persoalan akhlak

9
PERSOALAN-PERSOALAN AKHLAK MASA KINI A. Pengertian Akhlak Secara bahasa akhlak berasal dari kata ا لاق خ – ا ق ل خ ي ق ل خ اartinya perangai, kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah: dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S Al - Qalam : 4) (agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu. ( Asy Syu’araa’) Menurut Kamus Dewan Edisi Ketiga (2000: 21), akhlak memberi maksud budi pekerti, kelakuan, tingkah laku manusia dan tabiat samada baik atau jahat. Menurut Abd. Rahman Md. Aroff (1996: 76), akhlak berasal daripada Bahasa Arab yaitu jama' daripada kata 'khuluq' yang membawa maksud kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap, tabiat dan tingkah laku. Maksud ini terkandung dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan akhlak Nabi Muhammad s.a.w yang telah dikatakan oleh Aisyah r.a yang bermaksud "Akhlak Rasulullah s.a.w. adalah al-Quran". Akhlak Nabi Muhammad s.a.w. yang dimaksudkan dalam kata- kata di atas ialah kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Nabi Muhammad s.a.w. yang semuanya merupakan perlaksanaan ajaran al-Quran.

Upload: harryirawana

Post on 19-Jul-2016

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

akhlak

TRANSCRIPT

Page 1: PERSOALAN akhlak

PERSOALAN-PERSOALAN AKHLAK MASA KINI

A. Pengertian Akhlak

Secara bahasa akhlak berasal dari kata – – اخالقا يخلق artinya اخلق perangai, kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah:

dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S Al - Qalam : 4)

(agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu. ( Asy Syu’araa’)

Menurut Kamus Dewan Edisi Ketiga (2000: 21), akhlak memberi maksud budi pekerti, kelakuan, tingkah laku manusia dan tabiat samada baik atau jahat.

Menurut Abd. Rahman Md. Aroff (1996: 76), akhlak berasal daripada Bahasa Arab yaitu jama' daripada kata 'khuluq' yang membawa maksud kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap, tabiat dan tingkah laku. Maksud ini terkandung dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan akhlak Nabi Muhammad s.a.w yang telah dikatakan oleh Aisyah r.a yang bermaksud "Akhlak Rasulullah s.a.w. adalah al-Quran". Akhlak Nabi Muhammad s.a.w. yang dimaksudkan dalam kata-kata di atas ialah kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Nabi Muhammad s.a.w. yang semuanya merupakan perlaksanaan ajaran al-Quran.

Akhlak menurut istilah Islam ialah sikap keperibadian yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia terhadap tuhan dan manusia, terhadap diri sendiri dan makhluk lain, sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk al- Quran dan hadis.

Akhlak juga difahami sebagai prinsip-prinsip dan dasar atau kaedah yang ditentukan oleh wahyu untuk mengatur pelakuan, menentukan atau membentuk hubungan seseorang dengan orang lain sehingga matlamat kewujudannya di dunia ini dicapai secara yang paling sempurna. Sebagai ilmu, akhlak ditakrifkan sebagai ilmu yang menghuraikan hakikat perbuatan berakhlak, mengkaji makna dan arti kebaikan, keburukan, kewajipan, hati nurani atau suara hati.

Menurut Istilah, akhlak adalah:

Page 2: PERSOALAN akhlak

Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan.

Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Berdasarkan pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahawa akhlak itu ialah kumpulan sifat yang lahir daripada dalam jiwa dan berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat itu, suatu perbuatan itu dapat dikatakan baik atau buruk menurut pandangan manusia. Dengan sifat itu, seseorang dapat melaksanakan atau meninggalkan perbuatannya. Akhlak yang baik ialah benar, ikhlas, syukur, amanah, menepati janji, sabar, pemaaf, pemurah dan lain-lain manakala akhlak yang tidak baik ialah dusta, sombong, takbur, dengki, dendam, mengumpat, riak, khianat dan lain-lain. Akhlak yang dimaksudkan dalam kajian ini ialah akhlak buruk yang dimiliki oleh remaja sehingga tercetusnya permasalahan sosial dalam masyarakat dan negara

Ciri Perbuatan Akhlak:

1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.3. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau

tekanan dari luar.4. Dilakukan dengan sungguh-sungguh.5. Dilakukan dengan ikhlas.

B. Akhlak Dalam Islam

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang disebut akhlaqul karimah. Hal ini antara lain tercantum dalam hadis Rasulullah SAW, ”Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR Ahmad, Baihaki, dan Malik). Pada riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, ”Mukmin yang paling sempurna akhlaknya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmizi).

Akhlak Nabi SAW disebut dengan akhlak Islam, karena bersumber dari Alquran dan Alquran datang dari Allah SWT. Karenanya, akhlak Islam berbeda dengan akhlak ciptaan manusia (wad’iyah).

Ciri-ciri akhlak Islam adalah:

Page 3: PERSOALAN akhlak

1. Kebaikannya bersifat mutlak (al-khairiyyah almutlaqah),2. Menyeluruh (as-salahiyyah al-’ammah), yaitu kebaikan yang terkandung di

dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan semua tempat,

3. Tetap, langgeng, dan mantap,4. Merupakan kewajiban yang harus dipatuhi (al-ilzam almustajab) yaitu kebaikan

yang terkandung dalam akhlak Islam merupakan hukum yang harus dilaksanakan sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya, dan

5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah almuhitah).

Karena akhlak Al-Quran bersumber dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlak ciptaan manusia. Seseorang tidak akan berani melanggarnya, dan harus bertobat bagi yang melakukannya. Inilah mengapa disebut agama merupakan pengawas yang kuat. Pengawas lainnya adalah hati nurani yang hidup didasarkan pada agama dan akal sehat yang dibimbing oleh agama.

Secara sederhana akhlak Islami dapat diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati posisi sebagai sifat.

Dengan demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal. Namun dalam rangka menjabarkan akhlak islami yang universal ini diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan social yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.

C. Persoalan-Persoalan Akhlak

Sebagaimana baik dan buruknya permasalahan-permasalahan akhlak juga berasaskan kenonmaterian ruh dan realitas, bukan dari sisi selera dan kesenangan; akan tetapi adapun hal-hal yang mubah dan benda-benda yang halal, dapat saja menerima selera (artinya dalam wilayah hal-hal yang mubah dan benda-benda yang halal, orang dapat memilih sesuai dengan seleranya); misalnya, seseorang yang sehat berada di depan seprai hidangan yang terdapat di atasnya bermacam-macam jenis makanan, maka ia dalam hal memilih makanan adalah bebas. Jika makanan adalah sehat dan baginya tidak berbahaya, memungkinkan ia menyantap apa saja yang ada dalam hidangan tersebut berdasarkan keinginan dan seleranya. Dan atau jika terdapat beraneka ragam serta bermacam-macam warna dari pakaian dan mengenakan yang manapun darinya

Page 4: PERSOALAN akhlak

tidak punya efek negatif, maka ia dapat memilih secara bebas jenis dan warna pakaian berasaskan seleranya. Oleh karena itu manusia dalam "ruang privacy" adalah bebas.

Dalam masalah-masalah halal dan haram juga demikian. Jika terdapat perkara halal dalam beberapa bentuk, maka pembicaraan disitu adalah bersifat memilih dan bebas; tetapi dalam wilayah antara halal dan haram, di sini tidak ada pembicaraan memilih dan bebas; kendatipun manusia secara penciptaan (takwini) adalah bebas tapi secara operasional (tasyri'i) adalah tidak bebas. Oleh sebab itu dalam konteks wilayah antara haram dan halal pasti salah satu di antaranya adalah merusak dan yang lainnya adalah bermanfaat; sebab semua pekerjaan-pekerjaan dihubungkan dengan ruh non materi manusia adalah tidak sama. Dari sisi inilah masalah kebaikan dan keburukan, konstruktif dan destruktif dan lain sebagainya urgen untuk diutarakan. Dan orang yang tahu tentang hubungan pekerjaan-pekerjaan ini dengan ruh manusia, tentu ia mengutarakan aturan-aturan amal akhlak (dastûr al 'amal akhlâq) yang berkenan "harus dan tidak harus" dan juga mengungkapkan pandangan yang berkenan "ada dan tidak ada" (realitas obyektivitas akhlak).

1. Bagi Masa Remaja

Masa remaja sebagai masa pencarian identitas diri, sebelum memasuki masa remaja, seorang anak akan memasuki masa peralihan antara usia 9-13 tahun. Masa ini juga dikenal dengan masa puberitas. Pada masa puberitas, setiap orang memiliki dorongan kuat untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis kelamin untuk mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri. Secara fisik masa remaja (12-13) tahun sedang dalam masa pertumbuhan yang sangat pesat.

2. Perkembangan Emosi

Produksi hormone dan keadaan hormon yang meningkat akan menyebabkan labilnya emosi. Akibatnya, banyak terjadi gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan yang melanda seseorang.

3. Nilai Negatif Pergaulan

Manusia yang pada hakikatnya sedang sibuk berjuang dari dalam itu jika dihadapkan pula pada dunia luar dan lingkungan yang kurang serasi, penuh kontradiksi serta penuh ketidakstabilan. Akibatnya, mereka akan mudah jatuh pada kesengsaraan batin,

Page 5: PERSOALAN akhlak

hidup dalam kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. Hal seperti ini telah menyebabkan jatuh pada kelainan kelakuan yang membahayakan bagi dirinya sendiri atau orang lain. Setiap manusia harus mewaspadai perilaku negative berikut:

Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda yang jelas

Bermalas-malasan dan suka menunda atau meringankan pekerjaan Tagu-ragu dan cenderung bimbang menghadapi kehidupan Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri Mementingkan bermain ataupun santai dari pada belajar

Mudah larit dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan

4. Akhlak dalam Pergaulan Remaja

Dalam pergaulan sehari-hari di tengah masyarakat seorang harus memiliki pegangan yang kukuh. Di antara prinsip-prinsip yang harus dikembangkan adalah:

Mampu mengontrol dan membawa diri dalam semua situasi

Mencari kawan yang baik dan dapat memotivasi untuk mengembangkan potensi

Mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap semua tugas yang diemban dan sehingga dapat mempersiapkan masa depan yang gemilang.

Tidak mudah larut dalam kesenangan dan pergaulan yang bebas karena kebiasaan ini akan menguras segala kemampuan dan dapat menghancurkan masa depan.

Secara factual harus diakui bahwa dalam kehidupan remaja terdapat beberapa hal khusus yang perlu mendapat perhatian. Di samping ketentuan umum tentang hubungan bermasyarakat, beberapa hal khusus itu antara lain:

a. Mengucapkan dan menjawab salamb. Berjabat tanganc. Kkalawat (berdua-duaan antara pria dan wanita)d. Mencari teman yang baik

5. Membiasakan Akhlak

Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari usaha orang-orang bertakwa. Dengan akhlak yang baik, pelakunya akan terangkat ke derajat yang ter-tinggi. Tidak ada amalan yang lebih berat dalam timbangan seorang muslim dihari kiamat nanti dari pada akhlak yang baik.

Page 6: PERSOALAN akhlak

D. Pembentukan Akhlak

Pandangan tentang eksistensi akhlak

Terdapat dua aliran tentang akhlak manusia, apakah akhlak itu dibentuk atau bawaan sejak lahir.

1. Akhlak adalah insting (garizah) yang dibawa manusia sejak lahir. Jadi akhlak adalah pembawaan manusia, yaitu kecenderungan kepada fitrah yang ada pada dirinya. Akhlak tumbuh dengan sendirinya tanpa dibentuk atau diusahakan (gairu muktasabah).

2. Akhlak adalah hasil pendidikan, latihan atau pembinaan yang sungguh-sungguh. Akhlak adalah hasil usaha (muktasabah).

Metode Pembentukan Akhlak

Dalam Islam pembentukan akhlak dilakukan secara integrated, melalui rukun iman dan rukun Islam. Ibadah dalam Islam menjadi sarana pembinaan akhlak.

Cara lain adalah melalui: pembiasaan, keteladanan, dan instropeksi.

Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

1. Aliran Nativisme: potensi batin dangat dominant dalam pembinaan akhlak. Potensi tersebut adalah pembawaan yang berupa kecenderungan, bakat, minat, akal, dan lain-lain.

2. Aliran Empiris: lingkungan social, termasuk pendidikan merupakan factor penting dalam pembinaan akhlak.

3. Aliran Konvergensi: pembinaan akhlak dipengaruhi oleh factor internal (pembawaan) dan factor eksternal (lingkungan).