plagiat merupakan tindakan tidak terpuji 2 - … · e. beyond use date ... gambar 4 penguraian obat...
TRANSCRIPT
2
5
EVALUASI CARA PENENTUAN BEYOND USE DATE (MASA EDAR)
SEDIAAN RACIKAN PULVERES
CAMPURAN KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl
DARI RUMAH SAKIT X
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Lidia Kristalia
NIM : 048114148
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI CARA PENENTUAN BEYOND USE DATE (MASA EDAR)
SEDIAAN RACIKAN PULVERES
CAMPURAN KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl
DARI RUMAH SAKIT X
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Lidia Kristalia
NIM : 048114148
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
With all my love, for
Papa, Mama, Ko’ Andreas, Yoyo
Almamaterku,
dan semua yang mengenal Lidia Kristalia
Apapun yang dapat anda lakukan atau ingin anda lakukan, mulailah!
Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan,
dan keajaiban di dalamnya (Goeti).
Tak ada orang yang begitu banyak tahu
sampai bisa mengatakan dengan pasti
apa yang mungkin dan tak mungkin (Henry Ford).
So I won’t give up
No I won’t breakdown
Sooner that it seems life turns around
And I will be strong even if all goes wrong
When I’m standing in the dark, I’ll still believe
Some one’s watching over me
It doesn’t matter how long it takes
Believe in your self and you’ll fly high
And it only matters how true you are
Be true to your self and follow your heart
(”Some One Is Watching Over Me”-Hillary Duff)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Lidia Kristalia Nomor Mahasiswa : 048114148
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI CARA PENENTUAN BEYOND USE DATE (MASA EDAR) SEDIAAN RACIKAN PULVERES CAMPURAN KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl DARI RUMAH SAKIT X
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan roya lty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Maret 2008 Yang menyatakan
(Lidia Kristalia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
berkat, hikmat, kekuatan, serta penyertaan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Evaluasi Cara Penentuan Beyond Use Date
(Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres Campuran Ketotifen Fumarat dan
Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X” dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Strata satu Farmasi (S. Farm.), program Studi
Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
mengarahkan, mendampingi, dan menyediakan waktu untuk berdiskusi bersama
penulis selama proses penelitian, penyusunan, hingga selesainya skripsi ini.
3. Agatha Budi Susiana, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak dukungan, saran, dan kritikan yang membangun.
4. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
banyak dukungan, saran, dan kritikan yang membangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
5. Drs. Ag. Yuswanto, S.U., Ph.D., Apt. yang telah bersedia menjadi dosen
pembimbing selama penulis melakukan penelitian di laboratorium Kimia Farmasi,
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
6. Pak Wardoyo dan Pak Sudiyana selaku laboran di laboratorium Kimia
Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang bersedia
membantu dan menemani penulis selama melakukan penelitian bahkan sampai
lembur dan tetap masuk di hari Minggu.
7. Laboran- laboran dan staf sekretariat yang turut membantu penulis selama
melakukan penelitian di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta : Pak Mukminin, Pak Prapto, Mas Parlan, Mas Sarwanto,
Mas Heru, Mas Otok. Serta Pak Tatmo dan Mas Narto yang membantu
menyelesaikan administrasi.
8. Teman-teman senasib seperjuangan di laboratorium : Rian ’Bunting’, yang
selalu setia menemani ke UGM, Tika ’Bule’, Novi, Reni, Frengky, buat semua
dukungan, kebersamaan, serta canda tawanya selama di lantai 4 dan di UGM.
9. Andrew, Arie Gozonk, Blian, Frengky, Fandy, Tice, Tintus, buat semua
bantuan, tawa, air mata, kegilaan, kebersamaan, semangat, dukungan, serta
kesediaan untuk jadi tempat curhat dan teman makan bersama sejak pertama
kuliah.
10. Meri, Dipta kecil, Pipit, Oktav, Yoyo, Coco, Boriz, Leo, Liza, Puipuin, DS,
Ari cewek, Dika, Angel, dan semua teman-teman angkatan 2004 khususnya kelas
FKK dan mantan kelas C kelompok praktikum F. You’ve made my life so
colourfull!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
11. Anggota kos ”Luv”, Anik, Minul, Nopen, Nuvo, Resty, Tina, untuk
kebersamaan, semua bantuan, dukungan, semangat, teriakan, dan tawanya.
12. My Brother, ”Charles” Yudo. L, buat semua doa, dukungan, semangat,
waktu untuk jalan-jalan, kesediaan menjadi pendengar yang baik, perhatian, dan
printer beserta tintanya. Thank you so much bro!
13. Mas Ardhyan, Kukuh, Ko’ Tanto, atas doa, semangat, dukungan, bantuan
dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
14. Kasis, Dee-dee, Gita, Ayu, teman-teman KKN USD kelompok 20, angkatan
XXXV, terima kasih buat semua dukungan, semangat, dan kebersamaannya.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dalam penyusunan skripsi
ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan yang
ada dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itulah penulis mengaharapkan kritik dan
saran yang dapat membuat karya ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga
penelitian skripsi yang telah dilakukan penulis dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu kefarmasian.
Penulis
Lidia Kristalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Februari 2008
Penulis,
Lidia Kristalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. . i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR … ................................................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv
INTISARI ........................................................................................................ xvi
ABSTRACT ..................................................................................................... xvii
BAB I. PENGANTAR .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Perumusan masalah .................................................................................... 2
C. Keaslian karya ............................................................................................ 3
D. Manfaat penelitian ...................................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................. 4
A. Pulveres ....................................................................................................... 4
B. Ketotifen Fumarat ...................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Siproheptadin HCl.......................................................................................8
D. Stabilitas dan Masa Edar Sediaan............................................................... 9
E. Beyond Use Date......................................................................................... 10
F. Pengaruh Temperatur dan Faktor Lain Terhadap Laju Reaksi................... 12
G. Penentuan Orde Reaksi............................................................................... 13
H. Uji Stabilitas Dipercepat ............................................................................ 15
I. Analisis Kestabilan yang Dipercepat ......................................................... 16
J. Spektrofotometri Ultraviolet....................................................................... 17
K. Keterangan Empiris .................................................................................... 18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 19
A. Jenis Rancangan Penelitian......................................................................... 19
B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 19
C. Definisi Operasional .................................................................................. 19
D. Bahan dan Alat............................................................................................ 20
E. Tata Cara Penelitian.................................................................................... 20
1. Pemilihan sampel........................................................................................ 20
2. Pembuatan larutan stok .............................................................................. 21
3. Uji stabilitas ............................................................................................... 21
F. Analisis Hasil ............................................................................................. 22
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 24
A. Pemilihan Sampel ...................................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Optimasi Kadar Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl Menggunakan
Metode Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Panjang Gelombang
Berganda ..............................................................................................................26
C. Penentuan Beyond Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres
Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X..........29
D. Evaluasi Penentuan Beyond Use Date di Rumah Sakit X ..............................41
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................43
A. Kesimpulan ......................................................................................................43
B. Saran .................................................................................................................43
C. Keterbatasan Penelitian....................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................44
LAMPIRAN ..........................................................................................................46
BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kondisi dan jangka waktu yang diperbolehkan untuk uji stabilitas
jangka panjang dan dipercepat ........................................................... 12
Tabel II. Persamaan laju dan waktu-paruh ....................................................... 15
Tabel III. Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r)
siproheptadin HCl pada multi-panjang gelombang ........................... 28
Tabel IV. Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r)
ketotifen fumarat pada multi panjang gelombang.............................. 28
Tabel V. Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan
selama 7 hari pada 3 peringkat suhu .................................................. 31
Tabel VI. Nilai slope dari tiap peringkat suhu dan orde reaksi dari ketotifen
fumarat dan siproheptadin HCl ......................................................... 33
Tabel VII. Nilai 1/T dan ln k dari ketotifen fumarat ........................................... 34
Tabel VIII. Nilai 1/T dan ln k dari siproheptadin HCl. ........................................ 35
Tabel IX Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan
selama 7 hari menggunakan suhu 400C ............................................. 38
Tabel X. Persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl
setelah pemanasan selama 7 hari dengan menggunakan suhu 400C.. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur kimia ketotifen fumarat........................................................ 7
Gambar 2 Struktur kimia siproheptadin HCl...................................................... 8
Gambar 3 Plot garis lurus log C terhadap waktu untuk reaksi orde-pertama ... 14
Gambar 4 Penguraian obat dalam larutan air yang dipercepat pada temperatur
yang dinaikkan..................................................................................16
Gambar 5 Plot Arrhenius untuk memperkirakan kestabilan obat pada
temperatur ruangan .......................................................................... 17
Gambar 6 Spektra tumpang tindih antara siproheptadin HCl dan ketotifen
fumarat (2:1). (a) spektra siproheptadin HCl (λmax 286 nm); (b)
spektra ketotifen fumarat (λmax 298 nm) ......................................... 27
Gambar 7 Grafik kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada
3 peringkat suhu .............................................................................. 31
Gambar 8 Grafik kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari
pada 3 peringkat suhu ...................................................................... 32
Gambar 9 Kinetika dari dekomposisi sediaan padat......................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat analisis ketotifen fumarat...................................................46
Lampiran 2. Sertifikat analisis siproheptadin HCl............................................... 47
Lampiran 3. Hasil penimbangan baku siproheptadin HCl dan contoh perhitungan
seri larutan baku siproheptadin HCl ............................................... 48
Lampiran 4. Hasil penimbangan baku ketotifen fumarat dan contoh perhitungan
seri larutan baku ketotifen fumarat.................................................. 50
Lampiran 5. Pemilihan sampel.............................................................................. 52
Lampiran 6. Hasil absorbansi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl pada 3
peringkat suhu selama 7 hari .......................................................... 54
Lampiran 7. Contoh perhitungan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl ..
58
Lampiran 8. Uji stabilitas dipercepat menggunakan 3 peringkat suhu................. 60
Lampiran 9. Hasil uji statistika menggunakan One Way ANNOVA ......................62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penentuan beyond use date dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang diproduksi oleh rumah sakit X. Penentuan beyond use date yang di rumah sakit X selama ini didasarkan dari expired date tablet ketotifen fumarat (Profilas) atau siproheptadin HCl (Pronicy) yang lebih singkat.
Metode pendekatan untuk mengetahui beyond use date pada penelitian ini adalah menggunakan uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu, uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu, dan dengan menggunakan 25% dari sisa expired date (waktu kadaluwarsa) tablet ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl yang memiliki expired date yang lebih singkat atau 6 bulan (dipilih yang lebih singkat).
Hasil dari uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dan uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu tidak dapat digunakan dalam penentuan beyond use date sedangkan hasil penentuan beyond use date menggunakan 25% dari sisa expired date tablet ketotifen fumarat, adalah 9 bulan sejak tanggal peracikannya (28 Mei 2008). Maka penentuan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang dilakukan oleh rumah sakit X sebaiknya adalah 6 bulan (28 Februari 2008).
Kata kunci : beyond use date, masa edar, racikan pulveres, ketotifen fumarat, siproheptadin HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
The aim of this research is to evaluate the beyond use date of ketotifen fumarate and cyproheptadine HCl powder combination produced by X’ hospital. The determination of beyond use date in X’ hospital is based on expired date of ketotifen fumarate or cyproheptadine HCl tablet whichever is earlier.
The approximation methods to predict beyond use date are accelerated stability testing with three temperature degrees, accelerated stability testing with single temperature degree, and using 25% of expired date ketotifen fumarate or cyproheptadine HCl tablet remained or 6 months, whichever is earlier.
The results are accelerated stability testing with three temperature degrees and accelerated stability testing with single temperature degree can not be used to determine beyond use date of ketotifen fumarate and cyproheptadine HCl powder combination produced by X’ hospital. The beyond use date determined using 25% of expired date ketotifen fumarate or cyproheptadine HCl tablet remained is 9 months after compounding date (May 28, 2008). Thus beyond use date determined using 6 months after compounding date (February 28, 2008).
Key words : beyond use date, powder, ketotifen fumarate, cyproheptadine HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasien anak pada umumnya sulit menerima obat dalam bentuk sediaan
padat (tablet, pil, maupun kaplet), sehingga sediaan padat tersebut baik dalam
sediaan tunggal maupun campuran diracik menjadi puyer (serbuk) agar lebih
mudah diterima. Selain itu proses peracikan diperlukan untuk penyesuaian dosis
pada anak.
Proses peracikan yang terjadi di rumah sakit umumnya dilakukan
sesekali dalam jumlah besar sehingga dapat digunakan untuk stok persediaan di
rumah sakit. Sediaan racikan yang umumnya diracik dalam jumlah besar adalah
sediaan racikan yang memiliki jumlah permintaan yang tinggi dan bersifat fast
moving, seperti racikan pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan Siproheptadin
HCl dengan dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg))
dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)). Racikan pulveres
ini digunakan untuk pengobatan asthma pada pasien anak-anak. Peracikan
dilakukan tidak hanya jika ada permintaan dari pasien saja. Hal ini dilakukan
untuk efisiensi waktu, sehingga pasien tidak perlu menunggu terlalu lama jika
mendapat resep yang berupa racikan.
Obat hasil racikan yang digunakan di rumah sakit di Indonesia sebagian
besar tidak dilakukan pemeriksaan baik kualitatif maupun kuantitatif, sehingga
tidak ada jaminan keamanan dan khasiat penggunaannya. Proses peracikan dapat
menyebabkan perubahan bentuk sediaan yang dapat pula menyebabkan perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
stabilitas dari racikan sehingga perlu dilakukan adanya kontrol kualitas terhadap
sediaan racikan. Salah satu caranya adalah dengan pemberian waktu kadaluwarsa
pada sediaan racikan.
Berdasarkan Anonim (2001), expiration date hanya boleh dicantumkan
pada produk hasil pembuatan dari pabrik. Untuk bentuk sediaan yang sudah
diubah dari bentuk aslinya seperti pada peracikan pulveres, pendekatan expiration
date yang dilakukan menggunakan beyond use date. Cara penentuan beyond use
date sendiri masih belum ditetapkan secara pasti.
Untuk itulah perlu dilakukan uji stabilitas dari racikan yang dapat
digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui beyond use date (lama masa
edar) agar dapat digunakan sebagai kontrol kualitas dari racikan. Uji stabilitas
juga digunakan untuk memastikan stabilitas sediaan racikan pulveres selama 1
bulan karena sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl dari rumah sakit X digunakan untuk pengobatan asthma pada
anak dan satu kali peresepan digunakan untuk pengobatan selama 1 bulan.
Selama ini, penentuan waktu kadaluwarsa sediaan racikan pulveres
campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X hanya
berdasarkan pada waktu kadaluwarsa dari tablet ketotifen fumarat atau
siproheptadin HCl yang memiliki waktu kadaluwarsa yang lebih singkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Perumusan Masalah
Masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah apakah cara penentuan
beyond use date (lama masa edar) dari sediaan racikan pulveres campuran
ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X sudah tepat?
C. Keaslian Penelitian
Sejauh pengetahuan penulis, penelitian tentang evaluasi cara penentuan
beyond use date (masa edar) sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat
dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X belum pernah dilakukan sebelumnya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengevaluasi cara
penentuan lama masa edar dari sediaan racikan pulveres yang berisi ketotifen
fumarat dan siproheptadin HCl hasil racikan dari rumah sakit X.
2. Manfaat metodologis
Penelitian ini dapat digunakan dalam penentuan lama masa edar sediaan
racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah
sakit X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Manfaat praktis
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui stabilitas dari sediaan
racikan pulveres yang berisi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl hasil
racikan dari rumah sakit X selama 1 bulan.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi cara penentuan
waktu kadaluwarsa yang ditetapkan oleh rumah sakit X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pulveres
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar. Serbuk oral dapat
diserahkan dalam bentuk terbagi (pulveres) atau tidak terbagi (pulvis). Pada
umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen. Walaupun begitu
apoteker dapat lebih melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan dengan
melapisi tiap bungkus dengan kertas selofan atau sampul polietilena (Anonim,
1995).
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain
yang cocok. Supaya dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk kering ditambah
zat tambahan yang bersifat netral atau indiferen, seperti saccharum lactis,
saccharum album, sampai berat serbuk tiap bungkusnya 500mg. Penggunaan
saccharum album ada keuntungannya sebagai korigen rasa, tetapi serbuk akan
mudah basah karena higroskopis (Anief, 2003).
Serbuk yang dibagi tanpa penimbangan untuk menjamin pembagian yang
sama maka pembagian dilakukan paling banyak hanya 20 bungkus. Apabila lebih
dari 20 bungkus, maka serbuk dibagi dalam beberapa bagian. Dengan cara
penimbangan dan tiap bagian dibagi paling banyak menjadi 20 bungkus (Anief,
2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penyimpangan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain adalah
paling besar 10%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk yang
mengandung zat yang higroskopis serbuk dibungkus dalam kertas berlilin dan
diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup. Penyimpangan antara penimbangan,
satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus
dan tidak lebih dari 10% untuk tiap 18 bungkus yang lain (Anief, 2003).
Serbuk diracik dengan cara mencampur satu persatu, sedikit demi sedikit
dan dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya
menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi. Cara mencampur obat-
obatan dan bahan-bahan tambahan harus cermat, dan di bawah ini disusun
petunjuk yang perlu diperhatikan :
1. Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam mortir dalam keadaan tidak
diencerkan, untuk mencegah sebagian obat tertinggal dalam pori-pori dinding
mortir.
2. Bila bagian-bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan, masukkan dulu
serbuk yang BJ-nya besar baru kemudian masukkan bagian serbuk yang BJ-
nya lebih rendah dan diaduk.
3. Jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus. Hal
ini untuk menghindari agar jangan sampai ada bagian serbuk yang belum
halus.
4. Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku serbuk kering.
(Anief, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Ketotifen Fumarat
S
O
N
CH3
Gambar 1. Struktur kimia Ketotifen fumarat
C19H19NOS = 425,5 g/mol
pKa = 8,43
Koefisien partisi oktanol/air = 0,7 (Doller,1991)
Berupa serbuk kristal, berwarna putih. Agak larut dalam air, larut dalam
metanol, sedikit larut dalam kloroform. Memiliki titik leleh 1900-1960C.
Digunakan sebagai antialergi (Moffat, 1986).
Ketotifen fumarat digunakan untuk pencegahan asthma, mekanisme
aksinya seperti natrium kromoglikat tetapi dapat diberikan secara oral, dapat juga
sebagai antihistamin. Ketotifen tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 2
tahun. Dosis pada penggunaan ketotifen fumarat :
Dewasa : 1-2 mg, 2 kali sehari bersama makan.
Anak-anak lebih dari 2 tahun : 1 mg, 2 kali sehari bersama makan (Doller, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
C. Siproheptadin HCl
N
CH3
HCl
Gambar 2. Struktur kimia Siproheptadin Hcl
C21H21N.HCl. = 350,9 (Moffat, 1986)
Koefisien partisi oktanol/air = 3,2 (Doller, 1991)
Berupa serbuk hablur, putih sampai agak kuning; tidak berbau atau
praktis tidak berbau. Mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari
100,5% C21H21N.HCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Digunakan
sebagai antihistamin (Anonim, 1995). Kelarutan : 1 bagian dalam 275 bagian air,
1 bagian dalam 35 bagian etanol, 1 bagian dalam 16 bagian kloroform, 1 bagian
dalam 1,5 bagian metanol; praktis tidak larut dalam eter. Titik lelehnya 2140-
2160C (Moffat, 1986).
Siproheptadin HCl termasuk dalam kategori kelas terapi antihistamin
yang digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti hay fever, urtikaria, migren.
Mekanisme aksinya, merupakan antihistamin yang poten dan antagonis serotonin.
Penggunaan dosis siproheptadin HCl untuk alergi :
Anak-anak : 0,25 mg/kg/hari atau 8 mg/m2/hari, terbagi dalam 2-3 dosis atau
untuk anak 2-6 tahun : 2 mg tiap 8-12 jam (tidak boleh lebih dari 12 mg/hari),
untuk anak 7-14 tahun : 4 mg tiap 8-12 jam (tidak boleh lebih dari 16 mg/hari).
Dewasa : 4-20 mg/hari terbagi tiap 8 jam (Lacy, 2003).
•
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
D. Stabilitas dan Masa Edar Sediaan
Stabilitas dapat diartikan bahwa obat (bahan obat, sediaan obat), jika
disimpan di bawah persyaratan lingkungan tertentu dalam kemasan tertentu untuk
penyimpanan dan distribusinya, tidak atau hanya berubah dalam suatu skala yang
diizinkan dalam sifat khas kualitasnya yang penting. Sifat khas kualitas yang
penting adalah kandungan bahan aktif, keadaan galeniknya, termasuk sifat yang
dapat terlihat secara sensorik, sifat mikrobiologis dan toksikologisnya dan
aktivitasnya secara terpeutik. Obat yang dibuat secara reseptur, yang umumnya
segera sampai ke pasien, sebaiknya memiliki stabilitas sekurang-kurangnya untuk
beberapa bulan (Voigt, 1994).
Pengujian stabilitas pada sediaan merupakan faktor penting untuk
mengetahui sifat stabilitas dari sediaan dan untuk menentukan kondisi
penyimpanan yang cocok serta tanggal kadaluwarsa (Anonim, 2001(a)).
Pengujian terhadap stabilitas sediaan meliputi : uji organoleptis, kimia-fisika,
kimiawi dan mikrobiologi (Carstensen, 2000).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam uji stabilitas, antara lain :
1. Jumlah contoh dan jadwal pengujian berdasarkan kriteria statistik tiap sifat
yang diuji untuk menjamin kebenaran perkiraan stabilitas
2. Kondisi penyimpanan
3. Metoda pengujian yang spesifik, bermakna, dan dapat diandalkan
4. Pengujian produk dalam kemasan yang sama dengan kemasan yang
dipasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Pada obat jadi untuk rekonstitusi, pengujian stabilitas dilakukan sebelum dan
sesudah rekonstitusi (Anonim, 2001(b)).
Masa edar didefinisikan sebagai perioda waktu yang ditetapkan pada
tingkat konfidensi 95% bahwa dalam perioda waktu tersebut produk tetap
mengandung zat aktif tidak kurang dari batas spesifikasi (Anonim, 2001 (b)).
E. Beyond Use Date
Expired date hanya diberikan pada obat-obat hasil produksi dari pabrik
dan dapat digunakan saat produk obat tersebut masih dalam kemasan asli dari
pabriknya atau dalam kontainer tertutup dengan kondisi yang sudah ditentukan.
Apabila terjadi pemindahan obat dari pengemas aslinya untuk dikemas ulang
menjadi unit-dose packing maka expired date tidak boleh digunakan melainkan
menggunakan beyond use date (Anonim, 2001 (c)).
Menurut cara peracikan obat yang baik, sediaan obat hasil racikan harus
mencantumkan beyond use date. Definisi beyond use date sesuai dengan USP
(795) adalah tanggal dimana setelah tanggal tersebut, sediaan racikan tidak dapat
digunakan lagi, ditetapkan dari tanggal pembuatan racikan (Kupiec, 2003).
Menurut USP (797) ada tiga metode yang tepat yang dapat digunakan
untuk menentukan beyond use date yaitu dari sumber literatur yang tepat, tes
secara langsung, dan menurut USP (795) (Kupiec, 2003).
1. Sumber literatur yang tepat
Menurut USP (795), apoteker dapat menggunakan naskah publikasi
untuk mengetahui informasi mengenai stabilitas, kompatibilitas, dan degradasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
suatu obat. Prediksi beyond use date berdasarkan hasil publikasi, diagram, tabel,
dan sebagainya dapat digunakan untuk mengetahui beyond use date teoritis.
Prediksi beyond use date secara teori dapat menyebabkan asumsi yang berbeda,
kesalahan, atau ketidakakuratan. Besarnya kesalahan atau ketidakakuratan
tergantung pada perbedaan antara karakteristik produk hasil racikan; seperti,
komposisi, konsentrasi, volume, tipe kemasan, bahan dari kemasan, dan
karakteristik dari data stabilitas produk yang akan digunakan. Semakin besarnya
ketidakpastian dari penentuan beyond use date secara teori menyebabkan perlunya
penentuan beyond use date secara eksperimental dari suatu racikan (Kupiec,
2003).
2. Tes secara langsung
Perlu diketahui bahwa beyond use date yang valid hanya dapat diperoleh
melalui studi stabilitas produk spesifik. Stabilitas kuantitatif dapat menggunakan
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dan GC (Gas
Chromatography) untuk preparasi campuran tertentu (Kupiec, 2003).
3. USP (795)
Menurut USP (795) untuk sediaan racikan berbentuk nonaqueuos liquid
dan padat, dimana obat hasil dari produksi pabrik merupakan bahan untuk zat
aktifnya, penentuan beyond use date tidak boleh lebih dari 25% dari sisa waktu
kadaluwarsa obat aslinya atau 6 bulan, dipilih yang lebih singkat. Sediaan yang
mengandung air yang dibuat dari sediaan padat, penentuan beyond use date tidak
boleh lebih dari 14 hari dengan penyimpanan pada suhu dingin (Kup iec, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Data stabilitas primer adalah data pada produk obat yang disimpan pada
kemasan untuk dipasarkan dibawah kondisi penyimpanan untuk merencanakan
shelf life. Data ini merupakan akumulasi dari tes pada waktu ke nol (sesaat setelah
produksi) dan pada titik waktu penetapan sebelumnya dari beyond use date yang
diinginkan. Frekuensi dari tes yang dilakukan harus cukup untuk dapat
menentukan stabilitas dari obat. Frekuensi dari tes secara normal untuk kondisi
jangka panjang adalah setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama, setiap 6 bulan pada
tahun kedua dan kemudian dilakukan setiap tahunnya. Untuk mengetahui beyond
use date selama 6 bulan, perlu dilakukan tes pertama pada saat awal (waktu-0)
kemudian dilakukan tes lagi pada bulan ketiga dan keenam dengan kondisi
penyimpanan 250C ± 20C/60% RH ± 5%, dengan menggunakan kondisi yang
dipercepat, stabilitas selama 6 bulan dapat diprediksi setelah melakukan tes
selama 1 bulan untuk mendapatkan data beyond use date yang lebih cepat
(Kupiec, 2003).
Tabel I. Kondisi dan jangka waktu yang diperbolehkan untuk uji stabilitas jangka panjang dan dipercepat
Kondisi Jangka waktu minimum yang diperbolehkan
Uji jangka panjang 250 C ± 20C 60% RH ± 5%
12 bulan
Uji dipercepat 400 C ± 20C 75% RH ± 5%
6 bulan
F. Pengaruh Temperatur dan Faktor Lain Terhadap Laju Reaksi
Selain konsentrasi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan reaksi. Di antaranya adalah temperatur, pelarut, katalis, dan sinar.
Kecepatan penguraian reaksi bertambah kira-kira dua atau tiga kalinya tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kenaikan 100C. Pengaruh temperatur terhadap laju ini diberikan dengan
persamaan yang pertama kali dikemukakan oleh Arhenius (Martin, 1993).
TRE
eAk .−=
TR
EAk
.lnln −=
TR
EAk
1.303,2
loglog ×−=
ATR
Ek log
1.303,2
log +×−=
Keterangan : E = energi aktivasi (J.mol-1), A = faktor frekuensi, R = tetapan gas
universal (1,987 kalori/derajat mol), T = suhu mutlak (K), e = basis dari logaritme
natural (2,718), k = tetapan kecepatan reaksi (Voigt, 1994).
G. Penentuan Orde Reaksi
Orde reaksi kimia kimia dapat menunjukkan bentuk dari profil
konsentrasi-waktu dari obat atau produk obat, dimana tetapan kecepatan reaksi
dapat ditentukan dari slopenya (Connors, K.A., Arnedon, G.L., and Stella, V.J.,
1986).
Orde reaksi dapat ditentukan dengan beberapa metode, yaitu :
1. Metode substitusi
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi
disubstitusikan ke dalam bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi. Jika
persamaan itu menghasilkan harga k yang tetap konstan dalam batas-batas variasi
percobaan, maka reaksi dianggap berjalan sesuai dengan orde tersebut (Martin,
1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Metode grafik
Plot data dalam bentuk grafik sepert terlihat dalam Gambar 3. dapat
digunakan untuk mengetahui orde reaksi tersebut. Jika konsentrasi diplot terhadap
t dan didapatkan garis lurus, reaksi adalah orde-nol. Reaksi dikatakan orde-
pertama bila log (a – x) terhadap t menghasilkan garis lurus. Suatu reaksi orde-
kedua akan memberikan garis lurus bila 1/(a – x) diplot terhadap t (jika
konsentrasi mula-mula sama). Jika plot 1/(a – x)2 terhadap t menghasilkan garis
lurus dengan seluruh reaktan sama konsentrasi mula-mulanya, reaksi adalah orde-
ketiga (Martin, 1993).
Gambar 3. Plot garis lurus log C terhadap waktu untuk reaksi orde -pertama
3. Metode waktu-paruh
Dalam reaksi orde-nol, waktu-paruh sebanding dengan konsentrasi awal,
a, seperti diperlihatkan pada tabel 1. Waktu-paruh reaksi orde-pertama tidak
bergantung pada a; waktu-paruh untuk reaksi orde-kedua, di mana a = b
sebanding dengan 1/a dari dalam reaksi orde-ketiga, di mana a = b = c, sebanding
dengan 1/a2 (Martin, 1993).
Waktu
log
kon
sent
rasi
Kemiringan = 303,2k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Tabel II. Persamaan laju dan Waktu-paruh
Orde Persamaan Laju yang Diintegrasikan
Persamaan Waktu-Paruh
0 x = kt k
at
22/1 =
1 tk
xaa
303,2)(log =
−
kt
693,02/1 =
2 ktxaa
x=
− )(
kt
21
2/1 =
3 ktxaaxax
2)(
222
2
=−−
ka
t22/11
23
=
H. Uji Stabilitas yang Dipercepat
Semua obat akan mengalami dekomposisi dengan jalannya waktu.
Instabilitas dari formulasi biasanya diketahui setelah penyimpanan di bawah
kondisi normal. Untuk menentukan stabilitas dari formulasi produk ini biasa
digunakan high stress seperti temperatur penyimpanan, kelembapan dan intensitas
cahaya. Kondisi high stress menyebabkan peningkatan deterionisasi dari produk
dan dengan demikian dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk uji ini.
Kemungkinan akan lebih banyak data yang bisa dikumpulkan dalam jangka waktu
yang pendek dan ketidakpuasan dari formulasi dapat dihilangkan sejak awal dari
tes dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendapatkan produk yang baik
dan dipasarkan (Aulton,2002).
Sasaran dari uji stabilitas dipercepat ini adalah :
1. Kecepatan deteksi dari deterionisasi pada awal formulasi yang berbeda tapi
pada produk yang sama untuk mendapatkan formulasi yang paling baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Untuk memprediksi dari shelf life, merupakan waktu dimana produk tetap
stabil ketika disimpan dibawah kondisi normal atau kondisi yang seharusnya.
3. Merupakan syarat dari kontrol kualitas untuk memastikan tidak ada perubahan
yang tidak diharapkan ketika penyimpanan (Aulton, 2002).
I. Analisis Kestabilan yang Dipercepat
Menurut teknik ini nilai k untuk penguraian obat dalam larutan pada
berbagai temperatur yang dinaikkan diperoleh dengan memplot beberapa fungsi
konsentrasi terhadap waktu, seperti yang terlihat pada Gambar 4. Logaritma laju
penguraian spesifik kemudian diplot terhadap kebalikan dari temperatur mutlak
seperti yang terlihat pada Gambar 5, dan hasil berupa garis lurus diekstrapolasi
sampai temperatur ruang. k250 digunakan untuk memperoleh pengukuran
kestabilan obat pada kondisi penyimpanan biasa (Martin, 1993).
Gambar 4. Penguraian obat dalam larutan air yang dipercepat pada temperatur yang dinaikkan
Time in hours
Kon
sent
rasi
400 C
500 C
600 C 700 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 5. Plot Arrhenius untuk memperkirakan kestabilan obat pada temperatur ruangan
Penentuan waktu kadaluwarsa lebih diminati dengan menggunakan
waktu pada saat suatu zat memiliki kadar sisa tertentu dari pada dengan
menggunakan kecepatan reaksi. Untuk suatu reaksi pengurangan orde 1, waktunya
dapat dihitung sebagai berikut, di dalamnya terdapat sisa bahan aktif 90% (t90%):
t90% = kk105,011,1ln
= (Voigt,1994).
J. Spektrofotometri Ultra Violet
Spektrofotometri adalah salah satu teknik analisis fisiko-kimia yang
mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik
(REM) (Mulja dan Suharman, 1995). Interaksi antara senyawa yang mempunyai
gugus kromofor dengan radiasi elektromagnetik pada daerah UV-Vis (200-800
nm) akan menghasilkan transisi elektromagnetik dan spektra absorbansi
elektromagnetik. Jumlah radiasi elektromagnetik yang diserap akan sebanding
dengan jumlah molekul penyerapnya, sehingga spektra absorbansi dapat
log
k
700 C 600 C
500 C 400 C
300 C
200 C 250 C
2900 3100 3300 3500 1/T x 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
digunakan untuk analisis kuantitatif. Spektrum visible mempunyai absorbansi
antara 400-800 nm, sedangkan spektrum UV mempunyai aborbansi antara 100-
400 nm. Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik
dengan panjang gelombang radiasi (Fessenden, 1995).
K. Keterangan Empiris
Perubahan bentuk sediaan dari suatu obat, misalnya melalui proses
peracikan tablet menjadi pulveres dapat mempengaruhi stabilitasnya, untuk itu
pengujian stabilitas pada sediaan merupakan faktor penting untuk mengetahui
sifat stabilitas dari sediaan dan untuk menentukan kondisi penyimpanan yang
cocok serta tanggal kadaluawarsanya.
Menurut AMA (American Medical Assosiation), penentuan beyond use
date untuk sediaan racikan berbentuk nonaqueuos liquid dan padat, tidak boleh
lebih dari 25% dari tanggal kadaluwarsa obat aslinya atau 6 bulan, bisa juga lebih
singkat. Penentuan batas beyond use date dapat diperpanjang apabila didukung
dengan informasi stabilitas darisediaan racikan tersebut .
Uji stabilitas dapat dilakukan dengan metode uji stabilitas dipercepat
dengan menggunakan 3 peringkat suhu maupun uji stabilitas dipercepat dengan
menggunakan 1 peringkat suhu. Data yang diperoleh dari uji stabilitas dipercepat
dengan menggunakan 3 peringkat suhu dapat digunakan sebagai pendekatan
dalam menentukan beyond use date suatu sediaan racikan dengan mengetahui
nilai t90 dari zat aktif yang terkandung dalam obatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam evaluasi cara penentuan beyond
use date (masa edar) sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl dari rumah sakit X adalah penelitian non-eksperimental
B. Variabel dalam Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam evaluasi cara penentuan beyond
use date (masa edar) sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl dari rumah sakit X adalah :
1. Variabel terkendali : suhu oven yang digunakan.
2. Variabel tak terkendali : cara pembuatan sediaan racikan pulveres yang berisi
ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X dan kelembaban
ruangan saat pelaksanaan uji stabilitas.
C. Definisi Operasional
1. Sediaan racikan pulveres adalah pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan
Siproheptadin dengan dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen fumarat Hidrogen
Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe
Farma (4mg)) dari rumah sakit X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Beyond use date adalah lama masa edar dari sediaan racikan pulveres
campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X
D. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketotifen fumarat
fumarat (Dankos), siproheptadin HCl (Pharos), tablet Profilas (Ketotifen fumarat
Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe
Farma (4mg)), sediaan racikan pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan
Siproheptadin dengan dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen fumarat Hidrogen
Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma
(4mg)) dari rumah sakit X, methanol p.a (E.Merck), dan aquadest.
E. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spectrophotometer
Genesis 10 UV, neraca analitik merk Scaltec, mikropipet Socorex, sentrifuge dan
tabung sentrifuge, labu ukur, termometer dan alat-alat gelas lain yang lazim
digunakan dalam laboratoriun analisis.
F. Tata Cara Penelitian
1. Pemilihan sampel
Sampel adalah sediaan racikan pulveres yang berisi Ketotifen fumarat
dan Siproheptadin HCl dengan dosis dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen fumarat
Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kalbe Farma (4mg)) dari rumah sakit X. Pemilihan sampel berdasarkan pada
nomor batch yang sama saat pembuatan.
2. Pembuatan larutan stok
a. Pembuatan larutan ketotifen fumarat fumarat 1000 ppm. Ditimbang
lebih kurang seksama 10,0 mg baku ketotifen fumarat fumarat dilarutkan dengan
methanol p.a sampai volume 10,0 ml.
b. Pembuatan larutan siproheptadin HCl 1000 ppm. Ditimbang lebih
kurang seksama 10,0 mg baku siproheptadin HCl dilarutkan dengan methanol p.a
sampai volume 10,0 ml.
c. Pembuatan seri larutan baku ketotifen fumarat fumarat. Larutan stok
ketotifen fumarat fumarat dipipet 0,100; 0,125; 0,150; 0,175; 0,200; 0,225; dan
0,250 ml dimasukkan kedalam labu takar 10,0 ml kemudian diencerkan hingga
tanda dengan methanol p.a sehingga didapat larutan ketotifen fumarat fumarat
dengan konsentrasi 10,00; 12,50; 15,00; 17,50; 20,00; 22,50; dan 25,00 ppm.
d. Pembuatan seri larutan baku siproheptadin HCl. Larutan stok
siproheptadin HCl dipipet 0,100; 0,125; 0,150; 0,175; 0,200; 0,225; dan 0,250 ml
dimasukkan kedalam labu takar 10,0 ml kemudian diencerkan hingga tanda
dengan methanol p.a sehingga didapat larutan siproheptadin HCl dengan
konsentrasi 10,00; 12,50; 15,00; 17,50; 20,00; 22,50; dan 25,00 ppm.
3. Uji stabilitas
a. Diambil 3 bungkus pulveres dari tiap peringkat suhu setiap harinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Setiap bungkus pulveres ditimbang, digerus, dan dilarutkan dengan metanol
dalam labu ukur 10,0 ml kemudian dipindahkan ke dalam tabung sentrifuge. Lalu
disentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm selama 10 menit.
c. Diambil 240 µL cairan yang bening, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml
diencerkan dengan methanol hingga tanda lalu disaring dengan milipore.
d. Diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV pada panjang
gelombang 260nm, 275nm, 286nm, 290nm, 298nm, 310nm, dan 315nm.
G. Analisis Hasil
1. Uji stabilitas dipercepat dengan 3 peringkat suhu
a. Penentuan orde reaksi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl.
Penentuan orde reaksi diperoleh dengan membandingkan nilai r yang diperoleh
dari regresi linier antara waktu dengan beberapa fungsi kadar tiap senyawa. Jika
konsentrasi diplot terhadap t dan didapatkan garis lurus (r mendekati ± 1), reaksi
adalah orde-nol. Reaksi dikatakan orde-pertama bila ln konsentrasi terhadap t
menghasilkan garis lurus (r mendekati ± 1), dan dikatakan reaksi orde-kedua bila
1/konsentrasi diplot terhadap t (jika konsentrasi mula-mula sama) akan
memberikan garis lurus (r mendekati ± 1).
b. Penentuan nilai k250C ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl. Nilai k
dari tiap senyawa pada tiap peringkat suhu merupakan slope yang diperoleh dari
regresi linier antara waktu dengan kadar tiap senyawa maupun antara waktu
dengan ln kadar tiap senyawa, disesuaikan dengan persamaan yang digunakan
dalam penentuan orde reaksi. Nilai k250C merupakan ekstrapolasi dari persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
regresi linier antara 1/T (T dalam 0Kelvin) dengan nilai ln k dari tiap senyawa dari
tiap peringkat suhu.
c. Penentuan beyond use date berdasarkan pada nilai t90 yang lebih
singkat. Perhitungan t90 disesuaikan dengan orde reaksi dari masing-masing
senyawa :
Orde 0, k
at
1,090 =
Orde 1, k
t105,0
90 =
Dimana a adalah konsentrasi awal.
2. Uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu
Stabilitas tiap senyawa dapat diketahui dari persentase perubahan kadar
dari waktu ke waktu dengan membandingkan kadar pada waktu tertentu dengan
kadar awal.
3. Menggunakan 25% dari sisa waktu kadaluwarsa tablet yang lebih
singkat
Pertama, dipilih dahulu tablet yang memiliki waktu kadaluwarsa yang
lebih singkat, kemudian dicari sisa waktu kadaluwarsa dari tablet yang lebih
singkat lalu dihitung nilai 25% nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemilihan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan racikan
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang diperoleh dari
rumah sakit X. Proses peracikan sediaan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl dilakukan karena di rumah sakit X tidak mempunyai tablet
ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang memiliki dosis khusus untuk anak-
anak sehingga perlu dilakukan penyesuaian dosis pada anak dengan cara membuat
racikan sediaan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl.
Sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl
digunakan pada pengobatan asthma untuk anak di rumah sakit X. Adapun dosis
yang digunakan dalam peresepan ini adalah ½ tablet Profilas dan ¼ tablet Pronicy.
Dari hasil pengamatan mengenai cara pembuatan sediaan racikan
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X,
diketahui bahwa sediaan racikan pulveres ini dibuat dengan cara menghancurkan
tablet Profilas (Ketotifen Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan tablet Pronicy
(Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)) setelah itu serbuk yang dihasilkan
diayak kemudian partikel yang masih tertinggal di ayakan digerus kembali dengan
menggunakan mortir dan stamper lalu dicampurkan dengan serbuk yang sudah
disaring dan serbuk siap untuk dibagi. Dalam satu kali proses pembuatan
dihasilkan 120 bungkus pulveres. Khusus untuk proses pembuatan sediaan racikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
24
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X
dilakukan setiap hari Selasa pada setiap minggunya.
Berat sampel sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl yang diperoleh dari rumah sakit X memiliki perbedaan yang
cukup besar antar tiap bungkusnya. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan sampel
agar mendapat data yang homogen.
Sampel sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl yang dipilih adalah pulveres yang memiliki berat antara
0,1835-0,2753 gram. Range berat sediaan racikan pulveres ini diperoleh dari
perhitungan berat yang sesuai dengan resep sediaan racikan pulveres ini yaitu ½
tablet Profilas (Ketotifen Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy
(Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)), hal ini berdasarkan berat rata-rata tablet
ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl. Berat rata-rata dari tablet Profilas adalah
0,1500 gram dan berat rata-rata tablet Pronicy adalah 0,6174 gram sehingga berat
untuk tiap pulveres seharusnya (½ (0,1500 gram)) + (¼ (0,6174 gram) = 0,2294
gram dengan simpangannya sebesar 20%.
Pemilihan simpangan sebesar 20% karena menurut Anonim (2004),
apabila persentase zat aktif sebesar 0,1-1% maka rentang recoveri yang
diperbolehkan adalah sebesar 80-120%. Persentase ketotifen fumarat dalan
sediaan racikan pulveres adalah 0,22% dan siproheptadin HCl sebesar 0,44%
sehingga simpangan yang digunakan sebesar 20%. Apabila dilihat dari syarat
homogenitas sampel, simpangan sebesar 20% tidak memenuhi syarat
homogenitas. Simpangan sebesar 20% tetap digunakan dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
24
karena jika nilai simpangan diperkecil maka banyak sampel tidak masuk dalam
range beratnya sehingga jumlah sampel yang ada tidak mencukupi untuk
digunakan dalam uji stabilitas dengan 3 peringkat suhu.
B. Optimasi Penetapan Kadar Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl
Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi
Panjang Gelombang Berganda
Metode yang digunakan untuk menetapkan kadar siproheptadin HCl dan
ketotifen fumarat dalam sampel pulveres yaitu metode panjang gelombang
berganda secara spektrofotometri ultraviolet. Menurut Adrianto (2008), metode
ini memiliki akurasi dan presisi yang baik untuk menetapkan kadar siproheptadin
HCl dan ketotifen fumarat dalam campuran 2:1. Optimasi metode yang dilakukan
meliputi penetapan panjang gelombang pengamatan, penentuan serapan jenis dan
penetapan kadar siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dalam sampel pulveres.
1. Penetapan panjang gelombang pengamatan
Panjang gelombang pengamatan perlu ditentukan karena metode ini
dilakukan pengamatan pada panjang gelombang berganda. Penentuan panjang
gelombang ditentukan berdasarkan daerah tumpang tindih dari spektra serapan
siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat HCl.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
24
Gambar 6. Spektra tumpang tindih antara siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat (2:1). (a) spektra siproheptadin HCl (λmax 286 nm); (b) spektra
ketotifen fumarat (λmax 298 nm) Daerah tumpang tindih dari spektra siproheptadin HCl dan ketotifen
fumarat dapat dilihat pada gambar 1 yaitu antara 220–380 nm. Berdasarkan
daerah tumpang tindih dari siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dapat dipilih
beberapa panjang gelombang untuk pengamatan. Pada penelitian ini dipilih 7
panjang gelombang pengamatan yaitu 260, 275, 286, 290, 298, 310, dan 315 nm.
Ketujuh panjang gelombang ini yang akan digunakan untuk penentuan serapan
jenis dari seri larutan baku dan pengukuran serapan dari sampel.
2. Penentuan serapan jenis siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat
Serapan jenis dari siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dapat
diperoleh dari pengukuran seri larutan baku dengan 3 kali replikasi. Pemilihan
harga serapan jenis dilihat dari nilai koefisien korelasi (r) dari pengukuran seri
larutan baku. Selain berdasarkan nilai r tabel, pemilihan serapan jenis juga
didasarkan pada nilai r yang >0,99 karena dari seluruh replikasi yang dilakukan
nilai r yang diperoleh lebih besar dari r tabel yaitu 0,874 dengan df 5 dan tingkat
signifikansi 99%. Nilai r yang >0,99 menunjukkan bahwa hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
24
konsentrasi dengan serapan semakin berbanding lurus. Hasil dari perhitungan
serapan jenis dari masing – masing senyawa dapat dilihat pada tabel II.
Tabel III. Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r) siproheptadin HCl pada multi-panjang gelombang
Konsentrasi (ppm)
260 nm
275 nm
286 nm
290 nm
298 nm
310 nm
315 nm
10,13 0,255 0,294 0,353 0,346 0,299 0,178 0,125 12,66 0,280 0,329 0,405 0,396 0,341 0,197 0,135 15,19 0,320 0,380 0,468 0,460 0,395 0,227 0,155 17,72 0,396 0,467 0,574 0,563 0,483 0,280 0,194 20,26 0,435 0,516 0,633 0,621 0,534 0,310 0,214 22,79 0,481 0,595 0,737 0,726 0,627 0,358 0,243 25,35 0,547 0,660 0,813 0,799 0,688 0,396 0,271
A B r
0,0398 0,0196 0,994
0,0218 0,0249 0,995
0,0172 0,0311 0,9960
0,0142 0,0307 0,996
0,0119 0,0264 0,996
0,0134 0,0149 0,994
0,0129 0,0100 0,992
a 0,0196 0,0249 0,0311 0,0307 0,0264 0,0149 0,0100 Keterangan: a = serapan jenis pada masing-masing panjang gelombang
Tabel IV. Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r) ketotifen fumarat pada multi panjang gelombang
Konsentrasi
(ppm) 260 nm
275 nm
286 nm
290 nm
298 nm
310 nm
315 nm
10,17 0,119 0,179 0,262 0,289 0,311 0,250 0,199 12,71 0,159 0,231 0,328 0,360 0,383 0,306 0,244 15,26 0,181 0,281 0,412 0,455 0,487 0,386 0,304 17,80 0,199 0,309 0,454 0,501 0,537 0,422 0,330 20,34 0,254 0,380 0,543 0,596 0,633 0,493 0,385 22,88 0,280 0,429 0,621 0,683 0,727 0,565 0,440 25,43 0,318 0,491 0,711 0,780 0,829 0,642 0,498
A B r
-0,0123 0,0128 0,993
-0,0292 0,0201 0,996
-0,0401 0,0290 0,997
-0,0416 0,0318 0,997
-0,0389 0,0335 0,997
-0,0125 0,0253 0,997
0,00036 0,01924
0,997
a 0,0128 0,0201 0,0290 0,0318 0,0335 0,0253 0,0192 Keterangan: a = serapan jenis pada masing-masing panjang gelombang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
24
Dari tabel III dan IV, dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi dari
masing – masing panjang gelombang telah melebihi dari r tabel. Oleh karena itu,
nilai serapan jenis yang diperoleh dapat digunakan untuk perhitungan kadar dalam
sampel pulveres dari rumah sakit X.
C. Penentuan Beyond Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres
Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X
Penetuan masa edar (beyond use date) yang dilakukan dalam penelitian
ini terdiri dari 3 macam metode, yaitu dengan metode uji stabilitas menggunakan
3 peringkat suhu, uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu, dan dengan
menggunakan 25% dari sisa waktu expired date sediaan aslinya.
Suhu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 400C, 500C, dan 600C
serta lamanya penyimpanan adalah 7 hari. Pemilihan peringkat suhu tersebut
karena menurut Reynolds (2002), pada uji stabilitas dipercepat suhu yang
digunakan harus sedikit lebih tinggi dari suhu kamar dan perbedaan suhunya tidak
boleh terlalu ekstrim.
Pemilihan lama pemanasan selama 7 hari didasarkan pada hasil uji
stabilitas dipercepat dengan satu peringkat suhu, yaitu 400C selama 1 bulan dapat
digunakan untuk memprediksi stabilitas suatu sediaan selama 6 bulan ke depan
yang digunakan untuk memprediksi beyond use date (masa edar) dengan lebih
cepat (Kupiec, 2003). Peresepan sediaan racikan pulveres campuran ketotifen
fumarat dan siproheptadin HCl adalah selama 1 bulan untuk mengobati penyakit
asthma pada anak. Uji stabilitas dipercepat dengan suhu 400C selama 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
24
dapat digunakan untuk memprediksi stabilitas suatu sediaan selama 6 bulan ke
depan maka untuk memprediksi stabilitas dari sediaan racikan pulveres selama 1
bulan, dapat dilakukan uji stabilitas dipercepat dengan suhu 400C selama 7 hari.
1. Uji stabilitas dipercepat dengan 3 peringkat suhu
Uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dapat
digunakan sebagai pendekatan untuk mencari beyond use date sediaan racikan
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl karena pada uji
stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dapat digunakan
untuk mengetahui hubungan linieritas antara konsentrasi dengan suhu yang
digunakan untuk mencari besarnya tetapan kecepatan reaksi. Nilai log k dari
masing-masing peringkat suhu diplotkan dengan 1/T (T = suhu dalam 0Kelvin)
kemudian diekstrapolasi untuk mengetahui nilai k pada suhu ruangan (250C).
Nilai k250 digunakan untuk mencari t50 dan t90 dari senyawa tersebut dengan
menggunakan persamaan Arhenius.
Secara umum beyond use date dapat diketahui dengan menghitung t90
senyawa tersebut karena t90 digunakan sebagai waktu kadaluwarsa, tetapi
penghitungan waktu kadaluwarsa perlu disesuaikan dengan monografi dari
masing-masing senyawa. Menurut Anonim (1995), batasan kadar siproheptadin
HCl dalam tablet siproheptadin HCl adalah tidak kurang dari 90% dan tidak lebih
dari 110% dari berat tabletnya. Karena dalam sediaan pulveres yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl maka
pendekatan beyond use date menggunakan t90 yang lebih singkat dari ketotifen
fumarat atau siproheptadin HCl.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
24
Pemanasan dengan suhu 400C, 500C, dan 600C selama 7 hari dapat
menyebabkan perubahan kadar pada ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl
dalam sediaan racikan pulveres. Hal ini tampak dari adanya perbedaan kadar
ketotifen fumarat dan siproheptadin dari hari ke hari baik dalam satu peringkat
suhu yang sama maupun antar peringkat suhu sesuai pada tabel V.
Tabel V. Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu
Kadar ketotifen fumarat (%B/B)
X ± SE
Kadar siproheptadin HCl (% B/B)
X ± SE Hari
400 C 500 C 600 C 400 C 500 C 600 C 0 0,24 ± 0,02 0,24 ± 0,02 0,24 ± 0,02 0,40 ± 0,02 0,40 ± 0,02 0,40 ± 0,02 1 0,25 ± 0,01 0,26 ± 0,01 0,25 ± 0,01 0,40 ± 0,02 0,40 ± 0,01 0,35 ± 0,01 2 0,25 ± 0,01 0,25 ± 0,01 0,23 ± 0,03 0,39 ± 0,01 0,37 ± 0,01 0,32 ± 0,02 3 0,28 ± 0,01 0,28 ± 0,01 0,24 ± 0,01 0,41 ± 0,02 0,35 ± 0,01 0,30 ± 0,01 4 0,23 ± 0,03 0,25 ± 0,03 0,22 ± 0,02 0,37 ± 0,02 0,35 ± 0,03 0,27 ± 0,01 5 0,24 ± 0,01 0,25 ± 0,00 0,28 ± 0,01 0,34 ± 0,02 0,29 ± 0,01 0,33 ± 0,02 6 0,35 ± 0,03 0,27 ± 0,02 0,24 ± 0,01 0,40 ± 0,03 0,29 ± 0,02 0,25 ± 0,01 7 0,27 ± 0,01 0,25 ± 0,01 0,24 ± 0,00 0,36 ± 0,01 0,33 ± 0,01 0,30 ± 0,01
Kadar Ketotifen Fumarat Setelah Pemanasan Selama 7 Hari Pada 3 Peringkat Suhu
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0 1 2 3 4 5 6 7
Hari
Kad
ar K
etot
ifen
Fum
arat
(%
B/B
) suhu 40
suhu 50
suhu 60
Gambar 7. Grafik kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
24
Kadar Siproheptadin HCl Setelah Pemanasan Selama 7 Hari Pada 3 Peringkat Suhu
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0 1 2 3 4 5 6 7
Hari
Kad
ar S
ipro
hep
tad
in H
Cl
(%B
/B) suhu 40
suhu 50
suhu 60
Gambar 8. Grafik kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu
Perbedaan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl selama 7 hari
perlu diuji secara statistik untuk memastikan apakah perbedaan kadar yang terjadi
benar-benar signifikan atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah One Way
ANOVA dengan tingkat signifikansi 95%. Pemilihan penggunaan tingkat
signifikansi 95% dalam penelitian ini karena pembuatan sediaan racikan pulveres
dilakukan secara manual oleh pegawai bagian produksi di rumah sakit X sehingga
ada faktor yang tidak dapat dikendalikan yaitu ketrampilan tiap pegawai yang
meracik sediaan pulveres karena proses peracikan dilakukan oleh beberapa
pegawai di rumah sakit X yang bekerja secara bergantian.
Dari hasil uji didapatkan bahwa perbedaan kadar ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari, antar peringkat suhu yang
berbeda adalah berbeda bermakna. Perbedaan kadar ketotifen fumarat selama 7
hari setelah pemanasan dengan suhu 400C dan suhu 600C adalah berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
24
bermakna, sedangkan pada pemanasan dengan suhu 500C adalah berbeda tidak
bermakna. Perbedaan kadar siproheptadin HCl, selama 7 hari setelah pemanasan
dengan suhu 400C, 500C, dan 600C adalah berbeda bermakna.
Dari hasil diatas, tidak dapat dikatakan telah terjadi penurunan kadar
setelah pemanasan dengan suhu 400C, 500C, dan 600C selama 7 hari karena
perubahan kadar yang terjadi ternyata dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil
dari kadar pada hari ke-0.
Penghitungan tetapan kecepatan degradasi dari suatu senyawa dapat
dilakukan dengan mencari nilai slope dari kadar tiap peringkat suhu dengan lama
penyimpanan. Berikut ini adalah nilai slope tiap peringkat suhu dan orde reaksi
dari ketotifen fumarat dan sip roheptadin HCl yang tercantum pada tabel VI.
Tabel VI. Nilai slope dari tiap peringkat suhu dan orde reaksi dari ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl
Ketotifen fumarat Siproheptadin HCl Suhu
400 C 500 C 600 C 400 C 500 C 600 C
t Vs Ct A = 0,2375 B = 0,0075 r = 0,4769
A = 0,2525 B = 0,0011 r = 0,2015
A = 0,2392 B = 0,0010 r = 0,1331
A= 0,4033 B= -0,0056 r = -0,5604
A= 0,4008 B= -0,0152 r = -0,8678
A= 0,3650 B= -0,0143 r = -0,7460
t Vs ln Ct A= -1,4322 B = 0,0260 r = 0,4757
A= -1,3778 B = 0,0043 r = 0,2105
A= -1,4314 B = 0,0036 r = 0,1246
A= -0,9074 B= -0,0149 r =-0,5591
A= -0,9013 B= -0,0439 r = -0,8520
A= -1,102 B= -0,0442 r = -0,7345
t Vs 1/Ct A= 4,1716 B= -0,0091 r = -0,4716
A = 3,9714 B= -0,0173 r = -0,2196
A = 4,1880 B= -0,0132 r = -0,1159
A= 2,4764 B= 0,0398 r = 0,5572
A= 2,4726 B= 0,1273 r = 0,8339
A= 2,7506 B= 0,1385 r = 0,7183
Orde kesimpulan
0 2 0 1 0 0
Berdasarkan dari tabel VI, dapat dikatakan bahwa kecepatan reaksi
siproheptadin HCl mengikuti persamaan laju reaksi orde 0 karena nilai r yang
diperoleh dari regresi antara t Vs Ct lebih besar dari pada nilai r dari regresi antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
24
t Vs ln Ct dan t Vs 1/Ct serta lebih besar dari r tabel untuk 6 derajad bebas bebas
dengan tingkat signifikansi 95% (0,707). Orde reaksi ketotifen fumarat termasuk
dalam orde reaksi 0. Nilai r yang diperoleh dari regresi antara t Vs Ct di bawah
nilai r tabel untuk 6 derajad bebas bebas dengan tingkat signifikansi 95% (0,707),
ini berarti perbandingan pengaruh antara lama waktu pemanasan dan kadar
ketotifen fumarat tidak konstan.
Persamaan laju reaksi ketotifen fumarat mengikuti persamaan laju reaksi
orde 0 sehingga persamaannya :
Ct = Co – k t
Ct = – k t + Co
Y = B X + A
B = – k ? k = - B
Nilai B adalah nilai slope (B) dari persamaan t Vs Ct ketotifen fumarat pada tiga
peringkat suhu, sesuai pada tabel VI.
Tabel VII. Nilai 1/T dan ln k dari ketotifen fumarat
T (Kelvin) k 1/T ln k 313 -0,0075 0,0032 - 323 -0,0011 0,0031 - 333 -0,0010 0,0030 -
Dari tabel VII dapat diketahui nilai k dan nilai dari 1/T serta ln k ketotifen
fumarat. Nilai k250C diperoleh dari persamaan hasil regresi antara 1/T dengan ln k,
tetapi karena nilai ln k dari ketotifen fumarat tidak ada maka nilai k250C ketotifen
fumarat tidak dapat diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
24
Persamaan laju reaksi siproheptadin HCl juga mengikuti persamaan laju
reaksi orde 0 sehingga persamaannya :
Ct = Co – k t
Ct = – k t + Co
Y = B X + A
B = – k ? k = - B
Nilai B adalah nilai slope (B) dari persamaan t Vs Ct siproheptadin HCl pada tiga
peringkat suhu sesuai pada tabel VI.
Tabel VIII. Nilai 1/T dan ln k dari siproheptadin HCl
T (Kelvin) k 1/T ln k 313 0,0056 0,0032 -5,1850 323 0,0152 0,0031 -4,1864 333 0,0143 0,0030 -4,2475
Dari tabel VIII dapat diketahui nilai k dan nilai dari 1/T serta ln k siproheptadin
HCl. Hasil regresi antara 1/T dengan ln k siproheptadin HCl adalah A = 9,9916;
B = -4687,5000; dan r = -0,8374; sehingga diperoleh persamaan regresi tetapan
laju reaksi untuk siproheptadin HCl adalah Y = -4687,5000 X + 9,9916.
Sesuai dengan persamaan Arhenius,
ATR
Ek lnln +
×−
=
ATR
Ek ln
1ln +×
−=
Apabila persamaan regresi tetapan laju reaksi :
Y = B × X + A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
24
Maka, AT
Bk +×=1
ln sehingga persamaan tetapan laju reaksi siproheptadin HCl
menjadi 9916,91
4687,5000-ln +×=T
k dan nilai k250C dapat dihitung dengan
mengganti nilai T menjadi 298. Tetapi karena nilai r dari hasil regresi antara 1/T
dan ln k siproheptadin HCl kurang dari nilai r tabel untuk 1 derajad bebas dengan
tingkat signifikansi 95% (0,997) maka persamaan tersebut tidak dapat digunakan
untuk menghitung nilai k250C.
Nilai r menunjukkan korelasi antara 1/T dengan ln k, apabila nilainya
masih di bawah nilai dari r tabel maka korelasi antara 1/T dan ln k belum dapat
dipastikan sehingga apabila tetap digunakan untuk menghitung nilai k250C akan
didapatkan nilai k250C yang tidak akurat. Padahal nilai k25
0C selanjutnya akan
digunakan untuk menghitung nilai t90 yang digunakan sebagai pendekatan untuk
penentuan beyond use date.
Hasil nilai r dari regresi antara 1/T dan ln k siproheptadin HCl kurang dari
nilai r tabel karena dimungkinkan degradasi siproheptadin HCl dalam sediaan
racikan pulveres masih dalam tahap lag fase. Menurut Connors, dkk (1986),
degradasi dari sediaan padat mempunyai bentuk kurva sigmoid dengan lag fase
yang kemudian dilanjutkan pada fase akselerasi dan deakselerasi. Maka apabila
masih dalam tahap lag fase, nilai liniaritasnya masih berada di bawah nilai r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
24
Gambar 9. Kinetika dari dekomposisi sediaan padat
Oleh karena kecepatan degradasi dari ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl tidak dapat dihitung maka t90 dari ketotifen fumarat maupun
siproheptadin HCl tidak dapat ditentukan, hal ini menyebabkan stabilitas dari
ketotifen fumarat maupun siproheptadin HCl dalam sediaan racikan pulveres juga
belum dapat dipastikan.
2. Uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu
Menurut Kupiec (2003), penentuan beyond use date dengan
menggunakan metode stabilitas dipercepat cukup menggunakan satu peringkat
suhu saja, yaitu 400. Karena penentuan beyond use date dengan pendekatan
menggunakan t90 dari senyawa yang memiliki t90 lebih singkat tidak dapat
dilakukan maka penentuan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran
ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dilakukan menggunakan uji stabilitas
dipercepat dengan satu peringkat suhu, yaitu 400C selama 7 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
24
Tabel IX. Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan menggunakan suhu 400 C
Hari Kadar siproheptadin HCl
(%B/B) X ± SE
Kadar ketotifen fumarat (%B/B) X ± SE
0 0,40 ± 0,02 0,24 ± 0,02 1 0,40 ± 0,02 0,25 ± 0,01 2 0,39 ± 0,01 0,25 ± 0,01 3 0,41 ± 0,02 0,28 ± 0,01 4 0,37 ± 0,02 0,23 ± 0,03 5 0,34 ± 0,02 0,24 ± 0,01 6 0,40 ± 0,03 0,35 ± 0,03 7 0,36 ± 0,01 0,27 ± 0,01
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat dan siproheptadin dalam sediaan
racikan pulveres selama 7 hari dengan pemanasan pada suhu 400C telah tercantum
pada tabel IX. Berdasarkan uji statistik menggunakan One Way ANNOVA dengan
tingkat signifikansi 95% perbedaan kadar ketotifen fumarat dan kadar
siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari adalah berbeda bermakna.
Adanya perbedaan kadar yang bermakna setelah pemanasan selama 7 hari, tidak
dapat membuktikan bahwa sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat
dan siproheptadin HCl ini tidak stabil selama 1 bulan kedepan.
Secara umum, suatu sediaan obat dikatakan stabil jika selama
penyimpanan kadarnya tidak boleh berkurang lebih dari 10% akan tetapi perlu
dilihat lagi monografi dari masing-masing obat. Kadar minimum tablet
siproheptadin HCl yang masih diperbolehkan menurut Farmakope Indonesia edisi
IV adalah 90% dan kadar maksimumnya 110%. Batasan kadar untuk tablet
ketotifen fumarat tidak ada di Farmakope Indonesia maupun literatur lain yang
telah dicari oleh penulis, jadi sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
24
dan siproheptadin HCl dikatakan stabil apabila kadar siproheptadin dalam racikan
sediaan tersebut tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%.
Hasil persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin
HCl selama 7 hari tertera pada tabel X. Persentase perubahan kadar tersebut
didapat dengan membandingkan kadar pada hari tertentu dengan kadar pada hari
ke-0.
Tabel X. Persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan menggunakan suhu 400C
Hari Persentase perubahan kadar ketotifen fumarat
Persentas e perubahan kadar siproheptadin HCl
0 100,00 100,00 1 104,17 100,00 2 104,17 97,50 3 116,67 102,50 4 95,83 92,50 5 100,00 85,00 6 145,83 100,00 7 112,5 90,00
Dari data persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan suhu 400C pada tabel
X dapat dilihat bahwa rentang persentase perubahan kadar ketotifen fumarat
adalah 95,83%-145,83% dan untuk siproheptadin HCl adalah 85,00%-102,50%.
Apabila disesuaikan dengan ketentuan dari Farmakope Indonesia mengenai
rentang kadar yang diperbolehkan untuk tablet siproheptadin HCl maka sediaan
racikan pulveres tersebut dapat dikatakan tidak stabil. Akan tetapi, sediaan racikan
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X
ini, belum dapat dikatakan tidak stabil karena hal ini dapat disebabkan oleh zat
aktif (ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl) dalam tiap pulveres sangat kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
24
sehingga adanya sedikit saja perbedaan antar tiap bungkus pulveres saat
pembagian serbuk campuran obat dalam proses peracikan dapat memberikan
perbedaan kadar yang menjadi sangat bermakna. Jadi adanya perbedaan kadar
bukan berarti terjadi degradasi atau perubahan zat aktif karena pemanasan yang
dilakukan selama 7 hari sehingga mempengaruhi kadarnya dalam tiap sediaan
racikan pulveres.
Terjadinya perbedaan kadar selain disebabkan karena zat aktif yang
terlalu kecil, dapat pula disebabkan karena perubahan bentuk sediaan. Sediaan
siproheptadin HCl yang digunakan (Pronicy, Kalbe Farma) merupakan kaplet
salut film seharusnya bentuk sediaan bersalut tidak boleh dipecah lagi karena
adanya salut berfungsi untuk melindungi sediaan agar tidak rusak oleh asam
lambung. Proses peracikan yang dilakukan telah merusak lapisan film yang ada
pada kaplet menyebabkan ada sebagian siproheptadin HCl yang masih menempel
pada salutnya sehingga tidak dapat larut sempurna dengan pelarut yang digunakan
sehingga mempengaruhi kadarnya saat dilakukan penetapan kadar.
3. Menggunakan 25% dari waktu expired date sediaan aslinya
Beyond use date untuk sediaan nonaqueous liquids dan sediaan padat
tidak lebih dari 25% dari sisa waktu expired date obatnya atau 6 bulan, dipilih
mana yang lebih singkat (Kupiec, 2003). Jadi selain dengan menggunakan uji
stabilitas menggunakan 3 peringkat suhu dan uji stabilitas dipercepat dengan satu
peringkat suhu, beyond use date dapat ditentukan dari 25% sisa waktu expired
date obatnya atau hanya 6 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
24
Sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin
HCl merupakan sediaan padat sehingga beyond use datenya adalah 6 bulan atau
tidak lebih dari 25% dari expired date dari tablet ketotifen fumarat atau
siproheptadin HCl yang memiliki expired date yang lebih singkat. Expired date
untuk tablet ketotifen fumarat (Profilas, Dankos) adalah April 2010 dan untuk
tablet siproheptadin HCl (Pronicy, Kalbe Farma) adalah Mei 2010. Maka beyond
use date dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl adalah 25% dari sisa expired date tablet ketotifen fumarat. Sisa
expired date untuk tablet ketotifen fumarat adalah 3 tahun (2007-2010) sehingga
beyond use date dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl adalah 9 bulan, dihitung sejak tanggal peracikan (28 Agustus
2007) yaitu 28 Mei 2008.
D. Evaluasi Penentuan Beyond Use Date di Rumah Sakit X
Rumah sakit X hingga saat ini masih menggunakan expired date dari
sediaan tablet ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl yang lebih singkat untuk
menentukan lama masa edar dari sediaan racikan pulveres, belum mengenal
adanya beyond use date. Menurut Kupiec (2003), untuk sediaan racikan
berbentuk nonaqueous liquids dan sediaan padat tidak lebih dari 25% dari sisa
waktu expired date obatnya atau 6 bulan, dipilih mana yang lebih singkat. Sesuai
dengan hasil perhitungan beyond use date dengan menggunakan 25% dari waktu
expired date obat yang lebih singkat, didapat beyond use date untuk sediaan
racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
24
sakit X adalah 9 bulan. Jadi beyond use date yang dipilih untuk sediaan racikan
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X
adalah 6 bulan.
Beyond use date ditentukan untuk menjamin stabilitas suatu sediaan
racikan. Jika stabilitas dari suatu racikan dapat dipastikan dalam jangka waktu
tertentu maka diharapkan sediaan racikan tersebut juga masih memiliki efek terapi
yang diharapkan, tidak berubah menjadi sediaan racikan yang tidak memiliki efek
terapi, atau dapat menimbulkan efek samping yang merugikan bahkan menjadi
bersifat toksik. Maka sebaiknya pihak rumah sakit X mulai merubah cara
penentuan lama masa edar sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat
dan siproheptadin HCl dengan penentuan beyond use date hanya selama 6 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil uji stabilitas dari 3 peringkat suhu dan 1 peringkat suhu tidak dapat
digunakan untuk menentukan beyond use date sediaan racikan pulveres
campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X.
2. Penentuan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen
fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X hanya boleh 6 bulan dari
tanggal peracikannya.
B. Saran
1. Sebaiknya kelembaban ruang saat uji stabilitas dikendalikan.
2. Perlu dilakukan uji stabilitas dengan waktu pemanasan yang lebih lama.
3. Sampel sebaiknya dibuat sendiri.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan karena kelembaban ruang saat
pelaksanaan uji stabilitas tidak dikendalikan dan sampel pulveres yang tidak
diracik sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, T. A., 2008, Analisis Bikomponen Campuran Siproheptadin HCl dan Ketotifen Fumarat Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Anief, M., 2003, Ilmu Meracik Obat : Teori dan Praktik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 34-44
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi ke-4, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 14-15
Anonim, 2001 (a), Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta,
Anonim, 2001 (b), Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta,
Anonim, 2001 (c), Report 1 of the Council on Scientific Affairs (A-01) Full Text, America Medical Association, http://www.ama-assn.org/ama/pub/category, diakses pada 16 Mei 2007
Anonim, 2004, Guidelines For The Validation Of Analytical Methods For Active Constituent, Agricultural And Veterinary Chemical Products, Australian Pestisides & Veterinary Medicines Authority, http://www.apvma.gov.au, diakses pada 25 Juni 2007
Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics : The Science Of Dosage Form Design, Churchill Livingstone, United State of America, 109-111
Carstensen, J.T., Rhodes T.C., 2000, Drug Stability Principles and Practices, Third Edition Revised and Expanded, Vol 107, Marcel Dekker Inc., New York,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Connors, K.A., Arnedon, G.L., and Stella, V.J., 1986, Chemical Stability of Pharmaceuticals : A Handbook for Pharmacists, Edisi2, John Willey & Sons Inc, Canada, 3-662
Doller,Colin, 1991, Therapeutic Drugs, Second Editition, Churchill Livingstone, United Kingdom, K25-K28
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1995, Kimia Organik, jilid II, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H., edisi ke 3, Penerbit Erlangga, Jakarta, 436
Kupiec, Thomas, 2003, Beyond Use Dating-101, 201& 301, Analytical Research Laboratories, http://www.arlok.com, diakses pada 3 Oktober 2007
Lacy, Charles F., 2003, Drug Information Handbook, 11th edition, Lexi-Comp Inc, United State of America, 361-362
Martin, A., James Swarbrick, Arthur Cammarata, 1993, Farmasi Fisik : Dasar-dasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ke-3, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 745-746, 766, 812-813
Moffat, A.C., 1986, Clarke’s Isolation and Identification of Drugs in Pharmaceuticals, Body Fluids, and Post-mortem Material, Second Edition, The Pharmaceutical Press, London, 505-506, 698
Mulja, H.M., Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press, Surabaya, 236-252
Reynolds, Dan. W., 2002, Guidance and Best Practice for Conducting Forced Degradation Studies, Pharmaceutical Technology, http://www.pharmtech.com, diakses pada 16 Mei 2007
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi ke-5, Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 611, 618
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 1. Sertifikat analisis ketotifen fumarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 2. Sertifikat analisis Siproheptadin HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 3. Tabel hasil penimbangan baku siproheptain HCl dan contoh perhitungan seri larutan baku siproheptadin HCl
Contoh perhitungan konsentrasi larutan stok siproheptadin HCl: Replikasi I
konsentrasi larutan stok = berat zat yang ditimabng
10 ml
= 10,13 mg
10 ml = 1,013 mg/ml = 1013 ppm
Pembuatan seri larutan baku:
Larutan stok siproheptadin HCl ↓
diambl sebanyak: 0,100 ml add 10,00 ml (seri 1) 0,125 ml add 10,00 ml (seri 2) 0,150 ml add 10,00 ml (seri 3) 0,175 ml add 10,00 ml (seri 4) 0,200 ml add 10,00 ml (seri 5) 0,225 ml add 10,00 ml (seri 6) 0,250 ml add 10,00 ml (seri 7)
Contoh perhitungan seri larutan baku: Seri 1: Vstok . Cstock = V1 . C1 0,100 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C1
C1 = 10,13 ppm Seri 2: Vstok . Cstok = V2 . C2 0,125 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C2
C2 = 12,66 ppm Seri 3: Vstok . Cstok = V3 . C3 0,150 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C2
C3 = 15,20 ppm Seri 4: Vstok . Cstok = V4 . C4 0,175 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C2
C4 = 17,73 ppm
Replikasi I Replikasi II Replikasi III Berat kertas Berat kertas + zat Berat kertas + zat (analitik) Berat kertas + sisa
0,2156 gram 0,2260 gram 0,22606 gram 0,21593 gram
0,2163 gram 0,2267 gram 0,22652 gram 0,21661 gram
0,2164 gram 0,2265 gram 0,22658 gram 0,21658 gram
Berat Zat 0,01013 gram 0,00991 gram 0,01000 gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Seri 5: Vstok . Cstok = V5 . C5 0,200 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C2
C5 = 20,26 ppm Seri 6: Vstok . Cstok = V6 . C6 0,225 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C6
C6 = 22,79 ppm Seri 7: Vstok . Cstok = V7 . C7 0,250 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C7
C7 = 25,35 ppm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Lampiran 4. Tabel hasil penimbangan baku ketotifen fumarat dan contoh perhitungan seri larutan baku ketotifen fumarat
Contoh perhitungan konsentrasi larutan stok siproheptadin HCl: Replikasi III
konsentrasi larutan stok = berat zat yang ditimabng
10 ml
= 10,17 mg
10 ml = 1,017 mg/ml = 1017 ppm
Pembuatan seri larutan baku ketotifen fumarat:
Larutan stok ketotifen fumarat ↓
diambl sebanyak: 0,100 ml add 10,00 ml (seri 1) 0,125 ml add 10,00 ml (seri 2) 0,150 ml add 10,00 ml (seri 3) 0,175 ml add 10,00 ml (seri 4) 0,200 ml add 10,00 ml (seri 5) 0,225 ml add 10,00 ml (seri 6) 0,250 ml add 10,00 ml (seri 7)
Contoh perhitungan seri larutan baku: Seri 1: Vstok . Cstock = V1 . C1 0,100 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C1
C1 = 10,17 ppm Seri 2: Vstok . Cstok = V2 . C2 0,125 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2
C2 = 12,71 ppm Seri 3: Vstok . Cstok = V3 . C3 0,150 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2
C3 = 15,26 ppm
Replikasi I Replikasi II Replikasi III Berat kertas Berat kertas + zat Berat kertas + zat (analitik) Berat kertas + sisa
0,2404 gram 0,2413 gram 0,24149 gram 0,23202 gram
0,2327 gram 0,2428 gram 0,24290 gram 0,23282 gram
0,2348 gram 0,2451 gram 0,24518 gram 0,23501 gram
Berat Zat 0,00947 gram 0,01008 gram 0,01017 gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Seri 4: Vstok . Cstok = V4 . C4 0,175 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2
C4 = 17,80 ppm Seri 5: Vstok . Cstok = V5 . C5 0,200 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2
C5 = 20,34 ppm Seri 6: Vstok . Cstok = V6 . C6 0,225 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C6
C6 = 22,88 ppm Seri 7: Vstok . Cstok = V7 . C7 0,250 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C7
C7 = 25,43 ppm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 5. Pemilihan Sampel
Berat 20 tablet Profilas (ketotifen fumarat) No. Berat tablet
(gram) No. Berat tablet
(gram) 1 0,6258 11 0,6220 2 0,6111 12 0,6026 3 0,6166 13 0,6093 4 0,6309 14 0,6156 5 0,6226 15 0,6157 6 0,6213 16 0,6199 7 0,6200 17 0,6323 8 0,6221 18 0,6110 9 0,6114 19 0,6096 10 0,6098 20 0,6179
Berat rata-rata tablet Profilas : 0,6174 gram SD : 0,0076 Berat 20 tablet Pronicy (siproheptadin HCl) No. Berat tablet
(gram) No. Berat tablet
(gram) 1 0,1483 11 0,1534 2 0,1476 12 0,1520 3 0,1483 13 0,1474 4 0,1514 14 0,1531 5 0,1478 15 0,1485 6 0,1538 16 0,1488 7 0,1524 17 0,1456 8 0,1501 18 0,1520 9 0,1470 19 0,1530 10 0,1503 20 0,1486
Berat rata-rata tablet Pronicy : 0,14999 gram SD : 0,0025
Pemilihan berat pulveres yang digunakan berdasarkan resep adalah ½
tablet Profilas dan ¼ tablet Pronicy sehingga berat tiap bungkus pulveresnya :
(½ (0,1500 gram)) + (¼ (0,6174 gram) = 0,2294 gram dengan simpangannya
sebesar 20% sehingga didapat range berat pulveres yang digunakan adalah
0,1835-0,2753 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berat pulveres yang digunakan dalam penelitian ini Berat Pulveres (gram)
Hari Suhu 400 C
Suhu 500 C
Suhu 600 C
0,18527 0,18527 0,18527 0,18493 0,18493 0,18493 0 0,23246 0,23246 0,23246 0,22411 0,22585 0,20246 0,26156 0,23018 0,22642 1 0,23760 0,21579 0,19379 0,22587 0,21147 0,24315 0,23658 0,19655 0,23743 2 0,20558 0,18445 0,27517 0,21161 0,23836 0,19858 0,23391 0,24360 0,19756 3 0,21716 0,21030 0,18921 0,22729 0,21573 0,21788 0,21175 0,20365 0,22124 4 0,22054 0,20126 0,21364 0,24819 0,20305 0,19750 0,25190 0,21148 0,21100 5 0,26144 0,21467 0,21602 0,22814 0,25547 0,22767 0,24999 0,19554 0,20839 6 0,21957 0,22305 0,19900 0,21937 0,22182 0,25952 0,23893 0,25160 0,20272 7 0,23159 0,19228 0,22223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 6. Hasil absorbansi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl pada
3 peringkat suhu selama 7 hari
Hasil absorbansi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dalam sediaan
racikan pulveres dari rumah saki X
Panjang gelombang pengamatan (nm) Hari Suhu Sampel 260 275 286 290 298 310 315
1.1 0,586 0,699 0,906 0,922 0,868 0,599 0,458 1.2 0,483 0,574 0,745 0,758 0,714 0,494 0,378 2.1 0,535 0,635 0,823 0,840 0,797 0,560 0,431 2.2 0,636 0,756 0,981 1,002 0,951 0,669 0,517 3.1 0,790 0,935 1,215 1,239 1,169 0,814 0,625
400C
3.2 0,770 0,912 1,185 1,209 1,142 0,795 0,611 1.1 0,586 0,699 0,906 0,922 0,868 0,599 0,458 1.2 0,483 0,574 0,745 0,758 0,714 0,494 0,378 2.1 0,535 0,635 0,823 0,840 0,797 0,560 0,431 2.2 0,636 0,756 0,981 1,002 0,951 0,669 0,517 3.1 0,790 0,935 1,215 1,239 1,169 0,814 0,625
500C
3.2 0,770 0,912 1,185 1,209 1,142 0,795 0,611 1.1 0,586 0,699 0,906 0,922 0,868 0,599 0,458 1.2 0,483 0,574 0,745 0,758 0,714 0,494 0,378 2.1 0,535 0,635 0,823 0,840 0,797 0,560 0,431 2.2 0,636 0,756 0,981 1,002 0,951 0,669 0,517 3.1 0,790 0,935 1,215 1,239 1,169 0,814 0,625
0
600C
3.2 0,770 0,912 1,185 1,209 1,142 0,795 0,611 1.1 0,585 0,716 0,935 0,955 0,902 0,623 0,475 1.2 0,658 0,810 1,056 1,078 1,017 0,701 0,533 2.1 0,786 0,964 1,259 1,285 1,210 0,830 0,628 2.2 0,826 1,012 1,322 1,384 1,271 0,872 0,662 3.1 0,742 0,917 1,189 1,214 1,145 0,788 0,598
400C
3.2 0,786 0,970 1,256 1,281 1,209 0,833 0,633 1.1 0,692 0,846 1,100 1,123 1,060 0,734 0,559 1.2 0,692 0,852 1,109 1,134 1,071 0,741 0,564 2.1 0,696 0,858 1,125 1,152 1,092 ,0757 0,577 2.2 0,728 0,898 1,179 1,208 1,145 0,794 0,605 3.1 0,667 0,818 1,072 1,096 1,036 0,715 0,544
500C
3.2 0,663 0,808 1,055 1,078 1,021 0,707 0,538 1.1 0,544 0,675 0,889 0,911 0,869 0,606 0,463 1.2 0,579 0,715 0,941 0,966 0,920 0,642 0,492 2.1 0,631 0,778 1,023 1,049 0,999 0,697 0,533 2.2 0,645 0,829 1,081 1,109 1,048 0,698 0,511 3.1 0,553 0,679 0,889 0,911 0,865 0,602 0,460
1
600C
3.2 0,506 0,633 0,832 0,854 0,811 0,559 0,421
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Panjang gelombang pengamatan (nm) Hari Suhu Sampel 260 275 286 290 298 310 315
1.1 0,630 0,771 1,001 1,023 0,966 0,661 0,500 1.2 0,688 0,830 1,076 1,099 1,039 0,717 0,547 2.1 0,726 0,878 1,148 1,177 1,119 0,782 0,599 2.2 0,751 0,911 1,194 1,223 1,163 0,811 0,622 3.1 0,599 0,723 0,939 0,960 0,907 0,633 0,484
400C
3.2 0,665 0,797 1,031 1,053 0,996 0,694 0,532 1.1 0,652 0,785 1,023 1,048 0,996 0,696 0,534 1.2 0,670 0,797 1,035 1,059 1,005 0,707 0,546 2.1 0,569 0,679 0,885 0,907 0,862 0,603 0,463 2.2 0,613 0,731 0,955 0,978 0,929 0,652 0,500 3.1 0,527 0,625 0,810 0,828 0,787 0,555 0,429
500C
3.2 0,511 0,614 0,803 0,823 0,783 0,550 0,422 1.1 0,581 0,692 0,897 0,918 0,871 0,611 0,471 1.2 0,543 0,646 0,840 0,859 0,815 0,571 0,441 2.1 0,698 0,840 1,101 1,130 1,080 0,760 0,587 2.2 0,759 0,907 1,182 1,213 1,159 0,819 0,633 3.1 0,707 0,842 1,097 1,124 1,070 0,752 0,580
2
600C
3.2 0,692 0,823 1,071 1,097 1,044 0,736 0,568 1.1 0,631 0,777 1,004 1,022 0,962 0,662 0,505 1.2 0,640 0,793 1,026 1,044 0,983 0,674 0,512 2.1 0,700 0,873 1,133 1,154 1,089 0,750 0,569 2.2 0,689 0,855 1,108 1,129 1,078 0,734 0,558 3.1 0,740 0,912 1,169 1,189 1,119 0,769 0,585
400C
3.2 0,683 0,848 1,094 1,113 1,045 0,717 0,544 1.1 0,689 0,856 1,115 1,144 1,089 0,765 0,587 1.2 0,662 0,823 1,073 1,100 1,048 0,736 0,563 2.1 0,577 0,712 0,922 0,942 0,892 0,624 0,478 2.2 0,599 0,738 0,957 0,978 0,928 0,650 0,496 3.1 0,590 0,729 0,947 0,968 0,918 0,638 0,488
500C
3.2 0,580 0,720 0,939 0,961 0,910 0,634 0,483 1.1 0,490 0,606 0,786 0,804 0,763 0,534 0,408 1.2 0,459 0,566 0,736 0,752 0,714 0,498 0,381 2.1 0,439 0,531 0,683 0,697 0,663 0,569 0,361 2.2 0,500 0,609 0,788 0,805 0,762 0,532 0,407 3.1 0,463 0,565 0,731 0,746 0,706 0,492 0,376
3
600C
3.2 0,468 0,578 0,751 0,767 0,729 0,511 0,392 1.1 0,694 0,841 1,074 1,092 1,025 0,708 0,541 1.2 0,664 0,811 1,045 1,063 0,998 0 ,687 0,523 2.1 0,559 0,681 0,873 0,886 0,829 0,567 0,431 2.2 0,571 0,683 0,869 0,880 0,822 0,568 0,436 3.1 0,512 0,620 0,799 0,813 0,761 0,523 0,398
400C
3.2 0,531 0,639 0,818 0,831 0,779 0,539 0,413 1.1 0,675 0,827 1,070 1,092 1,034 0,550 0,550 1.2 0,711 0,863 1,108 1,130 1,070 0,575 0,575 2.1 0,495 0,601 0,777 0,792 0,751 0,402 0,402
4
500C
2.2 0,490 0,593 0,767 0,782 0,741 0,398 0,398
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Panjang gelombang pengamatan (nm) Hari Sampel 260 275 286 290 298 310 315
3.1 0,504 0,612 0,788 0,804 0,760 0,406 0,406 500C 3.2 0,509 0,611 0,783 0,797 0,753 0,405 0,405 1.1 0,524 0,641 0,833 0,855 0,818 0,447 0,447 1.2 0,510 0,627 0,818 0,839 0,803 0,439 0,439 2.1 0,475 0,570 0,739 0,755 0,717 0,388 0,388 2.2 0,490 0,585 0,748 0,762 0,722 0,393 0,393 3.1 0,487 0,592 0,766 0,783 0,743 0,400 0,400
4 600C
3.2 0,424 0,521 0,678 0,695 0,662 0,361 0,361 1.1 0,669 0,810 1,048 1,069 1,007 0,526 0,526 1.2 0,631 0,831 1,073 1,093 1,029 0,542 0,542 2.1 0,630 0,777 1,012 1,033 0,978 0,517 0,517 2.2 0,606 0,743 0,967 0,987 0,938 0,647 0,492 3.1 0,499 0,611 0,796 0,813 0,765 0,528 0,401
400C
3.2 0,536 0,654 0,848 0,865 0,841 0,561 0,428 1.1 0,485 0,593 0,775 0,794 0,754 0,562 0,403 1.2 0,473 0,576 0,753 0,771 0,732 0,510 0,390 2.1 0,496 0,608 0,796 0,816 0,775 0,542 0,416 2.2 0,549 0,664 0,893 0,883 0,841 0,592 0,458 3.1 0,490 0,598 0,781 0,801 0,760 0,533 0,409
500C
3.2 0,555 0,680 0,888 0,91 0,865 0,605 0,465 1.1 0,586 0,713 0,933 0,959 0,917 0,65 0,503 1.2 0,604 0,734 0,958 0,984 0,942 0,668 0,516 2.1 0,582 0,705 0,917 0,940 0,898 0,634 0,490 2.2 0,574 0,691 0,898 0,920 0,879 0,623 0,482 3.1 0,545 0,657 0,854 0,875 0,834 0,590 0,455
5
600C
3.2 0,576 0,694 0,897 0,919 0,875 0,620 0,479 1.1 0,767 0,911 1,212 1,250 1,200 0,863 0,608 1.2 0,735 0,900 1,186 1,222 1,171 0,841 0,584 2.1 0,805 0,823 1,095 1,131 1,089 0,788 0,637 2.2 0,776 0,788 1,053 1,088 1,047 0,759 0,620 3.1 0,843 0,867 1,148 1,185 1,139 0,826 0,663
400C
3.2 0,822 0,847 1,131 1,167 1,123 0,807 0,644 1.1 0,568 0,620 0,827 0,855 0,825 0,598 0,460 1.2 0,592 0,642 0,854 0,882 0,851 0,620 0,479 2.1 0,579 0,634 0,838 0,865 0,833 0,604 0,465 2.2 0,554 0,607 0,810 0,837 0,806 0,583 0,448 3.1 0,640 0,696 0,924 0,954 0,922 0,673 0,523
500C
3.2 0,651 0,711 0,947 0,978 0,945 0,687 0,531 1.1 0,531 0,575 0,762 0,787 0,759 0,553 0,427 1.2 0,567 0,61 0,786 0,810 0,782 0,577 0,452 2.1 0,532 0,575 0,761 0,786 0,760 0,559 0,436 2.2 0,471 0,512 0,683 0,707 0,684 0,500 0,388 3.1 0,453 0,486 0,644 0,6656 0,643 0,475 0,369
6
600C
3.2 0,460 0,491 0,641 0,661 0,638 0,472 0,370 1.1 0,624 0,757 0,983 1,004 0,951 0,665 0,510 7 400C 1.2 0,574 0,694 0,900 0,919 0,871 0,614 0,473
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Panjang gelombang pengamatan (nm) Hari Suhu Sampel 260 275 286 290 298 310 315
2.1 0,679 0,814 1,053 1,074 1,016 0,710 0,545 2.2 0,709 0,859 1,115 1,139 1,079 0,750 0,573 3.1 0,679 0,820 1,059 1,080 1,022 0,715 0,549
400C
3.2 0,658 0,801 1,036 1,058 0,998 0,695 0,531 1.1 0,596 0,596 0,771 0,788 0,749 0,531 0,482 1.2 0,575 0,597 0,771 0,788 0,750 0,534 0,469 2.1 0,702 0,794 1,024 1,047 0,994 0,699 0,578 2.2 0,655 0,716 0,923 0,941 0,892 0,626 0,539 3.1 0,495 0,699 0,906 0,925 0,876 0,612 0,410
500C
3.2 0,501 0,852 1,104 1,129 1,072 0,753 0,412 1.1 0,637 0,762 0,985 1,009 0,963 0,692 0,526 1.2 0,622 0,747 0,966 0,990 0,945 0,671 0,577 2.1 0,535 0,632 0,816 0,833 0,791 0,557 0,430 2.2 0,538 0,629 0,806 0,822 0,780 0,552 0,427 3.1 0,564 0,675 0,875 0,896 0,855 0,607 0,468
7
600C
3.2 0,507 0,606 0,786 0,805 0,760 0,544 0,420
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 7. Contoh perhitungan kadar ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl
Contoh perhitungan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl pada sediaan
racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah
sakit X
=
×
×
×
=
−
56,11
18,18
2
1
475,0
623,0
902,0955,0
935,0
716,0585,0
0192,00253,00335,00318,00290,00201,00128,0
0100,00149,00264,00307,00311,00249,00196,0
0192,00100,00253,00149,0
0335,00264,0
0318,00307,00290,00311,0
0201,00249,0
0128,00196,0
0192,00253,00335,00318,00290,00201,00128,00100,00149,00264,00307,00311,00249,00196,0
21
1
c
c
cc
C1 merupakan kadar siproheptadin HCl dan C2 merupakan kadar
ketotifen fumarat dalam sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl dari rumah sakit X. Jadi, kadar siproheptadin HCl dan ketotifen
fumarat berturut – turut adalah 20,89 ppm dan 10,66 ppm.
Perhitungan kadar (% B/B) siproheptadin HCl :
18,18 ppm x fp = 4,2
1018,18 ×ppm
= 75,75 ppm
= 0,76 mg/10ml
Berat pulveres sampel 1 = 0,22411 gram
% kadar B/B siproheptadin HCl = %10022411,0
106,7 4
×× −
= 0,39% (B/B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Perhitungan kadar (% B/B) siproheptadin HCl :
11,57 ppm x fp = 4,2
1057,11 ×ppm
= 48,21 ppm
= 0,48 mg/10ml
Berat pulveres sampel 1 = 0,22411 gram
% kadar B/B ketotifen fumarat = %10022411,0
108,4 4
×× −
= 0,21% (B/B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 8. Uji Stabilitas Dipercepat Menggunakan 3 Peringkat Suhu
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat pada suhu 400C Kadar (%B/B) Hari
1 2 3 Rata-rata SD SE
0 0,21 0,26 0,26 0,24 0,03 0,02 1 0,23 0,25 0,26 0,25 0,02 0,01 2 0,23 0,27 0,25 0,25 0,02 0,01 3 0,27 0,28 0,28 0,28 0,01 0,01 4 0,28 0,21 0,19 0,23 0,05 0,03 5 0,26 0,24 0,22 0,24 0,02 0,01 6 0,34 0,41 0,30 0,35 0,06 0,03 7 0,26 0,27 0,27 0,27 0,01 0,01
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat pada suhu 500C
Kadar (%B/B) Hari 1 2 3
Rata-rata SD SE
0 0,21 0,26 0,26 0,24 0,03 0,02 1 0,25 0,27 0,26 0,26 0,01 0,01 2 0,26 0,25 0,24 0,25 0,01 0,01 3 0,30 0,26 0,27 0,28 0,02 0,01 4 0,30 0,22 0,22 0,25 0,05 0,03 5 0,25 0,25 0,25 0,25 0,00 0,00 6 0,23 0,29 0,30 0,27 0,04 0,02 7 0,25 0,26 0,25 0,25 0,01 0,01
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat pada suhu 600C Kadar (%B/B) Hari
1 2 3 Rata-rata SD SE
0 0,21 0,26 0,26 0,24 0,03 0,02 1 0,26 0,24 0,24 0,25 0,01 0,01 2 0,19 0,28 0,22 0,23 0,05 0,03 3 0,24 0,23 0,24 0,24 0,01 0,01 4 0,25 0,20 0,21 0,22 0,03 0,02 5 0,29 0,28 0,26 0,28 0,02 0,01 6 0,23 0,25 0,23 0,24 0,01 0,01 7 0,24 0,24 0,24 0,24 0,00 0,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil uji stabilitas siproheptadin HCl pada suhu 400C
Kadar (%B/B) Hari 1 2 3
Rata-rata SD SE
0 0,38 0,39 0,43 0,40 0,03 0,02 1 0,36 0,41 0,42 0,40 0,03 0,02 2 0,38 0,39 0,39 0,39 0,01 0,01 3 0,40 0,39 0,45 0,41 0,03 0,02 4 0,40 0,37 0,33 0,37 0,04 0,02 5 0,39 0,32 0,31 0,34 0,04 0,02 6 0,39 0,46 0,36 0,40 0,05 0,03 7 0,34 0,37 0,37 0,36 0,02 0,01
Hasil uji stabilitas siproheptadin HCl pada suhu 500C Kadar (%B/B) Hari
1 2 3 Rata-rata SD SE
0 0,38 0,39 0,43 0,40 0,03 0,02 1 0,40 0,39 0,40 0,40 0,01 0,01 2 0,39 0,37 0,35 0,37 0,02 0,01 3 0,35 0,34 0,35 0,35 0,01 0,01 4 0,41 0,31 0,33 0,35 0,05 0,03 5 0,28 0,30 0,30 0,29 0,01 0,01 6 0,24 0,31 0,31 0,29 0,04 0,02 7 0,33 0,34 0,31 0,33 0,02 0,01
Hasil uji stabilitas siproheptadin HCl pada suhu 600C Kadar (%B/B) Hari
1 2 3 Rata-rata SD SE
0 0,38 0,39 0,43 0,40 0,03 0,02 1 0,34 0,37 0,34 0,35 0,02 0,01 2 0,29 0,36 0,31 0,32 0,04 0,02 3 0,30 0,30 0,31 0,30 0,01 0,01 4 0,28 0,27 0,26 0,27 0,01 0,01 5 0,36 0,33 0,31 0,33 0,03 0,02 6 0,26 0,25 0,24 0,25 0,01 0,01 7 0,29 0,33 0,29 0,30 0,02 0,01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 9. Hasil Uji Statistika Menggunakan One Way ANNOVA
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 400C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
KADAR_40
,031 7 ,004 4,925 ,004,015 16 ,001,046 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KADAR_40LSD
-,00333 ,02461 ,894 -,0555 ,0488-,00667 ,02461 ,790 -,0588 ,0455-,03333 ,02461 ,194 -,0855 ,0188,01667 ,02461 ,508 -,0355 ,0688,00333 ,02461 ,894 -,0488 ,0555
-,10667* ,02461 ,001 -,1588 -,0545-,02333 ,02461 ,357 -,0755 ,0288,00333 ,02461 ,894 -,0488 ,0555
-,00333 ,02461 ,894 -,0555 ,0488-,03000 ,02461 ,240 -,0822 ,0222,02000 ,02461 ,428 -,0322 ,0722,00667 ,02461 ,790 -,0455 ,0588
-,10333* ,02461 ,001 -,1555 -,0512-,02000 ,02461 ,428 -,0722 ,0322,00667 ,02461 ,790 -,0455 ,0588,00333 ,02461 ,894 -,0488 ,0555
-,02667 ,02461 ,295 -,0788 ,0255,02333 ,02461 ,357 -,0288 ,0755,01000 ,02461 ,690 -,0422 ,0622
-,10000* ,02461 ,001 -,1522 -,0478-,01667 ,02461 ,508 -,0688 ,0355,03333 ,02461 ,194 -,0188 ,0855,03000 ,02461 ,240 -,0222 ,0822,02667 ,02461 ,295 -,0255 ,0788,05000 ,02461 ,059 -,0022 ,1022,03667 ,02461 ,156 -,0155 ,0888
-,07333* ,02461 ,009 -,1255 -,0212,01000 ,02461 ,690 -,0422 ,0622
-,01667 ,02461 ,508 -,0688 ,0355-,02000 ,02461 ,428 -,0722 ,0322-,02333 ,02461 ,357 -,0755 ,0288-,05000 ,02461 ,059 -,1022 ,0022-,01333 ,02461 ,595 -,0655 ,0388-,12333* ,02461 ,000 -,1755 -,0712-,04000 ,02461 ,124 -,0922 ,0122-,00333 ,02461 ,894 -,0555 ,0488-,00667 ,02461 ,790 -,0588 ,0455-,01000 ,02461 ,690 -,0622 ,0422-,03667 ,02461 ,156 -,0888 ,0155,01333 ,02461 ,595 -,0388 ,0655
-,11000* ,02461 ,000 -,1622 -,0578-,02667 ,02461 ,295 -,0788 ,0255,10667* ,02461 ,001 ,0545 ,1588,10333* ,02461 ,001 ,0512 ,1555,10000* ,02461 ,001 ,0478 ,1522,07333* ,02461 ,009 ,0212 ,1255,12333* ,02461 ,000 ,0712 ,1755,11000* ,02461 ,000 ,0578 ,1622,08333* ,02461 ,004 ,0312 ,1355,02333 ,02461 ,357 -,0288 ,0755,02000 ,02461 ,428 -,0322 ,0722,01667 ,02461 ,508 -,0355 ,0688
-,01000 ,02461 ,690 -,0622 ,0422,04000 ,02461 ,124 -,0122 ,0922,02667 ,02461 ,295 -,0255 ,0788
-,08333* ,02461 ,004 -,1355 -,0312
(J) HARI1,002,003,004,005,006,007,00,002,003,004,005,006,007,00,001,003,004,005,006,007,00,001,002,004,005,006,007,00,001,002,003,005,006,007,00,001,002,003,004,006,007,00,001,002,003,004,005,007,00,001,002,003,004,005,006,00
(I) HARI,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 500C : berbeda tidak bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
KADAR_50
,003 7 ,000 ,722 ,656,010 16 ,001,013 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KADAR_50LSD
-,01667 ,02055 ,429 -,0602 ,0269-,00667 ,02055 ,750 -,0502 ,0369-,03333 ,02055 ,124 -,0769 ,0102-,00333 ,02055 ,873 -,0469 ,0402-,00667 ,02055 ,750 -,0502 ,0369
-,03000 ,02055 ,164 -,0736 ,0136-,01000 ,02055 ,633 -,0536 ,0336,01667 ,02055 ,429 -,0269 ,0602,01000 ,02055 ,633 -,0336 ,0536
-,01667 ,02055 ,429 -,0602 ,0269,01333 ,02055 ,526 -,0302 ,0569,01000 ,02055 ,633 -,0336 ,0536
-,01333 ,02055 ,526 -,0569 ,0302,00667 ,02055 ,750 -,0369 ,0502,00667 ,02055 ,750 -,0369 ,0502
-,01000 ,02055 ,633 -,0536 ,0336-,02667 ,02055 ,213 -,0702 ,0169,00333 ,02055 ,873 -,0402 ,0469,00000 ,02055 1,000 -,0436 ,0436
-,02333 ,02055 ,273 -,0669 ,0202-,00333 ,02055 ,873 -,0469 ,0402,03333 ,02055 ,124 -,0102 ,0769,01667 ,02055 ,429 -,0269 ,0602,02667 ,02055 ,213 -,0169 ,0702,03000 ,02055 ,164 -,0136 ,0736,02667 ,02055 ,213 -,0169 ,0702,00333 ,02055 ,873 -,0402 ,0469
,02333 ,02055 ,273 -,0202 ,0669,00333 ,02055 ,873 -,0402 ,0469
-,01333 ,02055 ,526 -,0569 ,0302-,00333 ,02055 ,873 -,0469 ,0402-,03000 ,02055 ,164 -,0736 ,0136-,00333 ,02055 ,873 -,0469 ,0402-,02667 ,02055 ,213 -,0702 ,0169
-,00667 ,02055 ,750 -,0502 ,0369,00667 ,02055 ,750 -,0369 ,0502
-,01000 ,02055 ,633 -,0536 ,0336,00000 ,02055 1,000 -,0436 ,0436
-,02667 ,02055 ,213 -,0702 ,0169,00333 ,02055 ,873 -,0402 ,0469
-,02333 ,02055 ,273 -,0669 ,0202-,00333 ,02055 ,873 -,0469 ,0402
,03000 ,02055 ,164 -,0136 ,0736,01333 ,02055 ,526 -,0302 ,0569,02333 ,02055 ,273 -,0202 ,0669
-,00333 ,02055 ,873 -,0469 ,0402,02667 ,02055 ,213 -,0169 ,0702,02333 ,02055 ,273 -,0202 ,0669,02000 ,02055 ,345 -,0236 ,0636
,01000 ,02055 ,633 -,0336 ,0536-,00667 ,02055 ,750 -,0502 ,0369,00333 ,02055 ,873 -,0402 ,0469
-,02333 ,02055 ,273 -,0669 ,0202,00667 ,02055 ,750 -,0369 ,0502,00333 ,02055 ,873 -,0402 ,0469
-,02000 ,02055 ,345 -,0636 ,0236
(J) HARI1,002,00
3,004,005,006,007,00,002,003,00
4,005,006,007,00,001,003,00
4,005,006,007,00,001,002,00
4,005,006,007,00,001,002,003,00
5,006,007,00,001,002,003,00
4,006,007,00,001,002,003,004,00
5,007,00,001,002,003,004,00
5,006,00
(I) HARI,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 600C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
KADAR_60
,006 7 ,001 1,571 ,214,008 16 ,001,014 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KADAR_60LSD
-,00333 ,01863 ,860 -,0428 ,0362,01333 ,01863 ,485 -,0262 ,0528,00667 ,01863 ,725 -,0328 ,0462,02333 ,01863 ,228 -,0162 ,0628
-,03333 ,01863 ,093 -,0728 ,0062
,00667 ,01863 ,725 -,0328 ,0462,00333 ,01863 ,860 -,0362 ,0428,00333 ,01863 ,860 -,0362 ,0428,01667 ,01863 ,384 -,0228 ,0562,01000 ,01863 ,599 -,0295 ,0495,02667 ,01863 ,172 -,0128 ,0662
-,03000 ,01863 ,127 -,0695 ,0095
,01000 ,01863 ,599 -,0295 ,0495,00667 ,01863 ,725 -,0328 ,0462
-,01333 ,01863 ,485 -,0528 ,0262-,01667 ,01863 ,384 -,0562 ,0228-,00667 ,01863 ,725 -,0462 ,0328,01000 ,01863 ,599 -,0295 ,0495
-,04667* ,01863 ,023 -,0862 -,0072-,00667 ,01863 ,725 -,0462 ,0328
-,01000 ,01863 ,599 -,0495 ,0295-,00667 ,01863 ,725 -,0462 ,0328-,01000 ,01863 ,599 -,0495 ,0295,00667 ,01863 ,725 -,0328 ,0462,01667 ,01863 ,384 -,0228 ,0562
-,04000* ,01863 ,047 -,0795 -,0005,00000 ,01863 1,000 -,0395 ,0395
-,00333 ,01863 ,860 -,0428 ,0362
-,02333 ,01863 ,228 -,0628 ,0162-,02667 ,01863 ,172 -,0662 ,0128-,01000 ,01863 ,599 -,0495 ,0295-,01667 ,01863 ,384 -,0562 ,0228-,05667* ,01863 ,008 -,0962 -,0172-,01667 ,01863 ,384 -,0562 ,0228-,02000 ,01863 ,299 -,0595 ,0195
,03333 ,01863 ,093 -,0062 ,0728,03000 ,01863 ,127 -,0095 ,0695,04667* ,01863 ,023 ,0072 ,0862,04000* ,01863 ,047 ,0005 ,0795,05667* ,01863 ,008 ,0172 ,0962,04000* ,01863 ,047 ,0005 ,0795,03667 ,01863 ,067 -,0028 ,0762
-,00667 ,01863 ,725 -,0462 ,0328
-,01000 ,01863 ,599 -,0495 ,0295,00667 ,01863 ,725 -,0328 ,0462,00000 ,01863 1,000 -,0395 ,0395,01667 ,01863 ,384 -,0228 ,0562
-,04000* ,01863 ,047 -,0795 -,0005-,00333 ,01863 ,860 -,0428 ,0362-,00333 ,01863 ,860 -,0428 ,0362
-,00667 ,01863 ,725 -,0462 ,0328,01000 ,01863 ,599 -,0295 ,0495,00333 ,01863 ,860 -,0362 ,0428,02000 ,01863 ,299 -,0195 ,0595
-,03667 ,01863 ,067 -,0762 ,0028,00333 ,01863 ,860 -,0362 ,0428
(J) HARI1,002,00
3,004,005,006,007,00,002,003,00
4,005,006,007,00,001,003,004,00
5,006,007,00,001,002,004,00
5,006,007,00,001,002,003,005,00
6,007,00,001,002,003,004,00
6,007,00,001,002,003,004,005,00
7,00,001,002,003,004,005,006,00
(I) HARI,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 400C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
KADAR_40
,013 7 ,002 1,727 ,173,018 16 ,001,031 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KADAR_40LSD
,00333 ,02718 ,904 -,0543 ,0610,01333 ,02718 ,630 -,0443 ,0710
-,01333 ,02718 ,630 -,0710 ,0443,03333 ,02718 ,238 -,0243 ,0910,06000* ,02718 ,042 ,0024 ,1176
-,00333 ,02718 ,904 -,0610 ,0543,04000 ,02718 ,161 -,0176 ,0976
-,00333 ,02718 ,904 -,0610 ,0543,01000 ,02718 ,718 -,0476 ,0676
-,01667 ,02718 ,548 -,0743 ,0410,03000 ,02718 ,286 -,0276 ,0876,05667 ,02718 ,053 -,0010 ,1143
-,00667 ,02718 ,809 -,0643 ,0510,03667 ,02718 ,196 -,0210 ,0943
-,01333 ,02718 ,630 -,0710 ,0443-,01000 ,02718 ,718 -,0676 ,0476-,02667 ,02718 ,341 -,0843 ,0310,02000 ,02718 ,473 -,0376 ,0776,04667 ,02718 ,105 -,0110 ,1043
-,01667 ,02718 ,548 -,0743 ,0410
,02667 ,02718 ,341 -,0310 ,0843,01333 ,02718 ,630 -,0443 ,0710,01667 ,02718 ,548 -,0410 ,0743,02667 ,02718 ,341 -,0310 ,0843,04667 ,02718 ,105 -,0110 ,1043,07333* ,02718 ,016 ,0157 ,1310,01000 ,02718 ,718 -,0476 ,0676,05333 ,02718 ,067 -,0043 ,1110
-,03333 ,02718 ,238 -,0910 ,0243-,03000 ,02718 ,286 -,0876 ,0276-,02000 ,02718 ,473 -,0776 ,0376-,04667 ,02718 ,105 -,1043 ,0110,02667 ,02718 ,341 -,0310 ,0843
-,03667 ,02718 ,196 -,0943 ,0210,00667 ,02718 ,809 -,0510 ,0643
-,06000* ,02718 ,042 -,1176 -,0024-,05667 ,02718 ,053 -,1143 ,0010-,04667 ,02718 ,105 -,1043 ,0110-,07333* ,02718 ,016 -,1310 -,0157-,02667 ,02718 ,341 -,0843 ,0310-,06333* ,02718 ,033 -,1210 -,0057-,02000 ,02718 ,473 -,0776 ,0376,00333 ,02718 ,904 -,0543 ,0610
,00667 ,02718 ,809 -,0510 ,0643,01667 ,02718 ,548 -,0410 ,0743
-,01000 ,02718 ,718 -,0676 ,0476,03667 ,02718 ,196 -,0210 ,0943,06333* ,02718 ,033 ,0057 ,1210,04333 ,02718 ,130 -,0143 ,1010
-,04000 ,02718 ,161 -,0976 ,0176
-,03667 ,02718 ,196 -,0943 ,0210-,02667 ,02718 ,341 -,0843 ,0310-,05333 ,02718 ,067 -,1110 ,0043-,00667 ,02718 ,809 -,0643 ,0510,02000 ,02718 ,473 -,0376 ,0776
-,04333 ,02718 ,130 -,1010 ,0143
(J) HARI1,002,00
3,004,005,006,007,00,002,003,00
4,005,006,007,00,001,003,004,00
5,006,007,00,001,002,004,00
5,006,007,00,001,002,003,005,00
6,007,00,001,002,003,004,00
6,007,00,001,002,003,004,005,00
7,00,001,002,003,004,005,006,00
(I) HARI,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 500C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
KADAR_50
,038 7 ,005 7,322 ,001,012 16 ,001,050 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KADAR_50LSD
,00333 ,02230 ,883 -,0439 ,0506,03000 ,02230 ,197 -,0173 ,0773,05333* ,02230 ,029 ,0061 ,1006,05000* ,02230 ,039 ,0027 ,0973,10667* ,02230 ,000 ,0594 ,1539
,11333* ,02230 ,000 ,0661 ,1606,07333* ,02230 ,005 ,0261 ,1206
-,00333 ,02230 ,883 -,0506 ,0439,02667 ,02230 ,249 -,0206 ,0739,05000* ,02230 ,039 ,0027 ,0973,04667 ,02230 ,053 -,0006 ,0939,10333* ,02230 ,000 ,0561 ,1506
,11000* ,02230 ,000 ,0627 ,1573,07000* ,02230 ,006 ,0227 ,1173
-,03000 ,02230 ,197 -,0773 ,0173-,02667 ,02230 ,249 -,0739 ,0206,02333 ,02230 ,311 -,0239 ,0706,02000 ,02230 ,383 -,0273 ,0673,07667* ,02230 ,003 ,0294 ,1239,08333* ,02230 ,002 ,0361 ,1306
,04333 ,02230 ,070 -,0039 ,0906-,05333* ,02230 ,029 -,1006 -,0061-,05000* ,02230 ,039 -,0973 -,0027-,02333 ,02230 ,311 -,0706 ,0239-,00333 ,02230 ,883 -,0506 ,0439,05333* ,02230 ,029 ,0061 ,1006,06000* ,02230 ,016 ,0127 ,1073,02000 ,02230 ,383 -,0273 ,0673
-,05000* ,02230 ,039 -,0973 -,0027-,04667 ,02230 ,053 -,0939 ,0006-,02000 ,02230 ,383 -,0673 ,0273,00333 ,02230 ,883 -,0439 ,0506,05667* ,02230 ,022 ,0094 ,1039,06333* ,02230 ,012 ,0161 ,1106,02333 ,02230 ,311 -,0239 ,0706
-,10667* ,02230 ,000 -,1539 -,0594-,10333* ,02230 ,000 -,1506 -,0561-,07667* ,02230 ,003 -,1239 -,0294-,05333* ,02230 ,029 -,1006 -,0061-,05667* ,02230 ,022 -,1039 -,0094,00667 ,02230 ,769 -,0406 ,0539
-,03333 ,02230 ,154 -,0806 ,0139-,11333* ,02230 ,000 -,1606 -,0661
-,11000* ,02230 ,000 -,1573 -,0627-,08333* ,02230 ,002 -,1306 -,0361-,06000* ,02230 ,016 -,1073 -,0127-,06333* ,02230 ,012 -,1106 -,0161-,00667 ,02230 ,769 -,0539 ,0406-,04000 ,02230 ,092 -,0873 ,0073-,07333* ,02230 ,005 -,1206 -,0261
-,07000* ,02230 ,006 -,1173 -,0227-,04333 ,02230 ,070 -,0906 ,0039-,02000 ,02230 ,383 -,0673 ,0273-,02333 ,02230 ,311 -,0706 ,0239,03333 ,02230 ,154 -,0139 ,0806,04000 ,02230 ,092 -,0073 ,0873
(J) HARI1,002,00
3,004,005,006,007,00,002,003,00
4,005,006,007,00,001,003,004,00
5,006,007,00,001,002,004,00
5,006,007,00,001,002,003,005,00
6,007,00,001,002,003,004,00
6,007,00,001,002,003,004,005,00
7,00,001,002,003,004,005,006,00
(I) HARI,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 600C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
KADAR_60
,046 7 ,007 14,197 ,000,007 16 ,000,053 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KADAR_60LSD
,05000* ,01756 ,012 ,0128 ,0872,08000* ,01756 ,000 ,0428 ,1172,09667* ,01756 ,000 ,0594 ,1339,13000* ,01756 ,000 ,0928 ,1672,06667* ,01756 ,002 ,0294 ,1039
,15000* ,01756 ,000 ,1128 ,1872,09667* ,01756 ,000 ,0594 ,1339
-,05000* ,01756 ,012 -,0872 -,0128,03000 ,01756 ,107 -,0072 ,0672,04667* ,01756 ,017 ,0094 ,0839,08000* ,01756 ,000 ,0428 ,1172,01667 ,01756 ,357 -,0206 ,0539
,10000* ,01756 ,000 ,0628 ,1372,04667* ,01756 ,017 ,0094 ,0839
-,08000* ,01756 ,000 -,1172 -,0428-,03000 ,01756 ,107 -,0672 ,0072,01667 ,01756 ,357 -,0206 ,0539,05000* ,01756 ,012 ,0128 ,0872
-,01333 ,01756 ,459 -,0506 ,0239,07000* ,01756 ,001 ,0328 ,1072
,01667 ,01756 ,357 -,0206 ,0539-,09667* ,01756 ,000 -,1339 -,0594-,04667* ,01756 ,017 -,0839 -,0094-,01667 ,01756 ,357 -,0539 ,0206,03333 ,01756 ,076 -,0039 ,0706
-,03000 ,01756 ,107 -,0672 ,0072,05333* ,01756 ,008 ,0161 ,0906,00000 ,01756 1,000 -,0372 ,0372
-,13000* ,01756 ,000 -,1672 -,0928-,08000* ,01756 ,000 -,1172 -,0428-,05000* ,01756 ,012 -,0872 -,0128-,03333 ,01756 ,076 -,0706 ,0039-,06333* ,01756 ,002 -,1006 -,0261,02000 ,01756 ,271 -,0172 ,0572
-,03333 ,01756 ,076 -,0706 ,0039
-,06667* ,01756 ,002 -,1039 -,0294-,01667 ,01756 ,357 -,0539 ,0206,01333 ,01756 ,459 -,0239 ,0506,03000 ,01756 ,107 -,0072 ,0672,06333* ,01756 ,002 ,0261 ,1006,08333* ,01756 ,000 ,0461 ,1206,03000 ,01756 ,107 -,0072 ,0672
-,15000* ,01756 ,000 -,1872 -,1128
-,10000* ,01756 ,000 -,1372 -,0628-,07000* ,01756 ,001 -,1072 -,0328-,05333* ,01756 ,008 -,0906 -,0161-,02000 ,01756 ,271 -,0572 ,0172-,08333* ,01756 ,000 -,1206 -,0461-,05333* ,01756 ,008 -,0906 -,0161-,09667* ,01756 ,000 -,1339 -,0594
-,04667* ,01756 ,017 -,0839 -,0094-,01667 ,01756 ,357 -,0539 ,0206,00000 ,01756 1,000 -,0372 ,0372,03333 ,01756 ,076 -,0039 ,0706
-,03000 ,01756 ,107 -,0672 ,0072,05333* ,01756 ,008 ,0161 ,0906
(J) HARI1,002,00
3,004,005,006,007,00,002,003,00
4,005,006,007,00,001,003,004,00
5,006,007,00,001,002,004,00
5,006,007,00,001,002,003,005,00
6,007,00,001,002,003,004,00
6,007,00,001,002,003,004,005,00
7,00,001,002,003,004,005,006,00
(I) HARI,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
kadar_keto
,006 2 ,003 2,725 ,073,073 69 ,001,079 71
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: kadar_ketoLSD
,00583 ,00941 ,537 -,0129 ,0246,02125* ,00941 ,027 ,0025 ,0400
-,00583 ,00941 ,537 -,0246 ,0129
,01542 ,00941 ,106 -,0033 ,0342-,02125* ,00941 ,027 -,0400 -,0025-,01542 ,00941 ,106 -,0342 ,0033
(J) suhu50,0060,0040,00
60,0040,0050,00
(I) suhu40,00
50,00
60,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
kadar_sipro
,054 2 ,027 13,887 ,000
,135 69 ,002,189 71
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: kadar_siproLSD
,03708* ,01275 ,005 ,0116 ,0625,06708* ,01275 ,000 ,0416 ,0925
-,03708* ,01275 ,005 -,0625 -,0116
,03000* ,01275 ,022 ,0046 ,0554-,06708* ,01275 ,000 -,0925 -,0416-,03000* ,01275 ,022 -,0554 -,0046
(J) suhu50,0060,0040,00
60,0040,0050,00
(I) suhu40,00
50,00
60,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari antar hari dan antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
kadar_keto
,006 2 ,003 2,725 ,073
,073 69 ,001,079 71
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: kadar_ketoLSD
,00583 ,00941 ,537 -,0129 ,0246,02125* ,00941 ,027 ,0025 ,0400
-,00583 ,00941 ,537 -,0246 ,0129
,01542 ,00941 ,106 -,0033 ,0342-,02125* ,00941 ,027 -,0400 -,0025-,01542 ,00941 ,106 -,0342 ,0033
(J) suhu50,0060,0040,00
60,0040,0050,00
(I) suhu40,00
50,00
60,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari antar hari dan antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%.
ANOVA
kadar_sipro
,054 2 ,027 13,887 ,000
,135 69 ,002,189 71
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: kadar_siproLSD
,03708* ,01275 ,005 ,0116 ,0625,06708* ,01275 ,000 ,0416 ,0925
-,03708* ,01275 ,005 -,0625 -,0116
,03000* ,01275 ,022 ,0046 ,0554-,06708* ,01275 ,000 -,0925 -,0416-,03000* ,01275 ,022 -,0554 -,0046
(J) suhu50,0060,0040,00
60,0040,0050,00
(I) suhu40,00
50,00
60,00
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi berjudul ”Penentuan Beyond
Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres
Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl
dari Rumah Sakit X” memiliki nama lengkap Lidia
Kristalia, merupakan putri pertama, anak kedua dari
pasangan Kho Kiem Swie (Suhariyono) dengan
Florentia Endang Riyanti yang dilahirkan di
Magelang pada tanggal 15 Desember 1986.
Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis
sejak di bangku taman kanak-kanak hingga tamat
SMA diselesaikan di kota Magelang, TK. Tunas Kasih (1991-1992), SD. Kristen
Indonesia (1992-1998), SLTP Negeri 2 (1998-2001) dan SMA Negeri 1 (2001-
2004). Kemudian penulis merantau ke kota Yogyakarta untuk melanjutkan
menuntut ilmunya di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma (2004-2008).
Selama masa kuliah, penulis juga pernah menjadi ketua Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Steering Comitee pada Titrasi 2007 dan aktif dalam mengikuti
kemahasiswaan yang lain. Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten
praktikum biokimia (2006), spektroskopi (2006 & 2007), kromatografi (2007),
bioanalisis (2007), toksikologi (2007) dan biofarmasetika (2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI