persiapan lahan dan media
DESCRIPTION
Media memegang peranan penting dalam rangka menghasilkan bibit yang berkualitas sebelum dipindahkan ke lapangan. Media yang digunakan hendaklah memenuhi syarat yang diperlukan oleh setiap tanaman terutama dilihat dari sifat fisik dan kimia tanah.TRANSCRIPT
PERSIAPAN LAHAN DAN MEDIA
I. PENDAHULUAN
a) Latar Berlakang
Media memegang peranan penting dalam rangka menghasilkan bibit yang
berkualitas sebelum dipindahkan ke lapangan. Media yang digunakan hendaklah
memenuhi syarat yang diperlukan oleh setiap tanaman terutama dilihat dari sifat fisik
dan kimia tanah. Sifat fisik meliputi antara lain aerasi yang baik dan kemampuan
memegang air, sedangkan sifat kimia seperti ketersediaan unsure hara yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.
Kegiatan persemaian akan didahului oleh kegiatan persiapan lahan, karena
kegiatan persiapan lahan sangat mempengaruh pada kualitas dan keamanan persemaian
yang dibuat. Kegiatan persiapan lahan lapangan meliputi : pekerjaan pengukuran dan
pemetaan, pematokan, pemagaran, pembersihan lapangan, pekerjaan pembangunan
fasilitas yang diperlukan, membuat bedengan, membuat jalan inspeksi. Kuantitas dan
kualitas pelaksanaan disesuaikan dengan tipe persemaian yang dibuat.
Persemaian merupakan bagian yang penting didalam pembangunan hutan.
Sehingga di dalam kegiatan Hutan Tanaman Industri pembuatan persemaian merupakan
kegiatan pertama yang perlu mendapat perhatian serius mengingat keberhasilan
tanaman akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pengelolaan persemaian
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembuatan
persemaian antara lain :
1. Penentuan tempat lokasi persemaian yang mencakup aspek ketersediaan air
2. Topografi
3. Drainase
4. Prasarana transportasi
5. Ketersediaan tenaga kerja; dan lain-lain
b) Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
persiapan lahan dan media untuk persemaian
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dan kegiatan
penanaman hutan. Oleh karena itu kegiatan di persemaian adalah termasuk kegiatan
yang sangat penting karena dapat merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai
keberhasilan penanaman hutan (Edris, 2001).
Persemaian secara umum di negara tropis sangatlah bervariasi dari yang
berukuaran kecil, semi permanen, sampai besar dan permanen. Setiap pekerjaan yang di
lakukan di persemaian di tunjukkan untuk dapat menghasilkan semai-semai yang
berkualitas baik dengan harga yang murah tanpa menekan. Semai yang berkualitas baik
setelah di tanam di lapangan mempunyai kemampuan hidup yang besar, yaitu
kemampuan tak ada atau kecil, perumbuhan cepat, dan vigoritas tanaman baik (Anonim,
2004).
Penggunaan media bibit harus sesuai dengan kondisi lapangan. Dalam
memproduksi media bibit yang banyak maka harus diperhatikan sifat fisik medianya.
Dimana media tersebut harus memiliki struktur remah, serta kapasitas volumenya
cukup. Sifat kimianya tidak begitu penting karena mudah diperbaiki. Dimana apabila
miskin hara maka dapat diberi penambahan pupuk.
Menurut Anonim (1997), maksud dan tujuan dilakukannya persemaian adalah :
o Untuk memperoleh benih atau bibit yang bermutu tinggi dalam, jumlah yang
memadai dan tata waktu yang tepat.
o Untuk meningkatkan produktivitas maupun kualitas hasil hutan berupa
pohon/kayu yang sesuai dengan kondisi tempat tumbuh, dengan menggunakan
bibit yang berkualitas tinggi dari jenis-jenis yang diinginkan.
III. METODOLOGI
a. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal :
Tempat : Belakang Lab Kehutanan
b. Bahan dan Alat
Paranet 40%
Kayu
Paku
Palu
Cangkul
Sabit
Meteran
Kantong plastik
Gelas plastik bekas aqua
Bak plastik
Ember atau gembor
Ayakan
c. Cara Kerja
1. Tentukan lokasi yang akan dipakai sebagai areal persemaian.
2. Ukur kebutuhan areal untuk bedeng tabur (1m x 1m) dan bedeng sapih (1,5m
x 4m).
3. Beri batas pada masing-masing bedeng dengan jarak antar bedeng 50 cm.
4. Beri naungan dengan paranet 40% pada semua bedeng yang dibuat.
5. Cangkul sampai halus dan menyaring tanah yang dipakai dalam bedeng tabur
dan bedeng sapih, membersihkan dari kerikil/batu dan dari akar-akaran.
6. Batasi setiap bedeng tabur dan bedeng sapih diberi papan dan diberi tanda
nama.
7. Ambil sejulah polybag, untuk isi media tanah dan pupuk kandang (1:1) dan
bak perkecambahan untuk di isi dengan pasir sungai yang sudah diserilkan,
menghitung prestasi kerjanya (sterilisasi dengan menggoreng pasir).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
I II III
Pembahasan
Metode pembibibitan yang ada dipersemaian ini menggunakan metode wadah
(container). Dalam penyemaian kegiatan yang dilakukan setelah menentukan areal
semai dan lainnya adalah melakukan persiapan lahan meliputi pembersihan dan
perataan tanah, pembuatan bedeng sapih, persiapan beden tabur dan pemasangan atap.
Kemudian dilanjutkan dengan persiapan media semai yang meliputi pencampuran tanah
degan pupuk kandang ( 3 : 1) kemudian dimasukkan dalam kontainer. Adapun tujuan
dari pencampuran ini untuk mengurangi sanalitas tanah dipersemaian.
Untuk perawatan semai Persiapan lahan dan media untuk persemaian dilakukan
secara bersama-sama dengan seluruh praktikan, lahan yang digunakan untuk persemaian
ini berada di belakang Laboratorium Kehutanan. Sebelum menentukan tempat untuk
persemaian terlebih dahulu dilakukan pembersihan terhadap rumput dan kotoran serta
tumbuhan lainnya yang ada disekitar lokasi tersebut, tempat yang dipilih relative datar
untuk mempermudah dalam meletakkan media persemaian.
M22 M21 M12 M11 M72 M71
M72 M71 M22 M21 M42 M41
M42 M41 M02 M01 M62 M61
M01 M01 M62 M61 M22 M21
M62 M61 M32 M31 M52 M51
M32 M31 M42 M41 M12 M11
M52 M51 M52 M51 M32 M31
M12 M11 M72 M71 M02 M01
Untuk perawatan semai di lakukan penyiraman bila tidak turun hujan,
pembersihan gulma secara manual, penyulaman dilakukan jika terjadi kematian semai.
Walaupun persemaian ini sudah cukup bagus tetapi masih ada kekurangan dimana jika
terjadi turun hujan maka areal persemaian tersebut akan becek atau tergenang air. Dan
masih banyaknya gulma pada persemain hal ini disebabkan karena kurangnya
perawatan semai.
Setelah persiapan lahan maka kita akan membuat lay out persemaian, untuk
kontruksi jalan dan fasilitas lainnya. Kebutuhan akan persiapan lahan sangat tergantung
pada jenis yang akan ditanam, vegetasi penutupnya dan kondisi tanah pada lahan
tersebut. Persiapan lahan ini dimaksudkan untuk dapat memperbaiki keadaan ataupun
relief tanah yang bergelombang agar drainase tetap terjaga dan semai tetap terlindungi.
Dengan adanya persiapan lahan maka dapat dipastikan persentase untuk hidupnya semai
akan semakin tinggi.
Container yang digunakan untuk persemaian ini adalah kantong plastic/ polibag.
Warna plastic yang dipilih adalah hitam sebab warna dari container akan mempengaruhi
pertumbuhan semai. Dilain pihak plastic warna hitam lebih tahan lama/ awet dibanding
yang lain.
Persemaian merupakan tempat pengolahan benih menjadi bibit siap tanam.
Sebelum membuat persemaian kita perlu menentukan tipe persemaian dan ini sangat ini
tergantung pada tujuan pembuatan persemaian itu sendiri, apakah ditujukan untuk
sementara atau jangka waktu yang lama.
Dalam memproduksi media bibit yang banyak maka harus diperhatikan sifat
fisik medianya. Dimana media tersebut harus memiliki struktur remah, serta kapasitas
volumenya cukup. Sifat kimianya tidak begitu penting karena mudah diperbaiki.
Dimana apabila miskin hara maka dapat diberi penambahan pupuk.Penggunaan media
bibit harus sesuai dengan kondisi lapangan.
Konsep dasar diadakannya kontiner yaitu adanya keserasian secara biligis
(kecepatan pertumbuhan semai sesuai dengan ukuran kontainer yang tepat dan sesuai),
teknis (keawetan dan kemudahan pengisian media/kemudahan dalam penggunaannya),
dan ekonomis (murah dan mudah didapat).
Media memegang peranan penting dalam rangka menghasilkan bibit yang
berkualitas sebewlum dipindahkan ke lapangan. Media yang digunakan hendaklah
memenuhi syarat yang diperlukan oleh setiap tanaman terutama dilihat dari sifat fisik
dan kimia tanah. Sifat fisik meliputi antara lain aerasi yang baik dan kemampuan
memegang air, sedangkan sifat kimia seperti ketersediaan unsur hara yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami tarik kesimpulan bahwa :
1. Persiapan lahan adalah langkah awal sebelum penanaman.
2. Setelah persiapan lahan untuk penanaman maka dilakukan pembuatan lay out.
3. Proses persiapan lahan terdiri dari pembersihan lahan dan persiapan container
sebaagi media semai.
4. Tujuan dari persiapan lahan yaitu menyiapkan lahan untuk kelangsungan hidup
tanaman, sehingga kemampuan tanaman untuk hidup atau survivalnya tinggi.
5. Tempat peletakan benih diusahakn datar untuk mempermudah penempatan
media dan untuk mejaga drinase tanah
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Persemaian Pinus merkusii. Universitas Bengkulu. Bengkulu (Tidak
dipublikasikan)
Anonim, 2004. Penuntun Praktikum Teknik Pengolahan Persemaian. Fakultas
Pertanian. Jurusan Kehutanan. Universitas Bengkulu. Bengkulu
Edris, I. 1998. Teknik Persemaian. Yayasan Pembinana Fakultas Kehutanan.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta