perilaku periklanan dan konten periklanan di …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian...
TRANSCRIPT
PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI INDONESIA
DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
SKRIPSI
Oleh:
IKROMU NGIDLOTUN NASIIN AFIF H.S
NIM. 210214035
Pembimbing :
MARTHA ERI SAFIRA, M.H.
NIP. 198207292009012011
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2018
ii
PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI INDONESIA
DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
SKRIPSI
DiajukanUntukMelengkapiSebagianSyarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1)pada Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam NegeriPonorogo
Oleh:
IKROMU NGIDLOTUN NASIIN AFIF H.S
NIM. 210214035
Pembimbing :
MARTHA ERI SAFIRA, M.H.
NIP. 198207292009012011
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPONOROGO
2018
iii
iv
v
MOTTO
اي د اأ يه شه لل مين ق و كونوا نوا ام ء بٱلذين قسطٱلء ل و
نكمش ن ي ج ت عدلوارم أ ل أ قدلواٱعانق ومع ل ى و هو ى بللتقو بيرر خ ٱلل إن ٱلل ٱتقوا
لو ات عم بم ٨1ن
Hai orang-orang yang berimanhendaklahkamujadi orang-orang yang
selalumenegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadisaksidenganadil. Dan
janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum,
mendorongkamuuntukberlakutidakadil. Berlakuadillah,
karenaadilitulebihdekatkepadatakwa. Dan bertakwalahkepada Allah,
sesungguhnya Allah MahaMengetahuiapa yang kamukerjakan2
1 al-Qur’an, 5:8. 2Departemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahanya(Bogor: Sygma, 2007), 8.
vi
PERSEMBAHAN
Denganmengucapkansyukurkepada Allah SWT,
Alhamdulillah karyatulisini,
penulispersembahkanuntukkeluargaku,
BapakkuMuhammad Hamiddullah, IbukuIn’Anah
Kedua Adik-ku,dan semua sahabat-sahabatku
yang selalumendoakan, memberimotivasi
dandukungan moral serta material,
memberikanseluruhusaha
yang tiadahenti demi terselesaikannyaskripsiini.
Berkatusahadandoaengkaulah,
anandadapatberhasil
menyelesaikanskripsiinidenganbaikdanlancar.
Semoga Allah SWT memberikanperlimdungan
danumurpanjang, rezeki yang barokah
sertadapatdipertemukan kami di Surga-nya.
Amin.
vii
KATA PENGANTAR
Bismilla>hirrahma>nirrah}i>m
Puji Syukur kehadirat Allah Swt.yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul: ”Perilaku Periklanan dan Konten Periklanan di Indonesia
Ditinjau Dari Etia Bisnis Islam dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
dan.”Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, jalan yang diberkahi oleh
Allah Swt.
Dalam skripsi ini, dijelaskan bahwa Undang-undang No 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen merupakan ketentuan yang mengatur perilaku
periklanan di Indonesia terdapat dalam bab III dan IV terkait hak dan kewajiban
pelaku usaha dan konsumen serta perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha
berikut dengan sanksi-sanksi atas perbuatanya dan prinsip etika bisnis
Isam.Namun ada sebagian dari pelaku usaha periklanan yang menyimpang dari
peraturan undang-undang dan ketentuan etika bisnis Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari dengan penuh rendah
hati bahwa tanpa adanya dorongan, bimbingan dan motivasi yang bersifat moril
maupun materil dari berbagai pihak, niscaya penulis tidak akan mampu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ponorogo beserta staf yang telah benyak menyediakan fasilitas demi
terwujudnya skripsi ini.
2. Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah beserta stafnya
atas bimbingan akademis dan pelayanan administratif yang telah diberikan.
3. Atik Abidah, M.S.I, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sekaligus pembimbingyang telah
viii
ix
ABSTRAK
Ngidlotun Nasiin Afif H.S, Ikromu, 2018. Perilaku Periklanan dan Konten
Periklanan di Indonesia Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam dan Undang-Undang
Perlindungan Konsumen. Skripsi. Jurusan Muamalah Fakultas Syari’ah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Martha Eri Safira, M.H.
Kata Kunci : Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Etika Bisnis Islam dan
Periklanan
Masyarakat cenderung bersifat konsumtif. Hal ini merupakan lahan
sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha untuk memasarkan sebanyak-
banyaknya produk barang dan jasa. Salah satu alat yang sering digunakan pelaku
usaha untuk memasarkan produk-produknya adalah iklan. Menurut Undang-
Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1 ayat 6.
promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang
dan/atau jasa, untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa
yang akan dan sedang diperdagangkan.
Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud meninjau periklanan di
Indonesia dari sudut pandang etika bisnis Islam dan undang-undang perlindungan
konsumen. Adapun hal menarik yang akan penulis angkat adalah mengenai
penentuan pelanggaran perilaku periklanan dan konten periklanan di Indonesia
berdasarkan sudut pandang tersebut.
Dalam skripsi ini penulis akan membahas dua pokok permasalahan, yaitu:
Pertama, Bagaimana perilaku periklanan di Indonesia ditinjau dari undang-
undang perlindungan konsumen dan etika bisnis Islam? kedua, Bagaimana konten
periklnan di Indonesia ditinjau dari undang-undang perlindungan konsumen dan
etika bisnis Islam?
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian pustaka (library). Dalam
penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan
data yang valid, penulis menggunakan metode dokumentasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perilaku perikanan di
Indonesia ada yang sesuai dan ada yang masih melanggar peraturan Undang-
Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) yaitu terkait pasal 9 ayat 1 dan 2 dan
pasal 17 ayat 1 dan 2 serta etika bisnis Islam yaitu prinsip tauhid, keseimbangan,
kehendak bebas, tanggung jawab dan jujur(2) Konten periklanan di Indonesia ada
yang sesuai dan ada yang melanggar peraturan baik dalam UUPK yaitu pasal 17
ayat 1 huruf f maupun dalam prinsip-prinsip yang ada dalam etika bisnis Islam.
x
1. Pedoman transliterasi yang digunakan adalah:
Arab Indonesia Arab Indonesia
{d ض ’ ء
{t ط b ب
{z ظ t ت
‘ ع th ث
gh غ j ج
f ف {h ح
q ق kh خ
k ك d د
l ل dh ذ
m م r ر
n ن z ز
h ه s س
w و sh ش
y ي {s ص
2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang caranya dengan menuliskan
coretan horisontal diatas huruf u>, i>, dan a>.
3. Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua
huruf “ay” dan “aw”
Contoh: bayna, ‘alayhim, qawl, mawd}ū’ah.
4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang belum
terserap menjadi baku Indonesia harus dicetak miring.
xi
5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi.
Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir.
Ibn Taymi>yah bukan Ibnu Taymi>yah. Inna al-di>n ’inda Alla>h al
Isla>m bukan Inna al-di>na ’inda All>ahi al-Isla>mu … fahuwa wa>jib
bukan fahuwa wa>jibu atau fahuwa wa>jibun.
6. Kata yang berakhir dengan ta>’ marbuthah dan berkedudukan sebagai sifat
(na’at) dan id}a>fah ditransliterasikan dengan “ah” sedangkan mud}a>f
ditransliterasikan dengan “at”.
Contoh:
a. Na’at dan mud}a>f ilayh : sunnah sayyi’ah, al-maktabah al-misriyah.
b. Mud{af : mat}ba’at al-‘a>mmah.
7. Kata yang berakhir dengan ya’ mushaddadah (ya’ bertasydid)
ditransliterasikan dengan i>. Jika i> diikuti dengan ta>’ marbu>t{ah maka
transliterasinya adalah i>yah. Jika ya’ bertasydid berada di tengah kata,
ditransliterasikan dengan yy.
Contoh:
a. Al-Ghaza>li>, al-Nawa>wi>.
b. Ibn Taymi>yah, al-Jawzi>yah.
c. Sayyid, mu’ayyid, muqayyid
DAFTAR ISI
xii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
PENGESAHAN TIM PENGESAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. TelaahPustaka.................................................................................... 6
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian. ........................................................................... 9
2. PendekatanPenelitian ................................................................... 9
3. Sumber Data ................................................................................ 10
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 11
5. Metode Analisis Data ................................................................... 12
6. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 12
G. Sistematika Pembahasan
BABII: ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Etika Bisnis Islam
1. Pengertian Etika Bisnis Islam. ................................................ 15
2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam. ........................................... 25
3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam. .......................................... 27
B. Undang-Undang Perlindungan Konsumen(UUPK)
1. PengertianUndang-Undang Perlindungan Konsumen. ............. 35
xiii
2. Prinsip-PrinsipUUPK.. ............................................................ 36
3. Asas dan TujuanUUPK.. ......................................................... 37
4. Unsur-Unsur yang ada dalam UUPK....................................... 39
5. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha dan Konsumen. ................. 41
6. Pasal-Pasal UUPK yang Berkaitan dengan Periklanan. ........... 43
7. Implementasi UUPK pasal 17 huruf f...................................... 47
BAB III : PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN
DI INDONESIA
A. Jenis dan Macam-macam Produk Periklanan
1. Produk Pengobatan Alternatif ............................................... 52
2. Produk pangan ...................................................................... 53
3. Produk Kosmetik .................................................................. 54
B. Perilaku periklanan di Indonesia
1. Pengobatan alternatif. ........................................................... 55
2. Iklan Produk Pangan. ............................................................ 57
3. Iklan Produk Kosmetik ......................................................... 66
C. Konten Iklan di Indonesia
1. Konten Iklan Pengobatan Alternatif. ..................................... 69
2. Konten Iklan Produk Pangan. ............................................... 75
BAB IV: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN IKLAN DI
INDONESIA DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN
UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Analisis Perilaku Periklanan di Indonesia ditinjau dari Etika
Bisnis Islam dan Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.............................................................. 79
B. Analisis Konten Periklanan di Indonesia ditinjau dari Etika
Bisnis Islam dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen. ............................................................. 89
xiv
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 100
B. Saran. ........................................................................................ 101
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat cenderung bersifat konsumtif. Hal ini merupakan lahan
sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha untuk memasarkan sebanyak-
banyaknya produk barang dan jasa. Salah satu alat yang sering digunakan
pelaku usaha untuk memasarkan produk-produknya adalah iklan. Menurut
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal
1 ayat 6. promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi
suatu barang dan/atau jasa, untuk menarik minat beli konsumen terhadap
barang dan/atau jasa yang akan dan sedang diperdagangkan.1 Dalam hal ini
penyebarluasan informasi atas suatu barang dan/atau jasa dapat dilakukan
dalam bentuk iklan seperti yang ditayangka melalui media massa, papan
reklame, brosur, pamflet, spanduk, baliho, atau media elektronik, seperti
televisi, radio, dan lain-lain.
Informasi terkait produk yang dipasarkan, haruslah lengkap, benar,
jelas, dan jujur. Hal ini merupakan kewajiban pelaku usaha yang harus
dijalankan, karena kewajiban pelaku usaha tersebut adalah untuk memenuhi
hak konsumen. Idealnya, informasi barang dan jasa yang disampaikan oleh
pelaku usaha tersebut tidak hanya menonjolkan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki oleh suatu produk, tetapi perlu diimbangi dengan informasi yang
memuat resiko pemakaian yang dimiliki oleh produk yang bersangkutan.
1 Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen pasal 1 ayat 6
2
Dalam Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen (selanjutnya disebut sebagai UUPK). Peraturan-peraturan tersebut
terdapat dalam bab III pasal 4 sampai dengan pasal 7 mengenai hak-hak dan
kewajiban konsumen dan juga hak dan kewajiban pelaku usaha. Dalam bab
IV upaya UUPK untuk melindungi konsumen, yaitu terdapatnya aturan
mengenai larangan-larangan bagi pelaku usaha yang mengiklankan
produknya, larangan tersebut dapat dilihat dalam pasal 9, 10, 12, 13 dan 17.
Bentuk lainya untuk melindungi konsumen, yaitu dengan dibentuknya Badan
Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang di atur pada bab VIII UUPK
dari pasal 31 sampai pasal 43.
Dalam tata cara periklanan di Indonesia terdapat prinsip atau asas umum
yaitu iklan harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku, iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan
merendahkan martabat agama, tata susila, adat, budaya, suku dan golongan.
Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat. Pertanggungjawaban
pelaku usaha terhadap iklan yang menyesatkan terdapat dalam UUPK
khususnya terdapat dalam Pasal 20 yang menyatakan bahwa Pelaku usaha
periklanan bertanggung jawab atas iklan yang diproduksi dan segala akibat
yang ditimbulkan oleh iklan tersebut. Sistem pembuktiannya diatur dalam
Pasal 22 dan Pasal 28. Prinsip pertanggungjawaban yang terdapat dalam
UUPK adalah strict liability atau tanggung jawab secara langsung atau
mutlak. Tanggung jawab secara langsung tersebut tersirat dalam Pasal 7
3
sampai dengan pasal 11 dan lebih tegas dinyatakan dalam Pasal 19 ayat (1)
UUPK.
Setiap komponen pemasaran mempunyai tanggung jawab menurut
peran dan keterlibatan masing-masing dalam penciptaan dan penyebaran
pesan-pesan iklan. Pengiklan bertanggungjawab atas benarnya informasi
tentang produk yang diberikan kepada perusahaan periklanan. Perusahaan
Periklanan bertanggungjawab atas ketepatan unsur persuasi yang
dimasukkannya dalam pesan iklan. Media periklanan bertanggungjawab atas
kesepadanan antara pesan iklan yang disiarkannya dengan nilai-nilai sosial-
budaya dari profil khalayak sasarannya. Jadi bentuk tanggung jawab
tergantung pada berapa besar keterlibatan pelaku usaha atas iklan yang
ditawarkan tersebut.2 Namun demikin masih ditemui iklan yang menyesatkan
dan tidak sesuai antara produk yang ditawarkan dengan kualitas barang yang
diiklankanya, baik itu melalui media cetak ataupun media elektronik.
Di Indonesia banyak iklan yang beredar melalui media televisi
maupun surat kabar dan radio. Iklan media televisi seperti iklan layanan
masyarakat juga beberapa iklan obat, produk kosmetik dan iklan pangan
sedangkan iklan yang di muat di surat kabar ataupun radio seperti iklan klinik
pengobatan alternatif, jamu herbal, dan jamu tradisional dll.
Dalam pasal 17 UUPK diatur secara khusus tentang ketentuan
periklanan. Diantaranya dijelaskan bahwa pelaku usaha periklanan dilarang
memproduksi iklan yang memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak
2 Gunawan Widjaya dan Ahmad yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), 42.
4
tepat mengenai barang atau jasa. tidak memuat informasi mengenai risiko
pemakaian barang/jasa. Pelaku usaha periklanan yang melanggar ketentuan
tersebut dilarang melanjutkan peredaran iklan.
Dari fenomena peredaran iklan tersebut, perlu kiranya ada tinjauan
yang dilihat dari syariat Islam yakni etika bisnis Islam. Pelaku usaha
periklanan Indonesia yang membuat konten periklanan sudah sesuai dengan
kaidah-kaidah dalam etika bisnis Islam atau belum. Oleh karenanya dalam
dunia periklanan penting untuk mempertimbangkan kaidah-kaidah etika bisnis
Islam meliputi hukum dasar, prinsip dan konsep ketika hendak memasarkan
suatu produk kepada masyarakat. Sebab selama ini banyak ditemukan unsur-
unsur penipuan, kebohongan, kecurangan yang dilakukan pelaku bisnis guna
menarik perhatian masyarakat melalui produk yang ditawarkan.
Bisnis menurut perspektif ilmu fiqih termasuk dalam muamalah yang
memperbolehkan antara manusia satu dengan yang lain melakukan transaksi
atau hubungan perdata. Dalam hal bermuamalah kegiatan apapun
diperbolehkan sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkanya. Kegiatan jual
beli adalah dihalalkan dalam Islam selama tidak ada unsur yang bertentangan
dengan syara’ semisal adanya unsur gharar, maysir, dan riba.3 Dalam etika
yang digariskan al-Quran dan as-Sunah, maka para pelaku usaha atau
pembisnis yang menggunakan jasa periklanan harus mendsarkan diri pada
aturan-arturan yang terdapat dalam etika periklanan yang sesuai dengan
syariat Islam.
3 Mabarroh Azizah, “Etika Perilaku Periklanan Dalam Bisnis Islam,” Ekonomi Syariah
Indonesia, 1 (Juni 2013), 46.
5
Dari banyaknya peredaran iklan yang beredar di Indoesia maka perlu
adanya tinjauan hukum yaitu melalui Etika Bisnis Islam dan perundang-
undangan di Indonesia yang ada kaitanya dengan prmbahasan tersebut..
Oleh karenanya penulis tertarik untuk meneliti penelitian ini dengan
judul “Perilaku Periklanan dan Konten Periklanan di Indonesia Ditinjau
Dari Etika Bisnis Islam Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen”.
B. Rumusan masalah.
1. Bagaimana perilaku periklanan di Indonesia ditinjau dari etika bisnis Islam
dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen?
2. Bagaimana konten periklanan di Indonesia ditinjau dari etika bisnis Islam
dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis perilaku periklanan di Indonesia
ditinjau dari etika bisnis Islam dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan konsumen.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis konten periklanan di Indonesia
ditinjau dari etika bisnis Islam dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan konsumen.
D. Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya
meningkatkan penegakan hukum, dan diharapkan penelitian ini mempunyai
manfaat secara teoritis maupun praktisi dalam rangka aplikasinya di dunia
6
pendidikan maupun di masyarakat. Adapun manfaat yang diharapkan dari
peneltian adalah:
1. Secara teoritis
a. Dapat melengkapi teori sebelumnya
b. Sebagai pengayaan wacana dan pengetahuan tentang perilaku
periklanan
2. Secara praktis
a. Masyarakat
Dengan adanya tindakan yang baru dari peneliti akan
memungkinkan masyarakat terlibat secara aktif dalam proses beriklan,
mengembangkan daya nalar serta mampu untuk berfikir yang lebih
kreatif yang sesuai dengan undang-undang periklanan dan juga
masyarakat termotivasi untuk menjalankan bisnis yang syar’i.
b. Bagi peneliti
Melatih kepekaan peneliti sebagai seorang mahasiswa dalam
menemukan dan menyelesaikan masalah penegakan hukum dan
menambah khasanah terhadap keilmuan dan pengetahuan.
E. Telaah Pustaka
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan Terbatas
Radio Swara Ponorogo. Telaah pustaka diambil dari skripsi terdahulu yaitu
skripsinya Asyhar Hudaya STAIN Ponorogo (2016) Ponorogo dengan judul
judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan Terbatas
Radio Swara Ponorogo” dalam penelitian ini jenis dan pendekatan
7
penelitianya adalah penilitian lapangan (field research), adapun pendekatanya
menggunakan pendekatan yuridis., diperoleh kesimpulan bahwa akad jasa
iklan di PT “Radio Swara Ponorogo” sudah sesuai dengan tinjauan hukum
isam yaitu Ijarah yang didalamnya terdapat unsur suka sama suka dan tidak
ada unsur pemaksaan. Ada unsur wanprestasi namun dari pihak radio sudah
bertanggung jawab untuk mengganti rugi. Ganti rugi ini sudah sesuai dengan
hukum Islam.4
Telaaah pustaka diambil dari skripsi karya Siti Rodliyah IAIN Ponorogo
tahun 2018 yang berjudul “Perilaku Periklanan Dalam Etika Bisnis Islam
Pada Radio Komunitas Khariza FM di Magetan”. Dalam penelitian ini jenis
dan pendekatan penelitianya adalah penilitian lapangan (field research),
adapun pendekatanya menggunakan pendekatan yuridis. Adapun
permasalahnya adalah konten periklanan produk dewasa di radio komunitas
Khariza FM Di Magetan dan etika perilaku periklanan kemudian diperoleh
kesimpulan bahwa secara umum radio komunitas khariza FM telah menyalahi
etika bisnis Islam dan periklanan serta undang-undang yang mengatur tentang
periklanan.5
Skripsi karya Khotimatul Azizah IAIN Ponorogo (2017) yang berjudul
“Promosi pemasaran pada produk pembiayaan syariah di BMT mandiri
mlarak Ponorogo di tinjau dari Etika bisnis Islam dan Uu No. 8 tahun 1999
tentang perlindungan konsumen” penelitian ini menggunakan jenis penelitian
4 Asyhar Hudaya, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan Terbatas
Radio Swara Ponorogo,” Skripsi (Ponorogo IAIN: Ponorogo, 2018) 5 Siti Rodliyah, “Perilaku Periklanan Dalam Etika Bisnis Islam Pada Radio Komunitas
Khariza FM di Magetan” Skripsi (Ponorogo IAIN: Ponorogo, 2018)
8
lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun
masalah yang dipaparkan dalam skripsi ini adalah praktek promosi pemasaran
dan konsekuensi promosi terhadap etika bisnis Islam dan UU No. 8 tahun
1999 tentang perlindungan konsumen, diperoleh hasil promosi pemasaran di
BMT Surya Mandiri Mlarak Ponorogo telah melanggar prinsip etika bisnis
Islam tentang sikap tidak suka menjelek-jelekan (Ghibah) dan sikap berburuk
sangka kepada lembaga lain, sedangkan praktek promosi melanggar pasal 9
dalam hiruf i undang-undang tentang perlindungan konsumen yaitu tentang
perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha.6
Dari skripsi yang telah ada tersebut, sudah banyak ditemukanya
pembahasan mengenai tinjauan hukum Islam maupun etika bisnis Islam
terhadap etika periklanan akan tetapi penulis belum menemukan adanya
penelitian yang membahas membahas mengenai perilaku periklanan dan
konten periklanan di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan
Konsumen dan Etika Bisnis Islam.
Dalam penelitian ini penulis terfokus pada pembahasan terkait etika
periklanan dan konten periklanan di Indonesia yang kemudian akan di
Analisis menggunakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No 8 tahun
1999 dan Etika Bisnis Islam.
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
6 Khotimatul Azizah, “Promosi Pemasaran Pada Produk Pembiayaan Syariah Di BMT
Surya Mandiri Mlarak Ponorogo Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam Dan UU No. 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen” Skripsi (Ponorogo IAIN: Ponorogo, 2017)
9
Penelitian tergolong ke dalam jenis penelitian pustaka (library),
karena penelitian ini ditujukan pada peraturan-peratuaran yang tertulis
atau bahan-bahan hukum yang lain, penelitian ini pun lebih banyak
dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.7
Seperti jurnal, majalah, koran, ensiklopedia dan kamus-kamus hukum.
Karena itu penelitian kepustakaan atau library research. Penelitian ini
termasuk penelitian normatif yang menliti asas-asas hukum,8 yaitu
meneliti asas-asas hukum Islam berupa Etika Bisnis Islam dan UU
perlindungan Konsumen yang ada kaitanya terhadap etika periklanan.
2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian normatif ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan yuridis normatif, karena penelitianya adalah menggunakan
pendekatan perundang-undangan dan etika bisnis Islam.
a. Pendekatan perundang-undangan (statue approach) yaitu penelitian
terhadap produk-produk hukum. Pendekatan ini digunakan oleh
peneliti untuk menelaah perundang-undangan yang berkaitan dengan
fokus permasalahan yang diteliti, sekaligus melihat konsistensi
perundang-undangan.9 Dalam hal ini, peneliti menelaah perlindungan
konsumen pada undang-undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen.
7 Bambang Wahyu, penelitian Hukum dalam Praktek ,(cet.4; Jakarta: Sinar Grafika,
2008),13. 8 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 41. 9 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (cet. 6 Jakarta: kencana,2010), 93
10
b. Pendekatan konsep (conseptual approach) yaitu penelitian konsep
yang berkaitan dengan masalah hukum.10
3. Sumber data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ketiga sumber data agar
dapat membantu peneliti dalam pengolahan sumber data yang telah
diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian, antara lain ini
menggunakan beberapa sumber data yang dikelompokan sebagai berikut:
a. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang bersifat autoritatif
artinya mempunyai otoritas. Adapun sumber data primer yang
digunakan dalam penelitian ini adalah konten dari mdia yang
digunakan seperti televisi, radio, serta webset-webset yang berkaitan
langsung dengan topik penelitian. Dari data yang diperoleh tersebut
kemudian dianalisa dengan cara menguraikan dan menghubungkan
dengan masalah yang dikaji.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan bahan hukum yang bersifat
membantu menunjang bahan hukum primer dalam penelitian yang
akan memperkuat penjelasan di dalamnya. Di antara sumber-sumber
data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal, internet,
undang-undang perlindungan konsumen dan literatur lainya yang
berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Data sekunder ini
10 Johny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif (cet. 3 Malang:
Bayumedia Publising,2007), 306.
11
berkaitan langsung dengan perilaku periklanan dan konten periklanan
di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen
dan Etika Bisnis Islam
c. Sumber data tersier
Merupakan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kamus-kamus hukum, majalah dan jurnal-jurnal yang berkaitan
dengan perlindungan konsumen dan etika bisnis Islam dalam Perilaku
periklanan. Seperti jurnal kebijakan kriminal di bidang periklanan
dalam perspektif perlindungan konsumen.11 dan membangun tampilan
iklan televisi dalam perspektif bisnis Islam.
4. Teknik pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan
data-data penelitian dan bahan-bahan hukum yang diperlukan adalah
metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data, salah satunya jenis data tertulis seperti catatan,
transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, agenda.12
Metode dokumentasi digunakan karena sesuai dengan jenis dan
pendekatan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu penelitian
normatif atau penelitian kepustakaan. Dokumen yang dijadikan rujukan
data dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen tertulis yang
11 Septi Prihatmini, Kebijakan kriminal di Bidang Periklanan dalam Perspektif
Perlindungan Konsumen, (Bandung :Raja Grafindo,2008),69. 12 Suharsimi Kunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), 231.
12
tersedia di perpustakaan maupun artikel-artikel yang dapat di unduh di
website-website online sebagai bahan tertulis.
5. Metode analisis data
Analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif yaitu
dengan pendekatan deduktif, metode yang mengambil kesimpulan suatu
teori dari sumber data yang bersifat umum untuk selanjutnya
dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.13 Penerapan dalam
skripsi ini dengan cara mengumpulkan dan menyusun data-data yang
telah diperoleh yaitu etika perilaku periklanan dan konten periklanan di
Indonesia dan berbagai masalah yang terkait kemudian
menganalisisnya sesuai dengan teori.
6. Pengecekan keabsahan data
Adapun pengecekan keabsahan data temuan yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah dengan metode triangulasi. Dalam
teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan sebagai sumber data.14
Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan
sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil
13 Anselm Straus dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Surabaya: PT
Bina Ilmu, 1997),166. 14 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2013), 273.
13
pengamatan di berbagai media cetak maupun elektronik kemudian
peneliti mengkonfirmaskan dengan studi dokumentasi yang
berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di
lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.
G. Sistematika Pembahasan.
BAB I: Pendahuluan
Berisi pendahuluan yang berfungsi untuk memberikan
gambaran secara menyeluruh dengan ringkas sebagai pola dasar
dalam penulisan skripsi. Memuat pembahasan mengenai: latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujian penelitian, manfaat
penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan.
BAB II: Etika Bisnis Islam dan Perlindungan Konsumen
Bab ini merupakan landasan teori yang nantinya akan
dijadikan sebagai analisa dimana bab ini berisi penjabaran
pengertian, prinsip, asas-asas, dan tanggungjawab pelaku usaha
terhadap konsumen dalam perlindungan konsumen, penjabaran
mengenai etika bisnis Islam meliputi pengertian, dasar hukum dan
prinsip-prinsip etika bisnis Islam.
BAB III: Data Perilaku Periklanan dan Konten Periklanan di Indonesia
Bab ini merupakan obyel pembahasan yang di dalamnya
dibahas tentang macam-macam produk periklanan di Indonesia,
periilaku periklanan di Indonesia dan Konten periklanan
14
BAB IV : Perilaku Periklanan dan Konten periklanan di Indonesia
Ditinjau dari Etika Bisnis Islam dan Undang-Undang
Perlindungan Konsumen.
Berisi analisis data dari rumusan masalah yang ada. Yang
pertama adalah analisis mengenai bagaimana perilaku periklanan
di Indonesia ditinjau dari etika bisnis Islam dan Undang-Undang
No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen. Sedangkan
yang kedua adalah analisis mengenai bagaimana konten
periklanan di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang No 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan konsumen dan etika bisnis Islam.
BAB V: Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hasil
laporan penelitian ini. Dalam bab ini penulis akan menyebutkan
kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari
rumusan masalah yang telah ditetapkan. Kemudian, setelah
menarik kesimpulan, penulis akan memberikan saran dan usulan
yang terkait dengan tema penelitian yang telah dilakukan.
15
BAB II
ETIKA BISNIS ISLAM DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Etika Bisnis Islam
1. Pengertian Etika Bisnis Islam
Dalam bahasan ini, secara khusus kajian etika akan diintegrasikan
dengan eksistensi manusia di bidang ekonomi dalam perspektif agama,
yaitu etika bisnis Islam. Dimana secara harfiah, etika bisnis Islam
mengandung istilah dan pengertianya masing-masing, yaitu; kata ‘etika’,
‘bisnis’, ‘Islam’ itu sendiri. Sebelum menjadi satu kesatuan makna, “Etika
Bisnis Islam”, tentunya perlu diketahui terlebih dahulu masing-masing
dari pengertian kata-kata tersebut.
a. Etika (Akhlaq)
Kata “Akhlaq” berasal dari bahasa arab yang sudah di
Indonesiakan; yang juga diartikan dengan istilah perangai atau
kesopanan. Kata الخلاق adalah jama’ taksir dari kata خلاق, sebagaimana
halnya kata اعناق adalah jama’ taksir dari kata عنق yang artinya batang
leher.
Alih bahasa arab sering menyamakan arti ‘Akhlaq” dengan istilah:
الطبع ،لسجية ،العادة dan الدين yang kesemuanya diartikan dengan watak,
kesopanan, perangai, kebiasaan dan sebagainya, Jadi, secara
etimologis (lughatan) “Akhlaq” adalah budi pekerti , perangai,
tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalqa yang berarti
16
menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang
diciptakan) dan khalq (penciptaan).
Secara terminologis, para ulama ilmu Akhlaq merumuskan
pengertian akhlaq dengan berbeda-beda tinjauan yang
dikemukakanya. Lima diantaranya;1
1) Muhammad bin ‘llan S}adiqy, akhlaq adalah suatu pembahasan
dalam diri manusia yang dapat menimbulkan perbuatan baik,
dengan cara yang mudah (tanpa dorongan dari orang lain)
2) Abu Bakar Jabir al-jazairy, akhlaq adalah bentuk kejiwaan yang
tertanam dalam diri manusia, yang menimbulkan perbuatan baik
dan buruk, terpuji dan tercela dengan cara disengaja.
3) Imam al-Ghaz>ali, akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam
jiwa (manusia), yang gampang dilakukan tanpa melalui maksud
untuk memikirkan (lebih lama). Maka jika sifat tersebut
melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan
norma agama, dinamakan akhlaq yang baik. Tapi manakala ia
melahirkan tindakan yang jahat. Maka dinamakan akhaq yang
buruk.
4) Ibrahim Anis, akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa,
yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik, atau
buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan per-timbangan.
1 Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam (Bandung: Alfabeta, 2013), 21.
17
5) Abdul Karim Zayyidah, akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat
yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya
baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau
meninggalkan nya.
Kelima definisi tersebut sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga
dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa
memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak
memerlukan dorongan dari luar.2 Dalam Mu’jam al-Wasith
disebutkan min ghairi h{ajah ila> fikr wa ru’yah (tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan).3
Disamping istilah akhlak, juga dikenal etika dan moral. Ketiga
istilah itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan
perbuatan manusia. Perbedaanya terletak pada standar masing-
masing. Bagi akhlak standarnya adalah al-Qur’an dan as-Sunah; bagi
etika standarnya pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral
standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.4
Dilihat dari segi asal usulnya pun berbeda, meskipun ada kesamaan
arti bahwa kata “Etika” (Ethos) adalah istilah Yunani; yang berarti
adat, watak atau kesusilaan, yang dalam bentuk jamaknya (taetha).
Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang
2 Ibid., 22. 3 Ibid. 4 Ibid
18
baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau
kelompok masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan
hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan
dari satu orang ke orang yang lain atau dari generasi ke generasi yang
lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus
berulang sebagai sebuah kebiasaan. Jadi secara leguistik, kata etik
atau ethics berasal dari bahasa Yunani: “etos” yang berarti adat,
kebiasaan, perilaku atau karakter yang berlaku dalam hubunganya
dengan suatu kegiatan manusia pada suatu golongan tertentu,
kelompok tertentu dan budaya tertentu.
Sedangkan “Moral” (mos) yang jama’ahnya “Custom”, atau
“Mores” adalah kata Latin; yang berarti adat atau cara hidup. Tapi
kemudian etika atau “ethics” berkembang artinya menjadi sebuah
bidang kajian filsafat atau ilmu pengetahuan tentang moral atau
moralitas. Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang
menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk.5
Norma adalah sesuatu yang sudah pasti yang dapat kita pakai
untuk membandingkan sesuatu yang lain yang kita ragukan
hakikatnya, besar-kecilnya, ukuranya, atau kualitasnya. Jadi, norma
moralitas adalah aturan, standar, atau ukuran yang dapat kita gunakan
untuk mengukur kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Suatu
5 Ibid., 24.
19
perbuatan yang secara positif sesuai ukuranya dapat disebut norma
baik. Apabila secara positif tidak sesuai ukuranya dapat disebut moral
buruk (inmoral).6
Salah satu norma yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah
norma moral (akhlak or etika). Memang benar, bahwa dengan norma
moral saja belum cukup dan masyarakat kemudian menciptakan
norma hukum. Tapi norma hukum ini tidak tegak tanpa norma moral.
Norma atau ajaran moral, tidak lain adalah sesuatu yang ditetapkan
oleh manusia untuk mengatur hidupnya, agar hidup ini dapat
berlangsung dengan sendirinya seperti yang dikehendakinya.
Akan tetapi norma moral atau moralitas perlu pemeliharaan. Etika,
tidak lain adalah sebuah bidang kegiatan pemikiran manusia untuk
memelihara moral ini. Untuk memeliharanya diperlukan prinsip-
prinsip tertentu. Prinsip-prinsip itu ditemukan dalam kehidupan itu
sendiri. Dari pengalaman hidup, terutama dari tuntutan-tuntutan
hidup, seperti fisik, psikologis, social, politik, imtelektual. Karena itu,
moral bukan suatu ilmu, tetapi merupakan suatu perbuatan manusia.7
Menurut Syahidin moral, etika dan nilai jika dilihat dari sumber
pada hakikatnya bermuara pada wahyu illa>hi ataupun berasal dari
budaya. Meskipun etika lebih merupakan kesepakatan masyarakat
pada suatu waktu dan di tempat tertentu. Bila suatu masyarakat
bercorak religius, maka etika yang dikembangkan pada masyarakat
6 Ibid., 26. 7 Ibid.
20
demikian tentu akan bercorak religius pula. Akan tetapi bila suatu
masyarakat bercorak sekuler, maka etika yang dikembangkanya tentu
saja merupakan konkretisasi dari jiwa sekuler, kapitalis, dan
sejenisnya.
Dengan demikian moral dan etika, menurut syahidin, dapat saja
sama dengan akhlak manakala sumber atau produk budaya sesuai
dengan prinsip-prinsip akhlak. Akan tetapi moral dan etika bisa juga
bertentangan dengan akhlak manakala produk budaya itu
menyimpang dari fitrah ajaran agama Islam. Jadi, etika barat bertitik
tolak dari akal pikiran manusia, yaitu akal pikiran para ahli filsafat.
Sedang, etika Islam bersumber dari dari al-Qur’an dan H{adith Rasul
Allah Saw yang menjadi dasar etika barat tentang perbuatan baik dan
buruk, yang berbeda dari seorang ke orang lain. Sedangkan yang
menjadi dasar etika Islam ialah iman dan taqwa kepada Allah SWT.8
b. Pengertian Bisnis
Kata “Bisnis” dalam bahasa Indonesia diserap dari kata “bussines”
dalam bahasa Inggris yang berarti kesibukan. Kesibukan secara
khusus berhubungan dengan orientasi profit/ keuntungan menurut
Bukhari Alma, pengertian bisnis tujukan pada sebuah kegiatan
berorientasi profit yang memproduksi barang dan atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis juga diartikan sebagai suatu
8 Ibid., 27.
21
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yag dibutuhkan oleh
masyarakat.
Secara etimologi , bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan.9
Bisnis adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang berarti usaha.
Bagian dari kegiatan ekonomi, bisnis merupakan aspek penting dalam
kehidupan yang pasti semua orang mengenalnya karena itu ada
sebuah adigium, bisnis adalah bisnis. Bisnis jangan dicampurkan
dengan etika.10
bisnis dalam Islam merupakan unsur penting dalam perdagangan.
Sejarah telah mencatat bahwa penyebaran agama Islam diantaranya
melalui perdagangan (bisnis). Masuknya Islam ke Indonesia
dilakukan oleh para pedagang muslim yang mengadakan hubungan
yang sangat baik dengan masyarakat dan para tokoh setempat.
Jadi bisnis merupakan bagian dari kegiatan perdagangan dalam
rangka mencari pencaharian melalui jual beli untuk tujuan untung.
Menurut Ibnu Khaldun, berbisnis (berdagang) adalah kegiatan
mencari usaha dengan pemanfaatan modal harta melalui jual beli.
Muhammad Iqbal dalam tulisan berjudul “etika berdagang
menyimak praktik nabi dalam kehidupan masyarakat madani”
9 Danang, Hukum Bisnis, 5. 10 Azis, Etika Bisnis Perspektif Islam, 30.
22
menjelaskan pengertian berdagang (bisnis) dari dua sudut pandang,
yaitu menurut mufassir dan ilmu fiqh.
1) Menurut para mufasir, perdagangan (bisnis) adalah pengelolaan
modal untuk mendapatkan keuntungan.
2) Ahli fiqh, memandang bahwa perdagangan ialah saling
menukarkan harta dengan harta secara suka sama suka, atau
pemindahan hak milik dengan adanya penggantian menurut yang
dibolehkan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
bisnis yang identik dengan berdagang merupakan:
1) Satu bagian muamalat yang berbentuk transaksi antara
seseorang atau kelompok dengan lainya.
2) Transaksi perdagangan itu dilakukan dalam bentuk jual beli
yang diwujudkan dalam bentuk ija>b dan qabu>l.
3) Perdagangan bertujuan atau dengan motif untuk mencari
keuntungan (laba).
Jadi, bisnis merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan
dalam produksi, menyalurkan memasarkan barang dan jasa yang
diperlukan oleh manusia baik dengan cara berdagang maupun
bentuk lain dan tidak hanya mengejar laba (profit oriented-social
oriented).11
c. Pengertian Islam
11 Ibid., 31.
23
Islam adalah agama yang berdasarkan pada ketundukan terhadap
aturan Allah. Islam merupakan agama penghambaan kepada Allah,
yang mencipta, mengatur, memelihara alam semesta. Islam juga
berarti agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui Rasul-
Rasul-Nya, yang berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam semesta.12
Islam adalah cara hidup yang imbang dan koheren, dirancang
untuk kebahagiaan (fala>h) manusia dengan cara menciptakan
keharmonisan antara kebutuhan moral dan material manusia dan
aktualisasi keadilan sosio-ekonomi serta persaudaraan dalam
masyarakat manusia. Ajaran Islam akan selalu mengantarkan umat
dan pemeluknya dapat mencapai kemuliaan di dunia maupun di
akhirat. Hal ini berarti bahwa ajaran Islam selalu dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan yang tengah terjadi. Oleh karena itu,
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini, menurut
para ulama Islam untuk melakukan upaya rekonstruksi terhadap
khasanah pengetahuan Islam secara inovatif. Termasuk yang cukup
urgen adalah untuk secara terus menerus melakukan jihad di bidang
fiqh (keuangan) secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.13
d. Etika Bisnis Islam
12 Srijanti, Purwanto, Wahyudi Pramono, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), 3. 13 Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami (Yogyakarta: EKONISIA, 2004), 19.
24
Setelah mengetahui makna atau pengertian satu-persatu dari kata
“Etika”, “Bisnis”, Islami” atau dikenal juga sebagai “Syariat”, maka
dapat digabungkan makna ketiganya adalah bahwa “ETIKA BISNIS
ISLAM” meruapakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-
hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal
yang berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan.
Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku
penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya, etika bisnis Islam
merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral berkaitan dengan
kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Menurut Vincent Barry dalam bukunya “ moral issue in
business”, menyatakan bahwa business ethics is the study of what
constitutes good and bad human conduct, including related action
and values, in a business context. (Etika bisnis adalah ilmu tentang
baik buruknya terhadap suatu manusia, termasuk tindakan-tindakan
relasi dan nilai-nilai dalam kontak bisnis).
Karakteristik standar moral bisnis, lanjutnya, harus: 1) tingkah
laku yang diperhatikan dari konsekuensi serius untuk kesejahteraan
manusia, 2) memperhatikan validitas yang cukup tinggi dari bantuan
atau keadilan. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan
25
menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen
setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat.
1) Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu
mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan
mengkorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun
berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis;14
2) Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
lainya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan
orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainya;
3) Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka
dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap
memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
professional justru akan menang.15
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian etika bisnis
Islam tersebut selanjutnya dijadikan sebagai kerangka praktis yang
secara fungsional akan membentuk suatu kesadaran beragama dalam
melakukan setiap kegiatan ekonomi (religius economy practical
guidance).
2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam
14 Azis, Etika Bisnis Perspektif Islam, 35. 15 Ibid., 36.
26
Etika bisnis Islam harus berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang
berlandaskan pada al-Qur’an dan al-H{adith, sehingga dapat diukur
dengan aspek dasarnya yang meliputi:
a. Barometer Ketaqwaan Seseorang, Allah SWT berfirman (QS. al-
Baqarah, 2:188)
لكم كلوا ول تأ طل بينكم أمو لتأكلوا ٱلحكام إلى بها وتدلوا بٱلب
ن فريقا ل م ١٨٨ تعلمون وأنتم بٱلإثم ٱلناس أموArtinya: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada
harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui”16
Ayat ini berada persis setelah ayat-ayat yang berkaitan dengan
ibadah Ramadhan (QS. 2: 183, 184, 185, 186 dan 187), dimana output
dari Ramadhan itu adalah TAQWA. Sehingga ayat ini menujukkan
bahwa salah satu ciri mendasar orang yang taqwa adalah senantiasa
bermuamalah dengan Mua’malah Islami (ber-bisnis secara Islami).
b. Mendatangkan keberkahan. Allah SWT berfirman (QS. Al-A’raf,
7:96)
ت معليه انتحف ل ا ءامنوا وٱتقوقرى ٱل ل ولو أن أه ن برك م
كن كذبوا فأخذ رض وٱل ء ٱلسما ٩٦ سبون يككانوا ابم مه ن ولArtinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.17
16 al-Qur’an, 2:118 17 al-Qur’an, 7:96
27
Harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan baik akan
mendatangkan keberkahan pada harta tersebut, sehingga
pemanfaatan harta dapat lebih maksimal bagi dirinya maupun bagi
orang lain. Sebaliknya, harta yang diperoleh dengan cara yang
tidak halal atau tidak baik, meskipun berjumlah banyak namun
tidak mendatangkan manfaat bahkan senantiasa menimbulkan
kegelisahan dan selalu merasa kurang.18
c. Berbisnis Merupakan Sarana Ibadah Kepada Allah SWT. banyak ayat
yang menggambarkan bahwa aktivitas bisnis merupakan sarana
ibadah, bahkan perintah Allah SWT. Diantaranya adalah (QS. At-
Taubah, 9:105):
عملكم ملوا وقل ٱع وستردون ن مؤمنوٱلو ۥله ورسوفسيرى ٱلل
لم ٱل دة فينب ئك غيب إلى ع ه ١٠٥ لون تعم نتم ك ما م ب وٱلشArtinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.19
3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
Etika merupakan ilmu yang membicarakan masalah baik dan buruknya
perilaku manusia dalam kehidupan bersama.20 Adapun prinsip-prinsip
etika bisnis secara umum ialah:
a. Prinsip otonomi
18 Aziz, Etika Bisnis, 38. 19 al-Qur’an, 9:105 20 Alex Sobur, Etika Pers Profesionalisme dengan Nurani (Bandung: Humaniora Utama
Perss, 2001), 4.
28
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa
yang dianggap baik untuk dilakukan.
b. Prinsip kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil jika
tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan
syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
1) Prinsip keadilan
Keadilan merupakan inti dari ajaran Islam, keadilan tersebut tidak
hanya untuk umat Islam tetapi untuk semua manusia.21 Serta
menuntut agar setiap orang diperkirakan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil serta dapat dipertanggungjawabkan.22
2) Prinsip tidak berbuat jahat dan prinsip berbuat baik
Perwujudan prinsip ini mengambil dua bentuk. Pertama, prinsip
baik menurut agar orang secara aktif dan maksimal berbuat hal
yang baik kepada orang lain. Kedua, dalam wujudnya yang minim
pasif, sikap ini menuntut agar tidak berbuat jahat kepada orang
lain.23
21 Dede Nurohman, Memahami, 64. 22 Muhammad, Etika Bisnis Islami, 19. 23Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi & Ekonomi Islam; Dalam Perkembangan
(Bandung: Mandar Maju, 2002), 167.
29
3) Prinsip hormat kepada diri sendiri.24
Prinsip ini dirumuskan secara khusus untuk menunjukkan bahwa
semua manusia mempunyai kewajiban moral yang sama bobotnya
untuk menghargai diri sendiri.
Prinsip-prinsip dalam ilmu ekonomi Islam yang diterapkan dalam
bisnis Islam adalah:
a. Tauh}i>d (Unity/kesatuan)
Alam semesta termasuk manusia, adalah milik Allah yang
memiliki kemahakuasaan (kedaulatan) sempurna atas makhluk-
makhluk-Nya. Konsep tauhid berarti Allah sebagai Tuhan Yang
Maha Esa menetapkan batas-batas tertentu atau perilaku manusia
sebagai khalifah, untuk memberikan manfaat pada individu tanpa
mengorbankan hak-hak individu lainnya.25
Tauh}i>d mengantarkan manusia pada pengakuan akan
keesaan Allah selaku Tuhan semesta alam. Dalam kandungannya
meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini bersumber
dan berakhir kepada-Nya. Dialah pemilik mutlak dan absolut atas
semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu segala aktivitas
khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah
24 Johannes Ibrahim, Lindawaty Sewu, Hukum Bisnis Dalam Perspektif Manusia Modern
(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), 35. 25 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2006), 89.
30
mengikuti aturan-aturan yang ada jangan sampai menyalahi
batasan-batasan yang telah diberikan.26
b. Keseimbangan atau kesejajaran (al-‘adl wa al-ihsa>n)
Berkaitan dengan konsep kesatuan, dua konsep Islam al-‘adl
dan al-Ihsa>n menunjukkan suatu keadaan keseimbangan atau
kesejajaran sosial.
Sebagai cita-cita sosial, prinsip keseimbangan atau kesejajaran
menyediakan penjabaran yang komplit seluruh kebajikan dasar
institusi sosial, hukum, politik dan ekonomi. Pada dataran
ekonomi, prinsip tersebut menentukan konfigurasi aktivitas-
aktivitas distribusi, konsumsi serta produksi yang terbaik, dengan
pemahaman yang jelas bahwa kebutuhan seluruh anggota
masyarakat yang kurang beruntung dalam masyarakat Islam
didahulukan atas sumber daya riil masyarakat.27
Kebutuhan akan sikap keseimbangan atau keadilan ini
ditekankan oleh Allah dengan menyebut umat Islam sebagai
ummatan wa sat}a>n, yakni umat yang memiliki kebersamaan,
kedinamisan dalam bergerak, arah dan tujuannya serta memiliki
aturan-aturan kolektif yang berfungsi sebagai penengah atau
pembenar. Dengan demikian keseimbangan, kebersamaan,
26 Veithzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics And Finance; Ekonomi
dan Keuangan Islam Bukan Alternatif, tetapi Solusi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012),
229. 27 Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), 39-40.
31
kemoderatan merupakan prinsip etis mendasar yang harus
diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis.
Prinsip keseimbangan atau kesejajaran terdapat dalam firman
Allah SWT dalam surat al-Ma>idah ayat: 8 yakni:
م أيهاي ين ٱلذين ءامنوا كونوا قو ل و قسط ٱلب ء دا شه لل
رب هو أق لوا د ٱع ا تعدلو أل على قوم ان شن رمنكميج
خب و للتقوى إن ٱلل ٨ن تعملو ابم ير ٱتقوا ٱللArtinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”28
c. Kehendak bebas (ikhtiya>r)
Dalam perdagangan Islam manusia terlahir memiliki kehendak
bebas yakni, dengan potensi mentukan pilihan diantara pilihan-
pilihan yang beragam. Karena kebebasan manusia tidak dibatasi
dan bersifat voluntaris, maka ia memiliki kebebasan untuk
mengambil pilihan yang salah. Dan untuk kebaikan manusia
sendiri pilihan yang benar.29
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis
Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.
Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan
pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif
28 al-Qur’an, 5:8. 29 Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas, 42.
32
berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.30
Manusia yang baik dalam perspektif ekonomi Islam adalah yang
menggunakan kebebasannya dalam kerangka tauhid dan
keseimbangan. Dari sini lahir tanggung jawab manusia sebagai
individu dan masyarakat. Lahir pula kesadaran sosial (social
awareness), yang mengantarkannya mengulurkan bantuan kepada
sesama manusia.31
Prinsip kebebasan ini pun mengalir dalam ekonomi Islam.
Prinsip transaksi ekonomi yang menyatakan asas hukum ekonomi
adalah halal, seolah mempersilahkan para pelakunya
melaksanakan kegiatan ekonomi sesuai yang diinginkan,
menumpahkan kreativitas, modifikasi dan ekspansi seluas dan
sebesar-besarnya, bahkan transaksi bisnis dapat dilakukan dengan
siapa pun secara lintas agama.32
d. Tanggung jawab
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil
dilakukan oleh manusia karena menuntut adanya
pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk memenuhi tuntutan
keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan
tindakannya. Secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan
kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas
30 Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam; Implementasi Etika Islami Untuk Dunia
Usaha (Bandung: Alfabeta, 2013), 46. 31 Muhammad, Aspek, 83-84. 32 Mohammad Hidayat, An Introduction to The Sharia Economic Pengantar Ekonomi
Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), 60.
33
dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua
yang dilakukannya.33
Nabi Muhammad SAW mewariskan pula pilar tanggung jawab
dalam kerangka etika bisnisnya. Kebebasan harus diimbangi
dengan pertanggungjawaban manusia. Setelah menentukan daya
pilih antara yang baik dan buruk manusia harus menjalani
konsekuensi logisnya. Allah SWT berfirman:
٣٨ رهينة كسبت بما س كل نف Artinya: Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya.(QS.Al-Muddatstir:38)34
Islam menaruh penekanan yang besar pada konsep tanggung
jawab, tetapi ini bukan berarti kurang memperhatikan kebebasan
individu. Justru Islam berusaha menetapkan keseimbangan yang
tepat di atas keduanya. Manusia memiliki tanggung jawab
terhadap Tuhan, dirinya sendiri, dan orang lain. Dengan demikian,
dalam menunaikan tanggung jawabnya, orang harus berhati-hati
dalam melaksanakannya secara moderat dan dengan keputusan
yang baik. Dia harus mematuhi norma-norma masyarakat tentang
perilaku yang baik dan harus menghormati hak-hak individu lain
dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya sendiri.35
e. Kebenaran
33 Abdul Aziz, Etika, 46. 34 Al-Qur’an, 74:38. 35 Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas, 47-49.
34
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna
kebenaran lawan kata dari kesalahan, mengandung pula dua unsur
yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran
dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi
proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh
komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih
atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka
etika bisnis Islami sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap
kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan
transaksi, kerja sama atau perjanjian dalam bisnis.36
Dari sikap kebenaran, kebajikan (kesukarelaan) dan kejujuran
demikian maka suatu bisnis secara otomatis akan melahirkan
persaudaraan. Persaudaraan, kemitraan antara pihak yang
berkepentingan dalam bisnis yang saling menguntungkan, tanpa
adanya kerugian dan penyesalan sedikitpun. Bukan melahirkan
situasi dan kondisi permusuhan dan perselisihan yang diwarnai
dengan kecurangan. Dengan demikian kebenaran, kebajikan, dan
kejujuran dalam semua proses bisnis akan dilakukan pula secara
transparan dan tidak ada rekayasa.37 Seperti halnya yang
diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan
pelaku bisnis yang sukses. Dengan menjalankan bisnisnya, Nabi
tidak pernah sekalipun melakukan kebohongan, penipuan atau
36 Abdul Aziz, Etika, 47.
37 Hidayat, An Introduction, 21.
35
menyembunyikan kecacatan barang. Sebaliknya Nabi
mengharuskan agar bisnis dilakukan dengan kebenaran dan
kejujuran.
B. Undang-Undang Perlindungan Konsumen
1. Pengertian Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK)
Di Indonesia hal ini direalisasikan dengan diundangkannya No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (disingkat UUPK)
Perlindungan konsumen adalah upaya yang terorganisir yang didalamnya
terdapat unsur-unsur pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha yang jujur
dan bertanggung jawab untuk meningkatkan hak-hak konsumen.
Sedangkan pengertian dari perlindungan konsumen dalam UUPK adalah
“segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada masyarakat terhadap hak-haknya sebagai
konsumen.”38
Pada hakikatnya, UUPK tidak semata-mata memberi perlindungan
kepada konsumen saja tetapi memberi perlindungan masyarakat (publik)
atau pelaku ekonomi lainya. UUPK ini secara mendasar memberikan
keseimbangan dalam beberapa hal :
a. Kedudukan pelaku usaha / pelaku bisnis dengan konsumen mengenai:
1) Harmonisasi saling membutuhkan, dimana yang satu tidak mungkin
memutuskan hubungan dengan pihak yang lain.
38 Martha Eri Safira, Hukum ekonomi di Indonesia, (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2016),51.
36
2) Menyamakan persepsi bahwa masing-masing sisi mempunyai hak
dan kewajiban yang seimbang.
