perubahan penggunaan lahan pada garis sempadan sungai das citarum tahun 2005_2010

Upload: maulana-yusuf

Post on 19-Jul-2015

210 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Perubahan Penggunaan Lahan di Sekitar Garis Sempadan Sungai DAS Citarum Tahun 2005-2010Gantira Christiady Kelas : A

Bab I Pendahuluan Dalam rangka mewujudkan kemanfaatan sungai serta mengendalikan kerusakan sungai, perlu ditetapkan garis sempadan sungai, yaitu garis batas perlindungan sungai. Garis sempadan sungai ini selanjutnya akan menjadi acuan pokok dalam kegiatan pemanfaatan dan perlindungan sungai serta sebagai batas permukiman di wilayah sepanjang sungai sebagaimana Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 Pasal 6 dan 9 tentang : Garis Sempadan Sungai. Pertambahan penduduk yang terus meningkat diiringi dengan mahalnya harga tanah di perkotaan yang tidak terjangkau oleh kelompok masyarakat lapisan bawah, akibatnya hunian untuk tempat tinggal pada Tanah Garis Sempadan Sungai Citarum adalah pilihan alternatifnya, hal tersebut jelas mengganggu kelangsungan fungsi sungai yang mengakibatkan aliran sungai tidak berjalan dengan lancar sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Sumber daya air Wilayah Sungai Citarum selain memberikan manfaat besar juga mengandung potensi bencana bagi masyarakat di sepanjang Sungai Citarum tersebut. Berbagai bencana terjadi dengan kecenderungan semakin meningkat, baik oleh faktor alam maupun tekanan penduduk dengan segala aktivitasnya. Alih fungsi lahan pada garis sempadan sungai citarum menjadi lahan permukiman diperkirakan begitu cepat terjadi sehingga Sungai Citarum bermasalah tidak hanya dari sisi kualitas air, namun juga dari kuantitas air. Ditambah dengan memburuknya kualitas air Sungai Citarum yang diakibatkan oleh air limbah industri yang tidak diolah dengan semestinya serta perilaku masyarakat yang masih membuang sampah, limbah rumah tangga, pertanian dan peternakan langsung ke sungai menambah kompleksitas permasalahan. Tujuan dan Sasaran Tujuan Melihat adanya peningkatan konversi lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun akibat penambahan jumlah penduduk pada garis sempadan sungai DAS Citarum tahun 2005-2010 Sasaran Mengidentifikasi perubahan lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun akibat penambahan jumlah penduduk pada garis sempadan sungai DAS Citarum tahun 2005-2010 Mengidentifikasi kesesuaian penambahan permukiman pada garis sempadan sungai Das Citarum dengan RTRW kota Bandung Bab II Sintesa Permasalahan1| Page

Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi telah mengancam kelestarian Sungai Citarum. Penebangan hutan di hulu wilayah sungai telah menghancurkan ekosistem yang mengakibatkan erosi tanah serta terjadi pendangkalan sungai dan banjir. Masyarakat kota, warga desa dan kalangan industri dengan segala aktivitasnya, telah memperlakukan Sungai Citarum sebagai tempat sampah dan pembuangan limbah. Saat ini Sungai Citarum dikenal sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. (The Dirtiest River The Sun, 4 Desember 2009) Permasalahan yang terjadi di wilayah sungai Citarum pada dasarnya diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali yang berakibat pada meningkatnya eksploitasi ruang dan sumber daya air. Penduduk di Cekungan Bandung tumbuh pada kisaran 3% pertahun, sebagai pengaruh migrasi ke daerah dengan pertumbuhan yang cepat.

Tingginya tekanan kependudukan ini menyebabkan terjadinya peningkatan lahan kritis akibat perubahan tata guna lahan sehingga Citarum termasuk DAS utama di Jawa Barat yang memiliki luasan lahan kritis yang tinggi. WS Citarum telah rusak akibat penggundulan lahan serta pencemaran industri dan rumah tangga yang berdampak terhadap terjadinya bencana banjir, kekeringan, dan menurunnya kualitas air di sepanjang sungai Citarum. Bab III Kajian Kepustakaan (dalam Proses) Bab IV Penstrukturan dan Perumusan Masalah (dalam Proses)2| Page

Bab V Usulan Topik Penelitian Perubahan Penggunaan Lahan pada Garis Sempadan Sungai DAS Citarum Tahun 2005-2010 VI Daftar Pustaka

3| Page