petunjuk teknis pengamatan dan pelaporan...
TRANSCRIPT
PETUNJUK TEKNISPENGAMATAN DAN PELAPORAN
ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
(OPT-DPI)
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN2018
Edisi Revisi Tahun 2015
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGANNOMOR 36/HK.310/C/3/2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNISPENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN SERTA DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESADIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung percepatan pencapaian swasembada pangan diperlukannya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dan penanggulangan dampak perubahan iklim;
b. bahwa dalam pelaksanaan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penanggulangan Dampak Perubahan Iklim (DPI) diperlukan pengamatan dan pelaporan secara berkala;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan (b) diatas, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI);
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian;
6. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar (Good Agriculture Practices);
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pengembangan Kawasan Pertanian;
10. Peraturan Menteri Pertanian 19/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Nomor Pedoman Administrasi Keuangan Kementerian Pertanian;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Pertanian Berbasis E-Planning;
12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertanian 44/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik (Good Handling Practices);
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 9/Permentan/RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pengamatan dan pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI).
KETIGA : Segala biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkan Keputusan ini dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Maret 2018 DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,
SUMARJO GATOT IRIANTO NIP. 196010241987031001
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Menteri Pertanian RI;2. Pimpinan Tinggi Madya Lingkup Kementerian Pertanian;3. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;4. Gubernur seluruh Indonesia;5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;6. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang
Tanaman Pangan seluruh Indonesia;7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan
dibidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI i
KATA PENGANTAR
Perlindungan Tanaman merupakan salah satu sistem pendukung
kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam program
peningkatan produksi untuk mencapai swasembada pangan dan
swasembada berkelanjutan melalui pengamanan produksi dari
serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak
Perubahan Iklim (DPI). Keberadaan OPT di lapangan dan kondisi
iklim harus selalu dipantau melalui kegiatan pengamatan dan
pelaporan secara berjenjang kepada instansi vertikal diatasnya. Hasil
pemantauan/pengamatan lapangan selanjutnya dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan serta langkah-langkah
operasional di lapangan.
Keberhasilan pengamatan dan pelaporan sangat ditentukan oleh
metode pengamatan dan pelaporan yang diadopsi atau dipedomani
oleh para pelaksana (petugas lapangan). Petunjuk Teknis Pemantauan
dan Pengamatan serta Pelaporan OPT dan DPI yang tersedia saat
ini berdasarkan SK Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 55/
HK.310/C/8/2015 tanggal 24 Agustus 2015. Seiring perkembangan
situasi dan kondisi lapangan diperlukan kebijakan pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat dalam pengendalian OPT, sehingga
petunjuk teknis ini perlu disesuaikan.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI Tahun
2018 ini merupakan revisi petunjuk teknis tahun 2015. Petunjuk
teknis ini disusun sebagai pedoman bagi petugas perlindungan di
Pusat maupun Daerah dalam menerapkan sistem perlindungan
tanaman pangan secara terpadu.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIii
Petunjuk Teknis ini hendaknya dilaksanakan dengan baik, sehingga
pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan tepat, aman,
efektif dan efisien.
Jakarta, Maret 2018
Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, M.S., D.A.A
NIP. 196010241987031001
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ............................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ vii
DAFTAR FORMULIR ………… ............................................. viii
I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1 II. ISTILAH DAN BATASAN .............................................. 3
III. PENGAMATAN .......................................................... 9
A. Jenis Tanaman, OPT dan DPI ................................. 9
B. Metode Pengamatan OPT ......................................... 10
1. Pengamatan Tetap ............................................ 11
2. Pengamatan Keliling atau Patroli ....................... 19
C. Penilaian Kerusakan .............................................. 25
1. Kerusakan Tanaman Akibat OPT ........................ 25
2. Kerusakan Tanaman Akibat DPI ......................... 31
IV. PELAPORAN ............................................................... 35
A. Jenis Laporan ......................................................... 35
1. Laporan Harian ................................................ 35
2. Laporan Peringatan Dini ..................................... 35
3. Laporan Setengah Bulanan ................................. 36
4. Laporan Bulanan ............................................... 37
5. Laporan Musim Tanam .................................... 37
6. Laporan Tahunan ............................................... 37
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIiv
7. Laporan Eksplosi ............................................... 38
8. Laporan Khusus/Insidental .................................. 38
B. Prosedur dan Tata Laksana ...................................... 38
1. POPT .............................................................. 38
2. Koordinator POPT .............................................. 39
3. LPHP/LAH ....................................................... 40
4. UPTD-BPTPH .................................................. 40
V. MONITORING DAN EVALUASI .................................... 43
LAMPIRAN .................................................................... 47-67
FORMULIR .................................................................... 71-138
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI v
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. OPT Utama pada komoditas tanaman pangan ..... 9
Tabel 2. Intensitas Kerusakan Mutlak ............................... 26
Tabel 3. Intensitas Kerusakan Tidak Mutlak ....................... 28
Tabel 4. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Hama ....... 30
Tabel 5. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Penyakit .... 30
Tabel 6. Kategori Penilaian Banjir .................................... 31
Tabel 7. Kategori Penilaian Kekeringan ............................. 32
Tabel 8. Kategori Penilaian Dampak Bencana Alam ........... 32
Tabel 9. Kategori Penilaian Kerusakan Tidak Langsung ....... 34
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIvi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Pembagian sub wilayah pengamatan di wilayah
kerja (kecamatan) POPT ..................................... 11
Gambar 2. Penempatan 30 rumpun contoh pada pengamatan petak tetap, (A) bentuk diagonal, (B) bentuk “U”, dan (C) bentuk “Zigzag”. ...................................... 17
Gambar 3. Pengambilan Tanaman Contoh pada sebaran OPT yang tidak merata. ..................................... 17
Gambar 4. Lokasi pengamatan persemaian dalam hamparan ......................................................... 20
Gambar 5. Petak pengamatan persemaian ........................... 20
Gambar 6. Penyebaran 3 (tiga) petak contoh dalam hamparan pada pengamatan keliling ................... 21
Gambar 7. Ilustrasi Wilayah Penaksiran Serangan OPT di Salah satu Bagian Kecamatan ......................... 22
Gambar 8. Ilustrasi Perhitungan Luas Puso pada satu Hamparan ........................................................ 23
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Kodefikasi jenis tanaman, OPT dan bencana alam ............................................... 47
Lampiran 2. Jenis-jenis musuh alami efektif dan OPT sasarannya ........................................... 52
Lampiran 3. Ambang pengendalian/ambang ekonomi OPT pada tanaman padi dan Palawija ............. 55
Lampiran 4. Nilai Skala Kerusakan masing-masing OPT ....... 68
Lampiran 5. Bagan Alur Pelaporan POPT dan THL POPT ..... 72
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIviii
DAFTAR FORMULIR
Hal
Formulir1 : Laporan serangan OPT
Formulir 1.1.a.1 Laporan Harian oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Monitoring) ........... 75
Formulir 1.1.a.2 Laporan Harian oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Gerakan Pengendalian) ............................................ 76
Formulir 1.1.b. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 77
Formulir 1.1.c. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 78
Formulir 1.1.d. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 79
Formulir 1.1.e. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Insidentil) ............. 80
Formulir 1.1.f. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 81
Formulir 1.1.g. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 82
Formulir 1.1.h. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 83
Formulir 1.1.i. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 84
Formulir 1.1.j. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 85
Formulir 1.1.k. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 86
Formulir 1.2.a.1 Laporan Harian oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Monitoring) ........................ 87
Formulir 1.2.a.1 Laporan Harian oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Gerakan Pengendalian) ....... 88
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI ix
Formulir 1.2.b. Laporan Serangan OPT oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) ..... 89
Formulir 1.3.a.1 Laporan Harian oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Monitoring) .............................................. 90
Formulir 1.3.a.2. Laporan Harian oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Gerakan Pengendalian) ............................................ 91
Formulir 1.3.c. Laporan Serangan OPT oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) ..................................... 92
Formulir 2 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir
Formulir 2.1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) .................................... 95
Formulir 2.2. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .................................... 96
Formulir 2.3. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) ........... 97
Formulir 3 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan
rmulir 3.1.a. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) .................................... 101
Formulir 3.1.b. Informasi Perubahan Kategori Kekeringan oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ..................................... 102
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIx
Formulir 3.2.a. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .................................... 103
Formulir 3.2.b. Informasi Perubahan Kategori Kekeringan oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .................................... 104
Formulir 3.3.a. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) .................................................... 105
Formulir 3.3.b. Informasi Perubahan Kategori Kekeringan oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) .......... 106
Formulir 4 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis
Formulir 4.1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 109
Formulir 4.2. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis oleh Koordinator POPT/ LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .... 110
Formulir 4.3. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan(Setengah bulanan) ................................................... 111
Formulir 5 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam
Formulir 5.1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam oleh POPT kepada Koordinator POPT/ LPHP/LAH ................................................ 115
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI xi
Formulir 5.2. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) ........................ 116
Formulir 5.3. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) ................................................... 117
Formulir 6 : Laporan Lampu Perangkap
Formulir 6.1. Laporan Lampu Perangkap oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ................................................... 121
Formulir 6.2. Laporan Lampu Perangkap oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Bulanan) ......... 122
Formulir 7 : Laporan Luas Tambah Tanam
Formulir 7.1. Laporan Luas Tambah Tanam oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Bulanan) ... 125
Formulir 7.2. Laporan Luas Tambah Tanam oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Bulanan) ......... 126
Formulir 8 : Laporan Penggunaan Pestisida
Formulir 8.1. Laporan Penggunaan Pestisida oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Bulanan) ... 129
Formulir 8.2. Laporan Penggunaan Pestisida oleh Koordinator POPT kepada BPTPH (Bulanan) .................... 130
Formulir 9 : Laporan Stok Pestisida
Formulir 9. Laporan Stok Pestisida oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Bulanan) .................................................. 133
Formulir 10 : Laporan Curah Hujan
Formulir 10.1. Laporan Keadaan Curah Hujan oleh Kortikab LPHP/LAH (Bulanan) ................................. 137
Formulir 10.2. Laporan Curah Hujan oleh LPHP/LAH kepada BPTPH .......................................... 138
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 1
I. PENDAHULUAN
Keberhasilan pengamanan produksi dari aspek perlindungan tanaman
pangan sangat tergantung kepada kecepatan dan ketepatan dalam
pengambilan keputusan agar langkah operasional pengamanan yang
diambil tidak terlambat dan sesuai dengan keadaan yang berkembang
di lapangan. Pengambilan keputusan tersebut perlu didukung oleh
data dan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan berkesinambungan.
Untuk menghasilkan data dan informasi yang akurat diperlukan
metode pengamatan dan pelaporan yang tepat serta aplikatif.
Pengamatan dan pelaporan merupakan komponen penting dan
mendasar dalam sistem perlindungan tanaman pangan. Pengamatan
bertujuan memperoleh informasi tentang luas dan intensitas serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), perubahan kepadatan
populasi, luas pengendalian, luas kerusakan tanaman akibat Dampak
Perubahan Iklim (DPI), penanganan DPI, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Data dan informasi yang diperoleh digunakan
sebagai dasar untuk menyusun langkah operasional pengendalian
OPT dan penanggulangan DPI di lapangan.
Pelaporan bertujuan memberikan informasi awal yang diperlukan
untuk menyusun rencana operasional perlindungan tanaman
pangan, tindakan korektif, penyempurnaan kegiatan pengamatan
dan pelaporan serta penyediaan sarana pengendalian OPT. Pelaporan
juga sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman
pangan dan pedoman penyusunan program perlindungan tanaman
pangan pada periode berikutnya.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI2
Untuk mendukung terlaksananya kegiatan pengamatan dan pelaporan
dengan baik dan benar diperlukan petunjuk teknis pengamatan dan
pelaporan OPT/DPI dengan metode yang sederhana dan mudah
dilaksanakan dan tidak mengurangi akurasi data serta informasi yang
dihasilkan. Petunjuk teknis ini hendaknya dilaksanakan dengan baik
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat,
aman, efektif dan efisien.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 3
II. ISTILAH DAN BATASAN
Istilah dan batasan diperlukan untuk memperoleh kesamaan
pengertian dalam melaksanakan pengamatan dan menyusun serta
membuat dan membaca laporan perlindungan tanaman pangan.
Beberapa istilah dan batasan yang digunakan dalam buku ini :
1. Pengamatan adalah kegiatan penghitungan dan pengumpulan
informasi tentang keadaan populasi atau tingkat serangan OPT,
banjir dan kekeringan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
(varietas, umur tanaman, musuh alami, curah hujan, suhu,
kecepatan angin dan radiasi matahari).
2. Pengamatan Tetap adalah pengamatan yang dilakukan secara
berkala pada lokasi/alat yang tetap dan mewakili bagian terbesar
wilayah pengamatan.
3. Pengamatan Keliling adalah pengamatan yang dilakukan secara
berkala dengan menjelajahi/mengelilingi wilayah pengamatan
untuk mengetahui keadaan serangan OPT, banjir dan kekeringan,
serta informasi tentang penggunaan dan penyimpanan bahan
pengendali OPT.
4. Wilayah pengamatan adalah wilayah administratif kecamatan
yang merupakan area kerja pengamatan/ pengendalian OPT
yang menjadi tanggungjawab petugas (POPT).
5. Wilayah penaksiran Adalah bagian dari wilayah pengamatan
di wilayah kerja POPT (Kecamatan) dan digunakan oleh POPT
untuk melakukan pengamatan OPT.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI4
6. Areal Waspada OPT adalah areal pertanaman yang berpotensi
terserang OPT berdasarkan populasi/intensitas serangan OPT,
rasio musuh alami, kerentanan varietas dan umur tanaman, dan
faktor lingkungan lainnya termasuk keadaan serangan OPT di
sekitarnya.
7. Peramalan OPT adalah kegiatan yang diarahkan untuk
memprediksi populasi/serangan OPT serta kemungkinan
penyebaran dan akibat yang ditimbulkannya dalam ruang dan
waktu tertentu.
8. Pengendalian OPT adalah tindakan atau upaya untuk mencegah
dan menanggulangi serangan OPT terhadap tanaman.
9. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) adalah
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan
organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan
pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT.
10. Peringatan Dini adalah laporan tentang kewaspadaan kemungkinan
terjadinya serangan OPT karena adanya kecenderungan
peningkatan kepadatan populasi atau tingkat serangan.
11. Puso adalah keadaan dimana suatu pertanaman tidak
menghasilkan karena kerusakan yang disebabkan oleh organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) dan/atau dampak perubahan iklim
(DPI). Luas puso merupakan bagian dari luas terkena.
12. Sumber Serangan adalah areal pertanaman yang menunjukkan
adanya serangan OPT dan berpotensi menyebar ke areal
pertanaman yang lain.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 5
13. Tanaman Terserang adalah tanaman yang mengalami kerusakan
akibat serangan OPT pada tingkat populasi dan/atau intensitas
serangan tertentu sesuai dengan jenis OPTnya.
14. Musuh Alami adalah semua organisme yang ditemukan di alam
yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan
kematian OPT. Musuh alami antara lain predator, parasitoid dan
patogen serangga.
15. Kepadatan Populasi OPT adalah jumlah populasi OPT yang
terdapat pada setiap unit contoh, misalnya banyaknya wereng
cokelat per rumpun.
16. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua
organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau
menyebabkan kematian tumbuhan.
17. OPT Utama adalah Organisme Pengganggu Tumbuhan yang
selalu ada dan menyebabkan kerugian secara ekonomi dengan
persentase luas serangan yang lebih besar daripada OPT lainnya.
18. Banjir adalah tergenangnya areal pertanaman selama periode
pertumbuhan tanaman dengan ketinggian air dan jangka waktu
tertentu, sehingga berpotensi menurunkan produksi tanaman.
19. Kekeringan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air pada
fase tertentu yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman
tidak optimal sehingga berpotensi menurunkan produksi
tanaman.
20. Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah dampak yang ditimbulkan
akibat terjadinya perubahan/variabilitas iklim, antara lain banjir,
kekeringan dan bencana alam.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI6
21. Eksplosi adalah serangan OPT yang intensitas dan/atau
populasinya sangat tinggi, berkembang dan menyebar luas
dengan cepat sehingga petani/kelompok tani tidak mampu
menanggulanginya.
22. Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap tanaman yang
terserang OPT dengan tujuan untuk mencegah penyebaran
serangan yang lebih luas atau untuk mencegah serangan pada
musim tanam berikutnya.
23. Gangguan Fisiologis adalah gangguan langsung maupun tidak
langsung akibat perubahan iklim terhadap proses pertumbuhan
tanaman
24. Intensitas Serangan adalah tingkat serangan atau tingkat
kerusakan tanaman yang disebabkan oleh OPT dinyatakan
dalam persen.
25. Intensitas Kerusakan Hamparan adalah tingkat kerusakan
pada level hamparan yang penghitungannya didasarkan pada
penjumlahan luas serangan setelah masing-masing dilakukan
pembobotan intensitas serangannya.
26. Kerusakan Mutlak adalah kerusakan pada tanaman/bagian
tanaman oleh serangan OPT yang menyebabkan tanaman
tersebut tidak menghasilkan.
27. Kerusakan Tidak Mutlak adalah kerusakan pada tanaman/bagian
tanaman oleh serangan OPT, tetapi tanaman/bagian tanaman
tersebut masih dapat menghasilkan.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 7
28. Luas Pengendalian adalah luas tanaman pada lahan terserang
OPT yang dikendalikan dengan cara fisik/mekanik, biologis,
kimiawi dan kultur teknis yang dinyatakan dalam hektar.
29. Luas Serangan adalah luas tanaman terserang OPT yang
dinyatakan dalam hektar.
30. Luas Tambah Serangan adalah luas tanaman terserang OPT yang
baru pada periode pengamatan dan belum pernah dilaporkan
yang dinyatakan dalam hektar.
31. Luas Keadaan Serangan adalah luas sisa serangan pada
periode pengamatan sebelumnya ditambah dengan luas tambah
serangan baru yang dinyatakan dalam hektar.
32. Luas Terkendali adalah tidak bertambah/berkembangnya
luas serangan OPT (standing crop/tegakan) dibandingkan
luas serangan periode sebelumnya sebagai hasil tindakan
pengendalian. Tanaman yang terserang OPT dinyatakan
terkendali apabila jumlah populasi atau tingkat serangan
menurun di bawah ambang pengendalian yang dinyatakan
dalam hektar.
33. Luas Sisa Periode adalah luas pertanaman yang masih terkena
(OPT / banjir / kekeringan) atau mengalami perubahan kategori
pada periode laporan berikutnya yang dinyatakan dalam hektar.
34. Luas Surut adalah luas areal pertanaman yang terkena banjir,
pertumbuhannya kembali normal atau mendekati normal
dinyatakan dalam hektar.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI8
35. Luas Pulih adalah luas areal pertanaman yang terkena
kekeringan, pertumbuhannya kembali normal atau mendekati
normal dinyatakan dalam hektar.
36. Luas Keadaan Banjir adalah luas areal pertanaman yang terkena
banjir sesuai kondisi pada saat periode laporan yang dinyatakan
dalam hektar.
37. Luas Tambah Banjir adalah luas kerusakan tanaman akibat
banjir yang baru terjadi dan belum pernah dilaporkan yang
dinyatakan dalam hektar.
38. Luas Keadaan Kekeringan adalah luas areal pertanaman yang
terkena kekeringan sesuai kondisi pada saat periode laporan
yang dinyatakan dalam hektar.
39. Luas Tambah Kekeringan adalah luas kerusakan tanaman akibat
kekeringan yang baru terjadi dan belum pernah dilaporkan yang
dinyatakan dalam hektar.
40. Perubahan kategori adalah luas tanaman yang mengalami
perubahan kategori (ringan, sedang, berat dan puso) pada
periode berikutnya karena adanya pengendalian/pulih dan
perkembangan OPT atau DPI (kekeringan).
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 9
III. PENGAMATAN
Pengamatan bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan
populasi OPT, luas dan intensitas serangan OPT, luas kerusakan akibat
DPI, daerah penyebaran, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Hasil pengamatan di analisis untuk menentukan langkah-langkah
pengendalian OPT dan penanggulangan DPI yang tepat.
A. Jenis Tanaman, OPT dan DPI
Jenis tanaman yang diamati adalah jenis tanaman pangan utama,
yaitu: padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar,
dan ubi kayu. OPT yang menyerang masing-masing komoditas
sangat banyak, sehingga untuk memudahkan pelaporan dan
analisa ditetapkan OPT utama saja. OPT utama pada komoditas
tanaman pangan sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
Tabel 1. OPT Utama Pada Komoditas Tanaman Pangan
No Komoditas OPT Utama
1 Padi Penggerek batang padi, wereng batang coklat, tikus, blast, kresek/BLB, tungro dan kerdil rumput/hampa
2 Jagung Ulat grayak, penggerek tongkol, tikus, penggerek batang, lalat bibit dan penyakit bulai
3 Kedelai Ulat grayak, penggerek polong, tikus, penggulung daun, lalat kacang dan ulat jengkal
4 Kacang tanah Ulat grayak, bercak daun coklat, tikus, babi hutan, karat daun dan pelipat daun
5 Kacang hijau Ulat grayak, penggerek polong, tikus dan lalat kacang
6 Ubi kayu Tungau merah, bercak daun coklat, tikus, babi hutan dan karat daun
7 Ubi jalar Hama boleng, bercak daun coklat, tikus dan babi hutan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI10
Disamping OPT utama tersebut di atas, apabila terdapat OPT
yang dianggap spesifik, dominan/utama di daerah tertentu, maka
perlu dilakukan pengamatan dan pelaporannya.
