persendian
TRANSCRIPT
Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia edisi 2. Elke Lütjen-Drecoll dan
Johannes W. Rohen. 2001. Jakarta: EGC
Lokasi persendian (merah = rawan sendi). Persendian yang terletak dekat batang badan
(sendi bahu dan panggul) mempunyai ruang pergerakan yang paling besar dibandingkan
persendian yang terletak di perifer. (hal 78)
Penampang sagital sendi lutut (skema). Bandingkan dengan MR-Scan di atas. Perhatikan
ujung-ujung tulang yang bersendi (merah = cartilago articulare) dan setiap sendi
mempunyai simpai sendi (biru = capsula articulare). Perhatikan ke dua menisci yang
terletak di dalam rongga sendi. (hal 78)
Sendi lutut, dibuka dari depan dengan patella dan ligamen patellae (27) dilipat ke bawah.
Perhatikan meniscus dan ligamen cruciatum anterior. (hal 79)
Persendian palsu (sinarthrosis) : hubungan sendi, ligamen atau tulang rawan
(sendi tengkorak, symphisis pubis, nucleus pulposus)
Persendian asli (diarthrosis) :
a. Persendian satu sumbu : persendian jari, sendi siku
b. Persendian dua sumbu : sendi lutut, sendi pergelangan tangan, sendi ibu jari
c. Persendian tiga sumbu : sendi bahu, sendi panggul
(hal 79)
Efek kerja otot pada sendi (di sini sendi lutut). Otot-otot ekstensor dan fleksor bekerja
antagonis terhadap sumbu gerak yang transfersal. Pada tempat insertio, tendon sering
meluncur di sekitar bursa sinovial. Patella, sebuah os. Sesamoid berkembang di dalam
tendon ekstensor, melindungi tendon pada waktu bergerak lutut menekuk. (hal 79)
Manfaat sendi gelang panggul dan coxae untuk posisi berdiri. Gelang panggul
meneruskan berat badan ke dua art. coxae. Gaya ini dinetralisasi oleh gaya dari
symphisis dan os. pubis. Pada waktu hamil, terdapat hambatan gerakan. Ke dua art.
sacroiliaca menghubungkan sakrum ke dalam gelang panggul yang terfiksasi oleh
ligamantum-ligamentum. (hal 80)
Art. coxae ada sendi dengan tiga sumbu gerak dan ball dan soket join. Gerakan dari
sendi dibatasi oleh banyaknya ligamentum yang melekat pada sendi. Berbeda dengan
art. humeri, caput femoris terbenam di dalam lekuk sendi (acetabulum), sehingga
dibutuhkan lig. capitis femoris untuk memberi makanan ke caput femoris.
Perbedaan antara panggul wanita dan pria. Panggul wanita lebih pendek dan lebih luas
dari panggul pria. Angulus pubis lebih besar (biasanya lebih dari 900) dan ruangan antara
ke dua os. ischii lebih besar. (hal 82)
Fungsi sendi lutut. Dalam keadaan ekstensio tungkai bawah, permukaan condylus
femoris yang bersentuhan dengan meniscus bertambah (garis merah). Dalam posisi ini
gaya berat badan lebih mudah diteruskan ke tibia. Untuk melindungi cartilago articulare
tidak bergeser ke belakang dalam keadaan flexio, lig. collaterale akan lemas dan tibia
sedikit berputar. Lig. cruciatum terletak di dalam sendi menjamin kestabilan dari ke dua
ujung tulang yang bersendi dalam posisi flexio. Torsio yang kuat di dalam sendi lutut,
misalnya dalam permainan sepak bola dan ski, dapat menyebabkan kerusakan dari
menisci. (hal 86)
Articulatio talo-cruralis berperan pada gerakan plantarflexio dan dorsofleksio kaki.
Articulatio talocalcaneonavicularis berperan pada gerakan supinatio dan pronatio kaki.
(hal 90)
Tiga buah sendi dari gelang bahu: articulatio sternoclavicularis, artikulatio
acromiclavicularis, articulatio humeri. (hal 99)
Gelang bahu dilekatkan dengan dinding thorax hanya oleh clavicula dan sekelompok
ligamentum yang kuat. Ligamentum-ligamentum antara processus coracoideus,
acromion, dan clavicula membentuk atap bahu, yang dengan palpasi dapat diraba
berbentuk pita yang horizontal. Pada keadaan jatuh (misalnya jatuh dari kuda),
ligamentum-ligamentum yang melindungiclavicula demikian kuatnya, sehingga dapat
menyebabkan clavicula mudah patah. Pada gerakan mengangkat lengan lebih tinggi dari
bidang horizontal, scapula harus ikut berputar. (hal 103)
Articulatio humeri adalah sebuah ball and socket joint, dengan tiga sumbu gerak dan
mempunyai kemungkinan gerak yang sangat luas. Caput humeri lebih besar dari cavitas
glenoidalis. Otot-otot yang terletak disekitar sendi cukup kuat untuk mempertahankan
sendi ini. Perhatikan bahwa tendon M. biseps brachii caput longum berjalan melalui
rongga sendi. Pergesekan dikurangi oleh adanya vagina tendinei. (hal 103)
Articulatio cubiti terdiri dari tiga sendi:
a. Articulatio radioulnalis proksimalis-satu sumbu gerak
b. Articulatio humeroradialis-secara anatomis tiga sumbu gerak
Sendi peluru, secara fungsional bersama dengan ligamen annulare radii merupakan
dua sumbu gerak
c. Articulatio humeroulnaris-satu sumbu gerak, ginglymus
Persendian antara radius dan ulna berperan pada gerakan rotasi lengan bawah dengan
satu sumbu gerak (gerakan pronatio = memutar lengan bawah ke medial; supinatio =
memutar lengan bawah ke lateral):
a. Articulatio radioulnaris proximalis, merupakan bagian dari sendi siku;
b. Articulatio radioulnaris distalis, merupakan sendi di ujung distal dari ke dua tulang.
(hal 106)
Sendi-sendi pergelangan tangan:
a. Articulatio radiocarpalis-dua sumbu gerak
b. Articulatio madiocarpalis, di antara ke dua baris ossa carpalia
Sendi-sendi pada jari-jari:
a. Articulatio carpometacarpalis-dua sumbu gerak
b. Articulatio metacarpophalangeales-secara anatomis tiga sumbu gerak, fungsional
satu sumbu gerak, oleh karena adanya lig. collaterale yang kuat.
c. Articulationes interphalangeales-satu sumbu gerak.
(hal 107)
Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Evelyn C. Pearce. 2010. Jakarta: Gramedia
Sendi atau Persambungan pada Kerangka
Tersambungan, sendi atau artikulasio, adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk
pertemuan antara dua taua beberapa tulang kerangka. Ilmu yang mempelajari persendian
disebut artrologi. Terdapat tiga jenis sendi utama: sendi yang fibrus, sendi tulang rawan,
dan sendi sinovial. Sendi dapat juga diklasifikasikan menurut kemungkinan gerakannya:
tidak bergerak, sedikit bergerak, dan bergerak luas. (hal 104)
Sendi fibrus atau sinartroses adalah sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat,
maka tidak mungkin ada gerakan diantara tulang-tulangnya, antara lain:
a. Sutura atau sela antara tulang pipih tengkorak.
b. Sendi kaitan dan sendi kantong – gigi di dalam kantongnya.
c. Sindesmoses, tempat permukaan persendian dihubungkan mebran, seperti pada
sendi tibio-fibuler inferior.
(hal 104 – 105)
Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit, dan
permukaan persendiannya dipisahkan-bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan,
misalnya:
a. Simfisis atau persendian yang dapat bergerak sedikit, sedangkan ujung-ujung tulang
dipisahkan sebuah bantalan tulang rawan fibrotik, seperti Simfisis pubis, tempat
sebuah bantalan tulang rawan mempersatukan kedua tulang pubis dan sendi
intervetebral dengan cakram intervetebral tulang rawan fibro.
b. Sendi antara manubrium dan badan sternum.
c. Sendi temporer (sementara) atau sendi tulang rawan primer dijumpai antara diafisis
dan efisis tulang-tulang pipa sebelum pertumbuhan penuhnya sempurna.
(hal 105)
Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat
banyak ragamnya. Ciri-ciri sendi yang bergerak bebas:
a. Ujung tulang-tulang yang masuk dalam formasi persendian ditutupi tulang rawan
hialin.
b. Ligamen diperluakn untuk mengiat tulang-tulang bersama.
c. Sebuah rongga persendian: rongganya terbungkus sebuah kapsul jaringan fibrus
yang biasanya diperkuat liagamen.
(hal 105 – 106)
Terdapat enam jenis sendi sinovial, sebagai berikut:
a. Sendi datar atau sendi geser. Dua permukaan tulang saling meluncur, misalnya
sendi karpus dan tarsus.
b. Sendi putar, tempat sebuah ujung bulat tepat masuk di dalam sebuah rongga cawan
tulang lain, yang mengizinkan gerakan ke segala jurusan, seperti bola di dalam
lubang berbentuk cawan, misalnya sendi panggul dan sendi bahu.
c. Sendi engsel, satu permukaan bundar diterima yang lain sedemikian rupa sehingga
hanya mungkin gerakan dalam satu bidang, seperti gerakan engsel. Contoh yang
baik adalah sendi siku.
d. Sendi kondiloid mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang lateral,
ke belakang dan ke depan, sehingga fleksi dan ekstensi, abduksi dan aduksi (ke
samping dan ke tengah), dan sedikit sirkumduksi, seperti pada pergelangan tangan
tetapi bukan rotasi (perputaran).
e. Sendi berporos atau sendi putar ialah yang hanya mungkin perputaran, seperti pada
gerakan kepala, tempat atlas yang berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang
berbentuk paku dari aksis (servikal ke dua atau epistrofeus), contoh lain ialah
gerakan radius sekitar ulna waktu pronasi (putar ke depan) dan supinasi (putar ke
belakang) lengan bawah.
f. Sendi pelana atau sendi yang timbal-balik menerima, misalnya sendi amtara
trapezium (multangulum mayus) dan tulang metakarpal pertama ibu jari, memberi
banyak kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari
lainnya.
(hal 106 – 107)
Gerak-gerik yang terjadi pada sendi-sendi kerangka dapat dibagi menjadi tiga kelompok
utama, yaitu:
a. Gerakan meluncur, tempat dua permukaan ceper bergerak saling bergeseran, seperti
dalam gerakan antara tulang-tulang karpal dan tarsal.
b. Gerakan bersudut (anguler), yang diterangkan sesuai dengan arah gerakan, misalnya
fleksi, lenturan atau pelipatan; ekstensi (pelurusan)natau penguluran), yang terjadi
sekitar sebuah sumbu yang terpasang melintang. Dalam hal sendi mata kaki, istilah
dorso-fleksi dan plantor-fleksi digunakan. Aduksi adalah gerakan ke arah medial
badan, dan abduksi ke arah menjauh medial badan, ke duanya memutari sumbu
yang memanjang dalam arah anteroposterior (dari depan ke belakang).
c. Gerakan rotasi adlah satu tulang bergerak mengitari tulang lain atau di dalam tulang
lain, seperti pada sendi putar, misalnya rotasi radius mengelilingi ulna. Hal itu juga
terjadi pada bahu dan agak terbatas pada sendi panggul.
(hal 107)
Sirkumduksi adalah istilah untuk melukiskan kombiasi rotasi dan gerakan anguler
(bersudut), berputar dalam lingkaran, misalnya membawa lengan ke depan, ke atas, ke
belakang, dan ke bawah; termasuk fleksi, abduksi, ekstensi, aduksi, dan beberapa rotasi.
(hal 107)
Pembatasan gerakan sendi dalam banyak hal disebabkan bentuk permukaan persendian,
misalnya pelurusan siku dibatasi prosesus olekranon ulna yang membentur pada
humerus. Dalam hal lain gerakan dibatasi simpai-simpai kuat ligamen, seperti ligamen
ilio-femoral di depan sendi panggul yang membatasi pelurusan paha. Fleksi siku dan
tungkai di atas paha dibatasi bagian lunak yang tersentuh. (hal 107 – 108)
Persendian Menurut Tempat
Menurut Evelyn C. Pearce (2010: 108 – 118) persendian menurut tempatnya terbagi
atas:
1. Sendi anggota atas
a. Sendi sterno-klavikuler adalah sendi meluncur yang dibentuk ujung besar di
sebelah sternum klavikula dan yang bersendi dengan faset untuk klavikula di
atas sternum.
b. Sendi akromio-klavikuler dibentuk ujung luar klavikula yang bersendi dengan
prosesus akromion skapula.
Gerakan bahu. Gerakan sedikit meluncur dapat terjadi antara klavikula dan
skapula. Peran skapula terhadap dinding dada sebegitu jauh hanya berarti
sebagai penambah kebebasan gerak humerus di dalam gelang bahu
c. Sendi bahu atau humero-skapuler adalah sendi sinovial variasi sendi putar.
Kepala humerus yang berbentuk sepertiga bola, bersendi di dalam rongga
glenoid skapula. Rongga diperdalam karena terpasang lapisan tebal tulang
rawan fibrus, yaitu labrum glenoidal. Tulang-tulangnya dipersatukan ligamen
yang membentuk kapsul yang sangat longgar.
Tingkat dan pembatasan gerakan di sini sebagaian besar tergantung otot-otot
yang mengelilinginya dan tekanan atmosfer yang menahan tulang-tulang dalam
kedudukannya, sedangkan kelonggaran ligamen berupa kapsul memberi
kebebasan gerakan kesemua jurusan, abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi, rotasi
medial dan lateral, dan sirkumduksi.
d. Sendi siku adalah sendi engsel antara permukaan troklear di atas ujung bawah
humerus dan lekukan troklear ulna. Semua ini merupakan bagian utama sendi,
yaitu sendi humero-ulnaris. Kepala radius bersendi dengan kapitulum humeri,
membentuk sendi humero-radialis dan empat permukaan persendian ini berada
di dalam kaspsul persendian. Dalam gerakan sendi itu radius diangkat ke
belakang dan ke depan bersama dengan ulna. Gerakan yang terjadi pada siku
adalah fleksi dan ekstensi. Sudut siku yang dibuat bila siku lurus,lengan bawah,
dan tangan dalam supinasi adalah kira-kira 170 derajat dengan lengan atas. Hal
ini disebabkan letak oblik permukaan persendian antara humerus dan ulna.
Keuntungan sudut yang dibuat ini adalah barang-barang dapat diangkat dan
diulurkan dengan baik.
e. Sendi radio-ulnaris. Antara radius dan ulna terdapat dua buah sendi yang dapat
bergerak, yaitu sendi radio-ulnaris superior dan inferior. Membran interosa
(antar tulang) membentuk sendi ke tiga, yaitu sendi radio-ulnaris tengah.
Membran ini juga memisahkan otot-otot yang ada di depan dari yang ada di
belakang lengan bawah.
Gerakan radius di atas ulna adalah bebas. Karena kepala radius berotasi di
dalam ligamen pembatas sendi radio-ulnaris superior, ujung bawah radius
berotasi di atas kepala ulna pada sendi radio-ulnaris inferior dan tangan di
bawah serta dalam gerakan pronasi dan supinasi dengan lengan bawah.
Pronasi adalah rotasi radius di atas ulna sampai tapak tangan menghadap ke
belakang. Gerakan ini dilaksanakan otot-otot yang disebut pronator dan terletak
di depan lengan bawah antara radius dan ulna.
Supinasi adalah gerakan sebaliknya. Kalau memulai dengan lengan bawah
dalam pronasi, rotasinya dari dalam ke arah luar sampai radius dan ulna terletak
paralel dan tangan terletak dengan tapaknya ke depan. Supinasi dilaksanakan
dua otot supinator yang berada di sebelah belakang lengan bawah, antara radius
dan ulna dan juga otot bisep yang berkait ke dalam tuberoksitas radii. Gerakan
ini perlu kalau memutar masuk skrup memakai obeng, atau memutar knop
pintu.
f. Sendi pergelangan tangan atau sendi radio-karpal adalah sendi kondoloid antara
ujung bawah radius dan diskus persendian di bawah kepal ulna, yang bersama-
sama membentuk permukaan konkaf (cekung) untuk menerima sisi atas skafoid
(navikular lunar, dan tulang-tulang trikuetrum). Gerakan fleksi, abduksi, dan
adduksi terjadi di atas sendi ini.
2. Sendi tangan dan jari
a. Sendi karpal. Permukaan persendian antara tulang-tulang karpal adalah ceper
dan halus. Permukaan ceper ini dengan mudah saling bergeser dan membentuk
persendian meluncur antara berbagai tulang itu. Tulang karpal tersusun
berdempet rapat, sehingga hanya gerakan meluncur terbatas yang mungkin,
tetapi dapat melaksanakan jumlah gerakan yang cukup banyak jika semua
tulang bergerak bersama-sama.
b. Sendi karpo-metakarpal adalah sendi meluncur
Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Edisi 3. Syaifuddin. 2006. Jakarta:
EGC
Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang atau
beberapa tulang kerangka. Artrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian.
(hal 70)
Alat gerak dibagi atas:
a. Alat anggota gerak pasif : gerekan yang dilakukan oleh kerangka tulang badan.
b. Alat anggota gerak aktif : gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan.
Umumnya rangka tulang terbentuk dari tingkat pendahuluan dari jaringan rawan ada
juga sebagai pengganti jaringan rawan, pada keadaan tertentu tingkat pendahuluan
tulang rawan diganti dengan tulang pengganti (tulang keras) dan jaringan ikat sebagai
penutup. Sendi adalah tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik terjadi
pergerakan atau tidak. Dalam perkembangan jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.
(hal 70)
Untuk memungkinkan terjadinya pergerakan maka ditempat tertentu ada jaringan ikat
dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang pada ujung tulang akan tinggal suatu
lempeng jaringan rawan sebagai rawan sendi. stabilitas sendi bergantung pada:
a. Permukaan sendi, bentuk tulang memegang peranan penting pada stabilitas sendi.
b. Ligamentum, ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara berlebihan.
Kalau regangan terus berlangsung lama, ligamentum fibrosa akan teregang.
Ligamentum elastis sebaliknya mengembalikan panjang asal setelah teregang,
misalnya tulang pergerakan memegang peranan aktif dalam menyokong sendi dan
membantu mengembalikan tulang pada posisi asal setelah melakukan pergerakan.
c. Tonus otot, pada kebanyakan sendi tonus otot merupakan faktor utama yang
mengatur stabilitas.
(hal 70 – 71)
Persarafan Sendi
Kapsul dan ligamentum mendapat saraf sensoris. Pembuluh darah mendpat serabut saraf
otonom simpatis. Rawan yang meliputi permukaan sendi mendapat sedikit ujung saraf
dekat pinggirnya. (hal 71)
Peregangan berlebihan pada kapsula dan ligamentum menimbulkan refleks kontraksi
otot sekitar sendi. peregangan yang berlebihan akan menimbulkan rasa nyeri. Serabut
simpatis mengatur suplai darah pada sendi. Menurut hukum Hilton, saraf yang
mempersarafi sendi juga mempersarafi otot yang menggerakkan sendi dan kulit sekitar
insersi otot tersebut. (hal 71)
Sendi utama terdiri dari:
a. Sendi fibrus atau sinartrosis, ialah sendi yang tidak dapat bergerak, misalnya
persambungan tulang bergigi (sutura) yang terdapat pada kepala sela antara tulang
pipih yang menyatukan os frontal, os parietal, os temporal dan os etmoidal. Sendi
sindesmosis, permukaan sendi dihubungkan oleh membran pada sendi tibia dan
fibula inferior. Sendi tulang rawan (amfiartrosis), ialah sendi dengan gerakan
sedikit, permukaan dipisahkan oleh bahan antara yang memungkinkan sedikit
gerakan. Misalnya, sendi pada simfisis pubis dipisahkan oleh tulang rawan.
b. Sendi antara manubrium sterni dan korpus sterni, sendi pada tulang rawan primer
yang dijumpai pada epifisis dan diafisis tulang pipa.
c. Sendi sinovial (diartrosis), persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak
ragamnya dan semua mempunyai ciri yang sama. Ciri-ciri sendi yang bergerak
bebas: ujung tulang masuk dalam formasi persendian, ditutupi oleh tulang rawan
hialin, ligamen untuk mengikat tulang-tulangnya bersama. Sebuah rongga
persendian terbungkus oleh sebuah kapsul dari jaringan fibrus dan diperkuat oleh
ligamen.
(hal 71)
Sendi Sinovial
Sendi sinovial terdiri dari:
a. Sendi putar, bongkol sendi tepat masuk dalam mangkok sendi yang dapat
memberikan seluruh arah, misalnya sendi panggul dan sendi peluru yang terdapat di
bahu.
b. Sendi engsel, satu permukaan bundar diterima oleh yang lain sedemikian rupa
sehingga gerakan hanya dalam satu bidang dan dua arah, misalnya sendi siku dan
sendi lutut.
c. Sendi kondiloid, seperti sendi engsel tetapi dapat bergerak dalam dua bidang dan
empat arah, lateral, ke depan dan ke belakang. Fleksi, ekstensi, abduksi, dan
adduksi, misalnya pergelangan tangan.
d. Sendi berporos atau sendi putar, pergerakan sendi memutar seperti pergerakan
kepala sendi. Atlas berbentuk cincin berputar di sekitar prosesus odontoid. Contoh
lain adalah gerakan radius di sekitar ulna pronasi dan supinasi.
e. Sendi pelana atau sendi timbal balik, misalnya sendi rahang dan tulang metakarpalia
pertama (pergelangan tangan) yang dapat memberikan banyak kebebasan untuk
bergerak, misalnya ibu jari dapat berhadapan dengan jari lainnya.
(hal 71 – 72)
Pembatasan Gerakan Sendi
Pergerakan sendi banyak ditentukan oleh permukaan persendian, misalnya dibatasi oleh
prosesus olekrani pada sendi bahu, ligamen iliofemoral pada sendi panggul. (hal 72)
Kalau melihat bentuk-bentuk sendi tersebut di atas maka pergerakan tulang dapat benar-
benar bebas. Tetapi kenyataanya dalam pergerakan sehari-hari tidak demikian halnya,
oleh karena pergerakan tersebut dihalangi dan dibatasi oleh otot yang terdapat di
sekeliling sendi dan juga adanya ikat sendi. pada sendi panggul, ikat sendi ini amat
banyak sehingga pergerakan sendi tersebut sangat terbatas. (hal 73)
Persendian Menurut Tempat
a. Sendi anggota gerak atas
1. Sendi pergelangan bahu
Pergerakan : antefleksi, retrofleksi, abduksi, adduksi dan rotasi.
Art. sternoklavikular. Sendi ini adalah hubungan antara gelang bahu batang
badan, antara pars sternalis klavikula manubrium sterni rawan iga I,
sebelah atas berhubungan dengan klavikula dan sebelah bawah dengan
sternum.
Art. akromioklavikular. Sendi ini merupakan hubungan antara ekstemitas
akromialis dan klavikula.
Art. humeri. Persendian ini merupakan sendi peluru karena kaput humeri
merupakan sebuah bola yang melekat pada bagian dalam bidang skapula
dengan kaput humeri.
2. Sendi siku (art. cubiti)
Pergerakan:
Art. humeroulnaris. Sendi antara trokhlea humeri dan insisura semiulnaris
ulnae.
Art. humeroradialis. Sendi antara capitulum humeri fovea capitulum radii.
Art. radio ulnaris proksimal. Sendi antara sirkumferensia artikularis radii
dan insisura radialis ulna.
3. Sendi lengan bawah dan tangan
Pergerakan:
Art. radiokarpal, merupakan sendi elipsoid, hubungan antara ujung distal
radialis yang merupakan lekuk sendi dan os navikulare, lunatum dan
triquitrum merupakan kepala sendi yang terletal di sebelah distal.
Art. karpometacarpae, terdiri dari:
Articulationes intermetacarpae, basis ossis metacarpalia II – V bersendi
satu sama lainnya dengan satu permukaan sendi yang kecil.
Articulationes metacarpophalangeal, merupakan sendi antara ossis
metakarpalia, kepala sendi dengan basis ossis phalax I merupakan lekuk
sendi
Articulationes digitorum manus, sendi antara phalax I, II, III merupakan
sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh (lig. vaginale, lig. kollateral, lig.
posterior).
4. Persendian gelang panggul
5. Persendian tungkai atas dan lutut
6. Persendian tungkai bawah
7. Persendian kaki