pertemuan akhir tahun 2014 pegawai kebun raya bali letter vol.4 no.1.pdf · oleh kebun raya bali...

2
K ebun Raya Bali menerima kunjungan dari peserta Asean Centre Biodiversity yang berpusat di Filipina pada 28 November 2014. Kunjungan yang diikuti oleh 35 orang peserta ini berkesempatan melihat koleksi taman Paku dan Lumut Kebun Raya Bali. Peserta diterima oleh Kepala Kebun Raya Bali Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.Si. Dalam sambutannya Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.Si, menyatakan “Kami sangat senang dan berterimakasih atas kunjungan dari staf Asean Centre Biodirversity, dosen, dan peserta workshop international ini ke Kebun Raya Bali.” Lugrayasa berharap melalui kunjungan ini maka seluruh peserta akan tertarik untuk datang kembali ke Kebun Raya Bali di kemudian hari. Rhia selaku panitia Internasional Workshop of Asean Centre Bioderversity ini menyatakan bahwa ini adalah kesempatan yang baik bagi seluruh peserta untuk belajar, kami sangat menghargai budaya dan keunikan yang dimiliki Bali sebagai daerah tujuan wisata. (Renata Lusilaora) News Letter Kebun Raya Bali Vol: 4 No: 1 Januari 2015 Konservasi & Budaya Dalam Harmoni ISSN : 2088-7744 Susunan Redaksi: Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Editor: Dr. Bayu Adjie, Ida Bagus Ketut Arinasa, M.Si, Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri, S.Si, Pemimpin Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom, Redaksi Pelaksana: I Wayan Mudarsa, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Putu Suendra, SP, I Gus Ngurah Putu Dedy Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan Seadi, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturi, Tabanan, Bali, 82191. Telp: (0368) 2033211, 2033170. Fax: (0368) 2033171. Email: [email protected]. Redaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunng tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di hp://www.krbali.lipi.go.id PERTEMUAN AKHIR TAHUN 2014 PEGAWAI KEBUN RAYA BALI S udah 55 tahun perjalanan Kebun Raya Bali, semangat kebersamaan tetap hidup di hati pegawai termasuk dalam rangka mengiplementasikan Reformasi Birokrasi dan penerapan ISO 9001:2008. Hal tersebut disampaikan Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bali Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.Si dalam acara pertemuan pegawai akhir tahun 2014 dan menyambut tahun baru 2015 di Gedung Serbaguna “Nayaka Loka” Rabu (31/12/2014). Dalam pengarahannya Lugrayasa menyampaikan realisasi rencana kerja tahun 2014 yang secara umum telah mencapai sasaran bahkan ada yang melebihi target. Dari segi pelayanan jasa dan informasi terdapat peningkatan jumlah pengunjung dari 397.000 orang menjadi 477.955 (120,39%), jumlah jasa layanan dalam bentuk program pendidikan lingkungan yang awalnya direncanakan sebanyak 2900 orang terealisasi sebanyak 4324 orang (149,1%), layanan jasa iptek berupa identifikasi tumbuhan tercapai sebesar 156,7% dari 70 spesimen yang direncanakan. Di bidang penelitian iptek telah dihasilkan 9 judul publikasi internasional dari 5 judul yang direncanakan. Dari kegiatan pengungkapan potensi kekayaan alam Indonesia berhasil ditemukan 2 jenis koleksi baru Begonia yaitu B. gambutaensis dan B. sirigarii dari satu jenis yang direncanakan. Selaian capaian di atas Lugrayasa juga menyampaikan rencana kerja Kebun Raya Bali tahun 2015 diantaranya eksplorasi Begonia di Kalimantan Timur, melanjutkan pembangunan Konservatorium, Taman Panca Yadnya, trotoarisasi/pendestrian di boulevard Ramayana, dan pembangunan rumah paranet di taman Anggrek, pembibitan dan reintroduksi. Sedangkan target dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di tahun 2015 ini direncakan sebesar Rp 3.600.000.000,- (Tiga Milyar Enam Ratus Juta Rupiah). Diakhir pengarahannnya Lugrayasa mengajak semua pegawai untuk terus meningkatkan efektifitas kinerja sesuai jabatan dan bidang tugasnya masing-masing berlandaskan profesionalisme dan semangat kebersamaan. Kita evaluasi kekurangan- kekurangan tahun 2014 dan kita sempurnakan pada tahun 2015. Selamat Tahun Baru 2015. (I Wayan Mudarsa). PESONA ANGGREK HITAM DI KEBUN RAYA BALI K eunikan kuntum bunga anggrek hitam yang mekar dapat dilihat oleh pengunjung di Kebun Raya Bali pada bulan September – November 2014. Selama dua bulan tersebut koleksi anggrek hitam menjadi pusat perhatian para pengunjung di Taman Anggrek Kebun Raya Bali. Anggrek hitam yang nama ilmiahnya Coelogyne pandurata Lindl memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan garis-garis berwarna hijau dan sedikit berbulu. Kelopak bunga (sepal) dan mahkota (petal) berwarna hijau muda. Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan batang berbentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun ada di ujung atas bulb sebanyak dua helai. Umumnya satu kuntum bunga anggrek mekar selama 5 – 7 hari. Jenis anggrek alam ini tergolong langka dan hanya tumbuh alami di Pulau Kalimantan. Secara alami anggrek hitam banyak tumbuh di Kalimantan Timur, sehingga anggrek hitam dijadikan maskot flora Provinsi Kalimantan Timur. Tindakan konservasi anggrek hitam telah diupayakan oleh Kebun Raya Bali sesuai dengan tugas utamanya dalam konservasi tumbuhan, namun masih dalam tahap pengkoleksian. Koleksi anggrek hitam dapat dilihat di Taman Anggrek yang telah ditata sedemikian rupa sesuai habitat alaminya. Pemeliharaan yang memadai mampu memacu pertumbuhan anggrek secara optimal sehingga saat musimnya berbunga akan tumbuh semarak. Taman Anggrek Kebun Raya Bali merupakan salah satu Taman Koleksi Tematik yang padat dikunjungi para wisatawan. (I Made R Pendit). PESERTA ASEAN CENTRE BIODERVERSITY KUNJUNGI KEBUN RAYA BALI Anggrek hitam Coelogyne pandurata Lindl DP - 7.5.1 - JI - 1 - 38. Ed. 1. Rev. 0. 2015. 01 - 30 - 1/2

Upload: trankiet

Post on 04-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERTEMUAN AKHIR TAHUN 2014 PEGAWAI KEBUN RAYA BALI letter Vol.4 No.1.pdf · oleh Kebun Raya Bali sesuai dengan tugas utamanya dalam konservasi ... tahun 2011 tercatat 70 kali kegiatan

Kebun Raya Bali menerima kunjungan dari peserta Asean Centre Biodiversity yang berpusat di Filipina pada 28 November 2014.

Kunjungan yang diikuti oleh 35 orang peserta ini berkesempatan melihat koleksi taman Paku dan Lumut Kebun Raya Bali.

Peserta diterima oleh Kepala Kebun Raya Bali Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.Si. Dalam sambutannya Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.Si, menyatakan “Kami sangat senang dan berterimakasih atas kunjungan dari staf Asean Centre Biodirversity, dosen, dan peserta workshop international ini ke Kebun Raya Bali.” Lugrayasa berharap melalui kunjungan ini maka seluruh peserta akan tertarik untuk datang kembali ke Kebun Raya Bali di kemudian hari. Rhia selaku panitia Internasional Workshop of Asean Centre Bioderversity ini menyatakan bahwa ini adalah kesempatan yang baik bagi seluruh peserta untuk belajar, kami sangat menghargai budaya dan keunikan yang dimiliki Bali sebagai daerah tujuan wisata. (Renata Lusilaora)

News Letter

Kebun Raya Bali

Vol: 4 No: 1 Januari 2015

Konservasi & Budaya Dalam Harmoni

ISSN : 2088-7744

Susunan Redaksi:Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Editor: Dr. Bayu Adjie, Ida Bagus Ketut Arinasa, M.Si, Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri, S.Si, Pemimpin Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom, Redaksi Pelaksana: I Wayan Mudarsa, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Putu Suendra, SP, I Gusti Ngurah Putu Dedy Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan Setiadi, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191. Telp: (0368) 2033211, 2033170. Fax: (0368) 2033171. Email: [email protected]. Redaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http://www.krbali.lipi.go.id

 

PERTEMUAN AKHIR TAHUN 2014 PEGAWAI KEBUN RAYA BALI

Sudah 55 tahun perjalanan Kebun Raya Bali, semangat kebersamaan tetap hidup di hati pegawai termasuk dalam rangka mengiplementasikan Reformasi Birokrasi

dan penerapan ISO 9001:2008. Hal tersebut disampaikan Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bali Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.Si dalam acara pertemuan pegawai akhir tahun 2014 dan menyambut tahun baru 2015 di Gedung Serbaguna “Nayaka Loka” Rabu (31/12/2014).

Dalam pengarahannya Lugrayasa menyampaikan realisasi rencana kerja tahun 2014 yang secara umum telah mencapai sasaran bahkan ada yang melebihi target. Dari segi pelayanan jasa dan informasi terdapat peningkatan jumlah pengunjung dari 397.000 orang menjadi 477.955 (120,39%), jumlah jasa layanan dalam bentuk program pendidikan lingkungan yang awalnya direncanakan sebanyak 2900 orang terealisasi sebanyak 4324 orang (149,1%), layanan jasa iptek berupa identifikasi tumbuhan tercapai sebesar 156,7% dari 70 spesimen yang direncanakan. Di bidang penelitian iptek telah dihasilkan 9 judul publikasi internasional dari 5 judul yang direncanakan. Dari kegiatan pengungkapan potensi kekayaan alam Indonesia berhasil

ditemukan 2 jenis koleksi baru Begonia yaitu B. gambutaensis dan B. sirigarii dari satu jenis yang direncanakan.

Selaian capaian di atas Lugrayasa juga menyampaikan rencana kerja Kebun Raya Bali tahun 2015 diantaranya eksplorasi Begonia di Kalimantan Timur, melanjutkan pembangunan Konservatorium, Taman Panca Yadnya, trotoarisasi/pendestrian di boulevard Ramayana, dan pembangunan rumah paranet di taman Anggrek, pembibitan dan reintroduksi. Sedangkan target dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di tahun 2015 ini direncakan sebesar Rp 3.600.000.000,- (Tiga Milyar Enam Ratus Juta Rupiah).

Diakhir pengarahannnya Lugrayasa mengajak semua pegawai untuk terus meningkatkan efektifitas kinerja sesuai jabatan dan bidang tugasnya masing-masing berlandaskan profesionalisme dan semangat kebersamaan. Kita evaluasi kekurangan-kekurangan tahun 2014 dan kita sempurnakan pada tahun 2015. Selamat Tahun Baru 2015. (I Wayan Mudarsa).

PESONA ANGGREK HITAM DI KEBUN RAYA BALI

Keunikan kuntum bunga anggrek hitam yang mekar dapat dilihat oleh pengunjung di Kebun Raya Bali pada

bulan September – November 2014. Selama dua bulan tersebut koleksi anggrek hitam menjadi pusat perhatian para pengunjung di Taman Anggrek Kebun Raya Bali.

Anggrek hitam yang nama ilmiahnya Coelogyne pandurata Lindl memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan garis-garis berwarna hijau dan sedikit berbulu. Kelopak bunga (sepal) dan mahkota (petal) berwarna hijau muda. Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan batang berbentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun ada di ujung atas bulb sebanyak dua helai. Umumnya satu kuntum bunga anggrek mekar selama 5 – 7 hari.

Jenis anggrek alam ini tergolong langka dan hanya tumbuh alami di Pulau Kalimantan. Secara alami anggrek hitam banyak tumbuh di Kalimantan Timur, sehingga anggrek hitam dijadikan maskot flora Provinsi Kalimantan Timur.

Tindakan konservasi anggrek hitam telah diupayakan oleh Kebun Raya Bali sesuai dengan tugas utamanya dalam konservasi tumbuhan, namun masih dalam tahap pengkoleksian. Koleksi anggrek hitam dapat dilihat di Taman Anggrek yang telah ditata sedemikian rupa sesuai habitat alaminya. Pemeliharaan yang memadai mampu memacu pertumbuhan anggrek secara optimal sehingga saat musimnya berbunga akan tumbuh semarak. Taman Anggrek Kebun Raya Bali merupakan salah satu Taman Koleksi Tematik yang padat dikunjungi para wisatawan. (I Made R Pendit).

PESERTA ASEAN CENTRE BIODERVERSITY

KUNJUNGI KEBUN RAYA BALI

Anggrek hitam Coelogyne pandurata Lindl

DP - 7.5.1 - JI - 1 - 38. Ed. 1. Rev. 0. 2015. 01 - 30 - 1/2

Page 2: PERTEMUAN AKHIR TAHUN 2014 PEGAWAI KEBUN RAYA BALI letter Vol.4 No.1.pdf · oleh Kebun Raya Bali sesuai dengan tugas utamanya dalam konservasi ... tahun 2011 tercatat 70 kali kegiatan

Salam hangat dari Kebun Raya Bali,

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Newsletter Kebun Raya Bali kembali hadir untuk Anda di awal tahun 2015. Edisi kali ini redaksi menyajikan informasi seputar pertemuan akhir tahun 2014 dan menyambut tahun 2015, pemanfaatan sampah anorganik untuk media pendidikan lingkungan, mekarnya anggrek hitam, kunjungan ACB, dan konggres pranata humas.

Selamat membaca.

PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK DI KEBUN RAYA BALI UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN

LINGKUNGAN

Pengelolaan sampah menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola tempat wisata yang padat pengunjungnya. Begitu

pula yang terjadi di Kebun Raya Bali. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kebun Raya Bali untuk menanggulangi sampah tersebut, baik sampah organik maupun anorganik.

Sampah organik di Kebun Raya Bali masih bisa ditanggulangi dengan mengolahnya menjadi Kompos Penambat Nitrogen (KOMPENIT) yang berbahan sampah organik bawaan pengunjung, guguran daun (serasah), sampah bekas cukuran rumput, pembersihan gulma, dan pemangkasan.

Penanggulangan sampah menjadi prioritas Kebun Raya Bali dalam menjaga kebersihan kebun. Meskipun demikian, penanggulangan sampah anorganik masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kebun Raya Bali. “Sejauh ini penanganan terhadap

sampah anorganik di Kebun Raya Bali sudah kita lakukan dengan mengumpulkannya ke tempat pembuangan sampah dan memisahkannya dari sampah organik,” ungkap I Nyoman Peneng, Pengendali Pemelihara Koleksi Kebun Raya Bali.

Peneng menambahkan, kedepannya perlu dipikirkan upaya penanggulangan sampah anorganik yang lebih efektif mengingat sifat sampah anorganik yang tidak ramah lingkungan. Menyikapi kondisi tersebut, Pranata Humas Kebun Raya Bali mencoba menekan polusi sampah anorganik di kawasan Kebun Raya Bali dengan memanfaatkannya sebagai media pendidikan lingkungan.

Tim pendidikan lingkungan Kebun Raya Bali memanfaatkan sampah anorganik dari pengunjung menjadi alat peraga (display) tanaman. Sampah botol plastik, kaleng, dan bahan bekas lainnya disulap menjadi pot serbaguna yang menarik perhatian pengunjung.

Menurut Wawan Setiadi, Ketua Tim Pendidikan Lingkungan Kebun Raya Bali, tidak kurang dari sepuluh jenis tanaman telah coba ditanam di pot serbaguna tersebut antara lain suplir (Adiantum sp.), Begonia acetosa Vellozo, Sansievera trivasciata, Mint (Menta arvensis L.), strowberry, jagung, tomat, selada, basil, dan jenis tanaman lainnya.” Pot serbaguna ini juga memanfaatkan media tanam kompos organik produksi Kebun Raya Bali.( I Putu Suendra).

PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN & PERKEBUNRAYAAN

“Tinggalkan sejenak ruang kelasmu, letakkan tas sekolahmu di atas rumput…”

Melihat keberhasilan Kebun Raya lain seperti Adelaide Botanic Garden, Chicago Botanical Garden, dan Royal

Botanic Garden Edinburgh, pendidikan lingkungan telah menjadi elemen penting dalam program perkebunrayaannya. Salah satu tupoksi Kebun Raya Bali adalah sebagai lembaga pendidikan. Sementara aspek ini belum dikelola secara maksimal.

Menurut Muntadliroh, Pengendali Jasa dan Informasi, pada tahun 2011 tercatat 70 kali kegiatan pemanduan/pendidikan lingkungan, tahun 2012 meningkat menjadi 90 kali, dan tahun 2013 menjadi 104 kegiatan yang diikuti oleh siswa SD, SMP, SMU, Universitas, maupun masyarakat umum.

Dilain pihak, menurut Muntadliroh, peningkatan jumlah

pengguna jasa pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bali masih belum diimbangi dengan sarana prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang kompeten. Kegiatan promosi dan penyebarluasan informasi program pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bali juga perlu dibenahi sehingga program ini bisa dikenal oleh khalayak.

Pada tahun 2014, melalui usulan kegiatan program tematik tahun anggaran 2014, Program Pendidikan Lingkungan dan Perkebunrayaan mulai digulirkan. Pada tahap awal, pembenahan program pendidikan lingkungan diawali dengan perbaikan kualitas sumber daya manusia/fasilitator serta sarana pendukung berupa modul dan alat peraga.

Selain itu, kegiatan promosi juga dirancang dan dipersiapkan untuk meningkatkan awarnes pengunjung Kebun Raya Bali dan masyarakat luas. “Dengan mengusung Tagline “Tinggalkan sejenak ruang kelasmu, letakkan tas sekolahmu di atas rumput” program pendidikan lingkungan dan perkebunrayaaan berupaya memberikan pengalaman baru dan peningkatan wawasan siswa sehingga menumbuhkan kesadaran akan pentingngnya pelestariaan alam dan fungsi kebun raya,” ungkap I Wayan Mudarsa, perumus program Pendidikan Lingkungan Kebun Raya Bali.

Pembuatan modul pendidikan lingkungan bertujuan untuk melengkapi modul-modul yang sudah ada sebelumnya. Dengan bertambahnya materi modul pendidikan lingkungan akan memberi beragam pilihan materi bagi para peserta program pendidikan lingkungan. Materi yang dapat dipilih bagi para peserta berupa wawasan perkebunrayaan, teknik pembuatan kompos, perbanyakan tanaman serta kerajinan tangan menggunakan barang bekas. Pada triwulan 4 tahun 2014 materi modul tentang wawasan perkebunrayaan telah diterapkan pada kegiatan pendidikan lingkungan SD Dyatmika Denpasar dan SD Global Sevilla Puri Indah, Jakarta. (Gede Wawan Setiadi)

Sampah botol plastik dimanfaatkan untuk wadah menanam sayuran.

PRA KONGRES JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

Perwakilan Pranata Humas Kebun Raya Bali ikut serta dalam kegiatan Pra Kongres Jabatan Fungsional

Pranata Humas yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 11-12 November 2014. Kongres Pranata Humas dibuka oleh Direktur Komunikasi Publik Kemkominfo sekaligus Pembina Pranata Humas Tulus Subardjono. Menurut Tulus, kegiatan Pra Kongres ini sangat penting sebagai wahana pengembangan kreatifitas yang bertujuan menyediakan forum pengembangan kapasitas Pranata Humas, memberi peluang pertemuan antara praktisi Humas Pemerintahan dengan stekholder.

Pra Kongres ini diikuti oleh lebih dari 400 Pranata Humas/kandidat Pranata Humas se-Indonesia di lingkungan Lembaga Pemerintah Non Kementerian serta unit kerja di tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Sebanyak 13 orang Pranata Humas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari Puslit Informatika, Puslit Elektronika dan Telekomunikasi, Puslit Geoteknologi, UPT BKTKR Cibodas, UPT BKTKR Purwodadi, UPT BKTKR “Eka Karya” Bali, PKT Kebun Raya LIPI, UPT BPPTK Gunung Kidul, dan UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung turut berpartisipasi.

Agenda kegiatan Pra Kongres Pranata Humas yang bertema “Menuju Humas Profesional untuk Indonesia Baru” ini meliputi: seminar “Pranata Humas Masa Depan”, workshop “Penilaian Angka Kredit Bagi Pejabat Fungsional Pranata Humas”, dan talkshow dengan narasumber Tulus Subardjono (Pembina Pranata Humas Kemkominfo), Henry Subiakto (Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa), Lena Satlita (Perhumas Yogyakarta), dan Ermil Tabrani (Konsultan Kehumasan dari London School Public Relations).

Narasumber talkshow Lena Satlita dari Perhumas Yogyakarta menilai perlunya pemantapan diri bagi Pranata Humas agar menjadi profesional. Oleh karena itu, menurut Lena petugas Humas harus meningkatkan kemampuan diri dengan mengupdate teknologi informasi, pendekatan kemitraan, saling menghargai, dan saling menghormati stakeholders. (I Gusti Ngurah Putu Dedy W)