3) Menyadarkan kepada pelaku usaha dan konsumen bahwa
kedudukan mereka adalah seimbang dengan tidak saling
membebani satu terhadap yang lain. UUPK pada dasarnya
diundangkan dalam rangka :
a) Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, membangun
perekonomian indonesia dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
b) Memberi kepastian yang tidak merugikan kepentingan
konsumen;
c) Menjaga dan menjamin kepastian mutu, jumlah, dan keamanan
barang dan atau jasa yang diperoleh di pasar;
d) Meningkatkan harkat dan martabat konsumen, kesadaran dan
pengetahuan serta kepedulian, kemampuan dan kemandirianya
sehingga menjadi konsumen yang bertanggung jawab.39
2. Prinsip-prinsip UUPK
Pada dasarnya ada tiga prinsip perlindungan konsumen, yaitu: a)
Prinsip bertanggunga jawab berdasarkan kelalaian; b) Prinsip tanggung
jawab berdasarkan wanprestasi; dan c) prinsip tanggung jawab mutlak.
Yang relevan dengan penelitian ini adalah prinsip tanggung jawab mutlak.
39 Ibid., 55.
37
Prinsip tanggung jawab mutlak atau asas tanggung jawab ini dikenal
dengan nama product liability menurut prinsip ini, produsen wajib
bertanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen atas penggunan
produk yang beredar di pasaran. Tanggung jawab mutlak strict liability,
yakni usur kesalahan tidak perlu dibuktikan oleh pihak penggugat sebagai
dasar ganti kerugian, ketentuan ini merupakan lex specialis dalam gugatan
tentang melanggar hukum pada umumnya. Penggugat (konsumen) hanya
perlu membuktikan adanya hubungan klausalitas antara perbuatan
produsen dan kerugian yang dideritanya. Dengan diterapkanya prinsip
tanggung jawab ini, maka setiap konsumen yang merasa dirugikan akibat
produk barang yang cacat atau tidak aman dapat menuntut kompensasi
tanpa harus mempermasalahkan ada atau tidaknya unsur kesalahan di
pihak produsen.
3. Asas dan Tujuan UUPK
Pengaturan mengenai asas-asas atau prinsip-prinsip yang berlaku
dalam hukum perlindungan konsumen dirumuskan dalam peraturan
perundang-undangan yang menyatakan bahwa perlindungan konsumen
berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan
konsumen serta partisipasi hukum.
Adapun penjelasan asas-asas perlindungan konsumen adalah sebagai
berikut:
38
a. Asas manfaat dimaksudkan untuk mengamankan penyelenggaraan
perlindungan konsumen harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi
kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.
b. Asas keadilan dimaksudkan untuk mewujudkan partisipasi masyarakat
secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan
pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajiban
secara adil.
c. Asas keseimbanagn dimaksudkan untuk memberi keseimbangan antara
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti
materil maupun spiritual.
d. Asas keamanan dan keselamatan konsumen dimaksudkan untuk
memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dalam penggunaan pemakaian dan pemanfaatan barang dan
atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
e. Asas kepastian hukum dimaksud agar baik pelaku usaha maupun
konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam
penyelenggaraan perlindungan konsumen serta negara menjamin
kepastian hukum40
Sebagai tindak lanjut, pemerintah telah memberlakukan peraturan
perundang-undangan tentang perlindungan konsumen yang bertujuan
untuk:
40 Danang Sunyoto, Hukum Bisnis (Yogjakarta: Pustaka Yustisia, 2016),205.
39
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri.
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkanya ekses negatif pemakaian barang dan atau jasa.
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi.
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam usaha.
f. Meningkatkan kualitas barang dan atau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang/atau jasa kesehatan, kenyamanan.
Keamanan, dan keselamatan konsumen.41
4. Unsur-Unsur yang ada dalam dalam UUPK
Adapun unsur- unsur yang terdapat dalam hukum perlindungan
konsumen adalah sebagai berikut:
a. Konsumen
Konsumen adalah setiap orang, kelompok atau badan hukum
pemakai suatu harta benda atau jasa karena adanya hak yang sah, baik
41 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Pasal (3)
40
dipakai untuk pemakaian akhir maupun proses produksi selanjutnya.42
Sedangkan menurut undang-undang, yang dimaksud konsumen adalah:
“setiap orang pemakai barang atau jasa yag tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangakan.”43
b. Pelaku Usaha
Pasal 1 ayat (3) UU No.8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen, memberikan pengertian pelaku usaha, sebagai berikut:
“pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara republik indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai
bidang ekonomi”.44
Penjelasan “ pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini
adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importer, pedagang,
distributor, dan lain-lain.”45
c. Barang dan/atau jasa
Pengertian barang dan/atau jasa dalam undang-undang
perlindungan konsumen di atur dalam pasal 1 nomor 4 dan lima yaitu
barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
42 Muhammad dan Alimin, Etika Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam
(Yogyakarta: BPFE UGM, 2004),130. 43 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Pasal 1 ayat (2) 44 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Penjelasan Pasal 1 ayat (2) 45 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Penjelasan Pasal 1 ayat (3)
41
bergerak maupun tidak bergerak dapat dihabiskan maupun tidak dapat
dihabiskan, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau
dimanfaatkan oleh konsumen sedangkan jasa adalah setiap layanan
yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
5. Hak dan kewajiban pelaku usaha dan konsumen dalam UUPK
a. Pelaku usaha
Hak pelaku usaha adalah:
1) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan atau jasa yang
diperdagangkan;
2) Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beriktikad tidak baik;
3) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen;
4) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum
bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau
jasa yang diperdagangkan.
Kewajiban pelaku usaha:
1) Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
2) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan atau jasa serta meberi penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
42
3) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif
4) Menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan
atau jasa yang berlaku;
5) Memberikan kesempatan pada konsumen untuk mengkaji, dan atau
mencoba barang dan atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan
atau garansi atas barang yang dibuat dan atau diperdagangkan;
6) Memberi kompensasi ganti rugi dan atau penggantian apabila
barang dan atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai
dengan perjanjian.
b. Konsumen
Adapun hak konsumen antara lain:
1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengonsumsi barang dan atau jasa;
2) Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang
dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan;
3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan atau jasa
4) Hak untuk didengar pendapat dan keluhanya atas barang dan atau
jasa yang digunakan;
43
5) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
6) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
8) untuk mendapatkan kompensasi, gati rugi dan atau penggantian,
apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
Adapun kewajiban konsumen antara lain:
1) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
pemakaian atau pemanfaatanbarang dan atau jasa, demi keamanan
dan keselamatan;
2) Beriktikad baik dalam melakukan transaksi pemebelian barang
dana tau jasa;
3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut.46
6. Pasal-Pasal UUPK Yang Berkaitan Dengan Periklanan
Penjabaran pada pasal-pasal mengenai perbuatan yang dilarang bagi
pelaku usaha akan secara rinci diuraikan hanya terhadap ketentuan yang
erat hubunganya dengan penelitian tentang perlindungan konsumen
46 Danang Sunyoto, Hukum Bisnis,207.
44
terhadap perilaku periklanan. Berikut adalah ketentuan pasal-pasal
tersebut.
Pasal 9:
Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan
suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah:
1) Barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga,
harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu,
karakteristrik tertentu, sejarah atau gunaa tertentu;
2) Barang tersebut dalam keadaan baik dan /atau baru;
3) Barang atau jasa tersebut telah mendapatkan dan atau memiliki
sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri-
ciri kerja atau aksesori tertentu;
4) Barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang
mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi;
5) Barang dan/jasa tersebut tersedia;
6) Barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi;
7) Barang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentu;
8) Barang tersebut berasal dari daerah tertentu;
9) Secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau
jasa lain;
10) Menggunakan kata-kata yang berlebihan , seperti aman, tidak
berbahaya, tidak mengandung risiko atau efek samping tanpa
keterangan yang lengkap;
45
11) Menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.
Ketentuan:
1) Barang dan/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang untuk
diperdagangkan.
2) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ayat (1) dilarang
melanjutkan penawaran , promosi, dan pengiklanan barang dan/jasa
tersebut.47
Pasal 10:
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang
ditunjukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan,
mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau
menyesatkan mengenai:
1) Harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa;
2) Kegunaan suatu barang dan/atau jasa;
3) Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang
dan/atau jasa;
4) Tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan;
5) Bahaya penggunaan barang dan/atau jasa.48
Pasal 12:
Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau
mengiklankan suatu barang dan/atau jasa dengan harga tarif khusus dalam
waktu dan jumlah tertentu, jika pelaku usaha tersebut tidak bermaksud
47 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (9) 48 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (10)
46
untuk melaksanakan sesuai dengan waktu dan jumlah yang ditawarkan,
dipromosikan, atau diiklankan.49
Pasal 13:
Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, atau
mengiklankan suatu barang dan/atau jasa dengan cara menjanjikan
pemberian hadiah berupa barang dan/atau jasa lain secara Cuma-Cuma
dengan maksud tidak memberikanya atau memberikan tidak sebagaimana
yang dijanjikanya.50
Pasal 17:
Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang:
1) Mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan
dan harga barang dan/atau jasa serta ketepatan waktu penerimaan
barang dan/atau jasa;
2) Mengelabui jaminan/garansi terhadap barang dan/atau jasa;
3) Memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang
dan/atau jasa;
4) Tidak memuat informasi mengenai risiko pemakaian barag dan/atau
jasa;
5) Mengeksploitasi kejadian dan/atau seseorang tanpa izin yang
berwenang atau persetujuan yang bersangkutan;
6) Melanggar etika dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai periklanan.
49 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (12) 50 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (13)
47
Ketentuan
Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran iklan yang
telah melanggar ketentuan pada ayat (1)51
7. Implementasi UUPK pasal 17 huruf f mengenai etika dan ketentuan
peraturan perundang-undangan menegenai periklanan.
Etika dan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
periklanan yang dimaksud dalam Pasal 17 huruf f tersebut meliputi:
a. KU PERDATA/BW, tentang Perdagangan
b. KUH PIDANA, tentang Perdagangan
c. UU RI No. 40/1999, tentang Pers
d. UU RI No. 32/2002, tentang penyiaran
e. UU RI No. 18/2002, tentang Pangan
f. PP RI NO. 109/2012, tentang Pengamanan Badan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
g. SK Menteri kesehatan RI No. 368/Men.Kes/SK/IV/1994, tentang
Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan,
Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Makanan-Minuman
h. Peraturan meteri kesehatan RI No. 76/2013, tentang Iklan Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
i. Peraturan menteri kesehatan RI No. 178/2010, tentang Iklan Dan
Publikasi Pelayanan Kesehatan.52
51 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (17) 52 Sancoyo Antarikso, Etika Pariwara Indonesia, (Jakarta: Dewan periklanan
Indonesia,2014), 75.
48
8. Bentuk Pertanggungjawaban Terhadap Konsumen
a. Tanggung Jawab Negara Dalam Melindungi Konsumen
1) Negara bertanggungjawab atas pembinaan penyelenggaraan
perlindungan konsumen yang menjamin diperolehnya hak
konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakanya kewajiban
konsumen dan pelaku usaha.
2) Pembinaan oleh negara atas penyelenggaraan perlindungan
konsumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
menteri dan atau menteri teknis terkait.
3) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melakukan kordinasi
atas penyelenggaraan perlindungan konsumen
4) Pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen sebagaiman
dimaksud pada ayat (2) meliputi upaya untuk:
a) Terciptanya iklim usaha dan tubuhnya hubungan yang sehat
antara pelaku usaha dan konsumen;
b) Berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya
masyarakat;
c) Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia serta
meningkatnya kegiatan penelitian dan pengembangan di
bidang perlindungan konsumen.
d) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan penyelenggaraan
perlindungan konsumen diatur dengan peraturan pemerintah.
49
Selain pembinaan, peranan negara yang cukup penting adalah
pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan bersama
masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen. dalam pasal 30
UUPK disebutkan bahwa negara, bersama masyarakat dan
Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat adalah
pihak-pihak yang diberi tuugas untuk melakukan pengawasan.53
Pengawasan oleh negara dilakukan terhadap penyelenggaraan
perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan peraturan
perundang-undanganya. Pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat, selain atas penyelenggaraan perlindungan konsumen
serta penerapan ketentuan peraturan perundang-undanganya, juga
dilakukan atas barang dana atau jasa yang beredar di pasar.
Bentuk pengawasan dilakukan dengan cara penelitian,
pengujian dana tau survey, aspek yang diawasi meliputi pemuatan
informasi tentang resiko penggunaan barang, pemasangan dan
kelengkapan info pada label atau kemasan, pengiklanan dan lain-
lain, sebagaimana yang disyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan dan praktek perdagangan. Hasil pengawasan yang
diselenggarakan masyarakat dan Lembaga perlindungan
konsumen swadaya masyarakat dapat disebarluaskan kepada
masyarakat dan dapat disampaikan kepada Menteri dan Menteri
teknis.
53 Martha, Hukum ekonomi di Indonesia, 60.
50
Dalam ketentuan Pasal 30 tersebut di atas juga disebutkan,
apabila dalam pengawasan ditemukan penyimpangan terhadap
peraturan perundang-undangan, negara harus mengambil tindakan
administrative dana atau tindakan hukum, sebagaiman sanksi
yang di ancam oleh UUPK. Tindakan tegas ini akan
meningkatkan kepercayaan konsumen kepada sistem hukum
perlindungan konsumen yang dibangun pemerintah,
meningkatkan partisipasi pengawasan masyarakat dan lembaga
konsumen, serta mendorong pelaku usaha untuk berproduksi
secara berkualitas dan menciptakan iklim berusaha yang lebih
baik.54
j. Strict Liability Principle (Tanggung Jawab Mutlak)
Sebenarnya dalam kasus terkait prinsip tanggung jawab mutlak
pelaku usaha dapat dipertanyakan tentang intervensi pemerintah dalam
memberikan jaminan terhadap hak-hak konsumen khususnya terhadap
keselamatan, kesehatan, dan hak untuk mendapatkan ganti kerugian,
baik berupa cacat atau kerusakan pada tubuh konsumen
(bodily/personal injury), maupun kerusakan yang berkaitan dengan
produk itu sendiri (pure economic loss).55
Prinsip tanggung jawab mutlak (strict product liability) merupakan
prinsip tanggung jawab yang tidak didasarkan pada aspek kesalahan
(fault/negligence) dan hubungan kontrak (objective liability). Dikatakan
54 Ibid., 61. 55 Yusuf Shofie, perlindungan konsumen dan instrument-instrumen hukumnya (Bandung:
PT Citra Aditya Bakti, 2003), 8.
51
bahwa tujuan utama dari prinsip tanggung jawab mutlak adalah
jaminan atas konsekuensi atau akibat hukum dari suatu produk yang
mengikabtkan kerugian bagi konsumen.
Latar belakang penerapan tanggung jawab mutlak dimaksud adalah
pemikiran bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menjamin bahwa
produk tersebut 100% aman untuk dikonsumsi. Meskipun demikian,
prinsip strict liability ini masih belum diterapkan di Indonesia, tetapi
peluang untuk itu masih terbuka, mengingat baik produsen maupun
konsumen berikat untuk mendapatkan hak mereka dalam perlindungan
hukum. 56
56 Inosentius Samsul, “hukum Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan
Tanggung Jawab Mutlak,” Disertasi (Jakarta: Universitas Indonesia, 2003), 227.
52
52
BAB III
PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI
INDONESIA
A. Jenis dan Macam-macam Produk periklanan
1. Pengobatan Alternatif
a. Iklan Pengobatan Tradisional dan Alternatif
beberapa contoh iklan yang beredar di radio yaitu iklan jamu
alternatif dan klinik pengobatan yang masih beredar luas di Indonesia:
1) Jamu tetes Bio 7 2) Jamu tetes Bioactiva
1) M King (Moringa King) 4) Jamu Tetes Soman
b. Iklan Jasa klinik di Indonesia.1
1) Iklan klinik Tong Fang
1 Ibid.
53
2) Iklan klinik pengobatan Jeng Ana
2. Iklan niaga Produk Pangan2
Berikut macam-macam iklan produk pangan yang luas beredar di
televisi Indonesia:
a. Iklan Produk susu
1) Susu Hillo
2) Susu Boneto
3) Susu Bear Brand
4) Susu Frisian flag
b. Minuman Isotonik
1) Mizone
2) Pocari Sweat
3) Isoplus
4) Fatigon Hydro
c. Mie instan
2 https://contoh.pro/contoh-iklan-menarik/, diakses pada 14 oktober 2018.
54
1) Indomie
2) Mie Sedap
3) Mi Sukses Isi 2
d. Makanan ringan
1) Cheetos
2) Tango
3) Coklat Beng-Beng
4) Taro
5) Oreo
6) Silver Quen
e. Minuman.
1) Sprite
2) Goodmood
3) Teh Pucuk Harum
4) Aqua
3. Iklan produk kecantikan3
Berikut beberapa macam iklan produk kecantikan yang beredar di
televisi:
a. Garnier
b. Pond’s
c. Olay
d. Nivea
3 https://www.google.co.id/search/q=iklan+kosmetik=televisi&save, diakses pada 14
oktober 2018
55
e. Wardah
f. Citra
g. Sari Ayu
B. Perilaku Periklanan di Indonesia
1. Pengobatan Alternatif
a. Perilaku iklan jamu alternatif
1) Jamu tetes bio 7.
Strategi iklan pada jamu tetes bio 7. Melalui media seperti
radio, dan mengunggah video youtube pengiklan
memperkenalkan produk jamu tersebut mulai dari bahan dasar,
keunggulan produk dan berbagai kasiat penyembuhan penyakit.
Bio 7 di bandrol dengan harga Rp. 215.000,-/botol berisi 15ml,
sedangkan apabila pembeli membeli 5 botol (1/2 box) maka
harganya Rp. 210.000,-/botol dan 10 botol (1box) Rp.
200.000,-/botol. Dalam memasarkan pengiklan menggunakan
testimoni konsumen bahwa produk tersebut terbukti
berkhasiat.4
2) Jamu tetes Moringa King
Strategi pemasaran. Produk dipasarkan melalui spot radio,
mengunggah video di youtube dan media online salah satunya
yaitu bukalapak.com. dijual dengan ukuran per mili delam
wadah kemasan botol tetes dengan di desain menarik
4 www.bio7.web.id, diakses pada 16 otober 2018
56
bertemakan herbal alami. Moringa king isi 20ml berharga Rp.
254.500 menggunakan tegline iklan“Jamu tetes BIO
MORINGA solusi terbaik untuk kesehatan tubuh Anda!.”
Pengiklan juga menggunkan testimoni konusmen.
b. Perilaku Iklan Klinik Pengobatan alternatif
1) Klinik Tong Fang
pada tahun 2012 pengiklan menayangkan iklanya di stasiun
televisi swasta yaitu TV One dan RCTI. Kinik ini menggunkan
Traditional Chinese Medicine (TCM) yang meruapakan
cabang dari RS. Minum ramuan herbal khas klinik Tong Fang
dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat
meringankan penyakit seperti kanker, diabetes. Pengobatan
menggunakan tekhnik perabaan, penciuman, pemeriksaan,
detak jantung, dan wawancara bersama shinshe ternama dari
RRC.5 Disetiap iklan pengiklan menayangkan testimoni pasien
yang pernah berobat serta memberikan diskon kepada pasien
yang berobat di klinik Tong Fang. Untuk mendaftar setiap
pasien dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000,- sementara untuk
harga obatnya bervariasi tergantung penyakitnya. Bila pasien
menderita penyakit seperti paru-paru atau asma misalnya, maka
5https://id.m.wikipedia.org/wiki/klinik_Tong_Fang, diakses pada 16 Oktober 2018.
57
biayanya sekitar Rp. 3 juta hingga Rp. 5 juta harga tersebut
merupakan harga obat untuk satu paket.6
2) Klinik jeng Ana
Strategi pemasaran. Pengiklan menyampaikan keunggulan
klinik “pengobatan alternatif jeng Ana selalu berinovasi dan
berkomitmen untuk layanan kesehatan terbaik. Kami melayani
pengobatan berbagai jenis penyakit medis maupun non medis.
Termasuk berbagai jenis penyakit kronis, seperti kanker
payudara, kanker rahim, kanker otak, kanker getah bening, kista
ovarium, kista endometriosis, miom (myoma), keputihan,
diabetes, kemandulan, insomnia dan berbagai jenis penyakit
lainya
Untuk mempermudah pasien dalam mendapatkan pelayanan,
herbal jeng Ana kini menerapkan sistem pelayanan melalui
telpon. Hal ini berlaku untuk pemesanan ramuan herbal,
informasi pasien dan seputar herbal.
Klinik pengobatan Jeng Ana membuka cabang di Jakarta,
Tangerang, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Bali,
Medan, Pekan Baru dan Palembang.7
2. Iklan Pangan
a. Iklan Susu
6 https://ads.id/forums/index.php?threads/cekidot-ternyata-begini-pelayAnan-Tong-Fang-
yang-sebenarnya.133814/, diakses pada 16 Oktober 2018. 7 www.jengAna.co.id, diakses pada 16 Oktober 2018.
58
1) Iklan Susu Kental Manis “Frissian Flag”
Susu kental manis dipasarkan melalui websitenya yaitu
www.frissianflag,com pemasar menyampaikan dalam web
tersebut bahwa ”rangkaian Susu Kental Manis Frissian Flag
telah menjadi bagian dari keluarga indonesia dari generasi ke
generasi. Susu Kental Manis Frissian Flag mengandung zat
gizi makro (zat gizi penting: protein, karbohidrat dan lemak)
dan zat gizi mikro (multi vitamin dan mineral) untuk
mendukung aktivitas keluarga sehari-hari.”
Susu Frissian Flag tersedia dalam varian Susu Kental
Manis Frissian Flag Full Cream Gold, Susu Kental Manis
Lemak Nabati Frissian Flag Bendera Kental Manis Coklat,
Krimer Kental Manis Frissian Flag dll. Susu kental manis
Frissian Flag dapat dikonsumsi untuk semua kalangan usia
kecuali bayi usia 0-12 bulan dan bukan pengganti ASI.
Dalam iklan website pengikan menuliskan fakta seru yang
memuat keunggulan produk yaitu “susu dapat dibekukan dan
dikonsumsi setelah dicairkan kembali”. Supaya memudahkan
pelayanan pengiklan memberikan alamat ketersediaan produk
melalui sosial media dan dapat juga ditemui langsung melalui
alamat lokasi yang sudah tersedia.8 Selain di Iklankan melalui
website susu kental manis juga di iklankan melalui stasiun
8 www.frissianflag.com, diakses pada 16 Oktober 2018.
59
teevisi di Indonesia dalam iklan yang dikemas berbagai macam
versi.
2) Iklan Susu Bear Brand
Susu Bear Brand di iklankan melalui website
www.nestle.co.id terbagi menjadi 3 varian susu yakni Bear
Brand, Bear Brand Gold White Tea, Bear Brand White malt.
Keberadaan susu yang satu ini memiliki kandungan vitamin 1,
B1, B2, B6, B12, C, D kalori dan juga mineral Selain
bermacam-macam varian dan memiliki banyak kandungan gizi
susu Bear Brand harganya juga terjangkau dengan harga yang
terjangkau ini juga memberi banyak sekali manfaat untuk
kesehatan, bahkan baik untuk dikonsumsi setiap hari. Harga
susu Bear Brand mulai dari Rp. 7000 s/d Rp. 8000 tergantung
ukuranya. Susu Bear Brand dapat ditemukan di Indomaret,
Alfamart, Carrefour dan beberapa swalayan yang ada di
Indonesia.9 Setelah sukses beriklan di website susu Bear Brand
menambah jaringan pemasaranya melalui stasiun televisi di
Indonesia dan sosial media seperti facebook dan Instagram
b. Minuman Isotonik
1) Mizone
Program iklan Mizone. Mizone menggunakan program
undian dengan judul “Siap Balikin Semangat Buat Menang”
9 www.nestle.co.id, diakses pada 17 Oktober 2018.
60
program ini diselenggarakan oleh PT Tirta Investama, selaku
produsen dan pemegang sah merk Mizone. Program ini
merupakan promo undian gratis berhadiaah yang mengajak
masyarakat untuk mengumpulkan 6 (enam) label produk
Mizone sebanyak-banyaknya untuk berkesempatan
mendapatkan hadiah syarat dan ketentuan.
Periode program 15 Maret – 15 Juni 2018, hadiah program
berjumlah 2037 pemenang yang berkesempatan untuk
mendapatkan hadiah berikut: 2 unit mobil suzuki ignis tahun
2018 untuk 2 orang,5 unit Motor Yamaha Nmax tahun 2018
untuk 5 orang pemenang, 10 unit Logam Mulia @10gr untuk
10 pemenang, 20 unit HP Samsung J7 pro untuk 20 orang
pemenang, 2000 unit voucher GoPay senilai 50.000,- untuk
2000 pemenang. Syarat dan ketentuan dapat di akses di web
Mizone yaitu @mizone.co.id.10
2) Pocari Sweat
Ada beberapa strategi pemasaran yag tepat dijalankan untuk
produk Pocari Sweat di tengah-tengah competitor yang mulai
bermunculan:
a) Iklan media cetak maupun televisi dengan jalan endors
terhadap tokoh terkemuka yang kompeten terhadap produk
minuman ini
10 www.mizone.co.id, diakses pada 17 Oktober 2018
61
b) Pembuatan iklan yang lain dari yang lain seperti yang
sudah pernah diluncurkan Pocari (Pocari Sweat Goes to
Space).
c) Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun
ingredient, dengan jalan meluncurkan kemasan sachet isi 15
gram yag harga ritelnya hanya Rp. 1.500,- .
d) Pocari hadir sebagai health drink yang dikaitkan dengan
dunia olah raga.11
Iklan Pocari Sweat biasa di iklankan melalui stasiun televisi
dengan menggunakan tagline iklan yang menarik membujuk
masyarakat untuk membeli produk tersebut seperti “ Pocari Sweat
minuman pengembali ION tubuh yang hilang, untuk hidup sehat
dan aktivitas yang lebih baik”. Pengiklan juga memasang iklanya
lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, Tweeter, youtube
dan line.
c. Mie instan
1) Indofood (Indomie)
Visi Indofood Sukses
Makmur, Tbk. Adalah
menciptakan pilihan menjadi
penyedia utama makAnan dan
consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan konsumen
11 https://www.google.co.id/amp/s/andyku.wordpress.com/strategi-pocari-sweat/amp/,
diakses pada 17 Oktober 2018.
62
di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. Kegiatan
pemasaran memegang perAnan sangat penting dalam menjual
produknya kepada masyarakat dengan cara membuat iklan
dengan tagline “Indomie Seleraku”. Menggunakan media
billboard, iklan TV, sponsor acara, Pembuatan Shop Sign
(spanduk nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo
di Yogjakarta). Target Indomie adalah semua umur kecuali
balita.12 Banyak varian produk Indomie di antaranya mi goreng
cabe ijo, mi goreng pedas, migoreng rasa ayam, mi goreng rasa
sate, mi goreng rendang, mi goreng spesial plus, mi goreng
spesial
2) Mie sedap
Keunggulan Mie sedap. Mie instant dalam kemasan, terbuat
dari bahan mie berkualitas terbaik dan bumbu-bumbu pilihan
sehingga menciptakan rasanya yang sedap. Mie sedap terus
memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Karena soal rasa
lidah ngga bisa bohong.
Strategi iklan, iklan
menggunakan endors dari tokoh
tekemuka, Mie Sedaap
Mengeluarkan Berbagai Macam
12 www.Afasummka.blospot.com/2015/12/strategi-dan-konsep-pemasaran-
indomie.html?m=1, diakses pada 17 oktober 2018.
63
Varian Rasa Seperti Goreng Kriuk, Sambal Goreng, Soto,
Ayam Bawang, Kari Ayam, Ayam Spesial dll.13 Varian rasa
tersebut dikemas dengan gambar pendukung yang sangat
menarik.
d. Makanan ringan
a) Cheetos
Pada tahun 2011, tim marketing Cheetos menerapkan
kampanye yaitu “Cheetos Billion
Minute Break” dalam situs
Meebo.com.
Dimana para pengguna
ditantang untuk berkompetisi
menjadi “Break-Taker”. Dibuat pada platform Quest pengguna
akan diberikan hadiah berkat usaha yang mereka sudah suka
menjelajahi internet untuk meningkatkan awareness dan
engagement dengan produk “Cheetos”. darisana, mereka
diminta untuk menjelajahi selama mungkin website official
“Cheetos” atau bisa chek-in pada web yang menjadi partner
meebo dengan kategori
entertainment, komedi dan
banyak topik lainya. Pengguna
dinyatakan sebagai pemenang
13 www.miesedaap.com, diakses pada 17 Oktober 2018
64
jika menjadi orang yang paling lama melakukan browsing saat
waktu penjelajahan telah terakumulasi menjadi 1 juta menit.
Selain game ini produk Chetoos juga launching sebuah
game bertemakan perang antar batang snack yang bernama
“Battle of Cheetos”. Brand Cheetos adalah tentang bersenang-
senang, bermain-main dan sedikit keisengan dalam hiduup.
Selain geme cheetos juga memperluas pemasaran melalui
iklan di stassiun televisi dengan menggunakan animasi cheetah
sebagai ikon karakternya
b) Beng-Beng
Produk beng-beng meningkatkan pemasaran dengan
meluncurkan iklan-iklan yang easy watchibng dan sloganya
yang khas takni “4 kelezatan dalam sekali gigit” dan juga
“Asyik Berat”. Beng-beng merupakan produk sehari-hari yang
biasanya dibeli konsumen dan target pasar beng-beng adalah
middle dan lower class dimana sangat sensitif terhadap harga.
Beng-beng kerap kali membuat marketing gimmick yang
merangsang Anak-Anak untuk mencobanya. Marketing
gimmick atau tipuan pemasaran dilakukan dengan melebih-
lebihkan produk atau jasa yang ditawarkan. Atau membuat
produk yang ditawarkan terlihat “seolah-olah”. Beng-beng
65
diiklankan melalui berita, acara, video, foto, iklan.14. beng-beng
menggunakan peran artis yang sedang naik daun dalam
promosi produk.
c) Taro
Taro diakuisisi TPS Food dari
Unilever, TPS Food mengakuisisi
merek itu dengan nilai Rp 240
miliar dari PT Unilever Indonesia.
Akuisisi tersebut meliputi merek
dan semua fasilitas hingga alat-alat
produksi snack.
Kapasitas produksi dinaikan. Dengan memperluas pabrik,
dan menambah mesin baru. TPS Food juga dikabarkan sempat
membidik pasar luar negeri.
Memperluas jaringan ritel. Menjalin kerja sama dengan
Alfamart dan Indomaret.
Pasang iklan di televisi. Iklan jadi faktor yang penting
dalam strategi pemasaran. Pada tahun 2013, kompas
memberitakan kalau iklan TPS food mencapai Rp. 100 miliar.
Hal ini membuat banyak slot iklan yang dibeli.
Taro rangers. Pangsa pasar dari produk ini adalah Anak-
Anak membuat TPS Food menggelar sebuah program
14 https://www.courshero.com/file/p1bm30ma/cara-promotion-produk-beng-beng-
meningkatkan-strategi-pemasaran/, diakses pada 18 Oktober 2018.
66
kampanye brand activation yang juga ditargetkan ke Anak-
Anak. Kampanye bernama Gerakan Anak tangguh Indonesia.15
e. Iklan Produk Kosmetik
1) Garnier
Produk garnier Indonesia telah lengkapi proses sertifikat
halal dari lembaga pengkajian pagan, Obat-Obatan, dan
Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI)16
Garnier baru saja meluncurkan produk sakura white dengan
menyasar konsumen yang berusia 18-20 tahun. Kini, garnier
kembali hadir untuk segmen yang lebih muda, yaitu 15-18
tahun. Produk baru ini merupakan penyempurnaan dari varian
sebelumnya.
Produk ini dihadirkan sebagai solusi mengatasi masalah
remaja yaitu jerawat. Untuk membantu remaja keluar dari
masalah tersebut, garnier meluncurkan rangkaian new garnier
pure active. “ranngkaian produk new garnier pure active tidak
hanya mengatasi satu atau dua masalah kulit, namun produk ini
membantu remaja mengatasi 12 tanda masalah jerawat dan kulit
berminyak sekaligus,” ujar Belinda Gunadi, Group Product
Menejer Garnier Skin Care, PT L’Oreal Indonesia. Garnier ini
15 www.moneysmart.id/5-strategi-bisnis-makan-ringan/%3famp, diakses pada 18 Ontober
2018. 16 www.vemale,com, diakses pada 18 Oktober 2018.
67
diharapkan bisa menjadi solusi kulit wajah yang menyeluruh
bagi remaja Indonesia.
Belinda menambahkan, menurutnya masalah kulit wajah
terbesar remaja adalah kulit berminyak. Tapi yang di inginkan
mereka adalah menginginkan kulit yang cerah. Berangkat dari
aspirasi tersebut, garnier menciptakan produk yang mampu
mengatasi permasalahan kulit
konsumen dengan tambahan manfaat
kulit cerah. Sebut saja varian Light
Complete, Sakura White, Duo Clean,
bahkan Garnier Men. Itulah cara
Garnier merebut hati konsuen.17
2) Pond’s
Pond’s menggunakan strategi periklAnan hampir sama
dengan Garnier yaitu meluncurkan varian untuk mengatasi
masalah kulit wajah yang fokusnya pada anti-penuaan dini,
pemutih dan pelembab kulit wajah.
Pond’s berusaha aktif di dunia maya khususnya di media
sosial yang terkenal di indonesia. Melalui facebook, tweeter,
instagram produk ini membagikan tips dan menyebar informasi
kepada lebih dari 270 ribu yang berkaitan dengan pentingnya
menjaga dan merawat kecantikan kulit sejak dini.
17 www.marketers.com/cara-kreatif-garnier-gaet-pelanggan/, diakses pada 18 Oktober 2018.
68
Menyelenggarakan event Pond’s Teen
concert (PTC) yang digelar diberbagai kota
tercatat lebih dari 20 ribu pengunjung
remaja. MAnajemen Pond’s lalu
menyediakan beragam keuntungan. Mualai dari PTC Golden
Ticket, Ticket, hingga ID ekslusif.18
3) Wardah
Wardah terkenal dengan kehalalan produknya. Strategi
periklanan wardah yaitu dengan memproduksi lebih banyak
lagi produk-produk yang sudah dipasarkan tujuanya untuk
meningkatkan penjualan sehingga wardah menjadi Brand
nomer 1. Berbagai macam Produk kosmetik wardah
diantaranya lipstik, bedak, bedak, pelembab, eye liner,
pembersih wajah dan fundation. produk wardah tergolong
murah. Selain memasarkan melalui media pasar wardah juga
menggunakan media iklan dan promosi lainya dalam setiap
iklan maupun promosi wardah selalu menggunakan peranan
wanita berhijab iklan wardah menghadirkan aktris ternama
Indonesia dari berbagai generasi. Selain itu wardah juga
memperluas pagsa pasar serta menciptakan produk baru
maupun dengan menambahkan keistimewaan produk yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
18 www.berita-bisnis,com/marketing/764--strategi-cerdas-ponds-mendekati-
konsumen.html, diakses pada 18 Oktober 2018
69
Saat ini perusahaan menawarkan produknya di 22.000
lokasi toko di Indonesia dan malaysia dan bermitra dengan
Symon AnMi untuk menjual berbagai macam produk di
bangladesh.19
C. Konten Periklanan di Indonesia
1. Iklan Pengobatan Alternatif
a. Jamu tetes BIO 7
Spot iklan radio, suara pengiklan laki-laki “Indonesia memiliki
tanaman terbesar di dunia sekitar 3000 lebih jenis tanaman obat
berkhasiat untuk menjaga kesehatan manusia. Kini telah hadir..!!
BIO 7.. Yaah.. BIO 7 berasal dari ramuan herbal dan rempah
terbaik nusantara memberikan manfaat bagi kesehatan serta
membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit, karena
bio 7 memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat anti oksidan
anti tumor dan anti kanker.”
Suara iklan perempuan “untuk cara penyembuhan yang
cepat dan efektif perhatikan cara minum sebagai berikut, teteskan
bio 7 kedalam air putih setengah gelas, atau langsung teteskan pada
pusat rasa sakit, penyakit kanker dan tumor 15 tetes 3x sehari,
kencing manis 15 tetes 3x sehari, maag dan gangguan perut lainya
10 tetes 3x sehari, asam urat 15 tetes 3x sehari, darah tinggi dan
struk 15 tetes 3x sehari, darah rendah 10 tetes 3x sehari, gagal
19 https://id.ecommerseiq.asia./brand-series-kosmetik-wardah/, diakses pada 22 Otober 2018.
70
ginjal dan batu ginjal 15 tetes 3x sehari, reumatik 15 tetes 3x
sehari. Untuk cara minum lainya dapat dilihat di brosur kemasan.”
Suara iklan laki-laki dan perempuan “ keajaiban alam untuk
penyembuhan”.
Testimoni konsumen dari Agus Suryana Bandung
Karyawan Swasta “Pada tahun 2009, saya mengalami kecelakaan
mobil dijalan tol yang menyebabkan cedera patah tulang kering
kaki kanan. Sehingga mengharuskan dioperasi dan dipasang “pen”
dengan tujuh baut melekat di tulang.
Setelah sekian lama pada bekas operasi tersebut sering
terjadi bengkak-bengkak dan terasa sakit sehingga bila berjalan
agak terpincang-pincang, apalagi jika saya pulang berkendaraan
dari luar kota dimAna sepanjang hari kaki saya harus menginjak
gas dan rem. Alhamdulillah setelah mengkonsumsi BIO7 selama
dua minggu dengan takaran 15 tetes dua kali sehari, maka
bengkak-bengkak dan rasa sakit yang mengganggu akhirnya
hilang. Berjalan pun menjadi normal bahkan saya sudah bisa
berlari. Hal lain yang saya rasakan dari BIO7 adalah badan saya
terasa lebih fit dan gangguan maag saya sirna. Terimakasih
BIO7.”20
b. Jamu tetes Moringa King
20www.bio7surabaya.com/testimoni-bio7/, diakses pada 19 Oktober 2018.
71
Spot iklan radio, suara pengiklan laki-laki “Moringa King hadir
dengan ekstraksi daun kelor, kulit manggis dan daun sirsak, yang
secara penelitian kandungan dari ketiga bahan tersebut kaya akan
senyawa serta nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga
dapat dijadikan salah satu media untuk menjaga kesehatan tubuh
Anda dan keluarga tercinta.”
“Jamu tetes Moringa tidak mengandung bahan kimia yang
tidak berbahaya bagi tubuh serta tidak mengandung bakteri
pathogen yang dapat membahayakan tubuh, jamu tetes Bio
Moringa dapat diminum setiap hari pagi dan sore hari untuk
menjaga stamina serta membantu memelihara daya tahan tubuh”.21
Iklan di laman jual beli online OLX.co.id pengiklan Azzam
Herbal member Moringa King “ harga Rp. 250.000, kondisi baru.
Bio moringa atau M-King ekstrak daun moringa/daun kelor dengan
ekstrak lainya dikombinasi jadi 1 sehingga menghasilkan obat
herbal tetes alami bias untuk mengatasi berbagai penyakit.
Kunjungi toko kami di jalan Mojopahit no 62 Sidoarjo (sebelah
lontong Kupang). Dapatkan diskon khusus dengan belanja
langsung datang ke toko kami”22
Testimoni konsumen Moringa King spot radio Citra Progo 99.4
FM. Ibu Aan berdomisili di Parigi kabupaten Pangandaran ”
21 Radio Kharisma, 102.2 FM, pada 09 November 2016. 22 https://m,olx.co.id/iklan/herbal-tetes-moringa-king-m-king-IDx7x5k.html, diakses pada
18 Oktober 2018
72
mengalami sakit asam urat berasa kaki sakit pegal-pegal, kepala
dan pundak terasa berat, pernah ke dokter tapi kalo sudah sembuh
kambuh lagi, setelah minum M-king terasa ringan aktivitas apa
saja, masukan kepada saudara-saudaraku kalo punya penyakit
konsumsi saja M-king atau Moringa King . kepada M-king tetap
jaya. Salam”23
c. Jamu tetes Halmavico
Iklan di forum jual beli online kaskus.co.id dengan rincian
jamu tetes Halmavico dapat mencegah dan menyembuhkan segala
macam penyakit seperti kencing manis/diabetes darah
tinggi/hipertensi, kolestrol, jantung, asam urat, ginjal, kaki
bengkak, pusing, hormonal (siang sehat, malam sakit), dll.24
2. Ikan Klinik Pengobatan Alternatif
a. Klinik Tong Fang
Iklan klinik Tong Fang tayang di
stasiun televisi tahun 2012 dengan isi
iklanya “mengobati penyakit kanker,
prostat, gagal ginjal, radang hidung,
paru-paru. Penyebab utama terserang
penyakit tersebut akibat antibodi
23 Iklan Spot Radio Citra Progo, pada 19 Oktober 2018.
24 https://www.google.co,id/amp/s/amp.kaskus.co.id/product/, diakses pada 19
oktober 2018.
73
menurun dan racun mengendap di dalam tubuh manusia. klinik
tong fang jakarta adalah klinik TCM tiongkok spesialis mengobati
penyakit tersebut. Dengan minum jamu herbal TCM resep rahasia
tiongkok meningkatkan anti bodi dam kekebalan tubuh.
Pengobatan dengan menempelkan ramuan herbal tiongkok di titik
meridian atau akupunthur pengobatan dengan cara ini akan
membunuh sel kanker racun akan dikeluarkan melalui pembuluh
darah di titik meridian telapak kaki. Pasien yang datang berobat
mendapat diskon 30%. Klinik Tong Fang!!”
Testimoni 1 laki-laki “12 tahun terkena kencing manis dan
berobat kemAna-mAna tidak juga sembuh, sampai terkena
komplikasi gagal ginjal seluruh tubuh saya membengkak dan tidak
bertenaga. Kemudian saya berobat ke klinik tong fang hanya
dengan tiga paket pengobatan diabetes dan gagal ginjal saya
langsung teratasi.”
Testimoni 2 (perempuan) “Dulu saya menderita kanker rahim
sampai berobat keluar negeri untuk melakukan tindakan operasi,
namun setelah 2 tahun kanker saya kambuh lagi setelah teman saya
menyarankan berobat ke klinik Tong Fang sekarang saya sudah
sehat dan dua tahun ini tidak kambuh lagi.
Testimoni 3 “Saya terkena penyakit prostat sehingga mndadak
buang air kecil, seluruh badan saya lemas menurut dokter prostat
74
saya bengkak PSA tinggi ada teman yang
menyarankan berobat ke klinik tong fang
dan akhirnya saya sehat kembali.”25
b. Klinik Jeng Ana
Iklan media stasiun televisi TV One “ klinik herbal Jeng Ana
ada dalam acara coffe break acara TV iklan bloking time (takshow)
dipersembahkan oleh klinik herbal Jeng Ana. Pembawa acara
menyampaikan bahwa jeng Ana dapat mengobati berbagai macam
penyakit dengan ramuan herbal . salah satu pasien (Rini)
menyampaikan bahwa pernah terkena diabets akut gula darah
sampai 600 sehingga terkena struk masuk iccu dan kaki mau di
amputasi dokter menganjurkan insulin namun setelah berobat ke
klinik jeng Ana gula darah turun 155.
Kemudin dari telfon interakrif masuk
Ibu Hera, bertanya; cara menghilangkan
kelenjar getah bening itu apa? karena saya pernah telfon ke klinik
jeng Ana biayanya cukup besar? jeng Ana menjawab, “ sebenarnya
biaya tidak cukup besar karena menggunakan obat tradisional
indonesia yang nantinya menggunakan komposisi yang tepat.
Kemudian jeng Ana menjelaskan penanganan mengenai kelenjar
getah bening ibu Hera, hindari makanan siap saji (jangfood) juga
nanti ada beberapa sayuran seperti sawi putih kangkung supaya
25 Youtube, Iklan Klinik Tong Fang Tv One, pada 19 Oktober 2018.
75
tidak menimbulkan karsinoma aktif, makanan yang dibakar (areng)
tidak boleh karena dapat menimbulkan kanker. Kemudian Jeng
Ana mengambil salah satu produknya berbentuk seperti rempah-
rempah dikemas dalam wadah mirip toples ia menyebutnya jenitri
kemudian ia menjelaskan bahwa produk ini sangat bagus untuk
masalah yang berbenjol seperti limfoma, kelenjar getah bening. Ini
untuk menetralisir atau untuk menggempur seperti kaya kanker
payudara yang berbentuk benjolan jadi kami menjalankan dua
alternatif yaitu medis dan alternatif yang kami gunakan. Kanker
payudara dapat di atasi dengan kemoterapi supaya seiring sejalan
berguna untuk melunakan. Ramuan herbal jenitri untuk sistem
kekebalan supaya setelah kemo tidak mual dan kekebalan tubuh
menurun.26
3. Iklan Pangan
a. Iklan Susu
1) Susu Kental Manis “Frissian Flag”
Konten iklan stasiun televisi di Indonesia. Adegan
diperankan oleh satu keluarga ceria yang terdiri dari ayah ibu
dan kedua anaknya laki-laki dan perempuan. Situasi di rumah,
anak-anak hendak berangkat kesekolah dan ayah berangkat
bekerja. Dengan gembira anak-anak mengikuti gerakan yang
diperagakan oleh sang ayah mulai dari aktivitas anak bermain
26 Youtube, Tips Jeng Ana Mengatasi Ragam Penyakit Kanker di TV one, diakses pada 19
Oktober 2018.
76
sepedah dan memperagakan tubuh sehat dan semangat bila
meminum susu yang di iklankan. Anak dan ayah keduanya
saling menyemangati dengan memberikan susu Frissian Flag.
Suara pengiklan “minum susu Frissian Flag sekeluarga
penuhi nutrisi hadapi tantangan. Susu saya susu bendera”
2) Susu Bear Brand
Konten iklan televisi trans 7. Iklan ditayangkan dengan
animasi naga menyerupai susu putih cair terbang ke langit
kemudian masuk ke dalam kemasan kaleng susu Bear Brand.
Pengiklan menyampaikan pesan iklan bersamaan dengan
perjalanan naga susu tersebut sampai masuk ke dalam kaleng
kemasan. berikut penyampaianya “kemurnian, memiliki
kekuatan untuk mengahadapi apapun, Melindungi dari segala
ancaman, kemurnian yang selalu mengembalikan
keseimbangan, inilah kemurnian yang selalu menjagaku, Bear
Brand rasakan kemurnianya!”
b. Iklan Minuman Isotonik
1) Mizone
Iklan di stasiun televisi nasional (Mizone aktif) dalam
bentuk video. Adegan iklan diperankan oleh sekelompok laki-
laki dan perempuan yang aktif berolahraga. Penyampaian
iklanya “pilih mana serius atau seru?, Mizone aktif..! isotonik
dengan rasa original unik bantu elektrolit yang hilang dengan
77
cepat. Mizone aktif bikin seru balikin semangat. Ini baruu
seruu! Pengiklan menyampaikan iklanya dengan penuh
semangat. slogan iklan “Mizone aktif. Aktif seru cara gue”
2) Pocari Sweat
Di perankan oleh girlband dengan break dance yang
energik dan penuh semangat serta melakukan aksi akrobatik.
Bersamaan dengan breakdance ada latar belakang orang lain
yang penuh kesibukan seperti bekerja dan berolahraga.
Kemudian pengiklan wanita menyampaikan iklan Pocari
Sweat“ di kehidupanmu yang sibuk tubuh terus kehilangan ion,
cepat! kembali ke ion tubuhmu yang hilang. Pocari sweat
kembalikan ion-mu kembalikan tubuh-mu”.27
c. Mie Instan
1) Indomie
Indomie goreng rasa sambel matah, mengusung tema
percintaan. Pesan iklan “baru niih.. Indomie goreng rasa sambel
matah dengan irisan bawang dan cabe. Indomie goreng rasa
sambel matah seger pedesnya bikin semangat”.
Sambut hari dengan yang bikin semangat indomie goreng
aja dulu gak hanya asli berkualitas mi nya kenyal aromanya
narik banget ditambahin apapun makin gokil enaknya sepiring
indomie goreng buat siapapun bikin hari semangat
27 Youtube, Iklan baru pocari sweat, diakses pada 18 Oktober 2018.
78
Indomie menggunakan peran iklan ruth sahanaya (artis) dan
bintang film action terkenal iko uwais dengan pesan iklan yang
terkandung “beda generasi selera tetap sama. Indomie
seleraku”
Iklan indomie dari sabang sampai merauke. Pengiklan
gunakan lagu “dari sabang sampai merauke ada semangat ceria
kehangatan indomie.. indomie.. seleraku, indomie dari hari dan
hari indonesia.. indomie selerakuu.” Dengan tayangan latar
belakang indonesia yang beraneka ragam budaya dan pekerjaan
mulai dari pedagang, nelayan dan pekerja kantoran.
2) Mie Sedap
Mie sedap ayam krispi. Iklan diperankan oleh dancer dan
penyanyi “saykoji”. Koreografer iklanya, Saykoji bernyanyi
dengan lagu mie goreng ayam krispi dengan nada bit box ala
saykoji bersama 5 dancer wanita cantik dan berpakaian sexy
berjoget ala penari latar dibelakangnya. Iklan tayang di SCTV
Iklan mie sedap versi papa hidup lagi. Adegan yang
diperankan bermula dari pak RT yang keliling menggunakan
alat pengeras suara mengajak warganya untuk kerja bakti.
kemudian pak RT mendatangi salah satu rumah warga namun
yang ada dirumah adalah anaknya . pak RT bertanya kepada
anak tersebut bapakmu kemana? Anak tersebut menjawab
namun dengan menangis bersikap seolah-olah bapaknya
79
meninggal padahal bohong, namun setelah pak RT
mengeluarkan mie sedap goreng dari balik tembok bapaknya
mendengar percakapan anaknya dengan pak RT setelah itu
bapaknya muncul dan berteriak Bapak hiduup lagii..”
80
BAB IV
PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN IKLAN DI INDONESIA
DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 8
TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Analisis Perilaku Periklanan Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam dan
Undang-Undang Perlindungan Konsumen
1. Analisis perilaku periklanan di Indonesia ditinjau dari etika bisnis
Islam.
Dalam proses jual beli dan pemasaran harus dikaitkan dengan
‘etika Islam’ sebagai bagian utama. Jika pengusaha menginginkan
mendapat rezeki yang barokah dan dengan profesinya sebagai
pedagang tentu ingin dinaikan derajatnya, maka seharusnya mengikuti
syariah Islam secara menyeluruh termasuk etika jual beli dan
pemasaran. Model promosi tidak boleh melanggar ‘akhlakul karimah’.
Sehingga pemunculan sebuah iklan haruslah mengikuti etika iklan
yang Islami yaitu sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam meliputi
prinsip kesatuan (tauhid), pertanggungjawaban, keseimbangan,
kehendak dalam kebebasan, kebaikan dan kebenaran. berikut perilaku
peiklanan yang sesuai dan tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis
Islam.
Pertama,Tauhi>d. prinsip Keimanan terhadap Allah SWT
memberikan suatu kekuatan pada iklan haruslah memiliki kriteria-
kriteria: menggunakan pakaian yang menutup aurat (sebagai penghias
81
diri), tidak bersumpah dalam beriklan dan berpenampilan berakhlak
serta sopan. Perilaku periklanan di anggap sesuai menurut prinsip
tauhid adalah yang mentup aurat yaitu terbukti pada perilaku
periklanan maupun promosi produk kosmetik wardah yang selalu
menggunakan peranan hijab sebagai wanita muslimah indonesia hal
tersebut dilakukan oleh pengiklan guna memperkenalkan produk
sekaligus ingin memastikan bahwa produk kosmetik yang di iklankan
terbuat dari bahan-bahan alami, aman serta halal. wardah tidak
menggunakan sumpah atau mengelabui konsumen terkait dengan
keunggulan produk dimaksudkan agar tidak ada kekeliruan atau
kerancuan yang menimbulkan berkurang atau hilangnya kepercayaan
konsumen karena pengiklan berprinsip pada pure and safe, beauty
expert, inspiting beauty. Berakhlak dan sopan, produk wardah terbukti
pada setiap pemasaranya produk melakukan persaingan secara sehat
yaitu tidak dengan menjatuhkan produk pesaing.
Adapun Perilaku periklanan di anggap tidak sesuai menurut
prinsip tauhid adalah iklan jamu alternatif yang menggunakan strategi
iklan menyebarkan iklan melalui media radio dengan mlebih-lebihkan
khasiat pada jamu seperti pada iklan jamu tetes Bio 7, jamu tetes Bio
Activa dan Moringa King, kemudian dari segi akhlak dan kesopanan
bersaing lewat iklanya mereka saling menjatuhkan dengan
menggunakan bahasa “jamu tetes nomer satu di Indonesia” selain itu
ketiga produk juga menggunakan testimoni dari konsumen membuat
82
pendengar tidak mengetahui faktanya apakah produk tersebut benar
berfungsi seperti apa yang meraka iklankan atau hanya ingin meraih
keuntungan dengan saling mengunggulkan produk mereka melalui
testimoni konsumen. jika kegiatan pemasaran seperti ini dilakukan
dengan unsur tipu-menipu maka hal ini menjadi haram hukumnya
Kedua, keseimbangani (Adil). Islam menganjurkan setiap
muslim harus adil dalam melakukan bisnis apapun. Persyaratan adil
yang paling mendasar adalah dalam menentukan mutu (kualitas) dan
ukuran (kuantitas) pada setiap takaran dan maupun timbangan.1
Perilaku periklanan di anggap sesuai menurut prinsip Keseimbangan
(adil) adalah produk yang memuat komposisi sesuai dengan yang
diiklankan semisal pada produk susu Bear Brand di iklankan bahwa
susu Bear Brand merupakan susu perahan sapi murni hal ini setara
dengan kandungan yang tertera pada komposisi yang ada pada produk
susu yaitu B1, B2, B6, B12, C, D kalori dan juga mineral.
Adapun yang tidak sesuai dengan prinsip keseimbangan (Adil)
yaitu produk yang memuat komposisi tidak sesuai dengan kandungan
nutrisi yang ada di dalamnya semisal iklan produk susu kental manis
yang diiklankan sebagai susu padahal setelah dilakukan uji
laboratorium oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
bahwa produk tersebut tidak mengandung susu terbukti bahwa produk
susu kental manis tidak bisa digunakan sebagai pelengkap gizi dan
1 Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogjakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN
2004), 66.
83
dilarang melibatkan anak-anak dalam iklan tersebut. Dalam periklanan
harus menerapkan prinsip keadilan diwujudkan dengan memuat
informasi yang benar, baik serta dapat dipertanggungjawabkan
sehingga tidak merugikan hak-hak konsumen dan menjauhkan
kezaliman.
Ketiga, Kehendak bebas. kebebasan merupakan bagian penting
dalam nilai etika bisnis Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan
kepentingan kolektif. Yang sesuai dengan uraian di atas yaitu strategi
periklanan produk pangan makanan ringan Taro untuk menguasai
pasar dalam hal ini perusahaan produk Taro memperluas jaringan ritel,
Menjalin kerja sama dengan Alfamart dan Indomaret dan juga
menggunakan iklan televisi. Dimaksud dalam etika bisnis Islam hal ini
adalah untuk kepentingan individu, namun Perusahaan taro juga
memberi manfaat bagi kepentingan kolektif contoh program Taro
Rangers Camp yang merupakan permaiann sekaligus melatih karakter
bagi anak-anak membuat anak menjadi berjiwa sosial dan semakin
pintar, tangguh, mandiri dan mempunyai dasar nilai tanggung jawab.
Adapun yang belum sesuai dengan prinsip ini adalah iklan produk
coklat beng-beng. Beng-beng kerap kali membuat marketing gimmick
yang merangsang Anak-Anak untuk mencobanya. Marketing gimmick
atau tipuan pemasaran dilakukan dengan melebih-lebihkan produk atau
jasa yang ditawarkan. Atau membuat produk yang ditawarkan terlihat
“seolah-olah”. Hal ini dilakukan beng-beng agar dapat menarik minat
84
beli konsumen. jika kegiatan marketing seperti ini mengelabui
konsumen dan merugikanya maka pemasaran menjadi haram
hukumnya.
Keempat, pertanggungjawaban, kesediaan pelaku bisnis untuk
bertanggung jawab atas dan mempertanggung jawabkan tindakanya.
Sejalan dengan prinsip ini peneliti ambil dua kasus perilaku periklanan
yang ada di Indonesia yaitu kasus periklanan produk pangan yaitu susu
kental manis yang bertanggung jawab untuk merubah iklanya yang
semula di Iklankan sebagai susu setelah mendapat teguran dari Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) merubahnya menjadi cream karena yang
terkandung dalam produk tersebut hanyalah tepung dan gula.
Kemudian yang tidak bertanggung jawab adalah iklan jasa klinik
alternatif yakni klinik pengobatan Tong Fang yang di iklankan di
saluran televisi Indonesia pada tahun 2012 iklan tersebut mendapat
teguran dari KPI karena iklan tersebut menayangkan testimonial pasien
dan pemberian diskon bila pasien melakukan pengobatan di klinik
tersebut tidak diperbolehkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.
1787 tahun 2012 mengenai Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan.
Iklan tersebut dinilai KPI pusat tidak memperhatikan peraturan
perundang-undangan dan etika yang berlaku. namun di abaikan
sampai akhirnya pada tahun 2016 iklan tersebut di cabut dari
peredaranya di televisi Indonesia.
85
Kelima, kejujuran. Kejujuran pelaku bisnis untuk tidak
mengambil keuntungan hanya untuk dirinya sendiri (tidak
suap/menimbun/curang/menipu) kejujuran atas harga yang layak (tidak
memanipulasi), kejujuran atas mutu barang yang dijual (tidak memalsu
produk). Iklan dikatakan tidak jujur apabila dalam iklan mengandung
nilai manipulatif yaitu apa yang disampaikan dalam iklan tidak sesuai
dengan kenyataan yang ada. Coba kita analisa iklan klinik pengobatan
alternatif Tong Fang yang dulu pernah beredar di televisi dan sekarang
sudah di cabut peredaranya karena iklan klinik Tongfang menayagkan
testimonial pasien dan memberikan diskon bila pasien melakukan
pengobatan di klinik tersebut. Bila penayangan testimonial tersebut
dilakukan hanya untuk menyakinkan konsumen atau memberikan
pengharapan yang tidak tepat maka kegiatan tersebut dinilai menipu
dan haram hukumnya.
2. Analisis Perilaku Periklanan ditinjau dari Undang-Undang
Perlindungan Konsumen (UUPK)
Dari uraian di atas mengenai perilaku periklanan perlu kiranya
dilakukan tinjauan dengan undang-undang perlindungan konsumen No
8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) yang mengatur
tentang periklanan untuk mengetahui mana perilaku periklanan dan
konten periklanan yang sesusai dan tidak sessuai, dalam hal ini maka
harus di perlukanya penjabaran pasal yang bersangkutan kemudian
diakitkan dengan data yang telah ditemukan, adapun data tersebut
86
meliputi:iklan jamu herbal alternatif, iklan klinik pengobatan, iklan
produk pangan, dan iklan produk kosmetik.
a. Iklan jamu Alternatif dan klinik Alternatif
Kegiatan yang dilakukukan oleh jamu alternatif untuk
mendapatkan perhatian pasar yaitu dalam beriklan pengiklan
menggunakan, bahasa superlatif secara tidak langsung
merendahkan produk pesaing, menggunakan testimoni
konsumen/pasien, mengutarakan keunggulan barang dan jasa
seperti dapat membantu dalam penyembuhan berbagai macam
penyakit, diskon bagi konsumen yang berlangganan dengan barang
dan jasa tersebut.
Pasal yang mengatur kegitan pemasaran dengan metode
demikian yaitu pasal 9 ayat 1 huruf a, i, j dan k UUPK yang
mengatur tentang pelaku usaha dilarang menawarkan,
mempromosikan suatu barang atau jasa secara tidak benar dan
seolah-oalah: (a)barang tersebut memiliki potongan harga, (i)
secara langsung atau tidak langsung merendahkan prosuk pesaing,
(j) menggunakan kata-kata berlebihan seperti (aman, tidak
berbahaya, tidak mengandung resiko atau efek samping tanp
keterangan yang lengkap), (k) mengandung sesuatu yang
mengandung janji yang belum pasti.2
2 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 9 ayat 1 huruf
(a, i, j dan k)
87
Perlakuan iklan jamu dan klinik jasa pengobatan alternatif,
pengiklan memperkenalkan produk barang dan jasa tersebut mulai
dari bahan dasar, keunggulan produk dan berbagai kasiat
penyembuhan penyakit. Melanggar ketentuan huruf (i) karena
dengan pengiklan menyampaikan keunggulan yang di miliki
barang dan jasa tersebut maka merendahkan barang dan jasa lain
yang memiliki keunggulan yang sama. Pengiklan menyampaikan
seolah-olah barang dan jasa sudah teruji klinis sehingga aman dan
diakui keamananya oleh badan atau lembaga terkait, melanggar
ketentuan huruf (j) karena pengiklan seolah-olah menggunakan
kata-kata berlebihan seperti aman, tidak berbahaya tanpa
keterangan yang lengkap. Pengiklan menggunakan testimoni
pelanggan untuk mengakui keunggulan barang dan jasa yang di
iklankan, melanggar ketentuan huruf (k) karena pengiklan seolah-
olah menyapaikan janji kelebihan produk barang dan jasa melalui
testimoni konsumen atau pasien.
Barang dan jasa yang mengiklankan dengan metode tersebut
adalah jamu tetes bio 7 (radio), jamu tetes moringa king (radio),
klinik pengobatan jeng Anna (televisi), klinik Tongfaang (televisi).
Barang dan jasa yang tidak mengiklankan dengan metode tersebut
iklan jamu dengan PT sido muncul, iklan layanan kesehatan
masyarakat seperti posyandu.
88
Sanksi yang dikenakan terdapat pada pasal 9 ayat 2 yang
berbunyi barang dan jasa yang dimaksud pada ayat 1 dilarang
untuk diperdagangkan.3
b. Iklan produk pangan
Produk pangan yang di iklankan susu, minuman isotonik,
makanan ringan dan mi instan. metode yang di iklankan supaya
mendapat perhatian pasar, menggunakan televisi sebagai alat
penyampai iklan, menggunakan scene dan pemeran aktris
terkemuka Indonesia, menggunakan bahasa superlatif,
menggunakan doorprize sebagai sarana menarik konsumen.
memuat jaminan mutu dan kualitas produk.
Pasal dalam UUPK yang mengtur metode iklan demikian yaitu
pasal 17 ayat 1 huruf a, c, dan f yaitu, (a) pelaku usaha periklanan
di larang memroduksi iklan yang mengelabui konsumen mengenai
kualitas, kuantitas,bahan, dan kegunaan, (c) Memuat informasi
yang kliru, salah atau tidak tepat, (f) melanggar etika dan atau
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.
Perilaku periklanan yang melanggar adalah produk olahan susu
kental manis melanggar semua ketentuan dikarenakan produk
tersebut mengiklankan tidak sesuai dengan komposisi yang ada
dalam kandunganya, produk di iklankan mengandung susu dan
protein tinggi namun setelah dilakukan uji laboratorium produk
3 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 9 ayat 2
89
hanya mengandung gula dan tepung tanpa ada kandungan susu di
dalamnya, produk juga melanggar ketentuan etika dan peraturan
perundang-undangan karena tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan UU RI No. 18 tahun 2012 tentang Pangan pasal 104 ayat
2 setiap orang dilarang memuat keteranga atau pernyataan yang
tidak benar atau menyesatkan dalam iklan pangan yang
diperdagangkan.4
Perilaku periklanan yang tidak melanggar ketentuan adalah iklan
produk makanan ringan, produk mi instan dan minuman isotonik
karena terdaftar pada BPOM dan terjamin kualitas dan mutu
produk dan juga kegunaan tercantum dengan jelas pada kemasan
produk.
c. Iklan produk kosmetik
Metode yang di iklankan supaya mendapat perhatian pasar,
menggunakan televisi sebagai alat penyampai iklan, menggunakan
scene dan pemeran aktris terkemuka Indonesia, menggunakan
bahasa superlatif,. memuat jaminan mutu dan kualitas produk.
Tidak ada ketentuan pasal yang di langgar yang dilakukan oleh
perilaku periklanan karena sudah sesuai dengan SK Menteri
Kesehatan RI No. 386 / MEN.KES/SK/IV/1994 tentang Pedoman
Periklanan Kosmetika terbukti bahwa tidak ada iklan kosmetika
yang mengiklankan produknya dengan menggunakan kata-kata
4 Undang-undang RI No 18 tahun 2012 tentang Pangan pasal 104 ayat 2
90
“mengobati”, “menyembuhkan. Iklan juga tidak diiklankan seolah-
olah mempengaruhi fungsi fisiologis dan atau metabolisme tubuh .
memuat bahan yang jelas kegunaanya .5
Produk kosmetik yang penulis peroleh meliputi produk Wardah,
Pond’s dan Garnier. Dengan mengantongi izin Menteri Kesehatan
dan BPOM mengakibatkan produk tersebut tetap beredar luas di
pasaran.
B. Analisis Konten Iklan di Indonesia Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam
dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
1. Analisis Konten Iklan Ditinjau dari Etika Bisnis Islam.
Konten iklan meliputi tampilan, adegan ,teks, bahasa, dan suara
dalam setiap iklan yang disuguhkan dalam tayangan iklan guna
myakinkan konsumen akan produk yang di Iklankan.
ketika seorang pengusaha menawarkan produk atau jasanya, maka
haruslah sesuai dengan etika Islam. Model promosi tersebut tidak
boleh masuk kedalam kategori melanggar ’akhlaqul karimah’, Islam
sebagai agama yang menyeluruh mengatur tata cara hidup manusia,
setiap bagian tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain.
Maka diperlukan tinjauan etika bisnis Islam terhadap adegan
konten iklan. bagaimana pandangan etika bisnis Islam terkait dengan
isi (konten) iklan tersebut apakah sudah sesuai atau belum?. Dalam hal
5 Sancoyo Antarikso, Etika Periklanan Indonesia, (Jakarta: Dewan Periklanan Indonesia
2014), 107.
91
ini penulis mendeskripsikan kesesuaian konten iklan tersebut berdasar
pada dasar hukum serta prinsip yang ada pada etika bisnis Islam.
Pertama, Prinsip kesatuan (tauhid), prinsip keimanan kepada Allah
SWT yaitu dalam setiap melakukan kegiatan bisnis tidak boleh keluar
dari jalur syari’at Islam, seperti dalam beriklan harus menutup aurat
dan berakhlakul karimah di setiap tidak tanduknya dalam melakukan
adegan iklan. Contoh dalam konten iklan yang tidak sesuai dengan
prinsip ini yaitu konten iklan Mie sedap ayam krispi. Iklan diperankan
oleh dancer dan penyanyi “Saykoji”. Koreografer iklanya, Saykoji
bernyanyi dengan lagu mie sedap goreng ayam krispi dengan nada bit
box ala saykoji bersama 5 dancer wanita cantik dan berpakaian sexy
berjoget ala penari latar dibelakangnya. Iklan tayang di SCTV. Iklan
ini tidak sesuai karena mengeksploitasi tubuh wanita secara berlebihan
yang maka kegiatan seperti ini tidak sejalan dengan prinsip tauhid dan
keluar dari jalur syari’at Islam. Berbeda dengan konten iklan indomie
versi dari sabang sampai merauke pengiklan mencoba mengiklankan
produknya sekaligus menayangkan kebudayaan dan keanekaragaman
suku di Indonesia yang beragam dan kerukunan antar sesama tanpa
harus mengekspos hal-hal yang negatif iklan inipun dapat
tersampaikan dengan baik dinikmati dan didengar oleh masyarakat.
Hal ini sejalan dengan prinsip tauhid karena di dalam iklanya
mengutamakan kerukunan dan kesopanan.
92
Kedua, keseimbangan. Dalam menyuguhkan konten iklan haruslah
seimbang yaitu mengiklankan sebuah produk sesuai dengan kebutuhan
konsumen. dan memenuhi hak konsumen terkait dengan jaminan
produk yaitu produk harus halal untuk di koonsumsi dan jangka
waktunya atau batas kadaluarsa supaya hak kenyamanan konsumen
terpenuhi dalam mengonsumsi produk tersebut. Salah satunya dalam
jaminan produk yakni jika produk kosmetik, obat dan olahan pangan
harus terdaftar pada BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan )
dan lolos uji klinis dan terbukti aman di konsumsi. Hampir semua
produk kosmetika, obat dan produk olahan pangan di Indonesia sudah
mengantongi surat izin dari BPOM dan teruji klinis dari kesehatan dan
terbukti halal seperti pada produk kosmetik garnier, wardah, sari ayu.
Kemudian produk pangan. Seperti produk olahan susu dan iklan jamu
seperti pada produk perusahaan PT. Sido Muncul Tbk. Namun masih
ada produk yang sudah izin pada BPOM dengan draft edar yang sudah
setujui namun dalam mengiklankan produk menggunakan bahasa yang
berlebihan dan melampaui batas persetujuan dari BPOM.6 Kegiatan
seperti ini adalah yang sangat di benci Allah karena hal inin termasuk
curang. Islam sangat mencela timbulnya kecurangan dalam praktik
bisnis dan termasuk melakukan praktik gharar yang menyimpang dari
prinsip etika bisnis Islam.
6 https://jidhuz.wordpress.com/2016/04/10/khasiat-sesungguhnya-dari-halmavico/
93
Ketiga, kehendak bebas. kepentingan individu dibuka lebar. dalam
berbisnis iklan yakni tidak adanya batasan seseorang mendorong
manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan potensi yang
dimilikinya. Namun dalam berkarya harus sejalan dengan syari’at
Islam. Namun dalam hal ini membuat pelaku usaha yang kenanlasan
dalam berkarya dan berkreatifitas sehingga mengiklankan produk
secara berlebihan dan mengabaikan prinsip moral yang ada di
masyarakat contohnya konten yang di muat dalam iklan mie sedap
ayam spesial adapun pelanggaran yang di maksud dalam iklan mie
sedap ayam spesial yang tayang di Iklan televisi yakni adegan seorang
guru yang memegang sebuah produk mie dan dikepalanya bertengger
seekor ayam. Hal ini sangat tidak sesuai dengan norma prinsip, dan
nilai syari’at Islam karena melecehkan seorang guru dan merendahkan
sekolah sebagai lembaga pendidikan. Lepas dari hal itu masih banyak
produk iklan yang menggunakan adegan yang sesuai dengan prinsip
kehendak bebas seperti dalam iklan produk Taro, Chetoos yang
memainkan kreatifitas dengan menggunakan tokoh animasi dalam
mengiklankan produknya serta menggunakan konten yang positif.
Keempat, pertanggungjawaban. Kebebasan tanpa batas adalah
suatu hal yang mustahil dilakukan manusia karena tidak menuntut
adanya pertanggungjawaban. Manusia perlu mempertanggung
jawabkan tindakanya. Contohnya konten-konten iklan yang sempat
mendapat teguran dari KPI yaitu konten iklan yang di iklankan melalui
94
stassiun televisi yakni klinik herbal
alternatif jeng Anna berikut inti dari
konten tersebut wanita bernama
jeng Anna ini dengan percaya
dirinya menjelaskan satu demi satu
istilah-istilah medis yang asing bagi
masyarakat umum hal ini di
syiarkan melalui talkshaw salah satu
televisi lokal, dalam video tersebut
tampak dirinya dirinya sedang
memberikan penjelasan mengenai
tumor otak dan beberapa istilah medis yang asing ditelinga masyarakat
umum. Bukanya memberikan fakta yang jelas dan benar, jeng Anna
justru menuturkan informasi medis tidak pada tempatnya. Berikut
penjelasn versi jeng Anna. Penulis mendapat bukti dari dari internet
seperti ini. Apa yang dilakukan jeng Anna membuat resah komunitas
dokter Indonesia, videonya pun beredar luas dikalagan mereka Ikatan
donter Indonesia mengecam beredarnya informasi palsu menegenai
istilah-istilah medis yang dilontarkan oleh jeng Anna di program
Talkshow televisi lokal mereka menayangkan bagaimana bisa oarang
yang tak punya dasar ilmu kedokteran dengan percaya dirinya
membacakan hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) di depan
publik. MRI sendiri adalah prosedur mutakhir yang dilakukan untuk
95
mendiagnosis kelainan organ di dalam tubuh mrnggunakan medan
magnet dan gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar x atau bahan
radioaktif. Pembacaan hasil MRI memerlukan pendidikan khusus
kedokteran. Jadi seharusnya bukan kompetisi jeng Anna untuk
membacakan hasil MRI tersebut dengan disertau penjelasan-penjelasan
medis yang ngawur. Jika dilihat dari etika bisnis Islam perbuatan ini
sang tidak beretika karena menyampaikan sesuatu tidak pada faktanya.
Islam menaruh penekanan yang besar pada konsep tanggung jawab,
tetapi ini bukan berarti kurang memperhatikan kebebasan individu.
Justru Islam berusaha menetapkan keseimbangan yang tepat di atas
keduanya. Manusia memiliki tanggung jawab terhadap Tuhan, dirinya
sendiri, dan orang lain. Dengan demikian, dalam menunaikan tanggung
jawabnya, orang harus berhati-hati dalam melaksanakannya secara
moderat dan dengan keputusan yang baik. Bila dikaitkan dengan
konten yang sesuai dengan prinsip Ini kote susu kentl manislah yang
sesuai karena mereka mau bertanggung jawab dan merubah iklaya
yang awalnya di iklankan sebagai susu sekarang di iklankan sebagai
cream pemanis makanan seperti roti minuman kue dll.
Kelima, Kejujuran, pada prinsip ini dalam menyampaikan
sesuatu harus di dasari dengan kejujuran, seseorang yang berbisnis
harus jujur , jangan hanya demi keuntungan seseorang bisa
mengabaikan kebenaran dan bahkan ada dari konten iklan memuat
naskah yang disampaikan oleh seorang anak yang secara tidak
96
langsung melatih seorang anak untuk berbohong kepada orang tua me
Contoh konten ini dilakukan oleh iklan mie sedap versi ayah hidup lagi
yang diperankan oleh anak-anak. dia berbohong bahwa ayahnya telah
meninggal. Dalam kaitanya dengan prinsip ini maka Nabi
mengharuskan agar bisnis dilakukan dengan kebenaran dan kejujuran
dan tidak boleh bagi seseorang untuk melatih orang lain untuk
bertindak tidak jujur karena hal itu dapat mempengaruhi pola pikir
seseorang anak bahwa berbohong itu boleh dilakukan hal ini sangat
tidak dibenarkan untuk kegiatan berbisnis dalam Islam. Contohlah
iklan yang menerapkan prinsip kejujuran yang beriklan sesuai dengan
kondisi produk tersebut seperti pada iklan susu Bear Brand, produk
minuman Isotonik sebagai pengganti ion tubuh, dan produk kosmetik
wardah yang jujur dalam mengaplikasikan setiap naskah dan adegan
yang terdapat dalam konten iklan.
2. Analisis Konten Iklan di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang
No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
a. Analisis Konten Iklan Produk Jamu Alternatif dan klinik
Pengobatan Alternatif
Konten yang di iklankan dalam barang dan jasa pengobatan
alternatif meliputi bahasa dan kesaksian konsumen (testimony).
Bahasa yang di sajikan dalam iklan menggunakan kalimat
superlatif seperti produk dapat memabantu menyembuhkan
penyakit seperti gagal, ginjal, paru-paru, jantung koroner, ambien,
97
radang hidung, asam urat dll. Tanpa melalui operasi barang dan
atau jasa yang di iklankan untuk klinik pengobatan biasanya
memakai alat pelayanan kesehatan sedangkan pada produk di
iklankan dengan bahwa produk jamu terbuat dari bahan herbal
alami dan dipercaya dapat menyehatkan tubuh manusia.
Ketentuan Pasal dalam UUPK yang mengtur metode iklan
demikian yaitu pasal 17 ayat 1 huruf (f) palaku usah periklanan
dilarang memproduksi iklan yang melanggar etika dan atau
ketentuan pada peratuaran perundang-undangan mengenai
periklanan. Disi penulis mengarh kepada peratuaran Etika
periklanan yaitu Etika Pariwara Indonesia (EPI). Pada bab
ketentuan/tata karama/isi iklan/bahasa poin 1.2.2 iklan tidak boleh
menggunakan kata-kata “paling”, “nomor satu”, “top” atau kata-
kata berawalan “ter” dan/atau yang bermakna sama kecuali dapat
disertakan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan, 1.2.3 huruf
(e) penggunaan kata “satu-satunya”, “hanya”, “cuma” atau yang
bermakna sama tidak boleh digunkan jika secara khas disertai
dengan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal
apa produk menjadi satu-satunya.7
Bentuk konten tersebut sah-sah saja jika di rangkai benar-
benar sesuai dengan apa yang di iklankan termasuk melewati uji
laboratorium dinas kesehatan dan obat-obatan, mempunyai izin
7 Sancoyo Antarikso, Etika Periklanan IndonesiaI,23.
98
edar dari BPOM, dan memuat prosedur komposisi sesuai dengan
sebagaimana mestinya produk disampaikan. Tidak hanya cukup
menggunakan testimoni dari konsumen hal tersebut dikhawatirkan
pelaku testimoni yang mengiklankan malah justru tidak
mengonsumsi produk tersebut.
b. Konten Iklan produk pangan
Produk pangan yang di iklankan susu, minuman isotonik,
makanan ringan dan mie instan. Metode iklan yang disajikan
melalui media televisi dengan peran, naskah iklan, video, gambar,
teks dan suara.
Pasal dalam UUPK yang mengtur metode konten iklan
demikian yaitu pasal 17 ayat 1 huruf a, c, dan f yaitu (a) pelaku
usaha periklanan di larang memroduksi iklan yang mengelabui
konsumen mengenai kualitas, kuantitas,bahan, dan kegunaan, (c)
Memuat informasi yang kliru, salah atau tidak tepat, (f) melanggar
etika dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
periklanan.
Konten iklan produk pangan oalahan susu seperti susu
kental manis di iklankan dengan menggunakan peranan anak-anak
hal ini sah jika dalam iklan bahwa manfaat dari suatu produk dapat
memengaruhi perubahan status, popularitas, kepandaian,
keberhasilan dalam kegiatan olahraga, perubahan fisik dan hal
yang sejenis. Namun susu kental manis menggunakan bahasa ini
99
sebagai manfaat yang dapat memengaruhi status sebagai contoh
dengan meminum susu tersebut seorang anak kuat dan pandai hal
ini berarti tidak sesuai etika periklanan termasuk juga melanggar
ketentuan pasal 17 huruf (f) mengarah pada ketentuan EPI . Yang
sesuai dengan etika adalah iklan disajikan dengan menjunjung
keharmonisan keluarga, menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dan tidak merendahkan produk lain.
Konten mie sedap versi “papa hidup lagi”, pengiklan
menggunakan peran anak-anak dan orang tua Boleh, jika dalam
iklan tidak menampilkan adegan berbahaya atau kekerasan,
sekalipun dikemas dalam bentuk permainan anak, menentang atau
mengabaikan nasihat orang tua sesuai dengan bab ketentuan/tata
krama/isi iklan/bahasa poin 1.28.4 yang terkandung dalam EPI
maka iklan tersebut dinyatakan tidak melanggar karena tidak ada
konten kekerasan terhadap anak di dalamnya , namun bisa
dikatakan melanggar karena bahsa yang di sampaikan anak
menunjukan kebohongan terhadap orang tua.
c. Konten produk kosmetik
Konten produk yang di iklankan Garnier, Pond’s dan
wardah produk iklan di sampaikan dengan jelas sesuai kegunaan.
iklan dikatakan sesuai apabila menaati peraturan yang ada pada
UUPK. Dalm UUPK yang berkaitan dengan ketentuan . pasal yang
mengaturnya adalah pasal pasal 17 huruf (f) mengarah pada
100
ketentuan EPI. Ketentuanya terdapat bab ketentuan/tata karama/isi
iklan/bahasa poin 2.7 kosmetika dan perawatan tubuh. Dikatakan
sesuai etika apabila dalam iklan sesuai dengan indikasi jenis
produk yang disetujui oelh kementrian keseharan RI atau lembaga
yang berwanang untuk itu, iklan tidak boleh menjanjikan hasil
mutlak seketika, jika penggunaanya harus dilakukan secara terus
menerus. Iklan tidak memanipulasi tampilan atau menyajikan hasil
tampilan yang bukan diperoleh dari penggunaan secara normal atau
wajar dari produk terkait.
Konten yang digunakan iklan media televisi dengan
menghadirkan tallent aktris terkemuka di Indonesia, dihadirkan
dalam bentuk video adegan iklan, menggunakan bahasa yang jelas
dan lugas. iklan wardah menampilkan wanita berhijab dengan talen
bagus, bahasa iklan bagus, serta video dan peranan iklan
menginspirasi penonton karena disajikan dengan motivasi untuk
muslimah indonesia, iklan garnier menarik dengan mnghadirkan
talent aktris namun dalam salah satu iklan garnier men
menggunakan bahasa yang memanipulasi bahwa dalam dua jam
jerawat bisa hilang hal ini memanipulasi tampilan atau menyajikan
hasil tampilan yang bukan diperoleh dari penggunaan secara
normal atau wajar dari produk terkait.
101
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Diketahui bahwa dalam penulisan ini produk yang di iklankan oleh
pelaku usaha periklanan adalah produk jamu alternatif, klinik
pengobatan alternatif, produk pangan dan produk kosmetik maka
ditemukan kesimpulan bahwa periklanan ada yang sesuai dan ada
yang tidak sesuai dengan etika bisnis Islam dan Undang-undang
No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK).
Kesesuaian tersebut di antaranya perilaku periklanan sudah
menerapkan perinsi-prinsip etika bisnis dan pasal dalam UUPK
Islam dalam pemunculan iklanya ketidak sesuaianya perilaku
periklanan telah mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis Islam
dan beberapa pasal dalam UUPK
2. Dalam konten iklan juga mengambil data dari konten produk jamu
alternatif, klinik pengobatan alternatif, produk pangan dan produk
kosmetik maka ditemukan kesimpulan bahwa konten iklan ada
yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan etika bisnis Islam
dan UUPK. Kesesuaian tersebut diantaranya adalah pengiklan
sudah menerapkan prinsip etika bisnis Islam dan UUPK dalam
101
konten iklanya, adapun ketidak sesuaianya adalah pengiklan
mengabaikan sekaligus melanggar etika bisnis Islam dan UUPK
dalam konten iklanya.
B. Saran
1. Iklan merupakan suatu media yang sangat efektif untuk menjangakau
konsumen dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang
diproduksi. Sebelum melaksanakan transaksi pembelian suatu produk,
berbekal informasi yang diperolehnya, melelui iklan tersebut
konsumen akan digiring untuk menetapkan pilihan serta melaksanakan
transaksi pembelian. Besar pengharapan konsumen agar produk yang
telah dibelinya akan memiliki kualitas, kemampuan, dan fasilitas,
seperti yang telah diinformasikan pelaku usaha melalui iklan.
2. Bagaimanapun kehadiran sebuah institusi semacam lembaga
konsumen ini tetap dibutuhkan guna melindungi. Kehadiran institusi
ini antara lain untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban
produsen dan konsumen. Agar pelaku usaha dalam melakukan
kegiatan transaksi tidak melakukan manipulasi terhadap konsumen.
3. Haruslah ada Undang-Undang khusus etika perilaku periklanan yang
dapat dijadikan acuan yang jelas dalam melakukan usaha atau
melakukan bisnis yang syar’i yang sesuai dengan kaidah Islam dan
prinsip-prinsip dalam etika bisnis Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri. “Iklan Dan Isu Etika.” dalam Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi.
6. 2005: 503-516.
Aziz, Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam; Implementasi Etika Islami Untuk
Dunia Usha. Bandung: Alfabeta, 2013.
Azizah, Mabarroh. “Etika Perilaku Periklanan Dalam Bisnis Islam,” Ekonomi
Syariah Indonesia. 1. 2013:37-48.
Azizah. Khotimatul, “Promosi Pemasaran Pada Produk Pembiayaan Syariah Di
BMT Surya Mandiri Mlarak Ponorogo Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam
Dan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”. Skripsi.
IAIN: Ponorogo, 2017.
Badroen, Faisal. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana, 2006.
Bertens, K. Pengantar Etika Bisnis. Yogjakarta: Kanisius, 2013.
bisnisreview.com/review-5181-banyak-iklan-produk-makanan-dan-minuman-
yang-menyesatkan-konsumen.html, diakses pada 2 mei 2018.
H.Simatupang, Taufik. Aspek Hukum Periklanan dalam Perspektif Perlindungan
Konsumen. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2004.
Hidayat, Mohammad. An Introduction to The Sharia Economic Pengantar
Ekonomi Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2010.
https://www.google.co,id/amp/m.tribunnews.com/amp/tribunners/2011/06/30/was
padai-iklan-extra-joss-yang-menyesatkan, diakses pada tanggal 18 Juli
2018.
https://m.detik.com/oto/mobil/d-1886205/ludmilla-nissan-tak-jujur-beriklan-
march, diakses pada tanggal 18 Juli 2018.
https://google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/35922/ylki-iklan-sabun-pemutih-
kulit-menyesatkan, diakses pada tanggal 18 Juli 2018.
http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/32682-kpi-minta-iklan-
mavrodi-mondial-moneybox-dihentikan, diakses pada tanggal 22 juni 2018.
https://jildhuz.wordpress.com/2016/04/10/khasiat-sesungguhnya-dari-halmavico/,
diakses pada tanggal 12 Juni 2018.
http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/32682-kpi-minta-iklan-
mavrodi-mondial-moneybox-dihentikan. Diakses Pada tanggal 22 juni 2018.
Hudaya, Asyhar. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan
Terbatas Radio Swara Ponorogo. Skripsi. IAIN: Ponorogo, 2018.
Imaniyati, Sri Neni. Hukum Ekonomi & Ekonomi Islam; Dalam Perkembangan.
Bandung: CV Mandar Maju, 2002.
Johny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang:
Bayumedia Publising, 2007.
Kunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Miru, Ahmad. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004.
Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami. Yogyakarta: EKONISIA, 2004.
Muhammad. Etika Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam. Yogyakarta:
BPFE UGM, 2004.
Naqvi, Haider Nawab Syed. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003.
Nur, Yudha Hadian. “Penerapan Prinsip Tanggung Jawab Mutlak (Strict
Liabilityi) Dalam Rangka Perlindungan Konsumen,”. Buletin Ilmiah
LItbang Perdagangan, 5. 2011: 177-195
Prihatmini, Septi. Kebijakan criminal di Bidang Periklanan dalam Perspektif
Perlindungan Konsumen, Bandung :Raja Grafindo, 2008.
Purwanto, Srijanti. Etika Membangun Masyarakat Islam Modern. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2007.
Putra, Rizky Novyan. “perlindungan hukum bagi pihak konsume dari tampilan
iklan suatu produk yang menyesatkan dan mengelabui,”. Bussiness Law
Review, 2. 2017: 20-27
Ramadhan, Aditya. “Iklan Pengobatan Alternative Yang Menyesatkan Ini Ciri-
Cirinya,” dalam https://m.antaranews.com/berita/635676/iklan-pengobatan-
alternatif-yang-menyesatkan-ini-ciri-cirinya. Diakses pada tanggal 1 mei
2018.
Republik Indonesia BPKN dalam http://Pressrelease.id/release/kalim-iklan-label-
dan-iklan-pangan-yang-menyesatkan-konsumen . Diakses pada tanggal 6
mei 2018.
Rivai ,Veithzal. Islamic Economics And Finance; Ekonomi dan Keuangan Islam
Bukan Alternatif, tetapi Solusi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Rodliyah, Siti. “Perilaku Periklanan Dalam Etika Bisnis Islam Pada Radio
Komunitas Khariza FM di Magetan”. Skripsi. IAIN: Ponorogo, 2018.
Safira, Martha Eri. Hukum ekonomi di Indonesia. Ponorogo: CV. Nata Karya,
2016.
Samsul, Inosentius. “hukum Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan
Tanggung Jawab Mutlak,”. Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2003.
Sancoyo Antarikso, Etika Pariwara Indonesia (Jakarta: Dewan Periklanan
Indonesia, 2014.
Sewu, Johannes Lindawaty. Hukum Bisnis Dalam Perspektif Manusia Modern.
Bandung: PT Refika Aditama, 2007.
Shofie, Yusuf. perlindungan konsumen dan instrument-instrumen hukumnya.
Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.
Straus, Anselm. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: PT Bina Ilmu,
1997.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sunyoto, Danang. Hukum Bisnis. Yogjakarta: Pustaka Yustisia, 2016.
Supriadi, Yadi. Periklanan, Perspektif Ekonomi Politik. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2013.
Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungaan
Konsumen.
Widjaya, Gunawan. Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2000.
www.kumpulberita.com/2011/08/iklan-produk-minuman-menyesatkan.html?m=1,
diakses pada 2 mei 2018.
www.nielsen.com/id/en/press-room/2018/Pertumbuhan-Belanja-Iklan-2017-
Bergerak-Positif-Namun-Melambat.html, diakses pada tanggal 12 Juli 2018.
RIWAYAT HIDUP
Ikromu Ngidlotun Nasiin Afif Hidayatulloh Sholikhin. Ponorogo, 09 November
1996. Alamat RT 03/RW 02, Dsn. Blimbing, Ds. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kab.
Ponorogo. Anak pertama dari keluarga Bapak Hamiddulloh dan Ibu In’Ana serta adik
Rois Sahamatul Mukhsinin dan Nafa’a Uli Nuha Maghfiroh .
Riwayat Pendidikan mulai dari TK pada tahun 2002 di TK Bakti Sukorejo.
Kemudian melanjutkan Madrasah Ibtida’iyah Negeri MIN Lengkong dan lulus pada
tahun 2008. Lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Huda Mayak
Tonatan dan lulus pada tahun 2011. Setelah itu, melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah
Negeri 2 Ponorogo dan lulus pada tahun 2014. Sampai akhirnya melanjutkan di Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo pada tahun 2014, mengambil jurusan Hukum Ekonomi
Syariah, fakultas Syariah dengan harapan selain lulus dengan gelar S.H., serta dapat
mengamalkan ilmu yang diperoleh agar bias bermanfaat bagi oranglain serta
mendatangkan keberkahan bagi penulis sendiri.