periodontitis

Upload: melvin-thien-wei-fatt

Post on 07-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

patogenesis

TRANSCRIPT

Periodontitis

PengertianAgresif periodontitis merupakan penyakit pada jaringan periodontal yang terjadi pada usia kurang dari 30 tahun, kerusakan jaringan periodontal berlangsung secara cepat, kerusakan tulang minimal terjadi pada tiga gigi permanen. Agresif periodontitis jarang terjadi dibandingkan periodontitis kronis. Pada pemeriksaan klinisnya biasanya juga terdapat gigi yang goyang, plak dan kalkulus ada tapi sedikit, dan terdapat keradangan akut pada gingiva (ulserasi, merah terang). Hal ini dikarenakan karena jumlah kuman yang menyerang itu sedkit tapi menimbulkan reaksi yang berlebihan.1EtiologiPenyebab dari Agresif periodontitis adalah bakteri basil gram negatif seperti :Actinobacillus actinomycetemcomitans,Capnocytophaga spp. Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia.2

Mekanisme2Kemampuan patogenik bakteri dalam menyebabkan penyakit periodontal sangat kompleks.Beberapa mekanisme patogenik yang penting yaitu :1. Invasi.Masuknya/invasi bakteri atau produk bakteri ke jaringan periodontal diperkirakan penting bagi proses terjadinya penyakit.Studi klinis menunjukkan bahwaActinobacillus actinomycetemcomitansdapat melakukan penetrasi ke epitel gingiva.

2. Memproduksi toksin.ActinobacillusActinomycetemcomitansdanCampylobacter rectusmemproduksi leukotoksin yang dapat membunuh netrofil dan monosit.

3. Peran unsur sel/substansi sel.Dinding bakteri gram negatif mengandung lipopolisakarida (LPS, endotoksin) yang mana dikeluarkan setelah bakteri mati.Selain sebagai pencetus terjadinya proses inflamasi, LPS juga dapat menyebabkan nekrosis jaringan.

4. Memproduksi enzim.Bakteri plak memproduksi enzim yang turut berperan pada penyakit periodontal. Enzim tersebut antara lain yaitu kolagenase, hialuronidase, gelatinase, aminopeptidase, pospolifase, dan posfatase basa dan asam.

Bakteri gram negatif subgingiva menggunakan protein sebagai nutrisi mereka dan memiliki enzim proteolitik untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino agar dapat diabsorbsi. Sejumlah patogen periodontal ditunjukkan mampumemproduksi protease yang mampu mendegradasi struktur protein dan jaringan periodontal yang terlibat dalam reaksi imundan inflamasi pada periodontitis kronis.Actinobacillus actinomycetemcomitansmemproduksi enzim kolagenase yang dapat merusak kolagen tipe 1. Hal ini dapat mendorong terjadinya degradasi kolagen dan gangguan pada jaringan ikat periodontal.Porphyromonas gingivalismemproduksi beberapa faktor virulensi termasuk kolagenase, endotoksin, fibrinolisin, posfolipase.

5. Menghindar dari pertahanan pejamu.Untuk dapat bertahan di lingkungan periodontal, bakteri harus mampu menetralisir atau menghindar dari mekanisme pejamu untuk menyingkirkan dan membunuh bakteri.Sejumlah mekanisme yang dimiliki patogen periodontal dalam menghindar atau menghancurkan pertahanan pejamu, meliputi :a. Penghancuran langsung polimorponuklear leukosit (PMN) dan makropag.Leukotoksin yang diproduksi beberapa strain dariActinobacillus actinomycetemcomitansdapat menghancurkan polimorfonuklear leukosit dan makrofag.b. Menghambat kemotaksis polimorfonuklear leukosit (PMN). Sejumlah spesies bakteri termasukPorphyromonas gingivalis, Actinobacillus actinomycetemcomitan,dan spesiesCapnocytophaga, dapat menghambat kemotaksis PMN, dan mengurangi fagositosis dan pembunuhan intraselular.c. Degradasi imunoglobulin. Sejumlah bakteri gram negatif pigmen-hitam anaerob dan spesiesCapnocytophagamemproduksi protease yang dapat menyebabkan degradasi Ig G dan Ig A.d. Memodulasi fungsi sitokin.Sitokin adalah faktor utama yang mengontrol sistem inflamasi dan imun. Ada bukti bahwa agen infeksi mampu memodulasi fungsi sitokin. Arginin specific trypsin-like proteinase (RgpA) dariPorphyromonas gingivalisdapat membelah dan mengaktifkan mediator tertentu dari pro- dan anti- inflamatori. Keseimbangan antara kedua fungsi yang berlawanan ini dapat mempengaruhi keadaan inflamasi lokal pada jaringan periodontal.e. Degradasi fibrin.Beberapa gram negatif pigmen-hitam anaerob memiliki aktivitas fibrinolitik yang mana akan mengurangi jeratan bakteri oleh fibrin untuk fagositosis.f. Mengubah fungsi limposit.Sejumlah bakteri gram negatif danSpirokhetapada flora subgingiva dapat mengubah fungsi limposit dan memproduksi imunosupresif.Proses destruksi jaringan yang terjadi merupakan akibat dari interaksi bakteri atau substansi bakteri dengan sel pejamu, yang mana secara langsung maupun tidak langsung mengarah kepada degradasi jaringan periodontal.

PERIODONTITIS

Definisi : Periodontitis adalah seperangkat peradangan penyakit yang mempengaruhi periodontium - yaitu, jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi . Periodontitis melibatkan hilangnya progresif dari tulang alveolar di sekitar gigi, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan melonggarnya dan kemudian kehilangan gigi . Merupakan suatu penyakit jaringan penyangga gigi yaitu yang melibatkan gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar karena suatu proses inflamasi. Inflamasi berasal dari gingiva (gingivitis) yang tidak dirawat, dan bila proses berlanjut maka akan menginvasi struktur di bawahnya sehingga akan terbentuk poket yang menyebabkan peradangan berlanjut dan merusak tulang serta jaringan penyangga gigi, akibatnya gigi menjadi goyang dan akhirnya harus dicabut. Karekteristik periodontitis dapat dilihat dengan adanya inflamasi gingiva, pembentukan poket periodontal, kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar sampai hilangnya sebagian atau seluruh gigi. Periodontitis adalah penyakit atau peradangan pada periodontium (jaringan penyangga gigi / periodontal), merupakan keradangan berlanjut akibat gingivitis yang tidak dirawat.

Etio : Periodontitis disebabkan oleh mikroorganisme bahwa mematuhi dan tumbuh pada permukaan gigi, bersama dengan terlalu agresif kekebalan respon terhadap mikroorganisme tersebut. Etiologi Periodontitis Secara Umum Terutama disebabkan oleh mikroorganisme dan produk-produknya yaitu: plak supra dan sub gingiva. Faktor sistemik juga dapat berpengaruh pada terjadinya periodontitis, meskipun tidak didahului oleh proses imflamasi. Tekanan oklusal yang berlebihan juga dapat memainkan peranan penting pada progresivitas penyakit periodontitis dan terjadinya kerusakan tulang (contohnya: pada pemakaian alat ortodonsi dengan tekanan yang berlebihan).

Pato :Periodontitis dimulai dengan gingivitis dan bila kemungkinan terjadi proses inflamasi, maka pada kebanyakan pasien tetapi tidak semua pasien inflamasi secara bertahap akan memasuki jaringan periodontal yang lebih dalam. Bersama dengan proses inflamasi akan timbul potensi untuk menstimulasi resorpsi jaringan periodontal dan pembentukan poket periodontal. Dengan terbentuknya poket, penyakit inflamasi periodontal menjadi dengan sendirinya mengekalkan faktor etiologi prinsipal, yaitu plak, yang pada saat ini terbentuk di dalam lingkungan poket yang lehih anaerob, yang mendorong pertumbuhan organisme patologis periodontal dan lebih sulit diakses untuk dibuang sendiri oleh pasien. Bila urutan kejadian ini bertahan dalam waktu yang lama, infeksi kronis bisa menyebabkan kerusakan periodontium yang parah dan hilangnya gigi-gigi. Penelitian terbaru menunjukan bahwa kemungkinan ada periode aktif resorpsi tulang dikuti dengan waktu tidak aktif dimana ada poket periodontal tetapi tidak menyebabkan attachment loss lebih lanjut.Fak predispos : Faktor predisposing atau faktor etiologi sekunder dari periodontitis dapat dihubungkan dengan adanya akumulasi, retensi dan maturasi dari plak, kalkulus yang terdapat pada gingiva tepi dan yang over kontur, impaksi makanan yang menyebabkan terjadinya kedalaman poket.

Klasifikasi : Periodontitis kronis / Periodontitis agresif Periodontitis sebagai manifestasi dari penyakit sistemik Necrotizing gingivitis ulseratif / periodontitis Abses dari periodontiumPeriodontitis kronis adalah umum penyakit dari rongga mulut yang terdiri dari kronis peradangan dari jaringan periodontal yang disebabkan oleh akumulasi sebesar-besarnya jumlah plak gigi .

Signs and symptoms1) Pada tahap awal, periodontitis kronis memiliki beberapa gejala dan banyak orang penyakit itu telah berkembang secara signifikan sebelum mereka mencari pengobatan. Gejala dapat mencakup hal berikut: 2) Kemerahan atau pendarahan dari gusi saat menyikat gigi , menggunakan benang gigi atau menggigit makanan keras (apel misalnya) (meskipun hal ini dapat terjadi bahkan di gingivitis , di mana tidak ada kerugian lampiran)

3) Gum pembengkakan yang berulang 4) Halitosis atau bau mulut, dan rasa logam terus-menerus dalam mulut 5) Resesi gingiva , sehingga gigi tampak memanjang. (Ini juga dapat disebabkan oleh berat atau menyikat tangan dengan sikat gigi kaku.) 6) Deep saku antara gigi dan gusi ( saku adalah situs di mana lampiran telah secara bertahap dihancurkan oleh kolagen-menghancurkan enzim, yang dikenal sebagai collagenases ) 7) Loose gigi, pada tahap selanjutnya (meskipun hal ini mungkin terjadi karena lain alasan juga) 8) Gingiva peradangan dan kerusakan tulang sering menyakitkan. Kadang-kadang pasien menganggap bahwa pendarahan tanpa rasa sakit setelah membersihkan gigi tidak signifikan, meskipun ini mungkin merupakan gejala dari kemajuan periodontitis kronis pada pasien itu. 9) kalkulus Subgingival adalah menemukan sering. 10) Ada lambat untuk menilai moderat perkembangan penyakit tetapi pasien mungkin mengalami periode perkembangan yang cepat ("ledakan kehancuran"). Periodontitis kronis dapat dikaitkan dengan faktor-faktor predisposisi lokal (misalnya gigi-terkait atau iatrogenik faktor). Penyakit ini dapat dimodifikasi oleh dan terkait dengan penyakit sistemik (misalnya diabetes mellitus , HIV infeksi) ini juga dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor lain dari penyakit sistemik seperti merokok dan emosional stres . 11) Mayor faktor risiko: bebas, kurangnya kesehatan mulut dengan plakat memadai biofilm kontrol. Patologi Periodontitis kronis diinisiasi oleh Gram-negatif -terkait mikroba gigi biofilm yang menimbulkan suatu host respon, yang menghasilkan tulang dan kerusakan jaringan lunak. In response to endotoxin derived from periodontal pathogens , several osteoclast -related mediators target the destruction of alveolar bone and supporting connective tissue such as the periodontal ligament . Menanggapi endotoksin yang berasal dari patogen periodontal , beberapa osteoclast terkait mediator-target penghancuran tulang alveolar dan mendukung jaringan ikat seperti ligamentum periodontal . Major drivers of this aggressive tissue destruction are matrix metalloproteinases (MMPs), cathepsins , and other osteoclast-derived enzymes . Mayor driver ini kerusakan jaringan yang agresif adalah matriks metalloproteinases (MMPs), cathepsins , dan lainnya berasal osteoclast- enzim . [ edit ] Microbiology [ sunting ] Mikrobiologi There are two views of the microbiology of periodontitis: the specific plaque hypothesis and the non specific plaque hypothesis. Ada dua pandangan mikrobiologi periodontitis: plak hipotesis spesifik dan hipotesis plak non spesifik. The disease is associated with a variable microbial pattern. [ 3 ] Penyakit ini dikaitkan dengan pola mikroba variabel. [3] Anaerobic species of bacteria Porphyromonas gingivalis , Bacteroides forsythus , Treponema denticola , Prevotella intermedia , Fusobacterium nucleatum , Eubacterium species have all been implicated in chronic periodontitis. [ 4 ] Anaerobik jenis bakteri Porphyromonas gingivalis , forsythus Bacteroides , denticola Treponema , intermedia Prevotella , nucleatum Fusobacterium , Eubacterium spesies semua telah terlibat dalam periodontitis kronis. [4] Microaerophile bacteria Actinomyces actinomycetemcomitans , Campylobacter rectus , and Eikenella corrodens also may play a role in chronic periodontitis. [ 5 ] Mikroaerofil bakteri Actinomyces actinomycetemcomitans , rektus Campylobacter , dan corrodens Eikenella juga mungkin memainkan peran dalam periodontitis kronis. [5]

Periodontitis agresif 1.Localized aggressive periodontitis (LAP) Localized agresif periodontitis (PAP) 2.Generalized aggressive periodontitis (GAP) Umum agresif periodontitis (GAP) Periodontitis agresif jauh kurang umum daripada periodontitis kronis dan umumnya mempengaruhi pasien yang lebih muda daripada bentuk kronis.Bentuk-bentuk lokal dan umum tidak hanya berbeda dalam hal luas, mereka berbeda dalam etiologi dan patogenesis.

Karakteristik Berbeda dengan periodontitis kronis , fitur utama yang sama untuk kedua PAP dan GAP adalah sebagai berikut: [4] kecuali adanya penyakit periodontal , pasien dinyatakan sehat cepat hilangnya lampiran dan tulang kehancuran keluarga agregasi Selain itu, periodontitis agresif sering muncul dengan fitur sekunder berikut: [4] 1) Jumlah deposito mikroba tidak konsisten dengan tingkat keparahan dari jaringan periodontal kehancuran 2) proporsi tinggi actinomycetemcomitans Aggregatibacter , dan dalam beberapa kasus, dari Porphyromonas gingivalis serta 3) fagosit kelainan 4) hyperresponsive makrofag fenotipe , termasuk peningkatan kadar prostaglandin E 2 (PGE 2) dan interleukin 1 5) perkembangan patogenesis mungkin membatasi diri 6) Localized vs bentuk umum periodontitis agresif 7) Konsensus 1999 Laporan diterbitkan oleh American Academy of Periodonti diizinkan pembagian penyakit periodontal agresif ke dalam bentuk-bentuk lokal dan umum berdasarkan fitur cukup spesifik secara individu, sebagai berikut: [4] 8) Localized aggressive periodontitis Localized periodontitis agresif 9) circumpubertal onset circumpubertal awal 10) robust serum antibody response to infective agents : the dominant serotype antibody is IgG2 [ 5 ] kuat serum antibodi respon terhadap agen infektif : antibodi serotipe yang dominan adalah IgG2 [5] 11) localized first molar / incisor presentation lokal pertama molar / gigi seri presentasi 12) Generalized aggressive periodontitis Umum periodontitis agresif 13) biasanya mempengaruhi pasien di bawah usia 30 tahun 14) antibodi respon terhadap agen infeksi 15) episodic diucapkan sifat pemusnah periodontal 16) presentasi umum yang berdampak pada sedikitnya 3 gigi permanen selain geraham pertama dan gigi seri 17) Keparahan kerusakan jaringan periodontal adalah subclassified dengan cara yang sama seperti periodontitis kronis .

Pengobatan Perawatan biasanya melibatkan terapi mekanik (non-bedah atau bedah debridemen) dalam hubungannya dengan antibiotik .Beberapa studi menunjukkan bahwa jenis kasus merespon terbaik untuk sebuah kombinasi debridement dan antibiotik. Terapi regeneratif dengan prosedur penyambungan tulang sering dipilih dalam kasus-kasus ini disebabkan oleh morfologi yang menguntungkan dari tulang yang cacat akibat penyakit tersebut.

