perilaku terpuji adil, ridho, dan amal shaleh

Upload: widhiastri-dyah-pratiwi

Post on 10-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Materi Agama Semester 5

TRANSCRIPT

Perilaku Terpuji Adil, Ridho, dan Amal Shaleh

Perilaku Terpuji Adil, Ridho, dan Amal ShalehHerza HanivaIndira Anindyajati PrasetyoWidhiastri DyahADILPengertianPengertian adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah SWT saja.

KarakteristikIslam mengajarkan bahwa semua orang mendapat perlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum. Dalam islam, tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kulit, status social, ekonomi, atau politik.Berikut ini beberapa contoh sikap adil dalam Al-Quran:Adil terhadap diri sendiri.Adil terhadap istri dan anak. Adil dalam mendamaikan perselisihan.Adil dalam bertuturkata.Adil terhadap musuh sekalipun

Nilai PositifKeadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi, baik, dan mulia. Apabila keadilan diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan Negara, sudah tentu ketinggian, kebaikan, dan kemuliaan akan diraih. Jika seseorang mampu mewujudkn keadilan dalam dirinyasendiri, tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya, memperoleh kegembiraan batin, disenangi banyak orang, dapat meningkatkan kualitas diri, dan memperoleh kesejahteraan hidup duniawi serta ukkhrawi (akhirat).Jika keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, akan terwujud masyarakat yang aman,tentra , serta damai sejahtera lahir dan batin. Hal ini disebabkan masing-masing anggota masyarakat melaksanakan kewajiban terhadap orang lain dan akan memenuhi hak orang lain dengan seadil-adilnya.Cara supaya adil yaitu mempunyai iman yang kukuh dan bertakwa kepada Allah SWT, menguasai ilmu syariat dan ilmu Aqidah, melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab, ikhlas dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki pribadi yang mulai (tidak mementingkan diri sendiri, memiliki belas kasihan, bijak/tegas dan berani mengambil resiko).Bahaya jika tidak adil yaitu tidak adanya keseimbangan dalam kehidupan dunia, dapat menimbulkan perselisihan di berbagai pihak kehidupan bermasyarakat dan bernegara, adanya pihak yang tidak mendapatkan haknya / terjadi pelanggaran HAM dimana-mana.RIDHOPengertianPengertian kata ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia.Ridha menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa diartikan ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-Nya yang setiap saat selalu ita rasakan.Pengertian ridha juga ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah SWT baik berupa peraturan (hukum) ataupun qada atau sesuatu ketentuan dari Allah SWT.Jadi, ridho adalah perilaku terpuji menerima dengan senang apa yang telah diberikan Allah kepadanya, berupa ketentuan yang diberikan kepada manusia.

Sikap ridho dapat ditunjukkan melalui hal-hal sebagai berikut:Sabar dalam melaksanakan kewajiban hingga selesai dengan kesungguhan usaha atau ikhtiar dan penuh tanggung jawab.Senantiasa mengingat Allah swt. dan tetap melaksanakan shalat dengan kusyuk.Tidak iri hati atas kekurangan atau kelebihan orang lain dan tidak ria untuk dikagumi hasil usahanya.Senantiasa bersyukur atau berterima kasih kepada Allah swt. atas segala nikmat pemberian-Nya. Hal itu adalah upaya untuk mencapai tingkat tertinggi dalam perbaikan akhlak.Tetap beramal saleh (berbuat baik) kepada sesama sesuai dengan keadaan dan kemampuan, seperti aktif dalam kegiatan social, kerja bakti, dan membantu orangtua di rumah dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.Menunjukkan kerelaan atau rida terhadap diri sendiri dan Tuhannya. Juga rida terhadap kehidupan terhadap takdir yang berbentuk nikmat maupun musibah, dan terhadap perolehan rezeki atau karunia Allah swt.

KarakteristikApabila sebagian pendapat para ahli hikmah, ridho dikelompokan menjadi tiga tingkatan yaitu; ridho kepada Allah, ridho pada apa yang datang dari Allah, dan ridho pada qada Allah.Ridho kepada Allah adalah fardu ain. Ridho pada apa yang datang dari Allah meskipun merupakan sesuatu yang sangat luhur, hal ini termasuk ubudiah yang sangat mulia.Sesungguhnya pilihan tuhan untuk hamba-Nya dibagi dua macam yaitu pertama, ikhtiar ad-din wa syari (pilihan keagamaan dan syariat). Kedua, ikhtiar kauni kadari (pilihan yang berkenaan dengan alam dan takdir). Takdir yang tidak dicintai dan diridai Allah yaitu perbuatan aib dan dosa-dosa.Nilai PositifRidho merupakan kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang berkenaan sepenuh hati untuk menerima apa yang didapat ataupun yang dihadapi dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang. Manfaat suatu keridhaan yaitu dengan ridho umat manusia akan menimbulkan rasa optimis yang kuat dalam menjalani dan menatap kehidupan di masa depan dengan mengambil hikmah dari kehidupan masa lampau, orang yang berhati ridho atas keputusan-keputusan Allah SWT, hatinya menjadi lapang, dan jauh dari sifat iri hati, dengki hasat dan bahkan tamak/rakus, ridho akan menumbuhkan sikap husnuz zann, terhadap ketentuan-ketentuan Allah, sehingga manusia tetap teguh iman dan amal shalehahnya, dengan ridho setiap kesulitan yang kita hadapi akan ada jalan keluarnya, di tiap satu kesulitan ada dua kemudahan, dengan ridha akan menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama makhluk Allah SWT, dan akan lebih dekat dengan Allah SWT.AMAL SHALEHPengertianMenurut kamus besar bahasa Indonesia, amal diartikan sebagai perbuatan (baik atau buruk). Secara istilah, amal saleh berarti perbuatan sungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah ataupun menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia. Dalam al-Quran banyak dijumpai perkataan amal dengan berbagai bentuknya yaitu amila, amala, tamalun, yamalun, amilun, amalus-salihat, dan amalus-syyariat.KarakteristikOrang yang hidup pada zaman pra-islam mempunyai anggapan bahwa kekayaan, keturunan, kedudukan, dan bermacam-macam kelebihanduniawi lainnya menjadi factor yang akan menentukan keadaan seseorang. Agama islam membawa satu ajaran (doktrin) bahwa keturunan, pangkat, kedudukan yang tinggi, dan kekayaan yang bayak , semua itu tidak mendatangkan keuntungan, terutama untuk kehidupan di akhirat kelak. Satu-satunya yang memberikan faedah ialah amal saleh, yakni perbuatan baik.Secara umum, pengelompokan amal itu terbagi dua, yaitu amal saleh (amal yang baik) dan amalus sayyiah (amal yang buruk). Amal saleh ialah segala perbuatan kebbijakan yang mendatangkan manfaat untuk diri sendiri, keluarga, bangsa, dan manusia seluruhnya, baik berupa perbuatan, ucapan, maupun sikap.bahkan melakukan suatu perbuatan yang dilarang Alloh, itu pun termasuk amal saleh.Nilai PositifDalam Al-Quran, banyak diuraikan hasil (buah) dari amal saleh, baik didunia maupun diakhirat, yaitu:a. rezeki yang baik (al-Hajj/22:50);b. derajat yang tinggi (Taha/20:75);c. keberuntungan (al-Qasas/28:67);d. keadilan (Yunus/10:4);e. keluar dari kegelapan (at-Talaq/65:11);f. rahmat dan cinta (al-Jasiyah/45:30);g. hilang perasaan takut (Taha/20:112);h. pahala yang cukup (Alli Imran/3:57);i. ampunanIlahi (Fatir/3:57);J. kehidupan di surga (al-Muminun/23:40).