Pengamatan juga dilakukan terhadap kerusakan tanaman akibat
dampak perubahan iklim (DPI) yaitu banjir dan kekeringan, serta
bencana alam (erupsi gunung berapi, longsor, keracunan logam
berat,dll). Jenis OPT dan DPI diberi kode sebagaimana terdapat
pada lampiran 1.
B. Metode Pengamatan OPT
Pengamatan OPT pada tanaman pangan dilakukan dengan 2
cara, yaitu Pengamatan Tetap dan Pengamatan Keliling atau
Patroli. Untuk memudahkan pelaksanaan pengamatan, wilayah
pengamatan dibagi menjadi 4 (empat) sub wilayah pengamatan
(Gambar 1). Pada setiap sub wilayah ditempatkan 1 (satu)
petak contoh pengamatan tetap, sehingga jumlah petak contoh
sebanyak empat petak contoh yang terdiri dari tiga petak contoh
untuk tanaman pangan utama ditambah 1 petak contoh untuk
tanaman pangan lainnya.
Setelah melakukan pengamatan petak tetap dilakukan pengamatan
keliling pada setiap sub wilayah tersebut. Pada kondisi insidentil
apabila terjadi kecenderungan peningkatan serangan OPT dan
atau DPI di sub wilayah yang lain, perlu dilakukan pengamatan
tambahan dan dilaporkan sebagai laporan khusus (insidentil).
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 11
Senin
1
Sub wilayah 1
Selasa
2
Sub wilayah 2
Rabu
3
Sub wilayah 3
Kamis
4
Sub wilayah 4
Gambar 1. Pembagian sub wilayah pengamatan di wilayah kerja (kecamatan) POPT
Hasil pengamatan dari keempat sub wilayah pengamatan tersebut
merupakan hasil pengamatan minggu pertama. Pengamatan
untuk minggu kedua dilakukan sebagaimana pengamatan pada
minggu pertama. Setiap minggu dilakukan pelaporan oleh
koordinator POPT.
Hasil pengamatan tetap dan keliling pada minggu pertama dan
kedua merupakan hasil pengamatan tengah bulan pertama
(tanggal 1-15) dan dilaporkan pada akhir periode laporan tengah
bulan pertama. Untuk pengamatan tengah bulan kedua (tanggal
16-31) dilakukan dengan metode yang sama dengan pengamatan
tengah bulan pertama dan dilaporkan pada akhir periode laporan
tengah bulan kedua.
1. Pengamatan Tetap
Pengamatan tetap adalah pengamatan yang dilakukan pada
obyek tetap meliputi pertumbuhan tanaman, OPT, musuh
alami dan unsur iklim. Pengamatan tetap dilakukan secara
berkala sejak persemaian, pertanaman sampai dengan panen.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI12
a. Pengamatan Petak Tetap
Pengamatan petak tetap dilaksanakan untuk mengetahui
perubahan kepadatan populasi OPT dan musuh alami
serta intensitas serangan. Petak tetap ditentukan di daerah
potensial/sporadis/endemis serangan OPT, mewakili
bagian terbesar wilayah pengamatan dengan kriteria
hamparan terluas, varietas peka, varietas dominan, umur
tanaman, satu kepemilikan atau perlakuan budidaya yang
seragam (homogen).
1). Petak Tetap di Persemaian
Persemaian merupakan awal infestasi dari OPT dan
musuh alami, sehingga persemaian yang sehat sangat
penting untuk awal budidaya tanaman sehat dan
mengembangkan populasi musuh alami lebih awal.
Kondisi agroekosistem persemaian meliputi tanaman
yang masih sangat muda dan rentan terhadap tekanan
lingkungan termasuk OPT. Di daerah endemis, OPT padi
yang sering ditemukan adalah Tikus, Penggerek Batang
Padi, Wereng Batang Coklat, penyakit Blas, Kresek dan
Tungro. Pengamatan Populasi maupun gejala serangan
OPT tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a). Tikus
Populasi tikus dapat dideteksi melalui pengamatan
lubang aktif tikus di tempat yang dicurigai
merupakan tempat persembunyian tikus yaitu:
pematang besar, tanggul, tanggul irigasi, pinggiran
sungai, batas antara jalan dan sawah. Sedangkan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 13
kerusakannya diamati secara visual untuk
mengetahui intensitas kerusakan di persemaian.
Untuk mengetahui intensitas kerusakan di
persemaian dilakukan dengan melakukan
pengukuran luas setiap spot terserang dibagi luas
persemaian dikali 100 %. Untuk memudahkan
dalam pengamatan cukup menaksir luas serangan
dalam setiap persemaian.
Intensitas Kerusakan =Luas Spot Serangan
Luas Persemaianx 100 %
b). Wereng Batang Coklat (WBC)
Mengamati populasi di persemain, cara yang mudah
adalah menggunakan alat bantu yaitu sweeping net
(jaring serangga). Pengambilan contoh dilakukan
dengan melakukan sweeping/menjaring dengan
alat jaring sebanyak 10 kali swing/ayunan tunggal.
Lebar ayunan hendaknya agar bisa mengenai
tanaman selebar 1 meter dan jarak baris ayunan
satu dengan berikutnya adalah 40 cm. Untuk di
persemaian, sweeping harus mengenai 2/3 bagian
tanaman. Ambang pengendalian populasi WBC
di persemaian daerah yang bukan endemis kerdil
rumput dan kerdil hampa adalah 50 ekor/10
ayunan tunggal, sedangkan untuk daerah yang
endemis kerdil rumput dan kerdil hampa, ambang
pengendalian apabila ditemukan ≥ 1 ekor/10
ayunan tunggal.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI14
c). Wereng Daun Hijau (WDH)
Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit
penting padi yang ditularkan oleh wereng daun
hijau (WDH) dan dapat meluas dengan cepat
terutama apabila faktor lingkungan mendukung
seperti perkembangan populasi serangga penular
WDH spesies Nephotetix virescens cukup tinggi,
tersedianya sumber inoculum, adanya varietas
peka dan pola tanam yang tidak serempak. Deteksi
dini populasi WDH perlu dilakukan terutama
di daerah endemis serangan penyakit tungro.
Pengambilan contoh serangga WDH dengan
sweeping/penyapuan dengan alat jaring serangga
di persemaian dan di pertanaman sebelum keluar
malai. Ambang pengendalian untuk penyakit
tungro di persemaian ditentukan serangga penular
(vector) yaitu WDH sebanyak 20 ekor/25 ayunan
tunggal.
Ketentuan ukuran sweeping (jaring) untuk
penghitungan populasi WBC dan WDH sama yaitu
diameter lingkaran 40 cm, panjang jaring 80 cm
dan panjang tongkat 120 cm.
d). Penggerek Batang Padi (PBP)
Pengamatan dengan menghitung populasi
kelompok telur (KT) per satuan luas (M2),
dilakukan secara visual. Tentukan 3 titik
pengamatan dengan luas masing-masing 1 m2
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 15
yang diambil secara diagonal. Amati populasi
kelompok telur di dalam luasan tersebut sebagai
contoh : apabila di titik pertama ditemukan KT
= 1, di titik kedua = 2 dan di titik ketiga= 1,
maka rata-rata populasi KT dalam satu petak
persemaian tersebut adalah:
=1,3 KT per meter2
3
1+2+1
Pengamatan dilakukan di 3 petak persemaian
yang ditentukan secara diagonal terpanjang
dalam hamparan atau disesuaikan dengan letak
persemaian di hamparan. Cara pengamatan dan
perhitungan yang sama pada kedua petak lainnya
akan diperoleh 3 data sehingga dari ketiga data
tersebut dijumlah dan dibagi sehingga ditemukan
rata-rata populasi KT di hamparan yang diamati.
e). Penyakit (blas dan BLB)
Pengamatan dilakukan secara visual dengan
melihat bercak atau gejala pada daun. Pengamatan
dilakukan pada 30 anakan secara acak di areal
persemaian. Penentuan intensitas kerusakan
penyakit di persemaian berdasarkan skor kerusakan
pada daun (1,3,5,7,9). Untuk menghitung tingkat
kerusakan di persemaian menggunakan rumus
tidak mutlak yaitu:
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI16
Keterangan :I = Intensitas serangan (%)ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh
dengan skala kerusakan vivi = Nilai skala kerusakan contoh ke-iN = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang
diamatiZ = Nilai skala kerusakan tertinggi
2). Petak Tetap di Pertanaman
Pengamatan petak tetap pada pertanaman merupakan
kelanjutan dari pengamatan petak tetap di persemaian.
Tahapan penentuan petak tetap :
1) Lokasi petak tetap merupakan hamparan yang sama
dengan petak tetap di persemaian (berkelanjutan).
2) Dalam satu hamparan ditentukan satu petak
contoh dalam satu kepemilikan (dapat terdiri dari
beberapa petak alami)
3) Pada setiap lokasi pengamatan petak tetap harus
ditandai dengan tiang bambu/ajir dan plang
pengamatan.
4) Pengambilan contoh sebanyak 30 rumpun
tanaman dengan metode acak sistematik
(diagonal, bentuk “U”, atau zigzag), disesuaikan
dengan kondisi lahan dan sebaran OPT khususnya
yang bersifat merata (Gambar 2).
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 17
Gambar 2. Penempatan 30 rumpun contoh pada pengamatan petak tetap, (A) bentuk diagonal, (B) bentuk “U”, dan (C) bentuk “Zigzag”.
Apabila sebaran OPT mengelompok (tidak merata),
maka pengambilan tanaman contoh dilakukan
secara berlapis dengan membagi hamparan
kedalam 3 (tiga) sub hamparan (Gambar 3). Pada
masing-masing sub hamparan diamati sebanyak
30 rumpun.
Gambar 3. Pengambilan Tanaman Contoh pada sebaran OPT yang tidak merata.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI18
b. Pengamatan Lampu Perangkap
Kepadatan populasi OPT dan musuh alami efektif yang
tertarik cahaya diamati pada satu atau lebih lokasi yang
dapat mewakili wilayah pengamatan. Tujuannya adalah
untuk mengetahui terjadinya migrasi serangga dari satu
tempat ke tempat lain secara dini.
Pengamatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan
perangkap lampu atau dapat juga dilakukan pada tempat-
tempat yang dianggap dapat menggambarkan terjadinya
migrasi (contohnya tembok di dekat lampu). Serangga
yang tertangkap atau hinggap pada tempat yang ditentukan
dihitung jumlahnya. Pengamatan dilakukan setiap hari
serta dilaporkan setiap satu bulan.
c. Pengamatan Unsur Iklim
Pengamatan unsur iklim bertujuan untuk mengetahui
kondisi terkini keadaan iklim, dilakukan dengan
menggunakan Penakar Curah Hujan (OBS) atau
Automatic Weather Station (AWS). Pengamatan unsur
iklim dilakukan secara rutin tergantung jenis unsur iklim
yang diamati, antara lain: curah hujan, suhu, kelembaban,
intensitas matahari, penguapan udara, kecepatan dan
arah angin. Hasil pengamatan/pengumpulan data unsur
iklim dilaporkan secara rutin setiap bulan per sepuluh
harian (dasarian). Pengamatan unsur iklim tersebut bisa
dilakukan dari sumber data lainnya antara lain dari Stasiun
Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK).
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 19
1). Pengamatan Penakar Curah Hujan
Curah hujan di wilayah pengamatan diamati/diambil
datanya setiap hari dari penakar hujan yang diletakkan
di tempat yang dapat mewakili wilayah tersebut. Curah
hujan ditakar pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Curah hujan 0,5-0,9 mm dibulatkan menjadi 1 mm,
sedangkan 0,1-0,4 mm dibulatkan menjadi 0 mm,
tetapi hari yang bersangkutan dihitung sebagai hari
hujan. Hasil pengamatan curah hujan dilaporkan
setiap bulan per sepuluh harian (dasarian).
2). Pengumpulan Data Automatic Weather Station (AWS)
AWS merupakan salah satu alat pengamatan unsur-
unsur cuaca (curah hujan, suhu, kelembaban, intensitas
matahari) secara otomatis. Data pengamatan AWS
diperoleh secara jam-jaman, sehingga perlu diolah
sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Seperti pengamatan
penakar curah hujan, nilai curah hujan 0,5-0,9 mm
dibulatkan 1 mm, sedangkan 0,1-0,4 mm dicatat 0
mm, tetapi hari yang bersangkutan dihitung sebagai
hari hujan. Hasil pengumpulan dan pengolahan data
AWS di laporkan secara rutin setiap bulan per dasarian.
2. Pengamatan Keliling atau Patroli
Pengamatan keliling atau patroli bertujuan untuk mengetahui
dan menghimpun informasi tentang luas pertanaman
terserang OPT, luas pengendalian, luas areal waspada dan
luas kerusakan tanaman akibat DPI, serta penggunaan dan
penyimpanan pestisida.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI20
Pengamatan dilaksanakan secara berkala dengan menjelajahi
wilayah pengamatan berdasarkan hasil pengamatan petak
tetap dan informasi dari petani/kelompok tani/petani pemandu/
petani pengamat, penyuluh atau sumber lain yang layak
dipercaya. Informasi digunakan untuk menentukan daerah
yang diduga terserang OPT/terkena DPI dan pengamatan
difokuskan di wilayah tersebut. Apabila tidak diperoleh
informasi, maka penentuan daerah pengamatan didasarkan
pada kerentanan varietas terhadap OPT, peta sebaran OPT,
peta daerah rawan DPI, umur tanaman dan jarak terhadap
sumber serangan atau daerah yang terkena DPI.
Pengamatan di areal yang diduga terserang OPT/terkena DPI
dilakukan dengan menentukan 3 (tiga) petak contoh yang
dipilih untuk mewakili hamparan tersebut. Variabel yang
diamati adalah luas tanaman terserang, intensitas serangan,
kepadatan populasi OPT, stadia/umur tanaman, varietas, serta
tindakan dan luas pengendalian yang dilakukan.
Gambar 4. Lokasi pengamatan persemaian dalam hamparan
Gambar 5. Petak pengamatan persemaian
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 21
Tahapan pelaksanaan pengamatan keliling untuk serangan
OPT dan kekeringan adalah sebagai berikut:
a. Petak contoh terletak pada perpotongan garis diagonal (B)
dan pertengahan potongan garis diagonal terpanjang (A
dan C) seperti pada Gambar 6.
b. Pada setiap petak contoh ditentukan 10 rumpun contoh
yang terletak pada garis diagonal terpanjang. Dengan
demikian, pada setiap hamparan akan diamati sebanyak
30 rumpun contoh yang tersebar pada 3 petak contoh.
c. Pengamatan rumpun contoh pertama dimulai pada
rumpun kelima dari pematang, pengamatan rumpun
contoh berikutnya ditentukan dengan interval 5 (lima)
langkah sesuai alur diagonal terpanjang.
Gambar 6. Penyebaran 3 (tiga) petak contoh dalam hamparan pada pengamatan keliling
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI22
d. Penaksiran luas serangan OPT pada pengamatan keliling
dilakukan sebagai berikut:
• Menentukan hamparan penaksiran, yaitu hamparan
pertanaman dengan batas-batas yang jelas, antara
lain: perkampungan, tanaman lain, sungai, jalan, dan
lahan kosong.
• Membagi hamparan penaksiran menjadi sub hamparan
penaksiran yang ditandai oleh batas alami, apabila
intensitas serangan OPT bervariasi.
• Mengamati keadaan pertanaman untuk mengetahui
intensitas serangan atau kepadatan populasi OPT
sasaran, terkena kekeringan, varietas dan umur
tanaman.
• Menaksir luas serangan OPT berdasarkan intensitas
serangan. Apabila terjadi serangan lebih dari satu OPT,
maka penaksiran dilakukan terhadap OPT dengan
intensitas serangan tertinggi.
Gambar 7. Ilustrasi Wilayah Penaksiran Serangan OPT di Salah satu Bagian Kecamatan.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 23
• Menaksir luas puso akibat serangan OPT pada tiap
hamparan berdasarkan penjumlahan spot-spot puso
yang ditemukan. Apabila ditemukan spot puso (misal
1 m2) yang menyebar dalam satu hamparan, maka
spot puso tersebut harus dihitung dulu jumlahnya dan
dikeluarkan dari luasan hamparan tersebut.
Gambar 8. Ilustrasi Perhitungan Luas Puso pada satu
Hamparan
Keterangan: Spot puso (intensitas serangan 85% dari tunas, malai, gabah, leher malai, batang, tongkol, polong, rumpun/bagian tanaman) = 10.000 m2 = 1 Ha
Kondisi tersebut terutama untuk hama wbc, tikus, dan sejenisnya
Pada Hamparan sawah 20 Ha, ditemukan puso seluas 1 Ha ∑ Puso = 1.000 + 1.000+1.000+1.000+500+500+2.5
00+2.500 = 10.000 m2 = 1 Ha. Menaksir luas serangan R,S,B =Luas Hamparan–Puso=19 Ha Intensitas serangan R,S,B dihitung dari luas 19 Ha
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI24
Pengamatan serangan OPT pada pertanaman
dilakukan sebagai berikut :
a. Pengamatan populasi dilakukan dengan menghitung
jumlah populasi OPT dan musuh alami.
b. Pengamatan intensitas serangan OPT dapat
dilakukan dengan cara :
1). Pengamatan kerusakan mutlak dilakukan
dengan cara menghitung tunas/ anakan/
rumpun/ bagian tanaman lainnya yang
terserang OPT
2). Pengamatan kerusakan tidak mutlak dilakukan
dengan cara menentukan skala kerusakan
(skor) akibat serangan OPT.
c. Khusus untuk beberapa OPT seperti Penggerek
Batang Padi, Wereng Batang Coklat di daerah
endemis Virus Kerdil Rumput/Kerdil Hampa,
dan Wereng Daun Hijau, dilakukan pengamatan
sebagai berikut:
1). Penggerek Batang Padi
Pengamatan terhadap kelompok telur pada
petak 1 (satu) m2 (16 rumpun) yang berada
pada rumpun contoh yang ditentukan.
3). Wereng Batang Coklat
Apabila secara visual tidak ditemukan populasi
Wereng Batang Coklat di daerah endemis Virus
Kerdil Rumput/Kerdil Hampa, maka dilakukan
sweeping 10 kali ayunan tunggal untuk
mengetahui keberadaan populasinya.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 25
3). Wereng Daun Hijau
Pengamatan dengan menggunakan jaring
serangga sebanyak 25 ayunan tunggal.
C. Penilaian Kerusakan
1. Kerusakan Tanaman Akibat OPT
Penilaian terhadap kerusakan tanaman dilakukan berdasarkan
gejala serangan OPT yang sifatnya sangat beragam. Kerusakan
tanaman oleh serangan OPT dapat berupa kerusakan mutlak
dan tidak mutlak.
a. Kerusakan Mutlak
Kerusakan mutlak adalah kerusakan pada tanaman/bagian
tanaman oleh serangan OPT yang menyebabkan tanaman
tidak menghasilkan, misalnya serangan penggerek batang
padi yang menyebabkan gejala sundep/beluk dan serangan
kerdil rumput/kerdil hampa.
Perhitungan intensitas serangan OPT yang menyebabkan
kerusakan mutlak atau dianggap mutlak digunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :I = Intensitas serangan (%)n = Banyak contoh (tunas, malai, gabah, leher malai, batang,
tongkol, polong, rumpun/bagian tanaman) yang rusak mutlakN = Banyaknya contoh yang diamati
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI26
Rumus tersebut digunakan untuk menghitung intensitas
serangan OPT yang menyebabkan kerusakan mutlak atau
dianggap mutlak pada tunas, malai, gabah, leher malai,
batang, tongkol, polong, rumpun/bagian tanaman sebagai
berikut :
Tabel 2. Intensitas Kerusakan Mutlak
Kode Komoditas Kerusakan mutlak
01. Padi Penggerek batang (tunas dan malai), ganjur (tunas), tikus (tunas dan malai), walang sangit (gabah), ulat grayak (malai), babi hutan (rumpun), burung (malai), orong-orong (tunas), uret (tunas), siput murbei (rumpun), penyakit busuk leher/neck blast (leher malai dan batang), tungro (rumpun), bercak coklat (gabah), noda palsu (gabah), kerdil rumput/kerdil hampa (rumpun), kerdil kuning (rumpun), daun jingga (rumpun) dan penyakit kembang api (malai).
02. Jagung Lalat bibit (tunas), penggerek batang (tanaman), penggerek tongkol (tongkol), uret (tanaman), kumbang landak (tongkol), nematoda (tanaman), burung (tongkol), tikus (tongkol), babi hutan (batang dan tongkol), penyakit bulai (tanaman), busuk tongkol (tongkol), dan penyakit gosong bengkak (tongkol).
03. Ubi kayu Tikus (tanaman), babi hutan (tanaman), uret (tanaman), tungau (tanaman), penyakit layu (tanaman), dan busuk bakteri batang (tanaman).
04. Ubi jalar Hama boleng (umbi), babi hutan (tanaman), dan virus (tanaman)
05. Kacang tanah
Tikus (rumpun), babi hutan (rumpun), penyakit virus belang (rumpun), sapu (rumpun), gapong (polong), nematoda layu akar (rumpun), nematoda buncak akar (rumpun), layu bakteri (rumpun), virus mosaik (tanaman), virus kacang bergaris (tanaman), dan virus belang (rumpun).
06. Kedelai Lalat kacang (tunas), kepik hijau (polong), penggerek polong (polong), kepik coklat (polong), nematoda layu (tanaman), penggerek pucuk (tanaman), tikus (tanaman), pengisap polong (polong), babi hutan (tanaman), penggerek batang (tanaman), nematoda buncak akar (tanaman), penyakit busuk pangkal batang (tanaman), virus mosaik (tanaman), virus mosaik kuning kedelai (tanaman), virus belang samar kacang panjang (tanaman), busuk arang (tanaman), busuk Rhizoctonia (tanaman), virus kerdil (tanaman), virus kacang mosaik kuning (tanaman), dan virus katai (tanaman).
07. Kacang hijau
Lalat kacang (tunas), kepik hijau (polong), penggerek polong (polong), tikus (polong dan tanaman), babi hutan (tanaman), virus mosaik kacang hijau (tanaman), busuk semai (tunas), nematoda layu akar (tanaman), nematoda buncak akar (tanaman), sapu (tanaman), dan penghisap polong (polong).
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 27
b. Kerusakan Tidak Mutlak
Kerusakan tidak mutlak adalah kerusakan pada tanaman/
bagian tanaman oleh serangan OPT, tetapi tanaman
tersebut masih dapat menghasilkan. Pengukuran intensitas
kerusakannya menggunakan rumus:
Keterangan :I = Intensitas serangan (%)ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh dengan skala
kerusakan vivi = Nilai skala kerusakan contoh ke-iN = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang diamatiZ = Nilai skala kerusakan tertinggi
Pelaksanaanya sebagai berikut:
Tanaman yang terpilih sebagai contoh diamati, kemudian
diberi nilai skala berdasarkan gejala kerusakan yang
tampak (Lihat Lampiran 4).
Contoh hasil pengamatan terhadap 7 rumpun:
Rumpun contoh Skala kerusakan
1 5
2 3
3 3
4 7
5 1
6 1
7 9
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI28
Intensitas kerusakannya adalah :I = (2x1) + (2x3) + (1x5) + (1x7) (1x9) x 100% (7x9)= 23 x 100% = 63 = 46,03%Keterangan :Intensitas ini masuk kategori Berat untuk serangan Penyakit dan Sedang untuk serangan Hama.
Berdasarkan cara pengukuran gejalanya, rumus tersebut
di atas dapat digunakan untuk menghitung intensitas
kerusakan OPT pada tanaman sebagai berikut :
Tabel 3. Intensitas Kerusakan Tidak Mutlak
Kode Komoditas Kerusakan mutlak01. Padi Blas (daun), bakteri hawar daun (daun), hawar pelepah
(pelepah daun), bakteri daun bergaris (daun), bercak coklat (daun), bercak daun coklat bergaris (daun), bacterial red stripe (daun), ulat grayak (daun), hama putih (daun), hama putih palsu (daun), belalang (daun), ulat daun (daun), wereng batang coklat (rumpun), kepinding tanah (rumpun), lalat daun (daun), dan penyakit bakanae (tunas).
02. Jagung Belalang (daun), ulat grayak (daun), penyakit karat (daun), hawar pelepah (pelepah daun), penyakit bercak daun (daun), dan penyakit hawar daun (daun).
03. Ubi kayu Hawar ubi kayu (daun), kudis (daun), antraknose (daun), bercak coklat (daun), dan bercak Phylosticta (daun).
04. Ubi jalar Kudis (daun)05. Kacang
tanah Ulat grayak (daun), pelipat daun (daun), penyakit bercak daun coklat (daun), karat (daun), dan wereng (rumpun).
06. Kedelai Ulat jengkal (daun), kumbang kedelai (daun), belalang (daun), ulat tanah (daun), ulat grayak (daun), kutu daun (daun), kutu kebul (daun), penggulung daun (daun), kumbang tanah kuning (daun), penyakit bisul bakteri (daun), karat (daun), dan hawar bakteri (daun).
07. Kacang hijau
Penggulung daun (daun), bercak daun (daun), kudis (batang, daun, polong), hawar bakteri (daun), bisul bakteri (daun), dan embun tepung (daun).
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 29
c. Intensitas Kerusakan Hamparan (IKH)
Intensitas kerusakan hamparan adalah tingkat kerusakan
pada level hamparan yang penghitungannya didasarkan
pada penjumlahan luas serangan setelah masing-masing
dilakukan pembobotan intensitas serangannya.
Intensitas kerusakan hamparan (IKH) dihitung dengan
menggunakan rumus:
Contoh perhitungan IKH:
Lokasi Terserang Luas serangan Intensitas
A 10 20%
B 40 18%
C 20 22%
D 20 5%
E 2 90%
E = di hitung terpisah karena tergolong kategori puso
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI30
Intensitas serangan OPT dinyatakan secara kuantitatif dan
kualitatif. Intensitas serangan kuantitatif dinyatakan dalam
persen (%) yang menunjukkan tanaman, bagian tanaman,
atau kelompok tanaman terserang, sedangkan intensitas
serangan secara kualitatif dinyatakan dalam kategori
serangan: ringan, sedang, berat dan puso. Penetapan
kategori serangan OPT dari intensitas serangan kuantitatif
(%) ke intensitas serangan kualitatif (Ringan, Sedang,
Berat dan Puso), secara umum dapat menggunakan
pedoman sebagai berikut :
Tabel 4. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Hama
Kategori Tingkat Serangan Pada Tanaman
Ringan − bila tingkat serangan > AP ≤ 25%
Sedang − bila tingkat serangan > 25 ≤ 50%
Berat − bila tingkat serangan > 50 ≤ 85%
Puso − bila tingkat serangan > 85%
Tabel 5. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Penyakit
Kategori Tingkat Serangan Pada Tanaman
Ringan − bila tingkat serangan > AP ≤ 11%
Sedang − bila tingkat serangan > 11 ≤ 25%
Berat − bila tingkat serangan > 25 ≤ 85%
Puso − bila tingkat serangan > 85%
Ket : - AP = Ambang Pengendalian
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 31
2. Kerusakan Tanaman Akibat DPI
Dampak Perubahan Iklim (DPI) dapat mengakibatkan
kerusakan pada pertanaman secara langsung maupun
tidak langsung.
a. Kerusakan Langsung
Kerusakan langsung adalah kerusakan tanaman yang
secara langsung terjadi akibat perubahan iklim (banjir,
kekeringan) dan bencana alam (banjir bandang,
erupsi gunung berapi, tanah longsor, dll) yang dapat
mempengaruhi produksi. Penilaian kerusakan langsung
pada tanaman akibat DPI dan bencana alam adalah
seperti pada tabel 6, 7 dan 8.
Tabel 6. Kategori Penilaian Banjir
Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman
Terkena− Tanaman tergenang di atas batas normal dan
masih dapat berproduksi
Puso
− Tanaman tergenang di atas batas normal dan
menunjukkan kerusakan fisik sehingga tanaman
mati dan/atau tidak dapat berproduksi
Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI32
Tabel 7. Kategori Penilaian Kekeringan
Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman
Ringan− Kerusakan tanaman ≤25% (tanaman layu dan
kembali normal ketika ada air)
Sedang
− Kerusakan tanaman > 25 ≤50% (ujung daun
layu mulai menguning dan bagian pinggiran daun
menggulung)
Berat
− Kerusakan tanaman > 50 ≤ 85% (hampir seluruh
daun layu menguning, menggulung dan tanaman
mulai kerdil)
Puso
− Kerusakan tanaman > 85% sehingga tanaman
mati dan/atau tidak dapat berproduksi (seluruh
daun menggulung dan mengering)
Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena
Tabel 8. Kategori Penilaian Dampak Bencana Alam
Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman
Terkena−Tanaman terkena bencana alam dan menunjukkan
kerusakan fisik tetapi masih dapat berproduksi
Puso
− Tanaman terkena dan menunjukkan kerusakan
fisik sehingga tanaman mati dan/atau tidak dapat
berproduksi
Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 33
b. Kerusakan Tidak Langsung
Kerusakan tanaman tidak langsung adalah kerusakan
tanaman yang terjadi secara tidak langsung akibat
dampak perubahan iklim yang dapat menyebabkan
gangguan fisiologis tanaman (tanaman tumbuh
abnormal). Gangguan fisiologis meliputi :
• Asem-aseman : keracunan Fe karena tergenang air
melebihi batas waktu ( > 1 minggu).
• Tanaman bergejala merah dan merana karena
pembusukan bahan organik yang belum sempurna
selama pengolahan tanah (suhu di sekitar
perakaran meningkat akibat proses pembusukan
bahan organik).
• Tanaman bergejala putih pada daun akibat
keracunan Na+ dan Cl-. Kadar Na+ dan Cl-
meningkat karena salinitas tinggi, khususnya
tanaman yang berada di daerah dekat pantai.
• Gagal penyerbukan akibat angin/hujan sehingga
bulir menjadi hampa.
Penilaian kerusakan tanaman berupa gejala gangguan
fisiologis seperti pada tabel 9.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI34
Tabel 9. Kategori Penilaian Kerusakan Tidak Langsung
Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman
Ringan
− Kerusakan tanaman ≤ 25% (daun berwarna
orange dan bercak coklat bergaris mulai daun
muda sampai daun tua)
Sedang
− Kerusakan tanaman > 25 ≤ 50% (daun
berwarna orange, bercak coklat bergaris, rumpun
mulai terhambat pertumbuhannya (kerdil)
perakaran hitam dan menimbulkan bau busuk)
Berat− Kerusakan tanaman > 50 ≤ 85% (rumpun
kerdil, sub bagian daun mulai mengering)
Puso
− Kerusakan tanaman > 85% sehingga tanaman
mati dan/atau tidak dapat berproduksi (sebagian
besar daun mengering tanaman menunjukan
tanda-tanda mematikan)
Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena.
Catatan :Kerusakan fisiologis bisa memicu timbulnya serangan penyakit. Luas serangan yang dilaporkan adalah gejala fisiologis.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 35
IV. PELAPORAN
Laporan hasil pengamatan adalah informasi awal yang diperlukan
untuk menyusun rencana operasional perlindungan tanaman pangan
yang meliputi peringatan dini, tindakan korektif, penyempurnaan
kegiatan pengamatan, penyediaan sarana pengendalian, dan
penyusunan program perlindungan tanaman pangan pada periode
berikutnya. Laporan tersebut secara berjenjang (POPT, Koordinator
POPT, LPHP, BPTPH) disampaikan ke Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan secara periodik.
A. Jenis Laporan
Laporan Perlindungan Tanaman Pangan terdiri dari 8 (delapan)
jenis, yaitu Laporan Harian, Laporan Peringatan Dini, Laporan
Setengah Bulanan, Laporan Bulanan, Laporan Musiman, Laporan
Tahunan, Laporan Eksplosi dan Laporan Khusus/Insidentil.
1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan laporan pengamatan/monitoring
serangan OPT/DPI dan atau gerakan pengendalian OPT.
Laporan disampaikan setiap hari secara berjenjang kepada
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melalui aplikasi
berbasis teknologi informasi.
2. Laporan Peringatan Dini
Laporan Peringatan Dini disampaikan pada saat terjadi
kecenderungan peningkatan populasi/intensitas serangan
OPT dan harus segera dikendalikan oleh petani. Laporan
tersebut berisi varietas, umur/stadia tanaman, jenis OPT,
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI36
kepadatan populasi, stadia OPT, intensitas serangan, luas
tanaman waspada, luas tanaman terserang dan rekomendasi
pengendalian. Apabila ditemukan spot serangan, POPT
memberikan tanda yang mudah dikenal seperti bendera spot
stop atau tanda lain yang mudah dikenal dan disepakati di
wilayah masing-masing. POPT harus menyampaikan kepada
petani untuk segera melakukan pengendalian sesuai prinsip
Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Apabila dalam jangka waktu 1-2 hari (tergantung jenis OPT)
belum dilakukan tindakan pengendalian dan dikhawatirkan
terjadi penyebaran serangan, maka POPT harus segera
berkoordinasi dengan Brigade Proteksi Tanaman untuk
melakukan pengendalian. Pengendalian dilakukan secara
bersama-sama dengan melibatkan petani/petugas/Regu
Pengendali Hama (RPH) dan instansi terkait lainnya. Sarana
pengendalian OPT dapat disediakan secara swadaya maupun
dengan memanfaatkan bantuan pemerintah.
3. Laporan Setengah Bulanan
Laporan Setengah Bulanan adalah laporan hasil
pengamatan keliling/patroli dan pengamatan petak tetap
serta rekapitulasinya yang diisampaikan setiap setengah
bulan. Laporan tersebut berisi informasi mengenai lokasi
pengamatan; komoditas; luas pertanaman; varietas dan umur
tanaman; jenis OPT; luas kerusakan akibat OPT, fisiologis, dan
banjir/kekeringan; sisa periode sebelumnya; luas terkendali/
surut/pulih; luas pengendalian/upaya penanganan; intensitas
serangan; kepadatan populasi OPT dan musuh alami.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 37
4. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan hasil pengamatan keliling/
patroli dan pengamatan tetap serta rekapitulasi hasil
tangkapan lampu perangkap, penggunaan pestisida, stok
pestisida, kumulatif luas tambah tanaman padi dan palawija
dan unsur-unsur iklim yang disampaikan setiap bulan.
5. Laporan Musim Tanam
Laporan Musim Tanam (MT) dibuat setelah musim tanam
berakhir, baik Musim Kemarau (MK) maupun Musim Hujan
(MH). Laporan tersebut merupakan rekapitulasi hasil
pengamatan selama satu musim tanam yang dirinci perbulan,
terdiri dari keadaan serangan, kumulatif luas tambah serangan,
intensitas serangan, kepadatan populasi OPT, pelaksanaan
kegiatan perlindungan tanaman, unsur-unsur iklim. Selain
data-data tersebut, juga dilaporkan tentang penggunaan
sarana produksi dan pelaksanaan kegiatan pengendalian OPT.
6. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan dibuat setiap akhir tahun anggaran,
merupakan evaluasi kegiatan perlindungan tanaman secara
menyeluruh selama satu tahun anggaran. Laporan tersebut
antara lain berisi luas tanam, luas tambah serangan OPT/
kerusakan akibat DPI tiap bulan, luas pengendalian, hasil
pengamatan petak tetap, unsur-unsur iklim, stok pestisida,
keadaan sarana kerja POPT dan LPHP/LAH serta hasil-
hasil kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan
perlindungan tanaman.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI38
7. Laporan Eksplosi
Laporan Eksplosi dibuat apabila keadaan populasi atau
intensitas serangan OPT berkembang dan menyebar secara
cepat, sehingga petani baik perseorangan maupun bersama-
sama tidak mampu mengatasinya dan memerlukan bantuan
pemerintah untuk menanggulanginya. Laporan Eksplosi
dibuat oleh POPT dilaporkan secara langsung ke BPTPH dan
ditembuskan kepada koordinator POPT dan LPHP. BPTPH
melaporkan ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan
ditembuskan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan
Dinas Pertanian Kabupaten setempat. Laporan terkini (real
time) disampaikan melalui aplikasi berbasis teknologi informasi
secara kontinyu sampai kondisi serangan OPT terkendali.
8. Laporan Khusus/Insidentil
Laporan khusus/insidentil yang perlu disampaikan sesuai
dengan keperluan pimpinan atau instansi vertikal di atasnya.
Laporan khusus/insidentil antara lain dapat berbentuk laporan
kegiatan khusus perlindungan, hasil surveillance (OPT dan
DPI), penggunaan pestisida dan lain sebagainya.
B. Prosedur dan Tata Laksana
Tata laksana pelaporan perlindungan tanaman pangan adalah
sebagai berikut :
1. POPT
Pelaporan yang dibuat oleh POPT sebagai berikut:
a. Laporan Harian (formulir 1.1.a.1/1.1.a.2) dibuat setiap
hari sesuai wilayah penaksiran dan disampaikan kepada
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 39
pimpinan dan atau instansi vertikal lainnya melalui aplikasi
berbasis teknologi informasi.
b. Laporan Peringatan Dini (formulir 1.1.e) dikirimkan
secara tertulis kepada mantri tani/KCD/UPTD, PPL dan
koordinator POPT.
c. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.1.b/ 1.1.c/ 1.1.d/
2.1/ 3.1.a/ 3.1.b/ 4.1/5.1) dikirim tanggal 2 dan 17 setiap
bulan kepada mantri tani/KCD/UPTD dan koordinator
POPT.
d. Laporan Bulanan (formulir 6.1/ 7.1/ 8.1) dikirim setiap
tanggal 2 bulan berikutnya kepada koordinator POPT.
e. Laporan Musim Tanam dikirimkan kepada Koordinator
POPT.
2. Koordinator POPT
Pelaporan yang dibuat oleh Koordinator POPT Kabupaten
sebagai berikut :
a. Laporan Harian (formulir 1.2.a.1/ 1.2.a.2) dikirim
setiap hari dan disampaikan kepada pimpinan dan atau
instansi vertikal lainnya melalui aplikasi berbasis teknologi
informasi.
b. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.2.b/ 2.2/ 3.2.a/
3.2.b/4.2) dikirim tanggal 4 dan 19 setiap bulan kepada
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, LPHP dan UPTD-
BPTPH.
c. Laporan Bulanan (formulir 6.2/ 7.2/ 8.2/ 10.1) dikirim
tanggal 4 setiap bulan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/
Kota, LPHP dan UPTD-BPTPH.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI40
d. Laporan Musim Tanam dibuat setiap akhir musim tanam
dan dikirimkan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
dan UPTD-BPTPH.
Laporan dari Koordinator POPT dapat ditembuskan kepada
instansi terkait lainnya apabila diperlukan.
3. LPHP/LAH
Pelaporan yang dibuat oleh LPHP/LAH sebagai berikut:
a. Laporan Harian (formulir 1.2.a.1/ 1.2.a.2) dikirim
setiap hari dan disampaikan kepada pimpinan dan atau
instansi vertikal lainnya melalui aplikasi berbasis teknologi
informasi.
b. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.2.b/ 2.2/ 3.2.a/
3.2.b/ 4.2/ 5.2) dikirimkan tanggal 6 dan 21 setiap bulan
kepada BPTPH.
c. Laporan Bulanan (formulir 6.2/ 7.2/ 8.2/ 10.2) dikirim
tanggal 6 setiap bulan kepada BPTPH.
d. Laporan Musim Tanam dibuat setiap akhir musim tanam
dan dikirimkan kepada : Dinas pertanian Kabupaten/Kota
(wilayah kerja LPHP/LAH) dan UPTD-BPTPH.
e. Laporan Tahunan merupakan evaluasi kegiatan yang
dilakukan selama satu tahun. Laporan dikirim setiap bulan
Februari kepada Dinas pertanian Kabupaten/Kota (wilayah
kerja LPHP/LAH) dan UPTD-BPTPH.
Laporan dari LPHP/LAH dapat ditembuskan kepada instansi
terkait lainnya apabila diperlukan.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 41
4. UPTD-BPTPH
Pelaporan yang dibuat oleh UPTD-BPTPH sebagai berikut:
a. Laporan Harian (formulir 1.3.a.1/ 1.3.a.2).
b. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.3.b/ 2.3/ 3.3.a/
3.3.b/ 4.3) dikirim setiap tanggal 8 dan 23 setiap
bulan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan Direktorat
Perlindungan Tanaman.
c. Laporan Musim Tanam dibuat setiap akhir musim tanam
dan dikirimkan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan
Direktorat Perlindungan Tanaman.
d. Laporan Tahunan dikirim pada bulan Februari kepada
Dinas Pertanian Provinsi dan Direktorat Perlindungan
Tanaman.
Laporan dari UPTD-BPTPH dapat ditembuskan kepada
instansi terkait lainnya apabila diperlukan.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 43
V. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara periodik dan berjenjang
untuk mengetahui pelaksanaan pengamatan dan pelaporan yang
dilakukan oleh petugas di masing-masing tingkatan baik di lapangan
maupun di Pusat sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis.
Kelemahan dan kekurangan serta kendala yang ditemukan di
lapangan menjadi bahan perbaikan/penyempurnaan pada masa yang
akan datang.
Beberapa hal yang diperkirakan menjadi kendala dalam pelaksanaan
pengamatan dan pelaporan di lapangan adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya jumlah petugas POPT sehingga 1 petugas harus
melakukan pengamatan lebih dari 1 kecamatan.
2. Terlalu luasnya wilayah pengamatan dan kondisi geografis yang
sulit dijangkau sehingga memerlukan waktu lebih lama
3. Beragamnya pemahaman petugas.
Untuk itu, perlu dilakukan bimbingan/pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sekaligus menyeragamkan pemahaman petugas. Selain
itu, perlu juga dilakukan pertemuan teknis rutin untuk mengetahui
kendala dilapangan sekaligus mencari solusinya dan melaporkan
hasil pertemuan secara berjenjang.
Untuk memastikan akurasi data hasil pengamatan perlu dilakukan
cek silang terutama terhadap lokasi endemis dan sekitarnya serta
daerah rawan banjir dan kekeringan.
LAMPIRAN
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 47
Lampiran 1. Kodifikasi jenis tanaman, OPT dan bencana alam
No Jenis
TanamanNo
KodeJenis OPT dan Bencana Alam
1 Padi 01 Penggerek batang padi (Scirpophaga innotata, S. incertulas, Chilo suppressalis dan Sesamia inferens).
02 Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) 03 Ganjur (Orseolia oryzae) 04 Tikus (Rattus rattus argentiventer). 05 Ulat grayak (Spodoptera mauritia, S. litura dan S. exempta) 06 Hama putih/Hama putih palsu (Nymphula depunctalis/Cnaphalocrocis
medinalis) 07 Walang sangit (Leptocorisa oratorius) 08 Kepinding tanah (Scotinophara vermiculata, S. coarctata, S. lurida) 09 Babi hutan (Sus scrofa L., S. barbadus, S. verrucosus) 10 Burung (burung pipit = Munia leucogastroides, burung manyar = Ploceus spp) 11 Blas (Magnaporthe oryzae) 12 Hawar pelepah (Rhizoctonia solani) 13 Bercak daun coklat (Cochliobolus miyabeanus = Drechslera oryzae =
Bipolaris oryzae) 14 Bakteri hawar daun/BLB/Kresek (Xanthomonas campestris pv. oryzae) 15 Tungro (virus) 16 Kerdil rumput (virus) 17 Kerdil kuning (organisme menyerupai mikoplasma = MLO) 18 Daun jingga (organisme menyerupai mikoplasma = MLO ) 19 Kerdil hampa (virus) 20 Bercak daun coklat bergaris (Cercospora janseana = Cercospora oryzae) 21 Lalat daun (Hydrellia philippina) 22 Nematoda (Meloidogyne graminicola, Hirschmanniella oryzae, dll.) 23 Lapuk daun (Gerlachia oryzae) 24 Bacterial Red Stripe (BRS) (Pseudomonas sp.) 25 Belalang (Locusta migratoria,Oxya spp. dll) 26 Uret/Lundi (Leucopholis rorida, Phyllophaga (Holotrichia) helleri) 27 Orong-orong/anjing tanah (Gryllotalpa sp.) 28 Siput murbei (Pomacea caniculata) 29 Noda palsu (Ustilaginoidea virens) 30 Gajah (Elephas maximus) 31 Bakanae (Fusarium moniliforme) 32 Bakteri daun bergaris (Xanthomonas campestris pv. oryzicola) 33 Kembang api (Balansia oryzae = Ephelis oryzae) 34 Ulat pemotong malai(Mythimna separata) 35 Trips (Stenchaetothrips bifermis) 36 Fisiologis 37 Lain-lain (sebutkan secara spesifik) 98 Bencana alam banjir
99 Bencana alam kekeringan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI48
Lanjutan Lampiran 1.
No Jenis
TanamanNo
KodeJenis OPT dan Bencana Alam
2 Jagung 1 Lalat bibit (Atherigona exigua, A. oryzae, A. orientalis)2 Penggerek batang (Ostrinia furnacalis)3 Kumbang landak (Dactylispa balyi (=discoidalis)4 Tikus (Rattus rattus argentiventer)5 Penyakit karat (Puccinia polysora)6 Penyakit bulai (Peronosclerospora
maydis dan Peronosclerospora philippinensis)7 Penyakit gosong bengkak (Ustilago maydis)8 Penyakit hawar pelepah (Rhizoctonia zeae)9 Babi hutan (Sus spp.)10 Burung (burung pipit, burung manyar)11 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp.)12 Penggerek tongkol (Heliothis armigera)13 Uret (Phyllophaga (= Holotrichia) helleri)14 Ulat tanah (Agrotis sp.)15 Penyakit hawar daun (Bipolaris maydis)16 Wereng jagung (Peregrinus maydis, Stenocranus pacificus)17 Belalang (Locusta sp., Patanga sp. Valanga spp.)18 Ulat grayak (Spodoptera spp.)19 Penyakit busuk tongkol (Rhizoctonia
zeae, Diplodia zeae, Fusarium moniliforme dan Gibberella roseum)20 Fisiologis21 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir
3 Ubi Kayu 1 Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus)2 Penyakit hawar bakteri (Xanthomonas campestris pv.manihotis)3 Penyakit layu ubi kayu (Pseudomonas solanacearum)4 Tikus5 Antraknosa (Colletotrichum manihotis)6 Bercak coklat (Cercospora henningsii = C. cassavae = C.manihotis)7 Penyakit busuk bakteri batang (Erwinia carotovora pv zeae)8 Bercak daun (Phylosticta manihoticola Sydow)9 Babi hutan10 Penyakit kudis (Spaceloma manihoticola)11 Busuk Batang (Botryodiplodia theobromae)12 Uret (Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)13 Lain-Lain
14 Fisiologis98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 49
Lanjutan Lampiran 1.
No Jenis
TanamanNo Kode Jenis OPT dan Bencana Alam
4 Ubi Jalar 01 Hama boleng (Cylas formicarius)02 Penggerek batang dan umbi (Omphisa anastomosalis)03 Bercak cincin, mosaik (Virus) 04 Penyakit kudis daun Sphaceloma batatas/Elsinoe batatas05 Bercak alternaria (Alternaria spp)06 Busuk hitam (Botryodiplodia spp)07 Bercak daun coklat (Cercospora bataticola, C. timorensis)08 Busuk umbi /lunak (Rhizopus spp.)09 Babi hutan10 Pengorok daun Bedellia annuligera Meyr11 Kumbang Oncocephala tuberculata Ol.12 Ulat keket Agrius convolvuli13 Ulat grayak Spodoptera litura Fabr.14 Kepik Aspidomorpha miliaris; A. elevata F; A. amabilis Boh; Metriona
catenata Boh; Chassida obtusata Boh.15 Kumbang daun Colaspoma sp.16 Penggulung daun Tabidia aculealis Wkl.17 Kutu daun Aphis gossypii G18 Thrips sp.19 Tungau merah Tetranychus martianae M.20 Tikus21 Layu Fusarium Fusarium oxysporum, F. Batatas20 Fisiologis21 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan
5 Kacang tanah
01 Wereng daun (Amrasca = Empoasca spp.)02 Pengorok daun (Biloba subsecivella)03 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp)04 Tikus05 Penyakit karat daun (Puccinia arachidis)06 Bercak daun coklat (Cercosporidium personatum (=Cercospora
personata) dan C.arachidicola)07 Penyakit virus belang (Peanut Mottle Virus = PMV)08 Penyakit virus mosaik (virus)09 Babi hutan10 Nematoda buncak akar (Meloidogyne sp)11 Penggulung daun (Lamprosema sp./ Adoxophyes sp.)12 Ulat grayak (Spodoptera litura)13 Penyakit sapu (MLO)14 Penyakit gapong (Aspergillus sp. dan Penicillium sp)15 Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum16 Penyakit virus kacang bergaris (Peanut Stripe Virus = PStV)15 Fisilogis17 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI50
Lanjutan Lampiran 1.
No Jenis
TanamanNo Kode Jenis OPT dan Bencana Alam
6 Kedelai 01 Kepik (Piezodorus rubrofasciatus, P. hybneri)02 Penggerek polong (Etiella zinckenella)03 Ulat tanah (Agrothis sp.)04 Tikus05 Pengisap polong (Riptortus linearis)06 Lalat kacang (Ophyiomya phaseoli))07 Kepik hijau (Nezara viridula)08 Ulat grayak (Spodopteralitura))09 Babi hutan10 Kumbang kedelai (Phaedonia inclusa)11 Kutu daun (Aphis gossypii)12 Kumbang tanah kuning (Longitarsus suturillinus)13 Kutu kebul (Bemisia tabaci)14 Penggerek pucuk (Melanagromyza dolichostigma)15 Penggerek batang (Melanagromyza sojae)16 Penggulung daun (Lamprosema indicata)17 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp.)18 Nematoda buncak akar (Meloidogyne sp.)19 Hawar bakteri (Pseudomonas syringae)20 Virus mosaik kuning kedelai (Soybean Yellow Mosaic Virus = SYMV)21 Penyakit busuk arang (Rhizoctonia bataticola, Sclerotium bataticola,
Botyodiplodia phaseoli, Macrophomina phaseoli)22 Penyakit karat (Phakopsora pachyrhizi)23 Penyakit Virus Mozaik (Soybean Mozaic Virus, SMV)24 Penyakit Kerdil (Soybean Stunt Virus, SSV)25 Virus Kacang Mozaik Kuning (Bean Yellow Mozaic Virus (BYMV)26 Bisul bakteri (Xanthomonas campestris)27 Penyakit hawar Rhizoctonia, busuk polong, rebah kecambah (Rhizoctonia
solani)28 Penyakit busuk pangkal batang (Sclerotium rolfsii)29 Penyakit virus belang samar kacang tunggak (Cowpea Mild Mottle Virus
= CMMV)30 Ulat jengkal (Chrysodeixis(= Plusia) chalcites)31 Ulat buah (Heliothis armigera)32 Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus)33 Busuk akar (Macrophomina phaseolina)34 Belalang (Locusta sp.)35 Pengorok daun (Biloba subsecivella)36 Fisiologis37 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 51
Lanjutan Lampiran 1.
No Jenis
TanamanNo Kode Jenis OPT dan Bencana Alam
7 Kacang hijau
01 Penggerek polong (Maruca testulalis, Etiella sp.)02 Penyakit embun tepung/Powdery Mildew (Spaerotheca fuliginea dan
Erysiphe polygoni)03 Penyakit bercak daun (Cercospora canescens)04 Tikus05 Penyakit virus mosaik kacang hijau (Mungbean Mosaic Virus)06 Nematoda buncak akar (Meloidogyne spp.)07 Hawar sclerotium (Sclerotium rolfsii)08 Hawar bakteri (Pseudomonas syringae)09 Babi hutan10 Kudis (Elsinoe iwatae Kajiwaa et al.)11 Penyakit sapu (MLO)12 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp.)13 Bisul bakteri (Xanthomonas campestris)14 Lalat kacang (Ophyiomia phaseoli = Agromyza phaseoli)15 Penggulung daun (Lamprosema indicata)16 Kepik hijau (Nezara viridula)17 Pengisap polong (Riptortus linearis)18 Wereng daun (Empoasca spp.)19 Rebah semai (Pythium sp.)18 Ulat grayak (Spodoptera litura)19 Fisiologis18 Lain-lain (sebutkan secara spesifik )98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI52
WB
CW
PPW
HJ
WZG
PB
GJR
WS
HP
HPP
UD
KT
LLT
KPK
BLL
GAP
HU
T
I.P
AR
ASI
TA
.H
ymen
opte
raA
mau
rom
orph
a ac
cept
a m
etat
oric
a-
--
-+
--
--
--
--
--
-A
nagr
us f
lave
olus
++
+-
--
--
--
--
--
--
Ana
grus
obt
abili
s+
++
--
--
--
--
--
--
-C
haro
ps b
rach
yter
um-
--
--
--
--
+-
--
--
-C
opid
osom
opsi
s na
cole
iae
--
--
+-
--
++
--
--
--
Cot
esia
(=
Apa
ntel
es)
angu
stib
asis
--
--
--
--
+-
--
--
--
Cot
esia
(=
Apa
ntel
es)
flav
ipes
--
--
+-
--
-+
--
--
--
Elas
mus
sp
.-
--
--
--
-+
--
--
--
-G
onat
ocer
us s
pp.
++
+-
--
--
--
--
--
--
Hap
logo
nato
pus
apic
alis
--
+-
--
--
--
--
--
--
Itopl
ecti
s na
rang
ae-
--
-+
--
--
--
--
--
-M
acro
sent
rus
phili
ppin
ensi
s-
--
--
--
-+
--
--
--
-N
eana
stat
us o
ryza
e-
--
--
+-
--
--
--
--
-O
ligos
ita
aeso
pi+
++
-+
--
-+
++
--
--
-O
ligos
ita
naia
s+
++
-+
--
-+
+-
--
--
-O
pius
sp.
--
--
+-
--
--
-+
--
--
Plat
ygas
ter
oryz
ae-
--
--
--
--
--
--
--
-Ps
eudo
gona
topu
s pl
avif
emur
++
--
--
--
--
--
--
--
Pseu
dogo
nato
pus
nupu
s+
+-
--
--
--
--
--
--
-Ps
ix lo
cuna
tus
--
--
--
--
--
+-
+-
--
Snel
leni
us (
= M
icro
ptili
s) m
anila
e-
--
--
--
--
--
--
--
-Te
leno
mus
cyr
us-
--
-+
--
--
-+
-+
--
-Te
leno
mus
row
ani
--
--
+-
--
--
--
--
--
Tem
oluc
ha p
hilip
pine
nsis
--
--
+-
--
+-
--
--
--
Tetr
asti
chus
sch
oeno
bii
--
--
+-
--
--
--
--
--
Tric
hogr
amm
a ja
poni
cum
--
--
--
--
--
--
--
--
Tric
hom
a cn
apha
loch
rosi
s-
--
--
--
-+
+-
--
--
-Tr
icho
mal
opsi
s ap
ante
loci
ena
--
--
+-
--
--
--
--
--
Xant
hopi
mpl
a fl
avol
inea
ta-
--
-+
--
--
--
--
--
-
OP
T Sa
sara
n
Lam
pira
n 2
. J
enis
-jeni
s m
usuh
ala
mi e
fekt
if da
n O
PT
sasa
rann
ya
No
Jeni
s m
usuh
ala
mi
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 53
B.
Dip
tera
Arg
yrop
hyl
ax
nig
roti
bilis
--
--
--
--
--
--
--
--
Pi p
uncu
lus
java
nensi
s-
-+
--
--
--
--
--
--
-Pi p
uncu
lus
muti
llatu
s-
-+
--
--
--
--
--
--
-To
mos
vary
ella o
ryza
eto
ra-
-+
--
--
--
--
--
--
-
C.
Str
epsi
pte
raEle
nch
us
yasu
mats
ui
++
-+
--
--
--
--
--
--
II.
PR
ED
ATO
R
A.
Cole
opte
raC
occi
nella s
p.
++
++
--
--
--
--
--
--
Harm
onia
oct
omacu
lata
++
++
+-
--
+-
--
--
--
Menoc
hilus
sexm
acu
latu
s+
++
++
--
-+
--
--
--
-M
icra
spis
sp.
++
++
--
--
--
--
--
--
Ophio
nea indic
at a
++
++
--
--
-+
--
--
--
O.
ishii ish
ii+
++
+-
--
--
+-
--
--
-Paederu
s fu
scip
es
++
++
--
--
++
--
--
--
Syn
harm
onia
oct
omacu
lat a
++
++
+-
--
+-
--
--
+-
B.
Ort
hopte
raA
naxi
a lon
gipennis
++
++
+-
--
+-
--
--
-+
Con
ocephalu
s lo
ngi
penni s
++
++
+-
+-
--
--
--
--
C.
Hem
ipte
raC
yrto
rhin
us
livi
dip
ennis
++
+-
+-
--
--
--
--
--
Lim
nog
onus
spp.
++
++
+-
-+
++
--
--
-+
Meso
velia v
itti
gera
++
++
+-
--
+-
--
--
--
Mic
rove
lia d
ougl
asi
atr
olin
eata
++
+-
+-
--
--
--
--
--
D.
Ara
nae
Ara
neus
inust
us
++
+-
--
--
+-
-+
--
--
Arg
iope c
ate
nula
ta+
++
++
--
++
--
+-
--
-A
typena (
= C
allit
rich
ia)
form
asa
na
++
++
--
--
--
-+
--
--
Lyc
osa p
seudoa
nnula
ta+
++
-+
--
++
--
+-
--
-O
xyop
es
java
nes
++
+-
--
-+
+-
-+
--
--
Tetr
agn
ath
a m
axi
llos
a+
++
--
--
--
--
+-
--
-
No
Jenis
musu
h a
lam
iO
PT S
asa
ran
Lanj
utan
Lam
pira
n 2
.
WB
CW
PPW
HJ
WZG
PB
GJR
WS
HP
HPP
UD
KT
LLT
KPK
BLL
GAP
HU
T
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI54
E.
Odo
nata
Agr
iocn
emis
pyg
mae
a+
++
--
--
-+
--
--
--
-A
. fe
min
a fe
min
a-
--
--
--
-+
--
--
--
-
F.
Der
map
tera
Eubo
relli
a st
alli
--
--
--
-+
--
--
--
--
G.
Hym
enop
tera
Pan
sten
on s
p.+
++
+-
--
--
--
--
--
-Sol
enop
sis
gem
inat
a-
--
--
--
--
-+
--
--
-
III.
PA
TO
GE
NA
.C
enda
wan
(1)
Mon
ilial
esB
e auv
eria
bas
sian
a+
++
+-
-+
++
-+
--
--
-H
irsu
tella
citri
form
is+
++
+-
--
--
--
--
--
+M
etar
hizi
um a
niso
plia
e+
++
+-
-+
--
-+
-+
--
-M
. fl
avor
idae
++
+-
+-
--
--
--
--
--
Nom
urae
a ri
leyi
--
--
+-
-+
++
--
--
--
(2)
Ehth
omop
thor
ales
Enth
omop
htho
ra s
p .+
--
--
--
--
--
--
--
-
B.
Virus
Gra
nulo
sis
viru
ses
--
--
+-
--
-+
--
--
-+
Nuc
lear
pol
yhed
rosi
s vi
ruse
s-
--
--
--
--
+-
--
--
+K
eter
anga
n :
WB
WS
C
: W
alan
g San
git
Kpk
: K
epik
WP
HP
P
:
Ham
a P
utih
Bllg
: B
elal
ang
WH
HP
jP
: H
ama
Put
ih P
alsu
Aph
: Aph
isW
ZU
Dg
: U
lat
Dau
nU
T:
Ula
t ta
nah
PB
KT
:
Kep
indi
ng T
anah
+: te
lah
dike
tahu
i seb
agai
mus
uh a
lam
iG
jLL
rT
: L
alat
(H
ydre
llia)
-:
tidak
/bel
um d
iket
ahui
seb
agai
mus
uh a
lam
i
No
Jeni
s m
usuh
ala
mi
OP
T S
asar
an
: P
engg
erek
Bat
ang
: G
anju
r
: W
eren
g B
atan
g C
okla
t:
Wer
eng
Pun
ggun
g P
utih
: W
eren
g H
ijau
: W
eren
g Zi
gzag
Lanj
utan
Lam
pira
n 2.
WB
CW
PPW
HJ
WZG
PB
GJR
WS
HP
HPP
UD
KT
LLT
KPK
BLL
GAP
HU
T
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 55
Lam
pira
n 3.
Am
bang
Pen
gend
alia
n/A
mba
ng E
kono
mi O
PT
pada
Tan
aman
Pa
di d
an P
alaw
ija
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
IPA
DI
AH
AM
A1
Peng
gere
k ba
tang
kelo
mpo
k te
lur
≥ 0
,3 k
elom
pok
telu
r pe
r m
2Ta
nam
an m
uda
(tan
am, a
naka
n m
aksi
mum
)
Scirp
opha
ga in
cert
ulas
Wal
ker
Sera
ngan
sun
dep
> 1
0% te
rgan
tung
var
ieta
s,
peng
enda
lian
dila
kuka
n ha
nya
pada
spo
t-sp
ot
sera
ngan
Scirp
opha
ga in
nota
ta W
alke
rCh
ilo s
uppr
essa
lis W
alke
rSe
sam
ia in
fere
ns W
alke
r2
Wer
eng
Bat
ang
Cokl
at (
WB
C)Ta
nam
an m
uda
(tan
am, a
naka
n N
ilapa
rvat
a lu
gens
Sta
l.m
aksi
mum
)po
pula
si W
BC
≥ 1
eko
r pe
r tu
nas
Tana
man
tua
(prim
ordi
a-be
rbun
ga)
popu
lasi
> 1
0 ek
or/ru
mpu
n, ta
nam
an
beru
mur
> 4
0 hs
t3
Wer
eng
Hija
u 5
eko
r/rum
pun
Nep
hote
ttix
vir
esce
ns D
ista
nt4
Wer
eng
pung
gung
put
ihSo
gate
lla f
urci
fera
Hor
vart
5H
ama
putih
Dau
n ru
sak
> 2
5%, 1
0 da
un r
usak
per
ru
mpu
n
Nym
phul
a de
punc
talis
Gue
nee
6H
ama
putih
pal
su
Tana
man
tua
(prim
ordi
a-be
rbun
ga)
Cnap
halo
croc
is m
edin
alis
Gue
nee
Inte
nsita
s se
rang
an p
ada
daun
ben
dera
> 4
5%
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI56
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
7U
lat t
enta
ra/g
raya
k Ta
nam
an m
uda
(tan
am, a
naka
n m
aksi
mum
Spod
opte
ra m
aurit
ia G
uene
eIn
tens
itas
sera
ngan
≥ 1
5% k
erus
akan
dau
n
Myt
him
na s
epar
ata
Wal
ker
Tana
man
tua
(prim
ordi
a-be
rbun
ga)
Inte
nsita
s se
rang
an >
15%
Pem
atan
gan
bulir
(pe
ngis
ian
bulir
-pan
en)
Inte
nsita
s se
rang
an >
5%
8W
alan
g sa
ngit
Pem
atan
gan
bulir
(pe
ngis
ian
bulir
pan
en)
Lept
ocor
isa
orat
oriu
s Fa
bric
ius
Popu
lasi
> 1
0 ek
or/m
2 , p
ada
saat
bul
ir pa
di
belu
m m
enge
ras
9G
anju
r Ta
nam
an m
uda
(tan
am, a
naka
n m
aksi
mum
)Ta
nam
an m
uda
(tan
am, a
naka
n m
aksi
mum
)
Ors
eolia
ory
zae
Woo
d-M
ason
sera
ngan
gan
jur
≥ 5
%Se
rang
an >
10%
, tin
gkat
par
asita
si <
50%
10B
elal
ang
kem
bara
Locu
sta
mig
rato
ria
11Ke
pind
ing
tana
h Ta
nam
an m
uda
(tan
am, a
naka
n m
aksi
mum
)
Scot
inop
hara
coa
rcta
ta F
abric
us5
ekor
/imag
o pe
r ru
mpu
n
12La
lat b
ibit
Athe
rigon
a ex
igua
Ste
in
13U
ret/l
undi
Phyl
loph
aga
(Hol
otric
hia)
hel
era
Brs
k.
14O
rong
-oro
ng
Gry
llota
lpa
orie
ntal
is B
urm
eist
er
15Ke
pik
biji/
hita
m
Para
euco
smet
us p
allic
orni
s
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 57
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
16Ti
kus
Tana
man
mud
a (t
anam
, ana
kan
mak
sim
um)
Rat
tus
arge
ntiv
ente
r R
ob. &
Klo
ssPe
ngum
pana
n be
racu
n bi
la a
da g
ejal
a se
rang
an
baru
den
gan
inte
nsita
s >
15%
17Si
put m
urbe
i/keo
ng m
as
Pom
acea
can
icul
ata
Lam
arck
18B
abi h
utan
/cel
eng
Sus
scro
fa v
ittat
us
19B
urun
g
Lonc
hura
spp
.
BP
ENYA
KIT
20B
las
Pyric
ular
ia g
risea
21B
erca
k co
klat
Dre
chsl
era
oryz
ae
22H
awar
pel
epah
dau
n da
n bu
suk
bata
ng
Rhi
zoct
onia
sol
ani K
uhn
23H
awar
dau
n ba
kter
ige
jala
haw
ar d
aun
bakt
eri 1
5 %
Xant
hom
onas
cam
pest
ris p
v. o
ryza
e
24H
awar
Fus
ariu
m
Fusa
rium
mon
ilifo
rme
Shel
25Tu
ngro
geja
la tu
ngro
≥ 2
rum
pun
padi
dal
am 1
pe
taka
n26
Kerd
il ru
mpu
t
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI58
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
27Ke
rdil
ham
pa
28H
awar
dau
n ba
kter
i
Xant
hom
onas
cam
pest
ris p
v. o
ryza
e
29D
aun
berg
aris
bak
teri
Xant
hom
onas
cam
pest
ris p
v. O
ryzi
cola
IIK
EDEL
AI
AH
AMA
1Pe
nghi
sap
Polo
ng>
1 e
kor
per
10 r
umpu
n >
2,5
% p
olon
g te
rser
ang
a. K
epik
Hija
u (N
ezar
a Vi
ridul
a)
b. K
epik
Hija
u Pu
cat
Piez
odor
us h
ybne
ry
Piez
odor
us r
ubro
faci
atus
c. K
epik
Cok
lat (
Rip
tort
us li
near
is)
2Ku
mba
ng k
edel
ai1
ekor
imag
o pe
r 10
rum
pun
> 2
,5%
puc
uk m
ati
Phae
doni
a in
clus
a
3Ku
tu d
aun
kede
lai
Ada
kutu
dan
ada
sum
ber/g
ejal
a se
rang
an
peny
akit
viru
s-
Aphi
s go
sypi
i
4Ku
tu k
ebul
Ada
kutu
dan
ada
sum
ber/g
ejal
a se
rang
an
peny
akit
viru
s-
Bem
isia
tab
aci
5La
lat
kaca
ng2
ekor
/rum
pun
> 2
,5%
: tin
daka
n ko
rekt
if
ophi
omiy
a ph
aseo
li
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 59
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
6Pe
ngge
rek
polo
ng2
ulat
/rum
pun
> 2
,5%
: tin
daka
n ko
rekt
if
Etie
lla z
inck
enel
la
Etie
lla h
obso
ni
7Pe
nggu
lung
dau
n
Lam
pros
ema
indi
cata
2 in
star
-3 /r
umpu
n at
au 2
kel
ompo
k te
lur
per
100
rum
pun
(veg
etat
if)-
Adox
ophy
es s
p H
oman
a sp
3 in
star
-3 /r
umpu
n at
au 4
kel
ompo
k te
lur
per
100
rum
pun
(gen
erat
if)
Pelip
at/p
engg
orok
dau
n30
ula
t / r
umpu
n
Bilo
ba s
ubsc
ivel
la
Stom
opte
rix s
ubse
cive
lla
8U
lat b
uah
50 in
star
-1 /1
0 ru
mpu
n at
au 1
5 in
star
-2/1
0 ru
mpu
n at
au 1
0 in
star
-3/1
0 ru
mpu
n-
Hel
icov
erpa
arm
iger
a
Hel
ioth
is s
pp
9U
lat g
raya
k2
inst
ar-3
/rum
pun
atau
2 k
elom
pok
telu
r pe
r 10
0 ru
mpu
n (v
eget
atif)
-
Spod
opte
ra (
=Pr
oden
ia)
Litu
ra3
inst
ar-3
/rum
pun
atau
4 k
elom
pok
telu
r pe
r 10
0 ru
mpu
n (g
ener
atif)
6 in
star
-3 /r
umpu
n at
au 7
kel
ompo
k te
lur
per
100
rum
pun
(per
tum
buha
n po
long
dan
biji
)
10U
lat j
engk
al20
0 in
star
-1 a
tau
120
inst
ar-2
ata
u 20
in
star
-3 p
er 1
0 ru
mpu
n pa
da s
aat v
eget
atif
-
Chry
sode
ixis
cha
lcite
sge
nera
tif d
an p
ertu
mbu
han
polo
ng d
an b
iji)
Pluc
ia c
halc
ites
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI60
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
11U
lat
buah
50 in
star
-1 p
er 1
0 ru
mpu
n (v
eg)
-H
elio
this
arm
iger
a50
inst
ar-2
per
10
inst
ar-3
per
10
rum
pun
(ge
nera
tif d
an p
ertu
mbu
han
polo
ng d
an b
iji)
12Ku
mba
ng ta
nah
kuni
ng-
-
Long
itars
us s
utur
ilinu
s
13Pe
ngge
rek
pucu
k-
-
Mal
anog
rom
yza
dolic
host
igm
a
14Pe
ngge
rek
bata
ng-
-
Mal
anog
rom
yza
soja
e
BP
ENYA
KIT
1An
trak
nosa
--
Colle
totr
ichu
m d
emat
ium
var
tr
unca
tum
2B
usuk
pan
gkal
bat
ang
--
Scle
rotiu
m r
olfs
ii
3H
awar
bak
teri
--
Pseu
dom
onas
syr
inga
e
4La
yu b
akte
ri-
-
Pseu
dom
onas
sol
anac
eaum
5N
emat
oda
layu
aka
r-
-
Prat
ylen
nchu
s sp
6N
emat
oda
bunc
ak a
kar
--
Mel
oido
gyne
sp
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 61
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
7Vi
rus
Bel
ang
Ters
amar
Kac
ang
Tung
gak
(VB
TKT)
Co
wpe
a M
ild M
ottle
Vir
us (
CMM
V)
Bila
ada
pop
ulas
i vek
tor
Bem
isia
tab
aci
dan
sum
ber
infe
ksi/t
anam
an te
rser
ang
-
8Vi
rus
bela
ng k
acan
g ta
nah
(VB
KT)/
Pean
ut S
tipes
Viru
s PS
tV)
Bila
ada
pop
ulas
i vek
tor
A. G
lvci
nes
dan
sum
ber
infe
ksi/t
anam
an te
rser
ang
9Vi
rus
kata
i ked
elai
(VK
tK)/S
oybe
an
Dw
arf V
irus
(SD
V)B
ila a
da p
opul
asi v
ekto
r A.
Glv
cine
s da
n su
mbe
r in
feks
i/tan
aman
ters
eran
g
10Vi
rus
kerd
il ke
dela
i (VK
K)/S
oybe
an
Stun
t Vi
rus
(SSV
)-
-
11Vi
rus
mos
aik
kede
lai (
VMK
)/Soy
bean
M
ozai
k Vi
rus
(SM
V)-
-
12Vi
rus
mos
aik
kuni
ng k
edel
ai (
VMK
K)/
Soyb
ean
Yello
w M
ozai
k Vi
rus
(SYM
V)-
-
13B
usuk
ara
ng-
-
Rhi
zoto
nia
bata
ticol
a
Scel
erot
ium
bat
atic
col
a
Bot
ryod
iplo
dia
phas
eoli
Mac
roph
omin
a ph
aseo
li
14K
arat
ked
elai
--
Phak
opor
a pa
hyrh
izi
15B
isul
bak
teri
Xant
hom
onas
cam
pest
ris-
Inte
nsita
s se
rang
an>
20%
(ve
geta
tis d
an
gene
ratif
)
16H
awar
Rhi
zoct
onia
, bus
uk p
olon
g,
reba
h ke
cam
bah
--
Rhi
zoct
onia
sol
ani
17B
usuk
aka
r-
-
Mac
roph
omin
a ph
aseo
lina
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI62
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
18La
yu F
usar
ium
--
Fusa
rium
oxy
spor
ium
III
KA
CA
NG
HIJ
AU
AH
AM
A
1Pe
nghi
sap
Polo
ng>
2 ek
or p
er 1
0 ru
mpu
n >
2,5
% p
olon
g ru
sak
Kepi
k H
ijau
(Nez
ara
Virid
ula)
Kepi
k H
ijau
Puca
t>
2 ek
or p
er 1
0 ru
mpu
n >
2,5
% p
olon
g ru
sak
Piez
odor
us h
ybne
ry
Kepi
k Co
klat
(R
ipto
rtus
line
aris
)>
2 ek
or p
er 1
0 ru
mpu
n >
2,5
% p
olon
g ru
sak
2Ku
tu d
aun
Ap
his
crac
civo
raB
ila a
da p
opul
asi d
an a
da s
umbe
r/gej
ala
sera
ngan
pen
yaki
t viru
s-
3Ku
tu k
ebul
B
emis
ia t
abac
iB
ila a
da p
opul
asi d
an a
da s
umbe
r/gej
ala
sera
ngan
pen
yaki
t viru
s-
4La
lat k
acan
g>
2 e
kor
lala
t /30
rum
pun
> 2
,5%
: ta
nam
an te
rser
ang
ophi
omiy
a ph
aseo
li
5Pe
ngge
rek
polo
ng (
peng
gugu
r bu
nga)
2 ek
or /
rum
pun
(veg
etat
if da
n ge
nera
tif)
> 2
,5%
: po
long
ters
eran
g
Etie
lla s
p, M
aruc
a te
stul
alis
6Pe
nggu
lung
dau
n 3
ekor
/ ru
mpu
n (v
eget
atif
dan
gene
ratif
)>
25%
dau
n ru
sak
(veg
etat
if)
Lam
pros
ema
indi
cata
> 1
2,5%
dau
n ru
sak
(gen
erat
if)
Adox
ophy
es s
p
Hom
ana
sp
7Tr
ips
--
Thrip
s sp
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 63
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
8U
lat b
uah
2 ke
lom
pok
inst
ar-1
/30
rum
pun
> 2
5% d
aun
rusa
k (v
eget
atif)
Hel
icov
erpa
arm
iger
a>
180
inst
ar-2
/30
rum
pun
> 1
2,5%
dau
n ru
sak
(gen
erat
if)
Hel
ioth
is s
pp>
15
inst
ar-3
/10
rum
pun
> 2
00 in
star
-1/1
0 ru
mpu
n>
25%
dau
n ru
sak
(veg
etat
if)
> 1
20 in
star
-2/1
0 ru
mpu
n>
12,
5% d
aun
rusa
k (g
ener
atif)
> 2
0 in
star
-3/1
0 ru
mpu
n
BP
ENYA
KIT
1R
ebah
sem
ai-
Ada
geja
la s
eran
gan
(mek
anis
)
Rhi
zoct
onia
sol
ani
Peny
akit
layu
-Ad
a ge
jala
ser
anga
n (m
ekan
is)
Scle
rotiu
m r
olfs
ii
2Vi
rus
Mos
aik
Kac
ang
Hija
uAd
a ve
ktor
A. c
racc
ivor
aB
ila a
da s
eran
gan
(mek
anis
)
VMKH
)/Mun
gbea
n M
osai
c Vi
rus
(MM
V
Viru
s M
osai
k Ku
ning
Bun
cis
(VM
KB)
Bea
n Ye
llow
Mos
aic
Viru
s (B
YMV)
3Em
bun
tepu
ng-
> 2
0% d
aun
tert
utup
i hifa
/mis
elia
Erys
iphe
pol
igon
i
4B
erca
k da
un c
erco
spor
a-
> 2
0% d
aun
tert
utup
i ber
cak
Cerc
ospo
ra c
anes
cens
5Ku
dis
->
20%
dau
n m
enun
juka
n ge
jala
Elsi
noe
iwat
ae
6H
awar
bak
teri
--
Pseu
dom
onas
syr
inga
e
7Pe
nyak
it sa
pu (
MLO
)-
Ada
geja
la s
eran
gan
(mek
anis
)
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI64
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
8K
arat
Uro
myc
es a
ppen
dicu
latu
s-
> 2
0% d
aun
men
unju
kan
geja
la
9Pe
nyak
it bi
sul b
akte
ri-
Ada
geja
la s
eran
gan
(mek
anis
)
Xant
hom
onas
cam
pstr
is
10N
emat
oda
layu
aka
r-
-
Prat
ylen
chus
sp
11N
emat
oda
bunc
ak a
kar
--
Mel
idog
yne
sp
12R
ebah
sem
ai-
-
Pyth
ium
sp
IVJA
GU
NG
AH
AM
A
1Pe
ngge
rek
tong
kol
Hel
ioth
is a
rmig
era
Hbn
3 to
ngko
l rus
ak p
er 5
0 ta
nam
an s
aat m
ulai
te
rben
tuk
bung
a
2Pe
ngge
rek
bata
ng m
erah
jam
bu
1 ke
lom
pok
larv
a in
star
1 /3
0 ta
nam
an
Sesa
mia
infe
rens
Wal
ker
3Pe
ngge
rek
bata
ng ja
gung
1
larv
a/ta
nam
an
Ost
rinia
fur
naca
lis 1
kel
ompo
k te
lur/3
0 ta
nam
an
4U
lat g
raya
k ul
at g
raya
k ≥
2 e
kor
larv
a/m
2≥
12,
5% p
er ta
nam
an
Myt
him
na s
p.
5La
lat b
ibit
Dite
muk
an s
eran
gan
yang
men
gkha
wat
irkan
Athe
rigon
a sp
.
6U
lat T
anah
Dite
muk
an s
eran
gan
yang
men
gkha
wat
irkan
Agro
tis s
pp.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 65
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
7W
eren
g Ja
gung
D
item
ukan
ser
anga
n ya
ng m
engk
haw
atirk
anSt
enoc
ranu
s ba
keri
Mui
r8
Lund
i D
item
ukan
ser
anga
n ya
ng m
engk
haw
atirk
anPh
illop
aga
helle
ri 9
Bel
alan
g ke
mba
raLo
cust
a m
igra
toria
10Ku
tu d
aun
Aphi
s m
aidi
s11
Kum
bang
Lan
dak
Dac
tylis
pa b
aliy
i Ges
t.12
Tiku
sR
attu
s ar
gent
iven
ter
BP
ENYA
KIT
1B
ulai
D
item
ukan
ser
anga
n ya
ng m
engk
haw
atirk
anPe
rono
scle
rosp
ora
may
dis
(Rac
) Sh
aw2
Kar
at
Pucc
inia
pol
ysor
a U
nder
w.
3H
awar
Dau
n Ja
gung
Sera
ngan
> 3
0% (
vege
tatif
dan
gen
erat
if)H
elm
inth
ospo
rium
tur
cicu
m P
ass
4H
awar
Dau
nEx
sero
hilu
m t
urci
cum
5H
awar
pel
epah
R
hizo
cton
ia s
olan
i6
Ber
cak
Dau
n D
item
ukan
ser
anga
n ya
ng m
engk
haw
atirk
an
Hel
min
thos
poriu
m m
aydi
s N
isik
&M
iy
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI66
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
7B
usuk
Bat
ang
Jagu
ng
Gib
bere
lla r
oseu
m f.
sp. c
erea
lis
Fus
ariu
m m
onili
form
e Sh
eld
Dip
lodi
a m
aydi
s
Pyt
hium
aph
anid
erm
atum
(Ed
s.)
Fits
8B
usuk
Pel
epah
Rhi
zoct
onia
zea
e Vo
orhe
es
9B
usuk
Ara
ng
Mac
roph
omin
a ph
aseo
li (M
ambl
.)
Ashb
y
10Pe
nyak
it G
oson
g
Ust
ilago
may
dis
(DC.
) Cd
a.
11G
oson
g M
alai
Spha
celo
thec
a re
ilian
a (K
uhn)
Clin
t,
12B
usuk
Ton
gkol
Dip
lodi
a
Dip
lodi
a m
aydi
s (B
erk.
) Sa
cc
13B
usuk
Ton
gkol
Fus
ariu
m
Fusa
rium
mon
ilifo
rme
Shel
d
14B
usuk
Ton
gkol
Mer
ah
Gib
bere
lla r
oseu
m f.
sp. c
erea
lis
Gra
min
earu
m
15B
usuk
Ton
gkol
Rhi
zoct
onia
Rhi
zoct
onia
zea
e Vo
orhe
es
16B
usuk
Ton
gkol
Nig
ospo
ra
Nig
ospo
ra o
ryza
e (B
erk&
Br.)
Pet
ch.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 67
No.
Jeni
s ta
nam
an d
an O
PT
Am
bang
Pen
gend
alia
nPo
pula
siIn
tens
itas
17B
usuk
Ton
gkol
Pen
icill
ium
Peni
cilli
um o
xalic
um C
urrie
&Th
om.
18B
usuk
Ton
gkol
Lai
nnya
Aspe
rgill
us fl
avus
Lin
k
19Ke
rdil
Kas
ar J
agun
g
20M
osai
k Vi
rus
Jagu
ngAp
abila
terd
apat
vek
tor
dan
geja
la/s
umbe
r se
rang
an
21Vi
rus
Gor
es J
agun
g
22Vi
rus
Ber
garis
Hal
us
23Vi
rus
Kerd
il K
hlor
otik
Jag
ung
24Vi
rus
mos
aik
kerd
il ja
gung
25Vi
rus
mos
aik
tebu
26H
awar
dan
Lay
u B
akte
ri G
oss
27Pe
nyak
it B
akte
ri B
erga
ris
Pseu
dom
onas
and
ropo
goni
28B
usuk
Bat
ang
Bak
teri
Erw
inia
car
otov
ora
f.sp.
zea
e Sa
bet
29B
erca
k Co
klat
Bak
teri
Pseu
dom
onas
syr
inga
e v.
Hal
l
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI68
Lampiran 4. Nilai skala kerusakan masing-masing OPT
NoKode
01. Padi Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Kepinding tanah (Scotinophara vermiculata)
1:Sebagian daun pertama menguning, belum terjadi kelayuan tanaman; telah ditemukan populasi; ada sedikit embun jelaga
3:Sebagian daun pertama dan kedua menguning; daunagak layu; banyak ditemukan embun jelaga
5:Sebagian besar daun menguning; daun bagian bawah layu; tanaman agak kerdil; embun jelaga sangat banyak
7:Daun mengeriting dan hampir semua layu; tanaman sangat kerdil
9: Layu sempurna; tanaman mati
Lalat daun (Hydrellia sp.)
0: Tidak ada kerusakan pada daun
1: Daun/rumpun menunjukkan bekas tusukan
3:2 daun atau lebih tetapi kurang dari 1/ 3 jumlahdaun menunjukkan bekas tusukan
5: 1/ 3 -1/ 2 dari jumlah daun menunjukkan bekas tusukan
7:1/ 2 jumlah daun menunjukkan bekas tusukan tetapidaun belum rusak
9:1/ 2 jumlah daun menunjukkan bekas tusukan tetapi daun sudah rusak
0: Tidak ada kerusakan pada daun
1: Kerusakan daun 1 -- < 20%
3: Kerusakan daun > 21 -- < 40%
5: Kerusakan daun > 41 -- < 60%
7: Kerusakan daun > 61 -- < 80%
9: Kerusakan daun > 81-- 100%
0: Tidak ada infeksi/gejala
1:Bercak berupa titik jarum atau beberapa mm tetapibelum berbentuk elips
3:Bercak berbentuk elips, ukuran 2mm--20 mm,luas permukaan daun terinfeksi mencapai 2%
5: Luas permukaan daun terinfeksi mencapai > 2 -- < 10%
7: Luas permukaan daun terinfeksi mencapai > 10 -- < 50%
9: Luas permukaan daun terinfeksi mencapai > 50 – 100%
Hama putih (Nymphula depunctalis);Hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis); Belalang; Ulat daun; Ulat grayak
Penyakit blas = leaf blast (Pyricularia oryzae)
Skala kerusakan
Contoh tidak menunjukkan gejala kerusakan : tidak ditemukan populasi/ embun jelaga
Jenis tanaman
Organismepengganggu
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 69
Lanjutan Lampiran 4.
NoKode
Penyakit hawar pelepah (Rhizoctonia solani)
0: Tidak ada infeksi/gejala
1: Kerusakan pada pelepah ke-1 (paling bawah) sebesar 25%
3: Kerusakan pada pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 25 -- < 50%
5: Kerusakan pd pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 50 -- < 75%
7: Kerusakan pada pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 75 -- < 90%
9: Kerusakan pada pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 90 -- 100%
Penyakit bercak coklat (Bipolaris oryzae);
0: Tidak ada infeksi/gejala
bercak daun coklat bergaris (Cercospora Sp)
1: 1 : Luas gejala pada permukaan daun > 1 -- < 5%
3: Luas gejala pada permukaan daun > 5 -- < 25%
5: Luas gejala pada permukaan daun > 25 -- < 50%
7: Luas gejala pada permukaan daun > 50 -- < 75%
9: Luas gejala pada permukaan daun > 75 -- 100%
02 Jagung Belalang; Ulat grayak; 0: Tidak ada kerusakan pada daun
1: Kerusakan daun > 1 -- < 20%
3: Kerusakan daun > 20 -- < 40%
5: Kerusakan daun > 40 -- < 60%
7: Kerusakan daun > 60 -- < 80%
9: Kerusakan daun > 80 -- 100%
Penyakit karat (Puccinia polysora )
0: Tidak ada infeksi/gejala
1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%
3: Luas gejala pada daun > 5 -- < 25%
5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%
7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%
9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%
Skala kerusakanJenis tanaman
Organismepengganggu
Bakanae; Bacterial Leaf Blight (BLB); Bacterial Red Stripe (BRS); Bacterial Leaf Streak (BLS) = bakteri daun bergaris;
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI70
Lanjutan Lampiran 4.No
Kode
03. Ubi kayu 0: Tidak ada infeksi/gejala
1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%
3: Luas gejala pada daun > 5 -- <25%
5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%
7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%
9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%
04. Ubi jalar Kudis 0: Tidak ada infeksi/gejala
1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%
3: Luas gejala pada daun > 5 -- <25%
5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%
7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%
9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%
05. Kacang tanah
0: Tidak ada infeksi/gejala
1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%
3: Luas gejala pada daunn > 5 -- <25%
5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%
7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%
9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%
0: Tidak ada kerusakan daun
1: Kerusakan daun > 1 -- <20%
3: Kerusakan daun >20 -- <40%
5: Kerusakan daun >40 -- <60%
7: Kerusakan daun >60 -- <80%
9: Kerusakan daun >80 -- 100%
06. Kedelai 0: Tidak ada infeksi/gejala
1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%
3: Luas gejala pada daun > 5 -- < 25%
5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%
7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%
9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%
Penyakit karat (Phakopsora pachyrhizi); Bisul bakteri
Skala kerusakanJenis
tanamanOrganismepengganggu
Penyakit hawar ubi kayu; Kudis; Antraknosa; Bercak coklat; Bercak Phyllosticta
Penyakit bercak daun (Cercospora sp.); Karat daun (Puccinia arachidis)
Ulat grayak; Pelipat daun
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 71
Lanjutan Lampiran 4.
NoKode
0: Tidak ada kerusakan daun
1: Kerusakan daun> 1 -- <20%
3: Kerusakan daun > 20 -- <40%
5: Kerusakan daun > 40 -- <60%
7: Kerusakan daun > 60 -- <80%
9: Kerusakan daun > 80 -- 100%
Kutu daun; Kutu kebul 0: Tidak ada populasi
1: > 0 -- 10 ekor per pucuk
3: > 10 -- 30 ekor per pucuk
5: > 30 -- 50 ekor per pucuk
7: > 50 -- 100 ekor per pucuk
9: > 100 ekor per pucuk
07. 0: Tidak ada infeksi
1: Luas gejala pada daun > 0 -- 5%
3: Luas gejala pada daun > 5 -- 25%
5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%
7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%
9:Luas gejala pada daun >75% ; daun baru pertumbuhannya tidak normal
Penggulung daun 0: Tidak ada kerusakan
1: Kerusakan daun > 0 -- <20%
3: Kerusakan daun > 20 -- <40%
5: Kerusakan daun > 40 -- <60%
7: Kerusakan daun > 60 -- <80%
9: Kerusakan daun > 80%
Penyakit embuntepung
0: Belum ada benang miselia
1: > 0 -- <20% daun tertutupi oleh benang-benang miselia
3: > 20 -- <40% daun tertutupi oleh benang-benang miselia
5: > 40 -- <60% daun tertutupi oleh benang-benang miselia
7: > 60 -- <80% daun tertutupi oleh benang-benang miselia
9: > 80% daun tertutupi oleh benang-benang miselia
Skala kerusakanJenis tanaman
Organismepengganggu
Penyakit kudis (Elsinoe iwatae) ; Bercak daun; Hawar bakteri; Bisul bakteri
Kacang hijau
Ulat jengkal; Kumbang kedelai; Ulat grayak; Ulat tanah; Kumbang tanah; Kumbang tanah kuning; Penggulung daun; Belalang
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI72
Lampiran 5. Bagan Alur Laporan Data OPT dan DPI
Formulir 1.
Laporan Serangan OPT
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 75
Form
ulir
1.1
.a.1
. La
pora
n H
aria
n ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P
MO
NIT
OR
ING
Sera
ngan
OP
T/Te
rken
a B
anjir
/Kek
erin
gan/
Gan
ggua
n Fi
siol
ogis
dan
Ben
cana
Ala
m
Tang
gal
:
(tgl
/bln
/tahu
n)K
ecam
atan
: D
esa
:Lu
as h
ampa
ran
: ha
Kom
odita
s :
Varie
tas
:
Um
ur t
anam
an
: H
STO
PT
yang
dite
muk
an
: Lu
as s
eran
gan/
banj
ir/ke
kerin
gan/
Fisi
olog
is/b
enca
na a
lam
*)
: ha
Inte
nsita
s
: ......
...%
s/d
...
....
%Po
pula
si
: ......
...
ekor
/rum
pun
Mus
uh A
lam
i
: K
esim
pula
n
: (a
man
/tida
k am
an)
Rek
omen
dasi
: 1.
2.
3.
4.
Pho
to O
pen
Cam
era
:(d
iisi k
umpu
lan
foto
ope
n ka
mer
a da
lam
sat
u fo
lder
ata
u fil
e)
*) S
esua
i kej
adia
n di
lapa
ngan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI76
Form
ulir
1.1
.a.2
Lap
oran
Har
ian
oleh
PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P
GER
AK
AN
PEN
GEN
DA
LIA
N O
PT
(Pad
i/Jag
ung/
Ked
elai
/Kac
ang
Tana
h/K
acan
g H
ijau/
Ubi
Kay
u/U
bi J
alar
)
Tang
gal
: (t
gl/b
ln/ta
hun)
Kec
amat
an
: D
esa
: K
elom
pok
Tani
:
Kom
odita
s
: ha
Varie
tas
: U
mur
tan
aman
:
HST
OPT
: Lu
as s
eran
gan
: ha
Luas
pen
gend
alia
n :
ha
Inte
nsita
s :
.........%
s/d
.....
..%
Popu
lasi
OP
T :
......... ek
or/ru
mpu
nM
usuh
ala
mi
: B
ahan
pen
gend
ali
: R
ekom
enda
si
: 1
.
2
.
3
.
4
.
Pho
to O
pen
Cam
era
:
(diis
i kum
pula
n fo
to o
pen
kam
era
dala
m s
atu
fold
er a
tau
file)
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 77
Form
ulir
1.1
.b.
Lapo
ran
Sera
ngan
OP
T ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Sete
ngah
bul
anan
)
PEN
GA
MAT
AN
PER
SEM
AIA
N P
AD
I
Kab
upat
en
:
Kel
ompo
k Ta
ni
:K
ecam
atan
:
Ta
ngga
l Pen
gam
atan
:
Des
a :
N
ama
petu
gas
:Pe
tak
peng
amat
an
:
No
Pers
emai
anLu
as (m
2 )U
mur
(hss
)Va
rieta
sPo
pula
si (…
.eko
r/10
ayun
an)
WB
CW
DH
MA
Pop.
KT
PBP
(…KT
/m2 )
Inte
nsita
s (%
)
Tiku
sPB
PPe
nyak
itW
BC
12
34
56
78
910
1112
Jum
lah
Rera
ta
Ket
eran
gan:
Hss
:
hari
sete
lah
seba
rW
BC
:
wer
eng
bata
ng c
okla
tW
DH
:
wer
eng
daun
hija
uM
A
: m
usuh
ala
mi
PB
P
: pe
ngge
rek
bata
ng p
adi
KT
: ke
lom
pok
telu
r
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI78
Form
ulir
1.1
.c.
Lapo
ran
Sera
ngan
OP
T ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Sete
ngah
bul
anan
)
KEA
DAAN
SER
AN
GAN
OPT
DA
N L
UA
S P
ENG
END
ALI
AN
(P
ENG
AM
ATA
N K
ELIL
ING
)(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
Wila
yah
Peng
amat
an/K
ecam
atan
:K
abup
aten
/Kot
a :
Perio
de P
enga
mat
an 1
) :
Mus
im T
anam
2)
:
No
Loka
si
(Wilk
er,D
esa)
Kom
odita
sVa
riet
asLu
as
Tana
m
(Ha)
Jeni
s O
PT
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
Luas
Tam
bah
Sera
ngan
pad
a
Period
e La
pora
n (H
a)Lu
as P
enge
ndal
ian
(Ha)
Luas
Kea
daan
Ser
anga
n pa
da
Period
e La
pora
n (H
a)Si
sa S
eran
gan/
Peru
baha
n K
ateg
ori
Luas
Te
rken
dali
Luas
Pa
nen
Pest
isid
a Era
dika
siC
ara
lain
Jum
lah
RS
BP
JR
SB
PJ
Kim
ia H
ayat
iR
SB
PJ
12
34
56
78
91
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
02
12
22
32
42
52
62
72
8
7+
8+
9+
10
14
+1
5+
16
+1
719
+20
+21
+22
7+14
8+15
9+16
10+
1724
+25
+26
+27
Ket
eran
gan
: ....................., ..
....
....
. 20..
....
..1)
Diis
i tan
ggal
: 1
–15
/ 1
6-3
1
P
OP
T,
2)
Mus
im t
anam
(M
K/M
H/re
nden
g/ga
du)
............................
....
....
....
....
...
N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 79
Form
ulir
1.1
.d.
Lapo
ran
Sera
ngan
OP
T ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Sete
ngah
bul
anan
)
KEA
DAAN
OP
T PA
DA
PET
AK
PEN
GA
MAT
AN
TET
AP
(Pad
i/Jag
ung/
Ked
elai
/Kac
ang
tana
h/K
acan
g hi
jau/
Ubi
kay
u/U
bi ja
lar)
Wila
yah
Peng
amat
an/K
ecam
atan
:K
abup
aten
/Kot
a :
Perio
de P
enga
mat
an 1
) :
Mus
im T
anam
2)
:
No
Loka
si (W
ilker
,Des
a)Ko
mod
itas,
Lua
s Ta
nam
an
Varie
tas
Um
ur T
anam
an
(hst
)Je
nis
OPT
Inte
nsita
s%
Kepa
data
n po
pula
si/1
0 ru
mpu
nKe
tera
ngan
4)
Sera
ngga
pen
ggan
ggu
Mus
uh a
lam
i 3)
12
34
56
78
910
Ket
eran
gan
:
.................
, ..
....
.. 2
0..
.1)
Diis
i tan
ggal
: 1
–15 /
16-3
1
P
OPT
2)
Mus
im t
anam
(M
K/M
H/re
nden
g/ga
du)
3)
Tota
l mus
uh a
lam
i yan
g ef
ektif
4)
Sebu
tkan
mus
uh a
lam
i yan
g di
amat
i
..................
....
....
....
....
.
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI80
Form
ulir
1.1
.e.
Lapo
ran
Sera
ngan
OP
T ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Insi
dent
il)
PER
ING
ATA
N D
INI
(Pad
i/Jag
ung/
Ked
elai
/Kac
ang
tana
h/K
acan
g hi
jau/
Ubi
kay
u/U
bi ja
lar)
Wila
yah
Peng
amat
an
:K
abup
aten
/Kot
a :
Perio
de P
enga
mat
an 1
) :
Mus
im T
anam
2)
:
No
Loka
si (
Wilk
er,D
esa)
Kom
odita
s, L
uas
Tana
man
Va
riet
asSt
adia
/Um
ur
Tana
man
(hs
t)Je
nis
OP
TLu
as t
erse
rang
(H
a)In
tens
itas
(%)
Kep
adat
an
popu
lasi
2)
Luas
was
pada
(H
a)
12
34
56
78
910
Rek
omen
dasi
Ket
eran
gan
:1)
Diis
i tan
ggal
: 1
–15
/ 1
6-3
12)
Mus
im t
anam
(M
K/M
H/te
ndin
g/ga
de)
3)
Satu
an d
iisi s
esua
i den
gan
jeni
s O
PTn
ya L
ain-
lain
(k
emun
gkin
an p
erlu
asan
ser
anga
n,
peng
enda
lian
oleh
pet
ani,
peni
ngka
tan
popu
lasi
, dl
l)..
....
....
....
....
.........................................................
....
....
....
....
....
.......................................................
....
....
....
....
....
.......................................................
......................., .......
....
20..
....
..
P
OP
T,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 81
Form
ulir
1.1
.f.
Bla
nko
Has
il Pe
ngam
atan
Lap
anga
n
PEN
GAM
ATAN
DAN
KEA
DA
AN
LA
PAN
GA
N O
PT
PAD
A T
AN
AM
AN
PA
DI
Kab
upat
en
;
Pane
n :
%
Tgl.
Peng
amat
an
:K
ecam
atan
:
Pe
rsem
aian
:
%
Kom
odita
s :
Des
a :
PH
Tan
ah
: %
Va
rieta
s :
Blo
k :
U
mur
tan
aman
:
Luas
ham
para
n :
Po
la T
anam
:
Pe
tuga
s Pe
ngam
atan
:
No
Jml a
naka
n
Inte
nsita
s se
rang
an m
utla
kIn
tens
itas
sera
ngan
tida
k m
utla
k (%
)Po
pula
si O
PT (e
kor/r
umpu
n)Po
pula
si
MA
Pem
bela
han
Jml
Mut
lak
(%)
Mut
lak
Anak
an te
rser
ang
(+/-)
BLB
BRS
WBC
Blas
tW
BCW
PPW
DH
PBP
UG
Stad
ia (i
nsta
r)Sp
ot H
BPB
PTk
sG
jrTn
grkh
/kr
BPN
. Bla
stIm
gN
imp.
Jml
Img
Nim
p.Im
gN
imp.
KTN
GN
GLa
rvop
ms
Dm
nnKs
ran
Luas
(m2 )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Rrt
Ket
eran
gan:
PB
P =
pen
gger
ek b
atan
g pa
di =
Tks
= t
ikus
; G
jr =
gan
jur
; Tn
gr =
tun
gro
; K
h/K
r =
Ker
dil h
ampa
/ker
dil r
umpu
t ;
BLB
= H
awar
dau
n ba
kter
i/ker
esek
; B
P =
bus
uk p
elep
ahW
BC
= w
eren
g ba
tang
cok
lat
; Im
g =
imag
o/de
was
a ;
Nim
p. =
nim
pha
; W
PP =
wer
eng
pung
gung
put
ih ;
WD
H =
wer
eng
daun
hija
u ;
UG
= u
lat
gray
ak ;
KT
= K
elom
pok
telu
rLa
rv =
larv
a ;
MA
: m
usuh
ala
mi ;
OPM
S :
opio
nea,
pae
deru
s, m
iskr
aspi
s, s
pide
r ;
Cyr
to. =
Cyr
torin
us ;
Dm
nn =
dom
inan
; K
sran
= k
isar
an S
pot
HB
= S
pot
hopp
erbu
rn
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI82
Form
ulir
1.1
.g. B
lank
o H
asil
Peng
amat
an L
apan
gan
PEN
GAM
ATAN
DAN
KEA
DA
AN
LA
PAN
GA
N O
PT
PAD
A T
AN
AM
AN
JA
GU
NG
Kab
upat
en
: Tg
l. Pe
ngam
atan
:
K
ecam
atan
:
Varie
tas
:D
esa
: U
mur
tan
aman
:
Blo
k :
Pola
tan
am
:Lu
as h
ampa
ran
: Pe
tuga
s Pe
ngam
atan
:
No
Rpn
Jml
Inte
nsita
s se
rang
anIn
tens
itas
sera
ngan
mut
lak
POPU
LASI
O
PTPO
PULA
SI M
ACa
tata
nBa
tang
Tong
kol
O fu
rnac
alis
S lit
ura
H. a
rmig
era
Bula
i (+
/-)Be
lala
ngBe
rcak
da
unKa
rat d
aun
Haw
ar d
aun
Viru
s m
ozai
kBu
suk
bata
ngW
eren
g ja
gung
Bela
lang
Kutu
ap
his
Lala
t bib
itU
lat t
anah
lund
iTh
rips
Ula
t Gra
yak
Oph
ione
aPa
eder
usM
iscr
aspi
sla
ba2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RRT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RRT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RRT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TOT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RRT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 83
Form
ulir
1.1
.h. B
lank
o H
asil
Peng
amat
an L
apan
gan
PEN
GAM
ATAN
DAN
KEA
DA
AN
LA
PAN
GA
N O
PT
PAD
A T
AN
AM
AN
KED
ELA
IK
abup
aten
:
Tgl.
Peng
amat
an
:
Kec
amat
an
: Va
rieta
s :
Des
a :
Um
ur t
anam
an
:B
lok
: Po
la t
anam
:
Luas
ham
para
n :
Petu
gas
Peng
amat
an
:
No
Jml
Bata
ng
Tan
ters
rng
llt
kcng
Popu
lasi
Ham
a (e
kor/b
atan
g)In
t Ker
usak
an D
aun
(%)
Jml P
olon
g
Int S
eran
gan
(%)
Inte
nsita
s se
rang
an (%
)Po
p M
A(e
kor/b
tg)
Dis
sect
ing
pem
bela
han
lala
t kac
ang
Ula
t pen
g da
unU
lat
Jeng
kal
Kutu
Be
mic
iaKu
mba
ng
Kede
lai
Tung
au
Mer
ahAp
his
Ula
t G
raya
kKT
Larv
aJm
l D
aun
Skor
Hel
ioth
isKe
pik
Polo
ngEt
iella
Kara
tdo
wny
m
ildew
viru
s m
ozai
kAn
trakn
ose
Rhi
zoct
onia
12
34
OP
MS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rrt
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rrt
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rrt
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI84
Form
ulir
1.1
.i.
Bla
nko
Has
il Pe
ngam
atan
Lap
anga
n
PEN
GAM
ATAN
DAN
KEA
DAA
N L
APA
NG
AN
OP
T PA
DA
TA
NA
MA
N K
AC
AN
G T
AN
AH
Kab
upat
en
: Tg
l. Pe
ngam
atan
:
K
ecam
atan
:
Varie
tas
:D
esa
: U
mur
tan
aman
:
Blo
k :
Pola
tan
am
:Lu
as h
ampa
ran
: Pe
tuga
s Pe
ngam
atan
:
No.
rm
pn
Jum
lah
Inte
nsita
s Ke
rusa
kan
(%)
Popu
lasi
OPT
(ek
/btg
)Po
pula
si M
A (e
k/rm
p)
Bat
ang
Dau
nD
aun
layu
Sapu
set
anB
erca
k da
unKa
rat
Ure
tU
lat
Peng
glng
D
aun
ulat
gra
yak
Ula
t Je
ngka
lKu
tu K
ebul
Kutu
Aph
isH
. arm
iger
aB
elal
ang
OPM
SCy
trn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rrt
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rrt
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rrt
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 85
Form
ulir
1.1
.j. B
lank
o H
asil
Peng
amat
an L
apan
gan
PEN
GAM
ATAN
DAN
KEA
DA
AN
LA
PAN
GA
N O
PT
PAD
A T
AN
AM
AN
KA
CA
NG
HIJ
AUK
abup
aten
:
Tgl.
Peng
amat
an
:
Kec
amat
an
: Va
rieta
s :
Des
a :
Um
ur t
anam
an
:B
lok
: Po
la t
anam
:
Luas
ham
para
n :
Petu
gas
Peng
amat
an
:
No.
rm
pnJu
mla
hIn
tens
itas
Keru
saka
n (%
)Po
pula
si O
PT (
ek/b
tg)
Popu
lasi
MA
(ek/
rmp)
Dau
nPo
long
Bus
uk
btg
kudi
sem
bun
tpg
Moz
aik
kng
Ber
cak
Dau
nKa
rat
kutu
da
unPe
nggr
k po
long
ulat
gr
ayak
Lala
t Bib
it Ka
cang
Bel
alan
gU
lat
Jeng
kal
Kepi
k H
ijau
Peng
gulu
ng
Dau
nKu
mba
ngB
atan
gD
aun
Polo
ngO
PMS
Cytrn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Rrt
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI86
Form
ulir
1.1
.k.
Bla
nko
Has
il Pe
ngam
atan
Lap
anga
n
PEN
GAM
ATAN
DAN
KEA
DAAN
LAPA
NG
AN
OP
T PA
DA
TA
NA
MA
N U
BI K
AYU
DA
N U
BI J
ALA
RK
abup
aten
:
Tgl.
Peng
amat
an
:
Kec
amat
an
: Va
rieta
s :
Des
a :
Um
ur t
anam
an
:B
lok
: Po
la t
anam
:
Luas
ham
para
n :
Petu
gas
Peng
amat
an
:
No
Bata
ng
Ubi
Kay
uU
bi J
alar
Pop
Mus
uh
Alam
i (O
PMS)
Popu
lasi
Ham
a (e
kor/r
umpu
n)G
ejal
a se
. Pen
yaki
tPo
pula
si H
ama
(eko
r/rum
pun)
Gej
ala
se. P
enya
kit
Tung
au
mer
ahKu
tu K
ebul
Lund
i/Ure
tU
lat T
anah
Lain
-la
inXa
ntho
mon
as
cam
pest
risLa
in-
lain
Peng
goro
k D
aun
Ula
t Ke
ket
Ula
t G
raya
kKu
mba
ng
Dau
nKu
tu
Dau
nTr
ips
Tung
au
Mer
ahPe
ngge
rek
Bata
ngPe
rusa
k U
mbi
Kudi
sLa
yu
Fusa
rium
Lain
-la
inBe
delli
a an
nulig
era
Onc
ocep
hala
tu
berc
ulat
a1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jm
l-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
Rata
2-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-Ra
ta2
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jm
l-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
Rata
2-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
Tota
l-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
Rata
2-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 87
Form
ulir
1.2
.a.1
La
pora
n H
aria
n ol
eh K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H
MO
NIT
OR
ING
(Ser
anga
n O
PT/
Terk
ena
Ban
jir/K
eker
inga
n/G
angg
uan
Fisi
olog
is d
an B
enca
na A
lam
)
Tang
gal
:
(tgl
/bln
/tahu
n)K
abup
aten
: K
ecam
atan
: Lu
as h
ampa
ran
: ha
Kom
odita
s :
Varie
tas
:
Um
ur t
anam
an
: H
STO
PT
yang
dite
muk
an
: Lu
as s
eran
gan/
banj
ir/ke
kerin
gan/
Fisi
olog
is/b
enca
na a
lam
*)
: ha
Inte
nsita
s
: ......
...%
s/d
...
....
%Po
pula
si
: ......
...
ekor
/rum
pun
Mus
uh A
lam
i
: K
esim
pula
n
: (a
man
/tida
k am
an)
Rek
omen
dasi
: 1.
2.
3.
4.
Pho
to O
pen
Cam
era
:(d
iisi k
umpu
lan
foto
ope
n ka
mer
a da
lam
sat
u fo
lder
ata
u fil
e)
*) S
esua
i kej
adia
n di
lapa
ngan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI88
Form
ulir
1.2
.a.2
La
pora
n H
aria
n ol
eh K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H
GER
AK
AN
PEN
GEN
DA
LIA
N O
PT
(Pad
i/Jag
ung/
Ked
elai
/Kac
ang
Tana
h/K
acan
g H
ijau/
Ubi
Kay
u/U
bi J
alar
)
Tang
gal
: (t
gl/b
ln/ta
hun)
Kab
upat
en
:K
ecam
atan
: K
elom
pok
Tani
:
Kom
odita
s
: ha
Varie
tas
: U
mur
tan
aman
:
HST
OPT
: Lu
as s
eran
gan
: ha
Luas
pen
gend
alia
n :
ha
Inte
nsita
s :
.........%
s/d
.....
..%
Popu
lasi
OP
T :
......... ek
or/ru
mpu
nM
usuh
ala
mi
: B
ahan
pen
gend
ali
: R
ekom
enda
si
: 1
.
2
.
3
.
4
.Pho
to O
pen
Cam
era
:(d
iisi k
umpu
lan
foto
ope
n ka
mer
a da
lam
sat
u fo
lder
ata
u fil
e)
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 89
Form
ulir
1.2
.b.
Lapo
ran
Sera
ngan
OP
T ol
eh K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H (
Sete
ngah
bul
anan
)
KEA
DAAN
SER
AN
GAN
OPT
DA
N L
UA
S P
ENG
END
ALI
AN
(P
ENG
AM
ATA
N K
ELIL
ING
)(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
LPH
P/L
AH
/ K
abup
aten
/Kot
a 1)
: Pe
riode
Pen
gam
atan
2) :
M
usim
Tan
am
:
No
Kabu
pate
n/Ko
taKo
mo-
dita
sVa
ri-et
as
Luas
Ta
nam
(H
a)
Jeni
s O
PT
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
(Ha)
Luas
Tam
bah
Sera
ngan
pad
a Pe
riode
Lap
oran
(Ha)
Luas
Pen
gend
alia
n(H
a)Lu
as K
eada
an S
eran
gan
pada
Per
iode
Lap
oran
(Ha)
Sisa
Ser
anga
n /
Peru
baha
n Ka
tego
riLu
as
Terk
enda
liLu
as
Pane
n
Pest
isida
Er
adi-
kasi
Cara
la
inJu
mla
h
RS
BP
JR
SB
PJ
Kim
ia
Hay
ati
RS
BP
J
12
34
56
78
910
11(7
+8+
9+10
)12
1314
1516
1718
(14+
15+
16+
17)
1920
2122
23(1
9+20
+21
+22
)24 7+
1425 8+
1526 9+
1627
10+
1728
(24+
25+
26+
27)
Ket
eran
gan
:1)
Cor
et y
ang
tidak
per
lu2)
Diis
i tan
ggal
: 1
–15
/ 1
6-3
1
..
....................., .....
....
.. 2
0..
....
..
Kep
ala
LPH
P/K
oord
inat
or P
OPT
1)
..............................
....
....
....
....
...
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI90
Form
ulir
1.3
.a.1
La
pora
n H
aria
n ol
eh B
PTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Per
lindu
ngan
Tan
aman
Pan
gan
MO
NIT
OR
ING
(Ser
anga
n O
PT/
Terk
ena
Ban
jir/K
eker
inga
n/G
angg
uan
Fisi
olog
is d
an B
enca
na A
lam
)
Tang
gal
:
(tgl
/bln
/tahu
n)Pr
ovin
si
: K
abup
aten
: Lu
as h
ampa
ran
: ha
Kom
odita
s :
Varie
tas
:
Um
ur t
anam
an
: H
STO
PT
yang
dite
muk
an
: Lu
as s
eran
gan/
banj
ir/ke
kerin
gan/
Fisi
olog
is/b
enca
na a
lam
*)
: ha
Inte
nsita
s
: ......
...%
s/d
...
....
%Po
pula
si
: ......
...
ekor
/rum
pun
Mus
uh A
lam
i
: K
esim
pula
n
: (a
man
/tida
k am
an)
Rek
omen
dasi
: 1.
2.
3.
4.
Pho
to O
pen
Cam
era
:(d
iisi k
umpu
lan
foto
ope
n ka
mer
a da
lam
sat
u fo
lder
ata
u fil
e)
*) S
esua
i kej
adia
n di
lapa
ngan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 91
Form
ulir
1.3
.a.2
La
pora
n H
aria
n ol
eh B
PTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Per
lindu
ngan
Tan
aman
Pan
gan
GER
AK
AN
PEN
GEN
DA
LIA
N O
PT
(Pad
i/Jag
ung/
Ked
elai
/Kac
ang
Tana
h/K
acan
g H
ijau/
Ubi
Kay
u/U
bi J
alar
)
Tang
gal
: (t
gl/b
ln/ta
hun)
Prov
insi
: K
abup
aten
: K
elom
pok
Tani
:
Kom
odita
s
: ha
Varie
tas
: U
mur
tan
aman
:
HST
OPT
: Lu
as s
eran
gan
: ha
Luas
pen
gend
alia
n :
ha
Inte
nsita
s :
.........%
s/d
.....
..%
Popu
lasi
OP
T :
......... ek
or/ru
mpu
nM
usuh
ala
mi
: B
ahan
pen
gend
ali
: R
ekom
enda
si
: 1
.
2
.
3
.
4
. Pho
to O
pen
Cam
era
:(d
iisi k
umpu
lan
foto
ope
n ka
mer
a da
lam
sat
u fo
lder
ata
u fil
e)
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI92
For
mul
ir 1.3
.b.
Lapo
ran
Sera
ngan
OP
T ol
eh B
PTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Per
lindu
ngan
Tan
aman
Pan
gan
(Set
enga
h bu
lana
n)
KEA
DAAN
SER
AN
GAN
OPT
DA
N L
UA
S P
ENG
END
ALI
AN
(P
ENG
AM
ATA
N K
ELIL
ING
)(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
BPTP
H P
rovi
nsi
:
Pe
riode
Pen
gam
atan
1) :
No
Kabu
pate
n/Ko
taKo
mo-
dita
sVa
rieta
sLu
as
Tana
m
(Ha)
Jeni
s O
PT
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
(Ha)
Luas
Tam
bah
Sera
ngan
pad
a Pe
riode
Lap
oran
(Ha)
Luas
Pen
gend
alia
n(H
a)Lu
as K
eada
an S
eran
gan
pada
Per
iode
Lap
oran
(Ha)
Sisa
Ser
anga
n/Pe
ruba
han
Kate
gori
Luas
Te
rken
dali
Luas
Pa
nen
Pest
isida
Er
adi-
kasi
Cara
la
inJu
mla
hR
SB
PJ
RS
BP
JKi
mia
H
ayat
iR
SB
PJ
12
34
56
78
910
117+
8+9+
1012
1314
1516
1718
14+
15+
16+
1719
2021
2223
19+
20+
21+
2224 7+
1425 8+
1526 9+
1627
10+
1728
24+
25+
26+
27
Ket
eran
gan
: 1)
Diis
i Bul
an &
Per
iode
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
- Pe
riode
II (
tang
gal 1
6-3
1)
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a B
PTP
H,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 93
Formulir 2.
Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 95
Form
ulir
2.1
. La
pora
n K
erus
akan
Tan
aman
Aki
bat
Ban
jir o
leh
PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P
(Set
enga
h bu
lana
n)
KER
USA
KA
N T
AN
AM
AN
AK
IBAT
BA
NJI
R(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)W
ilaya
h Pe
ngam
atan
:
Kab
upat
en/K
ota
:Pe
riode
Pen
gam
atan
1)
:M
usim
Tan
am 2
)
:
No
Kec
amat
anD
esa
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Tan
am
(Ha)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya/
Peru
baha
n K
rite
ria
Luas
Tam
bah
pada
Pe
riod
e La
pora
n (H
a)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)Su
rut
Pus
o 3
)
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Terk
ena
Pus
o 3
)Te
rken
aP
uso
3)
Upa
yaJu
mla
h
12
34
56
78
910
11
12
13
14
(10+
12)
15
(10+
13)
16
17
Ket
eran
gan
:
1)
Diis
i tan
ggal
: 1
-15
/ 1
6-3
12)
Mus
im t
anam
(M
K/M
H/re
nden
g/ga
du)
3)
Puso
ter
mas
uk d
alam
ter
kena
..
....................., .....
....
.. 2
0..
....
..
P
OP
T,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI96
Form
ulir
2.2
.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t B
anjir
ole
h K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H
(Set
enga
h bu
lana
n)
KER
USA
KA
N T
AN
AM
AN
AK
IBAT
BA
NJI
R(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
Koo
rdin
ator
PO
PT
/ LPH
P/L
AH
1) :
Kab
upat
en/K
ota
:
Pe
riode
Pen
gam
atan
2) :
No
Kab
upat
en /K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya/
Peru
baha
n K
rite
ria
Luas
Tam
bah
pada
Pe
riod
e La
pora
n (H
a)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)Su
rut
Pus
o 3
)
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Terk
ena
Pus
o 3
)Te
rken
aP
uso
3)
Upa
yaJu
mla
h
12
34
56
78
910
11
12
13
(9+
11)
14
(9+
12)
15
16
Ket
eran
gan
:
1)
: C
oret
yan
g tid
ak p
erlu
2)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
-
Perio
de II
(ta
ngga
l 16
-31
)3)
: Pu
so t
erm
asuk
dal
am T
erke
na
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a LP
HP
/Koo
rdin
ator
1) ,
..............................
....
....
....
....
...
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 97
Form
ulir
2.3
. La
pora
n K
erus
akan
Tan
aman
Aki
bat
Ban
jir o
leh
BPTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Per
lindu
ngan
Ta
nam
an P
anga
n (S
eten
gah
bula
nan)
KER
USA
KA
N T
AN
AM
AN
AK
IBAT
BA
NJI
R(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
BPTP
H P
rovi
nsi
: Pe
riode
Pen
gam
atan
1)
:
M
usim
Tan
am2)
:
No
Kab
upat
en /K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Tan
am
(Ha)
Bul
anPe
riod
e La
pora
n
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya/
Peru
baha
n K
rite
ria
Luas
Tam
bah
pada
Pe
riod
e La
pora
n (H
a)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)Su
rut
Pus
o 3
)
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Terk
ena
Pus
o 3
)Te
rken
aP
uso
3)
Upa
yaJu
mla
h
12
34
56
78
910
11
12
13
14
15
(11+
13)
16
(11+
14)
17
18
Ket
eran
gan
:
1)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
-
Perio
de II
(ta
ngga
l 16
-31
)2)
: M
usim
tan
am (
MK
/ M
H /
rend
eng
/gad
u)3)
: Pu
so t
erm
asuk
dal
am T
erke
na
..
....................., .....
....
.. 2
0..
....
..
K
epal
a B
PTP
H,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Formulir 3.
Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 101
Form
ulir
3.1
.a.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t K
eker
inga
n ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P
(Set
enga
h bu
lana
n)
KER
USA
KA
N T
AN
AM
AN
AK
IBAT
KEK
ERIN
GA
N(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
Wila
yah
Peng
amat
an
:K
abup
aten
/Kot
a :
Perio
de P
enga
mat
an1)
:M
usim
Tan
am2)
:
No
Kec
amat
anD
esa
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Pe
rtan
aman
(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
/ Per
ubah
an K
ateg
ori (
Ha)
Luas
Tam
bah
pada
Per
iode
Lap
oran
(H
a)Lu
as K
eada
an p
ada
Period
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
o P
ulih
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
nSe
dang
Ber
atP
uso
Jum
lah
Upa
yaLu
as
(Ha)
12
34
56
78
910
11
12
13
(8+
9+
10+
11+
12)
14
15
16
17
18
(14+
15+
16+
17)
19
(8+
14)
20
(9+
15)
21
(10+
16)
22
(11+
17)
23
(19+
20+
21+
22)
24
25
Ket
eran
gan
:1)
Diis
i Bul
an &
Per
iode
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
- Pe
riode
II (
tang
gal 1
6-3
1)
2)
Mus
im t
anam
(M
K/M
H/re
nden
g/ga
du)
..
....................., .....
....
.. 2
0..
....
..
P
OP
T,
..............................
....
....
....
....
...
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI102
Form
ulir
3.1
.b.
Info
rmas
i Per
ubah
an K
ateg
ori K
eker
inga
n ol
eh P
OPT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P
(Set
enga
h bu
lana
n)
PER
UB
AH
AN
KAT
EGO
RI K
EKER
ING
AN
Wila
yah
Peng
amat
an
:
Kab
upat
en/K
ota
:
No
Kec
amat
anD
esa
Kom
odita
sLu
as T
erke
na B
ulan
…..
. Per
iode
…..
(H
a)Pe
ruba
han
Kat
egor
i Ter
kena
Bul
an …
….
Period
e …
….
(Ha)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
n *)
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hP
ulih
12
34
56
78
9(5
+6
+7
+8
)
10
11
12
13
14
(10
+1
1+
12
+1
3)
15
Ket
eran
gan
:
...........................
, ..
....
.. 2
0..
..*)
: R
inga
n =
Kat
egor
i Rin
gan
+ P
ulih
P
OP
T,
.......
......................
....
....
....
....
.
N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 103
Form
ulir
3.2
.a.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t K
eker
inga
n ol
eh K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H
(Set
enga
h bu
lana
n)
KER
USA
KA
N T
AN
AM
AN
AK
IBAT
KEK
ERIN
GA
N(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
Koo
rdin
ator
PO
PT/
LPH
P/L
AH
1)
:
Kab
upat
en/K
ota
:
P
erio
de P
enga
mat
an 2
) :
No
Kab
upat
en/K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
/ Pe
ruba
han
Kat
egor
i (H
a)Lu
as T
amba
h pa
da P
erio
de L
apor
an (
Ha)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oP
ulih
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
nSe
dang
Ber
atP
uso
Jum
lah
Upa
yaLu
as
(Ha)
12
34
56
78
910
11
12
(7+
8+
9+
10
+1
1)
13
14
15
16
17
(13
+1
4+
15
+1
6)
18
19
20
21
22
(18
+1
9+
20
+2
1)
23
24
Ket
eran
gan
:1)
: C
oret
yan
g tid
ak p
erlu
2)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
-
Perio
de II
(ta
ngga
l 16
-31
)
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a LP
HP
/ K
oord
inat
or 1
),
..............................
....
....
....
....
...
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI104
Form
ulir
3.2
.b.
Info
rmas
i Per
ubah
an K
ateg
ori K
eker
inga
n ol
eh K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H
(Set
enga
h bu
lana
n)
PER
UB
AH
AN
KAT
EGO
RI
KEK
ERIN
GA
N
No
Kab
upat
en/
Kot
aK
omod
itas
Luas
Ter
kena
Bul
an …
...
Per
iode
…..
(H
a)Pe
ruba
han
Kat
egor
i Ter
kena
Bul
an …
….
Period
e …
…. (H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
n 2
)Se
dang
Ber
atP
uso
Jum
lah
Pul
ih
12
34
56
78
(4+
5+
6+
7)
91
01
11
21
3(9
+1
0+
11
+1
2)
14
Ket
eran
gan
:
...........................,. ....... 2
0....
1) :
Cor
et y
ang
tidak
per
lu
K
epal
a LP
HP /
Koo
rdin
ator
1),
2) :
Rin
gan
= K
ateg
ori R
inga
n +
Pul
ih
..............................................
N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 105
Form
ulir
3.3
.a.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t K
eker
inga
n ol
eh B
PTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Per
lindu
ngan
Ta
nam
an P
anga
n (S
eten
gah
bula
nan)
KER
USA
KA
N T
AN
AM
AN
AK
IBAT
KEK
ERIN
GA
N(P
adi/J
agun
g/K
edel
ai/K
acan
g ta
nah/
Kac
ang
hija
u/U
bi k
ayu/
Ubi
jala
r)
BPTP
H P
rovi
nsi
: Pe
riode
Pen
gam
atan
1)
:
M
usim
Tan
am 2
) :
No
Kab
upat
en/ K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)B
ulan
Period
e La
pora
n
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
/ Pe
ruba
han
Kat
egor
i (H
a)Lu
as T
amba
h pa
da P
erio
de L
apor
an (
Ha)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oP
ulih
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
nSe
dang
Ber
atP
uso
Jum
lah
Upa
yaLu
as
(Ha)
12
34
56
78
910
11
12
13
14
(9+
10+
11+
12+
13)
15
16
17
18
19
(15+
16+
17+
18)
20
(9+
15)
21
(10+
16)
22
(11+
17)
23
(12+
18)
24
(20+
21+
22+
23)
25
26
Ket
eran
gan
:1)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
-
Perio
de II
(ta
ngga
l 16
-31
)2)
: M
usim
tan
am (
MK
/ M
H /
rend
eng
/gad
u)
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a B
PTP
H,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI106
Form
ulir
3.3
.b. In
form
asi P
erub
ahan
Kat
egor
i Kek
erin
gan
oleh
BPTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Per
lindu
ngan
Ta
nam
an P
anga
n (S
eten
gah
bula
nan)
PER
UB
AH
AN
KAT
EGO
RI K
EKER
ING
AN
BP
TPH
Pro
vins
i
:
No
Kab
upat
en/
Kot
aK
omod
itas
Luas
Ter
kena
Bul
an …
...
Per
iode
…..
(H
a)Pe
ruba
han
Kat
egor
i Ter
kena
Bul
an …
….
Period
e …
…. (H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
n *)
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hP
ulih
12
34
56
78
(4+
5+
6+
7)
91
01
11
21
3(9
+1
0+
11
+1
2)
14
Ket
eran
gan
:
...........................
, ..
....
. 20..
..*) :
Rin
gan
= K
ateg
ori R
inga
n +
Pul
ih
Kep
ala
BP
TPH
,
.... ........................
....
....
....
....
.
N
IP.
Formulir 4.
Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 109
Form
ulir
4.1
. La
pora
n K
erus
akan
Tan
aman
Aki
bat
Gan
ggua
n Fi
siol
ogis
ole
h PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OP
T/LP
HP
(Se
teng
ah b
ulan
an)
KER
USA
KAN
TA
NA
MA
N A
KIB
AT G
AN
GG
UA
N F
ISIO
LOG
ISW
ilaya
h Pe
ngam
atan
:
Kab
upat
en/K
ota
:Pe
riode
Pen
gam
atan
1)
:M
usim
Tan
am 2
)
:
No
Kec
amat
anD
esa
Kom
odita
sVa
rieta
sU
mur
(H
ST)
Luas
Pe
rtan
aman
(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
/ Pe
ruba
han
Kat
egor
i (H
a)Lu
as T
amba
h pa
da P
erio
de L
apor
an (H
a)Lu
as K
eada
an p
ada
Perio
de L
apor
an (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Puso
Pulih
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Puso
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Puso
Jum
lah
Upa
yaLu
as
(Ha)
12
34
56
78
910
11
12
13
(8+
9+10
+11
+12
)
14
15
16
17
18
(14+
15+
16+
17)
19
(8+
14
)
20
(9+
15
)
21
(10
+1
6)
22
(11
+1
7)
23
(19
+2
0+
21
+2
2)
24
25
Ket
eran
gan
:1)
Diis
i tan
ggal
: 1
–15
/ 1
6-3
12)
Mus
im t
anam
(M
K/M
H/re
nden
g/ga
du)
..
....................., .......
....
20..
....
..
P
OP
T,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI110
Form
ulir
4.2
. La
pora
n K
erus
akan
Tan
aman
Aki
bat
Gan
ggua
n Fi
siol
ogis
ole
h K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H (
Sete
ngah
bul
anan
)
K
ERU
SAK
AN
TA
NA
MA
N A
KIB
AT G
AN
GG
UA
N F
ISIO
LOG
IS
Koo
rdin
ator
PO
PT/
LPH
P/L
AH
1)
:
Kab
upat
en/K
ota
:
Per
iode
Pen
gam
atan
2) :
No
Kab
upat
en/K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
/ Pe
ruba
han
Kat
egor
i (H
a)Lu
as T
amba
h pa
da P
erio
de L
apor
an (
Ha)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oP
ulih
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
nSe
dang
Ber
atP
uso
Jum
lah
Upa
yaLu
as
(Ha)
12
34
56
78
910
11
12
(7+
8+
9+
10
+1
1)
13
14
15
16
17
(13
+1
4+
15
+1
6)
18
19
20
21
22
(18
+1
9+
20
+2
1)
23
24
Ket
eran
gan
:1)
: C
oret
yan
g tid
ak p
erlu
2)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
- Pe
riode
I (t
angg
al 1
-15
)
- Pe
riode
II (
tang
gal 1
6-3
1)
..
....................., .......
....
20..
....
..
Kep
ala
LPH
P /
Koo
rdin
ator
1) ,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 111
Form
ulir
4.3
. La
pora
n K
erus
akan
Tan
aman
Aki
bat
Gan
ggua
n Fi
siol
ogis
ole
h B
PTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Pe
rlind
unga
n Ta
nam
an P
anga
n(Se
teng
ah b
ulan
an)
KER
USA
KAN
TA
NA
MA
N A
KIB
AT G
AN
GG
UA
N F
ISIO
LOG
IS
BPTP
H P
rovi
nsi
: Pe
riode
Pen
gam
atan
1)
:
M
usim
Tan
am 2
) :
No
Kab
upat
en/K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)B
ulan
Period
e La
pora
n
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya
/ Pe
ruba
han
Kat
egor
i (H
a)Lu
as T
amba
h pa
da P
erio
de L
apor
an (
Ha)
Luas
Kea
daan
pad
a Pe
riod
e La
pora
n (
Ha)
Pena
ngan
an
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oP
ulih
Jum
lah
Rin
gan
Seda
ngB
erat
Pus
oJu
mla
hR
inga
nSe
dang
Ber
atP
uso
Jum
lah
Upa
yaLu
as (
Ha)
12
34
56
78
91
01
11
21
31
4(9
+10+
11+
12+
13)
15
16
17
18
19
(15+
16+
17+
18)
20
(9+
15)
21
(10+
16)
22
(11+
17)
23
(12+
18)
24
(20+
21+
22+
23)
25
26
Ket
eran
gan
:1)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
-
Perio
de II
(ta
ngga
l 16
-31
)2)
: M
usim
tan
am (
MK
/ M
H /
rend
eng
/gad
u
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a B
PTP
H,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Formulir 5.
Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 115
Form
ulir
5.1
.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t B
enca
na A
lam
ole
h PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OP
T/LP
HP
/LA
H K
ERU
SAK
AN
TA
NA
MA
N A
KIB
AT B
ENC
AN
A A
LAM
Wila
yah
Peng
amat
an
: K
abup
aten
/Kot
a :
Perio
de P
enga
mat
an 1
) :
No
Kec
amat
anD
esa
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya/
Peru
baha
n K
rite
ria
Luas
Tam
bah
pada
Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Lu
as K
eada
an p
ada
Period
e La
pora
n (
Ha)
Pena
ngan
an (
Ha)
Suru
tP
uso
2)
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Terk
ena
Pus
o 2
)Te
rken
aP
uso
2)
Upa
yaJu
mla
h
12
34
56
78
910
11
12
13
14
(10+
12)
15
(10+
13)
16
17
Ket
eran
gan
:1)
Diis
i Bul
an &
Per
iode
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
- Pe
riode
II (
tang
gal 1
6-3
1)
2)
Puso
ter
mas
uk d
alam
ter
kena
..
....................., .......
....
20..
....
..
P
OP
T,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI116
Form
ulir
5.2
.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t B
enca
na A
lam
ole
h K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H (
Sete
ngah
bul
anan
)
KER
USA
KAN
TA
NA
MA
N A
KIB
AT B
ENC
AN
A A
LAM
Koo
rdin
ator
PO
PT/
LPH
P/L
AH
1)
:K
abup
aten
/Kot
a
:
Per
iode
Pen
gam
atan
2) :
No
Kab
upat
en /K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Tana
m(H
a)
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya/
Peru
baha
n K
rite
ria
Luas
Tam
bah
pada
Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Lu
as K
eada
an p
ada
Period
e La
pora
n (
Ha)
Pena
ngan
anSu
rut
Pus
o 3
)
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Terk
ena
Pus
o 3
)Te
rken
aP
uso
3)
Upa
yaJu
mla
h
12
34
56
78
910
11
12
13
(9+
11)
14
(9+
12)
15
16
Ket
eran
gan
:1)
: C
oret
yan
g tid
ak p
erlu
2)
: D
iisi B
ulan
& P
erio
de
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
-
Perio
de II
(ta
ngga
l 16
-31
)3)
: P
uso
term
asuk
dal
am T
erke
na
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a LP
HP
/ K
oord
inat
or 1
) ,
..............................
....
....
....
....
...
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 117
Form
ulir
5.3
.
Lapo
ran
Ker
usak
an T
anam
an A
kiba
t B
enca
na A
lam
ole
h B
PTP
H k
epad
a D
irekt
orat
Pe
rlind
unga
n Ta
nam
an P
anga
n (S
eten
gah
bula
nan)
KER
USA
KAN
TA
NA
MA
N A
KIB
AT B
ENC
AN
A A
LAM
(Pad
i/Jag
ung/
Ked
elai
/Kac
ang
tana
h/K
acan
g hi
jau/
Ubi
kay
u/U
bi J
alar
)
BPTP
H P
rovi
nsi
: Pe
riode
Pen
gam
atan
1)
:
Mus
im T
anam
2)
:
No
Kab
upat
en /K
ota
Kom
odita
sVa
riet
asU
mur
(H
ST)
Luas
Ta
nam
(H
a)B
ulan
Period
e La
pora
n
Sisa
Per
iode
Seb
elum
nya/
Peru
baha
n K
rite
ria
Luas
Tam
bah
pada
Pe
riod
e La
pora
n (H
a)Lu
as K
eada
an p
ada
Period
e La
pora
n (H
a)Pe
nang
anan
(H
a)Su
rut
Pus
o 3
)
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Luas
(H
a)K
eter
anga
n (P
erio
de )
Terk
ena
Pus
o 3
)Te
rken
aP
uso
3)
Upa
yaJu
mla
h
12
34
56
78
10
11
12
13
14
15
16
(12+
14)
17
(12+
15)
18
19
Ket
eran
gan
:1)
Diis
i Bul
an &
Per
iode
-
Perio
de I
(tan
ggal
1-1
5)
- Pe
riode
II (
tang
gal 1
6-3
1)
2)
Mus
im t
anam
(M
K /
MH
/ re
nden
g /g
adu)
3)
Puso
ter
mas
uk d
alam
Ter
kena
..
....................., .......
....
20..
....
..
K
epal
a B
PTP
H,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Formulir 6.
Laporan Lampu Perangkap
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 121
Form
ulir
6.1
.
Lapo
ran
Lam
pu P
eran
gkap
ole
h PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Sete
ngah
bul
anan
)
TAN
GK
APA
N L
AM
PU
PER
AN
GK
AP
Wila
yah
Peng
amat
an
:K
abup
aten
/Kot
a :
Perio
de P
enga
mat
an 1
) :
Tang
gal
Sera
ngga
yan
g te
rtan
gkap
lam
pu p
eran
gkap
(ek
or)
Sera
ngga
pen
ggan
ggu
Mus
uh a
lam
i
Peng
gere
k ba
tang
pad
iW
eren
gW
eren
g da
unG
Kt
Ws
.....2
).....2
).....3
).....3
).....3
).....3
)kn
pt.....2
).....2
)ck
ppN
vN
n.....2
)
12
34
56
78
910
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Ket
eran
gan
: 1)
Diis
i Bul
an &
Per
iode
-
Per
iode
I (t
angg
al 1
-15
)
-
Per
iode
II (
tang
gal 1
6-3
1)
2)
Diis
i den
gan
sera
ngga
pen
ggan
ggu
lain
3)
Diis
i den
gan
mus
uh a
lam
i yan
g te
rtan
gkap
per
angk
ap la
mpu
kng
: k
unin
g ;
pt :
put
ih ;
ck
: co
klat
; p
.p :
pun
ggun
g pu
tih;
Nv
: N
epho
tett
ix
v
iresc
ens
; K
t :
kep
indi
ng t
anah
; W
s :
wal
ang
sang
it
..
....................., .....
....
.. 2
0..
....
..
P
OP
T,
..............................
....
....
....
....
...
NIP
.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI122
Form
ulir
6.2
. La
pora
n La
mpu
Per
angk
ap o
leh
Koo
rdin
ator
PO
PT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H (
Bul
anan
)
TAN
GK
APA
N L
AM
PU
PER
AN
GK
AP
Koo
rdin
ator
PO
PT/
LPH
P/L
AH
1) :
Kab
upat
en/K
ota
:
B
ulan
:
No
Wila
yah
Peng
amat
an 2
)
Sera
ngga
yan
g te
rtan
gkap
lam
pu p
eran
gkap
(ek
or)
Sera
ngga
pen
ggan
ggu
Mus
uh a
lam
i
Peng
gere
k ba
tang
pad
iW
eren
gW
eren
g da
unG
Kt
Ws
.....3
).....3
).....4
).....4
).....4
).....4
)kn
pt.....3
).....3
)ck
ppN
vN
n.....3
)
12
34
56
78
910
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Ket
eran
gan
: 1)
Cor
et y
ang
tidak
per
lu2)
Dis
esua
ikan
den
gan
wila
yah
peng
amat
an
3)
Diis
i den
gan
sera
ngga
pen
ggan
ggu
lain
4)
Diis
i den
gan
mus
uh a
lam
i yan
g te
rtan
gkap
per
angk
ap la
mpu
kng
: k
unin
g ;
pt :
put
ih ;
ck
: co
klat
; p
.p :
pun
ggun
g pu
tih;
Nv
: N
epho
tett
ix
v
iresc
ens
; K
t :
kep
indi
ng t
anah
; W
s :
wal
ang
sang
it
......................., .....
....
.. 2
0..
....
..
K
epal
a LP
HP
/ K
oord
inat
or 1
) ,
................................
....
....
....
....
.N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 123
Formulir 7.
Laporan Luas Tambah Tanam
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 125
Form
ulir
7.1
. La
pora
n Lu
as T
amba
h Ta
nam
ole
h PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Bul
anan
)
KUM
ULA
TIF
LUA
S TA
MB
AH
TA
NA
M P
AD
I
Kab
upat
en/K
ota
:Pr
opin
si
: B
ulan
/Tah
un
:
No
Loka
si (
Wilk
er, D
esa)
Tota
l Lua
s Pe
riod
e La
lu (
Ha)
Luas
Kum
ulat
if Ta
mba
h Ta
nam
(H
a) m
enur
ut V
arie
tas
*)
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Ket
eran
gan
:
...........................,
...
....
.. 2
0..
..*) Va
rieta
s ya
ng d
itana
m
P
OP
T,
.............................
....
....
....
....
..
N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI126
Form
ulir
7.2
. La
pora
n Lu
as T
amba
h Ta
nam
ole
h K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H (
Bul
anan
)
KUM
ULA
TIF
LUA
S TA
MB
AH
TA
NA
M P
AD
I
Kab
upat
en/K
ota
:Pr
opin
si
: B
ulan
/Tah
un
:
No
Kec
amat
anTo
tal L
uas
Period
e La
lu (
Ha)
Luas
Kum
ulat
if Ta
mba
h Ta
nam
(H
a) m
enur
ut V
arie
tas
*)
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Var
....
Ket
eran
gan
: ................................., ..
....
.. 2
0..
..
1)
Cor
et y
ang
tidak
per
lu
K
epal
a LP
HP
/ K
oord
inat
or 1
) ,*)
Va
rieta
s ya
ng d
itana
m
....................................
....
....
....
...
N
IP.
Formulir 8.
Laporan Penggunaan Pestisida
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 129
Form
ulir
8.1
.
Lapo
ran
Peng
guna
an P
estis
ida
oleh
PO
PT
kepa
da K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P (
Bul
anan
)
PEN
GG
UN
AA
N P
ESTI
SID
A
Wila
yah
Peng
amat
an :
B
ulan
:
Kab
upat
en/K
ota
: M
usim
Tan
am :
No
Loka
si (
Wilk
er,
Des
a)Je
nis
&
Form
ulas
iPe
nggu
naan
(kg
/l)Vo
lum
e Se
mpr
ot
Frek
uens
i Pe
mbe
rian
pe
r M
T
Peng
guna
anPe
ngar
uh S
ampi
ngK
asus
Ker
acun
anK
et 2
)Je
nis
Tana
man
OP
T Sa
sara
nO
PT
non
Sasa
ran
Ling
kung
an
Hay
ati
Jum
lah
Kor
ban
Seba
b 1)
12
34
56
78
910
11
12
13
Ket
eran
gan
:
...........................,
...
....
.. 2
0..
..1)
Seba
b te
rjadi
: a.
usa
ha b
unuh
diri
; b.
sal
ah p
engg
unaa
n P
OP
T,2)
Diis
i saa
t ke
jadi
an d
an u
saha
pen
yela
mat
an
.............................
....
....
....
....
..
N
IP.
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI130
Form
ulir
8.2
. La
pora
n Pe
nggu
naan
Pes
tisid
a ol
eh K
oord
inat
or P
OPT/
LPH
P k
epad
a B
PTP
H (
Bul
anan
)
PEN
GG
UN
AA
N P
ESTI
SID
A
Wila
yah
Peng
amat
an :
B
ulan
:
Kab
upat
en/K
ota
: M
usim
Tan
am :
No
Loka
si (
Wilk
er,
Des
a)Je
nis
&
Form
ulas
iPe
nggu
naan
(kg
/l)Vo
lum
e Se
mpr
ot
Frek
uens
i Pe
mbe
rian
pe
r M
T
Peng
guna
anPe
ngar
uh S
ampi
ngK
asus
Ker
acun
anK
et 2
)Je
nis
Tana
man
OP
T Sa
sara
nO
PT
non
Sasa
ran
Ling
kung
an
Hay
ati
Jum
lah
Kor
ban
Seba
b 1)
12
34
56
78
910
11
12
13
Ket
eran
gan
:
...........................,
...
....
.. 2
0..
..1)
Seba
b te
rjadi
: a.
usa
ha b
unuh
diri
; b.
sal
ah p
engg
unaa
n P
OP
T,2)
Diis
i saa
t ke
jadi
an d
an u
saha
pen
yela
mat
an
.............................
....
....
....
....
..
N
IP.
Formulir 9.
Laporan Stok Pestisida
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 133
Formulir 9. Laporan Stok Pestisida oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Bulanan)
STOK PESTISIDA
No Pestisida
Kumulatif Provinsi
KeteranganStock Awal Bulan Tambahan Penggunaan Stok Akhir
Bulan
1 2 3 4 5 6=(3+4)-5 7
Jumlah
......................., ........... 20........
Kepala BPTPH,
.................................................NIP.
Formulir 10.
Laporan Curah Hujan
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 137
Formulir 10.1. Laporan Keadaan Curah Hujan oleh Koordinator POPT kepada Dinas Pertanian Kab/Kota, LPHP, BPTPH (Bulanan)
KEADAAN CURAH HUJAN (OBS/SMPK/AWS)
Wilayah Pengamatan : Ketinggian d.p.l : mPeriode Pengamatan : Bulan :Kabupaten/Kota :Tanggal penakaran
(dasarian)
Curah Hujan
dalam mm1)
Tanggal penakaran
(dasarian)
Curah Hujan
dalam mm1)
Tanggal penakaran
(dasarian)
Curah Hujan
dalam mm1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah CH
Jumlah CH
Jumlah CH
HH HH HH
Deret hari kering : ........................... Deret hari kering : ........................... Deret hari kering : ...........................
Keterangan : ..........................., ...... 20....1) Lokasi stasiun Koordinator POPT/LPHP - Pemeriksaan hujan tiap pagi jam 07.00POPT, - Jika tidak hujan diisi – (strip) - Jika banyaknya CH kurang dari 0,5 mm ditulis 0, tetapi tetap dinyatakan sebagai hari hujan. Sedang jika banyak curah hujan lebih dari 0,5 mm dibulatkan 1 mm .........................................PENANGKAR HUJAN SENANTIASA HARUS NIP.DIPERIKSA BOCOR ATAU TIDAK
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI138
Formulir 10.2. Laporan Curah Hujan oleh LPHP/LAH kepada BPTPH (Bulanan)
CURAH HUJAN (OBS/SMPK/AWS)Wilayah Kerja : Bulan :
No.
Nama Stasiun Pengamatan (OBS/SMPK/
AWS)
Kabupaten/ Kecamatan
Ketinggian tempat (m dpl)
Dasarian
Jumlah KeteranganI II III
CH HH CH HH CH HH
Keterangan : .........................., .......... 20......Kab/Kec : radius pengamatan Kepala OBS/SMPK/AWS (±50 m2) Kepala LPHP,CH : Jumlah Curah Hujan (mm)HH : Jumlah Hari Hujan (hari) Dasarian I : tanggal 1-10 .................................................Dasarian II : tanggal 11-20 NIP.Dasarian III : tanggal 21-terakhir Ket : kondisi iklim
Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 139