peristiwa merah putih di manado

1
PERISTIWA MERAH PUTIH DI MANADO Upaya menegakkan kemerdekaan juga dilakukan di Manado,Sulawei Utara. Pasukan AFNEI dari Australia yang mendarat di Manado di boncengi pasukan NICA. Mereka mempersenjatai bekas pasukan Koniklijk Nederlansch Indisch Leger (KNIL) yang sempat menjadi tawanan Jepang. Pada akhir tahun 1945, pasukan AFNEI menyerah kekuasaan pada NICA dan meninggalkan Manadao. Setelah kepergian tersebut, pasukan NICA bertindak sewenang – wenang dengan menangkap sejumlah tokoh RI. Tindakan tersebut mengundang reaksi para pendukung RI. Para pemuda dan anggota bekas KNIL dari Indonesia yang mendukung RI membentuk Pasukan Pemuda Indonesia (PPI). Sejak Januari 1946, PPI mengadakan rapat rahasia untuk menggalang aksi perlawanan. Ternyata kegiatan tersebut diketahui oleh NICA. Akibatnya, beberapa tokoh PPI ditangkap dan senjata anggota KNIL yang mendukung RI dilucuti. Namun, tindakan tersebut tidak mengehentikan para pemuda untuk terus berjuang. Pada 14 Februari 1946, PPI menyerbu kedudukan NICA di Teling dan membebaskan tokoh PPI yang ditangkap. Pada saat itu mereka mengambil bendera Belanda yang berwarna merah, putih, biru lalu merobek warna biru, dan mengibarkannya sebagai bendera Merah Putih. Peristiwa tersebut menandai Peristiwa Merah Putih di Manado. PPI juga berhasil menguasai markas NICA di Tomohon dan Tondano. Setelah NICA dikalahkan, pada 16 Februari 1946 dibentuklah pemerintah sipil B.W Lapian diangkat menjadi residen. PPI juga membentuk TRI dibawah pimpinan Ch. Taulu, Wuisan dan J. Kaseger

Upload: safiera-lathifah

Post on 16-Sep-2015

326 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sejarah

TRANSCRIPT

PERISTIWA MERAH PUTIH DI MANADO

Upaya menegakkan kemerdekaan juga dilakukan di Manado,Sulawei Utara. Pasukan AFNEI dari Australia yang mendarat di Manado di boncengi pasukan NICA. Mereka mempersenjatai bekas pasukan Koniklijk Nederlansch Indisch Leger (KNIL) yang sempat menjadi tawanan Jepang.Pada akhir tahun 1945, pasukan AFNEI menyerah kekuasaan pada NICA dan meninggalkan Manadao. Setelah kepergian tersebut, pasukan NICA bertindak sewenang wenang dengan menangkap sejumlah tokoh RI. Tindakan tersebut mengundang reaksi para pendukung RI. Para pemuda dan anggota bekas KNIL dari Indonesia yang mendukung RI membentuk Pasukan Pemuda Indonesia (PPI). Sejak Januari 1946, PPI mengadakan rapat rahasia untuk menggalang aksi perlawanan. Ternyata kegiatan tersebut diketahui oleh NICA. Akibatnya, beberapa tokoh PPI ditangkap dan senjata anggota KNIL yang mendukung RI dilucuti. Namun, tindakan tersebut tidak mengehentikan para pemuda untuk terus berjuang.Pada 14 Februari 1946, PPI menyerbu kedudukan NICA di Teling dan membebaskan tokoh PPI yang ditangkap. Pada saat itu mereka mengambil bendera Belanda yang berwarna merah, putih, biru lalu merobek warna biru, dan mengibarkannya sebagai bendera Merah Putih. Peristiwa tersebut menandai Peristiwa Merah Putih di Manado.PPI juga berhasil menguasai markas NICA di Tomohon dan Tondano. Setelah NICA dikalahkan, pada 16 Februari 1946 dibentuklah pemerintah sipil B.W Lapian diangkat menjadi residen. PPI juga membentuk TRI dibawah pimpinan Ch. Taulu, Wuisan dan J. Kaseger