plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2015. 7. 27. · rahmat, bimbingan dan kesempatan yang...
TRANSCRIPT
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
FISIKA DISERTAI TINJAUAN GENDER DAN EFEKTIVITAS
PROGRAM REMIDI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN PADA POKOK BAHASAN
GERAK LURUS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Vincentia Apriliani Adityasari
NIM: 091424022
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
FISIKA DIAERTAI TINJAUAN GENDER DAN EFEKTIVITAS
PROGRAM REMIDI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN PADA POKOK BAHASAN
GERAK LURUS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Vincentia Apriliani Adityasari
NIM: 091424022
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“ Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya
Mat 21 : 22 "
Dengan penuh syukur kupersembahkan karyaku
kepada:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu
mendampingi dalam setiap langkah hidupku
Bapak dan Ibu tercinta
Mas Anang, Mbak Kristi, Mbak Dhika, Mas Yafet,
Anabel, dan Zefanya
Terima kasih atas doa, dukungan, perhatian selama
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Vincentia Apriliani Adityasari. 2015. Analisis Kesulitan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan Efektivitas
Program Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 2 Sleman pada Pokok Bahasan Gerak Lurus.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal Fisika yang diberikan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ada
perbedaan kesulitan yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam
menyelesaikan soal fisika. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui
program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
fisika.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sleman. Subyek penelitian ini adalah
siswa siswi kelas X SMA Negeri 2 Sleman sejumlah 62 orang. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September – November 2014.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen non tes dan
instrumen tes tertulis. Penelitian dilakukan melalui empat tahap kegiatan yaitu (1)
observasi, (2) pengadaan pretest, (3) pelaksaan program remidi, (4) pelaksaan
Posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi
gerak lurus. Namun, setelah diadakan program remidi ternyata efektif membantu
siswa mengatasi kesulitan mereka untuk memahami materi gerak lurus. Secara
kualitatif, hal ini dilihat dari meningkatnya prosentase skor tercapai siswa pada
tiap konsep. Selain itu, perhitungan secara kuantitatif terhadap perbandingan hasil
pretest dan posttest siswa menunjukkan hasil yang signifikan.
Hasil penelitian juga menunjukan ada perbedaan prosentase kesulitan pada siswa
laki-laki dan siswa perempuan. Pada soal pretest, jenis kesulitan pada konsep
yang dialami antara siswa laki-laki dan siswa perempuan sama tetapi prosentase
kesulitan berbeda. Sedangkan, pada soal posttest, jenis kesulitan pada konsep dan
prosentase kesulitan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Vincentia Apriliani Adityasari. 2015. Analysis On Students’ Obstacles In
Completing Physics Tasks By Reviewing The Gender and The Effectiveness of
Remedial Program UsingDiscussion Method On The Tenth Grade Students Of
SMA Negeri 2 Sleman For Rectilinear Motion Topics.
Physics Education Study Program. Mathematics and Sciences Major. Faculty
of Teacher and Training Education. Sanata Dharma University.
The research aimed at discovering students obstacles in completing physics tasks
given. This research also aimed at discovering the existing obstacles differences
experienced by female and male students in completing physics tasks.
Furthermore, the research also aimed at discovering that remedial programs could
improve students obstacles in completing physics tasks.
This research was conducted in SMA Negeri 2 Sleman. The subjects of the
research were sixty two tenth graders of SMA Negeri 2 Sleman. The research was
conducted during September until November 2014.
The instruments used in the research were non-test instruments and written test
instruments. The research was conducted in four phases activities e.g. (1)
observation, (2) preliminary test, (3) remedial program implementation, and (4)
post-test implementation.
The research results indicated that the students experienced obstacles in rectilinear
motion materials. However, after the remedial program was implemented, it was
effective to assist students to overcome the obstacles in comprehending rectilinear
motion materials. In qualitative, this could be seen from increasing percentages of
the scores achieved by the students in each concept. Moreover, the quantitative
formulation toward the comparation of preliminary test results and post-test
results indicated significant results.
The research results also indicated that there is a difference on the percentage of
difficulty between male and female students. In the pretest, the difficulty on the
concept which was experienced by the female students was the constant but the
percentage of difficulty was different. While, in the post-test, the difficulty on the
concept and the percentage of difficulty between male and female students was
different.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat,
rahmat, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisis Kesulitan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan Efektivitas Program
Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Sleman Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus”. Penulis menyadari bahwa dalam
proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat dukungan,
doa, semangat dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Domi Severinus,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar, tekun, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan yang membangun
dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
5. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam melancarkan perijinan surat ke sekolah.
7. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPEDA ) Sleman
yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA
Negeri 2 Sleman.
8. Bapak Drs. Dahari selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sleman beserta
guru-guru yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk
melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi.
9. Ibu Dra Sri Maesarini Kn dan ibu Tri Susi Astuti S.Pd. selaku guru fisika
kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 2 Sleman yang telah
memberikan dukungan, bantuan dan masukan dalam penelitian.
10. Siswa kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2 yang telah berpartisipasi dalam
pelaksanaan penelitian.
11. Kedua Orang Tua saya tercinta Bapak Antonius Purwanto dan Ibu Caecilia
Suharti yang selalu memberikan dukungan materi maupun moril serta
doa, kasih sayang, kesabaran, dan bimbingan selama ini.
12. Kakak-kakak ku tersayang, Mas Anang, Mbak Kristi, Mbak Dhika, dan
Mas Yafet serta untuk kedua ponakan ku, Annabel dan Zefanya.
Terimakasih untuk semangat dan motivasinya.
13. Mas Dionisius Sapto Purnomo yang telah memotivasi saya untuk masuk
perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma, Program Studi Pendidikan
Fisika.
14. Mbak Kristina Andang Wijayanti, terimakasih untuk waktu luangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
15. Teman- teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2009.
16. Sahabat-sahabat MWOC ( Monce, Andrea, Sita, Dephok, dan Ana ) yang
telah memberikan dukungan dan motivasi.
17. Teman-teman dan keluarga dari Suporter BCS ( TS Squad dan BW 76 )
dan Slemania ( Slemania Squadra ) yang telah memberikan motivasi untuk
selalu berjuang dan pantang menyerah.
18. AB 6251 FY yang selalu menemani perjalanan ke berbagai tempat.
19. Semua pihak yang tidak penulis sebut satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... v
ABSTRAK............................................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................ vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 7
A. Penyelesaian Soal Fisika ............................................................... 7
B. Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Fisika ................................... 10
C. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Program Remidi ....................................................................... 12
1. Dasar-Dasar Pengajaran Remidi ........................................... 13
E. Pengertian Gender ....................................................................... 14
1. Perbedaan Siswa Laki-Laki dan Perempuan ............................. 15
F. Gerak Lurus ............................................................................... 16
1. Jarak dan Perpindahan ........................................................... 16
2. Kecepatan dan Kelajuan ........................................................ 20
3. Percepatan ............................................................................ 21
4. Gerak Lurus Beraturan ......................................................... 21
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan ............................................. 22
6. Gerak Vertikal ...................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 24
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 24
C. Subyek Penelitian ...................................................................... 25
D. Desain Penelitian ....................................................................... 25
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 28
1. Instrumen Untuk Memperoleh Data ....................................... 28
2. Instrumen Untuk Proses Pembelajaran ................................... 36
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36
1. Observasi ....................................................................... 36
2. Pretest ............................................................................ 37
3. Posttest .......................................................................... 37
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 37
1. Analisis Lembar Observasi ................................................... 37
2. Analisis Data Pretest ............................................................ 38
3. Analisis Data Posttest .......................................................... 39
4. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest ............................. 41
5. Analisis Uji T ..................................................................... 41
6. Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Gender ........................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ 43
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................. 43
1. Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian ................................ 43
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................... 45
B. Data Penelitian .......................................................................... 46
1. Lembar Observasi ................................................................ 46
2. Data Pretest ......................................................................... 50
3. Data Posttest ....................................................................... 53
C. Analisis Data dan Pembahasan .................................................... 56
1. Analisis Berdasarkan Lembar Observasi ................................. 56
2. Analisis Data Pretest ............................................................. 58
a. Analisis Data Pretest BerdasarkanTiap-Tiap Konsep ........... 58
b. Analisis Data Pretest Berdasarkan Jenis Kesalahan ............. 64
c. Penentuan Konsep Yang Diremidi .................................... 66
d. Pelaksanaan Treatment .................................................... 67
3. Analisis Data Posttest ........................................................... 69
a. Analisis Data Posttest BerdasarkanTiap-Tiap Konsep ........ 69
b. Analisis Data Posttest Berdasarkan Jenis Kesalahan .......... 77
4. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest ............................ 78
5. Analisis Uji T ..................................................................... 89
6. Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Gender ....................... 91
a. Analisis Kesulitan Siswa Pada Tiap Konsep
Berdasarkan Gender ...................................................... 91
b. Analisis Kesulitan Siswa Pada Jenis Kesalahan
Berdasarkan Gender ...................................................... 95
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 101
A. Kesimpulan ...................................................................... 101
B. Saran ............................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 103
LAMPIRAN ............................................................................................ 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi – kisi soal pretest dan posttest ....................................... 29
Tabel 3.2. Pemberian skor soal pretest ................................................. 38
Tabel 3.3. Pemberian skor soal posttest ................................................ 39
Tabel 4.1 Nilai siswa pada saat pretest .................................................. 50
Tabel 4.2 Nilai siswa pada saat posttest ................................................ 53
Tabel 4.3 Skor maksimal pada soal pretest yang diperoleh siswa
pada tiap konsep ................................................................... 59
Tabel 4.4 Prosentase jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada pretest .... 64
Tabel 4.5 Skor maksimal pada soal posttest yang diperoleh siswa
pada tiap konsep ................................................................... 70
Tabel 4.6 Perbandingan skor tercapai maksimal pada
pretest dan posttest siswa pada tiap konsep ................................ 75
Tabel 4.7 Prosentase jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada posttest ..... 77
Tabel 4.8 Pengelompokkan kategori berdasarkann nilai pretest ................ 79
Tabel 4.9 Pengelompokkan nilai siswa berdasarkan kategori ................... 79
Tabel 4.10 Pengelompokkan kategori berdasarkan nilai posttest .................... 82
Tabel 4.11 Pengelompokkan nilai siswa berdasarkan kategori ................... 83
Tabel 4.12 Perbandingan nilai pretest dan posttest siswa .......................... 86
Tabel 4.13 Rata-rata nilai pretest siswa .................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.14 Analisis peningkatan pemahaman siswa ................................. 90
Tabel 4.15 Jumlah kesulitan pada tiap konsep oleh siswa
berdasarkan gender pada soal pretest ....................................... 91
Tabel 4.16 Jumlah kesulitan pada tiap konsep oleh siswa
berdasarkan gender pada soal posttest ....................................... 92
Tabel 4.17 Jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa berdasarkan
gender pada soal pretest .......................................................... 95
Tabel 4.18 Jenis kesalahan yang dilakukan oles siswa berdasarkan
gender pada soal posttest ......................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I ...................................................................................... 105
A. Surat Ijin Penelitian Universitas ................................................. 106
B. Surat Ijin Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ......... 107
C. Surat Keterangan Penelitian Sekolah ........................................... 110
LAMPIRAN II .................................................................................... 111
A. Validitas Soal Instrument Penelitian Oleh Guru 1 ......................... 112
B. Validitas Soal Intrument Penelitian Oleh Guru 2 ........................... 118
LAMPIRAN III .................................................................................... 124
A. Nilai Pretest dan Posttest Siswa ................................................. 125
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ............................... 127
C. Soal Pretest dan Posttest Siswa .................................................. 142
D. Soal Diskusi Kelompok ( Program Remidi ) .............................. 146
E. Hasil Kerja Pretest Siswa .......................................................... 148
F. Hasil Kerja Postest Siswa .......................................................... 159
G. Hasil Diskusi Kelompok ........................................................... 171
H. Gambar Kegiatan Siswa ........................................................... 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk
meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun
kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan berintikan interaksi
antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik
menguasai tujuan-tujuan pendidikan.
Salah satu tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mampu
menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika juga dimaksudkan untuk
pembentukan sikap positif terhadap fisika, yaitu merasa tertarik untuk
mempelajari fisika lebih lanjut. Namun dalam kenyataannya banyak siswa
yang tidak tertarik dengan mata pelajaran fisika karena beranggapan bahwa
fisika itu sulit karena banyak teori dan rumus-rumus yang harus dipelajari.
Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran fisika
sehingga hasil belajar siswa juga rendah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 6
Yogyakarta, selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan ( PPL )
berlangsung terhadap siswa terlihat bahwa nilai hasil tes ujian tengah
semester 1 pada siswa kelas X secara umum masih di bawah standar Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ketentuan Minimum (KKM) di sekolah tersebut yaitu 66. Sedangkan standar
KKM di sekolah tersebut 75. Oleh karena itu, siswa harus mengikuti program
remidi untuk mencapai nilai standar KKM tersebut. Selama kegiatan PPL,
secara umum memberikan gambaran bahwa siswa hanya mempelajari fisika
pada saat proses pembelajaran fisika sedang berlangsung di sekolah. Hal ini
terlihat dari banyaknya siswa yang mengerjakan PR di sekolah. Siswa kurang
termotivasi untuk mempelajari kembali pelajaran fisika di rumah atau diluar
jam pelajaran sekolah. Selain itu jika siswa dihadapkan dengan soal, mereka
akan mengeluh dan mengerjakan soal tersebut dengan malas. Peran guru
dalam mengajar juga menimbulkan ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran
fisika. Siswa mengungkapkan bahwa guru fisika itu galak dan cara mengajar
yang membosankan. Hal ini juga menambah pengaruh terhadap rendahnya
minat siswa untuk belajar fisika.
Indeks Kompetensi Sekolah merupakan suatu ukuran perbandingan
antara capaian dengan target komposit kompetensi mata pelajaran. Indeks
Kompetensi Mata Pelajaran terkait dengan kemampuan siswa untuk
menyerap mata pelajaran. Gambar berikut adalah capaian indeks kompetensi
mata pelajaran menurut jurusan IPA (diunduh pada tanggal 10 maret 2014
pada pukul 19:25 melalui www.kemdiknas.go.id/...PaparanBalitbang-
PetaHasilUN.pptx ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Secara nasional, indeks kompetensi mata pelajaran menurut jurusan IPA,
mata pelajaran fisika menempati urutan kedua terendah yaitu sebesar 59,15
setelah matematika yang menempati urutan paling rendah yaitu 56,96. Ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang
paling rendah adalah matematika dan disusul dengan fisika yang menempati
urutan kedua terendah.
Kesulitan-kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru sedini
mungkin. Menurut M. Enthang ( 1984 ) dalam kegiatan diagnosis kesulitan
belajar adalah menemukan letak kesulitan dan jenis kesulitan yang dihadapi
siswa agar pengajaran perbaikan yang dilakukan dapat dilaksanakan secara
efektif. Bantuan harus diberikan oleh orang yang terlatih baik guru
pembimbing atau guru bidang studi agar bantuan tersebut benar-benar dapat
membantu setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan kapasitas
yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Pembelajaran fisika di Sekolah dimaksudkan agar siswa mampu
menguasai konsep-konsep fisika serta mengaplikasikannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Penugasan tersebut tampak dari kemampuan siswa
dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Bentuk soal fisika tes uraian banyak disajikan oleh guru fisika untuk
mengukur kemampuan materi oleh siswa. Tes hasil belajar dalam bentuk
uraian sebagai salah satu pengukur hasil belajar tepat digunakan apabila
pembuat soal disamping ingin mengungkap daya ingat dan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang ditanyakan dalam tes, juga dikehendaki untuk
mengungkap kemampuan siswa dalam memahami berbagai macam konsep
berikut aplikasinya (Sudijono, Anas 2011 :101).
Di samping itu dalam menyelesaikan soal tes uraian, diperlukan strategi
tertentu sehingga siswa akan menyelesaikan soal secara sistematis.
Penyelesaian soal fisika dalam bentuk uraian memungkinkan timbulnya
kesalahan-kesalahan tertentu ketika siswa harus menyelesaikan soal tersebut.
Pendidikan juga diperuntukkan bagi siapa saja tanpa memandang jenis
kelamin (gender). Banyak ahli berpendapat di bidang psikologi tentang
gender. Wanita pada umumnya lebih baik dalam ingatan dan laki-laki lebih
baik dalam berfikir logis. Kartini Kartono (2006 : 177) berpendapat bahwa
betapapun baik dan cemerlangnya inteligensi wanita, namun pada intinya
wanita tidak mempunyai interest yang menyeluruh pada soal-soal teoritis
seperti laki-laki. Perempuan lebih dekat dengan masalah-masalah kehidupan
yang praktis sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi-segi abstrak.
Penelitian ini telah dilakukan sebelumnya oleh mahasiswa Universitas
Sanata Dharma yang bernama Agata Novia Adriani dengan judul penelitian
“Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fisika dan Efektivitas
Program Remedi sebagai Upaya Membantu Siswa Kelas X di SMA Stella
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Duce Bantul untuk Memahami Materi Vektor” pada tahun 2012. Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian sebelumnya adalah
pada penelitian ini, kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika juga
dianalisis berdasarkan perbedaan gender. Hal ini tidak dilakukan oleh
peneliti sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik dan
berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kesulitan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan
Efektivitas Program Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok Pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sleman Pada Pokok Bahasan Gerak
Lurus”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, peneliti membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika ?
2. Apakah ada perbedaan kesulitan yang dialami oleh siswa laki – laki dan
siswa perempuan dalam menyelesaikan soal fisika ?
3. Apakah program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal fisika ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesikan soal fisika.
2. Untuk mengetahui ada perbedaan kesulitan yang dialami siswa laki- laki
dan siswa perempuan dalam menyelesaikan soal fisika.
3. Untuk mengetahui program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
1. Bagi Guru
a. Guru mengetahui kesalahan yang dibuat oleh siswa.
b. Guru mengetahui langkah-langkah atau strategi yang diterapkan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika.
c. Guru dapat merencanakan program remidi yang tepat untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Guru mengetahui pengaruh gender terhadap kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal fisika.
2. Bagi Siswa
a. Siswa dapat mengetahui kesalahan dalam menyelesaikan soal fisika.
b. Siswa memperoleh acuan bila suatu saat di hadapkan pada soal yang
sejenis.
3. Bagi Peneliti ( Calon Guru )
Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membantu dalam
menyumbangkan pemecahan masalah belajar siswa dalam fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penyelesaian Soal Fisika
Penyelesaian soal secara matematis ( Budi, Kartika 2000 : 53 ) adalah
penyelesaian soal melalui langkah-langkah atau kerangka berpikir yang
mengikuti prosedur atau pola tertentu. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Analisis adalah tahap mengidentifikasi masalah dan data-data yang
tersedia.
2. Rencana adalah tahap mengidentifikasi peristiwanya, menentukan
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan masalah
sesuai dengan data yang tersedia, menentukan/memilih konsep, hukum,
persamaan yang cocok.
3. Penyelesaian adalah tahap merealisasikan penyelesaian sesuai dengan
langkah-langkah, konsep, hukum, persamaan yang dipilih, yang dalam
praktek berupa perhitungan-perhitungan.
4. Penilaian adalah tahap pengujian atau pemeriksaan kembali apa yang
telah dilakukan, baik pada tahap analisis, rencana, dan penyelesaian.
Pada dasarnya penyelesaian soal merupakan aspek penerapan konsep-
konsep fisika yang diperoleh melalui proses belajar. Dalam penyelesaian soal
fisika, seringkali diperlukan perhitungan-perhitungan matematis sebagai
penggunaan rumus–rumus fisika. Hal ini bagi sebagian besar siswa, akan
menimbulkan kesulitan tersendiri. Menurut Reif dalam Mundilarto (2003),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengajukan langkah-langkah pokok yang dapat dijadikan pedoman bagi guru
maupun siswa dalam pemecahan soal fisika yaitu :
1. Analisis soal
Tujuan analisis soal adalah untuk memahami soal secara keseluruhan
melalui identifikasi dan interpretasi informasi-informasi penting yang
diberikan serta mendeskripsikan situasi soal dengan menggunakan kata-
kata, diagram, skema, ataupun istilah-istilah yang lebih teknis yakni
konsep-konsep fisika.
2. Penyusunan kontruksi pemecahan
Dengan menggunakan hasil analisis soal, dapat ditentukan rumus-rumus
yang akan digunakan. Apabila soal cukup kompleks, maka strategi yang
cukup efektif untuk menyusun konstruksi pemecahan suatu soal adalah
membagi atau mengurai (decompose) menjadi bagian-bagian soal yang
lebih kecil dan lebih sederhana yang disebut sub-sub soal.
3. Pemeriksaan ulang pemecahan
Langkah ini sangat penting untuk memastikan apakah solusi yang
diperoleh sudah benar dan memuaskan. Apabila ternyata ditemukan
kekurangan ataupun kesalahan dapat segera diperbaiki. Berikut ini hal-
hal pokok yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan ulang pemecahan
soal: Apakah semua pertanyaan sudah terjawab? Apakah rumus-rumus
yang dipakai sudah benar? Apakah proses perhitungan sudah benar?
Apakah spesifikasi (harga numerik, satuan, arah vektor) jawaban sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
benar? Apakah jawaban yang diperoleh cukup pantas atau konsisten
dengan yang diperoleh melalui cara lain?
Kemampuan analisis soal sangat mempengaruhi kelancaran penyelesaian
suatu soal. Analisis soal merupakan langkah yang sangat penting, namun bagi
sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu soal.
Douglas Huffman ( 1997 ) dalam artikelnya menuliskan strategi dalam
menyelesaikan soal. Strategi tersebut adalah strategi eksplisit problem
solving. Langkah- langkah dalam strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memusatkan masalah
a) Membuat sketsa mengenai situasi masalah.
b) Menuliskan informasi dan data–data.
c) Menuliskan pertanyaan utama.
d) Menuliskan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan soal.
2. Mendeskripsikan soal fisika
a) Membuat diagram fisika.
b) Menuliskan variabel.
c) Memilih persamaan terkait.
3. Merencanakan solusi
a) Menuliskan persamaan khusus.
b) Mengecek persamaan atau variabel yang tidak diketahui.
c) Menuliskan solusi pemecahan masalah atau soal.
4. Melakukan perhitungan.
5. Mengevaluasi, apakah jawaban tepat dan lengkap, apakah jawaban benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Strategi ini diharapkan dapat menuntun siswa untuk dapat memecahkan
soal yang dihadapi. Strategi bisa juga digunakan sebagai sarana untuk
mendiagnosis pemahaman siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Ketidaktahuan bagaimana soal harus dikerjakan dapat menjadi penyebab
siswa menemui kesalahan dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan uraian
tersebut, maka dapat ditentukan beberapa kemampuan yang dituntut dalam
menyelesaikan soal, dimana kemampuan ini sangat terkait dengan kesalahan-
kesalahan yang dialami siswa. Kemampuan tersebut antara lain:
1. Kemampuan mengidentifikasi besaran dan satuan.
2. Kemampuan menggambarkan diagram bebas.
3. Kemampuan mengidentifikasi formula.
4. Kemampuan melakukan penyelesaian secara matematik.
B. Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Fisika
Menurut Mundilarto dalam Rusilowati, Ani ( 2006 ), mata pelajaran
Fisika menuntut intelektualitas yang relatif tinggi. Keterampilan berpikir
sangat diperlukan ketika mempelajari Fisika, di samping keterampilan
berhitung, memanipulasi dan observasi, serta keterampilan merespon suatu
masalah secara kritis. Sifat mata pelajaran Fisika salah satunya adalah
bersyarat, artinya setiap konsep baru ada kalanya menuntut persyaratan
pemahaman atas konsep sebelumnya.
Hasil penelitian siswa SMU ( Mundilarto, 2003), pada umumnya
mengaku kesulitan belajar fisika karena tidak dapat menghafalkan rumus-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
rumus fisika. Ini mengindikasikan bahwa hafalan rumus sering digunakan
oleh sebagian besar siswa baik sebagai cara belajar fisika maupun pemecahan
soal. Sebagian besar siswa pada semua jenjang pendidikan masih menghadapi
kesulitan belajar fisika terutama dalam penyelesaian soal-soal fisika.
Depdiknas dalam Rusilowati, Ani ( 2006 ) menyatakan bahwa kesulitan
belajar dapat disebabkan oleh kelemahan siswa dalam menguasai
pengetahuan prasyarat, memahami konsep, mengoperasikan matematika,
menerjemahkan soal, merencanakan strategi penyelesaian masalah, dan
menggunakan algoritma untuk menyelesaikan soal. Ada lima pendekatan
yang digunakan untuk menentukan kesulitan belajar yaitu pendekatan
berdasarkan : tujuan pembelajaran, profil materi, prasyarat pengetahuan,
miskonsepsi, dan pengetahuan terstruktur.
C. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Menurut A. J. Romiszowski dalam Abdurrahman, Mulyono
( 2009 : 38), hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem
pemrosesan masukan (inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa
bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau
kinerja ( performance).
John M. Keller dalam Abdurrahman, Mulyono ( 2009 : 38 )
memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan
berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu kelompok masukan pribadi
( personal inputs ) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan
( environmental inputs ).
Nana Sudjana ( 1990 : 3 ) mengungkapkan hasil belajar siswa pada
hakekatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa. Penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar siswa
dengan kriteria tertentu.
D. Program Remidi
Pada tiap akhir kegiatan pembelajaran dari suatu unit pelajaran, guru
melakukan evaluasi formatif dan setelah adanya evaluasi formatif itu, siswa
yang belum menguasai bahan pelajaran diberikan pengajaran remedial agar
tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Mulyono
Abdurrahman ( 2009 : 20 ) mengemukakan bahwa pengajaran remedial pada
hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah mereka melakukan
evaluasi formatif dan menemukan adanya siswa yang belum mampu meraih
tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut M. Enthang ( 1984 : 10 ) pengajaran remidial dapat diartikan
sebagai upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan
dalam belajar dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain
sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal
mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sebenarnya pembelajaran remidial merupakan kelanjutan dari
pembelajaran biasa atau reguler di sekolah. Peserta yang masuk dalam
kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan.
Pembelajaran remidial adalah suatu proses atau kegiatan untuk memahami
dan meneliti dengan cermat mengenai berbagai kesulitan peserta didik dalam
belajar ( Arifin, Zainal 2009 : 304 ). Tujuan pembelajaran remedial adalah
membantu dan menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar melalui perlakuan pengajaran.
Dasar – Dasar Pengajaran Remidi
Dasar-dasar pengajaran remidi ditujukan kepada tindak lanjut dalam
memenuhi fungsi pertama dari diagnosa kesulitan belajar, ialah bagaimana
mengatasi persoalan siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Dalam hal pengajaran remidi ( Habiburrahman, 1981 : 8 ), sebenarnya bukan
hanya menyangkut perbaikan metode mengajar saja, tetapi juga bahan yang
dipelajari dari proses belajar siswa.
a. Memperbaiki metode mengajar guru
- metode yang mengaktifkan siswa.
- lebih banyak mengulangi.
- penyajian secara pelan-pelan.
- menggunakan alat peraga.
- memperbaiki sikap guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Memperbaiki bahan pelajaran
- bahan disusun berdasarkan perkembangan kematangan siswa.
- bahan disusun dari konkret ke abstrak.
- bahan disusun hingga menyajikan pengalaman siswa yang lebih
langsung.
- bahan disusun dari sederhana ke yang komplek.
- bahan disusun dari yang dialami langsung.
c. Memperbaiki metode belajar siswa
- pembagian dan penambahan waktu belajar.
- pemberian tugas-tugas.
- organisasi bahan.
E. Pengertian Gender
Menurut Dewi Rostyaningsih ( 2010 ), kesalahpahaman tentang konsep
gender ini sebagai akibat dari belum dipahaminya secara utuh atau kurangnya
penjelasan tentang konsep gender dalam memahami sistem ketidakadilan
sosial dan hubungannya dengan ketidakadilan lainnya. Oleh karena itu untuk
memahami konsep gender harus dibedakan kata gender dengan kata seks.
Menurut Oakley dalam Rostyaningsih, Dewi ( 2010 ) gender adalah
perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan
secara sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ketentuan Tuhan
melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
John Santrock ( 2003 : 365 ) juga berpendapat bahwa gender mengacu
pada dimensi sosial-budaya seseorang laki-laki atau perempuan. Peran gender
adalah suatu set harapan yang menetapkan bagaimana perempuan atau laki-
laki harus berpikir, bertindak, dan berperasaan. Contoh: haruskah laki-laki
bersifat asertif daripada perempuan, dan haruskah perempuan lebih sensitif
pada perasaan orang lain daripada laki-laki.
Perbedaan Siswa Laki-Laki dan Perempuan
Menurut Kartini Kartono ( 2006 : 177 ), perbedaan-perbedaan yang
fundamental antara kaum pria dan wanita :
1. Kaum wanita lebih tertarik pada hal-hal yang praktis daripada yang
teoritis seperti kaum laki-laki.
2. Wanita lebih dekat dengan masalah- masalah kehidupan yang praktis
konkrit, sedangkan kaum laki-laki lebih tertarik pada segi-segi kejiwaan
yang bersifat abstrak.
3. Wanita hakekatnya lebih bersifat hetero-sentris dan lebih sosial
sedangkan kaum laki-laki bersifat lebih egosentris.
4. Kaum laki-laki cenderung berperan sebagai pengambil inisiatif untuk
memberikan stimulasi dan pengarahan khususnya bagi kemajuan,
sedangkan wanita sifatnya tidak agresif, lebih pasif, lebih “open”, suka
melindungi-memelihara-mempertahankan.
5. Perbedaan laki-laki dan wanita terletak pada sifat-sifat sekundaritas,
emosionalitas, dan aktivitas dari fungsi-fungsi kejiwaan. Pada kaum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
wanita, fungsi sekundaritasnya tidak terletak pada bidang intelek, tetapi
pada perasaan. Oleh karena itu nilai perasaan dari pengalaman-
pengalamannya jauh lebih lama mempengaruhi struktur kepribadiannya
jika dibandingkan dengan nilai perasaan kaum laki-laki, dan sebagainya.
Dalam studi lain, kali ini difokuskan pada siswa kelas 8 dan 10, nilai
anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan pada tes
sains, terutama di kalangan siswa berkemampuan menengah dan
berkemampuan di atas rata-rata menurut Burkham, Lee, & Smetdon dalam
Santrock, John ( 2014 ).
Tinjauan utama dari persamaan dan perbedaan gender yang dilakukan
pada tahun 1970-an menyimpulkan bahwa kemampuan verbal anak
perempuan lebih baik daripada anak laki-laki menurut Maccoby dan Franklin
dalam Santrock, John ( 2014 ).
F. Gerak Lurus
Benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap
acuan tertentu. Lintasan adalah tempat kedudukan titik-titik yang dilalui oleh
suatu benda yang bergerak. Gerak lurus adalah gerak benda pada lintasan
yang berbentuk garis lurus.
1. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda dalam selang
waktu tertentu. Jarak merupakan besaran skalar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Perpindahan adalah perubahan kedudukan ditinjau dari kedudukan
awal dan kedudukan akhir. Perpindahan merupakan besaran vektor.
Contoh
A B C
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 X(cm)
Jarak ABC = panjang AB + panjang BC
= 5 + 3 = 8 cm
Perpindahan dari A ke B = XB – XA
= 2 – (-3 ) = 5 ( arah ke kanan )
Perpindahan Dua Dimensi Pada Gerak Lurus
Perpindahan merupakan pergeseran suatu benda dari suatu titik ( tempat )
ke titik lain. Pergeseran merupakan besaran vektor karena memiliki nilai
dan arah.
y
P
yp
r
p
yq Q
q
xp xq x
Untuk mencari besar dan arah perpindahan r, yang harus dilakukan adalah
menuliskan vektor posisi p dan q dalam vektor satuan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Vektor posisi p adalah
Vektor posisi q adalah
Dari kedua vektor posisi ini, dapat dicari vektor perpindahan r
menggunakan kaidah penjumlahan vektor sebagai berikut :
Nilai vektor perpindahan r menjadi
Arah vektor perpindahan r
Contoh Soal
Seorang anak mula-mula berada pada posisi P (5,7) m dari acuan O.
Karena takut, anak tersebut pindah ke posisi Q (11,15) m. Tentukan :
a. Vektor perpindahan anak!
b. Besar perpindahan yang dilakukan anak!
c. Arah perpindahan anak!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Penyelesaian
Y
15
r
10 Q
P
5
5 10 15 X
a. Vektor perpindahan anak dari Q ke P
b. Besar perpindahan anak
r = 10 m
c. Arah perpindahan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Kelajuan dan Kecepatan
a. Kelajuan Rata-Rata dan Kecepatan Rata-Rata
Kelajuan adalah jarak tempuh benda per satuan waktu. Termasuk
besaran skalar.
v
Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh benda per satuan waktu.
Termasuk besaran vektor.
Kelajuan rata-rata ( )
Kecepatan rata-rata (
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Kecepatan Sesaat
Adalah kecepatan rata-rata dalam selang waktu yang sangat pendek.
3. Percepatan
Benda yang bergerak dengan kecepatan berubah akan mengalami
percepatan.
a. Percepatan rata-rata ( adalah hasil bagi perubahan kecepatan dengan
selang waktu.
b. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang
sangat singkat.
4. Gerak Lurus Beraturan ( GLB )
Gerak suatu benda yang lintasannya lurus dengan kecepatan konstan.
Bentuk persamaan :
X = X0 + V.t
Dengan X = jarak yang ditempuh ( m)
X0 = jarak benda mula-mula dari titik acuan ( m )
V = kecepatan benda ( m/s )
t = waktu ( s )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )
Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan benda berubah
tetapi percepatan benda tetap atau konstan.
Bentuk persamaan :
Vt = V0 + a.t
X = V0t + at2
Vt2 = V0
2 + 2ax
Dengan Vt = kecepatan benda ( m/s )
V0 = kecepatan mula-mula benda ( m/s )
X = jarak benda yang ditempu ( m )
a = percepatan benda ( m/s2 )
6. Gerak Vertikal
Gerak vertikal dibedakan menjadi gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas,
dan gerak vertikal ke bawah.
a. Gerak Jatuh Bebas
Merupakan gerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal sama
dengan nol ( V0 = 0 ) dan percepatan konstan sebesar percepatan
gravitasi bumi ( a = g ). Nilai g = 9,8 m/s2.
Bentuk persamaan :
Vt = g.t
h = g.t2
Vt2 = 2gh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dengan Vt = kecepatan benda ( m/s)
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2)
h = ketinggian benda ( m)
b. Gerak Vertikal Ke Atas
Merupakan gerak vertikal benda yang dilempar ke atas dengan
kelajuan awal tertentu dan percepatan konstan. V0 0 dan a = -g
( karena berlawanan dengan arah benda ).
Bentuk persamaan :
Vt =V0 - g.t
h = V0.t - g.t2
Vt2 = V0
2 - 2gh
c. Gerak Vertikal Ke Bawah
Merupakan gerak vertikal benda yang dilempar ke bawah dengan
kecepatan awal tertentu dan percepatan konstan, V0 0 dan a = g
( karena searah dengan arah benda ).
Bentuk persamaan :
Vt =V0 + g.t
h = V0.t + g.t2
Vt2 = V0
2 + 2gh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif karena tujuan dari
penelitian ini untuk memberikan penjelasan mengenai kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika. Penelitian ini juga termasuk penelitian
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif dalam penelitian ini
dilakukan dengan memaparkan dan menganalisis jenis kesalahan yang
diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dan menghitung seberapa banyak antara
siswa laki-laki dan perempuan dalam melakukan kesalahan. Deskriptif
kuantitatif dilakukan dengan menghitung secara kuantitatif peningkatan
pemahaman siswa dengan menggunakan statistika yaitu menggunakan uji T.
Selain itu, penelitian ini juga termasuk penelitian eksperimental karena di
dalam penelitian ini, menggunakan treatment tertentu dalam pelaksanaan
program remidi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sleman. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan September – November 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas
X MIA (Matematika dan IPA) 1 dan kelas X MIA (Matematika dan IPA) 2
SMA Negeri 2 Sleman. Jumlah keseluruhan siswa kelas X adalah 62 orang
dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas adalah 30 orang di kelas
X MIA 1 dan 32 orang di kelas X MIA 2. Banyaknya siswa laki-laki
berjumlah 22 orang, sedangkan siswa perempuan berjumlah 40 orang.
D. Desain Penelitian
Observasi
Pretest
Analisis Data
Pretest
Pelaksanaan Treatment
Penentuan Konsep Yang
Diremidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Penjelasan untuk masing-masing prosedur di atas adalah :
1. Observasi
Sebelum melakukan penelitian dan pengambilan data, peneliti melakukan
observasi terlebih dahulu. Observasi bertujuan untuk mengetahui situasi
dan kondisi dalam kelas, keadaan siswa-siswi di kelas, dan metode yang
digunakan guru mata pelajaran.
2. Pretest
Setelah peneliti melakukan observasi, peneliti memberikan pretest untuk
melakukan analisis awal yang berkaitan dengan pokok bahasan gerak
lurus.
3. Analisis Data Pretest
Setelah peneliti melakukan pretest, peneliti menganalisis jawaban siswa
dari soal yang diberikan untuk mengetahui letak kesulitan yang dialami
siswa. Setelah menganalisis data pretest, peneliti juga menganalisis
Kesimpulan
Analisis Data Posttest
Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kesalahan yang dilakukan oleh siswa laki-laki dan perempuan untuk
mengetahui konsep-konsep mana saja yang menjadi kesulitan bagi siswa
laki-laki dan siswa perempuan.
4. Penentuan Konsep Yang Diremidi
Setelah peneliti melakukan observasi dan menganalisis data pretest,
peneliti menentukan konsep yang akan diremidi sehingga diketahui
seberapa banyak kesulitan konsep yang dialami siswa.
5. Pelaksanaan Treatment
Peneliti melaksanakan program remidi menggunakan metode diskusi
kelompok sehingga siswa dapat bertanya dengan teman sebayanya.
Begitu juga sebaliknya, jika ada siswa yang sudah paham maka siswa
tersebut juga akan mengajarkan temannya agar menjadi paham. Metode
diskusi kelompok antara siswa yang satu dengan yang lain akan saling
membantu. Pada pelaksanaan remidi, metode diskusi kelompok
digunakan oleh peneliti pada tiap-tiap kelas sama. Namun untuk konsep-
konsep yang diperdalam berbeda karena kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa pada tiap kelas berbeda.
6. Posttest
Setelah peneliti melaksanakan program remidi dengan menggunakan
treatment diskusi kelompok, peneliti memberikan posttest kepada siswa
untuk mengetahui efektivitas program remidi dalam peningkatan
pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
7. Analisis Data Posttest
Setelah peneliti melaksanakan posttest, peneliti menganalisis jawaban
siswa dari soal yang diberikan. Kemudian hasil analisis posttest dapat
diketahui apakah program remidi tersebut efektif untuk meningkatkan
pemahaman siswa atau tidak.
8. Kesimpulan
Peneliti membuat kesimpulan akhir dari analisis-analisis yang dilakukan
sebelumnya pada pokok bahasan gerak lurus.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen yaitu
instrumen untuk memperoleh data dan instrumen untuk proses pembelajaran.
1. Instrumen untuk memperoleh data
Instrumen yang digunakan ada dua macam yaitu instrumen non tes
dan instrumen tes tertulis. Instrumen non tes menggunakan lembar
observasi sedangkan instrumen tes tertulis menggunakan pretest dan
posttest. Instrumen untuk memperoleh data meliputi :
a. Lembar Observasi
Tujuan dari lembar observasi adalah untuk mengetahui situasi dan
kondisi kelas, keadaan siswa-siswa dalam kelas, serta metode yang
digunakan guru. Lembar observasi merupakan catatan-catatan yang
ditulis oleh peneliti selama mengikuti kegiatan pembelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sekolah. Lembar observasi digunakan sebagai langkah awal untuk
menentukan metode yang akan digunakan dalam program remidi.
b. Tes Awal ( Pretest )
Tes awal digunakan untuk melihat pemahaman konsep siswa. Tes ini
berjumlah 10 soal tes uraian. Isi pokok tes adalah materi mengenai
gerak lurus. Soal- soal yang dibuat, terlebih dahulu dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran fisika.
Soal Tes Awal ( Pretest ) secara keseluruhan terlampir.
c. Tes Akhir ( Posttest )
Tes akhir digunakan untuk melihat ada tidaknya peningkatan
pemahaman konsep siswa. Tes akhir ( posttest ) ini juga digunakan
untuk melihat efektivitas program remidi yang dilakukan untuk
mengatasi kesulitan siswa. Tes akhir berjumlah 10 soal uraian. Tes ini
diberikan setelah peneliti memberikan treatment pada pelaksanaan
remidi. Soal Tes Akhir ( Posttest ) secara keseluruhan terlampir.
Berikut ini adalah kisi-kisi soal untuk tes penelitian.
Tabel 3.1
Kisi-kisi soal pretest dan postest
Konsep Indikator Level
Kognitif
Soal
Jarak dan
Perpindahan
Menganalisis
besaran-besaran
Analisis Perhatikan gambar berikut.
Suatu benda bergerak dari A ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
fisika pada gerak
lurus.
Mendeskripsikan
definisi jarak dan
perpindahan.
C kemudian berbalik menuju
ke B. Hitung jarak dan
perpindahan yang ditempuh
oleh benda tersebut! (dalam
bentuk cm)
A B C
-6-5-4 -3 -2-1 0 1 2 3 4 5 6 x
Kecepatan
Rata-Rata
dan
Kelajuan
Rata-Rata
Menganalisis
besaran-besaran
fisika pada gerak
lurus.
Mendeskripsikan
definisi
kecepatan rata-
rata dan kelajuan
rata-rata.
Analisis Perhatikan gambar di bawah !
P 400 m Q
300 m
R
Sebuah mobil bergerak dari P
ke Q dengan kelajuan tetap 20
m/s selama 20 sekon.
Kemudian mobil itu bergerak
dari Q ke R dengan kelajuan
yang sama selama 20 sekon.
Tentukan: (a) jarak dan
perpindahan untuk perjalanan
P ke R melalui Q; (b) kelajuan
rata-rata dan kecepatan rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
rata untuk perjalanan P ke R
melalui Q !
Gerak
Lurus
Beraturan
(1)
Menganalisis
besaran-besaran
fisika pada gerak
dengan kecepatan
konstan.
Menerapkan
besaran-besaran
fisika pada GLB
dalam bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Analisis Dua buah benda A dan B mula-
mula berjarak 120 m satu sama
lain . Benda A dan B masing-
masing bergerak dengan
kecepatan tetap 8 m/det dan 4
m/det. kapan dan dimana
mereka bertemu jika A dan B
bergerak saling berhadapan
dan mereka berangkat pada
waktu bersamaan ?
Gerak
Lurus
Beraturan
(2)
Menganalisis
besaran-besaran
fisika pada gerak
dengan kecepatan
konstan.
Menerapkan
Analisis Ary dan Eko mula-mula
berjarak 920 m satu sama lain.
Ary dan Eko bergerak dengan
kecepatan 8 m/s dan 4m/s.
kapan dan dimana Ary dan
Eko bertemu jika keduanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
besaran-besaran
fisika pada GLB
dalam bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
bergerak saling berhadapan
dan Ary berangkat 70 s lebih
dahulu ?
Gerak
Lurus
Berubah
Beraturan
(Jarak dan
Kecepatan )
Menganalisis
besaran-besaran
fisika pada gerak
dengan
percepatan
konstan.
Menerapkan
besaran-besaran
fisika pada
GLBB dalam
bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Penerapan Sebuah bola bergerak lurus
dengan kecepatan awal 5 m/s.
Kemudian dipercepat dengan
percepatan 2 m/s2. Hitunglah
kecepatan dan jarak yang
ditempuh selama 2 s!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gerak
Lurus
Berubah
Beraturan
(Kecepatan)
Menganalisis
besaran-besaran
fisika pada gerak
dengan
percepatan
konstan.
Menerapkan
besaran-besaran
fisika pada
GLBB dalam
bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Penerapan Sebuah mobil van bergerak
dengan kecepatan awal 72
km/jam. Selanjutnya mobil
dipercepat dengan percepatan 2
m/s2. Hitunglah kecepatan dan
jarak tempuh selama 5 s
setelah mobil dipercepat!
Gerak
Lurus
Berubah
Beraturan
(Jarak)
Menganalisis
besaran-besaran
fisika pada gerak
dengan
percepatan
Penerapan Anti pergi ke puncak bukit
dengan bersepeda. Kemudian
menuruni bukit dengan
kelajuan 4,5 m/s dan
percepatannya 0,40m/s2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
konstan.
Menerapkan
besaran-besaran
fisika pada
GLBB dalam
bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
selama 12 s. Berapa jauh ia
telah menuruni bukit selama
selang waktu itu?
Gerak Jatuh
Bebas
Menganalisis
gerak dalam arah
vertikal.
Menerapkan
gerak jatuh bebas
pada besaran-
besaran fisika
dalam GLBB
pada bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Penerapan Suatu benda jatuh bebas dari
ketinggian 180 m tanpa
kecepatan awal ( jatuh bebas).
Percepatan gravitasi (g) = 10
m/s2. Tentukan
a) Berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencapai
tanah!
b) Kecepatan sesaat sebelum
menyentuh tanah!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gerak
Vertikal ke
Atas
Menganalisis
gerak dalam arah
vertikal.
Menerapkan
gerak vertikal ke
atas pada
besaran-besaran
fisika dalam
GLBB pada
bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Penerapan
Sebuah bola besi ditembakkan
vertikal dari atas tanah dengan
kecepatan awal 20 m/s.
Berapakah ketinggian
maksimum akan tercapai ?
( g = 10 m/s2)
Gerak
Vertikal ke
Bawah
Menganalisis
gerak dalam arah
vertikal.
Menerapkan
gerak vertikal ke
bawah pada
besaran-besaran
Penerapan Seorang peloncat indah
meloncat dari papan renang
setinggi 8 m dengan kelajuan
awal 6 m/s. bila g = 10 m/s2,
tentukan kelajuannya saat
menyentuh air !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
fisika dalam
GLBB pada
bentuk
persamaan dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
2. Instrumen untuk proses pembelajaran
Untuk melaksanakan proses pembelajaran, instrumen yang disusun
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP ) ini dibuat oleh guru sebelum mengajar. Tujuannya
agar pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan apa yang
direncanakan dan pengelolaan waktu yang tepat sehingga proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. RPP secara keseluruhan
terlampir.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan sebelum melakukan penelitian dan pengambilan
data dalam bentuk tes. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti
dengan mengikuti kegiatan di kelas. Observasi dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui situasi dan kondisi kelas, keadaan siswa- siswi kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dan metode yang digunakan guru mata pelajaran dalam menyampaikan
materi pelajaran.
2. Pretest
Tes ini diberikan sebelum melakukan treatment yang digunakan
untuk melakukan analisis awal untuk mengetahui letak kesulitan yang
dialami oleh masing-masing siswa yang belum mencapai ketuntasan
belajar.
3. Posttest
Tes ini diberikan setelah pelaksanaan treatment selesai dilakukan.
Tes ini digunakan untuk mengetahui perubahan pemahaman konsep
siswa. Posttest juga digunakan untuk melihat efektivitas program remidi
yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa.
G. Teknik Analisis Data
Untuk teknik analisis data, ada enam proses yang dilakukan yaitu analisis
lembar observasi, analisis data pretest, analisis data posttest, analisis
perbandingan pretest dan posttest, analisis Uji T, dan analisis kesulitan siswa
berdasarkan gender.
1. Analisis Lembar Observasi
Data ini berupa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti selama
pengamatan berlangsung. Dari data tersebut dilihat hal-hal dalam situasi
pembelajaran seperti suasana kelas, metode yang digunakan guru untuk
menarik siswa belajar di kelas, dan keaktifan siswa dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelajaran. Kemudian hasil pengamatan dianalisis terhadap
kekurangan dari metode yang digunakan guru dan keaktifan siswa.
Kekurangan tersebut dijadikan sebagai peluang untuk memilih metode
yang dapat digunakan sesuai karakter siswa sehingga metode yang dipilih
benar-benar terlaksana dengan baik dan dapat membantu meningkatkan
pemahaman siswa.
2. Analisis Data Pretest
Pada tabel di bawah ini dijelaskan pemberian skor soal pretest.
Tabel 3.2 Pemberian Skor Soal Pretest
No Soal Level Kognitif Skor Maksimum
1 Analisis 10
2 Analisis
5
5
3 Analisis 10
4 Analisis 10
5 Penerapan 10
6 Penerapan
5
5
7 Penerapan 10
8 Penerapan
5
5
9 Penerapan 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
10 Penerapan 10
Jumlah skor 100
Untuk menghitung besarnya nilai yang diperoleh siswa, menggunakan
rumus :
Setelah menghitung nilai akhir siswa, kemudian menganalisis hasil
pretest melalui skor tercapai maksimal yang diperoleh siswa pada tiap
konsep. Selain itu setelah menganalisis data pretest, kemudian
menentukan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal pretest.
3. Analisis Data Posttest
Analisis data posttest sama dengan analisis data pretest. Pada tabel
dibawah ini dijelaskan pemberian skor soal posttest.
Tabel 3.3 Pemberian Skor Soal Posttest
No Soal Level Kognitif Skor Maksimum
1 Analisis 10
2 Analisis
5
5
3 Analisis 10
4 Analisis 10
5 Penerapan 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
6 Penerapan
5
5
7 Penerapan 10
8 Penerapan
5
5
9 Penerapan 10
10 Penerapan 10
Jumlah skor 100
Untuk menghitung besarnya nilai yang diperoleh siswa, menggunakan
rumus :
Setelah menghitung nilai akhir siswa, kemudian menganalisis hasil
posttest melalui skor tercapai maksimal yang diperoleh siswa pada tiap
konsep. Setelah menganalisis skor tercapai maksimal yang diperoleh,
kemudian membandingan skor tercapai maksimal yang diperoleh siswa
pada hasil pretest sehingga dari perbandingan tersebut dapat dilihat
apakah terjadi peningkatan atau tidak.
Selain itu setelah menganalisis data posttest, kemudian menentukan jenis
kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal posttest
dan membandingkan dengan jenis kesalahan siswa pada soal pretest tadi
apakah jenis kesalahan yang ada berkurang atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan nilai pretest dan
posttest siswa yang sudah dikategorikan berdasarkan tingkat
pemahamannya. Bentuk penilaian dikelompokkan menjadi empat
kategori yaitu tidak paham, kurang paham, paham, dan sangat paham
yang dibentuk dalam interval skor untuk memudahkan siswa dalam
pengelompokkan siswa dalam kategori tersebut.
5. Analisis Uji T
Analisis dilakukan terhadap hasil jawaban siswa dalam
menyelesaikan soal fisika yang diberikan sebelumnya ( pretest ) dengan
soal evaluasi ( posttest). Hasil skor total (nilai skor) ini akan dibandingkan
antara nilai pretest dan posttest untuk melihat ada atau tidaknya
peningkatan yang dialami siswa sebelum dan sesudah program remidi.
Perbandingan ini dihitung dengan menggunakan uji T untuk kelompok
Dependen. Cara perolehan hitungan hasil adalah sebagai berikut :
Dimana : D = perbedaan antara skor tiap subyek = Xi1- Xi2
N = jumlah pasang skor ( jumlah pasangan )
Df = N-1
Hasil dari trel kemudian dicocokkan dengan hasil tcrit yang sudah diketahui
di tabel. Jika hasilnya trel ada diantara tcrit, maka tidak signifikan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kata lain tidak ada perubahan yang terjadi dari metode atau program yang
dilakukan.
Untuk mengetahui apakah program remidi menggunakan metode
diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman siswa digunakan Uji T
dependen dengan tingkat signifikan α = 0,05. Untuk mengetahui tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest) yang menggunakan metode diskusi
kelompok. Cara menghitung dengan menggunakan SPSS. Bila
perhitungan signifikan, maka ada perbedaan pemahaman siswa dan bila
tidak signifikan, maka tidak ada peningkatan pemahaman siswa.
6. Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Gender
Analisis kesulitan siswa berdasarkan gender dimaksudkan untuk
menentukan kesulitan menyelesaikan soal yang dilakukan oleh siswa
laki-laki dan perempuan serta jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa
laki-laki dan perempuan. Analisis ini dilakukan dengan membandingkan
kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal antara siswa laki-laki dan
siswa perempuan melalui hasil dari analisis data pretest dan posttest serta
membandingkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa laki-laki dan
siswa perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sleman yang
terletak di Brayut Pandowoharjo Sleman Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan kepada siswa siswi kelas X SMA Negeri 2 Sleman Tahun
Ajaran 2014/2015 dalam mata pelajaran fisika. Di dalam SMA Negeri
2 Sleman, terdapat 2 kelas yaitu kelas X MIA 1 dan Kelas X MIA 2.
Karena pada tahun pelajaran tersebut, sekolah sudah menggunakan
kurikulum 2013, maka kelas X sudah ada penjurusan. Jumlah siswa di
SMA Negeri 2 Sleman tahun ajaran 2014/2015 adalah 64 siswa,
dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas adalah 32 siswa di
kelas X MIA 1 dan 32 siswa di kelas X MIA 2. Namun karena ada
beberapa halangan pada pelaksanaan penelitian, 1 orang siswa tidak
mengikuti pretest dan 1 orang siswa tidak mengikuti posttest yang
diadakan peneliti. Banyaknya siswa laki-laki berjumlah 24 orang,
namun karena 2 siswa tidak mengikuti pretest dan posttest, maka
jumlahnya menjadi 22 orang dan siswa perempuan berjumlah 40
orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Waktu Penelitian
Pembelajaran fisika di SMA Negeri 2 Sleman untuk kelas X
berlangsung pada hari Kamis dan Sabtu. Pada hari Kamis, pembagian
jadwal untuk kelas X MIA 1 adalah jam ketujuh sampai jam
kesembilan. Pada hari Sabtu, pembagian jadwal untuk kelas X MIA 2
adalah jam pertama sampai jam ketiga. Masing – masing kelas terdapat
3 jam pelajaran ( 3JP x 45 menit ).
Adapun waktu yang digunakan selama proses pengamatan sampai
pengambilan data adalah sebagai berikut :
1) Observasi
Observasi dilakukan sebanyak 2 kali untuk tiap kelas yaitu pada
tanggal 25 September 2014 dan 2 Oktober 2014 untuk kelas
X MIA 1, 27 September 2014 dan 4 Oktober 2014 untuk kelas
X MIA 2.
2) Pelaksanaan pretest pada tanggal 9 Oktober 2014 untuk kelas
X MIA 1 dan 11 Oktober 2014 untuk X MIA 2.
3) Pelaksanaan program remidi dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan untuk tiap kelas yaitu pada tanggal 9 Oktober 2014
dan 16 Oktober 2014 untuk kelas X MIA 1 sedangkan pada
tanggal 11 Oktober 2014 dan 18 Oktober 2014 untuk kelas
X MIA 2.
4) Pelaksanaan posttest pada tanggal 23 oktober 2014 untuk kelas
X MIA 1 dan 1 November 2014 untuk kelas X MIA 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Observasi dilakukan untuk melihat situasi dan kondisi kelas
pada saat pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung, dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Hal
ini digunakan oleh peneliti sebagai langkah awal untuk menentukan
metode yang akan digunakan dalam program remidi. Selain itu, dengan
adanya observasi juga bertujuan untuk mengenal karakter siswa dan
mengambil langkah untuk pendekatan terhadap siswa sehingga nantinya
dapat menimbulkan kenyamanan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Sebelum pelaksanaan pretest, pada hari sebelumnya siswa disuruh
belajar mengenai materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Dalam
seminggu pada mata pelajaran fisika, diberi alokasi waktu selama 3 JP
untuk tiap-tiap kelas X. Pretest dilaksanakan selama 2 JP untuk tiap kelas.
Sisa waktu 1 JP digunakan untuk membahas soal yang digunakan untuk
pretest.
Pada pelaksanaan program remidi dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama digunakan peneliti untuk membahas soal
yang dianggap sulit oleh siswa. Pada pertemuan kedua dilaksanakan
selama 3 JP sehingga waktu yang digunakan lebih lama. Pertemuan kedua
digunakan peneliti untuk pelaksanaan metode. Metode yang dipilih adalah
diskusi kelompok agar siswa dapat belajar bersama-sama dalam kelompok
dan saling bekerjasama untuk membahas soal-soal latihan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
oleh peneliti. Setelah selesai berdiskusi, salah satu perwakilan kelompok
disuruh mengerjakan di depan dan kemudian dibahas bersama-sama
sehingga siswa tahu dimana letak kesalahannya dalam mengerjakan soal-
soal latihan.
Hari berikutnya sebelum diadakan posttest, peneliti dan siswa
mengulang materi dan setelah itu dilakukan pengambilan nilai posttest
selama 2 JP untuk melihat peningkatan siswa dari nilai pretest siswa.
Sesuai kesepakatan peneliti dan guru yang bersangkutan, nilai pretest dan
posttest digunakan sebagai nilai ulangan harian untuk materi yang
bersangkutan.
B. Data Penelitian
1. Lembar Observasi
a. Kelas X MIA 1
Jam Ke : 7-9
Sekolah : SMA Negeri 2 Sleman
Hari / Tanggal : Kamis, 2 Oktober 2014
Media Yang digunakan : Papan tulis
Tujuan Observasi : untuk mengetahui situasi dan kondisi di dalam
kelas serta aktivitas siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Catatan Selama Observasi:
1) Sebelum memulai pelajaran, guru berbincang-bincang dahulu
dengan siswa membahas pelajaran yang lalu.
2) Guru menjelaskan materi dengan detail, langkah demi langkah agar
siswa dapat memahami materi dan guru juga menjelaskan materi
dengan contoh soal dan menjelaskan cara menyelesaikan soal
tersebut.
3) Pada awal jam pelajaran berlangsung, suasana kelas sedikit tenang,
namun untuk jam-jam berikutnya, suasana kelas menjadi ramai.
Terkadang siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan
cenderung ngobrol dengan teman sebelahnya.
4) Ketika guru menjelaskan, siswa mendengarkan. Saat siswa diberi
kesempatan untuk mencatat, siswa hanya mencatat apa yang ditulis
dipapan tulis. Beberapa siswa tidak memiliki buku acuan yang lain.
Siswa hanya memiliki LKS.
5) Jika guru memberikan pertanyaan, siswa kurang antusias untuk
menjawab soal yang diberikan. Bahkan cenderung takut. Jadi guru
harus memanggil salah satu nama siswa untuk menyelesaikan soal
yang diberikan
6) Siswa juga malu bertanya jika ada materi yang dianggap sulit. Hal
ini terlihat ketika pelajaran sudah selesai, siswa menanyakan materi
yang sebelumnya sudah diajarkan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
7) Siswa yang duduk di bagian depan cukup antusias dalam
memperhatikan penjelasan dari guru, namun untuk siswa yang
duduk di deretan belakang, lebih banyak berbicara dengan teman
sebelahnya dan ada yang tiduran.
8) Karena kelas X MIA 1 pelajaran berlangsung pada jam-jam
terakhir, banyak siswa yang ingin cepat-cepat pulang karena
merasa capek.
b. Kelas X MIA 2
Jam Ke : 1-3
Sekolah : SMA Negeri 2 Sleman
Hari / Tanggal :Sabtu, 4 Oktober 2014
Media Yang digunakan : Papan tulis
Tujuan Observasi : untuk mengetahui situasi dan kondisi di dalam
kelas serta aktivitas siswa.
Catatan Selama Observasi:
1) Guru mata pelajaran fisika pada kelas X MIA 1 berbeda dengan
kelas X MIA 2. Selain itu jam pelajaran fisika pada kelas X MIA 2
berlangsung pada pagi hari. Kemungkinan hal ini berpengaruh
pada suasana kelas. Kelas X MIA 2 cenderung lebih banyak diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2) Sebelum memulai pelajaran, guru berbincang-bincang dahulu
dengan siswa membahas pelajaran yang lalu.
3) Guru menjelaskan materi dengan detail, langkah demi langkah agar
siswa dapat memahami materi dan guru juga menjelaskan materi
dengan contoh soal dan menjelaskan cara menyelesaikan soal
tersebut.
4) Suasana kelas X MIA 2 lebih tenang. Meskipun untuk siswa yang
belakang tidak terlalu memperhatikan pelajaran.
5) Ketika guru menjelaskan, siswa mendengarkan. Saat siswa diberi
kesempatan untuk mencatat, siswa hanya mencatat apa yang ditulis
dipapan tulis. Beberapa siswa tidak memiliki buku acuan yang lain.
Siswa hanya memiliki LKS.
6) Siswa masih malu bertanya jika ada materi yang dianggap sulit.
Hal ini terlihat ketika pelajaran selesai, siswa menanyakan materi
yang sebelumnya sudah diajarkan kepada penulis.
7) Jika guru memberikan pertanyaan, siswa yang duduk di depan
cukup antusias menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Tanpa
harus dipanggil, siswa ada yang berinisiatif untuk menyelesaikan
soal yang diberikan guru. Namun siswa yang bagian belakang ada
yang asyik berbicara dengan teman sebelahnya, bahkan ada yang
tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Data Pretest
Berikut ini adalah data nilai siswa pada saat pretest
Tabel 4.1 Nilai Siswa Pada Saat Pretest
No Nama Nilai Pretest
1 Alusia Melanita Ria Utami 17
2 Amalia Mahardani 30,5
3 Anggita Devi Lestari 32,5
4 Asa Garis Dwi Nendri 35
5 Astry Widayani 24
6 Berliana Luckyta Sari 23
7 Damar Aji Wardana 28,5
8 Dani Rezandi Ilham 20
9 Dini Agasti Rini 20,5
10 Effendi Malik 33
11 Elisha Hosea Pinasti 16
12 Erika Estinia Oktaviyani 15
13 Hardcuan Sitompul 43,5
14 Karunia Dwi Asmara 25
15 Kurnia Widiastuti Widodo 19,5
16 Laurensius Bugar Devosi 20
17 Lisa Muktiana 24
18 Miranti Nuraeni 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
19 Muhammad Fikri Mujtahid 33
20 Muhammad Syaiful Amrullaah 32,5
21 Muhammad Taufik Adi Nugroho 41
22 Niken Mustika Rini 32
23 Prisca Nathasya Putri Renani 29
24 Ridwan Budiantoro 14
25 Rukhmi Agustin Anjani 17
26 Tifani Handayani 24
27 Yusuf Candra Arifianto 11,5
28 Zella Kurniawati 28
29 Zura Septi Afifah 25
30 Diah Mustika Anggraini 42
31 Aliffiana Rheinanda Kusuma Putri 49,5
32 Anggita Putri Mahardika 49,5
33 Anita Rohmawati 38,5
34 Armilda Marva 48
35 Arnika Cahyamurti Saharani 32
36 Denny Suryo Laksono 20
37 Desy Ayu Retnawidyaningrum 62,5
38 Devita Krisnugraheni 52
39 Dian Nur Utami 44
40 Ditya Yudha Kharisma 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
41 Farid Danar Bagus Irawan 28,5
42 Firmawati Sholikhah 62,5
43 Fitriana Hanifa 35,5
44 Galang Firman Bagaskara 46,5
45 Gathot Susilo 50,5
46 Gilang Pratama Hadi 41
47 Ichtiartiningsih Oki Safura M 47,5
48 Kevin Salsabila 23
49 Mia Trimurti Julaikha 26,5
50 Muhammad Tajuddin Daffa 47,5
51 Muhammad Yusuf Umar 55,5
52 Niken Melati Nimassari 23
53 Rafi Haniful Rifat 39,5
54 Retno Putri Wulandari Rahadi 29,5
55 Ridwan Ega Wilyandra 32
56 Riska Aprilia Sunarningsih 42
57 Rosman Ghany Subhandono 40,5
58 Sabila Yasaroh 27,5
59 Safitri Rahma Setiawati 41
60 Vera Mega Dwiutami 39,5
61 Wahyu Lestya Pusaka 50
62 Winda Dwi Febriyanti 53,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3. Data Posttest
Berikut ini adalah data nilai siswa pada saat posttest
Tabel 4.2 Nilai Siswa Pada Saat Posttest
No Nama Nilai Posttest
1 Alusia Melanita Ria Utami 88
2 Amalia Mahardani 60,5
3 Anggita Devi Lestari 64
4 Asa Garis Dwi Nendri 81,5
5 Astry Widayani 71,5
6 Berliana Luckyta Sari 63
7 Damar Aji Wardana 79,5
8 Dani Rezandi Ilham 63,5
9 Dini Agasti Rini 84
10 Effendi Malik 74
11 Elisha Hosea Pinasti 87,5
12 Erika Estinia Oktaviyani 50,5
13 Hardcuan Sitompul 78,5
14 Karunia Dwi Asmara 60
15 Kurnia Widiastuti Widodo 51,5
16 Laurensius Bugar Devosi 60,5
17 Lisa Muktiana 81
18 Miranti Nuraeni 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
19 Muhammad Fikri Mujtahid 79
20 Muhammad Syaiful Amrullaah 71,5
21 Muhammad Taufik Adi Nugroho 77,5
22 Niken Mustika Rini 67,5
23 Prisca Nathasya Putri Renani 78
24 Ridwan Budiantoro 81,5
25 Rukhmi Agustin Anjani 51
26 Tifani Handayani 78,5
27 Yusuf Candra Arifianto 82,5
28 Zella Kurniawati 71
29 Zura Septi Afifah 84
30 Diah Mustika Anggraini 81
31 Aliffiana Rheinanda Kusuma Putri 72,5
32 Anggita Putri Mahardika 60
33 Anita Rohmawati 80,5
34 Armilda Marva 74,5
35 Arnika Cahyamurti Saharani 78
36 Denny Suryo Laksono 73,5
37 Desy Ayu Retnawidyaningrum 61,5
38 Devita Krisnugraheni 76
39 Dian Nur Utami 84
40 Ditya Yudha Kharisma 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
41 Farid Danar Bagus Irawan 82,5
42 Firmawati Sholikhah 63
43 Fitriana Hanifa 75,5
44 Galang Firman Bagaskara 65
45 Gathot Susilo 80
46 Gilang Pratama Hadi 57
47 Ichtiartiningsih Oki Safura M 72,5
48 Kevin Salsabila 67
49 Mia Trimurti Julaikha 61,5
50 Muhammad Tajuddin Daffa 81,5
51 Muhammad Yusuf Umar 84
52 Niken Melati Nimassari 81
53 Rafi Haniful Rifat 84,5
54 Retno Putri Wulandari Rahadi 62
55 Ridwan Ega Wilyandra 69,5
56 Riska Aprilia Sunarningsih 85
57 Rosman Ghany Subhandono 79
58 Sabila Yasaroh 62,5
59 Safitri Rahma Setiawati 56,5
60 Vera Mega Dwiutami 81
61 Wahyu Lestya Pusaka 75,5
62 Winda Dwi Febriyanti 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Berdasarkan Lembar Observasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi, peneliti melihat
masih banyak siswa yang bersikap pasif di kelas. Mereka hanya mencatat
materi yang ditulis di papan tulis. Bahkan siswa bagian belakang lebih
banyak berbicara dengan temannya daripada memperhatikan guru yang
sedang mengajar. Jika guru memberi pertanyaan, siswa terlihat kurang
bersemangat dalam menjawab soal. Tetapi siswa yang duduk di deretan
depan, lumayan antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru meskipun
terlihat kurang bersemangat.
Untuk metode mengajar, guru menggunakan metode ceramah aktif
sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan materi yang diberikan
oleh guru. Hal ini kurang membangkitkan antusias siswa untuk belajar
sehingga siswa cenderung bersifat pasif. Bahkan jika guru sedang ijin
untuk keluar kelas sebentar, suasana kelas langsung ramai dan menjadi
tidak kondusif. Siswa saling bercerita dengan teman satu sama lain.
Dalam setiap pertemuan, guru selalu memberikan contoh soal dan
latihan-latihan soal. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan soal
latihan tersebut. Tetapi jika tidak disuruh, siswa cenderung lebih diam
menunggu temannya yang ingin maju menyelesaikan soal tersebut. Di
akhir pelajaran, guru memberikan pekerjaan rumah ( PR ) kepada siswa
untuk membantu siswa dalam mendalami materi yang diberikan dan PR
tersebut akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Walaupun guru sudah melakukan upaya yang maksimal agar siswa
lebih aktif, namun situasi belajar yang diinginkan belum tercapai. Dari
hasil tersebut, peneliti mencoba mengembangkan metode lain yang
memungkinkan siswa belajar lebih aktif. Dengan memilih metode
tersebut, diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran
dan siswa diharapkan lebih maksimal dalam memahami materi yang
diajarkan. Metode yang digunakan peneliti adalah metode diskusi
kelompok.
Peneliti memilih metode diskusi kelompok karena peneliti melihat
bahwa metode ceramah belum mampu membuat siswa menjadi lebih
aktif dan suasana kelas kurang asyik untuk belajar. Interaksi siswa
dengan guru juga belum dapat mendorong siswa untuk antusias bertanya.
Siswa masih kurang bersemangat untuk bertanya walaupun siswa sudah
diberi kesempatan untuk bertanya.
Dengan metode diskusi kelompok, siswa dapat bertanya dengan
teman sebayanya. Karena siswa lebih terbiasa dengan teman sebayanya,
sehingga apabila mereka bertanya, mereka tidak malu lagi. Dan jika ada
siswa yang sudah paham, dia juga tidak malu untuk mengajarkan
temannya agar menjadi paham. Dalam diskusi kelompok, antara siswa
satu dengan siswa lainnya akan saling membantu. Model diskusi
kelompok nantinya akan berisi latihan-latihan soal yang dikerjakan
dalam kelompok dan dibahas bersama-sama di dalam kelas sehingga
siswa lebih memahami materi yang diajarkan melalui soal-soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Analisis Data Pretest
a. Analisis Data Pretest Berdasarkan Tiap-Tiap Konsep
Sebelum pelaksanaan program remidi, siswa diberi pretest
terlebih dahulu kemudian hasil jawaban siswa dianalisis berdasarkan
kesulitan siswa pada tiap-tiap konsep pada materi yang diajarkan.
Kesulitan siswa dapat dilihat dari seberapa jauh siswa dapat
mengerjakan soal yang diberikan dan nilai skor dari tiap-tiap konsep
yang diperoleh siswa. Dalam soal pretest, ada 10 konsep yang
diujikan . Konsep-konsep tersebut antara lain :
1. Jarak dan Perpindahan
2. Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata
3. Gerak Lurus Beraturan (1)
4. Gerak Lurus Beraturan (2)
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( Jarak dan Kecepatan )
6. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( Kecepatan )
7. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( Jarak )
8. Gerak Jatuh Bebas
9. Gerak Vertikal Ke Atas
10. Gerak Vertikal Ke Bawah
Setelah menganalisis skor melalui tiap-tiap konsep, diperoleh
skor maksimal. Adapun skor maksimal yang diperoleh siswa pada
tiap konsep adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.3
Skor Maksimal Pada Soal Pretest yang Diperoleh Siswa Pada Tiap Konsep
No Siswa
Skor Siswa Untuk Tiap Konsep
Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 10 0 5 0 0 0 0 0 0 17
2 9 7,5 4 0 0 0 1 2 7 0 30,5
3 9 6 4 5 2 4,5 2 0 0 0 32,5
4 9,5 3,5 5 5 2 2 2 2 2 2 35
5 10 10 4 0 0 0 0 0 0 0 24
6 9,5 9,5 2 2 0 0 0 0 0 0 23
7 9,5 10 2 5 2 0 0 0 0 0 28,5
8 10 5 5 0 0 0 0 0 0 0 20
9 10 7,5 2 0 1 0 0 0 0 0 20,5
10 10 0 5 5 5,5 5,5 2 0 0 0 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
11 10 6 0 0 0 0 0 0 0 0 16
12 9 6 0 0 0 0 0 0 0 0 15
13 10 10 5 5 6 5,5 2 0 0 0 43,5
14 10 5 5 5 0 0 0 0 0 0 25
15 9 4,5 2 2 2 0 0 0 0 0 19,5
16 10 5 5 0 0 0 0 0 0 0 20
17 9,5 9,5 5 0 0 0 0 0 0 0 24
18 9,5 9,5 2 2 0 0 0 0 0 0 23
19 9 8 5 5 6 0 0 0 0 0 33
20 2 10 2 5 6 5,5 2 0 0 0 32,5
21 10 7,5 5 5 6 5,5 2 0 0 0 41
22 10 5 4 5 2 4 2 0 0 0 32
23 10 10 4 5 0 0 0 0 0 0 29
24 2 10 2 0 0 0 0 0 0 0 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
25 9 6 0 2 0 0 0 0 0 0 17
26 6 4 2 2 2 2 2 2 1 1 24
27 2 9,5 0 0 0 0 0 0 0 0 11,5
28 10 5 2 5 2 4 0 0 0 0 28
29 10 10 5 0 0 0 0 0 0 0 25
30 10 10 5 5 2 2 2 2 2 2 42
31 10 10 8 9,5 2 1 0 0 7 2 49,5
32 5,5 5 8 9 0 9 0 4 7 2 49,5
33 6 3,5 3 9 2 10 0 4 0 1 38,5
34 10 10 8 9 2 0 0 0 7 2 48
35 6 6 10 10 0 0 0 0 0 0 32
36 1 2 4 4 0 0 0 0 7 2 20
37 10 9,5 10 10 0 10 0 4 7 2 62,5
38 9 10 8 9 2 0 0 4 8 2 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
39 5,5 5,5 10 9 0 10 0 4 0 0 44
40 10 10 5 10 0 0 0 0 7 2 44
41 10 7,5 4 5 2 0 0 0 0 0 28,5
42 10 10 10 9,5 0 10 0 4 7 2 62,5
43 2 9,5 8 6 0 0 0 0 8 2 35,5
44 10 7,5 4 9 2 10 0 4 0 0 46,5
45 2 7,5 5 5 5,5 10 0 4 9,5 2 50,5
46 1 7,5 4 10 0 7,5 0 2 7 2 41
47 10 8,5 8 10 2 1 0 0 7 1 47,5
48 1 6 8 6 2 0 0 0 0 0 23
49 2 6 2 5,5 2 0 0 0 7 2 26,5
50 10 10 4 5 6 9,5 0 3 0 0 47,5
51 9 10 4 9,5 0 10 0 4 7 2 55,5
52 2 3 5 0 2 0 0 1 8 2 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
53 9,5 6 4 10 0 0 0 0 8 2 39,5
54 5,5 5 8 9 2 0 0 0 0 0 29,5
55 1 7,5 4 10 0 9,5 0 0 0 0 32
56 9,5 2,5 8 6 2 10 0 4 0 0 42
57 9,5 7 4 10 0 0 0 0 8 2 40,5
58 1 7,5 5 10 2 2 0 0 0 0 27,5
59 6 10 5 9 2 9 0 0 0 0 41
60 6 5,5 10 9 0 0 0 0 7 2 39,5
61 10 10 9 10 2 0 0 0 7 2 50
62 5 7,5 8 9 2 10 0 4 7 1 53,5
Jumlah Skor 460,5 452,5 298 341 90 179 19 58 159,5 44
Jumlah Siswa 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
% Skor Tercapai 74,3% 73% 48,1% 55% 14,5% 28,9% 3,1% 9,4% 25,7% 7,1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa konsep soal nomor 1 dan
nomor 2 memiliki prosentase di atas 50 % yaitu pada konsep jarak
dan perpindahan yaitu sebesar 74,3 % dan konsep kecepatan rata-
rata dan kelajuan rata-rata sebesar 73 % yang berarti bahwa siswa
tidak terlalu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pada
konsep tersebut. Namun, hampir sebagian besar prosentase skor
tercapai maksimal pada tiap konsep dari analisis data pretest jumlah
prosentase di bawah 50 %. Bahkan untuk konsep gerak lurus
berubah beraturan (jarak), memiliki prosentase skor maksimal
terendah yaitu hanya sebesar 3,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pretest
karena skor tercapai maksimal yang diperoleh pada tiap konsep,
sebagian besar memiliki prosentase rendah.
b. Analisis Data Pretest Berdasarkan Jenis Kesalahan
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa, maka dapat
dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.4 Prosentase Jenis Kesalahan yang Dilakukan Siswa
Jenis Kesalahan
Jumlah
Siswa
Prosentase
1. Kesalahan mengidentifikasi besaran dan
satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
38
61,29 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diketahui
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
ditanyakan
46 74,19%
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor 56 90,32 %
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar 1 1,61 %
e. Kesalahan mengidentifikasi simbol 33 53,23 %
f. Kesalahan mengidentifikasi satuan 42 67,74 %
2. Kesalahan menggambarkan diagram bebas
sesuai rumusan soal
39 62,9 %
3. Kesalahan mengidentifikasi formula 53 85,48 %
4. Kesalahan melakukan penyelesaian secara
matematik
58 93,54 %
Dari tabel di atas terlihat bahwa hampir seluruh siswa
mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal pretest. Hal ini
terlihat dari jumlah prosentase jenis kesalahan, hampir semua berada
di atas 50 %. Jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh
siswa adalah kesalahan dalam melakukan penyelesaian secara
matematik, yaitu sebesar 93,54 % yang berarti bahwa sebanyak 58
siswa melakukan kesalahan pada jenis kesalahan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan
menyelesaikan soal fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Penentuan Konsep Yang Diremidi
Penentuan konsep-konsep yang diremidi dilakukan dengan
menganalisis data pretest siswa. Kemudian data tersebut dianalisis
dengan menggunakan skor tercapai maksimal yang diperoleh pada
soal pretest. Dari hasil analisis pretest siswa, sebagian besar siswa
mengalami kesulitan pada konsep yang diberikan oleh peneliti. Hal
ini terlihat dari skor maksimal yang diperoleh siswa. Hampir semua
konsep-konsep yang diujikan mengalami kesulitan. Hal itu terjadi
pada kedua kelas yaitu kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2. Bahkan
untuk siswa laki-laki dan perempuan, perbandingan kesulitan pada
konsep adalah sama. Keduanya sama-sama mengalami kesulitan
pada konsep yang sama. Hal ini terlihat dari jumlah prosentase lebih
dari 50% yaitu lebih banyak dari setengah jumlah antara siswa laki-
laki dan perempuan. Dari 10 konsep yang diujikan, konsep-konsep
yang masih mengalami kesulitan adalah konsep-konsep yaitu gerak
lurus beraturan (1), gerak lurus berubah beraturan ( jarak dan
kecepatan), gerak lurus berubah beraturan ( kecepatan), gerak lurus
berubah beraturan (jarak), gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas,
dan gerak vertikal ke atas.
Dari hasil analisis pretest dan konsep-konsep yang perlu
diremidi, peneliti memilih metode diskusi kelompok agar siswa
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa diharapkan
dalam memahami materi dapat lebih maksimal. Dengan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
diskusi kelompok, siswa dapat bertanya dengan teman sebayanya
sehingga siswa tidak malu untuk bertanya karena sudah terbiasa
dengan teman sebayanya. Dengan metode diskusi kelompok, siswa
akan saling membantu satu sama lain. Jika ada siswa yang kurang
paham, siswa tersebut dapat bertanya kepada teman-temannya tanpa
ada rasa malu. Sedangkan siswa yang paham pada materi, bisa
mengajarkan kepada temannya yang kurang paham tanpa merasa
malu atau takut salah. Dalam metode diskusi kelompok juga dapat
menimbulkan suasana kelas yang menyenangkan. Siswa tidak merasa
bosan dan ngantuk karena siswa saling berbicara satu sama lain
membahas soal yang diujikan.
d. Pelaksanaan Treatment
Pada pelaksanaan remidi, treatment yang digunakan adalah
metode diskusi kelompok. Pelaksanaan program remidi dilaksanakan
sebanyak dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, digunakan
peneliti untuk membahas soal pretest yang dianggap sulit. Pada
pertemuan kedua digunakan peneliti untuk melaksanakan metode
diskusi kelompok. Metode diskusi kelompok dilaksanakan oleh
semua siswa karena pada saat pretest, seluruh siswa baik itu dari
kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2 mendapatkan nilai di bawah KKM
yang ditentukan oleh sekolah tersebut yaitu 75. Nilai tertinggi dari
hasil pretest adalah 62,5 yang diperoleh dari salah satu siswa dari 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
siswa secara keseluruhan. Pada pelaksanaan remidi, masing-masing
kelas dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok 1, kelompok 2,
kelompok 3, dan kelompok 4. Pembagian kelompok dilakukan
dengan melihat nilai hasil pretest, sehingga siswa yang memperoleh
nilai paling tinggi, tidak berada dalam satu kelompok. Dan untuk
siswa laki-laki yang jumlahnya lebih sedikit dari perempuan, dibagi
rata dalam kelompok tersebut. Pada pelaksanaan remidi, tidak ada
perbedaan antara siswa laki-laki dan perempuan karena dari hasil
pretest, baik siswa laki-laki maupun perempuan, sama-sama
mendapatkan kesulitan pada konsep yang sama. Setelah pembagian
kelompok, siswa diberi latihan soal dari soal pretest. Namun hanya
soal dengan konsep yang paling sulit yang diberikan untuk
didiskusikan oleh siswa agar siswa lebih memahami materi pada
konsep tersebut. Sehingga antara kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2
berbeda dalam mendalami soal yang digunakan untuk berdiskusi.
Karena hasil pretest antara kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2
berbeda-beda dalam kesulitan konsep yang dikerjakan. Siswa bebas
berdiskusi untuk menyelesaikan soal tersebut. Setelah selesai
berdiskusi, salah satu dari perwakilan kelompok maju mengerjakan
soal di papan tulis. Setelah selesai semua, kemudian dibahas
bersama-sama dalam satu kelas sehingga siswa tahu dimana letak
kesalahan dalam menyelesaikan soal tersebut. Jika ada siswa yang
kurang paham, dijelaskan kembali sampai siswa benar-benar paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Analisis Data Posttest
a. Analisis Data Posttest Berdasarkan Tiap-Tiap Konsep
Setelah menganalisis hasil pretest melalui skor tercapai maksimal
yang diperoleh siswa pada tiap konsep, proses selanjutnya adalah
analisis data posttest. Analisis ini dilakukan dengan melihat nilai
posttest siswa dan kemudian dibandingkan dengan harapan setelah
diadakan program remidi, ada peningkatan pemahaman siswa.
Dalam soal postest, konsep-konsep yang diujikan juga sama. .
Konsep-konsep tersebut antara lain :
1. Jarak dan Perpindahan
2. Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata
3. Gerak Lurus Beraturan (1)
4. Gerak Lurus Beraturan (2)
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( Jarak dan Kecepatan )
6. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( Kecepatan )
7. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( Jarak )
8. Gerak Jatuh Bebas
9. Gerak Vertikal Ke Atas
10. Gerak Vertikal Ke Bawah
Setelah menganalisis skor melalui tiap-tiap konsep, diperoleh
skor maksimal. Adapun skor maksimal yang diperoleh siswa pada
tiap konsep adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.5
Skor Maksimal Pada Soal Posttest yang Diperoleh Siswa Pada Tiap Konsep
No Siswa
Skor Siswa Untuk Tiap Konsep
Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 6 6 10 10 6 10 10 10 10 10 88
2 2 4 2 2 2 10 9,5 9 10 10 60,5
3 2 2 10 2 6 2 10 10 10 10 64
4 10 4,5 9,5 2 6 9,5 10 10 10 10 81,5
5 6 8 10 2 6 10 2 10 9,5 10 73,5
6 6 3 10 6 5 2 9,5 9,5 2 10 63
7 6 8 9 6 2 9,5 9,5 9,5 10 10 79,5
8 2 10 8,5 2 6 2 10 3 10 10 63,5
9 6 10 10 10 6 10 10 10 2 10 84
10 6 8 9 4 6 9,5 2 10 9,5 10 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
11 10 10 10 10 6 9,5 10 10 2 10 87,5
12 2 2 2 2 2 2 9,5 9 10 10 50,5
13 6 10 5 2 6 9,5 10 10 10 10 78,5
14 2 2 10 2 10 2 10 2 10 10 60
15 2 2 2 2 2 2 10 9,5 10 10 51,5
16 6 8 7 2 2 2 8 5,5 10 10 60,5
17 6 9,5 10 2 4 10 10 10 9,5 10 81
18 6 8 10 2 2 2 9,5 9,5 10 10 69
19 5,5 10 10 2 2 9,5 10 10 10 10 79
20 5,5 9,5 7 6 6 6 2 9,5 10 10 71,5
21 6 9 9,5 2 2 9,5 10 10 9,5 10 77,5
22 6 2 10 2 6 2 10 9,5 10 10 67,5
23 6 8 10 6 6 10 2 10 10 10 78
24 6 8 10 6 4 8 9,5 10 10 10 81,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
25 2 2 2 2 2 2 10 9 10 10 51
26 5 4 10 4 6 9,5 10 10 10 10 78,5
27 6 10 10 2 5,5 9,5 10 10 9,5 10 82,5
28 2 2 10 2 10 5 10 10 10 10 71
29 6 10 10 2 6 10 10 10 10 10 84
30 10 4,5 9 2 6 9,5 10 10 10 10 81
31 10 4,5 9,5 9,5 3 9 2 9,5 5,5 10 72,5
32 9,5 9,5 5 5 3 4,5 2 10 2 9,5 60
33 9,5 6 10 9 10 9,5 2 9,5 5 10 80,5
34 10 4,5 10 10 3 9,5 2 9,5 6 10 74,5
35 10 8,5 10 10 10 9,5 2 10 0 8 78
36 9,5 4,5 10 10 3 9 2 9,5 6 10 73,5
37 9,5 6 5 9,5 3 2 2 9,5 5,5 9,5 61,5
38 10 8 9,5 9,5 3 9 2 9,5 5,5 10 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
39 10 8 10 9,5 10 9,5 2 9,5 5,5 10 84
40 10 8 10 10 3 9,5 2 9,5 6 10 78
41 10 6 10 10 10 9,5 2 9,5 5,5 10 82,5
42 10 8 5 9,5 3 2 2 8 5,5 10 63
43 5,5 8,5 10 4 10 9,5 2 10 6 10 75,5
44 6 8 10 9,5 3 2 2 10 4,5 10 65
45 10 5 10 9,5 9,5 9 2 9,5 5,5 10 80
46 10 5 4 4 3 4,5 2 9,5 5,5 9,5 57
47 10 8 9,5 5 3 9 2 10 6 10 72,5
48 6 10 10 5,5 9,5 2 2 10 2 10 67
49 10 4,5 9,5 4,5 3 3 2 9,5 5,5 10 61,5
50 10 8 10 10 10 10 2 10 2 9,5 81,5
51 10 10 10 6 10 10 2 10 6 10 84
52 5,5 9 10 10 10 9,5 2 10 5,5 9,5 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
53 10 8,5 10 10 9,5 9 2 9,5 6 10 84,5
54 9 9,5 5 5 3 4,5 2 9 5,5 9,5 62
55 10 4 10 10 3 5 2 10 5,5 10 69,5
56 9 10 9,5 9,5 10 9,5 2 10 5,5 10 85
57 10 10 10 9,5 3 9,5 2 9,5 5,5 10 79
58 10 6 9,5 9,5 9,5 8,5 0 9,5 0 0 62,5
59 10 10 9,5 10 3 2 2 10 0 0 56,5
60 10 6 9,5 9,5 9,5 9 2 9,5 6 10 81
61 10 8 10 10 3 9,5 2 9,5 5,5 8 75,5
62 10 6 9,5 9,5 3 9 2 9,5 5,5 10 74
Jumlah Skor 457 429,5 541 380 338 440,5 325 582,5 425 593
Jumlah Siswa
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
% Skor Tercapai 73,7% 69,3% 87,3% 61,3% 54,5% 71% 52,4% 94% 68,5% 95,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Selain itu analisis ini dilakukan dengan membandingan skor
tercapai maksimal pada nilai pretest dan posttest siswa pada tiap
konsep yang diberikan. Adapun perbandingan skor tercapai maksimal
nilai pretest dan posttest sebagai berikut :
Tabel 4.6
Perbandingan Skor Tercapai Maksimal Pada Pretest dan Posttest
Siswa Pada Tiap Konsep
No Jenis konsep
% Skor
Tercapai
Pretest
% Skor
Tercapai
Posttest
1 Jarak dan Perpindahan 74,3 % 73,7 %
2 Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan
Rata-Rata
73 % 69,3 %
3 Gerak Lurus Beraturan (1) 48,1 % 87,3 %
4 Gerak Lurus Beraturan (2) 55 % 61,3 %
5 Gerak Lurus
Berubah
Beraturan
Jarak dan Kecepatan 14,5 % 54,5 %
Kecepatan 28,9 % 71 %
Jarak 3,1 % 52,4 %
6 Gerak Vertikal Gerak Jatuh Bebas 9,4 % 94 %
Gerak Vertikal Ke
Atas
25,7 % 68,5 %
Gerak Vertikal Ke
Bawah
7,1 % 95,6 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Setelah menganalisis nilai pretest, langkah selanjutnya adalah
melaksanakan program remidi. Program remidi ini menggunakan
metode diskusi kelompok. Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan
skor tercapai maksimal pada nilai pretest dan posttest pada tiap konsep
soal. Secara garis besar dapat dilihat dari nilai skor tercapai maksimal
pada posttest bahwa terjadi peningkatan prosentase skor tercapai pada
tiap konsep, meskipun ada beberapa konsep yang mengalami
penurunan prosentase skor tercapai dengan selisih yang sedikit yaitu
pada konsep soal jarak dan perpindahan dari 74,3 % menjadi 73,7 %
dengan selisih 0,6 % dan pada konsep kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata yaitu dari 73 % menjadi 69,3 % dengan selisih
3,7 %. Konsep soal dengan prosentase tertinggi adalah konsep soal
mengenai gerak vertikal ke bawah yaitu sebesar 95,6 %. Ini
menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal sudah
berkurang.
Hal ini juga terlihat dari hasil total skor posttest siswa yang
mengalami peningkatan setelah mengikuti program remidi. Terlihat
jelas bahwa hampir semua siswa mengalami peningkatan pemahaman.
Meskipun masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang
ditetapkan di sekolah yaitu 75, namun peningkatan yang terjadi
menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Analisis Data Posttest Berdasarkan Jenis Kesalahan
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa, maka dapat
dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.7 Prosentase Jenis Kesalahan yang Dilakukan Siswa
Jenis Kesalahan
Jumlah
Siswa
Prosentase
1. Kesalahan mengidentifikasi besaran dan
satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
diketahui
16 25,81 %
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
ditanyakan
23 37,10 %
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor 37 59,68 %
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar 0 0 %
e. Kesalahan mengidentifikasi simbol 33 53,23 %
f. Kesalahan mengidentifikasi satuan 40 64,52 %
2. Kesalahan menggambarkan diagram bebas
sesuai rumusan soal
28 45,16 %
3. Kesalahan mengidentifikasi formula 31 50 %
4. Kesalahan melakukan penyelesaian secara
matematik
43 69,35 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada data posttest, jenis
kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa adalah kesalahan
melakukan penyelesaian secara matematik yaitu sebesar 69,53 %
yang berarti ada 43 siswa yang melakukan kesalahan tersebut.
Dengan membandingkan analisis jenis kesalahan pada data
pretest dan posttest, terlihat bahwa terjadi penurunan prosentase pada
jenis-jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal. Tetapi pada jenis
kesalahan mengidentifikasi simbol, terlihat bahwa prosentasenya
tetap yaitu sebesar 53,23 % yang berarti ada 33 siswa yang
melakukan kesalahan pada konsep tersebut. Secara garis besar,
penurunan prosentase pada jenis-jenis kesalahan menunjukkan
bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan
soal fisika sudah berkurang. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah
mengalami peningkatan dalam memahami materi yang diajarkan.
4. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan nilai pretest dan
posttest. Bentuk penilaian dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu
tidak paham, kurang paham, paham, dan sangat paham yang dibentuk
dalam interval skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Nilai Pretest
Tabel 4.8 Pengelompokkan Kategori Berdasarkan Nilai Pretest
Skor Max
Soal
Skala Skor Kategori
62,5 ≤ 31,2 Tidak paham
31,3 – 41,7 Kurang paham
41,8 – 52,2 Paham
52,3 – 62,5 Sangat Paham
Setelah mengetahui pengelompokkan kategori berdasarkan nilai
pretest, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan nilai siswa
berdasarkan kategori pada hasil pretest. Adapun pengelompokkan
tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.9 Pengelompokkan Nilai Siswa Berdasarkan Kategori
No Nama Nilai
Pretest
Kategori
1 Alusia Melanita Ria Utami 17 Tidak Paham
2 Amalia Mahardani 30,5 Tidak Paham
3 Anggita Devi Lestari 32,5 Kurang Paham
4 Asa Garis Dwi Nendri 35 Kurang Paham
5 Astry Widayani 24 Tidak Paham
6 Berliana Luckyta Sari 23 Tidak Paham
7 Damar Aji Wardana 28,5 Tidak Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
8 Dani Rezandi Ilham 20 Tidak Paham
9 Dini Agasti Rini 20,5 Tidak Paham
10 Effendi Malik 33 Kurang Paham
11 Elisha Hosea Pinasti 16 Tidak Paham
12 Erika Estinia Oktaviyani 15 Tidak Paham
13 Hardcuan Sitompul 43,5 Paham
14 Karunia Dwi Asmara 25 Tidak Paham
15 Kurnia Widiastuti Widodo 19,5 Tidak Paham
16 Laurensius Bugar Devosi 20 Tidak Paham
17 Lisa Muktiana 24 Tidak Paham
18 Miranti Nuraeni 23 Tidak Paham
19 Muhammad Fikri Mujtahid 33 Kurang Paham
20 Muhammad Syaiful Amrullaah 32,5 Kurang Paham
21 Muhammad Taufik Adi Nugroho 41 Kurang Paham
22 Niken Mustika Rini 32 Kurang Paham
23 Prisca Nathasya Putri Renani 29 Tidak Paham
24 Ridwan Budiantoro 14 Tidak Paham
25 Rukhmi Agustin Anjani 17 Tidak Paham
26 Tifani Handayani 24 Tidak Paham
27 Yusuf Candra Arifianto 11,5 Tidak Paham
28 Zella Kurniawati 28 Tidak Paham
29 Zura Septi Afifah 25 Tidak Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
30 Diah Mustika Anggraini 42 Paham
31 Aliffiana Rheinanda Kusuma Putri 49,5 Paham
32 Anggita Putri Mahardika 49,5 Paham
33 Anita Rohmawati 38,5 Kurang Paham
34 Armilda Marva 48 Paham
35 Arnika Cahyamurti Saharani 32 Kurang Paham
36 Denny Suryo Laksono 20 Tidak Paham
37 Desy Ayu Retnawidyaningrum 62,5 Sangat Paham
38 Devita Krisnugraheni 52 Paham
39 Dian Nur Utami 44 Paham
40 Ditya Yudha Kharisma 44 Paham
41 Farid Danar Bagus Irawan 28,5 Tidak Paham
42 Firmawati Sholikhah 62,5 Sangat Paham
43 Fitriana Hanifa 35,5 Kurang Paham
44 Galang Firman Bagaskara 46,5 Paham
45 Gathot Susilo 50,5 Paham
46 Gilang Pratama Hadi 41 Kurang Paham
47 Ichtiartiningsih Oki Safura M 47,5 Paham
48 Kevin Salsabila 23 Tidak Paham
49 Mia Trimurti Julaikha 26,5 Tidak Paham
50 Muhammad Tajuddin Daffa 47,5 Paham
51 Muhammad Yusuf Umar 55,5 Sangat Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
52 Niken Melati Nimassari 23 Tidak Paham
53 Rafi Haniful Rifat 39,5 Kurang Paham
54 Retno Putri Wulandari Rahadi 29,5 Tidak Paham
55 Ridwan Ega Wilyandra 32 Kurang Paham
56 Riska Aprilia Sunarningsih 42 Paham
57 Rosman Ghany Subhandono 40,5 Kurang Paham
58 Sabila Yasaroh 27,5 Tidak Paham
59 Safitri Rahma Setiawati 41 Kurang Paham
60 Vera Mega Dwiutami 39,5 Kurang Paham
61 Wahyu Lestya Pusaka 50 Paham
62 Winda Dwi Febriyanti 53,5 Sangat Paham
b. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Nilai Posttest
Tabel 4.10 Pengelompokkan Kategori Berdasarkan Nilai Posttest
Skor Max
Soal
Skala Skor Kategori
88 ≤ 43,9 Tidak paham
44 – 58,7 Kurang paham
58,8 – 73,5 Paham
73,6 – 88 Sangat Paham
Setelah mengetahui pengelompokkan kategori berdasarkan nilai
posttest, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan nilai siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
berdasarkan kategori pada hasil posttest. Adapun pengelompokkan
tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.11 Pengelompokkan Nilai Siswa Berdasarkan Kategori
No Nama Nilai
Posttest
Kategori
1 Alusia Melanita Ria Utami 88 Sangat Paham
2 Amalia Mahardani 60,5 Paham
3 Anggita Devi Lestari 64 Paham
4 Asa Garis Dwi Nendri 81,5 Sangat Paham
5 Astry Widayani 71,5 Paham
6 Berliana Luckyta Sari 63 Paham
7 Damar Aji Wardana 79,5 Sangat Paham
8 Dani Rezandi Ilham 63,5 Paham
9 Dini Agasti Rini 84 Sangat Paham
10 Effendi Malik 74 Paham
11 Elisha Hosea Pinasti 87,5 Sangat Paham
12 Erika Estinia Oktaviyani 50,5 Kurang Paham
13 Hardcuan Sitompul 78,5 Sangat Paham
14 Karunia Dwi Asmara 60 Paham
15 Kurnia Widiastuti Widodo 51,5 Kurang Paham
16 Laurensius Bugar Devosi 60,5 Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
17 Lisa Muktiana 81 Sangat Paham
18 Miranti Nuraeni 69 Paham
19 Muhammad Fikri Mujtahid 79 Sangat Paham
20 Muhammad Syaiful Amrullaah 71,5 Paham
21 Muhammad Taufik Adi Nugroho 77,5 Sangat Paham
22 Niken Mustika Rini 67,5 Paham
23 Prisca Nathasya Putri Renani 78 Sangat Paham
24 Ridwan Budiantoro 81,5 Sangat Paham
25 Rukhmi Agustin Anjani 51 Kurang Paham
26 Tifani Handayani 78,5 Sangat Paham
27 Yusuf Candra Arifianto 82,5 Sangat Paham
28 Zella Kurniawati 71 Paham
29 Zura Septi Afifah 84 Sangat Paham
30 Diah Mustika Anggraini 81 Sangat Paham
31 Aliffiana Rheinanda Kusuma Putri 72,5 Paham
32 Anggita Putri Mahardika 60 Paham
33 Anita Rohmawati 80,5 Sangat Paham
34 Armilda Marva 74,5 Sangat Paham
35 Arnika Cahyamurti Saharani 78 Sangat Paham
36 Denny Suryo Laksono 73,5 Paham
37 Desy Ayu Retnawidyaningrum 61,5 Paham
38 Devita Krisnugraheni 76 Sangat Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
39 Dian Nur Utami 84 Sangat Paham
40 Ditya Yudha Kharisma 78 Sangat Paham
41 Farid Danar Bagus Irawan 82,5 Sangat Paham
42 Firmawati Sholikhah 63 Paham
43 Fitriana Hanifa 75,5 Sangat Paham
44 Galang Firman Bagaskara 65 Paham
45 Gathot Susilo 80 Sangat Paham
46 Gilang Pratama Hadi 57 Kurang Paham
47 Ichtiartiningsih Oki Safura M 72,5 Paham
48 Kevin Salsabila 67 Paham
49 Mia Trimurti Julaikha 61,5 Paham
50 Muhammad Tajuddin Daffa 81,5 Sangat Paham
51 Muhammad Yusuf Umar 84 Sangat Paham
52 Niken Melati Nimassari 81 Sangat Paham
53 Rafi Haniful Rifat 84,5 Sangat Paham
54 Retno Putri Wulandari Rahadi 62 Paham
55 Ridwan Ega Wilyandra 69,5 Paham
56 Riska Aprilia Sunarningsih 85 Sangat Paham
57 Rosman Ghany Subhandono 79 Sangat Paham
58 Sabila Yasaroh 62,5 Paham
59 Safitri Rahma Setiawati 56,5 Kurang Paham
60 Vera Mega Dwiutami 81 Sangat Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
61 Wahyu Lestya Pusaka 75,5 Sangat Paham
62 Winda Dwi Febriyanti 74 Paham
Secara keseluruhan, untuk mempermudah melihat peningkatan
yang dialami siswa, perolehan nilai siswa pada pretest dan posttest
berdasarkan kategori adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Siswa
No.
Siswa
Perolehan
Nilai Keterangan
Pre Post
1 17 88 Dari tidak paham menjadi sangat paham
2 30,5 60,5 Dari tidak paham menjadi paham
3 32,5 64 Dari kurang paham menjadi paham
4 35 81,5 Dari kurang paham menjadi sangat paham
5 24 71,5 Dari tidak paham menjadi paham
6 23 63 Dari tidak paham menjadi paham
7 28,5 79,5 Dari tidak paham menjadi sangat paham
8 20 63,5 Dari tidak paham menjadi paham
9 20,5 84 Dari tidak paham menjadi sangat paham
10 33 74 Dari kurang paham menjadi paham
11 16 87,5 Dari tidak paham menjadi sangat paham
12 15 50,5 Dari tidak paham menjadi kurang paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
13 43,5 78,5 Dari paham menjadi sangat paham
14 25 60 Dari tidak paham menjadi paham
15 19,5 51,5 Dari tidak paham menjadi kurang paham
16 20 60,5 Dari tidak paham menjadi paham
17 24 81 Dari tidak paham menjadi sangat paham
18 23 69 Dari tidak paham menjadi paham
19 33 79 Dari kurang paham menjadi sangat paham
20 32,5 71,5 Dari kurang paham menjadi paham
21 41 77,5 Dari kurang paham menjadi sangat paham
22 32 67,5 Dari kurang paham menjadi paham
23 29 78 Dari tidak paham menjadi sangat paham
24 14 81,5 Dari tidak paham menjadi sangat paham
25 17 51 Dari tidak paham menjadi kurang paham
26 24 78,5 Dari tidak paham menjadi sangat paham
27 11,5 82,5 Dari tidak paham menjadi sangat paham
28 28 71 Dari tidak paham menjadi paham
29 25 84 Dari tidak paham menjadi sangat paham
30 42 81 Dari paham menjadi sangat paham
31 49,5 72,5 Masih tetap paham, tetapi ada peningkatan nilai
32 49,5 60 Masih tetap paham, tetapi ada peningkatan nilai
33 38,5 80,5 Dari kurang paham menjadi sangat paham
34 48 74,5 Dari paham menjadi sangat paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
35 32 78 Dari kurang paham menjadi sangat paham
36 20 73,5 Dari tidak paham menjadi paham
37 62,5 61,5 Ada penurunan nilai
38 52 76 Dari paham menjadi sangat paham
39 44 84 Dari paham menjadi sangat paham
40 44 78 Dari paham menjadi sangat paham
41 28,5 82,5 Dari tidak paham menjadi sangat paham
42 62,5 63 Ada penurunan kategori dari sangat paham menjadi paham
43 35,5 75,5 Dari kurang paham menjadi sangat paham
44 46,5 65 Masih tetap paham, tetapi ada peningkatan nilai
45 50,5 80 Dari paham menjadi sangat paham
46 41 57 Masih tetap kurang paham, tetapi ada peningkatan nilai
47 47,5 72,5 Masih tetap paham, tetapi ada peningkatan nilai
48 23 67 Dari tidak paham menjadi paham
49 26,5 61,5 Dari tidak paham menjadi paham
50 47,5 81,5 Dari paham menjadi sangat paham
51 55,5 84 Dari paham menjadi sangat paham
52 23 81 Dari tidak paham menjadi sangat paham
53 39,5 84,5 Dari kurang paham menjadi sangat paham
54 29,5 62 Dari tidak paham menjadi paham
55 32 69,5 Dari kurang paham menjadi paham
56 42 85 Dari paham menjadi sangat paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
57 40,5 79 Dari kurang paham menjadi sangat paham
58 27,5 62,5 Dari tidak paham menjadi paham
59 41 56,5 Masih tetap kurang paham, tetapi ada peningkatan nilai
60 39,5 81 Dari kurang paham menjadi sangat paham
61 50 75,5 Dari paham menjadi sangat paham
62 53,5 74 Masih tetap sangat paham meskipun ada peningkatan nilai
Dalam tabel, secara umum dipaparkan peningkatan nilai yang
diperoleh siswa setelah mengikuti program remidi. Terlihat jelas bahwa
sebagian besar siswa mengalami peningkatan pemahaman meskipun ada
juga beberapa siswa yang mengalami penurunan nilai. Walaupun
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal belum sepenuhnya teratasi,
namun dengan adanya program remidi siswa dapat mengatasi kesulitan
mereka pada setiap konsep yang di berikan.
5. Analisis Uji T Untuk Data Pretest dan Posttest
Untuk membandingkan apakah ada peningkatan pemahaman siswa
dengan menggunakan metode diskusi kelompok, dilakukan analisis
dengan menggunakan statistika yaitu dengan menggunakan uji T untuk
kelompok dependen. Data yang diperlukan adalah nilai pretest dan
posttest siswa yang dianalisis menggunakan program SPSS. Berikut ini
adalah hasil analisis uji T SPSS di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.13. Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 33.8952 62 12.52805 1.59106
posttest 72.7258 62 9.84290 1.25005
Tabel 4.14. Analisis Peningkatan Pemahaman Siswa
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
posttest -3.88306E1 15.31124 1.94453 -42.71897 -34.94232 -19.969 61 .000
Hipotesis uji T :
Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak ada perbedaan pemahaman
siswa
Ha : variasi data tes berbeda. Terdapat perbedaan pemahaman siswa
Analisis :
Ho ditolak jika harga sig. (2-tailed)> 0,05 dan
Ho diterima jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil tabel output SPSS di atas dapat diketahui nilai sig.( 2-tailed)
sebesar 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa nilai posttest lebih baik dari nilai pretest.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan program remidi yang
menggunakan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam materi dan penyelesaian soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Selain itu, faktor pendukung keberhasilan dari peningkatan
pemahaman siswa adalah karena pengelolaan kelas dan pemdampingan
yang dilakukan oleh peneliti.
6. Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Gender
SMA Negeri 2 Sleman untuk kelas X terdapat 2 kelas yaitu kelas X
MIA 1 dan Kelas X MIA 2. Siswa laki-laki berjumlah 22 orang dan untuk
siswa perempuan terdapat 40 orang. Hal ini dapat dilihat bahwa siswa laki-
laki lebih sedikit dibandingkan siswa perempuan.
Pada saat pembelajaran fisika berlangsung, partisispasi siswa
perempuan lebih banyak dibandingkan siswa laki-laki. Partisipasi siswa
perempuan tersebut ditunjukkan dalam bentuk keaktifan siswa bertanya
dan mengerjakan soal pada saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
Analisis kesulitan siswa berdasarkan gender dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Analisis Kesulitan Siswa Pada Tiap Konsep Berdasarkan Gender
Tabel 4.15
Jumlah Kesulitan Pada Tiap Konsep Oleh Siswa Berdasarkan Gender
Pada Soal Pretest
Kesulitan pada Konsep
Laki-Laki Perempuan
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Jarak dan Perpindahan 7 31,82 % 7 17,5 %
Kecepatan Rata-Rata dan 4 18,18 % 11 27,5 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kelajuan Rata-Rata
Gerak Lurus Beraturan (1) 21 95,45 % 27 67,5 %
Geak Lurus Beraturan (2) 14 63,64 % 23 57,5 %
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (Jarak dan
Kecepatan )
15 68,18 % 38 95 %
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (Kecepatan )
12 54,55 % 32 80 %
Gerak Lurus Berubah
Beraturan ( Jarak )
22 100 % 40 100 %
Gerak Jatuh Bebas 22 100 % 40 100 %
Gerak Vertikal Ke Atas 15 68,18 % 27 67,5 %
Gerak Vertikal Ke Bawah 22 100 % 40 100 %
Tabel 4.16
Jumlah Kesulitan pada Konsep Oleh Siswa Berdasarkan Gender pada
Soal Posttest
Kesulitan pada Konsep
Laki-Laki Perempuan
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Jarak dan Perpindahan 2 9,10 % 8 20 %
Kecepatan Rata-Rata dan
Kelajuan Rata-Rata
4 18,18 % 15 37,5 %
Gerak Lurus Beraturan (1) 2 9,10 % 8 20 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gerak Lurus Beraturan (2) 8 36,36 % 20 50 %
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (Jarak dan
Kecepatan )
12 54,54 % 18 45 %
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (Kecepatan )
5 22,73 % 16 40 %
Gerak Lurus Berubah
Beraturan ( Jarak )
14 63,64 % 22 55 %
Gerak Jatuh Bebas 1 4,55 % 1 2,5 %
Gerak Vertikal Ke Atas 2 9,10 % 9 22,5 %
Gerak Vertikal Ke Bawah 0 0 % 2 5 %
Dari kedua tabel yaitu tabel 4.15 dan tabel 4.16, ada perbedaan
prosentase kesulitan yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa
perempuan. Pada tabel 4.15 yaitu jenis konsep dan jumlah kesulitan
pada siswa laki-laki dan perempuan pada soal pretest sama, namun
jumlah prosentase berbeda. Prosentase kesulitan baik siswa laki-laki
maupun siswa perempuan di atas 50% Untuk siswa laki-laki, konsep
yang mengalami kesulitan ada pada konsep gerak lurus beraturan (1)
dan (2) yaitu sebesar 95,4 % dan 63,64 % , gerak lurus berubah
beraturan (jarak dan kecepatan) sebesar 68,18%, gerak lurus berubah
beraturan ( kecepatan) sebesar 54,55%, dan konsep gerak vertikal ke
atas yaitu sebesar 68,18 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Sedangkan untuk siswa perempuan mengalami kesulitan ada pada
konsep gerak lurus beraturan (1) dan (2) yaitu sebesar 67,5 % dan
57,5 %, gerak lurus berubah beraturan (jarak dan kecepatan) sebesar
95%, gerak lurus berubah beraturan ( kecepatan) sebesar 80%, dan
konsep gerak vertikal ke atas yaitu sebesar 67,5 %. Bahkan pada
siswa laki-laki dan perempuan terdapat beberapa konsep yang jumlah
prosentasenya sama yaitu pada konsep gerak lurus berubah beraturan
(jarak), konsep gerak jatuh bebas, dan konsep gerak vertikal ke bawah
yaitu sebesar 100 %. Ini berarti bahwa seluruh siswa baik laki-laki dan
perempuan, mengalami kesulitan pada konsep tersebut.
Pada tabel 4.16 yaitu jumlah kesulitan pada siswa laki-laki dan
siswa perempuan pada soal posttest sama namun prosentase dan jenis
konsep berbeda. Pada siswa laki-laki, konsep yang mengalami
kesulitan ada pada konsep gerak lurus berubah beraturan (jarak dan
kecepatan) yaitu sebesar 54,54% dan konsep gerak lurus berubah
beraturan ( jarak) sebesar 63,64 %. Sedangkan pada siswa perempuan,
konsep yang mengalami kesulitan ada pada konsep gerak lurus
beraturan (2) yaitu sebesar 50 % dan pada konsep gerak lurus berubah
beraturan (jarak) yaitu sebesar 55%. Dilihat dari perbandingan antara
data pretest dan posttest, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan
mengalami penurunan prosentase kesulitan konsep. Hal ini
menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami pada tiap-tiap konsep baik
dari siswa laki-laki maupun siswa perempuan berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
b. Analisis Kesulitan Siswa Pada Jenis Kesalahan Berdasarkan
Gender
Tabel 4.17
Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Oleh Siswa Berdasarkan Gender
Pada Soal Pretest
Jenis Kesulitan Laki-Laki Perempuan
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1. Kesalahan mengidentifikasi
besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi
besaran yang diketahui
16 72,72% 22 55%
b. Kesalahan mengidentifikasi
besaran yang ditanyakan
19 86,36% 27 67,5%
c. Kesalahan mengidentifikasi
besaran vektor
18 81,82% 38 95%
d. Kesalahan mengidentifikasi
besaran skalar
1 4,55% 0 0%
e. Kesalahan mengidentifikasi
simbol
15 68,18% 18 45%
f. Kesalahan mengidentifikasi
satuan
16 72,73% 26 65%
2. Kesalahan menggambarkan
diagram bebas sesuai rumusan
16 72,73% 23 57,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
soal
3. Kesalahan mengidentifikasi
formula
17 77,27% 36 90%
4. Kesalahan melakukan
penyelesaian secara matematik
19 86,36% 39 97,5%
Tabel 4.18
Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Oleh Siswa Berdasarkan Gender
Pada Soal Posttest
Jenis Kesulitan Laki-Laki Perempuan
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1. Kesalahan mengidentifikasi
besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi
besaran yang diketahui
6 27,27% 10 25%
b. Kesalahan mengidentifikasi
besaran yang ditanyakan
8 36,36% 15 37,5%
c. Kesalahan mengidentifikasi
besaran vektor
9 40,91% 28 70%
d. Kesalahan mengidentifikasi
besaran skalar
0 0% 0 0%
e. Kesalahan mengidentifikasi 13 59,1% 20 50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
simbol
f. Kesalahan mengidentifikasi
satuan
14 63,64% 26 65%
2. Kesalahan menggambarkan
diagram bebas sesuai
rumusan soal
12 54,55% 16 40%
3. Kesalahan mengidentifikasi
formula
10 45,45% 21 52,5%
4. Kesalahan melakukan
penyelesaian secara
matematik
15 68,18% 28 70%
Dari kedua tabel yaitu tabel 4.17 dan tabel 4.18, ada perbedaan
prosentase jenis kesalahan yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa
perempuan. Pada tabel 4.17 hampir seluruh siswa baik siswa laki-laki
maupun siswa perempuan mengalami kesalahan-kesalahan dalam
menyelesaikan soal fisika. Pada siswa laki-laki, jenis kesalahan yang
paling banyak dilakukan adalah kesalahan mengidentifikasi besaran
yang ditanyakan dan kesalahan melakukan penyelesaian secara
matematik dengan prosentase yang sama yaitu sebesar 86,36% yang
berarti sebanyak 19 siswa dari 22 siswa laki-laki mengalami kesalahan
pada jenis kesalahan tersebut. Selain itu kesalahan yang masih sering
dilakukan untuk siswa laki-laki adalah kesalahan mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
besaran yang diketahui, kesalahan mengidentifikasi besaran skalar,
kesalahan mengidentifikasi simbol, kesalahan mengidentifikasi satuan,
dan kesalahan menggambarkan diagram bebas. Sedangkan untuk siswa
perempuan, jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah jenis
kesalahan penyelesaian secara matematik yaitu sebesar 97,5% yang
berarti terdapat 39 siswa dari 40 siswa perempuan secara keseluruhan
yang mengalami kesalahn pada jenis kesalahan tersebut. Selain itu,
kesalahan-kesalahan yang masih dilakukan oleh siswa perempuan
adalah kesalahan dalam mengidentifikasi besaran vektor dan kesalahan
dalam mengidentifikasi formula. Ini berarti bahwa seluruh siswa baik
laki-laki dan perempuan, mengalami kesalahan-kesalahan dalam
menyelesaikan soal fisika.
Pada tabel 4.18 siswa laki-laki dan perempuan masih melakukan
kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal fisika meskipun
prosentase kesalahan berkurang. Pada soal posttest, jenis kesalahan
yang masih sering dilakukan oleh siswa laki-laki adalah kesalahan
melakukan penyelesaian secara matematik sebesar 68,18% yang berarti
ada 15 siswa dari 22 siswa laki-laki secara keseluruhan yang masih
melakukan kesalahan pada jenis kesalahan tersebut. Selain itu
kesalahan-kesalahan yang masih sering dilakukan siswa laki-laki
adalah kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui, kesalahan
mengidentifikasi simbol, dan kesalahan menggambarkan diagram
bebas. Sedangkan untuk siswa perempuan, jenis kesalahan yang masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dilakukan adalah jenis kesalahan mengidentifikasi besaran vektor dan
kesalahan melakukan penyelesaian secara matematik dengan
prosentase sama yaitu sebesar 70% yang berarti ada 28 siswa dari 40
siswa perempuan secara keseluruhan yang masih melakukan kesalahan
pada jenis kesalahan tersebut. Selain itu kesalahan-kesalahan yang
masih dilakukan oleh siswa perempuan adalah kesalahan
mengidentifikasi besaran yang ditanyakan, kesalahan mengidentifikasi
satuan, dan kesalahan mengidentifikasi formula.
Dari perbandingan antara tabel 4.19 dan 4.20, dapat dilihat ada
penurunan prosentase jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa baik
siswa laki-laki dan siswa perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jenis
kesalahan yang dilakukan oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan
sudah mulai berkurang.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan dalam penyusunan penelitian
ini antara lain :
1. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada materi gerak lurus yang diajarkan
pada kelas X SMA Negeri 2 Sleman.
2. Peneliti menyadari bahwa instrumen yang digunakan terlalu sedikit
sehingga untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti akan materi
gerak lurus terlalu sedikit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Pengelolaan kelas yang masih kurang maksimal sehingga siswa belum
dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif. Masih banyak siswa yang
terlihat berbicara dengan teman sebangku dan menganggu teman yang
lain sehingga siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman mengalami kesulitan untuk
memahami materi gerak lurus. Kesulitan siswa terletak pada sebagian
besar konsep yang diujikan yaitu kesulitan pada konsep gerak lurus
beraturan (1), gerak lurus berubah beraturan ( jarak dan kecepatan ),
gerak lurus berubah beraturan ( kecepatan ), gerak lurus berubah
beraturan ( jarak ), menyelesaikan soal gerak jatuh bebas, gerak vertikal
ke atas, dan gerak vertikal ke bawah.
2. Ada perbedaan kesulitan yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa
perempuan. Dari hasil pretest, jenis kesulitan konsep pada siswa laki-laki
dan siswa perempuan pada soal pretest sama, namun jumlah prosentase
berbeda. Sedangkan pada hasil posttest, terdapat perbedaan jenis
kesulitan konsep dan prosentase kesulitan yang dialami siswa laki-laki
dan siswa perempuan.
3. Program remidi dapat membantu memperbaiki kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal dari materi gerak lurus. Hal ini terlihat dari hasil
posttest yang mengalami peningkatan dari hasil pretest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanaan, peneliti mengajukan saran
bagi dua pihak yaitu :
1. Guru mata pelajaran Fisika, diharapkan dapat menerapkan metode
diskusi kelompok sehingga siswa dapat diajak terlibat aktif dan
menimbulkan suasana yang tenang dan santai dalam pembelajaran
Fisika.
2. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menerapkan metode yang
sesuai dalam pengadaan remidi. Salah satunya dengan metode
diskusi kelompok sehingga siswa merasa lebih tenang dan santai
dan siswa lebih aktif pada saat pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : Rineka Cipta- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Adriani, Agata Novia. 2012. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Fisika dan Efektivitas Program Remidi Sebagai Upaya Membantu Siswa
Kelas X di SMA Stella Duce Bantul Untuk Memahami Materi Vektor
( Skripsi ). Yogyakarta : USD.
Arifin, Zainal M.Pd. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Budi, Kartika. 2000. Mengoptimalkan Aspek Pendidikan dalam Pembelajaran
Fisika. Widya Dharma. Edisi Th. XI. No. 1. Hal. 53.
Enthang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Habiburrahman. 1981. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial
Dalam Pendidikan IPA. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.
Huffman, Douglas. 1997. Effect of Explicit Problem Solving Intruction on High
School Student Problem-Solving Performance and Conceptual
Understanding of Physics. Journal of Research Science Teaching. Vol 34.
No.6. Hal 551-570.
Kanginan, Marthen. 2010. Physics for Senior High School. Jakarta : Erlangga.
Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
Dewasa. Bandung : Mandar Maju.
Mundilarto. 2003. Kemampuan Mahasiswa Menggunakan Pendekatan Analitis
Kuantitatif Dalam Pemecahan Soal Fisika.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. Edisi 3 Tahun VIII
(www.eprints.uny.ac.id/5028/1/KEMAMPUAN-MAHASISWA-
MENGGUNAKAN.pdf yang diunduh pada tanggal 3 Februari 2015 ).
Purwoko & Fendi. 2009. Physics for Senior High School Year X. Bogor :
Yudhistira.
Raharja, Bagus. 2013. Panduan Belajar Fisika IA. Bogor : Yudhistira.
Rostyaningsih,Dewi.2010.Konsep-Gender.
(www.admpublik.fisip.indip.ac.id/wp-content/.../07/KONSEP-
GENDER.pdf yang diunduh pada tanggal 16 Maret 2014 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Rusilowati,Ani. 2006. Profil Kesulitan Belajar Fisika Pokok Bahasan Kelistrikan
Siswa SMA Di Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol.4.
No.2.
(www.journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/viewFile/163/168.pdf
yang diunduh pada tanggal 3 Februari 2015).
Santrock, John. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.
Santrock, John. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salamba Humanika.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI