persepsi karyawan terhadap peran auditor … · peran auditor internal (studi kasus pada pt. mitra...
TRANSCRIPT
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN
AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus pada PT. Mitra Karya Plastindo)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
CINDY FATRESIA
NIM : 122114146
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN
AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus pada PT. Mitra Karya Plastindo)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
CINDY FATRESIA
NIM : 122114146
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN
AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus pada PT. Mitra Karya Plastindo)
Oleh:
CINDY FATRESIA
NIM : 122114146
Telah Disetujui oleh:
Pembimbing,
Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A. Tanggal: 24 Januari 2017
ii
S k r i p s i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN
AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus pada PT. Mitra Karya Plastindo)
Diajukan pada tanggal 24 Januari 2017 adalah karya Saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan
ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 24 Januari 2017
Yang membuat penyataan:
Cindy Fatresia
NIM: 122114146
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Cindy Fatresia
Nomor Mahasiswa : 122114146
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul:
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus di PT. Mitra Karya Plastindo)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Februari 2017
Yang menyatakan
Cindy Fatresia
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
“Faith is not the belief that God will do what you want. It is the belief
that God will do what is right.”― Max Lucado
“Learn everything you can, anytime you can, from anyone you can;
there will always come a time when you will be grateful you did.” -
Sarah Caldwell
Mazmur 37: 3-6
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik; diamlah di
negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka
Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaran seperti
terang, dan hakmu seperti siang.”
Ku persembahkan untuk:
Kakek di Surga Urbanus Elly (Heng Chai Thuan) & Asiam,
Nenek Maria Kwa Gek Cheng & Tjipah,
Papa Alexander & Mama Theresia Sudiarna,
Saudaraku Albertus Haryanto.
Dan Semua Keluarga Tercintaku.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihnya yang senantiasa
membimbing, mendampingi dan memberkati peneliti sehingga peneliti dapat
menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Karyawan Terhadap
Peran Auditor Internal (Studi kasus pada PT. Mitra Karya Plastindo). Skripsi ini
ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program
studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat selesai dengan baik karena
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan hati yang
tulus dan rasa syukur penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
2. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A. selaku dosen
pembimbing yang telah dengan sabar membantu serta membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Suhainita dan segenap karyawan PT. Mitra Karya Plastindo yang telah
memberikan izin penelitian dan bimbingannya selama penelitian sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Orang tua peneliti, Papa Alexander dan Mama Theresia Sudiarna yang
selalu mendoakan, memberi semangat, dukungan, nasihat dan cinta kasih
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang luar biasa sehingga dapat menghantarkan saya dalam menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
5. Untuk keluarga tercinta Nenek Maria Kwa Gek Cheng & Tjipah, Tante
Kecilku Maria Natalia Vera, Adikku Albertus Haryanto, Om Alex dan
Tante Yuni terimakasih atas segala dukungannya.
6. Untuk sahabatku (Lasma, Rosalina, Ira, Junita, Natalia, Dessy, Vivi,
Martina, Jessica, Puspita). Terimakasih atas kebersamaan kita bersama
dulu, sekarang dan selamanya.
7. Teman-teman Akuntansi 2012 (khususnya Mitha, Putri, Sandra, Enno)
terimakasih atas kebersamaan kita selama menempuh pendidikan di Sanata
Dharma, semoga kita sukses selalu.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan Penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangung.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta, 24 Januari 2017
Penulis,
Cindy Fatresia
122114146
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .......................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ...................................................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xiii
HALAMAN LAMPIRAN ................................................................................. xiv
ABSTRAK ......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Batasan Masalah.................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 7
A. Persepsi ............................................................................................... 7
B. Audit Internal ...................................................................................... 8
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ......................................... 8
D. Fungsi dan Tangggung Jawab Audit Internal ...................................... 9
E. Standar Profesional Audit Internal ...................................................... 10
F. Peran Audit Internal ............................................................................ 12
G. Definisi Peran Watchdog, Konsultan, dan Katalisator ........................ 15
H. Desain Penelitian ................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 19
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 19
B. Objek dan Subjek Penelitian ............................................................... 19
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 20
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................... 20
1. Variabel Penelitian .......................................................................... 20
2. Definisi Operasional ....................................................................... 35
E. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 36
F. Data ..................................................................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 36
H. Pengujian Instrumen Penelitian........................................................... 37
1. Uji Validitas Instrumen Penelitian .................................................. 37
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .............................................. 38
3. Uji Normalitas ................................................................................ 39
I. Teknik Analisis Data ........................................................................... 39
1. Pengolah Data ................................................................................. 39
2. Penarikan Kesimpulan .................................................................... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAN ............................................... 41
A. Sejarah Perusahaan Mitra Karya Plastindo ......................................... 41
B. Tujuan Mitra Karya Plastindo ............................................................. 43
C. Jenis Usaha Mitra Karya Plastindo ..................................................... 43
1. Proses Produksi............................................................................... 43
2. Hasil Produksi................................................................................. 45
3. Pemasaran ....................................................................................... 45
D. Struktur Organisasi .............................................................................. 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 64
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 64
B. Pengujian Instrumen............................................................................ 68
1. Uji Validitas .................................................................................... 68
2. Uji Reliabilitas ................................................................................ 69
3. Uji Normalitas ................................................................................ 70
C. Hasil Analisis Peran ............................................................................ 71
1. Peran Watchdog ( Pengawas) .......................................................... 71
2. Peran Konsultan .............................................................................. 73
3. Peran Katalisator ............................................................................. 76
D. Analisis Peran Auditro Internal yang Paling Berperan di PT.
Mitra Karya Plastindo ......................................................................... 78
1. Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Peran Auditor Internal
Berdasarkan Rata-Rata Skor Total Seluruh Responden ................. 78
2. Hasil Analisis Persepsi Peran Auditor Internal dengan Uji
Korelasi Pearson ............................................................................ 79
E. Pembahasan ......................................................................................... 80
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 86
A. Kesimpulan ......................................................................................... 86
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 86
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Saran .................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88
LAMPIRAN ....................................................................................................... 90
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan Paradigma Lama dan Paradigma Baru Internal
Auditor ................................................................................................... 13
2.2 Perbedaan Peran internal Auditor........................................................... 14
3.1 Definisi Operasional............................................................................... 35
3.2 Skor Penilaian Kuesioner.................................................... ................... 37
5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 64
5.2 Data Responden Berdasarkan Kelompok Usia ...................................... 65
5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan ............................................. 65
5.4 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja ......................................... 66
5.5 Data Responden Berdasarkan Jabatan Responden ................................. 67
5.6 Hasil Uji Validitas Peran Auditor Internal ............................................. 68
5.7 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Jumlah Data yang Diproses ......................
69
5.8 Hasil Uji Statistik Reliabilitas ................................................................ 70
5.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ............................................. 70
5.10 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Wathcdog (Pengawas) ............................................................................ 71
5.11 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Konsultan ............................................................................................... 74
5.12 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Katalisator .............................................................................................. 76
5.13 Hasil Perhitungan Rata-rata Skor Total Seluruh Responden
Kuesioner Persepsi Peran Auditor Internal ............................................ 78
5.14 Hasil Uji One Way Anova ....................................................................... 80
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Desain Penelitian ......................................................................... 18
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 46
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................. 91
Lampiran 2 Output Uji Validitas .................................................................... 94
Lampiran 3 Output Uji Reliabilitas ................................................................ 98
Lampiran 4 Output Uji Normalitas ................................................................ 99
Lampiran 5 Output Uji Statisti Parametik One Way Anova ........................... 100
Lampiran 6 Output Skor Kuesioner Responden Terhadap Peran
Auditor Internal ......................................................................... 101
Lampiran 7 Output Perhitungan Skor Total Rata-rata
Seluruh Responden Tentang Peran Audit Internal .................... 102
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP
PERAN AUDITOR INTERNAL
Studi Kasus pada PT. Mitra Karya Plastindo
Cindy Fatresia
NIM : 122114146
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presepsi karyawan terhadap peran
auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo apakah sebagai watchdog, konsultan
atau katalisator.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah melalui kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas,
uji reliabilitas dan uji normalitas.Teknik analisis data yang digunakan adalah
statistik parametik One Way Anova untuk melihat nilai rata-rata tertinggi sebagai
peran auditor internal yang paling berperan.
Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa peran auditor internal yang
paling berperan adalah sebagai Watchdog dengan total nilai 821 (delapan ratus
dua puluh satu) dengan mean 30,41 (tiga puluh koma empat puluh satu) kemudian
diikuti dengan peran katalisator mendapatkan total nilai 816 (delapan ratus enam
belas) dengan mean 30,22 (tiga puluh koma dua puluh dua) dan terakhir peran
konsultan mendapatkan total nilai 810 dengan mean 30,00 (tiga puluh koma nol
nol).
Kata Kunci: peran auditor internal, watchdog, konsultan, dan katalisator
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
EMPLOYEE’S PERCEPTION TOWARDS THE ROLE OF
INTERNAL AUDITOR
(A Case Study at PT. Mitra Karya Plastindo)
Cindy Fatresia
122114146
Sanata Dharma University Yogyakarta
2017
This research aims to find out about the role of employee’s perception
towards the role of internal auditor at PT. Mitra Karya Plastindo whether as a
watchdog, a consultant or a catalyst.
This research is a case study. Data collection techniques used is survey
through questionnaires. The analysis used in this research is descriptive analysis.
The instruments were tested using validity test, reliability test and normality test.
Data analysis technique used is One Way Anova parametric statistics to see the
highest average value of the role of internal auditors.
The results of data analysis showed that the role of the internal auditor as
watchdog have a total value of 821 (eight hundred and twenty one) with a mean of
30.41 (thirty point forty one) followed by catalyst with total value of 816 (eight
hundred and sixteen) and mean of 30.22 (thirty point twenty two) and finally the
role of a consultant with total value of 810 (eight hundred and ten) with mean
30.00 (thirty point zero zero).
Keywords: internal auditor role, watchdog, consultant, and catalyst
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha semakin pesat ditandai dengan semakin ketatnya
persaingan yang juga mempengaruhi berkembangnya suatu perusahaan, dimana
perusahaan dituntut lebih meningkatkan kualitas pengelolaan usaha dan
kegiatannya harus lebih efisien dan efektif. Kegiatan yang dijalankan manajemen
perusahaan dimana pimpinan perusahaan dapat secara langsung mengawasi
kegiatan-kegiatan yang terjadi di pabrik, seiring dengan kegiatan perusahaan yang
semakin kompleks sehingga pimpinan perusahaan tidak mungkin bisa mengawasi
setiap kegiatan- kegiatan yang ada di dalam perusahaan secara rinci.
Keadaan ini memaksa pimpinan perusahaan untuk melimpahkan sebagian
wewenangnya kepada bawahannya, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
kepada orang lain dilakukan dengan harapan agar kegiatan perusahaan dapat
berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan pengendalian internal untuk menangkal risiko, yang dalam
kegiatannya memerlukan peran audit internal sebagai alat bantu manajemen untuk
mengawasi pelaksanaan pengendalian internal di dalam perusahan.
Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola secara
independen dan objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk
meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Secara efektif, auditor internal
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dalam melaksanakan tanggung
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jawab. Penilaian secara independen dilakukan auditor internal pada suatu
perusahaan untuk menilai kegiatan operasional dengan mengukur dan
mengevaluasi kecukupan kontrol serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja
perusahaan dan berperan penting dalam pengelolaan perusahaan beserta risiko-
risiko yang terkait dalam melaksanakan usahanya (Sawyer 2005:7).
Audit internal sebelumnya dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem,
kemudian beralih menjadi audit internal berbasis proses. Awalnya auditor internal
lebih berperan sebagai pengawas atau mata dan telinga manajemen karena
manajemen membutuhkan kepastian terkait dengan pelaksanaan kebijakan yang
telah ditetapkan untuk menghindari tindakan yang menyimpang.
Di sini audit intern lebih berorientasi pada pelaksanaan tindakan pemeriksaan
terhadap tingkat kepatuhan para pihak pelaksana dengan ketentuan-ketentuan
yang ada (compliance). Peran dan fungsi audit intern sebagai “watchdog” ini
secara berangsung-angsur mulai ditinggalkan (Tampubolon 2005: 1).
Seiring dengan berjalannya waktu, fokus utama audit intern adalah membantu
satuan kerja operasional mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah-
masalah dan memberikan saran untuk tindakan perbaikan yang dapat memberikan
tambahan nilai sebagai amunisi memperkuat organisasi. Dengan posisinya sebagai
mitra Auditee dan konsultan bagi kliennya, auditor intern memiliki peran yang
lebih luas. Bahkan untuk masa mendatang auditor intern dimungkinkan untuk
berperan sebagai katalisator yang akan ikut serta dalam penentuan tujuan dari
suatu perusahaan (Tampubolon 2005: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Sebagai perusahan besar yang sedang berkembang, PT. Mitra Karya
Plastindo memerlukan auditor internal, dimana posisi audit internal dirasakan
mampu melakukan tugas pemeriksaan kepada seluruh bagian manajemen PT.
Mitra Karya Plastindo dan tetap menjaga independensi auditor internal itu sendiri
sehingga laporan hasil audit yang dihasilkan menjadi berkualitas, dapat
diandalkan dalam pengambilan keputusan manajemen.
Mengingat pentingnya peran auditor internal dalam menilai kinerja
perusahaan, peran auditor internal masa kini tidak hanya bertugas sebagai
pengawas saja, namun diharapkan auditor internal dapat berperan sebagai
konsultan maupun katalisator. Tugas sebagai konsultan dan katalisator merupakan
pengembangan peran auditor yang dapat membantu perusahaan untuk lebih
berkembang.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan, agar pihak perusahaan memiliki
pandangan yang jelas mengenai persepsi karyawan terhadapa peran auditor
internal. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak manajemen kelak
terhadap kinerja auditor internal dalam perusahaan. Evaluasi secara terus menerus
akan membantu perushaan dalam mencapai kinerja operasional yang efektif,
efisien dan ekonomis.
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka penulis
merumuskan judul penelitian “Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor
Internal pada PT. Mitra Karya Plastindo”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo berperan sebagai
watchdog (pengawas) ?
2. Apakah auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo berperan sebagai
konsultan ?
3. Apakah auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo berperan sebagai
katalisator ?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan yaitu hanya didasarkan
pada persepsi karyawan tentang peran auditor internal di perusahaan sebagai
watchdog (pengawas), konsultan, ataukah sebagai katalisator.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo berperan
sebagai watchdog (pengawas).
2. Mengetahui apakah auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo berperan
sebagai konsultan.
3. Mengetahui apakah auditor internal di PT. Mitra Karya Plastindo berperan
sebagai katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Penulis, sebagai sarana mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh dibangku kuliah ke dalam praktik kehidupan perusahaan
dan untuk memperoleh gambaran langsung bagaimana teori-teori audit
internal dapat diterapkan.
2. Bagi Perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
gambaran dan menambah pengetahuan yang dapat digunakan untuk
menarik kesimpulan mengenai persepsi karyawan tentang peran audit
internal sebagai pengawas, katalisator atau konsultan.
3. Bagi Pembaca, sebagai tambahan sumber pengetahuan khususnya bagi
mahasiswa diharapkan hasil penelitian ini dapat memeberikan masukan
yang bermanfaat dan pengetahuan menegnai persepsi karyawan tentang
peran aduitor internal sebagai pengawas, konsultan atau katalisator dalam
perusahaan.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan enelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi teori yang mendukung penulisn meliputi
pengertian persepsi, audit, tujuan auditinternal, peran audit
internal serta tanggung jawab audit internal, pengertian
watchdog (pengawas), konsultan, dan katalisator.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk
mengolah data yang didapat dan prosedur yang digunakan
dalam menarik kesimpulan.
Bab IV Gambaran Umum
Bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah singkat
perusahaan beserta struktur, pembagian tugas dan wewenang
setiap jabatan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan deskripsi data, pengujian instrumen dan
langkah-langkah analisi data untuk memperoleh jawaban
dari penelitian serta dalam pengambilan kesimpulan dan
pembahasan mengenai hasil penelitian.
Bab VI Penutup
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari
penelitian, keterbatasan penuli dan saran bagi PT. Mitra
Karya Plastindo dan saran untuk penelitian berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003: 208), persepsi adalah proses kognitif
yang memungkinkan kita dapat menafsirkan dan memahami lingkungan di sekitar
kita. Penafsiran tersebut merupakan pandangan kita tentang lingkungan atau
tempat di mana kita berada. Menurut Matlin dan Solso dalam Suharnan (2005:
23), “Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki
(yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan
menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti
mata, telinga dan hidung”.
Menurut Walgito (2010: 99), persepsi merupakan suatu proses yang
didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses
itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Persepsi didefinisikan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008: 1061) sebagai tanggapan atau penerimaan
langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
panca inderanya.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan persepsi sebagai
pandangan, tanggapan yang ditangkap melaui panca indera dapat berpengaruh
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
besar atas terbentuknya sikap seseorang karena setiap individu mempunyai
persepsi yang berbeda terhadap situasi yang sama.
B. Audit Internal
Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen
dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kegiatan operasional organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya, melaui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan
proses governance (Standar Profesi Audit Internal 2004: 9).
Definisi audit internal menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah suatu aktivitas yang
independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktifitas-
aktifitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen.
Sedangkan menurut Hiro Tugiman dalam bukunya yang berjudul “Standar
Profesional Audit Internal” menyebutkan bahwa internal auditing atau
pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu
organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang
dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota
organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu,
pemeriksaan mencakup pula pengembangan wawasan yang efektif dengan biaya
yang wajar.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Tujuan suatu audit ialah mengangkat tingkat kepercayaan dari pemakai
laporan keuangan yang dituju, terhadap laporan keuangan itu. Tujuan itu dicapai
dengan pemberian opini oleh auditor mengenai apakah laporan keuangan disusun,
dalam segala hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku (Tuanakotta 2012: 84).
Menurut Hery (2010: 39), audit internal secara umum memiliki tujuan untuk
membantu segenap anggota manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawab
mereka secara efektif, dengan memberi mereka analisis, penilaian, saran dan
komentar yang objektif mengenai kegiatan atau hal-hal yang diperiksa”. Lingkup
pekerjaan audit internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh
organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab (Hiro Tugiman 1997: 41).
D. Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal
Fungsi audit internal menurut Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)
adalah: “Fungsi audit internal dapat terdiri dari satu atau lebih individu yang
melaksanakan aktivitas audit internal dalam suatu entitas Mereka secara teratur
memberikan informasi tentang berfungsinya pengendalian, memfokuskan
sebagian besar perhatian mereka pada evaluasi terhadap desain tentang kekuatan
dan kelemahan dan rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Hiro Tugiman (1997: 79) pimpinan audit internal harus mengelola
bagian audit internal secara tepat dan bertanggung jawab mengelola bagian auidt
internal sehingga:
1) Pekerjaan pemeriksaan memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab
yang disetujui oleh manajemen senior dan diterima oleh dewan.
2) Sumber daya bagian audit internal dipergunakan secara efisiendan
efektif.
3) Pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar
profesi.
Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab pimpinan audit untuk memperoleh
persetujuan dari manajemen senior dan dewan terhadap dokumen tertulis yang
formal untuk bagian audit internal.
E. Standar Profesional Audit Internal
Standar Profesional Audit Internal (Hiro Tugiman: 1997) sebagai berikut:
1. Independensi
Auditor internal harus mandiri dan terpisah dari berbagai kegiatan
yang diperiksa. Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat
melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif. Kemandirian para
pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan
tanpa prasangka, hal mana sanagt diperlukan atau penting bagi pemeriksa
sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi
dan sikap objektif para auditor internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Kemampuan Profesional
Pemeriksaan internal harus dilakukan secara ahli dan dengan
ketelitian profesional. Kemampuan profesional merupakan tanggung
jawab bagian audit internal dan setiap auditor internal. Pimpinan audit
internal dalam setiap pemeriksaan haruslah menugaskan orang-orang
yang secara bersama atau keseluruhan memiliki pegetahuan,
kemampuan, dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeriksaan secara tepat dan pantas.
3. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pemeriksa internal harus meliputi pengujian dan
evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivan sistem pengendalian
internal yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung
jawab yang meliputi Keadalan Informasi: pemeriksa internal harus
meninjau keadalan berbagai informasi finansial dan pelaksanaan
pekerjaan atau operasi, serta berbagai cara yang dipergunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan
informasi.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan,
pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil dan
menindaklanjuti (follow up). Pemeriksaan internal (internal auditor)
bertanggung jawab untuk merencankan dan melaksanakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pemeriksaan yang harus disetujui dan ditinjau atau direview oleh
pengawas.
5. Manajemen Bagian Audit Internal
Pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal secara
tepat yang dapat dilihat melalui hal berikut:
a) Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung jawab: pimpinan audit
internal harus memiliki pernyataan tentang tujuan, kewenangan,
dan tanggung jawab untuk bagian audit internal.
b) Perencanaan: pimpinan audit internal harus menetapkan rencana
bagi pelaksanaan tanggung jawab bagian audit internal.
c) Berbagai Kebijakan dan Prosedur: pimpinan audit internal harus
membuat berbagai kebijakan dan prosedurs ecara tertulis
sebagai pedoman bagi staf pemeriksa.
d) Manajemen Personel: pimpinan audit internal harus menetapkan
suatu program untuk menyeleksi dan mengembangkan sumber
daya manusia pada bagian audit internal.
e) Auditor Eksternal: pimpinan audit internal harus
mengkoordinasikan usaha atau kegiatan audit internal dengan
auditor eksternal.
f) Pengendalian Mutu: pimpinan audit internal harus menetapkan
dan mengembangkan program pengendalian mutu untuk
mengevaluasi berbagai kegiatan dari bagian audit intenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
F. Peran Audit Internal
The Institute of Internal Auditor pada tahun lalu (2001) telah melakukan
redifinisi terhadap internal auditing. Dimana disebutkan bahwa internal
auditing adalah suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan dan
merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah (value
added) dan meningkatkan operasi perusahaan. Dengan demikian internal
auditing membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara pendekatan
yang terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan
manajemen resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses
tata kelola yang baik (governance processes).
Menurut artikel Paradigma Baru Internal Auditor yang telah dimuat di
Majalah Auditor, Rubrik “Kolom 1”, Edisi No. 05 tahun 2002, ISSN: 1412-5501
yang disunting oleh Muh. Arief Effendi pada tahun 2007 menyatakan terdapat
pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru,
yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor.
Perbedaan antara paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma
baru (pendekatan baru) sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Paradigma Lama dan Paradigma Baru Internal
Auditor
URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Peran Watchdog Konsultan & Katalis
Pendekatan Detektif (mendeteksi
masalah)
Prefentif (mencegah
masalah)
Sikap Seperti Polisi Sebagai mitra bisnis /
customer
Ketaatan / Kepatuhan Semua policy / kebijakan Hanya policy yang
relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sumber: Data artikel disunting oleh Muh. Arief Effendi, SE, MSi, Ak, QIA
Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar
tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun
1970-an dan peran internal auditor sebagai katalist baru berkembang sekitar tahun
1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor tersebut sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perbedaan Peran Internal Auditor
Sumber: Data artikel disunting oleh Muh. Arief Effendi, SE, MSi, Ak, QIA
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa peran watchdog yang
meliputi aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, cek dan ricek yang bertujuan
untuk memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau
kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance
audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap sistem
pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan
Fokus Kelemahan /
penyimpangan
Penyelesaian yang
konstruktif
Komunikasi dengan
Manajemen Terbatas Reguler
Audit Financial / compliance
audit
Financial, compliance,
operasional audit.
Jenjang Karir Sempit (hanya auditor)
Berkembang luas
(dapat berkarir di
bagian / fungsi lain)
URAIAN WATCHDOG CONSULTANT CATALIST
Proses Audit kepatuhan
(Compliance Audit)
Audit operasional Quality
Assurance
Fokus Adanya Variasi
(penyimpangan,
kesalahan atau
kecurangan )
Penggunaan
sumber daya
(resources)
Nilai (values)
Impact Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
saran/rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek, misalnya perbaikan
system dan prosedur atau internal control.
Peran internal auditor sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan
manfaat berupa nasihat (advice) dalam pengelolaan sumber daya (resources)
organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang
dilakukan adalah operational audit/performance audit, yaitu meyakinkan bahwa
organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien
dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan
aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat
oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah.
Peran internal auditor sebagai katalis berkaitan dengan quality assurance,
sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam
mengenali resiko–resiko yang mengancam pencapiana tujuan organisasi. Quality
assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah
menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam
peran katalis, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of
change. Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karena focus katalis
adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari organisasi, terutama berkaitan
dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer
satisfaction) dan pemegang saham (stake holder).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
G. Definisi Peran Watchdog, Konsultan, dan Katalisator
1. Watchdog (Pengawas)
Peran auditor internal sebagai watchdog, menurut Rober Tampubolon
dalam bukunya berjudul “Risk and System-Based Internal Auditt” pada
awalnya Internal Auditing banyak berperan sebagai mata dan telinga
manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan
yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh
pegawai. Orientasi audit intern lebih banyak dilakukan pada pemeriksaan
terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan
yang ada (compliment). Peran dari fungsi watchdog bersifat mengawasi apa
yang dikerjakan karyawan apakah telah sesuai dengan ketetapan yang ada di
perusahaan.
Peran watchdog bertujuan untuk memastikan ketaatan atau kepatuhan
terhhadap ketenytuan, peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Pandangan audit internal seabgai watchdog yaitu audit internal yang
bertugas sebagai penangkal tindakan kecurangan dengan mewaspadai
kemungkinan adanya „musuh dalam selimut‟ ditengah perusahaan. Menurut
Valery G Kumaat, (2010: 7) fungsi watchdog diibaratkan seperti polisi di
dalam perusahaan yang biasanya menjadi motivasi awal pembentukan audit
internal.
2. Konsultan
Peran auditor internal sebagai konsultan, ketika dunia usaha mulai
menyadari bahwa semua usaha mengandung risiko, dan akhirnya mulailah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
muncul kebutuhan untuk menerapkan internal audit berbasis risiko (risk
based internal auditing). Kegiatan audit internal bertujuan untuk
memberikan layanan kepada perusahaan, yang artinya auditor berperan
sebagai konsultan bukan hanya melakukan pemeriksaan tetapi juga menjadi
mitra manajemen.
Auditor internal berperan sebagai konsultan juga mempunyai tugas
memberikan masukan, saran atau pendapat sesuai dengan masalah yang
dihadapai baik berkaitan dengan pengelolaan berbagai sumber daya yang
terdapat dalam perusahaan. Fokus utama audit ini adalah membantu satuan
kerja operasional mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan
menyarankan perbaikan yang memberi nilai tambah untuk memperkuat
perusahaan (Tampubolon: 2005).
3. Katalisator
Peran auditor internal sebagai katalisator disadari denga berkembangnya
semua aspek dalam kehidupan, begitupun di dunia bisnis yang semakin
kompleks mengakibatkan berkembangnya bermacam risiko yang berasal
dari dalam lingkungan usaha maupun dari luar lingkungan usaha.
Sebagai contoh risiko yang merupakan ancaman mungkin dihadapi dari
luar lingkungan usaha yaitu banyaknya pesaing, maka auditor internal
berperan seabagai katalisator yang ikut berperan serta menetukan tujuan dari
perusahaan tersebut (Tampubolon: 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
H. Desain Penelitian
Paradigma penelitian merupakan alur sederhana yang mendeskripsikan pola
hubungan variabel penelitian atau prosedur kerja penelitian untuk memecahkan
penelitian. Alur sederhana ini dapat berupa gambar atau bagian alir (Ismani 2009:
13). Dalam penelitian ini alur sederhana dapat disusun suatu skema paradigma
penelitian sebagai berikut:
Gambar 1.1: Desain Penelitian
Kesimpulan
Membagikan kuesioner yang bertujuan
untuk mengetahui peran Auditor
Internal
Katalisator Konsultan
Mencari skor total
dari setiap peran
Watchdog
Sampel
Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah studi kasus dengan
metode penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif tujuannya mempelajari
aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana dari suatu topik (Spillane:
2008:98). Data yang diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis
berdasarkan metode yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk mengetahui
persepsi karyawan tentang peran auditor internal sebagai pengawas,
konsultan atau katalisator di dalam perusahaan.
B. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi karyawan tentang peran
auditor internal sebagai pengawas, konsultan atau katalisator di dalam
perusahaan.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada
Perusahaan Mitra Karya Plastindo.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah PT. Mitra Karya Plastindo (PT. MKP)
berlokasi di Jalan Magelang Km.14, Kelurahan Caturharjo Dusun
Ngemplak RT 02 / RW 30 Sleman, Yogyakarta 55515.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Sugiyono (2012:38) variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu
antara yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdiri dari empat
variabel, yaitu:
a) Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas (Watchdog) (X1): Peran
Pengawas (watchdog), disebut X1, diukur dengan 7 (tujuh) pernyataan,
nomor 1 sampai dengan nomor 7. Peran pengawas (watchdog) meliputi
aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, cek & ricek yang bertujuan untuk
memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau
kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance
audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap
sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan
saran atau rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek, misalnya
perbaikan sistem & prosedur atau internal control. Pernyataan kuesioner
yang terkait dengan indikator ini adalah pernyatan nomor 1-7. Pada nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1, responden dapat memberi tanda checklist (√) pilihan jawaban STS
(Sangat Tidak Setuju) apabila responden merasa bahwa auditor internal
tidak hanya sekedar pengamat dan pendengar di perusahaan. Responden
dapat checklist jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa bahwa
auditor internal kadang kala hanya berfungsi sebagai pengamat dan
pendengar di perusahaan. Responden dapat checklist jawaban Ragu - Ragu
(RR) apabila responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal hanya
sebagai pengamat dan pendengar di perusahaan. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Setuju (S) apabila responden merasa sering kali auditor
interal hanya berfungsi sebagai pendengar dan pengamat di perusahaan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) bila
responden merasa memang sepatutnya berfungsi hanya sebagai pengamat
dan pendengar di perusahaan. Pada kuesioner nomor 2, responden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden tidak
pernah menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal melakukan
investigasi secara berlebihan sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi
karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS)
jika responden merasa bahwa dia pernah sekali menemukan atau
mengetahui bahwa Auditor Internal melakukan investigasi secara berlebihan
sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi karyawan perusahaan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika
responden ragu-ragu apakah auditor internal melakukan investigasi secara
berlebihan sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika
responden lebih dari dua kali menemukan atau mengetahui bahwa auditor
internal melakukan investigasi secara berlebihan sehingga melanggar
kebebasan/rahasia pribadi karyawan perusahaan. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden sering menemukan atau
mengetahui bahwa auditor internal melakukan investigasi secara berlebihan
sehingga melanggar kebebasan/rahasia pribadi karyawan perusahaan. Pada
kuesioner nomor 3, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak
Setuju (STS) jika responden merasa karyawan tidak terganggu sama sekali
dengan adanya audit internal. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Tidak Setuju (TS) jika responden merasa karyawan pernah sesekali
terganggu dengan adanya audit internal. Respoden dapat checklist pilihan
jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah
karyawan terganggu dengan adanya audit internal. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa karyawan sering
kali terganggu dengan adanya audit internal. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responen merasa karyawan sangat
terganggu dengan adanya audit Internal. Pada kuesioner nomor 4, responden
dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden
merasa auditor internal tidak mencari kesalahan dan kelemahan karyawan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika
responden merasa auditor internal pernah satu kali mencari kesalahan dan
kelemahan karyawan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Ragu -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal mencari
kesalahan dan kelemahan karyawan. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal lebih dari satu
kali mencari kesalahan dan kelemahan karyawan. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor
internal memang sepatutnya mencari kesalahan dan kelemahan karyawan.
Pada kuesioner nomor 5, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor
internal tidak pernah melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa
pemberitahuan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju
(TS) jika responden merasa menemukan atau mengetahui auditor internal
pernah satu kali melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa
pemberitahuan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu
(RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal pernah
melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden
menemukan atau mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali
melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika
responden menemukan atau mengetahui auditor internal memang sepatutnya
melakukan inspeksi secara mendadak/tiba-tiba tanpa pemberitahuan. Pada
kuesioner nomor 6, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak
Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tidak pernah mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap
peraturan/tata tertib. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak
Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui auditor internal
pernah satu kali mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap
peraturan/tata tertib. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu
(RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal
mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata
tertib. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden
menemukan atau mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu kali
mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata
tertib. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika
responen menemukan atau mengetahui auditor internal selalu
mengutamakan pengawasan kepatuhan karyawan terhadap peraturan/tata
tertib. Pada kuesioner nomor 7, responden dapat checklist pilihan jawaban
Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui
bahwa auditor internal tidak pernah memberikan pengarahan untuk
kemajuan perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak
Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor
internal pernah satu kali memberikan pengarahan untuk kemajuan
perusahaan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR)
jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal pernah
memberikan masukan/saran untuk kemajuan perusahaan. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengetahui bahwa auditor internal pernah lebih dari satu kali memberikan
pengarahan untuk kemajuan perusahaan. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Sangat Setuju (SS) jika responen menemukan atau mengetahui
bahwa auditor internal selalu memberikan pengarahan untuk kemajuan
perusahaan.
b) Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan (X2): Peran internal auditor
sebagai konsultan, disebut X2, diukur dengan 7 (tujuh) pernyataan, nomor 8
sampai dengan nomor 14. Peran internal auditor sebagai konsultan
diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam
pengelolaan sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat membantu
tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational
audit/performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah
memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif
(3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas
organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh
auditor biasanya bersifat jangka menengah. Pernyataan kuesioner yang
terkait dengan indikator ini adalah pernyatan nomor 8-14. Pada kuesioner
nomor 8, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju
(STS) jika responden merasa auditor internal tidak berfungsi baik sebagai
mitra/rekan kerja manajemen. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah satu kali
berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja manajemen. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ragu apakah auditor internal berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja
manajemen. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika
responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali berfungsi baik
sebagai mitra/rekan kerja manajemen manajemen. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor
internal memang seharusnya berfungsi baik sebagai mitra/rekan kerja
manajemen. Pada kuesioner nomor 9, responden dapat checklist pilihan
jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal
tidak pernah bersedia memberikan nasihat/masukan kepada karyawan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika
responden merasa auditor internal pernah satu kali bersedia memberikan
nasihat/masukan kepada karyawan. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor
internal bersedia memberikan nasihat/masukan kepada karyawan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa
auditor internal pernah lebih dari satu kali bersedia memberikan
nasihat/masukan kepada karyawan. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal memang
seharusnya bersedia memberikan nasihat/masukan kepada karyawan. Pada
kuesioner nomor 10, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor internal tidak memiliki
sifat bersahabat dengan karyawan. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
satu kali memiliki sifat bersahabat dengan karyawan. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-
ragu apakah auditor internal memiliki sifat bersahabat dengan karyawan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa
auditor internal pernah lebih dari satu kali memiliki sifat bersahabat dengan
karyawan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS)
jika responden merasa auditor internal memnag sepatutnya memiliki sifat
bersahabat dengan karyawan. Pada kuesioner nomor 11, responden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa
auditor internal tidak pernah berkesinambungan/berkelanjutan dalam
membimbing jika ada perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor
internal pernah satu kali berkesinambungan /berkelanjutan membimbing
jika ada perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor
internal secara berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika
ada perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal pernah lebih dari
satu kali berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika ada
perbaikan sistem dan prosedur. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor internal selalu
berkesinambungan/berkelanjutan dalam membimbing jika ada perbaikan
sistem dan prosedur. Pada kuesioner nomor 12, responden dapat checklist
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor
internal tidak dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi divisi.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika
responden merasa auditor internal pernah satu kali membantu penyelesaian
masalah yang dihadapi divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal
membantu penyelesaian masalah yang dihadapi divisi. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa auditor internal
pernah lebih dari satu kali membantu penyelesaian masalah yang dihadapi
divisi. Responden dapat checklist piliha jawaban Sangat Setuju (SS) jika
responden merasa auditor internal selalu membantu penyelesaian masalah
yang dihadapi divisi. Pada kuesioner nomor 13, responden dapat checklist
pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa auditor
internal tidak pernah memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur
yang telah berfungsi dengan baik. Responden dapat checklist pilihan
jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal pernah
satu kali memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur yang telah
berfungsi dengan baik. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu -
Ragu (RR) responden merasa ragu-ragu apakah auditor internal memberikan
keyakinan/kepastian system /prosedur yang telah berfungsi dengan baik.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden merasa
auditor internal pernah lebih dari satu kali memberikan keyakinan/kepastian
sistem/prosedur yang telah berfungsi dengan baik. Responden dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
memnceklis pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa
auditor internal selalu memberikan keyakinan/kepastian sistem/prosedur
yang telah berfungsi dengan baik. Pada kuesioner nomor 14, responden
dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden
menemukan/mengetahui auditor internal tidak pernah mendampingi
karyawan ketika memiliki masalah kinerja divisi. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan /mengetahui
auditor internal pernah satu kali mendampingi karyawan ketika memiliki
masalah kinerja divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu -
Ragu (RR) jika responden ragu–ragu apakah auditor internal mendampingi
karyawan ketika memiliki masalah kinerja divisi. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan/mengetahui auditor
internal pernah lebih dari satu kali mendampingi karyawan ketika memiliki
masalah kinerja divisi. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat
Setuju (SS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal selalu
mendampingi karyawan ketika memiliki masalah kinerja divisi.
c) Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator (X3): Peran internal auditor
sebagai katalisator, disebut X3 diukur dengan 7 (tujuh) pernyataan, nomor
15 sampai dengan 21. Peran internal auditor sebagai katalisator berkaitan
dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat
membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam
pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk
meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran
katalis, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of
change. Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang,
karena focus katalis adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari
organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat
memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang
saham (stake holder). Pernyataan kuesioner yang terkait dengan indikator
ini adalah pernyatan nomor 15-21. Pada kuesioner nomor 15, responden
dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden
menemukan/mengetahui auditor internal tidak pernah ikut serta dalam
menentukan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal
pernah satu kali ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Responden
dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika merasa ragu-ragu
apakah auditor internal pernah ikut serta dalam menentukan tujuan
Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika
responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah lebih dari satu
kali ikut serta dalam menentukan tujuan Perusahaan. Respoden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden
menemukan/mengetahui auditor internal selalu ikut serta dalam menentukan
tujuan Perusahaan. Pada kuesioner nomor 16, responden dapat checklist
pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden
menemukan/mengetahui auditor internal tidak pernah membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi yang
dibutuhkan divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju
(TS) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah satu
kali membantu Perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi
yang dibutuhkan divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu -
Ragu (RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah auditor internal pernah
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan teknologi
yang dibutuhkan divisi. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju
(S) jika responden menemukan/mengetahui auditor internal pernah lebih
dari satu kali membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan
teknologi yang dibutuhkan divisi. Respoden dapat checklist pilihan jawaban
Sangat Setuju (SS) responden menemukan/mengetahui auditor internal
selalu membantu Perusahaan dalam mengidentifikasi pembaharauan
teknologi yang dibutuhkan divisi. Pada kuesioner nomor 17, responden
dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden
merasa auditor internal tidak pernah mengarahkan pelaksanaan kualitas
barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) responden merasa auditor internal pernah
satu kali mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan
tujuan Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu
(RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah auditor internal mengarahkan
pelaksanaan kualitas barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan.
Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali mengarahkan pelaksanaan
kualitas barang agar sesuai dengan tujuan Perusahaan. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden merasa auditor
internal tidak pernah mengarahkan pelaksanaan kualitas barang agar sesuai
dengan tujuan Perusahaan. Pada kuesioner nomor 18, responden dapat
checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika responden merasa
auditor internal tidak pernah membantu dalam mengidentifikasi
resiko/ancaman yang dihadapi Perusahaan. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden merasa auditor internal
pernah satu kali membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang
dihadapi Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Ragu -
Ragu (RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah auditor internal pernah
membantu dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang dihadapi
Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika
responden merasa auditor internal pernah lebih dari satu kali membantu
dalam mengidentifikasi resiko/ancaman yang dihadapi Perusahaan.
Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) jika responden
merasa auditor internal selalu membantu dalam mengidentifikasi
resiko/ancaman yang dihadapi perusahaan. Pada kuesioner nomor 19,
responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika
responden menemukan/ mengetahui bahwa auditor internal tidak pernah
melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Responden
dapat checklist pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) jika responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menemukan/mengetahui bahwa auditor internal pernah satu kali melakukan
analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-
ragu apakah auditor internal pernah melakukan analisis resiko atas aktivitas
operasional Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban Setuju
(S) jika responden menemukan/mengetahui bahwa auditor internal pernah
lebih dari satu kali melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional
Perusahaan. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju (S)
jika responden menemukan/mengetahui bahwa auditor internal selalu
melakukan analisis resiko atas aktivitas operasional Perusahaan. Pada
kuesioner nomor 20, responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa
auditor internal tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan
keputusan strategis Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa
auditor internal pernah satu kali dilibatkan dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Responden dapat checklist
pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu–ragu apakah
auditor internal pernah dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan
keputusan strategis Perusahaan. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Setuju (S) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor
internal pernah lebih dari satu kali dilibatkan dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Respoden dapat checklist
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pilihan jawaban Sangat Setuju (S) jika responden menemukan atau
mengetahui bahwa auditor internal selalu dilibatkan dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Perusahaan. Pada kuesioner nomor 21,
responden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) jika
responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal tidak pernah
menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif
terhadap masukan tersebut. Responden dapat checklist pilihan jawaban
Tidak Setuju (TS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa
auditor internal pernah satu kali menganalisa masukan dari karyawan dan
memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut. Responden dapat
checklist pilihan jawaban Ragu - Ragu (RR) jika responden merasa ragu-
ragu apakah auditor internal pernah menganalisa masukan dari karyawan
dan memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut. Responden
dapat checklist pilihan jawaban Setuju (S) jika responden menemukan atau
mengetahui bahwa auditor internal pernah lebih dari satu kali menganalisa
masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan positif terhadap
masukan tersebut. Respoden dapat checklist pilihan jawaban Sangat Setuju
(SS) jika responden menemukan atau mengetahui bahwa auditor internal
selalu menganalisa masukan dari karyawan dan memberikan tanggapan
positif terhadap masukan tersebut.
d) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel (Y) adalah persepsi
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Definisi Operasional
Variabel X1 : Peran auditor Internal Sebagai Pengawas
Variabel X2 : Peran auditor Internal Sebagai Konsultan
Variabel X3 : Peran auditor Internal Sebagai Katalisator
Tabel 3.1: Definisi Operasional
Variabel Indikator Nomor Kuesioner
Peran Auditor Internal
Sebagai Pengawas (X1)
1. Aktivitas
inspeksi,observasi,
perhitungan, cek & ricek
2. Memastikan
ketaatan/kepatuhan
terhadap peraturan
/kebijakan
1 s/d 7
Peran Auditor Internal
Sebagai Konsultan (X2)
Memberikan manfaat
berupa nasehat dalam
pengelolaan sember daya
organisasi secara
ekonomis, efisien dan
efektif
8 s/d 14
Peran Auditor Internal
Sebagai Katalisator
(X3)
1. Dapat membimbing
manajemen dalam
mengenali risiko-risiko
yang mengancam
pencapaian tujuan
organisasi
2. Meyakinkan bahwa
proses bisnis yang
dijalankan telah
menghasilkan
produk/jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan
kostumer
15 s/d 21
Sumber: Hiro Tugiman (1997) dan Tampubolon (2005)
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 115) populasi adalah “Wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian yakni karyawan
PT.Mitra Karya Plastindo. Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling, dimana teknik penentuan sampel diambil
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2010: 392). Sampel penelitian
dibatasi pada lingkungan Perusahaan Mitra Karya Plastindo, dengan kriteria
status karyawan tetap perusahaan.
F. Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
tersebut diperoleh secara langsung dari responden dengan menyebarkan
kuisioner. Kuesioner (angket) yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat petanyaan atau peryataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010: 199). Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang relevan, dapat dipercaya
dan dapat dipertanggung jawabkan. Pernyataan dalam kuesioner yang
disebar diperoleh berdasarkan Hiro Tugiman (1997), Tampubolon (2005),
dan pernyataan kuesioner dalam penelitian Dionisius Putra Wijayamulya
(2014).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner yaitu berupa jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti secara tertulis dilembar
yang sudah disediakan. Pengukuran pernyataan peneliti dalam kuesioner
menggunakan Skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2010: 132),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dalam bukunya metode penelitian bisnis adalah ”skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial”. Kuesioner terdiri dari 21 (dua puluh satu)
pernyataan yang bersifat tertutup dengan jawaban yang sudah ditentukan
terlebih dahulu dan tidak ada jawaban yang lain. Pemberian skor jawaban
pada kuesioner digunakan skala likert 1-5.
Tabel 3.2 Skor Penilaian Kuesioner
Sumber: (Sugiyono, 2010: 133)
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 172) pengertian dari valid itu sendiri adalah
“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur”. Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan
antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan
skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan atau
pernyataan. Jika skor tiap butir pernyataan berkorelasi secara signifikan
dengan skor total pada tingkat alpha 5% atau α = 5% maka dapat dikatakan
bahwa alat pengukur itu valid. Jika nilai r hitung lebih besar daripada nilai r
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tabel maka data dinyatakan valid dan memenuhi pengujian berikutnya.
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi
Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut:
2222 yynxxn
yxxynr
Keterangan:
r = koefisien korelasi
X= skor butir
Y = skor total butir
N= jumlah sampel (responden)
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Menurut Anwar Sanusi (2011: 81), perhitungan reliabilitas dilakukan
terhadap butir pertanyaan atau pernyataan yang sudah valid. Ada beberapa
cara yang dapat digunakam untuk menghitung reliabilitas instrumen yang
sering digunakan, untuk mengetahui tingkat reliabilitas kuesioner penulis
menggunakan program software SPSS 21.0 for windows menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan nilai ketentuan Alpha >0,60 maka
dinyatakan reliabel.
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
didapatkan terdistribusi normal atau tidak. Tujuan dari pengujian normalitas
ini sebagai patokan dalam menentukan alat uji untuk menarik kesimpulan,
jika data terdistribusi normal maka selanjutnya akan diuji menggunakan
statistik parametik, sedangkan jika data tidak normal maka selanjutnya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dilakukan uji dengan alat uji statistik n nonparametik. Uji Normalitas yang
digunakan yaitu Kolmogorov-Smirnov yang dibantu oleh SPSS 21.0 for
windows menjelaskan penetuan data terdistribusi normal atau tidak adalah
sebagai berikut:
a. Jika hasil signifikansi (Sig.) < α (0,05), maka distribusi
data tidak normal.
b. Jika hasil signifikansi (Sig.) ≥ α (0,05), maka distribusi
data normal.
I. Teknik Analisis Data
1. Pengolahan Data
Data mentah sulit untuk dideskripsikan sehingga butuh
pengelompokan dengan cara menyusun ke dalam kelas-kelas tertentu yang
disebut frekuensi (Anwar Sanusi 2011: 116). Proses distribusi frekuensi
dilakukan untuk mengelompokan dan mengetahui berapa banyak karyawan
yang memilih skala SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu- Ragu), TS
(Tidak Setuju) dan jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) dalam masing-
masing kategori Pengawas, Konsultan dan Katalisator dimana, jika
responden menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) maka akan diberi skor 1,
jika responden menjawab Tidak Setuju (TS) akan diberi skor 2, jika
responden menjawab Ragu - Ragu (RR) akan diberi skor 3, jika responden
menjawab Setuju (S) akan diberi skor 4, dan jika reponden menjawab
Sangat Setuju (SS) akan diberi skor 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Penarikan Kesimpulan
Hasil analisis total setiap peran akan dihasilkan nilai rata- rata dari ketiga
peran Audit Internal, sehingga dapat diketahui peran Auditor Internal
manakah yang paling dominan dalam Perusahan Mitra Karya Plastindo.
Nilai rata-rata variabel yang akan dibedakan setelah diukur melalui
pembobotan dengan skala Likert, kemudian melakukan uji statistik yang
digunakan adalah uji statistik paremetris dengan asumsi data yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal, sehingga penulis memilih
menggunakan Korelasi Pearson, perhitungan statistik yang dilakukan untuk
mengetahui skor rata-rata (mean) dibantu oleh program SPSS 21.0. Uji ini
bertujuan untuk membantu peneliti menghasilkan mean dari ketiga variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan Mitra Karya Plastindo
Mitra Karya Plastindo yang beralamat di Jalan Raya Magelang km.14,
Dusun Ngemplak, RT02/RW30, Keluarahan Caturharjo, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta mulai aktif beroperasi pada Februari 2012. Di awal berdirinya,
perusahaan hanya bertempat di atas tanah seluas 5454 m2 yang terdiri dari
bangunan pabrik, gudang, kantor, mushola, dan tempat parkir. Namun
seiring dengan perkembangan perusahaan saat ini, pihak manajemen sudah
menambah luas bangunan yang rencananya akan digunakan sebagai kantin
karyawan dan gudang seluas 3.152 m2 dan saat ini sedang dilakukan proses
pembangunannya.
Tahun pertama beroperasi perusahaan belum memiliki mesin extruder.
Hanya 3 unit mesin vaccum forming, 3 unit mesin punch, 1 unit mesin
crusher, 1 unit forklift dan beberapa mesin/peralatan pendukung
operasional. Pada masa itu, perusahaan hanya membeli bahan setengah jadi
berupa roll film PVC.
Tahun kedua operasional perusahaan atau tepatnya di tahun 2013,
perusahaan mulai berinvestasi cukup besar dengan langsung membeli 2 unit
mesin extruder, 2 unit mesin vaccum forming, 4 unit mesin punch, 1 unit
mesin crusher dan beberapa penambahan mesin/peralatan pendukung
operasional. Di tahun 2013 ini pula kita mulai membeli bahan baku berupa
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
PVC Resin dan beberapa campuran additive dari supplier lokal. Biaya
pembelian bahan baku inilah yang memakan sekitar 85% dari total cost
production.
Tahun ketiga operational di tahun 2014, perusahaan melakukan investasi
kembali dengan membeli 2 unit mesin vaccum forming, 2 unit mesin punch,
dan beberapa penambahan mesin/peralatan pendukung operasional.
Pada tahun 2015, perusahaan kembali berinvestasi dengan membeli 1
unit mesin extruder, 1 unit mesin vaccum forming, 2 unit mesin punch, 2
unit mesin crusher, 1 unit genset kapasitas 1250 KVA dan beberapa
penambahan mesin/peralatan pendukung operasional. Dan rencananya, di
awal tahun ini akan didatangkan 2 unit mesin vaccum forming baru untuk
memenuhi kebutuhan customer.
Dari sisi ketenaga kerjaan, pada awal perusahaan beroperasi hanya
memiliki karyawan sekitar 80 an tenaker. Di tahun 2013 jumlah karyawan
sebanyak 160 an tenaker. Di tahun 2014 jumlah karyawan sebanyak 220 an
tenaker. Tahun 2015 jumlah karyawan sebanyak 270 an tenakerja, dan saat
ini sedang dilakukan proses recruitment untuk penambahan karyawan
bagian produksi sekitar 30 tenaga kerja. Penambahan jumlah karyawan akan
berbanding lurus pula dengan penambahan mesin-mesin produksi Dengan
melihat adanya peningkatan-peningkatan tersebut, perusahaan memiliki
rencana untuk memperluas lokasi pabrik dengan menambah luas pabrik
(fisik bangunan) sehingga mendukung juga penempatan mesin-mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
produksi yang baru. Selain itu, kami akan tetap melakukan inovasi dengan
membuat produk dengan model / type baru.
B. Tujuan Mitra Karya Plastindo
Melihat besarnya peluang untuk produk plastik kemasan tersebut maka
pemilik memberanikan diri untuk membangun pabrik plastik kemasan yang
sekarang diberi nama “PT. MITRA KARYA PLASTINDO”.
Dengan besarnya peluang dari produk plastik kemasan ini kami harapkan
agar pabrik yang dibangun dapat berkesinambungan sehingga dapat
memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat dengan demikian dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya. Bertujuan untuk memenuhi
keinginan masyarakat dengan produk yang berkualitas baik dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
C. Jenis Usaha Mitra Karya Plastindo
Pabrik plastik yang akan kami bangun kami beri nama “PT. MITRA
KARYA PLASTINDO” dengan jenis usaha manufaktur yang mengolah
bahan baku plastik menjadi barang jadi plastik berupa kemasan makanan.
Adapun pembagian proses yang ada sebagai berikut:
1. Proses Produksi: Proses produksi plastik kemasan dibagi lagi
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Proses Mixer: Pada proses ini, bahan baku plastik berupa Resin
PVC beserta additive (bahan tambahan seperti penguat, pelicin dan lain-
lain) dicampur menjadi satu campuran yang homogen dengan mesin
mixer. Hasil campuran ini diberi nama compound.
b. Proses Extruder: Pada proses ini, dalam mesin extruder
compound dipanaskan dalam suhu tertentu sehingga meleleh kemudian
didinginkan secara bertingkat selanjutnya dicetak sehingga menjadi
plastik/film lembaran.
c. Proses Thermoforming: Kemudian plastik/film lembaran dicetak
(sesuai bentuk yang diinginkan) dengan mesin thermoforming sehingga
menjadi plastik/film lembaran yang bercetak.
d. Proses Punch: Kemudian Plastik/film bercetak dipotong-potong
sesuai dengan cetakannya dengan menggunakan mesin punch sehingga
menjadi plastik kemasan.
e. Proses Finishing: Plastik kemasan yang sudah jadi kemudian
disortir satu per satu secara manual sesuai dengan standard yang telah
ditentukan.
f. Proses Packing: Produk yang telah lolos uji kemudian dipacking
menjadi produk jadi yang siap dijual.
Dari proses Extruder, Thermoforming, Punch dan Finishing, selain
menghasilkan produk jadi juga menghasilkan produk sisa (biasa disebut
afval). Afval yang dihasilkan setiap proses tersebut akan dihancurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menjadi plastik kecil-kecil dengan mesin crusher untuk kemudian
digunakan lagi dalam proses mixer sebagai bahan baku tambahan. Afval
yang sudah kotor akan dijual. Dengan demikian dalam seluruh proses
produksi mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi tidak ada limbah
yang dihasilkan.
2. Hasil Produksi
Produk akhir kami disebut sebagai plastik food box atau plastik kemasan
dengan bermacam-macam jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Macam-macam jenis hasil akhir produk kami adalah :
MKP 1, MKP 2, MKP 3L, MKP 3M , MKP 3S, MKP 4L, MKP 4M, MKP
4S, MKP 5L, MKP 5M, MKP 5S, MKP 6L, MKP 7L, MKP 7M, MKP 18
B4L, MKP 18 B5L, MKP 18 K4L, MKP 16 K4L, dan lain sebagainya. Pada
awal berdiri, perusahaan hanya memiliki sekitar 10 model/type produk
kemasan makan. Namun, sekarang sudah ada sekitar 50 model/type yang
sudah dibuat.
3. Pemasaran
Pemasaran produk kami lakukan dengan cara menjual langsung kepada
distributor di seluruh wilayah Indonesia (Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi) dan tidak menutup kemungkinan untuk merambah ke pasar di
mancanegara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber: PT. Mitra Karya Plastindo
Direktur
Marketing
Direktur
Operasional
Direktur
Utama
Kepala Dept.
Produksi
Kepala Dept.
Teknik Kepala Dept.
QC
Kepala Dept.
Logistik
Direktur
Keuangan
Kepala Dept.
HRD
Kepala Dept.
Accounting
Kepala Dept.
Finc. & Purch.
Supervisor
Produksi
Supervisor
QC
Supervisor
Teknik
Kepala Dept.
Marketing
Supervisor
HRD Supervisor
Logistik
Supervisor
Accounting
Spv.
Finance
Spv.
Purch. Supervisor
Marketing
Pelaksana
Kepala Regu
Kepala Regu
Pelaksana
Kepala Regu
Kepala Regu
Pelaksana
Pelaksana
KA. Reg.
Umum
Pelaksana
KA. Reg.
Satpam
Pelaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Struktur Organisasi
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur PT.
Mitra Karya Plastindo adalah sebagai berikut:
1. Kepala Divisi Cashier:
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab seluruh keluar masuknya uang hasil
transaksi.
2) Mengendalikan pembayaran utang.
3) Melakukan pencatatan keuangan.
4) Melaksanakan target-target pembayaran.
5) Melakukan pembayaran anggaran rutin.
6) Melaksanakan pembuatan laporan buku bank, laporan buku
kas besar, laporan buku kas kecil, rekonsiliasi bank.
7) Tugas lain yang diinstruksikan oleh atasannya yang relevan
dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Membatalkan transaksi pembayaran apabila menjumpai
ketidaksesuaian dalam pengajuan.
2) Mengendalikan pembayaran utang.
2. Kepala Divisi QC Proses
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan QC Proses.
2) Memastikan QC proses sesuai dengan standar.
46
101
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3) Membuat identifikasi hasil QC proses.
4) Membuat laporan kepada kadep apabila ditemukan
penurunan mutu proses produksi.
5) Mengevaluasi laporan QC proses harian.
6) Menjaga kebersihan tempat kerja.
7) Memastikan dijalankannya intruksi kerja.
8) Membina dan memotivasi bawahan agar bekerja sesuai
standar yang telah ditetapkan.
9) Memastikan penggunaan peralatan keselamatan kerja.
10) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang: Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
3. Kepala Departemen Finance & Acc
a. Tanggung Jawab:
1) Merencanakan, mengendalikan dan memastikan target –
target finance.
2) Mengendalikan cash flow perusahaan.
3) Mengontrol sistem dan prosedur finance.
4) Mencari sumber dana kompetitif.
5) Mengatur schedule pembayaran.
6) Mengevaluasi piutang.
7) Membuat corperate budgeting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
8) Dengan persetujuan direksi membuat BG.
9) Membuat aplikasi LC ke bank.
10) Membimbing dan memotivasi bawahan
b. Wewenang:
1) Menetapkan anggaran finance.
2) Melakukan cash opname setiap akhir bulan.
3) Memberi koreksi terhadap target – target jumlah tagihan yang
tidak terbayar yang menjadi tanggung jawabnya.
4) Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
4. Kepala Departemen Teknik
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan tehnik.
2) Mengendalikan dan mengontrol pelaksanaan program
tersebut.
3) Membuat flow chart dan schedule teknik.
4) Memastikan kesiapan mesin untuk proses produksi.
5) Mendesign dan membuat modul.
6) Membuat perencanaan biaya perawatan mesin dan proyek.
7) Memotivasi, mendidik dan melatih bawahannya.
8) Memastikan tersedianya peralatan keselamatan kerja.
9) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Wewenang: Menetapkan spesifikasi mesin, spare part dan fasilitas
terkait.
5. Kepala Departemen Quality Control (QA)
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan QA.
2) Mengendalikan dan mengontrol pelaksanaan program
tersebut.
3) Membuat standard parameter.
4) Memastikan tersedianya peralatan dan kehandalan alat untuk
keperluan pemeriksaan dan pengukuran.
5) Memastikan tersedianya tenaga QC yang handal.
6) Memotivasi, mendidik dan melatih bawahannya.
7) Memastikan tersedianya peralatan keselamatan kerja dalam
lingkup departemennya.
8) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Melakukan revisi parameter/ standard produk/ mutu.
2) Menetapkan hasil produk sesuai dengan PSM 831.
3) Menetapkan standard barang masuk dan barang yang keluar.
6. Kepala Divisi Accounting
a. Tanggung Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh pencatatan transaksi
yang mempengaruhi aliran uang dan barang.
2) Melaksanakan dan mencapai target accounting.
3) Memimpin langsung pekerjaan accounting.
4) Melaksanakan pencatatan dan pengontrolan mutasi kas.
5) Melaksanakan pencatatan dan pengontrolan mutasi bank.
6) Melaksanakan pencatatan dan pengontrolan penjualan kontan
dan kredit.
7) Melaksanakan pembuatan laporan keuangan, bulanan dan
tahunan.
8) Melaksanakan pencatatan dan pengontrolan mutasi barang di
gudang.
9) Melaksanakan pencatatan dan pengontrolan laporan produksi
(cost accounting).
10) Menghitung harga jual atas produk by order.
11) Menghitung harga pokok produk.
12) Memecahkan masalah yang ada dilapangan.
13) Membina dan memotivasi pelaksana accounting.
14) Tugas lain yang diinstruksikan oleh atasannya yang relevan
dengan pekerjaanya.
b. Wewenang: Memberi teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
7. Pelaksana Administrasi Produksi
Tanggung Jawab:
1) Memastikan kebenaran data-data yang diterima sebelum
dilakukan penginputan.
2) Melaksanakan penginputan data produksi disemua unit
produksi sampai dengan bagian finishing.
3) Membuat rekapan data-data hasil penginputan setiap
bulannya.
4) Melaporkan hasil rekapan data-data hasil penginputan kepada
atasannya.
5) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
8. Supervisor Mixer dan Cruser
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh proses Mixer dan Cruser
yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Mengontrol pelaksanaan Mixer dan Cruser.
3) Melaksanakan dan memenuhi target standard kualitas produk.
4) Memimpin langsung pelaksanaan Mixer dan Cruser.
5) Mengatasi setiap masalah yang dihadapi regu dan shifnya.
6) Bertanggung jawab terhadap penggunaan sarana P3K.
7) Menjaga kebersihan alat kerja dan ruangan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
8) Bertanggung jawab terhadap keefektifan jam kerja termasuk
makan dan ibadah.
9) Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan kepala regu dan
anggota regunya baik disiplin masuk kerja maupun disiplin
kerja.
10) Bertanggung jawab untuk mengurus karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja terutama pada shif II dan shif
III.
11) Membina dan memotivasi kepala regu dan anggota regu agar
bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan.
12) Memastikan penggunaan peralatan keselamatan kerja.
13) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Melakukan pembagian tugas regu per regu.
2) Mengoreksi hasil kerja anggota regu dan mengambil langkah
perbaikan Mixer dan Cruser.
3) Memberikan informasi secara tertulis pada supervisor terkait
atas terjadinya penyimpangan kualitas dari rencana produksi
yang telah dibuat.
4) Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
9. Supervisor Extrusion
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh proses extrusion yang
menjadi tanggung jawabnya.
2) Mengontrol penggunaan bahan baku yang digunakan dalam
proses extrusion.
3) Melaksanakan dan mencapai target produksi per shif yang
menjadi tanggung jawabnya.
4) Memimpin langsung pelaksanaan proses extrusion.
5) Membuat laporan produksi harian.
6) Menjaga kebersihan ruangan kerja.
7) Bertanggung jawab terhadap sarana P3K.
8) Bertanggung jawab terhadap keefektifan jam kerja termasuk
makan dan ibadah.
9) Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan kepala regu dan
anggota regunya baik disiplin masuk kerja maupun disiplin
kerja.
10) Bertanggung jawab untuk mengurus karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja terutama pada shif II dan shif
III.
11) Mengatasi setiap masalah yang dihadapi regu dan shifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
12) Membina dan memotivasi kepala regu dan anggota regu agar
bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan.
13) Memastikan penggunaan peralatan keselamatan kerja
14) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Melakukan pembagian tugas regu per regu.
2) Mengoreksi ketidaksesuain produksi extrusion.
3) Memberikan informasi secara tertulis pada supervisor terkait
atas penyimpangan dari rencana produksi yang telah dibuat.
4) Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
10. Supervisor Thermo & Punch
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh proses Thermo & Punch
yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Mengontrol penggunaan bahan yang digunakan dalam proses
Thermo & Punch.
3) Melaksanakan dan mencapai target produksi per shif yang
menjadi tanggung jawabnya.
4) Memimpin langsung pelaksanaan proses thermo & Punch.
5) Membuat laporan produksi harian.
6) Bertanggung jawab terhadap penggunaan sarana P3K.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
7) Menjaga kebersihan alat kerja dan ruangan kerja.
8) Bertanggung jawab terhadap keefektifan jam kerja termasuk
makan dan ibadah.
9) Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan kepala regu dan
anggota regunya baik disiplin masuk kerja maupun disiplin
kerja.
10) Bertanggung jawab untuk mengurus karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja terutama pada shif II dan shif
III.
11) Mengatasi setiap masalah yang dihadapi regu dan shifnya.
12) Membina dan memotivasi kepala regu dan anggota regu agar
bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan.
13) Memastikan penggunaan peralatan keselamatan kerja.
14) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Melakukan pembagian tugas regu per regu.
2) Mengoreksi hasil kerja anggota regu dan mengambil langkah
perbaikan produksi thermo & punch.
3) Memberikan informasi secara tertulis pada supervisor terkait
atas penyimpangan dari rencana produksi yang telah dibuat.
4) Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
11. Kepala Divisi PVC
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung Jawab terhadap seluruh kegiatan produksi
PVC.
2) Melaksanakan dan mencapai target produksi.
3) Melaksanakan rencana biaya.
4) Melaksanakan efisiensi penggunaan material.
5) Memastikan mesin thermo, punch dan extrusion dalam
keadaan baik dan siap pakai.
6) Melaksanakan produksi sesuai dengan jadwal.
7) Memastikan tersedianya bahan thermo punch dan
extrusion.
8) Menempatkan dengan baik dan menjaga kebersihan aval
thermo dan punch serta aval prongkol dari extrusion.
9) Menjaga kebersihan alat kerja, sarana kerja dan ruangan
kerja.
10) Membuat identifikasi hasil produk PVC.
11) Membuat laporan kepada kadep produksi apabila
ditemukan penurunan mutu produk PVC.
12) Membuat laporan administrasi produk PVC harian.
13) Membuat laporan harian aktivitas mesin thermo, punch
dan extrusion.
14) Memastikan proses PVC sesuai dengan standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
15) Memastikan dijalankannya intruksi kerja.
16) Membina dan memotivasi bawahan agar bekerja sesuai
standar yang telah ditetapkan.
17) Memastikan penggunaan peralatan keselamatan kerja.
18) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya
yang relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Menetapkan penggunaan mesin.
2) Memberikan informasi secara tertulis pada divisi terkait
terhadap penyimpangan dari rencana produksi yang telah
dibuat.
3) Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
12. Kepala Divisi QC Proses
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan QC Proses.
2) Memastikan QC proses sesuai dengan standar.
3) Membuat identifikasi hasil QC proses.
4) Membuat laporan kepada kadep apabila ditemukan
penurunan mutu proses produksi.
5) Mengevaluasi laporan QC proses harian.
6) Menjaga kebersihan tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
7) Memastikan dijalankannya intruksi kerja.
8) Membina dan memotivasi bawahan agar bekerja sesuai
standar yang telah ditetapkan.
9) Memastikan penggunaan peralatan keselamatan kerja.
10) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya
yang relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang: Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
13. Kepala Departemen Produksi
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung Jawab terhadap seluruh kegiatan produksi.
2) Merencanakan pengendalian dan memastikan target –
target produksi.
3) Mengendalikan biaya produksi.
4) Optimalisasi penggunan afval.
5) Meningkatkan efisiensi penggunaan material.
6) Merawat mesin dan peralatan kerja terkait.
7) Melaksanakan program UKL UPL.
8) Memastikan kondisi mesin dan peralatan produksi siap
pakai.
9) Mengembangkan metode kerja baru.
10) Memastikan jadwal produksi sesuai jadwal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
11) Memastikan dibuatnya laporan produksi yang akurat dan
benar.
12) Memastikan tersedianya alat P3K.
13) Membina dan memotivasi bawahan agar bekerja sesuai
standar yang telah ditetapkan.
14) Memastikan tersedianya peralatan keselamatan kerja.
15) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya
yang relevan dengan pekerjaannya.
b. Wewenang:
1) Menetapkan jadwal stop produksi.
2) Mengusulkan kebutuhan mesin dan peralatannya.
3) Memberikan teguran lisan kepada bawahannya yang
melakukan kesalahan.
14. Kepala Departemen Marketing
a. Tanggung Jawab:
1) Membuat perencanaan/ sales target/ sales evaluasi.
2) Mengendalikan/ mengontrol rencana tersebut.
3) Melakukan marketing inteligen.
4) Melakukan komunikasi dengan pelanggan.
5) Mencari pelanggan baru.
6) Membuat laporan buku penjualan.
7) Memberi informasi produk baru ke Departemen Tehnik.
8) Melakukan survey pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
9) Melakukan promosi produk baru.
10) Membina hubungan baik dengan customer.
11) Membuat laporan bulanan secara terperinci dan diserahkan
ke Direktur Finance.
12) Tugas lain yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaanya.
b. Wewenang:
1) Membuat perencanaan marketing.
2) Menetapkan harga jual.
3) Melaksanakan harga jual.
4) Menentukan minimum order.
5) Menandatangani penawaran harga yang dikirim ke
customer.
15. Kepala Departemen Logistik
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab atas semua kegiatan pengadaan bahan
baku.
2) Merencanakan, memastikan dan mengendalikan target –
target logistic.
3) Menentukan ekonomik order quantity.
4) Menentukan jumlah stock minimum.
5) Mengendalikan biaya operasional yang dibutuhkan
departemennya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
6) Memastikan ketersediaan bahan baku pendukung
produksi.
7) Merencanakan sistim penyimpanan produk.
8) Melaksanakan pencatatan dan pengontrolan mutasi barang
di gudang.
9) Membina suplier/ sub kontraktor.
10) Membimbing dan memotivasi bawahan.
11) Tugas lain yang diinstruksikan oleh atasannya yang
relevan dengan pekerjaannya
b. Wewenang:
1) Menetapkan standard pembelian.
2) Menentukan suplier terpilih untuk setiap transaksi
3) Menentukan leadtime pengiriman barang dan sistim
pengiriman dari suplier/sub kontraktor di PT Mitra Karya
Plastindo.
16. Kepala Divisi HRD
a. Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab atas administrasi ketenaga kerjaan.
2) Melaksanakan pembuatan Data Base karyawan.
3) Melaksanakan administrasi ISO 9001: 2000 di Dept
HRD.
4) Melaksanakan program-program HRD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5) Melaksanakan program Jamsostek.
6) Memecahkan masalah yang ada dilapangan.
7) Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan
karyawan.
8) Melaksanakan program catering.
9) Melaksanakan program 5 R.
10) Membimbing dan memotivasi bawahan.
11) Melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh atasannya
yang relevan dengan pekerjaannya
b. Wewenang: Memberikan peringatan tertulis dan sangsi pada
bawahan yang melakukan kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Bab ini akan menyajikan hasil dari pegolahan data yang telah dilakukan
oleh peneliti terkait persepsi karyawan terhadap peran auditor internal pada PT.
Mitra Karya Plastindo. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan
menyebarkan kuesioner kepada karyawan yang bekerja di PT. Mitra Karya
Plastindo sebanyak 27 orang berdasarkan jabatan dengan tingkat pengembalian
100%. Kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini berjumlah 27, dan yang
kembali serta diolah sebanyak 27 kuesioner. Deskripsi karakteristik responden
terdiri dari jenis kelamin, kelompok usia, pendidikan, lama bekerja, dan jabatan
responden yang diperoleh seabgai berikut:
1. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Diolah
Dari tabel 5.1 di atas menjelaskan bahwa 27 (dua puluh tujuh) orang yang
menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 17 orang responden pria dan
10 orang responden wanita dengan persentase responden pria sebesar 62,9%
(enam puluh dua koma sembilan persen) dan responden wanita sebesar 37,1%
(tiga puluh tujuh koma satu persen).
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-Laki 17 62,9%
Perempuan 10 37,1%
Total 27 100%
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Deskripsi Data Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel 5.2. Data Responden Berdasarkan Kelompok Usia
Sumber: Data Diolah
Tabel 5.2 di atas menjelaskan bahwa 27 (dua puluh tujuh) orang yang
menjadi responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok usia,
yaitu kelompok usia 20-30 terdapat 16 (enam belas) responden atau sebesar
59,3% (lima puluh sembilan koma tiga persen). Kelompok usia 31-40 terdapat 6
(enam) responden atau sebesar 22,2% (dua puluh dua koma dua persen),
kelompok usia 41-50 terdapat 3 (tiga) responden atau sebesar 11,1% (sebelas
koma satu persen) dan kelompok usia 51-60 terdapat 2 (dua) responden atau
sebesar 7,4% (tujuh koma empat persen).
3. Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Data Diolah
Kelompok Usia Jumlah Responden Persentase (%)
20-30 16 59,3%
31-40 6 22,2%
41-50 3 11,1%
51-60 2 7,4%
Total 27 100%
Jenis Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
SMA/SMK/SLTA 19 70,4%
D3/ Diploma 1 3,7%
S1 7 25,9%
Total 27 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.3 di atas menjelaskan bahwa 27 (dua puluh tujuh) orang yang
menjadi reponden berdasarkan latar pendidikan yang ditempuh oleh responden
pada PT. Mitra Karya Plastindo terdapat 19 (sembilan belas) atau sebesar 70,4%
(tujuh puluh koma empat persen) reponden yang berpendidikan terakhir
SMA/SMK/SLTA, sedangkan untuk responden yang berpendidikan terakhir
D3/Diploma terdapat 1 (satu) atau sebesar 3,7% (tiga koma tujuh persen) dan
yang berpendidikan S1 terdapat 7 (tujuh) atau sebesar 25,9% (dua lima koma
sembilan persen).
4. Deskripsi Data Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 5.4. Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Sumber: Data Diolah
Tabel 5.4 di atas menjelaskan bahwa 27 (dua puluh tujuh) orang yang
menjadi reponden dalam penelitian ini sebanyak 4 (empat) atau sebesar 14,8%
(empat belas koma delapan persen) reponden yang telah bekerja dalam rentang
waktu <1 tahun, sedangkan untuk responden yang telah bekerja dalam rentang
waktu 2-4 tahun terdapat 20 (dua puluh) atau sebesar 74,1% (tujuh puluh empat
koma satu persen) dan yang telah bekerja dalam rentang waktu >5 tahun terdapat
3 (tiga) atau sebesar 11,1% (sebelas koma satu persen).
Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase (%)
< 1 tahun 4 14,8%
>1-5 tahun 20 74,1%
> 5 tahun 3 11,1%
Total 27 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5. Deskripsi Data Berdasarkan Jabatan Responden
Tabel 5.5. Data Responden Berdasarkan Jabatan Responden
Sumber: Data Diolah
Tabel 5.5 di atas menjelaskan bahwa 27 (dua puluh tujuh) orang yang
menjadi reponden, persentase terbesar dimiliki oleh responden yang bekerja
sebagai kepala regu produksi sebesar 18,60% dengan total responden pada
masing-masing jabatan sebesar 5 orang. Untuk persentase kedua 14,8% dimiliki
oleh responden dengan jabatan staff produksi. Persentase ketiga dengan
persentase 11,1% dimiliki oleh responden yang bekerja sebagai supervisor
produksi. Persentase keempat dengan persentase 7,40% dimiliki oleh responden
dengan jabatan kepala regu finishing, staff finishing, dan staf teknik . Untuk
jabatan lain sebesar 3,7% dengaan total reponden hanya 1 orang.
Jabatan Jumlah
Responden
Persentase (%)
Manager Purchasing 1 3,70%
Supervisor Produksi 3 11,1%
Supervisor Accounting 1 3,70%
Kepala Dept. Quality Control 1 3,70%
Kepala Dept. HRD 1 3,70%
Kepala Regu Produksi 5 18,60%
Kepala Regu Ekstrauder 1 3,70%
Kepala Regu Finishing 2 7,40%
Staff Purchasing 1 3,70%
Staff Accounting 1 3,70%
Staff Administrasi 1 3,70%
Staff Produksi 4 14,8%
Staff Finishing 2 7,40%
Staff HRD 1 3,70%
Staff Teknik 2 7,40%
Total 27 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan teknik
korelasi Product Moment, dengan tingkat kesalahan 5% dan jumlah
responden 27 yang menjadi sampel maka perhitungan r tabel adalah sebaga
berikut 27-2 = 25 maka diketahui r tabel sebesar 0,380. Untuk mencari r
hitung untuk setiap pernyataan penelitian ini dibantu dengan program
software SPSS 21.0 for windows, jika r hitung lebih besar daripada r tabel
maka dinyatakan valid dan memenuhi pengujian berikutnya. Hasil dari Uji
Validitas dapat diamati di Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Hasil Uji Validitas Peran Auditor Internal PT. Mitra Karya
Plastindo
No.
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
1 0,808 0,380 Valid
2 0,846 0,380 Valid
3 0,665 0,380 Valid
4 0,584 0,380 Valid
5 0,808 0,380 Valid
6 0,846 0,380 Valid
7 0,665 0,380 Valid
8 0,584 0,380 Valid
9 0,808 0,380 Valid
10 0,846 0,380 Valid
11 0,665 0,380 Valid
12 0,584 0,380 Valid
13 0,808 0,380 Valid
14 0,846 0,380 Valid
15 0,665 0,380 Valid
16 0,584 0,380 Valid
17 0,808 0,380 Valid
18 0,846 0,380 Valid
19 0,665 0,380 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.6 pengujian validitas kuesioner tentang peran auditor
internal sebanyak 21 pernyataan, telah diketahui bahwa setiap butir
pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki r hitung
lebih dari r tabel (r hitung > r tabel) atau memiliki r hitung lebih besar dari
0,380. Hal ini dapat diartikan bahwa seluruh butir prnyataan tersebut adalah
valid dan dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut layak
untuk mengukur data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan setelah semua data yang terkumpul dan telah
diolah dinyatakan valid. Uji Reliabilitas dilakukan unutk menguji
konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika nantinya
dilakukan pengukuran ulang. Intrumen kuesioner yang reliabel atau
dikatakan dapat konsisten untuk pengukuran selanjutnya sehingga hasil
pengukuran dapat dipercaya. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas
kuesioner penulis menggunakan program software SPSS 21.0 for windows
menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan nilai ketentuan
Alpha >0,60 maka dinyatakan reliabel.
20 0,584 0,380 Valid
21 0,571 0,380 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Adapun hasil output Uji Reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 5.7. Hasil Uji Reliabilitas untuk Jumlah Data yang Diproses
Sumber: Data Diolah
Tabel 5.8. Hasil Uji Statistik Reliabilitas
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas yang tertera pada tabel
5.8, diketahui nilai Ccronbanch’s Alpha dari kuesioner adalah sebesar 0,948
dengan jumlah item sebesar 21 dan dapat disimpulkan setiap butir
pernyataan yang ada pada kuesioner memiliki tingkat reliabiltas yang sangat
tinggi atau alat ukur yang digunakan sangat reliabel.
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Normalitas Kolmogrorov-Smirnov dengan bantuan program software SPSS
21.0 for windows. Berdasarkan ketentuan bahwa data dinyatakan
terdistribusi normal jika nilai signifikan lebih besar dari tingkat kesalahan
yang dapat diterima yaitu 5% atau 0,05.
Keterangan N Persentase (%)
Valid 27 100%
Tidak Valid 0 0
Total 27 100%
Nilai Cronbanch’s Alpha Number Of Items
0,948 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil output yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Data Diolah
Hasil uji normalitas pada tabel 5.9 menjelaskan bahwa nilai
signifikansi yang menunjukkan normalitas kriteria berdistribusi normal
jika nilai koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov-Smirnov test >
dari tingkat kesalahan yang dapat diterima yaitu 5% (0,05) atau dengan
kata lain nilai signifikan sebesar 0,936 lebih besar dari 0,05 yang artinya
data terdistribusi normal.
C. Hasil Analisis Peran
1. Peran Watchdog (Pengawas)
Pernyataan peran auditor internal sebagai watchdog (pengawas)
dikelompokkan pada nomor 1-7 sehingga setiap pernyataan dari nomor
1,2,3,4,5,6 dan 7 menggambarkan bahwa auditor internal bertugas sebagai
mata dan telinga manajemen yang berarti auditor internal selain sebagai alat
bantu bagi manajemen yang bertugas mengawasi dan memastikan ketaatan
atau kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sehingga dapat ditaati dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan.
Kolmogorov-Smirnov
N Asymp. Sig.
Keterangan 27 0,936
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hasil pengumpulan pendapat karyawan atas peran auditor internal
sebagai pengawas adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10. Hasil Tanggapan Responden terhadap Peran Auditor Internal
Watchdog (Pengawas)
Sumber: Data Diolah
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 5.10 pernyataan nomor 1 menunjukkan bahwa tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada
skor yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 14
orang (51,85%) setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 2 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 2 orang (7,41%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang
(48,15%) setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
No
Tanggapan Responden terhdapat Peran Auditor Internal sebagai
Watchdog (Pengawas)
Total
STS % TS % RR % S % SS %
1 0 - 0 - 1 3,70 14 51,85 12 44,44 27
2 0 - 0 - 2 7,41 13 48,15 12 44,44 27
3 0 - 0 - 1 3,70 13 48,15 13 48,15 27
4 0 - 2 7,41 3 11,11 15 55,55 7 25,92 27
5 0 - 0 - 1 3,70 14 51,85 12 44,44 27
6 0 - 0 - 2 7,41 13 48,15 12 44,44 27
7 0 - 0 - 1 3,70 13 48,15 13 48,15 27
∑ 0 2 11 95 81 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pernyataan nomor 3 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang
(48,15%) setuju dan 13 orang (48,15%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 4 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan dan 12 orang
(7,41%) tidak setuju terdapat 3 orang (11,11%) menjawab ragu-ragu, ada 15
orang (55,55%) setuju dan 7 orang (25,92%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 5 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan,
terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 14 orang (51,58%)
setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 6 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan,
terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang (48,15%)
setuju dan 13 orang (48,15%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 7 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang
(48,15%) setuju dan 13 orang (48,15%) sangat setuju.
2. Peran Konsultan
Pernytaaan peran auditor internal sebagai konsultan dikelompokkan pada
nomor 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14. Peran auditor internal sebagai konsultan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menggambarkan bahwa auditor internal memiliki fungsi sebagai mitra
manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan yang berarti dapat
memberikan manfaat berupa nasehat dalam pengelolaan sumber daya
organisasi sehingga dapat membantu tugas manajemen. Hasil pengumpulan
pendapat karyawan atas peran auditor internal sebagai pengawas adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.11. Hasil Tanggapan Responden terhadap Peran Auditor Internal
Konsultan
Sumber: Data Diolah
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 5.11 pernyataan nomor 8 menunjukkan bahwa tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju sehingga tidak ada skor yang
diberikan dan 2 orang (7,41%) tidak setuju, terdapat 3 orang (11,11%)
menjawab ragu-ragu, ada 15 orang (55,55%) setuju dan 7 orang (25,92%)
sangat setuju.
N
o
Tanggapan Responden terhdapat Peran Auditor Internal
sebagai Konsultan
Total
ST
S
% TS % RR % S % SS %
8 - - 2 7,41 3 11,11 15 55,55 7 25,92 27
9 - - 0 - 1 3,70 14 51,85 12 44,44 27
10 - - 0 - 2 7,41 13 48,15 12 44,44 27
11 - - 0 - 1 3,70 13 48,15 13 48,15 27
12 - - 2 7,41 3 11,11 15 55,55 7 25,92 27
13 - - 0 - 1 3,70 14 51,85 12 44,44 27
14 - - 0 - 2 7,41 13 48,15 12 44,44 27
∑ - 4 13 97 75 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pernyataan nomor 9 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 14 orang
(51,85%) setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 10 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang
(48,15%) setuju dan 3 orang (11,11%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 11 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan,
terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang (48,15%)
setuju dan 13 orang (48,15%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 12 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan dan 2 orang
(7,41%) tidak setuju, terdapat 3 orang (11,11%) menjawab ragu-ragu, ada 15
orang (55,55%) setuju dan 7 orang (25,92%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 13 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan,
terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 14 orang (51,58%)
setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 14 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
yang diberikan, terdapat 2 orang (7,41%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang
(48,15%) setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
3. Peran Katalisator
Pernytaaan peran auditor internal sebagai watchdog dikelompokkan pada
nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, dan 21. Peran auditor internal sebagai
katalisator menggambarkan bahwa auditor internal memiliki fungsi serta
dalam menentukan tujuan perusahaan yang berkaitan dengan quality
assurance yang berarti auditor internal diharapkan dapat membimbing
manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian
tujuan organisasi dan selanjutnya auditor internal juga diharapkandapat
untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan
produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Hasil dari
pengumpulan pendapat karyawan atas peran auditor internal sebagai
pengawas adalah sebagai berikut:
Tabel 5.12. Hasil Tanggapan Responden terhadap Peran Auditor Internal
Katalisator
Sumber: Data Diolah
N
o
Tanggapan Responden terhdapat Peran Auditor Internal
sebagai Katalisator
Total
ST
S
% TS % RR % S % SS %
15 - - 0 - 1 3,70 13 48,15 13 48,15 27
16 2 7,41 2 7,41 15 55,55 8 29,63 27
17 - - 0 - 1 3,70 12 44,44 14 51,85 27
18 - - 0 - 2 7,41 13 48,15 12 44,44 27
19 - - 0 - 1 3,70 12 44,44 14 51,85 27
20 - - 2 7,41 2 7,41 15 55,55 8 29,63 27
21 - - 0 - 1 3,70 11 40,74 15 55,55 27
∑ - 4 10 91 84 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 5.12 pernyataan nomor 15 menunjukkan bahwa tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada
skor yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13
orang (48,15%) setuju dan 13 orang (48,15%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 16 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan,
terdapat 2 orang (3,70%) menjawab tidak setuju, terdapat 2 orang (29,63%)
sangat setuju.
Pernyataan nomor 17 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang
(48,15%) setuju dan 3 orang (11,11%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 18 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan,
terdapat 2 orang (7,41%) menjawab ragu-ragu, ada 13 orang (48,15%)
setuju dan 12 orang (44,44%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 19 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan
dan terdapat 1 orang (3,70%) menjawab rag-ragu, terdapat 12 orang
(44,44%) setuju dan 14 orang (51,85%) sangat setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pernyataan nomor 20 menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju sehingga tidak ada skor yang diberikan dan terdapat 2
orang (7,41%) tidak setuju, terdapat 2 orang (7,41%) menjawab ragu-ragu,
ada 15 orang (55,55%) setuju dan 8 orang (29,63%) sangat setuju.
Pernyataan nomor 21 menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sehingga tidak ada skor
yang diberikan, terdapat 1 orang (3,70%) menjawab ragu-ragu, ada 11 orang
(40,74%) setuju dan 15 orang (55,55%) sangat setuju.
D. Analisis Peran Auditor Internal yang Paling Berperan di PT. Mitra
Karya Plastindo
1. Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Peran Auditor Internal
Berdasarkan Rata-Rata Skor Total Seluruh Responden
Tabel 5.13. Hasil Perhitungan Rata-rata Skor Total Seluruh Responden
Kuesioner Persepsi Peran Auditor Internal
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.13 diatas total skor pada tabel di atas menunjukkan
total skor seluruh jawaban responden untuk masing-masing peran
Sedangkan tabel skor rata-rata diperoleh melalui pembagian antara jumlah
pernyataan dan total responden. Untuk hasil analisa berdasarkan rata-rata
dari total skor seluruh responden 27 orang yang menjadi responden dalam
Peran Total Skor Rata-Rata
Watchdog 821 4,33
Konsultan 810 4,27
Katalisator 816 4,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
penelitian ini menyatakan bahwa auditor internal memiliki peran baik
sebagai pengawas, konsultan ataupun katalisator.
Dapat dilihat pula dari skor rata-rata secara keseluruhan, skor tertinggi
ada pada peran auditor internal sebagai watchdog (pengawas). Hal ini
terlihat dari nilai rata-rata dari seluruh responden terhadap peran auditor
internal sebagai watchdog sebesar 4,33. Nilai rata-rata tersebut memiliki arti
bahwa jawaban dari seluruh responden berada pada kategori sangat setuju
untuk seluruh pernyataan yang berkaitan dengan peran audiotor internal
sebagai pengawas.
Peran kedua dalam hasil kuesioner yang dapat dilihat dari hasil rata-rata
adalah peran katalisator dengan nilai rata-rata sebesar 4,28. Angka ini
termasuk dalam pengertian bahwa secara garis besar pendapat responden
dikatgorikan masih setuju dengan semua pernyataan yang berkaitan dengan
peran auditor internal seabagi katalisator.
Selanjutnya peran ketiga ditempati oleh peran konsultan yang sebenarnya
dari selisih skor terlihat tidak berbeda jauh dari peran kedua yaitu sebesar
4,27. Nilai tersebut memiliki pengertian bahwa pendapat responden
mengenai pernyataan yang berkaitan dengan peran auditor internal sebagai
konsultan masih berada dalam kategori setuju.
2. Hasil Analisis Persepsi Peran Auditor Internal dengan Uji One Way
Anova
Untuk mengetahui skor tertinggi antar ketiga peran tersebut maka
penulis menggunakan analisis perbandingan rata-rata menggunakan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
statistik parametik yaitu Uji One Way Anova dengan bantuan SPSS 21.0 for
windows. Berikut ini hasil Uji One Way Anova pada persepsi peran auditor
internal, seperti berikut:
Tabel 5.14. Hasil Uji One Way Anova
Sumber: Data Diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa peran auditor internal yang
paling berperan dalam PT. Mitra Karya Plastindo berdasarkan hasil Uji One
Way Anova adalah peran auditor internal sebagai watchdog (pengawas)
dengan nilai mean sebesar 30,41. Untuk selisih mean dari setiap peran juga
tidak jauh berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa ketiga peran yang
dirasakan memang seharusnya dijalankan perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan, antara ketiga peran auditor internal baik sebagai watchdog
(pengawas), konsultan dan katalisator memang yang diharapkan ada dalam
perusahaan.
E. Pembahasan
Hasil analisis persepsi karyawan terhadap peran auditor internal
menunjukkan bahwa peran sebagai Watchdog (Pengawas) adalah peran
yang mendapatkan hasil skor tertinggi berdasarkan tabel 5.10 sebanyak 27
(dua puluh tujuh) responden menanggapi peran auditor internal sebagai
watchdog (pengawas) dengan total 189 (seratus delapan puluh sembilan)
Peran Mean
Watchdog 30,41
Konsultan 30,00
Katalisator 30,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
tanggapan menunjukkan bahwa dari 7 pernyataan yaitu item nomor 1, 2, 3,
4, 5, 6 dan 7 pada kuesioner tersebut terdapat 2 (dua) tanggapan tidak
setuju, 11 (sebelas) tanggapan ragu-ragu, 95 (sembilan puluh lima)
tanggapan setuju dan 81 (delapan puluh satu) tanggapan sangat setuju. Peran
watchdog ini menempati peringkat pertama dengan total skor seluruh
kuesioner 821 dari 27 responden dengan skor rata-rata 4,33 yang
menunjukkan bahwa peran auditor internal sebagai pengawas yang memiliki
angka atau nilai tertinggi dari peran-peran yang lain.
Peran auditor internal sebagai watchdog berfungsi sebagai mata dan
telinga manajemen dengan fokus dasar yang dilakukan oleh auditor internal
untuk melakukan investigasi, mencari kesalahan, dengan memastikan
ketaatan atau kepatuhan terhadapa ketentuan, peraturan atau kebijakan yang
telah ditetapkan PT. Mitra Karya Plastindo. Peran yang dijalankan oleh
auditor internal membantu pihak manajemen dalam melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaa dan perkembangan prosedur-prosedur dan kebijakan
yang ada di dalam perusahaan serta memberikan pengarahan untuk
kemajuan perusahaan.
Berdasarkan tabel 5.11 sebanyak 27 (dua puluh tujuh) responden
menanggapi peran auditor internal sebagai Konsultan dengan total 189
(seratus delapa puluh sembilan) tanggapan dan nilai 810 dari 7 pernyataan
yaitu pernyataan nomor 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14. Sebanyak 4 (empat)
tanggapan responden menyatakan tidak setuju, 13 (tiga belas) tanggapan
ragu-ragu, 97 (sembilan puluh tujuh) tanggapan setuju dan 75 (tujuh puluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
lima) tanggapan sangat setuju. Peran Konsultan ini menempati peringkat
ketiga dengan total skor seluruh kuesioner 810 dari 27 responden dengan
skor rata-rata sebesar 4,27 menunjukkan bahwa peran auditor internal
sebagai konsultan yang memiliki angka atau nilai yang tidak berbeda jauh
dari peran-peran yang lain.
Seiring dengan perkembangan zaman dan berjalannya waktu, peran
auditor internal tentunya juga mengalami pergeseran ke arah mitra bagi
karyawan yaitu sebagai konsultan dengan kata lain auditor internal sebagai
konsultan berfungsi juga sebagai mitra manajemen. Sehingga hal ini,
memungkinkan auditor internal bersedia memberikan nasihat masukan
kepada karyawan sehingga auditor internal juga perlu memiliki sifat
bersahabat dengan karyawan, auditor internal diharapkan dapat
berkesinambungan dalam membimbing karyawan jika ada perbaikan sistem
dan prosedur yang diperlukan seperti memberikan masukan, pendapat atau
saran terhadap permasalahan yang dihadapi oleh karyawan dan perusahaan
yang berguna untuk penyelesaian masalah, memberikan keyakinan bahwa
sistem dan prosedur tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai Konsultan
dalam perusahaan membuat karyawan merasakan memerluan auditor
internal yang berperan memberikan rekomendasi pemecahan suatu masalah
yang dihadapi oleh karyawan perusahaan dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, auditor internal juga diharapkan membantu kegiatan perusahaan
agar berhasil mencapai tujuan perusahaan menghasilkan produk dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mutu yang baik. Hal tersebut berguna untuk menungkatkan kegiatan
perusahaan agar berjalan efektif dan efisien.
Selanjutnya berdasarkan tabel 5.12 juga, sebanyak 27 (dua puluh tujuh)
responden menanggapi auditor internal sebagai Katalisator dengan total
dengan total 189 (seratus delapan puluh sembilan) tanggapan menunjukkan
bahwa dari 7 pernyataan yaitu item nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20 dan 21
pada kuesioner tersebut terdapat 4 (empat) tanggapan tidak setuju, 10
(sepuluh) tanggapan ragu-ragu, 91 (sembilan puluh satu) tanggapan setuju
dan 84 (delapan puluh empat) tanggapan sangat setuju.
Peran Katalisator ini menempati peringkat kedua dengan total skor
seluruh kuesioner 816 dari 27 responden dengan skor rata-rata sebesar 4,28
menunjukkan bahwa peran auditor internal sebagai katalisator mendapatkan
tanggapan baik dari perusahaan dan dapat dikategorikan setuju dengan
peran auditor internal sebagai katalisator. Persepsi karyawan terhadap peran
auditor internal sebagai Katalisator dalam perusahaan membuat karyawan
merasakan memerluan auditor internal yang berperan dalam ikut serta
menentukan tujuan perusahaan dengan membatu perusahaan seperti
mengidentifikasikan pembaharuan teknologi yang mungkin dibutuhkan
setiap divisi yang ada di perusahaan.
Dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin kompleks, auditor
internal sebagai Katalisaor diharapkan dapat mengarahkan pelaksanaan
kualitas barang agar sesuai dengan tujuan perusahaan, membantu
mengidentifikasi risiko dan ancaman yang dihadapi perusahaan, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
auditor internal juga ikut menganalisis risiko atas aktivitas operasional
perusahaan, dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan
strategis perusahaan dan auditor internal menganalisa masukan dari
karyawan serta memberikan tanggapan positif terhadap masukan tersebut.
Hal ini tentunya akan berdampak bagi perusahaan untuk mengenali risiko-
risiko yang nantinya akan mengancam pencapaian tujuan perusahaan,
mempengaruhi penilaian jangka panjang perusahaan terkait dengan
pemenuhan kepuasan konsumen akan produk yang dihasilkan dan kepuasan
pemegang saham.
Berdasarkan hasil peringkat pada Tabel 15.3 di atas, maka peran yang
paling berperan di PT. Mitra Karya Plastindo adalah Watchdog (Pengawas).
Hasil peringkat tersebut menunjukkan juga bahwa sebenarnya ketiga peran
auditor internal baik peran auditor internal sebagai Watchdog, Konsultan
dan Katalisator tidak jauh berbeda yang berarti ketiga peran masih
dibutuhkan dalam perusahaan.
Peran auditor internal sebagai watchdog, berperan sebagai mata dan
telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua
kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara
menyimpang oleh pegawai. Peran dari fungsi Watchdog bersifat mengawasi
apa yang dikerjakan karyawan apakah telah sesuai dengan ketetapan yang
ada di perusahaan. Ketika dunia usaha mulai menyadari bahwa semua usaha
mengandung risiko, dan akhirnya mulailah muncul kebutuhan untuk
menerapkan internal audit berbasis risiko (risk based internal auditing).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kegiatan audit internal bertujuan untuk memberikan layanan kepada
perusahaan, yang artinya auditor berperan sebagai Konsultan bukan hanya
melakukan pemeriksaan tetapi juga menjadi mitra manajemen. Peran auditor
internal sebagai katalisator disadari dengan berkembangnya semua aspek
dalam kehidupan, begitupun di dunia bisnis yang semakin kompleks
mengakibatkan berkembangnya bermacam risiko yang berasal dari dalam
lingkungan usaha maupun dari luar lingkungan usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB VI
PENUTUP
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai persepsi karyawan
terhadap peran Auditor Internal yang sangat berperan pada PT. Mitra Karya
Plastindo adalah peran sebagai Watchdog (Pengawas). Peran auditor internal
sebagai watchdog mendapat total skor dan mean lebih tinggi dibandingkan kedua
skor peran yang lain yaitu konsultan dan katalisator. Peran watchdog
mendapatkan total skor 821 (delapan ratus dua puluh satu) dan juga menunjukkan
skor tertinggi dengan mean 30,41 (tiga puluh koma empat puluh satu) diikuti
dengan peran katalisator mendapatkan total skor 816 (delapan ratus enam belas)
dengan mean 30,22 (tiga puluh koma dua puluh dua) dan terakhir peran konsultan
mendapatkan total skor 810 dengan mean 30,00 (tiga puluh koma nol nol). Hasil
tersebut menunjukkan juga bahwa sebenarnya ketiga peran auditor internal baik
peran auditor internal sebagai Watchdog, Konsultan dan Katalisator tidak jauh
berbeda yang berarti ketiga peran masih dibutuhkan dalam perusahaan.
G. Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, semoga keterbatasan ini
dapat dilengkapi oleh peneliti berikutnya di antaranya:
1. Tidak semua karyawan mengerti apa tugas dan fungsi auditor internal
dikarenakan dalam perusahaan belum memiliki auditor internal.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Kuesioner yang ditujukan untuk Responden Direktur tidak dapat
diedarkan karena kesibukan beliau.
H. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka disarankan:
1. Untuk PT. Mitra karya Plastindo diharapkan kedepannya memiliki
auditor internal dan perlu melakukan pengkomunikasian fungsi audit
internal kepada setiap karyawan di setiap divisi, sehingga karyawan
memiliki pandangan akan fungsi audit internal.
2. Untuk Peneliti selanjutnya diharapkan hadir dan menunggu pada saat
pengisian kuesioner sehingga responden dapat bertanya langsung
kepada peneliti terkait pernyataan yang tidak dimengerti atau adanya
pertanyaan dan peneliti selanjutnya memastikan bahwa pimpinan
tertinggi perusahaan dapat mengisi kuesioner yang diharapkan dapat
lebih menggambarkan peran auditor internal dari pihak yang
merasakan manfaat langsung dari fungsi auditor internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Daftar Pustaka
Adhisty, Megasari Chitra, (2012), “Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor
Internal Sebagai Pengawas, Konsultan, dan Katalisator Dalam Pencapaian
Tujuan Perusahaan (Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Yogyakarta)”. Jurnal
Nominal.Vol 1, No. 1, Universitas Negeri Yogyakarta.
Arens, Alvin A. Elder, J.Randal. Beasley, S.Mark. Jusuf, Amir. 2008. Jilid I, Edisi
Ke Duabelas. Auditing dan Jasa Assurance, alih bahasa oleh Herman
Wibowo. Jakarta: Erlangga.
Djarwanto. 2007. Statistik Nonparametik, Edisi keempat. BPFE. Yogyakarta.
Effendi, Arief, (2002), “Paradigma Baru Internal Auditor”, Artikel, diakses dari
www.muhariefendi.wordpress.com pada tanggal 3 Juni 2013.
Effendi, Arief, (2006), “Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21”, Materi
Seminar, diunduh dari www.muhariefendi.wordpress.com pada tanggal 3
Juni 2013.
Hery. 2010. Cetakan Kesatu. Potret Profesi Audit Internal. Bandung: Alfabeta.
Hartono, Jogiyanto. 2004, Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman.Edisi Keenem.FEB:UGM.Yogyakarta.
Jogiyanto. 2013. Edisi Kelima. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE: Yogyakarta.
Konsorium Organisasi profesi Audit Internal. 2004: Jakarta.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki, (2003), Perilaku organisasi (Organizational
Behaviour), Salemba Empat, Jakarta.
Listiatik, (2007), “Persepsi Karyawan Tentang Peranan Internal Auditor Studi
Kasus pada Rumah Sakit Panti Rini”.Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta.
Mulyadi. 2010. Jilid I, Cetakan ke Tujuh. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Majalah Auditor, Rubrik “Kolom 1”, Edisi No. 05 tahun 2002, ISSN: 1412-5501
“Paradigma Baru Internal Audit”. Artikel diakses 01 Desember 2015
https://muhariefeffendi.wordpress.com/2007/11/07/paradigma-baru-
internal-auditor/
Pebriyanto, (2010), “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal
Studi kasus pada Departemen Percetakan PT. Kanisius.” Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Sanusi, Anwar. “Metodologi Penelitian Bisnis”. 2011. Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Santoso, Singgih. “Statistik Nonparametik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
2014. Edisi Revisi. PT. Elex Media Komputindo. Kompas Gramedia.
Sawyer, et.al. (2005). Audit Internal Sawyer. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Solso, Robert L. Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi
Kognitif. Edisi ke-8. Erlangga, Jakarta.
Suharnan. (2005), Psikologi Kognitif, Srikandi, Surabaya.
Sinaga, Fernando (2014), “Analisis Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas,
Konsultan dan Katalisator”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.Yogyakarta.
Spillane, James.2008.” Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis.Alfabeta IKAPI: Bandung.
Supomo, Indriantoro. (1999), Metode Penelitian Bisnis.BPFE: Yogyakarta
Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System-Based Internal Auditing, Cetakan
Pertama, PT.Elex Media Komutindo, Jakarta.
Tuanakotta. Theodorus M, (2013), Audit Berbasis ISA, Salemba Empat, Jakarta.
Tugiman. Hiro, (1997), “Standar Profesional Audit Internal”.Yogyakarta:
Kanisius
Utami, Supromono, (2004), Desain Proposal Penelitian. Akuntansi & Keuangan.
Yogyakarta: Andi Publisher.
Walgito, Bimo, (2005), Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset, Yogyakarta
Wijayamulya. Putra, Dionisius, (2014), “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap
Peran Auditor Internal Studi kasus di Rumah Sakit Panti Nugroho”
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Universitas Sanata Dharma. 2010. Paduan Penulisan Skripsi Program Studi
Akuntansi.Yoggyakarta: Fakultas Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
1. Nama : (boleh dikosongkan)
2. Usia : tahun.
3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *)
4. Pendidikan Terakhir :
5. Bagian/ Seksi :
6. Jabatan :
7. Masa kerja diperusahaan : tahun.
8. Status Karyawan : Tetap/ Tidak Tetap *)
Catatan : *) Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian
Pertanyaan kuesioner ini mengenai “Persepsi Karyawan Terhadap Peran
Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan, atau Katalisator” pada perusahaan
tempat Bapak/Ibu bekerja. Bapak/Ibu dimohon untuk memberi tanda checklist (√)
pada jawban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai. Adapun alternatif jawaban
adalah sebagai berikut:
STS : Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.
TS : Jika Anda Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.
RR : Jika Anda Ragu- Ragu terhadap pernyataan tersebut
S : Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut.
SS : Jika Anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No Pernyataan STS TS RR S SS
Auditor Internal Sebagai Pengawas
1 Auditor Internal hanya berfungsi sebagai
mata dan telinga manajemen
2 Auditor Internal melakukan investigasi
secara berlebihan sehingga melanggar
privacy karyawan
3 Karyawan merasa terganggu dengan
adanya Audit Internal
4 Auditor Internal mencari kesalahan dan
kelemahan karyawan
5 Auditor Internal melakukan inspeksi
secara mendadak
6 Auditor Internal mengutamakan
pengawasan kepatuhan karyawan
terhadap peraturan/tata tertib
7 Auditor Internal memberikan pengarahan
untuk kemajuan perusahaan
Auditor Internal Sebagai Konsultan
8 Auditor Internal berfungsi baik sebagai
mitra manajemen
9 Auditor Internal bersedia memberikan
nasihat/masukan kepada karyawan
10 Auditor Internal memiliki sifat bersahabat
dengan karyawan
11 Auditor Internal secara
berkesinambungan membimbing jika ada
perbaikan sistem dan prosedur
12
Auditor Internal membantu penyelesaian
masalah yang dihadapi divisi
13 Auditor Internal memberikan keyakinan
sistem/prosedur yang telah berfungsi
dengan baik
14 Auditor Internal mendampingi karyawan
ketika memiliki masalah kinerja divisi
Auditor Internal Sebagai Katalisator
15 Auditor Internal ikut serta menentukan
tujuan perusahaan
16 Auditor Internal membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi pembaharauan
teknologi yang dibutuhkan divisi
17 Auditor Internal mengarahkan
pelaksanaan kualitas barang agar sesuai
dengan tujuan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
18 Auditor Internal membantu dalam
mengidentifikasi resiko/ancaman yang
dihadapi perusahaan
19 Auditor Internal melakukan analisis
resiko atas aktivitas operasional
perusahaan
20 Auditor Internal dilibatkan dalam
perencanaan dan pembuatan keputusan
strategis perusahaan
21 Auditor Internal menganalisa masukan
dari karyawan dan memberikan
tanggapan positif terhadap masukan
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Uji Validitas
Lampiran 2. Uji Validitas dengan SPSS 21.0
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 TOTAL
P1
Pearson
Correlation
1 ,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 ,382
* ,808
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,049 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P2
Pearson
Correlation
,953** 1 ,482
* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,508
** ,846
**
Sig. (2-tailed) ,000
,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,007 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P3
Pearson
Correlation
,362 ,482* 1 ,160 ,362 ,482
* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,549** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,063 ,011
,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,003 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P4
Pearson
Correlation
,162 ,147 ,160 1 ,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,159 ,584**
Sig. (2-tailed) ,421 ,465 ,425
,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,427 ,001
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P5
Pearson
Correlation
1,000
**
,953** ,362 ,162 1 ,953
** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 ,382
* ,808
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,063 ,421
,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,049 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P6
Pearson
Correlation
,953** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1 ,482
* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,508
** ,846
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,465 ,000
,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,007 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
P7
Pearson
Correlation
,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1 ,160 ,362 ,482
* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,549** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011
,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,003 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P8
Pearson
Correlation
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1 ,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,159 ,584**
Sig. (2-tailed) ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425
,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,427 ,001
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P9
Pearson
Correlation
1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1 ,953
** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 ,382
* ,808
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421
,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,049 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P10
Pearson
Correlation
,953** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1 ,482
* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,508
** ,846
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000
,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,007 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P11
Pearson
Correlation
,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1 ,160 ,362 ,482
* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,549** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011
,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,003 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P12
Pearson
Correlation
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1 ,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,159 ,584**
Sig. (2-tailed) ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425
,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,427 ,001
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P13
Pearson
Correlation
1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1 ,953
** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 ,382
* ,808
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421
,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,049 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P14 Pearson
Correlation
,953** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1 ,482
* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,508
** ,846
**
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000
,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,007 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P15
Pearson
Correlation
,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1 ,160 ,362 ,482
* 1,000
**
,160 ,549** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011
,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,003 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P16
Pearson
Correlation
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1 ,162 ,147 ,160 1,000
**
,159 ,584**
Sig. (2-tailed) ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425
,421 ,465 ,425 ,000 ,427 ,001
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P17
Pearson
Correlation
1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1,000
**
,953** ,362 ,162 1 ,953
** ,362 ,162 ,382
* ,808
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421 ,000 ,000 ,063 ,421
,000 ,063 ,421 ,049 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P18
Pearson
Correlation
,953** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1,000
**
,482* ,147 ,953
** 1 ,482
* ,147 ,508
** ,846
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000 ,000 ,011 ,465 ,000
,011 ,465 ,007 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P19
Pearson
Correlation
,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1,000
**
,160 ,362 ,482* 1 ,160 ,549
** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011 ,000 ,425 ,063 ,011
,425 ,003 ,000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P20
Pearson
Correlation
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1,000
**
,162 ,147 ,160 1 ,159 ,584**
Sig. (2-tailed) ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425 ,000 ,421 ,465 ,425
,427 ,001
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
P21
Pearson
Correlation
,382* ,508
** ,549
** ,159 ,382
* ,508
** ,549
** ,159 ,382
* ,508
** ,549
** ,159 ,382
* ,508
** ,549
** ,159 ,382
* ,508
** ,549
** ,159 1 ,571
**
Sig. (2-tailed) ,049 ,007 ,003 ,427 ,049 ,007 ,003 ,427 ,049 ,007 ,003 ,427 ,049 ,007 ,003 ,427 ,049 ,007 ,003 ,427
,002
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
TOTAL
Pearson
Correlation
,808** ,846
** ,665
** ,584
** ,808
** ,846
** ,665
** ,584
** ,808
** ,846
** ,665
** ,584
** ,808
** ,846
** ,665
** ,584
** ,808
** ,846
** ,665
** ,584
** ,571
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,002
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas menggunakan SPSS 21.0
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 27 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 27 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 86,2222 84,641 ,786 ,944
P2 86,2593 83,353 ,826 ,943
P3 86,1852 86,157 ,630 ,946
P4 86,6296 84,550 ,523 ,948
P5 86,2222 84,641 ,786 ,944
P6 86,2593 83,353 ,826 ,943
P7 86,1852 86,157 ,630 ,946
P8 86,6296 84,550 ,523 ,948
P9 86,2222 84,641 ,786 ,944
P10 86,2593 83,353 ,826 ,943
P11 86,1852 86,157 ,630 ,946
P12 86,6296 84,550 ,523 ,948
P13 86,2222 84,641 ,786 ,944
P14 86,2593 83,353 ,826 ,943
P15 86,1852 86,157 ,630 ,946
P16 86,6296 84,550 ,523 ,948
P17 86,2222 84,641 ,786 ,944
P18 86,2593 83,353 ,826 ,943
P19 86,1852 86,157 ,630 ,946
P20 86,6296 84,550 ,523 ,948
P21 86,1111 87,179 ,529 ,947
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,948 21
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas menggunakan SPSS 21.0
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
TOTAL 27 90,6296 9,65620 73,00 105,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TOTAL
N 27
Normal Parametersa,b
Mean 90,6296
Std. Deviation 9,65620
Most Extreme Differences
Absolute ,103
Positive ,103
Negative -,102
Kolmogorov-Smirnov Z ,536
Asymp. Sig. (2-tailed) ,936
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 5. Hasil Uji Statistik Parametik, Uji One Way Anova menggunakan
SPSS 21.0
ANOVA
Skor_Total
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2,247 2 1,123 ,104 ,901
Within Groups 841,185 78 10,784
Total 843,432 80
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Skor_Total
LSD
(I) Peran (J) Peran Mean
Difference (I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Watchdog Konsultan ,407 ,894 ,650 -1,37 2,19
Katalisator ,185 ,894 ,836 -1,59 1,96
Konsultan Watchdog -,407 ,894 ,650 -2,19 1,37
Katalisator -,222 ,894 ,804 -2,00 1,56
Katalisator Watchdog -,185 ,894 ,836 -1,96 1,59
Konsultan ,222 ,894 ,804 -1,56 2,00
Test of Homogeneity of Variances
Skor_Total
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,177 2 78 ,838
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 6. Skor Kuesioner Responden Terhadap Peran Auditor Internal
No. Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 84
5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 94
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 104
7 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 89
8 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 95
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 85
10 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 95
11 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 95
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
13 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 3 5 95
14 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 95
15 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 73
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
17 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 90
18 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 89
19 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 90
20 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 100
21 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 2 5 90
22 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 74
23 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 75
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
27 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 79
Total 119 118 116 108 119 118 120 108 119 118 120 108 119 118 120 108 119 118 120 108 122 2447
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Perhitungan Skor Total Rata-rata Seluruh Responden Tentang
Peran Auditor Internal
Responden Watchdog Skor Rata-
Rata Konsultan
Skor Rata-
Rata Katalisator
Skor Rata-
Rata
1 28 4 28 4 28 4
2 28 4 28 4 28 4
3 35 5 35 5 35 5
4 29 4,14 27 3,86 28 4
5 32 4,57 32 4,57 30 4,28
6 34 4,86 35 5 35 5
7 29 4,14 30 4,28 30 4,28
8 32 4,57 32 4,57 31 4,23
9 28 4 28 4 29 4,14
10 32 4,57 32 4,57 31 4,23
11 32 4,57 32 4,57 31 4,23
12 35 5 35 5 35 5
13 33 4,71 31 4,23 31 4,23
14 31 4,23 31 4,23 33 4,71
15 24 3,43 25 3,57 24 3,43
16 35 5 35 5 35 5
17 30 4,28 29 4,14 31 4,23
18 30 4,28 29 4,14 30 4,28
19 30 4,28 29 4,14 31 4,23
20 34 4,86 33 4,71 33 4,71
21 32 4,57 29 4,14 29 4,14
22 26 3,71 24 3,43 24 3,43
23 24 3,43 24 3,43 27 3,86
24 35 5 35 5 35 5
25 28 4 28 4 28 4
26 28 4 28 4 28 4
27 27 3,8 26 3,71 26 3,71
Total 821 117 810 115,29 816 115,35
Skor Total Rata-Rata 4,33 4,27 4,28
102
101
101
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI