digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tesis program studi linguistik minat...

151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Linguistik Minat Utama Linguistik Terapan Bidang Penerjemahan Oleh: Ika Oktaria Cahyaningrum NIM.S130809008 PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: doanminh

Post on 25-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Linguistik Minat Utama Linguistik Terapan Bidang Penerjemahan

Oleh:

Ika Oktaria Cahyaningrum

NIM.S130809008

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013

Page 2: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes

Disusun oleh:

Ika Oktaria Cahyaningrum

S130809008

Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal: 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D Dr. Tri Wiratno, M.A

NIP. 196303281992011001 NIP. 196109141987031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D

NIP. 196303281992011001

Page 3: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes

Disusun oleh:

Ika Oktaria Cahyaningrum

S130809008

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal: 2013

Jabatan Nama Tanda tangan

Ketua : Prof. Dr. Djatmika, M.A. .…………….

Sekretaris : Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D. ……………..

Anggota Penguji: 1. Prof. Dr. MR. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D ……………..

2. Dr. Tri Wiratno, M.A ……………..

Mengetahui,

Direktur Pascasarjana UNS Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D

NIP. 196107171986011001 NIP. 196303281992011001

Page 4: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Ika Oktaria Cahyaningrum

NIM : S130809008

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Analisis Teknik

dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes”

adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya yang

terdapat dalam tesis ini diberi tanda citasi dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang

diperoleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 2013

Yang membuat pernyataan,

Ika Oktaria Cahyaningrum

Page 5: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan untuk:

Suami dan Putri kecilku tercinta

Bapak dan Ibuku tersayang

Keluarga Besarku yang kubanggakan

Sahabat-sahabatku teman seperjuangan

Page 6: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Awali hidup dan semua usaha dengan doa kepada

ALLAH SWT

Page 7: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT

atas petunjuk, bimbingan, serta pertolonganNYA sehingga penulis bisa

menyelesaikan penelitian ini.

Dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta,

2. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D, Ketua Program Studi

Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

sekaligus sebagai pembimbing I yang telah menyediakan waktu,

kemudahan, serta bimbingan dan saran dalam menyelesaikan tesis ini,

3. Dr. Tri Wiratno M.A., selaku pembimbing II yang telah memberikan

waktu, kemudahan dan bimbingan serta sarannya selama proses penulisan

tesis ini.

4. Prof. Dr. Djatmika, M.A. dan Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D. selaku ketua

dan sekertaris tim penguji yang telah memberikan masukan yang berharga

demi perbaikan tesis ini.

5. Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana, Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., dan

semua dosen Pascasarjana UNS yang mengampu pada Program Studi S2

Linguistik minat utama Penerjemahan yang telah memberikan ilmu-

ilmunya.

Page 8: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Semua karyawan perpustakaan dan biro administrasi yang telah memberi

bantuan demi kelancaran penulisan tesis ini,

7. Suami tercinta, putri kecilku tersayang dan kedua orang tuaku yang tak

pernah letih dan lupa dalam memberikan doa, semangat, nasihat, dan

dukungan.

8. Sahabat-sahabat dan teman-teman LP 2009: Mita, Agustin, Prima, Mbak

Beta, Bu Titik, Bu Dewi, Reni, Mbak Fella, Pak Yahya, Mas Bayu, dan

Mas Rahmat yang telah memberikan saran, semangat, inspirasi dan juga

bantuan selama masa kuliah dan proses penulisan tesis, serta semua yang

tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah dan selalu memberikan

bantuan, inspirasi, semangat, dan doa kepada penulis.

Dalam kesempatan ini tidak ada yang bisa penulis sampaikan selain

ucapan terima kasih yang tulus. Teriring doa semoga rahmat dan hidayah Allah

SWT senantiasa tercurah kepada mereka atas kebaikan yang diberikan kepada

penulis. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan dalam

studi penerjemahan.

Surakarta, 2013

Ika Oktaria Cahyaningrum

Page 9: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

Ika Oktaria Cahyaningrum. S130809008. 2013. Analisis Teknik dan Kualitas

Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes. Tesis.

Pascasarjana Program Magister Linguistik, Minat Utama Penerjemahan.

Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Pembimbing: (1) Prof. Drs. M.R.

Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Dr. Tri Wiratno, M.A

Seiring dengan perkembangan perfilman yang semakin pesat maka

tuntutan akan adanya terjemahan filmpun semakin tinggi. Penerjemahan subtitle

pada film lebih banyak dinikmati karena tidak mengurangi kualitas dari keaslian

film itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan jenis dan fungsi

pragmatis kalimat tanya yang terdapat dalam teks bahasa sumber,

mengidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan dan mengungkapkan

dampak dari penggunaan teknik tersebut terhadap kualitas subtitle dari segi aspek

keakuratan (accuracy), keberterimaan (acceptability), serta keterbacaan

(readabilty).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif terpancang untuk

kasus tunggal. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

dokumen yang berupa transkrip film Sherlock Holmes beserta teks terjemahanya

(subtitle) dalam Bahasa Indonesia dan berupa informasi yang didapat dari

responden atau rater. Pengumpulan data dilakukan melalui identifikasi teknik dan

kualitas dari pengkajian dokumen, penyebaran kuesioner dan wawancara

mendalam. Pemilihan sampel data dilakukan bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Model analisis sesuai dengan model analisis etnografi yang

diusulkan oleh Spradley.

Hasil analisis menunjukkan terdapat tiga jenis kalimat tanya yaitu WH

question (51,23%), yes-no question (46,28%), dan alternative question (2,47%).

Sebagian besar fungsi pragmatis kalimat tanya pada subtitle tersebut adalah

sebagai rhetoric question dengan prosentase sebesar 56,19% karena tidak saja

untuk menanyakan sebuah informasi semata akan tetapi juga memiliki fungsi

untuk mengungkapkan rasa emosional yang lain. Terdapat 11 teknik yang

digunakan dalam menerjemahkan kalimat tanya pada subtitle film Sherlock

Holmes dengan urutan panggunaan teknik sebagai berikut: teknik literal (29,75%),

transposisi (16,52%), linguistik kompresi (9,09%), linguistik amplifikasi (8,26%),

modulasi dan amplifikasi (7,43%), reduksi (6,61%), partikulasi (4,95%),

peminjaman (4,13%), padanan lazim (3,30%), dan kreasi diskursif (2,47%).

Dampak dari penggunaan teknik terhadap kualitas terjemahan dari nilai overall

quality 2, 82 dengan nilai rata-rata keakuratan terjemahan 2, 74, keberterimaan 2,

88 dan keterbacaan 2, 98. Hal ini mengidentifikasi bahwa subtitle film ini

memiliki kualitas keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan yang baik. Teknik

penerjemahan yang memberikan kontribusi positif terhadap kualitas terjemahan

untuk kalimat tanya jenis WH question adalah teknik linguistik amplifikasi,

modulasi, partikulasi, peminjaman dan kreasi diskursif. Jenis kalimat tanya Yes-no

Page 10: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

question terdapat dua teknik yaitu teknik partikulasi dan peminjaman. Sedangkan

untuk jenis kalimat tanya alternative question , keseluruhan teknik memberikan

dampak positif pada kualitas terjemahan yang dihasilkan.

Terdapat ketentuan-ketentuan dalam penerjemahan subtitling yakni berupa

pembatasan waktu dan tempat. Adanya ketentuan tersebut, seringkali teknik

penghilangan dan teknik penambahan menjadi solusi dalam menghasilkan subtitle

yang singkat, padat atau bahkan bisa ditambahkan informasi-informasi agar lebih

jelas dalam penyampaian pesannya. Di lain pihak, dampak penggunaan teknik ini

juga dapat memberikan dampak negatif pada kualitas terjemahan. Dengan kata

lain penerjemah dituntut agar lebih cermat lagi dalam menerapkan teknik-teknik

tersebut, sehingga dapat menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan

mudah difahami

Kata Kunci: subtitle, kalimat tanya, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan,

keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan.

Page 11: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

ABSTRACT

Ika Oktaria Cahyaningrum. S130809008. 2013. Analisis Teknik dan Kualitas

Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes. Tesis.

Pascasarjana Program Magister Linguistik, Minat Utama Penerjemahan.

Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Pembimbing: (1) Prof. Drs. M.R.

Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Dr. Tri Wiratno, M.A

The impact of progressing movie‟s development makes increasing movie

translation. Subtitling becomes main option because itsn‟t reduce the quality of

the movie it self. The aims of the research are to describing the types and fuctions

of questions in source text, identifying the translation tecniques applied, and

discovering subtitle‟s quality as the impact of techniques in terms of accuracy,

acceptability, and readability.

This research is a descriptive, qualitative research, and focuses on a single

case. The source of data is the film transcript of Sherlock Holmes and its subtitle

in Indonesian, and the information collected from respondents/rater. Techniques

of collecting data are document analysis, questionnaire distribution, and in-depth

interview. During the data collection process, the analysis was also conducted.

The model of the analysis was conducted at the same time during the data

collection. The model of analysis was ethnographic analysis as proposed by

Spradley.

The result of the analysis shows that there are three kinds of questions

namely Wh question, Yes-no question and Alternative question. The pragmatics

uctions of questions are mostly as rhetorical question with 56,19 %, hence not

only use for asking informations but also to show others emotionals. There are 11

kinds of translation tecnique in translating Sherlock Holmes‟s movie. Based on the

frequencies, the techniques are literal translation (29,75%), transposition

(16,52%), linguistic compression (9,09%), linguistic amplification (8,26%),

modulation and amplification (7,43%), reduction (6,61%), particularization

(4,95%), borrowing (4,13%), established equivalent (3,30%), and discursive

creation (2,47%). The impact of the application of those translation techniques,

toward the translation quality is the overall quality score 2, 82 with the average

score of accuracy 2, 74, acceptability 2, 88, and readability 2, 98. These indicate

that the subtitle has a good quality. The translation techniques which give the

most positive contribution for the WH question‟s types are linguistic

amplification, amplification, particularization, borrowing, and discursive creation.

For Yes-no question types are particularization and borrowing. Alternative

question as the last kinds of question types are the types which is all the

translation tecniques give positive contributions.

Space factor and time factor are ones of the subtitle‟s rules. In relation

with the rules, deletion and addition are required in order to produce an efficient

subtitle or to add any other informations. In the other hand, the impact of this

tecniques is giving bad impact for translation quality. For that reason, translator is

Page 12: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

suggested to be more carefully on using the tecniques, so that the translator can

produce efficient subtitle in terms accurancy, acceptability, and readability

translation.

Keywords: subtitle, questions, translation technique, translation quality, accuracy,

acceptability and readability.

Page 13: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing ............................................................................................ ii

Pengesahan Tesis ....................................................................................................... iii

Pernyataan .................................................................................................................. iv

Persembahan ............................................................................................................. v

Motto .......................................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................................... vii

Abstrak ...................................................................................................................... ix

Abstrack ..................................................................................................................... xi

Daftar Isi .................................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ........................................................................................................... xvi

Daftar Tabel .............................................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ......................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Batasan Masalah .......................................................................................... 9

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian........................................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Penerjemahan .......................................................................................... 12

1.1. Definisi Penerjemahan ................................................................... 12

1.2. Proses Penerjemahan ..................................................................... 14

1.3. Teknik Penerjemahan .................................................................... 16

1.4. Kualitas Terjemahan ...................................................................... 21

2. Kalimat Tanya........... .............................................................................. 23

2.1. Definisi Kalimat Tanya .................................................................. 23

2.2. Jenis Kalimat Tanya ...................................................................... 24

2.3. Fungsi Kalimat Tanya .................................................................... 31

2.4. Kalimat Tanya dalam Bahasa Indonesia ........................................ 35

2.5. Kalimat Tanya dan Penerjemahan Pragmatik ................................ 37

3. Penerjemahan Subtitle ............................................................................. 39

3.1. Definisi Subtitle ............................................................................. 39

3.2. Standardisasi Subtitling ................................................................. 41

Page 14: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

3.3 Sekilas Film Sherlock Holmes ....................................................... 44

4. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 45

B. Kerangka Pikir ............................................................................................. 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 49

B. Data dan Sumber Data ................................................................................. 50

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 52

D. Teknik Cuplikan .......................................................................................... 55

E. Validitas Data .............................................................................................. 56

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 58

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 59

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Penggunaan jenis-jenis Kalimat Tanya dan fungsi pragmatis Kalimat

Tanya ................................................................................................ 61

1.1. WH question beserta fungsi pragmatis ............................................... 63

1.2. Yes-no question beserta fungsi pragmatis........................................... 66

1.3. Alternative question beserta fungsi pragmatis .................................... 68

2. Teknik Penerjemahan ................................................................................... 70

2.1. Teknik Literal ..................................................................................... 71

2.2. Teknik Transposisi ............................................................................. 72

2.3. Teknik Kompresi Linguistik ............................................................... 74

2.4. Teknik Amplifikasi Linguistik ........................................................... 75

2.5. Teknik Modulasi ................................................................................. 76

2.6. Teknik Amplifikasi ............................................................................. 78

2.7. Teknik Reduksi ................................................................................... 79

2.8. Teknik Partikulasi ............................................................................... 80

2.9. Teknik Peminjaman ............................................................................ 81

2.10. Teknik Padanan Lazim ....................................................................... 83

2.11. Teknik Kreasi Diskursif ..................................................................... 84

3. Kualitas Terjemahan ..................................................................................... 85

1. Keakuratan ............................................................................................. 86

1.1. Terjemahan Akurat ........................................................................ 87

1.2. Terjemahan Kurang Akurat ........................................................... 89

2. Keberterimaan ........................................................................................ 92

2.1. Terjemahan Berterima ................................................................... 93

Page 15: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

2.2. Terjemahan Kurang Berterima ...................................................... 95

3. Keterbacaan ............................................................................................ 97

3.1. Tingkat Keterbacaan Tinggi .......................................................... 99

3.2. Tingkat Keterbacaan Sedang ......................................................... 100

B. Pembahasan ................................................................................................ 102

1. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis

Yes-no question ....................................................................................... 103

2. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis

WH question ............................................................................................ 114

3. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis

Alternative question................................................................................. 123

4. Dampak pemakaian teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan

Kalimat tanya pada subtitle film Sherlock Holmes ................................. 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ................................................................................................ 129

B.Saran ........................................................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 133

Page 16: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Penerjemahan Nida dan Taber ................................................... 14

Gambar 2.2. Proses penerjemahan menurut Suryawinata dan Hariyanto .................. 15

Gambar 2.3. Kerangka Pikir....................................................................................... 48

Gambar 3.1. Skema Trianggulasi Data ...................................................................... 57

Gambar 3.1. Skema Trianggulasi Metode.................................................................. 57

Gambar 4.1. Diagram Tingkat Keakuratan ................................................................ 92

Gambar 4.2. Diagram Tingkat Keberterimaan ........................................................... 97

Gambar 4.3. Diagram Tingkat Keterbacaan .............................................................. 102

Gambar 4.4. Diagram Hasil Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya

pada Subtitle film SH 109 ................................................................. 128

Page 17: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Contoh kalimat tanya Yes-no question beserta fungsi dan teknik ............. 4

Tabel 1.2. Contoh kalimat tanya WH question beserta fungsi dan teknik ................. 5

Tabel 1.3. Contoh kalimat tanya WH question beserta fungsi dan teknik ................. 6

Tabel 3.1. Skala penilaian keakuratan ....................................................................... 53

Tabel 3.2. Skala penilaian keberterimaan .................................................................. 54

Tabel 3.3. Skala penilaian keterbacaan ...................................................................... 54

Tabel 3.4. Kalimat yang termasuk ke dalam data penelitian ..................................... 58

Tabel 3.5. Kalimat yang tidak termasuk ke dalam data penelitian ............................ 58

Tabel 3.6. Klasifikasi jenis, fungsi, dan teknik kalimat tanya ................................... 58

Tabel 3.7. Analisis penilaian kualitas terjemahan ...................................................... 59

Tabel 4.1. Jenis dan fungsi kalimat tanya pada subtitle film SH ............................... 62

Tabel 4.2. Kalimat tanya WH question ...................................................................... 63

Tabel 4.3. Kalimat tanya Yes-no question .................................................................. 66

Tabel 4.4. Kalimat tanya Alternative question .......................................................... 69

Tabel 4.5. Penggunaan teknik dan frekuensi pemakaiannya ..................................... 71

Tabel 4.6. Contoh penggunaan teknik literal ............................................................. 72

Tabel 4.7. Contoh penggunaan teknik transposisi ..................................................... 73

Tabel 4.8. Contoh penggunaan teknik kompresi linguistik ....................................... 74

Tabel 4.9. Contoh penggunaan teknik amplifikasi linguistik .................................... 75

Tabel 4.10. Contoh penggunaan teknik modulasi ...................................................... 77

Tabel 4.11. Contoh penggunaan teknik amplifikasi .................................................. 78

Tabel 4.12. Contoh penggunaan teknik reduksi ......................................................... 79

Tabel 4.13. Contoh penggunaan teknik partikulasi .................................................... 80

Tabel 4.14. Contoh penggunaan teknik peminjaman ................................................. 82

Tabel 4.15. Contoh penggunaan teknik padanan lazim ............................................. 83

Tabel 4.16. Contoh penggunaan teknik kreasi diskursif ............................................ 84

Tabel 4.17. Contoh terjemahan akurat ....................................................................... 87

Tabel 4.18. Contoh terjemahan kurang akurat ........................................................... 89

Tabel 4.19. Contoh terjemahan berterima .................................................................. 93

Tabel 4.20. Contoh terjemahan kurang berterima ...................................................... 95

Tabel 4.21. Contoh keterbacaan tinggi ...................................................................... 99

Tabel 4.22. Contoh keterbacaan sedang ..................................................................... 101

Page 18: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Tabel 4.23. Pemakaian teknik pada jenis dan fungsi kalimat tanya

yes-no question ........................................................................................ 104

Tabel 4.24. Pemakaian teknik pada jenis dan fungsi kalimat tanya

WH question ............................................................................................ 115

Tabel 4.25. Pemakaian teknik pada jenis dan fungsi kalimat tanya

Alternative question ................................................................................ 124

Tabel 4.26. Dampak pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya

terhadap kualitas penerjemahan .............................................................. 125

Page 19: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan Subtitle

Film Sherlock Holmes.. ......................................................................... 136

Page 20: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film merupakan salah satu media massa dalam bentuk audio visual yang

digunakan untuk merefleksikan realitas sekaligus menyampaikan suatu informasi

yang dapat dikomsumsi secara mendalam. Allen dan Gomery dalam bukunya

Film History Theory and Practice, film merupakan sebuah penggambaran dari

kondisi sosial sebuah masyarakat, film tersebut diwujudkan dalam bentuk gambar

dan suara sedangkan tema dan cerita berasal dari sebuah penggambaran kondisi

masyarakat itu sendiri (1985:158). Pengertian film kini juga diartikan sebagai

sebuah genre dalam kesenian karena film atau rekaman gambar bergerak dapat

pula ditemukan berbagai jenis seni yang direkam.

Perkembangan film yang semakin pesat mengakibatkan timbul tuntutan

akan adanya terjemahan film yang berkualitas. Terdapat dua jenis terjemahan film

yakni subtitling dan dubbing, keduanya merupakan hasil terjemahan dari suatu

produk film atau proses pengalihan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran yang

berbentuk audio visual. Boordwell & Thompson (1990:409) mengatakan “The

most two common form of screen translation are dubbing and subtitling”. Lebih

lanjut Thomson mengatakan “Dubbing as the process of replacing part or all of

the voices on the sountrack in order to correct mistakes or rerecord dialog”.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dubbing atau sulih suara adalah suatu

Page 21: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

proses menggantikan suara untuk membetulkan kesalahan-kesalahan yang ada dan

merekam kembali dialog tersebut. Subtitling sedikit berbeda dengan dubbing.

Lebih lanjut Gambier (1993:276) mengatakan “Subtitling is one of two possible

methods for providing the translation of a movie dilaogue, where the original

dialogue soundtrack is left in place and the translation is printed along the bottom

of the film. Dengan kata lain subtitling adalah terjemahan dialog film yang di

tuliskan di bagian bawah pada film tersebut. Dari kedua istilah, dapat disimpulkan

bahwa subtitling dan dubbing sama-sama merupakan suatu proses penerjemahan

dengan mengalihkan pesan dengan cara yang berbeda yaitu dengan sebuah teks

terjemahan tulis yang dimunculkan di bagian bawah layar dan penggantian audio

bahasa sumber ke bahasa sasaran melalui sulih suara dengan baik dan benar.

Pembuatan subtitle sebuah film bukanlah pekerjaan yang mudah karena

dibatasi ruang dan waktu. Profesi penerjemah merupakan profesi yang menuntut

rasa tanggung jawab yang tinggi karena penerjemah adalah pihak yang

menjembatani antara dua budaya yang berbeda. Dalam hal ini, seorang

penerjemah harus paham terhadap film dan konteks yang akan diterjemahkan.

Penerjemahan subtitle lebih banyak diminati karena proses pengalihan pesannya

lebih terasa alami tanpa mengantinya dengan proses sulih suara, sehingga film

yang diminati tidak berkurang kualitasnya, dari segi kealamian suara pada film

tersebut. Dalam menerjemahkan film, kontek situasi dan pemahaman lintas

budaya merupakan bekal utama yang harus dimiliki oleh penerjemah dalam

melakukan pekerjaanya. Film terdapat banyak percakapan yang dimainkan oleh

para pelaku film yang tentunya dalam percakapan itu sendiri terdapat kalimat

Page 22: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

perintah, kalimat tanya dan lain-lain. Sebuah percakapan tidak lepas dari unsur

bertanya dan menjawab, oleh karena itu penulis akan menfokuskan penelitian

pada penerjemahan kalimat tanya dari subtitle film berjudul Sherlock Holmes.

Sherlock Holmes adalah sebuah karya film hasil produksi Wanner Bros

salah satu production house terkemuka di Amerika Serikat, yang menceritakan

sebuah petualangan detektif terkenal Sherlock Holmes yang berasal dari cerita

abad pertengahan di negara Inggris dengan kemampuannya dalam memecahkan

berbagai macam kasus. Setelah dikaji subtitle tersebut, banyak terdapat kalimat

tanya karena latar belakang film tersebut adalah seorang detektif yang lebih

banyak melakukan investigasi, sehingga terdapat banyak percakapan dalam

bentuk tanya jawab dalam dialog. Kalimat tanya merupakan kalimat yang

mengharapkan adanya jawaban secara verbal, jawaban itu dapat berupa

pengakuan, keterangan, alasan atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca

(Chaer, 2009:189). Setelah dikaji lebih lanjut, kalimat tanya dalam bahasa Inggris

terdapat berberapa jenis, tidak hanya berupa yes-no question atau wh question

saja, untuk jenis yes-no question masih terbagi menjadi beberapa macam. Selain

jenisnya juga terdapat fungsi pragmatis yang terkandung dalam kalimat tanya dan

diterjemahkan menjadi bentuk yang lain dalam bahasa Indonesianya. Fokus

permasalahan disini adalah terdapat beberapa kalimat tanya dalam bahasa Inggris

yang berbeda penggunaanya dengan bahasa Indonesia. Pada penerjemahannya

dalam bahasa Indonesia tidak jarang terdapat perubahan struktur ataupun

perubahan makna kalimat. Pemilahan data berupa jenis dan fungsi kalimat tanya

kemudian dianalisa mengenai teknik yang digunakan dalam kalimat tanya.

Page 23: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pengunaaan teknik penerjemahan sangatlah mempengaruhi terhadap kualitas

terjemahan yang dihasilkan. Adanya pemakaian teknik seperti teknik reduksi

ataupun penambahan informasi seperti penggunaan teknik amplifikasi menjadikan

ketidaksepadanan makna karena tidak sesuai dengan konteks dari percakapan itu

sendiri. Faktanya aturan baku dalam kebahasaan tidak selamanya diterapkan

dalam bahasa percakapan langsung atau percakapan bahasa sehari-hari. Film ini

merupakan penggambaran ragam budaya termasuk penggunaan bahasa dari para

pelakunya, yang biasanya di setting berdasarkan daerah dan karakter yang

digambarkan dalam film tersebut merupakan refleksi kebiasaan sehari-hari dalam

kehidupan nyata. Untuk memperjelas uraian diatas, berikut ini beberapa contoh

kalimat yang diambil dari film Sherlock Holmes yang selanjutnya akan disingkat

menjadi SH.

Tabel 1.1 : Contoh Kalimat Tanya Yes-no question

No data Bsu Bsa

036 Shall we? Kita minum sekarang?

Contoh kalimat tanya diatas adalah jenis kalimat tanya yes-no question,

yang kemudian diterjemahkan dalam Bsu menjadi “Kita minum sekarang?”.

Terdapat perubahan makna kata dari kata “shall” yang tidak diartikan menjadi

akan atau mau. Bentuk kalimat tanya diatas diterjemahkan ke dalam bentuk

deklaratif yang berfungsi sebagai kalimat tanya. Terdapat perubahan makna

secara linguistik yang kemudian penyampaian ke dalam Bsanya menjadi lebih

rinci dan jelas. Kalimat ini berbentuk kalimat tanya tetapi pada dasarnya bukanlah

suatu pertanyaan. Disini pembicara mempunyai tujuan lain yaitu untuk mengajak

Page 24: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sebagai upaya untuk mengalihkan pokok pembicaraan mengulas masa lalu Irene

yang kelam. Konteks situasi pada waktu itu adalah Irene yang merupakan mantan

kekasih dari Holmes datang ke apartemenya dengan tujuan untuk membujuk atau

merayu Holmes agar dapat membantunya memecahkan kasus yang ia tangani.

Holmes masih merasa sakit hati terhadap kelakuanya di masa lampau sehingga ia

menyindir dengan mengulas masa lalunya yang telah Irene perbuat terhadapnya.

Irene mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menawarinya minum bersama.

Teknik yang digunakan dalam kalimat tanya diatas adalah linguistik

amplifikasi, dengan adanya penambahan unsur-unsur linguistik dalam Bsanya

menjadikan terjemahan yang dihasilkan terasa alamiah dan para pembaca dapat

menangkap pesan dengan mudah. Penerapan teknik ini ditujukan agar pesan yang

disampaikan tidak rancu dan membingungkan, hasilnya tentu akan lain apabila

hanya diartikan sesuai dengan kaidah aturan kebahasaan menjadi “Akankah

kita?”, maka akan menghasilkan terjemahan yang terasa kaku dan kurang alami

dikarenakan penyampaian pesan yang kurang terperinci sehingga menghasilkan

terjemahan yang kurang terbaca.

Tabel 1.2 : Contoh Kalimat Tanya Wh question

No data Bsu Bsa

033 How can I help?

apa aku bisa membantumu?

Beda halnya dengan contoh (2), yang tergolong dalam bentuk Wh

question, penerjemahan pada kata tanya how tidak selalu dimaknai dengan

bagaimana. Kata tanya how dalam bahasa Indonesia tidak memiliki multi fungsi

seperti kata tanya dalam bahasa Inggris yang bisa digunakan untuk menanyakan

Page 25: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

jarak, lama waktu, usia dan lain sebagainya. Kalimat tanya diatas pada dasarnya

bukanlah suatu pertanyaan, disini pelaku mempunyai tujuan lain yaitu menyindir.

Konteks situasi pada saat itu, Holmes sedang berkunjung ke penjara dimana Lord

Blackwood ada dalam tahanan, dengan adanya peristiwa yang aneh yang terjadi

selama Blackwood dipenjara menjadikan Holmes merasa terganggu dan terusik

kenyamananya. Penekanan pada kalimat diatas adalah bagaimana sindiran

tersebut dapat diungkapkan secara tegas. Kedatangan Holmes menjadikan

Blackwood percaya diri, dia mengutarakan rasa marahnya dengan melontarkan

sebuah sindiran pada Holmes.

Teknik penerjemahan diatas menggunakan teknik transposisi, terdapat

perubahan secara gramatikal, kata tanya how diartikan menjadi apa. Penerapan

teknik transposisi untuk terjemahan kalimat tanya diatas menjadikan terjemahan

terasa kaku dan kurang alamiah. Meskipun pemadanan makna dalam Bsa yang

berbeda akan tetapi tidak begitu mempengaruhi pembaca dalam menangkap pesan

yang disampaikan. Akan lebih akurat lagi apabila penerjemah menerjemahkan

dengan menggunakan teknik literal, tanpa menggeser atau merubah susunan

gramatikalnya menjadi “Bagaiman aku bisa membantumu?”, sehingga pesan yang

disampaikan lebih akurat dengan mengunakan padanan kata yang sesuai.

Tabel 1.3 : Contoh Kalimat Tanya WH question

No data Bsu Bsa

050 What have we got here? Apa ini?

Pada contoh diatas memiliki kesamaan jenis dengan contoh kalimat tanya

pada tabel 1.2 yaitu termasuk kedalam jenis Wh questions akan tetapi terdapat

Page 26: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pergeseran struktur dan susunan kata pada kalimat tanya diatas yang diartikan

kedalam Bsa menjadi “Apa ini?”. Fungsi pragmatis kalimat tersebut termasuk

kedalam Real Question, kalimat tanya yang berfungsi untuk menanyakan

informasi atau mendapatkan keterangan secara langsung, konteks situasi pada saat

itu, dimana Irene yang waktu itu akan dirampok oleh dua orang laki- laki tetapi ia

bisa membela dirinya sendiri dan mengalahkan perampok tersebut. Disertai

dengan kepercayaan diri yang tinggi, ia berganti membalas perampok tersebut

dengan melecehkan sambil mencari-cari barang hasil rampokan yang lain, yang

kemudian ia dapatkan sebuah dompet dari jaket pencuri tersebut dan

mengambilnya.

Teknik yang digunakan pada contoh ini menggunakan teknik linguistik

kompresi, dimana dengan cara mensitesa elemen-elemen linguistiknya menjadi

lebih sederhana lagi pada Bsanya sehingga menghasilkan terjemahan yang alami

dan berterima. Teknik ini diterapkan agar pembaca mampu menangkap pesan

lebih mudah dan lebih ringkas lagi, tanpa mengurangi pesan ataupun makna yang

disampaikan. Selain itu manfaat dari penggunaan teknik ini menghasilkan

terjemahan dalam Bsa terasa lebih sesuai dan juga tidak melanggar kaidah

penulisan subtitle dimana penulisan subtitle tidak boleh lebih dari 40 karakter.

Ketiga contoh diatas dapat diamati bahwa untuk menganalisa kalimat-

kalimat tanya akan lebih mudah bagi seorang penerjemah untuk mengetahui

konteksnya terlebih dahulu. Perlu diperhatikan apabila dalam kalimat tanya

tersebut kehilangan makna atau terdapat ketidaksesuaian antara Bsu dan Bsa maka

akan fatal akibatnya sehingga pesan dalam konteks tidak tersampaikan dan

Page 27: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menjadikan isi juga kualitas dari film tersebut menjadi tidak baik. Penerjemahan

kalimat tanya sebaiknya seorang penerjemah lebih memperhatikan fungsi dari

rhetorical questions untuk memudahkan dalam menerjemahkan

(Larson,1984:236). Seorang penerjemah dianjurkan untuk menentukan terlebih

fungsi dari kalimat tanya itu sendiri, kemudian baru menentukan bentuk

terjemahanya sehingga maknanya akan didapat.

Berdasarkan temuan- temuan diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut lagi mengenai penerjemahan kalimat tanya khususnya pada subtitle film

berjudul Sherlock Holmes, yang akan membahas mengenai jenis sakaligus fungsi

kalimat tanya, teknik yang digunakan dalam menerjemahkan kalimat tanya serta

dampak dari penggunaan teknik tersebut terhadap keakuratan, keberterimaan dan

keterbacaan.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Anik

Nurhaniah (2008) dengan judul “ Terjemahan Kalimat Tanya pada Percakapan di

dalam Novel Remaja Dear No Body ke dalam Bahasa Indonesia”. Peneliti hanya

memfokuskan pada jenis dan fungsi kalimat tanya saja, selain itu peneliti hanya

melihat tingkat kesepadanan makna saja dari kalimat tanya, dengan demikian

peneliti kurang menyentuh aspek yang lain seperti teknik penerjemahannya dan

kualitas terjemahan yang dihasilkan. Peneliti juga mengambil objek penelitian

pada sebuah novel berjudul Dear No Body, di lain pihak, penulis akan meneliti

tidak saja jenis-jenis kalimat tanya juga termasuk fungsi pragmatis yang

terkandung dalam kalimat tanya tersebut. Di samping itu, penulis juga meneliti

teknik penerjemahan yang digunakan beserta dampaknya terhadap aspek

Page 28: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan pada sebuah teks subtitle film berjudul

Sherlock Holmes.

B. Batasan Masalah

Agar tujuan dalam pembuatan tesis ini lebih terarah dan terfokus, perlu

diketahui bahwa penulis hanya membatasi mengkaji subtitle yang terdapat dalam

film Sherlock Holmes yang diproduksi oleh Wanner Bross Picture dalam bentuk

film bioskop maupun DVD dengan durasi waktu penayangan rata-rata sekitar 128

menit. Data yang dianalisis berupa dialog; satuan lingual yang terdiri atas kata,

frasa, klausa, dan kalimat tanya yang mengandung teknik penerjemahan, maupun

unsur lain dalam bentuk tertulis yang merupakan bagian dari film tersebut.

Penelitian ini berfokus pada subtitling atau penerjemahan film yang mengandung

kalimat tanya saja dari Bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke dalam Bahasa

Indonesia sebagai bahasa sasaran maka dialog yang tidak mengandung unsur

kalimat tanya tidak diikutsertakan dalam proses analisis.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian diatas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apa sajakah jenis kalimat tanya dan fungsi pragmatis yang terkandung

dalam kalimat tanya yang terdapat dalam teks subtitle film SH?

Page 29: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Teknik-teknik penerjemahan apa yang digunakan dan alasan yang

mendasari penggunaan teknik tersebut dalam menerjemahkan kalimat

tanya dalam teks subtitle film SH?

3. Bagaimana dampak dari penggunaan teknik-teknik dalam teks subtitle film

SH terhadap keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengidentifikasi, mendeskripsikan dan mengklarifikasi jenis dan fungsi

kalimat tanya yang terdapat dalam teks subtitle film SH.

2. Mengidentifikasi, mendeskripsikan dan mengklarifikasi teknik-teknik

penerjemahan yang digunakan penerjemah beserta alasan yang

mendasari dalam penggunaan teknik tersebut untuk menerjemahkan

kalimat tanya dalam teks subtitle film SH.

3. Mendeskripsikan dampak dari penggunaan teknik terhadap keakuratan,

keberterimaan dan keterbacaan dalam teks subtitle film SH.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Dapat memberikan pengertian dan pemahaman yang mendalam mengenai

gambaran penggunaan jenis dan fungsi kalimat tanya yang terdapat dalam

subtitle film.

2. Dapat memberikan pengertian dan pemahaman yang lebih detail mengenai

teknik disertai alasan yang mendasari penggunaan teknik tersebut terhadap

Page 30: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

penerjemahan kalimat tanya serta dampak yang ditimbulkan terhadap

kualitas terjemahan khususnya kalimat tanya dalam subtitle film.

3. Dapat memberikan pedoman bagi para peneliti lain di bidang

penerjemahan khususnya yang ingin mengadakan penelitian tentang

kalimat tanya dan terjemahanya lebih mendalam lagi mengenai jenis,

fungsi dan teknik serta dampaknya terhadap kualitas terjemahan kalimat

tanya pada subtitle film.

Page 31: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Penerjemahan

1.1. Definisi Penerjemahan

Menurut Nida dan Taber (1969:12) dalam mendefinisikan penerjemahan

sebagai “reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of

the source language massage, fisrt in terms of meaning and secondly in terms of

style”. Mengartikan penerjemahan adalah usaha mereproduksi pesan dari bahasa

sumber ke dalam bentuk yang paling sepadan dalam bahasa sasaran. Menurut

definisi ini, masalah pilihan kata yang tepat dan sepadan menjadi hal pertama

yang harus dihadapi seorang penerjemah sebelum mempermasalahkan mengenai

bentuknya.

Catford (1965:20) menambahkan translation may be defined as follows:

“the replacement of textual material in one language (Source Language) by

equivalent textual material in another language (Target Language)”. Di sini

Catford menyatakan bahwa penerjemahan dapat didefinisikan sebagai

penggantian bahan tekstual dalam satu bahasa (bahasa sumber/BSu) dengan bahan

tekstual bahasa lain (bahasa sasaran/BSa) yang sepadan.

Selanjutnya Larson (1984:3) dalam hal ini menyatakan bahwa

penerjemahan meliputi kegiatan menerjemahkan BSu ke dalam BSa, yaitu dimulai

dari bentuk bahasa pertama menuju bentuk bahasa kedua dengan menggunakan

Page 32: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

struktur semantik. Dalam hal ini, maknalah yang dialihkan dan harus dipegang

teguh.

“Translation consists of translating the meaning of the source

language into the receptor language. This is done by going from the

form of the first language to the form of a second language by way of

semantic structure. It is meaning which is being transferred and must

be held constant. Only the form changes.”

Lebih lanjut Bell menegaskan pengertian penerjemahan yang hampir

sama dengan Catford, yakni penerjemahan sebagai suatu bentuk pengungkapan

suatu bahasa dalam bahasa lainnya sebagai bahasa sasaran, dengan

mengedepankan semantik dan ekivalensi. “Translation is the expression in

another language (or sasaran language) of what has been expressed in another,

source language, preserving semantic and stylistic equivalences.”(Bell,1991:4-5).

Pengertian penerjemahan menurut Newmark (1981) bahwa

penerjemahan adalah mengkomunikasikan satu pesan dari satu bahasa ke bahasa

yang berbeda. Hampir sama dengan pengertian penerjemahan menurut Nababan

(2003:19-20) bahwa penerjemahan tidak hanya mengalihkan pesan saja tetapi

juga bentuk bahasanya, baik penerjemah karya sastra atau penerjemah karya

ilmiah perlu mempertimbangkan tidak hanya isi berita tetapi juga bentuk bahasa

dalam terjemahan karena pada hakekatnya setiap bidang ilmu mempunyai gaya

bahasa dalam mengungkapnya.

Dari berbagai macam definisi penerjemahan diatas dapat disimpulkan

bahwa penerjemahan adalah proses pengalihan pesan dari bahasa sumber dengan

padanan alami yang sedekat mungkin ke dalam bahasa sasaran dengan

memperhatikan gaya bahasanya.

Page 33: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1.2. Proses Penerjemahan

Menurut Nida dan Taber, 1969:33 mengatakan bahwa proses

penerjemahan mempunyai 3 tahap. Tahap yang pertama adalah analisis, kemudian

dilanjutkan tahap kedua yaitu pengalihan dan tahap terakhir adalah penyusunan

kembali atau restructuring. Lebih jelasnya, Nida dan Taber (1969)

menggambarkan diagram proses penerjemahan tersebut sebagai berikut:

Source Language Receptor Language

Text Text

Analysis Restructuring

Transfer

Gambar 2.1. Proses Penerjemahan Nida dan Taber (1969:33)

Seorang penrjemah harus dapat menganalisis isi teks yang akan

diterjemahkan dengan hati-hati sekali. Hal ini dikarenakan pada tahap analisis,

seorang penerjemah akan menghadapi beberapa kesulitan. Agar dapat

menangakap isi teks dengan benar, maka seorang penerjemah harus mampu

mengatasi kesuitan-kesulitan yang dihadapinya. Oleh karena itu, dirinya harus

berhati-hati dalam melakukan proses analisis ini.

Dalam melakukan penerjemahan, seorang penerjemah akan menghadapi

beberapa masalah yang timbul akibat perbedaan budaya, antara lainbenturan

budaya, dan ketiadaan padanan leksikal. Benturan budaya terjadi bila suatu istilah

dalam bahasa sumber memiliki nilai yang berbeda dengan istilah yang ada dalam

bahasa sasaran. Bila itu terjadi penerjemah harus menjaga makna asli istilah

Page 34: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dalam bahasa sumber dengan menyesuaikan bentuk symbol cultural, atau dengan

memberikan tambahan informasi untuk menunjukkan kepada teks bahasa sasaran

bagaimana nilai-nilai cultural yang asli dari istilah tersebut. Jika hal itu tidak

dilakukan, pembaca teks bahasa sasaran akan mendapatkan makna yang salah,

sementara penyampaian makna yang asli menjadi tugas utama seorang

penerjemah.

Lebih lanjut Suryawinata dan Hariyanto (2003:19) menperinci tentang

proses penerjemahan menjadi empat tahap seperti pada bagan proses

penerjemahan di bawah ini:

Evaluasi dan revisi

Proses eksternal

Analisis/ Penulisan

restrukturisi/ Proses internal kembali

Pemahaman

Tranfer

Padanan

Gambar 2.2. Proses penerjemahan menurut Suryawinata & Haryanto(2003:19)

Pada bagan diatas, dapat dijelaskan bahwa proses penerjemahan dibedakan

menjadi empat tahap yaitu:

1. Tahap analisis atau pemahaman, dimana pada tahap ini dilakukan suatu

analisa dari Bsu baik itu pada tataran frasa, kata maupun kalimat, selain itu

penerjemah juga harus memahami faktor extralinguistik yang terkait

dengan sosio budaya teks Bsu.

Teks asli

dalam Bsu

Teks asli

dalam Bsu

Konsep,makna

,pesan dari

Bsa

Konsep,makna

,pesan dari

teks Bsu

Page 35: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Tahap transfer, pada tahap ini penerjemah melakukan pengalihan pesan,

makna maupun isi yang terkandung dalam Bsu ke dalam Bsa. Penerjemah

juga dituntut untuk menemukan padanan kata Bsu dalam Bsa secara lisan

maupun tulis untuk memperoleh terjemahan yang terbaik.

3. Restrukturisasi ialah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk

stalistik yang cocok dengan bahasa sasaran, pembaca atau pendengar

(Kridalaksana dalam Nababan, 2003:28). Pada tahap ini seorang

penerjemah perlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya

bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan.

4. Tahap evaluasi dan revisi merupakan tahap akhir pada proses

penerjemahan. Setelah menganalisa data yang dilanjutkan pada tahap

transfer dan tahap restrukturisasi maka untuk memperoleh hasil

terjemahan yang baik dilakukan kembali evaluasi. Apabila nantinya

terdapat kekurangan dalam padanan ataupun keselarasan maka

dilakukanlah revisi terjemahan.

1.3. Teknik Penerjemahan

Molina dan Albir (2002:509) mendefinisikan teknik penerjemahan

sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana

kesepadanan terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan

lingual. Di bawah ini dikemukakan teknik penerjemahan versi Molina dan Albir

(2002: 509-511)

1. Adaptasi (adaptation). Adaptasi adalah teknik penerjemahan dimana

penerjemah menggantikan unsur budaya Bsu dengan unsur budaya yang

Page 36: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mempunyai sifat yang sama dalam Bsa dan unsur budaya tersebut akrab bagi

pembaca sasaran.

Misalkan: kata baseball (inggris) diterjemahkan menjadi futbol (spanyol)

2. Amplifikasi (amplification). Amplifikasi adalah teknik penerjemahan yang

mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi yang implisit dalam

bahasa sumber.

Bsu: What's the major concern?

Bsa : Apa kekhawatiran utama kalian?

3. Peminjaman (borrowing). Peminjaman adalah teknik penerjemahan dimana

penerjemah meminjam kata atau ungkapan dari Bsu. Peminjaman itu bisa

bersifat murni (pure borrowing) dan peminjaman yang sudah dinaturalisasi

(naturalized borrowing)

Pure Borrowing

BSu : hotel

BSa : hotel

Naturalized Borrowing

BSu : calculator

BSa : kalkulator.

4. Kalke (Calcue). Kalke adalah teknik penerjemahan ,dimana penerjemah

menerjemahkan rasa Bsu secar literal.

Contoh: secretariat general diterjemahkan menjadi sekertaris jendral.

5. Kompensasi (compensation). Konpensasi adalah teknik penerjemahan dimana

penerjemah memperkenalkan unsur-unsur informasi atau pengaruh stalistik

teks Bsu ditempat lain dalam teks Bsa.

BSu : enter, stranger, but take heedof what awaits the sin of greed

Page 37: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BSa : masuklah, orang asing, tetapi berhati-hatilah terhadap dosa yang

harus ditanggung orang serakah.

6. Diskripsi (description). Diskripsi merupakan teknik penerjemahan yang

diterapkan dengan menggantikan istilah atau ungkapan dengan diskripsi

bentuk dan fungsinya.

Bsu : Panettone (I)

Bsa : The traditional Italian cake eaten on New Year‟s eve (E)

7. Kreasi diskursif (discursive creation). Teknik ini diperkenalkan untuk

menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar dari

konteks. Teknik ini lazim diterapkan dalam menerjemahkan judul buku atau

judul film.

BSu : Shopaholic and Sister

BSa : Si Gila Belanja Punya Kakak.

8. Kesepadanan lazim (established equivalent). Kesepadanan lazim adalah

teknik utu menggunakan istilah atau ungkapan yang sudah lazim(

berdasarkan kamus atau peggunaan sehari- hari). Teknik ini mirip dengan

penerjemahan harfiah.

BSu : afternoon, miss

BSa : selamat siang, Nona.

9. Generalisasi (generalisation). Realisasi dari teknik ini adalah dengan

mengunakan istilah yang lebih umum atau lebih netral.

Misalnya kata penthouse diterjemahkan menjadi tempat tinggal, becak

diterjemahkan menjadi vehicles (subordinat menjadi superordinat)

Page 38: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

10. Amplifikasi Linguistik (linguistic amplification). Perwujudan dari teknik ini

adalah dengan menambah unsur-unsur linguistik dalam teks Bsa. Teknik ini

lazim diterapkan dalam pengalihbahasaan secara konsekutif atau dalam sulih

suara (dubbing)

Bsu : Shall we?

Bsa : kita minum sekarang?

11. Kompresi linguistik (linguistics compression). Teknik penerjemahan yang

dapat diterapkan penerjemah dalam pengalihbahasaan simultan atau dalam

penerjemahan teks film, dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik dalam

teks Bsa.

Bsu : what have we got here?

Bsa : Apa ini?

12. Penerjemahan Harfiah (literal translation). Penerjemahan harfiah merupakan

teknik penerjemahan dimana penerjemah menerjemahkan ungkapan kata

demi kata.

Bsu : Tea, Mr. Holmes?

Bsa : Teh, tuan Holmes?

13. Modulasi (modulation). Modulasi merupakan teknik penerjemahan diman

penerjemah mengubah sudut pandang, fokus atau kategori kognitif dalam

kaitanya dengan teks sumber. Perubahan sudut pandang tersebut dapat

bersifat leksikal atau struktural.

Bsu : So that's, no to the opera then?

Bsa : Jadi kau tidak mau pergi ke opera?

Page 39: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

14. Partikulasi (particulation). Realisasi dari teknik ini adalah dengan

menggunakan istilah yang lebih konkrit atau presisi.

Contoh: air transportation diterjemahkan menjadi helikopter (superordinat

menjadi subordinat)

15. Reduksi (reduction). Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi.

Informasi teks Bsu dipadatkan dalam Bsa.

Bsu : Can you taste the comet?

Bsa : Kau bisa merasakan kometnya ?

16. Subtitusi (subtitution). Subtitusi merujuk pada pengubahan unsur-unsur

linguistik dan paralinguistik (intonasi atau isyarat). Bahasa isyarat dalam

bahasa Arab yaitu dengan menaruh tangan di dada diterjemahkan menjadi

terimakasih.

17. Variasi (variation). Realisasi dari teknik ini adalah dengan mengubah unsur-

unsur linguistik atau paralinguistik yang mempengaruhi variasi linguistik:

perubahan tona tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dialek geografis. Teknik

ini lazim digunakan dalam menerjemahkan teks drama.

Bsu : Hi girl!

Bsa : Hai Cewek!

18. Transposisi (transposition). Transposisi merupakan teknik penerjemahan

dengan mengubah kategori gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik

pergeseran kategori, stuktur dan unit. Kata kerja dalam Bsu diubah menjadi

kata benda dalam Bsa.

Page 40: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Bsu : Couldn't you have a longer engagement?

Bsa: Apa kau tidak bisa memperpanjang pertunanganmu?

1.4. Kualitas Penerjemahan

Berikutnya, Nababan (2004) mengusulkan kajian kualitas terjemahan ini

dikaitkan dengan tiga aspek, yakni tingkat keakuratan, tingkat keberterimaan, dan

tingkat keterbacaan.

a. Keakuratan atau ketepatan (accuracy)

Istilah keakuratan (accuracy) dalam evaluasi penerjemahan sering

digunakan untuk menyatakan sejauh mana terjemahan sesuai dengan teks aslinya

(Shuttleworth & Cowie, 1997:3). Keakuratan merupakan kesesuaian atau

ketepatan pesan yang disampaikan antara BSu dan BSa. Akurasi berhubungan erat

dengan padanan. Hal yang menjadi prioritas dalam penerjemahan bukan

kesejajaran formal (formal correspondence) tapi kesepadanan pesan (equivalence)

antara teks BSu dan BSa. Machali (2000:110) menyatakan bahwa ketepatan ini

dapat dilihat dari aspek linguistik (struktur gramatika), semantik, dan pragmatik.

Keakuratan (accuracy) tidak hanya dilihat dari ketepatan pemilihan kata, tetapi

juga ketepatan gramatikal, kesepadanan makna, dan pragmatik.

b. Keberterimaan (acceptability)

Keberterimaan mengarah pada kelaziman dan kealamiahan teks

terjemahan dalam BSa sesuai dengan kaidah dan norma kebahasaan pembaca

BSa. Teks tersebut harus dapat diterima dan dipahami maksudnya oleh pembaca

sasaran. Pembaca akan memahami makna yang terkandung dalam kalimat-kalimat

Page 41: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang membentuk suatu teks terjemahan dan kemudian mengaitkannya dengan

konteks situasi teks tersebut. Istilah keberterimaan (acceptability) ini digunakan

untuk menyatakan ketaatan terjemahan pada aturan linguistik dan norma tekstual

bahasa sasaran (Shuttleworth & Cowie, 1997:2). Toury memberikan gagasan

bahwa suatu terjemahan akan menjadi adequate jika norma yang diikuti berasal

dari budaya dan bahasa sumber, sedangkan terjemahan tersebut disebut berterima

(acceptable) jika norma yang diikuti berasal dari budaya dan bahasa sasaran

(dalam Munday, 2001).

c. Keterbacaan (readibility)

Keterbacaan (readibility), merujuk pada Sakri dalam Nababan (2003:62),

merupakan derajat kemudahan sebuah tulisan untuk dibaca dan dipahami

maksudnya. Suatu teks terjemahan dapat dinilai mempunyai tingkat keterbacaan

yang tinggi jika teks tersebut mudah dibaca dan pembaca dapat menangkap pesan

yang disampaikan, terlepas dari masalah kesesuaian pesan tersebut dengan pesan

yang terdapat dalam teks BSu. Dengan kata lain, pembaca berperan sebagai

subjek yang menentukan tingkat keterbacaan sebuah teks.

Lebih lanjut, tingkat keterbacaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu; panjang rata-rata kalimat, jumlah kata baru, serta kompleksitas gramatikal

bahasa yang digunakan (Richard et al dan Sakri dalam Nababan, 2003). Selain

faktor kebahasaan, tingkat keterbacaan juga dipengaruhi oleh latar pendidikan dan

budaya pembaca sasaran. Terkait dengan subtitle, sebagai sumber data penelitian,

keterbacaan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu legibility dan readability.

Page 42: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Seperti yang diungkapkan oleh Gottlieb dalam Spanakaki (2007) bahwa subtitle

dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif untuk mencapai tingkat keterbacaan

yang tinggi merupakan subtitle yang baik. Legibility mencakup hal-hal seputar

posisi pemenggalan kata dalam satu baris, jumlah panjang baris, ukuran dan

warna huruf, penggunaan tanda baca, typeface serta waktu kemunculan teks.

Readibility terkait dengan penyederhanaan kosakata dan struktur kalimat,

penggabungan dialog-dialog pendek dan penghilangan, serta kecenderungan

untuk menetralkan dialog atau ujaran yang tidak baku menjadi lebih jelas dan

sesuai standart. Secara ringkas, readability lebih mengacu pada perubahan-

perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam pengalihan informasi pada bahasa

sumber agar dapat dipahami oleh pemirsa, sedangkan legibility berhubungan

dengan penampilan (appearance) teks pada layar.

2. Kalimat Tanya

2.1. Definisi Kalimat Tanya

Kalimat tanya pada umumnya digunakan untuk mendapatkan informasi

tentang sesuatu seperti yang dikemukakan oleh Quirk et al (1985:457) dalam

mendefinisikan kalimat tanya as a sentence that asks for information or a

response. Dengan kalimat tanya seseorang dapat menanyakan berbagai hal

mengenai perasaan, pendapat, tujuan seseorang, kepunyaan dan sebagainya,

dalam hal ini kalimat tanya membantu seseorang untuk mendapatkan informasi

yang diingikanya. Quirk juga menambahkan, Questions are primarily used to seek

information on specific point and (usually) to request the listener to supply this

information verbally (Quirk et al,1985:294).dalam bahsa inggris secara sintaksis,

Page 43: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kalimat tanya adalah jenis kalimat yang membalikan sebuah subyek dan kata kerja

pertama dalam frasa ferba, (yes- no questions dalam contohnya,“ Is he

coming?”)diawali dengan kata tanya (WH questions seperti “Where is he?”)atau

yang diakhiri dengan tag questions (seperti contoh “Isn‟t he?”).ada beberapa

kalimat tanya menggunakan nada besar sebagai penekananya (“What are you

DOING?”dengan nada tinggi).

2.2. Jenis Kalimat Tanya

Menurut Quirk, Greenboum, Leech, and Svartvick dalam bukunya A

Grammar of Contempory membagi kalimat tanya menjadi dua kelas yaitu kelas

mayor dan kelas minor ( Quirk et al, 1985:06).

Kelas mayor dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Yes-No questions

Questions that expect affirmation or negation, as in ”Have you finished the

book?”

2. WH-questions

Questions that typically expect a reply from an open rage of replies, as in

”What is your name?”

3. ALTERNATIVE questions

Questions that expect as the reply for one of two or more options presented in

the question, as in “Would you like to go for a WALK or stay at HOME?”

(Quirk et al., 1985:806)

Penjelasan yang lebih detail, Quirk et al menjelaskan lebih jauh tentang

Yes- no question, Wh question, dan Alternative question.

Page 44: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1). Yes- no question.

Yes- no question adalah pertanyaan yang dapat dijawab dengan yes atau

no. Quirk membagi Yes- no question sendiri menjadi 3 yaitu:

1.1.Yes- no question dengan tobe atau auxilaries

Pola pada yes-no question yaitu tobe (am, is, are, was, were) diletakkan

sebelum subjek (Robert Krohn,1971:33). Selain Krohn, Quirk et al (1985:807)

juga mengatakan bahwa: “yes-no question are usually for made by placing the

operator before the subject and giving the sentence a rising intonation”.

Seperti yang diungkapkan diatas dalam yes-no qoestion terdapat kalimat

positif dan negatif. Beberapa contoh yang diberikan oleh Quirk untuk bentuk

positif yes-no question adalah sebagai berikut:

Statement Questions

Someone called last night. Did anyone call last night?

The boat has left already. Has the boat left yet?

Pada contoh kalimat tanya diatas terdapat penambahan any, respon

jawaban yang diharapkan dari positif yes-no question yang mendapat penambahan

any atau ever bersifat netral.

Dibawah ini adalah contoh- contoh yes- no question yang berbentuk

negatif:

a. Don‟t you believe me?

b. Aren‟t you joining us this evening?

c. Hasn‟t he told you what to do?

(Quirk et al, 1985:808)

Page 45: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Negative yes-no question adalah kalimat tanya yang berbentuk negatif.

Pola negatif yes-no question sama dengan kalimat positif yaitu tobe (am, is, are,

was, were) dan auxilaries (do/does, did, have/has/had) diletakkan di depan

sebelum subjek tetapi bedanya tobe atau auxilaries ditambahi dengan kata not.

1.2.Yes-no questions dengan modal auxilaries

Selain memakai tobe (am, is, are, was, were dan do/does, have) yes-no

question dapat menggunakan modals seperti may, can, would, dan sebagainya.

Penggunaan modals dalam bentuk kalimat tanya mempunyai fungsi masing-

masing, pada contoh dibawah ini may dan can digunakan untuk meminta izin,

must dan have to untuk suatu keharusan, yang umumnya merupakan otoritas

pembicara dalam pernyataan dan otoritas pendengar dalam suatu pertanyaan

(Quirk et al, 1985:815)

a. (may/ can) I have leave now? („Will you permit me...‟)

Yes you may/ can („I will permit you...‟)

b. Must I/ Do i have leave now? („Are you telling me...‟)

Yes you must/ have to („I‟m telling you...‟)

1.3.Kalimat tanya penegas (tag questions)

Menurut Quirk et al (1985:810-811) tag question adalah jenis yes-no

question yang lebih jauh membahas orientasi negatif atau positif. Biasanya dalam

suatu kalimat diletakkan diakhir dengan menggunakan kata kerja auxilaries.

Tinggi rendahnya nada biasanya didasarkan pada jenis auxilaries, seperti pada

contoh dibawah ini:

Page 46: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

jenis 1: He likes his JOB, DOESn‟t he? (nada tinggi)

jenis 2: He doesn‟t like his JOB, DOESn‟t he? (nada tinggi)

jenis 3: he likes his JOB, DOESn‟t he? (nada rendah)

jenis 4: He doesn‟t like his JOB, DOES he? (nada rendah)

Keempat jenis kalimat tanya diatas memiliki arti yang berbeda-beda yang

disesuiakan dengan tinggi rendahnya nada. Pada contoh pertama merupakan

sebuah kalimat asumsi yang menyatakan bahwa dia menyukai pekerjaannya,

sedangkan pada kalimat kedua menyatakan bahwa dia tidak menyukai

pekerjaanya. Pada kalimat ketiga dan keempat memiliki arti yang hampir sama

tetapi dengan menuturkanya dengan nada rendah. Tag question dengan nada

tinggi lebih mengharapkan pendengar untuk memberikan kebenaran dari sebuah

pernyataan, sedangkan tag question dengan nada rendah, lebih megharapkan

sebuah konfirmasi dari sebuah pernyataan dan lebih menekankan seruan dari pada

pertanyaan yang tulus.

1.4.Kalimat tanya deklaratif (declarative questions)

Declarative question adalah jenis kalimat tanya yang diidentikkan

dengan kalimat deklaratif atau pernyataan tetapi fungsinya adalah sebagai

pertanyaan yang ditandai dengan penggunaan nada tinggi. Ini bisa dilihat dari

contoh dibawah ini:

You relize what the RISK are?

Boris will be THERE, I suppose?

He didn‟t finish the RACE?

Kalimat tanya deklaratif tersebut mengundang verifikasi pendengar untuk

menjawab yes atau no (Quirk et al, 1985:814)

Page 47: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Wh- questions

Wh question adalah salah satu jenis kalimat tanya yang paling sederhana

dalam bentuk pertanyaan yang terdiri dari: who, what, where, why, which, when,

how. Wh question juga bisa disebut kalimat tanya informasi, karena Wh question

didukung informasi yang dibutuhkan pembicara dari pendengar. Quirk et al

(1985:817- 818) memberikan contoh seperti dibawah ini.

A: what are you doing? B: I‟m reading.

A: What have you done with my book? B: I‟ve hidden it.

A: What‟s happening? B: It‟s snowing.

Kalimat nomor (1) pembicara A menanyakan apa yang dilakukan B.

Dengan menggunakan bentuk pertanyaan B mengerti apa maksud dari A. Kalimat

no(2) pendengar B dapat mengerti dengan mudah pertanyaan A. Sedangkan

kalimat nomor (3)pembicara A menanyakan keadaan sekarang dan B menjawab

dengan singkat pertanyaan A.

Contoh lain dari Quirk et al (1985:821) tentang Wh questions yang

diawali dengan why don‟t you dan singkatan why not biasanya digunakan untuk

direktif. Direktif berfungsi sebagai saran atau instruksi menurut bahasa inggris

amerika seperti contoh dibawah ini.

Why don‟t you shave?

Why don‟t you clean your teeth?

Why not ignore their remaks?

Why not go by train?

Kalimat yang menggunakan Why don‟t mengekspresikan sebuah nasehat

tapi lebih cenderung pada bentuk kritik dan nada kekesalan ketika si pembicara

menuturkannya. Wh question adalah jenis kalimat tanya yang membutuhkan

Page 48: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sebuah jawaban yang lengkap. Wh question tidak hanya digunakan untuk

menambah informasi tetapi terkadang juga digunakan untuk membuat sebuah

sugesti. Jika kata Wh question diutarakan dengan intonasi tinggi ini berfungsi

sebagai kalimat seru atau reaksi personal dari apa yang didengar oleh pendengar.

3) Pertanyaan dengan Pilihan (alternative questions)

Ada dua jenis alternative question menurut Quirk et al (1985:23), yaitu

tipe pertama yang mirip dengan yes-no question dan tipe kedua yang mirip

dengan Wh question seperti pada contoh dibawah ini:

a. Would you like CHOcolate, vaNILLA, or STRAWberry (ice cream)?

b. Which ice cream would you LIKE, CHOcolate, vaNILLA, or

STRAWberry?

Pada jenis kalimat tanya alternatif diatas berbeda dari hanya sekedar

penggunaan intonasi dari fungsi yes-no question saja. penambahan intonasi tinggi

pada setiap kata untuk menunjukkan beberapa pilihan merupakan hal yang

penting agar tidak terjadi kesalahfahaman nantinya. Contoh lainya terdapat pada

kalimat di bawah ini:

Alternative : A: Shall we go by BUS or TRAIN? B: by TRAIN

Yes-no question : A: Shall we go by bus or TRAIN? B: NO, Let‟s take the CAR

Pada contoh alternative question, A menanyakan pada B bahwa dia harus

memilih bus atau kereta api. Penekanan pada kata bis dan kereta api dengan nada

tinggi lebih memperjelas bahwa pembicara A menawarkan pilihan dengan

menggunakan kalimat tanya. Sedangkan pada contoh kalimat tanya yes-no

Page 49: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

question, pembicara A hanya menekankan kata kereta api dengan intonsi tinggi,

akan tetapi B menjawab yang berlainan dengan apa yang ditawarkan pilihan A.

Kelas yang kedua yaitu kelas minor menurut Quirk et al dibedakan

menjadi dua, yaitu:

1. Exclamatory question

Kalimat tanya exclamatory merupakan bagian dari kalimat tanya,

tetapi lebih menekankan pada tindak illucosionari dari sebauh pernyataan.

Biasanya kalimat tanya eclamatori berbentuk negatif yes-no question dengan

penambahan nada tinggi dan rendah diakhir kalimat seperti contoh dibawah

ini.

a). Hasn‟t she GROWN!

b). Wasn‟t it a marvelous CONcert!

Dua jenis kalimat diatas mengajak pendengar untuk menyetujui apa yang

diutarakan pembicara tentang perasaanya yang kuat. Quirk et al (1985:825).

2. Rhetorical questions

Jenis kalimat tanya yang kedua menurut Quirk et al (1985:825- 826)

adalah kalimat tanya retorikal. Kalimat tanya retorikal biasanya dalam bentuk

yes-no question dan dalam bentuk Wh question. Kalimat tanya retorikal

dalam yes- no question yang berbentuk positif memiliki pernyataan negatif

yang kuat, sedangkan kalimat tanya dalam bentuk negatif memiliki

pernyataan positif yang kuat. Seperti contoh dibawah ini :

a). Positif: Is that a reason for despair? („surely that is not a reason‟)

b). Negatif: Isn‟t the answer Obvious? („surely the answer is obvious‟)

Page 50: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tidak seperti kalimat tanya exclamatory, kalimat tanya rhetorical

mempunyai intonasi tinggi yang normal dan ini dapat dibedakan berdasarkan

jarak perpindahan.

Rhetorical dalam bentuk Wh question mempunyai karakteristik yang

spesial, yaitu memiliki bntuk pernyataan yang seimbang baik itu dalam

kalimat rhetorical positif maupun negatif, seperti pada contoh dibawah ini:

Who KNOWS/CARES?(„No body knows/cares‟ or „I don‟t know/cares)

What DIFference does it make? („It makes no difference‟)

How should I know? („There is no reason why I should know‟)

Contoh kalimat diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Wh

question dalam bentuk rhetorical question adalah sebagai penekanan maksud

pembicara kepada pendengar.

2.3. Fungsi Kalimat Tanya

Larson (1984:234) mengungkapkan bahwa daya ilokusi dalam kalimat

tanya dibagi menjadi 3 yaitu statement atau declarative, question, command atau

perintah.secara lebih lanjut larson menjelaskan fungsi kalimat tanya yang tidak

hanya berfungsi untuk menayakan informasi tertentu, tetapi mempunyai fungsi

yang lain seperti menunjukan kemarahan, memberi saran, perintah dan

sebagainya. Dalam hal ini Larson (1984) membuat klasifikasi kalimat tanya yaitu

pertanyaan nyata atau real question dan pertanyaan restoris (rethoric question).

Kalimat tanya retoris dikatakanya sebagai fungsi kedua dalam kalimat tanya,

sedangkan real question adalah merupakan fungsi utama dari sebuah kalimat

tanya. Di lain pihak, Larson mengungkapkan (1984) ada beberapa kalimat tanya

Page 51: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yang berkesesuaian antara daya ilokusi dan bentuk gramatikalnya. Sehingga

kalimat tanya tidak hanya berfungsi sebagai kalimat yang menanyakan informasi

tertentu tetapi mempunyai fungsi lain seperti menunjukkan kemarahan, memberi

saran, perintah dan lain sebaginya.

Dalam hal ini Larson membuat dua klasifikasi kalimat tanya yaitu

pertanyaan nyata (real question) dan pertanyaan retoris (rethoric question).

a) Pertanyaan nyata (Real question)

Menurut Larson (1984:234) “the purpose of a real question is to ask

information”. Real question digunakan untuk meminta informasi, seperti kalimat

berikut:

Where is your home?

What time are you coming?

Dua kalimat diatas, menggunakan bentuk kalimat tanya dan tujuan dari

pembicara bermaksud menanyakan informasi tentang alamat dan waktu

kedatangan.

b) Pertanyaan retoris (Rethorical question)

Di sisi lain menurut Larson (1984), rethoric question adalah kalimat yang

bentuk atau susunan kalimat merupakan kalimat tanya tetapi juga tujuan dari

penggunaan kalimat tersebut lebih sekedar mencari informasi. Pertanyaan retoris

tampak seperti real question tetapi sebenarnya kalimat tersebut bukanlah suatu

pertanyaan. Tujuan dari pertanyaan tersebut mungkin saja untuk menyampaikan

perintah, marah dan sebagainya. Seperti pada contoh berikut:

Why don‟t you wash the dishes?

Page 52: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kalimat wash the dishes bukan suatu pertanyaan yang kuat sebagai

kalimat perintah tetapi juga bukan suatu pertanyaan. Kalimat tersebut adalah

sebuah saran, jawaban dari kalimat pertanyaan diatas adalah okay, I will. Jika why

adalah kata tanya yang menanyakan informasi maka jawabanya adalah sebuah

alasan, sebagai contoh jawaban di bawah ini:

Because I‟m just too tired

Rethorical question dalam bahasa inggris juga digunakan untuk

menyatakan kemarahan. Larson (1984:235) memberikan contoh dengan kata

tanya when yang digunakan untuk menunjukkan amarah.

When are you empty the garbage?

Kontek kalimat tersebut adalah seorang ibu yang marah terhadap

anaknya karena sampah tidak segera dibuang. Ibunya menyuruh anaknya

membuang sampah dan anak tersebut tahu bahwa itu merupakan kewajiban

anaknya untuk membuang sampah. Ibu itu ingin menyampaikan rasa emosi

kepada anaknya karena anaknya tidak segera menjalankannya.

Kalimat tanya retoris menurut Larson (1984:236) terdapat beberapa

fungsi yaitu kaimat tanya retoris yang berfungsi untuk menekankan fakta, kalimat

tanya retoris yang digunakan untuk menyatakan prihatin atau ketidakpastian,

kalimat tanya retoris yang digunakan untuk mengenalkan topik yang baru atau

permulaan pembicaraan, kalimat tanya yang digunakan untuk menunjukan

keterkejutan, kalimat tanya yang dugunakan untuk menunjukkan teguran atau

desakan.

Page 53: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Seperti kutipan yang dikemukakan oleh Larson yang membahas tentang

fungsi dari rhetorical questions (Larson, 1984:237) “rhetorical questions are also

used to make statement, to arouse thought or get attention, or to express attitudes

of wonder, admiration, doubt, reproach, indignation, and other emotions”.

Dalam hal ini. rhetorical questions juga digunakan membuat pernyataan

untuk menimbulkan pemikiran atau mendapatkan perhatian, untuk

mengungkapkan sikap keheranan, kakaguman, keraguan, penyesalan, kemarahan,

dan emosi-emosi yang lain.

Menurut Mey (1993:254-256) mengemukakan fungsi kalimat tanya as

orders or requests, enquiries double as advices, confessions that operate like

hidden threats, trap questions and so on. Lebih jauh Mey menjelaskan bahwa

kalimat tanya berfungsi sebagai meminta atau memerintah, menanyakan dengan

tujuan sebagai nasehat, kalimat tanya yang fungsinya sebagai pengakuan, kalimat

tanya jebakan dan lain sebagainya. Contoh dibawah ini merupakan fungsi kalimat

tanya jebakan atau trap question:

When did you stop beating your wife?

Menjawab seperti pada kalimat tanya diatas, penanya harus menyakinkan

dirinya sendiri dengan berbagai jawaban yang ada. Mungkin jawaban yang akan

muncul dari si penutur akan seperti “I never had a wife” atau “but I‟m not in

habit of beating anybody” atau “I never stopped because I never started”. Namun

dalam kontek yang berbeda seperti dalam ruang persidangan atau dalam ruang

investigasi jenis jawaban seperti ini akan lebih menekan si penjawab untuk

Page 54: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

berkata jujur, dikarenakan si penanya akan menanyakan dengan desakan yang

lebih kuat lagi seperti “Just answer the question: When?”

2.4. Kalimat Tanya Bahasa Indonesia

Kalimat tanya dalam tata baku bahasa Indonesia (Hasan alwi, 2003:357)

secara formal ditandai dengan kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan

bagaimana dengan atau tanpa partikel kah sebagai penegas. Kalimat tanya

ditandai dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada bahasa lisan dengan

suara naik, terutama jika ada kata tanya atau suara turun. Bentuk kalimat tanya

digunakan untuk meminta jawaban “ya” atau “tidak” atau meminta informasi.

Sesuai dengan fungsinya, kalimat tanya berfungsi tidak hanya untuk menanyakan

informasi atau sekedar untuk bertanya akan tetapi pada konteks wacana tertentu

dapat berfungsi permintaan atau yang lainya (Hasan Alwi,2003:337). Sedangkan

menurut Chaer, kalimat tanya atau interogatif adalah kalimat yang mengharapkan

adanya jawaban secara verbal, jawaban ini dapat berupa pngakuan, keterangan,

alasan atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca (2009:189). Berdasarkan

penjelasan tersebut menurut Chaer ciri utama kalimat interogatif dalam bahasa

Indonesia adanya intonasi naik pada akhir kalimat. Bila ada intonasi, meskipun

kalimatnya tidak lengkap, maka kalimat tersebut sudah sebagai kalimat interogatif

atau tuturan yang mengemban fungsi menanyakan. Kemudian, semua tuturan

yang berfungsi menanyakan (interogatif) menghendaki adanya jawaban, terutama

jawaban lisan; meskipun kemungkinan jawaban dilakukan dalam bentuk tindakan.

Contohnya tuturan berikut ini yang diujarkan oleh seorang ibu pagi hari kepada

anaknya yang sudah harus segera berangkat sekolah.

Page 55: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

A: Kamu belum mandi, Nak?

B: (tidak berkata apa-apa; melainkan langsung mengambil handuk dan masuk ke

kamar mandi).

(Chaer, 2010:79)

Pada tata baku bahasa Indonesia (Hasan Alwi,2003:358) ada beberapa

cara membentuk kalimat tanya dari kalimat deklaratif:

1. Menambahkan partikel penanya apa

Contoh:

Dia istri pak Bambang.

Apa dia istri pak Bambang?

Contoh kalimat diatas memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”

2. Membalikan susunan kata dalam kalimat deklaratif, dengan beberapa kaidah

yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. Jika dalam kalimat deklaratif terdapat kata seperti dapat, bisa, harus,

sudah, dan mau, kata tersebut dapat dipindahkan ke awal kalimat dan

ditambah partikel kah.

a) Dia dapat pergi sekarang.

b) Dapatkah dia pergi sekarang?

Bentuk kalimat sedang, akan, dan telah umumnya tidak dipakai dalam

bentuk kalimat seperti ini.

b. Kalimat yang prediketnya nomina atau adjektiva urutan subjek dan

prediketnya dapat dibalikkan dan kemudian partikel kah ditambahkan

pada frasa yang telah dipindahkan ke muka.

a) Masalah ini urusan pak Ali.

b) Urusan pak Alikah masalah ini?

Page 56: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Jika prediketnya adalah verba taktransitif, ekatransitif, atau semitransitif,

verba beserta objeknya atau pelengkapnya dapat dipindahkan ke awal

kalimat dan kemudian ditambah partikel kah.

a) Dia menangis kemarin.

b) Menangiskah dia kemarin?

3. Dengan menggunakan kata bukan(kah) atau tidak (kah)

Contoh:

a. Dia sakit

b. Dia sakit, bukan?

c. Bukankah dia sakit?

4. Dengan mempertahankan urutan kalimatnya seperti kalimat deklaratif, tetapi

mengubah intonasi menjadi naik.

Contoh:

a. Jawabanya sudah diterima?

b. Dia jadi pergi ke Medan?

5. Memakai kata tanya apa, berapa, siapa, kapan, dan mengapa.

Contoh:

a. Dia mencari pak Zaed.

b. Dia mencari siapa?

a. Pak Tarigan membaca buku.

b. Pak Tarigan membaca apa?

a. Keluarga pak Guntur akan pindah ke Surakarta.

b. Keluarga pak Guntur akan pindah kemana?

2.5. Kalimat Tanya dan Penerjemahan Pragmatik

Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi memerlukan dua sarana

penting yaitu sarana linguistik dan sarana pragmatik. Sarana linguistik berkaitan

Page 57: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dengan ketepatan bentuk dan struktur bahasa, sedangkan sarana pragmatik

berkaitan dengan kecocokan bentuk dan struktur dengan konteks penggunaanya.

Pragmatik adalah studi tentang bahasa yang digunakan dalam komunikasi, yang

mencakup salah satunya adalah aspek tindak tutur seperti yang dinyatakan Jacobs

(1995:264) “the study of the speech acts is an important part of the field of

pragmatics, which is concerned with how the context of an utterance affects the

way the utterance is understood”. Bahwa tindak tutur merupakan aspek domain

dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan bagian yang terpenting dalam

pragmatik yang mengarah pada bagaimana konteks dari ucapan mempengaruhi

ucapan tersebut sehingga bisa dimengerti. Austin dalam Kempson (1977:50)

membagi tindak tutur menjadi tiga yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi

merupakan tindakan untuk mengujarkan kalimat dengan makna tertentu. Ilokusi

adalah tindakan untuk mengujarkan kalimat dengan daya tertentu seperti penutur

bermaksud untuk menyatakan tindak pujian, kritik, persetujuan dan lain

sebagainya. Sedangkan perlokusi merupakan pengaruh lanjutan yang terjadi pada

pihak pendengar yang diinginkan oleh penutur, sehingga menyebabkan pendengar

melakukan sesuatu atau ujaran.

Pembahasan diatas, dapat ditarik garis besar bahwa pragmatik mengkaji

tentang tindak tutur dimana dalam suatu tuturan tersebut terdapat beberapa jenis

kalimat yang digunakan yaitu: kalimat deklaratif, kalimat tanya dan perintah.

Seperti dikemukakan pendapat dari Larson (1984:234) mengenai daya ilokusi

menyatakan bahwa daya ilokusi dalam kalimat tanya dibagi menjadi tiga yaitu:

statement/ declarative, questions, command/ perintah. Jadi dapat disimpulkan

Page 58: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

bahwa penerjemahan kalimat tanya lebih difokuskan pada daya ilokusi dimana

tuturan tersebut merupakan pembahasan domain dalam ilmu pragmatik.

Sedangkan pragmatik itu sendiri mempunyai peran dalam penerjemahan sebagai

penyampai pesan atau informasi dalam Bsa yang sesuai dengan informasi yang

terdapat dalam Bsu, dimana sudah disesuaikan dengan konteks budaya dan norma

yang ada. Namun, beberapa kalimat tanya ada yang tidak berkesesuaian antara

daya ilokusi dan bentuk gramatikalnya, sehingga mengakibatkan kalimat tanya

tidak hanya berfungsi sebagai kalimat yang menanyakan informasi tertentu tetapi

mempunyai fungsi yang lain yaitu pertanyaan real questions dan rhetoric

questions (Larson, 1984). Lebih jauh Larson (1984) menyatakan bahwa seorang

penerjemah dalam menerjemahkan kalimat tanya sebaiknya mempelajari fungsi

dari rhetorical questions untuk memudahkan dalam menerjemahkan. Pada saat

menerjemahkan, seorang penerjemah harus menentukan terlebih dahulu kalimat

tanyanya apakah masuk dalam jenis real atau rhetorical questions, kemudian baru

menentukan bentuk terjemahan sehingga makna yang sebenarnya dapat

tertangkap.

3. Penerjemahan Subtitle

3.1. Definisi Subtitle

Film merupakan tontonan berupa gambar bergerak dan bersuara. Saat ini

film telah menjadi media hiburan sekaligus media komunikasi. Pada umumnya

orang menonton film untuk mendapatkan hiburan (Gambier, 1998: 266). Melalui

hiburan yang ditonton tersebut, sesungguhnya terjadi komunikasi antara pembuat

dan penonton film.

Page 59: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Berkaitan dengan perfilmman terdapat 2 istilah yaitu subtitling dan

dubbing, yang mana keduanya merupakan sebuah proses hasil terjemahan yang

berbentuk audio visual. Penerjemahan subtitling film banyak digunakan pada

banyak video berbahasa asing karena terbukti lebih murah dibandingkan dubbing.

Selain itu, subtitle lebih sering diminati oleh penonton dengan pendidikan yang

lebih tinggi khususnya mereka yang memiliki pengetahuan budaya dan bahasa

sumber (O‟Connel, 2007)

Berikut ini merupakan beberapa pengertian subtitle yang dikutip dari

http://accurapid.com/journal/32film:

1. Subtitled is printed translation dialogue in a foreign language movie,

usually appearing at the bottom of the screen (Encarta Dictionary)

2. Subtitling can be defined as the transcription of film or TV dialogue

presented simultaneously on the screen (Baker, 2001:274)

3. Subtitling is the translation of the spoken language (source language) of a

television program or film into target language. The translated text usually

appears in two lines at the bottom of the screen. (Bety White, 2008)

Pengertian dan kesimpulan dari pernyataan diatas adalah: Subtitle

merupakan hasil terjemahan dialog film berbahasa asing dan biasanya

ditempatkan pada bagian bawah layar bioskop ataupun televisi atau bisa juga

didefinisikan sebagai tulisan atau teks dari sebuah film atau dialog dalam acara

televisi yang ditampilkan secara utuh dalam layar. Subtitle juga bisa diartikan

sebagai hasil terjemahan dari dialog bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

dalam bentuk yang sepadan dan biasanya berada di bagian bawah layar,

Page 60: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

perubahan teks tersebut dapat berarti luas, namun dapat memungkinkan penonton

mencerna hasil terjemahan dengan baik mengingat perbedaan budaya bahasa akan

mempengaruhi hasil terjemahan dan merubah makna dan informasi yang

seharusnya disampaikan kepada penonton. Maka penerjemah harus jeli dalam

mencari pedanan yang tepat dan sesuai.

3.2. Standarisasi Subtitle

Subtitle yang baik harus memenuhi syarat singkat, padat, akan tetapi jelas

dan bahasanya mudah dipahami oleh penonton. Schwarz (1996) menyebutkan

bahwa subtitle yang baik terdiri dari dua baris kalimat yang ditulis di bagian

bawah layar. Tiap barisnya tersusun atas tidak lebih dari 35 karakter yang sudah

mencakup spasi dan waktu tampilanya pada layar berkisar antara 1-11 detik

(http://accurapid.com/journal/22subtitles). Dengan batasan semacam itu, sudah

barang tentu pada penerjemahan film jenis subtitle ini akan terjadi banyak seleksi

dan reduksi informasi serta perubahan-perubahan pada tingkat kalimat dan

pemilihan kata atau diksi, akan tetapi tanpa menghilangkan makna secara

keseluruhan. Terdapat pula beberapa aturan-aturan tentang subtitling yang

mengacu pada panduan subtitling untuk produksi subtitle program televisi di

Eropa.

Karamitroglou (1998) memaparkan aturan-aturan dalam standarisasi

subtitling yang mengacu pada panduan subtitling untuk produksi program televisi

di Eropa berikut ini:

Page 61: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1. Posisi pada layar: Teks ditempatkan pada bagian bawah layar sehingga tidak

menutupi gambar. Baris terendah setidaknya seperdua belas dari total tinggi

layar. Posisi teks berada di tengah bagian bawah.

2. Untuk segmentasi dan panjang baris: penempatan baris seharusnya

proporsional antara baris atas dan bawah serta diusahakan agar memiliki

panjang yang sama karena pemirsa terbiasa dengan teks berbentuk segi

empat daripada berbentuk segitiga.

3. Jumlah baris: jumlah yang diperbolehkan maksimal dua baris teks per

tayang dan menempati paling tidak dua per dua belas dari total tinggi layar.

Jika hanya terdiri dari satu baris, hendaknya diletakkan di bagian bawah.

4. Jumlah karakter per baris: masing-masing baris berjumlah tak lebih dari 35

karakter huruf dan tanda baca untuk meminimalkan reduksi pesan. Baris

yang sampai melebihi 40 karakter akan mempengaruhi legibility teks karena

kemungkinan besar ukuran font harus diperkecil.

5. Durasi: penonton atau pemirsa berusia 14-65 dari kalangan sosial menengah

dan berpendidikan baik memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan

rata-rata 150-180 kata per menit yang berarti sekitar dua atau tiga kata per

detik. Dengan demikian, teks dua baris terdiri dari 14-16 kata yang

membutuhkan waktu setidaknya 5, 5 detik. Sementara teks satu baris rata-

rata terdiri dari 7-8 kata dan membutuhkan sekitar 3,5 detik per tayang.

6. Tanda baca: tanda titik dipergunakan di setiap akhir ujaran karakter atau

aktor yang berbicara. Tanda tanya (?) dan seru (!) digunakan untuk

menunjukkan pertanyaan dan perintah, seruan yang dikatakan oleh aktor.

Page 62: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Sementara garis pemisah (-) diletakkan sebelum ujaran masing-masing

aktor. Penanda ini umumnya digunakan untuk teks yang berbentuk dialog

dan melibatkan lebih dari satu karakter atau aktor. Tanda garis miring (/)

pun dapat digunakan untuk tujuan yang sama.

7. Bahasa lisan: idealnya, bahasa lisan diterjemahkan dengan gaya bahasa

yang sama untuk mendapatkan efek yang sama, namun penggabungan

kalimat atau ujaran perlu dihindari karena dapat mengganggu penonton atau

pemirsa selama image reading.

8. Kategori faktor-faktor linguistik yang bisa dihilangkan:

a. Padding expression, yaitu ekspresi yang hampir tidak memiliki muatan

semantik dan kemunculannya bersifat fungsional untuk mempertahankan

alur ujaran yang wajar. Contoh ekspresi ini antara lain; well, you know,

as I say, dan sebagainya.

b. Tautological cumulative adjectives/adverbs seperti; great big, super

extra, teeny weeny yang mana kata pertama memiliki peran dalam

penekanan dan bisa digabungkan menjadi satu kata yang sepadan

menjadi huge, extremely, dan tiny.

c. Responsive expression seperti yes, no, ok, please, thanks, thank you, atau

sorry bisa dihilangkan dengan asumsi bahwa ungkapan-ungkapan

tersebut telah dikenal luas oleh sebagian besar masyarakat dunia.

Gottlieb (1998:247) menambahkan tentang jenis subtitling yang dilihat

dari segi linguistik yaitu subtitle intralinguistik dan subtitle interlinguistik.

Subtitle intralinguistik merupakan bentuk subtitle yang sesuai dengan bahasa

Page 63: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

aslinya dan banyak digunakan dalam program-program televisi lokal yang

ditujukan kepada pemirsa yang memiliki gangguan pendengar dan sejenisnya,

selain itu digunakan pula untuk program bahasa asing untuk pembelajar bahasa.

Sedangkan subtitling interlinguistik adalah jenis subtitle yang mentransfer

informasi lisan dalam bahasa asing kemudian dialihkan ke dalam bahasa sasaran

sekaligus dalam bentuk teks sehingga terjadi perubahan mode dan bahasa. Subtitle

interlinguistik melibatkan dua bahasa yaitu bahasa asli yang dituangkan dalam

teks bahasa sasaran.

Subtile yang ditinjau dari teknisnya O‟Connel (2007:125-126)

membedakannya menjadi dua, yaitu closed subtitling dan open subtiling. Closed

subtitling bersifat optional artinya teks bisa dimunculkan atau tidak sesuai

dengan keinginan pemirsanya. Biasanya subtitle jenis ini digunakan oleh

penyandang tuna rungu sehingga dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan yang

ada. Subtitle ini cenderung berbentuk sebuah ringkasan dengan beberapa

penjelasan dibandingkan dengan subtitle biasa. Lain halnya dengan open

subtitling, yang merupakan jenis subtitling pada umumnya yang banyak dijumpai

pada film-film atau program televisi. Open subtiting merupakan jenis terjemahan

dalam bentuk teks yang pemirsa tidak dapat menghilangkan teks tersebut, dengan

kata lain teks tersebut muncul dan menyatu dengan film.

3.3. Sekilas Film Sherlock Holmes

Sherlock Holmes diceritakan sebagai seorang detektif yang memiliki

kemampuan dahsyat dalam memecahkan kasus apapun. Bahkan di dalam berbagai

novelnya, ia dapat memecahkan sebuah kasus tanpa harus meninggalkan

Page 64: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

rumahnya barang sejengkal saja. Dalam cerita, Sherlock Holmes ditemani oleh

rekannya yang bernama DR. John H. Watson, dan bertempat tinggal di 221B

Baker Street. Berkisah tentang awal penangkapan seorang penjahat bernama Lord

Blacwood yang telah membuat kekacauan masyarakat London pada waktu itu.

Banyak ditemukan peristiwa dan intrik yang dikemas secara apik oleh sang

sutradara. Perusahaan paling bonafit dan terkemuka yaitu Warnner Bross Picture

merupakan perusahaan yang memproduksi film ini. Film ini sendiri telah menjadi

perbincangan hangat dikalangan pecinta film sejak baru direncanakan akan dibuat

pada tahun 2008 lalu. Film ini disajikan dalam bentuk komedi aksi, jadi tidak akan

dibuat jenuh akan pemecahan kasus yang serius, melainkan akan dibuat tertawa

akan aksi unik sang detektif dalam memecahkan kasus-kasus yang rumit.

1. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang juga berhubungan dengan

topik penelitian ini dan juga dijadikan sebagai sumber acuan dalam melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Anik Nurhaniah (2008) dengan judul “Terjemahan Kalimat Tanya pada

Percakapan di dalam Novel Remaja Dear No Body ke dalam Bahasa

Indonesia”. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada jenis

kalimat tanya saja, selain itu peneliti hanya melihat tingkat kesepadanan

makna saja dari kalimat tanya, dengan demikian peneliti kurang menyentuh

aspek yang lain seperti teknik penerjemahannya. Peneliti juga mengambil

objek penelitian pada sebuah novel berjudul Dear No Body, di lain pihak,

penulis akan meneliti tidak saja jenis-jenis kalimat tanya akan tetapi fungsi

Page 65: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

kalimat tanya tersebut. Di samping itu, penulis juga meneliti teknik

penerjemahan yang digunakan beserta dampaknya terhadap aspek keakuratan,

keberterimaan dan keterbacaan pada sebuah teks subtitle film berjudul

Sherlock Holmes.

2. Penelitian yang lainya yang terkait dengan analisis teknik dan kualitas

terjemahan adalah pada penelitian yang dilakukan oleh Nur Kholifah (2010)

dengan judul Analisis Teknik dan Kualitas Teks Subtitle Film My Mom‟s

New Boyfriend. Pada penelitian ini, peneliti mengambil objek yang sama

yang dilakukan oleh penulis yaitu sebuah subtitle film. Akan tetapi fokus dan

target penelitian dari peneliti hanya membahas secara lebih terperinci tentang

taknik juga kualitas yang terdapat pada film tersebut.

3. Masih terkait dengan objek penelitian yaitu berupa subtitle film adalah

penelitian yang dilakukan oleh Putranti (2007) mengenai Kajian Terjemahan

Tindak Ilokusi Ekspresif Dalam Teks Terjemahan Film American Beuty.

Dalam penelitian ini hanya mengkaji tentang tindak tutur ilokusi yang

mempunyai fungsi ekspresif. Fokus penelitian yaitu hanya mengkaji

kesepadanan teks terjemahan tindak ilokusi ekspresif dan juga kebertrimaan,

yang hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Anik Nurhaniah

(2008) dengan fokus permasalahan yaitu mengkaji pada tingkat kesepadanan

kalimat tanya saja.

4. Sumber acuan yang masih terkait dengan objek penelitian ini adalah

penelitian dari Widiani (2010) yang membahas mengenai teknik, metode dan

ideologi penerjemahan subtitle film „Leap Year‟ versi non-komersial dan

Page 66: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

versi VCD resmi dan dampaknya pada kualitas terjemahan. Pada penelitian

ini peneliti lebih jauh membahas tentang kualitas terjemahan menggunakan

teori kontrastif dengan membandingkan dua sumber data yang berbeda dalam

satu film yang sama.

B. Kerangka Pikir

Sebagai landasan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, dalam tesis

ini, diperlukan adanya kerangka pikir untuk memberikan gambaran tentang alur

pemikiran yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian.

Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengkaji film secara

lebih mendalam, yang kemudian melakukan pemilahan data dalam jenis, fungsi

kalimat tanya sekaligus penandaan teks yang mengandung teknik penerjemahan.

Data yang telah terkumpul diberi kode berdasarkan bahasa sumber, bahasa

sasaran, dan nomor urut. Data disusun dalam bentuk kuesioner untuk disebarkan

kepada para informan guna memperoleh informasi berbentuk nilai mengenai

kualitas terjemahan yang dihasilkan. Pembaca ahli akan menilai keakuratan dan

keberterimaan terjemahan subtitle film Sherlock Holmes, sementara target

audience akan menilai keterbacaan terjemahan dengan menonton dan memberi

komentar mengenai keterbacaan terjemahan pada subtitle film tersebut. Untuk

lebih jelasnya, alur pikir ini dapat dilihat pada gambar kerangka pikir berikut:

Page 67: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 2.3. Kerangka Pikir

Kalimat tanya

Bsu dalam

subtitle

Kalimat tanya

Bsa dalam

subtitle

Penerjemah

Data kalimat tanya

Dalam subtitle

Jenis dan fungsi kalimat tanya

dalam subtitle

Teknik penerjemahan

kalimat tanya dalam subtitle

Kualitas penerjemahan

kalimat tanya dalam subtitle

Keakuratan Keberterimaan Keterbacaan

Rater Respondent

Page 68: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dimana studi

kasusnya sudah terpancang atau embeded research. Sutopo memperjelas bahwa

pada penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata,

kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memicu

pemahaman yang lebih nyata dari sekedar sajian angka dan frekuensi (2006:40).

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif karena data yang disajikan

lebih bermakna dan dapat memberikan pemahaman yang nyata dibandingkan data

berupa angka atau frekuensi. Jenis penelitian ini juga bersifat holistik serta lentur

dan terbuka. Disebut holistik karena beragam permasalahan selalu dipandang

tanpa melepas kondisi lain yang berada dalam konteksnya. Variabel sebab dan

variabel akibat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Desainnya bersifat

lentur dan terbuka sebab penelitian dapat berkembang terus selama pengumpulan

data di lapangan (Sutopo, 2006:38). Dengan kata lain, peneliti lebih menekankan

catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap dan mendalam yang

menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data. Kemudian

penelitian ini akan mengumpulkan data, mendiskripsikannya dan menganalisanya

secara mendalam.

Penelitian ini disebut sebagai penelitian terpancang atau embedded

research karena fokus penelitian, dalam hal ini berupa subtitling, telah ditentukan

Page 69: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sebelumnya (Sutopo, 2006). Bentuk rancangan penelitian ini adalah suatu studi

kasus (case research) karena berusaha mendeskripsikan suatu latar, objek atau

suatu peristiwa tertentu secara mendalam. Dikatakan sebagai studi kasus tunggal,

merujuk pada Sutopo (2006:136), karena tidak ada usaha maupun pemikiran

untuk melakukan generalisasi dan hasil penelitian selalu terikat pada kekhususan

karakteristik konteks yang dipilih serta hanya terarah pada sasaran dengan satu

karakteristik. Orientasi penelitian ini adalah produk atau karya terjemahan, yakni

subtitle film.

Penelitian ini juga termasuk ke dalam penelitian etnografi, dikarenakan

sebuah film merupakan sebuah penggambaran dari kondisi sosial sebuah

masyarakat yang kompleks dengan masing-masing kebudayaan yang berbeda-

beda, seperti yang dikemukakan Speardly (1980:16) bahwa berbagai perbedaan

budaya dan cara berinteraksi orang-orang yang memiliki perpektif berbeda dapat

diketahui melalui etnografi. Dari uraian diatas, maka penelitian ini memfokuskan

permasalahan yang akan diteliti yaitu penerjemahan kalimat tanya dengan fokus

objek yang diteliti pada subtitle film dan terjemahannya.

B. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks kalimat tanya pada

film dan terjemahannya. Selain itu, data ditunjang oleh penelitian rater terkait

dengan kualitas terjemahan. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini

diperoleh dari:

Page 70: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1. Dokumen

Penelitian ini berupa dokumen transkip film Sherlock Holmes yang

diproduksi oleh Wanner Bross Picture tahun 2009 beserta teks terjemahanya

dalam Bahasa Indonesia yang terdapat dalam film tersebut dalam bentuk

subtitle.

2. Informan yang terdiri atas rater dan responden (pemirsa) yang membantu

penilaian kualitas terjemahan. Rater yang terlibat dalam penilaian keakuratan,

sejumlah tiga orang, dipilih sesuai kriteria yang telah ditentukan, yaitu:

a. memiliki pengetahuan tentang penerjemahan dan/atau memiliki keahlian

dalam bidang penerjemahan,

b. menguasai tata Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Indonesia dengan baik

serta penggunaannya terutama terkait dengan subtitling,

c. memiliki latar belakang pendidikan bahasa,

d. bersedia terlibat dalam penelitian ini.

Sedangkan rater untuk menilai tingkat keberterimaan dipilih sesuai

kriteria berikut ini:

a. memiliki pengetahuan tentang penerjemahan dan/atau memiliki keahlian

dalam bidang penerjemahan,

b. menguasai tata Bahasa Indonesia dengan baik serta penggunaannya

c. memiliki latar belakang pendidikan bahasa,

d. bersedia terlibat dalam penelitian ini.

Responden (pemirsa) yang dilibatkan dalam penilaian keterbacaan

subtitle, sejumlah tiga orang, akan dipilih sesuai kriteria berikut:

Page 71: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. menguasai Bahasa Indonesia dengan baik,

b. berusia 18 tahun keatas,

c. menggemari film, dan belum pernah menonton film Sherlock Holmes.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan, maka

dalam penelitian ini menggunakan tiga cara antara lain:

A. Analisa Dokumen

Dokumen tertulis dan arsip seringkali menjadi sumber data atau sumber

informasi yang penting dalam penelitian kualitatif, oleh karena itu perlu dilakukan

teknik mencatat dokumen ini untuk memperoleh beragam hal sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan peneliti (Sutopo, 2006:81). Dalam melakukan analisis

dokumen, langkah-langkah yang ditempuh ialah:

a. Mengamati VCD serial televisi Sherlock Holmes dan membaca subtitle yang

terdapat di bagian bawah layar.

b. Mencatat unsur-unsur dalam film, baik yang berbentuk audio maupun

visual, yang tersaji sebagai subtitle dalam bahasa sasaran (Bahasa

Indonesia) untuk kemudian dibandingkan dengan transkrip film dalam

bahasa sumber (Bahasa Inggris).

c. Mengidentifikasi jenis dan fungsi pragmatis kalimat tanya.

d. Mengidentifikasi teknik-teknik penerjemahan yang digunakan.

e. Melakukan analisis ketepatan, keberterimaan, dan keterbacaan data.

f. Melakukan penilaian terhadap data yang telah dianalisis.

Page 72: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

B. Kuesioner

Dalam penelitian ini kuesioner bertujuan untuk mendapatkan data awal

dalam memperoleh informasi mengenai kualitas terjemahan dari segi keakuratan,

keterbacaan, dan keberterimaan terjemahan. Teknik pengumpulan data ini dapat

dilakukan secara lisan atau tertulis, namun bentuk tertulis lebih sering digunakan

(Sutopo, 2006). Selanjutnya dijadikan acuan dalam wawancara untuk memperoleh

informasi lebih mendalam. Seperti yang ditegaskan oleh Sutopo (2006: 82),

kuesioner terbuka (open-ended questionnaire) memungkinkan peneliti untuk

memberi kesempatan pada informan agar dapat memaparkan alasan atau

penjelasan, argumen, dan pernyataan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Pada penelitian ini menggunakan kuesioner guna menggali data tentang

tingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan subtitle yang didasarkan pada

skala penilaian berdasarkan criteria penilian accurancy rating instrument

(Nababan, 2004:61). Berikut adalah tabel skala penilaian kualitas terjemahan yang

digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan, keberterimaan serta keterbacaan

dalam subtitle film Sherlock Holmes dari Nababan (2010):

Tabel 3.1. Skala Penilaian Keakuratan

Skala Kategori Indikator

3 Akurat

Pesan tersampaikan secara akurat ke dalam bahasa

sasaran, tidak terjadi distori makna.

2 Kurang Akurat Pesan tersampaikan secara akurat ke dalam bahasa

sasaran, namun terjadi distorsi makna, terjemahan

makna ganda atau penghilangan makna.

1 Tidak Akurat Pesan tidak tersampaikan secara akurat ke dalam

bahasa sasaran.

Page 73: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 3.2. Skala Penilaian Keberterimaan

Skala Kategori Indikator

3 Berterima

Terjemahan terasa alamiah dan sesuai dengan

kaidah dan budaya bahasa sasaran.

2 Kurang Berterima Terjemahan terasa kurang alamiah, terdapat

sedikit bagian yang kurang sesuai dengan

kaidah dan budaya bahasa sasaran.

1 Tidak

Berterima

Terjemahan tidak alamiah, tidak sesuai dengan

kaidah dan budaya bahasa sasaran.

Tabel 3.3. Skala Penilaian Keterbacaan

Skala Kategori Indikator

3 Tingkat

Keterbacaan Tinggi

Terjemahan mudah dipahami oleh pemirsa.

2 Tingkat

Keterbacaan

Sedang

Terjemahan dapat dipahami, namun ada

bagian tertentu yang kurang dapat dipahami

oleh pemirsa.

1 Tingkat

Keterbacaan

Rendah

Terjemahan sulit dipahami oleh pemirsa.

C. Wawancara

Wawancara dimaksudkan untuk meminta pendapat mengenai kualitas

terjemahan pada subtitle yang meliputitingkat keakuratan, keberterimaan dan

keterbacaan. Pada penelitian ini, wawancara akan dilakukan dengan informan

yang telah dipilih secara selektif (purposive sampling) berdasarkan kriteria yang

Page 74: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

telah disebutkan sebelumnya pada penjelasan mengenai data dan sumber data.

Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan metode mendalam (in-depth

interviewing). Sesuai dengan penjelasan dari Moleong (2000: 148), wawancara

mendalam adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan maksud

tertentu.

D. Teknik Cuplikan

Sutopo (2006:63) memberikan pemahaman bahwa teknik cuplikan adalah

bentuk khusus atau merupakan proses bagi pemusatan sumber data yang

mengarah pada seleksi. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang teknik

cuplikannya cenderung berupa teknik acak (random sampling), teknik cuplikan

dalam penelitian kualitatif lebih bersifat selektif karena cuplikan diambil bukan

untuk mewakili populasi, namun informasinya. Teknik cuplikan yang diterapkan

dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau criterion based sampling

yang digunakan untuk menentukan sumber data maupun informan yang dipilih

berdasarkan posisi dengan akses tertentu dalam kaitannya dengan informasi yang

dibutuhkan dan dipastikan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang

mantap.

Sumber data dalam penelitian ini adalah subtitle film Sherlock Holmes

yang dipilih karena banyaknya animo dari masyarakat tentang film ini sebagai

perwujudan dari sebuah karya novel terkenal yang ditulis oleh Sir Arthur Conan

Doyle yang dipulikasikan pertama kali pada tahun 1885. Dari novel yang sudah

bayak peminatnya, oleh perusahaan perfilman terkemuka di dunia yaitu Wanner

Page 75: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Bross Picture maka dirilislah film yang menceritakan tentang petualangan

seorang detektif dengan kecerdikan dan kepandaian yang dimilkinya dalam

memecahkan semua kasus yang ada. Dikarenakan film tersebut merupakan jenis

film bergenre action, petualangan dan misteri dalam pemecahan suatu kasusu,

maka banyak ditemukan jenis kalimat tanya dikarenakan sebuah investigasi yang

banyak dilakukan dalam setiap adegan tersebut. Dari hasil pemilahan data, didapat

berbagai jenis dan fungsi kalimat tanya yang kemudian diterjemahkan denga

menggunakan teknik yang berbeda yang berdampak pada kualitas terjemahan

dalam subtitle tersebut yang kemudian dijadikan sumber data dalam penelitian ini.

E. Validitas Data

Teknik triangulasi merupakan, teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yag digunakan sebagai pembanding

terhadap data yang lain (Moeleong, 2000:17). Trianggulasi merupakan cara yang

digunakan untuk meningkatkan validitas dari data dalam penelitian kualitaatif.

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan 2 macam triangulasi yaitu tri

angulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi sumber

Peneliti diarahkan dalam mengumpulkan data dengan mengunakan

beragam sumber data yang tersedia untuk mengali data yang sejenis (Sutopo,

2006:93). Penekanan sumber data merupakan hal penting dalam teknik ini. Data

yang didapat berasal dari jenis sumber yang berbeda yaitu dokumen yang berupa

teks asli (Bsu) juga teks terjemahan (Bsa) dan sejumlah informan. Sumber data

Page 76: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

yang dimaksud adalah dokumen (subtitle) dan informan yang terdiri dari rater dan

responden. Berikut adalah skema triangulasi data dengan modifikasi.

Analisis dokumen Dokumen/arsip

Data Rater

Kuesioner Responden

Gambar 3.1. Skema Triangulasi Data (Sutopo, 2006 :96)

2. Triangulasi metode

Dalam triangulasi metode pengunaan metode dalam pengumpulan

data yang berbeda akan lebih memperjelas untuk memperoleh informasi dan

dokumen. Terjemahan yang sumber datanya berupa informasi dan dokumen.

Triangulasi metode tidak hanya berfungsi untuk memperoleh informasi, akan

tetapi juga berfugsi untuk memastikan data yang terkait dengan kualitas

terjemahan yang ada pada sumber data. Triangulasi metode dapat

digambarkan sebagai berikut.

Kuesioner Informan

Data Wawancara

Content Analysis Dokumen/ arsip

Gambar 3.2. Triangulasi Metode (Sutopo,2006:96)

Page 77: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

F. Teknik Analisi Data

Pada tahap ini, penelitian menggunakan teori Spreadly (1980) dengan

menggunakan empat tahapan yaitu:

1. Analisis Domain

Dalam tahap ini dilakukan pemilahan terhadap data dan bukan data, seperti

contoh dibawah ini:

Tabel 3.4. kalimat yang termasuk ke dalam data penelitian

Bsu Bsa

As a medical man, have you

enjoyed my work?

Sebagai pria medis, apakah kau

menikmati hasil karyaku?

What have you done to,

Gladstone?

Kali ini, apa yang kau lakukan pada

Gladstone?

Tabel 3.5. kalimat yang tidak termasuk ke dalam data penelitian

Bsu Bsa

Head cooked to the left Kepala miring ke kiri

Partial deafness in ear Tuli sebagian di telinga

2. Analisis Taxonomy

Setelah mengelompokkan data berupa kalimat tanya, selanjutnya dilakukan

tahapan taxonomy dengan mengklasifikasikan berdasarkan pendekatan yang

digunakan

Tabel 3.6. Klasifikasi Jenis, Fungsi dan Teknik Kalimat Tanya

No Data Kalimat Tanya Jenis dan

fungsi

kalimat

tanya

Teknik

Penerjemahan Bsu Bsa

003 have you

enjoyed my

Sebagai pria

medis,

Yes-no

question

Reduksi

Page 78: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

work? apakah kau

menikmati

hasil

karyaku?

Sindiran

017 What have you

done to,

Gladstone now?

Kali ini, apa

yang kau

lakukan pada

Gladstone?

Wh

question

Marah

Kreasi

Diskursif

3. Analisis Komponen

Pada tahap ini, data yang sudah dikelompokan berdasarkan jenis dan

tekniknya maka selanjutnya dilakukan analisis tentang tingkat kualitasnya

yang meliputi keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan.

Tabel 3.7. Tabel Analisis Penilaian Kualitas Terjemahan

No

Data

Jenis

dan

fungsi

kalimat

tanya

Teknik

penerjemahan

Keakurat

an

Keberterima

an

Keterbaca

an

003 Yes-no

question

Sindiran

Reduksi Kurang

akurat

Kurang

berterima

Tinggi

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tahap penelitian dilakukan melalui serangkaian sebagai berikut:

1. Menyaksikan film Sherlock Holmes dan mengulanginya beberapa kali

sehingga dapat memahami keseluruhan cerita yang ada.

2. Mencari transkrip film berjudul Sherlock Holmes

(http://www.subtitledsource.org.com) dari internet dan menyalin teks

subtitled baik ke dalam Bsu maupun Bsa.

Page 79: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3. Pemilihan data yang termasuk ke dalam jenis, fungsi kalimat tanya

sekaligus penandaan teks yang mengandung teknik penerjemahan.

4. Data yang telah terkumpul diberi kode berdasarkan bahasa sumber, bahasa

sasaran, dan nomor urut, sebagai contoh:

Kode : BSu/001

Keterangan : Bsu : bahasa sumber

001 : nomor urut data

Kode : BSa/001

Keterangan : BSa : bahasa sasaran

001 : nomor urut data

5. Data disusun dalam bentuk kuesioner untuk disebarkan kepada para

informan guna memperoleh informasi berbentuk nilai mengenai kualitas

terjemahan yang dihasilkan.

6. Pemeriksaan validitas data dengan menganalisa data dari segi jenis, fungsi,

teknik dan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknik tersebut

terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan.

7. Berdasarkan semua tahapan analisis yang telah dilakukan, dibuat suatu

kesimpulan sebagai tahap akhir penelitian.

Page 80: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai temuan penelitian beserta

pembahasannya yang terkait dengan masalah yang diteliti. Pada sub bagian

pertama membahas mengenai temuan penilitian berupa: hasil analisis jenis-jenis

kalimat tanya beserta fungsi pragmatis yang terkandung dalam kalimat tanya,

dilanjutkan dengan pembahasan mendalam tentang teknik-teknik penerjemahan

yang digunakan dalam kalimat tanya dan kualitas terjemahan kalimat tanya yang

terdapat pada subtitle film Sherlock Holmes. Pada sub bagian kedua akan dibahas

secara mendalam mengenai pemaparan dari dampak penggunaan teknik

penerjemahan terhadap kualitas terjemahan pada subtitle.

A. Temuan Penelitian

1. Penggunaan jenis-jenis kalimat tanya dan fungsi pragmatis kalimat

tanya.

Pada bagian ini, mengetengahkan hasil analisis yang telah diambil dari

keseluruhan data yang berupa kalimat tanya, yang mana penulis telah memilah-

milah data kalimat tanya dan memberikan nomer kode pada masing-masing

kalimat tanya agar mudah menganalis data yang telah ada.

Berdasarkan teori dari Quirk et al (1985:06) , jenis kalimat tanya terbagi

menjadi tiga macam yaitu kalimat tanya Yes/no questions, Wh questions, dan

Alternative questions. Sedangkan menurut Kirkpatrick (dalam Larson, 1984:237)

Page 81: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mengemukakan bahwa fungsi pragmatik dalam kalimat tanya tidak saja hanya

menanyakan suatu informasi akan tetapi juga untuk mengungkapkan sikap seperti

kekaguman, penyesalan, keraguan, kemarahan dan emosi-emosi yang lainya. Hal

ini juga didukung dengan pendapat dari Larson (1984:234), mengenai fungsi

kalimat tanya tidak saja hanya menanyakan suatu informasi melainkan terdapat

beberapa fungsi pragmatis yang terkandung dalam kalimat tanya seperti halnya

mengungkapkan rasa prihatin atau ketidakpastian, keterkejutan, desakan atau

teguran.

Pembahasan diatas, maka penulis menganalisa data yang telah ada dan

mengkategorikan dengan membaginya berdasarkan jenis dan fungsi kalimat

tanya. Hasil analis data mengenai pembahasan jenis dan fungsi pragmatis kalimat

tanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1. Jenis dan fungsi Kalimat Tanya pada Subtitle film Sherlock Holmes

No Jenis dan Fungsi Kalimat Tanya Jumlah Persentase

1. Jenis Kalimat Tanya

a. Yes-no question 56 46,28%

Yes-no question dengan tobe 18 14,87%

Yes-no question dengan

modals

11 9,09%

Tag question atau penegas 5 4,13%

Declarative question 22 18,18%

b. Wh question 62 51,23%

What 30 24,79%

Where 2 1,65%

Who 2 1,65%

Why 10 8,26%

How 13 10,74%

When 3 2,47%

Which 2 1,65%

c. Alternative question 3 2,47 %

Page 82: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1.1. WH question beserta fungsi Pragmatisnya

Pembasan melalui tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

Jenis kalimat tanya lebih didominasi oleh jenis WH question, karena dalam

percakapan yang terdapat pada film tersebut lebih cenderung bersifat interogasi,

dimana percakapan lebih sering menggunakan kalimat tanya WH question untuk

menanyakan suatu informasi atau bahkan menunjukkan kekesalan atau amarah

semata. Terdapat 62 data (51,23 %) termasuk ke dalam jenis kalimat tanya WH

question seperti tabel dibawah ini berikut beserta fungsi pragmatisnya :

Tabel 4.2. Kalimat Tanya WH questions

No Data Fungsi Pragmatis No Data Fungsi Pragmatis a. WHAT (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

d. WHY (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

Penggunaan kata „apa‟ sebagai padanan Penggunaan kata “mengapa” sebagai

padanan

010 Mengeluh 005 Menyindir

017 Mencemaskan 038 Bertanya/ Real

023 Meminta 043 Menyindir

026 Bertanya 072 Menyesal

027 Bertanya 075 Menyesal

029 Menantang 076 Meragukan

045 Menyindir 094 Meminta

2. Fungsi Kalimat Tanya

a. Real question 53 43,80%

b. Rhetoric question 68 56,19%

Sindiran 23 19,00%

Kemarahan 10 8,26%

Permintaan/ Request 8 6,61%

Trap/ Jebakan 5 4,13%

Ketidakpastian 5 4,13 %

Penawaran/ offering 6 4,95%

Imperatif / perintah 3 2,47%

Nasehat/ advice 3 2,47%

Keterkejutan 2 1,65%

Kesedihan 3 2,47%

Jumlah Total 121 data 100 %

Page 83: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

046 Menyindir 095 Bertanya/ Real

048 Bertanya/ Real 098 Bertanya/ Real

050 Bertanya/ Real Penggunaan kata “bagaimana” sebagai

padanan

051 Menghina 108 Memaksa

052 Bertanya/ Real e. HOW (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

054 Bertanya/ Real Penggunaan kata “apa” sebagai padanan

057 Bertanya/ Real 033 Menyindir

063 Bertanya/ Real Penggunaan kata “berapa” sebagai

padanan

078 Menyindir 037 Menyindir

086 Bertanya/ Real 087 Menyindir

096 Bertanya/ Real 110 Bertanya/ Real

097 Bertanya/ Real 116 Bertanya/ Real

104 Bertanya/ Real Penggunaaan kata “dimana” sebagai

padanan

105 Menyesal 059 Bertanya/ Real

113 Bertanya/ Real Penggunaaan kata “Bagaimana” sebagai

padanan

115 Bertanya/ Real 004 Bertanya/ Real

117 Bertanya/ Real 028 Bertanya/ Real

Penggunaan kata “bagaimana” sebagai

padanan

079 Menyangkal

022 Menawarkan 088 Bertanya/ Real

056 Bertanya/ Real 121 Bertanya/ Real

065 Bertanya/ Real Penggunaaan kata “mengapa” sebagai

padanan

067 Menantang 074 Bertanya/ Real

090 Menyarankan/ Menasehati f. WHERE (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

Perubahan bentuk menjadi kalimat tanya

deklaratif

Penggunaaan kata “dimana” sebagai

padanan

084 Menantang 002 Bertanya/ Real

b. WHEN (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

101 Bertanya/ Real

Penggunaan kata “kapan” sebagai

padanan

g. WHICH (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

006 Bertanya/ Real Penggunaaan kata “mana” sebagai

padanan

080 Menyangkal 091 Bertanya/ Real

081 Menyangkal 092 Bertanya/ Real

c. WHO (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya) JUMLAH

Penggunaan kata “siapa” sebagai padanan Real question : 35 data

040 Bertanya/ Real Retoris question : 25 data

102 Bertanya/ Real

Page 84: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pada penelitian ini, terdapat pula terjemahan pada Bsa yang tidak semua

diterjemahkan menjadi kata tanya dalam Bahasa Indonesia akan tetapi ada pula

perubahan bentuk menjadi kalimat tanya deklaratif, seperti halnya pada jenis

kalimat tanya yang diawali dengan „What‟ pada data 084. Peletakkan kalimat

tanya pada kalimat Bsa sangat bervariasi, tidak selalu diletakkan di depan seperti

halnya Bsu. Untuk terjemahan kalimat tanya pada Bsa juga sangat bervariasi dan

tidak monoton diterjemahkan sesuai dengan artinya, meskipun demikian

terjemahan pada Bsanya sudah disesuaikan dengan kaidah atau aturan yang

terdapat dalam Bahasa Indonesia.

Fungsi pragmatisnya, terdapat 6 jenis fungsi pada kalimat tanya jenis WH

question yaitu : mengungkapkan sebuah sindiran dengan data berjumlah 12,

mengekspresikan rasa kemarahan sebanyak 7 data, dan 6 data untuk

mengungkapkan rasa mengeluh, menantang, menyindir, menyesal, menyarankan

dan juga menasehati pada setiap masing-masing data. Meskipun terdapat

perubahan bentuk dan jenis kalimat tanya dalam Bsanya namun tidak ditemukan

pergeseran fungsi pragmatis pada jenis kalimat tanya WH question, hal ini

disebabkan fungsi pragmatis dalam kalimat tanya tersebut dapat mempengaruhi

penyampaian isi pesan pada Bsa jadi tidak tersampaikan. Dapat disimpulkan

bahwa jumlah keseluruhan data adalah 60 data yang mana berdasarkan fungsinya

data tersebut terbagi menjadi 2 yaitu kalimat tanya real question dengan jumlah

35 data dan kalimat tanya retoris dengan jumlah 25 data.

Page 85: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

1.2. Yes-no question beserta fungsi Pragmatisnya

Jenis kalimat tanya yang kedua adalah Yes-no question dengan data

berjumlah 56 data (46,28 %) dari keseluruhan data yang ada, dimana masing-

masing fungsi kalimat tanya tidak hanya berfungsi sebagai kalimat tanya dengan

jawaban ya atau tidak saja akan tetapi juga berfungsi untuk mengungkapkan rasa

emosional dari penutur. Sama seperti kalimat tanya WH question juga terdapat

pula perubahan jenis kalimat tanya itu sendiri. Berikut ini merupakan tabel yang

menunjukkan jenis beserta fungsi pragmatis yang terkandung pada kalimat tanya

Yes-no question:

Tabel 4.3. Kalimat Tanya Yes-no questions

No Data Fungsi Pragmatis No Data Fungsi Pragmatis

a. Tobe / auxilaries (tidak mengalami

pergeseran fungsi Pragmatisnya) c. Declarative (tidak mengalami

pergeseran fungsi Pragmatisnya) Penggunaan kata “apa/ apakah” sebagai

padanan

001 Menyindir

003 Menantang 008 Meragukan

016 Menyindir 013 Mengeluh

021 Meragukan 015 Menawarkan

030 Menawarkan 018 Menekan

044 Menyindir 019 Menekan

053 Bertanya/ Real 020 Menekan

066 Menyangkal 024 Menyakinkan

068 Menantang 025 Menyakinkan

070 Bertanya/ Real 031 Meragukan

099 Menantang 032 Menawarkan

100 Bertanya/ Real 034 Menyindir

106 Bertanya/ Real 041 Bertanya/ Real

107 Menyindir 042 Memerintah

112 Menekan 058 Menyindir

Penggunaan kata “bukan” sebagai

padanan

060 Bertanya/ Real

014 Menyarankan/ Menasehati 062 Menyindir

Perubahan bentuk menjadi kalimat tanya

deklaratif

077 Ketidak pastian

069 Bertanya/ Real 083 Menekan

082 Meragukan 085 Bertanya/ Real

Page 86: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

118 Bertanya/ Real 103 Bertanya/ Real

b. Modals (tidak mengalami pergeseran

fungsi Pragmatisnya)

Perubahan bentuk menjadi kalimat tanya

penegas

Penggunaan kata “bisa/ bisakah/ boleh”

sebagai padanan

055 Bertanya/ Real

012 Meminta d. Tag/ Penegas (tidak mengalami

pergeseran fungsi Pragmatisnya)

049 Meminta Penggunaan kata “bukan/ partikel -kah”

sebagai padanan

061 Meminta 007 Bertanya/ Real

120 Meminta 009 Bertanya/ Real

Penggunaan kata “apa” sebagai padanan 089 Bertanya/ Real

011 Meminta 111 Bertanya/ Real

071 Menawarkan Perubahan bentuk menjadi kalimat tanya

deklaratif

Perubahan bentuk menjadi kalimat tanya

deklaratif

047 Bertanya/ Real

036 Mengajak JUMLAH

064 Menawarkan

073 Menawarkan Real question : 17 data

093 Bertanya/ Real

Penggunaan kata “bukan” sebagai

padanan Retoris question : 39 data

119 Meminta

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan mengenai pembagian jenis kalimat

tanya Yes-no question terbagi menjadi 4 kategori yaitu yes-no question dengan

tobe/ auxilaries, modals, tag question/ penegas dan declarative question, yang

masing-masing jenis tersebut juga memiliki fungsi pragmatis yang berbeda.

Penggunaan padanan pada terjemahan Bsanya sangatlah bervariasi, tidak hanya

itu, banyak pula terdapat perubahan jenis kalimat tanya itu sendiri menjadi bentuk

kalimat tanya deklaratif bahkan penegas, hal ini dapat dilihat dari setiap jenis

kalimat Yes-no question. Sama halnya dengan jenis kalimat tanya WH question

yang peletakannya bervariasi, begitu pula dengan peletakkan kalimat tanya Yes-no

question pada terjemahan Bsanya.

Page 87: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dilihat dari segi fungsi pragmatisnya, fungsi retoris lebih banyak

jumlahnya dari pada fungsi real atau sebenarnya. Hal ini disebabkan, banyaknya

kalimat tanya yang dilontarkan si penutur dengan tujuan tidak saja memperoleh

informasi semata dan jawaban yang dihasilkannyapun tidak lantas berupa kata „ya

atau tidak saja‟ akan tetapi ungkapan yang lebih mendalam seperti sebuah

sindiran atau kemarahan balik dari si penutur dalam menyampaikan pesan.

Terdapat 39 data yang masing-masing berfungsi sebagai: ungkapan

menyampaikan rasa menekan pada lawan tutur dengan tujuan untuk memperoleh

jawaban yang sebenarnya dari lawan bicaranya, ungkapan rasa meminta dan

menawarkan, dan ungkapan perasaan lain seperti mengeluh, menantang lawan

bicaranya, menyindir, meragukan, menyangkal dan juga mengajak. Sama halnya

dengan fungsi pragmatis WH question, dalam tabel diatas tidak ditemukan

pergeseran fungsi pragmatis dari Bsu ke dalam Bsa karena hal ini akan

mempengaruhi penyampaian isi pesan.

1.3. Alternative question beserta fungsi Pragmatisnya

Jenis kalimat tanya yang terakhir adalah alternative question, dengan

prosentase data terkecil diantara data yang sudah ada. Hanya terdapat tiga kalimat

saja dengan jumlah prosentase sebanyak 2,47 %. Berdasarkan teori dari Jacobs

(1995:263) susunan kalimat tanya alternatif question biasanya menggunakan kata

sambung “or”. Dari teori tersebut, terdapat data kalimat tanya yang ditemukan

dengan menggunakan kata sambung “or” seperti pada tabel di bawah ini:

Page 88: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.4. Kalimat Tanya Alternative questions

No Data Fungsi Pragmatis (tidak mengalami pergeseran fungsi

Pragmatisnya)

109 Bertanya/ Real

Penggunaan kata “apa” sebagai padanan

035 Menyindir

039 Menyindir

Dari tabel diatas penggunaan kata “apa/apakah” dipakai sebagai padanan

dalam Bsanya, sedangkan pada data 109 tidak diawali dengan penggunaan kata

tanya dalam Bsanya, sedangkan jenisnya lebih cenderung pada kalimat tanya

deklaratif dengan penggunaan kata sambung “atau” dalam terjemahanya. Fungsi

pragmatis pada data diatas tidak terdapat pegeseran dan terbagi menjadi 2 fungsi,

1 data berfungsi sebagai kalimat tanya real atau sungguhan dan 2 data berfungsi

untuk mengungkapkan sindiran dari si penutur. Kalimat tanya alternative question

biasanya digunakan karena si penutur tidak sabar dengan lawan bicaranya yang

tidak segera memberikan jawaban yang diinginkan, seperti pada contoh data no

035, dimana Holmes menyindir dengan keras kepada Irene tentang asal mula

kalung permata yang dipakainya. Holmes merasa yakin bahwa kalung yang

dipakainya adalah hasil curian dari seorang raja yang merasa kehilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya tidak

hanya berfungsi untuk menyakan suatu informasi semata akan tetapi juga memilki

fungsi-fungsi pragmatis seperti ungkapan emosianal dari si penutur kepada lawan

bicaranya. Begitu pula dengan jenis kalimat tanya, terutama pada jenis kalimat

tanya yes-no question dimana jawaban yang dituturkan tidak hanya berupa

Page 89: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

jawaban ya atau tidak saja, akan tetapi juga memiliki variasi jawaban yang

berbeda.

Dari pemilahan dan pembahasan kalimat tanya diatas terdapat pula

terjemahan kalimat tanya yang dalam Bsanya dihilangkan atau terdapat pula

penambahan informasi-informasi dengan pergeseran unsur-unsur linguistik baik

itu secara struktural maupun kontekstual. Oleh sebab itu, hal-hal seperti ini

mendasari penulis untuk meneliti lebih jauh lagi tentang penggunaan teknik

penerjemahan dalam kalimat tanya yang terdapat pada data-data diatas. Hal ini

juga akan mempengaruhi kualitas terjemahan yang dihasilkan.

2. Teknik Penerjemahan

Terkait dengan pembahasan diatas mengenai jenis dan fungsi kalimat

tanya, bahwa kalimat tanya yang terdapat pada bahasa sumber tidak mesti

diartikan sama ke dalam bahasa sasaran. Terdapat pula perubahan makna dan

penambahan kalimat yang diterjemahkan lain ke dalam bahasa sasaran dengan

tujuan agar lebih mudah dimengerti oleh pemirsa. Dari kilasan diatas, maka

penulis akan lebih jauh membahas mengenai teknik-teknik yang digunakan oleh si

penerjemah dalam menerjemahkan khususnya pada kalimat tanya diatas. Dalam

penelitian ini juga diperkuat dengan menggunakan teori yang berasal dari teori

Molina dan Albir (2002) yang merupakan dasar acuan untuk mengidentifikasi

data-data mengenai teknik penerjemahan yang digunakan dalam subtitle film

Sherlock Holmes. Terdapat 12 teknik yang digunakan dalam menerjemahkan

subtile film ini. Selain itu, ditemukan pula lebih dari satu penggunaan teknik yang

Page 90: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

diterapkan pada sebuah ujaran. Berikut merupakan tabel yang berisi tentang

penggunaan macam-macam teknik beserta frekuensi pemakaianya.

Tabel 4.5. Penggunaan Teknik dan Frekuensi Pemakaianya

No Teknik Jumlah Prosentase

1. Literal 36 29,75 %

2. Transposisi 20 16,52 %

3. Linguistik Kompresi 11 9,09 %

4. Linguistik Amplifikasi 10 8,26 %

5. Modulasi 9 7,43 %

6. Amplifikasi 9 7,43 %

7. Reduksi 8 6,61 %

8. Partikulasi 6 4,95 %

9. Peminjaman 5 4,13 %

10. Padanan lazim 4 3,30 %

11. Kreasi diskursif 3 2,47 %

JUMLAH 121 data 100 %

2.1. Teknik Literal

Penerjemahan literal atau sering juga disebut dengan penerjemahan

harfiah merupakan jenis penerjemahan yang dilakukan dengan cara

menerjemahakan kata demi kata. Teknik ini mempersyaratkan pemadanan leksikal

yang masih terikat dengan Bsu tetapi susunanya leksikal yang membentuk suatu

ungkapan sudah disesuaikan dengan kaidah Bsa. Berdasarkan dari tabel diatas,

penerjemahan literal menduduki prosentase terbanyak dari teknik penerjemahan

yang lainya. Terdapat sekitar 36 data (29,75 %) dari keseluruhan data kalimat

tanya yang ada, berikut ini beberapa contoh penerjemahan literal yang telah

diambil dari data yang ada:

Page 91: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.6. Contoh Penggunaan Teknik Literal

No Data Bsu Bsa

006 When you moving in? Kapan kau pindah?

012 Oh. Can I see that? oh. Bisa aku melihat itu?

015 Tea, Mr. Holmes? Teh, tuan Holmes?

Dari tabel diatas tampak jelas bahwa pemadanan kata-kata yang

membentuk frasa-frasa sangat terikat dengan Bsunya tetapi susunanya sudah

disesuaikan dengan susunan kata dalam frasa Bahasa Indonesia. Kalimat tanya

yang didahului dengan Wh question dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat

tanya real question dari Bsu juga diartikan sama ke dalam Bsa, begitu pula

dengan kalimat tanya yes-no question menggunakan modal pada data 012 yang

memiliki fungsi pragmatis bertanya atau real question dengan tujuan untuk

memperoleh jawaban dari lawan tuturnya dan kalimat tanya declarative dengan

fungsi kalimat untuk menawarkan minuman dari si penutur yang terdapat pada

data 015 juga diartikan secara kata demi kata dapat mengurangi tingkat kesalahan

dalam terjemahanya. Sehingga dengan penggunaan teknik literal ini, diharapkan

mampu menghindari distorsi makna dan mampu mencapai keberterimaan

terjemahan.

2.2. Teknik Transposisi

Transposisi merupakan salah satu teknik yang banyak digunakan setelah

teknik penerjemahan literal. Teknik kedua ini digunakan dengan cara merubah

susunan secara gramatikal agar hasil terjemahan lebih berterima. Terdapat 20 data

Page 92: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dengan prosentase 16,52 % dalam penggunaan teknik ini. Teknik Transposisi

dapat ditemukan pada contoh tabel dibawah ini:

Tabel 4.7.Contoh Penggunaan Teknik Transposisi

No Data Bsu Bsa

022 What about a complete

stranger?

Bagaimana dengan orang

asing?

033 How can I help?

Apa aku bisa membantumu?

056 What of the coffin? Bagaimana degan peti matinya?

Dari tabel diatas, terdapat perubahan kelas kata dari Bsu ke Bsa dimana

kalimat tanya pada Bsu yang diawali dengan Wh questions yang kemudian oleh

penerjemah dicarikan padanan yang berbeda dari Bsa agar hasil terjemahan yang

dihasilkan lebih bisa diterima dan terasa alami. Dalam proses penerjemahan,

penerjemah selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa sasaran yang sepadan

dengan bahasa sumbernya agar dapat mengungkapkan pesan yang sama dalam

teks sasaran. Fungsi pragmatis pada contoh kalimat tanya diatas sebagai

ungkapan menawarkan diri untuk ditebak identitas personalnya (022), ungkapan

sindiran yang dilontarkan si penutur (033) dan kalimat tanya real untuk

menanyakan keadaan peti mati pada saat kejadian berlangsung (056) yang

kesemuanya diterjemahkan tidak disesuaikan dengan padanan kalimat tanya pada

Bsanya. Dengan penyesuaian secara gramatikal pada terjemahan Bsanya

menjadikan terjemahan kalimat tanya diatas tidak terasa kaku dan alamiah dengan

perubahan yang sudah disesuaikan terlebih dahulu.

Page 93: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2.3. Teknik Kompresi Linguistik

Pada penggunaan teknik ini terdapat 11 data dengan prosentase 9,09 %

dari total data yang ada. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik linguistik

Amplifikasi dimana teknik ini digunakan dengan cara mensintasis elemen

linguistik yang ada menjadi lebih sederhana. Tebel dibawah ini merupakan contoh

dari penggunaan teknik Linguistik Kompresi:

Tabel 4.8.Contoh Penggunaan Teknik Kompresi Linguistik

No Data Bsu Bsa

026 What the hell's going on here,

Charlie?

Apa yang terjadi, Charlie?

047 That's no consequence to you

really, is it Watson?

Itu bukan urusanmu lagi kan

Watson?

050 Don't move! Now, what have we

got here?

Jangan bergerak! Apa ini?

Pada data-data diatas dapat dilihat bahwa terdapat pemadatan kalimat

tanya dari Bsu yang kemudian diterjemahkan lebih sederhana ke dalam Bsa.

Meskipun terdapat beberapa pengurangan kata atau perubahan elemen pada

kalimat diatas, akan tetapi hasil terjemahan Bsanya tetap mudah dimengerti tanpa

mengubah jenis kalimat tanyanya yaitu kalimat tanya WH question dan taq

question besrta fungsi pragmatisnya. Dengan adanya pemadatan pada Bsanya

menjadikan terjemahan lebih berterima dan lebih pendek dalam penulisanya

sehingga tidak melanggar aturan dalam subtile yaitu dalam satu baris subtitle

maksimum terdiri dari 40 karakter, termasuk spasi dan tanda bacanya. Pada data

026 dengan fungsi pragmatis bertanya yang diucapkan oleh inspektur Lestrade

pada bawahanya, penerjemah berusaha mencarikan padanan yang sudah biasa

Page 94: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dipergunakan pada Bsa sebagai padanan kalimat untuk menanyakan suatu kondisi.

Sedangkan pada data 047 dan 050 dengan fungsi pragmatis yang sama untuk

menanyakan informasi pada lawan tuturnya, penerjemah menerjemahkanya lebih

ringkas dan padat guna mendapatkan hasil terjemahan yang lebih berterima dan

mudah ditangkap makna yang akan disampaikan pada pemirsa.

2.4. Teknik Amplifikasi Linguistik

Teknik ini merupakan teknik yang berlawanan dengan teknik linguistik

kompresi, dimana teknik ini digunakan dengan menambahkan unsur-unsur

linguistik agar pesan yang disampaikan lebih berterima. Terdapat 10 data dengan

prosentase 8,26 % yang menggunaan teknik ini. Berikut contoh dari penggunaan

teknik linguistik aplifikasi:

Tabel 4.9. Contoh Penggunaan Teknik Amplifikasi Linguistik

No

Data

Bsu Bsa

036 Shall we? kita minum sekarang?

070 Do you have my cut?

Apa kau membawa potonganku

dari pertarunganmu?

071 Should I look after it for you?

apa aku sebaiknya menyimpan sisa

uangmu itu?

Jenis kalimat tanya yang diawali dengan modals dengan fungsi pragmatis

sebagai ungkapan ajakan dari si penutur yaitu Irene pada data 036, diterjemahkan

ke dalam Bsa diterjemahkan menjadi „Kita minum sekarang?‟ merupakan bentuk

terjemahan yang meskipun mengalami banyak perubahan secara struktural,

dengan penambahan unsur-unsur linguistik pada Bsanya akan tetapi secara

Page 95: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

kontekstual arti dan makna terjemahan terasa lebih berterima dikarenakan

disesuaikan dengan situasi yang ada pada waktu kejadian itu berlangsung.

Penambahan unsur-unsur linguistik pada terjemahan Bsa juga bisa menjadikan

terjemahan Bsa menjadi lebih rinci dan jelas namun juga bisa mempengaruhi

ketidaktepatan dalam penyampaian pesan seperti pada data 070, dimana “my cut”

diterjemahkan menjadi “potongan dari pertarunganku” menimbulkan distorsi

makna, sehingga pesan jadi tidak terasa ilmiah dan kaku. Penerjemah

menambahkan informasi yang kurang terperinci sehingga menimbulkan

kerancuan pada makna yang disampaikan. Sebaliknya untuk data 071 dengan

fungsi pragmatis menawarkan diri yang diungkapkan oleh si penutur yaitu

Holmes pada lawan tuturnya Watson, penerjemah memcarikan padanan yang

sesuai sehingga menghasilkan terjemahan yang tidak kaku, kata „look after it for

you‟ diartikan ke dalam Bsa menjadi „menyimpan sisa uangmu itu‟ menjadikan

terjemahan menjadi lebih berterima dan pesan yang disampaikan mudah

ditangkap oleh pemirsa.

2.5. Teknik Modulasi

Merupakan sebuah teknik penggantian sudut pandang, fokus atau

kategori kognitif dalam teks Bsu, bisa dalam tataran leksikal maupun struktural.

Pada penggunaan teknik ini hanya terdapat 9 data (7,43 %) dari total keseluruhan

data. Penggunaan teknik modulasi dapat ditemukan seperti contoh pada tabel

dibawah ini:

Page 96: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 4.10.Contoh Penggunaan Teknik Modulasi

No Data Bsu Bsa

031 So that's, no to the opera

then?

Jadi kau tidak mau pergi ke

opera?

032 Care to come along? kamu mau ikut?

045 What she after, anyway? Apa yang dia inginkan?

Dari contoh tabel diatas terdapat penggantian sudut pandang yang

diterjemahkan berbeda ke dalam bsa. Pada data 031, dengan fungsi pragmatis

meragukan, ujaran tersebut memiliki arti mengulangi kembali sebuah ajakan yang

diutarakan Holmes kepada Watson. Holmes merasa tidak yakin dengan keputusan

Watson. Penerjemah menerjemahkannya dengan pergantian sudut pandang

menjadi terjemahan yang mudah dimengerti dan difahami oleh pemirsa. Contoh

lainya adalah pada data no 032, dengan fungsi pragmatis menawarkan ajakan pada

Watson, dalam terjemahan Bsa dirasa lebih mudah dimengerti dan difahami

meskipun terdapat perbedaan terjemahan akan tetapi tidak merubah pesan yang

disampaikan. Beda halnya dengan data 045, dimana fungsi pragmatisnya untuk

mengungkapkan rasa menyindir dari Watson pada Holmes. Pada kata “after”

diterjemahkan menjadi “inginkan”, dengan perubahan sudut pandang dari Bsunya,

maka terjemahan yang dihasilkan mempunyai dampak yang positif terhadap

penggunaan teknik ini, terjemahan yang dihasilkan terasa lebih berterima dan

lebih alamiah. Sehingga penggunaan teknik ini dirasa lebih tepat karena mencari

fokus sudut pandang yang lebih mudah diterima dalam Bsanya akan terasa lebih

mudah dimengerti dan difahami oleh penontonya.

Page 97: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

2.6. Teknik Amplifikasi

Teknik Amplifikasi digunakan jika diperlukan tambahan informasi atau

parafrase yang eksplisit yang tidak terdapat dalam BSu guna mempermudah

penyampaian pesan. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik kompensasi

dengan data 9 jenis kalimat tanya prosentase sebanyak (7,43 %). Dibawah ini

adalah contoh dari penggunaan teknik amplifikasi:

Tabel 4.11.Contoh Penggunaan Teknik Amplifikasi

No Data Bsu Bsa

041 You remember the Grand? kau ingat hotel Grand?

054 What's the major concern?

Apa kekhawatiran utama kalian?

106 Aren't you--?

Apa kau tidak pergi...?

Bagan data diatas terdapat beberapa unsur penambahan yang terdapat

pada Bsa, masing-masing penambahan informasi pada Bsa membuat hasil

terjemahan lebih mudah difahami dan dimengerti oleh pembacanya seperti pada

contoh data 041, dengan fungsi pragmatis untuk bertanya, dimana terdapat

penambahan informasi pada Bsa yaitu pada kata „Hotel‟, dengan adanya

penambahan kata tersebut menjadikan pesan dalam Bsa terasa lebih akurat lagi

karena pemirsa akan merasa terbantu dengan penambahan kata “hotel” di depan

kata “Grand”, tidak semua pemirsa faham apa arti kata “Grand” sehingga dengan

adanya penambahan informasi ini menghasilkan terjemahan yang lebih berterima

lagi. Sedangkan fungsi pragmatis yang sama yaitu untuk menanyakan informasi

dari lawan penutur yaitu pada data 054, terdapat penambahan subjek pada Bsa

yaitu “kalian”, yang menjadikan terjemahan terasa lebih tepat dan lebih rinci, ini

Page 98: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dimaksudkan agar pembaca lebih mudah lagi dalam merangkai satu kesatuan

cerita pada film tersebut. Pada data 106, dimana pada Bsu terdapat penghilangan

kata akan tetapi hasil terjemahan Bsanya terdapat penambahan kata kerja „pergi‟.

Penambahan kata “pergi” pada Bsa didasarkan dengan adegan pada film tersebut,

hal ini didukung dengan sebuah permintaan dari Holmes untuk Irene dan Watson

agar cepat pergi dari tempat ia bersembunyi sedangkan ia tetap tinggal di

tempatnya sehingga muncullah sebuah pertanyaan dari Watson yang kemudian

dalam Bsanya, penerjemah menambahkan kata “pergi”. Dengan adanya

penambahan kata menjadikan pesan yang disampaikan lebih detail dan lebih

komplit lagi sehingga pemirsa tidak mengalami kesulitan dalam menangkap isi

pesan tersebut.

2.7. Teknik Reduksi

Teknik reduksi lebih menekankan pada pengurangan item informasi

dalam Bsa, teknik ini merupakan kebalikan teknik amplifikasi. Sama halnya

dengan teknik amplifikasi, teknik reduksi juga hanya terdapat 8 data atau

sebanyak 6,61 % saja dari total keseluruhan data yang ada Beberapa penggunaan

teknik ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12.Contoh Penggunaan Teknik Reduksi

No Data Bsu Bsa

003 have you enjoyed my work? apa kau menikmatinya?

009 He wont be moving with you, will

he?

Tidak akan pindah

bersamamukan?

046 What could she possibly need? Apa yang dia butuhkan?

Page 99: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Penghilangan objek pada data Bsa 009 dengan fungsi pragmatis untuk

menanyakan sebuah informasi atau jawaban dan kata “possibily” pada data 046,

dengan fungsi pragmatisnya untuk mengungkapkan rasa sindiran yang diutarakan

Watson pada Holmes, tidak membuat pesan menjadi rancu dan membingungkan

hal ini dilakukan untuk memadatkan kalimat agar menjadi lebih ringkas dan dapat

sekali baca sesuai dengan kaidah penulisan subtitle pada film. Teknik ini biasanya

digunakan karena informasi yang dihilangkan dianggap tidak terlalu penting dan

mempengaruhi dalam penyampaian pesan, sedangkan pada percakapan tersebut

terdapat konflik yang juga membutuhkan kecepatan membaca oleh pembaca.

Sehingga penerjemah lebih memprioritaskan untuk terjemahan yang lainnya.

Penghilangan unsur teks Bsu dari Bsa dapat pula dilakukan untuk menghindari

pengulangan kata yang sama, oleh sebab itu penghilangan seperti ini bersifat

optional atau bebas.

2.8. Partikulasi

Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik generalisasi. Teknik

penerjemahan dimana penerjemah menggunakan istilah yang lebih konkrit, presisi

atau spesifik, dari superordinat ke subordinat. Terdapat 6 data dengan prosentase

sebesar 4,95 % dengan contoh pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.13.Contoh Penggunaan Teknik Partikulasi

No Data Bsu Bsa

014 Don't you think it's time you

found another one?

Bukankah menurutmu sudah

waktunya kau mencari kasus

baru?

035 Is that the Maharajah's missing Apakah itu intan maharajah yang

Page 100: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

diamond? Or just another

souvenir?

hilang? atau hanya cendera mata

lainya?

089 He's a professor, isn't he? Klaienmu seorang profesor

bukan?

Meskipun antara data yang satu dengan yang lain mempunyai perbedaan

pada jenis dan fungsi pragmatisnya akan tetapi pada data Bsu diatas

diterjemahakan ke dalam terjemahan yang lebih spesifik sehingga menghasilkan

terjemahan yang lebih terperinci lagi dan pemirsa menjadi lebih jelas dalam

menangkap pesan yang disampaikan. Kalimat “another one” pada data 014

dengan fungsi pragmatis untuk mengungkapkan rasa menasehati atau memberikan

saran, diterjemahkan menjadi lebih detail lagi menjadi sebuah kasus membuat

pesan yang disampaikan lebih akurat dan terperinci, sama halnya dengan “anothe

souvenir” pada data 035 dengan fungsi pragmatisnya untuk mengungkapkan rasa

sindiriran, diterjemahkan dengan cenderamata lain dari sebuah kerajaan yang

hilang. Untuk subjek “he” pada data 089 lebih ditekankan pada terjemahan

Bsanya menjadi “klein” yang memiliki pengertian lebih terperinci dan spesifik

lagi tentang siapa orang yang berada dibelakang semua kasus ini.

2.9. Peminjaman

Penggunaan teknik ini lebih menekankan pada penggunaan kata atau

ungkapan langsung dari bahasa lain. Pada teknik ini terdapat dua sifat yaitu

peminjaman murni dan peminjaman natural. Teknik peminjaman alami

memprasyaratkan penyesuaian lafal dari kata yang dipinjam dengan lafal yang

lebih lazim pada Bsa. Sedangkan peminjaman murni merujuk pada Bsu secara

utuh tanpa disertai penyesuaian lafal. Penggunaan teknik ini teridentifikasi 5 data

Page 101: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

dengan prosentase (4,13 %) yang mana 3 data termasuk ke dalam peminjaman

alami dan 2 data termasuk ke dalam peminjaman murni. Penggunaan teknik ini

terdapat pada data 020 dengan penjelasan sebagai berikut:

Tabel 4.14.Contoh Penggunaan Teknik Peminjaman

No Data Peminjaman Murni

Bsu Bsa

001 You remember your revolver? Kau membawa pistol revolver?

030 Did you know the opera house

is featuring "Don Giovanni"?

Apa kau tahu "Don

Giovanni"akan tampil dirumah

opera?

Peminjaman Alami

002 Where is the inspector?

Dimana inspektur?

020 The Royal? Royal?

039 Should I answer

chronologically or

alphabetically?

Apa aku harus menjawab secara

kronologis, atau secara alfabet?

Kata “revolver” pada data 001 dengan fungsi pragmatis untuk

mengungkapkan rasa sindiran, tidak mengalami perubahan tanpa adanya

penyesuaian pada lafalnya. Pada data tersebut juga ditemukan penggunaan teknik

lainya seperti penggunaan teknik amplifikasi dengan menambahkan kata “pistol”

di depan kata “revolver”, perubahan secara gramatikal juga terjadi akibat dari

penggunaan teknik transposisi, perubahan kata dari “remember” yang kemudian

diterjemahkan menjadi “membawa” membuat data menjadi kurang akurat, akan

tetapi memiliki tingkat keberterimaan yang tinggi. Sedangkan untuk data 030

terdapat 2 peminjaman murni yaitu “don giovani” dan “opera” yang mana

dipinjam secara utuh tanpa peyesuaian lafalnya, hal ini dikarenakan menghindari

terjadinya kerancuan dan distorsi makna pada pesan. Pada data 002 termasuk ke

Page 102: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

dalam teknik peminjaman alami dimana peminjaman kata atau ungkapan yang

diikuti pelafalan. Teknik ini memprasyaratkan penyesuaian lafal dari kata yang

dipijam dengan lafal yang lazim terdapat dalam Bsanya. Kata “royal”

menunjukkan sebuah nama hotel terkenal di Inggris pada waktu itu, untuk

menunjukan suatu tempat atau nama dalam tata cara penulisan Bahasa Inggris

biasanya ditambahkan sebuah article di depan kata benda, namun beda dengan

aturan yang terdapat dalam Bahasa Indonesia, terjemahan diatas mengalami

perubahan yang sudah disesuaikan dengan kaidah Bsanya. Sedangkan untuk

peminjaman alami pada data 039 terjemahan pada Bsanya terkesan kaku karena

tidak biasa dipergunakan dalam penggunaan kata dalam Bahasa Indonesia.

2.10. Padanan Lazim

Teknik dengan penggunaan istilah atau ungkapan yang sudah lazim

(berdasarkan kamus atau penggunaan sehari-hari). Teknik ini mirip dengan

penerjemahan harfiah. Jumlah data yang diidentifikasi masuk ke dalam teknik

padanan lazim adalah 4 data dengan prosentase sebesar 3,30 % dari keseluruhan

data yang ditemukan. Berikut contoh dan penjelasan penggunaan teknik padanan

lazim:

Tabel 4.15.Contoh Penggunaan Teknik Padanan Lazim

No Data Bsu Bsa

016 Is it poisoned, "Nanny"?

Apakah ada racunya, "nenek"?

053 Have the newspapers got wind

of it yet?

Apa surat kabar sudah mendengar

ini?

099 Have you Iost your mind? apa kau sudah gila?

Page 103: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Pada tabel diatas ditunjukkan beberapa kata dalam Bsu yang kemudian

diterjemahkan ke dalam Bsa dengan cara menyesuaikan padanan yang sudah

terdapat dalam kamus atau sudah umum digunakan dalam Bsa. Semisal kata

“nanny” pada data 016 dengan fungsi pragmatisnya sebagai ungkapan sindiran,

merupakan padanan kata “nenek”. Padanan kata yang sudah biasa ditemukan

dalam Bsa juga digunakan pada data 053 dengan fungsi pragmatisnya untuk

menanyakan suatu keadaan, kata “got wind” diterjemahakan menjadi

“mendengar” terasa lebih alami dan mudah ditangkap maknanya oleh pemirsa.

Contoh data lainya yaitu pada kata “lost your mind” pada data 099 dengan fungsi

pragmatis untuk mengungkapkan rasa tantanganya pada Blackwood akan lebih

umum dan mudah ditangkap pesanya dalam Bsa menjadi “gila”. Dengan mencari

padanan yang sudah umum digunakan dalam kaidah Bsa, menjadikan terjemahan

lebih berterima bagi pemirsanya.

2.11. Teknik Kreasi Diskursif

Teknik terakhir dari penerjemahan subtilte film ini adalah teknik kreasi

diskursif dimana teknik ini diperkenalkan untuk menampilkan kesepadanan

sementara yang tidak terduga atau keluar dari konteks. Teknik ini lazim

diterapkan dalam menerjemahkan judul buku atau judul film. Penggunaan teknik

ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan 3 data (2,47 %) yang

teridentifikasi, antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.16.Contoh Penggunaan Teknik Kreasi Diskursif

No Data Bsu Bsa

017 What have you done to, Kali ini apa yang kau lakukan

Page 104: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Gladstone now?

pada, Gladstone ?

074 How so? Mengapa begitu?

076 Why else?

Mengapa begitu?

Dua data dari tiga data diatas (074 dan 076) merupakan contoh dari

penggunaan teknik diskursif dimana si penerjemah menerjemahkan kalimat tanya

tersebut ke dalam terjemahan yang sama dalam Bsanya. Dengan adanya

penggunaan teknik ini, terjemahan yang di hasilkan menjadi tidak kaku dan terasa

alamiah. Pemakaian teknik ini juga sudah didasari dan disesuaikan dengan kaidah

yang sudah biasa diterapkan dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk

keterangan waktu “now” diterjemahkan menjadi “kali ini” merupakan contoh dari

sebuah padanan yang biasa atau lazim digunakan dalam Bsanya sehingga hasil

terjemahanya menjadi tidak kaku dan berterima.

3. Kualitas Terjemahan

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari

penerapan dari teknik penerjemahan pada kualitas terjemahan. Sebagai seorang

penerjemah tentunya memiliki landasan pemikiran untuk selalu berusaha

menghasilkan terjemahan yang berkualitas dengan menerapkan berbagai teknik

penerjemahan, akan tetapi dalam menerapkan teknik tersebut, kemungkinan

seorang penerjemah kurang tepat dalam mengambil keputusan yang mana akan

mempengaruhi pada kualitas terjemahan.

Kualitas terjemahan diibaratkan seperti tiga sisi mata uang logam, yaitu

sisi pertama merupakan sisi keakuratan pengalihan pesan, sisi kedua merupakan

sisi kebertrimaan terjemahan, dan sisi yang ketiga merupakan tingkat keterbacaan

Page 105: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

terjemahan. Penilaian tentang kualitas terjemahan dapat terlihat dari ketiga sisi

tersebut.

Terdapat terjemahan yang mana isi dan pesanya antara Bsu dan Bsa sama

akan tetapi dalam pengungkapannya kurang sesuai dengan kaidah norma atau

budaya yang berlaku dalam Bsa. Hal ini sama dengan pendapat yang diutarakan

oleh Spradley (1997: 16) tentang sebuah subtitle film yang dibuat dapat

mempengaruhi penyampaian makna budaya asli. Terdapat kemungkinan lainya

mengenai kebertrimaan yang tinggi namun pesanya menyimpang dari isi pesan

teks Bsu, bahkan ada pula terjemahan dapat difahami dengan mudah oleh

pembaca sasaran namun tingkat keakuratan dan kebertrimaanya sangat rendah.

Dalam penilaian kualitas terjemahan, dilibatkan tiga orang rater untuk

menentukan nilai pada masing-masing data, yang kemudian diambil nilai rata-rata

yang akan dipergunakan untuk membantu pendiskripsian data.

Dari ulasan diatas, maka pada pokok pembahasan di bawah ini akan

dibahas mengenai kualitas terjemahan baik dari tingkat keakuratan pengalihan

pesan, tingkat kebertrimaan dan tingkat keterbacaan terjemahan. Di bawah ini

merupakan bentuk pemaparan mengenai kualitas terjemahan pada subtitle film

Sherlock Holmes.

1. Keakuratan

Inti dari penilaian keakuratan adalah kesesuaian atau ketepatan pesan

yang disampaikan antara Bsu dan Bsa baik itu dilihat dari aspek linguistik

(struktur gramatika), semantik dan pragmatik. Dari keseluruhan data terdapat 104

data (85,95 %) termasuk ke dalam terjemahan akurat dan 17 data (14,04 %)

Page 106: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

masuk ke dalam terjemahan kurang akurat. Untuk terjemahan tidak akurat dalam

subtitle film ini tidak ditemukan, dikarenakan kecenderungan si penerjemah

menggunakan teknik literal dan transposisi yang menjadikan terjemahan tidak

terasa kaku.

1.1. Terjemahan yang Akurat

Terjemahan yang akurat mengacu pada tataran makna kata, frasa,

klausa, dan kalimat yang dialihkan secara akurat ke dalam Bsa. Tidak terdapat

distorsi makna atau kerancuan makna dalam penyampaian pesan. Terdapat 104

data (85,95 %) yang termasuk ke dalam terjemahan yang akurat dengan nilai rata-

rata 2,66-3. Berikut ini merupakan contoh subtitle yang diterjemahkan secara

akurat ke dalam Bsa.

Tabel 4.17. Contoh Terjemahan Akurat

No data Bsu Bsa

002 Where is the inspector?

Dimana inspektur?

008 Your colleague? rekanmu?

015 Tea, Mr. Holmes? Teh, tuan Holmes?

017 What have you done to,

Gladstone now?

Kali ini apa yang kau lakukan

pada, Gladstone ?

Konteks situasi pada data 002: Percakapan dilakukan oleh si penutur yaitu

Holmes kepada lawan bicaranya Watson dengan fungsi pragmatis untuk

menanyakan keberadaan Inspektur Lestrade di sebuah gedung tua tempat

penyergapan akan dilangsungkan.

Konteks situasi pada data 008: Dituturkan oleh pasien dari Watson dengan lawan

bicaranya Watson dengan fungsi pragmatis untuk mengungkapkan sebuah

Page 107: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

keraguan akan keberadaan teman dari dr.Watson yaitu Holmes, yang diutarakan si

pasien di ruang praktik Watson.

Konteks situasi pada data 015: Diutarakan oleh pengurus rumah tangga yaitu

Ny.William di salah satu ruangan apartemen miik Holmes dengan fungsi

pragmatis untuk menawarkan secangkir teh pada Holmes.

Konteks situasi pada data 017: Penutur yaitu Watson mengungkapkan rasa

kekhawatiranya kepada anjing kesayanganya yaitu Gladstone.

Pemakaian teknik peminjaman alami pada data 002 terjemahan yang

dihasilkan tidaklah begitu mengalami perubahan ataupun pergeseran secara

struktural sehingga pesan yang disampaikan mudah ditangkap oleh pemirsa. Kata

“inspektur” dalam Bsanya sudah biasa dipergunakan oleh aparat keamanan yang

menunjukkan pada sebuah kepemimpinan. Sehingga dengan penggunaan teknik

ini, pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diterima dan difahami oleh

pemirsanya. Terjemahan akurat yang lainya juga ditunjukkan dengan penggunaan

teknik literal pada data 008, meskipun terdapat pegeseran posisi dari MD dalam

Bsunya menjadi DM dalam Bsanya tidak menyebabkan distorsi makna yang dapat

mengurangi keakuratan dalam penyampaian pesan. Hal ini hampir sama dengan

penggunaan teknik literal pada data kalimat tanya nomer 015 yang mempengaruhi

terhadap keakuratan pesan yang disampaikan, dengan menerjemahkanya kata

demi kata memperkecil kemungkinan kesalahan secara gramatikal dan struktural.

Selain itu teknik literal menghasilkan pesan yang sepadan dengan Bsunya.

Sedangkan untuk data 017, seharusnya terjemahanya menjadi “kali ini apa yang

telah kau lakukan pada Gladstone?” pada Bsa akan tetapi pemirsa tetap mampu

Page 108: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

menangkap pesan yang disampaikan penerjemah, meskipun terdapat pergeseran

posisi pada keterangan waktunya dan terjemahan yang dihasilkan menghasilkan

sebuah kreasi terjemahan namun kesepadanan yang digunakan tidak

mempengaruhi pesan yang disampaikan. Untuk penilaian ke empat data diatas,

ketiga rater memberikan penilaian yang sempurna yaitu 3.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan keempat teknik diatas

memberikan dampak positif pada kualitas terjemahan yaitu keakuratan dalam

penyampaian pesan.

1.2. Terjemahan Kurang Akurat

Terjemahan kurang akurat mengacu pada terjemahan yang sebagian

makna kata, istilah, teknis, frasa, klausa atau kalimat Bsu sudah dialihkan secara

akurat ke dalam Bsa, akan tetapi masih terdapat distorsi makna atau terjemahan

ganda (taksa) atau terdapat pula penghilangan makna yang mengganggu keutuhan

pesan. Terdapat 17 data (14,04 %) yang termasuk ke dalam teerjemahan kurang

akurat dengan nilai rata-rata 2- 2,33 , antara lain dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.18.Contoh Terjemahan Kurang Akurat

No Data Bsu Bsa

003 have you enjoyed my work? apa kau menikmatinya?

028 How did you lure them in?

Bagaimana kau bisa memikat

masuk?

059 And how is our witness?

dimana saksi kita?

070 Do you have my cut?

Apa kau membawa potonganku

dari pertarunganmu?

Page 109: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Konteks situasi pada data 003: Percakapan berlangsung di sebuah tempat

penyergapan yang diutrakan oleh Blackwood dengan fungsi pragmatis sebagai

ungkapan rasa menantang pada Watson agar ia terpancing emosinya dan terjebak

dalam perangkap mautnya.

Konteks situasi pada data 028: Dilakukan oleh penutur yaitu Watson di ruangan

sempit dimana Holmes sedang asyik dengan eksperimenya. Fungsi pragmatis

pada kalimat tanya yaitu untuk menanyakan informasi semata kepada Holmes.

Konteks situasi pada data 059: Holmes sebagai penutur menanyakan keadaan dan

kondisi saksi pada inspektur Lestrade di sebuah pemakaman dimana makam

Blackwood telah dibongkar secara misterius.

Konteks situasi pada data 070: Diujarkan oleh Watson pada Holmes dengan

fungsi pragmatis untuk menanyakan uang yang dibawa oleh Holmes.

Untuk ujaran kalimat tanya pada data 003 dan 028, terdapat penghilangan

objek yang ditemukan pada Bsa. Dengan penggunaan teknik Reduksi, pesan yang

ada pada Bsu terutama objeknya “my work” pada kalimat tanya yang

diterjemahkan ke dalam Bsanya menjadi “apa kau menikmatinya?” (data 003) dan

“them” pada kalimat tanya Bsa menjadi “bagaimana kau bisa memikat masuk?”

(data 028) menghasilkan terjemahan terasa kaku dan kurang alamiah sehingga

pesan yang disampaikan menjadi kurang akurat. Kata “menikmatinya” bisa

mengacu pada hal apa saja, akan tetapi dengan penambahan objek pada Bsa “apa

kau menikmati karyaku?” akan menjadikan pesan yang akan disampaikan menjadi

lebih terfokus lagi. Sedangkan penghilangan obyek pada data Bsa 028

“bagaimana kau bisa memikat masuk?” terdapat kerancuan dan distorsi makna.

Page 110: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Yang dimaksudkan oleh Watson adalah kunang-kunang yang bisa masuk ke

dalam botol hanya dengan sebuah iringan petikan gitar dari Holmes. Kata

“memikat” memiliki padanan kata yang kurang alamiah dalam Bsa, karena kata

memikat kurang sesuai jika dipakai untuk binatang. Menurut pendapat rater, kata

“memikat” seharusnya diganti menjadi “membujuk” dengan terjemahannya dalam

Bsa menjadi “bagaimana kau bisa membujuknya masuk?”. Meskipun terdapat

penghilangan objek pada Bsu menghasilkan terjemahan yang kurang akurat, akan

tetapi pemirsa masih dapat memahami maksud pesan yang disampaikan oleh

penutur Lord Blackwood pada Watson.

Ujaran pada data 059, terdapat perubahan arti kalimat tanya dari “how”

diterjemahkan menjadi “dimana”, yang menghasilkan terjemahan terasa kaku dan

kurang alamiah. Walaupun Lastrade menjawab dengan pertanyaan “he‟s over

there” akan tetapi maksud dari Holmes adalah untuk menanyakan keadaan saksi,

jadi sebaiknya terjemahan menjadi “bagaimana dengan saksi kita?” akan terasa

lebih alamiah dan lebih akurat dalam penyampaian pesannya. Penggunaan teknik

amplifikasi pada data 070 “my cut” dan “have” yang diterjemahkan menjadi “apa

kau membawa potongan dari pertarunganku?”, terasa kaku dan tidak alamiah

dalam Bsanya. Dengan adanya penambahan informasi yang kurang sesuai

menjadikan terjemahan kurang akurat meskipun para pemirsa masih mampu

dalam menangkap pesan yang disampaikan. Maksud dari Watson adalah untuk

menanyakan lembaran kertas judi yang dimenangkan oleh Holmes untuknya.

Holmes harus bertanggung jawab untuk hilangnya cicin pertunangan Watson

sewaktu terjadi perkelahian membantu holmes. Jadi untuk membayar hutang

Page 111: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Watson, Holmes mengikuti pertandingan pertarungan judi yang akhirnya

dimenangkan oleh Holmes. Dia membawa selebaran kertas judi yang bisa

ditukarkan dengan sejumlah uang.

Penggunaan teknik reduksi dalam terjemahan ini tidak memberi dampak

positif pada hasil terjemahan terutama keakuratan pesan yang disampaikan. Sama

halnya dengan penambahan informasi yang kurang sesuai dengan pesan yang

akan disampaikan, juga akan menimbulkan kebingungan pada hasil terjemahanya.

Ketiga rater memberikan nilai 2 untuk masing-masing data diatas terhadap

keakuratan terjemahan yang dihasilkan.

Gambar 4.1. Diagram Tingkat Keakuratan Terjemahan

2. Keberterimaan

Penilaian kualitas terjemahan yang kedua dapat dilihat dari segi

keberterimaannya. Dikatakan terjemahan yang berterima apabila terjemahan

dalam Bsa lebih mengarah pada kelaziman dan kealamiahan yang mana sudah

disesuaikan dengan norma dan kaidah yang ada dalam Bsa. Dalam penelitian ini,

tidak ditemukan terjemahan yang tidak berterima, hal ini karena si penerjemah

menggunakan padanan kata atau istilah yang sudah lazim digunakan dalam Bsa,

Akurat 86%

Kurang Akurat

14%

Keakuratan

Page 112: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

sehingga terjemahan yang dihasilkan terasa alamiah dan pemirsa mudah

memahami pesan yang disampaikan. Terdapat 112 data (92,56%) tergolong pada

terjemahan yang sudah berterima dan 9 data (7,47%) tergolong pada terjemahan

yang kurang berterima.

2.1. Terjemahan Berterima

Suatu terjemahan dikatakan berterima jika terjemahan tersebut terasa

alamiah dan terdengar akrab bagi pembacanya baik itu dari segi kata, frasa,

maupun kalimat yang sudah disesuaikan dengan norma dan kaidah yang terdapat

dalam Bsanya. Untuk terjemahan berterima terdapat 112 data (92,56%), dengan

nilai rata-rata 2,66-3 dan pembahasanya sebagai berikut:

Tabel 4.19. Contoh Terjemahan Berterima

No

Data

Bsu Bsa

040 Who are you working for? Kau bekerja untuk siapa?

078 What do you call this?

Lalu ini apa?

090 What if we trusted each other? Bagaimana kalau kita saling

percaya?

099 Have you Iost your mind? apa kau sudah gila?

Konteks situasi pada data 040: Percakapan dilakukan oleh Holmes yang

menanyakan rasa penasaranya pada Irene di apartement Holmes.

Konteks situasi pada data 078: Dituturkan oleh Watson pada Holmes di sebuah

penjara dengan fungsi pragmatis sebagai ujaran untuk menyindir kelakuan yang

telah Holmes perbuat terhadapnya yang mempengaruhi semua perubahan

hidupnya.

Page 113: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Konteks situasi pada data 090: Di sebuah apartemen milik Irene, percakapan

diutarakan oleh Irene pada Holmes dengan fungsi pragmatis memberikan saran

atau nasehat pada Holmes agar ia kembali percaya pada Irene.

Konteks situasi pada data 099: Dilakukan oleh seorang duta besar pengikut

fanatik sebuah ordo yang mana dia mengungkapkan sebuah tantangan pada

Blackwood yang telah melakukan tindakan semena-mena pada perkumpulan ordo

yang dia ikuti.

Pada data 040 pada kalimat tanya yang diawali dengan Wh question

“who” diterjemahkan ke dalam Bsa dengan cara pergeseran posisi dimana subjek

dalam Bsa diletakkan terlebih dahulu dan diakhiri dengan kata tanyanya siapa.

Dengan adanya pergeseran posisi yang sudah disesuaikan dengan kaidah dan

norma yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, menjadikan terjemahan kalimat

tanya diatas menjadi lebih alami dan lebih berterima. Hal yang sama juga

dilakukan pada data 078, dimana terdapat pergeseran yang tepat sehingga pesan

tersampaikan dengan baik dan terdengar akrab dalam Bsanya. Sedangkan untuk

data 090, penggunaan teknik transposisi sangat mempengaruhi keberterimaan

suatu pesan yang disampaikan, dimana kata “what if” diterjemahkan ke dalam Bsa

tetap menjadi kata tanya namun berbeda arti menjadi “bagaimana” dengan adanya

penyesuaian atau pemadanan yang tepat pada kata tanya tersebut menjadikan hasil

terjemahanya lebih berterima. Penggunaan teknik tranposisi untuk ketiga data

diatas memberikan dampak positif pada penilaian keberterimaan. Lain halnya

dengan penggunaan teknik padanan lazim pada data 099 yang telah dicarikan

Page 114: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

padanan katanya dalam Bsa menjadi “gila”, terjemahan yang dihasilkan terasa

lebih alamiah dan terdengar akrab ketimbang diartikan “hilang akal sehatmu”.

2.2. Terjemahan Kurang Berterima

Terjemahan kurang berterima mengarah pada terjemahan yang terasa

kurang alamiah dan kurang terdengar akrab bagi pembacanya baik itu dari segi

kata, frasa, maupun kalimat yang sudah disesuaikan dengan norma dan kaidah

yang terdapat dalam Bsanya. Terdapat 9 data (7,43%) dengan pemilaian rata-rata

2,33-2 tergolong pada terjemahan yang kurang berterima.

Tabel 4.20.Contoh Terjemahan Kurang Berterima

No Data Bsu Bsa

007 Hammer on nail, wasn't it? Palu dan paku bukan?

080 When do I complain about

you setting fire to my room?

kapan aku mengeluh tentang kau

membakar kamar- kamarku.?

084 what is this some parlour

game where we have to guess

what you're thinking?

kau pikir ini permainan dimana

kau harus menebak yang kau

pikirkan?

Konteks situasi pada data 007: Diutarakan oleh seorang pasien Watson yang

terkejut setelah mendengar suara tembakan yang berasal dari salah satu ruangan

apartemen milik watson.

Konteks situasi pada data 080: Diujarkan oleh Watson yang merasa kesal terhadap

Holmes dengan sebuah sindiran-sindiran yang terus diucapkannya dengan tujuan

untuk menekan Holmes.

Konteks situasi pada data 084: Inspektur Lastrade yang merasa kesal

mengutarakanya pada Holmes agar kasus yang ia percayakan pada Holmes segera

diselesaikan tanpa adanya permainan yang membingungkan lagi.

Page 115: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Penggunaan teknik transposisi pada data 007 menghasilkan terjemahan

yang sedikit kurang berterima, hal ini dikarenakan terjemahan kata tanya pada Bsa

yaitu kata “on” diterjemahkan menjadi “dan” menjadikan terjemahan tidak

alamiah sehingga pemirsa tidak dapat memahami maksud yang disampaikan.

Pendapat dari rater terjemahan tersebut akan lebih tepat jika diterjemahkan

menjadi “sedang memaku bukan?”, hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi

pada waktu peristiwa berlangsung yaitu si penutur mempunyai maksud

menyakinkan diri sendiri bahwa suara tersebut merupakan suara orang sedang

memaku di tembok. Sedangkan untuk penggunaan teknik literal pada data 080,

menghasilkan terjemahan yang terasa kaku, terdapat perubahan pada obkenya dari

bentuk tunggal “my room” menjadi jamak “kamar-kamarku”, sebaiknya jika

terjemahannya diubah dengan tetap memperhatikan kaidah dan norma pada Bsa,

menjadi “Kapan aku mengeluh padamu saat kau membakar kamarku?”, sehingga

ujaran yang disampaikan lebih terasa berterima. Penggunaan teknik linguistik

kompresi juga terdapat data 084, dalam data tersebut juga terdapat padanan yang

tidak sesuai dengan artinya terjemahan menjadi rancu dan kurang alamiah karena

adanya perubahan subjek pada kata “we” yang diartikan “kau”. Tidak hanya

penggantian subjeknya akan tetapi juga terdapat penghilangan kata tanya pada

kalimat tersebut sehingga hal ini menjadikan perubahan jenis kalimat tanya dari

jenis Wh question berubah menjadi kalimat tanya deklaratif. Terdapat pula kata

yang tidak diterjemahkan seperti kata “parlour”, dari teknik ini menghasilkan

terjemahan yang tidak mudah difahami maksudnya oleh pemirsanya sehingga

terjemahanya menjadi kurang berterima. Teknik diatas tidaklah memberikan

Page 116: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dampak positif terhadap hasil terjemahan pada Bsa, begitu pula juga tidak

memberikan dampak positif apabila sudah terdapat unsur-unsur penggantian atau

pengilangan yang tidak dibutuhkan untuk menilai kualitas terjemahan dari segi

aspek keberterimaan.

Gambar 4.2. Diagram Tingkat Keberterimaan Terjemahan

3. Keterbacaan

Tingkat penilaian terakhir untuk mengetahui kualitas terjemahan adalah

keterbacaan, dimana untuk mengukur serta mengetahui tingkat keterbacaan

kalimat tanya pada subtitle film Sherlock Holmes dibagikan kuesioner kepada

responden. Dimana pertanyaan tersebut menyangkut aspek readibility dan

legibility. Aspek readibility menyangkut pada perubahan-perubahan kualitatif

dan kuantitatif dalam pengalihan informasi pada bahasa sumber agar dapat

dipahami oleh pemirsa, sedangkan legibility mengacu pada penampilan

(appearance) teks pada layar.

Jawaban yang didapat dari beberapa responden yang menyangkut pada

legibilty dalam subtitle, seluruh pemirsa mengungkapkan bahwa subtitle atau

teks terjemahan pada film Sherlock Holmes terutama fokus penelitian pada

Berterima 93%

Kurang Berterima

7%

Keberterimaan

Page 117: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

kalimat tanya tidaklah terlalu panjang, dalam satu kali tayang maksimal terdapat

dua baris yang berjumlah 15 kalimat tanya sedangkan sisanya 106 kalimat tanya

muncul bersamaan dengan kalimat lainya. Menurut perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya, jumlah karakter dari dua baris terdiri tidak lebih dari 40

karakter termasuk spasi dan tanda baca. Pada baris ke dua sesuai dengan aturan

pada subtitle baris yang kedua lebih pendek dari pada baris yang pertama.

Untuk pengaturan posisi subtitle, semua respoden menyatakan bahwa

kemunculan subtitle di bawah tengah layar dengan huruf yang berukuran cukup

besar dan jelas, sehingga tidak mengganggu respoden saat memperhatikan

gambar pada layar.

Berkaitan dengan penayangan subtitle pada film Sherlock Holmes,

durasi penayangan pada satu baris subtitle minimal tidak lebih dari tiga detik

sedangkan dua baris subtitle tidak lebih dari lima detik. Untuk hasil sinkronisasi

antara gambar dan suaranya, seluruh responden menjawab tidak ada

permasalahan yang didapat terutama pada objek penelitian yaitu kalimat tanya.

Pertanyaan seputar readibility, didapat bahwa tidak ada responden

yang menyatakan bahwa terjemahan kalimat tanya pada subtitle film ini sulit.

Meskipun terdapat pula kalimat tanya yang sedikit kurang dimengerti oleh

responden, hal ini dapat langsung tertutupi dengan jawaban dari pertanyaan

tersebut, sehingga keseluruhan pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh

responden. Dengan adanya subtitle yang terdapat pada film Sherlock Holmes

tersebut, terutama pada bagian kalimat tanya beserta jawabanya menjadikan

Page 118: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

penyampaikan keseluruhan pesan dapat tersampaikan dengan baik, antara alur

cerita satu dengan yang lain menjadi satu kesatuan yang utuh.

3.1. Tingkat Keterbacaan Tinggi

Berdasarkan penilaian dari sejumlah kuesioner didapat terjemahan

yang rata-rata memiliki tingkat keterbacaan tinggi karena secara kata, istilah,

teknis, frasa, kalusa dan kalimat terjemahanya dapat difahami dengan mudah

oleh pemirsa. Dalam penelitian ini teridentifikasi 118 data (97,52 %) termasuk

kategori keterbacaan tinggi antara lain dapat dicontohkan melalui kalimat

dibawah tanya dibawah ini:

Tabel 4.21.Contoh Keterbacaan Tinggi

No Data Bsu Bsa

031 So that's, no to the opera then?

Jadi kau tidak mau pergi ke

opera?

032 Care to come along?

kamu mau ikut?

033 How can I help?

apa aku bisa membantumu?

045 What she after, anyway? Apa yang dia inginkan?

Konteks situasi pada data 031: Diujarkan oleh Holmes kepada Watson sebagai

wujud menyakinkan kembali untuk mengajak Watson.

Konteks situasi pada data 032: Sebuah ajakan dituturkan oleh Holmes pada

temanya Watson agar ia mau menemaninya menemui Blackwood di penjara, akan

tetapi ajakan tersebut akhirnya ditolak oleh Watson.

Konteks situasi pada data 033: Blackwood menuturkan kalimat tanya dengan

fungsi pragmatis sebagai ungkapan sindiran pada Holmes yang mungkin masih

merasa penasaran terhadap semua kejahatan yang telah ia buat.

Page 119: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Konteks situasi pada data 045: Watson dengan nada menyindir mengujarkannya

kepada Holmes tentang bantuan yang Irene inginkan dari Holmes.

Penggunaan teknik modulasi pada data 031, 032 dan 045 menjadikan

hasil terjemahan pada Bsa lebih mudah untuk difahami dan dimengerti oleh

pemirsanya. Penggunaan kata-kata yang tepat dan tidak terlalu panjang juga sudah

disesuaikan dengan kaidah dan norma dalam Bsanya menjadikan terjemahannya

memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Untuk kalimat tanya 033, penggunaan

teknik transposisi dirasa sangat tepat sekali dikarenakan ujaran yang diutarakan

Blackwood bukanlah pertanyaan yang sesungguhnya akan tetapi hanya sebagai

sindiran semata. Blackwood tidak benar-benar ingin membantu Holmes, dia

hanya berusaha memancing argumen Holmes tentang dirinya. Sehingga

terjemahan terasa tepat dan tidak membingungkan, lain halnya bila diterjemahkan

menjadi “bagaimana aku bisa membantumu?” menjadikan terjemahannya terasa

kaku dan tidak mudah dimengerti oleh pemirsa yang menyaksikanya. Dapat

disimpulkan bahwa penggunaan teknik modulasi dan transposisi untuk penilaian

tingkat keterbacaan memberikan dampak positif bagi terjemahan yang dihasilkan,

sehingga para penikmat film tidak mengalami kesulitan ataupun hambatan yang

berarti dalam penerjemahan subtitle film tersebut.

3.2. Tingkat Keterbacaan Sedang

Dari hasil penelitian tentang keterbacaan kalimat tanya terdapat 3 data

(2,47%) teridentifikasi pada terjemahan yang memiliki tingkat keterbacaan

sedang. Hal ini disebabkan penggunaan padanan yang kurang lazim dalam

Page 120: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Bahasa Indonesianya sehingga pemirsa kurang dapat memahami pesan yang

disampaikan. Keterbacaan sedang dapat dilihat dari bagan di bawah ini:

Tabel 4.22.Contoh Keterbacaan Sedang

No Data Bsu Bsa

007 Hammer on nail, wasn't it? Palu dan paku bukan?

028 How did you lure them in?

Bagaimana kau bisa memikat

masuk?

070 Do you have my cut?

Apa kau membawa potonganku

dari pertarunganmu?

Seperti yang sudah dibahas dalam penilaian keakuratan dan

keberterimaan, kedua data diatas juga mendapat penilaian dari rater untuk tingkat

keterbacaan sedang. Dimana pada data 007 penggunaan teknik transposisi

menghasilkan terjemahan yang tidak akurat dan kurang berterima. Begitu pula

untuk penilaian keterbacaan, dirasa terjemahanya terasa kaku dan menyebabkan

distorsi makna dimana terjemahan Bsanya “palu dan paku, bukan?” membuat

pembaca menjadi bingung karena yang dimaksudkan adalah kegiatan yang

dilakukanya bukan untuk menjelaskan memilih barang yaitu palu atau paku.

Untuk data 028 dan 070 penggunaan teknik literal dan amplifikasi linguistik

menjadikan terjemahan terasa membingungkan bagi pembacanya, karena dengan

penambahan informasi yang kurang tepat membuat pesan menjadi ambigu atau

membingungkan. Padanan kata “lure” yang diterjemahkan secara literal menjadi

kata “memikat” menghasilkan terjemahan yang kaku dan kurang sesuai karena

kata memikat kurang tepat jika digunakan untuk binatang kunang-kunang. Kata

“my cut” disini diartikan “potongan dari pertarunganku”, yang sebenarnya

memiliki arti kertas taruhan yang dimenangkan Holmes dalam pertarungan

Page 121: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

judinya, dimana kertas tersebut dapat ditukarkan dengan sejumlah uang untuk

membayar hutang kepada Watson untuk hilangnya cicin tunanganya. Penambahan

informasi yang kurang tepat atau penggunaan teknik amplifikasi diatas

menjadikan terjemahan memiliki tingkat keterbacaan sedang karena pembaca

mengalami kebingungan dan bahasa terjemahanya tidak biasa dipergunakan

dalam kaidah Bsanya. Ketiga data diatas mendapatkan penilaian yang sama dari

rater sebesar 2,3 untuk tingkat keterbacaanya.

Gambar 4.3. Diagram Tingkat Keterbacaan Terjemahan

B. Pembahasan

Dimana setelah melalui beberapa proses penelitian dan menemukan serta

mengumpulkan data-data yang diperoleh dalam temuan penelitaian diatas, maka

pada sub bagian kedua ini akan mengetengahkan beberapa pembahasan yang akan

mengulas lebih rinci lagi mengenai dampak yang ditimbulkan dari penggunaan

teknik terhadap kualitas terjemahan pada subtitle film Sherlock Holmes. Berikut

ini adalah hasil analisis yang didapat dari beberapa temuan penelitian diatas, yaitu

1. Mengenai pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis Yes-no

questions, 2. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis WH

keterbacaan Tinggi

98%

keterbacaan sedang

2%

Keterbacaan

Page 122: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

questions, 3. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimata tanya jenis

alternative questions dan yang terakhir adalah dampak pemakaian teknik

penerjemahan terhadap kualitas terjemahan kalimat tanya pada subtitle film

Sherlock Holmes.

1. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis Yes-no

questions

Berikut ini tabel yang memaparkan penggunaan teknik penerjemahan

pada kalimat tanya Yes-no questions:

K1 : Keakuratan

K2 : Keberterimaan

K3 : Keterbacaan

Page 123: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

No Jenis dan fungsi Teknik

Yes-no questions Jumlah pemakaian

teknik Tobe/aux Tag Modals Declarative

Real Rethoric Real Rethoric Real Rethoric Real Rethoric

1. Literal - 021,066,107 111 - - 012,049,061 060 008,015,018, 019,024,025, 042,058, 062-KA

17 data

2. Transposisi 118 082 007- KA,KB,KT

- 093 064,073 055 001- KA 8 data

3. Ling. Amplifikasi 070-KA, KB, KT

- - - - 036,071 103- KA - 4 data

4. Ling. Kompensasi 100 - 047 - - - - 062- KB 083

4 data

5. Modulasi - - - - - - 031,032,034 3 data

6. Amplifikasi 106- KA 044, 112- KA

- - - 011-KA 119

041 - 6 data

7. Reduksi - 003- KA, KB 009 - - - 085 013 4 data

8. Partikulasi 069 014,068 089 - - - - - 4 data

9. Padanan Lazim 053 016-KA 099

- - - 120-KA, KB - - 4 data

10. Peminjaman - 030 - - - - - 020 2 data

11. Kreasi Diskursif - - - - - - - - -

Jumlah jenis dan fungsi Kalimat Tanya

6 data 12 data 5 data - 1 data 10 data 5 data 17 data 56 data

Tabel 4.24. Pemakaian teknik pada jenis dan fungsi Kalimat Tanya Yes-no questions

Page 124: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Dilihat dari tabel penggunaan teknik penerjemahan diatas, terdapat 10

teknik yang digunakan dengan rincian pada masing-masing data berupa: 17 data

yang menggunakan teknik transposisi, 6 data menggunakan teknik amplifikasi. 4

data ditemukan pada masing-masing penggunaan teknik linguistik amplifikasi,

linguistik kompensasi, reduksi, partikulasi dan padanan lazim. Teknik modulasi

terdapat 3 data dan 2 data menggunakan teknik peminjaman. Tidak terdapat

penggunaan teknik kreasi diskursif.

Berikut merupakan pembahasan terperinci penggunaan teknik

penerjemahan untuk setiap jenis kalimat tanya Yes-no question:

1. Teknik Literal

Terdapat 17 data dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya

sesungguhnya atau real question dengan 6 data dan 12 data sisanya dengan fungsi

pragmatisnya sebagai kalimat tanya rethoric question atau kalimat tanya retoris.

Teknik ini mempersyaratkan pemadanan leksikal yang masih terikat dengan Bsu

tetapi susunanya leksikal yang membentuk suatu ungkapan sudah disesuaikan

dengan kaidah Bsa. Hal ini disebabkan penerjemah menerjemahkanya kata demi

kata guna menghindari tingkat kesalahan dalam terjemahanya. Sehingga dengan

penggunaan teknik literal ini, diharapkan mampu menghindari distorsi makna dan

mampu mencapai keberterimaan terjemahan. Dari

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries

Terdapat 3 data yang menggunakan teknik ini yaitu data 021, 066 dan 107

dengan masing-masing fungsi pragmatisnya sebagai kalimat tanya retoris

Page 125: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

yaitu meragukan, menyangkal dan menyindir. Ketiga teknik ini memberikan

kontribusi positif pada hasil terjemahan yang dihasilkan, tidak ditemukan

terjemahan yang kurang akurat, kurang berterima ataupun kurang terbaca.

b) Taq question/ kalimat tanya penegas

Hanya terdapat satu data yaitu data 111, dengan fungsi pragmatis sebagai

kalimat tanya real question atau kalimat tanya sesungguhnya. Sama halnya

dengan kalimat tanya yes-no question dengan tobe/ aux, pemakaian teknik

ini mengasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan terbaca.

c) Yes-no question dengan modals

Terdapat empat data dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real

question data yaitu data 012, 049 dan 061 yaitu sebagai ungkapan rasa

meragukan dan meminta. Keseluruhan data termasuk ke dalam terjemahan

yang akurat, berterima dan terbaca dengan penilaian rata-rata yaitu 3 dari

para rater.

d) Declarative question

Fungsi pragmatis kalimat tanya sebagai real question hanya terdapat satu

data saja yaitu data 060 sedangkan 9 data memiliki fungsi pragmatis sebagai

kalimat tanya retoris yaitu data 008, 015, 018, 019, 024, 025, 042, 058 dan

062. Hanya terdapat satu data yang kurang akurat yaitu pada data 062, hal

ini disebabkan penerjemah berusaha menyesuaikan terjemahannya dengan

struktur kalimat pada bahasa Indonesia akan tetapi malah mengahasilkan

terjemahan yang kurang alamiah dan terasa kaku.

Page 126: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

2. Teknik Transposisi

Teknik ini dalam bentuk pergeseran struktur merupakan teknik yang

paling lazim diterapkan apabila struktur Bsa berbeda dari stuktur Bsu. Karena

struktur bahasa Inggris dan struktur bahasa Indonesia berbeda pergeseran struktur

menjadi bersifat wajib( obligatory)agar terjemahan yang dihasilkan sesuai dengan

kaedah kaedah yang berlaku dalam bahasa indonesia.

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries

Pada penggunaan teknik ini terdapat 2 data yang masing-masing data

memiliki fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question dan kalimat

tanya retoris yaitu untuk mengungkapkan rasa meragukan. Sama halnya

dengan pemakaian teknik literal, teknik ini juga memberikan kontribusi

positif terhadap hasil terjemahan yang dihasilkan. Pada data 118 dan data

082 termasuk ke dalam terjemahan yang akurat, berterima dan terbaca.

b) Taq question/ kalimat tanya penegas

Hanya terdapat satu data 007 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya

real question. Terjemahan yang dihasilkan kurang akurat, kurang berterima

dan kurang terbaca, hal ini disebabkan penerjemah merubah struktur kata

dalam Bsa sehingga menimbulkan distorsi makna karena ketidaksesuaian

dalam padanan katanya.

c) Yes-no question dengan modals

Data 093 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question dan

dua data berikutnya dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya retoris

yaitu data 064 dan 073 yang mengungkapkan penawaran pada lawan

Page 127: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

tuturnya. Keseluruhan data termasuk ke dalam terjemahan yang akurat,

berterima dan terbaca.

d) Declarative question

Terdapat dua data yaitu data 055 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat

tanya real question dan satu data berikutnya dengan fungsi pragmatis

sebagai kalimat tanya retoris yaitu data 001, menyindir adalah rasa yang

diungkapkan oleh si penutur. Pada data 001, terjemahan yang dihasilkan

kurang akurat dikarenakan pengubahan susunan struktural yang berbeda

dari Bsanya sehingga terjemahan yang dihasilkan terasa kaku dan kurang

alami. Namun demikian terjemahannya tetap masih mudah terbaca dan

berterima.

3. Teknik Ling. Amplifikasi

Terdapat 4 data dengan penggunaan teknik ini, dimana teknik ini

digunakan oleh penerjemah dengan menambahkan unsur-unsur linguistik agar

pesan yang disampaikan lebih berterima. hanya terdapat tiga jenis kalimat tanya

tipe yes-no question yaitu:

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries

Hanya terdapat satu data 070 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya

real question. Hasil terjemahan pada data 070 termasuk ke dalam

terjemahan yang kurang akurat, kurang berterima dan kurang terbaca. Hal

ini disebabkan karena penerjemah menambahkan unsur-unsur linguistik

yang kurang sesuai sehingga mengakibatkan ketidaktepatan dalam

penyampaian pesan.

Page 128: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

b) Yes-no question dengan modals

Dua data yaitu 036 dan 071 yang juga mempunyai fungsi pragmatis sebagai

kalimat tanya retoris masuk ke dalam penggunaan teknik ini. Keseluruhan

data menghasilkan terjemahan akurat, berterima dan terbaca. Masing-

masing rater memberikan penilaian 3 untuk terjemahan yang dihasilkan.

c) Declarative question

Satu data dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question yaitu

data 103 yang telah diidentifikasi menggunakan teknik ini. Pada data

tersebut terjemahan yang dihasilkan kurang akurat dikarenakan penerjemah

menambahkan informasi yang kurang tepat secara struktural pada Bsanya

sehingga terjemahan yang dihasilkan terasa kaku dan kurang akurat.

Meskipun terjemahan terasa kaku akan tetapi tidak mengurangi pesan yang

disampaikan pada pemirsa sehingga terjemahan pada Bsanya masih bisa

berterima dan mudah terbaca pesan yang disampaikan.

4. Teknik Ling. Kompensasi

Sama halnya dengan teknik ling. Amplifikasi, pada teknik ini hanya

terdapat tiga kalimat tanya dimana teknik ini digunakan oleh penerjemah dengan

cara mensintasis elemen linguistik yang ada menjadi lebih sederhana. Teknik

tersebut ditemukan pada jenis kalimat tanya:

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries dan Taq question/ kalimat tanya

penegas

Hanya terdapat satu data yang ditemukan untuk masing-masing jenis

kalimat tanya ini. Tipe yes-no question dengan tobe yaitu pada data 100

Page 129: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question, sedangkan

jenis taq question pada data 047 dengan fungsi pragmatis yang sama yaitu

sebagai kalimat tanya real question. Terjemahan yang dihasilkan akurat,

berterima dan terbaca, dikarenakan penerjemah menggunakan padanan yang

tepat dan telah disesuaikan dengan Bsanya.

b) Declarative question

Dua data yang ditemukan pada penggunaan teknik ini yaitu pada data 062

dan 083 yang memiliki fungsi pragmatis yang sama sebagai kalimat retoris

yang mengungkapkan rasa menyindir dan menekan pada lawan tuturnya.

Terjemahan kurang berterima terdapat pada data 062, disebabkan

penggunaan padanan yang kurang tepat pada Bsa sehingga menghasilkan

terjemahan yang kurang alamiah.

5. Teknik Modulasi

Teknik kelima adalah teknik modulasi dengan satu jenis kalimat tanya

yang ditemukan pada pemakaian teknik ini yaitu jenis declarative question.

Teknik ini digunakan oleh penerjemah dengan cara mengubah sudut pandang,

fokus atau kategori kognotif dalam kaitanya dengan Bsu. Terdapat tiga data pada

jenis kalimat tanya declarative ini yaitu data 031, 032, dan 034, yang kesemuanya

memiliki fungsi pragmatis sama yaitu sebagai kalimat tanya retoris. Terjemahan

yang dihasilkan akurat, berterima dan terbaca.

6. Teknik Amplifikasi

Sama halnya dengan dua teknik sebelumnya, pada penggunaan teknik ini

juga terdapat tiga jenis kalimat tanya saja yaitu:

Page 130: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries

Kalimat tanya dengan fungsi pragmatis real question terdapat pada data 106

sedangkan dua data sisanya yaitu 044 dan 112 memiliki fungsi rethoric

question. Kekurang akuratan ditemukan pada data 106 dan 112, hal ini

dilatarbelakangi karena penerjemah menambahkan informasi yang kuarang

tepat sehingga terjemahan terasa kaku dan pesan yang disampaikan menjadi

rancu atau membingungkan. Meskipun demikian terjemahan pada Bsa tetap

berterima dan mudah terbaca oleh pemirsa.

b) Yes-no question dengan modals

Terdapat dua data dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya retoris

yaitu pada data 011 dan 119. Sama halnya dengan tipe yes-no question

dengan tobe, kekurang akuratan juga terdapat pada data 011. Penambahan

informasi pada Bsanya menghasilkan terjemahan yang terasa terasa kaku

dan kurang alamiah.

c) Declarative question

Untuk tipe ini hanya terdapat satu data yaitu data 041 dengan fungsi

pragmatis sebagai kalimat tanya sesungguhnya atau real question.

Penerjemah sangat tepat menggunakan teknik ini karena terjemahan yang

dihasilkan mampu menyampaikan pesan secara akurat, mudah diterima dan

terbaca oleh pemirsa.

7. Teknik Reduksi

Penerjemah menggunakan teknik ini dengan cara menghilangan unsur

teks Bsu dari Bsa atau dapat pula dilakukan untuk menghindari pengulangan kata

Page 131: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

yang sama, oleh sebab itu penghilangan seperti ini bersifat optional atau bebas.

Terdapat tiga jenis kalimat tanya yes-no question untuk teknik ini yaitu:

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries

Fungsi rethorical question ditemukan pada jenis ini yaitu pada data 003.

Disamping itu pula, data tersebut menghasilkan terjemahan yang kurang

akurat dan kurang berterima. Penghilangan objek pada data menghasilkan

terjemahan yang kurang akurat dan kurang alami sehingga pesan yang

disampaikan menjadi rancu dan membingungkan.

b) Taq question/ kalimat tanya penegas

Satu data yaitu pada data 009 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat

tanya real question, data tersebut memiliki terjemahan yang akurat,

berterima dan terbaca dengan baik oleh pembaca sasaran.

c) Declarative question

Data 085 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question dan

data 013 dengan fungsi kalimat sebagai kalimat tanya retoris memiliki

terjemahan yang akurat, berterima dan mudah terbaca. Penerjemah berusaha

menerjemahkan kalimat tersebut menjadi lebih padat dan ringkas lagi

dengan cara mencarikan padanan yang tepat pada Bsa, sehingga pesan

tersampaikan dengan mudah pada pembaca sasaran.

8. Teknik Partikulasi

Tiga data (069, 014, dan 068) termasuk ke dalam jenis yes-no question

dengan tobe dimana pada data 069 memiliki fungsi sebagai kalimat tanya real

question dan data sisanya memilki fungsi rethorical question. Satu data lagi yaitu

Page 132: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

pada data 089 masuk ke dalam jenis kalimat tanya taq question atau kalimat

tanya penegas dimana fungsi pragmatisnya sebagai kalimat tanya real question.

Keseluruhan data yang ada termasuk terjemahan yang akurat, berterima dan

mudah terbaca. Penerjemah mencarikan padanan atau istilah yang tepat dan telah

disesuaikan dengan Bsanya sehingga menghasilkan terjemahan yang lebih

explisit dan kongkrit pada terjemahanya.

9. Teknik Padanan Lazim

Teknik yang hampir dengan teknik literal yaitu teknik padanan lazim,

dimana penerjemah menggunakan istilah atau ungkapan yang sudah lazim

ditemukan dalam Bsa. Sama halnya dengan teknik partikulasi, teknik ini juga

hanya terdapat dua jenis kalimat tanya yaitu:

a) Yes-no question dengan tobe/ auxilaries

Terdapat tiga data pada penggunaan teknik ini yaitu data 053 dengan fungsi

kalimat tanya real question dan dua data (016, 099) berikutnya dengan

fungsi kalimat tanya retoris. Kekurang akuratan terdapat pada data 016

dimana penerjemah menggunakan padanan istilah yang terasa kaku dan

kurang alami sehingga terjemahannya menjadi kurang akurat.

b) Yes-no question dengan modals

Pada tipe ini, hanya terdapat satu data yang ditemukan yaitu data 120

dimana data tersebut juga termasuk ke dalam terjemahan kurang akurat dan

kurang berterima. Penyebabnya penerjemah mencarikan padanan yang

kurang tepat sehingga hasil terjemahannya menjadi terasa kaku.

Page 133: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

10. Teknik Peminjaman

Teknik terakhir untuk jenis kalimat tanya yes-no question adalah teknik

peminjaman. Dimana terdapat dua jenis kalimat tanya yaitu yes-no question

dengan tobe pada data 030 dan kalimat tanya declarative pada data 020. Kedua

data tersebut memiliki fungsi pragmatis yang sama yaitu sebagai kalimat tanya

rethoric question dan juga memiliki terjemahan yang akurat, berterima dan

mudah terbaca. Pada data 030, penerjemah menggunakan teknik peminjaman

alami dengan cara menyesuaikan lafal dari kata yang dipinjam dengan lafal yang

lebih lazim pada Bsa. Sedangkan untuk data 020, penerjemah menggunakan

teknik peminjaman murni dengan cara merujuk pada Bsu secara utuh tanpa

disertai penyesuaian lafal. Sehingga kesalahan dan distorsi makna dapat

dihindari.

2. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis WH questions

Sama halnya dengan pembahasan pertama, pada pembahasan yang kedua

akan dibahas secara rinci dan jelas tentang penggunaan teknik penerjemahan

pada kalimat tanya jenis WH questions dengan tabel rincian sebagai berikut:

K1 : Keakuratan

K2 : Keberterimaan

K3 : Keterbacaan

Page 134: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

No Jenis dan fungsi Teknik

What When Where Why How Who Which Jumlah pemakaian

teknik Real Retho Real Retho Real Retho Real Retho Real Retho Real Retho Real Retho

1. Literal 048, 086, 096, 097, 104, 115

010, 023, 029, 057

006 081 101-KB - 095 - 004, 028-KA, KB,KT 110

- 040, 102

- - - 19 data

2. Transposisi 056, 065, 117

022- KA 067, 090

- - - - - 043, 075-KB

059-KA 114

033, 087 - - - - 12 data

3. Ling. Amplifikasi 063 105 - - - - - - 121 - - - 091, 092

- 5 data

4. Ling. Kompensasi 026, 027, 050, 113

078 084-KB

- - - - - - 088 - - - - - 7 data

5. Modulasi - 045 - - - 098 005, 072, 094, 108

- - - - - - 6 data

6. Amplifikasi 054 - - 080-KB - - 038 - - - - - - 3 data

7. Reduksi 052 046-KA - - - - - - 116-KA

079 - - - - 4 data

8. Partikulasi - - - - - - - - - 037 - - - - 1 data

9. Padanan Lazim - - - - - - - - - - - - - - -

10. Peminjaman - 051 - - 002 - - - - - - - - - 2 data

11. Kreasi Diskursif - 017 - - - - - 076 074 - - - - - 3 data

Jumlah jenis dan fungsi Kalimat Tanya

16 data

14 data 1 data 2 data 2 data - 3 data

7 data 9 data

4 data 2 data

- 2 data

- 62 data

Tabel 4.25. Pemakaian teknik pada jenis dan fungsi Kalimat Tanya WH questions

Page 135: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Pembahasan yang kedua ini, penggunaan teknik literal tetap

mendominasi dengan 19 data yang telah teridentifikasi. 12 data ditemukan dengan

menggunakan teknik transposisi. Teknik linguistik kompensasi lebih banyak

penggunaanya yaitu sebesar 7 data dibanding dengan penggunaan teknik

linguistik amplifikasi yaitu 5 data. Hal ini disebabkan karena aspek terjemahan

pada subtitle film yang terbatasi oleh waktu dan lama waktu kemunculan juga

banyaknya karakter penulisan dalam layar yang harus dipatuhi sehingga dengan

mensintesa elemen-elemen linguistik menjadi bentuk yang lebih sederhana lebih

banyak digunakan dari pada teknik linguistik amplifikasi. 6 data teridentifikasi

menggunakan teknik modulasi dan 3 data menggunakan teknik amplifikasi.

Penggunaan teknik reduksi hanya terdapat 4 data dan 3 data menggunakan teknik

kreasi diskursif. 2 data terakhir menggunakan teknik peminjaman dan hanya 1

data teridentifikasi menggunakan teknik partikulasi.

Berikut merupakan pembahasan terperinci penggunaan teknik

penerjemahan untuk setiap jenis kalimat tanya Wh question:

1. Teknik Literal

Terdapat 19 data yang menggunakan teknik literal dimana masing-

masing data terdapat pada jenis kalimat tanya wh question yang diawali dengan

kata tanya sebagai berikut:

a) What, When, Why dan Who

Jenis kalimat tanya yang diawali dengan kata tanya What ditemukan pada

data 048, 086, 096, 097, 104, 105 dengan fungsi pragmatis sebagai kalimat

Page 136: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

tanya real question dan pada data 010, 023, 029 dan 057 dengan fungsi

pragmatis kalimat tanya sebagai kalimat retoris. Keseluruhan data yang ada

termasuk ke dalam terjemahan yang akurat, berterima dan mudah terbaca.

Sedangkan untuk kalimat tanya yang diawali dengan kata tanya When hanya

terdapat dua data saja yaitu data 006 (fungsi pragmatis sebagai kalimat

tanya real question) dan data 081 (fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya

retoris). Kedua data tersebut juga diterjemahkan oleh penerjemah dan

menghasilkan terjemahan yang akurat,berterima dan terbaca. Kalimat tanya

yang diawali dengan kata tanya Why ditemukan pada data 095 dengan

fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question, sedangkan kalimat

tanya tanya yang diawali dengan kata tanya Who terdapat pada data 040 dan

102, dimana kedua data tersebut berfungsi sebagai kalimat tanya retoris.

Kedua jenis kalimat tanya tersebut, semua datanya menghasilkan

terjemahan yang akurat, berterima dan mudah terbaca oleh pembaca

sasaran.

b) Where dan How

Kata tanya yang diawali dengan Where ditemukan pada data 101 dengan

fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question. Data tersebut masuk

ke dalam terjemahan yang kurang berterima. Penerjemah menerjemahkan

kata demi kata tanpa disesuaikan dengan Bsa yang berlaku sehingga

mengakibatkan terjemahan terasa kurang alami. Untuk kalimat tanya yang

diawali dengan How terdapat pada data 004, 028, dan 110 yang mana

kesemua data tersebut memiliki fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya

Page 137: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

retoris. Pada data 028 terjemahan yang dihasilkan kurang akurat, kurang

berterima dan kurang terbaca, hal ini dikarenakan penerjemah

menerjemahkanya tanpa mempertimbangkan kesepadan kata pada Bsanya

sehingga terjemahan yang dihasilkan terasa kaku, kurang alami dan pesan

yang disampaikan menjadi rancu.

2. Teknik Transposisi

Pemakaian teknik yang kedua ini terdapat 12 data yang masing-masing

data terdapat pada jenis kalimat tanya wh question yang diawali dengan kata

tanya sebagai berikut:

a) What

Terdapat 6 data dengan masing-masing data yaitu data 056, 065, 117 (fungsi

pragmatis sebagai kalimat tanya real question) dan data 022, 067, 090

(fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya retoris). Kekurang akuratan

ditemukan pada data 022, dimana penerjemah mengubah susunan struktur

yang tidak disesuaikan dengan Bsa, sehingga terjemahan yang dihasilkan

terasa kaku dan kurang akurat.

b) Why

Untuk jenis kalimat tanya ini terdapat pada data 043 dan 075, dimana kedua

data tersebut berfungsi sebagai kalimat tanya retoris. Untuk jenis kalimat

tanya ini, kekurang berterimaan ditemukan pada data 075. Perubahan

susunan gramatikal menjadikan pesan yang disampaikan terasa rancu dan

kurang alamiah, sehingga mengahasilkan terjemahan yang kurang

berterima.

Page 138: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

c) How

Pada data 059 dan 114 memiliki fungsi pragmatis sebagai kalimat tany real

question, sedangkan dua data berikutnya yaitu data 033 dan 087 memiliki

fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya retoris. Data yang kurang akurat

juga ditemukan pada jenis ini yaitu pada data 059 dimana perubahan secara

struktural menjadikan terjemahan terasa kaku dankurang akurat.

3. Teknik ling. Amplifikasi

Lima data diidentifikasi menggunakan teknik ini, data tersebut terdapat

pada jenis kalimat tanya wh question yang diawali dengan kata tanya What,

dengan dua data yang ditemukan yaitu data 063 dengan fungsi pragmatis sebagai

kalimat tanya real question dan data 105 dengan fungsi pragmatis sebagai

kalimat tanya rethoric question. Data lainnya adalah kalimat tanya yang diawali

dengan kata tanya How yaitu pada data 121, dimana real question atau bertanya

dalam artian sesungguhnya merupakan fungsi pragmatis dari kalimat tanya itu

sendiri. Dua data terakhir adalah data 091 dan 092 dimana kedua data tersebut

memiliki fungsi pragmatis yang sama sebagai kalimat tanya real question.

Keseluruhan data pada ketiga jenis kalimat tanya diatas mempunyai hasil

terjemahan yang akurat, berterima dan mudah terbaca.

4. Teknik ling. Kompensasi

Pada penggunaan teknik yang keempat ini, terdapat dua jenis kalimat

tanya wh question dengan diawali kata tanya What dan How. Kata tanya yang

Page 139: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

diawali dengan What ditemukan pada data 026, 027, 050, 113 (fungsi pragmatis

sebagai kalimat tanya real question) dan pada data 078, 084 (fungsi pragmatis

sebagai kalimat tanya retoris). Ketidak berterimaan ditemukan pada data 084,

dimana penerjemah melakukan beberapa pengurangan kata atau perubahan

elemen pada kalimat, akan tetapi padanan yang dihasilkan terasa tidak alamiah

sehingg hasil terjemahan pada Bsanya menjadi kurang berterima. Lain halnya

dengan kalimat tanya yang diawali dengan kata tanya How, hanya terdapat satu

data saja yaitu data 088 dimana fungsi pragmatisnya sebagai kalimat tanya real

question dan terjemahan yang dihasilkannyapun merupakan terjemahan yang

akurat, berterima dan mudah terbaca.

5. Teknik Modulasi

Sama halnya dengan teknik ling. Amplifikasi, pada pemakaian teknik ini

hanya terdapat dua jenis data dengan kata tanya yang diawali dengan What yaitu

pada data 045 (fungsi pragmatis sebagai kalimat tanya real question) dan kata

tanya yang diawali dengan Why yaitu pada data 098 (fungsi pragmatis sebagai

kalimat tanya real question) dan data 005, 072, 094, 108 (fungsi pragmatis

sebagai kalimat tanya retoris). Keseluruhan data tersebut termasuk ke dalam

terjemahan yang akurat, berterima dan mudah terbaca.

6. Teknik Amplifikasi

Pada pemakaian teknik ini, terdapat tiga data yang ditemukan, dua data

pertama yaitu kalimat tanya dengan kata tanya yang diawali What yaitu pada data

054 dan Why pada data 038, kedua data tersebut memiliki fungsi pragmatis yang

Page 140: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

sama yaitu sebagai kalimat tanya retoris dimana terjemahan yang

dihasilkanyapun termasuk ke dalam terjemahan yang akurat, berterima dan

mudah terbaca. Satu data terakhir adalah kata tanya yang diawali When yaitu

pada data 080 dengan fungsi kalimat sebagai kalimat tanya retoris.

Kekurangberterimaan terjadi pada data ini dikarenakan penerjemah memberikan

informasi tambahan yang tidak disesuaikan terlebih dahulu Bsanya sehingga

menghasilkan terjemahan yang rancu dan kurang alamiah.

7. Teknik Reduksi

Penggunaan teknik ini juga ditemukan pada dua jenis kalimat tanya yang

diawali dengan What dan How. Untuk data yang diawali dengan What terdapat

pada data 052 dan 046 dimana masing-masing data tersebut berfungsi sebagai

kalimat tanya real question dan kalimat tanya retoris. Dua data berikutnya adalah

kalimat tanya yang diawali dengan kata tanya How, yaitu pada data 116 dan 079

dimana fungsi pragmatisnya sama seperti kata tanya sebelumnya. Dua data pada

dua jenis kalimat tanya ini masuk ke dalam jenis terjemahan kurang akurat yaitu

pada data 046 dan 116. Penerjemah dengan melakukan pengurangan informasi

yang dibutuhkan pada Bsa malah menimbulkan terjemahan yang kaku dan

kurang akurat.

8. Teknik Partikulasi

Pada pemakaian teknik yang ke delapan ini, hanya terdapat satu data

yang ditemukan yaitu pada data 037 dimana fungsi pragmatisnya sebagai kalimat

tanya retoris yaitu mengungkapkan sindiran pada lawan bicaranya. Data tersebut

Page 141: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

termasuk ke dalam data yang akurat, berterima dan mudah terbaca. Pemakaian

teknik ini dirasa tepat karena penerjemah mencarikan padanan istilah yang lebih

terperinci dan sering dipergunakan padananya dalam Bsa sehingga menhasilkan

terjemahan yang baik.

9. Teknik Peminjaman

Dua data dengan jenis kalimat tanya diawali dengan What yaitu data 051

dan Where yaitu pada data 002. Dimana fungsi pragmatis pada data 051 sebagai

kalimat tanya retoris dan pada data 002 sebagai kalimat tanya real question.

Kedua data yang ditemukan termasuk ke dalam terjemahan yang akurat,

berterima dan mudah terbaca. Penerjemah menggunakan teknik ini guna

menghindari kesalahan dalam terjemahanya yaitu dengan cara meminjam kata

yang disesuaikan ataupun telah disesuiakan lafalnya dalam Bsanya sehingga

pesan tersampaikan dengan baik dan benar.

10. Teknik Kreasi Diskursif

Teknik terakhir yang tidak ditemukan pada jenis kalimat tanya yes-no

question adalah penggunaan teknik kreasi diskursif dengan tiga jenis kalimat

tanya yang ditemukan pada pemakaian tenik ini yaitu kalimat tanya yang diawali

dengan kata What (data 017), Why (data 076) dan How (data 074). Fungsi

pragmatis sebagai kalimat tanya sesungguhnya atau real question terdapat pada

data 074 sedangkan fungsi pragmatis rethoric question terdapat pada data 017

dan 076. Keseluruhan data tersebut termasuk ke dalam terjemahan yang akurat,

berterima dan mudah terbaca.

Page 142: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

3. Pemakaian teknik penerjemahan pada kalimat tanya jenis Alternative

questions

Jenis kalimat tanya yang terakhir dan juga memiliki data terkecil yaitu 3

data adalah kalimat tanya alternative questions, dimana setiap data yang

teridentifikasi masing-masing menggunakan tiga teknik penerjemahan yang

berbeda pula, teknik yang digunakan adalah teknik linguistik amplifikasi yaitu

data 109, teknik partikulasi pada data 035, dan teknik peminjaman pada data 039.

Ketiga data tersebut memiliki terjemahan yang akurat, berterima, dan mudah

terbaca. Tidak ditemukan terjemahan yang kurang, hal ini disebabkan

penggunaan teknik pada Bsa dirasa tepat dari segi penambahan unsur elemen

linguistik, pencarian padanan yang sudah umum digunakan dan peminjaman kata

yang sudah disesuaikan dengan lafalnya pada Bsa, yang menjadikan terjemahan

akurat, berterima, dan mudah terbaca. Berikut merupakan tabel yang

menunjukkan penggunaan teknik penerjemahan pada kalimat tanya alternative

questions.

Page 143: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Tabel 4.26.Pemakaian teknik pada jenis dan fungsi Kalimat Tanya Alternative

questions

4. Dampak pemakaian teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan

kalimat tanya pada subtitle film Sherlock Holmes.

Dari beberapa pembahasan diatas, pada bagian sub bagian terakhir ini

merupakan suatu kesimpulan atau inti pembahasan yang didapat dari penelitian

mengenai kualitas terjemahan kalimat tanya pada subtitle film Sherlock Holmes.

Pada tabel berikut ini merupakan hasil pemaparan mengenai penggunaan teknik

penerjemahan terhadap kualitas terjemahan kalimat tanya beserta kesimpulanya.

Keterangan :

K1 : Keakuratan

K2 : Keberterimaan

K3 : Keterbacaan

No Jenis dan

Fungsi

Teknik

Alternatif questions Jumlah

pemakaian

teknik Real Rethoric

1. Literal - - -

2. Transposisi - - -

3. Ling. Amplifikasi 109 - 1 data

4. Ling. Kompensasi - - -

5. Modulasi - - -

6. Amplifikasi - - -

7. Reduksi - - -

8. Partikulasi - 035 1 data

9. Padanan Lazim - - -

10. Peminjaman - 039 1 data

11. Kreasi Diskursif - - -

Jumlah jenis dan fungsi

Kalimat Tanya

1 data 2 data 3 data

Page 144: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Jenis dan fungsi kalimat tanya

Teknik Kualitas terjemahan

Literal Transposisi Ling. Amplifikassi

Ling. Kompensasi

Modulasi Amplifikasi Reduksi Partikulasi Padanan Lazim

Peminjaman Kreasi Diskursif

Yes-no questions

K1 Akurat 94,11 % 75 % 50 % 100 % 100 % 50 % 75 % 100 % 50 % 100 % -

Kurang Akurat 5, 88 % 25 % 50 % - - 50 % 25 % - 50 % - -

Tidak Akurat - - - - - - - - - - -

K2 Berterima 100 % 87,5 % 75 % 75 % 100 % 100 % 75 % 100 % 75 % 100 %

Kurang Berterima - 12,5 % 25 % 25 % - - 25 % - 25 % - -

Tidak Berterima - - - - - - - - - - -

K3 Mudah Terbaca 100 % 87,5 % 75 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % -

Kurang Terbaca - 12,5 % 25 % - - - - - - - -

Tidak Terbaca - - - - - - - - - - -

WH questions

K1 Akurat 94,73 % 83,33 % 100 % 100 % 100 % 100 % 50 % 100 % - 100 % 100 %

Kurang Akurat 5,26 % 16,66 % - - - - 50 % - - - -

Tidak Akurat - - - - - - - - - - -

K2 Berterima 89,47 % 91,66 % 100 % 85,75 % 100 % 66,66 % 100 % 100 % - 100 % 100 %

Kurang Berterima 10,52 % 8,33 % - 14,28 % - 33,33 % - - - - -

Tidak Berterima - - - - - - - - - - -

K3 Mudah Terbaca 89,47 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % - 100 % 100 %

Kurang Terbaca 10,52 % - - - - - - - - - -

Tidak Terbaca - - - - - - - - - - -

Alternative questions

K1 Akurat - - 100 % - - - - - 100 % 100 % -

Kurang Akurat - - - - - - - - - - -

Tidak Akurat - - - - - - - - - - -

K2 Berterima - - 100 % - - - - - 100 % 100 % -

Kurang Berterima - - - - - - - - - - -

Tidak Berterima - - - - - - - - - - -

K3 Mudah Terbaca - - 100 % - - - - - 100 % 100 % -

Kurang Terbaca - - - - - - - - - - -

Tidak Terbaca - - - - - - - - - - -

Tabel 4.27. Dampak Pemakaian Teknik Penerjemahan pada Kalimat Tanya Terhadap Kualitas Penerjemahan

Page 145: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Terlihat pada bagan tabel diatas, pada jenis kalimat tanya Yes-no

questions, meskipun terdapat terjemahan kurang akurat pada penggunaan teknik

literal akan tetapi tidak mengurangi tingkat keberterimaan dan keterbacaan. Beda

halnya dengan penggunaan teknik transposisi dan linguistik amplifikasi, dimana 2

data teridentifikasi kurang akurat, 1 data teridentifikasi kurang berterima dan

kurang kurang terbaca. Teknik linguistik kompensasi menjadikan terjemahan

akurat dan mudah terbaca tetapi kurang berterima, begitu pula penggunaan teknik

reduksi dan padanan lazim yang menghasilkan terjemahan kurang akurat dan

kurang berterima tetapi mudah terbaca. Dapat disimpulkan bahwa dari segi

keakuratan, penggunaan teknik linguistik kompensasi, modulasi, partikulasi dan

peminjaman memberikan dampak positif pada keakuratan, sedangkan dari segi

keberterimaan penggunaan teknik literal, modulasi, amplifikasi, partikulasi dan

peminjaman menjadikan terjemahan terasa alamiah. Untuk tingkat keterbacaan

dampak negatif hanya ditemukan pada penggunaan teknik transposisi dan

linguistik amplifikasi.

Untuk jenis kalimat tanya yang kedua adalah Wh questions, penggunaan

teknik literal menjadikan terjemahan kurang akurat, kurang berterima, dan kurang

terbaca, hal ini juga disebabkan karena penggunaan teknik lain yang terdapat pada

satu ujaran kalimat tanya, teknik tersebut adalah teknik reduksi yang menjadikan

terjemahan terasa kaku dan kurang alamiah sehingga pesan yang disampaikan

tidak mudah dipahami maksudnya. Penggunaan teknik linguistik kompensasi dan

amplifikasi juga menghasilkan terjemahan yang kurang berterima akan tetapi

tidak mempengaruhi keakuratan dan keterbacaan terjemahan. Sedangkan teknik

Page 146: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

transposisi menjadikan terjemahan kalimat tanya Wh questions menjadi

terjemahan kurang akurat dan kurang berterima tetapi masih memiliki tingkat

keterbacaan yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik linguistik

amplifikasi, linguistik kompensasi, modulasi, amplifikasi, partikulasi,

peminjaman dan kreasi diskursif memberikan dampak positif pada terjemahan,

sedangkan linguistik kompensasi, modulasi, reduksi, partikulasi, peminjaman, dan

kreasi diskursif memberikan dampak positif pada aspek keberterimaan. Teknik

literal berpadu dengan teknik reduksi memberikan dampak negatif pada aspek

keterbacaan, sedangkan teknik yang lainya tidak mempengaruhi kualitas

keterbacaan.

Jenis kalimat tanya yang terakhir adalah alternative questions, dimana

terdapat data paling rendah dengan penggunaan teknik yang menghasilkan

kualitas terjemahan yang akurat, berterima dan mudah terbaca. Penggunaan teknik

tersebut terdapat pada masing-masing data antara lain penggunaan teknik

linguistik amplifikasi, padanan lazim dan kreasi diskursif.

Berikut ini merupakan diagram yang menunjukkan hasil kualitas

terjemahan dari segi keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan:

Page 147: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Gambar 4.4. Diagram Hasil Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada

subtitle film Sherlock Holmes

Dari beberapa kesimpulan diatas, maka dapat diambil garis besar inti dari

pembahasan mengenai dampak yang dihasilkan dari penggunaan teknik

penerjemahan terhadap kualitas terjemahan kalimat tanya pada subtitle film

Sherlock Holmes adalah akurat, berterima dan memiliki tingkat keterbacaan yang

tinggi.

KeakuratanKeberterimaan

Keterbacaan

86.77% 91.73% 97.50%

13.22% 8.64%

2.47%

Kualitas Terjemahan

Page 148: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini terdapat 2 sub bagian yaitu kesimpulan dan saran

dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan dianalisis yaitu mengenai

pembahasan jenis dan fungsi pragmatis kalimat tanya, penggunaan teknik dalam

kalimat tanya tersebut serta kualitas kalimat tanya dari subtitle film Sherlock

Holmes dan saran bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil kesimpulan dari penelitian mengenai jenis kalimat tanya dan fungsi

pragmatis kalimat tanya terdapat tiga jenis kalimat tanya yang mana jenis Wh

question menduduki jumlah terbanyak dari kedua jenis kalimat tanya yang

lainya yaitu sebesar 56 data (51,23%) yang kemudian dilanjutkan dengan

jenis yes-no question dengan 56 data (46,28%) dan alternative question

dengan tiga data (2,47%). Dengan fungsi pragmatis yang terdapat pada

kalimat tanya yang sebagian besar mempunyai fungsi sebagai kalimat tanya

rhetoric question yaitu sejumlah 68 data (56,19 %). Fungsi pragmatis dari

kalimat tanya tidak saja berfungsi untuk menanyakan sebuah informasi

semata akan tetapi juga memiliki fungsi pragmatis lainya seperti halnya

Page 149: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

mengungkapkan rasa penyangkalan, penyesalan, permintaan bahkan sebuah

sindiran.

2. Penggunaan teknik penerjemahan pada subtitle film ini sebanyak 11 teknik

dengan teknik literal (36 data) menduduki peringkat terbanyak dalam hal

penggunaanya, kemudian teknik transposisi dengan 20 data, 11 data

teridentifikasi menggunakan teknik linguistik kompensasi, 10 data berikutnya

menggunakan teknik linguistik amplifikasi. Sedangkan teknik modulasi dan

amplifikasi terdapat 9 data, teknik reduksi dengan 8 data dan teknik

partikulasi dengan 6 data. Padanan lazim hanya terdapat 4 data, dengan 5 data

teridentifikasi menggunakan teknik peminjaman dan 3 data terakhir

menggunakan teknik kreasi diskursif.

3. Pada setiap jenis kalimat tanya terdapat perbedaan penggunaan teknik, dari

beberapa penggunaan teknik tersebut secara garis besar dapat ditarik

kesimpulan mengenai teknik yang memberikan dampak positif pada kualitas

terjemahan. Untuk jenis kalimat tanya Yes-no questions, hanya terdapat 2

teknik yang memberikan kontribusi positif pada terjemahan yaitu teknik

partikulasi dan peminjaman. Dengan meminjam kata dan menjadikan

terjemahan pada Bsa menjadi lebih terperinci lagi menjadikan pesan yang

disampaikan terasa alamiah dan mudah dimengarti maksud pesannya.

Sedangkan untuk jenis kalimat tanya Wh questions, terdapat 4 teknik yang

memberikan kontribusi positif pada kualitas terjemahan yaitu teknik

linguistik amplifikasi, modulasi, partikulasi, peminjaman, dan kreasi

diskursif. Keempat teknik diatas, mampu memberikan terjemahan yang

Page 150: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

akurat, berterima dan mudah terbaca. Jenis kalimat tanya yang terakhir adalah

alternative questions dengan data dan penggunaan teknik terkecil dari jenis

kalimat tanya yang lain. Keseluruhan teknik memberikan dampak yang

positif pada kualitas terjemahan, tidak ditemukan kekurangan dalam kualitas

terjemahan yang dihasilkan.

4. Dari total keseluruhan data yang ada, 105 data termasuk ke dalam terjemahan

yang akurat, ditinjau dari segi keberterimaan, terdapat 111 data termasuk ke

dalam terjemahan yang sudah berterima, dan terdapat 118 data termasuk ke

dalam kategori terjemahan dengan tingkat keterbacaan yang tinggi. Dari

pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terjemahan kalimat tanya pada

subtitle film Sherlock Holmes, mempunyai terjemahan yang akurat, berterima

dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi.

B. Saran

1. Bagi penerjemah diharapkan untuk lebih hati-hati dan memperhatikan faktor

legability lainya, misalnya dengan berbagai batasan tempat dan waktu dalam

subtitle diharapkan penggunan teknik menjadikan terjemahan subtitle lebih

efektif lagi. Dalam penerjemahan kalimat tanya pada subtitle film Sherlock

Holmes, penerjemah harus lebih memperhatikan penggunaan teknik literal,

transposisi atau reduksi dimana teknik ini menghasilkan terjemahan yang

kurang akurat dibanding dengan teknik penerjemahan yang lain.

2. Pemilihan kata, pemakaian istilah dan padanan kata juga faktor yang penting

yang perlu diperhatikan oleh seorang penerjemah. Pemilihan kata yang lebih

Page 151: digilib.uns.ac.id...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TESIS PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN commit to user i Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

disesuaikan dengan kaidah dan norma Bsa menjadikan terjemahan lebih

berterima karena pemakaian kata yang tepat dan tidak asing dalam Bsa.

3. Penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehigga penetilian ini perlu dikaji

lebih lanjut dan mendalam, terutama jenis penelitian subtitle pada

penerjemahan audiovisual lainnya dengan pendekatan yang sama atau

berbeda, misalnya dari segi metode dan ideologi penerjemahan kalimat tanya.

4. Pada penelitian ini tidak melibatkan penerjemah film Sherlock Holmes,

sehingga informasi yang didapat kurang terperinci dan mendalam. Misalnya

penggunana teknik reduksi dan amplifikasi yang bertolak belakang, apa yang

mendasari penerjemah menggunakan kedua teknik tersebut, apakah si

penerjemah tidak mengetahui padanan yang tepat sehingga mereduksi begitu

saja ataukah ada alasan yang kuat untuk menambahkan informasi agar

penerjemahan yang dihasilkan menjadi lebih akurat dalam penyampaian

pesan.