persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan … · terhadap kurikulum tingka t satuan...
TRANSCRIPT
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA,
JENJANG PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN
JABATAN GURU
Studi kasus : Guru-Guru di SMP se-Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
Margaretha Yeni Kurniawati
031334058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA,
JENJANG PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN JABATAN GURU
Studi kasus : Guru-Guru di SMP se-Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
Margaretha Yeni Kurniawati
031334058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta :
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah memberikan
rahmat dan bimbingan - Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu
2. Bapak Alexander Suharno, S.Pd dan Ibu M.G. Purwanti
3. Kakakku L. Desi Riawati,S.Pd, Mas Mariyanto dan
keponakanku Claudia Desta Farella
4. Adikku D. Setiyawan Nugroho
5. Keluarga besar Adi Sumarto dan Manto Diharjo
6. Soulmateku Y. Edi Pramono, S. Pd
7.Teman – teman PAK’03 khususnya PAK’B dan Almamater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto
1. Persembahkan yang terbaik bagi orang tua dan keluarga.
2. Permanere in Gratia Dei (Tetap hidup dalam kasih karunia
Allah , Kis 13:43)
3. Tuhan, Engkau tahu bila jalanku serong, maka tuntunlah aku
di jalan-MU yang benar”. (Mat 139 : 24)
4. Tersenyumlah dalam menghadapi hidup yang penuh dengan
perjuangan dan misteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Desember 2007
Penulis
(Margaretha Yeni Kurniawati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang
telah memberi limpahan kasih dan karunia-Nya kepada penulis hingga penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi dengan judul “Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja,
Jenjang Pendidikan, Status dan Golongan Jabatan Guru”. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang
telah membantu sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si, selaku dosen pembimbing , yang
dengan begitu sabar membimbing penulis, memberikan saran, masukan,
kritik, serta semangat dan pengalamannya. Terima kasih, pak.
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S. E, M. Si atas saran, kritik, dan
pemikirannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ibu Natalina Premastuti B, S. Pd atas saran, kritikan, masukan dan
sumbangan pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis
selama menempuh pendidikan.
8. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahan dalam melayani dan membantu penulis selama kuliah di USD.
9. Ibu Dra.Hj. Riadul Janah, M. Pd, selaku Kepala Sekolah SMP N I Wedi
atas izin dan bantuan serta para guru di SMP N I Wedi khususnya Ibu Hj.
Eni Rudiyanti, S. Pd atas bantuan selama penelitian.
10. Bapak Drs. Tri Wibowo, M.M, selaku Kepala Sekolah SMP N II Wedi
atas bantuan dan sarannya selama penelitian serta para guru di SMP N II
Wedi, khususnya Ibu Agnes Martini, S. Pd atas bantuannya selama
penelitian.
11. Kepala Sekolah SMP PGRI 10 Wedi, SMP Muhammadiyah 8 Wedi serta
SMP Pangudi Luhur Wedi beserta para guru atas bantuan dan
keramahannya selama penelitian.
12. Bapak Alexander Suharno, S. Pd dan Ibu MG. Purwanti atas doa, saran,
semangat, dukungan yang tak terhingga serta kasih sayangnya.
13. Kakakku L. Desi Riawati, S. Pd, Mas Mariyanto dan keponakanku
Claudia Desta Farella atas kasih sayang, semangat dan motivasi.
14. Adikku D. Setiawan Nugroho atas bantuan, semangat dan motivasi serta
kasih sayangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Yohanes Edi Pramono, S. Pd atas semangat, motivasi, saran, kritik,
pemikirannya, doa, cinta dan bantuannya.
16. Keluarga besar Adi Sumarto dan Manto Diharjo atas motivasi dan
semangat serta doa, Bulik Sr. Florent atas dukungan doa dan
bimbingannya.
17. Buat sahabat-sahabatku PAK’B : Mety(thanx my best friend) ayo
semangat!!, Dwi(sobatku dari awal kuliah) sukses and semangat yach,
Santy(teman yang selalu ceria) chayoo maju terus friend, Nining(sahabat
dr awal kuliah) thanx ya bantuannya&sukses selalu, Yiska(teman yang
selalu membantu) ayo semangat&jangan putus asa,
Septy(semangat&thanx atas persahabatannya), Sisca(thanx atas
bantuan&perhatiannya,makin cantix aza), Tiara(teman seperjuangan)
thanx semuanya, mbakyu Siwi &mas Heri makasih yo!!, Arie(semangat
yo!!), Wanted(Wawan) ayo rajin kuliah&tambah caem!!, Anez(thanx
bantuan ngeditnya), Wulan(makin maniez aza), Adel(makin cerewet aza),
semua teman-teman PAK’B makasih atas kekompakan&keakraban
selama menjadi anggota PAK’B.
18. Buat Nia (PAK’A&teman seperjuangan) makasih bgt yach bantuan, saran,
pertemanan selama menyusun skripsi, (Titis, Merli, Mbakyu Nungki)
thanx bantuannya&motivasi!!, Teman-teman PPL (Mbak Bety, Veny,
Brevi, Mas Titus, Layung, Ayu, Yuni) makasih banyak, Yuan alias ‘lucu’
(PBI) thanx bgt bantuannya&ayo maen lagi!!, Jaya alisa yayul (UNY) tur
nuwun yo friend, Etiex (UNS) makasih atas persahabatan sejak SMA,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi, teman keluh kesahku, dan doa, Yobex alias Yobi (AMIKOM)
thanx atas perhatian, motivasi dan semangatnya.
19. Mbak Ita&Mbak Atik thanx bantuannya yang tak terhingga, Mas didik
thanx bimbingan, saran, kritikan, motivasi dan sudah menjadi kakakku,
Mas Aji matur nuwun atas bantuan dalam kelancaran penyusunan skripsi,
Mbak Dian (Pfis) thanx atas motivasi&semangatnya.
20. Teman-teman PAK’02 dan PAK’03 terima kasih atas keakraban selama
kuliah dan bantuannya.
21. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Olehsebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun. Semoga skripsi ini berguna bagi siapa saja dan calon
peneliti selanjutnya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, JENJANG
PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN JABATAN GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru Di Sekolah Menengah Pertama se-Kecamatan
Wedi, Kabupaten Klaten
Margaretha Yeni Kurniawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja; (2) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan; (3) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru; (4) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri dan Swasta yang ada di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2007. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 180 guru. Teknik analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja (F hitung = 8,252 > F tabel = 2,428), (2) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan (F hitung = 3,161 > F tabel = 2,428), (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru (F hitung = 3,272 > F tabel = 2,668), (4) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru (F hitung = 3,929 > F tabel = 2,159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
TEACHER’S PERCEPTION TOWARD A UNIT OF EDUCATION LEVEL CURRICULUM VIEWED FROM TEACHER’S WORKING PERIOD,
EDUCATIONAL LEVEL, STATUS, AND A LEVEL OF FUNCTION OF TEACHERS
A Case Study at Junior High School Teachers in Wedi Region, Klaten Regency
Margaretha Yeni Kurniawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The purposes of this research are to know the differences of teacher’s perception toward a unit of education level curriculum viewed from : 1) teacher’s working period; 2) educational level; 3) teacher’s status; 4) a level of function of teachers.
This research done at private and state Junior High Schools in Wedi Region, Klaten Regency from July until August 2007. The method of data collection was questionnaire. The population of this research was 180 teachers. The technique of data analysis was Analysis of Variance (ANOVA).
The results of this research show that there is different perception among teacher’s toward a unit of education level curriculum perceived from : 1) teacher’s working period (Fcount = 8,252 > Ftable = 2,428), (2) educational level (Fcount = 3,161 > Ftable = 2,428), (3) teacher’s status (Fcount = 3,272 > Ftable = 2,668), (4) a level of function of teachers(Fcount = 3, 929> Ftable = 2,159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
ABSTRACT..................................................................................................... xii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Guru ................................................................................. 8
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.......................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Masa Kerja ..................................................................................... 22
D. Jenjang Pendidikan ........................................................................ 22
E. Status Guru..................................................................................... 24
F. Golongan Jabatan........................................................................... 25
G. Kerangka Berpikir.......................................................................... 26
H. Hipotesis......................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 31
B. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................ 32
C. Populasi .......................................................................................... 32
D. Operasional Variabel...................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulam Data............................................................ 39
F. Pengujian Instrumen Penelitian...................................................... 39
1. Pengujian Validitas ............................................................... 39
2. Pengujian Reabilitas.............................................................. 42
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 43
1. Statistika Deskriptif............................................................... 43
2. Pengujian Prasyarat Analisis……………………………….. 43
a. Pengujian Normalitas ....................................................... 43
b. Pengujianji Homogenitas ................................................. 44
c. Pengujian Hipotesis .......................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMP Negeri 1 Wedi ....................................................................... 48
B. SMP Negeri 2 Wedi.. ..................................................................... 50
C. SMP PGRI 10 Wedi ....................................................................... 51
D. SMP Pangudi Luhur Wedi…………………………………… ..... 52
E. SMP Muhammadiyah 8 Wedi………………………………........ 54
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data………………………………................................ 56
1. Deskripsi Responden Penelitian ............................................ 56
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan………................................................................. 59
B. Analisa Data ................................................................................... 65
1. Pengujian Prasyarat Analisa Data……….............................. 65
a. Pengujian Normalitas ........................................................ 65
b. Pengujian Homogenitas… ................................................ 71
c. Pengujian Hipotesis........................................................... 74
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 81
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan….. .............................................................................. 99
B. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 100
C. Saran…........................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan........................................................................... 33
Tabel 3.2 Skoring berdasarkan Skala Likert .................................................. 36
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas untuk persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan............................................. 40
Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ....................................................... 56
Tabel 5.2 Masa Kerja Responden .................................................................. 57
Tabel 5.3 Jenjang Pendidikan ........................................................................ 57
Tabel 5.4 Status Guru..................................................................................... 58
Tabel 5.5 Golongan Jabatan Guru.................................................................. 59
Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan...................................................................................... 60
Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja............................................. 60
Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ................................ 62
Tabel 5.9 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Status Guru ............................................ 63
Tabel 5.10 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru ......................... 64
Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................ 66
Tabel 5.12 Rangkuman Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian ............ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.13 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Masa Kerja ............................................................................. 76
Tabel 5.14 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Jenjang Pendidikan................................................................. 77
Tabel 5.15 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Status Guru............................................................................. 79
Tabel 5.16 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Pengujian Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari
Golongan Jabatan Guru ................................................................ 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP N 1 Wedi ............................................ 48
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMP N 2 Wedi ............................................ 50
Gambar 4.3 Struktur Organisasi SMP PGRI 10 Wedi.................................... 52
Gambar 4.4 Struktur Organisasi SMP Pangudi Luhur Wedi .......................... 53
Gambar 4.5 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 8 Wedi………….… 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner penelitian .................................................................................. 107
2. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………………. 114
3. Data Mentah penelitian………………………………………………….. 121
4. Data Identitas responden………………………………………………... 127
5. Perhitungan PAP tipe II…………………………………………………. 131
6. Deskripsi Data …………………………………………………………… 134
7. Uji Normalitas dan Homogenitas………………………………………… 137
8. Uji Hipotesa……………………………………………………………… 140
9. Interpolasi distribusi tabel F……………………………………………... 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan selalu diperbaharui
dan dirubah sesuai dengan tuntutan zaman serta untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Pembaharuan kurikulum mengacu pada fungsi
pendidikan nasional sebagaimana tersaji dalam lampiran Peraturan Menteri
No 22 Tahun 2006. Fungsi pendidikan nasional tersebut antara lain
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional berdasarkan amanat
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional selanjutnya dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah
No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan serta Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah suatu kurikulum
yang disusun oleh tingkat satuan pendidikan tertentu yang sesuai dengan
kondisi peserta didik, karakteristik, dan potensi peserta didik. Dalam
kurikulum ini, sekolah berhak untuk mengembangkan kurikulum KTSP sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kondisi dan potensi sekolah serta daerah sekolah tersebut berdiri.
Menurut Fauzi (Kompas,14 September 2006), pengembangan kurikulum di
tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari upaya menghargai hak-hak
otonomi guru untuk mengkreasi pembelajaran pada satuan pendidikan.
Maksudnya guru selaku pelaksana utama kurikulum berhak untuk
melaksanakan kurikulum berdasarkan potensi, karakteristik, serta kondisi dari
peserta didiknya dengan berpedoman pada standar isi, standar kompetensi dan
standar pelaksanaan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Sehubungan dengan kurikulum baru ini, sejumlah guru di Jakarta,
berpendapat bahwa KTSP cukup menyulitkan mereka. Hal ini disebabkan : (1)
mereka harus mengubah metode mengajar yang selama ini telah mereka
terapkan dengan kurikulum 1994, (2) dalam KTSP tidak menjelaskan secara
terperinci mengenai materi yang harus disampaikan kepada peserta didik
karenanya guru dituntut untuk menyusun, mengkreasikan pembelajaran,
proses belajar mengajar dan materi yang akan diajarkan sesuai dengan kondisi,
karakteristik dan potensi peserta didik serta potensi daerah (Kompas, 11
September 2006). Di berbagai daerah lainpun ternyata guru merasakan hal
yang sama.
Pemahaman dan penerimaan guru terhadap KTSP akan berbeda satu sama
lain. Pada guru yang mempunyai masa kerja lama diduga akan kesulitan
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan kurikulum. Hal demikian
disebabkan guru yang mempunyai masa kerja lama sudah terbiasa dengan
kurikulum sebelumnya. Sementara dalam KTSP, guru dituntut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembangkan kreativitas dalam menyusun materi, dan proses belajar
mengajar sesuai dengan kondisi siswa didiknya. Guru yang sudah terbiasa
dengan metode pembelajaran yang telah lama diterapkan, mereka akan
mengalami kesulitan untuk membuat metode yang lebih bervariatif. Oleh
sebab hal tersebut menuntut guru mampu mengembangkan kreativitas dalam
pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kondisi siswa serta
kondisi dan potensi daerah. Persepsi guru terhadap KTSP diduga juga akan
berbeda pada guru yang jenjang pendidikan yang berbeda. Biasanya, guru
yang memiliki jenjang pendidikan tinggi akan lebih mudah untuk
mengembangkan potensi serta kreativitas yang dimilikinya. Para guru ini
sudah dibekali dengan pengetahuan yang lebih dari cukup serta wawasan yang
lebih bagus. Mereka diduga akan lebih mudah dalam menelaah dan
menjabarkannya KTSP. Hal yang berbeda pula pada guru dengan jenjang
pendidikan yang lebih rendah. Bagi guru yang memiliki pendidikan lebih
rendah diduga akan mengalami kesulitan dalam menelaah dan menjabarkan
KTSP.
Proses penelaahan dan penjabaran suatu obyek juga dipengaruhi oleh
status guru. Guru dengan status tetap umumnya memiliki otonomi yang luas
untuk mengembangkan kreativitasnya dan dalam pelaksanaan dan penyusunan
materi pembelajaran. Sedangkan, pada guru yang tidak tetap sebenarnya juga
mempunyai hak otonomi untuk mengembangkan kreativitas tetapi umumnya
keluasannya tidak seperti hak guru tetap. Demikian juga golongan jabatan
guru, semakin tinggi golongan seorang guru menunjukkan bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut mempunyai masa kerja yang relatif lama, berprestasi di bidangnya,
mempunyai pendidikan yang tinggi, serta berpengalaman dalam mengikuti
pelatihan-pelatihan. Pada guru yang mempunyai golongan jabatan tinggi
karenanya akan cenderung lebih mudah untuk menelaah dan menjabarkan
KTSP.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan tampak bahwa diterapkannya
kurikulum yang baru memunculkan berbagai persepsi guru. Guru-guru SMP
di Kecamatan Wedi, misalnya, mengalami kesulitan dalam hal penafsiran,
pemahaman dan penjabaran dari isi KTSP. Mereka menganggap isi dari
KTSP sulit untuk dijabarkan secara terperinci dan jelas. Padahal Diknas
setempat telah melakukan sosialisasi secara serempak sebelum KTSP itu
mulai diberlakukan. Mengingat mereka masih merasakan kesulitan dalam
menjabarkan KTSP, maka penerapan KTSP masih digabung dengan KBK.
KTSP di satu sisi membawa dampak yang positif yaitu, guru maupun sekolah
diberi hak otonomi dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi disisi lainnya
mereka belum siap untuk melaksanakannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja, Jenjang
Pendidikan, Status Guru dan Golongan Jabatan Guru”. Penelitian ini
merupakan studi kasus pada guru-guru di SMP se-Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian, penulis menduga bahwa pemahaman dan penerimaan
guru terhadap KTSP akan sangat bervariasi. Hal tersebut bisa dilihat dari masa
kerja guru, jenjang pendidikan guru, status guru dan golongan jabatan guru.
Dalam penelitian ini yang akan diteliti oleh penulis adalah guru-guru SMP
yang telah mengetahui dan mendapatkan sosialisasi tentang KTSP. Oleh
karena itu dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui persepsi guru
terhadap KTSP ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru, dan
golongan jabatan guru.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari masa kerja?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan?
3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari status guru?
4. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari masa kerja.
2. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan.
3. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari status guru.
4. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
bersangkutan :
1. Untuk menguji kembali kebenaran dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
2. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini, berarti dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang berguna serta penulis dapat berlatih menganalisis suatu
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Sekolah
Untuk memberikan gambaran yang konkrit mengenai persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Agar hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai masukan yang berguna dalam kegiatan proses
pembelajaran.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna
bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Persepsi Guru
1. Pengertian Persepsi
Persepsi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dialami oleh setiap
orang dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat
pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci
untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu
merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi (Miftah Thoha, 1998:138). Menurut
Masidjo (1995:96), tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup
kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antar dua perangsang
atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada
masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi
yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan dan pembedaan
antara rangsangan-rangsangan yang ada.
Persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar
memberikan makna bagi mereka. Dengan demikian, persepsi adalah kesan
atau pandangan seseorang terhadap obyek tertentu (Robbins, 1997:45).
Menurut Bimo Walgito (1994:54), beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk
mengadakan persepsi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Adanya obyek yang dipersepsi
Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat
datang dari dalam, yang langsung mengenai syarat penerima (sensoris),
yang bekerja sebagai reseptor.
b. Alat indera atau reseptor
Di samping harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai
pusat kesadaran, serta sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan
syaraf motoris.
c. Untuk menyadari atau mengadakan persepsi sesuatu diperlukan adanya
perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai sesuatu persiapan
dalam mengadakan persepsi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas bisa ditarik kesimpulan
bahwa persepsi adalah proses mengenal, memahami, menerima,
mengkoordinasikan, menginterprestasikan dan mengadakan diskriminasi yang
tepat antar dua perangsang atau lebih melalui panca indera dan ciri-ciri fisik
yang khas pada masing-masing perangsang, sehingga individu menyadari dan
mengerti apa yang diinderakan.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Persepsi seseorang sering dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
(Miftah Thoha, 1998:147):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Psikologi
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di dunia ini sangat
dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
2) Keluarga
Keluarga adalah pengaruh yang paling besar dalam terbentuk persepsi
seseorang. Karena dalam orang tua telah mengembangkan suatu cara
khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini. Orang
tua juga menurunkan sikap dan persepsi kepada anak-anaknya.
3) Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah
satu faktor yang kuat dalam mempengaruhi sikap, nilai dan cara
seseorang memandang dan memahami sesuatu.
b. Sub-proses dalam persepsi
Dalam menentukan persepsi terdapat beberapa sub-proses yang dilewati
yaitu (Miftah Thoha, 1998:145):
1) Stimulus atau situasi yang hadir
Persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau
stimulus. Situasi yang dihadapi mungkin bisa berupa stimulus
penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan
sosiokultur dan fisik yang menyeluruh.
2) Registrasi
Dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak ialah mekanisme fisik
yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi
persepsi.
3) Interpretasi
Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat
penting. Proses ini tergantung dari cara pendalaman, motivasi, dan
kepribadian seseorang yang berbeda antara seseorang dengan yang
lain. Oleh karena itu interpretasi terhadap suatu informasi yang sama
akan berbeda antara satu dengan yang lain.
4) Umpan balik
Umpan balik mempengaruhi persepsi seseorang, karena umpan balik
dari apa yang dilihat akan menimbulkan suatu persepsi.
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003
Bab XI pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa:
“Pendidik (Guru) merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 Bab I
pasal 1 ayat1 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa:
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Perubahan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang
dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baru bagi guru. Guru sebagai pelaksana utama dari kurikulum dituntut untuk
lebih kreatif dalam merancang proses pembelajaran, bahan pelajaran maupun
strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik.
Untuk itu guru harus mempersiapkan diri dengan matang agar dapat
menyesuaikan perubahan yang ada. Salah satunya dengan menambah
pemahaman dan pengetahuan tentang KTSP. Persepsi guru terhadap KTSP
adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasi dan menginterprestasi
KTSP melalui alat indera dalam hubungannya dengan KTSP
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (Allan C. Ornstein,
Linda S. Behar, 1995:3) menyatakan bahwa: curriculum as a couse of
study, as in a college, the whole body of courses offered in a educational
institution or by a department thereof. Maksudnya adalah kurikulum
sebagai rangkaian mata pelajaran dalam sebuah kumpulan yang
merupakan bagian dari sistem yang ditawarkan dalam sebuah lembaga
pendidikan atau bagian yang lain. Sedangkan menurut Panduan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (2006:3), kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu
menurut Oemar Hamalik (2000:18), kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian serta pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan,
dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana program, pengalaman belajar dan pengaturan
mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
visi satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (Mulyasa, 2006:176).
b. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan oleh sekolah atau komite sekolah dan
berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta
panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip
berikut (Mulyasa,2006:151-153):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
2) Beragam dan terpadu
3) Tanggap terhadap Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
6) Belajar sepanjang hayat
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
c. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut (Mulyasa, 2006:247-
249):
1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan
dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan.
2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta
didik yang memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral.
4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik
dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya
mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan
daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakasa,
di depan memberikan contoh dan teladan)
5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
d. Komponen KTSP
1) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut
(Mulyasa, 2006:178-179)
a) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
c) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Panduan penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2006:7)
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam standar isi meliputi lima kelompok
mata pelajaran sebagai berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Kelompok mata pelajaran estetika
e) Kelompok mata pelajaran jasmaniah, olahraga dan kesenian
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan
atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP
19/2005 pasal 7. Muatan KTSP meliputi sejumlah beban belajar
bagi peserta didik pada : (1) mata pelajaran, (2) muatan lokal, (3)
kegiatan pengembangan diri, (4) pengaturan beban belajar, (5)
ketuntasan belajar, (6) kenaikan kelas dan kelulusan, (7)
penjurusan, (8) pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender
pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan
kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Visi Satuan Pendidikan (Bambang Sudibyo, 2006:3-4)
1) Berorientasi ke depan
2) Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah
3) Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan sesuatu yang
dicita-citakan
4) Dinyatakan dalam kalimat yang padat bermakna
5) Dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan indikator keberhasilannya
6) Berbasis nilai
7) Kontekstual
f. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu dan sumber belajar. Prinsip pengembangan silabus
adalah (Mulyasa, 2006:191-195)
1) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.
2) Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Sistematis
Komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi
4) Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
5) Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6) Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang terjadi.
7) Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat.
8) Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif dan psikomotor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Penilaian (Panduan penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2006:17)
1) Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan data proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non
tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek,
penggunaan portofolio dan penilaian diri.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian (Panduan
penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
2006:12)
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria; berdasarkan apa yang
bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompetensi dasar yang telah dimilik dan yang belum serta
mengetahui kesulitan siswa.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya tehnik wawancara maupun
produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa
informasi yang dibutuhkan.
h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Mulyasa, 2006: 183-184)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) merupakan komponen penting dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus
secara profesional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Masa Kerja
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991) mengartikan masa
kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada suatu instansi,
kantor dan sebagainya. Pada umumnya masa kerja diukur dengan ukuran
tahun atau bulan. Sedangkan masa kerja guru adalah lamanya seorang guru
mengabdi atau bekerja sebagai guru. Guru yang memiliki masa kerja lama
akan menyebabkan mereka memiliki kualitas yang berbeda dalam segala hal.
Sebagai contoh, guru yang memiliki masa kerja 5 tahun akan memiliki cara
mengajar yang berbeda dibandingkan dengan guru yang memiliki masa kerja
1 tahun atau bahkan 15 tahun. Tetapi guru yang memiliki masa kerja lama
belum tentu menjamin bahwa guru tersebut akan memiliki kualitas yang lebih
baik. Memang guru yang memiliki masa kerja lama akan lebih berpengalaman
dibandingkan guru yang memiliki masa kerja 1 tahun sampai 2 tahun. Tetapi
guru yang mempunyai masa kerja sedikit akan lebih menguasai kemajuan
teknologi dan perkembangan zaman. Mereka akan lebih mudah dalam
memahami peserta didik.
D. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan yang diselenggarakan secara
berkelanjutan yang berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik dan
tingkat kerumitan pelajaran. Di Indonesia, jenjang pendidikan dibagi menjadi
(Siagian, 1988:185):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan
dan keterampilan dasar yang diperlukan.
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta
didik menjadi bagian dari organisasi masyarakat yang memiliki
kemampuan untuk mengadakan hubungan timbal balik.
3. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah kelanjutan dari pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik atau profesional.
Untuk meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, khususnya guru,
pemerintah telah mengusahakan berbagai lembaga yang menata usaha
perbaikan mutu guru dengan menetapkan satu pola yaitu pola pengembangan
dari FKIP yang disebut Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK).
LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru (Piet A. Sahertian,
1994:68), yaitu:
1. Program non-gelar (program Diploma) dengan rincian sebagai berikut:
a. Program Diploma (D-1) dengan lama studi 1-2 tahun
b. Program Diploma (D-2) dengan lama studi 2-3 tahun
c. Program Diploma (D-3) dengan lama studi 3-5 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Program Gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1), dengan lama studi 4-7
tahun.
3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6-9 tahun.
4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8-11 tahun.
Kemampuan mengajar pada berbagai tingkatan sekolah. Program akta
mengajar ini terdiri atas (Piet A. Sahertian, 1994:71):
1. Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester
2. Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah
memperoleh 60 SKS dalam bidang non kependidikan.
3. Akta III sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh selama dua semester
setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan.
4. Akta IV dengan beban kredit 20 SKS dapat ditempuh selama dua semester
setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan.
5. Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160
SKS bidang studi luar kependidikan.
E. Status Guru
Status atau kedudukan yang dipergunakan guru dalam hubungan dengan
pendidikan berarti martabat atau penghargaan yang diberikan kepada mereka,
sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi mereka serta atas
kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan dan persyaratan kerja,
penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya yang diberikan
kepada mereka dibandingkan dengan golongan karya lainnya (Pasaribu dan
Simanjuntak dalam Winkel, 1986:134). Sedangkan menurut Piet A. Sahertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1994:10) yang dimaksud status guru adalah kedudukan guru dilihat dari
prototipenya dalam suatu sistem sosial. Dalam pendidikan, status guru terdiri
atas :
1. Guru Negeri (PNS) adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu
instansi milik pemerintah, guru yang dipekerjakan di suatu instansi swasta
tetapi tetap digaji oleh negara.
2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan
digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat
dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti :
a) Guru honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan
atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum
mengajar penuh atau dikatakan guru bantu.
b) Guru yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan
sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan.
c) Guru tidak tetap yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh
yayasan tetapi statusnya belum tetap.
F. Golongan Jabatan Guru
Jabatan atau pekerjaan adalah suatu kelompok dari tugas atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh pegawai bagi organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Penggolongan dari jabatan seorang guru didasarkan pada ijasah pendidikan
terakhir guru serta prestasi guru. Jenjang kepangkatan dan golongan ruang
guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendayagunaan Aparatur Negara No 84 Tahun 1993, dari yang terendah
sampai yang tertinggi adalah :
1. II / a : Pengatur Muda
2. II / b : Pengatur Muda Tingkat I
3. II / c : Pengatur
4. II/ d : Pengatur Tingkat I
5. III / a : Penata Muda
6. III / b : Penata Muda Tingkat I
7. III / c : Penata
8. III / d : Penata Tingkat I
9. IV / a : Pembina
10. IV / b : Pembina Tingkat I
11. IV / c : Pembina Utama Muda
12. IV / d : Pembina Utama Madya
13. IV / e : Pembina Utama
G Kerangka Berpikir
1. Persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari masa kerja.
Guru yang mempunyai masa kerja lama akan memiliki kualitas
mengajar yang berbeda dengan guru yang mempunyai masa kerja sedikit.
Guru yang mempunyai masa kerja lama akan memiliki pengalaman
mengajar, pengelolaan kelas yang baik, maupun mengevaluasi kelas
dengan baik. Tetapi berbeda dengan guru yang memiliki masa kerja
kurang dari 1 tahun, mereka belum mempunyai pengalaman seperti guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang mempunyai masa kerja lama. Guru yang mempunyai masa kerja
kurang dari 1 tahun akan pandai dalam mengikuti perkembangan
teknologi, seperti mengoperasikan viewer dan komputer serta lebih mudah
untuk menyesuaikan dengan peserta didik karena mereka mengikuti
perkembangan zaman.
Masa kerja diduga berpengaruh terhadap munculnya suatu persepsi
atau pandangan seseorang. Oleh sebab masa kerja seseorang berhubungan
dengan pengalaman dan pengetahuannya. Perbedaan pola pikir guru yang
satu dengan lainnya berbeda oleh sebab karakter yang terbentuk pada diri
guru yang berbeda selama menjadi guru. Menurut Duncan (Miftah
Thoha,1983:142), persepsi yang berbeda tergantung dari sudut pandang
mereka dan persepsi dipengaruhi pengalaman waktu yang lama. Demikian
juga dengan persepsi guru pada KTSP sebagai sebuah kurikulum baru
yang dirasakan menambah beban mereka. Guru yang mempunyai masa
kerja lama akan memandang KTSP sebagai sebuah produk pendidikan
baru yang membuat mereka terbebani. Sedangkan bagi guru yang
mempunyai masa kerja sedikit akan memandang KTSP sebagai produk
pendidikan baru yang menuntut kreativitas dan inovasi.
2. Persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan cukup berpengaruh terhadap persepsi guru
terhadap diberlakukannya KTSP. Pandangan guru diduga akan berbeda
pada guru yang mempunyai jenjang pendidikan yang berbeda. Hal ini
disebabkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wawasan dan pengetahuan akan berpengaruh pada pengembangan
kreativitas guru dalam mengajar.
Menurut Bambang Sudibyo (Koran Tempo, 17 Juli 2006), guru
diberi hak otonomi untuk mengembangkan KTSP berdasar pada Standar
Isi. Pada setiap jenjang pendidikan, pengembangan KTSP tentu akan
berbeda. Guru yang memiliki jenjang pendidikan rendah diduga akan
kesulitan dalam mengembangkan kreativitas dan melaksanakan otonomi
pengajaran. Guru dengan jenjang pendidikan rendah tidak mempunyai
wawasan yang cukup atau pengetahuan yang luas dibandingkan dengan
guru yang memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi. Mereka tidak
mendapatkan pengetahuan yang memadai saat menempuh pendidikan serta
mengalami kesulitan dalam menelaah isi KTSP sehingga dalam
pelaksanaannya mereka mengalami kesulitan dalam mengembangkan
kreativitas. Sebaliknya guru dengan jenjang pendidikan lebih tinggi diduga
akan lebih mudah dalam pengembangan kreativitas dan menjalankan
otonomi seperti yang diinginkan dalam KTSP. Mereka akan mudah dalam
menelaah isi dari KTSP dan mudah dalam melaksanakan kurikulum baru.
3. Persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari status guru
Status guru adalah pengakuan seseorang mengenai pekerjaannya
pada sebuah instansi dimana dia bekerja. Status guru berpengaruh terhadap
kinerja guru selama menjalani profesinya. Menurut Piet A. Sahertian
(1990:12), guru tidak tetap akan memiliki etos kerja dan kinerja yang lebih
bagus dibandingkan guru yang tetap. Guru tidak tetap akan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
otoritas yang berbeda dalam menghadapi pekerjaannya dibandingkan
dengan guru tetap.
Pada dasarnya setiap guru mempunyai orientasi yang berbeda
ditinjau dari statusnya. Guru berstatus tidak tetap akan mempunyai
tanggung jawab dan mentalitas kerja yang bagus. Karenanya guru tidak
tetap harus menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam hal pengangkatan
golongan jabatan guru. Jadi diduga guru tidak tetap baik yayasan maupun
bantu diduga akan memandang KTSP lebih baik dibandingkan guru tetap
yayasan maupun PNS (pegawai negeri sipil).
4. Persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari golongan jabatan guru.
Profesionalitas kerja idealnya selalu ditunjukkan oleh seorang
guru. Peningkatan profesionalitas diharapkan seiring dengan semakin
meningkatnya golongan jabatan guru tersebut. Golongan jabatan guru
maksimal adalah IVe dan apabila seorang guru akan mencapai golongan
lebih dari IVa maka mereka harus kreatif dalam pembuatan tesis
penelitian. Golongan guru ini mencerminkan penghasilan guru, karena
semakin tinggi golongan jabatan guru semakin besar penghasilan dan
tunjangannya.
Golongan jabatan guru berpengaruh pada cara pandang terhadap
kurikulum yang baru yaitu KTSP. Golongan jabatan guru berhubungan
dengan masa kerja guru. Cara pandang guru terhadap KTSP diduga akan
lebih baik pada guru yang mempunyai golongan jabatan lebih tinggi. Hal
demikian disebabkan guru dengan golongan jabatan lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai pengetahuan yang memadai tentang cara mengajar dan
wawasan yang luas tentang pendidikan mengingat lebih seringnya mereka
mengikuti pelatihan-pelatihan. Sebaliknya guru yang memiliki golongan
jabatan lebih rendah, belum mempunyai wawasan yang luas tentang
pendidikan. Dengan demikian diduga guru dengan golongan jabatan
rendah diduga lebih mengalami kesulitan dalam penelaahan KTSP
H. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari masa kerja.
2. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan.
3. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari status guru.
4. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif yaitu hanya terbatas pada usaha
mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga
hanya sekedar mengungkapkan fakta. Metode penelitian yang digunakan
adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang seseorang atau suatu unit selama
kurun waktu tertentu. Metode ini akan melibatkan kita dalam penelitian yang
lebih mendalam dan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap tingkah laku
seseorang (Sevilla,1993:73). Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku
pada guru-guru di SMP yang ada di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten
sebagai subyek penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten, yaitu : SMP N I Wedi, SMP N II Wedi, SMP PGRI 10,
SMP Pangudi Luhur Wedi, dan SMP Muhammadiyah 8.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru-guru SMP se-Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten.
2. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah persepsi guru
terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Masa kerja, Jenjang
pendidikan, Status guru, dan Golongan jabatan guru.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999:72).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru di SMP yang ada
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Pada penelitian ini jumlah populasi
adalah sebanyak 180 orang, dengan perincian sebagai berikut : SMP N I Wedi
= 54 guru, SMP N II Wedi = 46 guru, SMP PGRI 10 = 47 guru, SMP Pangudi
Luhur Wedi = 15 guru dan SMP Muhammadiyah 8 = 18 guru.
E. Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasi dan
menginterprestasi KTSP melalui alat indera dalam hubungannya dengan
KTSP. Pengukuran yang digunakan penulis untuk mengukur variabel ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah berupa pernyataan-pernyataan tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, prinsip pengembangan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus serta penilaiannya.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel penelitiannya.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
No Pernyataan Dimensi Indikator Positif Negatif
Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
1. Kematangan diri anak didik sesuai tiap fase perkembangan
2. Kecerdasan dan pengetahuan
3. Keterampilan hidup mandiri
4. Mengikuti pendidikan lanjut
2 4
1
3
Prinsip pengembangan KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan
2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
5 9
10
6 7 8
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Struktur dan muatan KTSP
1. Mata pelajaran 2. Muatan Lokal 3. Kegiatan
pengembangan diri 4. Pengaturan beban
belajar 5. Ketuntasan belajar 6. Kenaikan kelas dan
kelulusan 7. Penjurusan 8. Pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global
12 13 14
19
15
16 17
18
Visi satuan pendidikan
1. Berorientasi ke depan 2. Dikembangkan
bersama oleh seluruh warga sekolah
3. Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan sesuatu yang dicita-citakan
4. Dinyatakan dalam kalimat yang padat bermakna
5. Dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan indikator keberhasilannya
6. Berbasis nilai 7. Kontekstual
21
22
23
24
25
20
26 Silabus 1. Ilmiah
2. Relevan 3. Sistematis 4. Konsisten 5. Memadai 6. Aktual dan Kontekstual 7. Fleksibel 8. Menyeluruh
27 28
31 32 33 34
29 30
Penilaian 1. Pengumpulan informasi penilaian
2. Acuan penilaian 3. Sistem penilaian 4. Penilaian diarahkan
35
36 37 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mencapai kompetensi
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut
39
Kalender pendidikan
1. Kalender disusun disesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan Standar Isi
40
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus jelas, makin konkrit, makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan.
4. Rencana pelaksanaan
41 42 43 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
5. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program sekolah.
45
Pengukuran variabel persepsi guru terhadap KTSP didasarkan pada
indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Jawaban setiap item instrumen tersaji dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert
Skor Kriteria Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
2. Variabel Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya waktu seseorang bekerja sesuai profesinya
dalam suatu organisasi atau instansi. Masa kerja dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dinyatakan dalam satuan tahun. Dalam penelitian ini masa kerja
dinyatakan dalam satuan sebagai berikut:
a. < 1 tahun Skor 1
b. 1-5 tahun Skor 2
c. 6-10 tahun Skor 3
d. 11-15 tahun Skor 4
e. > 15 tahun Skor 5
3. Variabel jenjang pendidikan guru
Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan formal yang diselesaikan oleh
guru. Dalam penelitian ini jenjang pendidikan dinyatakan sebagai berikut:
a. Program Diploma 1 (D-1) skor 1
b. Program Diploma 2 (D-2) skor 2
c. Program Diploma 3 (D-3) skor 3
d. Program Strata 1 (S-1) skor 4
e. Program Pasca Sarjana (S-2) skor 5
f. Program Doktor (S-3) skor 6
4. Variabel status guru
Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud status guru adalah
kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam suatu sistem sosial.
Dalam dunia pendidikan, status guru terdiri sebagai berikut:
(a) Guru Negeri (PNS) Skor 4
(b) Guru Tetap Yayasan Skor 3
(c) Guru Tidak Tetap Yayasan Skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(d) Guru Honorer atau Guru Bantu Skor 1
5. Variabel golongan jabatan guru
Jenjang kepangkatan dan golongan ruang guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No 84 Tahun 1993 adalah bahwa jabatan guru yang terendah
sampai yang tertinggi adalah sebagai berikut:
a. IIa Skor 1
b. IIb Skor 2
c. IIc Skor 3
d. IId Skor 4
e. IIIa Skor 5
f. IIIb Skor 6
g. IIIc Skor 7
h. IIId Skor 8
i. IVa Skor 9
j. IVb Skor 10
k. IVc Skor 11
l. IVd Skor 12
m. IVe Skor 13
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh
data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam arti
tentang pribadi, atau hal-hal yang ia ketahui. Data yang hendak diperoleh
melalui kuesioner yakni persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan, Masa kerja, Jenjang pendidikan, Status guru, dan Golongan
jabatan guru.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan yang hendak diungkapkannya. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir daftar
pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini
pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas
ini menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson.
(Suharsimi Arikunto, 2002:146)
{ }{ }2222 )()(
)()(
YYNXXN
YXXYNrxyΣ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Dimana : rxy = koefisien korelasi antara X dan Y ΣX = jumlah skor dalam sebaran X ΣY = jumlah skor dalam sebaran Y ΣXY = jumlah hasil kali antara X dan Y N = banyaknya sampel yang diujicobakan
Untuk mengetahui apakah butir pernyataan tersebut valid atau tidak, maka
ketentuannya sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika nilai r hitung > nilai r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
penelitian dikatakan valid. Jika nilai r hitung < nilai r tabel dengan taraf
keyakinan 95% maka instrumen penelitian dikatakan tidak valid.
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel persepsi
guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Uji validitas ini
dilakukan untuk 45 butir pertanyaan. Rangkuman uji validitas untuk
variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
adalah sebagai berikut (lampiran 2, hal 119 - 120)
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Guru Terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Butir No Korelasi dengan koreksi Status 1 0.569 Valid 2 0.411 Valid 3 0.477 Valid 4 0.563 Valid 5 0.582 Valid 6 0.638 Valid 7 0.546 Valid 8 0.563 Valid 9 0.414 Valid 10 0.556 Valid 11 0.725 Valid 12 0.676 Valid 13 0.510 Valid 14 0.715 Valid 15 0.477 Valid 16 0.414 Valid 17 0.572 Valid 18 0.681 Valid 19 0.398 Valid 20 0.505 Valid 21 0.404 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 0.638 Valid 23 0.510 Valid 24 0.556 Valid 25 0.582 Valid 26 0.676 Valid 27 0.681 Valid 28 0.715 Valid 29 0.572 Valid 30 0.725 Valid 31 0.556 Valid 32 0.414 Valid 33 0.404 Valid 34 0.505 Valid 35 0.398 Valid 36 0.563 Valid 37 0.414 Valid 38 0.505 Valid 39 0.477 Valid 40 0.638 Valid 41 0.414 Valid 42 0.582 Valid 43 0.411 Valid 44 0.569 Valid 45 0.563 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
menunjukkan bahwa sebanyak empat puluh lima butir pertanyaan
sahih. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan membandingkan
nilai-nilai rhitung lebih besar daripada rtabel. Dengan jumlah data (n)
sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan 5 % atau 0,05 maka
diperoleh nilai rtabel sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh
bahwa keseluruhan nilai rhitung menunjukkan angka yang lebih besar
daripada rtabel (rhitung > 0,374). Dengan demikian dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa semua butir pertanyaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengambil data. Alat ukur dikatakan reliabel jika
alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap meskipun
digunakan kapanpun. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach
(Suharsimi Arikunto, 2002:171):
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ Σ−⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡−
= 2
2
11 1)1( t
bk
krσ
σ
Dimana : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Σσ b2 = jumlah varian butir σt
2 = varian total
Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika nilai koefisien alpha > dari 0,60 maka instrumen
penelitian tersebut reliabel. Sebaliknya nilai koefisien alpha < dari 0,60
maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel (Nunnally, 1967 dalam
Imam Ghozali, 2006: 42)
a. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach dan dikerjakan menggunakan program SPSS for
Windows Versi 13,0. Dari empat puluh lima pertanyaan pada variabel
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai koefisien alpha (rtt) sebesar 0,950 (lampiran 2, hal 120)
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai
koefisien alpha dengan 0,60. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
koefisien alpha lebih besar dari pada nilai 0,60. Hal ini berarti bahwa
semua item pertanyaan pada variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan dapat dikatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan
pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam
analisisnya (Sugiono, 1997:142)
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data yang terjaring berdistribusi normal maka analisis untuk hipotesis
dapat dilakukan. Untuk mengetahui normalitas suatu data perlu dicek
keberadaanya agar langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan.
Uji normalitas ini menggunakan tes satu sampel Kolmogrov-Smirnov
yang persamaan rumusnya sebagai berikut (Sudjana, 1996:467):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D = Maksimum [ Fo – Fe ]
Keterangan : D : Deviasi atau penyimpangan Fo : Distribusi frekuensi kumulatif teoritis Fe : Distribusi frekuensi yang diobservasi
Apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil
dari taraf signifikan 5 % maka signifikan, artinya ada beda antara
distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga
sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikan 5 %.
Sedangkan apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan
lebih besar dari taraf signifikan 5 % maka tidak signifikan, artinya
tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi
teoritis sehingga sebaran data variabel normal pada taraf signifikan
5%.
b. Pengujian Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa
metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini.
Pengujian yang dipakai adalah menggunakan uji F dengan rumus
sebagai berikut (Sugiono, 1999:167):
TerkecilVariansTerbesarVariansF
......
=
Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F
tabel dengan dk pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : F tabel > F
hitung serta signifikasi lebih dari 0,05, maka varians data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dianalisa homogen, sebaliknya bila F tabel < F hitung dan signifikasi
kurang dari 0,05 maka varians data yang dianalisa tidak homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Analysis of Variance (ANOVA). Langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut (Sugiono, 1999:163-165)
1. Merumuskan Ho dan Ha
Ho : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 . Tidak ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
Ha : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4. Ada perbedaan persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2. Menentukan daerah penerimaan Ho dan penolakan Ha
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis
diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan
oleh:
a) Taraf nyata atau signifikan (α) = 5 %
b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari :
Numerator = k –1
Denominator = N – k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Menentukan nilai statistik uji :
Nilai statistik uji atau yang disebut uji F ditentukan dengan cara
menghitung :
a) 2
2 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ Σ−Σ=
NX
XJK totaltotaltotal
b) 222
2
22
1
1 )()()()(N
XnX
nX
nXJK total
m
mantar
Σ−
Σ+
Σ+
Σ=
c) antartotaldalam JKJKJK −=
d) 1−
=m
JKMK antar
antar
e) mN
JKMK dalam
dalam −=
f) dalam
antarhitung MK
MKF =
Keterangan : N : Jumlah seluruh responden
M : Jumlah kelompok responden
4. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik
kesimpulan :
Ho diterima jika nilai F hitung < nilai F tabel, artinya tidak ada
perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status
guru dan golongan jabatan guru. Sedangkan Ha diterima jika nilai
F hitung > nilai F tabel, artinya ada perbedaan persepsi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa
kerja, jenjang pendidikan, status guru, dan golongan jabatan guru.
Catatan : Pengujian hipotesis 2, 3, dan 4 dilakukan dengan cara
yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Penelitian ini dilaksanakan di SMP negeri dan swasta di Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten. Di Kecamatan Wedi terdapat 5 SMP yang terdiri dari 2
SMP negeri dan 3 SMP swasta sebagai berikut :
1. SMP NEGERI 1 WEDI
SMP Negeri 1 Wedi beralamatkan di desa Sukorejo, sebelah barat
lapangan Sukorejo. Kira-kira + 2 km dari tugu Wedi. Rata-rata Guru dan
karyawan berasal dari daerah sekitar dan sebagian wilayah Klaten.
a. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Kepala Sekolah
Pengurus Komite …………….. Wakil Kepala Sekolah …………………………………………..
Pengurus PKS PKS PKS PKS Urusan Koperasi Kurikulum Kesiswaan SarPras Humas TU
Pustakawan Laboran
Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas 1A, 2A, 3A 1B, 2B, 3B 1C, 2C, 3C 1D, 2D, 3D 1E, 2E, 3E 1F, 2F, 3F Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK Murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: ………………….. ……. = Koordinator = Komando
b. Jumlah Guru dan Karyawan
Di SMP Negeri 1 Wedi terdapat 54 guru dan 9 karyawan Tata Usaha.
c. Pembagian Tugas Guru
NO NAMA MENGAJAR BIDANG STUDI
MENGAJAR KELAS
1 Dra. Hj. Riadul Janah, M. Pd BP/ BK- Pembiasaan IX B 2 Siswanto, B.A Penjaskes VII ABC, IX A-F 3 Alex Suharno, S. Pd Matematika IX ABC 4 Suparmiyati IPA Fisika VII BCDE 5 Dra. Sri Wiji Bhs Indonesia IX DEF 6 Harsono, S. Pd Penjaskes VII DEF, VIII A-F 7 Drs. Muhjidin, S. Pd, I. MM P. Agama Islam VIII ABC, IX A-F 8 Drs. Purwanto BP/ BK VIII A-F 9 Dra. Sri Sudarmini PPKn VIII A-F, IX A-F 10 Tamis Sihono, S. Pd Seni Rupa VII,VIII, IX A-F 11 Diyono Bhs Indonesia VII DEF 12 Hardiman, S. Pd Seni Tari VIII A-F, IX A-F 13 Sri Mulyani, S. Ag P. Agama Hindu, Koord
BP/BK kls VIII VII EF
14 Sumar, S. Pd IPA Fisika IX A-F 15 Eni Rudiyanti Matematika VIII ABC 16 Tri Wiryani Bhs Indonesia/ TIK VII BC, VIII BEF 17 Emi Sugiyati, S. Pd Matematika VII DEF 18 Slamet IPA Biologi IX A-F 19 Sri Winari, S. Pd Bhs Inggris VIII F, IX DEF 20 Tri Mardiyana P. Agm Katolik 21 Harsini, S. Pd Matematika IX DEF 22 Siti Nursiyah, S. Pd Bhs Indo VIII ABC 23 Drs. Slamet Riyanto BP/BK kls III IX A-F 24 Sri Wagiyati, S. Pd Bhs Indo IX ABC 25 Setiti Utami PKK/ Bhs Indo VII A, VIII, IX A-F 26 Edy Lanjarwanto P. Agm Islam VII A-F, VIII DEF 27 Surana, S. Pd Matematika VII ABC 28 Junaidi Nurwanto, S. Pd IPA Bio, Fisika,BP/BK VII AB fis,VIII CDEF
bio 29 Wahyuningsih, S. Pd Matematika VIII DEF 30 Darmaji Welas, S. Pd IPA Fisika VII F, V CDEF 31 Nurhayati, S. Pd BP/BK VII ABCD 32 Endang Woro M Bhs Inggris VII BC, VIII E, IX C 33 Tri Trisno W, S. Pd PKK/TIK VII A_F, VIII ABC 34 Th. Eni Marjiyanti, S. Pd IPS VIII AB, IX EF 35 Dra. Indriyati IPS IX ABCD 36 Ari Kustiyah Kesenian Musik VIII A-F, IX A-F 37 Dra. Sri Hartati PPkn VII A-F, IX DEF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 Mulyadi, S. Pd IPA biologi VII A fis, VII BCD bio 39 Daru Sulistyo, S. Pd Kesenian Tari VII A-F 40 Slamet Astiyono P. Agm Kristen VII A-F 41 Erna Nursanti, S. Pd Bhs Inggris VIII D, IX ABC 42 Dwi Murtini, S. Pd Bhs Jawa VIII A-f, IX DEF 43 Relis Rustiyantari, S. Pd Bhs Indo VIII DEF 44 Tri Rahayu S, S. Si IPA biologi VIII AB 45 Siti Mokaromah, S. Pd Bhs Inggris VII AC, VIII ABC 46 Ika Sudaryantiningsih IPA Biologi VII A, EF 47 Eko Agus N, S. Pd IPS VIII AB 48 Endri Ekayanti, S. Pd IPS VIII CD 49 Jumadi, S. Pd TIK IX ABD 50 Fitri Nurhayati, S. Pd Bhs Jawa VII A-F, IX ABC 51 Rosyid Nasirun TIK VIII DEF, IX CEF 52 Okti Prihantini, S. Pd Bhs Inggris VII BDEF 53 Febrianti Ari suhono, S. Pd IPS VIIIE 54 Niken Jun Astuti IPS VIIIF
2. SMP NEGERI 2 WEDI
SMP Negeri 2 Wedi beralamatkan di Kelurahan Pasung, Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten. Kira-kira + 4 Km dari tugu Wedi. Rata-rata guru dan
karyawan SMP Negeri 2 Wedi berasal dari daerah Kabupaten Klaten.
a. Sejarah SMP Negeri 2 Wedi
Dibangun pada tahun 1978 dan dinegerikan pada tgl 3 November
1979. Sekolahan ini dibangun berdasarkan inisiatif Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Klaten.
b. Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Kepala Sekolah
Pengurus Komite ………Wakil Kepala Sekolah ……………………………….
Pengurus PKS PKS PKS PKS Urusan Koperasi Kur Kesiswaan SarPras Humas TU
Pustakawan Laboran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas
1A, 2A, 3A 1B, 2B, 3B 1C, 2C, 3C 1D, 2D, 3D 1E, 2E, 3E
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK Murid Keterangan:
………………. …. = Koordinator = Komando
c. Jumlah Guru dan karyawan
Jumlah Guru di SMP Negeri 2 Wedi adalah 46 Guru dan 7 karyawan .
3. SMP PGRI 10 WEDI
a. Sejarah SMP PGRI 10 WEDI
SMP PGRI 10 Wedi dibangun pada tahun 1979 oleh Bapak
Purwosiswoyo, BA dan guru-guru SMP Negeri 1 Wedi yang bertugas
saat itu serta sebagian guru-guru SD Negeri Sukorejo. SMP PGRI 10
Wedi dibangun di tanah milik Yayasan PGRI cabang Kabupaten
Klaten. Alasan SMP PGRI 10 Wedi dibangun karena SMP-SMP
Negeri yang berada di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tidak bisa
menampung siswa-siswa yang bertempat tinggal di sekitar Kecamatan
Wedi dan Kecamatan Wedi khususnya. SMP PGRI 10 Wedi sangat
diminati para siswa dan menjadi pilihan kedua. SMP PGRI 10 Wedi
terletak di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Wedi dan telah
terakreditasi A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Struktur Organisasi SMP PGRI 10 Wedi
Gambar 4.3
Kepala Sekolah Pengurus Yayasan PGRI……Wakil Kepala Sekolah
Pengurus PKS PKS PKS PKS Ur Koperasi Kur Kesiswaan SarPras Humas TU
Pustakawan Laboran
Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK Murid Keterangan:
……………… = Koordinator = Komando
4. SMP PANGUDI LUHUR WEDI
a. Sejarah SMP Pangudi Luhur Wedi
SMP Pangudi Luhur Wedi berdiri pad tanggal 1 Agustus 1964 dan
ditetapkan sebagai Badan Hukum dengan akta notaris Tan A Sioe di
Semarang 6 Oktober 1964.
Nama Anggota Pengurus Yayasan Pangudi Luhur:
1. A.T Wirjamartaja (Ketua)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. J. Wagina (Sekretaris)
3. J. Sadino, P.D. Hartaja, H. Soekardianta (Anggota)
SMP Pangudi Luhur Wedi terletak di Desa Karangrejo, Kelurahan
Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten dan berstatus
terakreditasi A.
b. Struktur Organisasi
Gambar 4.4 KAKANDEPDIKBUD KEPALA KANTOR PL
KAKANCAMDIKBUD KETUA YPL CAB. Klaten KEPALA SEKOLAH ……………. POMG
TENAGA TATA USAHA KARYAWAN
WAKIL KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM KESISWAAN TENAGA BK GURU / WALI KELAS SISWA
c. Jumlah Guru dan Karyawan SMP Pangudi Luhur Wedi tahun ajaran
2007-2008
Jumlah Guru ada 14 Guru dan 4 Karyawan tata usaha.
d. Pembagian Tugas Guru Tahun ajaran 2007-2008
NO Nama Guru Mengajar Bidang Studi Jabatan/ Tugas 1 Br. Yohanes Sudarman, FIC Kepangudiluhuran Kepala Sekolah 2 JA. Maryoto Matematika Wakasek kurikulum 3 Ig. Haryadi Penjaskes, Komputer,
Religiositas Wakasek Kesiswaan
4 Ant. Sagiman Bhs Jawa, Seni Lukis Wali kelas IX B 5 FX. Saman PKK, Penjaskes Wali kelas IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Th. Tri Ismiyati Bhs Indonesia Wali kelas IX C 7 F. Partini Bhs Inggris 8 Th. Tri Wahono Fisika, Komputer VIII A 9 G. Harjanto Bhs Inggris, Seni Musik VII A 10 Alf. Wisnoe Prastowo Bhs Indonesia, Religiositas VII C 11 Ch. Retno Prasetyaningsih Matematika VII B 12 Y. Sutarjo Biologi, Fisika, Matematika VIII B 13 Ch. Tri Murbani Sejarah, PPKn IX A 14 Ch. Tri Murniwati Ekonomi, Geografi
5. SMP MUHAMMADIYAH 8 WEDI
SMP Muhammadiyah 8 Wedi terletak di jalan Raya Utara No 1 Wedi,
Kabupaten Klaten. SMP Muhammadiyah 8 Wedi terdiri dari 2 lantai dan
terletak di sebelah barat Rumah Sakit Bersalin PKU Muhammdiyah Wedi.
SMP Muhammadiyah 8 Wedi berstatus terakreditasi A.
a. Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 8 Wedi
Gambar 4.5
Kepala Sekolah
Majelis Pendidikan Dasar ………Wakil Kepala Sekolah dan Menengah Muhammadiyah
PKS PKS PKS PKS Urusan Kurikulum Kesiswaan SarPras Humas TU
Pustakawan Laboran
Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas
Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK BP/ BK
Murid
b. Jumlah Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah 8 Wedi tahun
ajaran 2007-2008
Jumlah Guru Di SMP Muhammadiyah 8 Wedi adalah 21 guru dan 8
Karyawan. Sebagian besar guru SMP Muhammadiyah 8 Wedi
berdomisili di daerah sekitar Kecamatan Wedi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus
2007. Subjek penelitian ini adalah guru-guru di SMP se-Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten. SMP tersebut adalah SMP Negeri I Wedi, SMP Negeri 2
Wedi, SMP PGRI 10 Wedi, SMP Panggudi Luhur Wedi, dan SMP
Muhammadiyah 8 Wedi. Kuesioner yang disampaikan kepada para guru
sebagai responden penelitian ini sebanyak 180. Jumlah kuesioner yang diisi
secara lengkap oleh responden sebanyak 159. Dengan demikian response rate
pengembalian kuesioner sebesar 88,33%. Secara lengkap sebaran responden
penelitian disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian
Nama sekolah Sampel Tidak kembali Rusak Gagal Responden
SMP Negeri 1 Wedi 54 2 - - 52 SMP Negeri 2 Wedi 46 - - - 46 SMP PGRI 10 Wedi 47 16 - - 31 SMP Panggudi Luhur Wedi 15 2 - - 13 SMP Muhammadiyah 8 Wedi 18 1 - - 17 Jumlah 180 21 - - 159
Kuesioner tidak kembali disebabkan karena :
1. Ada responden yang sulit ditemui karena jarang datang ke sekolah hal itu
disebabkan responden yang bersangkutan mempunyai jam mengajar
sedikit serta banyak guru yang pada awal tahun ini pensiun (sebagian besar
guru SMP N I Wedi juga mengajar di SMP PGRI 10 Wedi).
2. Ada responden yang sedang cuti dan izin sakit saat penelitian
dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ada guru yang mutasi kerja.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Masa Kerja
Tabel 5.2 Masa Kerja Responden
Nama Sekolah SMP N 1
Wedi SMP N 2
Wedi SMP PGRI
10 Wedi SMP PL
Wedi SMP Muh 8
Wedi Jumlah Masa Kerja
f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) < 1 tahun 1 1.9 2 4.3 - - 1 7,7 5 29.4 9 5.7 1-5 tahun 14 26.9 8 17.4 3 9.7 3 23.1 2 11.8 30 18.9 6-10 tahun 9 17.3 4 8.7 1 3.2 1 7.7 - - 15 9.4 11-15 tahun 4 7.7 4 8.7 5 16.1 4 30.8 3 17.6 20 12.6
> 15 tahun 24 46.2 28 60.9 22 71 4 30.8 7 41.2 85 53.5 Total 52 100 46 100 31 100 13 100 17 100 159 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai
masa kerja kurang dari 1 tahun sebanyak 9 guru atau 5,7%, masa kerja
1-5 tahun sebanyak 30 guru atau 18,9%, masa kerja 6-10 tahun
sebanyak 15 guru atau 9,4%, masa kerja 11-15 tahun sebanyak 20 guru
atau 12,6%, dan masa kerja lebih dari 15 tahun sebanyak 85 guru atau
53,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden
penelitian ini mempunyai masa kerja lebih dari 15 tahun.
b. Jenjang Pendidikan
Tabel 5.3 Jenjang Pendidikan Responden
Nama Sekolah SMP N 1
Wedi SMP N 2
Wedi SMP PGRI
10 Wedi SMP PL
Wedi SMP Muh 8
Wedi Jumlah Jenjang Pendidikan
f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) D1 3 5,8 7 15,2 3 9,7 1 7,7 4 23,5 18 11 D2 3 5,8 1 2,2 - - - - - - 4 3 D3 9 17,3 14 30,4 14 45,2 3 23,1 4 23,5 44 28 S1 36 69,2 24 52,2 13 41,9 9 69,2 9 52,9 91 58 S2 1 1,9 - - 1 3,2 - - - - 2 1 S3 - - - - - - - - - - - -
Total 52 100 46 100 31 100 13 100 17 100 159 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai
jenjang pendidikan D1 sebanyak 18 guru atau 11%, jenjang pendidikan
D2 sebanyak 4 guru atau 3%, jenjang pendidikan D3 sebanyak 44 guru
atau 28%, jenjang pendidikan S1 sebanyak 91 guru atau 58%, dan
jenjang pendidikan S2 sebanyak 2 guru atau 1%. Dengan demikian
dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai
jenjang pendidikan S1.
c. Status Guru
Tabel 5.4 Status Guru
Nama Sekolah SMP N 1
Wedi SMP N 2
Wedi SMP PGRI
10 Wedi SMP PL
Wedi SMP Muh 8
Wedi Jumlah Status Guru
f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) Guru PNS 31 59,6 36 78,3 20 64,5 6 46,2 8 47,1 101 63,5 Guru Tetap Yayasan
- - 3 6,5 5 16,1 7 53,8 4 23,5 19 11,9
Guru Bantu 3 5.8 3 6,5 - - - - - - 6 3,8
Guru Honorer 18 34.6 4 b8,7 6 19,4 - - 5 29,4 33 20,8
Total 52 100 46 100 31 100 13 100 17 100 159 100
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berstatus guru
honorer sebanyak 33 guru atau 20,8%, berstatus guru bantu sebanyak 6
guru atau 3,8%, berstatus guru tetap yayasan sebanyak 19 guru atau
11,9%, dan responden yang berstatus guru Negeri atau PNS sebanyak
101 guru atau 63,5%, Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian
besar responden penelitian ini berstatus guru negeri atau PNS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Golongan Jabatan Guru
Tabel 5.5 Golongan Jabatan Guru
Nama Sekolah
SMP N 1 Wedi
SMP N 2 Wedi
SMP PGRI 10 Wedi
SMP Pangudi
Luhur Wedi SMP Muh 8
Wedi Total Golongan Jabatan Guru
F fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) f fr(%) 1 = tdk punya golongan jabatan
21 40,4 12 26,1 12 38,7 1 7,7 10 58.8 56 35,2
2 = IIa - - - - - - - - - - - - 3 = IIb - - - - - - - - - - - 4 = IIc - - - - - - - - - - - - 5 = IId - - - - - - 1 7,7 - - 1 0,6 6 = IIIa 3 5,8 3 6,5 - - 4 30,8 - - 10 6,3 7 = IIIb 1 1,9 2 4,3 - - 2 15,4 - - 5 3,1 8 = IIIc 3 5,8 2 4,3 4 12,9 2 15,4 1 5.9 12 7,5 9 = IIId 9 17,3 12 26,1 12 38,7 3 23,1 1 5,9 37 23,3 10 = IVa 15 28,9 15 32,6 3 9,7 - - 5 29,4 38 23,9 11= IVb - - - - - - - - - - - - 12= IVc - - - - - - - - - - - - 13= IVd - - - - - - - - - - - - 14= IVe - - - - - - - - - - - - Jumlah 52 100 46 100 31 100 13 100 17 100 159 100
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa jumlah responden yang tidak
mempunyai golongan jabatan sebanyak 56 guru atau 35,2%, golongan
jabatan IId sebanyak 1 guru atau 0,6%, golongan jabatan IIIa sebanyak
10 guru atau 6,3%, golongan jabatan IIIb sebanyak 5 guru atau 3,1%,
golongan jabatan IIIc sebanyak 12 guru atau 7,5%, golongan jabatan
IIId sebanyak 37 guru atau 23,3%, dan golongan jabatan IVa sebanyak
38 guru atau 23,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian
besar responden penelitian ini tidak mempunyai golongan jabatan.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan dapat
dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Skor Frekuensi Persentase Intepretasi
154 – 180 134 – 153 121 – 133 107 – 120 45 - 106
19 67 35 32 6
11,9% 42,1% 22% 20,1 3,8%
Sangat Positif Positif
Cukup Positif Negatif
Sangat Negatif Jumlah 159 100%
Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan pada guru-guru di Kecamatan Wedi, Kabupaten
Klaten dikategorikan sangat positif sebanyak 19 guru atau 11,9%,
dikategorikan positif sebanyak 67 guru atau 42,1%, dikategorikan cukup
positif sebanyak 35 guru atau 22%, dikategori negatif sebanyak 32 guru
atau 20,1% dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 6 guru atau 3,8%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berpersepsi positif. Hal ini didukung hasil perhitungan mean; 134,05;
modus : 134; median ; 134 (lampiran 6, hal 136)
a) Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari masa kerja.
Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja
Masa Kerja < 1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th > 15 th Total Kriteria
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Sangat Positif 2 22 7 23,3 5 33,3 2 10 3 3,5 19 11,9
Positif 7 78 20 67 8 53,3 6 30 26 29,4 67 42,1 Cukup Positif - - 3 10 1 6,7 6 30 25 29,4 35 22
Negatif - - - - 1 6,7 2 10 30 31,8 32 20,1 Sangat Negatif - - - - - - 4 20 2 2,4 6 3,8
Jumlah 9 5,7 30 18,9 15 9,4 20 12,6 85 53,5 159 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari masa kerja dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) masa kerja kurang dari 1 tahun, 2 guru
(22%) memiliki persepsi sangat positif dan 7 guru (78%) mempunyai
persepsi positif; 2) masa kerja 1-5 tahun, 7 guru (23,3%) memiliki
persepsi sangat positif, 20 guru (67%) memiliki persepsi positif, dan 3
guru (10%) memiliki persepsi cukup positif; 3) masa kerja 6-10 tahun,
5 guru (33,3%) memiliki persepsi sangat positif, 8 guru (53,3%)
memiliki persepsi positif, 1 guru (6,7%) memiliki persepsi cukup
positif dan 1 guru (6,7%) memiliki persepsi negatif; 4) masa kerja 11-
15 tahun, 2 guru (10%) memiliki persepsi sangat positif, 6 guru (30%)
mempunyai persepsi positif, 6 guru (30%) memiliki persepsi cukup
positif, 2 guru (10%) mempunyai persepsi negatif dan 4 guru (20%)
mempunyai persepsi sangat negatif; 5) masa kerja lebih dari 15 tahun,
3 guru (3,5%) mempunyai persepsi sangat positif, 26 guru (29,4%)
mempunyai persepsi positif, 25 guru (29,4%) mempunyai persepsi
cukup positif, 30 guru (31,8%) mempunyai persepsi negatif dan 2
guru (2,4%) mempunyai persepsi sangat negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari jenjang pendidikan.
Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari Jenjang Pendidikan
Kriteria Jenjang Pendidikan Sangat
Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat
Negatif Jumlah
Jml - 4 4 6 4 18 D1 % - 22,2 22,2 33,4 22,2 11,3 Jml - 1 2 1 - 4 D2 % - 25 50 25 - 2,5 Jml 10 17 12 3 2 44 D3 % 22,7 38,6 27,3 6,8 4,5 27,7 Jml 8 45 16 22 - 91 S1 % 8,8 49,5 17,6 24,2 - 57,2 Jml 1 - 1 - - 2 S2 % 50 - 50 - - 1,3 Jml 19 67 35 32 6 159 Total % 11,9 42,1 22 20,1 3,8 100
Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan
dapat diuraikan sebagai berikut: 1) jenjang pendidikan D1, 4 guru
(22,2%) memiliki persepsi positif, 4 guru (22,2%) memiliki persepsi
cukup positif, 6 guru (33,4%) memiliki persepsi negatif dan 4 guru
(22,2%) memiliki persepsi sangat negatif; 2) jenjang pendidikan D2, 1
guru (25%) memiliki persepsi positif, 2 guru (50%) memiliki persepsi
cukup positif dan 1 guru (25%) memiliki persepsi negatif; 3) jenjang
pendidikan D3, 10 guru (22,7%) memiliki persepsi sangat positif, 17
guru (38,6%) memiliki persepsi positif, 12 guru (27,3%) memiliki
persepsi cukup positif, 3 guru (6,8%) memiliki persepsi negatif dan 2
guru (4,5%) memiliki persepsi sangat negatif; 4) jenjang pendidikan
S1, 8 guru (8,8%) memiliki persepsi sangat positif, 45 guru (49,5%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki persepsi positif, 16 guru (17,6%) memiliki persepsi cukup
positif dan 22 guru (24,2%) memiliki persepsi negatif; 5) jenjang
pendidikan S2, 1 guru (50%) mempunyai persepsi sangat positif dan 1
guru (50%) mempunyai persepsi cukup positif.
c) Persepsi guru terhadap tentang guru kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari status guru
Tabel 5.9 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Status Guru
Status guru Guru Pegawai
negeri Guru Tetap
Yayasan Guru Bantu Guru Honorer Total
Kriteria
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Sangat Positif 5 4,9 5 26,3 2 33,3 7 21,2 19 11,9
Positif 30 29,7 13 68,4 3 50 21 63,6 67 42,1
Cukup Positif 29 28,7 - - 1 16,7 5 15,2 35 22
Negatif 32 31,7 - - - - - - 32 20,1
Sangat Negatif 5 4,9 1 5,3 - - - - 6 3,8
Jumlah 101 63,5 19 11,9 6 3,8 33 20,8 159 100
Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari status guru dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) PNS, 5 guru (4,9%) memiliki persepsi
sangat positif, 30 guru (29,7%) memiliki persepsi positif, 29 guru
(28,7%) memiliki persepsi cukup positif, 32 guru (31,7%) memiliki
persepsi negatif dan 5 guru (4,9%) mempunyai persepsi sangat negatif;
2) Guru tetap yayasan, 5 guru (26,3%) memiliki persepsi sangat
positif, 13 guru (68,4%) memiliki persepsi positif dan 1 guru (5,3%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai persepsi sangat negatif; 3) Guru bantu, 2 guru (33,3%)
memiliki persepsi sangat positif, 3 guru (50%) memiliki persepsi
positif dan 1 guru (16,7%) memiliki persepsi cukup positif; 4) Guru
honorer, 7 guru (21,2%) memiliki persepsi sangat positif, 21 guru
(63,6%) memiliki persepsi positif, dan 5 guru (15,2%) memiliki
persepsi cukup positif.
d) Persepsi guru terhadap tentang guru kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru.
Tabel 5.10 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru
Kriteria Golongan Jabatan Guru Sangat
Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat
Negatif Jumlah
Jml 9 45 2 - - 56 Tdk ada Gol % 16,1 80,4 3,6 - - 35,1 Jml 1 - - - - 1 IId % 100 - - - - 0,6 Jml 3 2 3 1 1 10 IIIa % 30 20 30 10 10 6,3 Jml 2 2 1 - - 5 IIIb % 40 40 20 - - 3,1 Jml 1 6 4 1 - 12 IIIc % 8,3 50 33,3 8,3 - 7,5 Jml 2 4 10 21 - 37 IIId % 5,4 10,8 27,2 56,8 - 23,3 Jml 1 8 15 9 5 38 IVa % 2,6 21,1 39,5 23,7 13,2 23,9 Jml 19 67 35 32 6 159 Total % 11,9 42,1 22 20,1 3,8 100
Tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari golongan jabatan
dapat diuraikan sebagai berikut: 1) tidak memiliki golongan jabatan 9
guru (16,1%) mempunyai persepsi sangat positif, 45 guru (80,4%)
mempunyai persepsi positif, dan 2 guru (3,6%) mempunyai persepsi
cukup positif ;2) golongan jabatan II/d, 1 guru (100%) memiliki
persepsi sangat positif; 3) golongan jabatan III/a, 3 guru (30%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki persepsi sangat positif, 2 guru (20%) memiliki persepsi
positif, 3 guru (30%) memiliki persepsi cukup positif, 1 guru (10%)
memiliki persepsi negatif, dan 1 guru (10%) memiliki persepsi sangat
negatif; 3) golongan jabatan III/b, 2 guru (40%) memiliki persepsi
sangat positif, 2 guru (40%) memiliki persepsi positif dan 1 guru
(20%) memiliki persepsi cukup positif; 4) golongan jabatan III/c, 1
guru (8,3%) memiliki persepsi sangat positif, 6 guru (50%) memiliki
persepsi positif, 4 guru (33,3%) memiliki persepsi cukup positif dan 1
guru (8,3%) memiliki persepsi negatif; 5) golongan jabatan III/d, 2
guru (5,3%) memiliki persepsi sangat positif, 4 guru (10,5%) memiliki
persepsi positif, 10 guru (26,3%) memiliki persepsi cukup positif dan
21 guru (56,8%) memiliki persepsi negatif; 6) golongan jabatan IV/a,
1 guru (2,7%) memiliki persepsi sangat positif, 8 guru (21,6%)
mempunyai persepsi positif, 15 guru (40,5%) memiliki persepsi cukup
positif, 9 guru (24,3%) memiliki persepsi negatif dan 5 guru (13,2%)
memiliki persepsi sangat negatif.
B. Analisa Data
1. Pengujian Prasyarat Analisa Data
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi variabel masa kerja, jenjang pendidikan, status
guru dan golongan jabatan guru. Berikut ini disajikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov
Smirov (lampiran 7, hal 138)
Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru
Terhadap KTSP ditinjau dari Masa Kerja
kurang 1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th Lebih 15 th N 9 30 15 20 85 Normal Parameters(a,b)
Mean 143.67 141.57 141.53 137.10 125.71
Std. Deviation 14.177 12.099 12.165 14.246 19.369 Most Extreme Differences
Absolute .352 .155 .135 .131 .169
Positive .352 .155 .116 .131 .089 Negative -.248 -.100 -.135 -.085 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.057 .849 .521 .585 1.558 Asymp. Sig. (2-tailed) .214 .467 .949 .884 .061
Tabel 5.12
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Jenjang Pendidikan
D1 D2 D3 S1 S2
N 18 4 44 91 2 Normal Parameters(a,b)
Mean 120.94 129.50 132.05 136.04 144.50
Std. Deviation 17.349 11.561 19.137 15.546 26.163 Most Extreme Differences
Absolute .248 .336 .232 .107 .260
Positive .123 .182 .104 .088 .260 Negative -.248 -.336 -.232 -.107 -.260
Kolmogorov-Smirnov Z 1.050 .671 1.540 1.021 .368 Asymp. Sig. (2-tailed) .220 .758 .071 .248 .999
Tabel 5.13
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Status Guru
PNS GTY GB GH
N 101 19 6 33 Normal Parameters(a,b)
Mean 129.92 132.53 144.83 139.42
Std. Deviation 17.864 24.548 8.658 14.463 Most Extreme Differences
Absolute .153 .149 .213 .172
Positive .071 .091 .205 .168 Negative -.153 -.149 -.213 -.172
Kolmogorov-Smirnov Z 1.535 .649 .522 .988 Asymp. Sig. (2-tailed) .081 .794 .948 .283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.14 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru
Terhadap KTSP ditinjau dari Golongan Jabatan Guru
Tdk ada golongan IIIa IIIb IIIc IIId
IVa
N 56 10 5 12 37 38 Normal Parameters(a,b)
Mean 137.21 141.60 139.80 133.75 132.84 121.97
Std. Deviation 16.588 17.011 23.026 11.458 15.091 21.032
Most Extreme Differences
Absolute .173 .179 .302 .238 .156 .212
Positive .141 .117 .228 .180 .103 .110 Negative -.173 -.179 -.302 -.238 -.156 -.212
Kolmogorov-Smirnov Z 1.296 .567 .675 .826 .951 1.309 Asymp. Sig. (2-tailed) .070 .905 .752 .502 .326 .065
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.11 menunjukkan
bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja kurang
dari 1 tahun adalah 0,214 > α = 0,05, maka disimpulkan distribusi
data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai
probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja 1-5 tahun adalah 0,467 >
α = 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari masa kerja 6-10 tahun adalah 0,949 > α = 0,05, maka
disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa
kerja 11-15 tahun adalah 0,884 > α = 0,05, maka disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja lebih dari 15 tahun
adalah 0,061 > α = 0,05, maka disimpulkan distribusi data adalah
normal. Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.12
menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang
pendidikan D1 adalah 0,220 > α = 0,05, maka disimpulkan distribusi
data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai
probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan D2 adalah 0,758 >
α = 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari jenjang pendidikan D3 adalah 0,071 > α = 0,05 maka
disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang
pendidikan S1 adalah 0,248 > α = 0,05 maka disimpulkan distribusi
data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai
probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan S2 adalah 0,999 >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
α = 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil
pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.13 menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru PNS adalah 0,081
> α = 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari status guru tetap yayasan adalah 0,794 > α = 0,05 maka
disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status
guru bantu adalah 0,948 > α = 0,05 maka disimpulkan distribusi data
adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai
probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari status guru honorer adalah 0,283 > α
= 0,05 maka disimpulkan distribusi data adalah normal. Hasil
pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.14 menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang tidak mempunyai
golongan jabatan adalah 0,070 > α = 0,05 maka disimpulkan
distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai
golongan jabatan IIIa adalah 0,905 > α = 0,05 maka disimpulkan
distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai
golongan jabatan IIIb adalah 0,752 > α = 0,05 maka disimpulkan
distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai
golongan jabatan IIIc adalah 0,502 > α = 0,05 maka disimpulkan
distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai
golongan jabatan IIId adalah 0,326 > α = 0,05 maka disimpulkan
distribusi data adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai probabilitas untuk variabel persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari guru yang mempunyai
golongan jabatan IVa adalah 0,065 > α = 0,05 maka disimpulkan
distribusi data adalah normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians
populasi. Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic. Berikut ini
disajikan tabel hasil pengujian homogenitas (lampiran 7, hal 139)
Tabel 5.15 Tabel Homogenitas
Variabel Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Masa Kerja :
Kurang dari 1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th lebih dari 15 th
1.114 2.670 1.908 1.214 1.187
4 8 8 8 16
5 22 12 12 41
.145 .121 .123 .418 .318
Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Jenjang Pendidikan :
D1 D2 D3 S1 S2
1.450 2.345 2.680 1.581 2.431
8 2 10 22 1
10 2 17 49 1
.128
.245
.418
.092
.516 Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Status Guru :
PNS Guru Tetap Yayasan Guru Bantu Guru Honorer
2.142 1.212 1.567 3.650
22 4 3 7
54 15 3 16
.098
.106
.136
.097 Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Golongan Jabatan Guru :
Tdk ada golongan IIIa IIIb IIIc IIId IVa
.690
.987 1.256 2.460 1.231 1.112
12 4 2 4 10 5
25 6 3 8 14 33
.746
.632
.091
.089
.326
.120
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa pada variabel masa kerja kurang dari
1 tahun didapat nilai levene statistic adalah 1,114 dengan nilai
signifikansi 0,145 > α = 0,05 . Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel masa kerja kurang dari 1 tahun adalah
sama. Variabel masa kerja 1-5 tahun didapat nilai levene statistic
adalah 2,670 dengan nilai signifikansi 0,121 > α = 0,05 . Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja dari 1-
5 tahun adalah sama. Variabel masa kerja 6-10 tahun didapat nilai
levene statistic adalah 1,908 dengan nilai signifikansi 0,123 > α =
0,05 . Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
masa kerja dari 6-10 tahun adalah sama. Variabel masa kerja 11-15
tahun didapat nilai levene statistic adalah 1,214 dengan nilai
signifikansi 0,418 > α =0,123. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel masa kerja dari 11-15 tahun adalah sama.
Variabel masa kerja lebih dari 15 tahun didapat nilai levene statistic
adalah 1,187 dengan nilai signifikansi 0,318 > α =0,123. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja lebih
dari 15 tahun adalah sama. Variabel jenjang pendidikan D1 didapat
nilai levene statistic adalah 1,450 dengan nilai signifikansi 0,128 > α
= 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
jenjang pendidikan D1 adalah sama. Variabel jenjang pendidikan D2
didapat nilai levene statistic adalah 2,345 dengan nilai signifikansi
0,245 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel jenjang pendidikan D2 adalah sama. Variabel jenjang
pendidikan D3 didapat nilai levene statistic adalah 2,680 dengan nilai
signifikansi 0,418 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan D3 adalah sama.
Variabel jenjang pendidikan S1 didapat nilai levene statistic adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1,581 dengan nilai signifikansi 0,092 > α = 0,05. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang pendidikan S1
adalah sama. Variabel jenjang pendidikan S2 didapat nilai levene
statistic adalah 2,431 dengan nilai signifikansi 0,516 > α = 0,05.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jenjang
pendidikan S2 adalah sama. Variabel status guru PNS didapat nilai
levene statistic adalah 2,142 dengan nilai signifikansi 0,098 > α =
0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
status guru PNS adalah sama. Variabel status Guru Tetap Yayasan
didapat nilai levene statistic adalah 1,212 dengan nilai signifikansi
0,106 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel status guru tetap yayasan adalah sama. Variabel status Guru
bantu didapat nilai levene statistic adalah 1,567 dengan nilai
signifikansi 0,136 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel status guru bantu adalah sama. Variabel
status Guru honorer didapat nilai levene statistic adalah 3,650 dengan
nilai signifikansi 0,097 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel status guru honorer adalah sama. Dan
pada variabel golongan jabatan guru yang tidak mempunyai golongan
didapat nilai levene statistic adalah 0,690 dengan nilai signifikansi
0,746 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel guru yang tidak mempunyai golongan jabatan adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variabel golongan jabatan guru IIIa didapat nilai levene statistic
adalah 0,987 dengan nilai signifikansi 0,632 > α = 0,05. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan
guru IIIa adalah sama. Variabel golongan jabatan guru IIIb didapat
nilai levene statistic adalah 1,256 dengan nilai signifikansi 0,091> α
= 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
golongan jabatan guru IIIb adalah sama. Variabel golongan jabatan
guru IIIc didapat nilai levene statistic adalah 2,460 dengan nilai
signifikansi 0,089 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan guru IIIc adalah sama.
Variabel golongan jabatan guru IIId didapat nilai levene statistic
adalah 1,231 dengan nilai signifikansi 0,326 > α = 0,05. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel golongan jabatan
guru IIId adalah sama. Variabel golongan jabatan guru IVa didapat
nilai levene statistic adalah 1,112 dengan nilai signifikansi 0,120 > α
= 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
golongan jabatan guru IVa adalah sama.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis penelitian ini menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA) (Sugiono, 1999:163-165) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Masa Kerja.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari
Masa Kerja.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Masa Kerja.
b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika
berdasarkan uji F.
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan
program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil
perhitungan didapat nilai F hitung = 8,252 dengan nilai
signifikansi 0,000. Sedang untuk F tabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel –
1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah
variabel) = 154 adalah 2,428.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya
dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP
ditinjau dari masa kerja berikut (lampiran 8, hal 141):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.13 Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau
dari Masa Kerja
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 9351.843 4 2337.961 8.252 .000
Within Groups 43630.547 154 283.315
Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik
kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 8,252 > F
tabel = 2,428. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Jenjang Pendidikan.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari
Jenjang Pendidikan.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Jenjang
Pendidikan.
b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika
berdasarkan uji F.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan
program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil
perhitungan didapat nilai F hitung = 3,161 dengan
signifikansi 0,016. Sedang untuk F tabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel –
1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah
variabel) = 154 adalah 2,428.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya
dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP
ditinjau dari jenjang pendidikan berikut (lampiran 8, hal 141):
Tabel 5.14 Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau
dari Jenjang Pendidikan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4019.485 4 1004.871 3.161 .016
Within Groups 48962.905 154 317.941
Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik
kesimpulan.
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 3,161 > F
tabel = 2,428. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
ditinjau dari jenjang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Status Guru.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari
Status Guru.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Guru.
b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika dengan
uji F
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan
program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil
perhitungan didapat nilai F hitung = 3,272 dengan
signifikansi 0,023. Sedang untuk F tabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel –
1) = 3, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah
variabel) = 155 adalah 2,668.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya
dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP
ditinjau dari status guru berikut (lampiran 8, hal 141):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.15 Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau
dari Status Guru
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3155.393 3 1051.798 3.272 .023
Within Groups 49826.997 155 321.464
Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik
kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 3,272 > F
tabel = 2,668. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
ditinjau dari status guru.
4. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Golongan Jabatan Guru.
a. Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari
Golongan Jabatan Guru.
Ha = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Golongan
Jabatan Guru.
b. Menguji hipotesis dengan menentukan nilai statistika dengan
uji F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian dengan ANOVA dan dikerjakan menggunakan
program SPSS for Windows Versi 13,0. Dari hasil
perhitungan didapat nilai F hitung = 3, 929 dengan
signifikansi 0,001. Sedang untuk F tabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator ( jumlah variabel –
1) = 6, dan denumerator (jumlah cacah/ kasus – jumlah
variabel) = 152 adalah 2,159.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya
dimasukkan dalam tabel Anova persepsi guru terhadap KTSP
ditinjau dari golongan jabatan guru berikut (lampiran 8, hal
141):
Tabel 5.16 Tabel ANOVA Persepsi Guru terhadap KTSP Ditinjau
dari Golongan Jabatan Guru
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7113.511 6 1185.585 3.929 .001
Within Groups 45868.879 152 301.769
Total 52982.390 158
c. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menarik
kesimpulan.
Dari hasil perhitungan di atas didapat F hitung = 3,929 > F
tabel = 2,159. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
ditinjau dari golongan jabatan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Ditinjau dari Masa kerja
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau
dari masa kerja. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
Fhitung = 8,252 lebih besar dari Ftabel = 2,428. Nilai probabilitas 0,000
lebih kecil dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang masa kerja guru diperoleh hasil
sebagai berikut: guru yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun
sebanyak 9 responden, masa kerja 1-5 tahun sebanyak 30 responden,
masa kerja 6-10 tahun sebanyak 15 responden, masa kerja 11-15 tahun
sebanyak 20 responden dan masa kerja lebih dari 15 tahun sebanyak 85
responden. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap
KTSP diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif
sebanyak 19 responden, positif sebanyak 67 responden, cukup positif
sebanyak 35 responden, negatif sebanyak 32 responden dan sangat
negatif sebanyak 6 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai persepsi terhadap KTSP adalah
positif.
Secara umum para guru menanggapi positif diberlakukannya
KTSP. Hal ini tampak dari dukungan guru bahwa menurut mereka usaha
pematangan diri peserta didik harus disesuaikan dengan fase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangannya; peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta
didik lebih mudah dicapai dengan KTSP; KTSP memudahkan peserta
didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut dan menuntut peserta didik
untuk dapat hidup mandiri; peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui KTSP. Para guru juga setuju
bahwa pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, kebutuhan,
kepentingan dan lingkungan belajar peserta didik; penyusunan
kurikulum harus melibatkan stakeholder/ pemangku kepentingan,
menyeluruh, berkesinambungan; memadukan kepentingan nasional,
daerah, kepentingan warga sekolah dan partisipasi aktif warga sekolah
serta memadukan kepentingan nasional maupun daerah; kurikulum
disusun dengan langkah – langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang
diharapkan; kurikulum memberikan otonomi penuh kepada sekolah
untuk mengembangkan peserta didik sesuai dengan kondisi dan
potensinya. Mereka juga setuju bahwa pelaksanaan kurikulum dapat
membudayakan belajar bagi peserta didik; pelaksanaan kurikulum
memberikan kebebasan pada sekolah untuk menentukan mata pelajaran
beserta alokasi waktu; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal;
beban belajar; kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan kriteria penjurusan
serta pelaksanaan KTSP memberikan kebebasan dalam penyusunan
kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan, karakteristik sekolah
maupun peserta didik, tetapi tetap berpedoman pada standar isinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mereka juga sependapat bahwa KTSP menuntut sekolah untuk
mengarahkan peserta didik memiliki keterampilan yang mendukung
keunggulan lokal dan global; sekolah memiliki visi; menetapkan tujuan
dan indikator berdasarkan visi sekolah; visi sekolah dijabarkan secara
terperinci. Mereka juga setuju bahwa silabus harus memuat keseluruhan
materi dan kegiatan serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
pengembangan silabus secara relevan dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik; komponen
silabus harus terpisah berdasarkan fungsinya; cakupan silabus harus
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata dan aktual; komponen silabus dapat
mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat;
pengembangan silabus juga harus mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Para guru juga sependapat adanya pemberian tugas berupa
tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik; pemberian latihan sesuai dengan kemampuan peserta
didik; serta acuan penilaian KTSP berdasar apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah melihat hasil belajarnya; sistem penilaiannya
berdasarkan pengalaman belajar secara terus-menerus; penilaian KTSP
diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dan hasil
belajar perlu dianalisa lebih lanjut. Para guru menanggapi positif dengan
diberlakukannya KTSP karena para guru sadar bahwa mereka adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fasilitator utama dalam pelaksanaan KTSP dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pendidikan serta untuk menunjukkan kinerja yang
optimal sesuai dengan karakteristik KTSP.
Hasil deskripsi data masa kerja guru menunjukkan sebagian besar
mempunyai masa kerja lebih dari 15 tahun. Hal ini membuktikan bahwa
sebagian besar guru yang diteliti mempunyai masa kerja lama,
pengalaman mengajar yang lama serta telah mengalami banyak
perubahan kurikulum, sehingga mereka dapat membandingkan dan
mengetahui kelebihan dari kurikulum yang telah diberlakukan selama di
sekolah. Guru yang mempunyai masa kerja lebih dari 15 tahun sebagian
besar memandang negatif dengan diberlakukan KTSP, karena dengan
adanya perubahan kurikulum yang baru menambah beban mereka.
Selain itu kurikulum tingkat satuan pendidikan sulit ditelaah maksudnya.
Rata-rata guru yang memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan KTSP serta belum dapat menyesuaikan
dengan keragaman karakteristik, kondisi, dan potensi peserta didik saat
ini, seperti: belum pandai dalam mengikuti perkembangan teknologi
serta perkembangan zaman. Hal ini berbeda dengan guru yang memiliki
masa kerja kurang dari 15 tahun, mereka memandang positif dengan
diberlakukannya kurikulum yang baru, memberikan peluang bagi
mereka untuk membuktikan kinerja dan kreativitas. Hal tersebut
disebabkan karena guru yang mempunyai masa kerja kurang dari 15
tahun lebih mudah mengikuti perkembangan teknologi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan zaman sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik
saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Duncan (Miftah Thoha,
1983:142), persepsi yang berbeda tergantung dari sudut pandang dan
dipengaruhi oleh pengalaman waktu yang lama.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Ditinjau dari Jenjang Pendidikan
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari
jenjang pendidikan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan
nilai Fhitung = 3,161 lebih besar dari Ftabel = 2,428. Nilai probabilitas
0,016 lebih kecil dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang jenjang pendidikan guru
diperoleh hasil sebagai berikut: guru berpendidikan D1 sebanyak 18
responden, berpendidikan D2 sebanyak 4 responden, berpendidikan D3
sebanyak 44 responden, berpendidikan S1 sebanyak 91 responden dan
berpendidikan S2 sebanyak 2 responden. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden berpendidikan S1. Sedangkan deskripsi
data tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 19
responden, positif sebanyak 67 responden, cukup positif sebanyak 35
responden, negatif sebanyak 32 responden dan sangat negatif sebanyak 6
responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai persepsi terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
adalah positif.
Secara umum para guru menanggapi positif diberlakukannya
KTSP. Hal ini tampak dari dukungan guru bahwa menurut mereka usaha
pematangan diri peserta didik harus disesuaikan dengan fase
perkembangannya; peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta
didik lebih mudah dicapai dengan KTSP; KTSP memudahkan peserta
didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut dan menuntut peserta didik
untuk dapat hidup mandiri; peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui KTSP. Para guru juga setuju
bahwa pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, kebutuhan,
kepentingan dan lingkungan belajar peserta didik; penyusunan
kurikulum harus melibatkan stakeholder/ pemangku kepentingan,
menyeluruh, berkesinambungan; memadukan kepentingan nasional,
daerah, kepentingan warga sekolah serta partisipasi aktif warga sekolah
serta memadukan kepentingan nasional dan daerah; kurikulum disusun
dengan langkah – langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang
diharapkan; kurikulum memberikan otonomi penuh kepada sekolah
untuk mengembangkan peserta didik sesuai dengan kondisi dan
potensinya. Mereka juga setuju bahwa pelaksanaan kurikulum dapat
membudayakan belajar bagi peserta didik; pelaksanaan kurikulum
memberikan kebebasan pada sekolah untuk menentukan mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beserta alokasi waktu; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal;
beban belajar; kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan kriteria penjurusan
serta pelaksanaan KTSP memberikan kebebasan dalam penyusunan
kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan, karakteristik sekolah dan
peserta didik, tetapi tetap berpedoman pada standar isinya. Mereka juga
sependapat bahwa KTSP menuntut sekolah untuk mengarahkan peserta
didik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan
global; sekolah memiliki visi; menetapkan tujuan dan indikator
berdasarkan visi sekolah; visi sekolah dijabarkan secara terperinci.
Mereka juga setuju bahwa silabus harus memuat keseluruhan materi dan
kegiatan serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
pengembangan silabus secara relevan dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik; komponen
silabus harus terpisah berdasarkan fungsinya; cakupan silabus harus
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata dan aktual; komponen silabus dapat
mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat;
pengembangan silabus juga harus mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Para guru juga sependapat adanya pemberian tugas berupa
tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik; pemberian latihan sesuai dengan kemampuan peserta
didik; serta acuan penilaian KTSP berdasar apa yang bisa dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peserta didik setelah melihat hasil belajarnya; sistem penilaiannya
berdasarkan pengalaman belajar secara terus-menerus; penilaian KTSP
diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dan hasil
belajar perlu dianalisa lebih lanjut. Para guru menanggapi positif dengan
diberlakukannya KTSP karena para guru sadar bahwa mereka adalah
fasilitator utama dalam pelaksanaan KTSP dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pendidikan serta untuk menunjukkan kinerja yang
optimal sesuai dengan karakteristik KTSP.
Hasil deskripsi data jenjang pendidikan guru menunjukkan
sebagian besar berpendidikan S1. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru
sebagian besar telah menempuh pendidikan formal yang tinggi. Jenjang
pendidikan guru yang dimaksud adalah jenjang pendidikan formal yang
dicapai guru untuk dapat melaksanakan tugas profesinya sebagai seorang
guru. Pada umumnya semakin tinggi jenjang pendidikan yang dicapai
oleh seseorang maka semakin luas wawasan serta pengetahuannya dalam
memahami sesuatu. Karenanya, guru yang mempunyai jenjang
pendidikan yang tinggi memandang positif dengan diberlakukannya
kurikulum tingkat satuan pendidikan sedangkan guru yang mempunyai
pendidikan rendah memandang negatif kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Hal ini disebabkan guru yang memiliki jenjang pendidikan
tinggi memiliki pengetahuan, wawasan luas untuk memahami KTSP.
Selain itu juga guru yang memiliki jenjang pendidikan tinggi lebih
mudah dalam melaksanakan otonomi seperti yang dituntut dalam KTSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu utamanya mengembangkan kreativitas. Guru dengan pendidikan
S1 akan memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan
keterampilan yang lebih mantap dibandingkan dengan guru yang
berpendidikan lebih rendah. Dengan semakin luasnya wawasan,
keinginan yang tinggi untuk mengembangkan kreativitas, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang berbeda ini
membuat pandangan guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
berbeda. Selain hal tersebut, kemungkinan disebabkan guru yang
berpendidikan S1 lebih mudah dalam menelaah dan mengerti apa yang
terkandung dalam isi kurikulum tingkat satuan pendidikan. Berbeda
dengan guru yang mempunyai jenjang pendidikan rendah akan
memandang bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan sulit ditelaah
sehingga mereka mengalami kebinggungan dalam melaksanakannya.
Hal ini sejalan dengan Paul Suparno (2002:100) yang menyatakan
bahwa untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru haruslah
berubah menjadi guru otonom. Guru otonom adalah pemikir dan
perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis, serta memiliki daya
kreatifitas tinggi dan berperilaku inovatif. Jenjang pendidikan yang
seharusnya diselesaikan agar bisa menjadi guru yang otonom adalah
minimal berpendidikan S1 untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru
SMU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Status Guru.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari
status guru. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung
= 3,272 lebih besar dari Ftabel = 2,667. Nilai probabilitas 0,023 lebih
kecil dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang status guru diperoleh hasil
sebagai berikut: guru berstatus PNS sebanyak 101 responden, berstatus
Guru tetap yayasan sebanyak 19 responden, berstatus Guru bantu
sebanyak 6 responden dan berstatus guru honorer sebanyak 33
responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berstatus PNS. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut:
untuk kriteria sangat positif sebanyak 19 responden, positif sebanyak 67
responden, cukup positif sebanyak 35 responden, negatif sebanyak 15
responden dan sangat negatif sebanyak 6 responden. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah positif.
Secara umum para guru menanggapi positif diberlakukannya
KTSP. Hal ini tampak dari dukungan guru bahwa menurut mereka usaha
pematangan diri peserta didik harus disesuaikan dengan fase
perkembangannya; peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik lebih mudah dicapai dengan KTSP; KTSP memudahkan peserta
didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut dan menuntut peserta didik
untuk dapat hidup mandiri; peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui KTSP. Para guru juga setuju
bahwa pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, kebutuhan,
kepentingan dan lingkungan belajar peserta didik; penyusunan
kurikulum harus melibatkan stakeholder/ pemangku kepentingan,
menyeluruh, berkesinambungan; memadukan kepentingan nasional,
daerah, kepentingan warga sekolah serta partisipasi aktif warga sekolah
serta memadukan kepentingan nasional dan daerah; kurikulum disusun
dengan langkah – langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang
diharapkan; kurikulum memberikan otonomi penuh kepada sekolah
untuk mengembangkan peserta didik sesuai dengan kondisi dan
potensinya. Mereka juga setuju bahwa pelaksanaan kurikulum dapat
membudayakan belajar bagi peserta didik; pelaksanaan kurikulum
memberikan kebebasan pada sekolah untuk menentukan mata pelajaran
beserta alokasi waktu; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal;
beban belajar; kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan kriteria penjurusan
serta pelaksanaan KTSP memberikan kebebasan dalam penyusunan
kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan, karakteristik sekolah dan
peserta didik, tetapi tetap berpedoman pada standar isinya. Mereka juga
sependapat bahwa KTSP menuntut sekolah untuk mengarahkan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan
global; sekolah memiliki visi; menetapkan tujuan dan indikator
berdasarkan visi sekolah; visi sekolah dijabarkan secara terperinci.
Mereka juga setuju bahwa silabus harus memuat keseluruhan materi dan
kegiatan serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
pengembangan silabus secara relevan dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik; komponen
silabus harus terpisah berdasarkan fungsinya; cakupan silabus harus
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata dan aktual; komponen silabus dapat
mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat;
pengembangan silabus juga harus mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Para guru juga sependapat adanya pemberian tugas berupa
tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik; pemberian latihan sesuai dengan kemampuan peserta
didik; serta acuan penilaian KTSP berdasar apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah melihat hasil belajarnya; sistem penilaiannya
berdasarkan pengalaman belajar secara terus-menerus; penilaian KTSP
diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dan hasil
belajar perlu dianalisa lebih lanjut. Para guru menanggapi positif dengan
diberlakukannya KTSP karena para guru sadar bahwa mereka adalah
fasilitator utama dalam pelaksanaan KTSP dan bertanggungjawab dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai tujuan pendidikan serta untuk menunjukkan kinerja yang
optimal sesuai dengan karakteristik KTSP.
Hasil deskripsi data tentang status guru menunjukkan sebagian
besar guru berstatus PNS. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar guru diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah
atau di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara. Guru yang
berstatus non PNS akan menjalankan tugasnya lebih berat dibandingkan
guru yang PNS. Guru PNS meskipun jam mengajar sedikit dan kurang
berprestasi tidak akan mengubah statusnya dan akan tetap memperoleh
kenaikan pangkat yang berkala sedangkan guru non PNS akan mengajar
dengan jam mengajar yang lebih banyak dan mencari prestasi untuk
mengubah statusnya. Selain itu guru di sekolah swasta yang berstatus
non PNS akan menjalankan tugasnya lebih sungguh-sungguh karena
kelangsungan hidup sekolah akan sangat tergantung dari guru-guru di
sekolah tersebut, sedangkan guru PNS akan lebih ringan bebannya
karena guru tersebut dijamin oleh pemerintah. Sebagian besar guru PNS
memandang negatif dengan diberlakukannya KTSP karena KTSP akan
membebani mereka dan menuntut mereka untuk lebih kreatif. Guru PNS
memandang bahwa dengan diberlakukannya KTSP tidak akan mengubah
status mereka, sehingga para guru PNS tidak perlu menyesuaikan diri
dengan kurikulum yang baru yang serba otonom ini. Sedangkan guru
yang non PNS memandang positif, hal tersebut disebabkan mereka
menunjukkan kinerja yang optimal sehingga mempengaruhi status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka. Hal ini sejalan dengan Djohar (2006:116) bahwa status
kepegawaian seseorang akan sangat berpengaruh terhadap etos dan
mentalitas kerja. Guru non PNS akan memiliki totalitas yang berbeda
dalam menghadapi pekerjaannya dibandingkan dengan guru PNS. Hal
inilah yang diduga menyebabkan perbedaan persepsi diantara mereka
berbeda.
4. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Golongan Jabatan.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada perbedaan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari
golongan jabatan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
Fhitung = 3,929 lebih besar dari Ftabel = 2,159. Nilai probabilitas 0,001
lebih kecil dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang golongan jabatan diperoleh
hasil sebagai berikut: guru yang tidak mempunyai golongan sebanyak 52
responden, bergolongan II/d sebanyak 1 responden, bergolongan III/a
sebanyak 10 responden, bergolongan III/b sebanyak 5 responden,
bergolongan III/c sebanyak 12 responden, bergolongan III/d sebanyak
37 responden dan bergolongan IV/a sebanyak 38 responden. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden bergolongan
IIId. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria
sangat positif sebanyak 19 responden, positif sebanyak 67 responden,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cukup positif sebanyak 35 responden, negatif sebanyak 32 responden
dan sangat negatif sebanyak 6 responden. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah positif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa guru yang mempunyai persepsi positif setuju
dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Secara umum para guru menanggapi positif diberlakukannya
KTSP. Hal ini tampak dari dukungan guru bahwa menurut mereka usaha
pematangan diri peserta didik harus disesuaikan dengan fase
perkembangannya; peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta
didik lebih mudah dicapai dengan KTSP; KTSP memudahkan peserta
didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut dan menuntut peserta didik
untuk dapat hidup mandiri; peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui KTSP. Para guru juga setuju
bahwa pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, kebutuhan,
kepentingan dan lingkungan belajar peserta didik; penyusunan
kurikulum harus melibatkan stakeholder/ pemangku kepentingan,
menyeluruh, berkesinambungan; memadukan kepentingan nasional,
daerah, kepentingan warga sekolah serta partisipasi aktif warga sekolah
serta memadukan kepentingan nasional dan daerah; kurikulum disusun
dengan langkah – langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang
diharapkan; kurikulum memberikan otonomi penuh kepada sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mengembangkan peserta didik sesuai dengan kondisi dan
potensinya. Mereka juga setuju bahwa pelaksanaan kurikulum dapat
membudayakan belajar bagi peserta didik; pelaksanaan kurikulum
memberikan kebebasan pada sekolah untuk menentukan mata pelajaran
beserta alokasi waktu; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal;
beban belajar; kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan kriteria penjurusan
serta pelaksanaan KTSP memberikan kebebasan dalam penyusunan
kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan, karakteristik sekolah dan
peserta didik, tetapi tetap berpedoman pada standar isinya. Mereka juga
sependapat bahwa KTSP menuntut sekolah untuk mengarahkan peserta
didik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan
global; sekolah memiliki visi; menetapkan tujuan dan indikator
berdasarkan visi sekolah; visi sekolah dijabarkan secara terperinci.
Mereka juga setuju bahwa silabus harus memuat keseluruhan materi dan
kegiatan serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
pengembangan silabus secara relevan dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik; komponen
silabus harus terpisah berdasarkan fungsinya; cakupan silabus harus
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata dan aktual; komponen silabus dapat
mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat;
pengembangan silabus juga harus mencakup aspek kognitif, afektif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
psikomotorik. Para guru juga sependapat adanya pemberian tugas berupa
tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik; pemberian latihan sesuai dengan kemampuan peserta
didik; serta acuan penilaian KTSP berdasar apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah melihat hasil belajarnya; sistem penilaiannya
berdasarkan pengalaman belajar secara terus-menerus; penilaian KTSP
diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dan hasil
belajar perlu dianalisa lebih lanjut. Para guru menanggapi positif dengan
diberlakukannya KTSP karena para guru sadar bahwa mereka adalah
fasilitator utama dalam pelaksanaan KTSP dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pendidikan serta untuk menunjukkan kinerja yang
optimal sesuai dengan karakteristik KTSP.
Hasil deskripsi data tentang golongan jabatan guru sebagian besar
guru tidak memiliki golongan jabatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki masa kerja sedikit, dan belum diangkat
PNS atau pegawai tetap yayasan sehingga mereka tidak memiliki
golongan jabatan. Karena golongan jabatan seorang guru erat kaitannya
dengan jenjang pendidikan, masa kerja, dan prestasi seorang guru.
Semakin tinggi jenjang pendidikan, masa kerja, dan prestasinya maka
semakin tinggi golongan jabatan seorang guru. Kenaikan golongan
jabatan guru non PNS sangat ditentukan tingkat pendidikan, masa kerja
dan prestasinya. Guru yang mempunyai golongan jabatan tinggi
memandang positif dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan sedangkan guru yang mempunyai golongan jabatan rendah
memandang negatif. Hal itu disebabkan karena guru yang memiliki
golongan jabatan tinggi mempunyai pengalaman yang memadai tentang
cara mengajar dan wawasan yang luas, karena mereka sering mengikuti
pelatihan – pelatihan. Sebaliknya guru yang mempunyai golongan
jabatan rendah mengalami kesulitan dalam memahami KTSP, karena
mereka belum mempunyai pengalaman yang memadai dalam
pendidikan. Guru dengan golongan jabatan rendah belum banyak
mengalami perubahan kurikulum yang diberlakukan di sekolah,
sehingga tidak bisa membandingkan dan mengetahui kelebihan dari
kurikulum yang diberlakukan selama di sekolah. Hal inilah
menyebabkan persepsi mereka berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas pada bab V maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari masa kerja. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan nilai Fhitung = 8,252 lebih besar dari Ftabel = 2,428 dan nilai
probabilitas 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi (α = 5%).
2. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan. Hal ini didukung dengan
hasil perhitungan nilai Nilai Fhitung = 3,161 lebih besar dari Ftabel = 2,428.
Nilai probabilitas 0,016 lebih kecil dari taraf signifikasi (α = 5%) atau =
0,05.
3. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari status guru. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan nilai Fhitung = 3,272 lebih besar dari Ftabel = 2,668. Nilai
probabilitas 0,023 lebih kecil dari taraf signifikasi (α = 5%) atau = 0,05.
4. Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari golongan jabatan guru. Hal ini didukung dengan
hasil perhitungan nilai Fhitung = 3,929 lebih besar dari Ftabel = 2,159.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai probabilitas 0,001 lebih kecil dari taraf signifikasi (α = 5%) atau =
0,05.
B. Keterbatasan penelitian
1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan sebanyak 45 pertanyaan. Mengingat masing-masing
pilihan jawaban tidak terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada
kemungkinan bahwa para guru memiliki interpretasi yang berbeda-beda.
Hal ini kemungkinan akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang
memberikan cerminan pada kondisi sesungguhnya.
2. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang
diperoleh kurang maksimal.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja.
Sejalan dengan hasil penelitian ini, sebagian besar guru yang mempunyai
masa kerja lebih dari 15 tahun memiliki persepsi negatif. Hal itu
disebabkan karena guru yang memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun
kurang beradaptasi dengan keragaman karakter, potensi dan kondisi
peserta didik, kurang terampil dalam pengoperasian alat teknologi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurang mengembangkan kreativitasnya. Sehingga diharapkan pihak
sekolah mengadakan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan setiap satu
minggu sekali, seperti: pelatihan komputer dan pengoperasiannya pada
para guru khususnya guru yang memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun
yang kurang mengembangkan kreativitasnya, dan guru perlu
memperhatikan keragaman karakteristik, potensi dan kondisi peserta
didik dengan cara antara lain; memberikan tugas yang berbeda bagi
setiap peserta didik, mengelompokkan peserta didik berdasarkan
kemampuannya, menghubungi spesialis bila peserta didik ada yang
mempunyai kelainan, memahami bahwa peserta didik tidak berkembang
dalam kecepatan yang sama, dan mengembangkan situasi belajar yang
memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuan masing-masing
pada setiap pelajaran.
2. Hasil penelitian kedua menunjukkan ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang
pendidikan. Sejalan dengan hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada 42,
77% guru memiliki jenjang pendidikan lebih rendah dari S1 dan mereka
mempunyai persepsi negatif dengan diberlakukannya KTSP. Maka
diharapkan pihak sekolah memberikan fasilitas yang mendukung agar
para guru yang memiliki jenjang pendidikan lebih rendah dari S1 segera
mengikuti program penyetaraan, seperti: memberikan dispensasi waktu
kepada guru yang mengikuti program penyetaraan, memberikan dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan bekerjasama dengan universitas terbuka untuk mengadakan program
penyetaraan yang dilaksanakan di sekolah di luar jam sekolah.
3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status guru.
Sejalan dengan hasil penelitian, sebagian besar guru yang menjadi
responden penelitian ini berstatus PNS dan mempunyai persepsi yang
negatif dengan diberlakukannya KTSP. Hal itu disebabkan karena
kurangnya etos kerja sehingga mempengaruhi kinerja mereka. Maka
diharapkan guru PNS untuk selalu memiliki etos kerja yang bagus
sehingga akan meningkatkan kinerja dan sebisa mungkin melaksanakan
tugas penuh dengan motivasi dan semangat yang tinggi. Kepala sekolah
selaku pimpinan juga selalu memberikan motivasi pada guru PNS agar
meningkatkan etos kerja yang tinggi seperti; memberikan tanggung
jawab yang lebih terhadap guru PNS dengan menambah jam mengajar,
memberikan tugas bagi guru PNS untuk membimbing serta
mendampingi siswa dalam perlombaan dan memberikan penghargaan
pada guru PNS apabila menunjukkan prestasi yang baik.
4. Hasil penelitian keempat menunjukkan ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari golongan
jabatan. Sejalan dengan penelitian ini sebagian besar guru tidak memiliki
golongan jabatan, serta mempunyai persepsi negatif dengan
diberlakukan KTSP. Maka diharapkan guru yang tidak memiliki
golongan jabatan selalu meningkatkan kreatifitas, kinerja, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prestasinya, baik di tingkat sekolah maupun nasional, seperti:
membimbing dan mendamping siswa dalam perlombaan, membuat alat
peraga, dan menciptakan metode pembelajaran yang bervariatif,
sehingga akan mempercepat pengangkatan pegawai dan kenaikan
golongan jabatan.
5. Saran untuk penelitian berikutnya agar menambah variabel seperti; status
sosial ekonomi guru, kultur sekolah dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ornstein Allan C & Linda S. Behar.1995. Comtemporary Issues in Curriculum.
Boston: Allyn &Bacon. Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi V. Jakarta:Rineka Cipta. -----------------------. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta. BNSP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP jenjang Pendidikan dasar dan
Menengah. Klaten: Dinas Pendidikan Klaten. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis. 1993. Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara bersama Menteri No 25 tahun 1993 tentang petunjuk pelaksaanan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Djohar, M. S. 2006. Guru: Pendidikan dan Pembinaannya. Yogyakarta: C. V.
Grafika Indah. -----------------------. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisa Multivariate Dengan Program SPSS
Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 1997. Organization Theory: Structure, Design and
Applications. Terjemahan Yusuf Udaya. Jakarta: Lie. Ec, Arean. Sahertian, Piet. 1990. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-----------------. 1994. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Salim, Peter & Salim Yenny. 1991. Kamus Bahas Indonesia Kontemporer Edisi Pertama. Jakarta: Balai Pustaka. Sevilla, G.C. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Siagian, Sondang P. 1988. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Bandung: CV. Haji Masagung. Sudibyo, Bambang. 2006. Pedoman Penyusunan KTSP tingkat Sekolah Dasar.
Jakarta: BP Dharma Bhakti. -----------------------.2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No 22 tahun 2006. Jakarta: BNSP. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito. Suparno, Paul. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Thoha Miftah. 1998. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Fisipol UGM. Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum Edisi Revisi cetakan Keempat. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia, PT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29, (515352, 513301) YOGYAKARTA
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA,
JENJANG PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN JABATAN GURU
Studi Kasus : Guru Sekolah Menengah Pertama Se- Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru Sekolah Menengah Pertama se-Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud
mengadakan kegiatan penelitian dengan judul Persepsi Guru Terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja, Jenjang Pendidikan, Status
Guru dan Golongan Jabatan Guru”. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan
ilmiah dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan bapak/Ibu menjadi
responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab
keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika
penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa
jawaban Bapak/Ibu hanya semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit mengganggu aktivitas
Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, sebelumnya saya mohon maaf.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan
terima kasih.
Klaten, Juli 2007
Hormat saya,
Margaretha Yeni Kurniawati
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian
Bagian I : Identitas Responden Bagian II : Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bpk /Ibu anggap sesuai dengan
keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan. 3. Pilihlah:
SS : Jika Bpk /Ibu sangat setuju dengan pernyataan S : Jika Bpk /Ibu setuju dengan pernyataan TS : Jika Bpk /Ibu tidak setuju dengan pernyataan STS : Jika Bpk /Ibu sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan, telitilah dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner
ini telah semuanya dijawab. BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama : ………………………………..
2. Masa Kerja : …………tahun ………. bulan
3. Jenjang Pendidikan : ……………………………….
4. Status Guru : a. Guru Negeri (PNS)
b. Guru Tetap Yayasan
c. Guru Bantu/ Kontrak Yayasan
d. Guru Honorer
5. Golongan Jabatan : …………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan Pendapat 1. Menurut saya, usaha pematangan diri peserta
didik tidak harus disesuaikan dengan fase perkembangannya.
STS TS S SS
2. Peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta didik lebih mudah dicapai dengan KTSP.
STS TS S SS
3. Dalam KTSP, peserta didik dituntut untuk lebih bergantung pada orang lain. STS TS S SS
4. Menurut saya, KTSP dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
STS TS S SS
5. Pengembangan kurikulum seharusnya berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan belajar
STS TS S SS
6. Menurut saya, mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan secara terpadu sulit dilakukan.
STS TS S SS
7. Saya tidak yakin bahwa melalui KTSP, peserta didik mendapatkan pengalaman belajar untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
STS TS S SS
8. Penyusunan kurikulum dengan melibatkan stakholder merupakan hal yang sulit untuk dilakukan dan guru akan kehilangan idealismenya.
STS TS S SS
9. Penyusunan kurikulum yang menyeluruh dan berkesinambungan perlu dilakukan meskipun sulit dalam pelaksanaannya.
STS TS S SS
10. Pelaksanaan kurikulum yang ideal adalah membudayakan peserta didik untuk selalu belajar.
STS TS S SS
11. Menyusun kurikulum dengan memadukan
kepentingan nasional dan daerah adalah hal yang sulit dilakukan.
STS TS S SS
12. Pelaksanaan kurikulum pada dasarnya memberikan kebebasan sekolah untuk menentukan mata pelajaran beserta alokasi waktu dan berpedoman standar isi.
STS TS S SS
13. Kebebasan sekolah menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal merupakan kebijakan yang ideal.
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Kurikulum idealnya memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengembangkan peserta didik sesuai dengan potensi peserta didik dan kondisi sekolah.
STS TS S SS
15. Beban belajar di sekolah seharusnya ditetapkan oleh pusat. STS TS S SS
16. Kriteria ketuntasan minimal peserta didik seharusnya sama untuk setiap sekolah. STS TS S SS
17. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan seharusnya ditetapkan sama untuk setiap sekolah.
STS TS S SS
18. Kriteria penjurusan seharusnya ditetapkan sama untuk setiap sekolah. STS TS S SS
19. Sekolah idealnya mengarahkan peserta didik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan global.
STS TS S SS
20. Kurikulum idealnya menjawab kebutuhan-kebutuhan saat ini, agar lebih realistik. STS TS S SS
21. Penyusunan kurikulum dengan memadukan kepentingan warga sekolah akan lebih meningkatkan partisipasi warga sekolah.
STS TS S SS
22. Kurikulum idealnya disusun dengan langkah-langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
STS TS S SS
No Pernyataan Pendapat 23. Sekolah memiliki visi yang jelas agar
memudahkan dalam penyusunan KTSP. STS TS S SS
24. Sekolah harus menetapkan tujuan dan indikator berdasarkan visi sekolah. STS TS S SS
25. Visi sekolah harus memuat nilai-nilai luhur yang terus-menerus diperjuangkan agar terealisasi.
STS TS S SS
26. Visi sekolah tidak harus dijabarkan secara terperinci. STS TS S SS
27. Menurut saya, silabus dalam KTSP harus memuat keseluruhan materi dan kegiatan serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
STS TS S SS
28. Menurut saya, silabus harus dikembangkan secara relevan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
STS TS S SS
29. Menurut saya, komponen-komponen silabus dalam KTSP harus terpisah berdasarkan fungsinya.
STS TS S SS
30. Menurut saya, pengembangan silabus tidak STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlu ada hubungan yang konsisten dengan komponen lainnya.
31. Menurut saya, cakupan dalam silabus harus memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
STS TS S SS
32. Menurut saya, cakupan silabus harus memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa saat ini.
STS TS S SS
33. Menurut saya, komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
STS TS S SS
No Pernyataan Pendapat 34. Menurut saya, komponen silabus harus
mencakup aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
STS TS S SS
35. Menurut saya, guru memberikan penugasan berupa tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
STS TS S SS
36. Menurut saya, acuan penilaian dalam KTSP berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengetahui hasil belajar siswa.
STS TS S SS
37. Menurut saya, sistem penilaian dalam KTSP harus sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh peserta didik secara terus-menerus.
STS TS S SS
38. Menurut saya, penilaian dalam KTSP diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensinya.
STS TS S SS
39. Menurut saya, hasil penilaian belajar perlu tidak dianalisa lebih lanjut. STS TS S SS
40. Pelaksanaan kurikulum pada dasarnya memberikan kebebasan sekolah untuk menyusun kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan, karakteristik sekolah dan peserta didik serta berpedoman standar isi.
STS TS S SS
No Pernyataan Pendapat 41 Dalam KTSP, guru membuat jenis soal
berdasarkan kompetensi dasar yang telah dirumuskan.
STS TS S SS
42. Dengan menggunakan KTSP, guru perlu memberikan latihan sesuai dengan STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan siswa sehingga siswa berepran aktif untuk mencapai kompetensi.
43. Dalam KTSP, Rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik sangat membantu pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya.
STS TS S SS
44. Guru harus mampu mengembangkan Rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik, logis, dan sistematis sehingga guru dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya.
STS TS S SS
45. Dengan menggunakan KTSP, guru perlu membuat Team Teaching dan melakukan rapat rutin untuk menyempurnakan proses pembelajaran.
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
VALIDITAS dan RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH
VALIDITAS dan RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Validitas dan Reliabilitas
SMP Muhammadiyah 3 Cawas, Klaten
No Item Pertanyaan No Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
4 5
1 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 5 4 4 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2 6 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 7 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 8 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 10 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 11 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 12 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 13 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 16 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 17 4 4 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 1 18 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 19 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 23 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 24 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 25 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 26 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 27 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 29 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 4 30 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL
VALIDITAS dan RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP KTSP
RELIABILITY ANALYSIS – SCALE (ALPHA)
Mean Std. Deviation N satu 3.33 .479 30dua 3.27 .450 30tiga 2.93 .583 30empat 2.57 .679 30lima 3.37 .490 30enam 2.27 .944 30tujuh 2.37 .556 30delapan 2.57 .679 30sembilan 3.17 .461 30sepuluh 3.43 .504 30sebelas 2.77 .728 30duabelas 2.67 .711 30tigabelas 3.27 .450 30empatbelas 3.50 .509 30limabelas 2.93 .583 30enambelas 3.17 .461 30tujuhbelas 2.17 1.085 30delapanbelas 2.47 .973 30sembilanbelas 3.30 .535 30duapuluh 3.23 .430 30duasatu 3.17 .379 30duadua 2.27 .944 30duatiga 3.27 .450 30duaempat 3.43 .504 30dualima 3.37 .490 30duaenam 2.67 .711 30duatujuh 2.47 .973 30duadelapan 3.50 .509 30duasembilan 2.17 1.085 30tigapuluh 2.77 .728 30tigasatu 3.43 .504 30tigadua 3.17 .461 30tigatiga 3.17 .379 30tigaempat 3.23 .430 30tigalima 3.30 .535 30tigaenam 2.57 .679 30tigatujuh 3.17 .461 30tigadelapan 3.23 .430 30tigasembilan 2.93 .583 30empatpuluh 2.27 .944 30empatsatu 3.17 .461 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
empatdua 3.37 .490 30empattiga 3.27 .450 30empatempat 3.33 .479 30empatlima 2.57 .679 30
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 133.97 253.482 15.921 45
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted satu 130.63 244.723 .569 . .949dua 130.70 247.459 .411 . .950tiga 131.03 244.447 .477 . .950empat 131.40 241.145 .563 . .949lima 130.60 244.317 .582 . .949enam 131.70 234.148 .638 . .949tujuh 131.60 243.697 .546 . .949delapan 131.40 241.145 .563 . .949sembilan 130.80 247.269 .414 . .950sepuluh 130.53 244.464 .556 . .949sebelas 131.20 236.717 .725 . .948duabelas 131.30 238.148 .676 . .948tigabelas 130.70 246.079 .510 . .950empatbelas 130.47 241.913 .715 . .949limabelas 131.03 244.447 .477 . .950enambelas 130.80 247.269 .414 . .950tujuhbelas 131.80 233.338 .572 . .950delapanbelas 131.50 232.328 .681 . .949sembilanbelas 130.67 246.506 .398 . .950duapuluh 130.73 246.478 .505 . .950duasatu 130.80 248.510 .404 . .950duadua 131.70 234.148 .638 . .949duatiga 130.70 246.079 .510 . .950duaempat 130.53 244.464 .556 . .949dualima 130.60 244.317 .582 . .949duaenam 131.30 238.148 .676 . .948duatujuh 131.50 232.328 .681 . .949duadelapan 130.47 241.913 .715 . .949duasembilan 131.80 233.338 .572 . .950tigapuluh 131.20 236.717 .725 . .948tigasatu 130.53 244.464 .556 . .949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tigadua 130.80 247.269 .414 . .950tigatiga 130.80 248.510 .404 . .950tigaempat 130.73 246.478 .505 . .950tigalima 130.67 246.506 .398 . .950tigaenam 131.40 241.145 .563 . .949tigatujuh 130.80 247.269 .414 . .950tigadelapan 130.73 246.478 .505 . .950tigasembilan 131.03 244.447 .477 . .950empatpuluh 131.70 234.148 .638 . .949empatsatu 130.80 247.269 .414 . .950empatdua 130.60 244.317 .582 . .949empattiga 130.70 247.459 .411 . .950empatempat 130.63 244.723 .569 . .949empatlima 131.40 241.145 .563 . .949
Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded(a) 0 .0 Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .950 .955 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH
SMP Muhammadiyah 8 Wedi No Item Pertanyaan No
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
4 5
Total
1 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 154 2 1 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 141 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 178 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 65 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 115 6 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 139 7 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 58 8 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 4 4 4 4 4 4 115 9 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 1 2 2 3 3 3 3 3 4 3 129 10 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 139 11 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 4 1 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 118 12 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 4 3 2 1 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 4 3 126 13 1 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 141 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 131 15 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129 16 1 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 1 2 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 134 17 4 4 1 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 136
SMP Negeri 2 Wedi No Item Pertanyaan No
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
4 5
Total
1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 145 2 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 147 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 113 4 2 3 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 2 3 4 3 3 136 5 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 133 6 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 4 113 7 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 147 8 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129 10 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 132 11 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4 114 12 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 133 13 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 142 14 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 134 15 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 143 16 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 112 17 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 3 4 3 4 3 3 2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 115 18 4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 1 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 131 19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132 20 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 140 21 4 3 3 3 3 1 4 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 3 4 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 78 22 4 3 4 4 4 1 2 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 86 23 4 2 4 4 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 155 24 3 4 2 3 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 152 25 4 3 4 4 4 3 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116 26 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 1 2 2 4 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 112 27 4 2 4 4 2 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 153 28 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 3 4 1 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 156 29 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 113 30 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129 31 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 130 32 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 133 33 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 116 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 140 36 2 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 37 3 2 4 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 134 38 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 145 39 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 146 40 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 1 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 143 41 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 155 42 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 3 4 1 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 156 43 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 116 44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 143 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 135
SMP Panggudi Luhur Wedi No Item Pertanyaan No
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
4 5
Total
1 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 138 2 3 3 3 3 4 2 3 1 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 118 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 112 4 4 2 4 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 156 5 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147 6 4 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 132 7 4 3 4 2 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 134 8 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 2 3 113 9 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 2 133 10 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 166 11 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 4 4 4 112 12 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 155 13 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 148
SMP PGRI 10 Wedi No Item Pertanyaan No
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
4 5
Total
1 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 1 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 113 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 135 3 3 1 4 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 156 4 2 1 4 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 1 1 3 3 4 3 4 135 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 134 6 2 3 2 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 129 7 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 163 8 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 145 9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 118 10 3 2 4 2 3 1 2 3 3 2 1 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 4 122 11 3 2 4 2 3 1 2 3 3 2 1 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 4 1 2 3 3 3 121 12 2 2 2 3 4 2 1 2 4 4 1 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 2 3 2 4 4 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 1 1 1 1 1 114 14 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 2 2 135 15 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 145 16 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145 17 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 118 18 4 2 3 2 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115 19 1 1 3 4 4 2 3 2 1 1 4 4 4 4 2 1 1 4 1 4 2 1 1 1 1 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 87 20 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 1 1 3 137 21 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 2 145 22 3 4 4 3 4 2 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 161 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 2 3 3 160 24 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 3 170 25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 129 26 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 133 27 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 133 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 137 29 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 141 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 136 31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 116
SMP N 1 Wedi
No Item Pertanyaan No Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
4 5
Total
1 3 3 4 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 4 4 68 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 1 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 141 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 139 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 134 5 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 138 6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 145 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 112 8 1 4 1 2 4 1 4 3 3 4 1 1 4 1 3 1 1 1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136 9 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 4 3 4 2 3 3 1 2 2 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 140 11 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 1 1 2 133 12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144 13 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 1 2 3 161 14 4 3 3 3 3 1 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 114 15 4 3 3 3 4 3 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 151 16 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162 17 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 112 18 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 142 19 4 3 3 3 4 1 4 2 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 1 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 139 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 135 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 140 22 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 1 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 130 23 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 133 24 3 2 3 3 4 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 118 25 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 129 26 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 131 27 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 133 28 3 4 2 3 3 3 2 3 1 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 129 29 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 139 30 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 1 4 1 1 1 131 31 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 2 157 32 4 3 4 3 4 3 1 3 3 4 2 4 4 4 4 4 1 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 3 113 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 161 34 4 3 3 3 3 1 3 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 142 36 2 4 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 1 1 3 132 37 4 2 3 2 4 3 2 2 4 4 3 1 4 4 1 1 1 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 1 1 1 1 121 38 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 135 39 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 131 40 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 128
41 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 126 42 4 2 3 3 3 1 3 2 3 4 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 143 43 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 142 44 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 140 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 139 47 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 135 48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 134 49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 120 50 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 143 51 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 142 52 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA IDENTITAS RESPONDEN
No Res
MASA KERJA JENJANG PENDIDIKAN STATUS GURU GOLONGAN JABATAN
1 11 bulan S1 PNS Tidak mempunyai golongan
2 11 tahun 3 bulan S1 Guru Tetap Yayasan Tidak mempunyai golongan
3 11 bulan S1 Guru Honorer Tidak mempunyai golongan
4 23 tahun 4 bulan D1 Guru Tetap Yayasan Tidak mempunyai golongan
5 14 tahun S1 PNS 9 6 9 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 0 7 20 tahun D3 PNS 9 8 20 tahun 1 bulan S1 PNS 9 9 2 tahun 4 bulan D1 Guru Tetap Yayasan 0 10 11 bulan S1 Guru Bantu 0 11 24 tahun 1 bulan D1 PNS 8 12 14 tahun S1 PNS 0 13 10 bulan S1 Guru Bantu 0 14 21 tahun 4 bulan D3 PNS 7 15 24 tahun 1 bulan D1 PNS 9 16 25 tahun 6 bulan D3 PNS 9 17 4 tahun 2 bulan D3 Guru Bantu 0 18 3 tahun 2 bulan S1 PNS 5 19 25 tahun 2 bulan D3 PNS 8 20 29 tahun 8 bulan S1 PNS 9 21 10 bulan S1 PNS 0 22 26 tahun 3 bulan D3 PNS 8 23 18 tahun 2 bulan D3 PNS 8 24 12 tahun 4 bulan S1 PNS 8 25 16 tahun 9 bulan S1 Guru Bantu 9 26 15 tahun 10 bulan D3 PNS 9 27 21 tahun 4 bulan S1 PNS 7 28 20 tahun 3 bulan S1 PNS 9 29 19 tahun 1 bulan S1 PNS 0 30 12 tahun 2 bulan S1 Guru Honorer 0 31 10 bulan S1 Guru Honorer 0 32 20 tahun 1 bulan D1 PNS 8 33 22 tahun 2 bulan D1 PNS 9 34 18 tahun 6 bulan D1 PNS 8 35 14 tahun 2 bulan D1 PNS 7 36 20 tahun 2 bulan D3 PNS 9 37 20 tahun 8 bulan D3 PNS 9 38 22 tahun 4 bulan D3 PNS 9 39 24 tahun 8 bulan D3 PNS 9 40 7 tahun 8 bulan S1 Guru Bantu 0 41 14 tahun D3 Guru Honorer 6 42 24 tahun S1 PNS 5 43 20 tahun 5 bulan S1 PNS 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 8 tahun 7 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 0 45 4 tahun 8 bulan S1 PNS 0 46 23 tahun 4 bulan S1 PNS 9 47 24 tahun D1 PNS 9 48 20 tahun 6 bulan D3 PNS 8 49 21 tahun 7 bulan D2 PNS 9 50 20 tahun D3 PNS 8 51 21 tahun S1 PNS 9 52 22 tahun D1 PNS 8 53 16 tahun 8 bulan D1 PNS 5 54 2 tahun 11 bulan S1 Guru Honorer 0 55 2 tahun 1 bulan S1 Guru Honorer 0 56 18 tahun D3 PNS 8 57 4 tahun 1 bulan S1 Guru Bantu 0 58 9 tahun 11 bulan S1 PNS 6 59 2 tahun 7 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 0 60 19 tahun 11 bulan D3 PNS 9 61 3 tahun 6 bulan D3 Guru Tetap Yayasan 0 62 8 tahun 6 bulan S1 PNS 8 63 2 tahun S1 PNS 8 64 9 bulan S1 PNS 0 65 14 tahun D1 Guru Tetap Yayasan 6 66 20 tahun S1 Guru Tetap Yayasan 7 67 14 tahun 7 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 4 68 8 tahun 7 bulan S1 PNS 5 69 4 tahun D3 PNS 5 70 21 tahun 7 bulan D3 Guru Tetap Yayasan 8 71 20 tahun 6 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 8 72 12 tahun 3 bulan S1 PNS 7 73 3 tahun 6 bulan D3 Guru Tetap Yayasan 5 74 20 tahun 7 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 6 75 2 tahun 1 bulan S1 PNS 5 76 14 tahun 1 bulan S1 PNS 8 77 24 tahun 7 bulan S1 PNS 8 78 9 tahun 7 bulan S1 PNS 0 79 27 tahun 8 bulan D3 PNS 7 80 26 tahun D3 Guru Honorer 8 81 4 tahun 6 bulan D3 PNS 0 82 29 tahun 7 bulan D3 PNS 8 83 21 tahun 6 bulan S2 PNS 8 84 20 tahun 6 bulan D3 PNS 9 85 17 tahun 6 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 8 86 3 tahun 7 bulan S1 PNS 0 87 21 tahun 8 bulan D1 PNS 0 88 28 tahun 8 bulan D3 PNS 8 89 21 tahun S1 PNS 8 90 20 tahun D3 Guru Honorer 9 91 19 tahun 8 bulan D1 PNS 0 92 16 tahun 1 bulan D3 PNS 8 93 16 tahun 11 bulan D1 Guru Honorer 0 94 19 tahun 8 bulan S1 PNS 0 95 20 tahun S1 PNS 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 21 tahun S1 PNS 8 97 28 tahun D3 Guru Honorer 8 98 5 tahun D3 Guru Honorer 0 99 15 tahun S1 Guru Honorer 0 100 11 tahun 11 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 0 101 14 tahun S1 PNS 0 102 13 tahun S1 PNS 0 103 29 tahun D3 PNS 9 104 23 tahun D3 PNS 8 105 22 tahun 7 bulan D3 Guru Tetap Yayasan 7 106 12 tahun 7 bulan S1 Guru Tetap Yayasan 7 107 26 tahun D3 Guru Tetap Yayasan 7 108 4 tahun 1 bulan S1 PNS 0 109 21 tahun 7 bulan D3 PNS 9 110 20 tahun S1 Guru Honorer 9 111 2 tahun 1 bulan S1 Guru Honorer 0 112 3 tahun 9 bulan D3 PNS 0 113 8 tahun S1 Guru Bantu 7 114 2 tahun S1 Guru Honorer 0 115 4 tahun S1 Guru Honorer 0 116 8 tahun 6 bulan S1 PNS 0 117 23 tahun 8 bulan S1 Guru Honorer 9 118 3 tahun S1 PNS 0 119 14 tahun 8 bulan S1 PNS 9 120 11 tahun S1 Guru Bantu 9 121 7 tahun S1 PNS 0 122 21 tahun 8 bulan D3 PNS 8 123 8 tahun 8 bulan S1 PNS 5 124 4 tahun 8 bulan S1 PNS 6 125 25 tahun D1 Guru Honorer 9 126 2 tahun 11 bulan S1 Guru Honorer 0 127 1 tahun 11 bulan D3 Guru Honorer 0 128 4 tahun S1 Guru Honorer 0 129 27 tahun D2 PNS 7 130 26 tahun S1 PNS 9 131 18 tahun D3 PNS 8 132 19 tahun D1 PNS 9 133 4 tahun 8 bulan S1 PNS 5 134 23 tahun S1 PNS 9 135 22 tahun D3 PNS 8 136 20 tahun D1 PNS 8 137 7 tahun 8 bulan S1 PNS 7 138 21 tahun D3 PNS 9 139 3 tahun S1 Guru Honorer 5 140 12 tahun 11 bulan D2 PNS 0 141 20 tahun 8 bulan D3 Guru Honorer 8 142 21 tahun 8 bulan S1 PNS 0 143 21 tahun 4 bulan S1 Guru Honorer 9 144 13 tahun D2 Guru Honorer 0 145 7 tahun 6 bulan D3 Guru Honorer 0 146 11 bulan S1 PNS 0 147 22 tahun 6 bulan S1 PNS 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148 21 tahun 7 bulan S1 PNS 9 149 20 tahun 8 bulan S2 PNS 9 150 18 tahun 7 bulan S1 PNS 8 151 21 tahun S1 PNS 8 152 22 tahun S1 Guru Honorer 8 153 3 tahun 8 bulan S1 Guru Honorer 0 154 2 tahun 7 bulan S1 Guru Honorer 0 155 7 tahun 8 bulan S1 Guru Honorer 0 156 7 tahun 5 bulan S1 Guru Bantu 0 157 8 tahun S1 PNS 0 158 21 tahun 9 bulan S1 PNS 9 159 20 tahun 8 bulan S1 PNS 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERHITUNGAN PAP tipe II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Berdasarkan skor-skor yang ada pada data penelitian, maka penulis dapat
mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif, positif, cukup positif,
negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
untuk penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah sebagai berikut.
Tingkat penguasaan kompetensi Kategori kecenderungan variabel
81% - 100% Sangat tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
< 46% Sangat rendah
Berdasarkan kategori diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 45 = 180
Skor terendah yang diharapkan 1 x 45 = 45
Penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai
berikut :
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 45 + 81% (180 - 45) = 154,35 dibulatkan 154
= 45 + 66% (180 - 45) = 134,1 dibulatkan 134
= 45 + 56% (180 - 45) = 120,6 dibulatkan 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 45 + 46% (180 - 45) = 107,1 dibulatkan 107
Dibawah 107
Skor Penilaian
154 – 180 Sangat positif
134 – 153 Positif
121 – 133 Cukup positif
107 - 120 Negatif
< 107 Sangat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Masa Kerja Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent <1th 9 5.7 5.7 5.7 1-5 th 30 18.9 18.9 24.5 6-10 th 15 9.4 9.4 34.0 11-15 th 20 12.6 12.6 46.5 >15 th 85 53.5 53.5 100.0
Valid
Total 159 100.0 100.0
2. Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent D1 18 11.3 11.3 11.3 D2 4 2.5 2.5 13.8 D3 44 27.7 27.7 41.5 S1 91 57.2 57.2 98.7 S2 2 1.3 1.3 100.0
Valid
Total 159 100.0 100.0
3. Status Guru Status Guru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent guru honorer 33 20.8 20.8 20.8 guru bantu 6 3.8 3.8 24.5 guru tetap yayasan 19 11.9 11.9 36.5 guru PNS 101 63.5 63.5 100.0
Valid
Total 159 100.0 100.0
4.Golongan Jabatan Guru Golongan Jabatan Guru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 0 56 35.2 35.2 35.2 IId 1 .6 .6 35.8 IIIa 10 6.3 6.3 42.1 IIIb 5 3.1 3.1 45.3 IIIc 12 7.5 7.5 52.8 IIId 37 23.3 23.9 76.7 IVa 38 23.9 23.3 100.0
Valid
Total 159 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Persepsi Guru Terhadap KTSP Statistics Persepsi Guru Terhadap KTSP
Valid 159N Missing 0
Mean 134.05Median 134.00Mode 134.00Std. Deviation 18.314Sum 21314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI PRASYARAT NORMALITAS DAN
HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Normalitas persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari masa kerja
Kurang 1th 1-5th 6-10th 11-15th Lebih dari
15th N 9 30 15 20 85 Normal Parameters(a,b) Mean 143.67 141.57 141.53 137.10 125.71 Std. Deviation 14.177 12.099 12.165 14.246 19.369 Most Extreme Differences Absolute .352 .155 .135 .131 .169 Positive .352 .155 .116 .131 .089 Negative -.248 -.100 -.135 -.085 -.169 Kolmogorov-Smirnov Z 1.057 .849 .521 .585 1.558 Asymp. Sig. (2-tailed) .214 .467 .949 .884 .061
2. Normalitas persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari jenjang pendidikan
d1 d2 d3 s1 s2 N 18 4 44 91 2 Normal Parameters(a,b) Mean 120.94 129.50 132.05 136.04 144.50 Std. Deviation 17.349 11.561 19.137 15.546 26.163 Most Extreme Differences Absolute .248 .336 .232 .107 .260 Positive .123 .182 .104 .088 .260 Negative -.248 -.336 -.232 -.107 -.260 Kolmogorov-Smirnov Z 1.050 .671 1.540 1.021 .368 Asymp. Sig. (2-tailed) .220 .758 .071 .248 .999
3. Normalitas persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari status guru
pns gty gb gh N 101 19 6 33 Normal Parameters(a,b) Mean 129.92 129.50 144.83 139.42 Std. Deviation 17.864 11.561 8.658 14.463 Most Extreme Differences Absolute .153 .336 .213 .172 Positive .071 .182 .205 .168 Negative -.153 -.336 -.213 -.172 Kolmogorov-Smirnov Z 1.535 .671 .522 .988 Asymp. Sig. (2-tailed) .081 .794 .948 .283
4. Normalitas persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari golongan jabatan guru
Tdk ada gol IIIa IIIb IIIc IIId IVa N 56 10 5 12 37 38 Normal Parameters(a,b) Mean 137.21 141.60 139.80 133.75 132.84 121.97 Std. Deviation 16.588 17.011 23.026 11.458 15.091 21.032 Most Extreme Differences Absolute .173 .179 .302 .238 .156 .212 Positive .141 .117 .228 .180 .103 .110 Negative -.173 -.179 -.302 -.238 -.156 -.212 Kolmogorov-Smirnov Z 1.296 .567 .675 .826 .951 1.309 Asymp. Sig. (2-tailed) .070 .905 .752 .502 .326 .065
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Homogenitas
Variabel Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Masa Kerja :
Kurang dari 1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th lebih dari 15 th
1.114 2.670 1.908 1.214 1.187
4 8 8 8 16
5 22 12 12 41
.145 .121 .123 .418 .318
Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Jenjang Pendidikan :
D1 D2 D3 S1 S2
1.450 2.345 2.680 1.581 2.431
8 2 10 22 1
10 2 17 49 1
.128
.245
.418
.092
.516 Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Status Guru :
PNS Guru Tetap Yayasan Guru Bantu Guru Honorer
2.142 1.212 1.567 3.650
22 4 3 7
54 15 3 16
.098
.106
.136
.097 Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Golongan Jabatan Guru :
Tdk ada golongan IIIa IIIb IIIc IIId IVa
.690
.987 1.256 2.460 1.231 1.112
12 4 2 4 10 5
25 6 3 8 14 33
.746
.632
.091
.089
.326
.120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI HIPOTESA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji ANOVA
1. Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Masa Kerja
ANOVA PersepsiGrThdpKTSP
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 9351.843 4 2337.961 8.252 .000 Within Groups 43630.547 154 283.315 Total 52982.390 158
2.Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Jenjang Pendidikan
ANOVA PersepsiGrThdpKTSP
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 4019.485 4 1004.871 3.161 .016 Within Groups 48962.905 154 317.941 Total 52982.390 158
3.Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Status Guru
ANOVA PersepsiGrThdpKTSP
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3155.393 3 1051.798 3.272 .023 Within Groups 49826.997 155 321.464 Total 52982.390 158
4.Persepsi Guru Terhadap KTSP ditinjau dari Golongan Jabatan Guru
ANOVA PersepsiGrThdpKTSP
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 7113.511 6 1185.585 3.929 .001 Within Groups 45868.879 152 301.769 Total 52982.390 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTERPOLASI DISTRIBUSI TABEL F :
1. MASA KERJA dan JENJANG PENDIDIKAN (df1 = 4, df2 =154)
Df2 = 150 = 2,43 = A1
Df2 = 200 = 2,41 = A2
A = 154
C-C1 = A-A1
C2-C1 A2-A1
C-2,43 = 154–150
2,41-2,43 200-154
46 C = 111,7
C = 2,428
2. STATUS GURU (df1 =3, df2 = 155)
Df2 =150 = 2,67
Df2 = 200 = 2,65
C-C1 = A-A1
C2-C1 A2-A1
C-2,67 = 155 – 150
2,65-2,67 200-155
45 C = 120,05
C = 2,667
3. GOLONGAN JABATAN GURU (df1 = 6, df2 = 152)
Df2 =150 = 2,16
Df2 = 200 = 2,14
C-C1 = A-A1
C2-C1 A2-A1
C-2,16 = 152 – 150
2,14-2,16 200-152
48 C = 103,64
C = 2,15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI