peta analisis sosial

Upload: abdul-hamid

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    1/25

    PETA ANALISIS SOSIALUraian tentang Paradigma Sosiologi, Teori Perubahan Sosial,

    Langkah Praxis Analisis Sosial dan Pengorganisasian Masyarakat

    Praa!anaSebelum dibahas lebih lanjut pada bagian-bagian berikutnya mengenai berbagai aliran

    ideologi dan keyakinan serta teori tentang perubahan sosial dan kritik pembangunan, makaterlebih dahulu dalam bagian ini diuraikan dan dijelaskan mengenai apa latar belakang yangmempengaruhi terbentuknya teori-teori tersebut. Salah satu dari banyak hal yang sangatmempengaruhi dan membentuk suatu teori adalah apa yang dikenal dengan istilah paradigma( paradigm). Untuk itu uraian pada bagian kedua buku ini akan memfokuskan pembahasanuntuk memahami apa yang sesungguhnya dimaksud dengan paradigma, mengapa danbagaimana suatu paradigma terbentuk, serta apa pengaruh paradigma terhadap terbentuknyateori-teori perubahan sosial dan praktik pembangunan. Pembahasan mengenai masalahparadigma ini perlu dilakukan mengingat pentingnya paradigma dalam membentuk danmempengaruhi teori maupun analisis seseorang. Pada dasarnya tidak ada suatu pandanganatau teori sosial pun yang bersifat netral dan objektif, melainkan salah satunya bergantung padaparadigma yang dipergunakan. Namun, sebelum melangkah lebih lanjut, uraian ini akan dimulaidengan menjawab pertanyaan dasar apa sesungguhnya yang dimaksud dengan paradigma itu

    Sebagaimana diuraikan !ansour "a#ih$%$&, paradigma se'ara sederhana dapatdiartikan bagai ka'amata atau alat pandang. Namun, pengertian yang lebih akademis dapatdipahami dari beberapa pemikiran yang akan diuraikan berikut. Pada dasarnya, istilahparadigma menjadi sangat terkenal justru setelah homas hun menulis karyanya yangberjudul The Structure of Scientific Revolution. *alam buku itu hun menjelaskan tentangmodel bagaimana suatu aliran teori ilmu lahir dan berkembang menurutnya disiplin ilmu lahir sebagai proses re+olusi paradigma, di mana suatu pandangan teori ditumbangkan olehpandangan teori yang lain. Paradigma diartikan sebagai satu kerangka referensi ataupandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori. erkembangnyasuatu paradigma erat kaitannya dengan seberapa jauh suatu paradigma mampu melakukankonsolidasi dan mendapat dukungan dari berbagai usaha seperti penelitian, penerbitan,

    pengembangan, dan penerapan kurikulum oleh masyarakat ilmiah pendukungnya. leh karenaitu, untuk memahami berkembang maupun runtuhnya suatu teori perubahan sosial danpembangunan erat kaitannya dengan persoalan yang dihadapi oleh paradigma masing-masingyang menjadi landasan teori tersebut.

    Selain hun, peneliti pemikir lain seperti Patton ($/0) juga memberikan pengertianparadigma yang tidak jauh dengan apa yang didefinisikan oleh hun, yakni sebagai "a world view, a general perspective, a way of breaking down the complexity of the real world 12%2&*engan demikian, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud paradigma adalahkonstelasi teori, pertanyaan, pendekatan, selain dipergunakan oleh suatu nilai dan temapemikiran. onstelasi ini dikembangkan dalam rangka memahami kondisi sejarah dan keadaansosial, untuk memberikan kerangka konsepsi dalam memberi makna realitas sosial.3%3&Paradigma merupakan tempat kita berpijak dalam melihat suatu realitas. 4ustru kekuatan

    sebuah paradigma terletak pada kemampuannya membentuk apa yang kita lihat, bagaimana'ara kita melihat sesuatu, apa yang kita anggap masalah, apa masalah yang kita anggap

    1%$& !ansour "a#ih, Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi , (5ogyakarta6 Pustaka Pelajar, 7nsist Press,

    8et. 7., 299$) h. $/-:3.

    2%2& ;ihat6 !i'hael

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    2/25

    bermanfaat untuk dipe'ahkan serta apa metode yang kita gunakan dalam meneliti dan berbuat.Paradigma, sebaliknya, mempengaruhi apa yang tidak kita pilih, tidak ingin kita lihat, dan tidakingin kita ketahui.:%:& leh karena itu, jika ada dua orang melihat suatu realitas sosial yangsama, atau memba'a ayat dari sebuah kitab su'i yang sama, akan menghasilkan pandanganberbeda, menjatuhkan penilaian dan sikap yang berbeda pula. Paradigma pulalah yang akanmempengaruhi pandangan seseorang tentang apa yang 1adil dan yang tidak adil 1, bahkan

    paradigma mempengaruhi pandangan seseorang ataupun teori tentang baik buruknya suatuprogram kegiatan. !isalnya saja hubungan lelaki prempuan pada suatu masyarakat, atauhubungan antara majikan dan buruh, oleh suatu paradigma pemikiran disebutkan sebagai1harmonis saling membantu1 dan tidak ada masalah, oleh paradigma yang lain, akan dilihatsebagai hubungan hegemonik, dominasi gender ataupun bahkan dianggap eksploitatif. *alamhal perbedaan paradigma seperti itu, tidak rele+an membi'arakan siapa yang salah dan siapayang benar, karena masing-masing menggunakan alasan, nilai, semangat, dan +isi yangberbeda tentang fenomena tersebut.

    leh karena itu, dominasi suatu paradigma terhadap paradigma yang lainsesungguhnya bukanlah karena urusan 1salah atau benar, yakni yang benar akanmemenangkan paradigma yang lain. >it?er ($/0) mengungkapkan bahwa kemenangan satuparadigma atas paradigma yang lain lebih disebabkan karena para pendukung paradigma yang

    menang ini lebih memiliki kekuatan dan kekuasaan ( power ) dari pengikut paradigma yangdikalahkan, dan sekali lagi bukan karena paradigma yang menang tersebut lebih benar atau@lebih baik dari yang dikalahkan1.0%0& *emikian halnya dalam memahami dipilihnya atauditerapkannya suatu aliran teori perubahan sosial maupun pembangunan juga erat kaitannyadengan kekuasaan penganut paradigma perubahan sosial yang bersangkutan untukmemenangkannya. *engan demikian, dominasi atau berkuasanya suatu teori perubahan sosialataupun teori pembangunan, adalah lebih karena teori tersebut yang merupakan hasil ataudibentuk oleh suatu paradigma tertentu, ada kaitannya dengan kekuatan dan kekuasaan bagipenganut teori tersebut, dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kebenaran teori tersebut.;antas pertanyaannya mengapa dan bagaimana kita harus memilih satu paradigma atau teoriperubahan sosial tertentu

    !eskipun penjelasan uhn sangat bermanfaat untuk memahami bagaimana

    paradigma mempengaruhi ter'iptanya teori, tetapi penjelasan uhn tentang proses pergantianparadigma menurutnya berjalan se'ara re+olusioner. *engan kata lain, bergantinya suatuparadigma melalui pergantian, paradigma lama mati dan diganti oleh paradigma baru. Pen-

     jelasan mengenai pergantian paradigma ini sudah banyak dibantah orang. *alam kenyataannyatelah terjadi berbagai fenomena yang tidak dibayangkan oleh uhn dalam teorinya. Pertamatelah terjadi pluralitas dan kon+ergensi teori. uhn berpendapat bahwa paradigma akan selalumenggantikan posisi paradigma lama, dan jika tidak, para ilmuwan tidak memiliki kerangkakerja yang mapan. *alam ilmu alam, pandangan seperti ini memang terjadi. Namun, dalam per-

    3%3& *efinisi ini meminjam uraian Popkewit?. ;ihat Popkewit?, homas. Paradigm and deology in !ducational

    Research. New 5ork6 Palmer Press, $A:.

    4%:& homas hun ($/9) dikenal orang pertama yang membuat terkenal istilah paradigma. 7a tertarik pada

    perkembangan dan re+olusi ilmu pengetahuan, dengan menganalisis hubungan antara berbagai paradigma dan

    penelitian ilmiah. Untuk uraian mengenai paradigma lihat6 homas uhn. The Structures of Scientific Revolutions.

    8hi'ago6 he Uni+ersity of 8hi'ago Press, $/9.

    5%0& ;ihat >it?er, 1Sociology# $ultiple Paradigm Science"  dalam 4umal he Bmeri'an So'iologist No. $9, $/0. hal6

    $0C-$0/.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    3/25

    kembangan ilmu-ilmu sosial menunjukkan ke'enderungan semakin menguatnya pertikaianantar paradigma, atau bahkan terjadi dialog antara dua paradigma atau lebih pada era yangsama. ahkan, proses teori pada dasarnya adalah terjadinya saling dialog antar teori danproses kemampuan teori untuk menyesuaikan diri. !arDisme, misalnya, telah berkembangsetelah berdialog dengan semakin 'anggihnya kapitalisme. Sebaliknya, terjadi penguatangejala dimana teori-teori sosial yang bersandar pada keyakinan kapitalisme berkembang ke

    arah penyesuaian diri terhadap kritik. *alam perkembangan !arDisme, misalnya,perkembangan dan kritik interen terhadap praktik perkembangannya, hal ini menghasilkanmasuknya analisis hegemoni kultur dan ideologi dalam !arDisme, sesuatu yang membuatanalisis !arDisme saat ini telah bergeser dari pikiran !arD pertama kali yang lebihmemfokuskan pada analisis ekonomi. *emikian halnya maraknya perkembangan teologipembebasan (liberation theology ) di Bmerika ;atin dan tempat-tempat lain adalah suatuadaptasi akibat dari suatu dialog paradigma. *emikian halnya, perkembangan paham dan teorikapitalisme dalam perkembangannya hingga seperti saat ini justru belajar dan mendapatkeuntungan dari kritik yang dilakukan oleh teori !arDisme. apitalisme sesungguhnya banyakbelajar dan menyesuaikan diri karena mendapat kritikan dari !arDisme.

    Namun, pertanyaan yang lebih mendasar adalah apa manfaat dan sikap yangdiperlukan dalam memahami paradigma sosial. Pada dasarnya memahami paradigma dan teori

    perubahan sosial seharusnya tidak sekedar untuk mempelajari dan memahaminya. Suatu teoriataupun paradigma dipelajari dan dipahami dalam rangka menegakkan komitmen untuk suatuproses emansipasi, keadilan sosial dan transformasi sosial. Persoalan pilihan terhadappardigma dan teori perubahan sosial maupun teori pembangunan pada dasarnya bukanlahkarena alasan benar dan salahnya teori tersebut, pilihan suatu teori lebih karena dikaitkandengan persoalan mana teori yang akan berakibat pada pen'iptaan emansipasi dan pen'iptaanhubungan-hubungan dan struktur yang se'ara mendasar lebih baik. leh karena itu, memilihparadigma dan teori perubahan sosial adalah suatu pemihakan dan berdasarkan nilai-nilaitertentu yang dianut. Pertanyaan yang penting diajukan di sini adalah siapa dan dengan tujuanapa sesungguhnya kegiatan dan aksi kita diabdikan !asalah siapa yang ingin kita pe'ahkanmelalui aksi dan program kegiatan kita 4adi, masalahnya bukanlah apakah kita harusmemihak, karena pemihakan adalah mustahil untuk dapat dihindarkan bagi semua teori

    perubahan sosial dan teori pembangunan, tetapi masalahnya adalah kepada siapa atau kepadaapa pemihakan tersebut diabdikan.C%C& Untuk menjawab persoalan ini, diperlukan pemahamanparadigma sosiologi yang menjadi ka'amata dan dasar bertindak dibalik setiap teori perubahansosial maupun pembangunan.

    "A#IAN IParadigma$%aradigma Ilmu$ilmu Sosial

    Untuk memberikan bingkai bagaimana memahami teori perubahan sosial, termasuk didalamnya teori pembangunan, kita perlu mengenal peta paradigma dalam ilmu sosial. Bdabeberapa peta pendekatan yang telah dihasilkan oleh para ahli ilmu sosial. *alam rangka itu,berikut diuraikan beberapa model paradigma dalam melihat masalah sosial. Pertama adalahmodel pemetaan paradigma sosial yang diuraikan oleh salah seorang penganut ma?hab

    "rankfurt, terutama 4urgen Eabermas. !odel pembagian paradigma kedua adalah denganmengikuti tokoh pemikir pendidikan kritis asal ra?il, Paulo "reire. Sedangkan model ketigaadalah peta paradigma sosiologi yang dibuat oleh arnel dan !organ ($/).

    6%C& Pertanyaan ini kami adaptasi dan pinjam dari e'ker, yang membahas tentang pilihan-pilihan dalam paradigma

    dan teori penelitian. ;ihat tulisan e'ker, "%hose side are we on& dalam buku yang di edit oleh F.4. "isltead (Gd.).

    'ualitative $ethodology  8hi'ago6 !arkham, $/9.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    4/25

    Ilmu Sosial Paradigma &ominati' Laan Emansi%atoris!eminjam analisis Eabermas yang se'ara sederhana membagi paradigma ilmu-ilmu

    sosial menjadi tiga paradigma, dapat digunakan untuk memahami suatu sudut perbedaanparadigma dalam ilmu-ilmu sosial. Eabermas pada dasarnya membagi paradigma ilmu sosialdalam pembagian yang se'ara sederhana dapat dipahami sebagai berikut. !enurutnya ilmusosial dapat dibedakan menjadi tiga paradigma yang dapat se'ara sederhana diuraikan sebagai

    berikutHPertama, yang disebutnya sebagai instrumental knowledge(  *alam perspektif 

    paradigma )instrumental)   ini, pengetahuan lebih dimaksudkan untuk menaklukkan danmendominasi objeknya. 5ang dimaksud Eabermas dengan paradigma pengetahuaninstrumental ini sesungguhnya adalah  paradigma positivisme. Positivisme  pada dasarnyaadalah ilmu sosial yang dipinjam dari pandangan, metode, dan teknik ilmu alam dalammemahami realitas. Positi+isme adalah aliran filsafat yang berakar pada tradisi ilmu sosial yangdikembangkan dengan mengambil 'ara ilmu alam menguasai benda, yakni dengankeper'ayaan adanya universalisme  dan generalisasi , melalui metode determinasi, fixed law atau kumpulan hukum teori (S'hoyer, $/3). Positi+isme berasumsi bahwa penjelasan sifatuni+ersal, artinya 'o'ok atau appropriate  untuk semua, kapan saja, di mana saja suatufenomena sosial. leh karena itu, mereka per'aya babwa riset sosial harus didekati dengan

    metode ilmiah, yakni obyekti+itas, netral, dan bebas nilai. Pengetahuan selalu menganut hukumilmiah yang bersifat uni+ersal, prosedur harus dikuantifikasi dan di+erifikasi dengan metodes'ientifi' atau ilmiah. *engan kata lain, positi+isme mensyaratkan pemisahan fakta dan nilai(values) dalam rangka menuju pemahaman objektif atas realitas sosial.

    Sebutan 1kaum positivist"   berkesan sentimen dan merupakan diskursus yang didalamnya memuat suatu strategi daripada menga'u pada pengertian bahasa yang mendalamdan bermanfaat untuk menjelaskan kata positif lawan yang negatif dari konsep itu. 7stilah itudigunakan untuk menga'u pada suatu sikap dan pendirian epistemologis tertentu. Positi+ismesering di'ampur-adukkan dengan )empirisme)  sehingga membuat ran'u beberapa pengertianpokoknya. Pendirian epistemologis kaum positi+is kalau ditelaah lebih dalam didasarkan padapendekatan yang digunakan dalam 1ilmu alam,1 atau dengan kata lain, lebih jelas dapatdikatakan bahwa ilmu sosial positi+istik, pada dasamya meminjam 'ara, metodologi, sikap dan

    +isi bagaimana ilmu alam menghadapi objek studi mereka yakni benda dan fenomena alam.Perbedaan utamanya terletak pada istilah yang digunakan dan objek yang dihadapi. *alam ilmualam objeknya adalah benda dan fenomena alam, sedangkan positi+isme memberlakukanmasyarakat atau manusia seperti ilmu alam memperlakukan benda dan fenomen alam. atanansosial dapat dibuktikan kebenarannya melalui penelitian eksperimental, atau laboratorium,meskipun sering terjadi hipotesis keliru yang tak pernah dapat dibuktikan kebenarannya. aumverifikasionis (membuktikan kebenaran, dan falsifikasionis (membuktikan kekeliruan) hipotesistentang tatanan sosial, sependapat bahwa pengetahuan hakikatnya merupakan prosesakumulasi di mana pemahaman baru diperoleh sebagai tambahan atas kumpu7an pengetahuanatau penghapusan atas hipotesis salah yang pernah ada.

    *engan pendekatan seperti itu, ilmu sosial dengan paradigma positi+isme lebihmensyaratkan sikap-sikap tertentu yang ter'ermin dalam metodologi dan teknik kajian mereka.

    *i antara banyak sikap yang kemudian disebutkan sebagai sikap 1ilmiah1 tersebut adalahbahwa ilmu sosial dan penelitian sosial haruslah bersikap netral dan tidak memihak. Selain itu,ilmu sosial bagi paradigma positi+isme juga tidak boleh bersifat subjektif, melainkan harusobjektif, rasional, tidak boleh emosional, komitmen dan empati. 7lmu sosial juga harus mampumenjaga jarak (detachment ) terhadap objek studi dan hasil kajian, bersikap uni+ersal, dapatditerapkan di mana saja dan kapan saja.

    Untuk memahami lebih lanjut pendirian paradigma positi+isme, kita dapatmemahaminya melalui pendirian teori-teori anti-positi+isme. !eskipun epistemologis kaumantipositi+is beragam jenisnya, semuanya tidak menerima berlakunya kaidah-kaidah

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    5/25

    uni+ersalitas, bahwa yang terjadi pada suatu tatanan sosial tertentu tidak se'ara serta mertaakan berlaku pada semua tatanan atau peristiwa sosial. >ealitas sosial adalah nisbi, hanyadapat dipahami dari pandangan orang per orang yang langsung terlibat dalam peristiwa sosialtertentu. !ereka menolak kedudukan sebagai )peneliti   dan  pengamat)   atau pengembangmasyarakat ahli luar seperti layaknya kedudukan kaum positi+is. Seorang hanya bisa 1mengerti 1dengan )memasuki)  kerangka pikir orang yang terlibat langsung atau diri mereka sendiri sebagai

    peserta atau pelaku dalam tindakan. Seseorang hanya mengerti dari sisi dalam, bukan dari luar realitas sosial, betapa pun ahlinya karena ilmu sosial bersifat subjektif, dan menolak anggapanbahwa ilmu pengetahuan dapat ditemukan sebagai pengetahuan objektif.

    alau kita pelajari se'ara mendalam, sesungguhnya ada dua tradisi pemikiran besar yang mewamai perkembangan ilmu dan analisis sosial selama lebih dari dua ratus tahunterakhir, yakni pertikaian antara posti+isme dan idealisme 4erman. Bliran ini mewakilipandangan yang berusaha menerapkan 'ara dan bentuk penelitian alam ke dalam pengkajianperistiwa kemanusiaan. >ealitas sosial disamakan dengan realitas alam. *engan meniru kaumrealis dalam ontologinya, epistimologi kaum positi+is, pandangan deterministik mengenai sifatmanusia dan nomotetis metodologinya. Sementara itu, lawannya adalah tradisi 1idealisme4erman1. Bliran ini menyatakan bahwa realitas tertinggi bukan kenyataan lahir yang dapat dilihatindera, tetapi justru pada 1ruh1 atau gagasan1. leh karena itu epistiomologi mereka anti-

    positi+is di mana sifat subjekti+itas dari peristiwa kemanusiaan lebih penting dan menolak 'aradan bentuk penelitian ilmu alam.

    *edua, adalah paradigma interpretati+e. ;atar belakang perkembangan paradigmainterpretatif ini dapat ditelusuri dari pergumulan dalam teori ilmu sosial sebelum tahun $/9ketika telah mulai berkembang suatu tradisi besar terutama di bidang filsafat sosial denganmun'ulnya fenomenologi, etnometodologi dan teori-teori aksi. Bliran-aliran filsafat sosial iniselain menyatakan pendiriannya sendiri sering juga menentang aliran sosiologi positi+isme.

     Bliran-aliran ini dapat dipahami dengan baik dengan mengenali perbedaan-perbedaananggapan dasarnya masing-masing. Bliran hermeneutic  knowledge atau juga dikenal dengan

     paradigma interpretative, se'ara sederhana dapat dijelaskan bahwa pengetahuan dankhususnya ilmu-ilmu sosial dan penelitian sosial dalam paradigma ini @hanya@ dimaksud untukmemahami se'ara sungguh-sungguh. *asar filsafat paradigma interpretati+e adalah phenom-

    enology dan hermeneuti's, yaitu tradisi filsafat yang lebih menekankan minat yang besar untukmemahami. Semboyan yang terkenal dari tradisi ini adalah "biarkan fakta bicara atas namadirinya sendiri 1. Namun dalam paradigma ini pengetahuan tidak dimaksudkan sebagai prosesyang membebaskan. !isalnya saja yang termasuk dalam paradigma ini adalah ethnographydalam tradisi kalangan antropolog.

    *etiga,  adalah paradigma yang disebut sebagai 1 paradigma kritik 1 a tau critical+ emancipatory knowledge(  7lmu sosial dalam paradigma ini lebih dipahami sebagai proseskatalisasi   untuk membebaskan manusia dari segenap ketidakadilan. !elalui kritik yangmendasar terhadap ilmu sosial yang mendominasi ( instrumental knowledge), paradigma kritisini menganjurkan bahwa ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu sosial tidak boleh dan tidakmungkin bersifat netral. Paradigma kritis memperjuangkan pendekatan yang bersifat holistik,serta menghindari 'ara berpikir deterministik dan reduksionistik. leh sebab itu, mereka selalu

    melihat realitas sosial dalam perspektif kesejarahan. Paradigma kritis tidak hanya terlibat dalamteori yang spekulatif atau abstrak, tetapi lebih dikaitkan dengan pemihakan dan upayaemansipasi masyarakat dalam pengalaman kehidupan mereka sehari-hari.

    7mplikasi dari kritik paradigma ini terhadap positi+isme menyadarkan kita akan perlunyaperenungan tentang moralitas ilmu dan penelitian sosial. leh karena teori dan penelitian sosialbegitu berpengaruh terhadap praktik perubahan sosial seperti program pembangunan, makaparadigma ilmu dan penelitian sosial adalah faktor penting yang menentukan arah perubahansosial. ltulah mengapa paradigma kritik selalu mempertanyakan 1mengapa rakyat dalamperubahan sosial1 selalu diletakkan sebagai  passive obects untuk diteliti, dan selalu menjadi

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    6/25

    objek 1rekayasa sosial 1 bagi penganut positi+isme. Positi+isme per'aya bahwa rakyat tidakmampu meme'ahkan masalah mereka sendiri. Perubahan sosial harus didesain oleh ahli,peren'ana yang bukan rakyat, kemudian dilaksanakan oleh para teknisi. >akyat dalam hal inidilihat sebagai masalah dan hanya para ahli yang berhak untuk meme'ahkannya.

    Sebaliknya, pandangan paradigma kritik justru menempatkan rakyat sebagai subjekutama perubahan sosial. >akyat harus diletakkan sebagai pusat proses perubahan dan pen-

    'iptaan maupun dalam mengontrol pengetahuan mereka. 7nilah yang menjadi dasar sumbangan teoretik terhadap perkembangan parti'ipatory resear'h. ritik terhadap positi+ismedilontarkan karena pengetahuan tersebut men'iptakan dominasi yang irasional dalammasyarakat modern. 7lmu sosial harus mampu memungkinkan setiap orang untuk memberikanpartisipasi dan kontribusinya. Pemikiran tersebut mempengaruhi arah ilmu sosial kritis yangmenekankan pentingnya subjekti+itas manusia, pemihakan dan kesadaran dalam prosesmembangun teori. Paradigma kritis inilah yang memberikan legitimasi terhadap ilmu sosialpembebasan, yang tadinya dianggap @tidak ilmiah@ tersebut. ltulah sebabnya paradigma kritiksekaligus merupakan kritik terhadap paradigma dominasi dan interpretasi.

    *engan kerangka peta pembagian paradigma seperti itu, kita dapat memahami danmenyadari segenap perkembangan, asumsi, dan konflik antar berbagai teori perubahan sosialdan kritik terhadap teori-teori pembangunan yang menjadi fokus utama pembahasan-

    pembahasan dalam berbagai uraian pada bagian-bagian berikutnya.

    &ari Paradigma (e'ormasi ke Trans'ormasi) Peta *esadaran +reire Brena perbedaan paradigma yang lain yang juga berpengaruh dalam perkembangan

    dan kajian teori perubahan sosial dan teori pembangunan adalah dengan meminjam pembagianparadigma yang dikembangkan oleh Paulo "reire. etika "reire ($/9) menerbitkan bukuPedagogy of the -ppressed yang pertama kali diterbitkan dalam bahasa 7nggris tahun $/9,umumnya orang menyangka bahwa ia sedang melakukan kritik terhadap dunia pendidikan.Namun, dengan memba'a karya "reire lainnya, terutama mendengar dialognya dengan tokohsocial movement  Bmerika Serikat, !iles Eorton, yang dibukukan dengan judul %e $aking theRoad by %alking  ($9), orang baru sadar bahwa "reire sedang berbi'ara soal yang lebih luasdari dunia pendidikan yakni mengenai paradigma perubahan sosial. *ia mengakui sangat

    dipengaruhi oleh =rams'i, seorang pemikir kebudayaan yang radikal yang pertama kalimengupas bahwa sesungguhnya peperangan yang terpenting pada abad modern ini adalahideologi, yang disebutnya sebagai proses )hegemony) . *ari situlah orang baru menyadari bahwa"reire sedang membi'arakan pendidikan dalam kaitannya dengan struktur dan sistem budaya,ekonomi, dan politik yang lebih luas.

    ugas teori sosial menurut "reire adalah melakukan apa yang disebutnya sebagaiconscienti.acao atau proses penyadaran terhadap sistem dan struktur yang menindas, yaknisuatu sistem dan struktur. Proses dehumanisasi yang membunuh kemanusiaan. =rams'imenyebut proses ini sebagai upaya counter hegemony . Proses dehumaniasi tersebutterselenggara melalui mekanisme kekerasan, baik yang fisik dan dipaksakan, maupun melalui'ara penjinakan yang halus, yang keduanya bersifat struktural dan sistemik. Brtinya kekerasandehumanisasi tidak selalu berbentuk jelas dan mudah dikenali. emiskinan struktural, misalnya,

    pada dasarnya adalah suatu bentuk kekerasan yang memerlukan analisis untuk menyadarinya.ahkan, kekerasan sebagian besar terselenggara melalui proses hegemoni6 'ara pandang,'ara berfikir, ideologi, kebudayaan, bahkan selera, golongan yang mendominasi telahdipengaruhkan dan diterima oleh golongan yang didominasi. *engan begitu, pendidikan danilmu pengetahuan, sebagaimana kesenian, bukanlah arena netral tentang estetika belaka.esenian dan kebudayaan tidaklah berada dalam ruang dan masa yang steril, melainkan dalamsistem dan struktur yang bersifat hegemonik.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    7/25

    "reire ($/9) membagi ideologi teori sosial dalam tiga kerangka besar yang didasarkanpada pandangannya terhadap tingkat kesadaran masyarakat./%/& ema pokok gagasan "reirepada dasarnya menga'u pada suatu landasan bahwa pendidikan adalah 1 prosesmemanusiakan manusia kembali"( =agasan ini berangkat dari suatu analisis bahwa sistemkehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat, menjadikan masyarakat mengalamiproses )dehumanisasi) . Pendidikan, sebagai bagian dari sistem masyarakat, justru menjadi

    pelanggeng proses dehumanisasi tersebut. Se'ara lebih rin'i "reire menjelaskan prosesdehumanisasi tersebut dengan menganalisis tentang kesadaran atau pandangan hidupmasyarakat terhadap diri mereka sendiri. "reire menggolongkan kesadaran manusia menjadi6kesadaran magis /magical consciousnees0,  kesadaran naif (naival consciousnees) dankesadaran kritis /critical consciousness0( agaimana kesadaran tersebut dan kaitannya dengansistem pendidikan dapat se'ara sederhana diuraikan sebagai berikut.A%A&

    Pertama, kesadaran magis, yakni suatu keadaan kesadaran, suatu teori perubahansosial yang tidak mampu mengetahui hubungan atau kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. !isalnya saja suatu teori yang per'aya akan adanya masyarakat miskin yang tidakmampu, kaitan kemiskinan mereka dengan sistem politik dan kebudayaan. esadaran magislebih mengarahkan penyebab masalah dan ketakberdayaan masyarakat dengan faktor-faktor diluar manusia, baik natural   maupun super natural . *alam teori perubahan sosial jika proses

    analisis teori tersebut tidak mampu mengaitkan antara sebab dan musabab suatu masalahsosial, proses analisis teori sosial tersebut dalam perspektif "reirean disebut sebagai teorisosial fatalistik . Suatu teori sosial bisa dikategorikan dalam model pertama ini jika teori yangdimaksud tidak memberikan kemampuan analisis, kaitan antara sistem dan struktur terhadapsatu permasalahan masyarakat. !asyarakat se'ara dogmatik menerima @kebenaran@ dariteoretisi sosial tanpa ada mekanisme untuk memahami @makna@ ideologi setiap konsepsi ataskehidupan masyarakat.

    5ang kedua adalah apa yang disebutnya sebagai 1*esadaran 1aif 1. eadaan yangdikategorikan dalam kesadaran ini adalah lebih melihat @aspek manusia@ sebagai akar penyebabmasalah masyarakat. *alam kesadaran ini @masalah etika, kreati+itas, )need for achievement) dianggap sebagai penentu dalam perubahan sosial. 4adi, dalam menganalisis mengapa suatumasyarakat miskin, bagi analisis kesadaran ini, adalah disebabkan oleh kesalahan masyarakat

    sendiri, yakni mereka malas, tidak memiliki jiwa kewiraswastaan, atau tidak memiliki budaya@pembangunan@, dan seterusnya.%& leh karena itu, man power development  adalah sesuatuyang diharapkan, akan menjadi pemi'u perubahan. eori perubahan sosial dalam konteks iniberarti suatu teori yang tidak mempertanyakan sistem dan struktur, bahkan sistem dan struktur yang ada dianggap sudah baik dan benar, merupakan faktor gi+en dan, oleh sebab itu, tidak

    7%/& Paulo "reire, Pedagogy of the -ppressed . New 5ork6 Praeger, $AC.

    8%A& ;ihat Smith, Themaning of 2onscientacao# The Goal of Paulo 3reire)s Pedagogy  Bmherst6 8enter for

    7nternational Gdu'ation, U!BSS, $/C.

    9%& Pemikiran yang bisa dikategorikan dalam analisis ini adalah para penganut modernisasi dan

    de+elopmentalisme. Paham modernisasi selanjutnya menjadi aliran yang dominan dalam ilmu-i$mu sosial. !isalnya

    saja dalam antropologi, pikiran un'araningrat tentang budaya pembangunan sangat berpengaruh bagi kalangan

    akademik dan birokrat. Paham modernisasi juga )berpengaruh)  dalam pemikiran 7slam di 7ndonesia. Bdanya yang

    salah dalam teologi fatalistik yang dianut umat 7slam dianggap sebagai penyebab keterbelakangan. Bsumsi itu dianut

    oleh kaum modemis sejak !uhammad Bbduh atau 4amaluddin Bfgani sampai kelompok pembaharu saat ini seperti

    Nur'holish !adjid '.s. ;ihat6 *r. Earun Nasution, Pembaharuan dalam slam, 4akartaH ulan intang, $/A. serta

    majalah ulasan tentang 1Gerakan Pembaharuan slam1 dalam 4lumul 'uran tahun $3.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    8/25

    perlu dipertanyakan. ugas teori sosial adalah bagaimana membuat dan mengarahkan agar masyarakat bisa beradaptasi dengan sistem yang sudah benar tersebut. Paradigma inilah yangdikategorikan sebagai paradigma perubahan yang bersifat reformatif dan bukanlah pahamperubahan yang bersifat transformatif.

    esadaran ketiga adalah yang disebut sebagai kesadaran kritis. esadaran ini lebihmelihat aspek sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Pendekatan struktural menghindari

    blaming the victims  dan lebih menganalisis se'ara kritis struktur dan sistem sosial, politik,ekonomi dan budaya dan bagaimana kaitan tersebut berakibat pada keadaan masyarakat.Paradigma kritis dalam teori perubahan sosial memberikan ruang bagi masyarakat untukmampu mengidentifikasi @ketidakadilan@ dalam sistem dan struktur yang ada, kemudian mampumelakukan analisis bagaimana sistem dan struktur itu bekerja, serta bagaimanamentransformasikannya. ugas teori sosial dalam paradigma kritis adalah men'iptakan ruangdan kesempatan agar masyarakat terlibat dalam suatu proses dialog 1pen'iptaan struktur yangse'ara fundamental baru dan lebih baik atau lebih adil1. esadaran ini pula yang disebutsebagai kesadaran transformatif.

    &iagram Peta analisis kesadaran masyarakat, Paulo "reire ($/9)

    *ESA&A(AN MA#IS *ESA&A(AN NAI+ *ESA&A(AN *(ITIS

    Magi!al-ons!iousness

    Nai.al-ons!iousness

    -riti!al-ons!iousness

    Perubahan sosialditentukan oleh6

    NBU>B;,SUPG>NBU>B;

    Perubahan sosialditentukan oleh6

    G7B, >GB7"7BS,NGG* ">

     B8E7GIG!GN

    Perubahan sosialditentukan oleh6

    S7SG! SS7B;,GN!7, P;77 J

    U*B5B

    erimplikasi pada6esadaran "atalistik

    erimplikasi pada6esadaran >eformatif 

    erimplikasi pada6esadaran ransformatif 

    *engan menggunakan paradigma yang dikembangkan "reire ini membantu kita untukdapat memahami bagaimana logika berbagai teori sosial yang akan dibahas dikembangkan.*engan demikian, teori modernisasi dan pembangunan serta berbagai teori pendukungsetelahnya dalam epistimologi, atau menurut paradigma kesadaran "reire dapat digolongkandalam kesadaran naif, karena bukan struktur yang lebih dipersoalkan melainkan manusianyadan oleh karenanya bersifat reformatif. Sementara itu, paradigma dan teori perubahan sosialkritik yang dibahas dalam bab berikutnya dalam perspektif "reire dapat digolongkan dalamkesadaran kritis dan merupakan proses perubahan sosial menuju lebih adil yang bersifattransformatif.

    Uraian pembagian peta paradigma yang dipinjam dari analisis "reire tersebut, selaindapat digunakan sebagai pisau analisis untuk memahami dan memetakan teori-teori perubahansosial dan teori-teori pembangunan, peta paradigma tersebut juga sangat berpengaruhterhadap para praktisi pengembangan masyarakat ataupun pemberdayaan masyarakat di akar rumput. anyak praktisi pembangunan dalam berhadapan maupun mengembangkan program-programnya di masyarakat dipengaruhi oleh jenis kesadaran yang mendominasi pemikiran dananalisis para praktisi sehingga sangat berpengaruh terhadap pendekatan maupun metodologiprogram mereka. Para praktisi pengembangan masyarakat yang mengembangkan program1pemberdayaan masyarakat1, tetapi dalam melakukan analisis terhadap 1masalah kemiskinan1masyarakat bersandar pada analisis kesadaran naif dan reformatif, akan melahirkan program

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    9/25

    yang berbeda dengan jika mereka dipengaruhi oleh analisis yang bersandar pada kesadarankritis untuk transformasi sosial.

    Paradigma$%aradigma SosiologiUntuk lebih mempertajam pemahaman dan seluk-beluk peta paradigma yang dapat

    digunakan untuk memahami teori-teori perubahan sosial dan teori pembangunan, maka per7u

     juga kita memetakan se'ara lebih luas paradigma dalam ilmu sosiologi. Untuk itu dalam bagianini dikemukakan dan disajikan peta paradigma sosiologi yang dikembangkan oleh urnell dan!organ ($/). urnell dan !organ membuat suatu pemetaan paradigma sosiologi yang dapatmembantu kita untuk memahami @'ara pandang@ berbagai aliran dan teori ilmu-ilmu sosial.!ereka membantu meme'ahkan sumber utama keruwetan peta teori ilmu sosial denganmengajukan peta filsafat dan teori sosial.$9%$9& Se'ara sederhana mereka mengelompokkanteori sosial ke dalam empat kun'i paradigma. Gmpat paradigma itu dibangun atas pandanganyang berbeda mengenai dunia sosial. !asing-masing pendirian dalam kebenarannya danmelahirkan analisis tentang kehidupan sosial. Sejak tahun $C9-an sesungguhnya telah mun'ulberbagai aliran pemikiran sosiologi yang dalam perkembangannya justru tidak membantu untukmemperjelas peta paradigma sosiologi. Namun pada awal tahun $/9-an terjadi kebutuhandalam perdebatan sosiologi mengenai sifat ilmu sosial dan sifat masyarakat seperti halnya

    terjadi pada tahun $C9-an. Untuk meme'ahkan kebuntuan itu mereka usulkan untukmenggunakan kembali unsur penting dari perdebatan $C9-an, yakni 'ara baru dalammenganalisis empat paradigma sosiologi yang berbeda. Gmpat paradigma itu ialah6 Eumanis>adikal, srukturalis radikal, interpretatif dan "ungsionalis. eempat paradigma itu satu denganyang lain memiliki pendirian masing-masing, karena memang memiliki dasar pemikiran yangse'ara mendasar berbeda.

    Sifat dan kegunaan empat paradigma tersebut adalah selain untuk memahami danmenganalisis suatu praktik sosial, juga untuk memahami ideologi dibalik suatu teori sosial.Paradigma sebagai anggapan-anggapan meta-teoretis yang mendasar yang menentukankerangka berpikir, asumsi dan 'ara bekerjanya teori sosial yang menggunakannya. *i dalamnyatersirat kesamaan pandangan yang mengikat sekelompok penganut teori mengenai 'arapandang dan 'ara kerja dan batas-batas pengertian yang sama pula. 4ika ilmuwan sosial

    menggunakan paradigma tertentu, berarti memandang dunia dalam satu 'ara yang tertentupula. Peta yang digunakan di sini adalah menempatkan empat pandangan yang berbedamengenai sifat ilmu sosial dan sifat masyarakat yang didasarkan pada anggapan-anggapanmeta-teoretis. Gmpat paradigma itu merupakan 'ara mengelompokkan kerangka berpikir sese-orang dalam suatu teori sosial dan merupakan alat untuk memahami mengapa pandangan-pandangan dan teori-teori tertentu dapat lebih menampilkan sentuhan pribadi dibanding yanglain. *emikian juga alat untuk memetakan perjalanan pemikiran teori sosial seseorang terhadappersoalan sosial. Perpindahan paradigma sangat dimungkinkan terjadi, dan hal ini samabobotnya dengan pindah agama. !isalnya, apa yang pernah terjadi pada arl !arD yangdikenal !arD tua dan !arD muda, yakni perpindahan dari humanis radikal ke strukturalis radikalPerpindahan ini disebut epistemological break( 

    Paradigma +ungsionalisParadigma fungsionalisme sesungguhnya merupakan aliran pemikiran yang paling

    banyak dianut di dunia. Pandangan fungsionalisme berakar kuat pada tradisi sosiologiketeraturan. Pendekatannya terhadap permasalahan berakar pada pemikiran kaum obyekti+is.Pemikiran fungsionalisme sebenarnya merupakan sosiologi kemapanan, ketertiban sosial,stabilitas sosial, kesepakatan, keterpaduan sosial, kesetiakawanan, pemuasan kebutuhan, dan

    10%$9& urnell J !organ, Sociological Paradigms 5 -rgani.ational nalysis ;ondon6 Eeinemann, $/.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    10/25

    hal-hal yang nyata (empirik). leh karenanya, kaum fungsionalis 'enderung realis dalampendekatannya, positi+is, deterministis dan nomotetis. >asionalitas lebih diutamakan dalammenjelaskan peristiwa atau realitas sosial. Paradigma ini juga lebih berorientasi pragmatis,artinya berusaha melahirkan pengetahuan yang dapat diterapkan, berorientasi padapeme'ahan masalah yang berupa langkah-langkah praktis untuk peme'ahan masalah praktis

     juga. !ereka lebih mendasarkan pada "filsafat rekayasa sosial6   (social engineering ) sebagai

    dasar bagi usaha perubahan sosial, serta menekankan pentingnya 'ara-'ara memelihara,mengendalikan atau mengontrol keteraturan, harmoni, serta stabilitas sosial.

    Paradigma ini pada dasamya berusaha menerapkan metode pendekatan pengkajianmasalah sosial dan kemanusiaan dengan 'ara yang digunakan ilmu alam dalammemperlakukan objeknya. Paradigma ini dimulai di Pran'is pada dasawarsa pertama abad ke-$ karena pengaruh karya 8omte, Spen'er, *urkheim, dan Pareto. Bliran ini berasal dariasumsi bahwa realitas sosial terbentuk oleh sejumlah unsur empirik nyata dan hubungan antar semua unsur tersebut dapat dikenali, dikaji, diukur dengan pendekatan dan menekankan alatseperti yang digunakan dalam ilmu alam. !enggunakan kias ilmu mekanika dan biologi untukmenjelaskan realitas sosial pada dasarnya adalah prinsip yang umumnya digunakan oleh aliranini. Namun demikian, sejak awal abad ke-29, mulai terjadi pergeseran, terutama setelahdipengaruhi oleh tradisi pemikiran idealisme 4erman seperti pemikiran !aD Feber, =eroge

    Simmel dan =eorge Eerbet !ead. Sejak saat itu banyak kaum fungsionalis mulai meninggalkanrumusan teoretis dari kaum objekti+is dan mulai bersentuhan dengan paradigma interpretatif yang lebih subjektif. ias mekanika dan biologi mulai bergeser melihat manusia ataumasyarakat, suatu pergeseran pandangan menuju para pelaku langsung dalam proses kegiatansosial.

    Pada tahun $:9-an pemikiran sosiologi 1perubahan radikal1 mulai menyusupi kubukaum fungsionalis untuk meradikalisasi teori-teori fungsionalis. Sungguhpun telah terjadipersentuhan dengan paradigma lain, paradigma fungsonalis tetap saja se'ara mendasar menekankan pemikiran objekti+isme dan realitas sosial untuk menjelaskan keteraturan sosial.arena persentuhan dengan paradigma lain itu sebenarnya telah lahir beragam pemikiran yangberbeda atau 'ampuran dalam paham fungsionalis.

    Paradigma Inter%retati' /+enomenologi0Paradigma interpretatif sesungguhnya menganut pendirian sosiologi keteraturan

    seperti halnya fungsionalisme, tetapi mereka menggunakan pendekatan objekti+isme dalamanalisis sosialnya sehingga hubungan mereka dengan sosiologi keteraturan bersifat tersirat.!ereka ingin memahami kenyataan sosial menurut apa adanya, yakni men'ari sifat yang palingdasar dari kenyataan sosial menurut pandangan subjektif dan kesadaran seseorang yanglangsung terlibat dalam peristiwa sosial bukan menurut orang lain yang mengamati.

    Pendekatannya 'enderung nominalis, antipositi+is dan ideografis. enyataan sosialmun'ul karena dibentuk oleh kesadaran dan tindakan seseorang. arenanya, mereka berusahamenyelami jauh ke dalam kesadaran dan subjekti+itas pribadi manusia untuk menemukanpengertian apa yang ada di balik kehidupan sosial. Sungguhpun demikian, anggapan-anggapandasar mereka masih tetap didasarkan pada pandangan bahwa manusia hidup serba tertib,

    terpadu dan rapat, kemapanan, kesepakatan, kesetiakawan. Pertentangan, penguasan,benturan sama sekali tidak menjadi agenda kerja mereka. !ereka terpengaruh lansung olehpemikiran sosial kaum idealis 4erman yang berasal dari pemikiran ant yang lebih menekankansifat hakikat rohaniah daripada kenyataan sosial. Perumus teori ini yakni mereka yang penganutfilsafat fenomenologi antara lain *ilttey, Feber, Eusserl, dan S'hut?.

    Paradigma 1umanis (adikalPara penganut humanis radikal pada dasamya berminat mengembangkan sosiologi

    perubahan radikal dari pandangan subjekti+is yakni berpijak pada kesadaran manusia. Pen-

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    11/25

    dekatan terhadap ilmu sosial sama dengan kaum interpretatif yaitu nominalis, antipositi+is,+olunteris dan ideografis. aum humanis radikal 'enderung menekankan perlunya menghilang-kan atau mengatasi berbagai pembatasan tatanan sosial yang ada. Namun demikian,pandangan dasar yang penting bagi humanis radikal adalah bahwa kesadaran manusia telahdikuasai atau dibelenggu oleh supra struktur idiologis di luar dirinya yang men'iptakan pemisahantara dirinya dengan kesadarannya yang murni (alienasi ), atau membuatnya dalam kesadaran

    palsu (false consciousness) yang menghalanginya men'apai pemenuhan dirinya sebagaimanusia sejati. arena itu, agenda utamanya adalah memahami kesulitan manusia dalammembebaskan dirinya dari semua bentuk tatanan sosial yang menghambat perkembangandirinya sebagai manusia. Penganutnya menge'am kemapanan habis-habisan. Proses-prosessosial dilibat sebagai tidak manusiawi. Untuk itu mereka ingin meme'ahkan masalahbagaimana manusia bisa memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat mereka dalam pola-pola sosial yang mapan untuk men'apai harkat kemanusiaannya. !eskipun demikian, masalah-masalah pertentangan struktural belum menjadi perhatian mereka Paulo "reire misalnyadengan analisisnya mengenai tingkatan kesadaran manusia dan usaha untuk melakukan1konsientisasi1, yang pada dasarnya membangkitkan kesadaran manusia akan sistem danstruktur penindasan, dapat dikategorikan dalam paradigma humanis radikal.

    Paradigma Strukturalis (adikalPenganut paradigma strukturalis radikal seperti kaum humanis radikal

    memperjuangkan perubahan sosial se'ara radikal tetapi dari sudut pandang objekti+isme.Pendekatan ilmiah yang mereka anut memiliki beberapa persamaan dengan kaum fungsionalis,tetapi mempunyai tujuan akhir yang saling berlawanan. Bnalisisnya lebih menekankan padakonflik struktural, bentuk-bentuk penguasaan dan pemerosotan harkat kemanusiaan.arenanya, pendekatannya 'enderung realis, positi+is, determinis, dan nomotetis.

    esadaran manusia yang bagi kaum humanis radikal penting, justru oleh merekadianggap tidak penting. agi kaum strukturalis radikal yang lebih penting justru hubungan-hubungan struktural yang terdapat dalam kenyataan sosial yang nyata. !ereka menekunidasar-dasar hubungan sosial dalam rangka men'iptakan tatanan sosial baru se'ara me-nyeluruh. Penganut paradigma strukturalis radikal terpe'ah dalam dua perhatian, pertama lebih

    tertarik pada menjelaskan bahwa kekuatan sosial merupakan kun'i untuk menjelaskanperubahan sosial. Sebagian mereka lebih tertarik pada keadaan penuh pertentangan dalamsuatu masyarakat.

    Paradigma strukturalis radikal diilhami oleh pemikiran setelah terjadinya perpe'ahanepistemologi dalam sejarah pemikiran !arD, di samping pengaruh Feber. Paradigma inilahyang menjadi bibit lahirnya teori sosiologi radikal. Penganutnya antara lain ;uis Blthusser,Polant?as, 8olletti, dan beberapa penganut kelompok kiri baru.

    &iagram 2Peta Bnalisis Sosial arnel J !organ ($/)

          S      U      ,      5      G      )      (      7      I      7      S

          )     e      t     e     r     a      t    u     r     a

         n

    PA(A&I#MAINTE(P(ETATI+

    PA(A&I#MA+UN#SIONALISME

     e t    er   a t    ur   a

    n   -, 5 G ) ( 7   I 7    S 

          P     e     r      t     e     n      t     a     n     g

         n

    PA(A&I#MA1UMANIS

    PA(A&I#MAST(U*TU(ALIS

    P  er   t    en t    an  g

     an

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    12/25

    -atatan *ritisParadigma-paradigma sosiologi tersebut sangat mempengaruhi bagaimana seorang

    pemikir sosial dalam mengembangkan teori sosial. !isalnya saja, penganut paradigma inter-pretatif atau sosiologi fenomenologis akan mengembangkan teori perubahan sosial yang samasekali berbeda dengan penganut fungsionalisme. Penganut aliran fenomenologis, karena dasar 

    filsafatnya adalah men'oba memahami dan mendengarkan kehendak masyarakat, makaperubahan sosial lebih diutamakan ke arah yang dikehendaki oleh masyarakat tersebut.erbagai metodologi dikembangkan, seperti 1etnografi 1 ataupun "riset observasi 1, untukmenangkap dan memahami simbol-simbol kehendak masyarakat.

    Sementara bagi penganut fungsionalisme yang bersandarkan pada paradigmapositi+isme, mereka merasa berhak untuk melakukan 1rekayasa sosial1 sehingga akanberpengaruh ketika mereka berhadapan dengan masyarakat. !asyarakat dalam prosesperubahan sosial model positi+isme dan rekayasa sosial, ditempatkan sebagai 1objek1perubahan. leh karenanya, mereka diarahkan, dikontrol, diren'anakan, serta dikonstruksi olehkalangan ilmuwan, birokrat, dan bahkan koordinator program ;S! yang menganut pahampositi+isme tersebut. !ereka memisahkan antara masyarakat sebagai objek perubahan,ilmuwan dan peneliti atau bahkan tenaga lapangan sebagai tenaga-tenaga ilmiah yang objektif,

    rasional, tidak memihak, dan bebas nilai, dan birokrat atau negara dalam proses perubahansosial berperan sebagai pengambil-pengambil keputusan. *engan demikian, proses perubahansosial penganut paradigma ini, teori perubahan sosialnya bersifat elitis. *emikian halnya,penganut paradigma struktural akan memahami masalah sosial dan mengajukan teori per-ubahan sosial yang berbeda dibanding teori yang diajukan para penganut fungsionalis maupunfenomenologis. agi para penganut paradigma kritis transformatif, teori perubahan sosialdimaksudkan sebagai proses yang melibatkan korban untuk perubahan transformasi sistem danstruktur menuju ke sistem yang lebih adil. *engan demikian proses perubahan sosial berwataksubjektif, memihak, tidak netral, dan untuk ter'iptanya keadilan sosial dan oleh karenanyaberwatak populis.

    *engan memahami berbagai peta paradigma perubahan sosial tersebut, akan lebihmudah bagi kita untuk memahami apa moti+asi dan dasar pikiran suatu teori perubahan sosial

    dan pembangunan. *engan memahami paradigma sosiologi yang dianut oleh pen'etusnya, kita juga dapat memahami berbagai metodologi dan pendekatan proyek pembangunan maupunaksi sosial di akar rumput. Eal ini karena, pada dasarnya, metodologi dan teknik programperubahan sosial maupun pembangunan, serta teori-teori perubahan sosial yangdikembangkan oleh seseorang atau suatu organisasi sangat konsisten dalam mengikutiparadigma yang diyakini maupun yang dianutnya. Paradigma sosiologis yang dianut tidak sajamempengaruhi bagaimana suatu teori sosial memberi makna terhadap realitas sosial, tetapi

     juga mempengaruhi +isi dan misi suatu teoti sosial, bahkan mempengaruhi pula penentuanpendekatan ketika seseorang atau suatu organisasi melakukan penelitian serta aksi praktikmanajemen pelaksanaan suatu teori sosial dalam bentuk program pengembangan masyarakatataupun pembangunan, maupun pilihan pendekatan e+aluasi terhadap program tersebut.

    "A#IAN IILangkah Praxis Analisis Sosial

    Apakah Analisa Sosial Itu?

    Suatu proses analisa sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang lebihlengkap tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural, kultural dan historis.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    13/25

    Sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang sedang dihadapi.Suatu analisis pada dasarnya 1mirip1 dengan sebuah 1penelitian akademis1 yang berusahamenyingkap suatu hal atau aspek tertentu. *alam proses ini yang dilakukan bukan sekedar me-ngumpulkan data, berita atau angka, melainkan berusaha membongkar apa yang terjadi se-sungguhnya, bahkan menjawab mengapa demikian, dan menemukan pula faktor-faktor apayang memberikan pengaruh kepada kejadian tersebut. ;ebih dari itu, analisis sosial, seyog-

    yanya mampu memberikan prediksi ke depan6 kemungkinan apa yang tetjadi. Bnalisa sosial merupakan upaya untuk mengurai logika, nalar, struktur, atau

    kepentingan dibalik sebuah fenomena sosial. Bnalisa sosial bukan semata deskripsi sosiologisdari sebuah fenomena sosial. Bnalisa sosial hendak menangkap logika struktural atau nalar dibalik sebuah gejala sosial. Bnalisa sosial dengan demikian material, empiris, dan bukansebaliknya, mistis, atau spiritualistik. Bnalisa sosial menafsirkan gejala sosial sebagai gejalamaterial. ekuatan dan gagasan ideologis dibalik gejala sosial harus dianalisa.

    Wilayah Analisa Sosial

    1. Sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat.

    2. *imensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga-lembaga sosial, polaperilaku, kekuatan-kekuatan sosial masyarakat)

    3. *imensi-dimensi subyektif masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika berpikir, nilai,norma, yang hidup di masyarakat).

    Pendekatan Dalam Analisa Sosial

    1. 1istoris6 dengan mempertimbangkan konteks struktur yang saling berlainan dariperiode-periode berbeda, dan tugas strategis yang berbeda dalam tiap periode.

    2. Struktural6 dengan menekankan pentingnya pengertian tentang bagaimana masyarakatdihasilkan dan dioperasikan, serta bagaimana pola lembaga-lembaga sosial salingberkaitan dalam ruang sosial yang ada.

    "agaimana 1asil Analisa Sosial3

     Bpakah hasil kesimpulan dari analisa sosial bersifat final tentu saja tidak.arena hasil dari analisa tersebut dapat dikatakan hanya merupakan kebenaran tentatif, yangbisa berubah sesuatu dengan fakta atau data dan temuan-temuan yang baru.*engan demikian, analisa ini bersifat dinamis, terus bergerak, memperbarui diri, dikaji ulangdan terus harus diperkuat dengan fakta-fakta pendukung.Easil analisa bukan suatu dogma, atau sejenis kebenaran tunggal.

    Batas Analisa Sosial

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    14/25

    1.  Bnalisa sosial bukanlah kegiatan monopoli intelektual, akademisi, atau peneliti.Siapapun dapat melakukan analisa sosial.

    2.  Bnalisa sosial tidaklah bebas nilai.

    3.  Bnalisa sosial memungkinkan kita bergulat dengan asumsi-asumsi kita, mengkritik, danmenghasilkan pandangan-pandangan baru.

    Siapa Pelaku Analisa Sosial?

    Semua pihak atau pelaku sosial yang menghendaki untuk mendekati dan terlibatlangsung dengan realitas sosial. i'ara tentang analisis sosial, pada umumnya selalu dikaitkandengan dunia akademik, kaum 'endikiawan, ilmuwan atau kalangan terpelajar lainnya. Bdakesan yang sangat kuat bahwa ana7isis sosial hanya milik 1mereka1. !asyarakat awam tidak

    punya hak untuk melakukannya. ahkan kalau melakukan, maka disediakan mekanismesedemikian rupa, sehingga hasil analisis awam itu dimentahkan.

    Pemahaman yang demikian, bukan saja keliru, melainkan mengandung maksud-mak-sud tertentu yang tidak sehat dan penuh dengan kepentingan. Pengembangan analisis sosial disini, justru ingin membuka sekat atau dinding pemisah itu, dan memberikatmya kesempatankepada siapapun untuk melakukannya. !alahan mereka yang paling dekat dengan suatukejadian, tentu akan merupakan pihak yang paling kaya dengan data dan informasi. 4ustruanalisis yang dilakukan oleh mereka yang dekat dan terlibat tersebut akan lebih berpeluangmendekati kebenaran. *engan demikian, tanpa memberikan kemampuan yang 'ukup kepadamasyarakat luas untuk melakukan analisis terhadap apa yang terjadi di lingkungan mereka,atau apa yang mereka alami, maka mereka menjadi sangat mudah 1dimanipulasi1, 1dibuatbergantung1 dan pada gilirannya tidak bisa mengambil sikap yang tepat.

    Menga%a #erakan Sosial Membutuhkan Analisa Sosial 3Kalau kita pahami secara lebih mendalam, aktivitas sosial adalah sebuah proses pe-

    nyadaran masyarakat dari suatu kondisi tertentu kepada kondisi yang lain yang lebih baik (baca:

    kesadaran kritis) 

    Kalau kita menggunakan isti1ah yang lebih populer, aktivitas semacam itu bisa

     uga disebut sebagai aktivitas pemberdayaan (Empowerment)  untuk suatu entitas atau komunitas

    masyarakat tertentu. !ari statemen tersebut, maka akan termuat suatu makna bah"a sebenarnya

    kesadaran kritis atas realitas sosial ini pada dasarnya ada pada setiap diri manusia. #anya saa

    tingkat kesadaran kritis pada masing-masing orang itu kadarnya berbeda-beda. !an aktivitas sosial

    adalah alat untuk menyadarkan atau memotivasi bagi munculnya kesadaran tersebut. $eskipun,

    sebagaimana kita ketahui, bah"a membangun kesadaran kritis atas realitas sosial itu tidaklahsemudah membalik tangan, karena kesadaran itu dilingkupi oleh persoalan-persoalan (sosial dan

    sebagainya), yang senantiasa membelenggunya. Kalau kita gambarkan, maka persoalan yang

    melingkupi kesadaran kritis akan realitas sosial itu adalah sebagai berikut:

    &iagram 4Peta Bkti+itas Bnalisis Sosial, E.B. aufi#urrahman ($)

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    15/25

     

     Bkti+itas Sosial Bkti+itas Non-Sosial 

    A) esadaran ritisut-put6 Bkti+is =erakan Sosial yang ritis akan >ealitas Sosial

    %leh karena itu, untuk masuk pada titik sentral kesadaran kritis atas realitas sosialsebagaimana dimaksud dalam gerakan sosial di atas, maka tidak mungkin untuk tidak membongkar,

    mengurai dan menganalisa persoalan-persoalan yang ada disekitarnya. &ada konteks inilah

    kompetensi analisis sosial dalam gerakan sosial.

    Signi'ikansi Analisa Sosial

    1. Untuk mengidentifikasikan dan memahami persoalan-persoalan yang berkembang(ada) se'ara lebih mendalam dan seksama (teliti)H berguna untuk membedakanmana akar masalah (persoalan mendasar) dan mana yang bukan, atau mana yang

    merupakan masalah turunan.

    2.  Bkan dapat dipakai untuk mengetahui potensi yang ada (kekuatan dan kelemahan)yang hidup dalam masyarakat.

    3. *apat mengetahui dengan lebih baik (akurat) mana kelompok masyarakat yangpaling dirugikan (ter masuk menjawab mengapa demikian).

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    16/25

    '. *ari hasil analisa sosial tersebut dapat proyeksikan apa yang mungkin akan terjadi,sehingga dengan demikian dapat pula diperkirakan apa yang harus dilakukan.

    Orientasi Analisa Sosial

    1.  Bnalisa sosial jelas didedikasikan dan diorientasikan untuk keperluan perubahan.

    2.  Bnalisa sosial adalah watak mengubah yang dihidupkan dalam proses identifikasi.4ustru karena itu pula, maka menjadi jelas bahwa analisa sosial merupakan salah satutitik simpul dari proses mendorong perubahan.

    3.  Bnalisa sosial akan menghasilkan sema'am peta yang memberikan arahan dan dasar bagi usaha-usaha perubahan.

    &rinsip-&rinsip (nalisa )osial

    1.  Bnalisa sosial bukan suatu bentuk peme'ahan masalah, melainkan hanya diagnosis(pen'arian akar masalah), yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan suatumasalah, karena analisa sosial memberikan pengetahuan yang lengkap, sehingga diha-rapkan keputusan atau tindakan yang diambil dapat merupakan peme'ahan yang tepat.

    2.  Bnalisa sosial tidak bersifat netral, selalu berasal dari keberpihakan terhadap suatu ke-yakinan. Soal ini berkait dengan perspektif, asumsi-asumsi dasar dan sikap yang diambildalam proses melakukan analisa. arena pernyataan di atas, maka analisa sosial dapatdigunakan oleh siapapun.

    3.  Bnalisa sosial lebih memiliki ke'enderungan mengubahH tendensi untuk menggunakangambaran yang diperoleh dari analisa sosial bagi keperluan tindakan-tindakanmengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa analisa sosial berposisi sebagai salahsatu simpul dan siklus kerja transformasi.

    '.  Bnalisa sosial selalu menggunakan Ktindakan manusiaL sebagai sentral atau pusat dalammelihat suatu fenomena nyata.

    Tahap-Tahap Analisa Sosial

    1. ahap menetapkan posisi, orientasi6 pada intinya dalam tahap ini, pelaku analisaper7u mempertegas dan menyingkap motif serta argumen (ideologis) dari tindakananalisa sosial.

    2. ahap pengumpulan dan penyusunan data6 tujuan dan maksud dari tahap ini, agar analisa memiliki dasar rasionalitas yang dapat diterima akal sehat. Ujung dari

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    17/25

    pengumpulan data ini adalah suatu upaya untuk merangkai data, danmenyusunnya menjadi diskripsi tentang suatu persoalan.

    3. ahap analisa6 pada tahap ini, data yang telah terkumpul diupayakan untuk di'ariatau ditemukan hubungan diantaranya.

    &iagram 5Peta Proses Bnalisis Sosial, E.B. aufi#urrahman ($)

    PROSES ANALISIS

    SOSIAL

     

    JALAN KELUAR

     

    PEMECAHAN MASALAH

     

    ANALISISSOSIAL

     

    MASALAH

     

    indakanyangdilakukan

     

    >umusan masalah

     

     Bkal "ikiran

    eyakinan

    *ata

    "akta

     

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    18/25

    A%a 6ang Penting &itelaah dalam Melakukan Analisa Sosial

    1. aitan Eistoritas (Sejarah !asyarakat).

    2. aitan Struktur.

    3. Nilai.

    '. >eaksi yang berkembang dan arah masa depan.

    Model Telaah dalam Analisa Sosial

    1. Telaah 1istoris, dimaksudkan untuk melihat ke belakang. Bsumsi dasar dari telaahini bahwa suatu peristiwa tidak dengan begitu saja hadir, melainkan melalui sebuahproses sejarah. *engan ini, maka kejadian, atau peristiwa dapat diletakkan dalamkerangka masa lalu, masa kini dan masa depan.

    2. Telaah Struktur7 iasanya orang enggan dan 'emas melakukan telaah ini, terutamaoleh stigmatisasi tertentu. Bnalisa ini sangat tajam dalam melihat apa yang ada,dan mempersoalkan apa yang mungkin tidak berarti digugat. Struktur yang akandilihat adalah6 ekonomi (distribusi sumberdaya)H politik (bagaimana kekuasaandijalankan)H sosial (bagaimana masyarakat mengatur hubungan di luar politik danekonomi)H dan budaya (bagaimana masyarakat mengatur nilai).

    3. Telaah Nilai7  Penting pula untuk diketahui tentang apa nilai-nilai yang dominandalam masyarakat. !engapa demikian. *an siapa yang berkepetingan denganpengembangan nilai-nilai tersebut.

    '. Telaah (eaksi7 !elihat reaksi yang berkembang berarti mempersoalkan mengenaisiapa yang lebih merupakan atau pihak mana yang sudah bereaksi, mengapareaksi mun'ul dan bagaimana bentuknya. elaah ini penting untuk menuntunkepada pemahaman mengenai 1peta1 kekuatan yang bekerja.

    *. Telaah Masa &e%an7 ahap ini lebih merupakan usaha untuk memperkirakan ataumeramalkan, apa yang terjadi selanjutnya. emampuan untuk memberikan prediksi(ramalan) akan dapat menjadi indikasi mengenai kualitas tahap-tahap sebelumnya.

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    19/25

    &iagram 8Peta erangka Pikir Bnalisas Sosial

    Paradigma *onsensus Paradigma *on'lik

    *onser.ati' Liberal *on'lik9 Trans'ormis

    *alam masyarakat ada kelas-kelas sosial, dan adakerukunan kelas

     Bda kelas sosial, ada konlikantar-kelas

    Struktur sosial merupakan hasil konsensus antaranggota masyarakat, struktur sosial tidak pernahdipemasalahkan, bahkan dipertahankan

    Struktur sosial adalah hasilkonstruksi kelas sosialtertentu, yang dipaksakanuntuk ditaati oleh masyarakat.Struktur sosial selaludipermasalahkan

     Bkar pemasalahanterletak pada manusia itu

    sendiri, atau karenasesuatu kekuatansuprasejarah

     Bkar permasalahanterletak pada

    kesenjangankesadaran, kurangnyakesempatan,kurangnyaketerampilan,kesempatan, danlainnya.

     Bkar permasalahan berakarpada struktur sosial yang

    tidak adil, menindas.

    !eringankan bebankorban

    !odernisasi sosial !entransformasikan strukturyang tidak adil ke strukturyang adil

    Pembagian sembako,bakti sosial, pengobatan

    gratis, khotbah, bantuanuntuk kelaparan,pelayanan kaum 'a'at,himbauan moral, danlainnya

    Pelatihan, kurus,pembangunan

    infrastruktur 

    Pengorganisiran masyarakat,pendidikan politik, gerakan

    sosial, ad+okasikebijakan,gerakan massa,pemogokan, pemboikotan,gagasan-gagasan sosial danstruktur alternatif 

    !asyarakat itu sendiri aum elite,pemerintah,agamawan, ;S!, danlainnya

    !asyarakat dankepemimpinanperubahanMgerakan

    toritas 7nstruktif, konsultatif *elegatif, kepemanduan,trasnformatif

    asinh sayang, menolong

    orang miskin, kepedulian,rasa kemanusiaan

    Persamaan hak dan

    kesempatan

    esadaran struktural

    aritatif >eformatif ransformatif

    &iagram :!odel-!odel Perubahan dan 7mplikasinya

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    20/25

    Im%likasi Model E*onomi Model Sosial Model Politik

    Gkonomi BkumulasikapitalMkapitalisasi

    (>e)*istribusi ransformasistruktural

    Politik Stabilitas antuan !obilisasiMtrasnformasi politik

    ebudayaan Pertumbuhan esamaan rasnformasi

    kulturalM7majinasiransformasi Pertumbuhan

    infrastruktur Penguatan daya beli Struktural

    !issi Panggilan kelasmenengah

    ekerja denganmasyarakat marjinal

    !endorongtrasnformasistruktural dalamsemua le+el

    Pendidikan Peningkataninfrastruktur sekolah

    Pemberian ataupen'arian beasiswa

     Bkses strukturalPendidikan

    &iagram ;!odel Perubahan 7nterpretatif 

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    21/25

    0.  Pengawasan6 perubahan sosial merupakan kehendak sejarah, namun tidak mengubah struktur dasar yang mendasarinya. Perubahan selalu diawasi agar tidak menyimpang

    Trans'ormati' $.  ransformatif6 setiap peristiwa sejaah dipandang se'ara fundamental menimbulkan tahapan

    baru, masa lalu, sekarang, dan masa depan, terkait se'ara dialektik

    2.  7nterdependen6 masyarakat dianggap sebagai keseluruhan sistem yang kreatif, dialektik.3.  Partisipasi6 kepentingan umum merupakan input masyarakat, hasil definisi masyarakat:.  ransformasi kultural6 masyarakat terbentuk se'ara kreatif melalui dialog maupun 'ita-'ita

    utopis anggotanya.0.  reatif6 konflik merupakan penggerak sejarah, dan kemajuan.

    Tahap Penarikan Kesimpulan Analisa Sosial

    Pada tahap ini, setelah berbagai aspek tersebut ditemukan, maka pada akhirnyasuatu kesimpulan akan diambilH kesimpulan merupakan gambaran utuh dari suatu situasi,yang didasarkan kepada hasil analisa. *engan demikian kualitas kesimpulan sangatbergantung dari proses tahap-tahap analisa, juga tergantung pada kompleksitas isu,kekayaan data dan akurasi data yang tersedia, ketepatan pertanyaan atau rumusanterhadap masalah, dan kriteria yang mempengaruhi penilaian-penilaian alas unsur-unsur akar masalah.

    &asar Penarikan *esim%ulan Analisa Sosial5ang tidak kalah penting adalah menemukan apa yang menjadi akar masalah.

    Untuk menemukan akar masalah dapat dituntun dengan pertanyaan6 mengapa& Untuksampai kepada akar masalah, maka penting dilakukan kualifikasi se'ara ketat, gunamenentukan faktor mana yang paling penting. esimpulan tidak lain berbi'ara mengenai faktor apa yang memberikan pengaruh paling dominan (paling kuat) dan demi kepentingan siapaunsur akar tersebut bekerja. Sebagaimana diungkapkan di depan, kesimpulan tidak menjadisesuatu yang final, melainkan akan mungkin diperbaiki menurut temuan-temuan atau data baru.

    "A#IAN IIIPengorganisasian Masyarakat

    Proses membangun organisasi masyarakat disebut pngorganisasian masyarakat .Pengorganisasian dalam masyarakat mungkin bagi sebagian warga merupakan istilah yangbaru, tetapi konsep ini sudah dikenal luas di kalangan organisasi umum yang lain.Pengorganisasian bisa menjadi kebutuhan ketika realitas kehidupan sosial masyarakat sudahberkembang sedemikian kompleksnya, sehingga sebuah usaha tidak bisa dilakukan se'araindi+idual lagi (warga-perwargaan) melainkan harus menjadi usaha bersama dalam bentukkelompok. *engan demikian, pada pengertian yang paling sederhana, onsep serba bersamaini merupakan batas pembeda antara upaya pengorganisasian masyarakat dengan upayaperwargaan maupun strategi menyerahkan segala sesuatunya pada pemimpin yang sudahpasti dilakukan se'ara indi+idual. *alam membangun organisasi masyarakat ada beberapapenekanan dan pemisahan se'ara manajemen pengorganisasiannya. Pemisahan manajemenpengorganisasian ditujukan untuk mengahadapi permasalahan-permasalahan yang mun'ul ditingkatan masyarakat . Permasalahan yang mun'ul bisa dibedakan dalam dua hal, se'arainternal dan eksternal. egitu pula 'ara membangun organisasi masyarakat dengan internaldan eksternal dengan harapan organisasi mampu mengatasi dua persoalan ini se'ara baik. Landasan = Tu>uan %engorganisasian

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    22/25

      Landasan Pengorganisasian;andasan filosofis dari kebutuhan untuk membangun organisasi adalah membangun

    kepentigan se'ara bersamasama pada seluruh masyarakat, karena masyarakat sendiri yangseharusnya berdaya dan menjadi penentu dalam melakukan perubahan sosial. Perubahansosial yang dimaksud adalah perubahan yang mendasar dari kondisi ekonomi, sosial, politikdan kebudayaan. *alam konteks masyarakat, perubahan sosial juga menyangkut

    multidemensional. *alam demensi ekonomi seringkali KdimimpikanL terbentuknya kesejahteraandan keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat . *alam segi politik selalu diinginkankeleluasaan dan kebebasan bagi masyarakat untuk berpartisipasi, berkompetisi serta diakuihak-hak sipil dan politiknya. Sedangkan dalam sisi budaya, dirasakan ada keinginan untukmengekspresikan kearifan kebudayaan lokal. ;andasan filosofis pengorganisasian lainnyaadalah melakukan adalah  pemberdayaan. arena pada dasarnya masyarakat sendiri yangseharusnya berdaya dan menjadi penentu dalam melakukan perubahan sosial.Pengorganisasian masyarakat bertujuan agar masyarakat menjadi penggagas, pemrakarsa,pendiri, penggerak utama sekaligus penentu dan pengendali kegiatan-kegiatan perubahansosial yang ada dalam organisasi masyarakat .

      Tu>uan Pengorganisasian

    Pengorganisasian dalam sebuah organisasi masyarakat ditujukan untuk membangundan mengembangkan organisasi. Pengorganisasian mempunyai peranan yang luar biasa bagiorganisasi se'ara internal dan eksternal. Se'ara internal tujuan pengorganisasian adalahmembangun organisasi masyarakat. Se'ara eksternal tujuan pengorganisasian adalahmembangun jaringan antar organisasi masyarakat untuk menghadapi masalahmasalahbersama atau lebih ditujukan untuk membangun kekuatan bersama yang lebih besar lagi.Selain itu, tujuan pengorganisasian adalah mnyelesaikan konflikkonflik atau masalah masalahyang terjadi di tengah warga masyarakat yang setiap saat mun'ul dan harus segeradiselesaikan untuk menuju perubahan sosial yang lebih baik.

    Man'aat Melakukan Pengorganisasian!engorganisir diri punya manfaat janorganisir diri punya manfaat janalam  angka

     pendek , mengorganisir diri adalah suatu alat effektif untuk membuat sesuatu terlaksanaHmemperbaiki pelayanan pada masyarakat, termasuk pelayanan dalam bidang ekonomi (modal-teknologi), menurunkan beban pajak, memastika jaminan lapangan kerja, perubahan kebijakandi tingkat masyarakat atau di luar, memperbaiki pelayanan angkutan umum dan kesehatan,melindungi lingkungan hidup dan alam sekitarnya, serta sebagainya. 7ntinya, banyak diantaramasalah keseharian yang kita hadapi saat ini dapat dipe'ahkan dan dirubah dengan 'aramengorganisir diri.

    !engorgansir diri juga punya manfaat  angka panang   yang mungkin jauh lebihpenting. !elalui proses-proses pengorganisasian, masyarakat bisa belajar sesuatu yang barutentang diri sendiri. !asyarakat akan menemukan bahwa harga diri dan martabat merekaselama ini selalu diabaikan dan diperdayakan. *engan pengorganisasian, masyarakat, wargadapat menemukan bahwa kehormatan dan kedaulatan mereka selama ini justru tidak dihargai

    karena ketiadaan kepercayaan diri di antara warga masyarakat sendiri . Farga masyarakatdengan demikian akan mulai belajar bagaimana 'aranya mendayagunakan semua potensi,kemampuan dan ketrampilan yang mereka miliki dalam proses-proses pengorganisasianHbagiamana bekerja bersama dengan warga lain, menyatakan pendapat dan sikap merekase'ara terbuka, mempengaruhi kebijakan resmi, menghadapi lawan atau musuh bersama.

     Bkhirnya, melalui pengorganisasian, masyarakat mulai mengenal dan menemukan diri merekasendiri. Farga masyarakat akan bisa menemukan siapa mereka sebenarnya selama ini,berasal dari mana, seperti apa latar belakang mereka, sejarah mereka, 'ikal-bakal mereka, akar budaya mereka serta kepentingan bersama mereka. Farga masyarakat akan menemukan

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    23/25

    kembali sesuatu yang bermakna dalam lingkungan keluarga mereka, kelompok suku ataubahasa asal mereka yang memberi mereka kembali martabat dan kekuatan baru.

    *er>a Pengorganisasian /Pengorganisiran0Salah satu kerja penting dari pengorganisasian adalah pengorganisiran. Eal

    menakjubkan dalam keseluruhan proses mengorganisir adalah tenyata hal itu dapat dilakukanoleh siapa saja. Pengorganisiran seringkali dikesankan sulit atau bahkan musykil. etapi dalamkenyataannnya, mengorganisir adalah suatu proses yang sebenarnya tidak ruwet. 7tutergantungan pada ketrampilan dasar  yang sebagian besarnya sebenarnya sudah dimiliki olehmasyarakat dalam kadar yang sama dan memadai. Salah stau 'ontoh yang 'ukup rele+andengan hal ini adalah ketrampilan sehari-hari untuk hidup bersama yang sudah dimiliki olehmasyarakat . Pelembagaan kerja bersama sudah terwujudkan ke dalam berbagai ma'am kerjaorganisasi asli seperti Oupa'ara , Ogotongroyong, dan sebagian. !emang tidak ada resepserba jadi dalam proses pengorganisiran, ada beberapa langkah tertentu yang perlu dilakukandalam keadaan tertentu pula. etapi semua langkah itu sebenarnya sederhana dan mudahdipelajari oleh warga sekalipun. *engan demikian, semua warga dapat mengorganisir. Semuawarga dapat belajar tentang asas-asas pengorganisasian. idak ada yang lebih hebat

    dibandingkan dengan yang lain.

    Menga%a ?arga Mengorganisir &iri atau Menolak untuk itu3Farga-warga masyarakat mengorganisir diri karena beberapa alasan yang mungkin

    berbeda. Bdakalanya diperlukan pendekatan agar alasan yang beragam itu bisa dijadikan satulandasan untuk menghimpun diri bersama-sama. *engan demikian salah satu landasan awaldari upaya mengorganisir diri adalah tersedianya landasan bersama /common platform0,  baikberupa nilai, institusi dan mekanisme bersama. !isalnya, pengorganisasian harus jelas +isi danmisi yang ingin di'apai dari upaya pengorganisasian itu. Iisi dan !isi itulah kemudianditurunkan ke dalam strategi dan program yang bisa menjawab kebutuhan anggota se'ara lebih

     jelas.$engapa sebagian warga tidak mengorganisir diri&  idak semua warga yang

    mempunyai masalah lantas mengorganisir diri. eberapa warga akan tetap berkutat men'obamenyelesaikannya sendirian, meskipun sudah terbukti berkali-kali gagal atau kurang berhasil.

     Bda banyak alasan mengapa warga menolak berhimpun dengan warga lain6 ada sebagin wargapengorganisasian merupakan hal baru, merasa 'emas karena akan dimintai sesuatu ataumelakukan sesuatu yang mereka yakini belum pasti, takut dimintai pertanggungjawaban ataumenyatakan pendapatnya di depan umum. Blasan lain adalah takut pada apa yang bakal terjadi

     jika pengorganisasi itu nanti sudah berjalan, mereka akan mendapatkan tantangan, rintanganataupun akibat-akibat lain yang dirasakan memberatkan. *arena alasan7alasan tersebut di atasmenyebabkan banyak warga lebih memilih untuk menggunakan 'ara7cara pemecahan

     persoalan secara perwargaan, terhadap banyak persoalan yang sebnarnya dirasakan olehbanyak warga(

    &imana melakukan *er>a@*er>a Pengorganisasianempat terbaik untuk untuk memulai suatu pengorganisasian adalah suatu

    pengorganisasian adalah berada, dengan warga-warga yang ada di sekitar anda, tentangmasalah yang memang oleh warga diprihatinkan bersama, tentang sesuatu yang oleh wargamasyarakat menginginkan terjadi perubahan atasnya. !ulailah dengan bekerja dan hidupbersama warga, warga masyarakat seperti anda juga, mereka yang membagi minat danperhatian yang sama dengan anda dan yang lainnya. Pengorganisasian tidak perlu merupakan

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    24/25

    sesuatu yang serba besar pada awal mulanya, jika ingin berhasil. Pengorganisasian bisadimulai dari sebuah kelompok yang ke'il.

    A%a yang harus *ita *er>akan dalam Pengorganisasian 38angkah Pertama, salah satu yang bisa dilakukan adalah mempelajari situasi sosial

    kemasyarakatan di masing-masing. sebagai entitas politik, ekonomi bisa dipilah berdasarkan

    kategoriH region (dusun), profesi (petani-pengrajin-pengusaha), ataupun kekerabatan (trah). *isebuah masyarakat yang meletakkan konteks kewilayahan sebagai sesuatu yang penting,maka pengorganisasian bisa menggunakan pemilihan regional yang berbasisikan dusun.*emikianpula apabila, basis pengorganisasian lebih tepat menggunakan kreteri profesi makastrategi yang dipilih bisa menyesuaikan dengan keadaan sosial tersebut.

    8angkah *edua,  pengorganisasian juga seharusnya memperhatikan titik masukinstitusional (kelembagaan). Pertanyaan yang rele+an adalah apakah upaya pengorganisasiandilakukan dengan menggunakan lembaga-lembaga yang sudah ada, seperti kelompokmasyarakat , assosiasi lembaga ekonomi atau lembaga lain resmi yang seringkali dalampembentukannya 9dibidani:  oleh pemerintah. Btau upaya pengorganisasian dilakukan denganmembentuk wadah baru sama sekali. entu saja kedua jalan itu mempunyai sejumlah kelebihandan kelemahan. elebihan penggunaan lembaga yang sudah ada adalah relatif tersedianya

    prasarana dan sarana bagi kerja-kerja pengorganisasian. elamahan jalan ini adalah bentuknyayang sangat kaku karena diin dari atas. Sedangkan jalan pembentukan wadah baru mempunyaikelebihan karena relatif lebih mandiri dan partispatif namun mempunyai kelemahan yangbersumber dari belum terlembaganya mekanisme organisasi sehingga bersifat trial and error .

    8angkah *etiga, melakukan dan memperkuat kerja-kerja basis. 5ang dimaksud dengankerja-kerja basis adalah kerja-kerja yang dilakukan oleh kelompok inti (yang mengorganisir diriterus menerus) se'ara internal berupaH

    $.  Upaya membangun basis warga masyarakat (melakukan rekruitmen dan pendekatan padakomunitas yang senasib agar mau bergabung dalam pengorganisasian).

    2.  Pendidikan pada anggota mengenai +isi, misi, dan kepentingan bersama dari organisasimasyarakat .

    3.  !erumuskan strategi untuk memperjuangkan kepentingan bersama organisasi masyarakat .

    Membangun aringanUntuk men'apai tujuan bersama, sebuah pengorganisasian memerlukan keterlibatan

    banyak pihak dengan berbagai spesifikasi yang berbeda dalam suatu koordinasi yang terpadudan sistematis. idak ada satupun organisasi yang mampu men'api tujuannya tanpa bantuandari pihak-pihak lain yang juga mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama. Semakinbanyak warga masyarakat Morganisasi menyuarakan hal yang sama maka, semakin kuatkeper'ayaan bagi timbulnya perubahan yang diinginkan. Eal ini se'ara sederhana disebutsebagai kebutuhan untuk membangun jaringan.

    Se'ara garis besarnya kerja-kerja jaringan dapat dipilah menjadi tiga bentuk6$.  *era ;asis( erja basis merupakan kerja yang dilakukan oleh kelompok inti (pengorganisir)

    dengan melakukan langkah-langkahH membangun basis masa, pendidikan dan perumusan

    strategi.2.  *era Pendukung . erja pendukung ini dilakukan oleh kelompok-kelompok sekutu yang

    menyediakan jaringan dana, logistik, informasi data dan akses. elompok sekutu bisa berasaldari kalangan ;S!, kelompok intelektualM akademisi, ;embaga pendana (donor) dan kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai komitmen terhadap persoalan yang diperjuangkan.

    3.  *era Garis

  • 8/17/2019 Peta Analisis Sosial

    25/25

    :.  *engan pembagian tugas maka akan terbentuk jaringan yang terdiri dari indi+idu dan kelompokyang bersedia membantu warga dalam melakukan perubahan sosial, baik melalui strategiad+okasi, maupun penguatan komunitas basis. Bkhirnya, pembangunan jaringan merupakansalah satu 'ara untuk menambah Okawan, sekaligus mengurangi Olawan dalammemperjuangkan perubahan yang diinginkan.