Periodontitis sebagai manifestasi dari penyakit sistemik a Paling tidak 16 penyakit sistemik telah dikaitkan dengan periodontitis: A. Terkait dengan gangguan hematologi : 1.Acquired neutropenia 2.Leukemia B .Sehubungan dengan kelainan genetik 1.Kekeluargaan dan siklik neutropenia 2.Sindrom Down 3.Adhesi leukosit defisiensi gangguan 4.Sindrom Papillon-LeFevre 5.Chediak-Higashi syndrome 6.Sel Langerhans penyakit ( histiocytosis sindrom) 7.Penyakit penyimpanan glikogen 8.Kronis granulomatosa penyakit 9. Agranulositosis genetik infantil 10.Sindrom Cohen 11.Danlos sindrom Ehlers- (Jenis IV dan VIII) 12.Hypophosphatasia 13.Crohn's penyakit ( penyakit inflamasi usus ) 14.indrom Marfan Penyakit-penyakit sistemik yang berhubungan dengan penyakit periodontal karena mereka umumnya memberikan kontribusi ke salah satu host penurunan resistensi terhadap infeksi atau disfungsi dalam jaringan ikat dari gusi , meningkatkan kerentanan pasien terhadap kerusakan yang disebabkan peradangan. [1]

Abses dari periodontium dilokalisasi akut infeksi bakteri [1] terutama diklasifikasikan berdasarkan lokasi. [2] Jenis Ada empat jenis abses yang terkait dengan jaringan periodontal : [1] 1.gingival abscesses gingiva abses 2.periodontal abscesses periodontal abses 3.pericoronal abscesses pericoronal abses 4.gabungan periodontal / endodontik abses Jenis keempat akan dibahas dalam artikel sendiri karena yang sering berbeda etiology . abses Gingiva Suatu abses dari jaringan periodontal disebut abses gingiva ketika lokal, bernanah infeksi hanya melibatkan gusi jaringan lunak dekat gingiva marjinal atau papilla interdental . [1] abses periodontal Suatu abses dari jaringan periodontal disebut abses periodontal ketika lokal, infeksi bernanah melibatkan dimensi yang lebih besar dari jaringan gusi, memperpanjang apically dan berdekatan dengan saku periodontal . [1] semacam lesi dapat berkontribusi pada perusakan ligamentum periodontal dan tulang alveolar . [2] abses PericoronalSuatu abses dari jaringan periodontal disebut abses pericoronal ketika lokal, infeksi bernanah ada dalam jaringan gusi yang mengelilingi mahkota dari sebagian atau seluruhnya meletus gigi. [1] ini juga disebut sebagai pericoronitis. presentasi Klinis Ketiga jenis abses akan hadir sebagai merah , bengkak luka yang menyakitkan untuk disentuh . [1] Mereka mungkin memiliki permukaan mengkilat perwakilan dari peregangan mukosa atas abses. Nanah mungkin hadir. Pengobatan Pengobatan untuk salah satu lesi termasuk insisi dan drainase , dan mungkin inklusi dari antibiotik rejimen. [1] Gingivitis ulseratif nekrosis akut (ANUG) adalah sebuah sub-klasifikasi nekrotikans penyakit periodontal, sebuah infeksi dari jaringan gusi . [1] ini menyajikan sebagai akut infeksi pada gingiva tanpa keterlibatan jaringan lain yang periodontium . Jika infeksi telah berkembang lebih ke dalam jaringan periodontal , adalah subclassified sebagai "periodontitis ulseratif nekrosis" (nup). [2] [3]

Etiologi Necrotizing penyakit periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri yang mencakup anaerob seperti P. intermedia [3] dan Fusobacterium serta spirochetes , seperti Borrelia dan Treponema . Pada awal 1990-an 1980-an, awalnya berpikir bahwa penyakit periodontal nekrotikans yang ketat suatu sequela dari HIV , dan bahkan disebut-terkait HIV periodontitis. [5] Ini sekarang dipahami bahwa kerjasama dengan HIV / AIDS ini disebabkan status kekebalan pasien tersebut, dan itu terjadi dengan lebih tinggi prevalensi dalam kaitannya dengan penyakit lain di mana sistem kekebalan tubuh terganggu. Necrotizing penyakit periodontal dikenal menyakiti. [2] Tanda dan gejala Klinis dari penyakit periodontal nekrotikans meliputi: [2] 1) nekrosis dan / atau ulserasi dari papila interdental ("menekan-out papila") [3] atau gingival margin2) pseudomembranosa pembentukan 3) menyakitkan, merah gingiva marjinal yang berdarah pada manipulasi lembut halitosis Bersamaan faktor termasuk berat merokok dan gizi buruk , [2] terutama bagi mereka penyajian dengan periodontitis ulseratif nekrosis. [3] Pengobatan Perawatan termasuk irigasi dan debridemen daerah nekrotik (bidang mati dan / atau mati gusi jaringan), kesehatan mulut instruksi dan penggunaan bilasan mulut dan obat nyeri . Sebagai penyakit ini sering dikaitkan dengan masalah medis sistemik, pengelolaan yang baik dari gangguan sistemik yang sesuai. [2] Prognosis Diobati, infeksi dapat mengakibatkan kerusakan yang cepat dari periodontium dan dapat menyebar, sebagai nekrotikans stomatitis atau Noma, ke jaringan tetangga di pipi, bibir atau tulang rahang. Seperti yang dinyatakan, kondisi dapat terjadi dan sangat berbahaya pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah . ni pengembangan menjadi Noma mungkin pada individu yang rentan kurang gizi, dengan cacat parah mungkin.

Perawatan : Perawatan periodontitis dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu:Fase I : fase terapi inisial, merupakan fase dengan cara menghilangkan beberapa faktor etiologi yang mungkin terjadi tanpa melakukan tindakan bedah periodontal atau melakukan perawatan restoratif dan prostetik. Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan pada fase I :1.Memberi pendidikan pada pasien tentang kontrol plak.2.Scaling dan root planing3.Perawatan karies dan lesi endodontik4.Menghilangkan restorasi gigi yang over kontur dan over hanging5.Penyesuaian oklusal (occlusal ajustment)6.Splinting temporer pada gigi yang goyah7.Perawatan ortodontik8.Analisis diet dan evaluasinya9.Reevaluasi status periodontal setelah perawatan tersebut diatasFase II : fase terapi korektif, termasuk koreksi terhadap deformitas anatomikal seperti poket periodontal, kehilangan gigi dan disharmoni oklusi yang berkembang sebagai suatu hasil dari penyakit sebelumnya dan menjadi faktor predisposisi atau rekurensi dari penyakit periodontal. Berikut ini adalah bebertapa prosedur yang dilakukun pada fase ini:1.Bedah periodontal, untuk mengeliminasi poket dengan cara antara lain: kuretase gingiva, gingivektomi, prosedur bedah flap periodontal, rekonturing tulang (bedah tulang) dan prosedur regenerasi periodontal (bone and tissue graft)2.Penyesuaian oklusi3.Pembuatan restorasi tetap dan alat prostetik yang ideal untuk gigi yang hilang

Fase III: fase terapi pemeliharaan, dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada penyakit periodontal. Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan pada fase ini:1.Riwayat medis dan riwayat gigi pasien2.Reevalusi kesehatan periodontal setiap 6 bulan dengan mencatat scor plak, ada tidaknya inflamasi gingiva, kedalaman poket dan mobilitas gigi3.Melekukan radiografi untuk mengetahui perkembangan periodontal dan tulang alveolar tiap 3 atau 4 tahun sekali4.Scalling dan polishing tiap 6 bulan seksli, tergantung dari evektivitas kontrol plak pasien dan pada kecenderungan pembentukan kalkulus5.Aplikasi tablet fluoride secara topikal untuk mencegah karies

Sign & Symptom : Penampakan luar sangat bervariasi tergantung dari lamanya waktu terjadinya penyakit dan respons dari jaringan itu sendiri. Warna gingiva bervariasi dari merah sampai merah kebiruan. Konsistensinya dari odem sampai fibrotik. Teksturnya tidak stippling, konturnya pada gingiva tepi membulat dan pada interdental gingiva mendatar. Ukurannya rata-rata membesar, junctional epithelium berjarak 3-4 mm kearah apikal dari CEJ. Tendensi perdarahan banyak, pada permukaan gigi biasanya terdapat kalkulus diikuti dengan adanya eksudat purulen dan terdapat poket periodontal yang lebih dari 2mm, terjadi mobilitas gigi.

Pemeriksaan : Probing Foto Rontgen INspeksiPencegahan : Pencegahan penyakit periodontal antara lain dengan cara : 1.Menyikat gigi setiap habis makan dengan pasta gigi yang mengandung fluoride 2.Membersihkan sela-sela antara gigi dengan dental floss, dental floss ini gunanya untuk mengangkat sisa makanan yang terdapat di leher gigi dan di bawah gusi 3.Saat ini sudah banyak di produksi "dental water jet" yang terbukti lebih efektif menghilangkan perdarahan gusi di bandingkan dental floss4.Makanan bergizi yang seimbang 5.Mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk dilakukan pemeriksaan rutin dan cleaning