perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/murtono...

15
PERSPEKTIF AI^QUR'AN TENTANG ASTRONOMI (Analisis Sains Moderen dengan Teks Al-Qur'an) Murtono 1 Abstract Astronomy is a branch of sciences that speaks about objects of sky and nature like expressed in the Qur'an about 14 centuries ago. This also studies about the concept of sky representing locus and tempus and sky amounting to seven. There is a lot of kinds of interpretation on sky depended on the growth of science and human's perception. For instance, every moment sun transmitting its energy is as source of life on earth and has very important implication on the other members of solar system. This energy has effect of a nuclear spontaneous reaction that happened naturally and in a certain condition. Sun as star and solar system center (heliocentric theory) represents the theory if huh till now in the light of modem science doesn't oppose against the Qttr'anic teaching. Sun and other solar system members like planet which amounts nine, comet, meteor, interplanetary body planet and satellite have the veil-balanced system. These celestial bodies make a regular movement proportionally among them. The movement goes into effect the law of movement, the Keppler's laa> on gravitation and is confirmed by Newton later. Keywords: astronomi, sains modern, teks al-Qur'an ' Doscn Jurusan Tadris MIPA Program Sudi Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Upload: phamnga

Post on 05-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

PERSPEKTIF AI^QUR'ANTENTANG ASTRONOMI

(Analisis Sains Moderen dengan Teks Al-Qur'an)

Murtono1

Abstract

Astronomy is a branch of sciences that speaks about objectsof sky and nature like expressed in the Qur'an about 14 centuriesago. This also studies about the concept of sky representing locusand tempus and sky amounting to seven. There is a lot of kinds ofinterpretation on sky depended on the growth of science andhuman's perception. For instance, every moment sun transmittingits energy is as source of life on earth and has very importantimplication on the other members of solar system. This energy haseffect of a nuclear spontaneous reaction that happened naturallyand in a certain condition. Sun as star and solar system center(heliocentric theory) represents the theory if huh till now in thelight of modem science doesn't oppose against the Qttr'anic teaching.Sun and other solar system members like planet which amountsnine, comet, meteor, interplanetary body planet and satellite havethe veil-balanced system. These celestial bodies make a regularmovement proportionally among them. The movement goes intoeffect the law of movement, the Keppler's laa> on gravitation andis confirmed by Newton later.

Keywords: astronomi, sains modern, teks al-Qur'an

' Doscn Jurusan Tadris MIPA Program Sudi Fisika Fakultas Tarbiyah UINSunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 2: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

A. PendahuluanAl-Qur'an yang merupakan pedoman hidup bagi manusia men-

cakup segala aspek dari kehidupan manusia, tidak terkecuali tentangsains seperti astronomi2 yang merupakan salah satu pilar perkembanganperadaban manusia. Menurut Amin Abdulkh bahwa "keberadaan Al-Qur'an yang dimaknai secara baru (bermemutis) selalu menjadi landasanpijak pandangan hidup (Weltanschauung} keagamaan manusia yang menyatudalam satu tarikan no/as keilmuan dan keagamaan"? Al-Biruni pada abadX menyatakan tentang universalitas hukum alam, bahwa semua benda-benda angkasa berlaku hukum gravitasi. Hal ini menyangkal teori geo-sentris yang dikemukakan oleh Claudius Ptolemeus yang mengatakanbahwa burni sebagai pusat dari tata surya dengan matahari dan planet-planet lainnya, bintang dan benda langit lainnya yang menempel padalangit dan berputar mengitari bumi. Hal ini dirasa janggal karena begitubesarnya matahari dan begitu luasnya langit. Saat itu sudah diperkirakanadanya orbit elliptik dari benda langit, tetapi tentang pembuktiannyabelum didapatkan. Kejanggalan juga ditemukan oleh NicolasCopernicus sekitar tahun 1496, karena dia mempelajarai karya Phyta-goras yang mengatakan bahwa bumi bukan merupakan pusat tata suryadengan pengamatan selama tiga tahun. Setelah melalui pengamatanyang cukup lama dia menyusun sebuah karya besarnya yang berjudulDe Revolutionobus Orbium Coelestium yang attinya perputaran alamsemesta. Dalam buku tersebut diungkapkan bahwa bumi berputar dalamsumbunya dan bersama planet lain memutari matahari, yang dikenaldengan teori heliosentris. Karena keberadaan teori heliosentris saat itubanyak yang menentang, terlebih dari pihak penguasa, maka bukutersebut disimpan selama bertahun-tahun dalam laci dan baru diterbit-kan tahun 1543 menjelang Copernicus meninggal.

Pada tahun 1595 seorang astronom Jerman Johanes Kepplermenemukan jawaban orbit sebuah planet dalam sebuah buku kosmologiyang berjudul Misterium Cosmographycum atau The Mystery of the Universeyang terbit tahun 1596. Hal ini disusul oleh karya besarnya lagi padatahun 1605 berupa buku yang dipersembahkan untuk Raja Rudolf II

2 Astronomi adalah sains yang membicarakan tentang distribusi, gerakan-gerakan maupun sifat-sifat benda-benda ruang angkasa.

3 M.Amin Abdullah dkk, Menjatakan Kembali Ilmu-ilmu Agama dan Umum,(Yogyakarta: SUKA Press, 2003), h. 12.

22 Perspektif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Mur/ono)

Page 3: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

yang memuat hukum Keppler I dengan bunyi Orbit planet berbentukellips dengan matahari terktak di salah satu titik fokusnya. Sementara ituhukum Keppler II berbunyi, semua mtoltisi planet, garisyang menghubung-kan pHsat planet dan matahari dalam jangka waktuyang sama akan melintasibidangyang luasnya sama. Akhirnya hukum Keppler III berbunyi, kuadratperiode orbit planet berbanding lurus dengan pangkat tigajarak rata-ratanyadari matahari (P ~ r1). Ketiga hukum ini memperkuat teori heliosentrisbahwa planet (termasuk bumi) dan anggota tata surya lainnya yangyang memutari matahari bukan sebaliknya. Untuk memperkuat teoriheliosentris ini pada tahun 1666 Sir Isaac Newton terinspirasi denganjatuhnya buah apel sehingga menemukan hukum gravitasi universalmenjadikan gerakan-gerakan benda angkasa menjadi seimbang.

Al-Qur'an yang diturunkan sekitar 14 abad yang lalu telah men-sinyalir tentang betapa penringnya memahami ciptaan Allah, yang ter-tuang dalam surat Ali Imran ayat 190-191 yang artinya, Sesungguhnyadalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malamterdapat tanda-tanda bag orang-orangyang berakal, (yaitu) orang-orangyangmengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaringdan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sis-sia. Maha suciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka"

B. Konsep tentang LangitTentang langit telah diungkap banyak dalam al-Qur'an dengan

istilah sama'. Pada abad IX orang akan menafsirkan tentang langit sesuaidengan yang mereka amati sehari-hari, sesuai dengan persepsinya,karena belum adanya peralatan laboratorium dan perkembangan ilmupengetahuan yang masih kurang. Langit dianggap sebagai bola superraksasa yang jejarinya sangat panjang dan berputar pada porosnya.Pada dindingnya menempel bintang-bintang yang gemerlapan danletaknya berubah-ubah serta bulan yang berputar sesuai dengan bentuklengkung langit itu. Bola raksasa ini menampung seluruh alam dansegala sesuatu yang berada di dalamnya.

Kemudian pada awal abad XX muncul peralatan yang agakmoderen di bidang astronomi dengan kegiatan keilmuannya sehinggadapat menentukan jarak bintang dan diperoleh bahwa jarak bintangitu tidak sama. Konsep langit pada saat ini dipengaruhi oleh kosmologiNewton bahwa langit yang berupa bola raksasa itu tidak ada, karena

Kaunia,Vol. l,No. l,April2005 23

Page 4: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga besarnya dantidak mempunyai batas. Alam ini tidak berawal dan tidak berakhir. Inibertentangan dengan ajaran Islam yaitu tentang rukun iman yangkelima, adanya hari akhir. Langit dan bumi pada mulanya tidak pernahbersatu padu dan langit tidak mengembang.

Hal ini tidak sesuai dengan al-Qur'an surat al-Dzariyat ayat 47yang menyebutkan bahwa langit mengembang. Menurut ilmu penge-tahuan moderen sekitar akhir abad XX yang didasarkan pada fakta,pengamatan perhitungan-perhitungan dengan memanfaatkan peralat-an laboratorium yang lebih memadai, para pakar berpendapat bahwaalam semesta tercipta dari ketiadaan sebagai goncangan vakum yangmembuatnya mengandung energi yang sangat titlggi dalam singula-ritas yang tekanannya menjadi negatif. Kondisi vakum ini mempunyaikandungan energi yang luar biasa besarnya serta tekanan gravitasi yangnegatif sehingga menimbulkan suatu dorongan eksploratif keluar darisingularitas. Tatkala alam mendingin, karena mengalami ekspansi,sehingga suhunya merendah melewati 1000 trilyun derajad, pada umur1035 sekon, sehingga terjadilah gejala lewat dingin. Pada saat terjadipengembunan serentak, keluarlah materi yang memanaskan kosmoskembali menjadi 100 trilyun-trilyun derajat, dan seluruh kosmosterdorong membesar dengan luar biasa cepatnya. Hal ini menimbulkankesan seakan-akan alam digelembungkan dengan tiupan dahsyatsehingga ia dikenal sebagai gejala inflasi. Selama proses inflasi ini, adakemungkinan bahwa tidak hanya satu alam saja yang muncul, tetapibeberapa alam. Namun, para ilmuwan tidak tahu secara pasti jumlahalam tersebut. Masing-masing alam dapat mempunyai hukum-hukum-nya sendiri; belum tentu aturannya sama dengan apa yang ada di alamkita ini. Oleh karena materialisasi dari energi yang tersedia yang ber-akibat pada terhentinya inflasi, tidak terjadi secara serentak, maka dilokasi-lokasi tertentu tetdapat konsentrasi materi yang merupakan benihgalaksi-galaksi yang tersebar di seluruh kosmos.4

Pendapat cendikiawan pada akhk abad XX ini sesuai dengan al-Qur'an surat Nuh ayat 15-16 yaitu: "Tidakkah kamuperbatikan bagaimanaAllah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat. Dan Allah menciptakanpadanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita".

4 Achmad Baiquni, Al-Quran Ilmu Pengetahaan dan Teknohgi, (Yogyakarta: BhaktiYasa,1995),h.41-43

24 Perspektif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Murtono)

Page 5: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

Kemudian al-Qur'an surat al-Naba' ayat 12-13 yaitu: "Dan kami Una diatas kamu tujuh buah langtyang kokoh. Dan Kami jadikan pelita yang amatterang (matahari)". Surat al-Mu'minun ayat 86: "Katakanlab baiMuhammad: Siapa yang empunya langityang tujuh dan yang empunya Anyyang besar?' Dari ayat-ayat ini terungkap adanya langit yang tujuh yangmenurut para ilmuwan merupakan langit kembaran yang mungkinhukum-hukumnya sama dengan langit yang kita tempati saat ini dankemungkinao benar, hanya Allah saja yang tahu. Tentang makna bila-ngan tujuh dapat berarri langit yang banyak atau memang hanya tujuhlangit, hanya Allahlah yang tahu. Sementara pendapat yang mengata-kan bahwa langit yang tujuh adalah planet yang beredar mengelilingimatahari bersama dengan bumi kita ini adalah tidak sesuai denganilmu pengetahuan dan menyalahi ayat-ayat al-Qur'an yang telah disebut-kan di atas. Jika langit yang tujuh adalah planet yang mengelilingimatahari bersama bumi kita ini, maka tidak hanya tujuh langit karenaada delapan planet selain bumi (Markurius, Venus, Mars, Yupiter, Satur-nus, Uranus, Neptunus, dan Pluto), serta planetoida yang merupakanplanet-planet kecil yang terletak antara planet Mars dan Yupiter. Kemu-dian bagaimana tentang galaksi yang dimensinya jauh lebih besar daritata surya, sedang di alam ini kita kenal banyak sekali galaksi. Bagaimanadengan ayat yang menjelaskan bahwa: "Apakah mereka tidak melihatakan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggkannya danmengbiasinya dan langit-langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun"(Q.S Qaf: 6). Allah yang meninfgikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yangkamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy dan menandukkanmatahari dan bulan" (Q.S al-Ra'd: 2). "Dan langit itu kami bangun dengankekuatan dan sesunggtthnya kamilahyang meluaskannya" (Q.S. al-Dzariyat:47). Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa langit ditinggikan (diluaskan)yang berarti bertambah. Galaksi-galaksi ini saling bergerak menjauhdengan kecepatan yang sebanding dengan jaraknya, sesuai dengan teoriHubble dan model Friedman.

Menurut A. Baiquni langit (sama') bahwa: sama' kini tidak lag!diartikan sebagai bola super raksasa yang dindingnya ditimpeli bintang-bintang, melainkan ruang alam yang di dalamnya terdapat bintang-bintang,galaksi-galaksi dan lain-lainnya. Karena secara eksperimental dapat dibuktikanbahiva ruang serta ivaktu merupakan satu kesatuan maka digunakan istilah

Kaunia, Vol. 1, No. 1, April 2005 25

Page 6: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

ruang aiaktu sebagai ganti ruang'6

Konsep tentang langit dari waktu ke waktu selalu mengalamiperubahan sesuai dengan perkembanagn sains dan teknologi yangmenggunakan alat-alat laboratorium yang semakin mendekatikebenaran. Ternyata menurut sains moderen diperoleh konscp langityang sesuai dengan apa yang terungkap dalam al-Qur'an yang diturun-kan 14 abad yang lalu. Hal ini menguatkan akan kebenaran al-Qur'andan bukan mencocok-cocokkan Al-Qur'an dengan perkembangan sainsdan teknologi.

C. Matahari dan BulanMatahari merupakan bagian tata surya yang bersinar sendiri dan

merupakan pusat tata surya. Sedangkan bulan merupakan satelit bumiyang bergerak mengitari bumi. Bulan mempunyai tiga gerakan sekahgusyaitu berotasi pada sumbunya, berevolusi memutari bumi, dan bersama-sama dengan bumi memutari matahari. Diameter matahari ±109 kalidiameter bumi, massanya ± 333000 massa bumi, suhu di permukaan +6000 Kelvin, suhu di bagian inti + 1,5.107 Kelvin. Matahari dapat dipela-jari dari spektrumnya yang sampai ke bumi berupa sinar matahari.Jarak matahari ke bumi dinyatakan dalam satuan astronomi (1 astro-nomi =150 juta km).

Matahari yang memancarkan sinar telah disinyalir di dalam al-Qur'an surat al-Furqan ayat 61, yaitu "Maha Sud Allah yang menjadikandi langit gugusan bintang dan Dia jadikan juga padanya matahari Jan bulanbercahayd". Kemudian Allah berfirman, "Dan Allah menciptakan padanyabulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita" (Q.S. Nuh:16). Al-Qur'an surat al-Naba' ayat 12-13, "Dan Kami bina di atas kamutttjuh langit yang kokoh. Dan kami jadikan pelita yang amat terang(matahari)." Matahari di sini dinyatakan sebagai pelita yang amat terang,pelita (siraj) yang berarri bahwa matahari bersinar sendiri, sedangkanbulan dinyatakan sebagai benda yang menyinari (munir}. Hal ini sesuaidengan ilmu pengetahuan moderen. Bulan adalah satelit bumi yangbergerak memutari bumi. Bulan di sini hanya memantulkan sinar yangdiperolehnya dari matahari. Hal ini tampak adanya fase-fase bulan yangmengalami perubahan dan intensitas sinar yang dipantulkannya kurangkuat dibandingkan dengan matahari.

* Ibid, h. 52.

26 Perspekrif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Murtono)

Page 7: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

Meskipun sama-sama bersinar, antara matahari dan bulanberbeda sekali, baik dalam sistem tata surya maupun dalam fungsinyakepada makhluk di burn! Hal ini disinyalir dalam al-Qur'an sekitar 14abad yang lalu dengan memberikan perbedaan kata dalam al-Qur'an.Cahaya matahari yang sampai ke bumi menurut sains moderen berasaldari reaksi fusi (penggabungan) antara atom-atom ringan (hydrogen =

\H) menjadi atom yang lebih berat (helium = 2 He) yang disertai

dengan pelepasan energi yang sampai ke bumi berupa energi cahaya.Reaksi ini merupakan reaksi eksotermik6 dasar dalam bintang (termasukmatahari). Gejala ini dapat terjadi pada kondisi bintang menurut duaderetan proses yang berbeda. Dalam salah satu proses itu yang disebutsiklus proton-proton, tumbukan langsung proton-proton menghasilkaninti lebih berat yang diikuti dengan tumbukan antara inti-inti itusehingga menghasilkan inri helium. Proses lainnya disebut siklus karbon,merupakan sederetan langkah dimana inti karbon menyerap protonberturut-turut sampai akhirnya inti itu memancarkan partikel alfa dankembali menjadi inti karbon lagi.

Reaksi proses awal adalah :7

Pembentukan deuteron (^ H) melalui penggabungan langsung dari dua

proton yang diikuti dengan pemancaran positron (&*). Kemudiandeuteron itu dapat bergabung dengan proton untuk membentuk inti

helium (lH):

Akhirnya dua inti helium *H bereaksi sehingga menghasilkan inti

2 He ditambah dua proton :

Energi total yang dilepaskan adalah E = Dm.c2 (kesetaraan massadengan energi atom dengan Dm adalah penyusutan massa dan c adalahkecepatan cahaya dalam ruang hampa = 300 juta m/s)

6 Reaksi eksotermik merupakan reaksi yang disertai pelepasan energi panas.7 Arthur Beiser, Kotisep Fisika Moderen, (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 437

Katmia, Vol. 1, No. 1, April 2005

Page 8: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

Siklus karbon berlangsung sebagai berikut:8

u adalah frekuensi dari energi yang dilepaskan dari reaksi fus tesebut.Hasil netonya adalah pembentukan sebuah partikel alfa, dan duapositron dari empat proton disertai pelepasan energi sebesar 24,7 MeV(mega electron volt)

Reaksi fusi yang berlangsung sendiri hanya dapat terjadi padakondisi temperatur dan tekanan yang sangat tinggi supaya inri yangikut dalam proses itu mempunyai energi cukup untuk bereaksi wakupundicegah oleh gaya tolak listrik, dan reaksinya terjadi cukup kerap untukmengimbangi pelepasan energi ke sekelilingnya. Diketahui bahwamatahari merupakan bintang yang memproduksi energi sendiri yangdapat berwujud sinar karena terjadi reaksi termonuklir dan diketahuipula bahwa bulan tidak bercaaya dan hanya memantulkan cahaya yangdidapat dari matahari.

Matahari merupakan bagian dari galaksi kita yaitu galaksiBimasakti. Matahari berputar mengelilingi sumbu galaksi bersama-samadengan anggota tata surya lainnya dengan radius 10 kiloparsecs (1 parsec— 3,26 tahun cahaya, 1 tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahayadalam satu tahun, 1 tahun cahaya = 9,5. 1012 km).

D. PlanetPlanet merupakan bagian tata surya yang tidak memancarkan

cahaya. Planet menerima sinar matahari seperti bulan. Kita mengenalada sembilan planet termasuk bumi. Al-Qur'an menamakan planet itu

' Ibid., h. 438

28 Pcrspektif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Mariano)

Page 9: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

dengan nama Kaukab. Kata jamaknya Kaivakib, tetapi tanpa memberi-tahukan jumlahnya.9 Teks yang menyebutkan tentang kaivakib ini ada-lah: "Allah petaberi cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahayaAllah seperti lubangyang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang yang bercahayasepertimutiara..." (Q.S. al-Nur: 35). Yang dimaksud pelita di dalam kaca(dan) kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya adalah planet.Menurut sains moderen planet yang merupakan anggota tata suryatidak mempunyai cahaya sendiri (tidak bersinar) dan bila tampak ber-sinar itu hanya pantulan dari cahaya matahari. Hal ini diungkap dalamal-Qur'an seperti kaca yang seakan-akan bintang yang bercahaya.Dalam kenyataannya menurut pengamatan menggunakan teropongbintang fajar itu merupakan planet Venus.

E. BintangPada dasarnya bintang sama dengan matahari, yaitu benda langit

yang dapat menghasilkan sinar sendiri. Tetapi bintang bukan merupa-kan anggota tata surya kita. Anggota tata surya adalah matahari, planet-planet, bulan (satelit), komet, meteor, planetoina (asteroida) dan zatantar planet lainnya. Pendapat Maurice Bucaille: "bintang bahasa Arabnyanajm disebutkan dalam al-Qur'an 1) kali. Kata jamaknya Nujum; akarkata yang berarti nampak. Kata itu menunjukkan suatu benda samauti yangdapat kita lihat dengan tidak mengerti lebih jauh apakah benda itumemancarkan cahaya atau memberikan refleks daripada cahaya yang ia terimadari luar."" Menurut kutipan tadi bintang hanya memantulkan sinar(seperti bintang fajar yang tidak lain adalah planet Venus). Tetapi, menu-rut sains moderen bintang seperti halnya matahari memancarkan sinarsendiri. Dalam al-Qur'an surat al-Tariq ayat 1-3, "Demi langit dan yangdatang pada malam hart, tahukah kamu apakah yang datang pada malamhart, yaitu bintang yang cahayanya menembus".

Sebuah ayat yang mengungkap kondisi langit yang perlu men-dapat pemikiran lebih serius dengan sebuah pertanyaan dari Allah:tahukah kamu tentang bintang yang cahayanya menembus. Hal iniperlu dibuktikan melalui penelitian sains moderen dengan mengguna-

9 Maurice Bucaille, Bibet Qur'an dan Sains Modmn, (Jakarta: Bulan Bintang,1978), h. 176

10 Ibid, h.176

Kaunia, Vol. 1, No. 1, April 2005 29

Page 10: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

kan peralatan dan perhitungan yang cermat untuk mengungkap haltersebut. Bintang pada malam had diberi sifat dalam al-Qur'an dengankata tsaqib artinya yang membakar, membakat diri sendiri dan yangmenembus. Di sini berarti menembus kegelapan waktu malam. Katayang sama tsaqib juga dipakai untuk menunjukkan bintang-bintangyang berekot. Ekor itu adalah hasil pembakatan di dalamnya." Sesuaidengan pengamatan sains moderen bahwa bintang berekor adalahkomet.

Komet merupakan benda angkasa yang berputar mengelilingimatahari dengan lintasan (orbit) yang sangat lonjong dan muncul 100tahun sekali. Komet juga merupakan anggota tata surya. Jika mendekatimatahari maka sebagian massa dari komet itu terbakar akibat dariradiasi (angiri) matahari dan mengeluarkan semburan api, sehinggatampak seperti ekor dan disebut dengan bintang berekor. Tsaqib dapatdiartikan sebagai meteor, yaitu merupakan benda angkasa yanggerakannya tidak menentu. Jika benda tersebut memasuki atmosferbumi maka akan bergesekan dengan udara di atmosfer dan terbakar,sehingga tampak seperti bintang beralih. Begitulah al-Qur'an yang sejak14 abad lalu telah mengungkap adanya bintang yang merupakan hiasandan dapat dibuktikan dengan sains moderen.

F. OrbitOrbit (lintasan) merupakan garis edar sebuah benda langit yang

bergerak melingkar (mendekati lingkaran) untuk memutari benda langitlainnya. Misalnya orbit bulan memutari bumi, orbit bumi memutarimataharai, orbit matahari memutari sumbu galaksi dan lain sebagainya.Orbit sebuah benda angkasa terungkap dalam al-Qur'an: "Dialahyangmenjadikan mataharii bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nyaman^ilah-man^ilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamumengetahui bilangan tahun dan perhitungan (ivaktu), Allah tidak mendptakan

yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda(kebesaran-Nya) kepada orang-orangyang mengetahui' (Q.S Yunus: 5). Disini Allah mengungkap orbit dengan kata man^ilah (tempat perjalan),yang tidak lain adalah orbit. Dari orbit itu berimplikasi pada banyakhal yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia. Di antaranya adalah

11 Ibid, h. 176

30 Perspektif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Murtono)

Page 11: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

perhitungan kelender, baik itu kalender syamsiyah (berdasarkanperputaran matahari) maupun perhitungan kalender qamariyah(berdasarkan perputaran bulan).

Tentang perhitungan perjalanan satelit bumi (bulan) yang telahdisepakati 29 hari ini perlu diadakan koreksi ulang dikarenakan orbitini tidak murni Ungkaran melainkan berbentuk ellips (eksentrik) sesuaidengan sains moderen yaitu hukum Keppler I. Bentuk ellips ini ber-implikasi pada hukum Keppler II yang mengakibatkan jika dekatdengan matahari pknet bergerak lebih cepat sedang bila jauh denganmatahari planet bergerak labih lambat, sehingga untuk periode yangsama akan menyapu luasan yang sama. Selanjutnya hukum KepplerIII yang membicarakan hubungan antara periode dengan jarak. (7* ~r3). Dari sini muncul jarak terdekat dan jarak terjauh antara yangmemutari dan yang diputari. Untuk persesuain itu muncul TahunKabisat yang bilangan harinya tidak sama dengan tahun yang biasasebagai koreksi.

G. Keseimbangan Benda-benda LangitBenda langit yang macamnya banyak sekali bergerak dengan

seirnbang teratur dan tidak ada yang menyalahi sedikit pun. Pengaturanbenda-benda langit ini dalam al-Qur'an pada pokoknya adalah dalamsistem tata surya, tetapi ini memberikan isyarat kepada benda-bendalangit lainnya dalam sistem yang lain. Hal ini diungkap dalam al-Qur'an, "Dan Dialah yang telab mendptakan malam dan siang, mataharidan bulan, masing-masing dafi keduanya itu beredar di dalam garis edarnya"(Q.S. al-Anbiya': 33). Kemudian pada ayat yang lain, "Tidaklah mungkinbagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahuluisiang. Masing-masing beredarpadagaris edarnya" (Q.S. Yasin: 40). Ayat inimemberikan isyarat kepada kita bahwa betapa teratur dan seimbangnyabenda langit sehingga tidak akan terjadi benturan antara satu denganyang lainnya.

Menurut perhitungan jika suatu benda langit menyimpang sedikitsaja dari orbitnya, maka akan mengakibatkan hancurnya sistem ter-sebut. Misalnya, orbit bumi menyimpang sedikit saja dalam orde mmlebih besar dari atau lebih kecil dari yang seharusnya. Saat berevolusimemutari matahari, bumi mengikuri orbit yang berdeviasi (penyimpa-ngan) sebesar 2,8 mm dari lintasanya yang benar seriap 29 km. Jikapenyimpangannya lebih besar dari 2,8 mm sedikit saja maka orbit bumi

Kaunia, Vol. 1, No. 1, April 2005 31

Page 12: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

akan semakin luas dan kita akan membeku. Selain itu, gaya sentripetalyang diakibatkan oleh gravitasi matahari akan mengecil mengakibatkankecepatan gerak yang lebih lambat sedang bila penyimpangannya lebihkecil dari 2,8 mm maka luasannya akan semakin kecil dan gravitasimembesar kita akan hangus dan mad.

Gerak benda langit dideduksi dari hukum gerak (terutama hukurnKeppler) dan hukum gravitasi universal yang diungkap oleh Newton.Untuk mempelajari gerak benda langit (planet) kita dapat meninjaukasus khusus mengenai gerak melingkar, dengan mengabaikan gaya-gaya di antara planet, dan hanya dengan memnjau interaksi antaramatahari dengan salah satu planet atau gerak antara bumi dengansatelitnya baik satelit alamiah (bulan) maupun satelit buatan. Kita tinjaudua benda sferis yang massanya M dan m yang masing-masing bergerakdalam lintasan lingkaran di bawah pengaruh gravitasi yang lainnya.Tirik pusat massa dari sistem dua benda terletak sepanjang garis lurusyang menghubungkan benda-benda di ritik C sehingga mr = MR (mmassa planet, r jarak antara pusat massa dengan planet, M massamatahari, dan R jarak matahari dengan pusat massa) Jika ridak adagaya dari luar yang mempengaruhi sistem ini maka ritik pusat massaridak mempunyai percepatan. C merupakan titik asal dari kerangkareferensi kita. Benda m bergerak melingkar dengan jejari r dan M massayang lebih besar bergerak dengan lintasan berjejari R. (r > R dankonstan) dan keduanya mempunyai kecepatan sudut w yang sama. Agarini terjadi maka gaya gravitasi yang berlaku pada benda harusmenyediakan gaya sentripetal yang dperlukan. Karena gaya-gayagravitasi ini sepasang dan sama besar (hukum II Newton) maka gaya-gaya sentripetal juga harus sama besar pula dengan arah yangberlawanan. (Gaya sentripetal yang diberikan M pada m adalah mw2rdan gaya sentripetal yang diberikan m pada M adalah Mw2 R). Hal inidiperoleh bahwa mw2r = Mw2 R atau mr = MR karena kecepatan sudutw adalah sama. Persyaratan spesifik bahwa gaya gravitasi pada salahsatu benda harus menyamai gaya sentripetal yang diperlukan untukmempertahankan gerak benda tersebut dalam lintasan lingkarannya :

GMmi-

(R + r)2

Jika sebuah benda mempunyai massa yang jauh lebih besar dari-pada benda lain (misalnya matahari mempunyai massa jauh lebih besar

32 Petspektif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Murtono)

Page 13: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

daripada bumi), maka jaraknya dari titik pusat massa adalah jauh lebihkecil daripada jarak benda yang yang lainnya dari pusat massa. KarenaR « r maka R dapat diabaikan terhadap r dan diperoleh persamaan :

GM = toV.

Dengan M adalah massa matahari. Jika kita nyatakan kecepatan sudut

w menggunakan periode perputaran o> = ~z~ dengan T adalah periode

maka didapatkan :

Sebuah konskuensi dari persamaan ini adalah bahwa persamaan tesebutmeramalkan hukum Keppler II mengenai gerak planet dari kasuskhusus dari lintasan-lintasan lingkaran, dapat ditulis:

GM

karena adalah konstanta yang besarnya sama untuk semua planet

dan massa planet ridak terlibat dalam pernyataan ini, maka (T2~r}).Persamaan ini adalah persamaan dasar gerak planet, dan dapat jugaberlaku untuk lintasan-lintasan elips jika t adalah sumbu mayornya.

Keseimbangan terjadi tatkala gravitasi antara dua benda (dalamhal ini matahari dengan bumi atau dua benda langit lainnya) bekerjamaka akan memberikan gaya sentripetal yang menjadikan planetbergerak melingkar terhadap pusat massa, sehingga planet ridak jatuhke matahari. Begitu juga dengan satelit yang mengorbit pada bumimaupun matahari yang berputar pada sumbu galaksi sebagai pusatmassa dari benda-banda langit anggota galaksi tersebut.

H. KesimpulanKonsep astronomi yang telah diungkap diatas didasaikan pada

perkembangan sains dan teknologi yang selalu dinamis melalui per-debatan yang cukup berarti. Antara pengamatan sains moderen dengan

Kaunia, Vol. 1, No. 1, April 2005

Page 14: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

yang terungkap dalam al-Qur'an tidak mengalami pertentangan. Halini bukan untuk melegalisasi temuan sains dengan al-Qu'an. Berdasarkanuraian di atas dapat dkmbil kesimpukn bahwa :

1. Konsep langit (ruang-waktu) merupakan tempat di mana benda-benda angkasa berada dan sifatnya yang selalu bertambah luas.

Z Bintang (termasuk matahari) adalah benda angkasa yang dapatmenghasilkan sinar sendiri melalui reaksi fusi (penggabungan) atom-atom hydrogen menjadi atom-atom helium pada kondisi yang sangatkhusus. Dalam sistem tata surya kita matahari merupakan pusattata surya (teori heliosentris) yang sampai saat ini sesui dengan sainsmoderen dan al-Qur'an.

3. Benda-benda langit selalu bergerak menurut garis edar (orbitnya)sendiri secara seimbang. Orbit dari gerak benda langit ini dijelaskandalam hokum Keppler I, II dan III dan hukum gravitasi.Keseimbangan benda langit karena adanya gravitasi universal yaitugaya tarik-menarik (atraksi) yang diimbangi dengan gaya sentripetalsehingga benda bergerak melingkar dan tidak saling bertabrakan.

34 Perspektif Al-Qur'an Tentang Astronomi... (Mariano)

Page 15: perspektif al-quran tentang astronomi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/7792/1/MURTONO PERSPEKTIF AI’QUR'AN... · ruang menurutnya ruang jagat raya ini tidak berhingga

DAFTAR PUSTAKAAmin Abdullah dkk, Metyatukan Kembalai llmu-ilmu Agama dan Umum,

Yogyakarta: SUKA Press, 2003

Abdul Majid bin Aziz Al-Zindani dkk, Mu'jiat Al-Qur'an dan As-Sunnahteti/anglPTEK, jakatta: Gema Insani Press, 1997

Achmad Baiquni, Al-Qu'an Ilmu Pengetahuan dan Teknobgp, Yogyakarta:Dana Bhakri Prima Yasa, 1995.

Achmad Baiquni, Al-Qu'an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Yoyakarta:Dana Bhakri Prima Yasa, 1996.

Afzalur Rahman, Al-Qur'an dalam Berbagai Disiplin Ilmu, Jakarta: LP3SI,1988.

Agus Mustofa, Pusaran Eaergi Ka'bab, Sidoarjo: PADMA Press, 200'

Arthur Beiser, Kansep Fisika Moderen, Jakarta: Erlangga, 1983.

Halliday D dan Resnick R, Fisika, Jakarta: Erlangga, 1985.

Imam Syafl'ie, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qu'an, Yogyakarta: UIIPress, 2000.

John F Haugh, Perjumpaan Sains dan Agama dari Konflik ke Dialog,Bandung: Mizan, 2004

Maurice Bucaile, BibelQur'an dan Sains Moderen, Jakarta: Bulan Bintang,1978.

Sears. Zemansky, Fisika untuk Universitas I Mekanika Panas. Baiyi,Jakarta: Bina Cipta, 1962.

Walter E Meyerhof, Element ofNuclearPbysia, Singapore: McGraw-Hill,1989

Kaunia, Vol. 1, No. 1, April 2005