plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · penyusunn skripsi ini. 5. bapak y.m....
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KARET
DI INDONESIA TAHUN 1990-2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
Nian Puteriana NIM 051324011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
KARET DI INDONESIA TAHUN 1990-2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
Nian Puteriana NIM 051324011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Januari 2010
Penulis
Nian Puteriana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Nian Puteriana Nomor Mahasiswa : 051324011 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KARET DI INDONESIA TAHUN 1990-2007” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yanng saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 Januari 2010 Yang menyatakan Nian Puteriana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al Insyirah:6)
Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orang dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).
Dan ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat
(HR. Ar Rabii’)
Arti dari kehidupan sebenarnya adalah bagaimana cara kita menghadapi
kesulitan.
Selesaikanlah apa yang sudah dimulai, jangan mudah menyerah dan jangan mudah puas. Jalani terus, ada rintangan bukan berarti tidak ada jalan lagi, tetap
berusaha, berdoa, dan bersyukur, karena sebenarnya kita akan
mendapatkan pelajaran yang sangat-sangat berharga
dari rintangan itu.
Lord knows dreams are hard to follow but don’t let anyone tear them away. Hold on, there will be tomorrow.
In time, you’ll find the way. (Mariah Carey, Hero)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur pada Allah SWT
karya kecil ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat-NYa
Mama n Papa ku tercinta yang selalu
nendoakanku,membimbingku dan memberiku kasih sayang yang
luar biasa
Adikku Kisti Meiria n Jeni Firmansyah yang selalu
memberiku semangat
My Soulmaite Agustinus Ari Dwidadi yang selalu memberi
motivasi
My Baby Mauro Efrata Arnian Pratama Putra buah hatiku
tercinta
Teman-temanku yang selalu menemani, menghibur, memberi
semangat dan membantuku
Almamaterku tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
KARET DI INDONESIA TAHUN 1990-2007
Nian Puteriana NIM 051324011
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Tujuan penelitian ini untuk: (1) melihat perkembangan volume ekspor karet di Indonesia; (2) melihat pengaruh produksi karet dalam negeri terhadap volume ekspor karet di Indonesia; (3) melihat pengaruh konsumsi karet dalam negeri terhadap volume ekspor karet di Indonesia; (4) melihat pengaruh harga karet internasional terhadap volume ekspor karet di indonesia; dan (5) melihat pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mempengaruhi volume ekspor karet di Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Sumber data merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari Departemen perdagangan, perkebunan, jurnal, Badan Pusat Statistik dan literatur lain yang mendukung. Penelitiaan ini mempergunakan tekhnik analisis data regresi linier berganda. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
Nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,877, yang menunjukkan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 8,77% dan sisanya 12,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa variabel independen yaitu : (1) produksi karet dalam negeri mempengaruhi volume ekspor karet di Indonesia; (2) konsumsi karet dala negeri mempengaruhi volume ekspor karet di Indonesia; (3) harga karet Internasional mempengaruhi volume ekspor karet di Indonesia; dan (4) nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mempengaruhi volume ekspor karet di Indonesia. Dari penelitian ini penulis menyarankan: (1) Pemerintah hendaknya bisa meningkatkan jumlah produksi karet agar ekspor karet di Indonesia terus meningkat; (2) Pemerintah hendaknya mengambil peran dalam pengendalian harga karet Internasional lebih aktif di IRCO; (3) Pemerintah bersama dengan Bank Sentral, hendaknya dapat menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE FACTORS AFFECTING THE EXPORT VOLUME OF RUBBER IN INDONESIA IN 1990-2007
Nian Puteriana
NIM 051324011 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research purposes to see: (1) the development of the export volume of rubber in Indonesia; (2) the effects of the domestic rubber production to the export volume of rubber in Indonesia; (3) the influences of the domestic rubber consumption to the export volume of rubber in Indonesia; (4) the impacts of the international rubber price to the export volume of rubber in Indonesia; and (5) the impacts of rupiah’s value againts U.S. dollar to the export volume of rubber in Indonesia.
The type of this research is an ex post facto. The data sources were secondary data obtained from various sources including from the ministry of trade, Plantation, Journals, Central Beurau of Statistics, and other supporting literatures. The data analysis technique was multiple linier regression. The type of the data in this research was quantitative data.
The determination coeficient value (R2) was 0,877, which indicates the independent variables to the dependent variables are 8,77% and 12,3% influenced by another factors which were not examined in this study. The conclusion states that the independent variables are: (1) the domestic rubber production affects the export volume of rubber in Indonesia; (2) the domestic rubber consumption influences the export volume of rubber in Indonesia; (3) International rubber prices affect the exports volume of rubber in Indonesia; and (4) the value of the rupiah against the U.S. dollar affects the export volume of rubber in Indonesia.
Based on the research, it is suggested that: (1) the government should be able to increase the ammount of rubber production in Indonesia in order to increase the exported rubber in Indonesia; (2) the government should take a role actively in IRCO in the internnational rubber price controls; (3) the government in colaboration with Central Bank, should be able to stabilize rupiah’s value againts U.S. dollar’s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat, karunia, serta penyertaan-Nya, penyusunan skripsi dengan judul
”FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
KARET DI INDONESIA TAHUN 1990-2007” ini dapat terlaksana dengan
lancar. Penyusunan skripsi merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi.
Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan pihak–pihak lain,
penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati maka penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si, selaku Ketua jurusan Ilmu
Pendidikan Sosial sekaligus ketua program studi pendidikan ekonomi
Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing I, yang dengan
sabar dan penuh pehatian memberi dukungan, arahan dan telah
meluangkan waktunya ditengah kesibukan beliau terimakasih atas semua
bimbingan dan pengarahan yang diberikan dari awal sampai akhir dalam
proses penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Bapak Indra Darmawan S.E., M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah membimbing dan membantu serta telah meluangkan waktunya
ditengah kesibukan beliau terimakasih atas semua bimbingan dan
pengarahan yang diberikan dari awal sampai akhir dalam proses
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. P. A Rubiyanto, yang bersedia menjadi Dosen tamu dan
telah banyak membantu dan memberikan nasehat kepada penulis dalam
penyusunn skripsi ini.
5. Bapak Y.M. Vianey Mudayen, S.Pd, selaku Dosen Pembimbing
Akademik angkatan 2005 Program Studi Pendidikan Ekonomi.
6. Bapak Drs Joko Wicoyo, M. Si, terimakasih telah membimbing
penulisan abstrak dalam bentuk bahaa Inggris.
7. Mbak Titin, Mbak Aris, dan Pak Wawik yang selama ini telah
membantu penulis di dalam mengatur urusan administrasi selama penulis
menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma ini.
8. Segenap karyawan di UPT Perpustakaan Mrican Sanata Dharma, atas
segala fasilitas yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.
9. Bpk Jawarno dan Ibu Endang Saginem , selaku orang tua penulis yang
telah banyak memberikan dukungan baik spiritual maupun material,
motivasi dan telah berhasil mengantarkan penulis untuk menyelesaikan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini. I Love u forever.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
10. Kisti Mairia Dan Jeni Firmansyah selaku adik penulis trimakasih atas
dukungan, doa, canda, tawa yang telah diberikan sampai akhirnya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
11. Agustinus Ari Dwidadi, yang selalu mendoakan dan membantu penulis
dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan selalu menemani sehingga
penulis semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Mama duluan ya pah,
Papa gek cepet lulus yach, Semangat!!!! I LOVE U pah...
12. Mauro Efrata Arnian Pratama Putra, engkaulah pelita hati mama,
makasih ya dek karna senyum, tangis, tawamu mama bisa cepet-cepet
ngerjain skripsi ini... I LOVE U....!!!!!!!!
13. Keluarga besarku, mbah kakung, mbah putri,budhe pakdhe, lek-lek ku n
bulek, dan juga sepupu-sepupuku makasih atas dukungan morilnya...
14. Keluarga besar Ari Dwidadi, makasih atas pengertin n semangatnya...
15. My jupiter, shogun, Beat, makasih ya dah nganterin ku pulang pergi
selama ku kuliah...
16. Lek menik makasih ya dah jagain Efra selama aku pulang pergi ke kampus
ngurusin sekeripsi, n Rizal, Soleh makasih ya dah nemenin Efra main,
GBU....
17. De Lia (Berlia), Martha (Dwi M), Erika (Ika, S.Pd), Trondol (Andri, S.Pd),
Entong (Lesti, S. Pd), Eik (Lelly, S.Pd). Terima kasih Sobat atas
kebersamaan, suka, duka n persahabatannya selama ini..Akhirnya aku
lulus juga buuk... aku pasti akan merindukan kalian,,ku sayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
kalian.....!!!!!! De Lia, Martha cepet nyusul ya,,, Semangat-
semangat...!!!!!!
18. Bu Nia makasih ya dah mau datang di ujian pendadaranku,n makasih juga
tas persahabatannya selama ni, n my Soulmaite, de lia, Martha, Eik, Kiki,
Tina, Yosephin, mb Neni makasih dah nungguin aku ujian....
19. The Best All crew in Pendidikan Ekonomi 2005( Ari Dwidadi, Dwi
Martanti, Florentina Ristri, Bambang Prasetyo, Darwis Alfonsus, Ika
kurniawati. S. Pd, Yoani Rinda. S.Pd, Brigita Tidora. S.Pd, Hendricus
Prastoko Hadi,kiki Sugiyanti, kurnia Martikasari, S.Pd, Primadesta, S.Pd,
Rinto Cahyadi, Yosephin Dian. S.Pd, Lesti Wulandari, S.Pd, Andreas
Raharjo, Katarina Srihandayani, S.Pd, Meri Lestari, Ludovina Maria,
Ignasius Kurniawan, S.Pd, Antonius sudibyo, Berlia trio, Lelly
sestyaningrum,S.Pd, Veronica Andriati, S.Pd) terima kasih teman atas
perjuanngan yang kita lalui semua dan kita tetap menjadi orang yang dapat
diandalkan bagi semua... I make you a most beautiful memories for us to
go to Sanata Dharma university friends .. I LOVE U all friends
20. Teman – teman pendidikan ekonomi 2003– 2004 n adik adik ku angkatan
2006-2009 thanks atas pangalamanya n dukungannya dalam penyusunan
skripsi ini, n “carilah ilmu sebanyak mungkin selagi kalian bisa”. Jangan
mudah menyerah N tetap semangat, OK OK...
21. Mas Doni (sing) makasih ya dah bantuin menerjemahin...ihik ihik ihik,
gek cepet lulus ya mas Doni,em jangan ngelawak terusss......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
22. Mbak Neni makasih ya mbk dah nganterin aku kerumah pak joko, jalan-
jalan n datang di pendadaranku, makasih juga semangat&canda tawanya
ma kebersamaan waktu kita bimbingan bareng....,hehehe
23. Mas Yogi, Mas Yosti Makasih ya semangat n dukungannya, ku jadi PD
untuk lanjutin sekripsi ni, akhirna ku lulus juga bisa nyusul
kalian,,,,hehehe...
24. Nak Kostan Surya 7B (mb Risma, mb Vita, mb niken2, mb grace, mb
niniko, mb tanti&ri2n, juleha,Garnis, Retno, Vera, Santi2 similikiti, Bu
tarigan), makasih dukungan n canda tawanya selama ku kost di surya 7B,
n makasih juga buwat Ibu n almhm bpk Kost.....
25. Nak kostan Grinjing 5A ( Papa Ari, Heri, Andi, Wian, Pak sutris, ms
Nanang, Jalu, Aldo, Berto, Rinto, Klaus, Thomas) makasih ya dukungan n
canda tawane...Heri thanks bangetttt ya dah bantuin buwat tugasku....
26. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun telah
memberikan segala bentuk bantuan, serta dukungan sehingga proses
penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan lancar.
Semoga jasa dan amal baik semua pihak mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Amin.
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan sedangkan kekurangan adalah
milik manusia. Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan di
dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat terbuka dalam menerima
segala bentuk kritikan maupun saran yang diberikan demi kebaikan, kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
serta perkembangan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak
terima kasih dan selamat membaca.
Yogyakarta, 30 Januari 2010
Penulis
Nian Puteriana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR ISI Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. iv
HALAMAN PERSETUJUANPUBLIKASI……………………………… v MOTTO .......................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xix
DAFTAR KURVA ......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 5
C. Batasan Masalah......................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
A. Perkembangan Komoditi Ekspor Karet
Global dan Nasional di Indonesi ................................................ 8
B. Konsep Perdagangan Internasiona ............................................... 9
C. Kebijakan Ekspor Karet di Indonesia......................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
D. Faktor-faktor yang mempengarudi
Volume Ekspor Karet di Indonesia........................................... 14
E. Penelitian Terdahulu.................................................................... 23
F. Kerangka Pemikiran.................................................................... 24
G. Hipotesis..................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN 27
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 27
B. Jenis Data dan Sumber Data...................................................... 27
C. Waktu Penelitian ....................................................................... 28
D. Variabel Penelitian .................................................................... 29
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 29
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 38
A. Analisis Data...................................................................... 38
1. Pengujiaan Prasyarat Regresi ................................................ 38
2. Pengujian Linearitas............................................................. 40
3. Pengujian Asumsi Klasik ..................................................... 41
4. Pengujian Statistik…………………………. .............. 46
B. Pembahasan ............................................................................. 52
1. Perkembangan Volume Ekspor karet di Indonesia ............. 52
2. Pengaruh Produksi Karet Dalam Negeri Terhadap
volume Ekspor karet di Indonesia Tahun 1990-2007……… 54
3. Pengaruh Konsumsi Karet Dalam Negeri Terhadap
volume Ekspor karet di Indonesia Tahun 1990-2007……… 57
4. Pengaruh Harga Karet Internasional Terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
volume Ekspor karet di Indonesia Tahun 1990-2007........... 60
5. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Terhadap
Volume Ekspor Karet di indonesia Tahun 1990-2007……. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68
1. Kesimpulan ....................................................................... ….. 68
2. Saran ....................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Pengujiaan Normalitas ................................................................. 38
Tabel IV.2 Descreptive Statistik..................................................................... 39
Tabel IV.3 Pengujiaan Linearitas ................................................................... 41
Tabel IV.4 Hasil Pengujiaan Multikolinearitas .............................................. 42
Tabel IV.5 Hasil Pengujian Heteroskesdastitas........................................... 44
Tabel IV.6 Hasil Pengujiaan Autokorelasi ...................................................... 46
Tabel IV.7 Hasil Koefisien Regresi Ganda .................................................... 47
Tabel IV.8 Hasil Uji F hitung ........................................................................ 51
Tabel IV.9 Hasil Uji R2 ................................................................................. 52
Tabel IV.10 Perkembangan Volume Ekspor karet ........................................ 53
Tabel IV.11 Produksi Karet di Indonesia dan Ekapor Karet ………………. 55
Tabel IV.12 Produksi Karet Dunia ………………....................................... 56
Tabel IV.13 Konsumsi Karet dan Volume Ekspor Karet ............................. 58
Tabel IV.14 Ekspor Karet Menurut Negara Tujuan Utama .... ...................... 59
Tabel IV.15 Harga Karet Internasional dan Volume Ekspor Karet .............. 61
Tabel IV.16 Nilai Tukar US$ dan Volume Ekspor Karet................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR KURVA
Grafik II.1 Kurva Perdagangan karet ........................................................... 12 Grafik II.2 Kurva Permintaan Valuta Asing ................................................. 21
Grafik II.3 Kurva Penawaran Valuta Asing .................................................. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai wilayah yang
cukup luas dan merupakan negara terpenting sebagai penghasil berbagai jenis
sektor non migas seperti dari sektor perkebunan, pertanian. Hasil produksi
karet Indonesia mempunyai comparative advantage (keunggulan komparatif)
terhadap negara-negara lain dan sebagian dari hasil produksi produk karet
diekspor ke negara lain dan produk karet merupakan penghasil devisa utama
dari sektor non migas.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen karet alam terbesar di
dunia disamping Malaysia dan Thailand. Keunggulan Indonesia dalam
peningkatan produksi karet untuk masa yang akan datang adalah masih
tersedianya lahan tropis yang cukup besar yang sesuai untuk penanaman
pohon karet. Produksi karet di Malaysia dan Thailand terus mengalami
penurunan karena kebijakan pemerintahnya (kompas, 2 Agustus 2006).
Tanaman karet juga memiliki peranan yang besar dalam kehidupan
perekonomian Indonesia. Karet termasuk komoditi sosial prioritas tinggi.
Dengan adanya perkembangan ekspor karet secara tidak langsung dapat
membuka lapangan kerja, dengan adanya perkembangan tersebut dapat
menghasilkan penghasilan masyarakat. Komoditi tersebut mempunyai peranan
strategis, tidak saja merupakan sumber penghasilan devisa utama di sektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pertanian, tetapi lebih penting lagi adalah rangkaian kegiatan produksi karet
termasuk pengolahan dan pemasarannya. Itu semua menciptakan lapangan
kerja yang cukup banyak menyerap tenaga. Banyak penduduk yang hidup
dengan mengandalkan komoditi penghasil getah ini. Karet tak hanya
diusahakan oleh perkebunan-perkebunan besar milik negara yang memiliki
areal mencapai ratusan ribu hektar, tetapi juga diusahakan oleh swasta dan
rakyat.
Diantara beberapa negara tujuan utama ekspor karet Indonesia seperti
Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan lainnya, Amerika
Serikat merupakan negara yang paling banyak mengekspor karet dalam 25
tahun terakhir, subsektor perkebunan merupakan salah satu bisnis strategis dan
andalan dalam perekonomian Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi.
Agribisnis subsektor ini mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas
ekonomi makro, pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, penerimaan devisa dari
ekspor, dan sumber bahan baku bagi industri hilir hasil pertanian (Biro Pusat
Statistik, 2006).
Pemanfaatan karet alam di dalam negeri masih sangat sedikit. Hal ini
disebabkan masih belum berkembangnya industri pengolahan karet di dalam
negeri. Saat ini, konsumsi karet alam di dalam negeri hanya sekitar 7% dari
total produksi karet nasional. Karet yang dihasilkan perkebunan rakyat saat ini
masih dijual dalam bentuk gelondongan dengan mutu rendah karena industri
hilir berbasis karet alam belum berkembang. Tetapi di sisi lain, peluang pasar
karet alam di dalam negeri akan meningkat apabila industri pengolahan karet
juga berkembang. Dengan demikian untuk saat ini peluang pemasaran karet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
alam Indonesia lebih cenderung untuk pasar global. Padahal apabila usaha
industri pengolahan karet berkembang dan ekspor dilakukan dalam bentuk
barang jadi maka akan lebih menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah
bagi devisa negara.
Masih rendahnya pemanfaatan karet alam di Indonesia, terjadi karena
masih banyaknya permasalahan yang ada pada perkebunan karet maupun
industri yang mengikutinya. Permasalahan ini tidak lain juga karena masih
sedikitnya investasi yang bergerak dalam bidang komoditi karet. Sehingga di
waktu mendatang sangat diharapkan adanya investasi yang akan sangat
mendukung perkembangan komoditi karet di Indonesia.
Karet merupakan penghasil devisa terbesar setelah minyak dan gas
bumi, total perdagangan ekspor hasil industri perkaretan pada periode tahun
1990-2007, penerimaan dari ekspor industri perkaretan, misalnya pada tahun
1995 Produkt Domestik Bruto sektor perkebunan sebesar 61766,8 miliar
rupiah, tahun 2000 sebesar 66208,09 miliar rupiah dan pada tahun 2007
sebesar 73509,4 miliar rupiah. Hal itu disebabkan karena banyaknya karet di
dalam negeri, sehingga menimbulkan tingginya permintaan karet di luar
negeri, Indonesia mengekspor karet keluar negeri karena harga karet di luar
negeri lebih besar dibandingkan dengan harga karet dalam negeri.
Dengan demikian untuk saat ini peluang pemasaran karet alam Indonesia
lebih cenderung untuk pasar global. Padahal apabila usaha industri pengolahan
karet berkembang dan ekspor dilakukan dalam bentuk barang jadi maka akan
lebih menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah bagi devisa negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Masih rendahnya pemanfaatan karet alam di Indonesia, terjadi karena masih
banyaknya permasalahan yang ada pada perkebunan karet maupun industri
yang mengikutinya.
Pemanfaatan karet alam di dalam negeri masih sangat sedikit. Hal ini
disebabkan masih belum berkembangnya industri pengolahan karet di dalam
negeri. Saat ini, konsumsi karet alam di dalam negeri hanya sekitar 7% dari
total produksi karet nasional. Karet yang dihasilkan perkebunan rakyat saat ini
masih dijual dalam bentuk gelondongan dengan mutu rendah karena industri
hilir berbasis karet alam belum berkembang. Tetapi di sisi lain, peluang pasar
karet alam di dalam negeri akan meningkat apabila industry pengolahan karet
juga berkembang.
Permasalahan ini tidak lain juga karena masih sedikitnya investasi yang
bergerak dalam bidang komoditi karet. Sehingga di waktu mendatang sangat
diharapkan adanya investasi yang akan sangat mendukung perkembangan
komoditi karet di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan kebun karet
terbesar di dunia, mengungguli Thailand dan Malaysia.
Pada tahun 1990, volume ekspor karet sebesar 2580 ribu ton, produksi
1.904, konsumsi 1.430.510 dan harga karet internasional 5.60 pada tahun
2000 mengalami peningkatan dengan volume ekspor karet sebesar 1.741,
produksi 1.611, konsumsi 1.608.620 dan harga karet internasional 3.10 dan
pada tahun 2007 ekspor karet sebesar 1.608 dengan produksi 2.075 , konsumsi
467.000 dan harga karet internasional 2.06 (Deperindag, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan pada latar belakang yang peneliti sampaikan maka ekspor
karet merupakan salah satu sumber pendapatan negara baik dari devisa
maupun dari sektor perpajakan sehingga peneliti mengambil judul penelitian
”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Karet di Indonesia
Tahun 1990– 2007”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan volume ekspor karet di Indonesia tahun 1990 –
2007 ?
2. Bagaimana pengaruh produksi karet dalam negeri terhadap volume ekspor
karet di Indonesia tahun 1990 – 2007 ?
3. Bagaimana pengaruh konsumsi karet dalam negeri terhadap volume ekspor
karet di Indonesia tahun 1990 – 2007?
4. Bagaimanakah pengaruh harga karet internasional terhadap volume ekspor
karet di indonesia tahun 1990 – 2007?
5. Bagaimanakah nilai tukar rupiah terhadap dolar mempengaruhi volume
ekspor karet di Indonesia tahun 1990 – 2007?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, dibatasai dalam perkembangan volume ekspor
karet, produksi tingkat nasional mempengaruhi volume ekspor karet,
konsumsi berpengaruh terhadap volume ekspor karet, harga karet internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
berpengaruh terhadap volume ekspor karet, dan nilai tukar rupiah terhadap
dolar mempengaruhi volume ekspor karet tahun 1990 – 2007.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perkembangan volume ekspor karet di Indonesia
tahun 1990 – 2007
2. Untuk mengetahui pengaruh produksi karet di Indonesia terhadap
volume ekspor karet di Indonesia tahun 1990 – 2007
3. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi karet di Indonesia terhadap
volume ekspor karet di Indonesia tahun 1990 – 2007
4. Untuk mengetahui pengaruh harga karet internasional di Indonesia
terhadap volume ekspor karet di Indonesia tahun 1990 – 2007
5. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar volume
ekspor karet di Indonesia tahun 1990 – 2007
E. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat yang cukup
berarti bagi pihak – pihak antara lain:
1. Bagi Pemerintah
Dapat memberikan pertimbangan kepada pemerintah, khususnya
depertemen pertanian agar dapat mengambil kebijakan yang tepat ketika
akan melakukan kebijakan yang menyangkut ekspor karet dalam
peningkatan kesejahteraan masayarakat serta tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuaan yang
berhubungan dengan faktor faktor yang mempengaruhi ekspor karet
sehingga dapat menjadi suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori yang diperoleh selama perkuliahan sebagai syarat selesainya studi
jenjang Strata 1 (S1).
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil Penelitian ini dapat menambah referensi koleksi
perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta, yang berguna bagi para
Mahasiswa/i Sanata Dharma serta pihak-pihak yang membutuhkan dalam
rangka pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor
karet di Indonesia tahun 1990-2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan komoditi Ekspor karet Global dan Nasional di
Indonesia
Indonesia terkenal sebagai salah satu produsen karet yang sangat
penting dalam ekonomi dunia. Tanaman karet juga memiliki peranan yang
besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Karet termasuk komoditi
sosial prioritas tinggi. Komoditi tersebut mempunyai peranan strategis, tidak
saja merupakan sumber penghasilan devisa utama di sektor pertanian, tetapi
lebih penting lagi adalah rangkaian kegiatan produksi karet termasuk
pengolahan dan pemasarannya. Itu semua menciptakan lapangan kerja yang
cukup banyak menyerap tenaga.
Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditi
penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan-perkebunan
besar milik negara yang memiliki areal mencapai ratusan ribu hektar, tetapi
juga diusahakan oleh swasta dan rakyat. Kira- kira 7,5-9,5 juta orang, di pulau
luar jawa tergantung pada karet untuk hidupnya.
Perkembangan ekspor karet di Indonesia cenderung mengalami
peningkatan setiap tahunnya sejalan dengan permintaan dari berbagai negara,
ekspor karet dipengaruhi oleh produksi karet di dalam negeri yang banyak
sementara permintaan karet di dalam negeri sedikit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Permintaan pasar dunia terhadap karet cenderung terus meningkat.
Kecenderungan permintaan yang terus meningkat juga terjadi di beberapa
negara, yakni Jepang, China dan Amerika Serikat. Semakin meningkatnya
permintaan dunia terhadap karet menjadi peluang bagi Indonesia untuk
menempatkan diri menjadi produsen utama karet dunia.
B. Konsep Perdagangan Internasional
Dapat didefinisikan terdiri dari kegiatan-kegiatan perniagaan dari suatu
negara asal yang melintasi perbatasan menuju suatu negara tujuan yang
dilakukan oleh perusahaan multinasional corporation untuk melakukan
perpindahan barang dan jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja,
perpindahan tekhnologi (pabrik) dan perpindahan merek dagang. Robbock
membahas “Perdagangan Internasional” dari sudut pandang manajemen dan
memerinci kegiatan-kegiatan perdagangan sebagai berikut (Harry:1995) :
a. Perdagangan Internasional terjadi melalui perpindahan barang-barang,
perpindahan jasa-jasa dari satu negara ke negara lain yang disebut transfer
of good and services.
b. Perdagangan Internasional juga melewati perpindahan modal yaitu
masuknya investasi asing dari luar negeri yang disebut transfer of capital.
c. Tenaga kerja juga merupakan objek dalam Perdagangan Internasional.
Dalam Perdagangan Internasional transfer of labour mendorong
masuknya tenaga-tenaga ahli dan tenaga teknisi dari luar negeri. Pada
kenyataannya, unskilled labor dapat juga memperoleh pekerjaan di luar
negeri. Perdagangan Internasional dapat dilakukan melalui transfer of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
technology yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik di negara-negara
lain
Teori Keunggulan Absolut ( Adam Smith )
Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional
karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara
tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara
tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak (Hamdy:2001). Teori absolute
advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:
1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
3. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
4. Biaya transpotasi ditiadakan
Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan absolut dari Adam Smith memiliki kelemahan yang
akhirnya disempurnakan oleh David Ricardo dengan teori comparative
advantage atau keunggulan komparatif, baik secara cost comparative (labor
efficiency) maupun production comparative (labor productivity). Menurut
teori cost comparative (labor efficiency), suatu negara akan memperoleh
manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih
efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif
kurang/tidak efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sedangkan menurut Production comparative advantage (labor productivity),
suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasioanal jika
melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara
tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang
dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif
(Hamdy:2001).
1. Pengertian Ekspor
Dalam perdagangan Internasional yang dilakukan oleh suatu Negara sangat
penting perannya dalam perekonomian suatu Negara bagi peningkatan
dalam anggaran dan pendapatan belanja Negara, ada dua macam kegiataan
dalam perdagangan Internasioal, yaitu Impor dan Ekspor. Ekspor adalah
suatu barang, jasa atau asset modal yang dijual keluar negeri. Ekspor
tersebut merupakan penjualan suatu komoditas kepasar internasional atau
luar negeri yang kemudian diperoleh penerimaan dalam bentuk mata uang
asing atau devisa. (Collins,1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kurva II.1
Perdagangan Karet A. Pasar Karet di Indonesia B. Perdagangan karet Internasional C. Pasar Karet di Negara Lain
Harga Karet di Indonesia Harga Karet Internasional Harga karet di AS Sus =kurva
Sediaan karet St=sediaan karet A hrg As-
Di negara lain 2.0 2.0 sblm prdgn Sx=sediaan Ekspor harga D E ekspor C B 1.0 perdaga 1.0 1.0 1.0 I H J ngan internsional 2/3 Dm=permintaan impor impor Dus= Dt=permintaan karet AS permintaan karet karet 0 0 0 40 60 80 karet 40 karet 20 40 60
(Dm = Dus – Sus) (Sx = St – Dt)
Dipasaran karet, keinginan untuk berdagang karet adalah selisih (garis horizontal) antara permintaan dan sediaan nasional. Selisih
antara permintaan dan sediaan karet indonesia, pada diagram sebelah kiri, ditunjukkan pada diagram tengah sebagai permintaan
Indonesia untuk karet impor (kurva Dm). Selisih antara sediaan dan permintaan karet negara lain, pada diagram sebelah kanan, di
gambar pada diagram tengah sebagai sediaan ekspor karet negara lain (kurva Sx). Interaksi antara permintaan dan sediaan kedua
negara itu menentukan harga karet dan kualitas karet yang akan diproduksi, diperdagangkan dan dikonsumsi (Lindert,1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Kebijakan Ekspor Karet di Indonesia
Berdasarkan pada kebijakan pengelolaan ekspor karet yang dilakukan
oleh pemerintah sejak tahun 1990 sampai tahun 2007. Menurut teori ekonomi,
kebijakan ekspor karet akan mengurangi atau menambah kompetisi untuk
memperoleh karet dan menekan harga karet domestik maupun luar negeri. Untuk
meningkatkan daya saing industri nasional secara umum dan industri perkaretan
agar dapat bersaing dengan industri perkaretan negara lain dikeluarkan Perpres
No 28 tahun 2008 Tentang kebijakan Industri Nasional dalam rangka
mendukung sektor perkaretan Nasional. Untuk menjaga kestabilan harga
komoditas perkaretan Nasional Peraturan menteri pertanian No 90 tahun 2008
tentang kestabilan pertanian dikeluarkan. Secara ringkas kebijakan perkaretan
nasional dapat terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel II.1
Kebijakan Ekspor karet di Indonesia
No Kebijakan Pemerintah Tujuan Kebijakan
1 Perpres No 28 tahun 2008 Tentang kebijakan Industri Nasional dalam rangka mendukung sektor perkaretan Nasional.
Untuk meningkatkan daya saing industri nasional secara umum dan industri perkaretan agar dapat bersaing dengan industri perkaretan negara lain
2 Permen pertanian No 90 tahun 2008 tentang kestabilan pertanian
Untuk menjaga kestabilan harga komoditas perkaretan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Karet di Indonesia
Perkembangan ekspor karet di Indonesia berkaitan dengan industri
perkaretan telah menyebabkan industri perkaretan Indonesia tumbuh dengan cepat
dan mengalami perubahan struktur selama periode 1990 – 2007. Kontribusinya
terhadap nilai ekspor barang-barang industri terus menurun pada periode tersebut
yang mengindikasikan lebih lambatnya pertumbuhan industri perkaretan
dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan.
1. Produksi Karet di Indonesia
Pengertian Produksi adalah usaha manusia yang baik secara langsung
maupun tidak langsung menghasilkan barang dan jasa supaya lebih berguna untuk
memenuhi suatu kebutuhan manusia (Gilarso, 2004).
Perbedaan produksi di Indonesia pada dasarnya dipengaruhi oleh perbedaan
tingkat konsumsi karet baik di dalam pasar dalam negeri maupun pasar luar
negeri. Penentuan perbedaaan harga karet selain mempengaruhi tingkat produksi
di dalam negeri juga akan mempengaruhi arus ekspor dan impor, selain
dipengaruhi oleh faktor diatas juga dipengaruhi oleh kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah di dalam proses produksi baik yang diekspor maupun yang
diimpor.
Karet merupakan industri yang menjadi kontributor penting terhadap
penerimaan devisa, produk domestik bruto, penerimaan negara, dan penyerapan
tenaga kerja. Konsumsi dan produksi karet dunia semakin menunjukkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
defisit produksi, sehingga menjadi potensi bagi Indonesia untuk pengembangan
budidaya karet di masa yang akan datang.
2. Konsumsi Karet di Indonesia
Gilarso (2002), menyatakan bahwa, konsumsi adalah penggunaan barang
dan jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia. Juga dipakai untuk
pengeluaran masyarakat (konsumen) untuk membeli barang/ jasa konsumsi.
Konsumsi dapat mempengaruhi ekspor maupun impor, hal ini dikarenakan
karena konsumsi merupakan permintaan dari masyarakat. Permintaan ini akan
secara langsung mempengaruhi penawaran yang dilakukan oleh produsen
(Gilarso, 2003).
Pemanfaatan karet alam di dalam negeri masih sangat sedikit. Hal ini
disebabkan masih belum berkembangnya industri pengolahan karet di dalam
negeri. Saat ini, konsumsi karet alam di dalam negeri hanya sekitar 7% dari total
produksi karet nasional. Karet yang dihasilkan perkebunan rakyat saat ini masih
dijual dalam bentuk gelondongan dengan mutu rendah karena industri hilir
berbasis karet alam belum berkembang. Tetapi di sisi lain, peluang pasar karet
alam di dalam negeri akan meningkat apabila industri pengolahan karet juga
berkembang. Dengan demikian untuk saat ini peluang pemasaran karet alam
Indonesia lebih cenderung untuk pasar global. Padahal apabila usaha industri
pengolahan karet berkembang dan ekspor dilakukan dalam bentuk barang jadi
maka akan lebih menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah bagi devisa
negara. Masih rendahnya pemanfaatan karet alam di Indonesia, terjadi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
masih banyaknya permasalahan yang ada pada perkebunan karet maupun industri
yang mengikutinya. Permasalahan ini tidak lain juga karena masih sedikitnya
investasi yang bergerak dalam bidang komoditi karet. Sehingga di waktu
mendatang sangat diharapkan adanya investasi yang akan sangat mendukung
perkembangan komoditi karet di Indonesia.
3. Harga Karet Internasional
Di pasar karet Internasional, keinginan untuk berdagang karet adalah selisih
antara permintaan dan sediaan karet di dalam negeri dimana permintaan
konsumen terhadap produksi karet, harga akhir yang menjadi hasil kesepakatan
dalam perdagangan antara dua negara dapat kita tentukan setelah kita memiliki
analisis yang terdiri dari kurva permintaan karet dan kurva sediaan karet di pasar
domestik dan Internasional.
Perbedaan harga karet di Internasional pada dasarnya dipengaruhi oleh
perbedaan dalam jumlah produksi karet, tingkat konsumsi karet baik di dalam
pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Penentuan perbedaaan harga selain
mempengaruhi tingkat konsumsi karet di dalam negeri juga akan mempengaruhi
arus ekspor dan impor, selain dipengaruhi oleh faktor diatas juga dipengaruhi
oleh kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah di dalam proses penentuan harga
karet baik yang diekspor maupun yang diimpor.
Perbedaan harga mempengaruhi arus ekspor dan impor misalnya kebijakan
pemerintah yang menerapkan kebijakan tarif yang bertujuan untuk melindungi
produksi karet di dalam negeri tehadap impor karet dari luar negeri, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kebijakan ini untuk meningkatkan hasil produksi di negeri terutama untuk produk
yang masih diimpor. Penentuan sebuah tarif di dalam negeri dapat berfungsi
untuk menekan harga pasar untuk kepentingan suatu negara, batasan kekuatan
pasar suatu negara, dapat kita lihat bahwa sebuah tarif yang berfungsi sebagai
penghambat tidak akan berfungsi sebagai pengahambat secara optimal.
Perbedaan harga ekspor dan impor juga ditentukan oleh tingkat tarif optimal,
sebagai bagian dari harga yang dibayarkan pada pemasok luar negeri sama
dengan elastisitas timbal balik dari sediaan luar negeri untuk ekspor dan impor
suatu negara. Keuntungan nasional sebuah tarif yang mepengaruhi harga
penjualan ekspor dan impor penjualan luar negeri. Kalau kemiringan kurva
sediaan luar negeri naik, sebuah negara yang mengimpor maka akan memiliki
kekuatan atas harga yang dibayarkanya pada pemasok luar negeri untuk
impornya. Negara yang memiliki kekuatan monopsoni nasionalnya akan
mempergunakan di dalam mempengaruhi harga komoditi impornya
(Linderd,1994).
4. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat
Perubahan nilai tukar berpengaruh terhadap nilai ekspor dan impor. Sifat
kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli
valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar maka kurs valuta asing akan
berubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran secara langsung
akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor, hal ini dapat terjadi karena di dalam
nilai kurs, selain hal diatas juga dipengaruhi oleh perubahan dan permintaan kurs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
valuta asing. Pemerintah juga dapat mengusai sepenuhnya transaksi valuta asing,
dalam hal ini kurs tidak dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, berdasarkan
pada uraian diatas maka. nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat, dapat
dibedakan menjadi dua:
a. Nilai tukar tetap (Fixed Exchange Rate)
Merupakan nilai tukar dimana pemerintah masih bisa melakukan
devaluasi (penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing ),
dengan kata lain pemerintah menetapkan tingkat kurs mata uang negara tersebut
dengan mata uang negara lain, dan berusaha untuk mempertahankan dengan
berbagai kebijakan. Pertama, tindakan secara langsung berupa pembelian mata
uang sendiri dengan mata uang asing oleh bank sentral apabila kurs di pasar
merosot di bawah tingkat yang sudah ditentukan oleh otoritas moneter, maupun
melonjok di atas tingkat yang ditentukan. Kedua, tindakan langsung berupa
penjatahan nilai tukar tetap pada tingkat kurs yang ditetapkan.
Nilai tukar tetap pada saat devaluasi (penurunan nilai mata utang dalam
negeri terhadap mata uang asing yang sengaja dilakukan oleh pemerintah),
maupun revaluasi (menaikan nilai mata utang dalam negeri terhadap mata uang
asing yang sengaja dilakukan oleh pemerintah), akan mempengaruhi nilai ekspor
dan impor.
Pada saat devaluasi maka akan menaikan nilai ekspor dan menurukkan
nilai impor, karena nilai tukar rupiah memiliki nilai yang tinggi terhadap mata
uang di luar negeri (nilai dolar AS), misalnya; nilai tukar rupiah terhadap dolar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
AS sebesar Rp 13.000,00 (di luar negeri) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS sebesar Rp 9.800,00 ( di dalam negeri) maka nilai ekspor akan naik dan nilai
impor mengalami penurunan di dalam negeri, hal ini dapat terjadi karena untuk
mengimpor, suatu negara harus mengunakan nilai tukar rupiah terhadap dolar
sebesar Rp 13.000,00 sehingga suatu negara akan memilih menaikan ekspor
untuk memperoleh devisa dibandingkan dengan melakukan impor.
Nilai tukar tetap pada saat revaluasi (menaikan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing yang sengaja dilakukan oleh pemerintah), maka
akan menaikan impor dan menurunkan ekspor, hal ini dapat terjadi karena pada
saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami kenaikan maka nilai ekspor
akan turun, misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 9.800,00 (di
luar negeri), dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 13.000,00
(dalam negeri), maka akan menyebabkan suatu negara lebih memilih mengimpor
dari luar negeri, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan membeli di
dalam negeri dengan biaya yang lebih mahal.
b. Nilai tukar mengambang (Floating Exchange Rate)
Merupakan suatu nilai tukar rupiah dimana nilai tukar kurs mengambang
ditentukan secara bebas oleh tarik menarik kekuatan pasar. Keuntungan dari
sistem nilai tukar mengambang adalah bahwa tingkat kurs yang berlaku selalu
sama dengan tingkat kurs keseimbangan, tidak ada masalah surplus atau defisit
neraca pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Nilai tukar mengambang pada saat depresiasi (penurunan harga dalam
valuta domestik dari valuta luar negeri sesuai dengan mekanisme pasar) maupun
apresiasi (kenaikan harga yang dinyatakan dalam valuta domestik dari valuta luar
negeri sesuai dengan mekanisme pasar), akan mempengaruhi nilai ekspor dan
impor.
Pada saat depresiasi maka akan menyebabkan nilai ekspor naik dan
menurunkan impor, hal ini dapat terjadi karena nilai tukar rupiah terhadap dolar
akan turun, misalnya; nilai dolar terhadap rupiah di dalam negeri Rp 9.800,00 dan
nilai dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di luar negeri Rp 13.000,00 maka
akan menaikan ekspor di dalam negeri, hal ini dapat terjadi karena negara lebih
memilih mengekspor ke luar negeri karena akan mendapatkan devisa yang lebih
tinggi dibandingkan dengan melakukan impor.
Nilai tukar mengambang pada saat apresiasi (kenaikan harga yang
dinyatakan dalam valuta domestik dari valuta luar negeri dengan mekanisme
pasar), hal ini dapat mempengaruhi ekspor dan impor, nilai ekspor akan
mengalami penurunan dan nilai impor mengalami kenaikan, hal ini dapat terjadi
karena nilai tukar rupiah terhadap dolar akan naik, misalnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS di luar negeri sebesar Rp 9.800 dan nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS di dalam negeri sebesar Rp 13.000,00 maka suatu negara akan memilih
mengimpor dibandingkan dengan mengekspor, karena akan mendapatkan barang
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produksi di dalam negeri
(Nopirin,1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kurva 2.1 Kurva Permintaan Valas
Rp D1
Do S
1
0
Do D1
US$
Eo E1
Keterangan kurva:
Do : permintaan awal
D1 : permintaan setelah adanya perubahan
Eo : keseimbangan pada saat permintaan awal
E1: keseimbangan pada saat perubahan harga
S : penawaran akan valuta asing
Pergerakan di dalam satu kurva berarti bahwa kenaikan atau
penurunan kurs akan mengakibatkan penurunan atau kenaikan jumlah
valuta asing yang diminta. Sedangkan pergeseran kurva permintaan (dari
Do Do ke D1D1) diakibatkan misalnya, oleh kenaikan pengeluaran
pemerintah, kenaikan jumlah uang yang beredar, dan perubahan
permintaan dari mata uang rupiah ke mata uang US$.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kurva 2.2 Kurva Penawaran Valas
Rp
S1
1
So
0
Do
E1 Eo US$
Keterangan kurva:
So : penawaran awal
S1 : penawaran setelah adanya perubahan
Eo : keseimbangan pada saat perubahan valas pada saat penawaran awal
E1: keseimbangan pada saat perubahan valas setelah adanya perubahan
D : permintaan akan valuta asing
Pergerakan di dalam satu kurva berarti bahwa kenaikan atau
penurunan kurs akan mengakibatkan penurunan atau kenaikan jumlah
valuta asing yang ditawarkan. Sedangkan pergeseran kurva penawaran
(dari So So ke S1S1) diakibatkan misalnya, oleh kenaikan pendapatan
pemerintah, penurunan jumlah uang yang beredar, kebutuhan
masyarakat akan valuta asing yang bergeser dari mata uang US$ ke mata
uang rupiah (Nopirin, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian oleh Rahadi,Wira (2000)
Penelitian yang dilakukan oleh Wira Rahadi dengan judul penelitiannya
adalah “Analisis Ekspor Karet Alam Indonesia Ke Amerika Tahun 1971-
1998”. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Selain
itu pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-stat, pengujian secara
serentak dengan menggunakan uji F stat, pengujian terhadap koefisien
determinasi majemuk (R2), dan asumsi klasik (multikolinieritas,
heteroskedastisitas, autokorelasi).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Volume ekspor
karet alam Indonesia dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya yaitu
harga karet alam dunia, harga karet sintetis, produksi karet alam Indonesia,
GDP riil Amerika Serikat sebagai negara tujuan dan nilai tukar Rupiah
terhadap Dollar Amerika Serikat.
Hasil dari penelitian Wira diperoleh bahwa variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat dengan
urutan dari variabel yang sangat berpengaruh hingga variabel yang
pengaruhnya lebih kecil adalah GDP riil Amerika Serikat, harga karet alam
dunia, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, produksi karet alam
Indonesia dan harga karet sintetis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Kerangka Pemikiran
Indonesia terkenal sebagai salah satu produsen karet yang sangat penting
dalam ekonomi dunia. Tanaman karet juga memiliki peranan yang besar dalam
kehidupan perekonomian Indonesia. Karet termasuk komoditi sosial prioritas
tinggi. Komoditi tersebut mempunyai peranan strategis, tidak saja merupakan
sumber penghasilan devisa utama di sektor pertanian, tetapi lebih penting lagi
adalah rangkaian kegiatan produksi karet termasuk pengolahan dan
pemasarannya. Itu semua menciptakan lapangan kerja yang cukup banyak
menyerap tenaga. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditi
penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan-perkebunan
besar milik negara yang memiliki areal mencapai ratusan ribu hektar, tetapi juga
diusahakan oleh swasta dan rakyat.
Pemanfaatan karet alam di dalam negeri masih sangat sedikit. Hal ini
disebabkan masih belum berkembangnya industri pengolahan karet di dalam
negeri. Saat ini, konsumsi karet alam di dalam negeri hanya sekitar 7% dari total
produksi karet nasional. Karet yang dihasilkan perkebunan rakyat saat ini masih
dijual dalam bentuk gelondongan dengan mutu rendah karena industri hilir
berbasis karet alam belum berkembang. Tetapi di sisi lain, peluang pasar karet
alam di dalam negeri akan meningkat apabila industri pengolahan karet juga
berkembang.
Perbedaan harga karet di Internasional pada dasarnya dipengaruhi oleh
perbedaan dalam jumlah produksi karet, tingkat konsumsi karet baik di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Penentuan perbedaaan harga selain
mempengaruhi tingkat konsumsi karet di dalam negeri juga akan mempengaruhi
arus ekspor dan impor, selain dipengaruhi oleh faktor diatas juga dipengaruhi
oleh kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah di dalam proses penentuan harga
karet baik yang diekspor maupun yang diimpor.
Perbedaan harga mempengaruhi arus ekspor dan impor misalnya
kebijakan pemerintah yang menerapkan kebijakan tarif yang bertujuan untuk
melindungi produksi karet di dalam negeri tehadap impor karet dari luar negeri,
dimana kebijakan ini untuk meningkatkan hasil produksi di negeri terutama untuk
produk yang masih diimpor. Penentuan sebuah tarif di dalam negeri dapat
berfungsi untuk menekan harga pasar untuk kepentingan suatu negara, batasan
kekuatan pasar suatu negara, dapat kita lihat bahwa sebuah tarif yang berfungsi
sebagai penghambat tidak akan berfungsi sebagai pengahambat secara optimal.
Perubahan nilai tukar berpengaruh terhadap nilai ekspor dan impor. Sifat kurs
valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta
asing dapat dilakukan secara bebas di pasar maka kurs valuta asing akan akan
berubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran secara langsung
akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor, hal ini dapat terjadi karena di dalam
nilai kurs, selain hal diatas juga dipengaruhi oleh perubahan dan permintaan kurs
valuta asing. Secara jelas akan dijelasakan dalam bagan-bagan pemikiran berikut
ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.1
Bagan-bagan pemikiran
G. Hipotesis
1. Produksi karet dalam negeri mempengaruhi ekspor karet
2. Konsumsi karet dalam negeri mempengaruhi ekspor karet.
3. Harga ekspor karet internasional mempengaruhi ekspor karet.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat mempengaruhi ekspor
karet.
Konsumsi karet
Harga karet Internasional
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
Ekspor karet
Produksi Karet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto, yaitu
penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian tersebut dilakukan sesudah
perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas tersebut terjadi karena
perkembangan kejadian itu secara alami (Furchan, 1982: 382). Jenis penelitian
ini dianggap sangat mendukung untuk memecahkan dan menggambarkan
persoalan yang telah disampaikan terlebih dahulu.
B. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
adalah serangkaian pengukuran/observasi yang dinyatakan dalam angka,
merupakan data kasar karena langsung diperoleh dari hasil pengukuran
dan masih berwujud catatan yang belum mengalami pengolahan yaitu data
yang berbentuk angka-angka. Teknik pengumpulan data diperoleh dari
dokumentasi yaitu sumber-sumber catatan dan arsip-arsip yang dimiliki
dan literatur yang berkaitan dengan faktor faktor yang mempengaruhi
ekspor karet di Indonesia.
Data yang dicari adalah data ekspor karet di Indonesia, produksi karet,
konsumsi, harga karet internasional terhadap karet di indonesia, dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kurs rupiah terhadap dolar pada tahun 1990 – 2007. Alasan yang
mendasari peneliti mengambil pada tahun 1990 sampai 2007 adalah pada
tahun 1995 nilai ekspor karet di Indonesia sebesar 61766,8 miliar rupiah
dan pada tahun 2007 nilai ekspor karet indonesia mencapai puncaknya
sebesar 73509,4 miliar rupiah sehingga dari segi pemasukan negara
menyumbang pendapatan yang besar.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
telah diolah menjadi suatu informasi. Dalam penelitian ini, data dapat
diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari Departemen
perdagangan, perkebunan, jurnal, BPS dan literatur lain yang
mendukung.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2009. Data
yang digunakan untuk penelitian adalah data yang berhubungan dengan
volume ekspor karet khususnya data ekspor karet di Indonesia, produksi
karet, konsumsi, harga karet internasional terhadap karet di Indonesia, dan
nilai kurs rupiah terhadap dolar AS pada tahun 1990-2007. Alasan yang
mendasari peneliti mengambil periode penelitian pada tahun 1990 sampai
2007 adalah pada tahun tersebut nilai ekspor karet indonesia mencapai
puncaknya sehingga dari segi pemasukan negara menyumbang pendapatan
yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, antara lain:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diduga secara bebas
berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu: produksi karet di
Indonesia dalam ton (X1), konsumsi karet di Indonesia dalam ton (X2),
harga karet internasional dalam US$ per ton (X3), nilai tukar rupiah
terhadap dollar dalam Rp/$ (X4).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independent. Variabel independent dari penelitian ini adalah ekspor
karet dalam ton (Y).
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga, dan
keempat mempergunakan tehnik analisis data Persamaan Regresi
Berganda. Koefisien persamaan regresi dihitung dengan menggunakan
program SPSS. Pengujian ini dilakukan untuk mengestimasi besarnya
hubungan variabel independent (produksi karet, konsumsi karet, harga
karet internasional terhadap karet di indonesia dan nilai tukar rupiah
terhadap dolar) terhadap variabel dependen (ekspor karet). Bentuk model
yang digunakan (Sugiono, 1997).
Y = a+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Keterangan:
Y = Volume ekspor karet
α = Konstanta
41 −β = Koefisien regresi
x1 = Produksi karet di Indonesia
x2 = Konsumsi karet di Indonesia
x3 = Harga karet internasional
x4 = Nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam Rp/$
1. Pengujian Prasyarat Regresi
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas data dapat
dilihat dengan menggunakan cara nilai skewness, nilai ini digunakan
untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam variabel
dengan menilai kemiringan kurva. Nilai baik apabila mendekati angka
nol, Uji normalitas yaitu:
[ ])()( 21 XSnXSnmaksimumd −=
Keterangan:
D : Deviasi atau penyimpangan
Sn1 : Distribusi komulatif
Sn2 : Distribusi komulatif dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
X : Jumlah Variabel
Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai
berikut:
Ho: ρ data normal
Ha: ρ data tidak normal
Kriteria yang digunakan dalam mengetahui normal atau tidaknya data
tersebut sebagai berikut: apabila perhitungan Kolmogorov-Smirnov lebih
besar dari probabilitas ( 05,0:ρ ), maka Ho diterima. Apabila Kolmogorov-
Smirnov lebih kecil dari probabilitas ( 05,0:ρ ), maka Ho ditolak.
b. Pengujian Linieritas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah masing- masing variabel
bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. (Sudjana: 1996). Adapun rumusnya yaitu:
)1( −−=
knJKresJKregKF
Keterangan:
F : Harga bilangan F untuk garis regresi
Jkreg : Jumlah kuadran terkecil
JKres2 : Jumlah kuadrat residu
n-k-1 : Drajad kebebasan
Jika Fhitung < Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan derajad kebebasan =
n-k-1, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
linier. Sebaliknya jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5%
dengan dk= n-k-1, maka hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat tidak linier.
Kriteria penerimaan data ini linier atau tidak adalah, apabila Fh
lebih kecil dari level of signifikan ( )α 0,05 maka hubungan data linier.
Sedangkan bila Fh lebih besar dari level of signifikan ( )α 0,05 maka
hubungan tidak linier.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang dapat digunakan untuk
melakukan estimasi, maka dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya
penyimpangan terhadap asumsi klasik, yaitu:
a. Uji Multikolinieritas.
Multikolinieritas adalah hubungan variabel-variabel bebas
diantara satu dengan yang lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah dengan model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi
multikolinieritetas (Firdaus; 2004).
( )( )( ){ }{ ( ) }2222 ∑∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
rrNxxN
yxxyNrxy
Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan
ketentuan sebagai berikut:
Jika VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas
Jika VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti nilai varians berbeda dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pada pengujian ini dilakukan dengan
mengunakan uji korelasi Spearman’s rank Corelation test. Cara
menghitung Spearman’s correlations dengan cara
mengkorelasikan residual dengan nilai variabel bebas.
( )1
6
21
2
1 −=
∑=
nn
dr
n
t
Keterangan:
r 1 = uji heteroskedastisitas
t dan t-1 = observasi terakhir dan sebelumnya
n = variabel
d 2 = nilai determinan
Selanjutnya denagan program SPSS 14.0 untuk menetukan
terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan
sebagai berikut:
1. Jika r s hit > r s tabel, maka terjadi heteroskedastisitas
2. Jika r s hit < r s tabel, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Atau dapat dengan melakukan perbandingan tingkat probabilitas.
Adapun ketentuan sebagai berikut:
1. Jika probilitas hitung > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika probilitas hitung < 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi
linier yang baik tidak terjadi autokorelasi.
( )
∑
∑
=
=−−
= n
t
n
tt
e
teDW
2
21
2
211
Keterangan:
e1 = gangguan estimasi
t dan t-1 = observasi terakhir dan sebelumnya
t dan t-2 = nilai observasi
DW = Dubrin Watson
Ada tidaknya autokorelasi dalam uji ini dengan dinilai DW, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
DW Kesimpulan
10,1⟨ Ada autokorelasi
1,10-1,54 Tanpa kesimpulan
1,55-2,46 Tidak ada autokorelasi
2,47-2,90 Tanpa kesimpulan
91,2⟩ Ada autokorelasi
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima
secara tentatip untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai
sebagai dasar bagi suatu penelitian. Hipotesis yang dirumuskan
adalah hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis
yang dirumuskan ini disebut hipotesis nol, karena hipotesis ini
mempunyai perbedaan nol atau tidak mempunyai perbedaan
dengan hipotesi yang sebenarnya. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan uji T-test. Uji T-test bertujuan untuk
menguji signifikansi pengaruh variabel independent (produksi
karet, konsumsi, harga karet internasional terhadap karet di
indonesia, dan nilai kurs rupiah terhadap) terhadap variabel
dependen (ekspor karet). Langkah-langkah pengujian sebagai
berikut:
a. Menentukan formulasi Ho dan Ha
1) Produksi karet
Ho = produksi karet tidak berpengaruh terhadap ekspor karet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ha = produksi karet berpengaruh terhadap ekspor karet
2) Konsumsi karet
Ho = konsumsi karet tidak berpengaruh terhadap ekspor
karet
Ha = produksi karet berpengaruh terhadap ekspor karet
3) Kebijakan harga karet
Ho = Kebijakan harga karet tidak berpengaruh terhadap
ekspor karet
Ha = Kebijakan harga karet berpengaruh terhadap ekspor
karet
4) Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat
Ho = Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat tidak
berpengaruh terhadap ekspor karet
Ha = Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat
berpengaruh terhadap ekspor karet.
b. Menentukan level of significant(α ) = 5% dengan nilai level of
confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = n-k
c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.
Kriteria penerimaan yaitu:
Ho diterima jika = t hitung < (t tabel) t α ;n-k
Ha ditolak jika = t hitung > (t tabel) t α ;n-k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Menentukan T hitung dengan rumus:
T hitung = )(biSe
bi
Keterangan:
bi = koefisien regresi variabel independent
Se = standart eror
n = Jumlah pengamatan
k = jumlah variabel bebas
e. Menarik kesimpulan dengan cara membandingkan hasil dari T hitung
dan Ttabel, kemudian tentukan daerah penerimaan dan
penolakannya. Apabila Ho ditolak produksi karet, konsumsi karet,
harga karet internasional terhadap karet di indonesia, dan nilai kurs
rupiah terhadap dolar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor karet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Uji prasyarat analisis harus dilakukan karena akan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data,
selain itu juga dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar
tidak menyimpang kebenaran yang seharusnya ditarik.
1. Pengujian Prasyarat Regresi
Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian prasyarat regresi. Hal ini penting untuk dilakukan untuk
meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua
atau lebih preditor dimanipulasi, maka data-data yang diperlukan harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
a. Pengujian Normalitas
Tabel IV.1 Pengujian Normalitas Masing-Masing Variabel Penelitian
No. Variabel Asymp
Sig2-tailed
α Kesimpulan
1 Produksi karet (X1) 0.613 0,05 Normal 2 Konsumsi Karat (X2) 0.075 0,05 Normal
3 Harga Karet Internasional (X3)
0.358 0,05 Normal
4 Nilai kurs (X4) 0.223 0,05 Normal Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Table IV.2
Pengujian Descreptive Statistik
Variabel Mean Std.Deviation N Ekspor karet (Y) 2033.0000 563.62816 18 Produksi karet (X1) 1713.1667 163.25053 18 Konsumsi Karat (X2) 1520275.4444 376159.54437 18 Harga Karet Internasional (X3) 383.05556 133.56447 18 Nilai kurs (X4) 6127.3333 3495.48117 18
Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder,2009
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan
rumus uji ‘One Sample Kolmogrov”. Pengujian normalitas ini
dilakukan untuk semua data atau variabel penelitian yaitu, sebagai
berikut:
1) Produksi karet (X1 )
(a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh, jumlah case (N): 18,
Mean 1713.1667, Standar devisiasi 163.25053, dan Asymp
Sig2-tailed 0.613
(b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh
nilai Asymp Sig2 tailed yaitu 0.613. Jadi probabilitas (sig) >
0,05. Hal ini berarti data produksi karet normal.
2) Konsumsi karet (X2)
(a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh, jumlah case (N): 18
Mean 1520275.4444, Standar devisiasi 376159.54437, dan
Asymp Sig2-tailed 0.075.
(b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh
nilai Asymp Sig2-tailed yaitu 0.075. Jadi probabilitas (sig) >
0,05. Hal ini berarti data konsumsi karet normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Harga karet internasional (X3)
(a) Dari tabel deskreptif statistik diperoleh, jumlah case (N): 18,
Mean 383.05556, Standar devisiasi 133.56447, dan Asymp
Sig2-tailed 0.358.
(b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh nilai
Asymp Sig2-tailed yaitu 0.358. Jadi probabilitas (sig) > 0,05.
Hal ini berarti data harga karetinternasional normal.
4) Nilai tukar (X4)
(a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh, jumlah case (N): 18,
Mean 6127.3333, Standar devisiasi 3495.48117, dan
Asymp Sig2-tailed 0.223.
(b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh nilai
Asymp Sig2-tailed yaitu 0.223. Jadi probabilitas (sig) > 0,05.
Hal ini berarti data nilai kurs normal.
b. Pengujian Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui kelinieran
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel
bebas dan terikat dikatakan mempunyai hubungan linier apabila
kenaikan skor variabel bebas diikuti oleh kenaikan skor variabel
terikat.
Hasil pengujian nilai hubungan linier variabel Produksi karet,
Konsumsi karet, harga karet internasional dan nilai tukar terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ekspor karet di Indonesia tahun 1990-2007 secara lengkap tersaji
dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.3 Pengujian Linearitas
ANOVAb
Model Sum of squareres
df Means Square F Sig.
1Regression Residual Total
4735421.621 665082.379 5400504.000
.413 17
1183855.405 51160.183
23.140 .000a
Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder, 2009
Dari perhitungan pengujian linieritas dengan
menggunakan bantuan SPSS diatas, diperoleh F hitung sebanyak
23.140 dengan probabilitas 0.000. hasil F hitung kemudian
dibandingkan dengan F table. Dengan menggunakan taraf
signifikasi sebesar 0.05, nemurator 4 dan denumator 18 diperoleh
F table 2,965. Jadi F hitung 23.140 > F table 2,965 Maka Ho ditolak
dan Ha diterima, sehingga hubungan antara variable dependen
(volume ekspor karet di Indonesia) dengan variable independen
(produksi karet dalam negeri, konsumsi karet dalam negeri, harga
karet internasional dan nilai tukar rupiah terhadap US $) bersifat
linier.
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendeteksi dan mengetahui ada tidaknya
pelanggaran dan penyimpangan dalam pengujian “Regresi Linear
Berganda”. Pengujian asumsi klasik meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Uji Multikolinieritas
Tabel IV. 4 Rangkuman Hasil Pengujian Multikolinieritas
No Variabel Tolerance VIF 1 Produksi karet 0.881 1.135 2 Konsumsi karet 0.832 1.202 3 Harga karet internasional 0.148 3.758 4 Nilai tukar 0.138 2.253
Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder, 2009 a.Predictor Constant), X4 Nilai tukar (Rp/US $), X1 produksi karet di indonesia, X2 konsumsi karet di indonesia, X3 harga karet internasional.
b. Depent Variable: Y Volume ekspor karet
Pengujian Multikolinieritas dilakukan untuk data dari
variabel bebas, yaitu sebagai berikut:
1) Produksi karet (X1)
Dari hasil output “Collinearity statistic” diperoleh VIF
(Variance Inflation Factor) sebesar 1.135 berarti VIF 1.135 < 5.
Dengan hasil tersebut maka variabel produksi karet bersifat
“tidak terjadi Multikolinieritas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa
produksi karet sebagai variabel bebas tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lainnya.
2) Konsumsi karet (X2)
Dari hasil output “Collinearity statistic” diperoleh VIF
(Variance Inflation Factor) sebesar 1.202 berarti VIF 1.202 < 5.
Dengan hasil tersebut maka variabel konsumsi karet bersifat
“tidak terjadi Multikolinieritas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
konsumsi karet sebagai variabel bebas tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lainnya.
3) Harga karet Internasional (X3)
Dari hasil output “Collinearity statistic” diperoleh VIF
(Variance Inflation Factor) sebesar 3.758 berarti VIF 3.758 < 5.
Dengan hasil tersebut maka variabel harga karet internasional
bersifat “ tidak terjadi Multikolinieritas”. Sehingga dapat
dikatakan bahwa harga karet internasional sebagai variabel bebas
tidak mempunyai hubungan atau tidak ada korelasi dengan
variabel lainnya.
4) Nilai tukar (X4)
Dari hasil output “Collinearity statistic” diperoleh VIF
(Variance Inflation Factor) sebesar 2.253 berarti VIF 2.253 < 5.
Dengan hasil tersebut maka variabel nilai tukar rupiah terhadap
dolar bersifat “ tidak terjadi Multikolinieritas”. Sehingga dapat
dikatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar sebagai
variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau tidak ada
korelasi dengan variabel lainnya.
c. Heteroskedastisitas
Pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi
rank dari Spearman (Spearman”s rank Corelations test). Pengujian
ini dilakukan untuk menunjukan bahwa variasi dari variabel tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sama untuk setiap pengamatan. Berdasarkan penelitian terhadap
nilai koefisien korelasi (r) diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel IV.5
Rangkuman Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Spearmean Rho Variabel Coefisien Corelation B (Error Term)
X 1 Produksi karet Correlation Coeficient Sig. (2-Tailed) N
-.102 .687 18
X2 Konsumsi karet Correlation Coeficient Sig. (2-Tailed) N
.195
.438 18
X3 Harga karet Internasional
Correlation Coeficient Sig. (2-Tailed) N
-.011 .964 18
Spearmean’s rho
X4 Nilai tukar Correlation Coeficient Sig. (2-Tailed) N
.127
.616 18
Sumber:Hasil Olahan Data sekunder, 2009 a.Predictor Constant), X4 Nilai tukar (Rp/US $), X1 produksi karet di indonesia, X2 konsumsi karet di indonesia, X3 harga karet internasional. b. Depent Variable: Y Volume ekspor karet
Pengujian ini dilakukan untuk semua variabel bebas :
1) Produksi karet (X1) dan residu
Pada output antara (X1) dan residu menghasilkan angka (r) 0.102
dengan probabilitas 0.687. jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.687 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
produksi karet di dalam negeri dengan volume ekspor karet “tidak
terjadi heteroskedastisitas”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2) Konsumsi karet (X2) dan residu
Pada output antara (X2) dan residu menghasilkan angka (r) 0.195
dengan probabilitas 0.438. jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.438 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
konsumsi karet di dalam negeri dengan volume ekspor karet “tidak
terjadi heteroskedastisitas”.
3) Harga karet internasional (X3) dan residu
Pada output antara (X3) dan residu menghasilkan angka (r) 0.011
dengan probabilitas 0.964. jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.964 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
harga karet internasional dengan volume ekspor karet “tidak terjadi
heteroskedastisitas”.
4) Nilai tukar (X4) dan residu
Pada output antara (X4) dan residu menghasilkan angka (r) 0.127
dengan probabilitas 0.616. jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.616 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
nilai tukarrupiah terhadap dolar dengan volume ekspor karet “tidak
terjadi heteroskedastisitas”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
d. Uji Autokorelasi
Tabel IV.6 Rangkuman Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjust R Square
Std.Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .936a .877 .839 226.18617 2.057 Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder, 2009 a.Predictor Constant), X4 Nilai tukar (Rp/US $), X1 produksi karet di indonesia, X2 konsumsi karet di indonesia, X3 harga karet internasional. b. Depent Variable: Y Volume ekspor karet
Berdasarkan hasil analisis pengujian Durbin Watson diperoleh
nilai statistis d sebesar 2.057. Adapun pada n = 18, k = 4 dan tingkat
signifikansi 0,05 (α = 5%) dapat disimpulkan hasil pengujian dengan
metode Durbin waston sebesar 2.057, maka tidak terjadi autokorelasi.
3.Uji Statistik
Uji statistik dilakukan berdasarkan pada hasil analisis regresi linier
berganda menggunakan program SPSS Versi 13,0, model persamaan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a +β1X1+ β2X2+β3X3+β4X4
Keterangan :
Y = Volume ekspor karet
α = Konstanta
41 −β = Koefisien regresi
x1 = Produksi karet di Indonesia
x2 = Konsumsi karet di Indonesia
x3 = Harga karet internasional
x4 = Nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam Rp/ US $
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Uji statistik yang dilakukan meliputi Uji t, Uji F dan uji R2 ( koefisien
determeninasi). Berikut ini merupakan penjelasan masing masing uji
statistik pada penelitian ini:
a. Uji t
Dipergunakan untuk menguji apakah variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila
nilai t hitung > t table berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel
independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen dan sebaliknya. Jika t hitung < t tabel berarti Ho diterima dan Ha
ditolak sehingga variabel independen secara individual tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t tabel dari n-
1, maka dalam penelitian ini t tabel dari nilai n-1 sebesar 18-1,
sehingga diperoleh t tabel sebesar 17 dengan nilai signifikansi 0,05
maka nilai t tabel sebesar 1,740 berdasarkan pada tabel IV.7. Hasil uji
t terhadap model regresi menggunakan SPSS versi 13.0 dijadikan pada
table berikut ini:
Tabel IV.7
Hasil Koefisien Regresi Ganda
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std.
Error Beta t Sig. Toleranc
e VIF (Constant) -
3864.455
1139.557 -3.391 .005
X1 Produksi Karet di Indonesia 1.350 .358 .391 3.770 .002 .881 1.135
X2 Konsumsi Karet di Indonesia .000 .000 .301 2.821 .014 .832 1.202
X3 Harga karet Internasional 5.884 1.068 1.394 5.510 .000 .148 3.758
1
X4 Nilai Kurs (Rp /US $) .105 .042 .654 2.493 .027 .138 2.253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Sumber:Hasil Olahan Data Skunderr, 2009 Berdasarkan pada persamaan rumus regresi ganda maka hasil regresi
ganda
Y= (-3864,455) + 1,350 X1 + 0,000 X2 + 5,884 X3 + 0,105 X4
Dimana :
Y = Volume ekspor karet
x1 = Produksi karet di Indonesia
x2 = Konsumsi karet di Indonesia
x3 = Harga karet internasional
x4 = Nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam Rp/ US $
Hasil uji t pada table diatas akan dijelasakan untuk masing masing variabel
berikut:
1) Produksi karet (X1)
Hasil analisis uji t untuk variabel prodiksi karet nilai t hitung 3,770
dengan signifikansi sebesar 0,002 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien
regresi) sebesar 1,350. Nilai koefisien regresi sebesar 1,350 berarti
setiap produksi karet meningkat 1 satuan maka ekspor karet akan
meningkat sebesar 1,350. Karena nilai t hitung 3,770 > t tabel 1,740
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel
produksi ekspor karet berpengaruh positif secara individual terhadap
volume ekspor karet. Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang menyatakan bahwa produksi karet dalam negeri berpengaruh
positif secara indifidual terhadap volume ekspor karet.
2) Konsumsi karet (X2)
Hasil analisis uji t untuk variabel konsumsi karet nilai t hitung
2,821 dengan signifikansi sebesar 0,014 dengan t tabel 1,740, dan B
(koefisien regresi) sebesar 0,000. Nilai koefisien regresi sebesar
0,000 berarti setiap konsumsi karet meningkat 1 satuan maka ekspor
karet akan meningkat sebesar 0,000. Karena nilai t hitung 2,821 > t tabel
1,740 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel
konsumsi ekspor karet berpengaruh positif secara individual terhadap
volume ekspor karet. Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian
yang menyatakan bahwa konsumsi karet dalam negeri berpengaruh
positif secara indifidual terhadap volume ekspor karet.
3) Harga karet internasional (X3)
Hasil analisis uji t untuk variabel harga karet internasional nilai t
hitung 5,510 dengan signifikansi sebesar 0,000 dengan t tabel 1,740, dan
B (koefisien regresi) sebesar 5,884. Nilai koefisien regresi sebesar
5,884 berarti setiap harga karet internasional meningkat 1 satuan
maka ekspor karet akan meningkat sebesar 5,884. Karena nilai t hitung
5,510 > t tabel 1,740 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
bahwa variabel harga karet internasional berpengaruh positif secara
individual terhadap volume ekspor karet. Hasil uji t ini mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa harga karet internasional
berpengaruh positif secara indifidual terhadap volume ekspor karet.
4) Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (X4)
Hasil analisis uji t untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat nilai t hitung 2,493 dengan signifikansi sebesar 0,027
dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien regresi) sebesar 0,105. Nilai
koefisien regresi sebesar 0,105 berarti setiap nilai tukar rupiah
terhadap dolar As meningkat 1 satuan maka ekspor karet akan
meningkat sebesar 0,105. Karena nilai t hitung 2,493 > t tabel 1,740
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh positif
secara individual terhadap volume ekspor karet. Hasil uji t ini
mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh positif secara
indifidual terhadap volume ekspor karet.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen
berpengaruh secara stimultan terhadap variabel dependen. Apabila
nilai signifikansi F hitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga semua variabel independen secara stimultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya jika nilai
signifikansi F hitung < F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji F terhadap model
regresi mempergunakan SPSS versi 13.0, disajikan pada model berikut
ini:
Tabel IV.8 Hasil uji F hitung
ANOVAb
Model Sum of squareres
df Means Square F Sig.
1Regression Residual Total
4735421.621 665082.379 5400504.000
.413 17
1183855.405 51160.183
23.140 .000a
Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder, 2009
a.Predictor Constant), X4 Nilai tukar (Rp/US $), X1 produksi karet di indonesia, X2 konsumsi karet di indonesia, X3 harga karet internasional. b. Depent Variable: Y Volume ekspor karet
Berdasarkan pada tabel diatas terlihat bahwa hasil analisis
diperoleh hasil F hitung sebesar 23,140 dengan signifikansi 0,000.
Karena nilai F hitung 23,140 > F tabel 2,965, maka ho ditolak. Hal ini
berarti bahwa variabel produksi karet, konsumsi karet, harga karet
internasional dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap variabel
volume ekspor karet.
c. Koefisien determinasi (uji R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu alat untuk
mengukur besarnya persentase pengaruh semua variabel independent
terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinan berkisar
antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien
determinan suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh
semua variabel independent terhadap variabel dependen. Sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin
besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
Tabel IV.9
Hasil Uji Koefisien determinasi R2
Model R R Square Adjust R
Square Std.Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .936a .877 .839 226.18617 2.057
Sumber:Hasil Olahan Data Sekunder, 2009 a.Predictor Constant), X4 Nilai tukar (Rp/US $), X1 produksi karet di indonesia, X2 konsumsi karet di indonesia, X3 harga karet internasional. b. Depent Variable: Y Volume ekspor karet
Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R square sebesar
87,7 .Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel produksi karet,
konsumsi karet,harga karet internasional dan nilai tukar adalah sebesar
87,7 %, dan sisanya 12,3 % dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini, misalnya, terjadinya bencana alam,
pembalakan liar, semakin sempitnya lahan penanaman karet.
B. Pembahasan 1. Perkembangan Volume Ekspor Karet di Indonesia Tahun 1990-2007
Ekspor Karet merupakan salah satu sumber pendapatan negara,
sejak tahun 1990, usaha pemerintah untuk meningkatkan ekspor karet
menunjukan peningkatan bagi pendapatan nasional. Pertumbuhan ekspor
karet Indonesia tahun 1990-2007 adalah sekitar 17,96%. Pertumbuhan
ekspor karet Indonesia cenderung stabil, Hal ini disebabkan terjadi
peningkatan areal perkebunan karet yang menggunakan klon unggul yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
produktifitasnya cukup tinggi sedangkan volume ekspornya berfluktuatif
karena terkait dengan harga ekspor karet.
Secara umum perkembangan ekspor karet pada tahun 1990-2007
dapat di jelaskan menjadi dua periode, periode pertama pada tahun 1990-
1997 volume ekspor karet diatas dua ribu ton . Sementara pada periode
kedua dari tahun 1998-2007 volume ekspor karet dibawah dua ribu ton.
Secara lengkap data perkembangan volume ekspor karet di
indonesia dalam kurun waktu tahun 1990-2007 mengalami fluktuasi dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.10. Volume ekspor karet
Sumber: Dep perkebunan,FAO,Bank Indonesia, 2007(diolah).
Deperindag,2007, Biro Pusat Statistk, 2007
Tahun Volume ekspor karet (ribu ton)
1990 2.580 1991 2.780 1992 2.410 1993 2.780 1994 2.540 1995 2.820 1996 1.404 1997 2.870 1998 1.379 1999 1.495 2000 1.741 2001 1.552 2002 1.497 2003 1.581 2004 1.660 2005 1.874 2006 2.023 2007 1.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan pada uraian di atas maka ketegasan pemerintah
sangat diperlukan agar volume ekspor karet dapat ditingkatkan dengan
membuat kebijakan, misalnya meningkatkan daya saing industri nasional
secara umum dan industri perkaretan agar dapat bersaing dengan industri
perkaretan negara lain dan menjaga kestabilan harga komoditas
perkaretan Nasional.
2. Pengaruh Produksi Karet dalam Negeri Terhadap Volume Ekspor Karet di Indonesia Tahun 1990 – 2007
Hipotesis pertama menyatakan bahwa produksi karet dalam negeri
berpengaruh terhadap volume ekspor karet di Indonesia tahun 1990-2007.
Dalam hipotesis di atas dinyatakan bahwa pada saat produksi karet dalam
negeri tinggi maka akan mendorong ekspor karet.
Hasil analisis uji t untuk variabel prodiksi karet nilai t hitung 3.770
dengan signifikansi sebesar 0.002 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien
regresi) sebesar 1,350. Nilai koefisien regresi sebesar 1,350 berarti setiap
produksi karet meningkat 1 satuan maka ekspor karet akan meningkat
sebesar 1,350. Karena nilait hitung 3.770 > t tabel 1.740 maka Ho ditolak dan
Ha diterima . Hal ini berarti bahwa variabel produksi ekspor karet
berpengaruh signifikan secara individual terhadap volume ekspor karet.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa produksi karet dalam negeri berpengaruh secara indifidual terhadap
volume ekspor karet di indonesia tahun 1990-2007. Artinya ada pengaruh
positif antara produksi karet dalam negeri dengan ekspor karet di
Indonesia. Dalam kenyataannya yang terjadi adalah hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan pada saat produksi karet di
dalam negeri meningkat maka ekspor karet mengalami peningkatan, hal ini
dapat terlihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.11 Volume ekspor karet,Produksi Karet Indonesia
Sumber: Dep perkebunan,FAO,Bank Indonesia, 2007(diolah). Deperindag,2007
Berdasarkan pada data di atas volum ekspor cenderung
mengalami kenaikan pada saat produksi karet di dalam negeri
mengalami kenaikan, hal ini dapat terlihat pada tahun 1995
produksi karet dalam negeri sebesar 1.780 ribu ton, volume
ekspor karet sebesar 2.820 ribu ton.
Tahun Volume ekspor karet
(ribu ton)
Produksi (ribuTon)
1990 2.580 1.904 1991 2.780 1.941 1992 2.410 1.817 1993 2.780 1.720 1994 2.540 1.520 1995 2.820 1.780 1996 1.404 1.604 1997 2.870 1.553 1998 1.379 1.662 1999 1.495 1.604 2000 1.741 1.611 2001 1.552 1.607 2002 1.497 1.551 2003 1.581 1.539 2004 1.660 1.655 2005 1.874 1.771 2006 2.023 1.923 2007 1.608 2.075
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Antara konsumsi dan produksi karet dunia semakin
menunjukkan adanya defisit produksi, sehingga menjadi potensi
bagi Indonesia untuk pengembangan budidaya karet di masa
yang akan datang. Dan secara lengkap produsen terbesar karet di
dunia antara lain:
Tabel IV.12 Produksi karet dunia
Karet merupakan komoditas ekspor yang mampu
memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa
Indonesia, ekspor karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus
menunjukkan adanya peningkatan dari 788.292 ton pada tahun
1975 meningkat menjadi 987.771 ton pada tahun 1985 dan
menjadi 1.324.295 ton pada tahun 1995. Menurut International
Rubber Study Group (IRSG) yang diperoleh dari Gabungan
Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), konsumsi karet alam
dunia selalu mengalami kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2004
konsumsi karet alam dunia mencapai 8,23 juta ton sedangkan
produksi dunia sekitar 8,475 juta ton per tahun. Angka tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2000, dimana
konsumsi dunia sebanyak 7,31 juta ton dengan produksi
sebanyak 6,74 juta ton.
3. Pengaruh konsumsi karet Terhadap Volume Ekspor karet di Indonesia Tahun 1990 – 2007
Hipotesis kedua menyatakan bahwa konsumsi karet berpengaruh
terhadap volume ekspor karet di Indonesia tahun 1900-2007. Dalam
kenyataannya yang terjadi adalah semakin banyak konsumsi karet di
Indonesia maka volume ekspor karet juga mengalami peningkatan, dan
sebaliknya semakin sedikit konsumsi karet di Indonesia maka volume
ekspor karet di Indonesia akan mengalami penurunan.
Hasil analisis uji t untuk variabel konsumsi karet nilai t hitung 2.821
dengan signifikansi sebesar 0.014 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien
regresi) sebesar 0,000. Nilai koefisien regresi sebesar 0,000 berarti setiap
Konsumsi karet meningkat 1 satuan maka ekspor karet tetap (tidak ada
perubahan). Karena nilai t hitung 2.821 > t tabel 1.740 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel konsumsi ekspor karet
berpengaruh signifikan secara individual terhadap volume ekspor karet.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa konsumsi karet dalam negeri berpengaruh terhadap volume ekspor
karet di indonesia tahun 1990-2007. Artinya ada pengaruh positif antara
konsumsi karet dalam negeri dengan volume ekspor karet. Karena pada
saat konsumsi karet dalam negeri meningkat ekspor karet juga meningkat
Hal tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
konsumsi karet dalam negeri meningkat maka ekspornya akan berkurang,
karena barang yang seharusnya diekspor digunakan untuk memenuhi
konsumsi dalam negeri. Adanya pertentangan tersebut dikarenakan ada
faktor lain yang mempengaruhi yaitu jumlah produksi pada saat konsumsi
dalam negeri tinggi, jumlah produksi karet juga tinggi sehingga tetap dapat
melakukan ekspor.
Berdasarkan pada data di bawah ini, semakin banyak dan sedikit hasil
panen karet di Indonesia maka akan mempengaruhi volume ekspor karet di
Indonesia.
Tabel IV.13 Data
Volume ekspor karet, Konsumsi Karet
Sumber: Dep perkebunan,FAO,Bank Indonesia, 2007(diolah). Deperindag,2007
Dari data diatas dapat dilihat, bahwa konsumsi karet
berpengaruh terhadap ekspor karet. Banyaknya jumlah permintaan
Tahun Volume ekspor karet (ribu
ton)
Konsumsi(1000 Ton)
1990 2.580 1.430.510 1991 2.780 1.570.350 1992 2.410 1.610.120 1993 2.780 1.510.621 1994 2.540 1.620.001 1995 2.820 1.780.250 1996 1.404 1.650.540 1997 2.870 1.558.196 1998 1.379 1.673.929 1999 1.495 1.620.465 2000 1.741 1.608.620 2001 1.552 1.540.000 2002 1.497 1.548.522 2003 1.581 1.537.497 2004 1.660 1.653.472 2005 1.874 1.769.446 2006 2.023 1.921.419 2007 1.608 1.467.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
atau konsumsi masyarakat terhadap karet mempengaruhi besar
kecilnya volume ekspor karet. Namun, apabila konsumsi karet di
dalam negeri tinggi, hal tersebut tidak mengurangi minat produsen
untuk tetap mengekspor karet. Hal tersebut dikarenakan ada faktor
lain yang mendorong pemerintah atau produsen karet untuk tetap
mengekspor karet walaupun konsumsi karet didalam negeri tinggi.
Tabel IV.14 Ekspor Karet Menurut Negara Tujuan Utama
Tahun 1998 – 2003 (000 M. Ton)
Sumber : BPS, Statistik Indonesia 1998-1999.
pertumbuhan industri Cina yang sangat mengesankan
terutama industri otomotif dan perkapalan membuat negara ini
membutuhkan komoditas karet dalam jumlah yang besar, sehingga
diperkirakan dalam 10 tahun mendatang China merupakan
konsumen terbesar karet dunia. Demikian juga dengan Amerika
Serikat yang sebelumnya menjadi konsumen terbesar di dunia,
tahun 2004 mengimpor 1,597 juta ton, tahun 2005 memerlukan
Negara Tahun 1995 Share
(%) 2000 Share
(%) 2004 Share
(%) China 780 13 1.080 15 1.630 20 USA 1.004 17 1.195 16 1.144 14 Jepang 692 12 752 10 822 10
India 517 9 638 9 747 9 Malaysia 328 6 364 5 416 5 Korea 300 5 332 5 348 4 Thailand 153 3 243 3 301 4 Brasil 155 3 227 3 384 5 Prancis 176 3 270 4 236 3 Jerman 212 4 250 3 209 3 Lainnya 1.674 28 196 3 2.662 32 Total 5990 103% 7.310 76% 8.230 109%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1,635 juta ton. Dengan data tersebut maka Indonesia berpotensi
meningkatkan ekspor karet sampai dapat merebut pasar di negara
Asia maupun Amerika yang diperkirakan sampai tahun 2020 akan
terus mengalami pertumbuhan.
4. Pengaruh harga karet Internasional Terhadap Volume Ekspor Karet di Indonesia Tahun 1900 – 2007
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa harga karet
internasional berpengaruh terhadap volume ekspor karet di
Indonesia tahun 1900-2007. Dalam kenyataanya harga karet
internasional berpengaruh terhadap volume ekspor karet.
Hasil analisis uji t untuk variabel harga karet internasional
nilai t hitung 5,510 dengan signifikansi sebesar 0,000 dengan t tabel
1,740, dan B (koefisien regresi) sebesar 5,884. Nilai koefisien
regresi sebesar 5,884 berarti setiap harga karet internasional
meningkat 1 satuan maka ekspor karet akan meningkat sebesar
5,884. Karena nilai t hitung 5,510 > t tabel 1,740 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel harga karet
internasional berpengaruh signifikan secara individual terhadap
volume ekspor karet.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa harga karet internasional berpengaruh terhadap
volume ekspor karet 1990-2007. artinya ada pengaruh positif
antara harga karet internasional dengan volume ekspor karet 1990-
2007. Dalam kenyataannya yang terjadi adalah pada saat harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
karet internasional tinggi maka ekspor mengalami peningkatan.
Dengan kata lain hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori, yang
menyatakan apabila harga karet Internasional tinggi, maka
ekspornya juga tinggi. hal ini dapat terlihat di dalam tabel beikut
ini:
Tabel IV.15 Volume ekspor Karet, Harga Karet Internasional
Sumber: Dep perkebunan,FAO,Bank Indonesia, 2007(diolah). Deperindag,2007
Berdasarkan pada data di atas volume ekspor karet
mengalami kenaikan pada saat harga karet internasional mengalami
kenaikan, hal ini dapat terlihat pada tahun 1995 nilai harga karet
internasional sebesar 5,30 US$/ton, volume ekspor karet sebesar
2.820 ribu ton. Hal ini dapat terjadi, karena rupiah terdepresiasi
sehingga akan mendorong para eksportir karena harga karet di
Tahun Volume ekspor karet
(ribu ton)
Harga karet Internasional
(US$/Ton) 1990 2.580 5,60 1991 2.780 5,75 1992 2.410 5,40 1993 2.780 5,43 1994 2.540 4,81 1995 2.820 5,30 1996 1.404 5,33 1997 2.870 2,91 1998 1.379 2,87 1999 1.495 3,05 2000 1.741 3,10 2001 1.552 3,17 2002 1.497 3,27 2003 1.581 3,18 2004 1.660 2,31 2005 1.874 2,21 2006 2.023 2,30 2007 1.608 2,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dalam negeri akan lebih murah jika dibeli oleh luar negeri dengan
mata uang asing, misalnya dalam dolar Amerika Serikat. Dengan
mahalnya harga karet di luar negeri maka akan meningkatkan
pendapatan negara yang melakukan ekspor berupa devisa.
Berdasarkan data diatas, pada tahun 1990 volume ekspor
karet sebesar 2.580 ribu ton, dan harga karet Internasional 5,60
US$/ ton. Pada tahun 2007 volume ekspor karet mengalami
penurunan sebesar 1.608 ribu per ton dengan harga karet
internasional sebesar 2,06 US$ /ton. Berdasarkan data diatas dari
hasil penelitian, fluktuasi harga karet internasional mempengaruhi
besarnya volume ekspor karet yang dilakukan oleh perusahaan
pengespor bersama dengan pemerintah, baik dalam harga karet
internasional tinggi maupun pada saat harga karet internasional
rendah. Ekspor karet merupakan kebijakan yang harus diambil oleh
pemerintah karena antara tingkat produksi karet di luar negeri tidak
sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakat luar negeri.
Menurunnya harga karet alam mulai terjadi sejak terjadinya
krisis moneter pada bulan Juli 1997, dimana pada saat itu nilai
mata uang negara produsen karet alam (seperti Thailand, Malaysia
dan Indonesia) telah terdepresiasi dengan nilai mata uang US
dollar. Pada mulanya, akibat terpuruknya nilai rupiah terhadap US
dollar sampai 10 kali lipat (300-400%) dibandingkan dengan
depresiasi negara-negara produsen karet utama lainnya, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Thailand dan Malaysia (30-40%). Saat itu, pembeli luar negeri
mengalihkan perhatiannya kepada Indonesia yang masih bisa
menjual karet alam dengan harga "lebih murah" karena perbedaan
tingkat keterpurukan nilai mata uang tersebut.
Organisasi Karet Alam Internasional atau International
Natural Rubber Organization (INRO), yang saat itu diharapkan
dapat mengatasi terus terpuruknya harga karet alam di pasaran
internasional, ternyata tidak membawakan hasil, dan bahkan harga
semakin merosot. Dalam upaya mengatasi merosotnya harga karet
Internasional, Pemerintah Thailand, Indonesia dan Malaysia telah
sepakat mendirikan perusahaan patungan karet alam bernama
"International Rubber Consortium Limited (IRCO)". IRCO
merupakan upaya menjaga stabilitas harga karet Internasional dan
mewujudkan perdagangan karet Internasional yang adil.
Tiga negara anggota konsorsium karet internasional,
International Rubber Consortium Limited (IRCO), melobi Vietnam
untuk ikut bergabung dan memperkuat posisi IRCO sebagai
pengendali harga karet alam Internasional. Dengan masuknya
Vietnam, IRCO akan meningkatkan penguasaan produksi karet
dunia dari 75 % menjadi 80 %. IRCO adalah gabungan negara
produsen karet yang dibentuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand
pada tahun 2001. Awalnya IRCO didirikan untuk menyangga harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
karet dunia yang ketika itu terjun bebas hingga US$ 50 sen per
kilogram.
5. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Karet di Indonesia Tahun 1990 – 2000
Hipotesis keempat menyatakan bahwa nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh terhadap volume
ekspor karet di Indonesia tahun 1900-2007. Dalam hipotesis di atas
dinyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat tahun 1900-2007, mempengaruhi ekspor karet. Dalam
kenyataanya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
berpengaruh terhadap ekspor karet di Indonesia.
Hasil analisis uji t untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat nilai t hitung 2,493 dengan signifikansi
sebesar 0,027 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien regresi) sebesar
0,105. Nilai koefisien regresi sebesar 0,105 berarti setiap nilai
tukar rupiah terhadap dolar As meningkat 1 satuan maka ekspor
karet akan meningkat sebesar 0,105. Karena nilai t hitung 2,493 > t
tabel 1,740 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
variabel nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
berpengaruh signifikan secara individual terhadap volume ekspor
karet.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Serikat berpengaruh secara indifidual terhadap volume ekspor karet
tahun 1990-2007. Artinya ada pengaruh positif antara nilai tukar
rupih terhadap dolar Amerika Serikat dengan ekspor karet di
Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan
apabila nilai rupiah terdepresiasi maka akan meningkatkan volume
ekspor.
Hal ini dapat terjadi karena campur tangan pemerintah di
dalam penentuan nilai kurs, di mana pemerintah dan bank sentral
dapat menetapkan kebijakan nilai tukar yang sesuai kebutuhan
pasar. Misalnya, penerapan kebijakan nilai tukar mengambang
pada saat depresiasi (penurunan harga dalam valuta domestik dari
valuta luar negeri sesuai dengan mekanisme pasar). Pada saat
depresiasi (penurunan harga dalam valuta domestik dari valuta luar
negeri) maka akan menyebabkan volume ekspor naik dan
menurunkan impor, hal ini dapat terjadi karena harga karet di
dalam negeri menjadi lebih murah bila dibeli oleh pihak luar negeri
dengan mata uang asing, misalnya; volume karet di dalam negeri
Rp9.800,00 per ton dan volume karet di luar negeri Rp13.000,00
per ton, maka akan menaikan ekspor karet di dalam negeri, hal ini
dapat terjadi karena produsen karet lebih memilih mengekspor ke
luar negeri karena akan mendapatkan devisa yang lebih tinggi
dibandingkan dengan melakukan impor. Berdasarkan pada uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
di atas, maka depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat mempengaruhi ekspor karet.
Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini;
Tabel IV. 16
Volume Ekspor karet Terhadap Nilai Tukar US Dolar
Sumber: Dep perkebunann,FAO,Bank Indonesia, 2007(diolah). Deperindag,2007
Berdasarkan pada data di atas, dapat digambarkan bahwa
pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar mempengaruhi ekspor
karet, misalnya pada tahun 1990, volume ekspor karet sebesar
2.580 ton, dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar sebesar 1.901,
sedangkan pada tahun 1998, volume ekspor sebesar 1.379 ton,
dengan nilai tukar terhadap dolar Rp 8.025. Dimana pada saat nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tinggi, maka produsen
Tahun Volume ekspor karet
(ribu ton)
Nilai Tukar rupiah
Terhadap Dollar AS
1990 2.580 1.901 1991 2.780 1.922 1992 2.410 2.062 1993 2.780 2.200 1994 2.540 2.110 1995 2.820 2.300 1996 1.404 2.383 1997 2.870 4.650 1998 1.379 8.025 1999 1.495 7.700 2000 1.741 9.595 2001 1.552 10.400 2002 1.497 8.950 2003 1.581 8.465 2004 1.660 9.290 2005 1.874 9.900 2006 2.023 9.020 2007 1.608 9.419
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
karet atau pemerintah mengekspor karet dalam jumlah yang
banyak. Hal ini pemerintah akan mendapatkan devisa yang lebih
banyak dibandingkan menjual karet di dalam negeri
Pemerintah bersama dengan Bank Sentral, hendaknya
dapat menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat dengan cara menjaga tingkat inflasi, kondisi sosial dan
politik di suatu negara, agar volume ekspor karet dapat meningkat
dan disatu sisi juga tidak menjadi beban pemerintah yang masih
mengimpor komoditi dari luar negeri. Serta Pemerintah diharapkan
untuk selalu menjaga fluktuasi nilai tukar, mengingat dampak dari
perubahan nilai tukar tersebut berpengaruh terhadap permintaan
karet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan pada
bab terdahulu, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengujian secara serentak antara variabel independen dengan
variabel dependen bahwa produksi karet dalam negeri (X1), konsumsi karet
dalam negeri (X2), harga karet internasional (X3) dan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat (X4) ternyata 87.7 % secara bersama-sama
mempengaruhi ekspor karet, dan 12,3 % dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Dari analisis data produksi karet dalam negeri secara individual menunjukkan
hasil analisis uji t untuk variable produksi karet dalam negeri nilai nilai t hitung
3,770 dengan signifikansi sebesar 0,002 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien
regresi) sebesar 1,350. Nilai koefisien regresi sebesar 1,350 berarti setiap
produksi karet meningkat 1 satuan maka ekspor karet akan meningkat
sebesar 1,350. Karena nilai t hitung 3,770 > t tabel 1,740 maka Ho ditolak dan Ha
diterima . Berarti bahwa variabel produksi ekspor karet berpengaruh positif
secara individual terhadap volume ekspor karet. Pada saat produksi karet
dalam negeri meningkat, maka volume ekspor karet meningkat
3. Dari analisis data konsumsi karet dalam negeri secara individual menunjukkan
hasil analisis uji t untuk variable produksi karet dalam negeri nilai nilai t hitung
2,821 dengan signifikansi sebesar 0,014 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien
regresi) sebesar 0,000. Nilai koefisien regresi sebesar 0,000 berarti setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
konsumsi karet meningkat 1 satuan maka ekspor karet tetap (tidak ada
perubahan). Karena nilai t hitung 2,821 > t tabel 1.740 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Berarti bahwa variabel konsumsi ekspor karet berpengaruh positif
secara individual terhadap volume ekspor karet. Pada saat konsumsi karet
dalam negeri meningkat, maka volume ekspor karet meningkat
4. Dari analisis data harga karet internasional secara individual menunjukkan
hasil analisis uji t untuk variabel harga karet internasional nilai t hitung 5,510
dengan signifikansi sebesar 0,000 dengan t tabel 1,740, dan B (koefisien
regresi) sebesar 5,884. Nilai koefisien regresi sebesar 5,884 berarti setiap
harga karet internasional meningkat 1 satuan maka ekspor karet akan
meningkat sebesar 5,884. Karena nilai t hitung 5,510 > t tabel 1,740 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa variabel harga karet internasional
berpengaruh positif secara individual terhadap volume ekspor karet. Pada saat
harga karet internasional meningkat, maka volume ekspor karet meningkat
5. Dari analisis data nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat nilai t
hitung 2,493 dengan signifikansi sebesar 0,027 dengan t tabel 1,740, dan B
(koefisien regresi) sebesar 0,105. Nilai koefisien regresi sebesar 0,105 berarti
setiap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS meningkat 1 satuan maka ekspor
karet akan meningkat sebesar 0,105. Karena nilai t hitung 2,493 > t tabel 1,740
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa variabel nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh positif secara individual terhadap
volume ekspor karet. Pada saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat terdeperesiasi, maka volume ekspor karet meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Saran
Ekspor karet merupakan salah satu sumber devisa negara, karena Indonesia
memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, khusunya dari sektor
pertanian, maka hal yang perlu diperhatikan oleh negara adalah:
1. Pemerintah hendaknya bisa meningkatkan jumlah produksi karet agar ekspor
karet di Indonesia terus meningkat dengan cara meningkatkan areal
perkebunan karet, sehingga dari ekspor karet tersebut negara mendapatkan
pendapatan Negara berupa devisa.
2. Pemerintah hendaknya mengambil peran dalam pengendalian harga karet
Internasional lebih aktif di IRCO (International Rubber Consortium Limited)
untuk pengendalian harga karet Internasional.
3. Pemerintah bersama dengan Bank Sentral, hendaknya dapat menstabilkan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dengan cara menjaga tingkat
inflasi, kondisi sosial dan politik di Indonesia, agar volume ekspor karet dapat
meningkat , serta jangan sampai nilai rupiah terapresiasi terlalu tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairil. 2006. Perkembangan pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia.(http://www.ipard.com). 11 September 2008.
Basri, Faisal H., 2002, Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan Bagi
Kebangkitan Ekonomi Indonesia. Jakarta : Erlangga. Collins. 1994. Kamus lengkap edisi kedua. Jakarta: Erlangga Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Gujarati, Damodar. 1984. Ekonometrika Dasar. Terjemahan. Jakarta : Erlangga. Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro: Edisi Revisi. Yogyakarta. Kanisius Hakim, Abdul.2002. Ekonomi Pembangunan. Edisi Pertama. Ekonisia. Jogjakarta. Hady, Dr. Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional : Teori dan Kebijakan
Perdagangan Internasional, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Hamzirwan.2006. Karet, Jagoan Baru Ekonomi Indonesia. Kompas. Diakses dari www.kompas.com. Tanggal 11 September 2007.
Kompas. 2006. Kinerja Ekspor Capai Rekor. Kompas. Rabu, 02 Agustus 2006 Kompas 5 April 2003, Harga Karet Terus Menguat. Kompas. dari
http://www.kompas.com. Diambil 7 Sebtember 2008. Lindert, Peter H. 1994. Ekonomi Internasional edisi sembilan. Bumi Aksara:
Jakarta.
Muhammad, Firdaus. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara: Jakarta.
Nopirin. 1996. Ekonomi Internasional Edisi 3. Yogyakarta: BPFE. R susila, Wayan.2007. Mempertanyakan Efektivitas Pajak Ekspor dalam
Mempercepat Pengembangan Industri Hilir Perkebunan. (http://www.ipard.com). Tanggal 2 Mei 2007.
Rahadi, Wira (2000), Analisis Ekspor Karet Alam Indonesia ke Amerika Tahun 1971-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1998, Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional. Jogjakarta.
Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. 1997. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumodiningrat, Gunawan. 2002. Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE. Spillane, Dr. James J., 1989, Komoditi Karet:Peranannya Dalam Perekonomian Indonesia. Cetakan Pertama. Jogjakarta : Penerbit Kanisius. Suherman, Rosyidi, 1996, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Tim Penulis Penebar Swadaya, 2004, Karet : Strategi Pemasaran Budidaya dan Pengolahan. Cetakan Sepuluh. Jakarta : Penebar Swadaya. Waluya, Drs. Harry. 1995. Ekonomi Internasional. Jakarta : Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
NPar tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 Produksi Karet di
Indonesia
X2 Konsumsi Karet di
Indonesia
X3 Harga karet
Internasional
X4 Nilai Kurs (Rp
/US $)
Y Ekspor Karet
N 18 18 18 18 18 Mean 1713.1667 1520275.44
44 383.0556 6127.3333 2033.0000Normal
Parameters(a,b) Std. Deviation 163.25053 376159.54437 133.56447 3495.48117 563.6281
6Absolute .179 .302 .218 .247 .198Positive .179 .143 .218 .247 .198
Most Extreme Differences
Negative -.118 -.302 -.186 -.229 -.149Kolmogorov-Smirnov Z .758 1.281 .926 1.047 .839 Asymp. Sig. (2-tailed) .613 .075 .358 .223 .482
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Heteroscedasticity
(Error Term) Correlation Coefficient -.102Sig. (2-tailed) .687
X1 Produksi Karet di Indonesia
N 18Correlation Coefficient .195Sig. (2-tailed) .438
X2 Konsumsi Karet di Indonesia
N 18Correlation Coefficient -.011Sig. (2-tailed) .964
X3 Harga karet Internasional
N 18Correlation Coefficient .127Sig. (2-tailed) .616
Spearman's rho
X4 Nilai Kurs (Rp /US $)
N 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Regression Standardized Predicted Value210-1-2
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual 2
1
0
-1
-2
Dependent Variable: Ekspor Karet
Scatterplot
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Y Ekspor Karet 2033.0000 563.62816 18 X1 Produksi Karet di Indonesia 1713.1667 163.25053 18 X2 Konsumsi Karet di Indonesia 1520275.44
44 376159.54437 18
X3 Harga karet Internasional 383.0556 133.56447 18 X4 Nilai Kurs (Rp /US $) 6127.3333 3495.48117 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .936(a) .877 .839 226.18617 2.057
a Predictors: (Constant), X4 Nilai Kurs (Rp /US $), X1 Produksi Karet di Indonesia, X2 Konsumsi Karet di Indonesia, X3 Harga karet Internasional b Dependent Variable: Y Ekspor Karet
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 4735421.621 4 1183855.405 23.140 .000(a) Residual 665082.379 13 51160.183
1
Total 5400504.000 17
a Predictors: (Constant), X4 Nilai Kurs (Rp /US $), X1 Produksi Karet di Indonesia, X2 Konsumsi Karet di Indonesia, X3 Harga karet Internasional b Dependent Variable: Y Ekspor Karet
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -3864.455 1139.557 -3.391 .005 X1 Produksi Karet di
Indonesia 1.350 .358 .391 3.770 .002 .881 1.135
X2 Konsumsi Karet di Indonesia .000 .000 .301 2.821 .014 .832 1.202
X3 Harga karet Internasional 5.884 1.068 1.394 5.510 .000 .148 3.758
X4 Nilai Kurs (Rp /US $) .105 .042 .654 2.493 .027 .138 2.253
a Dependent Variable: Y Ekspor Karet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI