permintaan-tenaga-kerja

21
PERMINTAAN TENAGA KERJA Permintaan pengusaha atas tenagakerja berlainan dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Orang membeli barang karena barang itu memberikan nikmat (utility) kepada si pembeli. Akan tetapi pengusaha mempekerjakan seseorang karena seseorang itu membantu memproduksikan barang atau jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen. Dengan kata lain, pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja, tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksikannya. Permintaan akan tenaga kerja yang separti itu disebut derived demand. Pengusaha harus dengan kombinasi agar diperoleh keutungan maksimal. Agar mencapai keuntungan penerimaan yang lebih besar daripada tambahaan terhadap tambahan biayanya. Semakin menambah jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan semakin meningkat, akan tetapi untuk menambah jumlah pekerja harus menghitung seberapa keuntungan yang kita dapat. Laba adalah pendapatan total dikurangi biaya total, maka laba yang dihasilkan oleh seorang pekerja tambahan sama dengan kontribusinya bagi pendapatan perusahaan dikurangi gajinya. Dengan ekonomi pasar diasumsikan bahwa seorang pengusaha tidak dapat mempengaruhi harga. Di satu pihak, satu perusahaan disebut price taker, yaitu bahwa dia sendiri tidak dapat merubah harga dengan menaikkan atau menurunkan produksinya. Di pihak lain pengusaha dapat menjual berapa saja produksinya dengan harga yang berlaku, untuk memaksimumkan laba pengusaha hanya dapat mengatur berapa jumlah karyawan yang dapat dipekerjakannya. Banyak pilihan yang tersedia bagi pengusaha, namun dalam jangka pendek pilihan menjadi terbatas. Jangka pendek dapat diartikan sebagai suatu jangka waktu yang selama waktu itu paling tidk satu

Upload: armand-ndablek

Post on 16-Jul-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

permintaan

TRANSCRIPT

Page 1: permintaan-tenaga-kerja

PERMINTAAN TENAGA KERJA

Permintaan pengusaha atas tenagakerja berlainan dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Orang membeli barang karena barang itu memberikan nikmat (utility) kepada si pembeli. Akan tetapi pengusaha mempekerjakan seseorang karena seseorang itu membantu memproduksikan barang atau jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen. Dengan kata lain, pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja, tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksikannya. Permintaan akan tenaga kerja yang separti itu disebut derived demand. Pengusaha harus dengan kombinasi agar diperoleh keutungan maksimal. Agar mencapai keuntungan penerimaan yang lebih besar daripada tambahaan terhadap tambahan biayanya. Semakin menambah jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan semakin meningkat, akan tetapi untuk menambah jumlah pekerja harus menghitung seberapa keuntungan yang kita dapat. Laba adalah pendapatan total dikurangi biaya total, maka laba yang dihasilkan oleh seorang pekerja tambahan sama dengan kontribusinya bagi pendapatan perusahaan dikurangi gajinya.

Dengan ekonomi pasar diasumsikan bahwa seorang pengusaha tidak dapat mempengaruhi harga. Di satu pihak, satu perusahaan disebut price taker, yaitu bahwa dia sendiri tidak dapat merubah harga dengan menaikkan atau menurunkan produksinya. Di pihak lain pengusaha dapat menjual berapa saja produksinya dengan harga yang berlaku, untuk memaksimumkan laba pengusaha hanya dapat mengatur berapa jumlah karyawan yang dapat dipekerjakannya. Banyak pilihan yang tersedia bagi pengusaha, namun dalam jangka pendek pilihan menjadi terbatas. Jangka pendek dapat diartikan sebagai suatu jangka waktu yang selama waktu itu paling tidk satu input produksi tidak diubah (misalnya modal, yaitu gedung dan perlengkapan perusahaan).

Suatu kurva permintaan terhadap pekerja menggambarkan:

1. Pada setiap tingkat upah berapa kuantitas pekerja yang maksimum yang akan dipekerjakan oleh majikan pada kurun waktu tertentu.

2. Untuk masing-masing jumlah pekerja yang mungkin, terdapat sebuah tingkat upah maksimum bagi majikan untuk mau mempekerjakan pekerja pada jumlah tersebut.

1.1 Teori Produktivitas

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumberdaya yang dipergunakan per satuan waktu. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga

Page 2: permintaan-tenaga-kerja

manusia yang memanfaatkannya. Faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan dapat di golongkan pada tiga kelompok (Payaman J. Simanjuntak, 1997): (1) menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan; (2) sarana pendukung; dan (3) supra sarana.

Produktivitas secara umum dapat diartikan sebagai perbandingan antara apa yang dihasilkan dengan apa yang dimasukkan. Menurut Terry (1996) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara apa yang dihasilkan dengan apa yang dimasukkan. Konsep produktivitas mengandung unsur-unsur yang komplek, menyangkut banyak faktor baik dilihat dari konsep dan pendekatannya maupun cara pengukurannya. Dari kompleksitas ini dapat disadari kalau timbul berbagai macam penafsiran dan pengertian tentang konsep prokdutivitas dan bagaimana mengukurnya. Bahkan kata produktivitas sendiri merupakan bagian dari suatu persoalan. Tetapi apabila diperhatikan lebih mendalam terdapat titik temu dalam pandangan mereka tentang konsep produktivitas yang mengartikan produktivitas adalah rasio antara keluaran dengan masukan (Hinrichs and John R, 1995).

Dalam konsep produktivitas, kegiatan pengukuran merupakan kegiatan yang sangat penting karena mempunyai sifat evaluatif dan pengembangan. Meskipun demikian, pengukuran produktivitas merupakan sebagian saja dari keseluruhan dari produktivitas. Terdapat dua cara pengukuran priuduktivitas yang sering digunakan yaitu: “Engineering Model” yang mengacu pada lingkungan fisik dan pendekatan ekonomi yang sering disebut “Accounting Model” yang mengacu pada ligkungan pasar. Baik engineering maupun accounting model, dapat dipergunakan untuk mengukur berbagai tingkat skala kegiatan ekonomi dengan berbagai dimensi, yaitu dimensi nasional yang sering disebut dengan prokdutivitas makro, dimensi sektoral disebut juga produktivitas organisasi/perusahaan dan dimensi parsial disebut dengan produktivitas faktor parsial.

Efisiensi merupakan ukuran keberhasilan suatu usaha, dapat juga bearti prokdutivitas. Sedangkan produktivitas itu sendiri adalah kemampuan menghasilkan barang atau jasa dari suatu tenaga kerja manusia, mesin atau faktor produksi lainnya yang dihitung berdasarkan waktu rata-rata dari tenaga kerja tersebut dalam proses produksi.

Produktivitas perusahaan/industri terdiri dari produktivitas mesin/peralatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran keberhasilan tenaga kerja menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu. Sedangkan produktivitas mesin dapat diartikan sebagai perbandingan antara out-put dengan kapital in-put, dimana kapital in-put tersebut meliputi tanah, mesin dan peralatan. Satuan out-put berbeda-beda sesuai denga unsur kapitalnya, sedangkan untuk satuan input dinyatakan dengan waktu.

Page 3: permintaan-tenaga-kerja

Sedangkan yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja itu sendiri antara lain: pendidikan, keterampilan , disiplin, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi,manajemen dan kesempatan berprestasi (Wana Nusa, 1990). Pengertian produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dikeluarkan dengan sumber-sumber dayanya yang ada pada kurun waktu tertentu.

Beberapa pengertian produktivitas adalah (Dinas Perburuan Jatim, 1994:5):

1. Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) bahwa producitivity is equal to outputs devided by one of its productions elements. Pada dasarnya produktivitas adalah to output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan;

2. sMenurut ILO (International Labour Organization) menyatakan bahwa pada prinsipnya, perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan merupakan ukuran produktivitas. Elemen-elemen produksinya tersebut berupa tanah, kapital, buruh dan organisasi.

3. Menurut European Productivity Agency (EPA), menyatakan bahwa pada prinsipnya, produktivitas adalah tingkat efektivitas manfaatan setiap elemen produktivitas;

4. Menurut tulisan Vinay Goel yang termuat dalam “Toward Higher Productivity” menyatakan bahwa produktivitas adalah hubungan antara keluaran yang dihasilkan dengan masukan yang dipakai dalam waktu tertentu.

5. Menurut Paul Maili,pruduktivitasn adalah pengukuran seberapa baik sumber daya yang digunakan, bersama didalam organisasi untuk menyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil;

6. Menurut formulasi dari National Productivity Board, Singapura. Pada prinsipnya produktivitas adalah sikapnya mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras, dan berusaha memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan. Perwujudan sikap mental tersebut dalam berbagai kegiatan. Produktivitas merupakan acuan pokok bagi pihak perusaan dalam menentukan upah.

Page 4: permintaan-tenaga-kerja

Fungsi produksi

kualitas

345

300

195

100

0 1 2 3 4 kuantitas

Q = f(M,TK)

Bila kita menambah M dan atau Tk untuk memperoleh tambahan Q sesuai dengan produktivitasnya masing-masing masukan

dQ ¿δ Qδ M dM +

δ Qδ TK dTK

Bila M dan TK ditambah dengan nilai satu rupiah masing-masing, maka sebagai berikut :

dQ ¿δ Qδ M Rp 1,- +

δ Qδ TK Rp 1,-

= Rp δ Qδ M +

δ Qδ TK Rp

Bila dQ kita jual, penerimaannya sama dengan pendapatan Marginal (RM) atau Marginal Revenue (MR).

RM = Rp δ Qδ M +

δ Qδ TK Rp

Seperti kita ketahui perusahaan ada pada posisi optimal

RM = BM

(RM = MC)

Biaya marginal berasal dari tambahan biaya modal dan tambahan biaya tenaga kerja, maka terjadi hubungan berikut :

BMtk = Rp δ Q

δ TK

Page 5: permintaan-tenaga-kerja

Seperti kita ketahui Btk tidaklah lain dari pada tingkat upah U (=W) danδ Qδ TK

adalah PMtk (=MP) sehingga :

U = PMtk

(W = MP)

Atau tingkatan upah sama dengan nilai rupiah produk marginal.

L

Employment

Wage

W

W

A N B

W

2

1

VMPP

E

D

D = MPP x PL

O – N terus menambah jumlah TK

N Laba max, yaitu bila MPPL x P = W

N – B merugikan employer, dapat ditanggulangi dengan membayar upah

dibawah W dan/atau bila pengusaha mampu menaikkan harga jual barang.

Perubahan jumlah tenaga kerja1. Marginal Physical Product (MPPL)

Merupakan tambahan output yang diperoleh pengusaha sehubungan dengan

penambahan seorang tenaga kerja.

2. Marginal Revenue

Merupakan jumlah uang yang akan diperoleh pengusaha dengan tambahan

hasil marjinal tersebut.

Page 6: permintaan-tenaga-kerja

MR = VMPPL = MPPL x P

MR Marginal product

VMPPL Value Marginal Physical Product of Labor

MPPL Marginal Physical Product of Labor

P Price

3. Marginal Cost

Merupakan biaya yang dikeluarkan employer sehubungan dengan mempekerjakan tambahan seorang karyawan.

Employer akan membandingkan antara MR dengan biaya mempekerjakan

tambahan seorang karyawan tersebut.

MR > MC tambahan TK menguntungkan

Semakin banyak TK maka MPPL semakin kecil

Law of Diminishing Returns

Dari kacamata tenaga kerja ingin agar upah mencukupi. Oleh karena itu

tenaga kerja pun mempunyai konsep tersendiri mengenai tentang seberapa

tinggi tingkat upah sebaliknya. Dari berbagai faktor yang dijadikan

pertimbangan mereka, ada dua buah yang penting dalam kaitannya dengan

pembahasan searang ini.

Pertama, tingkat upah perlu mencukupi kebutuhan dan yang kedua tingginya diinginkan agar sesuai dengan harapan ekonomis. Jika perusahaan kompetitif merekrut tenaga kerja sampai ke suatu titik dimana nilai produk marjinalnya sama dengan upah, maka ia akan berproduksi sampai ke suatu titik dimana harga sama dengan biaya marginal. Kebutuhan hidup seseorang biasanya tidak hanya harus mencukupi kebutuhan bagi dirinya sendiri melainkan untuk seluruh anggota rumah tangganya yang intinya terdiri dari istri dan anak-anaknya. Dalam konsep Extended Family kepada rumah tangga seringkali harus menanggung kewajiban alimentasi baik secara vertikal maupun horisontal. Kriteria kebutuhan dasar (Basic Needs) pun masih sangat relatif dan dengan sendirinya bervariasa. Beberapa pemikiran tentang kebutuhan fisik minimum seseorang bujangan (KFM) K₀ dengan istri K₁ dengan seorang anak K₂ dan seterusnya merupakan usaha kearah konsep upah yang mencukupi penerapannya pada penentuan tingginya tingkat upah masih belum menyeluruh. Biasanya konsep-konsep ini dibutuhkan untuk menetapkan upah minimum bagi tenaga kerja tak terampil. Faktor kedua yang mnjadi pertimbangan bagi pemasok tenaga kerja lebih bersifat ekonomis yaitu

Page 7: permintaan-tenaga-kerja

bahwa upah harus sepadan dengan pengeluaran investasi untuk membentuk modal insani untuk meraih sesuatu pekerjaan, biasanya orang mempunyai bekal keahlian, keterampilan atau pengetahuan tertentu. Bekal tersebut diperoleh melalui pendidikan, latihan atau pengalaman kerja yang harus dibayar biayanya. Bila akumulasi aturan pendapatan dengan memperhitungkan tingkat bunga (dan tingkat inflasi) yang berlaju melebihi jumlah pengeluaran investasinya maka orang tersebut akan merasa untung.

Bila upah kita sebut sebagai Return (R) dan investasi kita sebut sebagai Biaya (B) sedangkan tingkat bunga adalah δ dan untuk sementara tingkat bunga sudah dianggap mewakili tingakt inflasi maka pertimbangan untuk bersedia menerima atau enggan menerima pekerjaan didasarkan atas hubungan berikut ini :

B₀ (I + i)ͭ = ≤∑j=1

k

Rδ (1−i)δ

Nilai sekarang dari investasi yang lalu (B₀) sama dengan nilai sekarang aliran pendapatan upah yang akan diterimanya. Bila ruas kanan sama atau lebih besar dari pada ruas kiri orang tersebut akan bersedia menerima pekerjaan dengan upah R tersebut.

Produktivitas dilihat dari pemasokan tenaga kerja dapat dengan mudah membagi pendapatan upah R dengan pengeluaran investasi B yang kita beri nama lain yaitu Rate of Return (r).

r = R

B ₀Ketidaksamaan/kesamaan tersebut dimuka dijamin bila r ≥ iBila “tingkat upah” atau Rate of Return lebih besar dari tingkat biaya bunga orang tersebut akan menerima pekerjaan yang mnjanjikan tingkat upah tersebut. Sekali lagi r dan i kita lihat dalam pengertian in real terus yaitu sesudah kita koreksi dengan tingkat inflasi.

1.2 Permintaan Tenaga Kerja di PerusahaanHubungan input output sebuah perusahaan tertentu digambarkan garis melengkung yang disebut isoquant yang menggambarkan berbagai kombinasi pekerja dan modal yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi sejumlah output yang sama. Dalam hal ini pekerja dan modal merupakan substitusi dalam proses produksi.Sejumlah pekerja digunakan, output mulai meningkatkan dengan tambahan yang makin kecil. Kedaaan ini merupakan ciri setiap proses produksi dalam jangka pendek. Hasil yang mengecil mempunyai implikasi yang penting bagi analisis ekonomi. Implikasi utamanya adalah bahwa perusahaan hanya mau menggunakan

Page 8: permintaan-tenaga-kerja

tambahan input pekerja dengan upah yang lebih rendah, karena setelah jumlah pekerja digunakan, setiap tambahan pekerja akan memberi tambahan output yang lebih kecil.Perusahaan mempekerjakan seseorang karena seseorang itu membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen. Permintaan tenaga kerja seperti itu disebut derived demand. Dalam ekonomi pasar diasumsikan seorang pengusaha tidak dapat mempengaruhi harga. Perusahaan disbut price taker, perusahaan sebagai penerima harga pasar yang berlaku dan tidak dapat merubah harga dengan menaikkan atau menurunkan produksinya. Dalam memaksimumkan laba, pengusaha hanya dapat mengatur berapa jumlah karyawan yang dapat dipekerjaannya.Sifat permintaan tenaga kerja adalah derived demand,yang artinya bahwa permintaan tenaga kerja oleh pengusaha sangat tergantung permintaan masyarakat terhadap hasil produksi. Untuk menjaga stabilitas permintaan produk perusahaan serta kemungkinan pelaksanaan export,maka perusahaan harus memiliki kemampuan bersaing baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.

1.3 Kebijaksanaan Manajemen Sumber Daya ManusiaPerencanaan ketenagakerjaan pada tingkat nasional atau regional baru dapat diimplementasikan dengan baik bila terdapat manajemen SDM yang baik pula. Keberhasilan suatu perusahaan antara lain ditentukan oleh pendayagunaan SDM yang dimiliki secara tepat, dan ini dimungkinkan bila pimpinan organisasi melihat karyawan sebagai manusia seutuhnya. Setiap manajer pada berbagai tingkatan akan selalu melakukan proses manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan. Perencanaan SDM suatu organisasi perlu melihat berbagai faktor yaitu proses perencanaan itu sendiri, sarana yang menunjang serta proses staffing.Pada tiap subsistem terdiri dari beberapa aktivitas sebagai berikut :1. Tantangan Lingkungan, yaitu perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan

ekonomi, pasar pemerintah dan masyarakat.2. Perencanaan Tenaga Kerja, yaitu peruahaan perlu menyusun data base

mengenai jumlah dan kualifikasi tiap karyawan. Data ini dapat digunakan apabila perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk diseleksi dan ditempatkan.

3. Pengembangunan dan evakuasi, yaiti setelah tenaga kerja diterima, maka perku dikembangkan melalui pendidikan/latihan agar dapat bekerja lebih baik.

4. Batas jasa, yaitu agar tenaga kerja dapat bekerja dengan baik perlu dimotivasi dan diberi kepuasan, antara lain dengan gaji dan fasilitas lain termasuk komunikasi,nasehat dan aktivitas disiplin.

5. Hubungan karyawan, yaitu hubungan antara karyawan dengan perusahaan diatur dalam hubungan industrial.

Page 9: permintaan-tenaga-kerja

Perencanaan SDM adalah salah satu subsistem manajemen SDM dan suatu upaya secara sistematis memproyeksikan kebutuhan dan penyediaan personalia.

1.4 Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia4.1.1 Permintaan Pada Tenaga Kerja

Perencanaan SDM ini memungkinkan organisasi untuk:

1. Memperbaiki penggunaan SDM 2. Memadukan kegiatan kepegawaian dan tujuan organisasi yang akan datang

secara efisien.3. Mengembangkan informasi mengenai SDM untuk membantu kegiatan

karyawan dan unit organisasi lainnya. 4. Mengkoordinasikan program penarikan, seleksi dan penempatan karyawan

dari berbagai unit terpadu.

Peran tenaga kerja sangat penting, akan tetapi kebutuhan tenaga kerja harus di seimbangkan dengan prosepek ekonomi suatu perusahaan artinya kebutuhan tenagakerja harus seimbang dengan output yang dihasilkan agar tidak terjadi ketidak efisien dalam melakukan produktifitas.

4.1.2 Permintaan Sumber Daya Manusia

Permintaan (kebutuhan) SDM diwaktu yang akan datang merupakan inti kegiatan perencanaan SDM. Peramalan kebutuhan karyawan memerlukan berbagai pertimbangan yaitu:

1. Identifikasi lowongan pekrjaan dimas akan datang.2. Bagaimana mengisi lowongan tersebut

Faktor yang menyebabkan timbulny permintaan SDM dimasa yang akan datang antara lain: perkembangan lingkungan eksternal, organisasi unit usaha dan tersedianya tidaknya penyediaan karyawan beberapa teknik penentuan permintaan, yaitu:

1. Analisis kecendrungan (trend analisis), yaitu suatu cara yang logis memproyeksikan kebutuhan SDM dengan mengkaji kecendrungan tenaga kerja pada perusahaan selama lima tahun terakhir atau lebih.

2. Analisis Ratio, merupakan ratio atau perbandingan yang tepat antara beberapa fekor penyebab, misalnya volume penjualan dan jumlah pegawai yang diperlukan

3. Analisis korelasi, yaitu merupakan cara menentukan hubungan statistik antara dua variabel.

Page 10: permintaan-tenaga-kerja

Permintaan tenaga kerjaan pada masa akan datang adalah merupakan pusat perencanaan kepegawaian. Perusahaan harus membuat prediksi dan peramalan kebutuhan kepegawaian pada masa yang akan datang, jumlah tenaga kerja harus sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan. Agar tidak terjadi ketidak keselarasan antara pekerja dan perusahaan hendaknya permintaan tenagakerja didahului oleh:

1. Adanya identifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi permintaan, baik faktor pengaruh langsung seperti persediaan personalia atau aspek-aspek organisasi yang lain ataupun faktor-faktor tidak langsung lainnya serta perubahan lingkungan yang mendadak.

2. Organisasi peramalan kebutuhan karyawan dibuat dalam satu periode dimasa yang mendatang. Forcasting kebutuhan karyawan dibuat dengan pertimbangan keakuratan jumlah karyawan dengan dibutuhkan oleh perusahaan yang menginginkannya.

Untuk mengatasi adanya tuntutan kenaikan upah tenaga kerja, dapat dipecahkan dengan beberapa alternatif, yaitu:

1. Pengusaha menuntut peningkatan produktifitas kerja karyawannya sedemikan rupa sehingga pertambahan produksi yang dihasilkan karyawan senilai dengan pertambahan nilai upah yang diterimanya.

2. Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual.3. Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang bekerja. 4. Pengusaha melakukan kombinasi dari dua diantara ketiga alternatif diatas

atau kombinasi dari ketiganya.

Dari alternatif diatas tersebut, maka untuk Indonesia alternatif yang paling cocok adalah alternatif 1 atau bila dikaitkan dengan laju inflasi, maka kombinasi antara 1 dan 2 adalah yang sesui dengan kondisi di Indonesia.

4.1.3 Konsep Ketenagakerjaan

Beberapa pengertian yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, yaitu:

(1). Tenaga Kerja (manpower)

Adalah pendudukan dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

(2). Angkatan Kerja (labor force)

Adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat,dalam kegiatan produksi yaitu produksi barang dan jasa.

Page 11: permintaan-tenaga-kerja

(3). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Labor Force Participation rate).

Adalah menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umum sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur tersebut.

TPAk ¿Angkatan KerjaTenaga Kerja × 100%

(4). Tingkatankatan Pengangguran (Unemployment rate)

Adalah y ang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian menganggur di sini adalah aktif mencari pekerjaan.

TP ¿Jumlah Orang yang Mencari Pekerjaan

Jumlah Angkatan Keja × 100%

(5). Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka atau pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.

(6). Setengah Menganggur (Underemployment)

Adalah perbedaan antara jumlah pekerjaan yang betul dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang secara normal mampu dan ingin dikerjakannya.

(7). Setengah Menganggur yang Kentara (Visible Underemployment).

Adalah jika seseorang bekerja tidak tetap (part time) di luar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.

(8).Setengah Menganggur yang Tidak Kentara (Invisible Underemployment)

Adalah jika seseorang bekerja secara penuh (full time) tetapi pekerjaannya itu dianggap tidak mencukupi, karena pendapatannya yang terlalu rendah atau pekerjaan tersebut tidak memungkinkan ia untuk mengembangkan seluruh keahliannya.

(9). Pengangguran Tidak Kentara (Disguised Unemployment)

Dalam angkatan kerja mereka dimaksukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka adalah pengangguran jika dilihat dari segi produktifitasnya.

(10). Pengangguran Friksional

Page 12: permintaan-tenaga-kerja

Adalah pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaaan yang lain, dan akibatnya harus mempunyai tengang waktu dan berstatus sebagai pengangguran sebelum mendapat pekerjaan yang lain tersebut.

(11). Pengangguran Struktural

Adalah pengangguran yang disebabkan karena ketidakcocokan antara struktur para pencari kerja sehubungan dengan keterampilan, bidang keahlian, maupan daerah lokasinya dengan srtuktur permintaan tenaga kerja yang belum terisi.

Pergeseran Dalam Permintaan Tenaga Kerja

Pergeseran dalam permintaan tenaga kerja terjadi ketika permintaan tenaga kerja mneningkat disebabkan oleh kenaikan harga output perusahaan, maka upah ekuilibrium akan meningkat dan ekuilibrium akan menyerap sumber tenaga kerja. Berikut akan di gambarkan kedalam grafik :

Upah penawaran

W1

1. suatu kenaikan permintaan pekerja

Penawaran

W2

2. Upah meningkat Permintaan

L1 L2 kuantitas tenaga kerja

3.Menterap tenaga kerja

Pendapatan total dari suatu perekonomian terdistribusikan dipasar faktor produksi yang terpenting adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Permintaan terhadap fakto-faktor produksi tersebut merupakan derivasi atau turunan dari permintaan oleh perusahaan pemakai faktor produksi guna membuat berbagai barang dan jasa. Harga yang dibayarkan kepaa setiap faktor produksi senantiasa menyesuaikan diri dalam rangka menyeimbangkan penawaran dan permintaannya. Karena permintaan atas suatu faktor produksi mencerminan nilai produk marjinal dari faktor produksi itu sendiri, maka dalam kondisi ekuilibrium setiap faktor produksi saling memberikan kompensasi sesuai dengan kontribusi marjinalnya bagi kegiatan produksi barang dan jasa. Karena faktor-faktor produksi itu digunakan

Page 13: permintaan-tenaga-kerja

secara bersamaan, maka besar-kecilnya produk marjinal dari suatu dari suatu jenis faktor produksi ditentukan oleh banyak-sedikitnya ketersediaan faktor-faktor produksi akan mengubah ekuilibrium pendapatan bagi semua faktor produksi lainnya.

Page 14: permintaan-tenaga-kerja

REFRENSI

Sumarsono,sonny.2003”ekonomi manajemen SDM & ketenagakerjaan”. Yogyakarta:Graha ilmu

Dra.Arfida BR,M.S.1996”Ekonomi Sumber Daya Manusia”Jakarta:Ghalia Indonesi

N. Gregory Mankiw.1998”Pengantar Ekonomi Jilid 2”.jakarta:Erlangga [email protected]// labor deman Payaman.J.Simanjuntak.1983.”pengantar ekonomi sumber daya manusia”.

Jakarta:FE UI

Page 15: permintaan-tenaga-kerja

NAMA KELOMPOK :

1. FERDYTA ISMIBAHARI (100231100061)2. LILIK INDRAWATI (100231100071)3. ABD. WAHID (100231100087)

JUDUL TUGAS ESDM :

PERMINTAAN TENAGA KERJA