persendian

26
Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia edisi 2. Elke Lütjen-Drecoll dan Johannes W. Rohen. 2001. Jakarta: EGC Lokasi persendian (merah = rawan sendi). Persendian yang terletak dekat batang badan (sendi bahu dan panggul) mempunyai ruang pergerakan yang paling besar dibandingkan persendian yang terletak di perifer. (hal 78) Penampang sagital sendi lutut (skema). Bandingkan dengan MR-Scan di atas. Perhatikan ujung-ujung tulang yang bersendi (merah = cartilago articulare) dan setiap sendi mempunyai simpai sendi (biru = capsula articulare). Perhatikan ke dua menisci yang terletak di dalam rongga sendi. (hal 78) Sendi lutut, dibuka dari depan dengan patella dan ligamen patellae (27) dilipat ke bawah. Perhatikan meniscus dan ligamen cruciatum anterior. (hal 79)

Upload: itjmi-ayoe-feryani

Post on 05-Dec-2014

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSENDIAN

Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia edisi 2. Elke Lütjen-Drecoll dan

Johannes W. Rohen. 2001. Jakarta: EGC

Lokasi persendian (merah = rawan sendi). Persendian yang terletak dekat batang badan

(sendi bahu dan panggul) mempunyai ruang pergerakan yang paling besar dibandingkan

persendian yang terletak di perifer. (hal 78)

Penampang sagital sendi lutut (skema). Bandingkan dengan MR-Scan di atas. Perhatikan

ujung-ujung tulang yang bersendi (merah = cartilago articulare) dan setiap sendi

mempunyai simpai sendi (biru = capsula articulare). Perhatikan ke dua menisci yang

terletak di dalam rongga sendi. (hal 78)

Sendi lutut, dibuka dari depan dengan patella dan ligamen patellae (27) dilipat ke bawah.

Perhatikan meniscus dan ligamen cruciatum anterior. (hal 79)

Persendian palsu (sinarthrosis) : hubungan sendi, ligamen atau tulang rawan

(sendi tengkorak, symphisis pubis, nucleus pulposus)

Persendian asli (diarthrosis) :

a. Persendian satu sumbu : persendian jari, sendi siku

b. Persendian dua sumbu : sendi lutut, sendi pergelangan tangan, sendi ibu jari

c. Persendian tiga sumbu : sendi bahu, sendi panggul

(hal 79)

Page 2: PERSENDIAN

Efek kerja otot pada sendi (di sini sendi lutut). Otot-otot ekstensor dan fleksor bekerja

antagonis terhadap sumbu gerak yang transfersal. Pada tempat insertio, tendon sering

meluncur di sekitar bursa sinovial. Patella, sebuah os. Sesamoid berkembang di dalam

tendon ekstensor, melindungi tendon pada waktu bergerak lutut menekuk. (hal 79)

Manfaat sendi gelang panggul dan coxae untuk posisi berdiri. Gelang panggul

meneruskan berat badan ke dua art. coxae. Gaya ini dinetralisasi oleh gaya dari

symphisis dan os. pubis. Pada waktu hamil, terdapat hambatan gerakan. Ke dua art.

sacroiliaca menghubungkan sakrum ke dalam gelang panggul yang terfiksasi oleh

ligamantum-ligamentum. (hal 80)

Art. coxae ada sendi dengan tiga sumbu gerak dan ball dan soket join. Gerakan dari

sendi dibatasi oleh banyaknya ligamentum yang melekat pada sendi. Berbeda dengan

art. humeri, caput femoris terbenam di dalam lekuk sendi (acetabulum), sehingga

dibutuhkan lig. capitis femoris untuk memberi makanan ke caput femoris.

Perbedaan antara panggul wanita dan pria. Panggul wanita lebih pendek dan lebih luas

dari panggul pria. Angulus pubis lebih besar (biasanya lebih dari 900) dan ruangan antara

ke dua os. ischii lebih besar. (hal 82)

Fungsi sendi lutut. Dalam keadaan ekstensio tungkai bawah, permukaan condylus

femoris yang bersentuhan dengan meniscus bertambah (garis merah). Dalam posisi ini

gaya berat badan lebih mudah diteruskan ke tibia. Untuk melindungi cartilago articulare

tidak bergeser ke belakang dalam keadaan flexio, lig. collaterale akan lemas dan tibia

sedikit berputar. Lig. cruciatum terletak di dalam sendi menjamin kestabilan dari ke dua

Page 3: PERSENDIAN

ujung tulang yang bersendi dalam posisi flexio. Torsio yang kuat di dalam sendi lutut,

misalnya dalam permainan sepak bola dan ski, dapat menyebabkan kerusakan dari

menisci. (hal 86)

Articulatio talo-cruralis berperan pada gerakan plantarflexio dan dorsofleksio kaki.

Articulatio talocalcaneonavicularis berperan pada gerakan supinatio dan pronatio kaki.

(hal 90)

Tiga buah sendi dari gelang bahu: articulatio sternoclavicularis, artikulatio

acromiclavicularis, articulatio humeri. (hal 99)

Gelang bahu dilekatkan dengan dinding thorax hanya oleh clavicula dan sekelompok

ligamentum yang kuat. Ligamentum-ligamentum antara processus coracoideus,

acromion, dan clavicula membentuk atap bahu, yang dengan palpasi dapat diraba

berbentuk pita yang horizontal. Pada keadaan jatuh (misalnya jatuh dari kuda),

ligamentum-ligamentum yang melindungiclavicula demikian kuatnya, sehingga dapat

menyebabkan clavicula mudah patah. Pada gerakan mengangkat lengan lebih tinggi dari

bidang horizontal, scapula harus ikut berputar. (hal 103)

Articulatio humeri adalah sebuah ball and socket joint, dengan tiga sumbu gerak dan

mempunyai kemungkinan gerak yang sangat luas. Caput humeri lebih besar dari cavitas

glenoidalis. Otot-otot yang terletak disekitar sendi cukup kuat untuk mempertahankan

sendi ini. Perhatikan bahwa tendon M. biseps brachii caput longum berjalan melalui

rongga sendi. Pergesekan dikurangi oleh adanya vagina tendinei. (hal 103)

Page 4: PERSENDIAN

Articulatio cubiti terdiri dari tiga sendi:

a. Articulatio radioulnalis proksimalis-satu sumbu gerak

b. Articulatio humeroradialis-secara anatomis tiga sumbu gerak

Sendi peluru, secara fungsional bersama dengan ligamen annulare radii merupakan

dua sumbu gerak

c. Articulatio humeroulnaris-satu sumbu gerak, ginglymus

Persendian antara radius dan ulna berperan pada gerakan rotasi lengan bawah dengan

satu sumbu gerak (gerakan pronatio = memutar lengan bawah ke medial; supinatio =

memutar lengan bawah ke lateral):

a. Articulatio radioulnaris proximalis, merupakan bagian dari sendi siku;

b. Articulatio radioulnaris distalis, merupakan sendi di ujung distal dari ke dua tulang.

(hal 106)

Sendi-sendi pergelangan tangan:

a. Articulatio radiocarpalis-dua sumbu gerak

b. Articulatio madiocarpalis, di antara ke dua baris ossa carpalia

Sendi-sendi pada jari-jari:

a. Articulatio carpometacarpalis-dua sumbu gerak

b. Articulatio metacarpophalangeales-secara anatomis tiga sumbu gerak, fungsional

satu sumbu gerak, oleh karena adanya lig. collaterale yang kuat.

c. Articulationes interphalangeales-satu sumbu gerak.

(hal 107)

Page 5: PERSENDIAN

Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Evelyn C. Pearce. 2010. Jakarta: Gramedia

Sendi atau Persambungan pada Kerangka

Tersambungan, sendi atau artikulasio, adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk

pertemuan antara dua taua beberapa tulang kerangka. Ilmu yang mempelajari persendian

disebut artrologi. Terdapat tiga jenis sendi utama: sendi yang fibrus, sendi tulang rawan,

dan sendi sinovial. Sendi dapat juga diklasifikasikan menurut kemungkinan gerakannya:

tidak bergerak, sedikit bergerak, dan bergerak luas. (hal 104)

Sendi fibrus atau sinartroses adalah sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat,

maka tidak mungkin ada gerakan diantara tulang-tulangnya, antara lain:

a. Sutura atau sela antara tulang pipih tengkorak.

b. Sendi kaitan dan sendi kantong – gigi di dalam kantongnya.

c. Sindesmoses, tempat permukaan persendian dihubungkan mebran, seperti pada

sendi tibio-fibuler inferior.

(hal 104 – 105)

Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit, dan

permukaan persendiannya dipisahkan-bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan,

misalnya:

a. Simfisis atau persendian yang dapat bergerak sedikit, sedangkan ujung-ujung tulang

dipisahkan sebuah bantalan tulang rawan fibrotik, seperti Simfisis pubis, tempat

sebuah bantalan tulang rawan mempersatukan kedua tulang pubis dan sendi

intervetebral dengan cakram intervetebral tulang rawan fibro.

Page 6: PERSENDIAN

b. Sendi antara manubrium dan badan sternum.

c. Sendi temporer (sementara) atau sendi tulang rawan primer dijumpai antara diafisis

dan efisis tulang-tulang pipa sebelum pertumbuhan penuhnya sempurna.

(hal 105)

Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat

banyak ragamnya. Ciri-ciri sendi yang bergerak bebas:

a. Ujung tulang-tulang yang masuk dalam formasi persendian ditutupi tulang rawan

hialin.

b. Ligamen diperluakn untuk mengiat tulang-tulang bersama.

c. Sebuah rongga persendian: rongganya terbungkus sebuah kapsul jaringan fibrus

yang biasanya diperkuat liagamen.

(hal 105 – 106)

Terdapat enam jenis sendi sinovial, sebagai berikut:

a. Sendi datar atau sendi geser. Dua permukaan tulang saling meluncur, misalnya

sendi karpus dan tarsus.

b. Sendi putar, tempat sebuah ujung bulat tepat masuk di dalam sebuah rongga cawan

tulang lain, yang mengizinkan gerakan ke segala jurusan, seperti bola di dalam

lubang berbentuk cawan, misalnya sendi panggul dan sendi bahu.

c. Sendi engsel, satu permukaan bundar diterima yang lain sedemikian rupa sehingga

hanya mungkin gerakan dalam satu bidang, seperti gerakan engsel. Contoh yang

baik adalah sendi siku.

Page 7: PERSENDIAN

d. Sendi kondiloid mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang lateral,

ke belakang dan ke depan, sehingga fleksi dan ekstensi, abduksi dan aduksi (ke

samping dan ke tengah), dan sedikit sirkumduksi, seperti pada pergelangan tangan

tetapi bukan rotasi (perputaran).

e. Sendi berporos atau sendi putar ialah yang hanya mungkin perputaran, seperti pada

gerakan kepala, tempat atlas yang berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang

berbentuk paku dari aksis (servikal ke dua atau epistrofeus), contoh lain ialah

gerakan radius sekitar ulna waktu pronasi (putar ke depan) dan supinasi (putar ke

belakang) lengan bawah.

f. Sendi pelana atau sendi yang timbal-balik menerima, misalnya sendi amtara

trapezium (multangulum mayus) dan tulang metakarpal pertama ibu jari, memberi

banyak kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari

lainnya.

(hal 106 – 107)

Gerak-gerik yang terjadi pada sendi-sendi kerangka dapat dibagi menjadi tiga kelompok

utama, yaitu:

a. Gerakan meluncur, tempat dua permukaan ceper bergerak saling bergeseran, seperti

dalam gerakan antara tulang-tulang karpal dan tarsal.

b. Gerakan bersudut (anguler), yang diterangkan sesuai dengan arah gerakan, misalnya

fleksi, lenturan atau pelipatan; ekstensi (pelurusan)natau penguluran), yang terjadi

sekitar sebuah sumbu yang terpasang melintang. Dalam hal sendi mata kaki, istilah

dorso-fleksi dan plantor-fleksi digunakan. Aduksi adalah gerakan ke arah medial

Page 8: PERSENDIAN

badan, dan abduksi ke arah menjauh medial badan, ke duanya memutari sumbu

yang memanjang dalam arah anteroposterior (dari depan ke belakang).

c. Gerakan rotasi adlah satu tulang bergerak mengitari tulang lain atau di dalam tulang

lain, seperti pada sendi putar, misalnya rotasi radius mengelilingi ulna. Hal itu juga

terjadi pada bahu dan agak terbatas pada sendi panggul.

(hal 107)

Sirkumduksi adalah istilah untuk melukiskan kombiasi rotasi dan gerakan anguler

(bersudut), berputar dalam lingkaran, misalnya membawa lengan ke depan, ke atas, ke

belakang, dan ke bawah; termasuk fleksi, abduksi, ekstensi, aduksi, dan beberapa rotasi.

(hal 107)

Pembatasan gerakan sendi dalam banyak hal disebabkan bentuk permukaan persendian,

misalnya pelurusan siku dibatasi prosesus olekranon ulna yang membentur pada

humerus. Dalam hal lain gerakan dibatasi simpai-simpai kuat ligamen, seperti ligamen

ilio-femoral di depan sendi panggul yang membatasi pelurusan paha. Fleksi siku dan

tungkai di atas paha dibatasi bagian lunak yang tersentuh. (hal 107 – 108)

Persendian Menurut Tempat

Menurut Evelyn C. Pearce (2010: 108 – 118) persendian menurut tempatnya terbagi

atas:

1. Sendi anggota atas

Page 9: PERSENDIAN

a. Sendi sterno-klavikuler adalah sendi meluncur yang dibentuk ujung besar di

sebelah sternum klavikula dan yang bersendi dengan faset untuk klavikula di

atas sternum.

b. Sendi akromio-klavikuler dibentuk ujung luar klavikula yang bersendi dengan

prosesus akromion skapula.

Gerakan bahu. Gerakan sedikit meluncur dapat terjadi antara klavikula dan

skapula. Peran skapula terhadap dinding dada sebegitu jauh hanya berarti

sebagai penambah kebebasan gerak humerus di dalam gelang bahu

c. Sendi bahu atau humero-skapuler adalah sendi sinovial variasi sendi putar.

Kepala humerus yang berbentuk sepertiga bola, bersendi di dalam rongga

glenoid skapula. Rongga diperdalam karena terpasang lapisan tebal tulang

rawan fibrus, yaitu labrum glenoidal. Tulang-tulangnya dipersatukan ligamen

yang membentuk kapsul yang sangat longgar.

Tingkat dan pembatasan gerakan di sini sebagaian besar tergantung otot-otot

yang mengelilinginya dan tekanan atmosfer yang menahan tulang-tulang dalam

kedudukannya, sedangkan kelonggaran ligamen berupa kapsul memberi

kebebasan gerakan kesemua jurusan, abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi, rotasi

medial dan lateral, dan sirkumduksi.

d. Sendi siku adalah sendi engsel antara permukaan troklear di atas ujung bawah

humerus dan lekukan troklear ulna. Semua ini merupakan bagian utama sendi,

yaitu sendi humero-ulnaris. Kepala radius bersendi dengan kapitulum humeri,

membentuk sendi humero-radialis dan empat permukaan persendian ini berada

di dalam kaspsul persendian. Dalam gerakan sendi itu radius diangkat ke

belakang dan ke depan bersama dengan ulna. Gerakan yang terjadi pada siku

Page 10: PERSENDIAN

adalah fleksi dan ekstensi. Sudut siku yang dibuat bila siku lurus,lengan bawah,

dan tangan dalam supinasi adalah kira-kira 170 derajat dengan lengan atas. Hal

ini disebabkan letak oblik permukaan persendian antara humerus dan ulna.

Keuntungan sudut yang dibuat ini adalah barang-barang dapat diangkat dan

diulurkan dengan baik.

e. Sendi radio-ulnaris. Antara radius dan ulna terdapat dua buah sendi yang dapat

bergerak, yaitu sendi radio-ulnaris superior dan inferior. Membran interosa

(antar tulang) membentuk sendi ke tiga, yaitu sendi radio-ulnaris tengah.

Membran ini juga memisahkan otot-otot yang ada di depan dari yang ada di

belakang lengan bawah.

Gerakan radius di atas ulna adalah bebas. Karena kepala radius berotasi di

dalam ligamen pembatas sendi radio-ulnaris superior, ujung bawah radius

berotasi di atas kepala ulna pada sendi radio-ulnaris inferior dan tangan di

bawah serta dalam gerakan pronasi dan supinasi dengan lengan bawah.

Pronasi adalah rotasi radius di atas ulna sampai tapak tangan menghadap ke

belakang. Gerakan ini dilaksanakan otot-otot yang disebut pronator dan terletak

di depan lengan bawah antara radius dan ulna.

Supinasi adalah gerakan sebaliknya. Kalau memulai dengan lengan bawah

dalam pronasi, rotasinya dari dalam ke arah luar sampai radius dan ulna terletak

paralel dan tangan terletak dengan tapaknya ke depan. Supinasi dilaksanakan

dua otot supinator yang berada di sebelah belakang lengan bawah, antara radius

dan ulna dan juga otot bisep yang berkait ke dalam tuberoksitas radii. Gerakan

ini perlu kalau memutar masuk skrup memakai obeng, atau memutar knop

pintu.

Page 11: PERSENDIAN

f. Sendi pergelangan tangan atau sendi radio-karpal adalah sendi kondoloid antara

ujung bawah radius dan diskus persendian di bawah kepal ulna, yang bersama-

sama membentuk permukaan konkaf (cekung) untuk menerima sisi atas skafoid

(navikular lunar, dan tulang-tulang trikuetrum). Gerakan fleksi, abduksi, dan

adduksi terjadi di atas sendi ini.

2. Sendi tangan dan jari

a. Sendi karpal. Permukaan persendian antara tulang-tulang karpal adalah ceper

dan halus. Permukaan ceper ini dengan mudah saling bergeser dan membentuk

persendian meluncur antara berbagai tulang itu. Tulang karpal tersusun

berdempet rapat, sehingga hanya gerakan meluncur terbatas yang mungkin,

tetapi dapat melaksanakan jumlah gerakan yang cukup banyak jika semua

tulang bergerak bersama-sama.

b. Sendi karpo-metakarpal adalah sendi meluncur

Page 12: PERSENDIAN

Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Edisi 3. Syaifuddin. 2006. Jakarta:

EGC

Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang atau

beberapa tulang kerangka. Artrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian.

(hal 70)

Alat gerak dibagi atas:

a. Alat anggota gerak pasif : gerekan yang dilakukan oleh kerangka tulang badan.

b. Alat anggota gerak aktif : gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan.

Umumnya rangka tulang terbentuk dari tingkat pendahuluan dari jaringan rawan ada

juga sebagai pengganti jaringan rawan, pada keadaan tertentu tingkat pendahuluan

tulang rawan diganti dengan tulang pengganti (tulang keras) dan jaringan ikat sebagai

penutup. Sendi adalah tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik terjadi

pergerakan atau tidak. Dalam perkembangan jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.

(hal 70)

Untuk memungkinkan terjadinya pergerakan maka ditempat tertentu ada jaringan ikat

dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang pada ujung tulang akan tinggal suatu

lempeng jaringan rawan sebagai rawan sendi. stabilitas sendi bergantung pada:

a. Permukaan sendi, bentuk tulang memegang peranan penting pada stabilitas sendi.

b. Ligamentum, ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara berlebihan.

Kalau regangan terus berlangsung lama, ligamentum fibrosa akan teregang.

Page 13: PERSENDIAN

Ligamentum elastis sebaliknya mengembalikan panjang asal setelah teregang,

misalnya tulang pergerakan memegang peranan aktif dalam menyokong sendi dan

membantu mengembalikan tulang pada posisi asal setelah melakukan pergerakan.

c. Tonus otot, pada kebanyakan sendi tonus otot merupakan faktor utama yang

mengatur stabilitas.

(hal 70 – 71)

Persarafan Sendi

Kapsul dan ligamentum mendapat saraf sensoris. Pembuluh darah mendpat serabut saraf

otonom simpatis. Rawan yang meliputi permukaan sendi mendapat sedikit ujung saraf

dekat pinggirnya. (hal 71)

Peregangan berlebihan pada kapsula dan ligamentum menimbulkan refleks kontraksi

otot sekitar sendi. peregangan yang berlebihan akan menimbulkan rasa nyeri. Serabut

simpatis mengatur suplai darah pada sendi. Menurut hukum Hilton, saraf yang

mempersarafi sendi juga mempersarafi otot yang menggerakkan sendi dan kulit sekitar

insersi otot tersebut. (hal 71)

Sendi utama terdiri dari:

a. Sendi fibrus atau sinartrosis, ialah sendi yang tidak dapat bergerak, misalnya

persambungan tulang bergigi (sutura) yang terdapat pada kepala sela antara tulang

pipih yang menyatukan os frontal, os parietal, os temporal dan os etmoidal. Sendi

sindesmosis, permukaan sendi dihubungkan oleh membran pada sendi tibia dan

fibula inferior. Sendi tulang rawan (amfiartrosis), ialah sendi dengan gerakan

Page 14: PERSENDIAN

sedikit, permukaan dipisahkan oleh bahan antara yang memungkinkan sedikit

gerakan. Misalnya, sendi pada simfisis pubis dipisahkan oleh tulang rawan.

b. Sendi antara manubrium sterni dan korpus sterni, sendi pada tulang rawan primer

yang dijumpai pada epifisis dan diafisis tulang pipa.

c. Sendi sinovial (diartrosis), persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak

ragamnya dan semua mempunyai ciri yang sama. Ciri-ciri sendi yang bergerak

bebas: ujung tulang masuk dalam formasi persendian, ditutupi oleh tulang rawan

hialin, ligamen untuk mengikat tulang-tulangnya bersama. Sebuah rongga

persendian terbungkus oleh sebuah kapsul dari jaringan fibrus dan diperkuat oleh

ligamen.

(hal 71)

Sendi Sinovial

Sendi sinovial terdiri dari:

a. Sendi putar, bongkol sendi tepat masuk dalam mangkok sendi yang dapat

memberikan seluruh arah, misalnya sendi panggul dan sendi peluru yang terdapat di

bahu.

b. Sendi engsel, satu permukaan bundar diterima oleh yang lain sedemikian rupa

sehingga gerakan hanya dalam satu bidang dan dua arah, misalnya sendi siku dan

sendi lutut.

c. Sendi kondiloid, seperti sendi engsel tetapi dapat bergerak dalam dua bidang dan

empat arah, lateral, ke depan dan ke belakang. Fleksi, ekstensi, abduksi, dan

adduksi, misalnya pergelangan tangan.

Page 15: PERSENDIAN

d. Sendi berporos atau sendi putar, pergerakan sendi memutar seperti pergerakan

kepala sendi. Atlas berbentuk cincin berputar di sekitar prosesus odontoid. Contoh

lain adalah gerakan radius di sekitar ulna pronasi dan supinasi.

e. Sendi pelana atau sendi timbal balik, misalnya sendi rahang dan tulang metakarpalia

pertama (pergelangan tangan) yang dapat memberikan banyak kebebasan untuk

bergerak, misalnya ibu jari dapat berhadapan dengan jari lainnya.

(hal 71 – 72)

Pembatasan Gerakan Sendi

Pergerakan sendi banyak ditentukan oleh permukaan persendian, misalnya dibatasi oleh

prosesus olekrani pada sendi bahu, ligamen iliofemoral pada sendi panggul. (hal 72)

Kalau melihat bentuk-bentuk sendi tersebut di atas maka pergerakan tulang dapat benar-

benar bebas. Tetapi kenyataanya dalam pergerakan sehari-hari tidak demikian halnya,

oleh karena pergerakan tersebut dihalangi dan dibatasi oleh otot yang terdapat di

sekeliling sendi dan juga adanya ikat sendi. pada sendi panggul, ikat sendi ini amat

banyak sehingga pergerakan sendi tersebut sangat terbatas. (hal 73)

Persendian Menurut Tempat

a. Sendi anggota gerak atas

1. Sendi pergelangan bahu

Pergerakan : antefleksi, retrofleksi, abduksi, adduksi dan rotasi.

Art. sternoklavikular. Sendi ini adalah hubungan antara gelang bahu batang

badan, antara pars sternalis klavikula manubrium sterni rawan iga I,

Page 16: PERSENDIAN

sebelah atas berhubungan dengan klavikula dan sebelah bawah dengan

sternum.

Art. akromioklavikular. Sendi ini merupakan hubungan antara ekstemitas

akromialis dan klavikula.

Art. humeri. Persendian ini merupakan sendi peluru karena kaput humeri

merupakan sebuah bola yang melekat pada bagian dalam bidang skapula

dengan kaput humeri.

2. Sendi siku (art. cubiti)

Pergerakan:

Art. humeroulnaris. Sendi antara trokhlea humeri dan insisura semiulnaris

ulnae.

Art. humeroradialis. Sendi antara capitulum humeri fovea capitulum radii.

Art. radio ulnaris proksimal. Sendi antara sirkumferensia artikularis radii

dan insisura radialis ulna.

3. Sendi lengan bawah dan tangan

Pergerakan:

Art. radiokarpal, merupakan sendi elipsoid, hubungan antara ujung distal

radialis yang merupakan lekuk sendi dan os navikulare, lunatum dan

triquitrum merupakan kepala sendi yang terletal di sebelah distal.

Art. karpometacarpae, terdiri dari:

Articulationes intermetacarpae, basis ossis metacarpalia II – V bersendi

satu sama lainnya dengan satu permukaan sendi yang kecil.

Page 17: PERSENDIAN

Articulationes metacarpophalangeal, merupakan sendi antara ossis

metakarpalia, kepala sendi dengan basis ossis phalax I merupakan lekuk

sendi

Articulationes digitorum manus, sendi antara phalax I, II, III merupakan

sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh (lig. vaginale, lig. kollateral, lig.

posterior).

4. Persendian gelang panggul

5. Persendian tungkai atas dan lutut

6. Persendian tungkai bawah

7. Persendian kaki