perubahan mindset guru dalam kurikulum 2013 · pdf filekita merdeka tapi terjajah [merdeka...
TRANSCRIPT
DATA KEPENDIDIKAN SULTRA1. LUAS WIALYAH: 38067.70 KM, (87 % KEPULAUAN, 23 % DARATAN), 14
KABUPATEN, 208 KECAMATAN,345 KELURAHAN, PENDUDUK, 2.508.05 JIWA 2. JUMLAH SEKOLAH 4.136
Paud . 218, TK/RA. 1.226, SD/MI. 2310, SMP/MTS. 283, SMK. 993. JUMLAH GURU: 55.841
TK. 5.383, SD. 29790, SMP. 9.186, SLB. 279, SMA. 5.446, SMK. 1.717, RA. 247,MI. 980, MTS. 2007, dan MA. 814
4. GOLOGAN II: a. 1449, b. 2191, c. 908, dan d. 762
III: a. 4887, b. 2465, c. 3548, dan d. 4881VI: a. 5758, b. 269, c. 8, dan d. 3
5. PENDIDIKAN SMA. 15679, D1. 1299, D2. 18426, D3. 1351, S1. 18697, S2. 387, dan S3. 4
6. JUMLAH TENAGA SDM 120 ORANG
SUMBER ETOS KERJASebagian analisis menguraikan bahwa sumber utama bagi etos kerja adalah keyakinan religius.
Agama Islam : "Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."( QS 62: 10)
Agama Kristen : “ hendaknya kamu saling memberi tanpa mengharapkan sesuatu ”. Akulah jalan & kebenaran & hidup. Tdk ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tdk melalui Aku (Yohannes 14:6)
Agama Hindu : “ keharusan memenuhi kewajiban untuk mentaati hokum karmayoga, suatu norma yang menyatakan bahwa bekerja sesuai dengan swadharma masing-masing merupakan inti dari yadnya (ibadah)
6
MASALAH……
8
1. BELUM BEARADAB 2. BELUM MENGINDONESIAKAN INDONESIA
3. BELUM MAMPU MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI 4. TIDAK MENGHARGAI PERBEDAAN 5. GAGAL MENYATUKAN SUKU BANGSA6. GAGAL MEMBENTUK POLITIK IDENTITAS
7. PEMBELAJARAN BELUM MENJADI SARANA BERFIRKR8. MALAS MENGURUS KENAIKAN PANGKAT 9. PENGEMBANGAN PROFESI TERHAMBAT
PENYAKIT KRONIS PNS
• KUDIS = KURANG DISIPLIN• ASMA = ASAL MASUK• TBC = TIDAK BISA COMPETEN• KRAM = KURANG TRAMPIL• ASAM URAT = ASAL SAMPE
KANTOR URING-URINGAN & TIDUR• GINJAL = GAJI INGIN NAIK KERJA
LAMBAN
Habibie, pertanyaan mendasar
Indonesia ‘terjatuh’dalam situasi “paradoksal”
Persoalan apa yang kita hadapi sbg bangsa?
Kita mengalami ketimpangan kualitas
SDM
Indonesia dalam “Paradoks”kita KAYA tapi MISKIN
[kekayaan SDA melimpah, tapi miskin penghasilan]
kita BESAR tapi KERDIL[amat besar wilayah & penduduknya, tapi kerdil dalam produktivitas
dan daya saingnya]
kita MERDEKA tapi TERJAJAH [merdeka secara politik, namun terjajah secara ekonomi]
kita KUAT tapi LEMAH[kuat dalam tindak anarkisme, namun lemah dalam menghadapi
tantangan globalisasi]
kita INDAH tapi JELEK[indah dalam potensi dan prospeknya, namun jelek & korup dalam
pengelolaannya]
Mengapa ? karena kita terkena “Penyakit Orientasi”
Kita lebih mengandalkan SDA daripada SDM
Kita lebih berorientasi jangka pendek daripada jangka panjang
Kita lebih mengutamakan critra daripada karya nyata
Kita lebih melirik makro daripada mikro ekonomi
Kita lebih mengandalkan cost added daripada value added
Kita lebih berorientsi pada neraca perdagangan & pembayaran daripada neraca jam kerja
Kita lebih menyukai jalan pintas (korupsi, kolusi, penyelewengan, dsb) daripada kejujuran dan kebajikan
Kita lebih menganggap jabatan (power) sebagai tujuan daripada sebagai sarana untuk mencapai tujuan
(UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSENNomor 14 Tahun 2005)
PENDIDIK PROFESIONAL
TUGAS UTAMA: MENDIDIK, MENGAJAR, MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI, DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK
TENTANG MANUSIA• Manusia Pada Dasarnya Ingin Berubah, Tetapi Tak
Mau “Diubah” • Mengapa Manusia Sulit Menerima Perubahan?
• Karena “Bukan dari Saya”• Tidak Mampu Melihat
• Blur, Tidak Fokus, Kurang Kontras• Merasa Terancam, Budaya Foto-foto • Sulit
Beradaptasi• Kurang “Membaca”
• Over-reactive• “Jauh”
16
Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama:mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didikpada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. [Perber Mendiknas & Ka BKN 2010, 1: 2]
18
"Kalau Anda menginginkanperubahan kecil dalam hidup,
ubahlah perilaku Anda. Tetapi bilaAnda menginginkan perubahan
yang besar dan mendasar, ubahlahpola pikir Anda."
- Stephen Covey
Kompetensi Keterampilan
Guru
Kualitas Implementasi
Kurikulum Tingkat Keberterimaan• Recieving (menerima)• Responding (merespon)• Valuing (menghargai)• Organizing
(mengorganisasi)• Charactering (karakter)
Perubahan Mindset hanya dapat dilakukan dengan Kemauan dan Kegigihan serta melatih diri untuk berbuat ikhlas dalam menerima perubahan
Merancang Melaksanakan Mengevaluasi
Rancangan aktivitas
Perubahan Sikap
Kualitas Proses
PERUBAHAN MINDSET APA?
PERUBAHAN PRILAKU GURU
20
dari Kiri ke KananMulut besar banyakceramah = Memberi tahu
Mulut kecil sedikit ceramah= siswa banyak mencari tahu
Telunjuk jentik seringmenyalahkan = siswakurang kreatif
Tangan terbuka “welcome” terhadap kesalahan = siswakreatif
Mata kecil = tidakmemperhatikan siswayang memerlukanmotivasi
Mata lebar = memperhatikan siswa yang memerlukan motivasi/bantuan
Telinga kecil = kurangmendengarkan keluhandan kebutuhan siswa yang masing-masingnyamempunyai kekhasan
Telinga besar =mendengarkan keluhan dankebutuhan siswa yang masing-masingnyamempunyai kekhasan
Betapa Sedihnya…
• “Aku benci guruku.”• “Guruku suka marah-marah. Aku nggak
suka”• “Guruku acak-acakan, aku males diajar dia”
APA JDINYA COI ?
Awalnya,kita bentuk kebiasaan-kebiasaan pada diri kita,
Kemudian,kebiasaan-kebiasaanlahyang membentuk kita.
Kebanyakan terjadi……
Sejatinya ….
25
Inginkah AndaDiingat Siswa sebagai
Guru Yang Menginspirasi
?
Beauty BehaviourBrain
ANTUSIAS
Mengapa Harus Berubah?
• Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya –Ekonomi:– Kecepatan– Interaksi– Variasi– Kualitas– ...
• Data Informasi Pengetahuan Kearifan
Teknologi Pengetahuan
• Teknologi Informasi• Teknologi Komunikasi • Teknologi Komputasi • Teknologi Otomasi
30
PERUBAHAN PRILAKU DALAM PBM
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
30
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Kerucut Pengalaman Belajar
Mengerjakan Hal yang Nyata
Melakukan Simulasi
Bermain Peran
Menyajikan/Presentasi
Terlibat dalam Diskusi
Lihat Demonstrasi
Lihat Video/Film
Lihat Gambar/Diagram
Dengarkan
Tingkat Keterlibatan
Verbal
Visual
Terlibat
Berbuat
Yang Diingat
10%
20%
30%
50%
70%
90%
Baca
“Belajar yang berhasil lahir dari mengerjakannya” (Wyatt & Looper, 1999)
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan Keteram-pilan Sikap
Pembelajaran K-S-A
Pemanfaatan A-S-K
Belajar Mengapa
Belajar Apa
Belajar Bagaimana
Perubahan yang Mempengaruhi Pola PikirNo Rumusan Kurikulum 20131 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya
kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific:
-Mengamati-Menanya-Mencoba-Menalar-Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mapel/tema)
5 Model Pembelajaran:-Discovery learning-Project based learning -Collaborative learning
Perubahan Pola Pikir PembelajaranNo Rumusan Kurikulum 20131. Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:
-Menahan diri untuk memberitahu-Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya
2. Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan3. Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari
keterampilan lainnya4. Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan5. Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya6. Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mapel menekankan pentingnya
prosedur: detil, logis, sistematis algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting daripada kebenaran hasil
7. Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mapel berangkat dari pengamatan thdp benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya
8. Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengthuan yang telah dipelajarinya
Perubahan Pola PikirNo Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya6 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa adalah rekan
belajar7 Proses nomer satu, hasil nomer dua8 Teaching Tutoring9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
35
Informasi(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
36
Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis menyelesaikan masalah• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK
Kehidupan dan Karir• Fleksibel dan adaptif• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasiPartnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 37
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
•Membolehkan pengembangan portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
38
Thre
e Le
vels
of T
houg
ht
(Ric
hard
Pau
l: Cr
itica
l Thi
nkin
g, 2
014)
Level 1Lower Order ThinkingUnreflective, Low to
mixed skill level, Largerly self-serving
and self deceived
Level 2Higher- Order Thinking
Selectively reflective, High skill level,
Inconsitently fair, May be skilled in sophistry
Level 3Highest- Order Thinking
Explicitly reflective (Knowledge), Highest
skill level (Skill), consitently fair
(Attitude)
40
Prinsip MINDSET
1.Kualitas seseorang tergantung pada seberapabanyak waktu yang digunakan untukmendengarkan (Listening)
2.Keragaman adalah Kunci Inovasi, kreativitas dankolektifitas
42
o Kegagalan Implementasi Pembangunan khususnya Pendidikan antara lain karena : Kurang
investasi waktu untuk "Listening" 0 Ada 4 Level "Listening,
CRYSTALIZING
PROTOTYPING
DOWNLOADING
SEEING
SENSING
PERFORMING
Connect to Sources:
OPEN MIND
OPEN HEART
OPEN WILL
PRESENCING
Siapa diri Saya ?Apa pekerjaan Saya ?
43
Pengembangan Kebijakan, Program & Kegiatan harus berdasar pada Akar Masalah bukan pada Gejalanya: Untuk memahami akar masalah gunakan Model Gunung Es
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
BEHAVIOUR PATTERN
SYSTEM STRUCTURE
MENTAL MODEL
RETHINKING
REDESIGN
REFRAMINGADAPTASI
INNOVASI
GENERATIF
Gejala
AKAR MASALAH
10 %
90 %
TENTANG MINDSET• Perubahan mindset merupakan faktor pertama yang harus
disentuh sebelum sebuah kebijakan diberlakukan. Carol Dweck (2012) menyatakan bahwa pola pikir merupakan
sumber kekuatan kemampuan seseorang. Kekuatan dua pandangan. (1) pola pikir itu tetap “pixed mindset” atau karakteristiknya dibawa sejak lahir, (2) pola pikir dipandang
sebagai sesuatu yang tumbuh – “growth mindset”. Jadi yang dimaksud di sini adalah bahwa mindset itu bisa dibentuk sesuaidengan tujuan dan orientasi yang diharapkan. BACA KHAZALI
17-20• Pendekatan pembelajaran yang dimaksud dalam Kurikulum
2013 adalah pembelajaran saintifik, yaitu pembelajarandengan pendekatan ilmiah.
46
yang dapat menghasilkan
insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui
penguatan Sikap,
Keterampilandan
Pengetahuanyang terintegrasi
PERAN GURU
STUDENTS
CENTER
Pergeseran dari pendidikan yang berpusat kepada guru menjadi berpusatkepada siswa dan melibatkan merekadengan menghubungkan kurikulum
dengan kehidupan NYATA
ARTINYA
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
49
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)
58 cm38 cm
83 cm92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
Pola Pikir Kurikulum 2013
50
Dari konvensional Ke saintifik
REPOSISI GURU
PRIBADI YANG LEMAH, KURANG PERCAYA DIRI, KURANG WIBAWA
PRIBADI YANG MATANG, PENUH PERCAYA DIRI, BERWIBAWA
PRINSIP ILMIAH• Pertama: Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
• Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-pesertadidik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, ataupenalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, danmengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetikdalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional danobjektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.
• Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapatdipertanggung-jawabkan.
52
KAPAN ILMIAH• Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus
berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, danterukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metodeilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melaluiobservasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis
• Penggunaan Pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus dipandudengan kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikanpenonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, danpenjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhikriteria seperti berikut ini.
53
Faktor-faktor yang Memengaruhi Capaian Murid
Guru
Karakteristik Murid
Rumah
Sekolah
Teman sebaya
49%
7%7%
7%
30%
Based on research by Professor John Hattie from the University of Auckland who quantified the overall effect on student achievement to the above factors
Guru merupakan faktor terbesar dalam sistem pendidikan yang memengaruhi capaian murid
Kin
erja
sis
wa
dala
m u
jian
stan
dar
100 persen
50 persen
0 persen
Age 8 Age 11
90 persen
37 persen
Perbedaan sebesar 53 poin
Yakinlah bahwa Guru yang bagusbisa berdampak besar terhadap
capaian siswa
Setelah 3 tahun dengan guru berkualitas rendah
Setelah 3 tahun dengan guru berkualitas baik
Sumber: Tennessee Value-Added Assessment System (TVAAS) Study ResultsFrom Barber, M., and M. Mourshed. (2007) based on results from Sanders and Rivers (1999).
Beberapa Faktor menjadikan Guru yang Bagus antara lain:
Seorang guru tidak akan bisa mengajarkan apa yang dia tidak
ketahui/kuasai
Guru yang berpengetahuan tetapi tidak memiliki motivasi tidak akan
memiliki kinerja yang baik.
Kedua komponen ini penting dan saling berkaitan
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILANApa yang diketahui dan bisa dilakukan
guru
KINERJA
Apa yang sebenarnya dilakukanoleh guru
Tugas-tugas(misal: kehadiran, danhal-hal yang ada dalam
“daftar kewajiban “
Efektivitas(upaya untuk
meningkatkan kualitaspembelajaran)
PenguasaanMata Pelajaran
KeterampilanPedagogis
58
1. ILMU PENGETAHUAN TERTENTU2. APLIKASI KEMAMPUAN/KECAKAPAN3. BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN
UMUM
BIDANG USAHA MANUSIA BERDASARKAN PENGETAHUAN, DIMANA KEAHLIAN DAN PENGALAMAN PELAKUNYA DIPERLUKAN OLEH MASYARAKAT
DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
59
1. KODE ETIK2. PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR 3. KEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUS4. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN5. SERTIFIKAT KEAHLIAN6. PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI
UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
7. KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN PERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESI
8. ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU JIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESI
KARAKTERISTIK PROFESI, YAITU:
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
60
1. PEMILIKAN KEMAMPUAN ATAU KEAHLIAN YANG BERSIFAT KHUSUS ( MIS. GURU BIDANG STUDI)
2. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL3. SERTIFIKASI KEAHLIAN4. HARUS MENGUASAI KEAHLIAN DALAM KEMAMPUAN
MATERI KEILMUAN DAN KETRAMPILAN METODOLOGI5. MEMILIKI RASA TANGGUNGJAWAB YANG TINGGI ATAS
PEKERJAANNYA, BAIK TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, BANGSA DAN NEGARA, LEMBAGA DAN ORGANISASI PROFESI
6. GURU JUGA HARUS MENGEMBANGKAN RASA KESEJAWATAN YANG TINGGI DENGAN SESAMA GURU
HARUS DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI YANG STANDAR BAGI GURU PROFESIONAL, Meliputi:
61
KOMPETENSI: PAEDAGOGIK KEPRIBADIAN SOSIAL PROFESIONAL
KUALIFIKASI AKADEMIK:1. BERPENDIDIKAN S1 atau D42. BERSERTIFIKASI PENDIDIKAN
PROFESI GURU
KOMPETENSIKUALIFIKASI GURU
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
62
ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR YANG MENYENANGKAN DAN MEMBERIKAN KENIKMATAN
LULUSAN BERMUTU SEBAGAI TUNTUTAN
PERUBAHAN YANG CEPAT DAYA SAING LULUSAN
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
MUTU ADALAH SIFAT DARI BENDA DAN JASA
MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT DARI BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN
MENGAPA PRODUK/JASA HARUS BERMUTU
ADANYA KECENDERUNGAN PELANGGAN PADA ALTERNATIF PRODUK LAIN (YANG BISA DIPILIH)
MENJAGA MUTU KEBERLANGSUNGAN USAHA
64
1. KEPERCAYAAN (RELIABILITY)
2. KETERJAMINAN (ASSURANCE)
3. PENAMPILAN (TANGIBILITY)
4. PERHATIAN (EMPHATY)
5. KETANGGAPAN (RESPONSIVENESS)
SIFAT-SIFAT POKOK MUTU (JASA)
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
1. KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASING-MASING PELANGGAN
2. KEPUASAN DAN KEBANGGAAN DARI PELANGGAN TERHADAP PRODUK KITA
3. PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENDIDIKAN HARUS MENJADI ACUAN BAGI PROGRAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGAN
berorientasi
maka
LAYANAN PENDIDIKAN YG BERMUTU, PERHATIKAN:
66
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) AKAN MENGUBAH POLA HUBUNGAN GURU-MURID, TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL DAN SISTEM PENDIDIKAN SECARA KESELURUHAN
PROFESIONALISME GURU PERLU DIDUKUNG PENEGAKAN KODE ETIK GURU ( SEBAGAI NORMA HUKUM YG DIJUNJUNG TINGGI DAN SEKALIGUS SEBAGAI NORMA KOMUNITAS GURU)
PROFESIONALISME GURU HARUS DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI YANG STANDAR. >> SALAH SATU DARI KOMPETENSI = PEMILIKAN KEMAMPUAN/ PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI
67
LAMA BARU
1. MENGAJAR DAN MENYODORI SISWA DENGAN MUATAN INFORMASI PENGETAHUAN
2. GURU DIPANDANG PALING MENGETAHUI DAN SATU2NYA SUMBER INFORMASI
1. DERASNYA INFORMASI TIDAK MUNGKIN GURU BERSIKAP PALING TAHU
2. GURU MENGAJAR BAGAIMANA SISWA BELAJAR
3. BERUSAHA MENDAPATKAN INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER U/. MEMFASILITASI KEBUTUHAN SISWA
68
BERUBAHNYA PERAN GURU DALAM MANAJEMEN PROSES BELAJAR MENGAJAR (KLASIKAL vs. INKLUSI)
KURIKULUM YANG TERDESENTRALISASI vs. KURIKULUM DEFERENSIASI
PEMANFAATAN SECARA OPTIMAL SUMBER-SUMBER BELAJAR LAIN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
USAHA PENCAPAIAN LAYANAN MUTU PENDIDIKAN YANG OPTIMAL
PENEGAKAN PROFESIONALISME GURU PENGUASAAN KOMPETENSI TAMBAHAN BAGI
GURU SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI ( APA?... BELA NEGARA?)
GURU HARUSLAH DAPAT MENGEMBANGKAN SUATU PERILAKU ADAPTIF THDP PERUBAHAN
69
Perubahan Lingkungan Strategis(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi, meningkatnya
tuntutan governance, pengangguran)
Program
Standarisasi
Penjaminan Mutu
Akreditasi
MASALAH & TANTANGAN
Tkt pendidikan rendah Dinamika struktur
penduduk belum terakomodasi
Kesenjangan tingkat pendidikan
Fasilitas pendidikan belum memadai
Kualitas pendidikan rendah
Pengembangan IPTEK Manajemen belum
efektif, efisien, dan akuntabel
Anggaran rendah
Sasaran
Meningkat dan meratanya partisipasi/akses Pendidikan
Meningkatnya Mutu dan Relevansi Pendidikan
Meningkatnya Governance
Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS, UU BHP, UU GURU, 14PP & Perda)
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan Kebijakan & Program Pembangunan Pendidikan Nasional
Kebijakan
70
1. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU
a. MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN.
b. KUALIFIKASI AKADEMIK : PROGRAM SARJANA (S1) ATAU PROGRAM DIPLOMA EMPAT (D-IV) YANG SESUAI DENGAN TUGASNYA SEBAGAI GURU.
c. KOMPETENSI PROFESI PENDIDIK MELIPUTI KOMPETENSI: PEDAGOGIK, KEPRIBADIAN, PROFESIONAL, DAN SOSIAL
BEBERAPA SUBSTANSI RUU GURU YANG BERNILAI “PEMBAHARUAN”
71
2. HAK GURU
a. GURU BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN YANG LAYAK : gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi guru, dan/atau tunjangan khusus, serta maslahat tambahan.
b. TUNJANGAN PROFESI :setara 1 (satu) kali gaji pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
c. TUNJANGAN KHUSUS: setara 1 (satu) kali gaji pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
d. Selama guru belum memiliki sertifikat profesi, mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan melalui PERBAIKAN TUNJANGAN FUNGSIONAL
72
3. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU
a. MENTERI MENETAPKAN KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU PADA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU MASYARAKAT
b. PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN PENGABDIAN GURU YANG DIANGKAT OLEH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DENGAN MEMBERIKAN TUNJANGAN DAN/ATAU KESEJAHTERAAN LAINNYA
DITJEN PMPTK, 2005
(MENGELOLA FAKTOR-FAKTOR EFISIENSI BELAJAR)1. PEMAHAMAN THDP SISWA (LAYANAN INDIVIDUAL /
INKLUSI DAN KLASIKAL
2. KETEPATAN MEMILIH BAHAN DAN SUMBER AJAR
3. PEMAHAMAN GURU THDP PERANNYA
4. PENGELOLAAN FASILITAS BELAJAR YANG ADA
5. PEMANFAATAN LINGKUNGAN (DIMANA SISWA HIDUP DAN TEMPATNYA BELAJARNYA)
6. MENGELOLA HUBUNGAN GURU-MURID (METODE MENGAJAR DAN PEMANFAATAN PENGALAMAN BELAJAR SEBELUMNYA)
۞Lakukanlah SEKARANG, karenaBesok belum tentu datang dankemarin tak pernah kembali
۞Hidup ini teramat singkat….
6PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004KTSP 2006
KURIKULUM
20131. Penataan Pola Pikir dan Tata
Kelola
2. Pendalaman dan Perluasan
Materi
3. Penguatan Proses
4. Penyesuaian Beban
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL76
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum- PTK
-Sarpras-Pendanaan-Pengelolaan
77
Tantangan Pengembangan KurikulumTantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan• Materi TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkunganFenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat• Terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
78
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
SikapPe
ngem
bang
an
Kurik
ulum
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
79
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan
indonesia yang:Produktif, Kreatif,
Inovatif, Afektif
melalui penguatan Sikap,
Keterampilandan Pengetahuanyang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
80
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Human Development Index (HDI)
• IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
• IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Angka IPM Indonesia dari tahun ke tahun
• Tahun 1980 = 0,522• Tahun 1985 = 0,562• Tahun 1990 = 0,624• Tahun 1995 = 0,658• Tahun 2000 = 0,673• Tahun 2003 = 0,709• Tahun 2004 = 0,714• Tahun 2005 = 0,723• Tahun 2006 = 0,729• Tahun 2007 = 0,734 • Tahun 2008 = perhitungan baru diberlakukan• Tahun 2009 = 0,593• Tahun 2010 = 0,600 • Tahun 2011 = 0,617 • Tahun 2013 = 0,629
Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
83
menjadi warganegara yang “demokratis”serta“bertanggungjawab”.
...pendidikan dilakukan agar “potensi pesertadidikberkembang”
(1) beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang MahaEsa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4) berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN
Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang isi, proses dan penilaian
Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan keterampilan guru serta kinerja guru mengimplementasikan
kurikulum
Oleh sebab itu, kita tidak sekedar bicara pelatihan guru tetapi juga kerangka besar pembinaan profesi guru secara utuh agar
kelak guru mampu mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional pendidikan
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing
Experi-menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge(Bloom)
Skill(Dyers)
Attitude(Krathwohl)
SD
SMP
SMA/K
PTCreating
85
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge(Bloom)
2006 2013
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetens
PENGUATAN PROSES:
BUKU SISWA
BUKU GURU
CONTOH RPP
VIDEO PEMBELAJARAN
KOMPETENSI LULUSAN“ACTIVITY BASED” BUKAN SEKEDAR
“CONTENT BASED”
• STANDAR PROSES• PENILAIAN• PROSES REMEDI• PENGAYAAN• PEDOMAN INTERAKSI
• KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
• ANALISIS DAN PEMILIHAN MATERI AJAR
• PEMILIHAN MODEL, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
• PERANCANGAN SKENARION PEMBELAJARAN
• PENILAIAN
86
PENGUATAN PROSES:
NO PENDEKATAN/MODEL BELAJAR MODUL PELATIHAN
1. Tematik Terpadu • Konsep Dasar• Succes Story/Fakta
Empirik Penerapannya• Langkaah Operasional
Penerapan• Evaluasi Yang Digunakan• Video Pembelajarannya
2. Pendekatan Scientific3. Discovery/Inquiry
Learning4. Problem Based Learning5. Project Based Learning6. Cooperative Learning
87
ESENSI PENYEMPURNAAN KURIKLUM 2013
88
KOMPETENSI
MATERI
PROSES
PENILAIAN
• AMANAT UUD, UU SISDIKNAS, PP 19
• DAYA SAING, DAYA SANDING, DAN KAPASITAS ADAPTASI
• KOMPETENSI ABAD 21• BONUS DEMOGRAFI• FILOSOFI PENDIDIKAN• FILOSOFI KURIKULUM• TEORI PENGEMBANGAN
KURIKULUM• PSIKOLOGI PERKEMBANGAN• DATA-DATA EMPIRIK
KARAKTERISTIK GENERASI EMAS 2045
• SIKAP & PERILAKU
• KETERAMPILAN• PENGETAHUAN
• NALAR• HIGH
ORDER THINKING
• CRITICAL THINKING
• CREATIVE
• MENGAKOMODASI MATERI TIMSS, PISA, PIRLS
• MENAMBAH, MEMPERTAHANKAN, ATAU MENGURANGI
• SCIENTIFIC APROACH• TEMATIK TERPADU• BAHASA SEBAGAI
CARRIER OF KNOWLEDGE
• DISCOVERY LEARNING• PROJECT BASED
LEARNING• Instructional Effect dan
Nurturant Effect
• TES TES DAN NON TES (PORTFOLIO)
• OUTPUT PROSES DAN OUTPUT
Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Materi dan tes (benchmark dgn soal-soal TIMSS, PISA, PIRLS, EGRA, dsb)• Observing,
questioning, associating, experimenting, presenting
• Receiving, Responding, Valuing, Organization, & Characterization• Instrumentasi
• Analisis dan Penafsiran
• Konsistensi penerapanya.
MANAJEMEN SEKOLAH : • PEMINATAN • Mekanisme dan Pola Supervisi• Portfolio Guru dan Siswa• Pengelolaan Kegiatan
Ekstrakurikuler• Rapor (transfer kegiatan ekstra dan
portfolio ke dalam rapaor)
• PK Guru• PKB Guru• Isian monitoring dan keterlibatan orang tua
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
• Konstruski yang holistik
• Didukung oleh Semua Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal
• Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan
• Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)
• Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima +
Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
• Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning
• Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio)
• Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment
• Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan
89
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013
SILABUS
KERANGKA DASAR
STRUKTUR
RPP
KURIKULUM 2013
• Kompetensi Inti• Kompetensi Dasar• Muatan Pembelajaran• Mata Pelajaran• Beban Belajar
• Pengembangan• Implementasi• Monitoring dan
Evaluasi
• Kompetensi• Materi• Media• Skenario
Pembelajaran• Penilaian
90
Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu berisi:a. Kompetensi inti; b. Kompetensi dasar; c. materi pembelajaran; d. kegiatan
pembelajaran; e. penilaian; f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar.
• Landasan Filosofis• Sosiologis• Psikopedagogis• YuridisAcuan Pengembangan • Struktur di tingkat nasional• Muatan Lokal di tingkat daerah• KTSP