plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · st udi kasu per pr fa s tenta empuan pur...
TRANSCRIPT
ST
TUDI KASU
PER
PR
FA
US TENTA
REMPUAN
PUR
DiajukMem
Prog
ROGRAM SJU
AKULTAS UNIV
NG KECE
PENGHUN
RWOREJO
S
kan untuk Memperoleh Gegram Studi B
Olifa Faustin NIM:
STUDI BIMURUSAN ILKEGURUAVERSITAS
YOG
ERDASAN E
NI PANTI A
O TAHUN 2
SKRIPSI
emenuhi Salelar Sarjana
Bimbingan da
Oleh:
na Rita Kirw051114031
MBINGAN LMU PENDAN DAN ILS SANATAGYAKARTA
2011
EMOSIONA
ASUHAN P
2009 – 2011
ah Satu SyarPendidikan
an Konseling
wekubun
DAN KONDIDIKAN LMU PEND DHARMA
A
AL PARA R
PANTI RIN
rat
g
NSELING
DIDIKAN A
REMAJA
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ST
TUDI KASU
PER
PR
FA
US TENTA
REMPUAN
PUR
DiajukMem
Prog
ROGRAM SJU
AKULTAS UNIV
NG KECE
PENGHUN
RWOREJO
S
kan untuk Memperoleh Gegram Studi B
Olifa Faustin NIM:
STUDI BIMURUSAN ILKEGURUAVERSITAS
YOG
i
ERDASAN E
NI PANTI A
O TAHUN 2
SKRIPSI
emenuhi Salelar Sarjana
Bimbingan da
Oleh:
na Rita Kirw051114031
MBINGAN LMU PENDAN DAN ILS SANATAGYAKARTA
2011
EMOSIONA
ASUHAN P
2009 – 2011
ah Satu SyarPendidikan
an Konseling
wekubun
DAN KONDIDIKAN LMU PEND DHARMA
A
AL PARA R
PANTI RIN
rat
g
NSELING
DIDIKAN A
REMAJA
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
” Semoga Hati Kudus Yesus diKasihi dimana-mana”
”Segala kesulitan, pergumulan dan tantangan dalam hidupmu, akan menjadi peluang,
sarana dan kesempatan yang baik yang Tuhan berikan untuk selalu berproses secara
terus-menerus menjadi pribadi yang lebih baik”
” Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Para Suster Kongregasi Puteri Bunda Hati Kudus Provinsi Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Maret 2011
Penulis
Olifa Faustina Rita Kirwelakubun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
STUDI KASUS TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL PARA REMAJA
PEREMPUAN PENGHUNI PANTI ASUHAN PANTI RINI PURWOREJO TAHUN 2009 – 2010
Olifa Faustina Rita Kirwelakubun Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional para remaja perempuan penghuni Panti Asuhan Panti Rini Purworejo tahun 2009 – 2010. Subjek penelitian ini berjumlah tiga (3) orang remaja perempuan.
Jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi tingkah laku non verbal. Instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan pedoman wawancara. Setiap subjek penelitian mendapat pedoman pertanyaan wawancara yang sama. Informasi yang dikumpulkan berasal dari wawancara mendalam dari setiap subjek penelitian yang direkam dengan menggunakan tape-recorder, kemudian hasil dari wawancara disusun dalam bentuk transkrip verbatim. Hasil penelitian menunjukkan dalam masing-masing aspek kecerdasan emosional, ditemukan ketiga subjek penelitian terdapat kelebihan dan kekurangan dalam mengelola dan mengendalikan emosi baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Ada beberapa hal yang sudah baik dari setiap aspek kecerdasan emosional yaitu: mereka sudah mampu untuk terbuka dan mengakui kesalahan yang mereka berbuat; ada inisiatif untuk meminta maaf kepada orang lain; ada usaha untuk bertanya kepada guru atau teman bila mengalami kesulitan; peduli dan membantu orang lain dan bisa bergaul dengan orang lain. Sedangkan yang masih menjadi kekurangan dalam setiap aspek kecerdasan emosional yaitu: suka memaksakan kehendak pada orang lain, sehingga muncul sikap tidak sabar, suka mengeluh, berontak, diam dan malas; tidak disiplin; sering lupa mengerjakan tugas yang diberikan; mudah tersinggung; marah; kecewa; berpikir negatif terhadap orang-orang yang menyakiti perasaan mereka; tidak percaya diri dan tidak bisa bekerja sama selalu menghindar bila bertemu dengan teman yang tidak disenangi. Hal ini disebabkan karena ketiga subjek penelitian kurang atau bahkan tidak mendapatkan kasih sayang secara utuh dari kedua orang tua mereka. Subjek penelitian yang pertama berasal dari keluarga yatim piatu, orang tuanya meninggal semenjak dia masih bayi; subjek peneliatian yang kedua berasal dari keluarga yatim dan ayahnya menikah lagi serta subjek penelitian yang ketiga berasal dari keluarga Broken Home (setelah bercerai bapak dan ibunya menikah lagi). Latar belakang keluarga ketiga subjek penelitian berpengaruh dalam kehidupan mereka di Panti Asuhan Panti Rini, sehingga muncul reaksi-reaksi emosional yang kurang baik dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
A CASE STUDY OF THE EMOTIONAL INTELIGENCE OF THE ADOLESCENT GIRLS AT THE CHARITABLE INSTITUTION
OF PANTI RINI PURWOREJO
Olifa Faustina Rita Kirwelakubun
Sanata Dharma University 2011
This research is aimed to comprehend the emotional intelligence of adolescent girl at the Charitable Institution of Panti Rini Purworejo in 2009-2010. The subject consisted of three (3) adolescent girls. The type of research which is used to solve the problem is the qualitative research. The data collection method is interviewing and observing about the nonverbal behavior. The research instrument is the questioners guiding. The information is collected from each of the respondents by using a tape-recorder, and the result is arranged in a transcript verbatim form.
The result pointed that in each of the emotional intelligence aspect at the three subjects of research there were good and bad aspects in managing and controlling their emotions both to themselves or to others. There are some good aspects at each of the emotional intelligence namely: they are able to confess their flaws which they have done and are more open to others; having the initiative to ask pardon from others; caring and having solidarity to others and communicating well with others. While the lack of every aspect of emotional intelligence such as compeling to others, being, impatient complaining, being rebel our being practiceng introvert, being indiscipline-ary, having always forgeting thoughts to do a task which is given to them,being emotional, being angery, being disappointed, having negative troughts to others who disturb them, being-unconfident having difficultnes, in and avoiding cooperatining to meet with those who are unpleasant toward them. It is caused by the less or lack of love from their parents. The first person in the research was an orphan, the second subject was a motherless and her father married again, while the third subject came from a broken home (after divorced her father and mother married again with other persons). The background of the three subjects of research has influenced their daily lives in the Charitable Institution of Panti Rini Purworejo, therefore it has risen the incorrectly and badly emotional reactions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
NAMA : Olifa Faustina Rita Kirwelakubun
NIM : 051114031
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma skripsi saya yang berjudul ”STUDI KASUS TENTANG
KECERDASAN EMOSIONAL PARA REMAJA PEREMPUAN PENGHUNI
PANTI ASUHAN PANTI RINI PURWOREJO TAHUN 2009 – 2011” beserta
perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau kepada media lain untuk kepentingan akademis
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 10 Maret 2011
Yang menyatakan :
Olifa Faustina Rita Kirwelakubun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan limpah terimakasih atas cinta dan kasih Tuhan yang melimpah
dalam menyelesaikan proses studi di Universitas Sanata Dharma. Terimakasih
kepada Hati Kudus Yesus dan Bunda Hati Kudus atas perlindungan dan berkatnya
melalui Dosen pembimbing dan semua orang yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan Judul ”Deskripsi Kecerdasan Emosional Para
Remaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan Panti Rini Purworejo Tahun 2009 – 2010
Sebagai Suatu Studi Kasus. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari bantuan, dukungan dan doa dari banyak pihak. Oleh karena itu,
dengan rasa syukur penulis menghaturkan limpah terimakasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah berkenan mengesahkan skripsi ini.
2. Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Drs. T. A. Prapancha Hary, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh
kesabaran dan kesetiaan.
4. Sr. M. Madeleine Y. PBHK, selaku Provinsial PBHK Indonesia dan para
dewannya, yang telah mendukung dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Sr. M. Sebastiana dan para Suster Komunitas Merauke yang telah
mendukung dan setia mendoakan penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
6. Para remaja perempuan RAT, ATM dan SNW (nama samaran) penghuni
Panti Asuhan Panti Rini Purworejo, yang telah berkenan membagikan
pengalaman hidupnya demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
7. Sr. M. Christien PBHK, selaku Superior daerah Jawa dan para dewannya
yang telah mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
8. Sr. M. Gaudensia E. PBHK dan para suster PBHK komunitas Deresan
Yogyakarta yang telah mendukung dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Komunitas Postulat dan Panti Asuhan Panti Rini Purworejo yang telah
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Pastor Allo Setitit. OSC, Pastor Arcadius. MSC dan Pastor Budi Santoso
yang telah mendukung, mendoakan, memberi semangat, menemani ketika
penulis mengalami pergumulan dalam proses penulisan skripsi ini.
11. Para sahabatku, teman-teman seperjuangan dalam panggilan yang selalu
memotivasi dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
12. Bapak, mama, kak Edi yang telah berbahagia di surga, kakak dan adik-adik
yang selama ini telah dengan setia mendukung, mencintai dengan tulus
dalam perjalanan hidup panggilanku, secara khusus menemaniku dalam
menerima kepergiaan papa, mama dan kak Edi dengan doa-doanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
13. Teman-teman angkatan 2005 yang telah memberikan dukungan selama
proses penulisan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut terlibat dalam
mendukung penulis dalam menyelesaikan proses penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap
semoga skripsi ini berguna bagi mereka yang memerlukan terutama dalam
mendampingi para remaja.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT....................................................................................................... vii
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian………………………………………………….. 6
E. Batasan Istilah ..................................................................................... 7
BAB II: KAJIAN TEORITIS
A. Panti Asuhan Panti Rini Purworejo ................................................... 9
1. Sejarah Singkat Panti Asuhan Panti Rini Purworejo .................... 9
2. Visi Panti Asuhan Panti Rini Purworejo....................................... 13
3. Misi Panti Asuhan Panti Rini Purworejo ...................................... 13
4. Tujuan Panti Asuhan Panti Rini Purworejo .................................. 13
B. Kehidupan Para Renaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan Panti
Rini Purworejo ................................................................................... 14
1. Faktor – Faktor yang Meyebabkan Para Remaja Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Masuk ke Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.............................. 14
2. Kehidupan Para Remaja Perempuan di Panti Asuhan Panti Rini
Purworejo ...................................................................................... 16
C. Remaja ................................................................................................ 19
1. Pengertian Remaja ........................................................................ 19
2. Batasan Umur Remaja .................................................................. 20
3. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja............................................ 20
4. Pengertian Para Remaja perempuan Penghuni Panti Asuhan
Panti Rini Purworejo ..................................................................... 21
5. Batasan Umur Para Remaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan
Panti Rini Purworejo.................................................................... 21
D. Hakekat Kecerdasan........................................................................... 21
1. Pengertian Kecerdasan.................................................................. 21
2. Macam-Macam Kecerdasan Menurut Gardner............................. 22
E. Hakekat Kecerdasan Emosional........................................................... 26
F. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional.................................................. 28
1. Mengenali Emosi Diri.................................................................... 28
2. Mengelola Emosi........................................................................... 32
3. Memotivasi Diri Sendiri................................................................ 34
4. Mengenali Emosi Orang Lain....................................................... 36
5. Membina Hubungan...................................................................... 37
G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional............... 38
1. Faktor Internal............................................................................... 38
2. Faktor Eksternal............................................................................ 39
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 43
B. Subjek Penelitian ............................................................................... 43
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 44
D. Tahap-Tahap Penelitian ..................................................................... 45
E. Koding dan Analisis Data ................................................................... 46
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 50
1. Subjek 1…………………………………………………………. 50
2. Subjek 2…………………………………………………………. 53
3. Subjek 3…………………………………………………………. 55
B. Pembahasan ........................................................................................ 57
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 61
B. Saran ................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63 LAMPIRAN ...................................................................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya, setiap manusia itu mempunyai emosi. Dari bangun tidur
pagi hari sampai waktu tidur malam hari, kita mengalami macam-macam
pengalaman yang menimbulkan berbagai emosi pula. Emosi adalah salah satu
berkat Tuhan bagi manusia, maka kita perlu bersyukur pada-Nya karena kita
tahu betapa tinggi nilai emosi itu bagi kita.
Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Kata emosi
berasal dari bahasa latin yang berarti movere yang diartikan bergerak atau
menggerakan dan menjauh. Banyak defenisi mengenai emosi yang
dikemukakan oleh para ahli. Merujuk pada makna yang harafiah yang
diambil dari Oxford English Dictionary yang memaknai emosi sebagai
kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental
yang hebat dan meluap-luap (Ali, 2008: 62). Lebih lanjut, kamus psikologi
mendefinisikan emosi adalah tergugahnya perasaan yang disertai dengan
perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot-otot yang menegang,
debaran jantung yang cepat dan sebagainya (Kartono, 2003: 146). Menurut
The Dictionary of Psychology (Maurus, 2007: 17) emosi adalah:
”keadaan yang kompleks dari suatu organisme, termasuk perubahan dalam banyak hal pernafasan, denyut nadi, kelenjar dan secara kejiwaan, semisalnya kegembiraan atau kegelisahan, yang ditandai dengan perasaan yang mendalam dan dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan tertentu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Intelligensi Quotient (IQ) adalah istilah populer yang dikenal oleh banyak
orang. Intelligensi Quotien bukanlah satu-satunya jalan seseorang untuk dapat
menuju keberhasilan. Kepandaian secara IQ tidak menjamin individu akan
dapat dengan mudah mencapai impian atau cita-citanya. Kecerdasan
emosional atau Emotional Intelligence pertama kali dilontarkan oleh Salovey
dan Mayer pada tahun 1990 (dalam Martin, 2008: 41). Mereka beranggapan
bahwa remaja dengan kecerdasan intelektual mempunyai peluang besar
untuk meraih sukses. Sekarang ini kita tidak hanya mengenal IQ saja, tetapi
juga dikenal istilah Emotional Itelligence (EI) dan Kecerdasan Spiritual (SQ)
serta kecerdasan-kecerdasan yang lain. Emotional Itelligence dalam bahasa
Indonesia adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan tidak dipandang hanya
mencakup kecepatan berpikir, ketepatan menghitung, melainkan juga
pengendalian emosi dan kemampuan mengendalikan diri dalam hubungannya
dengan sesama.
Goleman (2005: 161-165), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati
adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai
menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat
berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosional yang baik dan
akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan pergaulan
sosial serta lingkungannya. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang
dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kecerdasan emosional merupakan bagian penting dalam diri setiap
manusia. Jika manusia hanya mementingkan kecerdasan intelektual saja maka
sulit dibayangkan bagaimana jadinya kehidupan di dunia ini tanpa adanya
emosi. Tanpa kecerdasan emosi, psikis seseorang cenderung rentan dengan
berbagai konflik, mudah depresi dan banyak mengalami hambatan dalam
bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Sebagai seorang individu ia
tumbuh menjadi individu yang cenderung tertutup, reaktif dan mudah putus
asa. Oleh karena itu menurut Goleman (2000) menyatakan bahwa tanpa
emosi, kehidupan manusia hanyalah lorong panjang yang menjenuhkan,
hampa dan tak bermakna.
Masa remaja dikenal dengan masa stress and strain (masa kegoncangan
dan kebimbangan) dimana terjadi perkembangan fisik dan psikis yang
mempengaruhi pergolakan emosi. Pergolakan emosi yang terjadi pada
remaja tidak terlepas dari berbagai macam pengaruh, seperti lingkungan
tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya dan aktivitas-
aktivitas yang dilakukannya sehari-hari.
Tingginya tingkat penggunaan emosi yang tidak terkontrol dengan baik,
meledak-ledak akan berdampak buruk bagi perkembangan psikis maupun
fisik. Ciri yang terdapat pada remaja yang mengalami gangguan emosi
biasanya remaja cenderung merasa kesulitan dalam mengekspresikan
perasaanya, baik ketika merasa sedih, gembira ataupun merasa tidak
diperhatikan. Akibatnya remaja cenderung menutup diri dan lamban dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berinteraksi. Semua ini dipicu oleh perasaan tidak diterima, takut,
ketidakpedulian orang tua, ingin lari dari tekanan hidup, serta alasan klasik
seperti kurangnya kasih sayang, cinta dan perhatian. Para remaja yang
mengalami tekanan dalam hidupnya, tidak mampu untuk mengolah emosinya
secara lebih cerdas, hal ini ditandai dengan ketidakmampuan
mengekspresikan emosi secara wajar.
Panti Asuhan Panti Rini merupakan salah satu karya sosial yang dikelola
oleh para suster Kongregasi Putri Bunda Hati Kudus dengan tujuan untuk
menampung, membantu dan memberikan perlindungan bagi anak-anak
terlantar. Ada beberapa faktor penyebab anak-anak masuk ke Panti Asuhan
Panti Rini Purworejo antara lain: keadaan ekonomi yang kurang dalam arti
pas-pasan, anak-anak yang kedua orang tuanya sudah meninggal (yatim
piatu), anak yang salah satu orang tuanya meninggal, misalnya ayah (piatu)
dan ibu (yatim) dan broken home.
Latar belakang yang berbeda-beda dari masing-masing anak yang
tinggal di Panti Asuhan Panti Rini Purworejo, seperti telah dipaparkan di atas
cukup mewarnai kehidupan bersama di dalam Panti Asuhan. Para penghuni
Panti Asuhan Panti Rini berjumlah 39 orang, terdiri dari anak yang duduk di
bangku SD, SMP dan SMA/SMEA. Para remaja perempuan penghuni Panti
Asuhan Panti Rini Purworejo berjumlah 11 orang.
Sementara menurut pengamatan penulis dan informasi dari para suster
pendamping, ada sebagian remaja perempuan yang mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dalam menjalani tugas perkembangannya dimana salah satunya berhubungan
dengan kemampuan dalam memantau, mengolah, mengendalikan dan
menerapkan emosi terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Hal ini
disebabkan para remaja perempuan ini berasal dari berbagai macam keluarga
yang memiliki berbagai macam karakteristik, latar belakang dan pendidikan
keluarga yang berbeda-beda. Dalam kehidupan bersama terkadang para
remaja perempuan ini tidak mampu untuk mengolah emosinya dengan baik
sehingga mereka tidak mengalami kematangan emosi dalam hidupnya. Para
remaja perempuan ini dalam hidup bersama di Panti Asuhan Panti Rini,
menunjukan reaksi-reaksi atau mengungkapkan emosi mereka secara tidak
tepat. Reaksi-reaksi atau ungkapan emosi itu adalah: marah, benci, jengkel,
tersinggung, sedih, takut, malu, hina, mengucapkan kata-kata yang kasar atau
tidak sopan, dan lain sebagainya. Reaksi-reaksi emosi ini tampak dalam sikap
cuek, mendiamkan, kurang mensyukuri hidup, mengeluh, tidak peka, malas.
Kebutuhan terbesar dalam hidup mereka adalah kebutuhan untuk dicintai,
diperhatikan, dihargai, kasih sayang. Kebutuhan ini tidak mereka dapatkan
dari kedua orang tua, sehingga membuat mereka dalam hidup bersama tidak
mampu untuk mengolah emosinya secara baik dan tepat.
Berdasarkan kenyataan yang sudah diutarakan itu, maka penulis tertarik
meneliti ”Kecerdasan emosional para remaja perempuan penghuni Panti
Asuhan Panti Rini Purworejo”. Penulis ingin mengetahui kecerdasan
emosional para remaja perempuan Panti Asuhan Panti Rini. Semoga setelah
penulis mengetahui kecerdasan emosional para remaja perempuan tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
penulis semakin berempati dan membantu mereka untuk semakin mampu
dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. Dengan demikian para
remaja perempuan semakin berkembang menjadi pribadi yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah:
“Bagaimanakah kecerdasan emosional para remaja perempuan penghuni
Panti Asuhan Panti Rini Purworejo tahun 2009-2010?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mendeskripsikan kecerdasan emosional para remaja perempuan
penghuni Panti Asuhan Panti Rini Purworejo tahun 2009-2010.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:
1. Bagi Para Suster Pendamping di Panti Asuhan Panti Rini
Penelitian ini sebagai sumbangan untuk mendampingi para remaja
perempuan dalam mengelola emosinya secara baik dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Peneliti secara langsung memperoleh pengalaman menyusun penelitian
dalam mengungkapkan kecerdasan emosional para remaja perempuan
penghuni Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.
2. Bagi Peneliti
Peneliti secara langsung memperoleh pengalaman menyusun penelitian
dalam mengungkapkan kecerdasan emosional para remaja perempuan
penghuni Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.
E. Batasan Istilah
Untuk mempermudah pemahaman tentang penelitian ini, berikut ini
dijelaskan arti beberapa istilah yang digunan:
1. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk bisa memahami dan
mengelola emosi yang ada dalam diri, mampu memahami emosi orang
lain sehingga bisa mengambil tindakan yang baik untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari demi terciptanya hubungan yang baik dengan
orang lain. Kecerdasan emosional mencakup lima aspek yaitu: mengenali
emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang
lain dan membina hubungan.
2. Remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa.
3. Panti Asuhan adalah rumah atau tempat memelihara dan merawat anak
yatim piatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 647). Panti Asuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Panti Rini merupakan salah satu karya sosial yang dikelola oleh para
suster Konggregasi Puteri Bunda Hati Kudus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
1. Sejarah Singkat Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan suster pendamping panti
asuhan Panti Rini Purworejo. Penulis mencoba menyusun secara singkat
sejarah berdirinya Panti Asuhan Panti Rini Purworejo dan
perkembangannya sampai sekarang. Situasi pergolakan, peperangan yang
terjadi di banyak negara dari dulu sampai sekarang mengakibatkan
penderitaan bagi banyak orang. Perang mengakibatkan banyak orang
kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, kebebasan, bahkan kehilangan
keluarga serta saudara-saudarinya. Salah satu akibat dari perang tersebut
banyak anak menjadi terlantar karena terpisah dari orang tuanya.
Situasi serupa terjadi dan menimpa bangsa Indonesia pada jaman
penjajahan Jepang. Pada Jaman itu semua laki-laki dewasa termasuk juga
bapak-bapak keluarga dipaksa untuk bekerja membantu tentara Jepang,
sehingga mereka harus meninggalkan istri dan anak-anak mereka. Dalam
situasi yang demikian itu banyak isteri yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidup keluarga dan anak-anaknya. Mereka berupaya membawa
anak-anaknya ke Pastoran maupun Susteran. Bahkan ada juga ibu yang
sampai hati membuang dan meletakan anaknya yang masih bayi di
pinggir jalan. Keadaan dan situasi semacam ini sangat memprihatinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan menyedihkan, sekaligus juga menggerakan hati dan rasa belas kasih
Suster Maria Silvestra, PBHK sehingga beliau terdorong untuk
memberikan bantuan dan perlindungan kepada mereka.
Tahun 1928 para suster misionaris Puteri Bunda Hati Kudus datang
ke Purworejo untuk memulai karyanya di bidang pendidikan, kesehatan
dan karya sosial, dengan misi memberikan perawatan dan perlindungan
bagi anak-anak terlantar. Perawatan untuk anak-anak terlantar tersebut
mulai dirintis pada tahun 1942 oleh seorang suster Puteri Bunda hati
Kudus pribumi (Jawa), yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di
Belanda, yaitu Sr. Maria Silvestra PBHK dibantu oleh dua orang gadis
yaitu Bernadett dan Paulin. Adapun suster-suster misionaris Belanda pada
waktu itu diinternir (ditahan) oleh tentara Jepang selama kurang lebih satu
tahun. Karya perwartaan ini dimulai dengan kehadiran tiga gadis kecil
yang dikirim dari Dinas Kepolisian, karena ayahnya meninggal dunia
dalam peperangan, dan ibunya ditahan di lembaga pemasyarakatan karena
melakukan tindakan kejahatan. Tidak lama kemudian menyusul seorang
polisi datang ke susteran dengan membawa bayi yang berumur kira-kira
empat bulan yang ditemukan di pinggir jalan. Jumlah anak terlantar terus
bertambah dari empat anak, hingga mencapai lebih kurang 25 anak
pada tahun 1944. Kebanyakan anak-anak terlantar karena terpisah dari
orangtuanya akibat perang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Keadaan tarekat Suster Puteri Bunda Hati Kudus sekitar tahun 1942
sampai tahun 1944 masih cukup sulit dan hidup pas-pasan. Para suster
belum mempunyai gedung dan sarana untuk menampung dan merawat
anak- anak terlantar itu dengan semestinya. Dana tidak ada dan
penghasilan tidak menentu setelah ditutupnya sekolah yang dikelola oleh
para suster Puteri Bunda Hati Kudus, karena sekolah itu digunakan
sebagai markas oleh tentara Jepang. Suster Silvestra memulai karya ini
dengan bermodalkan kepercayaan, harapan dan rasa belaskasihan
terhadap penderitaan banyak orang yang membutuhkan bantuan. Usaha
mencari dana untuk menghidupi anak-anak ini diperoleh dengan berjualan
nasi, menerima jahitan, dan memberikan les privat secara sembunyi-
sembunyi kepada beberapa anak. Anak-anak yang sudah besar mulai
diajak untuk bekerja guna mencari tambahan penghasilan untuk
mencukupi keperluan hidup sehari-hari. Walaupun demikian anak-anak
tidak sampai kelaparan.
Sesudah Indonesia merdeka, kurang lebih tahun 1948 sekolah yang
dulu ditutup sudah mulai dibuka kembali untuk anak-anak katolik di
sekitar Paroki Purworejo Purworejo. Anak-anak Panti asuhan Panti Rini
pun bisa bersekolah lagi. Tahun 1950-an, Bruder Karitas mendirikan
sekolah SMP dan SPG, serta sekaligus juga membuka asrama untuk anak-
anak yang akan masuk SMP dan SPG. Pengelolahan asrama untuk ank-
anak putri dipercayakan kepada suster Puteri Bunda Hati Kudus. Dengan
datangnya anak-anak SMP dan SPG dipisahkan dari anak-anak Panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
asuhan Panti Rini. Tahun 1950-an, Panti Asuhan Panti Rini mendapatkan
bantuan dari Dinas Sosial berupa gedung dengan kapasitas 50 anak.
Gedung ini diperoleh dengan membayar sewa yang dibayarkan setiap
tahun sekali. Pada tahun 1960-an gedung bantuan dari Dinas Sosial telah
menjadi milik Panti Asuhan Panti Rini Purworejo. Kehidupan anak-anak
Panti Asuhan agak baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Penghuni Panti Asuhan panti Rini Purworejo saat ini menampung
tidak hanya anak-anak terlantar, tetapi juga anak-anak dari situasi
keluarga yang kurang harmonis dan keluarga-keluarga yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan pendidikan anak karena ekonomi lemah (miskin).
Sistem pengelolahan Panti Asuhan juga mengalami perkembangan.
Sumber dana untuk keperluan anak-anak Panti Asuhan Panti Rini
diperoleh dari subsidi Pemerintah yang diterima melalui Yayasan Panti
Asuhan Panti Rini, dan juga diperoleh dari para donator. Mengingat biaya
hidup dan biaya pendidikan semakin meningkat, maka anak-anak diajak
untuk membantu mencari dana dengan mengadakan ekonomi prokduktif
sekaligus bertujuan untuk melatih serta mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak. Anak-anak yang tinggal di
Panti asuhan Panti Rini pada tahun 2009 ada 39 anak.
2. Visi Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
Visi Panti Asuhan Panti Rini Purworejo adalah menjunjung
martabat anak yang miskin, terlantar dan yang menderita sebagai citra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Allah dengan menjadi teman, sahabat dan saudara dengan semangat cinta
kasih.
3. Misi Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
Misi Panti Asuhan Panti Rini Purworejo adalah menanamkan sikap
percaya diri, rasa tanggungjawab, jujur, disiplin dan mandiri. Membantu
yang miskin dan penyandang sosial dengan cara membimbing,
mendampingi dan mendidik mereka serta memberi kesempatan untuk
mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki.
4. Tujuan Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
Tujuan Panti Asuhan Panti Rini Purworejo adalah menjadikan anak
sebagai pribadi yang utuh, beriman, mandiri, memiliki kreatifitas,
kerendahan hati, kejujuran, ketulusan, tanggungjawab dan disiplin.
Mendidik anak untuk memiliki rasa syukur yang mendalam atas karunia
Tuhan yang telah diterima, dialami dalam kehidupan keseharian, rela
mengampuni dan penuh kasih kepada sesama.
B. Kehidupan Para Remaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan Panti Rini
Purworejo
1. Faktor- Faktor Yang Menyebebkan Para Remaja Perempuan
Tinggal di Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
Panti Asuhan Panti Rini Purworejo didirikan dengan tujuan untuk
menampung anak-anak terlantar dan memberikan kesempatan belajar
kepada anak-anak yang tidak mungkin mendapat kesempatan belajar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dalam keluarganya. Ada beberapa faktor penyebab anak-anak masuk ke
Panti Asuhan Panti Rini Purworejo:
a. Masalah ekonomi
Kehidupan setiap keluarga yang tidak terlepas dari masalah
ekonomi. Ada keluarga yang keadaan ekonominya memenuhi atau
mencukupi kebutuhan keluarganya. Tetapi ada keluarga yang
ekonominya kurang, dalam arti mereka hidup pas-pasan. Mereka
hidup serba kekurangan tentu sangatlah sulit untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang lain. Misalnya kebutuhan akan biaya
pendidikan bagi anak-anaknya. Anak-anak tidak mendapat
kesempatan untuk sekolah dan akan mengalami nasib yang kurang
menguntungkan. Hal ini mengakibatkan anak terlantar dalam
hidupnya.
Keadaan ekonomi yang keluarga yang kurang, juga
mengakibatkan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anaknya,
karena orang tua sibuk mencara nafkah. Pekerjaan yang tidak tetap
mengakibatkan kebutuhan hidup dalam keluarga tidak terpenuhi.
Hidup dalam situasi yang demikin membuat masa depan anak kurang
terjamin karena anak tidak mendapat kesempatan untuk bersekolah.
Dengan demikian orang tuanya menitipkan anak-anaknya di Panti
Asuhan, sehingga anak-anak bisa bersekolah. Ini merupakan salah
satu jalan yang mereka tempuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Yatim Piatu
Anak-anak yang kedua orang tuanya meninggal (yatim piatu).
Pada umumnya mereka kurang atau tidak mendapat perhatian dan
cinta dari anggota keluarganya. Mereka menjadi terlantar hidupnya
dan tidak mempunyai kesempatan untuk bersekolah karena situasi
yang tidak memungkinkan. Anak-anak seperti ini perlu diberi
pertolongan dan mendapatkan perawatan sehingga memungkinkan
mereka untuk tumbuh dan berkembang secara wajar menjadi manusia
dewasa dan mandiri.
c. Yatim atau Piatu
Anak yang salah satu orang tuanya meninggal misalnya ayah
(piatu) dan ibu (yatim) akan mengalami persoalan dan hambatan
dalam hidupnya, baik dalam hal materi maupun psikis. Apalagi yang
meninggal adalah ayah yang merupakan sumber pencari nafkah, maka
keluarga yang ditinggalkan mengalami kesulitan dalam hidupnya
seperti tidak tercukupinya kebutuhan ekonomi. Hal ini menyebabkan
anak tidak dapat menikmati hidup seperti anak-anak lain seusianya
yang secara ekonomi hidupnya berkecukupan, akibatnya anak kurang
mendapat perhatian, kasih sayang dan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Broken Home
“Broken Home” adalah istilah yang tidak asing lagi bagi kita.
“Broken Home” berarti rumah tangga yang hancur atau berantakan.
Keluarga atau rumah tangga tanpa hadir salah seorang dari kedua
orang tua disebabkan karena penceraian, sehingga masing-masing
tidak mau bertanggungjawab terhadap keluarganya.
Kalau dalam keluarga terjadi hal-hal seperti ini pastilah anak-
anak menjadi korban, dan mengalami kebingungan untuk memilih
mengikuti ayah atau ibu. Anak akan merasa terganggu fisik dan
psikisnya. Perhatian dan kasih sayang yang diharapkan dari orang tua
tidak terpenuhi.
2. Kehidupan Para Remaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan Panti
Rini Purworejo
Latar belakang yang berbeda dari masing-masing remaja puteri yang
tinggal di Panti Asuhan Panti Rini Purworejo, seperti yang telah
dipaparkan di atas cukup mewarnai kehidupan bersama di dalam Panti
Asuhan.
Setelah hidup bersama, mereka nampak seperti kakak dengan adik
dalam satu keluarga, walaupun terkadang terjadi perselisihan dan
pertengkaran. Hal ini terlihat dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan
mengurus segala kebutuhan hidupnya. Anak-anak yang sudah besar
bertanggungjawab dan membantu adik-adiknya yang belum bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengurus segala kebutuhan hidupnya seperti mencuci, dan menyetrika
baju. Dengan demikian anak-anak cepat menjadi kerasan dan akrab satu
dengan yang lain, baik anak yang kecil maupun yang besar.
Sistem pengolahan atau pengaturan anak-anak di Panti asuhan Panti
Rini Purworejo, menggunakan sistem unit atau keluarga. Cara ini cukup
membantu anak untuk tetap bisa merasakan dan menciptakan suasana
hidup seperti dalam keluarga sendiri. Pengaturan unit terdiri dari anak
usia TK sampai dengan usia SMA/SMK dalam setiap unit. Masing-
masing unit bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapihan unitnya
dengan selalu membersikan dan merapikan kamar sebelum meninggalkan
unitnya.
Mengenai pendidikan formal, semua anak di Panti Asuhan Panti Rini
Purworejo, tanpa terkecuali mendapat kesempatan untuk mengikuti
pendidikan di sekolah, dari TK sampai dengan tingkat SLTA/SMK.
Setelah menamatkan sekolah, anak-anak diberi kesempatan untuk
magang/kursus selama setahun di Jakarta.
Perkembangan intelektual saja belum cukup, maka perlu juga
mengembangkan ketrampilan yang dimiliki oleh masing-masing anak.
Cara yang ditempuh oleh Panti Asuhan Panti Rini Purworejo dalam
rangka membantu anak-anak untuk mengembangkan ketrampilannya
yaitu dengan mengadakan usaha ekonomi produktif. Kegiatan ini
pertama-tama untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan anak-anak
Panti Asuhan, agar mampu hidup mandiri. Kegiatan tersebut tersebut di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
laksanakan setiap hari sesudah anak-anak pulang sekolah dan hari-hari
libur sekolah. Kegiatan dan ketrampilan yang mereka lakukan antara lain;
membuat kacang telur, telur asin, bumbu pecel, menerima pesanan
makanan, menjahit, kerajinan tangan (membuat gantungan kunci) dan
mengelola warung. Selain itu juga diadakan kegiatan pembinaan rohani
seperti rekoleksi, ret-ret, pendalam iman, pendalam kitab suci dan ziarah
sesuai dengan jadwal yang telah di buat.
Perkembangan intelektual, pembinaan mental/spritual dan
pembinaan ketrampilan para remaja putri yang ada dipanti asuhan ini
dirasa belum cukup. Hal ini disebabkan karena dalam kehidupan bersama,
para remaja putri ini cenderung tidak mampu untuk mengelola dan
mengendalikan emosinya secara baik dan tepat. Para remaja putri ini
dalam hidup bersama di Panti Asuhan Panti Rini, menunjukan reaksi-
reaksi atau mengungkapkan emosi mereka secara tidak tepat. Reaksi-
reaksi atau ungkapan emosi itu seperti: marah, benci, jengkel,
tersinggung, sedih, takut, malu, mengucapkan kata-kata yang kasar atau
tidak sopan, dan lain sebagainya. Reaksi-reaksi emosi ini tampak dalam
sikap dan perilaku dalam hidup bersama seperti: cuek, mendiamkan
teman atau pembimbing selama berhari-hari, kurang mensyukuri hidup,
mengeluh, tidak peka, malas. Kebutuhan terbesar dalam hidup mereka
adalah kebutuhan untuk di cintai, di perhatikan, di hargai, kasih sayang
dan kebutuhan ini tidak mereka dapatkan dari kedua orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Realitas dalam kehidupan anak-anak terutama kaum remaja
perempuan di Panti Asuhan Panti Rini, ada sebagian remaja perempuan
yang tampak kurang mampu mengelola dan mengendalikan emosinya
secara baik, tepat dan cerdas. Berdasarkan fenomena itu, penulis ingin
mengetahui bagaimanakah kecerdasan emosi para remaja perempuan
penghuni Panti Asuhan Panti Rini purworejo. Setelah mengetahui
kecerdasan emosi para remaja perempuan ini, penulis semakin berempati,
bisa menjadi teman bagi mereka dan turut ambil bagian membantu dan
mendampingi mereka dalam mengelola emosinya supaya mereka dapat
semakin mampu mengendalikan dan mengelola emosinya secara baik dan
cerdas.
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut ”adolescence”,
berasal dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh
untuk mencapai kematangan”. Remaja adalah usia dimana mereka
mampu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana mereka
tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
berada dalam tingkatan sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak
(Hurlock, 2004: 206).
2. Batasan Umur Remaja
Remaja adalah seseorang yang berusia antara 13 tahun sampai 18
tahun. Rentangan usia tersebut adalah merupakan usia remaja awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
hingga remaja akhir (Hurlock, 2004: 206). Selanjutnya masa remaja
menurut Mappiare (1982: 22-23), berlangsung antara umur 12 tahun
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22
tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia
21/22 tahun adalah remaja akhir (dalam Ali dan Asrori, 2008: 9).
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Menurut Mappiare (1982: 99) tugas-tugas perkembangan remaja
adalah:
a. Menerima keadaan fisiknya dan menerima perannya sebagai laki-laki
dan perempuan.
b. Menjalin hubungan baru dengan teman-teman sebaya baik sesama
jenis maupun lain jenis.
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang
dewasa lainnya.
d. Memperoleh kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomu.
e. Memilih dan mempersiapkan diri kearah suatu pekerjaan.
f. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan konsep-konsep
intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warga negara yang
terpuji.
g. Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
h. Menyusun nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia,
yang diperoleh dari ilmu pengetahuan yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dari beberapa tugas perkembangan yang telah disebutkan diatas,
penulis hanya membahas tentang tugas perkembangan pada remaja yaitu
tugas perkembangan memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya.
4. Pengertian Para Remaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan Panti
Rini Purworejo
Para remaja perempuan penghuni Panti Asuhan Panti Rini
Purworejo adalah kumpulan para perempuan yang tinggal di Panti
Asuhan Panti Rini yang berasal dari latar belakang keluarga yang
berbeda-beda.
5. Batasan Umur Para Remaja Perempuan Penghuni Panti Asuhan
Panti Rini Purworejo
Para remaja perempuan yang tinggal di Panti asuhan Panti Rini
berusia antara 12 tahun sampai 17 tahun. Empat orang bersekolah di
SMP berusia 12-14 tahun dan 7 orang bersekolah di SMA/SMK berusia
15-17 tahun.
D. Hakekat Kecerdasan
1. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan adalah seluruh kemampuan yang dimiliki oleh individu
dalam berbagai segi untuk mengolah lingkungan serta menyesuaikan diri
dengan keadaan yang baru melalui dirinya demi pemenuhan hidupnya.
Pengertian ini didukung dari berbagai pendapat yang dikemukan oleh
para ahli dalam berbagai pengertian kecerdasan. Jika merujuk pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Wechsler kecerdasan adalah “kemampuan untuk bertindak secara terarah,
berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungan secara efektif”
(dalam Tyas, 2008: 6). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
1989: 164) kecerdasan dapat diartikan sebagai “kesempurnaan
perkembangan akal budi seperti kepandaian, ketajaman pikiran”. Gardner
(dalam Suparno, 2004: 17) berpendapat bahwa kecerdasan adalah
“kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk
dalam suatu seting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang
nyata”.
2. Macam-macam Kecerdasan menurut Gardner
Ilmu pengetahuan akhirnya dapat memandang kecerdasan bukan
hanya dari satu sisi saja. Dahulu ilmu pengetahuan hanya melihat
kecerdasan sebagai batasan dari kecerdasan otak yang sering disebut
dengan istilah IQ. Namun dengan berjalannya waktu perkembangan ilmu
pengetahuan akhirnya bisa menyatakan bahwa kecerdasan memiliki
cakupan yang amat luas. Berikut ini peneliti akan memaparkan macam-
macam kecerdasan menurut Gardner (dalam Suparno, 2004: 25-44), yang
berpendapat bahwa kecerdasan dapat dibagi menjadi sembilan golongan
yaitu:
a. Kecerdasan linguistik
Kecerdasan lingustik adalah “kemampuan untuk menggunakan
dan mengelolah kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
secara tertulis. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
seseorang dalam berbahasa secara umum. Orang yang memiliki
kemampuan ini akan berbahasa lancar, baik dan lengkap. Ia mudah
untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
mudah mempelajari beberapa bahasa”.
b. Kecerdasan matematis-logis
Kecerdasan matematis-logis adalah “kemampuan yang
berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif.
Termasuk dalam intelegensi tersebut adalah kepekaan pada pola
logika, abtraksi, kategorisasi, dan perhitungan”.
c. Kecerdasan kinestetik-badani
Kecerdasan kinestik badani adalah “kemampuan
menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan. Orang yang memiliki kecerdasan ini dengan
mudah dapat mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka”.
d. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal adalah “kemampuan untuk
mengembangkan, mengespresikan, dan menikmati bentuk-bentuk
musik dan suara. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat peka
terhadap suara dan musik. Mereka dengan mudah belajar dan main
musik secara lebih baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah “kemampuan untuk mengerti
dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak,
temperamen orang lain. Kecerdasan ini berkaitan dengan
kemampuan menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai
orang. Orang yang kuat dalam intelegensi interpersonal biasanya
sangat mudah bekerja sama dengan orang lain, mudah
berkomunikasi dengan orang lain”.
f. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan interpersonal adalah “kemampuan yang berkaitan
dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk
bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu. Termasuk
dalam intelegensi ini adalah kemampuan berefleksi dan
keseimbangan diri. Orang ini mempunyai kesadaran tinggi akan
gagasan-gagasannya, dan mempunyai kemampuan untuk
mengambil keputusan pribadi. Ia sadar akan tujuan hidupnya. Ia
dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan lebih
tenang”.
g. Kecerdasan lingkungan
Kecerdasan lingkungan adalah ”kemampuan untuk mengerti
flora dan fauna dengan baik. Orang yang mempunyai intelegensi
lingkungan tinggi biasanya mampu hidup diluar rumah, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berkawan dan berhubungan dengan baik dengan alam, mudah
membuat identifikasi dan klasifikasi tanaman dan binatang”.
h. Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan eksistensial lebih menyangkut “kepekaan dan
kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan
terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas
hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi
mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam”.
i. Kecerdasan ruang-visual
Kecerdasan ruang visual adalah “kemampuan untuk
menangkap dunia ruang-visual secara tepat. Termasuk di dalamnya
adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat.
Termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengenal bentuk dan
benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam
pikirannya dan mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu
hal/benda dalam pikirannya dan dan mengubahnya dalam bentuk
nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik”.
Sembilan kecerdasan di atas dapat mempengaruhi, menetukan
tingkat keberhasilan dan kebahagiaan hidup orang. Semua orang
memiliki kecerdasan ganda, tetapi ada orang yang menonjol pada
kecerdasan tertentu saja. Kecerdasan ini bisa dipelajari seumur hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
oleh setiap orang. Kecerdasan interpersonal dan intrapersonal
menurut Gardner sering digabung menjadi kecerdasan personal yang
bisa disebut juga dengan kecerdasan emosional.
E. Hakekat Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional atau Emotional Intelligence pertama kali
dilontarkan oleh Salovey dan Mayer pada tahun 1990 (dalam Martin, 2008:
41) mereka mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “kemampuan
untuk memahami perasaan diri sendiri, untuk berempati terhadap perasaan
orang lain dan untuk mengatur emosi, yang secara bersama berperan dalam
peningkatan taraf hidup seseorang”. Kecerdasan emosional sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah
setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa
kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan
emosional.
Shapiro (2003: 9) mengatakan bahwa “ketrampilan EQ bukanlah
lawan ketrampilan IQ atau ketrampilan kognitif, namun keduanya
berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia
nyata. Selain itu, EQ tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan.”
Goleman menjelaskan:
“Kecerdasan emosional mencakup kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa” (Hermaya, 2005:45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sependapat dengan yang dikatakan oleh Goleman, Mayer dan
Salovey menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan:
“himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya dengan menggunakan informasi ini untuk membimbing tindakan dan pikiran” (Saphiro, 2003:8).
Kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun
hubungan produktif dan meraih keberhasilan.
Cooper dan Sawaf (1998,www.ilmupsikologi.com) mendefinisikan
kecerdasan emosional sebagai “kemampuan merasakan, memahami, dan
secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi,
informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi”. Selanjutnya Howes dan
Herald (1999, www. ilmupsikologi) mengatakan kecerdasan emosional
“merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar
menggunakan emosi”. Lebih lanjut dikatakannya bahwa emosi berada
diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi
emosi yang diakui dan dihormati. Kecerdasan emosional menyediakan
pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri maupun
orang lain. Harmoko (2005, e-psikologi.com) mengatakan bahwa kecerdasan
emosi adalah “kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan
mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain”.
Bila seseorang mempunyai kecerdasan emosi yang baik, maka orang itu akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
hidup lebih bahagia dan sukses. Riyanto dan Handoko, FIC memberikan
definisi kecerdasan emosional lebih sederhana, menurut mereka:
“kecerdasan emosional dapat dipelajari dan dapat dikembangkan serta disempurnakan kapan saja dan pada usia berapa saja. Dengan kemampuan ini akan didapat pemahaman yang tepat mengenai pengalaman emosi serta bagaimana cara mengelola emosi tersebut” (1980: 27).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
emosional adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk memantau
perasaan atau emosi diri sendiri dan orang lain, membedakannya,
menggunakannya untuk menuntun pikiran dan tindakan sendiri. Maka
dibutuhkan kemampuan untuk menyadari dan mengenali emosi, dapat
mengelola emosi, memotivasi diri sendiri dan membina hubungan dengan
orang lain.
F. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Goleman mengutip Salovey (2005: 58-59) menempatkan kecerdasan
pribadi Gardner dalam defenisi dasar tentang kecerdasan emosional yang
dicetuskannya dan memperluas kemampuan ini menjadi lima wilayah. Aspek
aspek yang terkandung dalam kecerdasan emosional adalah: (a) mengenali
emosi diri; (b) mengelola emosi; (c) memotivasi diri sendiri; (d) mengenali
emosi orang lain; (e) membina hubungan (Goleman, 2005: 58-59).
1. Mengenali Emosi Diri
Kemampuan mengenali emosi merupakan kecerdasan emosi yang
sangat mendasar. Cara yang paling penting dalam mengenali emosi diri
adalah dengan memberi nama masing-masing emosi yang dirasakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang akan muncul atau dengan cara menyebutkan nama emosi yang
bersangkutan. Orang yang memiliki kepekaan yang tinggi atas emosinya
adalah orang yang dapat dikatakan berhasil dalam mengenali emosinya
sendiri. Tetapi orang yang tidak mampu untuk mengenali emosinya
sendiri adalah orang yang dapat dikatakan buta emosi. Hal ini sangat
disayangkan karena akan mempengaruhi kesuksesannya dalam
mengarungi kehidupan ini.
Kemampuan mengenali emosi diri adalah suatu kemampuan
dimana dapat mengenali emosi pada saat emosi itu muncul dan dapat
menyebutkan nama emosi tersebut. Setelah mampu mengenali emosinya
sendiri untuk itu diperlukan suatu kesadaran akan emosinya sehingga
tidak dikuasi oleh emosi tersebut. Orang yang dapat mengenali
emosinya, dapat berpikir jernih dan dapat mengambil keputusan yang
baik bagi dirinya. Menurut para ahli psikologi (Goleman 2005: 63)
“kesadaran diri akan emosinya disebut dengan istilah metamood
(kesadaran akan suasana hati)”. Kesadaran diri adalah perhatian yang
terus menerus terhadap keadaan batin seseorang. Perhatian terhadap
kesadaran diri akan memandang setiap kejadian melalui kesadaran yang
netral, bukanlah perhatian yang larut dalam emosi, bereaksi secara
berlebihan dan melebih-lebihkan apa yang diserap. Orang yang dapat
menyadari emosinya dapat membantunya dalam menciptakan
kebahagiaan diri. Menurut Goleman (2000) kesadaran diri memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
unsur-unsur kesadaran emosi, penilaian diri, dan percaya diri. Untuk
lebih jelasnya masing-masing unsur akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Kesadaran emosi
Goleman (2000: 84) berpendapat bahwa orang yang memiliki
kesadaran emosi yang baik cenderung akan:
1) Mengetahui nama emosi yang sedang dirasakan dan
mempertanyakan mengapa emosi itu muncul.
2) Menyadari adanya hubungan antara perasaan yang sedang dialami
dengan yang dipikirkan, diperbuat dan dikatakan.
3) Mengetahui bahwa perasaan yang dirasakan dapat mempengaruhi
kinerjanya.
4) Memiliki kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan
sasaran-sasarannya.
Orang yang kesadaran emosinya kurang baik dapat membuatnya
rentan terhadap akibat ledakan emosi sehingga mudah tergelincir dalam
rel kemarahan yang tidak menentu. Orang yang memiliki kesadaran
emosi yang tinggi membantunya dan mengelola perasaan yang tidak
menentu, untuk mempertahankan motivasi, untuk menyesuaikan diri
dengan tepat terhadap perasaan orang lain, dan untuk mengembangkan
ketrampilan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Penilaian diri
Goleman (2000: 96-97) berpendapat bahwa orang yang memiliki
kemampuan dalam menilai diri cenderung akan:
1) Memiliki kesadaran tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahannya.
2) Memberikan waktu untuk berefleksi dan belajar dari pengalaman.
3) Membuka diri terhadap umpan balik yang tulus serta bersedia
menerima perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan
diri sendiri.
4) Mampu menunjukan rasa humor dan bersedia memandang diri
sendiri dengan perspektif yang luas.
c. Percaya diri
Orang yang memiliki rasa percaya diri yang baik pada
umumnya dapat memandang diri sebagai orang yang produktif dan
mampu menghadapi tantangan sekaligus mudah menguasai
ketrampilan baru.
Goleman (2000: 107) memiliki pendapat bahwa orang yang
memiliki kepercayaan diri akan:
1) Berani tampil di muka umum dengan penuh keyakinan diri serta
berani menyatakan “keberadaanya”.
2) Berani mengemukakan pandangan yang tidak popular dan
bersedia berkorban demi kebenaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Tegas dan mampu membuat keputusan yang baik meskipun
dalam keadaan yang sulit dan tertekan.
2. Mengelola Emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan tepat. Kecakapan mengelola emosi merupakan
kecakapan yang sangat tergantung pada kesadaran diri, yang meliputi
kemampuan menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan. Orang yang memiliki kecakapan ini
mampu bangkit kembali dari situasi yang membuat dia terpuruk.
Menurut Goleman (2005: 404-405) orang yang memiliki
kemampuan mengelola emosi memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
a. Toreransi yang tinggi terhadap frustasi dan pengolahan amarah.
b. Berkurangnya ejekan verbal, perkelahian, dan gangguan di ruang
kelas.
c. Lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat tanpa berkelahi.
d. Berkurangnya larangan masuk sementara dan skors.
e. Berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri sendiri.
f. Perasaan yang lebih positif tentang dirinya sendiri, sekolah dan
keluarga.
g. Lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa.
h. Berkurangnya kesepian dan kecemasan dalam pergaulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Wijokongko (1997: 15) bahwa ketidakmampuan
mengendalikan emosi bisa membuat orang melakukan banyak perbuatan
negatif. Pengendalian emosi merupakan kunci yang tidak menyenangkan
dengan selalu bahagia, namun tidak membiarkan perasaan menderita
berlangsung secara tidak terkendali sehingga menghapus semua suasana
hati yang menyenangkan.
Orang yang kemampuan mengelola emosinya rendah, menerima
kritik sebagai serangan pribadi, bukan sebagai keluhan yang harus diatasi,
kurang memiliki kendali diri, mudah mencemooh atau menghina,
bersikap menuntup diri atau sikap yang bertahan pasif, dan mudah patah
semangat (Goleman, 2005: 241-215).
Menurut Goleman (2000: 130-131) aspek kemampuan mengelola
emosi meliputi:
a. Mengendalikan emosinya sendiri
Orang yang dapat mengendalikan emosinya sendiri secara tepat
mampu:
1) Mengelola dengan baik emosi-emosi yang menekan.
2) Tetap teguh, bersikap positif, dan tidak goyah sekalipun dalam
situasi yang berat.
3) Berpikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam keadaan
tertekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Dapat dipercaya (Goleman, 2000: 142-143)
Orang yang dapat dipercaya mampu:
1) Bertindak seturut etika dan tidak pernah mempermalukan orang
lain.
2) Membangun sikap apa adanya dan jujur.
3) Mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan yang
tidak dapat diterimanya.
4) Berpegang pada prinsip secara teguh walaupun akibatnya adalah
tidak disukai.
3. Memotivasi Diri Sendiri
Kemampuan memotivasi diri adalah kemampuan memberikan
semangat pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan
bermanfaat. Orang yang mampu memotivasi dirinya kearah yang positif
akan lebih berhasil menjalani kehidupan dibandingkan dengan orang
yang menunggu orang lain untuk memperhatikan dirinya. Salah atu ciri
dari kemampuan untuk memotivasi diri adalah kepercayaan diri (self
confidence). Ciri utama dari self confidence adalah sikap optimis dalam
menghadapi berbagai tantangan. Orang yang memiliki kecakapan ini
mudah jatuh ke dalam suatau kegagalan dan tidak mudah puas terhadap
apa yang dihasilkan, melainkan mempunyai kemauan untuk terus
berusaha dalam memperbaiki diri. Kemampuan memotivasi diri sendiri
menurut Goleman meliputi aspek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a. Dorongan untuk berprestasi (Goleman, 2000: 181-182)
Orang yang memiliki dorongan berprestasi mempunyai
kemampuan:
1) Berorientasi pada tujuan dengan semangat juang yang tinggi untuk
meraihnya.
2) Menetapkan tujuan yang menantang dan berani mengambil resiko.
3) Mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengurangi
ketidakpastian dan mencari cara yang tepat.
4) Terus belajar untuk meningkatkan prestasi.
b. Memiliki komitmen (Goleman, 2000: 190)
Orang yang memiliki komitmen tinggi mampu:
1) Berkorban demi tercapainya tujuan.
2) Merasakan dorongan semangat dalam mencapai tujuan yang
utama dalam hidupnya.
3) Mempertimbangkan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat
untuk mengambil keputusan.
4) Mencari peluang untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Memiliki inisiatif (Goleman, 2000:196)
Orang yang memiliki inisiatif mampu:
1) Memanfaatkan peluang untuk memajukan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2) Mengejar sasaran labih dari pada yang dipersyaratkan atau
diharapkan.
3) Berani melanggar batas-batas dan aturan yang tidak prinsip
apabila perlu, agar tugas dapat dilaksanakan.
4) Berani mengajak orang lain bekerjasama untuk menghasilkan
sesuatu yang baik.
d. Optimis (Goleman, 2000: 196)
Orang yang memilki sifat optimis mampu:
1) Bersikap tekun dalam mengejar cita-citanya meskipun banyak
hambatan.
2) Bekerja atau belajar dengan harapan untuk sukses dan tidak
takut gagal.
3) Berani belajar dari kegagalan.
4. Mengenali Emosi Orang Lain
Mengenali emosi orang lain sering disebut empati. Empati adalah
kemampuan menempatkan diri dalam posisi orang lain (Saphiro 2001:
50). Remaja yang bersikap empatik lebih disukai oleh teman-temanya
dan lebih berhasil baik disekolah maupun di tempat kerja, dan ia
mampu menyadari perasaan orang lain termasuk perasaan yang
terungkap secara non verbal misalnya nada suara, intonasi bicara, gerak
tubuh, dll. Individu yang empatik mampu menangkap sinyal-sinyal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan sesuatu yang dibutuhkan
orang lain.
Menurut Goleman (2005: 404) orang yang memiliki kemampuan
mengenali emosi orang lain cenderung atau memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Lebih mampu menerima sudut pandang orang lain.
b. Memperbaiki empati dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.
c. Lebih baik dalam mendengarkan orang lain.
5. Membina Hubungan
Membina hubungan merupakan ketrampilan berinteraksi dengan
orang lain, kemampuan untuk menjalin hubungan dan menempatkan diri
dalam suatu kelompok. Kecakapan ini merupakan ketrampilan yang
menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.
Orang yang memiliki kemampuan membina hubungan yang baik
menurut Goleman (2005: 404) cenderung memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kemampuan menganalisis dan memahami
hubungan.
b. Lebih baik dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam suatu
hubungan.
c. Lebih tegas dan terampil dalam berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Lebih popular dan mudah bergaul; bersahabat dan terlibat dengan
teman sebaya.
e. Lebih menaruh perhatian dan bertenggang rasa.
f. Lebih memikirkan kepentingan sosial dan selaras dalam kelompok.
g. Lebih suka berbagi rasa, bekerja sama, dan suka menolong.
h. Lebih demokratis dalam bergaul dengan orang lain.
Dengan memahami kelima aspek kecerdasan emosinal maka dapat
dirumuskan dengan mudah ciri-ciri orang yang cerdas secara emosional.
Pertama-tama mereka pasti mengenal emosinya sendiri. Orang yang cerdas
secara emosional juga mampu memotivasi dirinya untuk menjadi lebih
maju dan berkembang, juga mampu mengendalikan dan mengatur emosi-
emosinya dan menyalurkannya secara lebih positif dan bermanfaat, lebih
sehat untuk dirinya sendiri maupun kelompok sosial di dekatnya. Tingginya
kecerdasan emosional juga ditunjukkan oleh kemampuannya yang optimal
dalam membangun relasi dan komunikasi dengan orang lain. Kemampuan
yang terakhir ini lebih tajam diperluas dalam kemampuan yang melibatkan
keterpautan satu dengan yang lain dalam hidup bersama.
G. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecerdasan Emosional
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri. Faktor internal dipengaruhi oleh keadaan otak emosional. Mula-mula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pesan yang diterima melali indera, seperti penglihatan, pendengaran,
penciuman, dll. Pesan-pesan yang diterima melalui indera tersebut dicatat
oleh bagian struktur otak yang disebut amygdala. Bagian struktur otak yang
paling banyak berurusan dengan proses kegiatan rasional. Karena itu ketika
menghadapi sesuatu, orang terlebih dahulu bereaksi secara emosional,
sebelum disadari sepenuhnya oleh rasio. Kecerdasan emosional yang tinggi
akan membantu untuk menjaga hubungan komunikasi terbuka antara
amygdale dan neocortex. Hal tersebut membantu orang mampu menguasai
diri, memahami emosi orang lain secara empatik, dan menyesuaikan diri
dengan emosi orang lain atau lingkungan yang dihadapi (Goleman, 2005: 23-
25).
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu itu
dan mempengaruhi individu untuk mengubah sikap. Faktor eksternal yang
mempengaruhi kecerdasan emosional menurut Gottman dan DeClaire (2003)
adalah:
a. Keluarga
Keluarga merupakan sekolah kita yang pertama untuk mempelajari
emosi. Orang tua merupakan pelatih emosi, tidak hanya cukup bersikap
hangat dan positif saja, karena sikap demikian belum berarti menunjukan
kecerdasan emosional, mengingat biasanya orang tua kurang mampu
secara efektif mengatasi perasaan-perasaan negatif anak mereka. Gottman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan DeClaire (2003: 4-5) mengidentifikasikan 3 tipe orang tua yang gagal
mengajarkan kecerdasan emosional pada anak-anak mereka yaitu:
1) Orang tua yang mengabaikan, tidak menghiraukan, menganggap sepi,
atau meremehkan emosi-emosi negatif anak mereka.
2) Orang tua yang tidak menyetujui, yang bersifat kritis terhadap
ungkapan perasaan-perasaan negatif anak mereka, dan barangkali
memarahi atau menghukum mereka karena mengungkapkan
emosinya.
3) Orang tua Laisse-Faire, yang menerima emosi anak mereka dan
berempati dengan mereka, tetapi tidak memberikan bimbingan atau
menentukan batas-batas pada tingkah laku anak mereka.
Menurut Prasetya (2003: 27) pola pengasuh anak yang demokratis
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan sepenuh
hati serta memiliki pandangan atau wawasan kehidupan masa depan yang
jelas. Mereka tidak hanya memikirkan masa kini, tetapi memahami bahwa
masa depan harus dilandasi oleh tindakan-tindakan masa kini. Menurut
Prasetya orang tua yang demokratis tidak ragu-ragu dalam mengendalikan
anak, berani menegur anak bila anak berperilaku buruk. Mereka
mengarahkan anak sesuai dengan kebutuhan anak agar anak memiliki
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan anak
untuk mengarungi hidupnya kelak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Pengalaman
Albin (1986: 90). Pengalaman-pengalaman hidup juga dapat
mempengaruhi emosi kita. Pengalaman-pengalaman yang dimaksud
adalah pengalaman mengungkapkan emosi, misalnya anak perempuan
boleh mengungkapan rasa takut, tetapi anak laki-laki diharapkan tidak
menyatakan perasaan itu. Pengalaman dengan orang tua, teman-teman,
guru-guru mempengaruhi watak asali kita dan menjadikan kita orang
yang unik dalam mengalami emosi, dalam mengungkapkannya dan dalam
keterbukaan terhdap orang lain. Lebih lanjut menurut OSHO (2008: 68-
71) sejak dari permulaan kita mulai melatih anak untuk dapat
mengekspresikan emosinya. Misalnya dengan membiarkan anak laki-laki
bermain dengan boneka, tidak mencegah bila anak laki-laki ingin
menangis dan anak perempuan memanjat pohon.
c. Lingkungan
Ali dan Asrori (2008: 67) mengungkapkan bahwa masa remaja
merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Pada masa ini, remaja mengalamai perkembangan mencapai kematangan
fisik, mental, sosial dan emosional. Masa remaja biasanya memiliki
energi yang besar, emosi yang berkobar-kobar, sedangkan pengendalian
diri belum sempurna. perkembangan emosi remaja tampak pada gairah
remaja yang meledak-ledak, munculnya reaksi apatis, keras kepala dan
perbuatan yang tidak sopan. Dengan adanya keadaan emosi remaja yang
belum stabil tersebut, diharapkan adanya tolerasi lingkungan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
remaja. Lingkungan yang harmonis akan mendukung remaja dalam
pencapaian kematangan emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dibuat untuk mendapatkan deskripsi/gambaran kecerdasan
emosional para remaja perempuan Panti Asuhan Panti Rini. Jenis penelitian
ini adalah penelitian kualitatif. Maleong menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif adalah:
”Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah” (2006: 6).
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana seseorang memandang dan menilai dirinya sendiri dalam aspek
mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang
lain dan membina hubungan. Salah satu macam manfaat penelitian kualitatif
adalah untuk meneliti sesuatu secara mendalam (Moleong, 2006: 7).
Penelitian kualitatif ini digunakan karena peneliti ingin mengungkap secara
mendalam mengenai kecerdasan emosional dalam diri para remaja
perempuan penghuni Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.
B. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek dalam penelitian ini dengan pengambilan sampel
bertujuan (purposive sample) untuk mengali data yang diperlukan dalam
penelitian ini (Moleong, 2006: 224). Subjek yang dipilih dalam penelitian ini
adalah para remaja perempuan Panti Asuhan Panti Rini Purworejo berjumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tiga orang. Alasan peneliti memilih 3 orang tersebut sebagai subjek penelitian
adalah menurut peneliti dapat memberikan informasi yang diperlukan secara
lengkap untuk keperluan penelitian ini (Arikunto, 2006: 16).
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawabannya (Moleong,
2006: 186). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara
terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman wawancara yang sama
bagi semua subjek (Moleong, 2006: 190-191). Peneliti ingin menanyakan
secara mendalam kepada semua subjek yang memungkinkan mereka lebih
terbuka dalam mengungkapkan diri. Selain itu, peneliti mengobservasi
perilaku non verbal subjek penelitian selama wawancara untuk melengkapi
data yang diperlukan.
Selama wawancara, peneliti menggunkan tape-recorder sebagai alat
perekam data. Selanjutnya, peneliti akan menyalin hasil wawancara yang
telah direkam ke dalam catatan lapangan dalam bentuk transkrip verbatim
untuk mempermudah dalam proses analisis data. Instrumen yang digunakan
adalah pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan penuntun
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
D. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pra lapangan
dan tahap pekerjaan lapangan (Moleong, 2006:127-148).
1. Tahap Pra-Lapangan
Tahap Pra-lapangan terdiri dari:
a. Menyusun rancangan penelitian, yaitu peneliti mengajukan proposal
penelitian.
b. Memilih lapangan penelitian
Tempat penelitian ini ditentukan oleh Suster Provinsial PBHK yaitu
Panti Asuhan Panti Rini Purworejo sebagai lapangan penelitian.
c. Mengurus perijinan
Peneliti mengurus surat ijin penelitian dari kampus untuk suster
pemimpin Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.
d. Memilih dan memanfaatkan informan
Informan adalah orang-orang yang memberikan berbagai informasi
tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Mereka itu adalah para
suster pendamping anak-anak di Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.
e. Menyiapkan perlengkapan penelitian, maksudnya peneliti menyiapkan
berbagai perlengkapan yang akan digunakan dalam penelitian, antara
lain: tape recorder dan kaset kosong untuk merekam data, alat tulis
menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap ini dilakukan pada saat peneliti melakukan pengumpulan data
penelitian. Peneliti mewawancarai tiga remaja perempuan penghuni Panti
Asuhan Panti Rini Purworejo. Penelitian dilaksanakan mulai hari Rabu
tanggal 15 November 2009 sampai 21 November 2009.
E. Koding dan Analisis Data
1. Koding
Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan
mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat
memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari dalam penelitian.
Kata-kata atau gambar-gambar yang dikasifikasikan dalam satu kategori
diasumsikan memiliki makna yang sama. Kategori-kategori isi ini
mencerminkan “hal” yang hendak diungkapkan oleh peneliti. Kuncinya
prosedur pengodean atau klasifikasi ini harus konsisten (reliable) dan
akurat (valid). Poerwandari (1998: 89-90) menjelaskan langkah-langkah
koding sebagi berikut:
a. Langkah pertama
Peneliti menyusun transkrip verbatim (kata demi kata) atau catatan
lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Langkah kedua
Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada tiap
pertanyaan dan jawaban wawancara dalam transkrip verbatim atau
catatan lapangan.
c. Langkah ketiga
Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode
tertentu. Kode yang dipilih adalah kode yang mudah diingat dan
dianggap paling tepat mewakili berkas itu.
2. Analisis Data
Miles dan Hubert menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif
datanya berupa kata-kata (1992: 15). Data itu dikumpulkan melalui
wawancara mendalam dan observasi, setelah itu data tersebut dianalisis
yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyerderhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang
muncul dari catatan-catatan lapangan.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan penyajian sekumpulan informasi tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data berupa teks naratif dari hasil
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Menarik Kesimpulan/ Verifikasi Data yang Sudah Tersaji.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Menurut Moleong (2006: 327-343), teknik pemeriksaan keabsahan data
dalam penelitian kualitatif terdiri dari berbagai teknik. Dalam penelitian ini,
peneliti akan menggunakan empat teknik yang diuraikan sebagai berikut:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Keikutsertaan peneliti dalam penelitian sangat menentukan dalam
pengumpulan data. Tujuannya adalah peneliti membangun hubungan
yang baik dengan subjek penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti
akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang
dikumpulkan.
2. Ketekunan/Keajekan Pengamatan
Keajekan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan.
Ketekunan pengamatan tujuannya adalah menemukan unsur-unsur dalam
situasi yang relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain untuk mengecek data. Triangulasi
peneliti digunakan adalah teknik triangulasi penyidik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
memanfaatkan pengamat lain. Pengamat lain disini adalah Suster
pendamping Panti Asuhan Panti Rini Purworejo.
4. Pengecekan Anggota
Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data
sangat penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Jadi, setiap
subjek penelitian memberikan tanggapan dan mengoreksi data yang telah
diorganisasikan oleh peneliti. Peneliti memilih pengecekan secara
informal karena memiliki berbagai manfaat, antara lain:
a. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mencatat persetujuan
atau keberatan subjek penelitian.
b. Menyediakan kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari hal-hal
yang dimaksudkan oleh subjek penelitian dengan jalan memberikan
informasi tertentu dan dapat memberikan data tambahan yang belum
terungkap saat pengumpulan data sebelumnya.
c. Memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk segera
memperbaiki kesalahan dari data yang barangkali salah dan
mengadakan penilaian terhadap kecukupan data secara menyeluruh
dan mengeceknya yang sesuai dengan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara mendalam ke tiga subjek penelitian
dari ke lima aspek kecerdasan emosional, mereka mempunyai cara yang
berbeda dalam mengolah dan mengendalikan emosinya baik terhadap
dirinya sendiri maupun orang lain. Berikut ini akan diuraikan hasil
penelitian dari setiap subjek dalam lima aspek kecerdasan emosional
yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain dan membina hubungan.
1. Subjek 1
a. Mengenali Emosi Diri
Pengalaman mengenali emosi diri dialami dalam hidup
bersama. Perasaan senang atau sedih ditentukan oleh sesuatu hal
yang dia terima dari orang lain. Pandangan dia terhadap pribadi
tertentu membuat dia berpandangan bahwa “pribadi itu adalah
orang yang paling jahat dan dia tidak mau lagi mengenal pribadi
tersebut”.
Dia mengungkapkan sebagai berikut:
“Saya bukanlah anak orang kaya, jadi saya sangat bersyukur bisa masuk panti. Perasaan yang saya alami ditentukan oleh apa yang saya terima. Saya menyadari bahwa pandangan saya terhadap pribadi seorang suster sangat negatif (suster itu orang yang paling jahat), karena respon dari suster yang mencari-cari kesalahan yang saya perbuat. Saya tidak mudah untuk percaya kepada orang lain, sehingga membuat saya tidak percaya diri untuk tampil di depan umum, apalagi kalau disitu ada orang yang sangat spesial”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Mengelola Emosi
Pengalaman dalam mengelola emosi berhubungan dengan
keberaniannya mengakui kesalahan yang dia lakukan. Dia
bersikap jujur, terbuka dan apa adanya. Namun dia menyadari
bahwa terkadang dia sering memaksakan kehendaknya kepada
orang lain ”pokoknya hari ini harus ada gitu” dan orang lain harus
mengikuti apa yang menjadi pemikirannya “kenapa tidak cocok
karena dalam hal ini aku mesti maksa karena harus cocok sama
aku gitu”. Dia mengungkapkan sebagai berikut:
“Tindakan dan sikap suster A menjadikan saya menjadi pribadi yang tidak sabar dan tidak srek lagi sama suster tersebut. Saya menyadari bahwa saya kadang-kadang memaksakan kehendak saya, apa yang menjadi keinginan saya harus ada gitu, semua orang harus cocok sama aku. Saya mudah panik bila tampil di depan kelas. Saya memilih diam dan masuk kamar mandi bila mendengar ejekan dari teman-teman”.
c. Memotivasi Diri Sendiri
Pengalaman memotivasi diri sendiri tergantung dari situasi
atau suasana hatinya. Saya cenderung malas, tidak patuh sama
jadwal yang telah dibuat bila situasi hati saya tidak tenang, namun
sebaliknya bila situasi hati saya tenang saya berusaha untuk
belajar bertanya kepada guru atau teman dan saya menggunakan
waktu luang untuk mengembangkan bakat yang saya miliki. Dia
mengungkapkan sebagai berikut:
“Saya belajar hanya di sekolah, cuma malas itu yang tinggi banget. Bila saya mengalami kesulitan saya bertanya kepada guru atau teman , tapi saya merasa lebih enak bertanya kepada teman-teman yang beda jenis. Aku mengerjakan tugas tergantung situasi emosiku, kalau suster itu sudah buat aku emosi aku malah justru tidak mau kerjain tugas yang diberi, malah ditambah hukuman lagi eh...eh..aku merasa dia mancing emosiku. Trus dimarahin lagi aku diam saja. Aku tuh cenderung menjadi anak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
malas, tidak patuh sama jatwal yang dibuat, apalagi kalau buat jatwal kerja bakti itu tidak benar, saya ngerasa tidak iklas kerjainnya karena mendapat tempat yang sama”.
d. Mengenali Emosi Orang Lain
Pengalaman mengenali emosi orang lain, dalam hal ini dia
merasa kurang berempati terhadap situasi dan kebutuhan teman.
Dia merasa sangat tersinggung, cepat marah, mudah menangis bila
dikecewakan oleh teman-temannya. Dia mengatakan sebagai
berikut:
“Aku tuh anaknya bukan perasa, intinya gini kalau misalnya orang itu susah aku tidak bisa merasa kalau dia itu susah, sehingga aku sulit untuk mendekatinya. Aku tidak punya waktu untuk dengar teman curhat , tidak suka. Aku diam dan marah kalau temanku tidak menepati janjinya. Bila ada teman yang menceritakan kejelekanku aku cepat marah, tersinggung, aku ne musti nangis. Aku merasa jengkel terhadap suster A karena orangnya kasar, suka ngumbar kesalahan orang, memutar balikan fakta dan memberi hukuman. Yah itulah makanya ada keinginanku untuk kabur gitu-gitulah”.
e. Membina Hubungan
Pengalaman membina hubungan dengan orang lain, pada
dasarnya saya bisa bergaul dengan orang lain. Ada usaha untuk
memaafkan teman walaupun aku dicuekin. Ada ketakutan dalam
diri sehingga membuat saya bersikap tertutup, takut dan tidak
mudah percaya kepada orang lain. Dia mengungkapkan sebagai
berikut:
”Aku bisa bergaul, bekerja sama dengan orang lain. Kalau teman yang buat salah dia yang harus minta maaf, kalau aku ya aku yang minta maaf. Aku bisa memulai pembicaraan dengan orang lain tapi lihat situasinya. Aku tidak mudah percaya kepada orang lain, takut kalau diumber-umber. Aku punya teman, selama ini ia dekat dengan suster hanya untuk cari muka dan itulah yang membuat aku terjebak dalam perangkap dia dan aku memang tidak suka sama dia. Aku selalu berpikir negatif tentang dia, aku bakalan tidak bisa berpikir positif tentang dia gitu lho”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Subjek 2
a. Mengenali Emosi Diri
Pengalaman mengenali emosi diri dialami dalam hidup
bersama dengan berusaha mensyukuri hidup. Dia menyadari
bahwa dirinya berasal dari ekonomi keluarga yang kurang mampu.
Dia mengungkapkan sebagi berikut:
“Aku bahagia kalau banyak yang datang ke sini, kalau sedih paling dimarahi suster. Kalau dimarahi suster paling dapat hukuman karena intinya tidak rapi, merasa jengkel. Aku mengerjakan sesuatu dengan perasaan sebel, karena takut sama suster. Kalau ada masalah aku ngomong sama suster jadi ada jalan keluarnya. Aku hanya bisa menceritakan pengalaman masa laluku hanya kepada orang tua atau suster disini. Aku tidak berani, malu bila tampil di depan umum, kalau hanya di lingkungan anak panti aku bisa ngomong”.
b. Mengelola Emosi
Pengenalan mengelola emosi dari berhubungan dengan
keberanianku mengakui kesalahan, terbuka sama suster walaupun
harus menjalani hukuman. Dia bukan pribadi yang suka
memaksakan kehendak dia kepada orang lain.
Dia mengungkapkan sebagi berikut:
“Aku belajar sabar karena tinggal beberapa tahun lagi aku disini, masalahnya aku mikir orang tuaku. Aku bisa menghargai pendapat orang lain, namun aku masih grogi dan cemas bila tampil di depan kelas. aku berusaha belajar walaupun aku pernah tidak naik kelas, tapi aku jalani saja ternyata naik kok. Sesuatu yang diomongkan intinya kalau fakta aku terima tapi kalau tidak fakta atau fitnah gitulah aku tetap tidak tenanglah, aku musti marah suster”.
c. Memotivasi Diri Sendiri
Pengalaman memotivasi diri dialami dengan
bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh suster. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
usaha untuk belajar ketika mengetahui kalau nilaiku selalu
menurun. Dia mengungkapkan sebagai berikut:
”Aku harus jalani tugas itu, walaupun itu susah tapi tanya kepada orang lain. Aku intinya belum bisa patuh sama jadwal harian, kalau bangun pagi aku tuh tidak bisa, masih ngantuk karena belajarnya sampai malam banget. Aku tuh bisa patuh sama jadwal kerja bakti yang dibuat, walaupun mendapat tempat yang sama ya tetap tidak apa-apa. Ada perasaan kesel lho ko dapat ini lagi. Aku berusaha untuk bertanya kepada guru atau teman bila mengalami kesulitan dalam belajar apalagi pelajaran bahasa ingris. Aku berani mengajak teman-teman berbuat sesuatu, dengan secara bergantian mengerjakan tugas unit. Aku memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan bakatku, aku minta sama teman tuk ngajari aku gitar, ternyata itu bermanfaat waktu aku kelas 3, aku senang intinya pas pelajaran kesenian aku lulus”.
d. Mengenali Emosi Orang Lain
Pengalaman mengenali emosi orang lain dalam hal ini dia
peduli sama orang lain khususnya anak kecil dengan membantu
mereka ketika selesai makan. Dia merasa tersinggung, marah,
kecewa bila kelemahannya diceritakan kepada orang lain. Dia
mengungkapan sebagi berikut:
“Aku merasa tersinggung diomongin otak udang, apalagi teman-temanku ceritain kejelekanku, namanya juga manusia punya perasaan. Aku sedikit marah bila teman mengingkari janjinya, aku mikir pasti ada urusana penting, lebih penting dari aku. Ada perasaan kecewa tapi aku tanya besok. Aku mengerjakan sesuatu tergantung mood kalau lagi sebel yah malas”.
e. Membina Hubungan
Pengalaman membina hubungan dengan orang lain pada
dasarnya dia bisa bergaul dengan orang lain bahkan dengan teman
yang beda agama. Kedekatan teman-temanku dengan suster
pendamping membuat aku selalu berpikir positif, kalau mereka
dekat dengan suster paling karena ada masalah. Dia
mengungkapkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
“Aku bisa bergaul dengan teman-teman walaupun beda agama sama aku, maksudnya disekolahku banyak islam yah tapi aku tetap bergaul. Dengan orang yang baru aku kenal juga aku bisa memulai pembicaraan, tanya-tanyalah dari mana gitulah. Aku tidak mudah untuk menceritakan pengalaman masa laluku kepada orang lain, aku tidak mau nanti hati-hatiintinya ini tukang ember. Aku mendiamkan suster karena pada waktu kerja bakti itu ditegur pas ngangkat pasir trus diejek-ejek. Aku tidak pernah menghindar bila bertemu dengan teman yang aku tidak senangi, aku tidak pernah menghindar suster, kalau menghindar buat apa. Kalau masalah itu terlalu berat aku menghindar, temanku juga menghindar, tapi kalau masalah itu cuma apa gitu yah ngapain aku menghindar, wong aku juga mau kesitu, ngapain tidak perlu”.
3. Subjek 3
a. Mengenali Emosi Diri
Pengalaman mengenali emosi diri dialami dalam hidup
bersama. Dia belum mampu untuk menata emosinya sehingga
bila ditegur membalas dengan nada yang tinggi, tidak terkontrol
emosinya. Pengalaman hidup jauh dari orang tua membuat dia
percaya bahwa setiap masalah yang dia alami pasti ada jalan
keluarnya.
Dia mengungkapkan sebagi berikut:
“Saya belum mampu menata emosi sehingga bila ditegur oleh teman saya akan membalasnya dengan nada yang tinggi. Pengalaman sedih dan senang saya alami lewat peristiwa hidup. Hidup terkadang hanya buat susah orang lain tapi ketika berbuat baik kepada orang lain saya merasa hidup saya sangat berharga. Saya belum berani tampil di depan umum karena merasa malu dan minder tetapi kalau tampil dilingkungan sekolah atau di dalam kelas saya berani. Saya tidak mudah untuk menceritakan masalah yang saya alami kepada teman-teman, takut teman-teman tidak bisa jaga rahasia jadi hanya percaya pada sahabat”.
b. Mengelola Emosi
Pengalaman dalam mengelola emosi dialami ketika dia harus
belajar hidup jauh dari orang tua. Pemaksaan kehendaknya
dengan tidak peduli kepada teman lain, “ngasih tugas ke orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tanpa mikir orang lain itu ada gini-gini”. Dia mengungkapkan
sebagai berikut:
“Saya belajar sabar karena 3 tahun saya harus berpisah dengan orang tua. Saya berani untuk meminta maaf, namun lihat situasinya (masih emosi atau tidak), karena saya bukanlah orang yang suka menyimpan kesalahan orang lain. Bila situasi batin saya tidak mood, saya berontak atau ngomel jika pendapat suster atau teman berbeda dengan pendapat saya. Saya merasa cemas dan takut salah bila disuruh tampil di depan kelas untuk mempersentasikan tugas kelompok, jadi saya lebih memilih teman yang lebih bisa. Ada usaha untuk belajar, namun tergantung dari mata pelajaran mana yang saya sukai”.
c. Motivasi Diri Sendiri
Pengalaman memotivasi diri dialami dengan berusaha untuk
tekun belajar, bertanya pada guru atau mengikuti les. Sadar bahwa
suka lupa mengerjakan tugas yang diberikan dan tidak patuh
dengan jadwal yang dibuat.
Dia mengatakan sebagai berikut:
“Saya suka lupa mengerjakan tugas yang diberikan oleh suster, apalagi kalau udah cape saya tidak mengerjakan apa-apa. Saya tidak terbiasa merapikan kamar, saya melakukan itu hanya karena terpaksa takut dapat hukuman. Kebanyakan malasnya. Kadang saya telat ikut doa karena belajar sampai larut malam. Saya berani mengajak teman-teman menghargai guru di dalam kelas dan saya lebih menting eskulnya dari pada kerja baktinya atau untuk mengembangkan bakat yang saya miliki”.
d. Mengenali Emosi Orang Lain
Pengalaman mengenali emosi orang lain dialami dengan
membantu teman yang sedang mengalami kesusahan, terbuka
terhadap teman yang membutuhkan pertolongannya. Dia merasa
marah, sebel dengan teman yang mudah mengingkari janjinya.
Dia mengungkapkan sebagai berikut:
“Saya mau membantu dan terbuka kepada teman yang sedang mengalami kesusahan, dengan memberikan dukungan dan nasehat. Saya merasa tersinggung dan jengkel sekali terhadap teman yang menceritakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kejelekan saya kepada orang lain. Saya mengerjakan sesuatu dengan melihat waktu, kalau ada waktu kosong dan tidak ada pekerjaan saya bisa mengerjakan tetapi kalu tidak saya langsung pergi”.
e. Membina Hubungan
Pengalaman membina hubungan dengan orang lain, pada
dasarnya saya bisa bergaul dan menyapa orang lain yang baru
dikenal. Tidak mudah bagi saya untuk menceritakan masalah yang
saya alami kepada orang lain, hanya bisa kepada sahabat saya. Dia
mengungkapkan sebagai berikut:
“Saya bisa bergaul dengan siapa saja, tapi kalau orangnya diam atau tidak nyambung saya tidak bisa. Dalam hal bekerja sama dengan orang yang saya tidak senangi, otomatis saya merasa jengkel situ lho tambah neklah. Saya bahkan tidak mau bertemu, menghindar, cari jalan lain dan luweh saja kaya tidak ada orang saja. Saya tidak suka dengan orang yang sok cari muka sama suster, sehingga saya selalu berpikir negatif tentang dia, sok cari perhatian”.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian ke tiga subjek penelitian ditemukan
bahwa mereka belum secara baik dan cerdas dalam mengelola dan
mengendalikan emosi baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang
lain. Hal ini disebabkan ke tiga subjek penelitian ini berasal dari latar
belakang kehidupan keluarga yang berbeda-beda. Subjek satu berasal dari
keluarga yang kedua orang tuanya sudah meninggal semenjak dia masih
bayi dan secara ekonomi tidak cukup atau tergolong pas-pasan; subjek ke
dua berasal dari keluarga yatim, dan ayahnya menikah lagi, ekonomi
keluarga tidak cukup atau tergolong pas-pasan; dan subjek tiga berasal
dari keluarga yang broken home (setelah bercerai bapak dan ibunya
menikah lagi), secara ekonomi berasal dari keluarga yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pendidikan dan kebutuhan yang paling mendasar yaitu cinta dan kasih
sayang dari kelurga bapak dan ibu tidak mereka alami dan mereka
rasakan atau tidak terpenuhi. Hal inilah yang membuat mereka dalam
hidup bersama di Panti Asuhan, mengalami kesulitan dalam mengolah
dan mengendalikan emosi mereka. Berikuti ini akan diuraikan ke lima
aspek kecerdasan emosional dari ke tiga subjek penelitian:
1. Mengenali Emosi Diri
Pada aspek mengenali emosi ini, mereka sudah mampu untuk
menyebutkan perasaan yang mereka alami baik perasaan senang
maupun sedih lewat pengalaman hidup bersama. Mereka bersyukur
atas anugerah hidup yang Tuhan berikan, walaupun tinggal di panti
dan hidup jauh dari orang tua. Persepsi mereka terhadap pribadi
tertentu membuat mereka berpandangan negatif. Pada umumnya
mereka masih malu, minder, grogi dan tidak percaya diri bila tampil
di depan umum.
2. Mengelola Emosi
Pada aspek mengelola emosi ini, mereka sudah mampu untuk
terbuka dan mengakui kesalahan yang mereka perbuat. Ada inisiatif
untuk berani meminta maaf kepada orang lain atau teman. Hal yang
masih dominan dalam diri mereka bahwa terkadang mereka masih
suka memaksakan kehendak mereka kepada orang lain. Orang lain
harus mengikuti apa yang mereka mau dan inginkan, sehingga muncul
sikap tidak sabar, suka mengeluh, berontak dan diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Memotivasi Diri Sendiri
Pada aspek memotivasi diri ini, mereka ada usaha untuk
bertanya kepada guru atau teman bila mengalami kesulitan dalam
memahami mata pelajaran tertentu. Dalam hidup bersama terkadang
mereka tidak disiplin terhadap jadwal harian yang ada di panti, sering
lupa mengerjakan tugas yang diberikan oleh suster dan mengerjakan
tugas hanya mengikuti situasi hatinya. Satu subjek yang sungguh
bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan. Dua subjek
sungguh menggunakan waktu luang yang diberikan untuk
mengembangkan bakat yang mereka miliki, mereka sangat bersyukur
bahwa tersedia sarana yang mendukung mereka untuk belajar dan
berlatih.
4. Mengenali emosi Orang Lain
Pada aspek mengenali emosi orang lain ini, salah satu subjek
penelitian kurang memiliki rasa empati terhadap orang lain, hal ini
bisa dimengerti karena dari kecil dia tidak mendapatkan cinta dan
kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dua subjek lain peduli dan
membantu orang yang membutuhkan pertolongan mereka. Mereka
sangat tersinggung, marah, kecewa dan berpikir negatif terhadap
orang-orang yang menyakiti mereka. Mereka tidak begitu mudah
untuk percaya kepada orang lain, apalagi untuk menceritakan masalah
atau pengalaman masa lalu mereka, hanya kepada orang-orang
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Membina Hubungan
Pada aspek membina hubungan ini, pada umumnya mereka bisa
bergaul dan menyapa orang yang baru mereka kenal. Dalam hal
bekerja sama terutama dengan teman yang mereka tidak senangi, satu
subjek sama sekali tidak bisa bekerja sama; mereka cenderung
menghindar dan mencari jalan lain bila bertemu dengan teman yag
mereka tidak senangi tersebut. Dua subjek bisa bekerja sama dengan
teman yang mereka tidak senangi. Pada saat teman-teman bisa dekat
dengan suster pendamping, dua subjek mempunyai pandangan yang
negatif terhadap teman-teman tersebut. Satu subjek berpikir positif
bila ada teman yang dekat dengan suster pendamping, menurutnya
kedekatan tersebut dikarenakan teman-teman punya masalah yang
ingin dibicarakan dengan suster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa para subjek penelitian belum secara baik dan cerdas
mengelola dan mengendalikan emosi mereka. Dalam ke lima aspek
kecerdasan emosional ditemukan hal-hal yang sudah baik diantaranya:
mereka mampu untuk menyebutkan perasaan yang mereka alami; bersyukur
atas anugerah hidup; terbuka dan berani untuk mengakui kesalahan yang
mereka perbuat; ada usaha untuk bertanya bila tidak mengalami kesulitan
dalam belajar; menggunakan waktu luang untuk mengembangkan bakat;
peduli kepada teman. Beberapa hal yang masih membutuhkan proses
belajar secara terus-menerus dalam mengelola dan mengendalikan emosi
diantaranya: berpandangan negatif; malu; minder; grogi; tidak percaya diri;
suka memaksakan kehendak mereka; tidak sabar; mengeluh; berontak;
diam; tidak disiplin dalam jadwal harian; tersinggung; dan marah.
Pembentukan kecerdasan emosional dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya faktor yang berasal dari keluarga, pengalaman dan lingkungan.
Keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan
kecerdasan emosional. Ke tiga subjek penelitian ini, berasal dari latar
belakang keluarga yang membuat mereka terbentuk menjadi pribadi yang
kurang mampu secara emosional mengolah dan mengendalikan emosi yang
mereka alami baik untuk dirinya maupun terhadap orang lain. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pembentukan emosional yang kurang baik dialami dan dirasakan dalam
keluarga, sungguh berpengaruh dalam bagaimana mereka secara lebih
matang dan dewasa menghadapi setiap pengalaman hidup yang mereka
alami baik dilingkungan panti maupun disekolah. Lingkungan di Panti
Asuhan khususnya cara pendampingan dari para suster, membuat salah satu
subjek penelitian semakin mempunyai perasaan yang membuat dia menjadi
pribadi yang cenderung menarik diri dalam hidup bersama
B. SARAN
Berdasarakan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Bagi para Suster Pendamping Panti Asuhan Panti Rini Purworejo
a. Supaya memberikan pendampingan pribadi kepada setiap anak
sehingga anak dimampukan untuk mengolah setiap pengalaman
yang dialaminya.
b. Supaya mengadakan kegiatan-kegiatan yang memampukan anak
untuk mengelola dan mengendalikan emosinya secara baik dan
cerdas.
2. Bagi Para Peneliti Lain
a. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian semacam ini,
diharapkan dapat membuat lembar observasi untuk para pengamat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Albin, S. R. 1986. Emosi ”Bagaimana mengenal, menerima, dan mengarahkannya”. Yogyakarta: Kanisius.
Ali, M dan Asrori, M. 2008. Psikologi Remaja-Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Cooper dan Sawaf. 1998. Mengenal Kecerdasan Emosional Remaja. http://www.ilmupsikologi.com.
Goleman, D. 2000. Working With Emotinal Intelligence. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Diterjemahkan oleh T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
__________ 2005. Emotinal Intellegence. Diterjemahkan oleh T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gottman, J dan DeClaire, J. 2003. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Harmoko. 2005. Pengetian Kecerdasan Emosional. Blog Dunia Psikologi.
Howes dan Herald. 1999. Mengenal Kecerdasan Emosional Remaja. http://www.ilmupsikologi.com.
Hurlock, E. B. 2004. Psikologi Perkembangan – Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Di terjemahkan oleh Istiwidayani dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
Kartini, K. dkk. 2003. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Martin, D. A. 2008. Emotional Quality Management – Refleksi, Revisi dan Revitatalisasi Hidup Melalui Kekuatan Emosi. Jakarta: HR Excelleny.
Maurus, J. 2007. Mujizat Emosi. Yogyakarta: Trubur.
Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Miles, B.M dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
OSHO. 2007. Emotional Learning – Belajar Efektif Mengelola Emosi. Diterjemahkan oleh Ahmat Kahfi. Yogyakarta: Pustaka Baca.
Riyanto, T dan Handoko, M. 2008. Membangun Hidup Religius Yang Damai dan Sejahtera. Yogyakarta. Kanisius.
Poerwandari, K. E. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Prasetya, T. 2003. Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta: Elex Media Kompitindo.
Shapiro, L. E. 2003. Mengajarkan Emotinal Intellegence pada Anak. Diterjemahkan oleh Alex Tri Kantjono. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suparno, P. 2004. Teori Intelegensi Ganda. Yogyakarta: Kanisius.
Tyas, A. E. E. 2008. Cerdas Emosional Dengan Musik. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran
Wijokongko, M. 1997. Keajaiban dan Kekuatan Emosi. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ”MENGENAI KECERDASAN EMOSIONAL PARA REMAJA
PEREMPUAN PENGHUNI PANTI ASUHAN PANTI RINI PURWOREJO TAHUN 2009-2010”
A. Indikator Mengenali emosi diri
1. Kesadaran Emosi a. Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat menyebutkan nama
perasaanmu? b. Apakah anda menyadari bahwa emosi anda kadang-kadang tidak stabil?
2. Kepercayaan Diri a. Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya bahwa
setiap masalah ada jalan keluarnya? b. Apakah anda berani, ketika diminta tampil di depan umum?
3. Penilaian Diri a. Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga? b. Pernahkah anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman masa lalu
anda di depan teman-teman?
B. Indikator Mengelola emosi
1. Sabar Sejauh pengalaman anda selama ini, apakah anda tetap sabar ketika anda mengalamai pengalaman sulit?
2. Agresif Dalam kehidupan bersama, apakah anda selalu memaksakan kehendak anda kepada orang lain?
3. Asertif Bila anda melakukan kesalahan, apakah anda mau mengakuinya?
4. Toleransi Apakah anda dapat menghargai suster pendamping ketika anda berbeda pendapat dengan mereka?
5. Cemas Apakah anda mudah panik, ketika anda diminta untuk mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas?
6. Pesimis Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus mempersalahkan diri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
7. Mengendalikan emosi diri Ketika teman-teman anda berkata-kata tidak sopan terhadap anda, apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut?
C. Indikator Memotivasi diri sendiri
1. Dorongan untuk berprestasi Apakah anda tekun dalam belajar untuk meningkatkan prestasi anda disekolah?
2. Memiliki komitmen a. Sejauh pengalaman anda setiap hari, apakah anda dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh tanggungjawab?
b. Apakah anda selalu patuh terhadap jatwal harian yang telah dibuat oleh suster pendamping?
c. Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja bakti sesuai dengan jatwal yang telah dibuat bersama?
3. Optimis Apakah anda tetap berpandangan baik, bila dijauhi oleh teman-teman?
4. Malas Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidurmu?
5. Inisiatif a. Ketika anda mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda berusaha
untuk bertanya kepada teman atau guru? b. Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerjasama untuk
menghasilkan sesuatu yang baik? c. Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan
bakat yang anda milik?
D. Indikator Mengenali emosi orang lain
1. Memiliki kepekaan terhadap orang lain Dalam hidup bersama, apakah anda peka terhadap teman yang sedang mengalami kesusahan?
2. Mampu mendengarkan orang lain Apakah anda dengan rela menyediakan waktu bagi teman yang ingin mengungkapkan isi hatinya?
3. Memiliki keterbukaan terhadap lingkungannya Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang mengalami kesulitan?
4. Marah Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah?
5. Mudah tersinggung Ketika teman anda menceritakan kejelekan anda kepada teman-temanmu, apakah anda merasa tersinggung? Apakah anda merasa tersinggung ketika teman anda berbicara kasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
6. Tidak peduli a. Ketika teman anda memerlukan bantuan apakah anda bersikap cuek? b. Ketika melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda lalu pergi
tanpa merapikan barang-barang tersebut ataukah mengembalikannya pada tempatnya?
E. Indikator Membina hubungan
1. Mampu bergaul dengan orang lain
Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul dengan orang lain?
2. Mampu bekerja sama Ketika anda diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster pendamping, kebetulan anda mendapat teman yang tidak anda senangi, apakah anda dapat bekerjasama dengan teman yang tidak anda senangi?
3. Mampu berkomunikasi Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang baru anda kenal atau anda jumpai?
4. Menutup diri Ketika mengalami suatu masalah, apakah anda tidak bisa menceritakan kepada suster pendamping atau teman?
5. Mendiamkan orang lain Ketika anda ditegur oleh suster pendamping dan anda tidak bisa menerima teguran tersebut. Apakah anda mendiamkan suster tersebut?
6. Prasangka Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan suster pendamping, apakah anda mempunyai pandangan yang kurang baik terhadap teman-temanmu?
7. Menghindar Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu dengan teman yang anda tidak senangi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
SUBJEK 1
Data Pribadi Klien:
Nama : RAT.
TTL : Purworejo, 14 Februari 1993.
Agama : Katolik.
Kelas : IX SMP Bruderan Purworejo.
Anak : Ketiga dari 3 (Tiga) bersaudara.
Nama Orang Tua:
Ayah : Parmin (Alm).
Agama : Katolik.
Pekerjaan : -
Ibu : Nuryanti (Alm).
Agama : Katolik.
Pekerjaan : -
Catatan: Ibunya meninggal ketika dia berusia 4 tahun kemudian ayahnya menikah
lagi. Pada usia 11 tahun ayahnya meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA KECERDASAN EMOSIONAL
SUBJEK 1 PENGHUNI PANTI ASUHAN PANTI RINI
PURWOREJO
A. Mengenali Emosi
1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat
menyebutkan nama perasaanmu?
Jawab: (terdiam, berpikir sejenak), perasaan, perasaan, yah senang-senang
wae, senang itu ya ada sedihnya, ada senang. Kalau misalnya apa sih dapat
barang kita merasa senang tapi disamping itukan kita jadi sedih soalnya
teman-teman kita ternyata tidak mendapat hadiah itu.
2. Tanya: Apakah anda menyadari bahwa kadang-kadang emosimu tidak
stabil?
Jawab: Pernah (nada suara lemah), misalnya ya itu kalau pulang sekolah
itu, emangnya disekolah banyak kerjaan teruskan apasih pelajaran emang
banyak susah. Trus pulang sekolah respon dari suster itu jadi tidak enak.
Misalnya kaya mencari-cari kesalahan kita. Dia bilang apakan waktu itu
aku pamit les tidak lihat ada suster misalnya suster A dan suster B di
kantor, nah habis itu aku sengaja tidak pamit. Eh langsung disuruh balik
untuk pamit nah itu yah mereka, aku tidak betah disini. Intinya aku merasa
suster itu orang yang paling jahat dan aku tidak mau mengenal dia lagi.
Itulah yang namanya emosi (nada suaranya tegas).
3. Tanya: Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya
bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya?
Jawab: Percaya sih kalau masalah itu pasti ada jalan keluar cuma kalau
disuruh pengalaman itu yah (terdiam) meungkin (tertawa) sedikit
meragukan yo lali sih aku, lupa tapi percaya saja.
4. Tanya: Ketika anda diminta untuk tampil di depan umum, apakah anda
berani?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Jawab: (tertawa), kalau masalah maju itu/tampil di depan umum itu berani
cuma kadangkan kita juga harus melihat penampilan kita apa sesuai dengan
konteksnya, intinya harus itu kalau misalnya disitu ada seseorang itu yang
membauat kita untuk malu (tersentum malu) oh my God pusing.
5. Tanya: Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga?
Jawab: Yah merasa, soalkan selama ini aku dulu waktu dirumah juga tidak
punyalah maksudnya kaya, mungkin talenta dari sananya cuma di rumah itu
tidak ada alat musik ini atau tidak ada sarana. Tapi begitu aku masuk sini
bisa bisa ngembangkan talentaku tidak hanya diam disini (tertawa).
6. Tanya: Pernahkan anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman
masa lalu anda di depan teman-teman?
Jawab: Kalau aku, pernah sih ngalami seperti itu jadi aku tuh benar-benar
tidak terlalu percaya sama orang lain. Sedang masa lalu tentang keluarga itu
arsip rahasia, kalau misalnya aku ceritain takutnya dibeberkan ke teman
lain yah gaya gitulah nanti akibatnya.
B. Mengelola Emosi
1. Tanya: Sejauh pengalaman anda selama ini, apakah anda tetap sabar
ketika mengalami pengalaman yang sulit?
Jawab: Ya kesabaran itu ada batas se, kalau misalnya tergantung suster A-
nya saya gitu pakai acara pukul-pukul bareng itu yang buat kita tidak betah
jadinya kita tidak srek lagi sama suster itu.
2.Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda selalu memaksakan
kehendak anda kepada orang lain?
Jawab: Punya, aku emang orang yang kadang-kadang memaksalah apalagi
sama kakakku, kakakkukan itu kerjanya biasa cuma bantu-bantu samabil
ngajar di sekolah tapi waktu itukan bilangnya biayanya dari orang tua
sendiri habis itu aku minta sama kakakku pokoknya hari ini harus ada gitu,
yah habis itu yah itulah (nada suaranya mulai lemah, menangis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3.Tanya: Bila anda melakukan kesalahan, apkah anda mau mengakuinya?
Jawab: (Nangis) yah bisa wae, pernah sih cuma kalau misale kita tidak
salah ngapain harus ngaku, kalau salah ngaku saja, itu saja.
4.Tanya: Apakah anda dapat menghargai suster pendamping walaupun
berbeda pendapat?
Jawab: Yo maksudnya, kalau misalnya menghargai mungkin bisa, cuma
kalau misalnya emang benar-benar banget dan tidak cocok aku malah justru
bilang kenapa tidak cocok karena dalam hal ini aku mesti maksa karena
harus cocok sama aku gitu.
5. Tanya: Apakah anda mudah panik, ketika diminta untuk
mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas?
Jawab: Panik ada soalnya takut salah.
6. Tanya: Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus
mempersalahkan diri?
Jawab: Tidak kan biasanya kalau salah, semestinya kalau gagal gitukan ada
ne aku, kalau aku sih cari teman dekat, yah mungkin mampu mampu yah
tanya gitu dan aku tidak pernah yah aku tanya gitu langsung ke kamar
mandi yah dalam gitu suster apa dia ngomong gaya gitu sama aku.
7.Tanya: Ketika teman-teman anda berkata-kata tidak sopan terhadap anda,
apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut?
Jawab: Pernah (tertawa) kalau aku tidak berontak, cuma yah piye yah yah
diam aku bilang ko bisa gaya gitu malah justru aku kalau ko diejek-ejek
kaya gitu langsung ke kamar mandi yah diam gitu suster apa dia ngomong.
C. Memotivasi Diri Sendiri
1. Tanya: Apakah anda selalu tekun dalam belajar untuk meningkatkan
prestasi belajar anda disekolah?
Jawab: Kalau di sekolah iya iya ada cuma kali malas itu yang tinggi banget
(tersenyum).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2.Tanya: Sejauh pengalaman anda setiap hari, apkah anda dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh
tanggungjawab?
Jawab: Tidak, misalnya akau yah pribadi aku kaya gini kalau misalanya
suster itu sudah buat aku emosi aku malah justru tidak mau kerjain tugas
yang ia beri dan aku kerjainnya musti serampangan yah pengalaman saja.
Waktu itu yah suster A benar-benar marah sama aku, yo aku juga tidak tahu
apa yang salah apa mungkin karena waktu itu yah apa yah tugas siram
bunga apa ya aku dimarahin tuh, aku benar-benar. Paginya aku langsung
berangkat ke sekolah tidak kerjain apa-apa padahal tugas makan harus tugas
aku tidak kerja apa-apa siangnya ditambah hukuman lagi eh eh aku merasa
dia mancing emosi aku yah habis dia ngasih pembinaan gaya gini,
maksudnya dia bilangin kamu itu harus gini-gini trus dimarahin lagi udah
aku diam wae yah itulah yang membuat aku tuh piya ngerasa
tanggungjawab, tanggung jawab cuma tergantung mood ajalah.
3. Tanya: Apakah anda selalu mematuhi jatwal harian yang telah ditentukan
oleh suster pendamping?
Jawab: Jadwal ah itu tidak tuh (tertawa) tidak mungkin kalau bangun aku
jam lima, yah habis itu nanti makan habis itu lelet dulu itulah. Maksudnya
aku tuh anak yah sekarang cenderung menjadi anak yang malas, tidak
seperti yang dulu, tidak tahu suster dari pribadi aku tuh ngeras yah piye yah
gimana bingung menceritakan ne itu ada ketoe maksudnya suster tuh piye
yah kalau ada masalah sedikit diumber-umber maksudnya masalah kecil
jadi besar dan itu tu kalau misalnya nganu kalau kita berbuat salah langsung
dicap , kamu salah gitu jadi aku benar-benar jadi anak yang pemalas
maksudnya selama ini yah aku, yah udah sih eh tidak deh dari mulai aku
kelas tiga ini aku benar-benar ngerasa aku tuh jadi anak pemalas gitu lho
dan aku itu tidak pernah patuh sama jatwal yang ada di depan itu to, selain
itu juga kelas tiga juga padat jatwalnya le to kan disekolah terus, lah itu
kalau misalnya pulang dapat omelan gitu jadi malas (tertawa) malas pulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. Tanya: Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja
bakti secara bersama?
Jawab: Ya ne rela, relakan kewajiban maksudnya tinggal disini juga harus
bersihkan sini cuma kadangkan apa eh ada temanlah yang emang benar-
benar buat jatwal itu kurang benar misalnya kalau kita sudah tugas selokan
minggu kamarin nanti kita dikasih maksudnya dimana-mana orangkan
susah mudah tapi kalau selokan lagi, selokan lagikan lama-lama jadi
ngerasa tuh tidak iklaslah kerjainnya gitulah.
5. Tanya: Apakah anda tetap berpandangan baik, bila dijauhi oleh teman-
teman?
Jawab: Di jauhi pernah tapi di sekolah tapi kalau aku berpandangan baik
karena mereka juga beda kelas habis itu cuma aku tidak senang mereka yah
itulah eh sukanya itu apa sih misalnya aku masuk kelas A dia masuk kelas
B, nanti kelas A itukan kelompok anak-anak pintar sedangkan di kelas B
teman-temanku itu bilang alah so keminter gitu-gitu, kalau disini akrab
disini orangnya netral.
6. Tanya: Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidur?
Jawab: (tertawa) kalau kaya gitu malas suster cuma tuntutan jadi harus rapi
yah apalagi hukuman (tertawa) eh eh sebenarnya malas-malas.
7. Tanya: Ketika mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda berusaha
untuk bertanya kepada teman atau guru?
Jawab: Ada (tertawa) misalnya yo matematika neh kalau ditanya bu guru
yo haruskan datang ke dia nanti diajari tapi kalau lupa malah justru
digoblok-goblokke (tertawa) kalau teman-teman lebih enak sama ya itulah
teman yang beda jenis soalkan yang sejeniskan.
8. Tanya: Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang baik?
Jawab: Berani di panti pernah tapi pengalamannya tidak tahu (tertawa)
pernah.
9. Tanya: Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk
mengembangkan bakat yang anda miliki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Jawab: Laiya jelas (tertawa) apalagi kalau setelah jam pelajarn sore
makanya kalau belajar sore pas bosan nunggu udah jam 17.00 langsung
ambil gitar main. Saat itu suka, violin tapi disini tidak ada violin (tertawa).
D. Mengenali Emosi Orang Lain
1. Tanya: Dalam hidup bersama, apakah anda peka melihat teman yang
sedang mengalami kesusahan?
Jawab: Aku tuh orangnya tidak pernah lihat orang maksudnya aku tuh
anaknya bukan perasa sih intinya gini kalau misalnya orang itu susah aku
tidak bisa merasa kalau dia itu susah, gitu jadi aku tidak bisa kalau
misalnya aku langsung datang gitu tidak tapi lihat se baru dengarin
teman-teman kalau misal teman B bilang teman A susah baru dekati gitu.
2. Tanya: Apakah anda rela menyediakan waktu bagi teman yang ingin
mengungkapkan isi hatinya?
Jawab: Tidak suka curhat (tertawa) tidak suka semua.
3. Tanya: Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang
mengalami kesulitan?
Jawab: Maksudnya tapi kalau selagi bisa kalau bisa yah maaf saja
4. Tanya: Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah?
Jawab: Marah sih marah cuma gimana yah geli juga (tertawa)
maksudnya misalanya orang janji malah tidak ditepati tapi kalau benar-
benar tidak bisa yo kenapa musti marah gitu lho yah udah tidak apa-apa
merasa gini ada perasaan marah yah itulah tapi aku diam wae (tertawa).
5. Tanya: Ketika teman anda menceritkan kejelekan anda kepada teman-
teman anda, apakah anda merasa tersinggung?
Jawab: Tersinggung, cepat mrah. Aku ne musti nangis.
6. Tanya: Apakah anda merasa tersinggung ketika teman atau suster
pendamping anda berbicara kasar?
Jawab: Wah banget tuh, kasarnya ya teman tuh biasanya nyama-nyamain
maksudnya piye yah se (diam) teman yah nanti dulu suster. suster juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sama-sama kita seperti hewanlah apalagi bukan kaya gitulah maksudnya
kita itu sudah seperti ini masuk ke kumbangan keluar lagi. Wah itu yang
membuat kita jengkel sama dia gtu ah apa sih itu apa yah itu dibersihkan
nanti kalau tidak ta gantung kamu disini gitu-gitu nanti biar kamu apa sih
itulah seperti monyet berkelantung tidak bisa lepas gitu-gitu suster
sebenarnya geli cumakan tapi kasar gitu apalagi semua anak tidak bisa
terima itu lho. Sebenarnya banyak tapi suster A orangnya kasar dan tidak
pernah pandang maksudnya tahulah kitakan semuanya tidak ada yang
sempurna yah habis itulah yang dialah maksudnya dia tidak memandang
kita itu gede atau anak kecil apalagikan anak seitulah vio sama nusa
mereka tidak bisa berpikir sejernih yang SMA keatas habis itu to mereka
juga buat salah masa mereka justru nanti saya gantung kalau kamu kaya
gini. Kalau gantung itu kata-kata udah dan apalagi anak itu mikir wah
saya kaya gini nanti kebawa ke besarnya kan kasihan. Kalau kaya kita-
kita emang udah biasa yah biasa-biasa yah pertama tuh pertama dia
datang emang halus tapi begitu perkenalan setelah tiga hari dia marah-
marah kaya gitu bikin kita takut sama dia dan kita udah ngecap suster A
orang yang kaya gitulah, maksudnya ngumbar kesalahan padahal dia
tidak pernah bisa nelusi sedetail apapun masalah gitu lho apa itu masalah
kecil kaya kertas dibawah bantal disalahin coret hukumannya bersihkan
kamar tidak seimbang banget gitulah, kita merasa gimana bingung banget
sama suster itu. Cuma kalau misalnya kita ngomong terus terang sama
suster A tuh kadang suster A malah balik mutar balikin fakta gitu lho dan
kita pas pengarahan bareng tiga suster dia malah mutar balikin jadi suster
bernada malah justru berpihak kepada suter A dari pada ke kita. Jadi
suster B tidak tahu apa yang kita alami seutuhnya yah kita tahu sr itu
tidak jaga 24 jam tapikan yah itulah masalah sr itu tidak pernah ngerti kita
sedetail detail kalau kita salah. Yah itulah makanya ada keinginan kita
untuk kabur gitu-gitulah. Apalagi cari tugas ke warnet tidak boleh gitulah.
7. Tanya: Ketika teman anda memerlukan bantuan, apakah anda
membantu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Jawab: Selagi tidak cape yah mau, kalau misalnya cape yah mau maaf
sesuai dengan keadaan.
8. Tanya: Ketika melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda lalu
pergi tanpa merapikan barng-barang tersebut atau mengembalikan
barang-barang tersebut pada tempatnya?
Jawab: Kalau barang-barang kaya buku gitu-gitu ngarapi hanya sebentar
suster tapi kalau banyak tidak sempat to yah mungkin panggil teman dan
itu mesti sama-sama dan kalau misalnya apa ada orangnya yah dia beresin
sendiri itu yah sorry tidak bisa itu ada kerjaan bilang dulu.
E. Membina Hubungan
1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul
dengan orang lain?
Jawab: Kalau bergaul bisa cuma kurang bisa maksudnya memahami
merekalah yah itulah memahami seperti yo itulah titik.
2. Tanya: Ketika diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster
pendamping, kebetulan anda mendapat teman yang tidak anda senangi,
apakah anda dapat bekerjasama dengan teman yang anda tidak senangi?
Jawab: Untuk sementara waktu berdamai, tapi setelah itu berlanjut lagi
gitu lho. Kalau dia buat masalah yang gede yo lama tapi kalau
masalahnya kecil yah yah maksudnya kalau dia yang buat salah dia yang
harus minta maaf kalau aku yah aku aku yang minta maaf, tapi kalau aku
yang buat salah minta maaf tidak dimaafin yah udah diamin saja.
3. Tanya: Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang
baru anda kenal atau anda jumpai?
Jawab: Lihat situasi dulu suster, misalnya kadang itu yah gimana yah
kalau misalnya orang tuanya seremkan (tertawa) takut banget, yah kalau
aku anaknya saja.
4. Tanya: Ketika mengalami suatu masalah, apakah anda tidak suka
membicarakan kepada sr pendamping?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Jawab: Yah (tertawa) tidak suka, yah tidak percaya sama orang lain,
takut kalau diumber-umber kepada orang lain.
5. Tanya: Ketika anda ditegur oleh sr pendamping dan anda tidak bisa
menerima teguran tersebut, apakah anda mendiamkan suster pendamping
tersebut?
Jawab: (tertawa) pertama kalau dikasih kaya maksudnya pengarahan gitu
dengarin setekluk-tekluk itu yah mantuk-mantuk tapi kalau misalnya tidak
sesuai yah udahlah buang gitu orang aku tidak salahkan selama ini aku
lakuin kalau lakauin kalau aku salah aku terapin tapi misalnya tidak
buanglah emang benar-benar aku tidak salah gitu. Kalau aku identiknya
gini kalau suster-nya kasih pendampingan aku diam dulu nanti kalau udah
dia itu baru aku kurang sopan dibelakang baru yah seperti itulah.
6. Tanya: Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan suster
pendamping, apakah anda mempunyai anggapan yang kurang baik
terhadap teman-teman?
Jawab: Yaps yah intinya misalnya teman aku sebut saja nyonya menir
(tertawa) dia ya itu emang aku waktu pemilihan ketua aku milih dia cuma
aku anggap dia dulu orangnya sama aku tapi ternyata dia itu selama ini
dekati suster hanya untuk cari muka dan itulah yang membuat aku tuh
terjebak dalam perangkap dia dan aku memang tidak suka sama dia, jadi
kalau dia udah dekat sama suster aku udah beranggapan negatif, mesti
dia caper dan dia pasti menjatuhkan orang lain teman-teman lain aku
bakalan tidak bisa berpikir positif tentang dia gitu lho.
7. Tanya: Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu dengan teman
atau dengan suster pendamping yang anda tidak senangi?
Jawab: Teman kalau menghindar tidak, yah ne menghindar tidaklah sr
tapi piye selagi dia mau bertatap muka dengan cuma aku is okelah tapi
kalau tidak yah udah sih tidak apa-apa gitulah apalahi aku orangnya piye
yo ne aku jarang di panti sih orangnya sibuk di sekolah. Dipanti paling yo
aku jujur saja pulang makan ke sekolah lagi yah pulang ke sini langsung
tidur mestinya dan aku ngerasa kebersamaan dengan teman-teman kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dan yo aku sekarang tu piye pingin jadi orang yang pemaaf mesti
dimaafin. Kalau sama susterr menghindar iya tapi selagi apa yah emang
emosinku melonjak aku mesti jauhin dia dan dia ngomong apa mesti tidak
aku turuti misalnya kamu nanti nyapu aula iya aku mantuk tapi begitu dia
masuk misalnya suster A ke susteran aku udah tidak langsung ngerjain
nanti kalau di tanya eh kamu udah kerjain belum udah sr padahal belum.
Tapi kalau aku tidak punya emosi sama orang itu yah udah tidak apa-apa
kalau memang dia salah yah udah is oke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
KODING SUBJEK 1 RAT.P.PPAPRP.18Nov09
INTERPRETASI SEMENTARA TEMA/KATA KUNCI
Perasaan yang dialami ditentukan oleh sesuatu yang diterima Pandangan terhadap pribadi suster negatif sehingga tidak betah di panti Mempunyai pengalaman tapi tidak bisa untuk diungkapkan Situasi dan kehadiran orang tertentu sangat berpengaruh dalam dirinya untuk bisa tampil di depam umum apalagi kalau orang itu sangat spesial Bukan orang yang kaya jadi bersyukur bisa masuk panti dan mengembangkan bakat Tidak berani mengambil resiko karena pernah menalami pengalaman yang tidak menyenangkan, mempunyai ketakutan untuk cerita kepada orang lain, tidak mau ambil resiko
MENGENALI EMOSI DIRI 1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat menyebutkan nama perasaanmu? a. Jawab: (terdiam, berpikir sejenak), perasaan, perasaan, yah senang-senang wae, senang itu ya ada sedihnya, ada senang. Kalau misalnya apa sih dapat barang kita merasa senang tapi disamping itukan kita jadi sedih soalnya teman-teman kita ternyata tidak mendapat hadiah itu. 2. Tanya: Apakah anda menyadari bahwa kadang-kadang emosimu tidak stabil? b. Jawab: Pernah (nada suara lemah), misalnya ya itu kalau pulang sekolah itu, emangnya disekolah banyak kerjaan teruskan apasih pelajaran emang banyak susah. Trus pulang sekolah respon dari suster itu jadi tidak enak. Misalnya kaya mencari-cari kesalahan kita. Dia bilang apakan waktu itu aku pamit les tidak lihat ada suster misalnya suster A dan suster B di kantor, nah habis itu aku sengaja tidak pamit. Eh langsung disuruh balik untuk pamit nah itu yah mereka. aku tidak betah disini. Intinya aku merasa suster itu orang yang paling jahat dan aku tidak mau mengenal dia lagi. Itulah yang namanya emosi (nada suaranya tegas). 3. Tanya: Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya? c. Jawab: Percaya sih kalau masalah itu pasti ada jalan keluar cuma kalau disuruh pengalaman itu yah (terdiam) meungkin (tertawa) sedikit meragukan yo lali sih aku, lupa tapi percaya saja. 4. Tanya: Ketika anda diminta untuk tampil di depan umum, apakah anda berani? d. Jawab: (tertawa), kalau masalah maju itu/tampil di depan umum itu berani cuma kadangkan kita juga harus melihat penampilan kita apa sesuai dengan konteksnya, intinya harus itu kalau misalnya disitu ada seseorang itu yang membauat kita untuk malu (tersenyum malu) oh my God pusing. 5. Tanya: Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga? e. Jawab: Yah merasa, soalkan selama ini aku dulu waktu dirumah juga tidak punyalah maksudnya tidak kaya, mungkin talenta dari sananya cuma di rumah itu tidak ada alat musik ini atau tidak ada sarana. Tapi begitu aku masuk sini bisa bisa ngembangkan talentaku tidak hanya diam disini (tertawa). 6. Tanya: Pernahkan anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman masa lalu anda di depan teman-teman? f. Jawab: Kalau aku, pernah sih ngalami seperti itu jadi aku tuh benar-benar tidak terlalu percaya sama orang lain. Sedang masa lalu tentang keluarga itu arsip rahasia, kalau misalnya aku ceritain takutnya dibeberkan ke teman lain yah gaya gitulah nanti akibatnya.
Senang dapat hadiah, sedih teman-teman tidak dapat hadiah Respon dari suster dengan mencari-cari kesalahan. Ia berpandangan bahwa suster itu orang yang paling jahat Percaya Berani tapi lihat situasi Tidak punya sarana/alat Tidak percaya kepada orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tindakan dan sikap (suster A) membuat pribadinya menjadi tidak sabar dan betah Apa yang menjadi keinginannya harus dipenuhi tanpa melihat situasi/pekerjaan kakaknya Berani mengakui kesalahan yang dilakukan Semua orang harus mengikuti apa yang menjadi pemikirannya, harus sesuai dengan dirinya Tidak berani tampil didepan umum Tidak merasa dirinya orang yang bodoh Menyalahkan diri sendiri dengan sikap teman yang seperti itu Belajar hanya disekolah saja
MENGELOLA EMOSI 1. Tanya: Sejauh pengalaman anda selama ini, apakah anda tetap sabar ketika mengalami pengalaman yang sulit? a. Jawab: Ya kesabaran itu ada batas se, kalau misalnya tergantung suster A-nya saya gitu pakai acara pukul-pukul bareng itu yang buat kita tidak betah jadinya kita tidak srek lagi sama suster itu. 2. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apkah anda selalu memaksakan kehendak anda kepada orang lain? b. Jawab: Punya, aku emang orang yang kadang-kadang memaksalah apalagi sama kakakku, kakakkukan itu kerjanya biasa cuma bantu-bantu sambil ngajar di sekolah tapi waktu itukan bilangnya biayanya dari orang tua sendiri habis itu aku minta sama kakakku pokoknya hari ini harus ada gitu, yah habis itu yah itulah (nada suaranya mulai lemah, menangis). 3. Tanya: Bila anda melakukan kesalahan, apakah anda mau mengakuinya? c. Jawab: (Nangis) yah bisa wae, pernah sih cuma kalau misale kita tidak salah ngapain harus ngaku, kalau salah ngaku saja, itu saja. 4. Tanya: Apakah anda dapat menghargai suster pendamping walaupun berbeda pendapat? d. Jawab: Yo maksudnya, kalau misalnya menghargai mungkin bisa, cuma kalau misalnya emang benar-benar banget dan tidak cocok aku malah justru bilang kenapa tidak cocok karena dalam hal ini aku mesti maksa karena harus cocok sama ku gitu. 5. Tanya: Apakah anda mudah panik, ketika diminta untuk mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas? e. Jawab: Panik ada soalnya takut salah.
6. Tanya: Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus mempersalahkan diri? f. Jawab: Tidak kan biasanya kalau salah, semestinya kalau gagal gitukan ada ne aku, kalau aku sih cari teman dekat, yah mungkin mampu mampu yah tanya gitu dan aku tidak pernah yah aku tanya gitu langsung ke kamar mandi yah dalam gitu suster apa dia ngomong gaya gitu sama aku. 7. Tanya: Ketika teman-teman anda berkata-kata tidak sopan terhadap anda, apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut? g. Jawab: Pernah (tertawa) kalau aku tidak berontak, cuma yah piye yah yah diam aku bilang ko bisa gaya gitu malah justru aku kalau ko diejek-ejek kaya gitu langsung ke kamar mandi yah diam gitu suster apa dia ngomong. MEMOTIVASI DIRI SENDIRI 1.Tanya: Apakah anda selalu tekun dalam belajar untuk meningkatkan prestasi belajar anda disekolah? a. Jawab: Kalau di sekolah iya iya ada cuma kali malas itu yang tinggi banget (tersenyum). 2. Tanya: Sejauh pengalaman anda setiap hari, apkah anda dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh tanggungjawab? b. Jawab: Tidak, misalnya akau yah pribadi aku kaya gini kalau misalanya suster itu sudah buat aku emosi aku malah justru tidak mau kerjain tugas yang ia beri dan aku kerjainnya musti serampangan yah pengalaman saja. Waktu itu yah suster A benar-benar marah sama aku, yo aku juga tidak tahu apa yang salah apa
Kesabaran Memaksakan kehendak diri sendiri Jujur, terbuka dan apa adanya Pemaksaan kehendak kepada orang lain Takut salah Ada usaha untuk bertanya kepada orang lain Memilih diam Malas belajar di panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Mengerjakan tugas tergantung situasi hati Cenderung mengikuti keinginan sendiri Merasa tidak sungguh-sungguh mengerjakan karena mendapat tempat kerja yang sama Tidak senang dengan sikap dari teman-teman Merapikan kamar hanya karena terpaksa dan kewajiban karena takut dapat hukuman Lebih enak dan nyaman bertanya kepada teman-teman yang beda jenis Lupa pengalamannya
mungkin karena waktu itu yah apa yah tugas siram bunga apa ya aku dimarahin tuh, aku benar-benar. Paginya aku langsung berangkat ke sekolah tidak kerjain apa-apa padahal tugas makan harus tugas aku tidak kerja apa-apa siangnya ditambah hukuman lagi eh...eh.. aku meras dia mancing emosi aku yah habis dia ngasih pembinaan gaya gini, maksudnya dia bilangin kamu itu harus gini-gini trus dimarahin lagi udah aku diam wae yah itulah yang membuat aku tuh piya ngerasa tanggungjawab, tanggung jawab cuma tergantung mood ajalah.
3. Tanya: Apakah anda selalu mematuhi jadwal harian yang telah ditentukan oleh suster pendamping? c. Jawab: Jadwal ah itu tidak tuh (tertawa) tidak mungkin kalau bangun aku jam 5, yah habis itu nanti makan habis itu lelet dulu itulah. Maksudnya aku tuh anak yah sekarang cenderung menjadi anak yang malas, tidak seperti yang dulu, tidak tahu suster dari pribadi aku tuh ngeras yah piye yah gimana bingung menceritaka ne itu ada ketoe maksudnya suster tuh piye yah kalau ada masalah sedikit diumber-umber maksudnya masalah kecil jadi besar dan itu tu kalau misalnya nganu kalau kita berbuat salah langsung dicap , kamu salah gitu jadi aku benar-benar jadi anak yang pemalas maksudnya selama ini yah aku, yah udah sih eh tidak deh dari mulai aku kelas 3 ini aku benar-benar ngerasa aku tuh jadi anak pemalas gitu lho dan aku itu tidak pernah patuh sama jatwal yang ada di depan itu to, selain itu juga kelas 3 juga padat jadwalnya le to kan disekolah terus, lah itu kalau misalnya pulang dapat omelan gitu jadi malas (tertawa) malas pulang. 4. Tanya: Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja bakti secara bersama? d. Jawab: Ya ne rela, relakan kewajiban maksudnya tinggal disini juga harus bersihkan sini cuma kadangkan apa eh ada temanlah yang emang benar-benar buat jatwal itu kurang benar misalnya kalau kita sudah tugas selokan minggu kamarin nanti kita dikasih maksudnya dimana-mana orangkan susah mudah tapi kalau selokan lagi, selokan lagikan lama-lama jadi ngerasa tuh tidak iklaslah kerjainnya gitulah. 5. Tanya: Apakah anda tetap berpandangan baik, bila dijauhi oleh teman-teman? e. Jawab: Di jauhi pernah tapi di sekolah tapi kalau aku berpandangan baik karena mereka juga beda kelas habis itu cuma aku tidak senang mereka yah itulah eh sukanya itu apa sih misalnya aku masuk kelas A dia masuk kelas B, nanti kelas A itukan kelompok anak-anak pintar sedangkan di kelas B teman-temanku itu bilang alah so keminter gitu-gitu diapanti kalau disini akrab disini orangnya netral. 6. Tanya: Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidur ? f. Jawab: (tertawa) kalau kaya gitu malas suster cuma tuntutan jadi harus rapi yah apalagi hukuman (tertawa) eh eh sebenarnya malas-malas. 7. Tanya: Ketika mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda berusaha untuk bertanya kepada teman atau guru? g. Jawab: Ada (tertawa) misalnya yo matematika neh....... kalau ditanya bu guru yo haruskan datang ke dia nanti diajari tapi kalau lupa malah justru digoblok-goblokke (tertawa) kalau teman-teman lebih enak sama ya itulah teman yang beda jenis soalkan yang sejeniskan. 8. Tanya: Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang baik? h. Jawab: Berani di panti ernah tapi pengalamannya tidak tahu (tertawa) pernah
Tidak mau kerja tugas, dimarahi diam, tambah hukuman semakin emosi Malas, berbuat salah langsung dicap, tidak patuh sama jatwal Pembagian tugas yang tidak adil Suasana dari teman-teman yang tidak mendukung Malas Mau berusah untuk bertanya kepada guru/teman Berani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Belajar menggunakan waktu yang ada Kurang bisa merasakan apa yang dialami oleh teman tapi cenderung bertanya kepada teman yang lain Tidak bisa melungakan waktu untuk teman karena tdak suka mendengarkan orang curhat Cuek dan tidak peduli sama teman Marah karena tidak menepati janji Kecewa dengan sikap teman Sikap, tutur kata dan tindakan suster yang membuat anak-anak menjadi takut, jengkel dan tidak simpati lagi dengan suster
9. Tanya: Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan bakat yang anda miliki? i. Jawab: Laiya jelas (tertawa)apalagi kalau setelah jam pelajarn sore makanya kalau belajar sore pas bosan nunggu udah jam 17.00 langsung ambil gitar main. Saat itu suka, violin tapi disini tidak ada violin (tertawa). MENGENALI EMOSI ORANG LAIN 1. Tanya: Dalam hidup bersama, apakah anda peka melihat teman yang sedang mengalami kesusahan? a. Jawab: Aku tuh orangnya tidak pernah lihat orang maksudnya aku tuh anaknya bukan perasa sih intinya gini kalau misalnya orang itu susah aku tidak bisa merasa kalau dia itu susah, gitu jadi aku tidak bisa kalau misalnya aku langsung datang gitu tidak tapi lihat se baru dengarin teman-teman kalau misal teman B bilang teman A susah baru dekati gitu. 2. Tanya: Apakah anda rela menyediakan waktu bagi teman yang ingin mengungkapkan isi hatinya? b. Jawab: Tidak suka curhat (tertawa) tidak suka semua. 3. Tanya: Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang mengalami kesulitan? c. Jawab: Maksudnya tapi kalau selagi bisa kalau bisa yah maaf saja 4. Tanya: Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah? d. Jawab: Marah sih marah cuma gimana yah geli juga (tertawa) maksudnya misalanya orang janji malah tidak ditepati tapi kalau benar-benar tidak bisa yo kenapa musti marah gitu lho yah udah tidak apa-apa merasa gini ada perasaan marah yah itulah tapi aku diam wae (tertawa). 5. Tanya: Ketika teman anda menceritkan kejelekan anda kepada teman-teman anda, apakah anda merasa tersinggung? e. Jawab: Se tersinggung, cepat marah. Aku ne musti nangsis 6. Tanya: Apakah anda merasa tersinggung ketika suster dan teman anda berbicara kasar? f. Jawab: Wah banget tuh, kasarnya ya teman tuh biasanya nyama-nyamain maksudnya piye yah se (diam) teman yah nanti dulu suster. suster juga sama-sama kita seperti hewanlah apalagi bukan kaya gitulah maksudnya kita itu sudah seperti ini masuk ke kumbangan keluar lagi. Wah itu yang membuat kita jengkel sama dia gtu ah apa sih itu apa yah itu dibersihkan nanti kalau tidak ta gantung kamu disini gitu-gitu nanti biar kamu apa sih itulah seperti monyet berkelantung tidak bisa lepas gitu-gitu suster sebenarnya geli cumakan tapi kasar gitu apalagi semua anak tidak bisa terima itu lho. Sebenarnya banyak tapi suster A orangnya kasar dan tidak pernah pandang maksudnya tahulah kitakan semuanya tidak ada yang sempurna yah habis itulah yang dialah maksudnya dia tidak memandang kita itu gede atau anak kecil apalagikan anak seitulah vio sama nusa mereka tidak bisa berpikir sejernih yang SMA keatas habis itu to mereka juga buat salah masa mereka justru nanti saya gantung kalau kamu kaya gini. Kalau gantung itu kata-kata udah dan apalagi anak itu mikir wah saya kaya gini nanti kebawa ke besarnya kan kasihan. Kalau kaya kita-kita emang udah biasa yah biasa-biasa yah pertama tuh pertama dia datang emang halus tapi begitu perkenalan setelah 3 hari dia marah-marah kaya gitu bikin kita takut sama dia dan kita udah ngecap suster A orang yang kaya gitulah, maksudnya ngumbar kesalahan padahal dia tidak pernah bisa nelusi sedetail apapun masalah gitu lho apa itu masalah kecil kaya kertas dibawah bantal disalahin coret hukumannya bersihkan kamar tidak seimbang banget gitulah, kita merasa gimana bingung banget sama suster itu. Cuma kalau misalnya kita ngomong terus
Menggunakan waktu luang untuk mengembangkan bakat Kurang empati Tidak punya waktu, tidak peduli dengan teman Tergantung situasinya Diam, marah Tersinggung, cepat marah, menangis Kasar, disamakan dengan hewan, jengkel, halus saat perkenalan, takut, ngumbar kesalahan orang, diberi hukuman, memutar balikan fakta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Melakukan sesuatu tergantung situasi hati Ada inisiatif untuk merapikan Belajar memahami teman yang sulit Ada usaha untuk memaafkan teman walaupun dicuekin Tergantung situasi orang tersebut Mempunyai ketakutan dalam diri sehingga tidak percaya kepada orang lain Tidak berani jujur sama suster
terang sama suster A tuh kadang suster A malah balik mutar balikin fakta gitu lho dan kita pas pengarahan bareng 3 suster dia malah mutar balikin jadi suster bernada malah justru berpihak kepada suter philo dari pada kekita. Jadi suster bernada tidak tahu apa yang kita alami seutuhnya yah kita tahu sr itu tidak jaga 24 jam tapikan yah itulah masalah suster itu tidak pernah ngerti kita sedetail detail kalau kita salah. Yah itulah makanya ada keinginan kita untuk kabur gitu-gitulah. Apalagi cari tugas ke warnet tidak boleh gitulah. 7. Tanya: Ketika teman anda memerlukan bantuan, apakah anda membantu ataukah anda bersikap cuek? g. Jawab: Selagi tidak cape yah mau, kalau misalnya cape yah mau maaf sesuai dengan keadaan. 8. Tanya: Ketika melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda lalu pergi tanpa merapikan barng-barang tersebut atau mengembalikan barang-barang tersebut pada tempatnya? h. Jawab: Kalau barang-barang kaya buku gitu-gitu ngarapi hanya sebentar suster tapi kalau banyak tidak sempat to yah mungkin panggil teman dan itu mesti sama-sama dan kalau misalanya apa ada orangnya yah dia beresin sendiri itu yah sorry tidak bisa itu ada kerjaan bilang dulu.
MEMBINA HUBUNGAN 1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul dengan orang lain? a.Jawab: Kalau bergaul bisa cuma kurang bisa maksudnya memahami merekalah yah itulh memahami seperti yo itulah titik. 2. Tanya: Ketika diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster pendamping, kebetulan anda mendapat teman yang tidak anda senangi, apakah anda dapat bekerjasama dengan teman yang anda tidak senangi? b. Jawab: Untuk sementara waktu berdamai, tapi setelah itu berlanjut lagi gitu lho. Kalau dia buat masalah yang gede yo lama tapi kalau masalahnya kecil yah yah maksudnya kalau dia yang buat salah dia yang harus minta maaf kalau aku yah aku aku yang minta maaf, tapi kalau aku yang buat salah minta maaf tidak dimaafin yah udah diamin saja. 3. Tanya: Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang baru anda kenal atau anda jumpai? c. Jawab: Lihat situasi dulu suster, misalnya kadang itu yah gimana yah kalau misalnya orang tuanya seremkan (tertawa) takut banget, yah kalau aku anaknya saja 4. Tanya: Ketika mengalami suatu masalah, apakah anda tidak suka membicarakan kepada suster pendamping ? d. Jawab: Yah (tertawa) tidak suka, yah tidak percaya sama orang lain, takut kalau diumber-umber kepada orang lain. 5. Tanya: Ketika anda ditegur oleh sr pendamping dan anda tidak bisa menerima teguran tersebut, apakah anda mendiamkan sr pendamping tersebut? e. Jawab: (tertawa) pertama kalau dikasih kaya maksudnya pengarahan gitu dengarin setekluk-tekluk itu yah mantuk-mantuk tapi kalau misalnya tidak sesuai yah udahlah buang gitu orang aku tidak salahkan selama ini aku lakuin, aku salah aku terapin tapi misalnya tidak buanglah emang benar-benar aku tidak salah gitu. Kalau aku identiknya gini kalau suster-nya kasih pendampingan aku diam dulu nanti kalau udah dia itu baru aku kurang sopan dibelakang baru yah seperti itulah.
Lihat situasi tidak cape mau kalau cape maaf Kerja sama dengan teman-teman Bisa bergaul Berdamai saat bekerja sama setelah itu berlanjut Pribadi orang tersebut dilihat dari wajah dan sikapnya Tertutup, tidak percaya, takut Diam, berani ngomong dibelakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Merasa dikhianati teman sehingga muncul perasaan tidak suka. Melihat dalam diri temannya tidak ada yang baik Terlalu sibuk di sekolah, kebersamaan dengan teman-teman berkurang, ingin menjadi pribadi yang pemaaf
6. Tanya: Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan sr pendamping, apakah anda mempunyai anggapan yang kurang baik terhadap teman-teman? f. Jawab: Yaps yah intinya misalnya teman aku sebut saja nyonya menir (tertawa) dia ya itu emang aku waktu pemilihan ketua aku milih dia cuma aku anggap dia dulu orangnya sama aku tapi ternyata dia itu selama ini dekati suster hanya untuk cari muka dan itulah yang membuat aku tuh terjebak dalam perangkap dia dan aku memang tidak suka sama dia , jadi kalau dia udah dekat sama suster aku udah beranggapan negatif, Mesti dia caper dan dia pasti menjatuhkan orang lain teman-teman lain aku bakalan tidak bisa berpikir positif tentang dia gitu lho. 7. Tanya: Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu dengan teman atau dengan sr pendamping yang anda tidak senangi? g. Jawab:Teman kalau menghindar tidak, yah ne menghindar tidaklah susterr tapi piye selagi dia mau bertatap muka dengan cuma aku is okelah tapi kalau tidak yah udah sih tidak apa-apa gitulah apalahi aku orangnya piye yo ne aku jarang di panti sih orangnya sibuk di sekolah. Dipanti paling yo aku jujur saja pulang makan ke sekolah lagi yah pulang ke sini langsung tidur mestinya dan aku ngerasa kebersamaan dengan teman-teman kurang dan yo aku sekarang tu piye pingin jadi orang yang pemaaf mesti dimaafin. Kalau sama sr menghindar iya tapi selagi apa yah emang emosiku melonjak aku mesti jauhin dia dan dia ngomong apa mesti tidak aku turuti misalnya kamu nanti nyapu aula iya aku mantuk tapi begitu dia masuk misalnya suster A ke susteran aku udah tidak langsung ngerjain nanti kalau di tanya eh kamu udah kerjain belum udah sr padahal belum. Tapi kalau aku tidak punya emosi sama orang itu yah udah tidak apa-apa kalau memang dia salah yah udah is oke.
Berpikir negatif terhadap teman Tergantung situasi hati kalau tidak senang menghindar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Subjek 2
Data Pribadi Klien:
Nama : ATM.
TTL : Bayumas, 6 Januari 1993.
Agama : Katolik.
Kelas : 1 SMK Penabur Purworejo.
Anak : Pertama dari 2 (dua) bersaudara, setelah ibunya meninggal
ayahnya menikah lagi.
Nama Orang Tua:
Ayah : Oey Hokko.
Agama : Katolik.
Pekerjaan : Pelayan Toko.
Ibu : Siti Yuniarti (Ibu Tiri).
Agama : Katolik.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA KECERDASAN EMOSIONAL
SUBJEK 2 PENGHUNI PANTI ASUHAN PANTI RINI
PURWOREJO
A. Mengenali Emosi Diri
1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat
menyebutkan nama perasaanmu?
Jawab: Ya, disini ada perasaan bahagia juga sedih juga ada, maksudnya
dilingkup panti rini mesti ada rasa bahagía, ada rasa sedih. Kalau bahagia
banyak yang kesini atau apa, kalau sedih paling di marah oleh suster atau
apa gitu. Kalau dimarah suster dapat hukuman karena intinya tidak rapilah,
serbet tidak rapi, jengkel, karena intinya aku merasa ngerjakan tugas musti
suster marah sama aku jadikan merasakan.
2. Tanya: Apakah anda menyadari bahwa kadang-kadang emosimu tidak
stabil?
Jawab: Iya suster, iya maksudnya ada emosi kamarnya tidak rapi lho
karena teman-teman ko pada tidak rapi aku juga sebel gitulah suster kalau
tidak suster ada yang marah, ko tidak rapi gini-gini nanti yang lain alah
kalau dirapiin gitukan bisakan aku yang rapiin tapi aku rapiin sambil emosi,
jadikan bodoh ah rapiin saja tapi emosi masih. Perasaan saat itu sebel.
3. Tanya: Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya
bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya?
Jawab: Ada suster ada, ya paling intinya aku punya masalah yah suster,
masalahnya contohnya, pas itu waktu SD mutusin paket itu duduke, habis
itu aku mikir jalan keluarnya bagaimana habis itu gurunya telepon suster
yasinta dulu yah habis itu aku diajak ke tempat beli itu aku ngomong sama
suster terimaksih itu jalan keluarnya bagi aku gitulah akukan udah
ngomong suster aku itu gini-gini.
4. Tanya: Ketika anda di minta untuk tampil di depan umum, apakah anda
berani?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Jawab: Tidak suster, yah malu suster malu kurang kalau di sini sama anak
Panti Rini bisa ngomong di depan tapi kalau belum kenal malu, maksudnya
baru pertama. Kalau presentasi kelompok bisa tapi kalau sendiri belum
berani.
5. Tanya: Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga?
Jawab: Iya maksudnya intinya aku bisa hidup sampai saat ini maksudnya
intinya walau ekonomi keluarga tapi aku masih bisa hidup walaupun di
panti rini.
6. Tanya: Pernahkah anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman
masa lalu anda di depan teman-teman?
Jawab: Yah kalau menceritakan pengalaman masa lalu kepada teman-
teman yah tidak bisa maksudnya itukan masalah diri sendiri yah paling
sama orang tua, sama suster kalau disini.
B. Mengelola Emosi
1. Tanya: Sejauh pengalaman anda selama ini, apakah anda tetap sabar
ketika mengalami pengalaman yang sulit?
Jawab: Yah sabarlah suster, sabar suster masalahnya aku juga mikir yah
untuk keluarga kalau aku tidak sabar nanti aku bisa di keluarkan dari sini.
Kalau aku tidak sabar nanti jalani hidup tidak sabar yah intinya suster
walaupun suster marahin aku aku juga harus sabar dulu sku cuma berapa
tahun di sini aku gitulah suster masalahnya aku juga mikir orang tua kalau
aku di rumah yang ngajari aku belajar siapa gitu.
2. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda selalu memaksanakan
kehendak anda kepada orang lain?
Jawab: Maksudnya kehendak sendiri yah tidaklah suster maksudku
sekehendakku sendiri bukan orang lain, yah tidak suster.
3. Tanya: Bila anda melakukan kesalahan, apakah anda mau mengakuinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Jawab: Yah mau suster, yah mau suster yah intinya kalau baju zitaan
nanti aku ngomong suster, aku ngomong suster bajunya nanti diambil gitu
lho aku nanti ngomong sudah hukumannya.
4. Tanya: Apakah anda dapat menghargai teman atau suster pendamping
walaupun berbeda pendapat?
Jawab: Kalau menghargai sih, yah bisa yah suster maksudnya kalau beda
pendapat juga bisa tidak walaupun salah tapi kalau memang benar aku
mau saja tapi kalau aku tidak mau.
5. Tanya: Apakah anda mudah panik, ketika di minta untuk
mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas?
Jawab: Intinya suster kalau tugas kelompok, yah tugas kelompok cuma
bareng-bareng atau sendiri yah grogi, cemas banyak bangetlah alasannya
wah aku sendiri tidak ada yang nemanin baru tugas kelompok masa aku
sendiri sih.
6. Tanya: Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus
mempersalahkan diri
Jawab: Tidak suster, tidak suster dulukan aku pernah SD kelas II mau
naik kelas III tapi aku tidak naik kelas tetap saja di kelas II tidak apa-apa
aku jalani ternyata juga naik ko.
7. Tanya: Ketika teman-teman anda berkata-kata tidak sopon terhadap anda,
apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut?
Jawab: Yah tidaklah suster, intinya emang fakta buat aku, aku terima tapi
kalau tidak fakta/fitnah gitulah aku tetap tidak tenanglah suster tapi kalau
ngejek aku gendutaku gitu emang fakta ngapain aku marah kalau emang
aku diomongin begini aku musti marah suster. Kalau buat aku tidak apa-
apa tapi kalau tidak aku marahlah.
C. Memotivasi Diri Sendiri
1. Tanya: Apakah anda tekun dalam belajar untuk meningkatkan prestasi
anda di sekolah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Jawab: Ada suster dari teman-teman intinya pas tes aku mesti belajar
masalahnya suster ngomong nilaiku selalu menurun tapikan habis ya
ampun makanya aku belajar.
2. Tanya: Sejauh pengalaman anda setiap hari, apakah anda dapat
mengerjakan tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh
tanggungjawab?
Jawab: Yah, kalau tanggung jawab ya ada ya kalau deken itu menjadi
tanggungjawab kita semua maksudnya kelompok itu intinya kita harus
jalanilah tugas itu, walaupun itu masaknya susah tapi kitakan harus tahu
maksudnya tanya ini apa jangan diri sendiri ngamuk-ngamuk gitu.
3. Tanya: Apakah anda selalu patuh terhadap jadwal harian yang telah di
tentukan oleh suster pendamping?
Jawab: Tidak suster, aku intinya belum bisa patuh sama jadwal harian
walaupun udah lama tapi belum bisa. Kalau bangun pagi aku tuh tidak
bisa bangun pagi suster masih ngantuk kalau belajar malam banget
selesai, malam ada tugas apa yah pagi-pagi udah malas bangun yah nanti
paling bangun jam 4.30 lewat gitu.
4. Tanya: Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja
bakti sesuai dengan jatwal yang telah di buat bersama?
Jawab: Yah bukan masalah terpaksa atau tidak terpaksa suster. Kalau
sabtu kemarin aku dapat ini, lho sabtu lagi aku dapat ini mestinya aku
marah ko aku ini lagi, mestinya di beda jadwalnya. Yah jadwal aku harus
patuhi jadwal itu walaupun di tempat yang sama ya tetap tidak apa-apa
ada perasaan kesal lho ko dapat ini lagi.
5. Tanya: Apakah anda tetap berpandangan baik, bila dijauhi oleh teman-
teman?
Jawab: Dijauhi tidak pernah paling juga tapi tidak jauhi aku kenapa,
salahku apa. Yah aku tanyalah sama teman dekatku aku tuh kenapa gitu
mesti ceritalah teman dekatku.
6. Tanya: Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidurmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Jawab: Kalau tempat tidur tidaklah, paling kalau lemari buku baju suka
tidak rapi kalau tempat tidur selalu rapi.
7. Tanya: Ketika anda mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda
berusaha untuk bertanya kepada teman atau guru?
Jawab: Yah mesti ada, mesti ada kalau inggris yah aku tanya sama guru
bisa teman Panti Rini pasti bisa. Yah intinya aku tanya.
8. Tanya: Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang baik?
Jawab: Yah berani, kalau itu sih bukan masalah ruang tidur, kalau aku
tuh buat apa sih kaya buat tugas deken tuh lho harus intinya mereka itu
buat lho kaya apa lintingan kertas mau deken atau apa pindahan kamar to
sih trus tugas-tugas kamar, untit trus ke kapel gitu jadikan berani ngajak
teman-teman untuk buat tugas tidak sendiri.
9. Tanya: Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk
mengembangkan bakat yang anda miliki?
Jawab: Ada, yah dulu waktu kelas 6 nasarku tuh bisa main gitar yah
suster yah ya habis itu waktu luang aku minta sama temanku tuk ngajari
aku gitar yah ternyat tuh bermanfaat suster bermanfaat kelas 3-kan ada
pergelaran ya suster ya aku tidak tahu mau pegang apa habis itu yah
udahlah aku pegang gitar yah ternyata waktu itu tidak ada kelompok
teman-temanku yah tidak apa-apa, anak cowoknya 2 ceweknya 3 sama
aku yah udah tidak apa-apa. Intinya aku senanglah aku intinya pas
kesenian itu. Pergelaran itu aku lulus maksudnya bisa manfaat buat aku.
D. Mengenali Emosi Orang lain
1. Tanya: Dalam hidup bersama, apakah anda peka terhadap teman yang
sedang mengalami kesusahan?
Jawab: Yah ada, peka sama anak kecil pas intinyakan mereka tuh
tugasnya membawa nasi habis itu yah udah ta kembalikan dulu nanti biar
mereka ngomong terima kasih sama aku gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Tanya: Apakah anda dengan rela menyediakan waktu bagi teman yang
ingin mengungkapkan isi hatinya?
Jawab: Yah ada suster, yah kalau tidak ungkapkan isi hati mesti teman
ada di sekolah atau disini adalah kalau lagi sebel sama suster pasti atau
apakah pasti cerita.
3. Tanya: Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang
mengalami kesulitan?
Jawab: Yah kalau bersikap terbuka paling aku tanya, misalnya aku tanya
besok paketnya apa gitu, ada yang kerja paketkan tapi aku intinya kalau
ini soal yang dulu yah mereka tanya pas yang ujian em em tapi aku sudah
lupa ta gituin.
4. Tanya: Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah?
Jawab: Yah sedikit marah, tapi aku juga mikir pasti ada urusan penting,
lebih penting dari aku maksudnya intinya dia mau ketemu gitu. Ada
perasaan kecewa tapi aku tanya besok paginya.
5. Tanya: Ketika teman anda menceritakan kejelekan anda kepada teman-
teman anda, apakah anda merasa tersinggung?
Jawab: Yah merasa ya ada waktu SMP waktu itu teman-teman tuh
certain kejelekannkulah misalnya aku so tidur di kelas yah emang,
faktanya aku tidur di kelas. Yah teman-teman tuh nanti ke teman-teman
lain gitu jadikan aku tersinggung namanya juga manusia punya
tersinggung rasa tidak mungkin rasanya senang terus, tidak mungkin ada
rasa.
6. Tanya: Apakah anda merasa tersinggung ketika teman anda berbicara
kasar?
Jawab: Eh eh yah tersinggunglah mesti pas itu pernah ngomong sama
aku kamu itu otak udang , otak udang, apa tidak rasa maksudnya anak itu
tidak pernah rasa otak udang tapikan aku juga merasa tersinggung
diomongin kaya gitu maksudnya itu juga banyak itu lho. Otak udang yah.
7. Tanya: Ketika teman anda memerlukan bantuan apakah anda bersikap
cuek?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Jawab: Kalau emang itu teman gimana yah, bisa sih kalau bantuan di
dapur pernah ada ya sendiri yah aku bantu yang lain pada pergi intinya
aku bantu gitu.
8. Tanya: Ketika melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda lalu
pergi tanpa merapikan barang-barang tersebut atau mengembalikan pada
tempatnya?
Jawab: Kalau lagi mood yah mengembalikan suster tapi kalau lagi sebel
yah malaslah nanti kalau bagian-bagiannya yah udah.
E. Membina Hubungan
1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul
dengan orang lain?
Jawab: Bisa suster, yahkan disini ada anak baru aku kenalan, tanya dari
mana nantikan aku dekat nanti ta britahu gini-gini yah aku dapat bergaul
dengan teman-teman waktu kemarin aku juga masuk kelas 1 SMK aku
bisa bergaul dengan teman-teman walaupun mereka beda agama sama
aku, maksudnya disana banyak yang islam yah tapi aku tetap bergaul
walaupun mereka ngomong orang kritiani tapi aku tetap bisa bergaul.
2. Tanya: Ketika diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster
pendamping atau oleh guru disekolah, kebetulan anda mendapat teman
yang tidak anda senangi, apakah anda dapat bekerjasama dengan teman
yang tidak anda senangi?
Jawab: Yah bisa, waktu itu disekolah pas SMP-kan kita mau ujian to
habis kelompok-kelompok kerjain sesuatu, kayanya mau diskusi begitu
lho suster intinya aku juga tidak senang sama itu, intinya nanti dululah
kamu kerjain yang itu aku yang kerjain yang ini habis itu aku bisa bekerja
sama dengan mereka mestinya mereka mau benar-benar bekerja sama
aku.
3. Tanya: Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang
baru anda kenal atau anda jumpai?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Jawab: Bisa, bisa kaya anak baru gitu maksudnya tanya-tanyalah dari
mana gitulah.
4. Tanya: Ketika mengalami masalah, apakah anda tidak suka menceritakan
kepada suster pendamping atau kepada teman?
Jawab: Kalau sama sih tidak apa-apa tapi kalau sama teman kalau
temannya itu emang tukang ember pasti aku tidak mau nanti hati-hati
intinya ini tukang ember jadi aku tidak mau.
5. Tanya: Ketika anda ditegur oleh suster pendamping dan anda tidak bisa
menerima teguran tersebut, apakah anda mendiamkan suster pendamping
tersebut?
Jawab: Pernah, sama suster A (tertawa) kan waktu itu di tegur yah pas
ngangkat pasir trus diejek-ejek itu sama suster bareng-bareng to habis itu
suster A tuh ngomong kamu itu dari desa masa tidak bisa yah intinya kita
semua diamkan suster tapi yah lama-lama dia (suster) ngomong lagi
maksudanya intinya sesaat.
6. Tanya: Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan suster
pendamping, apakah anda mempunyai anggapan yang kurang baik
terhadap teman-teman?
Jawab: Yah aku mikir paling yah ada sesuatu yang teman itu ceritain
sama suster jadi dekat gitu lho aku juga pernah dekat dengan suster B
maksudnya aku mikir aku pernah dekatlah dan mereka mau dekat juga
tidak apa-apa kan aku juga pernah dekat gitu lho aku pernah gitu, paling
ada masalah.
7. Tanya: Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu dengan teman
yang anda tidak senangi?
Jawab: Tidak, tidak suster aku tidak pernah menghindar sih yah selama
ini yah suster, kalau menghindar buat apa. Aku tidak ada masalah dengan
mereka. Kalau masalah itu terlalu berat aku menghindar, temanku juga
menghindar tapi kalau masalah itu cuma apa gitu yah ngapain aku
menghindar wong aku juga mau kesitu, ngapain tidak perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KODING SUBJEK 2
ATM.P.PPAPRP.19Nov09
Kesimpulan sementara Tema/Kata Kunci
Pengalaman senang/sedih dialami lewat pengalaman hidup bersama Mengerjakan sesuatu tidak dengan tulus namun terbawa emosi Terbuka kepada suster, ada komunikasi sehingga masalah yang dialami ada jalan keluarnya Melihat situasi kalau orang baru dikenal tidak berani, hanya sama anak-anak di panti Mensyukuri hidup walau berada dalam ekonomi keluarga yang kurang Tidak mudah untuk menceritakan pengalaman masa lalulnya kepada teman-teman Tinggal beberapa tahun lagi jadi belajar bersabar walaupun dimarai suster
Mengenali Emosi Diri 1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat menyebutkan nama perasaanmu? a. Jawab: Ya, disini ada perasaan bahagia juga sedih juga ada, maksudnya dilingkup Panti Rini mesti ada rasa bahagía, ada rasa sedih. Kalau bahagia banyak yang kesini atau apa, kalau sedih paling di marah oleh suster atau apa gitu. Kalau dimarah suster dapat hukuman karena intinya tidak rapilah, serbet tidak rapi, jengkel; karena intinya aku merasa ngerjakan tugas musti suster marah sama aku jadikan merasakan. 2. Tanya: Apakah anda menyadari bahwa kadang-kadang emosimu tidak stabil? b. Jawab: Iya suster, iya maksudnya ada emosi kamarnya tidak rapi lho karena teman-teman ko pada tidak rapi aku juga sebel gitulah suster kalau tidak suster ada yang marah, ko tidak rapi gini-gini nanti yang lain alah kalau dirapiin gitukan bisakan aku yang rapiin tapi aku rapiin sambil emosi, jadikan bodoh ah rapiin saja tapi emosi masih. Perasaan saat itu sebel. 3. Tanya: Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya? c. Jawab: Ada suster ada, ya paling intinya aku punya masalah yah suster, masalahnya contohnya, pas itu waktu SD mutusin paket itu duduke, habis itu aku mikir jalan keluarnya bagaimana habis itu gurunya telepon suster dulu yah habis itu aku diajak ke tempat beli itu aku ngomong sama suster yacinta terimaksih itu jalan keluarnya bagi aku gitulah akukan udah ngomong suster aku itu gini-gini. 4. Tanya: Ketika anda di minta untuk tampil di depan umum, apakah anda berani? d. Jawab: Tidak suster, yah malu suster malu kurang kalau di sini sama anak Panti Rini bisa ngomong di depan tapi kalau belum kenal malu, maksudnya baru pertama. Kalau presentasi kelompok bisa tapi kalau sendiri belum berani. 5. Tanya: Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga?
e. Jawab: Iya maksudnya intinya aku bisa hidup sampai saat ini maksudnya intinya walau ekonomi keluarga tapi aku masih bisa hidup walaupun di panti rini. 6. Tanya: Pernahkah anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman masa lalu anda di depan teman-teman? f. Jawab: Yah kalau menceritakan pengalaman masa lalu kepada teman-teman yah tidak bisa maksudnya itukan masalah diri sendiri yah paling sama orang tua, sama suster kalau disini. Mengelola Emosi 1.Tanya: Sejauh pengalaman anda selamai ini, apakah anda tetap sabar ketika mengalami pengalaman yang sulit? a. Jawab: Yah sabarlah suster, sabar suster masalahnya aku juga mikir yah untuk keluarga kalau aku tidak sabar nanti aku bisa di keluarkan dari sini. Kalau aku tidak sabar nanti jalani hidup tidak sabar yah intinya suster walaupun suster marahin aku aku juga harus
Bahagia, sedih Merapikan kamar dengan perasaan sebel, tidak rapi dimarahi suster Cerita sama suster, jujur Malu, tidak berani Ekonomi keluarga kurang Tertutup hanya kepada orang-orang tertentu Bersabar karena memikirkan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Bukan pribadi yang suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain Terbuka kepada suster walupun harus menjalani hukuman Pendapat yang benar dihargai tapi kalau salah tidak mau Tugas kelompok menjadi tanggungjawab bersama Tidak tenggelam dalam kegagalan yang dialami namun tetap menjalani Sesuatu yang diomongkan itu benar diterima tapi kalau tidak sesuai dengan kenyataan marah Belajar hanya kalau ada tes saja Tugas yang diberikan dikerjakan dengan baik walaupun susah tapi mau bertanya Susah bangun pagi karena belajar sampai malam
sabar dulu aku cuma berapa tahun di sini aku gitulah suster masalahnya aku juga mikir orang tua kalau aku di rumah yang ngajari aku belajar siapa gitu. 2. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda selalu memaksanakan kehendak anda kepada orang lain? b. Jawab: Maksudnya kehendak sendiri yah tidaklah suster maksudku sekehendakku sendiribukan orang lain, yah tidak suster. 3.Tanya: Bila anda melakukan kesalahan, apakah anda mau mengakuinya? c. Jawab: Yah mau suster, yah mau suster yah intinya kalau baju zitaan nanti aku ngomong suster, aku ngomong suster bajunya nanti diambil gitu lho aku nanti ngomong sudah hukumannya. 4. Tanya: Apakah anda dapat menghargai teman atau suster pendamping walaupun berbeda pendapat? d. Jawab: Kalau menghargai sih, yah bisa yah suster maksudnya kalau beda pendapat juga bisa tidak walaupun salah tapi kalau memang benar aku mau saja tapi kalau aku tidak mau. 5. Tanya: Apakah anda mudah panik, ketika di minta untuk mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas? e. Jawab: Intinya suster kalau tugas kelompok, yah tugas kelompok cuma bareng-bareng atau sendiri yah grogi, cemas banyak bangetlah alasannya wah aku sendiri tidak ada yang nemanin baru tugas kelompok masa aku sendiri sih. 6. Tanya: Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus mempersalahkan diri f.Jawab: Tidak suster, tidak suster dulukan aku pernah SD kelas II mau naik kelas III tapi aku tidak naik kelas tetap saja di kelas II tidak apa-apa aku jalani ternyata juga naik ko. 7. Tanya: Ketika teman-teman anda berkata-kata tidak sopon terhdap anda, apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut? g. Jawab: Yah tidaklah suster, intinya emang fakta buat aku, aku terima tapi kalau tidak fakta/fitnah gitulah aku tetap tidak tenanglah suster tapi kalau ngejek aku gendut aku gitu emang fakta ngapain aku marah kalau emang aku diomongin begini aku musti marah suster. Kalau buat aku tidak apa-apa tapi kalau tidak aku marahlah. Memotivasi Diri Sendiri 1. Tanya: Apakah anda tekun dalam belajar untuk meningkatkan prestasi anda di sekolah? a. Jawab: Ada suster dari teman-teman intinya pas tes aku mesti belajar masalahnya suster ngomong nilaiku selalu menurun tapikan habis ya ampun makanya aku belajar. 2. Tanya: Sejauh pengalaman anda setiap hari, apakah anda dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh tanggungjawab? b. Jawab: Yah, kalau tanggung jawab ya ada ya kalau deken itu menjadi tanggungjawab kita semua maksudnya kelompok itu intinya kita harus jalanilah tugas itu, walaupun itu masaknya susah tapi kitakan harus tahu maksudnya tanya ini apa jangan diri sendiri ngamuk-ngamuk gitu. 3. Tanya: Apakah anda selalu patuh terhadap jadwal harian yang telah di tentukan oleh suster pendamping? c. Jawab: Tidak suter, aku intinya belum bisa patuh sama jadwal harian walaupun udah lama tapi belum bisa. Kalau bangun pagi aku tuh tidak bisa bangun pagi suster asih ngantuk kalau belajar malam banget selesai, malam ada tugas apa yah pagi-pagi udah malas
Tidak memaksakan kehendak diri Mengakui kesalahan Menghargai Grogi, cemas Ada usaha untuk belajar Fakta diterima karena sesuai dengan realitas tapi kalau tidak menjadi marah Ada usaha untuk belajar Tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan Belum bisa disiplin dengan jatwal yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kesal bila mendapat tugas yang sama Mencari tahu sama teman kenapa sampai sikapnya seperti itu Tidak semua rapi hanya ditempat tertentu saja Mengalami kesulitan mau bertanya kepada orang yang bisa Berani mengajak teman-teman, tidak membuat sendiri Senang bisa lulus pelajaran kesenian Peduli sama anak kecil Kalau sebel sama suster cerita sama teman Keterbukaan untuk membantu teman
bangun yah nanti paling bangun jam 4.30 lewat gitu. 4. Tanya: Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja bakti sesuai dengan jatwal yang telah di buat bersama? d. Jawab: Yah bukan masalah terpaksa atau tidak terpaksa suster. Kalau sabtu kemarin aku dapat ini, lho sabtu lagi aku dapat ini mestinya aku marah ko aku ini lagi, mestinya di beda jadwalnya. Yah jadwal aku harus patuhi jatwal itu walaupun di tempat yang sama ya tetap tidak apa-apa ada perasaan kesal lho ko dapat ini lagi. 5. Tanya: Apakah anda tetap berpandangan baik, bila dijauhi oleh teman-teman? e. Jawab: Dijauhi tidak pernah paling juga tapi tidak jauhi aku kenapa, salahku apa. Yah aku tanyalah sama teman dekatku aku tuh kenapa gitu mesti ceritalah teman dekatku. 6. Tanya: Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidurmu? f. Jawab: Kalau tempat tidur tidaklah, paling kalau lemari buku baju suka tidak rapi kalau bed selalu rapi. 7. Tanya: Ketika anda mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda berusaha untuk bertanya kepada teman atau guru? g. Jawab: Yah mesti ada, mesti ada kalau inggris yah aku tanya sama guru bisa teman Panti Rini pasti bisa. Yah intinya aku tanya. 8. Tanya: Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang baik? h. Jawab: Yah berani, kalau itu sih bukan masalah ruang tidur, kalau aku tuh buat apa sih kaya buat tugas deken tuh lho harus intinya mereka itu buat lho kaya apa lintingan kertas mau deken atau apa pindahan kamar to sih trus tugas-tugas kamar, untit trus ke kapel gitu jadikan berani ngajak teman-teman untuk buat tugas tidak sendiri. 9. Tanya: Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan bakat yang anda miliki? i. Jawab: Ada, yah dulu waktu kelas 6 nasarku tuh bisa main gitar yah suster yah ya habis itu waktu luang aku minta sama temanku tuk ngajari aku gitar yah ternyat tuh bermanfaat suster bermanfaat kelas 3-kan ada pergelaran ya suster ya aku tidak tahu mau pegang apa habis itu yah udahlah aku pegang gitar yah ternyata waktu itu tidak ada kelompok teman-temanku yah tidak apa-apa, anak cowoknya 2 ceweknya 3 sama aku yah udah tidak apa-apa. Intinya aku senanglah aku intinya pas kesenian itu. Pergelaran itu aku lulus maksudnya bisa manfaat buat aku. Mengenali Emosi Orang Lain 1. Tanya: Dalam hidup bersama, apakah anda peka terhadap teman yang sedang mengalami kesusahan? a. Jawab: Yah ada, peka sama anak kecil pas intinyakan mereka tuh tugasnya membawa nasi habis itu yah udah ta kembalikan dulu nanti biar mereka ngomong terima kasih sama aku gitu. 2. Tanya: Apakah anda dengan rela menyediakan waktu bagi teman yang ingin mengungkapkan isi hatinya? b. Jawab: Yah ada suster, yah kalau tidak ungkapkan isi hati mesti teman ada di sekolah atau disini di rumah atau maksudnya di Panti Rini adalah kalau lagi sebel sama suster pasti atau apakah pasti cerita. 3. Tanya: Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang mengalami kesulitan? c. Jawab: Yah kalau bersikap terbuka paling aku tanya misalnya aku hanya besok paketnya apa gitu, ada yang kerja paketkan tapi aku intinya kalau ini soal yang dulu yah mereka tanya pas yang ujian em em tapi aku sudah lupa ta gituin.
Patuh dengan jadwal kerja bakti Terbuka, komunikasi dengan orang lain Tempat tidur yang selalu rapi Tanya kepada guru/teman Membuat jadwal tugas Sejak kelas 6 punya niat main gitar Membantu anak kecil Ada waktu untuk teman Membantu sebatas tahu saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dikomunikasikan dengan teman, mungkin saat itu lagi ada urusan yang lebih penting Punya kelemahan dalam diri tapi kalau diceritakan tidak suka Aku manusia kok dibilang otak udang emangnya aku udang Peduli dengan teman Situasi hati menentukan ketergerakan hati untuk mengerjakan sesuatu Menyapa lebih dahulu Mengesampingkan rasa tidak senang untuk mengerjakan tugas secara bersama Mudah memulai pembicaraan dengan orang yang baru dikenal Tidak mudah menceritakan masalah kepada orang lain
4. Tanya: Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah? d. Jawab: Yah sedikit marah, tapi aku juga mikir pasti ada urusan penting, lebih penting dari aku maksudnya intinya dia mau ketemu gitu. Ada perasaan kecewa tapi aku tanya besok paginya. 5. Tanya: Ketika teman anda menceritakan kejelekan anda kepada teman-teman anda, apakah anda merasa tersinggung? e. Jawab: Yah merasa ya ada waktu SMP waktu itu teman-teman tuh certain kejelekankulah misalnya aku so tidur di kelas yah emang, faktanya aku tidur di kelas. Yah teman-teman tuh nanti ke teman-teman lain gitu jadikan aku tersinggung namanya juga manusia punya rasa tersinggung tidak mungkin rasanya senang terus, tidak mungkin ada rasa. 6. Tanya: Apakah anda merasa tersinggung ketika teman anda berbicara kasar? f. Jawab: Eh eh yah tersinggunglah mesti pas itu pernah ngomong sama aku kamu itu otak udang, otak udang, apa tidak rasa maksudnya anak itu tidak pernah rasa otak udang tapikan aku juga merasa tersinggung diomongin kaya gitu maksudnya itu juga banyak itu lho. Otak udang yah. 7. Tanya: Ketika teman anda memerlukan bantuan apakah anda bersikap cuek? g. Jawab: Kalau emang itu teman gimana yah, bisa sih kalau bantuan di dapur pernah ada ya sendiri yah aku bantu yang lain pada pergi intinya aku bantu gitu. 8. Tanya: Ketika melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda lalu pergi tanpa merapikan barang-barang tersebut atau mengembalikan pada tempatnya? h. Jawab: Kalau lagi mood yah mengembalikan suster tapi kalau lagi sebel yah malaslah nanti kalau bagian-bagiannya yah udah. Membina Hubungan 1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul dengan orang lain? a. Jawab: Bisa suster, yahkan disini ada anak baru aku kenalan, Tanya dari mana nantikan aku dekat nanti ta britahu gini-gini yah aku dapat bergaul dengan teman-teman waktu kemarin aku juga masuk kelas 1 SMK aku bisa bergaul dengan teman-teman walaupun mereka beda agama sama aku, maksudnya disana banyak yang islam yah tapi aku tetap bergaul walaupun mereka ngomong orang kritiani tapi aku tetap bisa bergaul. 2. Tanya: Ketika diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster pendamping atau oleh guru disekolah, kebetulan anda mendapat teman yang tidak anda senangi, apakah anda dapat bekerjasama dengan teman yang tidak anda senangi? b. Jawab: Yah bisa, waktu itu disekolah pas SMP-kan kita mau ujian to habis kelompok-kelompok kerjain sesuatu, kayanya mau diskusi begitu lho suster intinya aku juga tidak senang sama itu, intinya nanti dululah kamu kerjain yang itu aku yang kerjain yang ini habis itu aku bisa bekerja sama dengan mereka mestinya mereka mau benar-benar bekerja sama aku. 3. Tanya: Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang baru anda kenal atau anda jumpai? c. Jawab: Bisa, bisa kaya anak baru gitu maksudnya tanya-tanyalah dari mana gitulah. 4. Tanya: Ketika mengalami masalah, apakah anda tidak suka menceritakan kepada suster pendamping atau kepada teman? d. Jawab: Kalau sama sih tidak apa-apa tapi kalau sama teman kalau temannya itu emang tukang ember pasti aku tidak mau nanti
Marah, kecewa Tersinggung Tersinggung Membantu teman Tergantung mood Bergaul dengan teman walaupun beda agama Kerja sama Menyapa lebih dahulu Hati-hati sama teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Diamkan suster sampai suster yang bicara lagi, kecewa dengan kata-kata suster Kedekatan dengan suster karena ada masalah Permasalahan harus dihadapi bukan dihindari
hati-hati intinya ini tukang ember jadi aku tidak mau. 5. Tanya: Ketika anda ditegur oleh suster pendamping dan anda tidak bisa menerima teguran tersebut, apakah anda mendiamkan suster pendamping tersebut? e. Jawab: Pernah, sama suster A (tertawa) kan waktu itu di tegur yah pas ngangkat pasir trus diejek-ejek itu sama suster bareng-bareng to habis itu suster A tuh ngomong kamu itu dari desa masa tidak bisa yah intinya kita semua diamkan suster tapi yah lama-lama dia (suster) ngomong lagi maksudanya intinya sesaat. 6. Tanya: Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan suster pendamping, apakah anda mempunyai anggapan yang kurang baik terhadap teman-teman? f. Jawab: Yah aku mikir paling yah ada sesuatu yang teman itu ceritain sama suster jadi dekat gitu lho aku juga pernah dekat dengan suster B maksudnya aku mikir aku pernah dekatlah dan mereka mau dekat juga tidak apa-apa kan aku juga pernah dekat gitu lho aku pernah gitu, paling ada masalah. 7. Tanya: Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu dengan teman yang anda tidak senangi? g. Jawab: Tidak, tidak suster aku tidak pernah menghindar sih yah selama ini yah suster, kalau menghindar buat apa. Aku tidak ada masalah dengan mereka. Kalau masalah itu terlalu berat aku menghindar, temanku juga menghindar tapi kalau masalah itu cuma apa gitu yah ngapain aku menghindar wong aku juga mau kesitu, ngapain tidak perlu.
Diejek sama suster Berpikir positif Tidak menghindar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Subjek 3
Data Pribadi Klien:
Nama : SNW.
TTL : Madura, 28 November 1993.
Agama : Katolik.
Kelas : 1 SMA Bruderan Purworejo.
Anak : Tunggal (Anak Broken Home).
Nama Orang Tua:
Ayah : Santoso.
Agama : Katolik.
Pekerjaan : Wiraswasta.
Ibu : Indah
Agama : Katolik.
Pekerjaan : Pegawai salah satu perusahaan di Jakarta.
Catatan: Ayah dan Ibunya bercerai kemudian masing-masing menikah lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA KECERDASAN EMOSIONAL
SUBJEK 3 PENGHUNI PANTI ASUHAN PANTI RINI
PURWOREJO
A. Mengenali Emosi Diri
1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat menyebutkan
nama perasaanmu?
Jawab: Bisa, tadikan kirimannya udah sampai bisa kasih coklat sama anak-
anak suster. Rasanya gimana yah senang gitu lho. Kayanya kemarin fani lagi
sebel sama temankan kemarin lagi sama teman salah paham gitulah jadi
saling tidak omong jadinya sedih aja, sedih jauh dari teman, tiba-tiba nyapa
lagi, jadi senang.
2. Tanya:Apakah anda menyadari bahwa kadang-kadang emosimu tidak stabil?
Jawab: Kaya di kamar 4 ada anak kecil, nah misalnya anak kecilnya telat
susah dibilangin fani terlalu keras yah tidak terkontrol emosinya, suka
ngamuk-ngamuk gitu. Yah ada juga apa kalau lagi jengkel sama teman trus
fani lagi kerjain tugas lupa gitu terus di tegur sama teman tapi tegurnya
keterlaluan gitu trus aku juga balasnya keterlaluan gitu.
3. Tanya: Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya
bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya?
Jawab: Percaya, yah kaya aku masuk disini diPanti Rini tuhkan ter yah
mikir masuk disini jauh dari orang tua gitu tapi ini juga suatu masalah to
didalam hidup aku jauh dari orang tua gini-gini. Tapi aku mikir pasti mikir
disini Tuhan itu nentukan jalan buat aku sukses ntar juga pasti ada jalan
keluarnya supaya aku ntar juga dekat lagi sama keluarga gitu intinya.
4. Tanya: Apakah anda berani ketika diminta untuk tampil didepan umum?
Jawab: Tergantung sih kalau kaya cuma teman kelas atau aku pede-pede
ajakan trus satu sekolah gitu, tapi kalau kaya orang-orang luar trus satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
sekolah gitukan aku kadang-kadang minder sih misalnya tergantunglah yah
tidak terlalu percaya diri jugakan malu pasti.
5. Tanya: Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga?
Jawab: Eh menyadari kadang-kadang menyadari tapi kadang-kadang kalau
misalkan aku buat jengkel orang trus orang itu marah besar sama aku kadang-
kadang aku mikir gini alah cuma hanya buat nyusain orang gitu tapi misalnya
aku berbuat sesuatu yang berguna untuk orang lain kayanya aku juga merasa
berharga gitu.
6. Tanya: Pernahkah anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman masa
lalu anda di depan teman-teman?
Jawab: Yah pernah, yah kan misalnya aku punya sahabat gitu teman tapi
kalau aku mau curhat lihat-lihat dulu orangnya kaya gimana takutnya ntar
tidak bisa jaga rahasia, gini-gini tapi kalau sama sahabatnya aku, aku mesti
cerita.
B. Mengelola Emosi
1. Tanya: Sejauh pengalaman anda selama ini, apakah anda tetap sabar ketika
mengalami pengalaman sulit?
Jawab: yah sabar, cukup sabar kaya apalah yah kaya itu tadi, kembali ke tadi
aku masuk disinikan aku harus sabar, harus pisah dari orang tua, harus jauh,
harus masuk dipanti selama 3 tahun gitukan, aku harus sabarkan aku tidak
bisa ngapa-ngapain jadinya harus bersabar.
2. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda selalu memaksakan
kehendak anda kepada orang lain?
Jawab: Yah, yah maksudnya masalah kecil saja ter kaya sehari-hari dipanti
kaya tugas piket, misalnya kalau aku tidak bisa kerja tidak bisa kerja atau apa
tuh aku tuh maksudnya ngasih tugasnya aku ke orang lain tanpa mikir orang
lain itu ada gini-gini langsung di tinggal saja begitu.
3. Tanya: Bila anda melakukan kesalahan, apakah anda mau mengakuinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Jawab: Berani, berani tapi tergantung, tergantung apa yah kalau misalkan
aku lagi marah dan punya salah tapi kalau sesamenya emosi gitu aku tidak
bakalan minta maaf tapi kalau besok-besok kalau udah baikan trus kalau
moodnya baik gitu aku pasti ngungkit lagi lho, soal yang kemarin aku minta
maaf gitu-gitu.
4. Tanya: Apakah anda dapat menghargai suster pendamping walaupun berbeda
pendapat?
Jawab: tergantung mood ter, yah kan kalau misalnya aku berbeda pendapat
sama suster atau teman gitu eyel eyelanlah yo fani kalau misalkan lagi mood
lagi sabar aku terima saja tapi kalau misalkan lagi tidak sabar trus
pendapatnya tidak gini-gini aku pasti berontak, harus gini, harus gini
berontak, ngomel kenapa gini-gini.
5. Tanya: Apakah anda mudah panik, ketika diminta untuk mempresentasikan
tugas kelompok di depan kelas?
Jawab: punya kerja kelompok gitukan pastikan aku merasa cemas misalnya
suruh jelasin ke anak-anak gitu takutnya salah kek apa takut ada kekurangan
apa jadi fani biasanya kasihkan ke teman aku yang lebih bisa gitu.
6. Tanya: Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus
mempersalahkan diri?
Jawab: Eh ehkan kalau misalnya aku pelajarankan tidak semua pelajaran aku
suka ya kalau kaya matematika, fisika emang pada dasarnya akukan malas
gitu lho hitung trus, pada tidak bisa fisika. Jadi kalau fisika nilainya jelek tuh
pasti fani mikirnya alah fisika yah maklum gitu lho tapi aku senangnya
unggulnya di bahasa kaya bahasa inggris gitu-gitu yah pasti fani pasti ne
misalnya bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa-bahasa luar misalnya aku
kalau disekolah ada bahasa, bahasa jerman juga ne misalnya kelompok
bahasa kalau dapat nilai jelek suka nyesal ko bisa dapat segini yah tapi kalau
ntar ada tugas lebih baik.
7. Tanya: Ketika teman-teman anda berkatakata tidak sopan terhadap anda,
apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Jawab: Tidak, kaya tergantung sih misalkan aku lagi sabar atau aku
emosinya rendah gitu, yah aku pasti tidak balas gitu maklumlah tapi kalau
udah keterlaluan banget trus emosinya tinggi pasti dalam keadaan yang lagi
tidak enak pasti aku juga balas ter.
C. Memotivasi Diri Sendiri
1. Tanya: Apakah anda selalu tekun dalam belajar untuk meningkatkan prestasi
anda di sekolah?
Jawab: Yah, tekun, tekun belajar ne, misalkan aku dapat nilai gini aku juga
refleksi kenapa sampai dapat nilai segini tar juga berusaha untuk belajar lagi.
2. Tanya: Sejauh pengalaman anda setiap hari, apakah anda dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh tanggungjawab?
Jawab: Tidak juga, yah misalnya aku dapat tugas atau dapat sangsi kek, atau
dapat tugas apa kadang-kadang aku suka lali gitu lho, kadang-kadang
waktunya suka molor trus gini-gini trus tidak ada yang dikerjain gitu tapi
semua itu tergantung ada waktu atau tidak, misalnya kalau aku lagi capek
pasti aku tidak kerjaan sih.
3. Tanya: Apakah anda selalu patuh terhadap jadwal harian yang telah dibuat
oleh suster pendamping?
Jawab: Tidak, yahkan ada jadwal doa malam, ada jadwal belajar tapi kadang-
kadang aku sering telat gitu kalau doa pagi, doa malam gitu kadng-kadang
aku tidak suka ikut doa, belajar, gara-gara telat tidak ikut doa gara-gara
belajar, belajarnya malam ter yah aku terkadang suka ngantuk kek atau capeh
jadi tidur gitu.
4. Tanya: Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja bakti
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat bersama?
Jawab: Eh, eh yah tapi misalnya hari sekolah kaya hal-hal cuma sama
teman-teman aku rela kan jadwal disini tapi kalau kaya sekolahkan setiap
sabtu ada eskul dari jam 15.00 sampai 17.00 jadi yah dari sianglah ter dari
pulang sekolah, aku lebih menting eskulnya dari pada kerja baktikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5. Tanya: Apakah anda tetap berpandangan baik bila dijauhi oleh teman-teman?
Jawab: Tergantung sih ne kalau aku lagi sebel kenapa sih dia jahuin aku yah
pasti dia juga gini-gini. Tapi kalau aku lagi yah aku sadar kalau aku punya
salah yah aku berpikiran baik sama mereka yah ini pasti gara-gara salahku.
6. Tanya: Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidurmu?
Jawab: Kebanyakan malasnya sih, yah kalau aku malas karena terpaksa kan,
kalau tidak rapikan dapat sangsi gitu-gitu. Tapi kalau dengan sendirinya gitu-
gitu jaranglah, akukan malas suka buru-buru rapikan tempat tidur gini-gini
tidak terbiasa dirumah, jadi suka berantakan.
7. Tanya: Ketika nda mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda berusaha
untuk bertanya kepada teman/guru?
Jawab: Yah sama seperti tadi suster, sama seperti tadi tergantung dari
pelajaran yang aku suka atau tidak suka, kalau misalkan fisika, matematika
fani tidak bisa yah aku pasti alah lueh gitu biarin memang tidak bisa tapi
kalau pelajarn IPS trus bahasa kalau aku benar-benar tidak bisa pasti aku
harus les tanya sama guru kek atau kepada teman yang lebih bisa gitu.
8. Tanya: Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang baik?
Jawab: Berani, eh-eh disekolahkan kelasnya aku gitu ter, kalau misalkan
kelasnya aku kena marah sama guru gini-gini, fani kadang-kadang ngajak sih
emoh jangan begitulah ayolah kita coba maksudnya kita kasih tahu sama guru
ini kalau kita itu bisa jadi anak yang baik dikelas.
9. Tanya: Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk
mengembangkan bakat yang anda miliki?
Jawab: Disini jarang, kalau aku jujur tidak ada waktu luang eh kalau di
rumah ada waktu luang kan aku emang dari dulu bakatnya ada kaya kaligrafi,
kaya menggambar, melukis kalau aku ada waktu luang pasti aku coba-coba
lukis/gambar apa dimana tapi kalu disini udah pulangnya sore, padat belum
mandi, belum belajar gitukan yah pasti dikit waktu luangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
D.Mengenal Emosi Orang Lain
1. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda peka terhadap teman yang
sedang mengalami kesusahan?
Jawab: Yah terbuka sih, ne misalnya ada teman aku yang kesusahan yah kan
pasti terbukalah maksudnya kasih dukungan gitu lho gini-gini, ngasih nasehat
biar tidak sedih lagi gitu.
2. Tanya: Apakah anda rela meluangkan waktu bagi teman yang ingin
mengungkapkan isi hatinya?
Jawab: Yah punya tapi tergantung juga sih misalnya aku lagi tidak mood lagi
sibuk gitu, aku pastinya tidak maulah ya, tapi kalau sama teman nya aku
yang udah dekat/sahabat aku pasti bisa, pasti bisa meluangkan waktu.
3. Tanya: Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang
mengalami kesulitan?
Jawab: Yah terbuka sih, ne misalnya ada teman aku yang kesusahan yak an
pasti terbukalah maksudnya kasih dukungan gitu lho gini-gini, ngasih nasehat
biar tidak sedih lagi gitu.
4. Tanya: Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah?
Jawab: Yah marah sih yak an udah janjian udah siap-siap gitu otomatis tiba-
tiba tidak jadi secara mendadak gitu lho pastikan sebelkan maksudnya udah
siap-siap udah nunggu lama ternyata tidak jadi pasti ada rasa sebel juga sih.
5. Tanya: Ketika teman anda menceritakan kejelekanmu kepada teman-
temanmu, apakah anda merasa tersinggung?
Jawab: Tersinggung berarti intinya dia tidak bisa jaga rahasia atau dia
sengaja jelek-jelekin akukan tanpa maksudnya maunya apa gitu lho ko
sampai gini-gini masih jengkel bangetlah ter.
6. Tanya: Apakah anda merasa tersinggung ketika teman anda berbicara kasar?
Jawab: Tersinggunglah, yah misalkan aku apa punya salah tapi maksudnya
salah cuma sedikit gitu tiba-tiba aku ditegur secara kasar kek atau berlebihan
gitukan mbo biasa saja gitu lho tidak usah kaya gitu pasti tersinggunglah
suster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
7. Tanya: Ketika teman anda memerlukan bantuanmu, apakah anda bersikap
cuek?
Jawab: Tergantung juga sih moodnya aku trus misalnya lagi mood atau aku
bisa bantu yah kenapa tidak tapi kalau aku lagi repot atau lagi gimana sih aku
yah cuma ngasih nasehat.
8. Tanya: Ketika anda melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda
lalu pergi tanpa merapikan barang-barang tersebut ataukah anda
mengembalikan pada tempatnya?
Jawab: Tergantung, kalau aku lagi terburu-buru atau lagi giman pasti aku
luwehlah udah biarin ntar juga ada yang bersihin langsung pergi tapi kalau
aku ada waktu luang trus lagi kosong tidak ada kerjaan gaya gitu pasti
dirapinlah.
E. Membina Hubungan
1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul
dengan orang lain?
Jawab: Aku bisa bergaul dengan siapa saja suster.
2. Tanya: Ketika diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster
pendamping, kebetulan anda mendapat teman yang tidak anda senangi, apakh
anda dapat bekerja sama dengan teman yang anda tidak senangi?
Jawab: Tidak, yahkan otomatis kalau kita udah jengkel sama orang gitukan
udah jengkel tiba-tiba sekelompok pasti tambah jengkel gitu lho tambah
neklah istilahnya eh malah tambah tidak konsen belajar tambah tidak konsen
ngerjain itu.
3. Tanya: Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang baru
anda kenal atau anda jumpai?
Jawab: Bisa, kalau misalkan aku disuatu tempat lagi dibis/angkot kan nada
orang yang tidak dikenal pasti tanyalah pasti nyapa eh dari sekolah mana,
mau kemana gini pasti nyapalah suster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Tanya: Ketika mengalami suatu masalah, apakah anda tidak suka
menceritakan kepada pendamping atau kepada teman?
Jawab: Tergantung, tergantung ne misalkan aku cerita tuh tergantung pasti
aku cerita itu tidak sama semua orang ya ter, pasti sama sahabatnya fani tapi
ne kalau itu benar-benar masalah pribadi aku pasti tidak mau cerita.
5. Tanya: Ketika anda ditegur oleh suster pendamping/teman dan anda tidak
bisa menerima teguran tersebut, apakah anda mendiamkan suster
pendamping/teman tersebut?
Jawab: Ada, ada teman aku jengkel atau dia keterlaluan sama aku, aku
diamkan dia beberapa saat tapi kalau aku udah reda emosinya pasti aku ajak
omong lagi sama dengan susternya sama seperti itulah juga.
6. Tanya: Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan suster
pendamping, apakah anda mempunyai anggapan yang kurang baik terhadap
teman-teman tersebut?
Jawab: Yah pastilah, yah otomatis secara aku tidak suka sama anak itu trus
tiba-tiba sok dekat dengan suster pasti aku punya pikiran alah cuma cari
muka gitu, cari apa, cari apa maksudnya pingin diperhatikan suster gitu-gitu
yah itu malah berpikiran negatif malah tambah jengkel.
7. Tanya: Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu denngan teman yang
anda tidak senangi?
Jawab: Yah menghindar sih, menghindar solanya ne misalnya aku ntar
ketemu dia malah tambah jengkel yah ter tapi tergantung juga sih misalnya
aku apa sudah benar-benar jengkel buanget aku tidak mau lewat situ
maksudnya balik udah lihat mukanya malas gini-gini tapi kalau aku jengke-
jengkel gitu aku lewat saja, luweh saja kaya tidak ada orang saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
KODING SUBJEK 3
SNW.P.PPAPRP.20Nov09
KESIMPULAN SEMENTARA TEMA/KATA KUNCI
Senang mendapat hadiah dari keluarga. Ada konflik dengan teman membuat sedih namun sudah baikan lagi Belum mampu menata emosi sehingga bila mendapat teguran dibalas dengan nada yang lebih tinggi Hidup jauh dari orang tua, tapi tetap percaya bahwa suatu saat akan berkumpul kembali Lebih berani tampil di depan umum hanya sebatas lingkungan sekolah, kalau diluar masih kurang PD, malu dan minder Hidup terkadang hanya buat susah orang tapi ketika berbuat baik kepada orang lain merasa hidup sangat berharga Tidak mudah cerita kepada teman-teman karena punya rasa takut kalau rahasinya terbongkar
MENGENALI EMOSI DIRI 1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat menyebutkan nama perasaanmu? a.Jawab: Bisa, tadikan kirimannya udah sampai bisa kasih coklat sama anak-anak suster. Rasanya gimana yah senang gitu lho. Kayanya kemarin aku lagi sebel sama temankan kemarin lagi sama teman salah paham gitulah jadi saling tidak omong jadinya sedih aja, sedih jauh dari teman, tiba-tiba nyapa lagi, jadi senang. 2. Tanya: Apakah anda menyadari bahwa kadang-kadang emosimu tidak stabil? b. Jawab: Kaya di kamar 4 ada anak kecil, nah misalnya anak kecilnya telat susah dibilangin aku terlalu keras yah tidak terkontrol emosinya, suka ngamuk-ngamuk gitu. Yah ada juga apa kalau lagi jengkel sama teman trus aku lagi kerjain tugas lupa gitu terus di tegur sama teman tapi tegurnya keterlaluan gitu trus aku juga balasnya keterlaluan gitu. 3. Tanya: Dalam menghadapi setiap masalah, apakah anda selalu percaya bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya? c. Jawab: Percaya, yah kaya aku masuk disini diPanti Rini tuhkan ter yah mikir masuk disini jauh dari orang tua gitu tapi ini juga suatu masalah to didalam hidup aku jauh dari orang tua gini-gini. Tapi aku mikir pasti mikir disini Tuhan itu nentukan jalan buat aku sukses ntar juga pasti ada jalan keluarnya supaya aku ntar juga dekat lagi sama keluarga gitu intinya. 4. Tanya: Apakah anda berani ketika diminta untuk tampil didepan umum? d. Jawab: Tergantung sih kalau kaya cuma teman kelas atau aku pede-pede ajakan trus satu sekolah gitu, tapi kalau kaya orang-orang luar trus satu sekolah gitukan aku kadang-kadang minder sih misalnya tergantunglah yah tidak terlalu percaya diri jugakan malu pasti. 5. Tanya: Apakah anda merasa bahwa anda adalah pribadi yang berharga? e. Jawab: Eh menyadari kadang-kadang menyadari tapi kadang-kadang kalau misalkan aku buat jengkel orang trus orang itu marah besar sama aku kadang-kadang aku mikir gini alah cuma hanya buat nyusain orang gitu tapi misalnya aku berbuat sesuatu yang berguna untuk orang lain kayanya aku juga merasa berharga gitu. 6. Tanya: Pernahkah anda merasa takut untuk menceritakan pengalaman masal lalu anda di depan teman-teman? f. Jawab: Yah pernah, yah kan misalnya aku punya sahabat gitu teman tapi kalau aku mau curhat lihat-lihat dulu orangnya kaya gimana takutnya ntar tidak bisa jaga rahasia, gini-gini tapi kalau sama sahabatnya aku, aku mesti cerita.
Senang/sedih Terlalu keras, tidak terkontrol emosinya Percaya Berani kalau di kelas atau sekolah Berbuat sesuatu yang berguna untuk orang lain Percaya hanya pada sahabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3 tahun harus berpisah dari orang tua Pemaksaan kehendak dengan tidak peduli sama situasi orang lain, tidak berpikir kalau orang lain itu juga ada tugas Tidak suka menyimpan kesalahan orang lain Situasi hati menentukan penghargaan terhadap pendapat yang berbeda Memilih teman yang lain yang lebih bisa Tidak bisa pelajaran menghitung apalagi pelajaran fisika, lebih menyukai pelajaran bahasa Saat berada dalam keadaan emosi yang tinggi memblas tapi kalau tidak yah sabar
MENGELOLA EMOSI 1. Tanya: Sejauh pengalaman anda selama ini, apakah anda tetap sabar ketika mengalami pengalaman sulit? a. Jawab: Yah sabar, cukup sabar kaya apalah yah kaya itu tadi, kembali ke tadi aku masuk disinikan aku harus sabar, harus pisah dari orang tua, harus jauh, harus masuk dipanti selama 3 tahun gitukan, aku harus sabarkan aku tidak bisa ngapa-ngapain jadinya harus bersabar. 2. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda selalu memaksakan kehendak anda kepada orang lain? b. Jawab: Yah, yah maksudnya masalah kecil saja ter kaya sehari-hari dipanti kaya tugas piket apatu misalnya kalau aku tidak bisa kerja tidak bisa kerja atau apa tuh aku tuh maksudnya ngasih tugasnya aku ke orang lain tanpa mikir orang lain itu ada gini-gini langsung di tinggal saja begitu. 3. Tanya: Bila anda melakukan kesalahan, apakah anda mau mengakuinya? c. Jawab: Berani, berani tapi tergantung, tergantung apa yah kalau misalkan aku lagi marah dan punya salah tapi kalau emosi gitu aku tidak bakalan minta maaf tapi kalau besok-besok kalau udah baikan trus kalau moodnya baik gitu fani pasti ngungkit lagi lho, soal yang kemarin aku minta maaf gitu-gitu. 4. Tanya: Apakah anda dapat menghargai suster pendamping walaupun berbeda pendapat? d. Jawab: Tergantung mood ter, yah kan kalau misalnya aku berbeda pendapat sama suster atau teman gitu eyel eyelanlah yo fani kalau misalkan lagi mood lagi sabar aku terima saja tapi kalau misalkan lagi tidak sabar trus pendapatnya tidak gini-gini fani pasti berontak, harus gini, harus gini berontak, ngomel kenapa gini-gini. 5. Tanya: Apakah anda mudah panik, ketika diminta untuk mempresentasikan tugas kelompok di depan kelas? e. Jawab: Punya kerja kelompok gitukan pastikan aku merasa cemas misalnya suruh jelasin ke anak-anak gitu takutnya salah kek apa takut ada kekurangan apa jadi aku biasanya kasihkan ke teman aku yang lebih bisa gitu. 6. Tanya: Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar, apakah anda terus mempersalahkan diri? f. Jawab: Eh, ehkan kalau misalnya aku pelajarankan tidak semua pelajaran aku suka ya kalau kaya matematika, fisika emang pada dasarnya akukan malas gitu lho hitung trus, pada tidak bisa fisika. Jadi kalau fisika nilainya jelek tuh pasti fani mikirnya alah fisika yah maklum gitu lho tapi fani senangnya unggulnya di bahasa kaya bahasa inggris gitu-gitu yah pasti aku pasti ne misalnya bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa-bahasa luar misalnya aku kalau disekolah ada bahasa, bahasa jerman juga ne misalnya kelompok bahasa kalau dapat nilai jelek suka nyesal ko bisa dapat segini yah tapi kalau ntar ada tugas lebih baik. 7. Tanya: Ketika teman-teman anda berkata-kata tidak sopan terhadapa anda, apakah anda dapat bersikap tenang dengan perkataan tersebut? g. Jawab: Tidak, kaya tergantung sih misalkan aku lagi sabar atau aku emosinya rendah gitu, yah aku pasti tidak balas gitu maklumlah tapi kalau udah keterlaluan banget trus emosinya tinggi pasti dalam keadaan yang lagi tidak enak pasti aku juga balas ter.
Sabar Memberikan tugas kepada yang lain Berani meminta maaf Tergantung perasaan yang muncul Cemas takut salah Menyesal kalau mendapat nilai jelek, berusaha lebih baik Tergantung emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Sadar denga nilai yang diperoleh dan ada usaha untuk belajar Tidak dapat menggunakan waktu denagn baik, apalagi bila cape tidak mengerjakan apa-apa Sering telat ikut kegiatan doa karena belajar sampai malam Pelaksanaan kerja bakti bertabrakan dengan kegiatan ekskul disekolah Menyadari kesalahan diri dan tetap berpandangan baik kepada teman-teman Tidak terbiasa kerja, merapikan kamr hanya terpaksa karena takut dapat hukuman Pelajaran yang sulit tidak mau berusaha untuk belajar tapi kalau pelajaran yang disenangi ada usaha untuk belajar dan bertanya kepada guru/teman/ikut les Ada usaha mengajak teman-teman untuk menghargai guru di kelas
MEMOTIVASI DIRI SENDIRI 1. Tanya: Apakah anda selalu tekun dalam belajar untuk meningkatkan prestasi anda di sekolah? a. Jawab: Yah, tekun, tekun belajar ne, misalkan aku dapat nilai gini aku juga refleksi kenapa sampai dapat nilai segini tar juga berusaha untuk belajar lagi. 2. Tanya: Sejauh pengalaman anda setiap hari, apakah anda dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh suster pendamping dengan penuh tanggungjawab? b. Jawab: Tidak juga, yah misalnya aku dapat tugas atau dapat sangsi kek, atau dapat tugas apa kadang-kadang aku suka lali gitu lho, kadang-kadang waktunya suka molor trus gini-gini trus tidak ada yang dikerjain gitu tapi semua itu tergantung ada waktu atau tidak, misalnya kalau fani lagi capek pasti aku tidak kerjaan sih. 3. Tanya: Apakah anda selalu patuh terhadap jatwal harian yang telah dibuat oleh suster pendamping? c. Jawab: Tidak, yahkan ada jatwal doa malam, ada jatwal belajar tapi kadang-kadang aku sering telat gitu kalau doa pagi, doa malam gitu kadang-kadang aku tidak suka ikut doa, belajar, gara-gara telat tidak ikut doa gara-gara belajar, belajarnya malam ter yah aku terkadang suka ngantuk kek atau capeh jadi tidur gitu. 4. Tanya: Apakah anda rela mengorbankan waktu untuk melakukan kerja bakti sesuai dengan jatwal yang telah dibuat bersama? d. Jawab: Eh, eh yah tapi misalnya hari sekolah kaya hal-hal cuma sama teman-teman aku rela kan jatwal disini tapi kalau kaya sekolahkan setiap sabtu ada eskul dari jam 15.00 sampai 17.00 jadi yah dari sianglah ter dari pulang sekolah, aku lebih menting eskulnya dari pada kerja baktikan. 5. Tanya: Apakah anda tetap berpandangan baik bila dijauhi oleh teman-teman? e. Jawab: Tergantung sih ne kalau aku lagi sebel kenapa sih dia jauhin aku yah pasti dia juga gini-gini. Tapi kalau aku lagi yah aku sadar kalau aku punya salah yah aku berpikiran baik sama mereka yah ini pasti gara-gara salahku. 6. Tanya: Apakah anda malas untuk merapikan kamar tidur/kamar mandimu? f. Jawab: Kebanyakan malasnya sih, yah kalau aku malas karena terpaksa kan, kalau tidak rapikan dapat sangsi gitu-gitu. Tapi kalau dengan sendirinya gitu-gitu jaranglah, akukan malas suka buru-buru rapikan tempat tidur gini-gini tidak terbiasa dirumah, jadi suka berantakan. 7. Tanya: Ketika nda mengalami kesulitan dalam belajar, apakah anda berusaha untuk bertanya kepada teman/guru? g. Jawab: Yah sama seperti tadi suster, sama seperti tadi tergantung dari pelajaran yang aku suka atau tidak suka, kalau misalkan fisika, matematika aku tidak bisa yah aku pasti alah luweh gitu biarin memang tidak bisa tapi kalau pelajarn IPS trus bahasa kalau aku benar-benar tidak bisa pasti aku harus les tanya sama guru kek atau kepada teman yang lebih bisa gitu. 8. Tanya: Apakah anda berani mengajak teman-teman bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang baik? h. Jawab: Berani, eh-eh disekolahkan kelasnya aku gitu ter, kalau misalkan kelasnya aku kena marah sama guru gini-gini, aku kadang-kadang ngajak sih emoh jangan begitulah ayolah kita coba maksudnya kita kasih tahu sama guru ini kalau kita itu bisa jadi anak yang baik dikelas.
Tekun Suka lupa mengerjakan tugas yang diberikan Tidak patuh dengan jadwal yang dibuat Lebih memprioritaskan kegiatan eskul dari pada kerja bakti Berpikir positif Malas Berusaha jika mata pelajaran itu disukai Berani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lebih memfokuskan diri pada kegiatan eskul di sekolah Peka terhadap teman yang mengalami kesusahan Tidak semua teman bisa meluangkan waktu hanya kepada orang-orang tertentu Membantu teman dengan memberikan dukungan/nasehat Kesal dengan sikap teman yang mudah mengingkari janji Jengkel dengan sikap teman, motivasinya sebenarnya apa Tidak bisa menerima teguran yang kasar/berlebihan dari teman Memberkan bantuan kepada teman dengan melihat situasi Mengerjakan sesuatu melihat situasi kalau ada waktu dikerjain
9. Tanya: Apakah anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan bakat yang anda miliki? i. Jawab: Disini jarang, kalau aku jujur tidak ada waktu luang eh kalau di rumah ada waktu luang kan aku emang dari dulu bakatnya ada kaya kaligrafi, kaya menggambar, melukis kalau aku ada waktu luang pasti fani coba-coba lukis/gambar apa dimana tapi kalu disini udah pulangnya sore, padat belum mandi, belum belajar gitukan yah pasti dikit waktu luangnya MENGENALI EMOSI ORANG LAIN 1. Tanya: Dalam kehidupan bersama, apakah anda peka terhadap teman yang sedang mengalami kesusahan? a. Jawab: Yah terbuka sih, ne misalnya ada teman aku yang kesusahan yah kan pasti terbukalah maksudnya kasih dukungan gitu lho gini-gini, ngasih nasehat biar tidak sedih lagi gitu. 2. Tanya: Apakah anda rela meluangkan waktu bagi teman yang ingin mengungkapkan isi hatinya? b. Jawab: Yah punya tapi tergantung juga sih misalnya aku lagi tidak mood lagi sibuk gitu, aku pastinya tidak maulah ya, tapi kalau sama teman nya aku yang udah dekat/sahabat aku pasti bisa, pasti bisa meluangkan waktu. 3. Tanya: Dapatkah anda bersikap terbuka terhadap teman yang sedang mengalami kesulitan? c. Jawab: Yah terbuka sih, ne misalnya ada teman aku yang kesusahan yak an pasti terbukalah maksudnya kasih dukungan gitu lho gini-gini, ngasih nasehat biar tidak sedih lagi gitu. 4. Tanya: Jika teman anda mengingkari janjinya, apakah anda akan marah? d. Jawab: Yah marah sih aku udah janjian udah siap-siap gitu otomatis tiba-tiba tidak jadi secara mendadak gitu lho pastikan sebelkan maksudnya udah siap-siap udah nunggu lama ternyata tidak jadi pasti ada rasa sebel juga sih. 5. Tanya: Ketika teman anda menceritakan kejelekanmu kepada teman-temanmu, apakah anda merasa tersinggung? e. Jawab: Tersinggung berarti intinya dia tidak bisa jaga rahasia atau dia sengaja jelek-jelekin akukan tanpa maksudnya maunya apa gitu lho ko sampai gini-gini masih jengkel bangetlah ter. 6. Tanya: Apakah anda merasa tersinggung ketika teman anda berbicara kasar? f. Jawab: Tersinggunglah, yah misalkan aku apa punya salah tapi maksudnya salah cuma sedikit gitu tiba-tiba aku ditegur secara kasar kek atau berlebihan gitukan mbo biasa saja gitu lho tidak usah kaya gitu pasti tersinggunglah suster. 7. Tanya: Ketika teman anda memerlukan bantuanmu, apakah anda bersikap cuek? g. Jawab: Tergantung juga sih moodnya aku trus misalnya lagi mood atau fani bisa bantu yah kenapa tidak tapi kalau aku lagi repot atau lagi gimana sih fani yah cuma ngasih nasehat. 8. Tanya: Ketika anda melihat barang-barang yang berantakan, apakah anda lalu pergi tanpa merapikan barang-barang tersebut ataukah anda mengembalikan pada tempatnya? h. Jawab: Tergantung, kalau aku lagi terburu-buru atau lagi giman pasti aku luwehlah udah biarin ntar juga ada yang
Tidak punya waktu luang Mau membantu teman dengan memberikan dukungan dan nasehat Memberikan waktu hanya kepada sahabat atau teman Terbuka Marah, sebel Tersinggung Tersinggung Tergantung mood Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
tapi kalau tidak langsung pergi Bisa bergaul dengan siapa saja Jengkel sama teman tersebut Bisa memulai pembicaraan dengan orang lain Tidak mudah untuk cerita tentang masalah yang dihadapi Tergantung emosinya Tidak suka dengan anak yang sok cari muka Tidak mau bertemu, cari jalan lain atau menghindar
bersihin langsung pergi tapi kalau aku ada waktu luang trus lagi kosong tidak ada kerjaan gaya gitu pasti dirapinlah. MEMBINA HUBUNGAN 1. Tanya: Dalam kehidupan anda sehari-hari, apakah anda dapat bergaul dengan orang lain? a. Jawab: Aku bisa bergaul dengan siapa saja suster 2. Tanya: Ketika diberi tugas untuk dikerjakan bersama oleh suster pendamping, kebetulan anda mendapat teman yang tidak anda senangi, apakah anda dapat bekerja sama dengan teman yang anda tidak senangi? b. Jawab: Tidak, yahkan otomatis kalau kita udah jengkel sama orang gitukan udah jengkel tiba-tiba sekelompok pasti tambah jengkel gitu lho tambah neklah istilahnya eh malah tambah tidak konsen belajar tambah tidak konsen ngerjain itu. 3. Tanya: Apakah anda dapat memulai pembicaraan dengan orang yang baru anda kenal atau anda jumpai? c. Jawab: Bisa, kalau misalkan aku disuatu tempat lagi dibis/angkot ka nada orang yang tidak dikenal pasti tanyalah pasti nyapa eh dari sekolah mana, mau kemana gini pasti nyapalah suster. 4. Tanya: Ketika mengalami suatu masalah,apakah anda tidak suka menceritakan kepada pendamping atau kepada teman? d. Jawab:tergantung, tergantung ne misalkan aku cerita tuh tergantung pasti aku cerita itu tidak sama semua orang ya ter, pasti sama sahabatnya aku tapi ne kalau itu benar-benar masalah pribadi aku pasti tidak mau cerita. 5. Tanya: Ketika anda ditegur oleh suster pendamping/teman dan anda tidak bisa menerima teguran tersebut, apakah anda mendiamkan suster pendamping/teman tersebut? e. Jawab: Ada, ada teman yah-kan aku jengkel atau dia keterlaluan sama aku, aku diamkan dia beberapa saat tapi kalau aku udah reda emosinya pasti aku ajak omong lagi sama dengan susternya sama seperti itulah juga. 6. Tanya: Ketika teman-teman yang anda tidak sukai dekat dengan suster pendamping, apakah anda mempunyai anggapan yang kurang baik terhadap teman-teman tersebut? f. Jawab: Yah pastilah, yah otomatis secara aku tidak suka sama anak itu trus tiba-tiba sok dekat dengan suster pasti aku punya pikiran alah cuma cari muka gitu, cari apa, cari apa maksudnya pingin diperhatikan suster gitu-gitu yah itu malah berpikiran negatif malah tambah jengkel. 7. Tanya: Apakah anda selalu menghindar ketika bertemu denngan teman yang anda tidak senangi? g. Jawab: Yah menghindar sih, menghindar solanya ne misalnya aku ntar ketemu dia malah tambah jengkel yah ter tapi tergantung juga sih misalnya aku apa sudah benar-benar jengkel buanget aku tidak mau lewat situ maksudnya balik udah lihat mukanya malas gini-gini tapi kalau aku jengkel-jengkel gitu aku lewat saja, luweh saja kaya tidak ada orang saja.
Supel Tidak bisa bekerja sama Pribadi yang mudah bergaul Tidak semua masalah dapat diceritakan hanya kepada sahabat Mendiamkan beberapa saat Berpikir negatif Jengkel sekali, lihat mukanya malas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI