plagiat merupakan tindakan tidak terpuji filei pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat kecamatan...
TRANSCRIPT
i
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT KECAMATANWIROBRAJAN, KOTA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2012 TERKAIT
PENYAKIT HIPERTENSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S.Farm. )
Program Studi Farmasi
Oleh :
Christiani Oki Moron
NIM : 088114155
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Jangan kamu kawatir tentang apapun juga.
Tetapi nyatakanlah keinginanmu kepada Tuhan dalam doa danpermohonan ( Filipi 4:6 )
Hal pertama yang perlu diingat untuk menjadi sukses:
“lakukan segala sesuatu dari hati”
Dengan bangga kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Papa Petrus Peratan Moron dan Mama Yuliana Katnesi,
ade Giovanni Nino Moron dan ade Axtrishania Lucia Lomi Moron,
Angel, Lery, Opa, Oma, To’o, Ti’i, dan basudara semua
almamater tercinta…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala cinta, berkat, kesempatan dan pertolongan-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta pada tahun 2012 terkait penyakit
hipertensi”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini bukanlah suatu hal yang
mudah. Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M. Kes., Apt. selaku dosen pembimbing
yang dengan penuh kesabaran telah memberikan petunjuk, saran, arahan, dan
bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
2. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt dan bapak Yoseph Wijoyo, M.Si., Apt
selaku dosen penguji yang telah memberi kritik dan saran sehingga skripsi ini
menjadi lebih baik.
3. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Bapak Ipang Djunarko, M.
Sc., Apt. yang telah memperlancar jalannya penelitian.
4. Semua responden di Kecamatan Wirobrajan yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk mengisi kuisioner penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bapak Lurah Pakuncen, Bapak Lurah Wirobrajan, Ibu Lurah Patangpuluhan yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Kecamatan
Wirobrajan serta Bapak/ Ibu ketua RT dan RW yang telah membantu penulis
selama penelitian di Kecamatan Wirobrajan.
6. Walikota D.I Yogyakarta c.q BAPPEDA Kota Yogyakarta serta Bapak Camat
Wirobrajan yang telah memberikan ijin dan membantu penulis selama penelitian
dilaksanakan.
7. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan informasi-
informasi terkait penyakit hipertensi yang sangat bermanfaat untuk penelitian ini.
8. Dokter rumah Sakit Panti Rapih, dr. FX. Purnama, Sp.PD dan dokter jaga
poliklinik Universitas Sanata Dharma Paingan sebagai konsultan kuisioner yang
telah banyak memberikan saran pada penyusunan kuisioner.
9. Papa Petrus, mama Yuli, ade Gany, ade Shania, Angel Dopo, Lery Tona dan
semua keluarga di Kupang yang tak henti-hentinya mengirimkan doa, semangat,
kata-kata penguatan, dorongan dan bantuan sampai skripsi ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
10. Teman-teman seperjuangan, Johana Maria Phinansia Waso Rato, Gita Thessa
Lonika, Singgih Janu, yang selalu saling menyemangati, saling mendukung dalam
kebersamaan selama proses penelitian.
11. Sahabat-sahabat dalam suka dan duka di kontrakan: Densy lombok, Ida cenuu dan
Nancy Rodhuu yang selalu ada buat penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Kakak Ivon Duhan, kakak Nani, bapak dan ibu kost serta teman-teman di kost
PELANGI yang selalu memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
13. Sahabat-sahabat: Ivon, Ermen, Nitha, Itin yang dengan cara mereka sendiri telah
banyak membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Acik, Lina,
teman-teman kelas C 2008 dan teman-teman FKK B 2008 yang telah
menyemangati penulis selama penyelesaian skripsi ini.
14. Saudara-saudari terkasih Komunitas Sant’Egidio Jogjakarta yang selalu
mendukung penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang ikut ambil
bagian dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa karya
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya untuk pengabdian pada masyarakat
terutama mengenai penyakit hipertensi.
Yogyakarta,1 Juli 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………………. v
PRAKATA .………………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………....... xv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… xvi
INTISARI ………………………………………………………………………… xvii
ABSTRACT ………………………………………………………………………. xviii
BAB I PENGANTAR .……………………………………………………………… 1
A. Latar belakang …………………………………………………………………... 11. Permasalahan ……………………………………………………………….. 42. Keaslian penelitian ………………………………………………………….. 53. Manfaat penelitian ………………………………………………………….. 6
B. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………….. 71. Tujuan Umum ………………………………………………………………. 72. Tujuan Khusus ……………………………………………………………… 7
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ………………………………………………. 8A. Pengetahuan……………………………………………………………………… 8B. Sikap …………………………………………………………………………… 11C. Tindakan ……………………………………………………………………….. 13D. Hipertensi ………………………………………………………………………. 15
1. Pengertian ………………………………………………………………….. 152. Klasifikasi Tekanan Darah…………………………………………………. 153. Etiologi …………………………………………………………………….. 164. Faktor Resiko ………………………………………………………………. 195. Patofisiologi ………………………………………………………………... 216. Pencegahan ………………………………………………………………… 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Penanganan ………………………………………………………………… 23E. Keterangan Empiris ……………………………………………………………. 23BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………………... 24A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………………………….. 24B. Variabel Penelitian …………………………………………………………….. 24C. Definisi Operasional …………………………………………………………… 25D. Subyek Penelitian dan Sampling ………………………………………………. 27E. Instrument Penelitian …………………………………………………………... 29F. Tata Cara Penelitian …………………………………………………………… 34
1. Penentuan lokasi …………………………………………………………… 342. Pengurusan ijin …………………………………………………………….. 343. Pembuatan instrumen penelitian …………………………………………….354. Sampling …………………………………………………………………… 375. Penyebaran kuisioner ……………………………………………………… 376. Pengolahan data ……………………………………………………………. 38
G. Analisis Hasil Penelitian ……………………………………………………….. 40H. Kelemahan Penelitian …………………………………………………………. 42BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….......... 43A. Karakteristik Demografi Responden …………………………………………... 43B. Pengetahuan Responden Terkait Penyakit Hipertensi …………………………. 50C. Sikap Responden Terhadap Penyakit Hipertensi ………………………………. 59D. Tindakan Responden Terkait Penyakit Hipertensi …………………………….. 68BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………80A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 80B. Saran …………………………………………………………………………… 81DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 82LAMPIRAN ……………………………………………………………………….. 86BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………………………. 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I . Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII ………………….. 16
Tabel II. Obat- obat antihipertensi ………………………………………. 25
Tabel III. Kategori item pernyataan pada tingkat pengetahuan respondendengan jenis pernyataan favorable dan unfavorable …………... 32
Tabel IV. Kategori item pernyataan pada bagian sikap responden denganjenis pernyataan favorable dan unfavorable …………………… 32
Tabel V. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan usia ……………. 44
Tabel VI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan jenis kelamin………………………………………………………………….. 45
Tabel VII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kelurahan sebagailokasi penelitian ………………………...……………………… 45
Tabel VIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan status pernikahan………………………………………………………………….. 46
Tabel IX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkatpendidikan……………………………………………………… 47
Tabel X. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan status pekerjaan………………………………………………………………….. 47
Tabel XI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan penderita hipertensidan non hipertensi………………………………………………. 48
Tabel XII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan latar belakanginformasi tentang penyakit hipertensi ………………………….. 49
Tabel XIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan sumber informasitentang penyakit hipertensi …………………………………….. 50
Tabel XIV. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuanterkait penyakit hipertensi ……………………………………… 50
Tabel XV. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataanpengetahuan…………………………………………………….. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel XVI. Hasil uji normalitas pada tingkat pengetahuan responden diKecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta …………………….. 53
Tabel XVII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan kategori usia ……………………………………………….. 54
Tabel XVIII Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan asal kelurahan sebagai lokasi penelitian ………………....... 55
Tabel XIX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan status pernikahan ……………………………………………56
Tabel XX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan tingkat pendidikan …………………………………………. 57
Tabel XXI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan status pekerjaan ……………………………………………. 58
Tabel XXII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan latar belakang informasi …………………………………… 59
Tabel XXIII Distribusi sikap responden terkait penyakit hipertensi ………… 60
Tabel XXIV. Distribusi jumlah responden (%) yang mempunyai sikap positifdan sikap negatif ……………………………………………….. 61
Tabel XXV. Hasil uji normalitas pada sikap responden …………………...... 62
Tabel XXVI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danrentang usia……………………………………………………... 63
Tabel XXVII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danasal kelurahan sebagai lokasi penelitian ………………………. 64
Tabel XXVIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danstatus pernikahan ………………………………………………. 65
Tabel XXIX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap dantingkat pendidikan …………………………………………….. 66
Tabel XXX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap dantingkat pekerjaan ………………………………………………. 67
Tabel XXXI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danlatar belakang informasi ……………………………………….. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel XXXII. Distribusi tindakan responden berdasarkan tempat membeliobat……………………………………………………………... 69
Tabel XXXIII. Distribusi tindakan responden berdasarkan intensitas mengontroltekanan darah ………………………………………………….. 70
Tabel XXXIV. Distribusi tindakan responden untuk menjaga kesehatan ……… 71
Tabel XXXV. Distribusi tindakan responden apabila lupa meminum obat……. 72
Tabel XXXVI. Distribusi tindakan responden berdasarkan makanan yangdikonsumsi……………………………………………………… 73
Tabel XXXVII. Distribusi tindakan responden ketika memeriksakan diri kedokter…………………………………………………………… 74
Tabel XXXVIII. Distribusi tindakan responden saat merasakan gejala hipertensi…………………………………………………………….......... 76
Tabel XXXIX. Distribusi tindakan responden untuk menghindari resiko timbulnyahipertensi ………………………………………………………. 77
Tabel XL. Distribusi tindakan responden untuk menjaga tekanan darah dalambatas normal……………………………………………………. 78
Tabel XLI. Distribusi tindakan terhadap durasi mengkonsumsi obatantihipertensi …………………………………………………… 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah ………….. 19
Gambar 2. Mekanisme patofisiologi dari penyakit hipertensi …………………. 22
Gambar 3. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataanpengetahuan………………………………………………………... 52
Gambar 4. Distribusi jumlah repsonden (%) pada kategori pernyataansikap………………………………………………………………… 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner penelitian ………………………………………….... 89
Lampiran 2. Surat ijin BAPPEDA …………………………………………... 90
Lampiran 3. Surat ijin konsultasi kuisioner dengan dokter jaga poliklinikkampus III USD ……………………………………………… 93
Lampiran 4. Surat ijin konsultasi kuisioner dengan dokter Rumah Sakit PantiRapih………………………………………………………….. 94
Lampiran 5. Surat ijin penelitian di Kelurahan Pakuncen yang pertama…………………………………………………………………. 95
Lampiran 6. Surat ijin penelitian di Kelurahan Pakuncen yang kedua …… 97
Lampiran 7. Data monografi Kelurahan Pakuncen ………………………… 100
Lampiran 8. Surat ijin penelitian di Kelurahan Patangpuluhan …………… 103
Lampiran 9. Data monografi Kelurahan Patangpuluhan …………………… 106
Lampiran 10. Surat ijin penelitian di Kelurahan Wirobrajan yang pertama………………………………………………………………… 109
Lampiran 11. Surat ijin penelitian di Kelurahan Wirobrajan yang kedua………………………………………………………………… 111
Lampiran 12. Data monografi Kelurahan Wirobrajan ………………………. 114
Lampiran 13. Data angka kejadian penyakit hipertensi di Kota Yogyakarta, DIY………………………………………………………………… 117
Lampiran 14. Data rawat inap pasien penyakit hipertensi esensial (primer)………………………………………………………………… 118
Lampiran 15. Data rawat inap pasien hipertensi portal tahun 2009-2011 dariDinas Kesehatan Provinsi DIY ……………………………….. 121
Lampiran 16. Data rawat inap pasien hipertensi lainnya tahun 2007-2011 dariDinas Kesehatan Provinsi DIY ……………………………… 126
Lampiran 17. Uji reliabilitas variabel pengetahuan ………………………… 123
Lampiran 18. Uji reliabilitas variabel sikap ………………………………… 124
Lampiran 19. Karakteristik responden ………………………………………. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 20. Uji normalitas skor pengetahuan …………………………….. 129
Lampiran 21. Hasil uji Mann-Whitney pada tingkat pengetahuan variabel jeniskelamin ………………………………………………………. 130
Lampiran 22. Uji Mann-Whitney terhadap tingkat pengetahuan dengan variabelstatus pekerjaan ……………………………………………… 131
Lampiran 23. Uji Mann-Whitney pada tingkat pengetahuan dengan variabelstatus pernikahan responden ………………………………… 132
Lampiran 24. Uji Mann-Whitney terhadap tingkat pengetahuan dengan variabelpenderita hipertensi atau bukan penderita hipertensi ………… 133
Lampiran 25. Uji Mann-Whitney terhadap tingkat pengetahuan dengan variabelinformasi ……………………………………………………… 134
Lampiran 26. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan dengan variabeltingkat pendidikan ……………………………………………. 135
Lampiran 27. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan dengan variabelasal kelurahan ………………………………………………… 136
Lampiran 28. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan dengan variabelsumber informasi …………………………………………….. 137
Lampiran 29. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan dengan variabelkategori usia ………………………………………………….. 138
Lampiran 30. Uji normalitas skor sikap ……………………………………... 139
Lampiran 31. Hasil uji Mann-Whitney terhadap sikap responden …………. 140
Lampiran 32. Hasil uji Kruskal Wallis terhadap sikap responden ………… 142
Lampiran 33. Frekuensi tindakan responden ………………………………. 144
Lampiran 34. Data tingkat pengetahuan responden ……………………… 148
Lampiran 35. Data sikap responden ………………………………………... 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
INTISARI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatantekanan darah di atas normal dalam waktu yang lama yaitu tekanan darah ≥ 140/90mmHg. Kurangnya informasi tentang penyakit hipertensi menyebabkan masyarakatkurang tanggap akan bahaya dari penyakit ini, sehingga diperlukan pengukuranpengetahuan, sikap dan tindakan serta kesadaran masyarakat akan pentingnyamodifikasi gaya hidup sehingga terhindar dari hipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dantindakan terkait penyakit hipertensi pada masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, KotaYogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional,dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakankuisioner sebagai instrumen penelitian mengenai data demografi, pengetahuan, sikapdan tindakan masyarakat terkait penyakit hipertensi.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden sedang (68%),sikap responden terkait penyakit hipertensi sudah baik (65%) dan tindakan yangdilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Wirobrajan untuk pemeliharaan kesehatanmengenai penyakit hipertensi sudah tepat. Faktor usia, jenis kelamin, tingkatpendidikan, status pernikahan, status pekerjaan, asal kelurahan dan latar belakanginformasi terkait penyakit hipertensi tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan,sedangkan sikap masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta dipengaruhioleh usia responden. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan terutama tentangpencegahan penyakit hipertensi.
Kata kunci: Hipertensi, pengetahuan, sikap, tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT
Hypertension is a condition where a person experiences an increase in bloodpressure above normal for a long time that blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Lack ofinformation about hypertension causes people less responsive to the dangers of thisdisease, so it requires the measurement of knowledge, attitudes and actions as well aspublic awareness of the importance of lifestyle modifications to avoid hypertension.
This study aims to measure the level of knowledge, attitudes and actionsrelated to hypertension in the community in District Wirobrajan, the city ofYogyakarta. Research carried out an observational type of study, with purposivesampling technique using questionnaire as an instrument sampling research ondemographic data, knowledge, attitudes and actions related to the hypertensiondisease.
The results showed the level of knowledge of the respondents were (68%), theattitude of the respondents had either hypertension-related diseases (65%) and theaction taken by the people in District Wirobrajan for health maintenance ofhypertension is right. Factors of age, gender, education level, marital status,employment status, home village and background information related to hypertensivedisease does not affect the level of knowledge, while the attitude of the people inDistrict Wirobrajan, Yogyakarta city is influenced by age of respondents. Necessaryto improve knowledge about prevention of diseases, especially hypertension.
Key words: Hypertension, knowledge, attitudes, actions
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tekanan
darah tinggi. Tekanan darah adalah ukuran kekuatan terhadap dinding arteri saat
jantung memompa darah dalam tubuh. Menurut The Seventh of the Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure, seseorang yang menderita hipertensi apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu masalah yang umum, karena
banyak orang sekurang-kurangnya pernah mendengar dan bahkan menderita penyakit
ini. Namun, jauh lebih banyak lagi orang yang tidak mengetahui jika dirinya
menderita hipertensi. Penyakit ini seringkali diketahui ketika seseorang melakukan
pemeriksaan rutin tekanan darah ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan dan
diketahui setelah mendapatkan hasil pemeriksaan (Tambayong, 2000).
Data Global Burden of Disease (GBD) menyebutkan bahwa pada tahun
2000 sebanyak 50 % penyakit kardiovaskular disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi
telah menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global dan prevalensinya hampir
sama besar di negara berkembang maupun di negara maju.
Fakta menunjukkan bahwa menurut data statistik dari National Heart
Faundation di Australia memperlihatkan sekitar 1,2 juta orang Australia menderita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tekanan darah tinggi dan 40% dari semua kematian di Australia disebabkan oleh
gangguan peredaran darah. Angka serupa juga nampak di negara barat seperti
Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru dan Eropa Barat. Data dari The National
Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), tahun 1999-2000
menunjukkan hasil insiden hipertensi pada orang dewasa sekitar 29-31 % yang berarti
ada sekitar 58-65 juta penderita hipertensi di Amerika.
Prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi
kardiovaskular. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi
dan penyakit kardiovaskular cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat.
Hipertensi juga merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun
2007.
Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang
ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia, sekitar 80 % terjadi
kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang pada tahun 2025 dari
sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di
tahun 2025.
Hipertensi menyebabkan dampak yang berbahaya yaitu merupakan salah satu
faktor resiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung,
hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal, stroke maupun penyakit
serebrovaskular. Penyakit ini bertanggung jawab terhadap tingginya biaya
pengobatan dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan
rumah sakit dan atau penggunaan obat-obat jangka panjang (Muchid dkk., 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bahaya dari penyakit hipertensi ini jika tidak ditangani dengan baik maka
akan menyebabkan terjadinya penurunan usia harapan hidup. Tanpa melihat usia atau
jenis kelamin, semua orang bisa terkena hipertensi tanpa ada gejala-gejala
sebelumnya. Kesadaran dan sikap acuh tak acuh dari masyarakat terhadap hipertensi
saat ini semakin tinggi, sehingga perlu dilakukan peningkatan perilaku sehat terkait
hipertensi (Martha, 2011).
Angka kejadian yang masih tinggi disebabkan kurangnya informasi mengenai
penyakit hipertensi sehingga banyak masyarakat kurang tanggap terhadap bahaya
hipertensi. Oleh karena itu diperlukan pengukuran terhadap tingkat pengetahuan,
sikap serta tindakan masyarakat terkait penyakit hipertensi, sehingga diharapkan
dapat menjadi acuan dalam pemilihan metode untuk keefektifan dalam melakukan
edukasi serta akhirnya dapat menurunkan resiko penyakit hipertensi.
Penelitian dilakukan di daerah Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta,
berdasarkan pemilihan secara random dari sepuluh kecamatan yang terdapat di Kota
Yogyakarta. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provisi Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2011, penyakit hipertensi adalah penyakit yang memperlihatkan
peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir dari tahun 2007-2010. Penyakit
hipertensi merupakan penyakit paling dominan bagi masyarakat di Kota Yogyakarta,
yang menempati persentase tertinggi yaitu sebesar 28 % dengan jumlah kematian
yang terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2011, penyakit hipertensi menempati
urutan kedua dengan jumlah kematian tertinggi di Kota Yogyakarta setelah
Kabupaten Sleman di Provinsi DIY. Pemilihan Kecamatan Wirobrajan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berdasarkan pemilihan secara acak karena penelitian yang dilakukan adalah penelitian
tim yang dilakukan oleh empat peneliti.
Berdasarkan dari fenomena tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan
judul “Pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta pada tahun 2012 terkait penyakit hipertensi”.
1. Permasalahan
Dari uraian latar belakang tersebut maka timbul permasalahan sebagai berikut :
a. Seperti apakah karakteristik demografi dari masyarakat di Kecamatan Wirobrajan,
Kota Yogyakarta?
b. Seberapa tinggi pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi di
Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta?
c. Seberapa baik sikap masyarakat terhadap penyakit hipertensi di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta?
d. Seperti apakah tindakan masyarakat terhadap penyakit hipertensi di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta?
e. Informasi terkait penyakit hipertensi apa saja yang belum dipahami oleh
masyarakat Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta?
f. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap masyarakat
Kecamatan Wirobrajan terkait penyakit hipertensi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Keaslian penelitian
Sepengetahuan peneliti, penelitian dengan judul “Pengetahuan, sikap dan
tindakan masyarakat Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta pada tahun 2012
terkait penyakit hipertensi” belum pernah dilakukan dan dipublikasikan oleh para
peneliti sebelumnya.
Penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan dan dipublikasikan,
diantaranya adalah:
a. Penelitian Saputro, (2009) dengan judul “Hubungan tingkat pengetahuan pasien
tentang hipertensi dengan sikap kepatuhan dalm menjalankan diit hipertensi di
Wilayah Puskesmas Andong Kabupaten Boyolali”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan tingkat sikap kepatuhan pasien hipertensi
tanpa mengidentifikasi tindakan dari pasien. Perbedaan dengan penelitian ini
yaitu penelitian dilakukan dengan tujuan tidak hanya mengukur tingkat
pengetahuan dan sikap, tetapi juga mengidentifikasi tindakan masyarakat.
b. Penelitian Firstya, (2010), dengan judul “Perbedaan pengaruh metode edukasi
secara CBIA dan ceramah mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ibu-ibu di Kecamatan
Mlati dan Kecamatan Gamping ditinjau dari faktor usia”. Penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan yang tidak signifikan antara usia responden
terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan, artinya setiap
perubahan pada variabel pengetahuan, sikap dan tindakan bukan dipengaruhi oleh
usia responden, melainkan akibat dari edukasi yang diberikan. Perbedaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
penelitian ini yaitu tidak ada faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
sikap, akan tetapi tingkat pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap tindakan
yang dilakukan oleh masyarakat.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung perkembangan
ilmu pengetahuan sebagai acuan metode untuk pengukuran pengetahuan,
sikap serta tindakan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
b. Manfaat praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam pengembangan program edukasi bagi masyarakat
mengenai penyakit hipertensi sehingga edukasi akan berjalan lebih efektif.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan
terkait penyakit hipertensi bagi masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta pada tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum maka penelitian ini secara khusus ditujukan
untuk:
a. Mengidentifikasi karakteristik demografi masyarakat di Kecamatan Wirobrajan.
b. Mengukur tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Wirobrajan tentang
penyakit hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
c. Mengukur sikap masyarakat Kecamatan Wirobrajan terhadap penyakit
hipertensi.
d. Mengidentifikasi tindakan dari masyarakat di Kecamatan Wirobrajan terkait
penyakit hipertensi.
e. Mengidentifikasi informasi terkait penyakit hipertensi yang masih perlu
ditingkatkan pemahamannya.
f. Menguji secara statistik faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan sikap terkait penyakit hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tidak tahu
menjadi tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
obyek tertentu. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam
membentuk sikap dan tindakan seseorang.
Notoatmodjo (2003) membagi tingkat pengetahuan menjadi 6 (enam)
tingkatan, yaitu : tahu (know) merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Tahu mempunyai arti bahwa subyek dapat mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya, memahami (comprehension) merupakan kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar, aplikasi (aplication) merupakan
kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi yang sebenarnya, analisis (analysis) merupakan kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, sintesis
(synthesis) merupakan kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada dan evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang meliputi
pendidikan dimana pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup
(Notoatmodjo, 2003). Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan
informasi baik dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang
masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Cahyani,
2006).
Pengalaman/lama kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan dimana pengalaman belajar yang dikembangkan selama bekerja
memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta kemampuan untuk
mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara
ilmiah dan etik (Cahyani, 2006).
Selain faktor-faktor diatas, yang dapat mempengaruhi pengetahuan menurut
penelitian yang dilakukan Oktarina (2008) adalah jenis kelamin. Seseorang yang
berjenis kelamin laki-laki umumnya mempunyai tingkat pengetahuan lebih tinggi
karena memiliki akses yang lebih besar untuk mendapatkan sumber informasi
kesehatan dari manapun.
Pengaruh dari usia seseorang terhadap tingkat pengetahuan yaitu semakin tua
semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal
yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. IQ akan menurun sejalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan bertambahnya usia khususnya pada beberapa jenis kemampuan yang lain
seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat
ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia,
sehingga sulit untuk mengajarkan pengetahuan baru terhadap seseorang yang sudah
tua (Cahyani, 2006).
Pada penelitian, pengetahuan dilakukan dengan skala diktomi (dichotomous
scale), yang merupakan sebuah instrumen (pertanyaan) untuk mengukur pengetahuan
responden terhadap sesuatu, dimana jawaban atas pertanyaan telah disediakan. Sesuai
dengan namanya, kepada responden atau subyek peneliti disediakan 2 (dua) alternatif
jawaban yang harus dipilih salah satu. Apabila alternatif jawaban yang tersedia lebih
dari dua, maka bukan lagi skala diktomi. Pada skala diktomi, alternatif jawaban yang
disediakan pada dasarnya menggunakan pendekatan logika “benar (true)” dan “salah
(false)” atau “ya (yes)” dan “tidak (no)”. Hasil dari skala diktomi ini, bisa data yang
berskala nominal ataupun data yang berskala ordinal (Mustafa, 2009).
Cara mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan
penilaian yaitu nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah pada tiap-
tiap pertanyaan yang diajukan (Nursalam, 2008).
Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas sedangkan kualitas
pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
skoring yaitu tingkat pengetahuan tinggi dengan skor 19-24, tingkat pengetahuan
sedang dengan skor 14-18 dan tingkat pengetahuan rendah dengan skor < 14.
B. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2003).
Sikap merupakan kumpulan dari berpikir, keyakinan dan pengetahuan, serta
sikap mengandung tiga komponen terkait yaitu : kognitif, afektif dan perilaku
terhadap suatu obyek. Komponen kognitif berisikan informasi yang dimiliki
seseorang tentang suatu obyek, berisikan perasaan-perasaan baik negatif maupun
positif pada seseorang terhadap obyeknya. Komponen perilaku merupakan cara
seseorang untuk bertindak atau berperilaku terhadap obyeknya sebagai pengaruh dari
komponen kognitif dan afektif (Hutagalung, 2007).
Menurut Notoatmodjo (2003), sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni
menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (obyek), merespons adalah memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan, menghargai merupakan
mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah, bertanggung jawab adalah sikap yang paling tinggi dimana
seseorang harus bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah dipilihnya.
Menurut Azwar (2007), sikap seseorang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi
dimana untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional,
pengaruh orang lain yang dianggap penting juga akan membentuk sikap dimana
individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap
yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi sikap, tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh
sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman setiap
individu, dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi
lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung
dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh pada sikap konsumen,
sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam
penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
Dalam penelitian sikap diukur menggunakan skala likert yang disebut pula
dengan summated-rating scale. Skala ini merupakan skala yang paling sering dan
paling luas digunakan dalam penelitian, karena skala ini memungkinkan peneliti
untuk mengungkapkan tingkat intensitas sikap/perilaku atau perasaan responden.
Untuk mendapatkan skala Likert tersebut, instrumen harus didesain sedemikian rupa,
umumnya menggunakan pertanyaan tertutup dengan lima (5) alternatif jawaban
secara berjenjang. Jenjang jawaban tersebut adalah : “sangat setuju”, “tidak setuju”,
“netral”, “setuju”, “sangat setuju”. Penentuan skor pada jenjang skala likert tersebut
harus disesuaikan dengan jenis narasi pertanyaannya, yaitu apakah narasi pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bersifat negatif (unfavorable) atau narasi pertanyaannya positif (favorable) (Mustafa,
2009).
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden
terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-
pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (sangat setuju, setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju) (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Arikunto (2006), sikap dilakukan dengan skoring yaitu sikap baik
bila skor 61-80, sikap sedang bila skor 45-60 dan sikap buruk bila skor < 45.
C. Tindakan
Tindakan merupakan bagian dari perilaku yang dapat diamati secara langsung
dan disebut bentuk aktif perilaku. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang
diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari
pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki. Tindakan adalah semua kegiatan atau
aktivitas orang dalam rangka pemeliharaan kesehatan, seperti tindakan terhadap
faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Notoatmodjo (2007), tindakan mempunyai beberapa tingkatan yaitu
persepsi (perception) yaitu mengenal dan memilih berbagai obyek yang sehubungan
dengan tindakan yang diambil, respon terpimpin (guided response) yaitu dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah
indikator tindakan yang kedua, mekanisme (mechanism) yaitu apabila seseorang telah
dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu yang sudah
merupakan kebiasaan, maka sudah mencapai tindakan tingkat tiga, adopsi (adoption),
merupakan suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan
tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Pada penelitian tindakan digunakan dengan skala kategori (category scale).
Skala kategori merupakan suatu instrumen berupa pertanyaan yang umumnya telah
disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh reponden. Perbedaan antara
skala diktomi dengan skala kategori terletak pada jumlah alternatif jawaban yang
disediakan. Apabila skala diktomi hanya mempunyai dua alternatif jawaban maka
pada skala kategori mempunyai lebih dari dua alternatif jawaban yang disediakan.
Pilihan atau respon yang diminta dari responden merupakan respon tunggal, artinya
responden hanya dapat memilih satu dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan
(sama seperti skala diktomi). Skala kategori digunakan untuk menghasilkan data
berskala nominal maupun data ordinal (Mustafa, 2009).
Penelitian tindakan ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar
pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan
masyarakat, yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini dilakukan
terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung (Notoatmodjo, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
D. Hipertensi
1. Pengertian
Menurut WHO (1999), hipertensi adalah tekanan darah yang berada diatas
160/95 mmHg (Halim, 2001). Sedangkan The sixth Report of the Join National on
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (1997) mendefinisikan
hipertensi sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam masa
pengobatan anti hipertensi (Susalit, 2001).
Menurut The Seventh of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, hipertensi terjadi
apabila tekanan darah sistolik sebesar 140 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 90
mmHg.
2. Klasifikasi Tekanan Darah
The Seventh of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, yaitu suatu badan peneliti USA
yang lebih dikenal dengan sebutan JNC VII, menentukan klasifikasi tekanan darah
mencakup 5 kategori, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel I. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Normal Tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi (+)
Tingkat 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99
Tingkat 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
Tingkat 3 (berat) ≥ 180 ≥ 110
3. Etiologi
Berdasarkan etiologinya, hipertensi dapat diklasifikasikan yaitu dengan
penyebab yang tidak diketahui dan dengan penyebab yang diketahui. Pasien tanpa
penyebab spesifik hipertensi yang dapat ditemukan disebut menderita hipertensi
esensial yang sering disebut hipertensi primer dan hipertensi dengan penyebab yang
diketahui disebut hipertensi sekunder (Mcphee dan Ganong, 2002).
a. Hipertensi primer. Disebabkan oleh faktor-faktor seperti: genetik, lingkungan,
hiperaktivasi susunan saraf simpatis dan efek dalam ekskresi Na.
b. Hipertensi sekunder. Disebabkan oleh suatu kelainan spesifik dari suatu organ
tertentu atau pembuluh darah, seperti : peningkatan trigliserida plasma, kelebihan
berat badan / kegemukan / obesitas, pil KB, kebiasaan merokok / alkohol,
kelainan spesifik dari suatu organ tertentu atau pembuluh darah, seperti ginjal,
tumor kelenjar adrenal dan kelainan aorta (Price, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Corwin (2001) menjelaskan bahwa hipertensi tergantung pada kecepatan
denyut jantung, volume sekuncup dan Total Peripheral Resistance (TPR). Maka
peningkatan salah satu dari ketiga variabel yang tidak dikompensasi dapat
menyebabkan hipertensi.
Peningkatan kecepatan denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan
abnormal saraf atau hormon. Peningkatan kecepatan denyut jantung yang
berlangsung kronik sering menyertai keadaan hipertiroidisme. Namun, peningkatan
kecepatan denyut jantung biasanya dikompensasi oleh penurunan volume sekuncup
atau TPR, sehingga tidak menimbulkan hipertensi (Astawan, 2002).
Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi apabila
terdapat peningkatan volume plasma yang berkepanjangan, akibat gangguan
penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang berlebihan.
Peningkatan pelepasan renin atau aldosteron maupun penurunan aliran darah ke ginjal
dapat mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal. Peningkatan volume plasma
akan menyebabkan peningkatan volume diastolik akhir sehingga terjadi peningkatan
volume sekuncup dan tekanan darah. Peningkatan preload biasanya berkaitan dengan
peningkatan tekanan sistolik (Amir, 2002).
Peningkatan Total Periperial Resistence (TPR) yang berlangsung lama dapat
terjadi pada peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau
responsivitas yang berlebihan dari arteriol terdapat rangsangan normal. Kedua hal
tersebut akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pada peningkatan Total
Periperial Resistence, jantung harus memompa secara lebih kuat dan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar, untuk mendorong darah melintasi
pembuluh darah yang menyempit. Hal ini disebut peningkatan dalam afterload
jantung dan biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan diastolik. Apabila
peningkatan afterload berlangsung lama, maka ventrikel kiri mungkin mulai
mengalami hipertrofi (membesar). Dengan hipertrofi, kebutuhan ventrikel akan
oksigen semakin meningkat sehingga ventrikel harus mampu memompa darah secara
lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tesebut. Pada hipertrofi, serat-serat otot
jantung juga mulai tegang melebihi panjang normalnya yang pada akhirnya
menyebabkan penurunan kontraktilitas dan volume sekuncup ( Hayens, 2003 ).
Gambar 1. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah
(Mycek, M.J., dkk., 2001)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Faktor resiko
Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan
bertambahnya usia maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi. Insiden
hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Ini sering disebabkan oleh
perubahan alamiah di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan
hormon. Hipertensi pada mereka yang berusia kurang dari 35 tahun akan menaikkan
insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur. Faktor genetik juga
berpengaruh, yang berkaitan dengan metabolisme pengeluaran garam dan renin
membran sel (Julianti, 2005).
Jenis kelamin juga sangat erat kaitannya terhadap terjadinya hipertensi dimana
pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit hipertensi pada laki-laki dan
pada perempuan lebih tinggi setelah umur 55 tahun, ketika seorang perempuan
mengalami menopause (Astawan, 2002).
Riwayat keluarga juga merupakan masalah yang memicu terjadinya
hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit keturunan. Jika seorang dari orang tua
memiliki riwayat hipertensi maka sepanjang hidup orang tersebut memiliki
kemungkinan 25% terkena hipertensi. Adanya riwayat keluarga dekat yang menderita
hipertensi mempertinggi resiko terkena hipertensi primer (esensial) (Astawan, 2002).
Garam dapur juga merupakan faktor resiko dalam patogenesis hipertensi.
Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam
yang minimal. Asupan garam kurang dari 3 gram tiap hari menyebabkan hipertensi
yang rendah. Jika asupan garam antara 5-15 gram perhari, prevalensi hipertensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
meningkat menjadi 15-20%. Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya hipertensi
terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah (Basha,
2004).
Merokok merupakan salah satu faktor yang dapat diubah, adapun hubungan
merokok dengan hipertensi yaitu nikotin akan menyebabkan peningkatan tekanan
darah karena nikotin akan diserap pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan
diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap nikotin
dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin (adrenalin).
Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung
untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Selain itu, karbon
monoksida dalam asap rokok menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini akan
mengakibatkan tekanan darah meningkat karena jantung dipaksa memompa untuk
memasukkan oksigen yang cukup kedalam organ dan jaringan tubuh (Astawan,
2002).
Aktivitas sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi, dimana pada orang yang
kurang aktivitas akan cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih
tinggi sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada tiap kontraksi. Makin
keras dan sering otot jantung memompa maka makin besar tekanan yang dibebankan
pada arteri (Amir, 2002).
Ketidakmampuan pasien untuk memodifikasi gaya hidup yang tidak sehat,
mengakibatkan pasien mengalami kelebihan kalori yang mendorong ke arah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kegemukan (obesitas). Obesitas merupakan salah satu faktor meningkatnya tekanan
darah (Tjay dan Rahardja, 2007).
Stress juga yang memicu terjadinya hipertensi dimana hubungan antara stress
dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat
menaikkan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu). Stress yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal
ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi
dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress
yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota (Dunitz, 2001).
5. Patofisiologi
Mekanisme bagaimana hipertensi menimbulkan kelumpuhan atau kematian
berkaitan langsung dengan pengaruhnya pada jantung dan pembuluh darah.
Peningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan
darah dari ventrikel kiri, sehingga beban kerja jantung bertambah. Sebagai akibatnya,
terjadi hipertrofi ventrikel untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. Akan tetapi,
kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi
kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan gagal jantung. Jantung
semakin terancam oleh semakin parahnya arterosklerosis koroner. Bila proses
arterosklerosis berlanjut, ketersediaan oksigen miokardium akan berkurang.
Peningkatan kebutuhan oksigen pada miokardium terjadi akibat hipertrofi ventrikel
dan peningkatan beban kerja jantung sehingga akhirnya akan menyebabkan angina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
atau infark miokardium. Sekitar separuh kematian akibat hipertensi disebabkan oleh
infark miokardium atau gagal jantung (Price, 2006).
Gambar 2. Mekanisme Patofisiologi dari Penyakit HipertensiDikutip dari Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi hal.16
6. Pencegahan
Kebiasaan hidup yang baik merupakan cara yang paling tepat untuk
menghindari penyakit hipertensi, dan kegiatannya mencakup mengurangi perilaku
buruk yang sudah menjadi kebiasaan, misalnya kebiasaan merokok, pola makan yang
berlebihan serta kebiasaan hidup yang tidak sehat. Maka dianjurkan untuk
berolahraga secara teratur, pola makan dan diet perlu diubah dan peran serta keluarga
untuk melakukan pemeriksaan yang teratur supaya tekanan darah tetap normal
(Setiabudhi & Hardywinoto, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
7. Penanganan
Hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi hipertensi dapat ditangani dan
dikontrol. Penanganan hipertensi dilakukan melalui perbaikan pola hidup dan
menggunakan obat-obatan (Cahyono, 2008).
Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk
mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam
penanganan hipertensi. Pengobatan hipertensi secara non farmakologi adalah upaya
yang dilakukan untuk menurunkan dan menjaga tekanana darah dalam batas normal
tanpa menggunakan obat-obatan, yaitu dimulai dengan perubahan gaya hidup
(lifestyle) (Nafrialdi, 2007).
Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah penurunan mortalitas dan
morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi. Mortalitas dan morbiditas ini
berhubungan dengan kerusakan organ target (misal: kejadian kardiovaskular atau
serebrovaskular, gagal jantung dan penyakit ginjal). Mengurangi resiko merupakan
tujuan utama terapi hipertensi, dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna
oleh bukti yang menunjukkan pengurangan resiko (Sheps, 2005).
JNC VII menyarankan pola makan DASH (The Dietary Approaches to Stop
Hypertension) yaitu diet yang kaya dengan buah, sayur dan produk susu rendah
lemak dengan kadar total lemak dan lemak jenuh berkurang. Natrium yang
direkomendasikan < 2,4 g (100 mEq)/hari. Aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan
darah. Olahraga aerobik secara teratur paling tidak 30 menit/hari beberapa hari per
minggu. Studi menunjukkan kalau olah raga aerobik, seperti jogging, berenang, jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kaki, dan menggunakan sepeda dapat menurunkan tekanan darah. Keuntungan ini
dapat terjadi walaupun tanpa disertai penurunan berat badan. Pasien harus konsultasi
dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga mana yang terbaik terutama untuk
pasien dengan kerusakan organ target. Merokok merupakan faktor resiko utama
independen untuk penyakit kardiovaskular. Pasien hipertensi yang merokok harus
dikonseling berhubungan dengan resiko lain yang dapat diakibatkan oleh merokok.
Terapi farmakologi dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan obat-obatan
antihipertensi gologan diuretik, penyekat beta, penghambat enzim konversi
angintensin (ACE inhibitor), penghambat reseptor angiotensin (ARB) dan antagonis
kalsium. Dalam pengobatan hipertensi ada beberapa obat-obat yang digunakan dalam
pengobatannya yang disajikan dalam tabel II.
Tabel II. Obat-obat antihipertensi
Golongan Obat Contoh Obat
Diuretik bumetanid, furosemid, hidrokloritiazid, spironilakton, triamteren
Penyekat β atenolol, labetalol, metoprolol, nadolol, propanolol, timolol
Inhibitor ACE benazepril, kaptopril, enalapril, lisinopril, moeksipril, quinapril,ramipril
AntagonisAngiotensin II
losartan, irbesatran, candesartan cilexetil
Penyekat KanalKalsium
amlodipin, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin,nisodipin, verapamil
Penyekat α doksazosin, prazosin, terazosin
Lain-lain klonidin, diazoksin, hidralazin, α-metildopa, minoksidil, natriumnitroprusid
(Mycek, Harvey dan Champe, 2001)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Keterangan Empiris
Hasil penelitian akan menunjukkan tingkat pengetahuan dengan kategori
tinggi, sikap serta tindakan dengan kategori baik pada masyarakat di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta pada tahun 2012 terkait penyakit hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional (non
eksperimental). Penelitian observasional merupakan penelitian yang dilakukan
tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoadmojo, 2010).
Racangan penelitian bersifat survei deskriptif yang bertujuan untuk melihat
gambaran karakteristik demografi, tingkat pemahaman dan sikap masyarakat akan
penyakit hipertensi serta tindakan yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Data yang digunakan berupa data kuantitatif dan
dianalisis secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Utama
a. Variabel bebas (independent). Dalam penelitian ini variabel bebas
(independent) adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, pekerjaan,
status pernikahan, penderita atau bukan penderita dan tempat tinggal dari
masing-masing responden.
b. Variabel tergantung (dependent). Dalam penelitian ini variabel tergantung
(dependent) adalah tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pada
responden baik laki-laki dan perempuan di Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta terkait penyakit hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Variabel Pengacau
a. Variabel pengacau terkendali. Dalam penelitian ini variabel pengacau
terkendali adalah informasi mengenai hipertensi yang didapat oleh
responden dari instansi pendidikan baik formal maupun nonformal.
b. Variabel pengacau tak terkendali. Dalam penelitian ini variabel pengacau
tak terkendali adalah informasi yang diterima responden dari media massa
(TV, surat kabar, majalah dan radio).
C. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan merupakan pemahaman responden usia dewasa
tentang penyakit hipertensi yang diukur berdasarkan skor jawaban responden
bagian pengetahuan yang berjumlah 24 pernyataaan. Jawaban responden yang
benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga skor maksimal
yang diperoleh responden yaitu 24 dan skor minimal 0. Pengetahuan responden
dikatakan tinggi apabila skor yang didapat adalah 19-24, skor 14-18 untuk
pengetahuan sedang dan skor < 14 untuk pengetahuan rendah.
2. Sikap
Sikap diukur berdasarkan skor jawaban responden pada kuisioner bagian
sikap berdasarkan sistem skoring. Jumlah pernyataan pada bagian sikap sebanyak
20 pernyataan dengan skor maksimal 80 dan skor minimal 0. Sistem skoring yang
dilakukan untuk menilai sikap responden yaitu skor 61-80 untuk sikap baik, skor
45-60 untuk sikap sedang dan skor < 45 untuk sikap buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Setiap pernyataan dalam kuisioner terdiri dari pernyataan positif
(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Pada pernyataan positif
(favorable) jika responden menjawab sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi
skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Sedangkan
untuk pernyataan negatif (unfavorable) jika respoden menjawab sangat tidak
setuju diberi skor 4, tidak setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 2 dan sangat
setuju diberi skor 1. Pemberian skor tersebut dilakukan untuk mengukur sikap
reponden, dikatakan baik bila mendapat skor 61-80, sikap responden dikatakan
cukup bila responden mendapat skor 45-60 dan dikatakan rendah bila responden
mendapatkan skor <45.
3. Tindakan
Suatu bentuk tindakan nyata yang dilakukan oleh responden terkait
penyakit hipertensi. Tindakan diidentifikasi berdasarkan jumlah persentase
jawaban responden pada masing-masing responden. Jumlah pernyataan pada
bagian tindakan sebanyak 10 pernyataan.
4. Hipertensi
Suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di
atas normal dalam waktu yang lama dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
5. Masyarakat usia dewasa
Responden baik laki-laki maupun perempuan yang berusia ≥ 20 tahun
keatas yang tinggal di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6. Tingkat pendidikan terakhir
Pendidikan adalah tingkat sekolah terakhir yang diikuti oleh responden
dan telah dinyatakan lulus yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
7. Status pekerjaan
Status bekerja jika responden mendapat upah atas pekerjaannya dan status
tidak bekerja jika responden tidak mendapat upah atas pekerjaannya.
8. Asal informasi mengenai penyakit hipertensi
Sumber infromasi yang digunakan responden untuk mendapatkan
informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyakit hipertensi,
misalnya surat kabar, majalah, televisi, radio dan internet.
D. Subyek Penelitian dan Sampling
1. Subyek Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang
diteliti dimana obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini
disebut sampel penelitian. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta, berjumlah 19.510 orang. Jumlah populasi ini
berdasarkan data Rekapitulasi Jumlah Penduduk berdasarkan Umur Tunggal pada
tahun 2012 dari kantor Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Sedangkan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria dan wanita berusia 20
tahun keatas yang tinggal dan menetap di Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non
random sampling dengan teknik purposive sampling. Digunakan non random
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sampling karena subyek dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi
kriteria inklusi, sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi subyek penelitian. Menurut Notoatmodjo (2010) pengambilan data
secara purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya.
Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Masyarakat yang bersedia menjadi responden dan tinggal di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
b) Pria dan wanita berusia ≥ 20 tahun keatas.
c) Bisa membaca dan menulis.
d) Bukan tenaga kesehatan.
Sedangkan kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a) Tidak bersedia menjadi responden.
b) Responden yang tidak lengkap mengisi kuisioner.
c) Responden yang tidak mengisi kuisioner sendiri.
d) Responden yang mengisi kuisioner tidak sesuai dengan prosedur pengisian
kuisioner.
2. Sampling
Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang berusia dewasa yaitu >
20 tahun. Menurut Notoadmodjo (cit Kasjono, dkk, 2009) untuk populasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
>10.000 banyaknya sampel minimal dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
d = z x( )
x( )( )
Keterangan :d = derajat ketepatan yang diinginkan (0,1)z = standar deviasi normal (1,96 untuk derajat kemaknaan 95 %)p = proporsi atau sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi (0,5)q = 1,0-pn = jumlah sampelN = jumlah populasi
d = z x x
0,1 = 1, 96 , , .. 2
0,01 = 3,8416 x, , . .
0,01 = 3,8416 x, . .
0,01 = 3,8416 x, ,.
0,01 =, ,.
195,09 = 18737,404 – 0,9604n
196,0504n = 18737,404
n =,,
n = 95,574 ≈ 96 responden
Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan
tingkat ketepatan instrumen adalah sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal
yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 95,574 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dilakukan pembulatan menjadi 96 responden. Perhitungan sampel minimal
dilakukan di tiap kelurahan menggunakan perhitungan proporsi sebagai berikut:
Jumlah sampel tiap kelurahan =
Pakuncen =. . 96 = 37
Wirobrajan =. . x 96 = 35
Patangpuluhan =. . 96 = 24
Berdasarkan perhitungan proporsi, jumlah responden minimal untuk
Kelurahan Pakuncen sebanyak 37 responden, Kelurahan Patang puluhan sebanyak
24 responden dan Kelurahan Wirobrajan sebanyak 35 responden.
E. Instrumen Penelitian
Pendekatan dari penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu
pengumpulan data yang dilakukan dengan kuisioner.
Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari 5 bagian, yaitu:
1. Bagian pertama merupakan bagian kesediaan responden untuk diikutsertakan
dalam penelitian yang terdiri dari judul kuisioner, surat pernyataan kesediaan dari
responden, nama dan tanda tangan dari responden yang mengisi kuisioner sebagai
bentuk kesediaan responden untuk mengisi kuisioner.
2. Bagian kedua merupakan kuisioner tipe isian dengan bentuk closed form item
yang memuat tentang data demografi responden dan skala tingkat pengenalan
responden tentang penyakit hipertensi. Data demografi responden terdiri dari
nama, usia, jenis kelamin, Kecamatan, Kelurahan, RW/RT, status pernikahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pendidikan terakhir, pekerjaan, riwayat penyakit. Sedangkan pada skala tingkat
pengenalan terdiri dari penderita atau bukan penderita hipertensi, ada tidaknya
keluarga yang menderita hipertensi, adanya informasi mengenai hipertensi yang
pernah diperoleh responden serta asal informasi tersebut.
3. Bagian ketiga merupakan kuisioner tipe pilihan bentuk dichotomous scale
untuk meneliti fakta-fakta subyektif mengenai pengetahuan tentang penyakit
hipertensi dengan memberikan 24 pernyataan. Responden diminta memilih salah
satu dari dua alternatif jawaban yaitu “ya” jika setuju dan menganggap pernyataan
tersebut benar atau “tidak” jika tidak setuju dan menganggap pernyataan tersebut
salah. Pernyataan mengenai pengetahuan meliputi pengertian penyakit hipertensi
pada pernyataan nomor 1, 4, 5, 9, 18 dan 19, etiologi hipertensi pada pernyataan
nomor 11, 15 dan 16, faktor resiko menderita hipertensi pada pernyataan nomor 7,
8, 10, 12, 13, 14 dan 17, patofisiologi penyakit hipertensi pada pernyataan nomor
2, 3, dan 6, pencegahan hipertensi pada pernyataan nomor 21 dan 23 serta upaya
pengatasan dan pengobatan hipertensi pada pernyataan nomor 20, 22 dan 24.
Rangkuman kategori item pernyataan pada bagian pengetahuan dengan jenis
pernyataan favorable dan unfavorable disajikan dalam tabel II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel III. Kategori item pernyataan pada tingkat pengetahuan respondendengan jenis pernyataan favorable dan unfavorable
Pernyataan Nomor Favorable Unfavorable
Pengertian 1, 4, 5, 9, 18, 19
1, 2, 5, 6, 7, 8,9, 11, 12, 17,18, 19, 20, 24
3, 4, 10, 13,14, 15, 16,21, 22, 23
Etiologi 11, 15, 16
Faktor resiko 7, 8, 10, 12, 13, 14, 17
Patofisiologi 2, 3, 6
Pencegahan 21, 23
Penanganan 20,22, 24
4. Bagian keempat merupakan kuisioner tipe pilihan menggunakan empat skala
likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju
(STS) untuk meneliti fakta-fakta subyektif mengenai sikap sehubungan dengan
hal-hal yang berkaitan dengan penyakit hipertensi yang terdiri dari 20 pernyataan.
Pernyataan sikap meliputi edukasi pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 14, 17, diet
pada pernyataan nomor 6, 7, 8, 9, 10, exercise pada pernyataan nomor 11, 12, 13,
serta farmakologi penyakit hipertensi pada pernyataan nomor 15, 16, 18, 19, 20.
Rangkuman kategori item pernyataan pada bagian sikap responden dengan jenis
pernyataan favorable dan unfavorable disajikan dalam tebel III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel IV. Kategori item pernyataan pada bagian sikap responden denganjenis pernyataan favorable dan unfavorable
Pernyataan Nomor Favorable Unfavorable
Edukasi 1, 2, 3, 4, 5, 14, 171, 4, 7, 9, 10,12, 13, 18, 19,20
2, 3, 5, 6, 8, 11,14, 15, 16, 17
Diet 6, 7, 8, 9, 10
Exercise 11, 12, 13
Farmakologi 15, 16, 18, 19, 20
5. Bagian kelima merupakan tindakan nyata yang dilakukan oleh responden
terkait penyakit hipertensi dan pemeliharaan kesehatan dengan pernyataan
bentuk closed form item dengan empat alternatif jawaban (multiple choice) yang
terdiri dari 10 pernyataan, yaitu :
a. Tempat yang biasa didatangi oleh responden ketika membutuhkan obat.
b. Intensitas responden untuk mengontrol tekanan darah.
c. Cara responden menjaga kesehatan.
d. Tindakan yang dilakukan ketika responden lupa minum obat.
e. Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan.
f. Tindakan responden ketika memeriksakan diri ke dokter.
g. Tindakan responden ketika merasakan gejala hipertensi.
h. Tindakan responden untuk terhindar dari resiko timbulnya hipertensi.
i. Tindakan responden untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal.
j. Tindakan responden apabila mendapat obat antihipertensi.
Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban pada empat pilihan
jawaban (multiple choice). Bagian tindakan mencakup pernyataan pemeliharaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kesehatan terkait pemeriksaan, pencegahan, pengobatan dan penanganan sakit
terkait penyakit hipertensi.
F. Tata Cara Penelitian
1. Penentuan lokasi
Pemilihan lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Wirobrajan karena
Kecamatan Wirobrajan merupakan salah satu Kecamatan di Kota Yogyakarta,
dimana Kota Yogyakarta merupakan daerah dengan jumlah kematian tertinggi
akibat hipertensi pada lima tahun terakhir sesuai dengan data dari Dinas
Kesehatan Provinsi DIY tahun 2011, selain itu karena Kecamatan Wirobrajan
terletak di tengah kota sehingga adanya mobilitas yang tinggi mempengaruhi pola
hidup masyarakat menjadi tidak sehat yang merupakan salah satu faktor pemicu
penyakit hipertensi. Pengambilan data dilakukan di tiga kelurahan di Kecamatan
Wirobrajan, yaitu Kelurahan Pakuncen, Kelurahan Patang puluhan dan Kelurahan
Wirobrajan dengan proses perijinan terlebih dahulu.
2. Pengurusan ijin
Pengurusan ijin penelitian dimulai dengana memasukan surat permohonan
ijin dan proposal penelitian ke Badan Pemerintah Daerah (BAPPEDA) Kota
Yogyakarta dan mendapat ijin penelitian selama 7 bulan. Lalu dilanjutkan dengan
mengajukan permohonan ijin ke kantor pemerintahan Kecamatan setempat
menggunakan ijin dari BAPPEDA Kota Yogyakarta. Data penelitian diambil di
tiap Kelurahan berdasarkan tembusan ijin dari pemerintah kecamatan Wirobrajan
dengan bukti tanda tangan dari camat Wirobrajan pada surat ijin dari BAPPEDA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berdasarkan surat ijin tersebut, perijinan dilanjutkan ke tiga kelurahan di
Kecamatan Wirobrajan, dari masing-masing Kelurahan diberikan ijin dengan
bukti tanda tangan oleh kepala lurah pada surat ijin dari BAPPEDA.
3. Pembuatan instrumen penelitian
a. Penyusunan kuisioner. Pertama, dibuat surat pernyataan kesediaan sebagai
bukti bahwa responden bersedia untuk mengisi kuisioner yang diberikan dan
bersedia dilibatkan dalam penelitian.
Selanjutnya, dibuat item-item pertanyaan untuk kuisioner tipe isian
sehubungan dengan data demografi responden yang berkaitan dengan variabel
penelitian, selain itu juga mengenai skala pengenalan responden tentang penyakit
hipertensi.
Kemudian dibuat item-item pernyataan yang merupakan bagian
pengetahuan responden meliputi pengertian, etiologi, faktor resiko, patofisiologi,
pencegahan dan pengobatan/ pengatasan penyakit hipertensi dengan alternatif
jawaban “ya” atau “tidak”untuk tiap pernyataan.
Setelah itu dibuat item-item pernyataan mengenai sikap terkait keinginan
responden untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit hipertensi, antisipasi
dampak, serta upaya pencegahan penyakit hipertensi. Jawaban pernyataan bagian
sikap terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu “sangat setuju”, “setuju”, “tidak
setuju”, atau “sangat tidak setuju” untuk setiap pernyataan.
Yang terakhir dibuat 10 pernyataan yang mewakili tindakan responden
terkait pemeliharaan kesehatan mengenai penyakit hipertensi. Dari 10 pernyataan
tersebut diberi jawaban dengan bentuk multiple choice dan responden akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memilih satu dari empat jawaban yang tersedia yang dianggap paling sesuai
dengan tindakan yang dilakukan oleh responden dalam pemeliharaan kesehatan
terkait penyakit hipertensi.
b. Uji validitas dan pemahaman bahasa. Setelah pembuatan item-item
pernyataan selesai maka dilanjutkan dengan uji validitas. Validitas adalah suatu
ukuran yang menujukkan tingkat kesahihan suatu instrumen dalam hal ini
kuisioner (Hasan, 2002). Uji validitas kuisioner yang digunakan dalam penelitian
ini berdasarkan validitas isi. Validitas isi diuji berdasarkan analisis rasional atau
dengan professional judgement. Estimasi validitas ini tidak melibatkan
perhitungan statistik apapun melainkan analisis rasional oleh dua orang dokter
yang sudah sangat paham mengenai penyakit hipertensi. Pada kuisioner yang telah
selesai dibuat pada tahap pertama, dilanjutkan dengan analisis rasional untuk
mendapatkan saran dan perbaikan pada item-item pernyataan maupun penyusunan
kalimat dalam kuisioner tersebut. Dokter memberikan masukan dan koreksi pada
kuisioner dengan menghapus 3 pernyataan pengetahuan dari 27 pernyataan yang
ada, menyempurnakan kalimat-kalimat pada pernyataan bagian sikap, mengganti
kalimat-kalimat yang dianggap kurang tepat dan akan susah dipahami oleh
masyarakat pada bagian tindakan. Bersamaan dengan uji validitas juga dilakukan
uji pemahaman bahasa yang bertujuan untuk mengetahui apakah bahasa yang
digunakan dalam kuisioner mudah dipahami oleh responden atau tidak.
c. Uji reliabilitas. Uji reabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpha
Cronbach dengan taraf kepercayaan 95%, dimana uji reliabilitas kuisioner
dilakukan pada responden yang tinggal di Kecamatan Wirobrajan yang bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
termasuk dalam sampel. Oleh karena uji validitas menggunakan professional
judgement maka kuisioner reliabel jika nilai α > 0,75 ( Mustafa, 2009). Uji
kuisioner dilakukan pada 40 responden, didapatkan hasil α = 0,751 pada bagian
pengetahuan dan α = 0,784 pada bagian sikap, sehingga dapat dikatakan kuisioner
telah reliabel.
4. Sampling
Sampel yang diteliti adalah subyek yang menyelesaikan prosedur
penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini berdasarkan populasi
target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah sasaran akhir penerapan
hasil penelitian, populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dapat
dijangkau oleh peneliti, dimana populasi target dibatasi oleh karakteristik
demografi, sedangkan populasi terjangkau dibatasi oleh tempat, waktu dan biaya.
Sampel yang dikehendaki dipilih secara non random menggunakan teknik
purposive sampling dari populasi terjangkau. Hal ini berarti setiap anggota
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
Sampel yang dipilih yakni masyarakat yang berusia ≥ 20 tahun keatas yang
memenuhi kriteria inklusi dengan kesediaannya ikut terlibat menjadi responden di
Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Jumlah sampel untuk Kelurahan
Pakuncen yaitu 38 orang, Kelurahan Patang puluhan yaitu 27 orang dan
Kelurahan Wirobrajan yaitu 35 orang.
5. Penyebaran kuisioner
Pada penelitian ini, penyebaran kuisioner dilakukan di tiap kelurahan
diantaranya: datang langsung ke PUSKESMAS, pertemuan RT/RW, dari rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
ke rumah dan sebagainya. Sebelum responden mengisi kuisioner, terlebih dahulu
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penyebaran kuisioner agar responden
tidak bertanya-tanya dan bingung, apabila responden telah setuju untuk mengisi
kuisioner dalam penelitian ini maka kuisioner dibagikan kepada responden yang
memenuhi kriteria inklusi.
Pengisian kuisioner dilakukan sendiri oleh responden dan tiap responden
diberikan satu kuisioner dan diberikan kesempatan untuk mengerjakan kuisioner
saat itu juga pada tempat penelitian.
Penyebaran kuisioner di PUSKESMAS dilakukan dengan tujuan efisiensi
waktu, tenaga dan biaya. Kuisioner dibagikan pada saat responden berkunjung ke
PUSKESMAS. Dari 40 kuisioner yang dibagikan, 20 kuisioner diisi oleh
responden dari Kelurahan Pakuncen, 10 kuisioner oleh responden yang tinggal di
Kelurahan Patang puluhan dan 8 kuisioner oleh responden dari Kelurahan
Wirobrajan. Dari 40 kuisioner, 2 kuisioner harus di-drop out.
Penyebaran kuisioner dilanjutkan di 3 kelurahan yaitu Kelurahan
Pakuncen sebanyak 25 kuisioner dan dikembalikan lagi sebanyak 19 kuisioner, 1
kuisioner di-drop out, kuisioner sebanyak 25 juga dibagikan di Kelurahan Patang
puluhan dan kembali sebanyak 20, akan tetapi 3 kuisioner di-drop out. Sedangkan
di Kelurahan Wirobrajan sebanyak 30 kuisoner yang dibagikan, yang kembali 29
kuisioner dengan 2 kuisioner di-drop out.
6. Pengolahan data
Untuk data demografi dan skala tingkat pengenalan, pengolahan data
dilakukan dengan cara menghitung jawaban responden yang sama dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dipersentasekan dari total responden sehingga dapat diketahui distribusi
karakteristik demografi responden.
Untuk kuisioner bagian pengetahuan, pengolahan data dilakukan dengan
menghitung jawaban benar dari responden. Jawaban responden yang benar pada
pernyataan diberi skor 1, sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0. Skor yang
didapat dijumlahkan untuk masing-masing responden. Lalu jawaban responden
pada tiap pernyataan pengetahuan dijumlahkan sehingga dapat diketahui jumlah
responden yang menjawab benar atau salah pada tiap pernyataan. Oleh karena
kuisioner terdiri dari 6 kategori pernyataan maka dihitung rata-rata jumlah
responden yang menjawab salah atau benar pada tiap pernyataan. lalu dibuat
persentase dengan total 100% untuk tiap pernyataan yang salah dan benar.
Pada bagian sikap, pengolahan data dilakukan dengan skoring terlebih
dahulu. Skoring pada pernyataan favorable (nomor 1, 4, 7, 9, 10, 12, 13, dan 17),
jika responden menjawab “sangat setuju”maka diberi skor 4, jika responden
menjawab “setuju” maka diberi skor 3, jika responden menjawab “tidak setuju”
maka diberi skor 2, dan jika responden menjawab “sangat tidak setuju” maka
diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable (nomor 2, 3, 5, 6, 8, 11,
14, 15, 16, 18, 19, dan 20) jika responden menjawab “sangat setuju” diberi skor 1,
jika “setuju” diberi skor 2, jika “tidak setuju” diberi skor 3, dan jika “sangat tidak
setuju” diberi skor 4.
Pengolahan data pada bagian tindakan dilakukan dengan bantuan statistik
untuk mengetahui frekuensi jawaban responden pada tiap-tiap pernyataan yang
tersedia. Dari tiap pernyataan dilakukan analisis terhadap jawaban dari responden,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sehingga didapatkan jawaban yang paling banyak diberikan sebagai bentuk
tindakan yang sering diambil oleh responden.
G. Analisis Hasil Penelitian
Identifikasi karakteristik demografi responden yang meliputi usia, jenis
kelamin, kelurahan, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, penderita
atau bukan penderita hipertensi dan latar belakang informasi terkait penyakit
hipertensi, ditunjukkan melalui perhitungan jawaban yang sama pada masing-
masing pernyataan yang tersedia, kemudian dinyatakan dalam persentase dengan
total 100%.
Tingkat pengetahuan dianalisis dengan cara masing-masing jawaban
responden diberi skor dan dihitung jumlah skor sebagai skor akhir, kemudian
tingkat pengetahuan dikategorikan dalam tingkat tinggi, sedang dan rendah.
Kemudian dilakukan analisis secara statistik untuk mengukur tingkat pengetahuan
masing-masing responden. Responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
apabila responden mempunyai jawaban dengan skor akhir 19-24, pengetahuan
sedang dengan skor akhir 14-18, dan pengetahuan rendah dengan skor akhir < 14,
Sikap responden dianalisis serupa dengan tingkat pengetahuan pada
responden yaitu dengan cara dilakukan skoring terlebih dahulu pada jawaban
responden, lalu dihitung jumlah skor sebagai skor akhir. Hasil dari skor-skor
tersebut lalu dianalisis secara statistik untuk mengukur sikap dari responden.
Sikap responden dikatakan baik apabila mendapat skor 61-80, skor 45-60
dikatakan mempunyai sikap sedang, sedangkan bila skor akhir responden < 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dikatakan mempunyai sikap buruk. Untuk melihat kecenderungan sikap responden
yaitu dengan melihat jumlah responden yang bersikap positif dan negatif pada
tiap pernyataan sikap. Jika > 75 % responden mempunyai sikap positif pada tiap
pernyataan sikap maka sikap responden mengenai pernyataan tersebut sudah baik.
Jika > 55 % responden mempunyai sikap positif pada tiap pernyataan sikap maka
sikap responden mengenai pernyataan tersebut sedang. Jika ≤ 55 % responden
mampu menjawab benar pada tiap pernyataan tersebut maka sikap responden
mengenai pernyataan tersebut buruk.
Analisis tindakan dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban yang
sama dari responden pada tiap pernyataan yang diberikan, kemudian
dipersentasekan dengan total 100%.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan sikap responden terkait penyakit hipertensi, dilakukan dengan
cara menggunakan analisis uji statistik secara deskriptif. Statistik deskriptif akan
menjelaskan pemahaman tentang karakteristik data yang dimiliki. Variabel
kategorik berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala
pengukuran kategorik dan variabel numerik berkaitan dengan gambaran
karakteristik satu set data dengan skala numerik. Jika hasil uji distribusi data
normal (p > 0,05) maka digunakan uji parametrik sedangkan jika distribusi data
tidak normal (p < 0,05) maka digunakan uji nonparametrik. Dalam menilai
distribusi data secara analitik untuk sampel yang besar ( > 50 responden) maka
digunakan uji Kolmogorov–Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
H. Kelemahan Penelitian
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian mengakibatkan hasil
penelitian ini hanya berlaku bagi masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, tetapi
tidak bisa dijadikan dasar untuk melakukan generalisasi pada seluruh masyarakat
di Kota Yogyakarta.
Selain itu juga dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa
kuisioner yang dapat menyebabkan hasil yang diperoleh tidak lebih mendalam
pada tiap responden, seharusnya disertai dengan wawancara agar dapat
menyempurnakan hasil penelitian yang akan didapat.
Kelemahan lainnya adalah dengan pengambilan data secara door to door
memungkinkan responden memiliki kesempatan untuk bertanya kepada peneliti.
Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data, responden akan didampingi oleh
peneliti dan seharusnya responden tidak boleh bertanya kepada peneliti terkait
kuisioner yang telah diberikan karena dapat menimbulkan bias.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik demografi masyarakat yang menjadi responden di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin,
kelurahan, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, penderita atau bukan
penderita hipertensi dan latar belakang informasi terkait penyakit hipertensi. Jumlah
responden dalam penelitian ini adalah 100 responden yang berasal dari tiga
kelurahan.
1. Karakteristik demografi responden berdasarkan kategori usia
Minimal usia responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah responden
dengan usia 20 tahun dan maksimal usia responden pada penelitian ini yaitu 78 tahun.
Pembagian usia responden yaitu berdasarkan kategori usia dewasa menurut Papila,
Olds dan Feldman (2009) yang dibagi dalam tiga kelompok usia yaitu dewasa muda
(20-40 tahun), dewasa tengah (40-65 tahun) dan dewasa tua (65 tahun keatas).
Kelompok usia terbesar adalah kelompok usia dewasa muda sebanyak 54
responden (54 %), kemudian diikuti kelompok usia dewasa tengah sebanyak 42
responden (42 %) dan kelompok usia dewasa tua sebanyak 4 responden (4 %).
Rangkuman hasil karakteristik demografi responden berdasarkan usia
disajikan dalam tabel V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel V. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan usia
Kategori usia Jumlah responden Persentase (%)
Dewasa muda 54 54Dewasa tengah 42 42
Dewasa tua 4 4Jumlah 100 100
2. Karakterisitik demografi responden berdasarkan jenis kelamin
Dalam penelitian ini jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah responden laki-laki, yaitu 63 % perempuan dan 37 % laki-laki..
Rangkuman hasil penelitian ini disajikan dalam tabel VI.
Tabel VI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah responden Persentase (%)Perempuan 63 63Laki-laki 37 37Jumlah 100 100
3. Karaketristik demografi responden berdasarkan kelurahan sebagai lokasi
penelitian
Dalam penelitian ini responden berasal dari 3 kelurahan di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta, yaitu Kelurahan Pakuncen, Patang Puluhan dan
Wirobrajan. Dimana ketiga kelurahan ini saling berdekatan.
Responden terbanyak adalah responden yang tinggal di Kelurahan Pakuncen
yaitu sebesar 38 responden dengan persentase sebesar 38 %, untuk Kelurahan
Wirobrajan sebanyak 35 responden dengan persentase 35 % dan yang paling sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
adalah dari Kelurahan Patang puluhan yaitu 27 responden dengan persentase 27 %.
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel VII.
Tabel VII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kelurahansebagai lokasi penelitian
Asal kelurahan Jumlah responden Persentase (%)
Pakuncen 38 38
Patang puluhan 27 27
Wirobrajan 35 35Jumlah 100 100
4. Karakteristik demografi responden berdasarkan status pernikahan
Dari 100 responden di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, 84
responden sudah menikah (84 %) dan 16 responden belum menikah (16 %).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel VIII.
Tabel VIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan status pernikahan
Status pernikahan Jumlah responden Persentase (%)
Sudah menikah 84 84
Belum menikah 16 16Jumlah 100 100
5. Karakteristik demografi responden berdasarkan tingkat pendidikan
Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi 4 kategori
berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden yaitu
SD, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat dan Perguruan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jumlah responden yang paling banyak yaitu responden yang lulus SMA atau
sederajat (56 %) diikuti Perguruan Tinggi (19 %), lalu SMP atau sederajat (14 %) dan
tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah responden yang lulus SD (11 %).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel IX.
Tabel IX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkatpendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
SD 11 11SMP atau sederajat 14 14
SMA atau sederajat 56 56
Perguruan Tinggi 19 19
Jumlah 100 100
6. Karakteristik demografi responden berdasarkan status pekerjaan
Responden yang bekerja dalam penelitian ini sebanyak 57 responden dengan
persentase 57 %, dan yang tidak bekerja sebanyak 43 responden dengan persentase
43%. Prevalensi responden yang bekerja lebih banyak dari yang tidak bekerja
dikarenakan pekerjaan seseorang berhubungan dengan penghasilan dan kebiasaan
makan seseorang (Suharjo, 2002). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel
X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel X. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan status pekerjaan
Status pekerjaan Jumlah responden Pesentase (%)
Bekerja 57 57Tidak Bekerja 43 43
Jumlah 100 100
7. Karakteristik demografi responden berdasarkan penderita hipertensi dan
non hipertensi
Dalam penelitian ini, terdapat 2 kategori yang diikutsertakan sebagai
responden yaitu responden yang merupakan penderita hipertensi dan nonhipertensi
atau tidak menderita hipertensi. Dari 100 responden di Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta, DIY, terdapat 10 responden yang menderita hipertensi dan 90 responden
adalah nonhipertensi atau tidak menderita hipertensi. Rangkuman hasil penelitian
disajikan dalam tabel XI.
Tabel XI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan penderita atau bukanpenderita hipertensi
Penderita / bukan penderitahipertensi
Jumlah responden Pesentase (%)
Penderita hipertensi 10 10Bukan penderita hipertensi 90 90
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
8. Karakteristik demografi responden berdasarkan latar belakang informasi
yang diperoleh tentang penyakit hipertensi
Dalam penelitian ini, latar belakang informasi yang pernah diperoleh terkait
penyakit hipertensi dibagi menjadi 2 kategori yaitu pernah mendapat informasi (45%)
dan belum pernah mendapat informasi (55 %).
Makna dari responden yang pernah mendapat informasi yaitu bahwa
responden tersebut sudah pernah mendapatkan informasi terkait penyakit hipertensi
sebelum dilakukan penelitian ini yang bisa berasal dari media massa ( buku, surat
kabar, majalah, brosur), media elektronik (radio, internet, televisi) tenaga kesehatan
dan relasi (sahabat, kenalan, keluarga). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam
tabel XII.
Tabel XII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan latar belakanginformasi tentang penyakit hipertensi
Latar belakang informasi Jumlah responden Persentase (%)
Belum pernah mendapatinformasi
45 45
Sudah pernah mendapat informasi 55 55
Jumlah 100 100
Berdasarkan sumber informasi yang didapatkan responden mengenai penyakit
hipertensi, tenaga kesehatan merupakan sumber informasi yang paling banyak
dimanfaatkan (23 %), hal ini dikarenakan masyarakat di Kecamatan Wirobrajan
sering datang berobat atau memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat banyak mengetahui tentang
penyakit hipertensi dari perawat, dokter atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari
tenaga kesehatan. Sedangkan relasi adalah sumber informasi yang paling sedikit
dimanfaatkan (9 %), dikarenakan tidak semua relasi mengetahui tentang penyakit
hipertensi. Rangkuman hasil penelitian ini disajikan dalam tabel XIII.
Tabel XIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan sumber informasitentang penyakit hipertensi
Sumber Informasi Jumlah Responden Persentase (%)
Media Massa 15 15Tenaga Kesehatan 23 23
Relasi 9 9Tidak Ada 53 53
Jumlah 100 100
B. Pengetahuan Responden Terkait Penyakit Hipertensi
Dari hasil penelitian ini, tingkat pengetahuan dengan kategori sedang
memiliki persentase yang paling besar yaitu 68 %, dapat dikatakan bahwa tingkat
pengetahuan masyarakat di Kecamatan Wirobrajan tergolong baik, karena hanya
sedikit responden (12 responden) dari total 100 responden yang berpengetahuan
rendah (12 %).
Pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi sudah baik akan tetapi
perlu ditingkatkan lagi sehingga masyarakat sadar akan bahaya penyakit hipertensi
karena dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup masyarakat (Neal, 2005).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XIV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel XIV. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuanterkait penyakit hipertensi
Pengetahuan Jumlah responden Persentase (%)
Tinggi 20 20Sedang 68 68Rendah 12 12Total 100 100
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab
benar pada 6 kategori yaitu pengertian, etiologi, faktor resiko, patofisiologi,
pencegahan dan penanganan tergolong baik karena total persentase responden yang
menjawab benar yaitu sebesar 66,2 %.
Informasi yang paling banyak belum diketahui oleh responden adalah tentang
pencegahan penyakit hipertensi, dikarenakan dari 6 kategori tersebut persentase
pencegahan penyakit hipertensi adalah yang terendah (56 %) dibandingkan dengan
kategori yang lainnya, hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan responden
mengenai upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
tekanan darah tetap normal dan mencegah terjadinya hipertensi.
Informasi tentang penyakit hipertensi yang paling banyak diketahui adalah
tentang patofisiologi dari penyakit hipertensi dengan persentase jawaban benar yaitu
82,3% dikarenakan responden telah mengetahui patofisiologi penyakit hipertensi dari
penyuluhan-penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan (Notoatmojo, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Hal ini dapat dikatakan bahwa responden di Kecamatan Wirobrajan telah banyak
memahami dan mengetahui patofisiologi dari penyakit hipertensi.
Pemberian informasi pada masyarakat mengenai penyakit hipertensi di
Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta yang paling utama adalah tentang
pencegahan penyakit hipertensi. Informasi yang selanjutnya diberikan adalah
penanganan, pengertian, etiologi dan patofisiologi penyakit hipertensi. Rangkuman
jawaban responden pada pernyataan pengetahuan disajikan pada tabel XV dan
gambar 3.
Tabel XV. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataanpengetahuan
No. Pengetahuanhipertensi
Item pernyataan Persentasebenar (%)
Persentasesalah (%)
1. Pengertian hipertensi 1,4,5,9,18,19 62.8 37.2
2. Etiologi 11,15,16 66 34
3 Faktor resiko 7,810,12,13,14,17 68.3 31.7
4. Patofisiologi 2,3,6 82.3 17.7
5. Pencegahan 21,23 56 44
6. Penanganan 20,22,24 58.7 41.3
Nilai Total (24 soal) 66.2 33.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 3. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataanpengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian
pengetahuan karena nilai signifikan yang didapat yaitu 0,005 (p > 0,05), sehingga
dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan
interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang
digunakan dalam penelitian ini > 50 responden.
1. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia
Dari hasil penelitian ini, kategori usia dewasa muda adalah responden yang
memiliki pengetahuan sedang dengan persentase 55,9 %.
62,8 66
37,2 34
0102030405060708090
54
Gambar 3. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataanpengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian
pengetahuan karena nilai signifikan yang didapat yaitu 0,005 (p > 0,05), sehingga
dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan
interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang
digunakan dalam penelitian ini > 50 responden.
1. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia
Dari hasil penelitian ini, kategori usia dewasa muda adalah responden yang
memiliki pengetahuan sedang dengan persentase 55,9 %.
68,3
82,3
56 58,7
34 31,7
17,7
44 41,3
Persentase Benar
Persentase Salah
54
Gambar 3. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataanpengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian
pengetahuan karena nilai signifikan yang didapat yaitu 0,005 (p > 0,05), sehingga
dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan
interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang
digunakan dalam penelitian ini > 50 responden.
1. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia
Dari hasil penelitian ini, kategori usia dewasa muda adalah responden yang
memiliki pengetahuan sedang dengan persentase 55,9 %.
Persentase Benar
Persentase Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan usia responden dengan tingkat
pengetahuan menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna. Dengan demikian,
usia tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi
( Kruskal Wallis test, p = 0,558). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel
XVI.
Tabel XVI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan kategori usia
Kategori usia Tingkat pengetahuanTinggi Sedang Rendah
∑ % ∑ % ∑ %Dewasa muda 9 45 38 55,9 7 58,3Dewasa tengah 9 45 29 42,6 4 33,3
Dewasa tua 2 10 1 1,5 1 8,3Jumlah 20 100 68 100 12 100
2. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan asal kelurahan sebagai lokasi
penelitian
Kelurahan Wirobrajan memiliki persentase tertinggi pada tingkat pengetahuan
tinggi yaitu sebesar 78,9%. Perlu adanya peningkatan pengetahuan di Kelurahan
Wirobrajan, dikarenakan dari hasil penelitian, Kelurahan Wirobrajan memiliki
persentase tertinggi pada tingkat pengetahuan rendah yaitu sebesar 62,9%.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan
kelurahan sebagai lokasi penelitian menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna
(nilai signifikan > 0,05). Dengan demikian, kelurahan sebagai lokasi penelitian tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi (Kruskal
Wallis test, p = 0,500). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XVII.
Tabel XVII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan asal kelurahan sebagai lokasi penelitian
Asal kelurahan Tingkat pengetahuanTinggi Sedang Rendah
∑ % ∑ % ∑ %Pakuncen 6 15,8 7 20 7 25,9
Wirobrajan 30 78,9 21 60 17 62,9Patang puluhan 2 5,3 7 20 3 11,1
Jumlah 38 100 35 100 27 100
3. Tingkat pengetahuan berdasarkan status pernikahan
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang sudah menikah mempunyai
tingkat pengetahuan tinggi (84,2%) dibandingkan dengan responden yang belum
menikah. Responden yang sudah menikah mempunyai kepedulian yang tinggi
mengenai penyakit hipertensi sehingga pengetahuan responden yang sudah menikah
jauh lebih baik dari responden yang belum menikah.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan
status pernikahan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, status pernikahan tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi (Mann Whitney test, p = 0,210).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XVIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel XVIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkatpengetahuan dan status pernikahan
Status pernikahan Tingkat pengetahuanTinggi Sedang Rendah
∑ % ∑ % ∑ %Sudah menikah 16 84,2 56 81,2 12 100Belum menikah 3 15,8 13 18,8 0 0
Jumlah 19 100 69 100 12 100
4. Tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan tinggi adalah responden
yang memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu SMA atau sederajat dan perguruan
tinggi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tingkat pendidikan seseorang akan
berpengaruh dalam memberi respon yang datang dari luar. Pendidikan mempengaruhi
proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung
untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Semakin
banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
tentang kesehatan (Cahyani, 2006).
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan
tingkat pendidikan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi (Mann Whitney test, p = 0,051).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XIX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel XIX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Tingkat pengetahuanTinggi Sedang Rendah
∑ % ∑ % ∑ %SD 0 0 8 11,8 3 25
SMP atau sederajat 4 20 7 10.3 1 8,3SMA atau sederajat 9 45 42 61,8 7 58,3Perguruan Tinggi 7 35 11 16,2 1 8,3
Jumlah 20 100 68 100 12 100
5. Tingkat pengetahuan berdasarkan status pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang bekerja memiliki tingkat
pengetahuan tinggi dengan persentase sebesar 65 %, sedangkan persentase responden
yang tidak bekerja yaitu hanya sebesar 35 % pada kategori tingkat pengetahuan
tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Cahyani (2006) yang menyatakan bahwa
pengalaman belajar dalam bekerja memberikan pengetahuan yang luas, dimana
responden yang sudah bekerja akan mempunyai banyak komunikasi dengan
masyarakat atau dunia luar sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan
status pekerjaan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, status pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi (Mann Whitney test, p = 0,955).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel XX. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan status pekerjaan
Status pekerjaan Tingkat pengetahuanTinggi Sedang Rendah
∑ % ∑ % ∑ %Bekerja 13 65 35 51,5 9 75
Tidak bekerja 7 35 33 48,5 3 25Jumlah 20 100 68 100 12 100
6. Tingkat pengetahuan berdasarkan latar belakang informasi tentang
penyakit hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang pernah mendapat informasi
tentang penyakit hipertensi memiliki persentase terbesar pada tingkat pengetahuan
tinggi (62,1%) bila dibandingkan dengan responden yang belum pernah menerima
informasi terkait penyakit hipertensi dengan persentase 37,9 %. Hasil yang diperoleh
ini sesuai dengan teori bahwa yang belum pernah mendapat informasi akan memiliki
pengetahuan yang sempit, karena berkaitan erat dengan pengetahuan yang dimiliki
seseorang yang menerima informasi, dipengaruhi oleh pandangan hidup maupun
keadaan psikologi individu tersebut (Suparno, 2001).
Dari hasil penelitian, sebagian besar responden belum pernah mendapat
informasi mengenai penyakit hipertensi sehingga penting sekali untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit hipertensi yang dapat menurunkan
kualitas harapan hidup masyarakat (Neal, 2005).
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan
latar belakang informasi yang diperoleh responden menunjukkan hasil yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
tidak bermakna (nilai signifikan > 0,05). Dengan demikian, latar belakang informasi
responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penyakit
hipertensi (Mann Whitney test, p = 0,154). Rangkuman hasil penelitian disajikan
dalam tabel XXI.
Tabel XXI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan tingkat pengetahuandan latar belakang informasi tentang penyakit hipertensi
Latar belakang informasi Tingkat pengetahuanTinggi Sedang Rendah
∑ % ∑ % ∑ %Pernah mendapat informasi 41 62,1 8 23,5 0 0Belum mendapat informasi 25 37,9 26 76,5 0 0
Jumlah 66 100 34 100 0 0
C. Sikap Responden Terhadap Penyakit Hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden memiliki sikap dengan
kategori baik dengan persentase sebesar 65 % dan kategori sedang dengan persentase
35% . Hal ini sesuai dengan domain perilaku ranah afektif yang dikemukakan oleh
Notoatmodjo (2003) bahwa sikap banyak dipengaruhi oleh apa yang dipercayai
sebagai benar dan berlaku bagi objek sehingga pada penelitian ini persentase paling
besar yaitu 65 responden yang memiliki sikap baik (65 %) diikuti sikap sedang (35%)
sedangkan responden dengan sikap buruk tidak ada (0 %).
Walaupun sikap responden sudah baik, namun dengan adanya peningkatan
pengetahuan, sikap yang positif dan tindakan yang sesuai, maka perilaku seseorang
akan bersifat langgeng (Notoatmodjo, 2007) Rangkuman hasil penelitian disajikan
dalam tabel XXII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel XXII. Distribusi sikap responden terkait penyakit hipertensi
Sikap Jumlah responden Persentase (%)
Baik 65 65
Sedang 35 35
Buruk 0 0
Total 100 100
Dalam penelitian ini, pernyataan sikap responden dibagi dalam pernyataan
edukasi, diet, exercise dan farmakologi. Urutan jumlah responden yang mempunyai
sikap positif mulai dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah yaitu kategori
pernyataan mengenai farmakologi (61,2 %), exercise (59,7 %), edukasi (59,6 %) dan
terakhir mengenai diet (42,6 %). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel
XXIII.
Tabel XXIII. Distribusi jumlah responden (%) yang mempunyai sikap positifdan negatif berdasarkan kategori dan item pernyataan sikap
No Pernyataan Itempernyataan
Sikap positif (%) Sikap negatif (%)
1. Edukasi 1, 2, 3,4, 5,14,17
42,6 57,4
2. Diet 6, 7, 8, 9,10 59,6 40,4
3. Exercise 11, 12, 13 59,7 40,3
4. Farmakologi 15,16,18,19,20 61,2 38,8
Nilai total (20 soal) 67,5 32,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataan sikap
Hasil penelitian menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian
sikap karena nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,005 (p > 0,05) sehingga dalam
penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan
interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang
digunakan dalam penelitian ini > 50 responden.
1. Sikap responden berdasarkan usia
Menurut Azwar (2007), faktor pengalaman pribadi mempengaruhi sikap
seseorang. Semakin bertambah usia, semakin banyak pengalaman yang didapatkan,
sehingga sikap semakin berubah. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
42,6
57,4
05
101520253035404550556065
Edukasi
62
Gambar 4. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataan sikap
Hasil penelitian menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian
sikap karena nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,005 (p > 0,05) sehingga dalam
penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan
interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang
digunakan dalam penelitian ini > 50 responden.
1. Sikap responden berdasarkan usia
Menurut Azwar (2007), faktor pengalaman pribadi mempengaruhi sikap
seseorang. Semakin bertambah usia, semakin banyak pengalaman yang didapatkan,
sehingga sikap semakin berubah. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
59,6 59,7 61,2
40,4 40,3 38,8
Diet Exercise Farmakologi
62
Gambar 4. Distribusi jumlah responden (%) pada kategori pernyataan sikap
Hasil penelitian menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian
sikap karena nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,005 (p > 0,05) sehingga dalam
penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan
interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang
digunakan dalam penelitian ini > 50 responden.
1. Sikap responden berdasarkan usia
Menurut Azwar (2007), faktor pengalaman pribadi mempengaruhi sikap
seseorang. Semakin bertambah usia, semakin banyak pengalaman yang didapatkan,
sehingga sikap semakin berubah. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
sikap positif
sikap negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat. Hasil penelitian sesuai dengan
pernyataan Azwar (2007) karena persentase terbesar pada sikap yang baik berada
pada rentang usia dewasa muda.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan sikap dengan usia responden
menunjukkan hasil yang berbeda bermakna (nilai signifikan < 0,05). Dengan
demikian, usia mempengaruhi sikap responden terkait penyakit hipertensi (Mann
Whitney test, p = 0,014). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXIV.
Tabel XXIV. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danrentang usia
Rentang usia Kategori sikapBaik Sedang Buruk
∑ % ∑ % ∑ %Dewasa muda 36 55,4 18 51,4 0 0Dewasa tengah 26 40 16 45,7 0 0
Dewasa tua 3 4,6 1 2,9 0 0Jumlah 65 100 35 100 0 0
2. Sikap responden berdasarkan asal kelurahan sebagai lokasi penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi pada kategori baik dan
sedang adalah responden yang berasal dari Kelurahan Pakuncen yaitu 36,9 % dan
40%.
Persentase terendah pada kategori baik dan sedang adalah responden yang
berasal dari Kelurahan Patang puluhan, artinya bahwa sikap responden di Kelurahan
Patang puluhan terhadap penyakit hipertensi paling rendah dibandingkan dengan 2
kelurahan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan sikap dengan kelurahan
sebagai lokasi penelitian responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna
(nilai signifikan > 0,05). Dengan demikian, kelurahan tempat tinggal responden
tidak mempengaruhi sikap responden tentang penyakit hipertensi (Kruskal Wallis
test, p = 0,616). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXV.
Tabel XXV. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danasal kelurahan sebagai lokasi penelitian
Asal Kelurahan Kategori sikapBaik Sedang Buruk
∑ % ∑ % ∑ %Pakuncen 24 36,9 14 40 0 0
Wirobrajan 24 36,9 11 31,4 0 0Patang puluhan 17 26,2 10 28,6 0 0
Jumlah 65 100 35 100 0 0
3. Sikap responden berdasarkan status pernikahan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang sudah menikah
memiliki persentase tertinggi pada kategori baik dan sedang yaitu 83,1 % dan 85,7 %.
Responden yang sudah menikah mempunyai kepedulian yang tinggi mengenai
dampak buruk dari penyakit hipertensi dibandingkan dengan yang belum menikah,
sehingga sikap responden sesudah menikah terhadap penyakit hipertensi jauh lebih
baik.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan sikap dengan status
pernikahan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, status pernikahan responden tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mempengaruhi sikap responden tentang penyakit hipertensi (Mann Whitney test, p =
0,616). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXVI.
Tabel XXVI. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danstatus pernikahan
Status pernikahan Kategori sikapBaik Sedang Buruk
∑ % ∑ % ∑ %Sudah menikah 54 83,1 30 85,7 0 0Belum menikah 11 16,9 5 14,3 0 0
Jumlah 65 100 35 100 0 0
4. Sikap responden berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi pada sikap baik dan sedang
adalah lulusan SMA atau sederajat dan Perguruan Tinggi.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan sikap dengan tingkat
pendidikan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, tingkat pendidikan tidak mempengaruhi sikap
responden terkait penyakit hipertensi (Kruskal Wallis test, p = 0,330). Rangkuman
hasil penelitian disajikan dalam tabel XXVII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel XXVII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap dantingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Kategori sikapBaik Sedang Buruk
∑ % ∑ % ∑ %SD 8 11,8 3 11,8 0 0
SMP atau sederajat 6 8,8 8 10.3 0 0SMA atau sederajat 43 63,3 13 61,8 0 0Perguruan Tinggi 11 16,2 8 16,2 0 0
Jumlah 68 100 32 100 0 0
5. Sikap responden berdasarkan tingkat pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, persentase tertinggi pada sikap baik (53,8%)
adalah pada responden yang bekerja, hal ini sesuai dengan pernyataan Sarwono
(2009) bahwa semakin luas cakupan interaksi sosialnya, sikap seseorangpun akan
semakin baik bila dibandingkan dengan seseorang yang memiliki cakupan interaksi
sosial yang sempit. Responden yang bekerja akan banyak memiliki komunikasi
dengan masyarakat atau dunia luar sehingga mempunyai sikap yang lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak bekerja.
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan sikap dengan tingkat
pekerjaan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, tingkat pekerjaan responden tidak
mempengaruhi sikap responden tentang penyakit hipertensi (Mann Whitney test, p =
0,989). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXVIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel XXVIII. Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikapdan tingkat pekerjaan
Tingkat pekerjaan SikapBaik Sedang Buruk
∑ % ∑ % ∑ %Bekerja 35 53,8 13 37,1 0 0
Tidak bekerja 30 46,2 22 62,9 0 0Jumlah 65 100 35 100 0 0
6. Sikap responden berdasarkan latar belakang informasi tentang penyakit
hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian, persentase terbesar pada sikap responden
dimiliki oleh responden yang belum pernah mendapatkan informasi yaitu sebesar
62,1 %. Persentase pada sikap sedang dimiliki oleh responden yang belum pernah
mendapat informasi yaitu sebesar 76,5%. Hal ini sesuai dengan teori bahwa seseorang
yang sudah pernah menerima informasi akan lebih mudah mengingat informasi baru
yang diterimanya (Suparno, 2001).
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan sikap dengan latar belakang
informasi responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (nilai
signifikan > 0,05). Dengan demikian, latar belakang informasi responden tidak
mempengaruhi sikap responden terkait penyakit hipertensi (Mann Whitney test, p =
0,002).Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXIX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel XXIX . Distribusi jumlah responden (%) berdasarkan kategori sikap danlatar belakang informasi
Latar belakang informasi SikapBaik Sedang Buruk
∑ % ∑ % ∑ %Pernah mendapat informasi 41 62,1 8 23,5 0 0Belum mendapat informasi 25 37,9 26 76,5 0 0
Jumlah 66 100 34 100 0 0
D. Tindakan Responden Terkait Penyakit Hipertensi
Pengukuran tindakan responden mengenai penyakit hipertensi dilakukan
berdasarkan jawaban pernyataan yang diberikan oleh responden. Pada bagian
tindakan, responden menjawab 10 pernyataan berdasarkan tindakan yang dilakukan
oleh responden terkait penyakit hipertensi mengenai pencegahan, deteksi, evaluasi
dan penanganan penyakit hipertensi. Dari setiap pernyataan yang diberikan lalu
dianalisis jawaban yang paling banyak dipilih oleh responden.
1. Tempat membeli obat
Dalam penelitian ini, pernyataan 1 berisi tentang tempat yang biasa didatangi
responden di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, DIY untuk membeli obat
yaitu apotek, toko, warung dan supermarket. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
paling banyak responden akan membeli obat ketika membutuhkan obat di apotek
(85,0%), diikuti warung (14,0%) , toko menempati tempat membeli obat yang paling
sedikit yaitu sebesar 1,0 % dan tidak ada responden yang memilih untuk membeli
obat di supermarket. Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta merupakan tindakan yang sudah benar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
menggambarkan bahwa masyarakat paham tentang apotek, dikarenakan menurut
definisinya apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam
membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan optimal bagi masyarakat dan
dan tempat pemberian edukasi terkait obat yang diterimanya (Yustina dan Lasmono,
2010). Selain itu, Badan POM (2007) menyatakan bahwa apotek adalah tempat yang
dibenarkan untuk menjual obat, terutama golongan obat keras. Tindakan untuk
membeli obat di apotek sudah sesuai. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam
tabel XXX.
Tabel XXX. Distribusi tindakan responden berdasarkan tempat membeli obat
Tempat membeli obat Jumlah responden Persentase (%)
Apotek 85 85
Toko 1 1
Warung 14 14
Jumlah 100 100
2. Intensitas mengontrol tekanan darah
Dalam penelitian ini, pernyataan 2 merupakan tindakan yang dilakukan oleh
responden di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, untuk mengontrol tekanan
darah. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa masyarakat paling banyak mengontrol
tekanan darah sebulan sekali (58 %) dan yang paling sedikit adalah seminggu sekali
(9 %). Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur
(Martha, 2011). Kebanyakan orang malas untuk memeriksakan diri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kesehatannya, termasuk mengukur tekanan darah. Akan tetapi, di Kecamatan
Wirobrajan, banyak masyarakat yang telah sadar akan pentingnya mengontrol
tekanan darah, sehingga persentase jawaban mengontrol tekanan darah sebulan sekali
adalah persentase jawaban yang paling banyak. Pengukuran tekanan darah dapat
dilakukan sebulan sekali, terutama jika telah berumur 30 tahun. Mengontrol tekanan
darah berguna untuk mengetahui dan mengantisipasi terjadinya hipertensi (Susilo,
2010). Untuk mengetahui tekanan darah tetap normal, masyarakat harus berkonsultasi
dengan dokter dan melakukan pengecekan tekanan darah secara teratur (Cahyono,
2008 ). Tindakan responden untuk mengontrol tekanan darah sebulan sekali sudah
tepat dan sesuai. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXXI.
Tabel XXXI. Distribusi tindakan responden berdasarkan intensitas mengontroltekanan darah
Intensitas mengontrol tekanandarah
Jumlah responden Persentase (%)
Seminggu sekali 9 9
Sebulan sekali 58 58
Setahun sekali 11 11
Tidak pernah 22 22
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Menjaga kesehatan
Dalam penelitian ini, pernyataan 3 menunjukkan tentang bagaimana
responden menjaga kesehatannya. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa dari 4
jawaban yang tersedia, responden di Kecamatan Wirobrajan paling banyak
melakukan tindakan menjaga pola makan dengan persentase sebesar (62%) untuk
menjaga kesehatan. Diikuti dengan istirahat yang cukup (26%), menjaga kebersihan
(10%), lalu yang terendah adalah mengkonsumsi multivitamin (2%).
Tindakan masyarakat di Kecamatan Wirobrajan sudah baik, karena banyak
responden memilih untuk menjaga pola makan (62%) sehingga tetap sehat. Untuk
penderita hipertensi dan bukan penderita hipertensi melakukan pemeliharaan
kesehatan dengan cara menjaga pola makan (Martha, 2011). Tindakan responden
untuk menjaga kesehatan sudah tepat. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam
tabel XXXII.
Tabel XXXII. Distribusi tindakan responden untuk menjaga kesehatan
Cara menjaga kesehatan Jumlah responden Persentase (%)
Istirahat yang cukup 26 26
Mengkonsumsi multivitamin 2 2
Menjaga kebersihan 10 10
Menjaga pola makan 62 62
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4. Ketaatan minum obat
Dalam penelitian ini, pernyataan 4 merupakan tindakan yang dilakukan oleh
responden apabila responden lupa meminum obat. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa dari 4 jawaban yang tersedia, responden di Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta paling banyak melakukan tindakan segera minum obat sesuai dosis
(83,0%), dan yang paling sedikit tindakan yang dilakukan oleh responden adalah
minum obat dengan dosis 2 kali lipat dengan persentase hanya 2%. Bila lupa minum
obat, tindakan yang harus dilakukan yaitu minum obat dengan dosis yang terlupa
segera setelah ingat (Anonim, 2011). Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat di
Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta sudah benar. Rangkuman hasil penelitian
disajikan dalam tabel XXXIII.
Tabel XXXIII. Distribusi tindakan responden apabila lupa meminum obat
Yang dilakukan apabila lupa meminumobat
Jumlah responden Persentase (%)
Segera minum obat sesuai dosis 83 83
Minum obat dengan dosis 2x lipat 2 2
Minum obat dengan dosis yang kecil 4 4
Tidak minum obat sama sekali 11 11
Jumlah 100 100
5. Makanan yang dikonsumsi
Dalam penelitian ini, pernyataan 5 merupakan tindakan responden dalam
mengkonsumsi makanan. Dari jawaban yang tersedia yaitu masakan cepat saji,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
masakan rumah, masakan warung dan restoran, responden di Kecamatan Wirobrajan
paling banyak mengkonsumsi makanan yang dimasak di rumah dengan persentase
sebesar 92,0 %, dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan di warung (5%),
restoran (2%), dan makanan cepat saji (1%). Tindakan yang dilakukan oleh
masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta sudah baik karena
masyarakat banyak memilih jawaban makan makanan yang dimasak di rumah, hal ini
menujukkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi terhadap kesehatannya
dengan menghindari makanan di warung, restoran dan makanan cepat saji. Menurut
Susilo (2010), jika masyarakat konsisten melakukan pemeliharaan kesehatan, maka
tekanan darah bisa terjaga dalam batas normal. Rangkuman hasil penelitian disajikan
dalam tabel XXXIV.
Tabel XXXIV. Distribusi tindakan responden berdasarkan makanan yangdikonsumsi
Makanan yang seringdikonsumsi
Jumlah responden Persentase (%)
Cepat saji 1 1
Rumah 92 92
Warung 5 5
Restoran 2 2
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
6. Saat memeriksakan diri ke dokter
Dalam penelitian ini, pernyataan 6 menunjukkan tindakan yang dilakukan
responden ketika memeriksakan diri ke dokter. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa persentase terbesar terdapat pada jawaban bahwa responden akan
menanyakan perkembangan penyakit yang di derita serta obat yang diberikan ketika
memeriksakan diri ke dokter yaitu sebesar 78 %. Tidak ada jawaban dari responden
untuk tidak bertanya sama sekali ketika memeriksakan diri ke dokter. Ketika
melakukan kontrol ke dokter, perlu adanya komunikasi yang baik antara dokter
dengan pasien. Pasien harus banyak menanyakan perkembangan penyakitnya dan
dokter pun harus memberikan penjelasan agar pasien mengerti dan memahami
penyakitnya. Sehingga masyarakat dapat melakukan berbagai tindakan untuk tidak
hanya terbebas dari penyakit hipertensi saja, tetapi juga terbebas dari penyakit-
penyakit lainnya (Susilo, 2010). Tindakan yang dilakukan sudah benar. Rangkuman
hasil penelitian disajikan dalam tabel XXXV.
Tabel XXXV. Distribusi tindakan responden ketika memeriksakan diri kedokter
Tindakan yang dilakukan saatmemeriksakan diri ke dokter
Jumlah responden Persentase (%)
Menanyakan perkembangan penyakitdan obat yang diberikan
78 78
Menunggu penjelasan dari dokter 13 13
Hanya bertanya bila saya butuh 9 9
Tidak perlu menanyakan 0 0
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
7. Saat merasakan gejala hipertensi
Dalam penelitian ini, pernyataan 7 merupakan tindakan yang dilakukan oleh
responden ketika merasakan gejala-gejala hipertensi. Dari hasil yang didapatkan,
persentase terbesar yaitu ketika merasakan gejala-gejala hipertensi maka responden di
Kecamatan Wirobrajan akan memilih untuk periksa ke dokter (74%), yang lain akan
memilih untuk tidur dan langsung minum obat dengan persentase 12%, dan yang
paling sedikit yaitu responden akan berdiam diri ketika merasakan gejala-gejala
hipertensi (2%). Tindakan untuk periksa ke dokter ketika merasakan gejala hipertensi
adalah tindakan yang karena tindakan tersebut seharusnya dilakukan oleh masyarakat
untuk menjaga agar tekanan darah dalam batas normal. Rajin memeriksakan diri ke
dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara berkala akan
memudahkan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan, termasuk
hipertensi (Susilo, 2010). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXXVI.
Tabel XXXVI. Distribusi tindakan responden saat merasakan gejala hipertensi
Tindakan saat merasakan gejalahipertensi
Jumlah responden Persentase (%)
Memilih tidur 12 12
Periksa ke dokter/puskesmas 74 74
Berdiam diri 2 2
Langsung minum obat 2 2
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
8. Menghindari resiko timbulnya hipertensi
Dalam penelitian ini, pernyataan 8 merupakan tindakan yang dilakukan oleh
responden di Kecamatan Wirobrajan untuk menghindari resiko timbulnya hipertensi,
dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi,
mengkonsumsi makanan berserat, berkarbohidrat dan berprotein. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa masyarakat menghindari makan makanan yang mengandung
garam tinggi dengan persentase sebesar 89,0 %, persentase terendah yaitu tidak
mengkonsumsi makanan berkarbohidrat (1%). Berbagai studi menyebutkan adanya
korelasi kuat antara asupan garam dan tekanan darah tinggi (Martha, 2011).
Tindakan masyarakat tergolong baik karena jawaban yang diberikan mengandung
makna bahwa masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta telah paham
dengan bahaya mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi, karena asupan
garam tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik
yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah (Susilo, 2010).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXXVII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel XXXVII. Distribusi tindakan responden untuk menghindari resikotimbulnya hipertensi
Makanan yang perlu dihindari Jumlah responden Persentase (%)
Mengandung garam tinggi 89 89
Berserat 5 5
Berkarbohidrat 1 1
Berprotein 5 5
Jumlah 100 100
9. Menjaga tekanan darah
Dalam penelitian ini, pernyataan 9 merupakan tindakan responden untuk
menjaga tekanan darah dalam batas normal sehingga menghindari resiko timbulnya
hipertensi. Dari hasil penelitian, responden di Kecamatan Wirobrajan lebih banyak
meningkatkan berolahraga agar tekanan darah tetap terjaga dalam batas normal
dengan persentase sebesar 47 %, diikuti menghindari stress (24 %) dan rutin
memeriksakan tekanan darah (23 %). Rajin minum obat paling sedikit dilakukan oleh
responden dengan persentase 6 %.
Kebiasaan hidup yang baik merupakan cara yang paling tepat untuk
menghindari penyakit hipertensi, maka dianjurkan untuk berolahraga secara teratur,
menghindari stress, dan melakukan pemeriksaan yang teratur supaya tekanan darah
tetap normal (Martha, 2011).
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga merupakan salah satu faktor utama
terjadinya hipertensi, terutama bila gaya hidup pasif ini dimulai sejak usia muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
(Susilo, 2011). Latihan-latihan olahraga yang teratur, bertahap dan memenuhi
takaran-takaran olahraga (baik takaran intensitas, lama dan frekuensi latihan), akan
sangat bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah tinggi (Sumosardjuno, 2003).
Stress perlu dihindari karena stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan
tekanan darah tinggi (Dunitz, 2001). Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam
tabel XXXVIII.
Tabel XXXVIII. Distribusi tindakan responden untuk menjaga tekanan darahdalam batas normal
Tindakan untuk menjaga tekanandarah dalam batas normal
Jumlah responden Persentase (%)
Rajin minum obat 6 6
Meningkatkan berolahraga 47 47
Menghindari stres 24 24
Rutin memeriksakan tekanan darah 23 23
Jumlah 100 100
10. Mengkonsumsi obat antihipertensi
Dalam penelitian ini, pernyataan 10 merupakan tindakan yang sering
dilakukan oleh responden yang menderita hipertensi maupun yang tidak menderita
hipertensi di Kecamatan Wirobrajan apabila responden mendapat obat antihipertensi.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa responden memiliki tindakan yang benar
karena responden mengkonsumsi obat antihipertensi setiap hari sesuai dengan aturan
pakai apabila mendapat obat antihipertensi dengan persentase sebesar (87%), diikuti
hanya waktu responden merasakan gejala penyakit hipertensi (12%) dan kadang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kadang bila ingat (1%). Tidak ada responden yang memberikan jawaban jika ada
yang mengingatkan (0%) untuk meminum obat antihipertensi. Obat antihipertensi
diminum sekali dalam sehari. Pengobatan hipertensi yang diberikan setiap hari harus
didukung dengan kepatuhan minum obat yang tinggi oleh pasien (Anonim, 2011).
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XXXIX.
Tabel XXXIX. Distribusi tindakan responden terhadap durasi mengkonsumsiobat antihipertensi
Durasi mengkonsumsi obatantihipertensi
Jumlah responden Persentase (%)
Rutin setiap hari sesuai aturan pakai 87 87
Hanya waktu merasakan gejalanya 12 12
Kadang-kadang bila ingat 1 1
Jika ada yang mengingatkan 0 0
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Karakteristik demografi masyarakat di Kecamatan Wirobrajan yaitu sebagian
besar perempuan (63 %) berusia dewasa muda (54 %), berasal dari kelurahan
Pakuncen (38 %), sudah menikah (84 %), merupakan lulusan SMA atau sederajat
(56 %), sebagian besar bekerja (57 %), bukan merupakan penderita hipertensi (90
%) dan pernah mendapat informasi tentang hipertensi (55 %).
2. Tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Wirobrajan yaitu memiliki tingkat
pengetahuan tinggi (20 %), sedang (68 %) dan pengetahuan rendah (12 %).
3. Sikap masyarakat di Kecamatan Wirobrajan yaitu sebanyak 65 % mempunyai
sikap baik, sedang (35 %) dan tidak ada yang mempunyai sikap buruk (0 %).
4. Tindakan terkait dengan penyakit hipertensi yang dilakukan oleh masyarakat di
Kecamatan Wirobrajan yaitu sebagian besar memilih membeli obat di apotek
(85%), melakukan pengontrolan tekanan darah sebulan sekali (58 %), menjaga
pola makan (62 %), segera minum obat sesuai dosis jika lupa minum obat (83 %),
memilih masakan rumah (92 %), menanyakan perkembangan penyakit dan obat
yang diberikan saat memeriksakan diri ke dokter (78 %), memeriksakan diri ke
dokter/puskesmas saat merasakan gejala hipertensi (74 %), menghindari makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
yang mengandung garam tinggi (89 %), meningkatkan olahraga untuk menjaga
tekanan darah dalam batas normal (47 %) dan mengkonsumsi obat antihipertensi
rutin setiap hari sesuai aturan pakai (87 %).
5. Pemberian informasi pada masyarakat di Kecamatan Wirobrajan, Kota
Yogyakarta yang paling utama adalah tentang pencegahan penyakit hipertensi.
6. Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, status pekerjaan,
asal kelurahan dan latar belakang informasi terkait penyakit hipertensi tidak
mempengaruhi tingkat pengetahuan, sedangkan sikap masyarakat di Kecamatan
Wirobrajan, Kota Yogyakarta dipengaruhi oleh usia.
B. SARAN
Dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat, perlu adanya kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan
tentang pencegahan penyakit hipertensi.
2. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian sejenis selain pada
Kecamatan Wirobarajan, Gondokusuman, Kraton dan Pakualaman, Kota
Yogyakarta, DIY.
3. Bagi instansi kesehatan terkait:
Perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat di Kecamatan Wirobrajan
terkait penyakit hipertensi terutama tentang pencegahan, penanganan, pengertian,
etiologi dan faktor resiko penyakit hipertensi dengan cara pemberian materi
edukasi dan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2011,http://binfar.depkes.go.id/download/BUKU_SAKU_HIPERTENSI.pdf, diakses pada tanggal 22 Mei 2012.
Amir, N., 2002, Diagnosis dan pelaksanaan depresi pasca stroke,http:/www.A:/%20 20 news % Energi % 20 chi % defenisi % document,diakses pada tanggal 25 April 2012.
Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu,Jakarta.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 151, PT RenikaCipta, Jakarta.
Astawan, (2002). Cegah Hipertensi dengan pola makan, http:/www.A:/%20 20 news% 20 % Energi % 20 chi % 20 % 20 defenisi % document 20 % setting /bill-re, diakses pada tanggal 21 April 2012.
Azwar, S., 2007, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, edisi ke 2, PustakaPelajar, Yogyakarta, hal. 10-19.
Basha, A., 2004, Hipertensi: Faktor Resiko dan Penatalaksanaan Hipertensi,http://www.medicastro, diakses pada tanggal 19 Mei 2012.
Cahyani, H.R, 2006, Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa danSastra, UPI.Press, Bandung.
Cahyono, A., 2008, http://www.perhati.org/wp-content/uploads/2011/11/Final-edit-nadya-Hubungan-obstructive-sleep-apnea- dengan penyakit sistemkardiovaskular_2_.pdf, dikases pad atangl 18 April 2012.
Chobanian, A. V., et al., 2006, The Sevent Report of the Jint National Committee onPrevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure.
Corwin, E., 2001, Buku saku Patofisiologi, Penerbit EGC, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Departemen Kesehatan RI, 2007, Hipertensi di Indonesia, http://www.depkes.go.id,diakses pada tanggal 25 April 2012.
Dunitz, M., 2001, Treatrment of Hypertension in General Practise, Blok WellSciens.
Effendy, 2008, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, pp. 121.
Firstya, P., 2010, Perbedaan Pengaruh Metode Edukasi Secara CBIA dan CeramahMengenai Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap PeningkatanPengetahuan, Perubahan Sikap dan Tindakan Ibu-ibu di Kecamatan Mlatidan Kecamatan Gamping Ditinjau dari Faktor Usia, Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Hayens, B., 2003, Buku pintar menaklukkan Hipertensi, Penerbit Ladang Pustaka,Jakarta, pp. 262-273.
Hutagalung, H. I., 2007, Pengembangan Kepribadian: Tinjauan Praktis MenujuPribadi Positif, PT. Indeks, Jakarta, pp. 51, 53.
Julianti, E.D., 2005, Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus, Puspa Suara, Jakarta, pp.123-125.
Krummel, M.F., 2004, Immunological Synapse Formation Licenses CD40-CD40LAccumulations at T-APC Contact Sites. J. Immunol. University of California,San Fransisco, pp. 3647-3652.
Martha, K., 2011, Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi, Penerbit Araska,Yogyakarta, pp. 28-39, 47-51.
McPhee, S.J., and Ganong, W.F., 2010, Patofisiologi Penyakit: Pengantar MenujuKedokteran Klinis, Ed. 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.340-342.
Muchid, A., dkk. 2005, Pharmautical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus.Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 12 – 26
Mustafa, Z.E.Q, 2009, Mengurai Variabel dan Instrumentasi, Penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta.
Mycek, M.J., dkk., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 2, Penerbit WidyaMedika, Jakarta, pp: 181-194.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Nafrialdi, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, FK UI, Jakarta, pp. 354.
Neal, L., 2005, Obat – obat Anti Hipertensi, EGC, Jakarta, pp. 158.
Notoatmodjo, S., 2003, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu PerilakuKesehatan, Andi Offset, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT Rineka Cipta,Jakarta, pp. 12-16, 31, 133-152, 178-190.
Notoadmodjo, S., 2010, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, PT. Rineka Cipta,Jakarta.
Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,Edisi 2, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Oktarina, H., 2008, http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/01/hubungan-tingkat-pengetahuan-tentang-infeksi-dan-penolong-persalinan-dengan-sikap-ibu-dalam-pemilihan-penolong-persalinan-di-desa-kebon-gulo-boyolali-tahun-2008/, diakses pada tanggal 20 April 2012.
Price, S.A., dan Lorraine M. Wilson, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis ; Proses-proses Penyakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 582-584.
Saputro, H. T., 2009, http://etd.eprints.ums.ac.id/6409/1/J210050024.pdf, diaksespada tanggal 20 April 2012.
Sarwono, S. W., 2007, Sosiologi Kesehatan, Gajah Mada University Press,Yogyakarta, pp. 31-38.
Soebroto, J.B., Ghozali, A., Yuliati, E., 2001, Rancang Bangun Alat Peraga PeriksaPayudara Sendiri (SADARI) untuk Meningkatkan Jangkauan/Kuantitas danEfektivitas Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Payudara di Masyarakat, JurnalAsosiasi Politeknik Indonesia , Vol II, No. 3, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Suharjo, 2002, http://repository.usu.ac.id/ Chapter%20II.pdf, diakses pada tanggal 23Mei 2012.
Sumosardjuno, 2003, Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga, GramediaPustaka Utama, Jakarta, pp. 24.
Suparno, 2001, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. : Bina Aksara, Jakarta, pp. 107.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Susalit, 2001, Buku Ajar Penyakit Dalam, Balai Penerbit Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, Jakarta.
Susilo, Y., 2010, Cara Jitu Mengatasi Hipertensi, Penerbit Andi, Yogyakarta, pp. 17-45.
Tjay, T.H dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-obat Penting, Edisi 6, PenerbitGramedia, Jakarta, pp: 538-564.
Tambayong, J., 2000, Mikrobiologi Untuk Keperawatan, Penerbit Widya Medika,Jakarta, pp:73-75.
WHO, 2003, Making a Difference : Indicators to Improve Children’s EnviromentalHealth, Worlds Health Organisation, EGC, Jakarta, http://books.google.co.iddiakses tanggal 5 Maret 2011.
United State Department of Health and Human Service, 2003, The Seventh Report ofthe Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, andTreatment of High Blood Pressure, JNC VII,http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/express.pdf di aksestanggal 11 November 2011.
Yustina dan Lasmono, 2010, Apotek, Ulasan beserta Naskah Peraturan Perundang-Undang Terkait Apotek Termasuk Naskah dan Ulasan Permenkes tentangApotek Rakyat, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, pp. 13-14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1. Kuisioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN, SIKAP DAN
TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN TERKAIT
PENYAKIT HIPERTENSI
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Menyatakan bersedia secara sukarela memberikan jawaban dan atau data-data lain
yang diperlukan guna mendukung penelitian yang berjudul : “Identifikasi
pengetahuan, sikap dan tindakan terkait penyakit hipertensi”. Data-data yang saya
berikan tersebut merupakan data yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa apapun.
Sekian dan terima kasih.
Hormat saya,
Yogyakarta, / /2012
( )
Nama terang dan tanda tangan
87
Lampiran 1. Kuisioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN, SIKAP DAN
TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN TERKAIT
PENYAKIT HIPERTENSI
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Menyatakan bersedia secara sukarela memberikan jawaban dan atau data-data lain
yang diperlukan guna mendukung penelitian yang berjudul : “Identifikasi
pengetahuan, sikap dan tindakan terkait penyakit hipertensi”. Data-data yang saya
berikan tersebut merupakan data yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa apapun.
Sekian dan terima kasih.
Hormat saya,
Yogyakarta, / /2012
( )
Nama terang dan tanda tangan
87
Lampiran 1. Kuisioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN, SIKAP DAN
TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN TERKAIT
PENYAKIT HIPERTENSI
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Menyatakan bersedia secara sukarela memberikan jawaban dan atau data-data lain
yang diperlukan guna mendukung penelitian yang berjudul : “Identifikasi
pengetahuan, sikap dan tindakan terkait penyakit hipertensi”. Data-data yang saya
berikan tersebut merupakan data yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa apapun.
Sekian dan terima kasih.
Hormat saya,
Yogyakarta, / /2012
( )
Nama terang dan tanda tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Nama :
Umur :………. Tahun
Jenis kelamin : laki-laki/perempuan*
Alamat rumah :
Kecamatan :
Kelurahan :
RW / RT :
Kelurahan/Desa :
Status : menikah/ belum menikah*
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Riwayat penyakit :
SKALA TINGKAT PENGENALAN
1. Apakah anda menderita hipertensi: iya/tidak * , ….. /.… mmHg
2. Adakah keluarga yang menderita hipertensi: iya/tidak*
3. Pernahkah anda memperoleh informasi tentang hipertensi: pernah/belum*
4. Jika pernah, informasi tersebut anda peroleh dari (sebutkan) :
Keterangan : * coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
II. PENGETAHUAN
Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tandacentang (√)
No. Pernyataan YA TIDAK
1. Penyakit hipertensi sama dengan penyakit tekanan darah tinggi
2. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapatmengakibatkan semakin tingginya tekanan darah.
3. Hipertensi tidak dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
4. Batas tekanan darah usia dewasa lebih dari 120/80 mmHg masih dianggap normal.
5. Hipertensi merupakan penyakit yang susah dideteksi pada awalnya.
6.Gejala-gejala klinis dari hipertensi yaitu sakit kepala berat, pusing, sesak napas,penglihatan kabur, mual, dan kadang kala kencing berkurang.
7.Faktor-faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi tinggiadalah obesitas (kegemukan), mengkonsumsi terlalu banyak garam dan stress.
8.Hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah diet dari makanan yangdikonsumsi, seperti makanan berlemak.
9. Hipertensi merupakan salah satu penyakit *Degeneratif.
10. Hipertensi hanya dapat diderita oleh masyarakat di daerah perkotaan.
11.Hipertensi dapat dipicu karena adanya riwayat keluarga yang pernah menderitahipertensi.
12.Pada usia dewasa pertengahan khususnya pria, lebih berisiko tinggi terkenahipertensi dibandingkan dengan wanita
13. Hipertensi hanya diderita oleh wanita dewasa.
14. Anak-anak tidak mungkin menderita hipertensi.
15. Merokok dan alkohol tidak dapat menyebabkan hipertensi
16. Hipertensi tidak dapat menyebabkan stroke.
17. Hipertensi dapat menimbulkan kelumpuhan.
18.*EKG (Electrocardiogram) dapat digunakan untuk mengetahui seseorang terkenahipertensi atau tidak.
19. *Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
20. Captopril adalah salah satu obat yang bisa menurunkan tekanan darah.
21.Satu-satunya cara mencegah hipertensi adalah dengan melakukan olahraga yangcukup
22. Hipertensi dapat disembuhkan secara total.
23. Tidak perlu melakukan monitoring terhadap tekanan darah.
24. Terkadang pengobatan hipertensi memerlukan biaya yang banyak.
Keterangan :*EKG (elektrokardiogram)=grafik yang dibuatoleh sebuah elektrokardiograf yang merekam aktivitaskelistrikanjantung dalam waktu tertentu.
*Degeneratif = penyakit yang mengiringi proses penuaan seiringdengan bertambahnya usia.
*Sphygmomanometer=alat untuk mengukur tekanan darah dalam arteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
III. SIKAP
Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah disediakan dengan member tanda centang(√)SS : Sangat setuju (Bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang di ajukan)S : Setuju (Bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang di ajukan)TS : Tidak setuju (Bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang di ajukan)STS : Sangat tidak setuju (Bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang di ajukan)
No. Pernyataan SS S TS STS
1.Saya akan memeriksakan diri ke rumah sakit/ puskesmas apabilamerasakan gejala meningkatnya tekanan darah.
2.Saya tidak perlu khawatir hidup di daerah perkotaan dengan gayahidup yang tidak sehat.
3.Saya tidak perlu khawatir jika ada riwayat keluarga yang pernahmenderita hipertensi.
4.Apabila saya mengalami sakit kepala berat, pusing, penglihatan kaburdan mual, saya akan memeriksakan diri ke rumah sakit/ puskesmas.
5. Saya tidak perlu waspada ketika saya menderita hipertensi.
6.Saya tidak mengalami obesitas, oleh karena itu saya tidak menjagapola makan.
7. Saya lebih suka masak sendiri daripada membeli makanan di warung.
8. Saya lebih suka makan daging daripada sayuran.
9. Saya lebih suka minum air putih daripada minum minuman bersoda.
10. Saya perlu menghindari makan makanan berlemak tinggi.
11. Saya lebih suka menonton televisi berjam-jam daripada berolahraga.
12.Saya lebih suka berjalan kaki daripada naik motor/ mobil untukbepergian dengan jarak yang dekat.
13.Saya lebih suka membaca majalah tentang kesehatan daripadamembaca novel/komik
14.Saya lebih cepat emosi ketika menyelesaikan suatu masalah daripadamemikirkannya dengan kepala dingin.
15.Ketika sakit, saya akan minum obat melebihi dosis untukmempercepat kesembuhan.
16. Saya lebih suka membeli obat di warung daripada di apotek.
17. Hipertensi akan sembuh total tanpa saya memeriksakan ke dokter.
18.Saya akan menanyakan pada dokter/apoteker tentang dosis danaturan pakai dari obat hipertensi yang saya terima.
19.Saya akan minum obat secara teratur jika saya mendapatkan obatuntuk hipertensi.
20.Ketika saya periksa ke dokter, saya akan menanyakan tentangpenyakit saya daripada tidak bertanya sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
I. TINDAKAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan tindakan yang anda lakukandengan memberi tanda centang (√) pada kotak yang tersedia.
1. Ketika saya membutuhkan obat, saya akan membeli obat di……ApotekToko
WarungSupermarket
2. Saya mengontrol tekanan darah stiap……Seminggu sekaliSebulan sekali
Setahun sekaliTidak pernah
3. Saya menjaga kesehatan dengan cara…….Istirahat yang cukupMengkonsumsi multivitamin
Menjaga kebersihanMenjaga pola makan
4. Apabila saya lupa minum obat, maka saya akan……Segera minum obat sesuai dosisSegera minum obat dengan dosis dua kali lipatSegera minum obat dengan dosis yang kecilTidak minum obat sama sekali
5. Saya lebih banyak makan masakan……Cepat sajiRumah
WarungRestoran
6. Pada waktu saya memeriksakan diri ke dokter, saya……Menanyakan perkembangan penyakit dan obat yang diberikanMenunggu penjelasan dari dokterHanya bertanya bila saya butuhTidak perlu menanyakan
7. Ketika merasakan gejala hipertensi, saya……Memilih tidurPeriksa ke dokter/puskesmasBerdiam diriLangsung minum obat
8. Saya menghindari resiko timbulnya hipertensi dengan tidak mengkonsumsi makanan yang……Mengandung garam tinggiBerseratBerkarbohidratBerprotein
9. Untuk menjaga tekanan darah dalambatas normal, saya……Rajin minum obatMeningkatkan olahragaMenghindari stressRutin memeriksakan tekanan darah
10. Apabila saya menderita hipertensi danmendapat obat hipertensi, maka sayaminum obat antihiipertensi……Rutin setiap hari sesuai dengan aturan
pakaiHanya waktu merasakan gejalanya
Kadang-kadang bila saya ingatJika ada yang mengingatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 2. Surat ijin BAPPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lanjutan lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lanjutan lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 3. Surat ijin konsultasi kuisioner dengan dokter jaga poliklinikkampus III USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 4. Surat ijin konsultasi kuisioner dengan dokter Rumah Sakit PantiRapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 5. Surat ijin penelitian di Kecamatan Pakuncen yang pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lanjutan lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 6. Surat ijin penelitian di Kelurahan Pakuncen yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lanjutan lampiran 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lanjutan lampiran 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 7. Data monografi Kelurahan Pakuncen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lanjutan lampiran 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lanjutan lampiran 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 8. Surat ijin penelitian di Kelurahan Patangpuluhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lanjutan lampiran 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lanjutan lampiran 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 9. Data monografi Kelurahan Patangpuluhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lanjutan lampiran 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lanjutan lampiran 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 10. Surat ijin penelitian di Kelurahan Wirobrajan yang pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lanjutan lampiran 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 11. Surat ijin penelitian di Kelurahan Wirobrajan yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lanjutan lampiran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lanjutan lampiran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 12. Data Monografi Kelurahan Wirobrajan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lanjutan lampiran 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lanjutan lampiran 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 13. Data angka kejadian penyakit hipertensi di Kota Yogyakarta,DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 14. Data rawat inap pasien penyakit hipertensi esensial (primer)
tahun 2007 – 2011 dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lanjutan lampiran 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 15. Data rawat inap pasien hipertensi portal tahun 2009 – 2011 dariDinas Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 16. Data rawat inap pasien hipertensi lainnya tahun 2007 – 2011 dariDinas Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lanjutan lampiran 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 17. Uji reliabilitas variabel pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.751 24
Scale Mean if ItemDeleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-TotalCorrelation
Cronbach's Alpha ifItem Deleted
P1 15.95 15.228 .341 .743
P2 16.00 15.590 .116 .753
P3 16.15 14.695 .320 .741
P4 16.63 15.266 .161 .752
P5 16.23 14.743 .279 .744
P6 16.10 14.605 .379 .738
P7 15.98 14.897 .435 .738
P8 16.15 15.054 .214 .749
P9 16.10 14.144 .530 .728
P10 15.98 14.948 .413 .739
P11 16.28 13.794 .534 .725
P12 16.15 15.874 -.019 .764
P13 16.10 14.964 .265 .745
P14 16.28 15.333 .111 .757
P15 16.20 15.600 .049 .760
P16 16.08 14.789 .339 .740
P17 16.20 14.574 .334 .740
P18 16.20 15.703 .022 .762
P19 16.03 14.846 .371 .739
P20 16.18 14.199 .456 .731
P21 16.60 14.913 .255 .746
P22 16.30 14.318 .380 .737
P23 16.10 14.195 .513 .729
P24 16.20 14.421 .379 .737
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 18. Uji reliabilitas variabel sikap
Case Processing Summary
N %
Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.784 20
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
P1 59.62 35.574 .343 .775
P2 59.80 34.318 .320 .779
P3 60.25 38.654 -.046 .801
P4 59.70 37.446 .076 .794
P5 59.65 35.208 .428 .770
P6 59.65 36.131 .330 .776
P7 59.85 35.208 .365 .774
P8 60.15 36.131 .223 .783
P9 59.57 34.866 .396 .771
P10 59.75 35.679 .340 .775
P11 60.22 34.692 .393 .772
P12 59.92 35.199 .406 .771
P13 60.07 35.353 .307 .778
P14 60.00 33.692 .598 .759
P15 59.42 34.404 .532 .764
P16 59.68 36.994 .190 .784
P17 59.48 35.281 .335 .776
P18 59.50 34.462 .577 .762
P19 59.40 33.836 .613 .759
P20 59.40 35.374 .474 .769
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 19. Karakteristik responden
Statistics
N Valid 100
Missing 0
a. Kategori usia
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid dewasa muda 54 54.0 54.0 54.0
dewasa tengah 42 42.0 42.0 96.0
dewasa tua 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
32 32.0 32.0 32.0
20 20.0 20.0 52.0
24 24.0 24.0 76.0
16 16.0 16.0 92.0
5 5.0 5.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0
100 100.0 100.0
b. Jenis kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Perempuan 63 63.0 63.0 63.0
Laki-laki 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lanjutan lampiran 19.c. Asal kelurahan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Pakuncen 38 38.0 38.0 38.0
Patangpuluhan
27 27.0 27.0 65.0
Wirobrajan 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
d. Status pernikahan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Sudah Menikah 84 84.0 84.0 84.0
Belum Menikah 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
e. Tingkat pendidikan akhir
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid SD 11 11.0 11.0 11.0
SMP atau sederajat 14 14.0 14.0 25.0
SMA atau sederajat 56 56.0 56.0 81.0
Perguruan Tinggi 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lanjutan lampiran 19.f. Status pekerjaan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Bekerja 57 57.0 57.0 57.0
Tidak Bekerja 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
g. Penderita hipertensi atau bukan penderita hipertensi
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Penderita Hipertensi 10 10.0 10.0 10.0
Bukan PenderitaHipertensi
90 90.0 90.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
h. Informasi
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Pernah 45 45.0 45.0 45.0
Belum Pernah 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lanjutan lampiran 19.
i. Sumber informasi
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Media Massa 15 15.0 15.0 15.0
Tenaga Kesehatan 23 23.0 23.0 38.0
Relasi 9 9.0 9.0 47.0
Tidak Ada 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 20. Uji Normalitas skor pengetahuan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Pengetahuan Mean 16.42 .237
95% ConfidenceInterval for Mean
Lower Bound 15.95
Upper Bound 16.89
5% Trimmed Mean 16.44
Median 16.00
Variance 5.640
Std. Deviation 2.375
Minimum 8
Maximum 21
Range 13
Interquartile Range 3
Skewness -.339 .241
Kurtosis .689 .478
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pengetahuan .110 100 .005 .968 100 .016
Nilai p < 0,05, sehingga distribusi skor pengetahuan responden tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 21. Hasil uji Mann-Whitney pada tingkat pengetahuan denganvariabel jenis kelamin
Ranks
JenisKelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan Perempuan 63 48.68 3067.00
Laki-laki 37 53.59 1983.00
Total 100
Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 1051.000
Wilcoxon W 3067.000
Z -.825
Asymp. Sig. (2-tailed) .409
Jenis kelamin responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (berbeda tidakbermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 22. Uji Mann-Whitney terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel status pekerjaan
Ranks
Pekerjaan N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan Bekerja 57 50.36 2870.50
TidakBekerja
43 50.69 2179.50
Total 100
Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 1217.500
Wilcoxon W 2870.500
Z -.056
Asymp. Sig. (2-tailed) .955
Tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan statuspekerjaan, sehingga status pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (p< 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 23. Uji Mann-Whitney pada tingkat pengetahuan dengan variabelstatus pernikahan responden
Status N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan SudahMenikah
84 48.93 4110.00
BelumMenikah
16 58.75 940.00
Total 100
Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 540.000
Wilcoxon W 4110.000
Z -1.253
Asymp. Sig. (2-tailed) .210
Tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan statuspernikahan responden, sehingga status responden tidak mempengaruhi tingkatpengetahuan ( p > 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 24. Uji Mann-Whitney terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel penderita hipertensi atau bukan penderita hipertensi
Ranks
Penderita N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan Penderita Hipertensi 10 52.55 525.50
Bukan PenderitaHipertensi
90 50.27 4524.50
Total 100
Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 429.500
Wilcoxon W 4524.500
Z -.238
Asymp. Sig. (2-tailed) .812
Tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan pendeitahipertensi atau nonhipertensi, sehingga penderita atau bukan penderita hipertensitidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden ( p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 25. Uji Mann-Whitney terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel informasi
Ranks
Informasi N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan Pernah 45 55.03 2476.50
Belum Pernah 55 46.79 2573.50
Total 100
Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 1033.500
Wilcoxon W 2573.500
Z -1.427
Asymp. Sig. (2-tailed) .154
Informasi yang diperoleh responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan(berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 26. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel tingkat pendidikan
Ranks
TingkatPendidikan N Mean Rank
Pengetahuan SD 11 31.05
SMP atausederajat
14 55.36
SMA atausederajat
56 49.71
Perguruan Tinggi 19 60.50
Total 100
Test Statisticsa,b
Pengetahuan
Chi-Square 5.141
df 3
Asymp. Sig. .162
a.Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Sumber Informasi
Tingkat pendidikan yang diperoleh responden tidak mempengaruhi tingkatpengetahuan (berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 27. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel asal kelurahan
Kelurahan N Mean Rank
Pengetahuan Pakuncen 38 47.76
Patang puluhan 27 55.96
Wirobrajan 35 49.26
Total 100
Test Statisticsa,b
Pengetahuan
Chi-Square 1.386
Df 2
Asymp. Sig. .500
a.Kruskal Wallis Testb.Grouping variabel: asal
kelurahan
Asal kelurahan responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (berbedatidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 28. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel sumber informasi
Ranks
Sumber Informasi N Mean Rank
Pengetahuan Media Massa 15 62.67
Tenaga Kesehatan 23 50.43
Relasi 9 59.50
Tidak Ada 53 45.56
Total 100
Test Statisticsa,b
Pengetahuan
Chi-Square 5.141
df 3
Asymp. Sig. .162
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Sumber Informasi
Sumber infromasi tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (berbeda tidakbermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 29. Uji Kruskal Wallis terhadap tingkat pengetahuan denganvariabel kategori usia
usia N Mean Rank
dewasa tengah 42 60.14
dewasa tua 4 52.75
Total 100
Test Statisticsa,b
Pengetahuan
Chi-Square 2.441
df 5
Asymp. Sig. .558
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kategori Usia
Usia tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 30. Uji normalitas skor sikap
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Sikap Mean 63.59 .647
95% ConfidenceInterval for Mean
Lower Bound 62.31
Upper Bound 64.87
5% Trimmed Mean 63.58
Median 62.50
Variance 41.800
Std. Deviation 6.465
Minimum 48
Maximum 78
Range 30
Interquartile Range 11
Skewness .136 .241
Kurtosis -.662 .478
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sikap .109 100 .005 .970 100 .022
Distribusi skor sikap responden tidak normal (p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 31. Hasil uji Mann-Whitney terhadap sikap respondena. Variabel jenis kelamin
Test Statisticsa
Sikap
Mann-Whitney U 1.005E3
Wilcoxon W 1.708E3
Z -1.148
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
Jenis kelamin tidak mempengaruhi sikap responden (berbeda tidak bermakna, p <0,05)
b. Variabel status pernikahan
Test Statisticsa
Sikap
Mann-Whitney U 554.500
Wilcoxon W 690.500
Z -1.107
Asymp. Sig. (2-tailed) .268
Status pernikahan tidak mempengaruhi sikap responden (berbeda tidak bermakna,p < 0,05)
c. variabel status pekerjaan
Test Statisticsa
Sikap
Mann-Whitney U 1.224E3
Wilcoxon W 2.170E3
Z -.014
Asymp. Sig. (2-tailed) .989
Status pekerjaan tidak mempengaruhi sikap responden (berbeda tidak bermakna, p< 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lanjutan lampiran 31.d. Variabel penderita hipertensi atau bukan penderita hipertensi
Test Statisticsa
Sikap
Mann-Whitney U 424.500
Wilcoxon W 4.520E3
Z -.294
Asymp. Sig. (2-tailed) .769
Penderita atau bukan penderita hipertensi tidak mempengaruhi sikap responden(berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
e. Variabel informasi yang diperoleh repsonden
Test Statisticsa
Sikap
Mann-Whitney U 787.500
Wilcoxon W 2.328E3
Z -3.124
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Informasi yang diperoleh responden tidak mempengaruhi sikap responden(berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 32. Hasil uji Kruskal Wallis terhadap sikap respondena. Variabel asal kelurahan
Test Statisticsa,b
Sikap
Chi-Square .969
df 2
Asymp. Sig. .616
Asal kelurahan responden tidak mempengaruhi sikap responden (berbeda tidakbermakna, p < 0,05)
b. Variabel tingkat pendidikan
Test Statisticsa,b
Sikap
Chi-Square 3.427
df 3
Asymp. Sig. .330
Tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi sikap responden (berbedatidak bermakna, p < 0,05)
c. Variabel sumber informasi yang diperoleh repsonden
Test Statisticsa,b
Sikap
Chi-Square 8.947
df 3
Asymp. Sig. .030
Sumber informasi yang diperoleh responden tidak mempengaruhi sikap responden(berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lanjutan lampiran 32.d. Variabel kategori usia
Test Statisticsa,b
Sikap
Chi-Square .658
Df 5
Asymp. Sig. .014
Usia mempengaruhi sikap responden (berbeda tidak bermakna, p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 33. Frekuensi tindakan responden
Statistics
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10
N Valid 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
a. Tempat membeli obat
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid apotek 85 85.0 85.0 85.0
toko 1 1.0 1.0 86.0
warung 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
b. Kontrol tekanan darah
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid seminggu sekali 9 9.0 9.0 9.0
sebulan sekali 58 58.0 58.0 67.0
setahun sekali 11 11.0 11.0 78.0
tidak pernah 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lanjutan lampiran 33.
c. Menjaga kesehatan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Istirahat yang cukup 26 26.0 26.0 26.0
Mengkonsumsimultivitamin
2 2.0 2.0 28.0
Menjaga kebersihan 10 10.0 10.0 38.0
Menjaga pola makan 62 62.0 62.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
d. Ketaatan minum obat
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid segera minum obatsesuai dosis
83 83.0 83.0 83.0
minum obat dengandosis 2 x lipat
2 2.0 2.0 85.0
minum obat dengandosis yang kecil
4 4.0 4.0 89.0
tidak minum obat samasekali
11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lanjutan lampiran 33.
e. Makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid cepat saji 1 1.0 1.0 1.0
rumah 92 92.0 92.0 93.0
warung 5 5.0 5.0 98.0
junkfood 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
f. Saat memeriksakan diri ke dokter
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid menanyakanperkembangan penyakitdan obat yang diberikan
78 78.0 78.0 78.0
menunggu penjelasan daridokter
13 13.0 13.0 91.0
hanya bertanya bila sayabutuh
9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
g. Saat merasakan gejala hipertensi
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid memilih tidur 12 12.0 12.0 12.0
periksa kedokter/puskesmas
74 74.0 74.0 86.0
berdiam diri 2 2.0 2.0 88.0
langsung minum obat 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lanjutan lampiran 33.
h. Diet makanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid mengandung garam tinggi 89 89.0 89.0 89.0
berserat 5 5.0 5.0 94.0
berkarbohidrat 1 1.0 1.0 95.0
berprotein 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
i. Menjaga tekanan darah dalam batas normal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rajin minum obat 6 6.0 6.0 6.0
meningkatkan berolahraga 47 47.0 47.0 53.0
Menghindari stress 24 24.0 24.0 77.0
Rutin memeriksakan tekanan darah 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
j. Ketika mengkonsumsi obat antihipertensi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid rutin setiap hari sesuai dengan aturan
pakai87 87.0 87.0 87.0
hanya waktu merasakan gejalanya 12 12.0 12.0 99.0
jika ada yang mengingatkan 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 34. Data tingkat pengetahuan responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lanjutan lampiran 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lanjutan lampiran 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lanjutan lampiran 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lanjutan lampiran 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lanjutan lampiran 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 35. Data sikap responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lanjutan lampiran 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lanjutan lampiran 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lanjutan lampiran 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lanjutan lampiran 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
BIOGRAFI PENULIS
Christiani Oki Moron lahir di Kupang, 05 Januari 1990 danmerupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Petrus PeratanMoron dan Yuliana Katnesi. Penulis telah menempuh pendidikan di SDKSint’ Arnoldus Penfui Kupang pada tahun 1997-2002, SMPK Hati TersuciMaria Halilulik Atambua pada tahun 2002-2005, SMAK Giovanni Kupangpada tahun 2005-2008, dan sejak tahun 2008 hingga saat ini sedangmenempuh jenjang pendidikan S1 Farmasi Sanata Dharma.
Selama menempuh jenjang pendidikan S1 Fakultas Farmasi SanataDharma, penulis pernah menjadi anggota PSF Veronica dan menjadi kordinator PSF Veronicapada tahun 2009-2010. Penulis pernah menjadi peserta paduan suara PSF Veronica dalam acaraPelantikan Apoteker Angkatan XVI dan XVIII pada tahun 2009 dan tahun 2010. Penulis pernahbergabung dalam beberapa kepanitiaan yaitu menjadi panitia Pelantikan Apoteker BaruAngkatan XIX dan Angkatan XXII pada tahun 2008 dan tahun 2012, panitia Open HousePaingan pada tahun 2009 dan panitia dalam acara Pharmacy Performance and Event Cup padatahun 2010.
Penulis juga pernah ikut berpartisipasi sebagai peserta Talk Show AIB-kah AIDS? padatahun 2008, peserta dalam acara Seminar “Herbal Medicine” pada tahun 2008, peserta dalamSeminar Entrepreneurship “How To be a Creative Entrepreneur?” pada tahun 2008 serta pesertadalam Seminar Nasional Kefarmasian di Kupang, NTT pada tahun 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI