pertemuan 9 (material handling)
DESCRIPTION
MATERIAL HANDLINGTRANSCRIPT
PENANGANAN MATERIAL (MATERIAL HANDLING)
OLEH:MUBDIANA ARIFIN
PENDAHULUAN
Bahan galian (mineral/bijih) yang
mengalami PBG harus ditangani
dengan cepat dan seksama, baik
yang berupa konsentrat basah dan
kering maupun yang berbentuk
ampas (tailing).
Kegiatan ini yang paling sulit penanganannya karena :
1. Jumlahnya (volumenya) sangat banyak, antara 70%–90% dari
material yang ditambang.
2. Kadang-kadang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
3. Sulit mencarikan lahan yang cocok untuk menimbun ampas bila
metode penambangan timbun-balik (back fill mining method) tak
dapat segera dilakukan, sehingga kadang-kadang harus
dibuatkan kolam pengendapan. Oleh sebab itu pembuangan
ampas ini sering kali menjadi komponen kegiatan penambangan
yang meminta pemikiran khusus sepanjang umur tambang.
MATERIAL HASIL PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
Dapat berupa:
1. Dry solid handling (material padat
kering)
2. Slurry handling (material lumpur)
3. Tailing (ampas)
PENANGANAN MATERIAL PADAT KERING
(DRY SOLID HANDLING)
Bila masih berupa bahan galian hasil penambangan
(ROM), maka harus ditumpuk di tempat yang sudah
ditentukan yang di sekelilingnya telah dilengkapi
dengan saluran penyaliran (drainage system).
Tetapi jika sudah berupa konsentrat, maka harus
disimpan di dalam gudang yang tertutup sebelum
sempat diproses lebih lanjut.
Gambar Stockpile tambang nikel
PENANGANAN LUMPUR (SLURRY HANDLING)
Bila lumpur itu sudah mengandung
mineral berharga yang kadarnya
tinggi, maka dapat segera
dimasukkan ke pemekat (thickener)
atau penapis (filter).
PENANGANAN / PEMBUANGAN AMPAS (TAILING DISPOSAL)
Tailing merupakan material hasil
pengolahan bahan galian yang terdiri
dari mineral pengotor (tidak
ekonomis).
TAILING
LIMBAH B3 SUMBER DAYA
Gambar kolam pengendapan/settling pond
Kondisi Setelah Back Filling dan Regrading