karenanya, design jaringan yang bagus adalah sangat penting sekali untuk mengurangi kemacetan jaringan dan juga menjaga kinerja dari jaringan komputer anda dalam kondisi yang tinggi.

Page 76: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan – Memilih Suatu Solusi Jaringan yang Tepat

Tujuan utama dalam design jaringan adalah untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kinerja jaringan komputer anda dengan cara segmentasi. Ada tiga area dalam design jaringan yang perlu diperhatikan.1.Design Ethernet2.Segmentasi3.Memilih suatu solusi jaringan

Jika kita bicara Ethernet dalam design jaringan kita harus paham dulu dengan topology jaringan.

Page 77: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan – Memilih Suatu Solusi Jaringan yang Tepat

Suatu Jaringan Ethernet bisa menggunakan baik topologi physical bus ataupun physical star. Topology logical adalah suatu ‘bus’ yang berarti semua message di broadcast ke semua piranti yang ada di dalam jaringan melalui media kabel jaringan. Anda juga perlu faham sekali dengan pemilihan cable jaringan yang akan dipakai dalam media transmisi.

Page 78: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan Ethernet

Walaupun jaringan Ethernet 10BaseT sudah dianggap sangat jadul untuk sekarang ini, akan tetapi kita perlu sedikit tahu setidaknya kelemahannya. Ethernet yang merupakan bagian dari piranti jaringan dalam design jaringan tergantung pada jenis kabel LAN yang dipakai. Yang paling popular adalah jaman dulu adalah 10BaseT yang bekerja pada kecepatan 10Mbps menggunakan signal baseband melalui kabel twisted pair.

Anda bisa menggunakan hub atau repeater untuk menghubungkan banyak segmen dalam topologi bertingkat, akan tetapi ada batasan dalam jumlah segmen dan repeater yang terhubung dengan cara ini.

Page 79: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan Ethernet

Design jaringan Ethernet menggunkan kabel twisted pair terikat dengan aturan-2 design jaringan berikut:1.Design jaringan mempunyai maksimum segmen sebanyak 5 – yaitu kabel yang menghubungkan dua hub atau repeater.2.Setiap piranti pada design jaringan tidak boleh terpisah lebih dari 4 hubs atau repeater.

Page 80: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan Ethernet

Design jaringan Ethernet bisa berjalan dalam 2 modus yang berbeda, baik -half-duplex maupun full-duplex. Design jaringan dalam half-duplex menggunakan jalur physical maupun jalur logical yang sama baik untuk mengirim maupun untuk menerima data, missal hub atau repeater sederhana. Sementara design jaringan dalam Ethernet full-duplex membuat jalur terpisah untuk pengiriman dan penerimaan data, sehingga menghilangkan collision atau tabrakan. Full-duplex memerlukan port switch terpisah untuk masing-2 piranti yang terhubung.

Page 81: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan Fast Ethernet

Design jaringan Fast EThernet adalah variasi dari design jaringan standard Ethernet. Design jaringan Fast Ethernet menggunakan metoda akses media; topologi dan jenis frame yang sama. Yang berikut ini adalah standard Fast Ethernet yang bekerja pada 100 Mbps, yang menggunakan baik kabel twisted pair ataupun kabel fiber-optic.1.100BaseT2.100BaseT43.100BaseFX

Kedua design jaringan Ethernet 10BaseT dan Fast Ethernet 100BaseT menggunakan kabel category 5 dengan panjang maksimum sampai 100 meter. Akan tetapi dengan Fast Ethernet, anda hanya bisa menggunakan 2 repeater class II saja pada jaringan 100BaseT, dibandingkan jika anda menggunakan 10BaseT standard Ethernet yang boleh sampai 4 repeater.

Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah penggunaan semua komponen seperti NIC; Switch HUB, dan sebagainya harus kompatibel dengan Fast Ethernet.

Page 82: Planning _ Management (Computer Network)

Design Jaringan Gigabit Ethernet

Gigabit Ethernet bekerja pada 1,000 Mbps atau 1 Gigabit. 1,000BaseT Ethernet juga mempunyai panjang maksimum 100 meter jika menggunakan kabel category 5 twisted pair.

Pemakaian Gigabit Ethernet ini bisa pada design jaringan backbone kecepatan tinggi atau untuk jaringan penghubung LAN ke desktop untuk piranti yang memakai bandwidth secara intensive. Akan tetapi dengan menggunakan Gigabit ini hanya diperbolehkan satu repeater antar dua piranti. Pemakaian jaringan Gigabit ini sangat dibutuhkan sekali pada saat jaringan anda akan tumbuh dikedepannya dimana anda memerlukan infrastructure kecepatan Gigabit untuk kebutuhan backup lewat jaringan terpusat untuk semua server anda.

Page 83: Planning _ Management (Computer Network)

Segmentasi Design Jaringan

Perlunya segmentasi jaringan dalam design jaringan anda jika jaringan tumbuh semakin besar adalah untuk mengurangi kemacetan dan mengembangkan ukuran jaringan. Seperti kita ketahui jika suatu jaringan itu berkembang maka masalah-2 berikut bisa muncul:1.Traffic jaringan menjadi naik yang mengakibatkan transfer data menjadi lambat.2.Tercapainya batas design arsitekture sehingga membatasi pertumbuhan jaringan

Dengan adanya segmentasi dalam design jaringan kita akan mendapatkan manfaat berikut:1.Mengatasi batasan arsitecture2.Mengurangi kemacetan jaringan3.Menghubungkan banyak jaringan (baik local maupun jaringan antar site lewat WAN)4.Menghubungkan jaringan yang berbeda

Page 84: Planning _ Management (Computer Network)

Segmentasi Design Jaringan

Segmentasi dalam design jaringan anda ini sangat berguna dalam mengisolasi suatu traffic ke suatu segmen, atau menjaga traffic yang tidak diinginkan menyeberangi segmen yang lain, ataupun membuat lambatnya link WAN anda. Misal saja dalam departemen mining – geologi anda yang sering menggunakan data geologi yang sangat besar antar mereka, dalam design jaringan anda – anda dapat membuat segmen khusus untuk departemen mining ini. Dengan cara ini anda tidak perlu membanjiri traffic data yang sangat besar ke semua piranti dalam jaringan komputer anda. Akan tetapi dengan membatasi segmentasi, akan menjadi mahal karena anda memerlukan suatu piranti layer 3 agar antar segmen bisa saling berkomunikasi. Hal ini juga harus menjadi pertimbangan anda seberapa urgent anda harus membuat segmentasi dan seberapa besar budget anda untuk itu. Walaupun sudah ada Switch layer 3 dengan kecepatan wired LAN harganya masih mahal.

Page 85: Planning _ Management (Computer Network)

Segmentasi jaringan dengan router

Piranti Router menghubungkan beberapa jaringan LAN dengan address jaringan yang berbeda. Router adalah gabungan hardware dan software yang beroperasi pada layer network pada model referensi OSI. Router dapat menghubungkan jaringan-2 dengan architecture yang berbeda.

Page 86: Planning _ Management (Computer Network)

Segmentasi jaringan dengan router

Ada beberapa keuntungan jika menggunakan router sebagai segmentasi jaringan:1.Hanya router yang bisa memfilter traffic broadcast dan mengisolasi broadcast storm. Broadcast storm bisa terjadi saat design redundant Switch anda terjadi looping yang tiada akhir sehingga membuat jaringan anda kebanjiran dan lambat.2.Dengan router anda bisa menghubungkan jaringan anda dengan suatu WAN atau Internet.3.Router bisa memberikan jalur yang berbeda-2 antar piranti-2 (bisa mencari jalur yang lebih efficient diantara banyak jalur yang ada untuk menuju ke tempat yang sama), dan bisa menawarkan fault tolerance dan load balancing.4.Router menawarkan kemampuan yang tidak didapat pada bridge atau switches seperti protocol filtering dan address filtering. Dengan router kita bisa memfilter missal hanya protocol SMTP; HTTP; atau FTP saja yang boleh akses kejaringan private dibelakang router kita. Dengan router kita juga bisa memfilter address jaringan mana saja yang boleh melewati jaringan private atau sebaliknya.

Page 87: Planning _ Management (Computer Network)

Segmentasi jaringan dengan router

Mengingat bahwa sekarang sudah tidak jaman lagi menggunakan HUB, maka pilihan anda untuk mendesign jaringan local anda adalah

dengan menggunakan Switch. Dan untuk menghubungkan jaringan antar site atau antar LAN anda gunakan router. dengan router anda

bisa memfilter pesan broadcast; mengimplementasikan security (melalui filter

protocol atau filter address jaringan).

Page 88: Planning _ Management (Computer Network)

Intermezzo 2Topologi Jaringan Lan

Page 89: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Suatu jaringan LAN terdiri dari infrastructure jaringan dalam suatu lokasi tunggal yang digunakan untuk memberikan layanan-2 aplikasi jaringan. Pada sejarahnya, dimasa lalu banyak technology paten suatu produk yang digunakan untuk konektifitas suatu jaringan LAN yang relative lambat (dibanding dengan technology Gigabit sekarang ini) dan mahal. Akan tetapi dengan evolusi suatu technology jaringan Ethernet dan dilakukannya migrasi technology kuno masa lalu ke jaringan fast Ethernet atau Gigabit, technology LAN yang kuno tersebut sudah menjadi bagian masa lalu, sudah gak jaman lagi alias jadul.

Page 90: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Ethernet LAN telah diadopsi secara luas karena biayanya yang lebih murah, mudah digunakan, dan bisa di scale up (diupgrade kecepatannya) menjadi berkecepatan Gigabit bahkan multi-Gigabit. Dijaman jaringan LAN modern ini, diperlukan kecepatan dan layanan handal berkecepatan tinggi yang konsisten. Dalam suatu business modern sekarang ini, kebutuhan jaringan Ethernet berkecepatan tinggi agar bisa memberikan layanan aplikasi jaringan yang berkualitas, nutlak diperlukan dan menjadi suatu keharusan.

Page 91: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Suatu topology jaringan LAN harus dikembangkan agar bisa memberikan layanan akses kecepatan tinggi kepada desktop user dan mengijinkan evolusi kenaikan bandwidth pada jaringan. Kebutuhan bandwidth yang lebih lebar pada desktop akan memerlukan suatu migrasi pada saatnya kepada kecepatan yang lebih tinggi dari 10Mbps menjadi 100Mbps atau Gigabit dengan menggunakan full koneksi kepada switch, sudah tidak ada lagi pemakaian hub. Kebutuhan akan meningkatnya kecepatan backbone LAN memerlukan pemasangan layanan kecepatan Gigabit atau bahkan lebih tinggi dengan menggunakan kabel jaringan fiber optic

Page 92: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Jika suatu ketersedian yang sangat tinggi adalah suatu kebutuhan, maka topology Switch Redundansi haruslah di implementasikan untuk menghilangkan satupun titik kegagalan.Kebutuhan minimum topology jaringan LAN adalah sebagai berikut:1.Semua desktop terhubung kepada switch kecepatan 100 Mbps2.Koneksi kepada server haruslah Fast Ethernet 100 Mbps atau Gigabit kepada Switch3.Semua server tidak boleh berada pada segmen jaringan dengan bottlenecked tinggi4.Semua uplink Switch haruslah full duplex dan dengan kecepatan 100 Mbps atau Gigabit5.Jaringan harus stabil dan semua clients PC didukung oleh DHCP server6.Topology LAN yang bersifat skalabilitas haruslah diadopsi sehingga cocok dengan kebutuhan fungsional dan bandwidth dari site

Page 93: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Daftar diatas adalah kebutuhan minimum, dan sebagai tambahan agar meningkat menurut kebutuhan yang sangat direkomendasikan adalah sebagai berikut:1.Semua clients computer terhubung kepada switch dengan kecepatan Gigabit.2.Koneksi semua server adalah Gigabit kepada switch3.Semua server tidak boleh berada pada segmen jaringan yang bersifat bottleneck4.Semua koneksi Switch uplink haruslah full-duplex dan berkecepatan Gigabit.5.Jaringan harus stabil dan didukung oleh layanan DHCP kepada semua clients computers6.Topology LAN yang bersifat scalabilitas haruslah diadopsi yang cocok dengan kebutuhan fungsional dan bandwidth dari site7.Jika ketersedian yang tinggi dan bersifat kritis, maka topology LAN yang bersifat redundansi haruslah digunakan

Page 94: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Design dan perencanaan dari topology LAN haruslah meliputi analisa dari kebutuhan bandwidth yang sesuai untuk kebutuhan aplikasi jaringan sekarang ini dan juga perkembangan nya dimasa mendatang. Kapasitas perencanaan yang efektif akan menjamin ketersediaan scalable koneksi backbone kepada technology yang lebih baru seperti jaringan Gigabit Switch. Hal ini juga meliputi koneksi redundansi LAN, pemakaian VLAN dan link-link kecepatan tinggi trunk aggregated antar switches.

Pada diagram ini, pada jaringan LAN berskala kecil, kebutuhan Switch minimum adalah 100Mbps. Semua computer yang terhubung ke Switch minimum adalah 100Mbps, begitu juga kebutuhan link ke server minimum adalah 100Mbps.

Page 95: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Sementara untuk jaringan LAN berskala medium, kebutuhan antar Swicth minimum adalah 100 Mbps dan direkomendasikan untuk memakai link Gigabit. Sementara untuk koneksi computer ke switch adalam minimum 100Mbps dan dianjurkan memakai koneksi Gigabit. Koneksi ke server direkomendasikan Gigabit. Semua koneksi menggunakan koneksi Gigabit sangat dianjurkan terutama jika menggunakan pemakaian backup lewat jaringan menggunakan backup Autoloader terpusat untuk semua server clients yang harus dibackup daily dengan data yang sangat besar.

Page 96: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Sementara untuk jaringan dengan skala besar haruslah dibuat system redundansi untuk koneksi antar Switch begitu juga koneksi ke semua server haruslah dibuat redundansi. Semua Switch yang dibuat link redudansi haruslah menggunakan Spanning Tree Protocol enable dan terhindar dari broadcast storm. Pada gambar dibawah ini kebutuhan redundansi tidak hanya diberikan kepada koneksi antar Switch dan Server, koneksi ke jaringan WAN pun diberikan koneksi redundansi sehingga tidak ada satupun titik kegagalan tunggal. Begitu juga applikasi yang sangat kritis yang tidak mengijinkan suatu downtime sekecil apapun, haruslah dibuat suatu system cluster yang memadai. Manajemen pemantauan jaringan haruslah juga dilakukan dengan cara yang sangat bagus sehingga terdeksinya setiap kegagalan titik jaringan.

Page 97: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Dalam system skala LAN yang besar kebutuhan akan penilaian resiko keamanan juga harus dilakukan dengan dokumentasi yang sangat rapi. Hal ini akan memudahkan perencanaan system recovery dalam perencanaan Disaster recovery.

Kembali masalah kebutuhan standard topology jaringan, kebutuhan transisional untuk Switch 10/100/1000 Mbps didefinisikan dalam rangkaian standard IEEE 802.3. Design dokumen mengenai deployment switch LAN bisa didapat dari banyak vendor termasuk http://www.Cisco.Com .

Page 98: Planning _ Management (Computer Network)

Topologi Jaringan LAN

Dengan tidak bagusnya deployment dari infrastructure jaringan Switch yang bersifat scalable , sejumlah performa bottleneck dan masalah stabilitas bisa saja muncul dalam jaringan. Hal ini mengakibatkan dampak ke semua user dan membatasi respon time jaringan. Penggunaan aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat intensif akan menjadi sangat tidak rensponsif. Dengan tidak memberikan faktor redundansi kedalam misi kritis jaringan yang sangat besar, setiap titik kegagalan akan menjadikan downtime system yang sangat merugikan dalam kelangsungan bisnis organisasi anda.

Page 99: Planning _ Management (Computer Network)

Intermezzo 3Infrastruktur Jaringan

Page 100: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Infrastruktur Jaringan Komputer Dalam Organisasi Anda

Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak technology dan system. Sebagai administrator jaringan anda harus mumpuni dalam menguasai technology-2 terkait agar nantinya infrastruktur jaringan anda bisa dipelihara dengan mudah, di support dengan baik, dan memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara global.

Suatu infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen-2 fisikal dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access, dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan kita terhubung Internet, maka kita akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP suite yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan.

Page 101: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Infrastruktur Jaringan Komputer Dalam Organisasi Anda

Infrastruktur FisikSuatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya – fisik, maka akan banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan (tentunya sesuai dengan design jaringan yang anda buat) seperti:1.Yang berhubungan dengan masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan topology jaringan yang anda pakai. Misal jika dalam jaringan anda memakai backbone Gigabit Ethernet maka sudah seharusnya anda memakai kabel CAT5e yang bisa mendukung speed Gigabit.2.semua piranti jaringan seperti : router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang berbeda segmen,switches, bridges, yang memungkinkan hosts terhubung ke jaringanServers yang meliputi seperti server data file, Exchange server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan lain-2, dan juga hosts3.Infrastruktur fisik bisa termasuk didalamnya technology Ethernet dan standard wireless 802.11a/b/g/n, jaringan telpon umum (PSTN), Asynchronous Transfer Mode (ATM), dan semua metoda komunikasi dan jaringan fisik nya.

Page 102: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Infrastruktur Jaringan Komputer Dalam Organisasi Anda

Infrastruktur LogicalInfrastrucktur logical dari suatu jaringan komputer bisa merupakan komposisi dari banyak elemen-2 software yang menghubungkan, memanage, dan mengamankan hosts pada jaringan. Infrastruktur logical ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah komponen-2 seperti1.Domain Name System (DNS), yang merupakan system untuk memberikan resolusi name dari permintaan resolusi name dari clients.2.Directory services, yang merupakan layanan directory untuk meng-authentikasi dan authorisasi user untuk masuk dan menggunakan resources jaringan.3.protocol-2 jaringan seperti protocol TCP/IP, protocol jaringan yang sangat popular dan paling banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya.

Page 103: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Infrastruktur Jaringan Komputer Dalam Organisasi Anda

4. System keamanan jaringan seperti: jika anda memakai jaringan Windows server, anda mestinya sudah

melengkapi dengan system update patch yang dideploy secara automatis kepada semua host dalam jaringan anda seperti WSUS (Windows System Update Services)

System keamanan terhadap virus, kalau untuk kepentingan jaringan yang besar anda sudah seharusnya membangun suatu system antivirus corporate edition dimana semua clients akan terhubung ke server ini untuk download signature datanya secara automatis.

System keamanan terhadap segala macam ancaman terhadap jaringan anda yang juga terkait dengan infrastruktur fisik anda seperti firewall, pemakaian IPSec pada koneksi remote VPN dan lainnya.

Segala macam policy dan guidelines dari corporate tentang pemakaian resource jaringan juga tidak kalah pentingnya. Misal policy tentang pemakaian email dalam company yang tidak (mengurangi) untuk pemakaian pribadi seperti mailing list yang bisa memungkinkan banyak email spam dalam system exchange anda.

5. Software client penghubung ke server, dan lain-2.

Page 104: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Infrastruktur Jaringan Komputer Dalam Organisasi Anda

Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini anda sebagai administrator perlu mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bisa membuat design IP address untuk bisa dimplementasikan berdasarkan jaringan fisik yang ada, bagaimana anda akan memberikan IP address sebagai identitas masing-2 host pada jaringan, dan juga harus bisa melakukan troubleshooting kalau terjadi permasalahan jaringan yang berhubungan dengan konektivitas, addressing, access, security maupun masalah name resolution.

Dan yang lebih penting juga adalah masalah planning anda dalam menghadapi suatu disaster – suatu bencana dalam jaringan anda. Bagaimana anda menyiapkan terjadinya suatu disaster, dan bagaimana anda akan melakukan restorasi kalau disaster itu benar-2 terjadi dan menyebabkan system anda ambruk. Untuk itu anda harus bisa mengantisipasi sejak dini dengan suatu perencanaan terhadap disaster.

Page 105: Planning _ Management (Computer Network)

Intermezzo 4Desain LAN

Page 106: Planning _ Management (Computer Network)

Desain LAN

Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, IP address terdiri dari dua bagian,

yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network,

sedangkan host ID mengidentifikasi host dalam satu network.

Host ID bersifat unik untuk satu network. Untuk lebih mengefesienkan alokasi IP address

yang kita peroleh, kita menggunakan subnetting.

Page 107: Planning _ Management (Computer Network)

GUINEA

Design Kasus

Page 108: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Seperti dalam kasus scenario sebelumnya, gambar berikut adalah diagram corporate yang terdiri dari tiga sites yang terhubung melalui koneksi WAN. Ketiga sites tersebut adalah Guinea Smelter (ada sekitar 200 hosts); Lumpur site (ada skitar 1000 hosts); dan Hongkong Headquarter (ada sekitar 450 hosts).Ada baiknya memahami cara konversi IP address dari desimal ke biner dan sebaliknya disini.

Page 109: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Untuk ketiga sites tersebut Directur IT anda memberikan range IP private antara 192.168.100.1 sampai 192.168.107.254. Bagaimana anda akan mengaplikasikan range IP address tersebut kepada ketiga site diatas? Kita lihat terlebih dahulu kebutuhan IP untuk ketiga site tersbut.1.Guinea site memerlukan sekitar tak lebih dari 200 host untuk saat ini, tapi untuk antisipasi ke perkembangan 5 tahun kedepan diperkirakan ada penambahan host / user sampai tidak lebih dari 400 hosts.2.Hongkong Headquarter memerlukan IP sekitar 450 host tidak lebih untuk 5 tahun kedepan.3.Lumpur site memerlukan IP lumayan besar untuk saat ini dan prediksi 5 tahun kedepan diperlukan IP sampai sekitar 1000 host tidak lebih.

Page 110: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Pertama kali kita lihat dulu susunan range IP address pada range 192.168.100.0 – 192.168.107.254 ini, mengingat jumlah host pada masing-2 site berada pada range di kelipatan 255 maka kita perlu perhatikan susunan IP pada octet ke tiga dari kiri yaitu 100 – 107. Kita tahu bahwa pada network Class C ini ada 254 host yang bisa dipakai, sehingga kalau kita memerlukan sejumlah host pada range antara 200-an sampai 500-an maka kita memerlukan satu bit lagi dari 8 bit class C ini yaitu 9 bit untuk menghasilkan 500-an host (2 pangkat 9 = 512). Dan jika kita memerlukan host sekitar 1000 maka kita ambil 2 bit lagi kekiri dari 8 bit Class C ini yaitu jadi 10 bit untuk mendapatkan host sekitaran 1000 host (2 pangkat 10 = 1024).

Page 111: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Network address Perhatikan octet ketiga dari kiriNotasi biner

192.168.100.0 100 0110 0100192.168.101.0 101 0110 0101192.168.102.0 102 0110 0110192.168.103.0 103 0110 0111192.168.104.0 104 0110 1000192.168.105.0 105 0110 1001192.168.106.0 106 0110 1010192.168.107.0 107 0110 1011

Page 112: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Jika setiap site hanya membutuhkan host pada range dibawah 254 host maka kita tidak perlu repot-2 memikirkan pembagian IP, kita cukup memakai 24 bit pertama sebagai network address dan 8 bit sebagai host (2 pangkat 8 = 256) yaitu:192.168.100.0/24 untuk site A (8 bit untuk host = 254 host)192.168.101.0/24 untuk site B (8 bit untuk host = 254 host)192.168.102.0/24 untuk site C (8 bit untuk host = 254 host)dan seterusnya untuk site D; E; F; G; dan site H yang masing-2 mendapatkan 254 host, sehingga subnet mask yang dipakai masing-2 adalah 255.255.255.0.

Page 113: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Kebutuhan 400 hostKembali pada kebutuhan IP diatas, untuk kebutuhan sekiran 400 IP kita membutuhkan 9 bit untuk host (2 pangkat 9 = 512) dan sisanya adalah untuk IP network yaitu 32 bit dikurangi 9 bit berarti 23 bit untuk network. Perhatikan bahwa untuk satu network semua bit harus sama, yang berubah adalah bit host.Jadi untuk IP network (23 bit) pada IP network 192.168.100.0 kita tulikan192 168 100 sampai 101 0 sampai 2541100 0000 1010 1000 0110 0100 0000 0000 => 1111 1110

0110 0101

Page 114: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Perhatikan pada kolom ketiga untuk 100 dan 101 bit yang berubah 1 digit terakhir saja, jadi angka 100 dan 101 ini bisa kita gunakan untuk range IP address dari 1 sampai 500-an. Begitu juga (perhatikan table D diatas) untuk angka 102 dan 103; 104 dan 105; dan 106 dan 107 merupakan pasangan yang bisa menghasilkan 512 host.Jadi untuk site Guinea (saat ini hanya 200 host, 400 host 5 tahun kedepan) kita bisa tentukan untuk memakai IP pada range 192.168.100.0 sampai 192.168.101.254 atau lebih lajim ditulis dengan notasi:192.168.100.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0

Perhatikan 23 adalah jumlah bit yang dipakai oleh network, sementara 9 bit untuk host.

Page 115: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Sementara untuk Hongkong Headquarter kita tentukan untuk memakai IP range antara 192.168.102.0 sampai 192.168.103.254 atau kita tulis dengan otasi:

192.168.102.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0

Page 116: Planning _ Management (Computer Network)

Design Kasus Guinea

Kebutuhan 1000 hosts

Untuk kebutuhan IP sekitar 1000 host maka kita memerlukan 10 bit untuk host dan 22 bit untuk network. Perhatikan pada table D diatas, untuk 10 bit host maka perlu pinjam 2 bit di octet ketiga – jadi 22 bit yang tidak berubah adalah pasangan 4 angka pertama (100; 101; 102; 103) dan pasangan 4 angka kedua (104;105;106;107).Karena 4 pasang pertama sudah kita pakai untuk Ginea dan Hongkong, maka kita bisa pakai untuk site Lumpur site pasangan angka kedua yaitu IP range:192.168.104.0 sampai 192.168.107.254Atau lajim kita tuliskan sebagai berikut (karena memakai 22 bit sebagai IP host):192.168.104.0/22 dengan subnet mask 255.255.252.0 Jadi lengkaplah sudah design IP address untuk ketiga site di atas. Untuk bisa menghubungkan ketiga site diatas lewat koneksi WAN, maka kita memerlukan IP public.

Page 117: Planning _ Management (Computer Network)

Intermezzo 5Desain LAN

Page 118: Planning _ Management (Computer Network)

Desain LAN

Subnetting adalah proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Untuk menentukan batas network ID dan host ID dalam suatu subnet digunakan subnet mask. Biasanya kita membentuk subnet dengan mengalokasikan IP address sama rata untuk setiap subnet.

Namun hal ini hanya cocok kalau alokasi IP yang kita peroleh cukup besar atau kita menggunakan IP privat. Untuk mengatasi hal itu dapat digunakan VLSM (Variable Length Subnet Mask) yakni pengalokasian IP dengan subnet yang besarnya berbeda-beda sehingga alokasi IP dapat menjadi lebih efisien.

Page 119: Planning _ Management (Computer Network)

Metode Perencanaan LAN

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar.Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang.

Page 120: Planning _ Management (Computer Network)

Metode Perencanaan LAN meliputi :

Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.

Pengalokasian IP address dengan subnetting.Peta letak komputer dari LAN dan topologi

yang hendak kita gunakan.Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan

dan peralatan lainnya.

Page 121: Planning _ Management (Computer Network)

Metode Perencanaan LAN meliputi :

Yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi fisik. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada.Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang berat.

Page 122: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, STMIK mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kampus STMIK hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya.Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address..

Page 123: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadanganIP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen AIP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen BIp address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit Xdsb.

Page 124: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin. Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.

Page 125: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0 sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.

Page 126: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir). Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host.

Page 127: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Page 128: Planning _ Management (Computer Network)

Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen

Page 129: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host.

Page 130: Planning _ Management (Computer Network)

Pengalokasian IP Address

167 205 9 xxx

10100111 11001101 00001001 xxxxxxxx

11111111 11111111 11111111 11100000

10100111 11001101 00001001 000xxxxx

10100111 11001101 00001001 001xxxxx

10100111 11001101 00001001 010xxxxx

10100111 11001101 00001001 011xxxxx

10100111 11001101 00001001 100xxxxx

10100111 11001101 00001001 101xxxxx

10100111 11001101 00001001 110xxxxx

10100111 11001101 00001001 111xxxxx

0-31

32-63

64-95

96-127

128-159

160-191

192-223

224-255

Byte Akhir

Page 131: Planning _ Management (Computer Network)

Studi Kasus

Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider) 167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan (semua host mendapat alokasi IP asli)Subnet yang harus dibuatNetwork addressBroadcast address

Page 132: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian

Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau 255.255.255.240.

Terdapat network address sbb :167.205.9.10000000167.205.9.10010000167.205.9.10100000167.205.9.10110000Terdapat broadcast address sbb:167.205.9.10001111 = 167.205.9.143167.205.9.10011111 = 167.205.9.159167.205.9.10101111 = 167.205.9.175167.205.9.10111111 = 167.205.9.191

Page 133: Planning _ Management (Computer Network)

Intermezzo 6Jaringan Komputer

Sederhana

Page 134: Planning _ Management (Computer Network)

JARINGAN KOMPUTER SEDERHANA UNTUK BERBAGI KONEKSI BROADBAND INTERNET DENGAN

BEBERAPA KOMPUTER DI RUMAH

Jaringan Komputer Sederhana

Page 135: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Cara membangun suatu jaringan komputer sederhana dirumah anda pada umumnya dimaksudkan untuk berbagi koneksi Internet seperti Speedy Telkom dengan beberapa komputer di lingkungan rumah anda baik jaringan kabel ataupun jaringan wireless. Saat anda berlangganan broadband Internet misalkan dari Speedy, maka fihak Telkom akan memberikan anda sebuah modem-router sederhana yang mempunyai minimum port-2 brikut ini:1.1 port RJ11 yang dipakai untuk koneksi ke kabel telpon, dimana port ini sebagai penghubung modem-router anda ke Internet.2.1 port USB yang bisa dipakai untuk menghubungkan modem-router anda langsung ke komputer menggunakan port USB dari komputer anda.3.1 port RJ45 sebagai port LAN 10/100 Mbps, anda bisa memanfaatkan port LAN ini untuk di koneksikan ke Switch sederhana 8 atau 12 port. Atau jika komputer anda mempunyai port NIC adapter, daripada menggunakan port USB – lebih baik menggunakan port LAN ini untuk koneksi ke NIC adapter komputer. Atau jika anda menggunakan wireless router atau Access Point, maka anda bisa memakai port ini sebagai input ke Access Point atau wireless router anda.

Page 136: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Konfigurasi dengan switch

Jaringan Komputer Sederhana - Gambar modem-routerPada umumnya modem yang diberikan oleh fihak Telkom sudah merupakan modem yang termasuk didalamnya fungsi router dan juga mempunyai fungsi sebagai DHCP server juga untuk memberikan IP address pool kepada komputer yang terhubung kepada jaringan. Secara default fungsi DHCP ini adalah aktif jadi anda tidak perlu mengubahnya jika anda tidak faham betul dengan konfigurasi DHCP server.Gambar berikut adalah modem-router paling sederhana yang biasanya diberikan fihak Telkom saat anda memulai berlangganan Speedy.Fihak Telkom akan memberikan splitter – pembagi line menjadi dua line, satu line kabel untuk menghubungkan router-modem dan satunya lagi kearah telpon. Kedua piranti modem dan telpon ini bisa bekerja bersamaan tidak saling mengganggu satu sama lain karena menggunakan frequency yang jauh berbeda.Dengan menggunakan modem-router yang paling sederhana dari Telkom tersebut sudah bisa menghubungkan dua komputer sekaligus, satu komputer dihubungkan dengan menggunakan kabel dan port USB, satu lagi menggunakan kabel UTP cross dari LAN port router ke NIC adapter dari komputer. akan tetapi jika anda ingin menghubungkan lebih dari dua komputer anda memerlukan sebuah switch sederhana 8 atau 12 port.

Page 137: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Bagaimana konfigurasinya? Konfigurasi bisa diikuti menurut diagram pada gambar dibawah berikut ini.

Page 138: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Setelah teknisi dari Telkom melakukan konfigurasi dari nodem-router, sebenarnya jaringan anda sudah siap dan anda tinggal menghubungkan port LAN RJ45 dari modem-router ke Switch dengan menggunakan kabel UTP yang datang bersamaan dari modem (Telkom) yang biasanya adalah merupakan kabel cross. Anda tinggal menghubungkan beberapa komputer dari Switch ke masing-2 interface NIC dari komputer dengan menggunakan kabel straight-trough.Dari sini sebenarnya anda sudah siap, dan masing-2 komputer yang terhubung dengan Switch sudah bisa mengkases Internet Speedy secara bersamaan.Bagaimana masing-2 komputer mendapatkan konfigurasi IP address? Pada dasarnya modem-router anda secara default sudah aktif berfungsi sebagai DHCP server yang akan memberikan IP address secara automatis kepada komputer yang terhubung kepada switch tersebut. Yang anda perlu pastikan adalah bahwa semua komputer tersebut harus dikonfigure untuk menerima IP address secara automatis. Bagaimana caranya? Jika komputer anda sudah diinstall dengan Windows XP atau Vista, secara default dia sudah terkonfigurasi untuk menerima IP address secara automatis. Terkecuali jika anda sudah meng-utak atik konfigurasi TCP/IP nya dengan IP address manual.

Page 139: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Bagaimana anda melakukannya? Lakukan tahapan seperti pada kolom tabel berikut ini.

Page 140: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Page 141: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Sampai disini sebenarnya masing-2 komputer anda sudah bisa terhubung dengan Internet Speedy secara bersamaan.Bagaimana jika ingin menggunakan wireless Access Point?

Tidak jauh beda dengan konfigurasi yang menggunakan Swicth, anda tinggal mengganti posisi Switch dengan posisi

Access Point dengan mengunakan kabel UTP yang sama.

Page 142: Planning _ Management (Computer Network)

Jaringan Komputer Sederhana

Secara default tanpa harus melakukan konfigurasi apapun biasanya Access Point tersebut sudah bisa menyambung kepanjangan jaringan anda lewat wireless. Ada kalanya anda harus memberikan IP address baik menerima IP address dari DHCP server (dari modem-router) atau anda memberikan IP address manual. Akan tetapi demi keamanan jaringan wireless anda, jika anda harus melindungi jaringan private anda, anda harus melakukan konfigurasi dan mengaktifkan keamanan wireless WEP atau WPA2 yang paling kuat.Sebenarnya sudah banyak dipasaran sebuah piranti wireless router yang terintegrasi dengan modem juga dan sudah termasuk didalamnya sebuah router dengan fitur dual firewall (NAT dan SPI) 4 port RJ-45 Switch, dan juga Access Point; seperti 3Com® ADSL Wireless 11n Firewall Router.Tentu saja jaringan seperti ini adalah jaringan LAN sederhana yang diperuntukkan dalam rumahan, sederhana tidak sekompleks untuk membuat koneksi jaringan LAN seperti dalam suatu organisasi IT yang besar. Dalam suatu infrastruktur jaringan yang besar, anda tidak saja hanya membuat design jaringan yang kompleks saja, akan tetapi harus juga memikirkan suatu rencana penyelamatan dan pengembalian system jaringan anda in case terjadi suatu bencana.

Page 143: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 5SNMP

Page 144: Planning _ Management (Computer Network)

Model OSI

Page 145: Planning _ Management (Computer Network)

Model OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Page 146: Planning _ Management (Computer Network)

Model OSI

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:1.Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.2.Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.3.Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Page 147: Planning _ Management (Computer Network)

Model OSI

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

Page 148: Planning _ Management (Computer Network)

Model OSI

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut

Page 149: Planning _ Management (Computer Network)

Model OSI

Page 150: Planning _ Management (Computer Network)

SNMP

Page 151: Planning _ Management (Computer Network)

Manajemen Jaringan

Protokol manajemen jaringan yang paling umum digunakan adalah:

Simple Network Management Protocol (SNMP) SNMP merupakan protokol yang paling banyak digunakan pada lingkungan jaringan lokal (LAN). Sedangkan, CMIP digunakan pada lingkungan telekomunikasi, dimana jaringan lebih besar dan kompleks.

Common Management Information Protocol (CMIP)

Page 152: Planning _ Management (Computer Network)

SNMPSNMP

SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.

Page 153: Planning _ Management (Computer Network)

Konsep SNMPSNMP digunakan untuk me-manage perangkat yang

berada di dalam internet SNMP menyediakan sekumpulan operasi dasar untuk

memantau (monitoring) dan me-maintain internetSNMP menggunakan konsep manager dan agent

Manager (biasanya berupa suatu host) mengendalikan dan memantau sekumpulan agent

Page 154: Planning _ Management (Computer Network)

Elemen-elemen SNMP Elemen-elemen SNMP

Manajer adalah pelaksana dan manajemen jaringan. Pada kenyataannya manager ini merupakan komputer biasa yang ada pada jaringan yang mengoperaksikan perangkat lunak untuk manajemen jaringan. Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen dari jaringan yang diminta oleh administrator saja bukan semua informasi yang dimiliki agen.

Page 155: Planning _ Management (Computer Network)

Elemen-elemen SNMP Elemen-elemen SNMP

MIB atau Manager Information Base, dapat dikatakan sebagai struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola. Struktrur ini memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.

Page 156: Planning _ Management (Computer Network)

Agent menyimpan informasi performance di dalam suatu database Manager dapat mempunyai akses terhadap nilai (value) yang

terdapat di dalam database tersebut Misalnya sebuah router menyimpan informasi variabel jumlah

paket yang diterima dan jumlah paket yang di-forward; manager dapat mengambil dua informasi tersebut lalu membandingkannya untuk mengambil keputusan apakah router tersebut sedang berada di dalam kondisi kongesti atau tidak

Manager dapat pula menyuruh router (host) untuk melakukan aksi tertentu

Agent dapat pula berkontribusi terhadap proses manajemen Program server yang berjalan di agent dapat mengecek kondisi

router dan bila ditemukan gejala yang tidak biasa, maka agent dapat mengirimkan pesan peringatan (warning message) yang disebut trap ke manager

Dengan kata lain, proses manajemen SNMP menggunakan tiga ide dasar: Suatu manager mengecek suatu agent dengan cara meminta

informasi kelakuan agent Suatu manager dapat memaksa agent untuk melaksanakan tugas

tertentu dengan me-reset nilai (value) di dalam database agent Agent berkontribusi terhadap proses manajemen dengan

memperingatkan manager bila terdapat situasi yang tidak biasa

Page 157: Planning _ Management (Computer Network)

Protokol SNMP

Untuk dapat berkomunikasi antara stasiun manajemen dan agen, maka SNMP memerlukan protokol. Cara yang biasa dipakai SNMP adalah stasiun manajemen mengirim permintaan (request) ke agen tentang informasi atau memerintahnya untuk melakukan pembaharuan keadaannya dengan cara-cara tertentu. Idealnya, agen cukup menjawab pertanyaan yang diminta atau mengkonfirmasikan bahwa agen telah melakukan pembaharuan keadaan sesuai dengan permintaan manajer.

Page 158: Planning _ Management (Computer Network)

GetRequest Dikirimkan oleh manager (client) ke agent (server) untuk mengambil nilai

dari satu atau sekumpulan variabel GetNextRequest Dikirimkan oleh manager (client) ke agent (server)

untuk mengambil nilai dari satu variabel Nilai yang terambil adalah nilai object diikuti entry di dalam tabel Jika manager tidak mengetahui index dari entry, manager tidak akan dapat

mengambil nilai Meskipun demikian, manager dapat menggunakan GetNextRequest dan

mendefinisikan ObjectId dari tabel Karena entry pertama memiliki ObjectId segera setelah ObjectId tabel, maka nilai yang

terdapat pada entry pertama akan dikembalikan; manager dapat menggunakan ObjectId ini untuk mengambil nilai berikutnya dst.

GetBulkRequest Dikirimkan oleh manager ke agent untuk mengambil data yang besar Lebih baik digunakan daripada mengirimkan GetRequest dan

GetNextRequest yang berulang SetRequest

Dikirimkan oleh manager ke agent untuk menyimpan nilai ke dalam suatu variabel

Page 159: Planning _ Management (Computer Network)

Response Dikirimkan dari suatu agent ke manager sebagai tanggapan

terhadap GetRequest atau GetNextRequest Mengandung nilai variabel yang diminta manager

Trap Dikirimkan dari agent ke manager sebagai laporan dari suatu

eventInformRequest

Dikirimkan dari satu manager ke manager lainnya (remote manager) untuk memperoleh nilai variabel dari agent yang dikendalikan oleh manager lain

Remote manager menanggapinya dengan responseReport

Dirancang untuk melaporkan beberapa jenis error antar manager

Page 160: Planning _ Management (Computer Network)

Kesimpulan

Manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan 100%, peralatan yang baik diperlukan untuk mengelola jaringan tersebut.

SNMP adalah protokol bagi manajemen jaringan Untuk dapat berkomunikasi antara stasiun

manajemen dan agen, maka SNMP memerlukan protokol. Cara yang biasa dipakai SNMP adalah stasiun manajemen mengirim permintaan (request) ke agen tentang informasi atau memerintahnya untuk melakukan pembaharuan keadaannya dengan cara-cara tertentu.

Page 161: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 6NAT

Page 162: Planning _ Management (Computer Network)

NAT

Page 163: Planning _ Management (Computer Network)

NAT

NAT (Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena :ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Page 164: Planning _ Management (Computer Network)

NAT

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan

Page 165: Planning _ Management (Computer Network)

NAT

Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja dapat mengakses, misalnya ke server suatu situs tertentu, tetapi komputer tersebut juga sangat mungkin untuk diakses oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke internet. Jika disalahgunakan, hal tersebut bisa sangat berbahaya. Data-data penting bisa saja dilihat atau bahkan dicuri oleh orang yang tak bertanggungjawab. NAT secara otomatis akan memberikan proteksi seperti halnya firewall dengan hanya mengizinkan koneksi yang berasal dari dalam jaringan. Hal ini berarti tingkat keamanan suatu jaringan akan meningkat, karena kemungkinan koneksi dari luar ke dalam jaringan menjadi relatif sangat kecil.

Page 166: Planning _ Management (Computer Network)

NAT

Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Selain itu, pada gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat mengkonfigurasi komputer client secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi admin jaringan karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client. Selain itu gateway NAT mampu membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua traffic, dari dan ke internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway NAT tersebut, admin jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.

Page 167: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis NAT

Static NATJenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara permanen diasosiasikan kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari Internet untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda menggunakan address terdaftar tersebut.

Page 168: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-Jenis NAT

Dynamic NAT > dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered. Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu IP address terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke komputer selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang dipetakan sama. Kekurangan utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah IP address terdaftar sudah terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai semuanya.

Page 169: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis NAT

Masquerading NAT > menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2 yang dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan keamanan paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena asosiasi antara client dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi saja, setelah itu dilepas.

Page 170: Planning _ Management (Computer Network)

Network Address Translation dan Stateful Packet Inspection

Beberapa implementasi NAT juga melibatkan tambahan keamanan, biasanya secara umum menggunakan teknik yang disebut Stateful Packet Inspection (SPI). Stateful Packet Inspection adalah istilah generic pada proses dimana NAT router memeriksa paket yang datang dari internet dilakukan lebih teliti dan lebih seksama dari biasanya. Pada umumnya implementasi NAT, router hanya konsen pada IP address dan port dari paket yang melewatinya.Suatu router NAT yang mendukung Stateful packet inspection memeriksa sampai ke header layer network dan layer transport juga, memeriksa pola yang mempunyai tingkah laku berbahaya, seperti IP spoofing, SYN floods, dan serangan teardrop.Banyak produsen router mengimplementasikan stateful packet inspection dalam berbagai bentuk dan cara, jadi tidak semua router NAT dengan kemampuan Stateful packet inspection ini mempunyai tingkat perlindungan keamanan yang sama.

Page 171: Planning _ Management (Computer Network)

IP spoofing, SYN floods, dan serangan teardrop

Spoofing adalah seni untuk menjelma menjadi sesuatu yang lain. Spoofing attack terdiri dari IP address dan node source atau tujuan yang asli atau yang valid diganti dengan IP address atau node source atau tujuan yang lain.SYN (Serangan keamanan jaringan dengan membanjiri sinyal SYN) kepada system yang menggunakan protocol TCP/IP dengan melakukan inisiasi sesi komunikasi. Sebuah client mengirim paket SYN kepada server, server akan merespon dengan paket SYN/ACK kepada client tadi, kemudian client tadi merespon balik juga dengan paket ACK kepada server. Ini proses terbentuknya sesi komunikasi yang disebut Three-Way handshake yang dipakai untuk transfer data sampai sesi tersebut berakhir. Kebanjiran SYN terjadi ketika melimpahnya paket SYN dikirim ke server, tetapi si pengirim tidak pernah membalas dengan paket akhir ACK.Teardrop> mengirimkan paket IP dengan nilai offset yang membingungkan.

Page 172: Planning _ Management (Computer Network)

ACK ?

Intermezzo

Page 173: Planning _ Management (Computer Network)

ACK

ACK (singkatan dari bahasa Inggris: acknowledgment) dalam teknologi informasi adalah sebuah transmisi yang dikirimkan oleh pihak station penerima dalam jaringan kepada pihak pengirim bahwa data yang dikirimkan telah diterima dengan sempurna tanpa ada kesalahan. Jika station penerima menemukan bahwa transmisi data mengalami keterlambatan atau tidak sampai ke tujuan, maka station penerima akan mengirimkan sinyal NAK (Negative Acknowledgment) yang menandakan bahwa data yang dikirimkan oleh pengirim tidak sampai dan memintanya untuk mengirim kembali data yang sama.Protokol Transmission Control Protocol (TCP) merupakan salah satu contoh protokol yang menggunakan sinyal acknowledgment untuk menjamin data yang dikirim tersampaikan dengan sempurna. Ketika sebuah aliran paket-paket data TCP dikirim melalui jaringan, setiap paket akan berisi sebuah nomor acknowledgment yang digunakan sebagai nomor urut dari paket selanjutnya yang harus diterima oleh station selanjutnya. Protokol TCP dapat menggunakan ACK untuk mengirimkan acknowledgment terhadap sekumpulan paket yang diterima, daripada harus mengirimkan sinyal acknowledgment untuk setiap paket, yang mungkin nantinya akan menyebabkan pemborosan bandwidth. Sebuah paket TCP yang dikirimkan sebagai paket acknowledgment memiliki flag ACK dalam header-nya diset ke angka 1.

Page 174: Planning _ Management (Computer Network)

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi efek dari SYN Flooding

Meningkatkan ukuran buffer koneksi TCP untuk meningkatkan jumlah percobaan pembuatan koneksi yang dapat dilakukan secara simultan. Hal ini memang menjadi solusi sementara, karena penyerang juga mungkin meningkatkan ukuran paket SYN yang ia kirimkan untuk memenuhi buffer tersebut.

Mengurangi nilai waktu kapan sebuah percobaan pembuatan koneksi TCP menjadi "timed-out". Hal ini juga menjadi solusi sementara, apalagi jika jaringan di mana sistem berada sangat sibuk atau lambat.

Mengimplementasikan penapisan paket yang masuk ke dalam router, sehingga memblokir semua serangan yang menggunakan alamat palsu. Hal ini juga menjadi solusi sementara, karena tidak semua ISP mengimplementasikan fitur seperti ini.

Memantau firewall dan mengonfigurasikannya untuk memblokir serangan SYN flood ketika hal tersebut terjadi. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang sering dilakukan oleh banyak organisasi, apalagi jika ditambah dengan Intrusion Prevention System (IPS), meski hal ini membutuhkan kejelian dari seorang administrator jaringan untuk memantau catatan (log) dari IPS dan firewall yang ia atur. Bahkan, dengan kedua perangkat tersebut, klien-klien yang valid dapat ditolaknya karena konfigurasi yang tidak benar.

Page 175: Planning _ Management (Computer Network)

Solusi NAT

Seperti didiskusikan sebelumnya, keputusan untuk design jaringan seharusnya mempertimbangkan berikut ini:Ukuran besarnya jaringan private andaKebutuhan akan keamanan jaringan dalam organisasiNAT adalah solusi yang memadai jika:Akses ke internet dan akses ke jaringan tidak dibatasi berdasarkan user per user. Tentunya anda tidak memberikan akses internet ke semua user dalam jaringan anda bukan?Jaringan private berisi user didalam lingkungan yang tidak bisa di routed.Organisasi anda memerlukan address private untuk komputer-2 pada jaringan private.

Page 176: Planning _ Management (Computer Network)

Solusi NAT

Suatu server NAT memerlukan paling tidak 2 interface jaringan.Setiap interface memerlukan IP address, range IP address yang diberikan haruslah berada dalam subnet yang sama dengan jaringan dimana ia terhubung.Subnet mask juga harus sama dengan subnet mask yang diberikan pada segmen jaringan dimana dia terhubungSuatu server NAT dapat diletakkan pada jaringan untuk melaksanakan tugas-2 tertentu:Mengisolasi traffic jaringan pada segmen jaringan sumber, tujuan, dan segmen jaringan intermediateMembuat partisi subnet didalam jaringan private, melindungi data confidential.Pertukaran paket jaringan antara jenis segmen jaringan yang berbeda

Page 177: Planning _ Management (Computer Network)

Solusi NAT

Didalam design kebanyakan wireless router yang ada

dipasaran sekarang ini, sudah banyak yang mengadopsi

kemampuan Network Address Translation (NAT) dan Stateful

Packet Inspection (SPI) ini kedalam piranti router.

Page 178: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 7SUBNETTING

Page 179: Planning _ Management (Computer Network)

IP ADDRESS DESIGN UNTUK BEBERAPA SITE DALAM CORPORATE

IP Address Design

Page 180: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Design

Salah satu task yang perlu kita lakukan dalam design jaringan adalah design IP address yang bisa kita aplikasikan kepada system jaringan kita baik untuk jaringan local LAN kita sampai jaringan antar LAN melewati koneksi WAN.

Perlunya IP address untuk komunikasi, untuk bisa berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet, setiap host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address. Kenyataan perlunya IP address bisa dipahami dalam kenyataannya bahwa :1.Setiap segmen fisik jaringan memerlukan suatu address unik pada jaringan tersebut2.Setiap host pada suatu jaringan memerlukan suatu IP address yang unik dalam segmen jaringan tersebut3.IP address terdiri dari ID jaringan dan ID host4.Class address dan subnet mask menentukan seberapa banyak IP address yang bisa dibuat dalam segmen jaringan tersebut

Page 181: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Design

IPv4 – IP address version 4 – terdiri dari 32-bit number, biasanya ditulis dalam notasi decimal seperti 192.168.200.100.IP Address bisa dikelompokkan dalam Class IP seperti dalam table dibawah ini, sementara dalam real world anda memerlukan hanya class A; Class B; dan Class C saja.

Class Type Start Address End Address Default mask NotesClass A 1.0.0.0 127.255.255.254 255.0.0.0Class B 128.0.0.0 191.255.255.254 255.255.0.0Class C 192.0.0.0 223.255.255.254 255.255.255.0Class D 224.0.0.0 239.255.255.254MulticastingClass E 240.0.0.0 255.255.255.254For testing

Page 182: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Design

IP address ini bisa dikelompokkan dalam dua golongan IP address:1.Public IP address, adalah IP address yang secara global merupakan IP address yang unik yang terhubung dalam jaringan Internet. Untuk mendapatkan IP public ini anda harus menghubungi ISP anda untuk membeli suatu kelompok kecil IP public yang bisa anda gunakan untuk berkomunikasi keluar jaringan private anda.2.Private IP Address, dibatasi oleh range tertentu yang bisa dipakai oleh jaringan private akan tetapi tidak dapat dilihat oleh public Internet. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah menyediakan beberapa kelompok IP address private yang tidak pernah dipakai dalam global Internet. Tabel berikut ini adalah table Private IP address yang bisa anda gunakan dalam jaringan private anda, yang hanya bisa dipakai untuk komunikasi kedalam saja.

Class Type Start Address End AddressClass A 10.0.0.010.255.255.254Class B 172.16.0.0 172.31.255.254Class C 192.168.0.0192.168.255.254

Page 183: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Design

Untuk suatu host dalam jaringan private bisa berkomunikasi ke Internet maka memerlukan suatu server Proxy atau memerlukan suatu konfigurasi NAT – network address translation.

IP address bisa diberikan secara manual; secara dinamis oleh DHCP server; ataupun secara automatis dengan menggunakan Automatic IP Addressing (APIPA). Mulai Windows XP keatas, jika dalam suatu jaringan tidak diketemukan DHCP server, maka IP address akan didapat dari APIPA scheme. APIPA berada pada range IP address antara 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254.

Page 184: Planning _ Management (Computer Network)

Proxy Server

Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia ini Internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.

Page 185: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Khusus

Ada beberapa IP address yang mempunyai makna tertentu yang tidak boleh di pakai untuk IP pada host. Tabel berikut ini memberikan daftar IP address khusus

IP Address Pemakaian0.0.0.0 Network address ini digunakan oleh router untuk menandai default

route. Dengan default route kita tidak perlu mengisi routing table

yang berlebihan. (beberapa jenis router yang lama menggunakan

address ini sebagai broadcast address)Semua bit padaSuatu address dengan semua bit dari porsi network dari suatu porsi network address di set 0 merujuk pada suatu host pada network “ini”, pada suatu contoh:address adalah 0.65.77.233 – host specific pada network class Adi set 0 0.0.77.52 – host specific pada network class B

0.0.0.69 – host specific pada network class C

Page 186: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Khusus

IP Address PemakaianSemua bits pada Jika suatu address dimana porsi hostnya di set 0 berarti merujuk porsi host pada pada network itu sendiri, contoh :suatu address Network Class A address : 115.0.0.0di set 0 Network Class B address : 154.12.0.0

Network Class C address : 223.66.243.0

Semua bits dari Jika semua bit pada porsi host pada suatu address di set 1, maka iniporsi host dari merupakan pesan broadcast untuk semua host pada networksuatu address tersebut, contoh:di set 0 115.255.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada

network Class A 115.0.0.0154.90.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class B 154.90.0.0222.65.244.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network class C 222.65.244.0

Page 187: Planning _ Management (Computer Network)

IP Address Khusus

IP Address Pemakaian127.0.0.0 Address network ini adalah di reserve untuk keperluan address loopback. (catatan: Address ini di exclude pada range address pada Class A ataupin Class B). sementara address 127.0.0.1 merujuk pada local host.255.255.255.255Address ini digunakan untuk mengindikasikan pesan broadcast dimaksudkan ke semua host pada networl ini.

Page 188: Planning _ Management (Computer Network)

Subnet Mask

Page 189: Planning _ Management (Computer Network)

SubnetMask

Mengidentifikasikan bagian dari suatu “network” / jaringan dan porsi “host” dalam suatu IP address

Subnet masks dipakai untuk membuat keputusan routing

Classfull subnettingVariable length subnet masking (VLSM)Protocol routing

Page 190: Planning _ Management (Computer Network)

Kalkulasi SubnetMask

Seperti kita ketahui bahwa untuk address Class B yang kita pakai pada suatu jaringan akan memungkinkan kita memakai IP address sejumlah 65 ribuan hosts. Akan tetapi tidak ada satu jaringan yang bisa berisi host sejumlah itu dalam satu subnet tunggal, karena terbatasnya arsitektur jaringan yang ada. Untuk itulah cara yang paling aman adalah membagi satu jaringan tunggal tersebut kedalam banyak segmen jaringan dengan metoda subnetting.

Apa sih subnet itu? Subnet adalah sekelompok host (bisa komputer, switch atau lebih tepatnya piranti jaringan) pada satu segmen jaringan yang sama yang berbagi IP jaringan yang sama. Pada protocol TCP/IP umumnya, istilah jaringan dimaksudkan sebagai local area network. jaringan LAN bisa hanya mempunyai satu IP address jaringan tunggal, atau bisa saja jaringan yang memiliki banyak segmen jaringan dimana masing-2 segmen jaringan tersebut mempunyai address jaringan tersendiri.

Page 191: Planning _ Management (Computer Network)

Kalkulasi SubnetMask

Sebagai pembagian satu address jaringan tunggal menjadi banyak address jaringan atau banyak subnet. Sebagai acuan kita, table berikut ini adalah Class address untuk jaringan private untuk membedakan dengan IP address public diluar range private address.Class Type Start Address End AddressClass A 10.0.0.0 10.255.255.254Class B 172.16.0.0 172.31.255.254Class C 192.168.0.0 192.168.255.254

Page 192: Planning _ Management (Computer Network)

Kalkulasi SubnetMask

Kenapa harus dibagi menjadi subnet-2? Coba bayangin aja misal pada gambar disamping ini, satu company mempunyai jaringan dengan address Class B yang bisa memuat ribuan host IP address sampai 65 ribuan pada satu segment jaringan tunggal. Bagaimana anda akan memaintainnya? Akan sangat susah sekali memeliharanya dan juga administrasinya. Sementara arsitektur jaringan fisik terbatas pada jumlah host yang bisa dimuat dalam satu jaringan fisik.

Page 193: Planning _ Management (Computer Network)

Kalkulasi SubnetMask

Cara terbaik adalah dengan cara membagi jaringan address Class B ini menjadi banyak kelompok host atau subnet-2 yang mudah dipelihara dan jauh lebih gampang administrasinya. Perhatikan gambar berikut, dimana Class B tadi dibagi-2 menjadi kelompok jaringan subnet yang berbeda.

Page 194: Planning _ Management (Computer Network)

Keuntungan dari SubnetMask

Disamping memberikan tambahan address jaringan, subnetting sebuah jaringan memberikan banyak keuntungan berikut:1.Mengurangi congestion / kebanjiran jaringan dengan cara mengarahkan traffic dan mengurangi sinyal broadcast. Kita tahu bahwa sinyal broadcast itu sebatas segmen jaringan, tidak melewati segmen yang lain.2.Anda bisa mengisolasi masalah pada satu subnet, tidak melebar seperti jika anda hanya mempunyai satu jaringan tunggal yang besar3.Mengurangi usage CPU dengan cara mengurangi jumlah traffic broadcast4.Memperbaiki keamanan, keamanan bisa diberikan kepada subnet tertentu (dengan menggunakan extended access list pada network router) berdasarkan protocol atau address.5.Anda bisa menggunakan media berbeda dengan menggunakan subnet yang berbeda untuk setiap media yang berbeda.

Page 195: Planning _ Management (Computer Network)

SubnetMask

Suatu Subnet Mask adalah angka sebanyak 32 bit (dibagi menjadi 4

octet) yang meng-identifikasikan porsi address jaringan dari suatu IP

address. sebagai tambahan, router menggunakan subnet mask untuk

membedakan address subnet jaringan local dan address subnet jaringan

remote.

Page 196: Planning _ Management (Computer Network)

Default SubnetMask

Setiap Class IP address sudah termasuk default subnet mask nya. Dengan tidak adanya custom subnet mask, default subnet mask mendifinisikan pemisahan antara ID jaringan dan ID host. Untuk memahami konsep ini, bayangkan subnet mask sebagai mask (topeng) yang sebenarnya yang menutupi bagian dari suatu IP address. setiap komputer dan router menggunakan mask ini untuk menentukan ID jaringan dari setiap IP address yang harus dikirim. Bit-2 yang ditutupi topeng mask ini tidak menutupi identitas ID host.

Subnet Mask terdiri dari bit “1″ untuk setiap bit yang ditutupi. Dalam format decimal bertitik, setiap octet yang ditutupi oleh subnet mask memiliki nilai 255.

Page 197: Planning _ Management (Computer Network)

Default SubnetMask

Page 198: Planning _ Management (Computer Network)

Custom SubnetMask

Kebanyakan custom subnet mask menutupi bit-2 yang sama seperti pada default mask, dan kemudian menambah menutupi beberapa bit lagi pada octet berikutnya.Tanpa suatu custom subnet mask, setiap komputer yang ada pada jaringan anda akan menjadi bagian dari segmen fisik yang sama. Dengan custom subnet mask anda bisa menciptakan beberapa subnet (segmen jaringan) tambahan. Jika anda menambahkan bit dari panjang jumlah bit default subnet mask, maka bit-2 itu menjadi bagian dari subnet address, akan tetapi mengurangi jumlah bit-2 yang bisa dipakai oleh host ID.Seperti halnya default subnet maks, suatu custom subnet mask berkomposisi bit2 “1″ dari bit2 yang ditutupi. Dalam format decimal bertitik, setiap octet yang ditutupi oleh subnet mask bernilai 255. Nilai decimal dari sisa octet bervariasi tergantung jumlah bit yang dipakai oleh custom subnet mask.Host pada TCP/IP mengidentifikasikan ID jaringan dari suatu IP address dengan menerapkan subnet mask kepada address. bit2 pada address yang ditutupi (dimask – ditopengi) menunjukkan porsi address jaringan, sementara bit2 yang tidak ditutupi adalah porsi address host.

Page 199: Planning _ Management (Computer Network)

Memilih Suatu SubnetMask

Untuk mengkalkulasi subnet mask, pertama anda harus memutuskan terlebih dahulu berapa jumlah

subnet (segmen jaringan) yang anda butuhkan. Jika anda mempunyai 10 kantor cabang, anda

membutugkan setidaknya 10 subnet. Anda juga perlu memikirkan pertumbuhan di masa depan company anda berapa jumlah site (subnet) yang

akan tumbuh mungkin 5 tahun atau 10 tahun kedepan. Berikut ini menjelaskan dua metoda

untuk mengidentifikasikan angka subnet mask. Sebelumnya juga perlu anda memahami cara konversi IP address dari biner ke desimal dan

sebaliknya.

Page 200: Planning _ Management (Computer Network)

Memilih Suatu SubnetMask

Sebagai contoh company anda membutuhkan 10 subnet untuk jaringan Class B 162.199.0.0, nilai subnet mask yang harus anda gunakan berapa?

Berikut adalah langkah-2 menghitungnya.

Page 201: Planning _ Management (Computer Network)

Memilih Suatu SubnetMask

1. Tentukan jumlah subnet mask yang dibutuhkan (hal ini = 10 untuk mewakili 10 kantor cabang anda) dan kemudian konversikan nilai ini kedalam bentuk biner (10 = 1010).

2. Dari nilai biner tersebut (1010) ganti semua bit menjadi “1″, dan untuk sisa octetnya tambahkan dengan “0″ (1111 0000) untuk melengkapi 8 bit (octet)

3. Lalu conversikan ke decimal (1111 0000 = 240). Angka 240 ini adalah nilai custom mask

4. Kemudian langkah terakhir adalah menambahkan angka custom mask ini kepada default subnet mask (255.255.0.0 untuk Class B) sehingga custom subnet mask bernilai 255.255.240.0

Page 202: Planning _ Management (Computer Network)

Memilih Suatu SubnetMask

Atau metoda kedua gunakan table berikut ini (ingat ini hanya satu octet yang dipakai

sebagai custom mask):

Page 203: Planning _ Management (Computer Network)

Memilih Suatu SubnetMask

Missal untuk custom mask berikut 1111 0000 maka kita lihat dari table berada pada posisi bit ke 5, berarti custom subnet mask nya adalah 240 (jumlah nilai subnet mask bit ke 8 (= 128) ditambah nilai subnet mask ke 7 (=64) plus bit ke 6 (=32) plus bit ke 5 (=16) sama dengan total 240. Jadi jumlah subnet yang bisa dibuat adalah 14 subnet dengan masing-2 jumlah host (tergantung Class address, dalam hal ini Class B) sebanyak:Subnet mask 255.255.240.0 (1111 1111 1111 1111 1111 0000 0000 0000) jumlah bit yang dipakai untuk subnet mask adalah 20 berarti sisa bit untuk host adalah 12 (32 -20), jadi jumlah IP yang bisa dipakai host adalah (2^m -2) = 4094 host untuk setiap subnet.Setelah anda menyelesaikan nilai subnet mask, anda sudah juga perlu memastikan bahwa jumlah host yang ada pada subnet mask tersebut mencukupi untuk jaringan anda (jika hitungan anda benar, maka pasti klop antara subnet mask dan host yang ada pada jaringan tersebut).

Page 204: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 9VLSM

Page 205: Planning _ Management (Computer Network)

VLSM

Page 206: Planning _ Management (Computer Network)

VLSM

VLSM Variable Length Subnet Masking.

VLSM memberbaiki kekurangan metoda conventional subnetting.

Con

ven

tion

al

Su

bn

ett

ing

VL

SM

Su

bn

ettin

g

Source: www.tcpipguide.com

Page 207: Planning _ Management (Computer Network)

Contoh Kasus 4

Diketahui sebuah alamat jaringan 172.16.0.0/16 dan diminta untuk menyediakan 5 buah subnet yang masing-masing memiliki 100 host, dan 3 subnet yang masing-masing memiliki 2 host. Konfigurasi Jaringan:

Router B

Router A

Router C

Router D

Page 208: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian

Untuk menyediakan minimal 100 host diperlukan 7 bit (27 – 2 = 126).

Dengan demikian subnet yang dapat diambil adalah 16 – 7 = 9 bits.

Dengan tersedianya 9 bit untuk dijadikan subnet, maka secara keseluruhan total subnet yang bisa disediakan adalah 29 = 512 subnet.

Page 209: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian (Cont.)

1. 1010 1100 0001 0000 0000 0000 0000 0000 = 172.16.0.0

2. 1010 1100 0001 0000 0000 0000 1000 0000 = 172.16.0.128

3. 1010 1100 0001 0000 0000 0001 0000 0000 = 172.16.1.0

4. 1010 1100 0001 0000 0000 0001 1000 0000 = 172.16.1.128

5. 1010 1100 0001 0000 0000 0010 0000 0000 = 172.16.2.0

6. 1010 1100 0001 0000 0000 0010 1000 0000 = 172.16.2.128

dan seterusnya

Page 210: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian (Cont.)

Subnet no 1 – 5 digunakan untuk mengalamati sub-network yang dimaksud dalam soal.

Sedangkan untuk 3 buah subnet dengan jumlah host masing-masing 2 host, dapat diambil dari subnet ke-6 yaitu 172.16.2.128. Kita mengambil subnet tersebut dikarenakan subnet 1 s.d subnet ke-5 sudah digunakan untuk memenuhi permintaan 5 jaringan dengan host 100 per subnet.

Page 211: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian (Cont.)

1010 1100 0001 0000 0000 0010 1000 0000 = 172.16.2.128

7 bits untuk subnet

berikutnya

Dari nomor jaringan 172.16.2.128 yang mempunyai 7 bits sebagai bagian dari host, untuk memenuhi kebutuhan 2 host yang diminta per jaringan, maka hanya dibutuhkan 2 bit saja, sehingga sisa bit host (7 bit) dikurangi dengan 2 bit untuk alamat host, dengan sisa bit yang dapat digunakan untuk subnet-id adalah 5 bit.

Page 212: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian (Cont.)

1010 1100 0001 0000 0000 0010 1 000 0000 = 172.16.2.128

1010 1100 0001 0000 0000 0010 1 000 0100 = 172.16.2.132

1010 1100 0001 0000 0000 0010 1 000 1000 = 172.16.2.136

Subnet-Id Host-Id

Page 213: Planning _ Management (Computer Network)

Penyelesaian (Cont.)

Router B

Router A

Router C

Router D

172.16.0.0/25

172.16.0.128/25 172.16.1.0/25

172.16.1.128/25

172.16.2.0/25172.16.2.128/30

172.16.2.132/30

172.16.2.136/30

Page 214: Planning _ Management (Computer Network)

Contoh Kasus 5

Sebuah Network Kelas C dengan Net-Id = 201.45.222.0/24. Buatlah 6 buah subnet dengan ketentuan:1 subnet dengan kapasitas 126 host.1 subnet dengan kapasitas 62 host.4 subnet dengan kapasitas 14 host.

Page 215: Planning _ Management (Computer Network)

PenyelesaianSource: www.tcpipguide.com

Page 216: Planning _ Management (Computer Network)

Kasus 6

Buatlah alokasi VLSM dari alamat 192.168.1.0/24 untuk 5 jaringan dengan masing-masing host 12 host dan 5 jaringan dengan masing-masing host terdiri dari 2 hosts secara point-to-point. Router B

Router A

Router C

Router E

Router F

Router D

Page 217: Planning _ Management (Computer Network)

Kasus 7

Buatlah alokasi VLSM 202.155.19.0/24 untuk 1 jaringan dengan total host 58, 2 jaringan dengan masing-masing terdiri dari 25 hosts, 5 jaringan dengan jumlah host masing-masing 5 host dan 2 host masing-msing terdiri dari 2 hosts.

Page 218: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 10DHCP

Page 219: Planning _ Management (Computer Network)

DHCP

Page 220: Planning _ Management (Computer Network)

DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol (DCHP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP.Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

Page 221: Planning _ Management (Computer Network)

DHCP

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

Page 222: Planning _ Management (Computer Network)

DHCP

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

Page 223: Planning _ Management (Computer Network)

4 Langkah DHCP Client get IP from DHCP Server

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Page 224: Planning _ Management (Computer Network)

DHCP

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

Page 225: Planning _ Management (Computer Network)

Cara Kerja DHCP

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

Page 226: Planning _ Management (Computer Network)

Cara Kerja DHCP

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

Page 227: Planning _ Management (Computer Network)

Cara Kerja DHCP

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Page 228: Planning _ Management (Computer Network)

Cara Kerja DHCP

Page 229: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 11Router

Page 230: Planning _ Management (Computer Network)

Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah

jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai

routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack

(kumpulan/tumpukan) protokol tujuh-lapis OSI.

Page 231: Planning _ Management (Computer Network)

Routing

Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

Page 232: Planning _ Management (Computer Network)

Lapisan Jaringan/Network Layer

Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan.Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.

Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini. Router IP juga melakukan fungsi routing-nya di dalam lapisan ini.

Page 233: Planning _ Management (Computer Network)

Protokol Internet

Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), > Transmission Control Protocol (TCP).

Page 234: Planning _ Management (Computer Network)

Fungsi Router

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Page 235: Planning _ Management (Computer Network)

Fungsi Router

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Page 236: Planning _ Management (Computer Network)

Fungsi Router

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Page 237: Planning _ Management (Computer Network)

Analogi Router dan Swicth

Page 238: Planning _ Management (Computer Network)

Jenis-jenis Router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:1.static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.2.dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Page 239: Planning _ Management (Computer Network)

Router VS Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.

Page 240: Planning _ Management (Computer Network)

Produsen Router

Beberapa produsen router termasuk: 2Wire (www.2wire.com) 3Com (www.3com.com) Adtran (www.adtran.com) Alcatel (www.alcatel.com) Apple Computer (termed 'AirPort Base Stations') Asus (www.asus.com) Belkin (www.belkin.com) Buffalo Technology (www.buffalotech.com) Billion (www.billion.com) CANYON (www.canyon-tech.com) CISCO SYSTEMS, INC. (www.cisco.com) Cyclades Corporation (www.cyclades.com) D-Link Systems (www.dlink.com) Draytek (www.draytek.com)

Page 241: Planning _ Management (Computer Network)

Produsen Router

Enterasys Networks (www.enterasys.com) Ericsson AB (www.ericsson.com) Extreme Networks (www.extremenetworks.com) Funkwerk Enterprise Communications GmbH (www.bintec.net) Foundry Networks (www.foundrynet.com) Hawking Technologies (www.hawkingtech.com) Hewlett-Packard (www.hp.com) Huawei Technologies (www.huawei.com) ImageStream (www.imagestream.com) Juniper Networks (www.juniper.net) Lightning MultiCom (www.lightning.ch) LINKSYS (www.linksys.com) Lucent Technologies (www.lucent.com) Marconi (www.marconi.com) Mikrotik (www.mikrotik.com) Motorola (www.motorola.com)

Page 242: Planning _ Management (Computer Network)

Produsen Router

MRV Communications (www.mrv.com) NetComm (www.netcomm.com) NETGEAR (www.netgear.com) Nortel (www.nortel.com) PacketFront (www.packetfront.com) Pivotal Networking (global.acer.com) Redback Networks (www.redback.com) Siemens AG (www.siemens.com) SMC Networks (www.smc.com) Tellabs (www.tellabs.com) U.S. Robotics (www.usr.com) Zoom Telephonics (www.zoom.com) Trendware (www.trendware.com) ZyXEL (www.us.zyxel.com)

Page 243: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 12Router

Page 244: Planning _ Management (Computer Network)

MEMAHAMI PIRANTI ROUTER – KOMPONEN INTERNAL ROUTER, PROSES BOOTING, DAN

CONFIGURATION REGISTER, SERTA KEBUTUHAN MINIMUM DAN REKOMENDASI SEBUAH ROUTER

Router Network

Page 245: Planning _ Management (Computer Network)

Router Network

Router adalah piranti jaringan yang memungkinkan kita bisa menghubungkan inter-network dan memungkinkan forwarding packet secara cerdik. Router network digunakan untuk menghubungkan layanan WAN dan secara optional memberikan keamanan jaringan dasar melalui packet filter (dengan menggunakan extended access lists). Pemilihan dasar router network adalah sangat kritis dalam hal kita membangun koneksi WAN; membuat syste m keamanan tingkat advance; dan melakukan management network.

Router network adalah piranti layer 3 atau layer network yang digunakan untuk koneksi antar jaringan baik untuk jaringan LAN maupun WAN. Router network menggunakan IP address logical untuk menentukan path atau jalur mereka dan juga memberikan kebutuhan koneksi seperlunya untuk mengkases remote site.

Page 246: Planning _ Management (Computer Network)

Router Network

Suatu router network haruslah mempunyai sifat yang fleksibel dan juga kebutuhan fungsional untuk bisa memenuhi jaringan modern. Sebuah router network jenis modular dengan minimum satu interface LAN (Erhernet 10 Mbps atau Fast Ethernet 100 Mbps) dan juga mendukung beberapa module WAN (seperti serial 0/1 yang biasa dipakai untuk koneksi protocol PPP; koneksi ISDN baik ISDN BRI maupun ISDN Pri; frame relay, ATM atau lainnya) lebih disukai (seperti jenis Cisco seri 2600) dibanding jenis permanent (seperti jenis lama Cisco 2500).

Gambar diatas ini adalah contoh diagram sebuah router dengan dua interface Ethernet LAN E0 dan E1 dan sebuah interface serial S0. Masing-2 interface mempunyai pengendali In dan Out dan juga Route table.

Page 247: Planning _ Management (Computer Network)

Router Network Diagram

Page 248: Planning _ Management (Computer Network)

Komponen Internal Router

Router network juga mirip dengan sebuah komputer, dia mempunyai komponen internal yang harusnya anda kenali dan fahami:1.ROM: Read only memory yang bersifat non-volatile, sudah diprogram dan tetap walau router dihidupkan atau dimatikan. Isi ROM sudah di program dipabrik dan tidak bisa diedit atau di delete informasi didalamnya. ROM berfungsi utuk menyimpan software IOS operating system dari router dan juga program POST (Power-on Self-Test). Jika router dihidupkan, ia menggunakan IOS image yang disimpan didalamnya untuk keperluan start-up.2.Flash: adalah memory yang bersifat non-volatile juga, yang juga bisa permanen walau router dimatikan atau dihidupkan dan lazim disebut sebagai memory yang bersifat EEPROM (Electronic Erasable Programmable Read-Only Memory). Cisco menggunakan Flash memory untuk menyimpan paten program Cisco yang disebut IOS. Dia menyimpan program dimana anda bisa memilih opsi-2 dalam konfigurasi sebuah router. IOS program yang disimpan didalam flash disebut Image. Flash memory bisa menyimpan beberapa image IOS dalam satu flash dan andapun bisa memilih IOS yang mana akan dipakai. IOS image biasa dibackup kedalam server TFTP sebagai backup image.

Page 249: Planning _ Management (Computer Network)

Komponen Internal Router

3. RAM (Random Access Memory): adalah volatile, yang bersifat menyimpan data sementara saat router hidup. Jika dimatikan maka semua informasi yang ada didalamnya akan terhapus. RAM dipakai untuk menyimpan konfigurasi router saat ini, dan juga untuk keperluan caching, buffering, dan menyimpan routing table.

4. NVRAM: tidak seperti RAM, Nonvolatile RAM (NVRAM) bersifat non-volatile yang tetap menyimpan isinya jika router dimatikan. NVRAM dipakai untuk menyimpan konfigurasi Startup (startup-config) dan register konfigurasi virtual. Saat dihidupkan, maka yang di load adalah sama dengan data yang disimpan di NVRAM ini. Jika anda mengubah konfigurasi router, maka pastikan untuk menyimpannya dengan command write memory agar bisa tersimpan apa yang telah dikonfigure.

Perlu diingat bahwa memory non-volatile (ROM, Flash, NVRAM) akan tetap tersimpan walau router dimatikan. Akan tetapi untuk RAM akan terhapus jika router dimatikan.

Page 250: Planning _ Management (Computer Network)

Proses Booting Router

Saat router dihidupkan maka ia akan menjalankan proses booting sebagai berikut:1.POST akan memeriksa hardware router. saat proses POST selesai dengan sukses, maka system LED OK indicator akan meyala.2.Router akan akan memuatkan / loading image IOS kedalam RAM3.Router kemudian load file konfigurasi kedalam RAM yang merupakan proses konfigurasi router dari data konfigurasi startup-config.

Page 251: Planning _ Management (Computer Network)

Flowchart Urutan Saat Router Loading IOS

Diagram ini menunjukkan urutan dari loading IOS saat router network dihidupkan.

Router pertama kali menjalankan POST untuk

memeriksa hardware router sampai selesai. Kemudian

router memeriksa konfigurasi register kalau ada IOS, jika ada

maka IOS akan di load, jika tidak ada IOS maka akan

mencari IOS dengan urutan dari Flash -> TFTP Server -> ROM.

Page 252: Planning _ Management (Computer Network)

Karakteristik Router

1. Untuk semua tujuan address dimana data akan dikirim, maka address layer 3 akan dipakai (yaitu address jaringan)

2. Pemilihan jalur selalu optimal3. Forwarding paket berdasarkan isian pada table routing.

Jalur optimal dapat dipilih dari kemungkinan banyak pilihan.

4. Router menggunakan protocol routing untuk menkomunikasikan informasi routing dengan roouter lainnya. Untuk jaringan-2 yang berskala besar sangat dianjurkan untuk memakai routing dynamic seperti RIP; EIGRP; OSPF.

5. Secara default, semua paket broadcast akan di blok, seperti packet broadcast dari DHCP server.

6. Harus menggunakan kedua address layer 2 (MAC) dan juga address layer 3.

7. Security dan pengendalian dapat diimplementasikan pada layer 3 dengan menggunakan extended access-list.

Page 253: Planning _ Management (Computer Network)

Network Router Diagram

Sebuah router bagusnya bisa dimounted pada rack (rack mounted) didalam lokasi yang aman dari segala macam masalah lingkungan. Dengan penggunaan packet filter,

router bisa digunakan untuk memfilter packet yang tidak diinginkan. Dengan extended access lists router bisa

digunakan untuk memfilter berdasarkan IP address dan juga protocol dan jenis layanan.

Page 254: Planning _ Management (Computer Network)

Router Network

Karena router network digunakan untuk menentukan arah atau jalur maka router memerlukan konfigurasi protocol routing dinamis. Protocol routing seperti RIP; IS-IS; OSPF; EIGRP; dan BGP dapat digunakan untuk bertukar informasi topology routing secara automatic. Static dan Default route dapat juga digunakan untuk lingkungan yang sederhana untuk menjamin interkoneksi.

OSPF bisa menjadi protocol IP routing yang digunakan pada backbone WAN corporate untuk menghungungkan masing-2 remote site / business units. Switches layer 3 dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja inter-VLAN berdasarkan kecepatan routing.

Page 255: Planning _ Management (Computer Network)

Router Network

Pemilihan router untuk infrastrucktur WAN anda haruslah memenuhi persyaratan standard berkut:1.Mendukung IP routing2.Seharusnya modular dan rack-mounted (hanya opsional)3.Mendukung protocol routing OSPF untuk koneksi ke jaringan core global corporate WAN anda4.Mendukung jenis koneksi WAN jika memang diperlukan seperti frame relay; jaringan ISDN; analog PSTN dan ATM.5.Mendukung paket filter (extended access-list)6.Untuk Cisco haruslah dengan IOS 12.1 keatas7.Mendukung interface command line, telnet dan manajemen SNMP v28.Mendukung IP multicasting (CGMP, IGP dan PIM)

Fungsional internetwork dipengaruhi dengan kuat oleh performa dan opsi konfigurasi yang diberikan oleh layanan router yang dipasang dan juga layanan interkoneksi WAN. Layanan seperti QoS (Quality of Services), IP multicast dan extended access-list, bisa jadi tidak tersedia pada router low-end, sehingga layanan seperti VoIP dan kolaborasi interaktif menjadi tidak mungkin.

Page 256: Planning _ Management (Computer Network)

Pertemuan 13Router

Page 257: Planning _ Management (Computer Network)

MEMAHAMI ROUTING PROTOCOL, ATONOMOUS SYSTEM, DISTANCE VECTOR ROUTING, ROUTING LOOPS DAN BEBERAPA METODA MEMINIMALKAN

ROUTING LOOPS

Routing Protocol

Page 258: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Routing Protocol

Dalam suatu jaringan local atau LAN, maka umumnya semua piranti jaringan terhubung dengan satu atau beberapa Switch dengan menggunakan kabel LAN. Lain halnya dengan jaringan wireless, piranti wireless adapter terhubung dengan menggunakan frequency radio.

Sementara untuk koneksi jaringan antar LAN melalui WAN, mereka masing-masing terhubung lewat router dan routing protocol. Router Cisco anda, dia bisa mengirim dan melewatkan paket hanya jika dia sudah diprogram di routing tablenya. Agar sebuah router bisa me-route / melewatkan packet, minimal sebuah router harus mengetahui:Alamat (IP) PenerimaRouter tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan lebih luasRoute/lintasan yang bisa dilewatiRoute terbaik ke setiap jaringanInformasi routing

Page 259: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami Routing Protocol

Routing adalah process transfer data melewati internetwork dari satu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya. Sementara suatu Bridge menghubungkan segmen-2 jaringan dan berbagi traffic seperlunya menurut address hardware. Suatu router menerima dan mem-forward traffic sepanjang jalur yang sesuai / tepat menurut address software. Konsequensinya, Bridges beroperasi pada layer Data Link (Layer 2) pada model OSI, makanya Bridge disebut piranti layer 2. Sementara Router bekerja pada layer Network / Layer 3 dan lazim disebut sebagai piranti layer 3.

Didalam IP network, routing dilakukan menurut table IP routing. Semua IP hosts menggunakan routing table untuk melewatkan / forward traffic yang diterima dari router lain atau hosts.

Page 260: Planning _ Management (Computer Network)

IP Routing Protocol

IP routing protocol memberikan komunikasi antar router. IP routing protocol mempunyai satu tujuan utama – mengisi routing table dengan jalur (route) terbaik dan terkini yang bisa dia dapatkan. Walaupun kelihatan nya simple, akan tetapi dalam proses dan opsinya sangat rumit. Beberapa terminology perlu juga dipahami dalam kaitannya dengan routing protocol ini.Routing protocol mengisi table routing dengan informasi routing, misal RIP atau IGRPRouted protocol adalah protocol dengan karakteristic layer 3 network layer yang men-definisikan logical addressing dan routing, misal IP dan IPX. Packet-2 yang didefinisikan oleh porsi network layer dari protocol-2 ini bisa di routed / dilewatkan.Routing type merujuk pada routing protocol seperti link-state atau distance-vector.

Page 261: Planning _ Management (Computer Network)

IP Routing Protocol

IP routing table mengisi routing table dengan lintasan yang valid dan bebas loop, disamping itu routing protocol juga menjaga terjadinya looping. Route / lintasan yang ditambahkan ke dalam tebel routing berisiSubnet number, misal 172.200.100.0interface out – dimana paket akan diforward dan dikirim ke subnet tersebut, missal s0, s1, atau eoIP address dari router berikutnya atau hop berikutnya yang seharusnya menerima paket ditujukan ke subnet tersebut

Page 262: Planning _ Management (Computer Network)

IP Routing Protocol

Secara umum routing protocols mempunyai beberapa tujuan seperti dirangkum berikut ini:Secara dinamis mempelajari dan mengisi routing table dengan sebuah lintasan bagi semua subnet yang ada dalam jaringanJika ada lebih dari satu lintasan untuk sebuah subnet, maka routing protocol menempatkan lintasan terbaik ke dalam routing table.Memberitahukan jikalau lintasan dalam routing table tidak lagi valid, dan menghapus lintasan tersebut dari rauting tableJika suatu lintasan di dalam routing table di hapus dan lintasan lain yang dipelajari dari router sekitarnya tersedia, maka akan ditambahkan ke routing table.Untuk menambahkan lintasan baru, atau mengganti lintasan dengan yang baru secepat mungkin. Waktu antara hilangnya route / lintasan dan usaha mendapatkan lintasan baru penggantinya disebut convergence time.Yang terakhir adalah mencegah terjadinya routing loops.

Page 263: Planning _ Management (Computer Network)

IP Routing Protocol

Autonomous Systems dan Routing Protocols

Seperti kita ketahui suatu router menghubungkan dua network / jaringan. Sebuah network / jaringan adalah sebuah segmen dengan address network yang unik. Akan tetapi dengan IP, istilah network bisa mendefinisikan dua arti yang berbeda:Sebuah segmen dengan sebuah IP address unik (biasanya merujuk pada sebuah subnet)Sebuah IP Address network yang diberikan kepada suatu organisasi (organisasi tersebut bisa men-subnet address kedalam beberapa address network)

Setiap organisasi yang diberikan sebuah address network dari ISP dianggap sebagai suatu “autonomous system (AS)”. Setelah itu organisasi tersebut bisa saja bebas membentuk satu jaringan yang besar, atau membagi network nya ke dalam subnet-2.

Page 264: Planning _ Management (Computer Network)

Memahami routing - Autonomous System

Page 265: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Pada diagram diatas ini adalah sebuah Autonomous System atau AS. Dari luar (ISP) Autonomous System ini secara keseluruhan diidentifikasikan sebagai sebuah network address class B. Didalam Autonomous System, router digunakan untuk membagi network kedalam subnet-2. Router yang ada didalam Autonomous System hanya mengetahui route / jalur yang ada didalam Autonomous System itu sendiri, akan tetapi tidak memantain informasi tentang route diluar Autonomous System. Router yang ada di border / perbatasan Autonomous System disebut sebagai AS border router. router ini memaintain informasi route baik route di dalam maupun diluar border router AS.

Setiap Autonomous System diidentifikasikan oleh sebuah nomor AS. Nomor AS ini bisa secara local di administrasi, atau di register ke Internet jika memang bersinggungan dengan public network / internet.

Router-2 didalam suatu Autonomous System digunakan untuk men-segment (subnet) suatu network. dan juga, router-2 tersebut bisa digunakan untuk menghubungkan beberapa AS secara bersama. Router menggunakan routing protocol untuk secara dinamis menemukan jalur / route, membangun routing table, dan membuat keputusan tentang bagaimana harus mengirim paket melalui internetwork.

Page 266: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Routing protocol bisa diklasifikasikan berdasarkan apakah mereka melewatkan traffic didalam atau antara Autonomous System.Interior Gateway Protocol (IGP) – protocol yang melewatkan traffic didalam Autonomous SystemExterior Gateway Protocol (EGP) – protocol yang melewatkan traffic keluar atau antar Autonomous SystemBorder Gateway Protocol (BGP) – adalah versi pengembangan dari EGP yang melewatkan traffic antar Autonomous System.

Page 267: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Pada diagram ini adalah sebuah Autonomous System yang terhubung ke internet melalui router ISP. Router-2 yang ada didalam Autonomous System menjalankan Interior Gateway Protocol (IGP) untuk mencari route didalam Autonomous System. AS border router yang menghubungkan antara Autonomous System dan ISP menjalankan kedua Interior Gateway Protocol (IGP) agar bisa berkomunikasi dengan router-2 didalam Autonomous System, dan Exterior Gateway Protocol (EGP) agar bisa berkomunikasi dengan router diluar Autonomous System. Border router AS ini mengumpulkan informasi routing diluar Autonomous System.

Berikut ini adalah IP routing protocol yang didukung oleh router Cisco.RIP (Routing Information Protocol)IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)OSPF (Open Shortest Path First OSPF)

Page 268: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Distance Vector Routing

RIP dan IGRP keduanya menggunakan metoda distance vector routing, walaupun IGRP menawarkan banyak pengembangan dari RIP

Page 269: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Pada contoh berikut, kita menggunakan hop count sebagai suatu metric cost untuk mengetahui network. Router #1 hanya mengetahui network-2 yang terhubung kepada router tersebut saja yaitu network A dan B. Dan masing-2 network mempunyai harga 1 hop count untuk melintas dari satu network A ke B atau sebaliknya. Pengetahuan ini di broadcast kepada router-2 tetangganya, sehingga router #2 yang hanya mengetahui network B dan C menambah dalam tabelnya dengan pengetahuan network A yaitu 2 hop count.

Router #2 mengetahui network yang terhubung kepadanya saja yaitu network B dan C, dan membroadcast pengetahuannya kepada router #3 dan router #1. Router #1 menambah dalam tabelnya network C yang berharga 2 hop count. Router #3 yang hanya mengetahui network C dan D menambah dalam tabelnya network B yang berharga 2 hop count. Begitu seterusnya router-2 memperlajari routing information dari router disebelahnya sehingga bisa digambarkan seperti pada table dibawah berikut ini setelah semua router mencapai convergence.

Page 270: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Router 1 Router 2 Router 3Network A = 1 hopNetwork A = 2 hopNetwork A = 3 hopNetwork B = 1 hopNetwork B = 1 hopNetwork B = 2 hopNetwork C = 2 hopNetwork C = 1 hopNetwork C = 1 hopNetwork D = 3 hop Network D = 2 hop Network D = 1 hop

Distance Vector routing mempunyai prinsip-2 berikut:Router mengirim update hanya kepada router tetangganyaRouter mengirim semua routing table yang diketahuinya kepada router tetangganyaTable ini dikirim dengan interval waktu tertentu, dimana setiap router dikonfigure dengan interval update masing-2Router memodifikasi tabelnya berdasarkan informasi yang diterima dari router teangganya.

Page 271: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Karena router-2 menggunakan metoda distance vector routing dalam mengirim

informasi table routing secara keseluruhan dengan interval waktu yang tertentu, mereka

ini rentan terhadap suatu kondisi yang disebut routing loop (juga disebut sebagai kondisi count-to-infinity). Seperti halnya dengan

bridging loop pada STP, routing loop terjadi jika dua router berbagi informasi yang

berbeda.

Page 272: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Metoda-2 berikut dapat digunakan untuk meminimalkan efek dari routing loop:Split horizon, metoda split ini memungkinkan router melakukan trackin terhadap datang nya informasi dari router mana. Router tidak melaporkan informasi routing kepada router pada jalur yang sama. Dengan kata lain router tidak melaporkan informasi kembali kepada router yang memberi informasi tersebut.

Page 273: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Split horizon dengan Poison reverse, atau disebut juga metoda poison reverse. Router-2 tetap mengirim informasi route kembali kepada router pada hop berikutnya, akan tetapi mengabarkan jalur tersebut sebagai unreachable. Jika router pada hop berikutnya tadi mengetahui kalau jalur / router tersebut masih bisa dicapai, maka informasi diabaikan. Jika jalur ternyata time-out, maka route segera di set sebagai unreachable. Convergence terjadi lebih cepat dengan metoda poison reverse dibandingkan simple split horizon. Akan tetapi menghasilkan traffic yang lebih besar sebab seluruh routing table di broadcast setiap kali suatu update dikirim.

Page 274: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Triggered updates, router-2 yang menerima informasi yang diupdate (perubahan) akan mem-broadcast perubahan tersebut segera ketimbang menunggu interval. Dengan cara ini router mem-broadcast routing table secara periodic, akan tetapi jika ada perubahan maka router segera mem-broadcast langsung perubahan tersebut.

Page 275: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Triggered updates, router-2 yang menerima informasi yang diupdate (perubahan) akan mem-broadcast perubahan tersebut segera ketimbang menunggu interval. Dengan cara ini router mem-broadcast routing table secara periodic, akan tetapi jika ada perubahan maka router segera mem-broadcast langsung perubahan tersebut.

Page 276: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Hold downs, dengan metoda ini, router-2 akan “hold” (menahan) suatu update yang berusaha mengembalikan link yang expired. Periode waktu umumnya merefleksikan waktu yang diperlukan untuk mencapai convergence pada network.

Page 277: Planning _ Management (Computer Network)

Routing Protocol

Metoda Distance Vector mempunyai keuntungan berikut:Relative terbukti stabil, yang merupakan algoritme original routingRelative gampang dipelihara dan di implementasikanKebutuhan bandwidth bisa diabaikan untuk environment LAN typical.

Kerugian dari Distance vector adalah sebagai berikut:Membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai convergence (update dikirim dengan interval waktu tertentu).Router melakukan kalkulasi routing table nya sebelum mem-forward perubahan tabelnyaRentan terjadinya routing loopKebutuhan bandwidth bisa sangat besar untuk WAN atau environment LAN yang kompleks.