perilaku investor terhadap return saham
DESCRIPTION
Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku investor dalam memrediksi return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di bursa efek indonesiaTRANSCRIPT
SEMINAR PROPOSAL DISERTASIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU INVESTOR DALAM MEMREDIKSI RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMIPASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2012
Disusun dan diajukan oleh :
MUSDALIFAH AZIS (P0500310004)
LATAR BELAKANG MASALAH
FENOMENA PASAR MODAL FENOMENA PERILAKU INVESTOR TUJUAN SETIAP INVESTOR RETURN
FENOMENA PASAR MODAL
Kondisi pasar modal
• BEI Yang Masih Emerging Market
Tantangan
• Peningkatan sistem, teknologi & infrastruktur• Single
Identity Investor, Straight Through Processing, Data Warehouse, dan Meningkatkan kapasitas perdagangan, Perlindungan Investor Dana.
• Peningkatan kapitalisasi pasar
• Peningkatan likuiditas
FENOMENA PERILAKU INVESTOR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERILAKU INVESTOR
adalah Informasi asimetrik dan
ekspektasi investor terhadap keuntungan yang
diperoleh
Fluktuasi harga
saham, hal itu
mempunyai
dampak positif pada
kepekaan harga untuk
berinvestasi
saham
RETURN
PROKSI PENELITI (perilaku investor)
FAKTOR FUNDAMEN
TAL• RASIO KEUANGAN•MAKRO EKONOMI
FAKTOR TEKNIKAL
•VOLUME PERDAGANGAN•MARKET KAPITALISASI
Penelitian mengenai perilaku investor dibutuhkan dalam rangka mempersempit celah yang terjadi antara kondisi aktual di pasar finansial dengan konteks teoritis normatif dari seorang investor dalam berinvestasi, hal itu didukung pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Cooper and Kaplanis (1994), Kang and Stulz (1996), Lewis (1999), Tesar and Werner (1995), “... Investors are strongly biased toward investing in stocks based in their own home country…”, begitu pun halnya terjadi pada para investor saham kita di Bursa Efek Indonesia.
Beberapa survei perilaku keuangan dan ekonomi termasuk Motif-motif yang terhubung ke serangkaian fenomena perilaku yang didokumentasikan dalam literature, meliputi: Probability weighting and reference point effects involving gains and losses,
psychophysics, emotions, and aspirations (Kahneman and Tversky, 1979; Lopes, 1987),
Mental accounting (Thaler, 1985; Thaler, 2000), Ambiguity aversion (Fox and Tversky, 1995; Heath and Tversky, 1991), Status quo bias (Mitchell, Mottola, Utkus, and Yamaguchi, 2006), The disposition effect (Shefrin and Statman, 1985), The attention hypothesis (Barber and Odean, 2008), Lack of diversification (Benartzi and Thaler, 2001; Goetzmann and Kumar,
2008), Realization and evaluation utility (Barberis and Xiong, 2008), Insufficient saving due to a lack of self-control (Shefrin and Thaler 1988,
Benartzi and Thaler 2007). Dan Beberapa tanggapan makalah mereka seperti Yu-Je Lee dkk (2010),
Camerer (2005), DeBondt dan Thaler (1995), Rabin (1998), Shiller (1998), Shefrin,H (1997) dan Hirshleifer (2001) menawarkan kritik untuk para ekonom yang sering memiliki penelitian mengenai psikologis.
TUJUAN INVESTOR
Berdampak pada penggunaan analisis yang
digunakan berdasarkan tujuan kognitif investor
yang berbeda-beda sesuai dengan preferensi mereka
Kedua analisis faktor ini yang memengaruhi
perilaku investor
Tujuan investor
FAKTOR FUNDAMEN
TAL• RASIO KEUANGAN•MAKRO EKONOMI
FAKTOR TEKNIKAL
•VOLUME PERDAGANGAN•MARKET KAPITALISASI
Berbeda, dalam hal periode, jangka panjang (nilai investasi), jangka pendek (momentum yang tepat)
Sama, dalam hal Capital
gain
Return
RETURNinformasi asimetrik
(Dongmin Kong, dkk : 2011)
memicu keperbedaan investor dalam berperilaku terhadap aktivitas saham
untuk memaksimalkan return, mereka ingin manfaat utilitarian
tambahan, Statman, M (2004).
PREDICTOR RETURN (Nicolae G.
L.H.Pedersen:2012) dan C.S. Asness, T.J. Moskowitz, and L.H. Pedersen :2009).
FAKTOR FUNDAMENTA
L DAN TEKNIKAL
NILAI INVESTASI
MOMENTUM YANG TEPAT
RETURN Dari beberapa paparan penelitian terdahulu itu
memotivasi Indikator return dalam penelitian ini dapat menggunakan model CAPM (Fama and French : 1992, 1993). Fama dan France ini mengambil posisi hipotesis pasar efisien, dan atribut return yang lebih tinggi dari strategi nilai terhadap risiko yang meningkat. Terdapat pertentangan yang signifikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hui Guo (2004), menemukan bahwa CAPM gagal menjelaskan prediktabilitas pasar return saham karena covariances dengan peramalan variabel juga penentu penting dari return saham di pasar. Oleh karena itu, konsisten dengan beberapa penulis terkini, misalnya, Brennan, Wang, dan Xia (akan terbit) dan Campbell dan Vuolteenaho (2002), kegagalan CAPM tersebut terkait dengan timevarying return yang diharapkan.
Adanya ketidak konsistenan dari hasil studi yang sudah dilakukan menghasilkan penelitian yang variatif dengan keadaan empiris yang ada di Bursa Efek Indonesia dan terjadi suatu pergeseran perkembangan paradigma perilaku investor di bursa efek Indonesia tersebut yang memotivasi dilakukan penelitian tentang pengaruh faktor fundamental makro (inflasi, suku bunga dan kurs) dan faktor fundamental mikro (rasio keuangan) serta faktor teknikal dalam memrediksi return saham yang ada di dalam aktivitas Bursa Efek Indonesia.
Perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penambahan pada proksi perilaku investor yang dikemas dari informasi faktor fundamental dan faktor teknikal sebagi faktor yang memengaruhi return dengan cakupan luas sampel, dan periode penelitian.
RUMUSAN MASALAH
Apakah faktor fundamental mikro yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return?.
Apakah faktor fundamental makro yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return?.
Apakah faktor teknikal yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return?.
Apakah faktor fundamental dan faktor teknikal yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return?.
TUJUAN PENELITIAN
Mendapatkan kecendrungan perilaku investor berperilaku investasi di pasar modal dalam jangka pendek atau berperilaku untuk jangka panjang dengan menganalisis informasi yang berasal dari faktor fundamental dan teknikal terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
KEGUNAAN PENELITIAN
Dapat menjadi bahan pertimbangan keputusan investor dalam berinvestasi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sebagai upaya kajian teoritis bagi pengembangan teori dan literature pustaka mengenai investasi portofolio dan manajemen keuangan.
Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan objek penelitian yang sama.
TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal Analisis Return Perilaku Investor Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku
Investor Pola Hubungan Teoritis antara variable-variabel
dalam pengembangan model penelitian Beberapa Penelitian-Penelitian yang Terkait
Sebelumnya Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran
PASAR MODAL
Definisi Fungsi Misi Plan pasar modal Indonesia 2010-2014
RETURN (1)
Definisi Metode penghitungan return yang
menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Indikator Return, yaitu SBI sebagai proksi risk free IHSG sebagai proksi risk market
PERILAKU INVESTOR Perilaku Investasi didefinisikan sebagai bagaimana investor
memutuskan, memrediksi, menganalisa dan meninjau prosedur untuk pengambilan keputusan, yang meliputi psikologi investasi, pengumpulan informasi, mendefinisikan dan memahami, meneliti dan menganalisis. (Slovic, 1972; Alfredo dan Vicente, 2010).
Indikator Perilaku investor yaitu penelitian yang dilakukan oleh Stanislaus Kostka Suhendi, (1995) tentang Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Jakarta, diperoleh suatu hasil bahwa fluktuasi harga saham disekitar publikasi secara signifikan lebih besar dari aktivitas fluktuasi harga saham pada periode tanpa publikasi, hal itu berarti bahwa publikasi laporan keuangan perusahaan memengaruhi keputusan investasi para pemodal di Bursa Efek Jakarta.
Teknik analisis perilaku investor menggunakan data harga penutupan setiap hari rabu dengan harga penutupan pada hari rabu pekan berikutnya selama 1 (satu) tahun terakhir ini yaitu selam tahun 2010. Hal itu untuk menghindari kemungkinan adanya weekend effect (Keim and Stambaugh, 1984; Wibowo, 2004; dan wahyudi dan Wibowo, 2005)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU INVESTOR
Faktor – faktor yang memengaruhi perilaku investor ini berasal dari kemampuan analisis kognitif setiap investor terhadap rasio-rasio laporan keuangan perusahaan dan eksternal perusahaan seperti variabel-variabel dari makro ekonomi (Inflasi, BI rate, dan Kurs) yang dikelompokkan sebagai faktor fundamental perusahaan tersebut.
Dan faktor – faktor yang memengaruhi perilaku investor ini pula dapat berasal dari informasi-informasi yang berkembang di pasar modal yang tergambarkan pada grafik pergerakan fluktuasi harga saham di pasar modal. Fenomena hal itu menjadi bagian pertimbangan dari analisis teknikal oleh setiap investor dalam mencermati perkembangan nilai investasi mereka.
Saat ini, investor yang rasional tidak hanya mengamati pergerakan fluktuasi harga saham, mereka lebih cenderung mencermati pada volume perdagangan yang terjadi dan berapa besar market kapitalisasi yang dimiliki saham tersebut sebagai bagian dari analisis teknikalnya yang akan menunjukkan momentum yang tepat dalam memeroleh maksimilisasi return saham mereka.
NO URAIANANALISIS SEKURITAS
FUNDAMENTAL TEKNIKAL
1 Pencetus ide Benjamin Graham Charles Henry Dow
2 DefinisiMetode analisis berdasarkan kinerja
keuangan suatu perusahaan
Metode analisis berdasarkan pergerakan harga saham sesuai dengan
kemungkinan teknis dari historical data statistic pergerakannya pada jangka
waktu tertentu
3 IstilahFundamentalist, pendekatan pada
berita-berita keuanganChartist, pendekatan pada chart
4 Periode untuk jangka waktu panjang Untuk jangka waktu pendek
5 Kerangka WaktuData dalam beberapa tahun, minimal
10 tahunData dalam beberapa minggu, hari, atau
bahkan menit
6 Data Laporan keuanganPergerakan harga saham yang terjadi di
bursa
7 MetodeRasio keuangan,analisis makro dan
mikro
Moving Average Convergence Divergence (MACD), Stochastic
Oscillator, dan Trendlines
8 Tujuan Untuk investasi Untuk perdagangan
9 Principle
Untuk mengetahui apakah suatu harga overvalued (mahal), atau undervalued (murah), berkaitan
dengan pertanyaan “why”
Untuk mengetahui apakah suatu harga sudah overbought (jenuh beli) atau
oversold (jenuh jual), berkaitan dengan pertanyaan “when buy”
FAKTOR FUNDAMENTAL (1) Analis fundamental percaya bahwa analisis ekonomi, strategi,
manajemen, produk, status keuangan dan informasi yang terkait lainnya akan membantu memilih saham yang akan mengungguli pasar dan memberikan keuntungan yang konsisten untuk investor.
Faktor fundamental sangat kompleks dan luas cakupannya, meliputi fundamental makro dan mikro perusahaan (Bender.J and Nielsen.F:2010) dan (Ashish Kumar : 2011)berarti tidak hanya faktor fundamental makro yang berada diluar kendali perusahaan, tetapi juga faktor fundamental mikro yang berada dalam kendali perusahaan.
Penelitian yang dilakukan S.Kheradyar, dkk (2011), yang mengemukakan bahwa rasio keuangan mampu meningkatkan prediktabilitas return saham ketika rasio adalah digabungkan dalam model regresi berganda prediktif dan J.Lewellen (2004) membuktikan bahwa rasio keuangan dapat digunakan dalam memrediksi return. Dan peneliti lainnya seperti Michael.C., R.C. Gutierrez Jr., and Bill Marcum (2005), Doron Avramov (2002), John Y. Campbell and Robert J. Shiller (2001), dan Manjeet S. Dhatt, Yong H. Kim, And Sandip Mukherji (1999).
FAKTOR FUNDAMENTAL (2)
Dalam penelitian ini rasio keuangan sebagai indikator dari model analisis fundamental yang akan digunakan dalam memrediksi return antara lain: Return On Total Assets (ROA), Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Book Value (BV), Debt Equity Ratio (DER), dan Deviden Payout Ratio (DPR). Rasio pasar yang sering dikaitkan dengan harga atau tingkat pengembalian saham adalah price book value (PBV), didukung oleh Penelitian Kewei Hou, dkk (2006) itu yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor fundamental yang penting untuk mendorong variasi umum pada tingkat return saham.
Dari paparan penelitian terdahulu itu dapat menandakan bahwa tidak semua rasio keuangan yang dimodelkan sebagai faktor fundamental dapat digunakan untuk memrediksi return transaksi saham di bursa efek.
FAKTOR TEKNIKAL (1) Analisis teknikal merupakan teknik analisis yang paling
banyak dilakukan oleh para investor, bahkan penelitian Taylor dan Aller (1992) dalam Fernandez-Rodriguez dkk (1999) menyatakan bahwa lebih dari 90% investor memberikan bobot yang lebih tinggi pada penggunaan analisis teknikal dibandingkan analisis fundamental dalam membeli atau menjual saham.
Analisis teknikal juga berfokus pada volume perdagangan. Gagasan Bodie, Kane, dan Marcus (2006 : 483) adalah bahwa penurunan harga yang disertai dengan volume perdagangan yang besar merupakan sinyal penurunan pasar daripada jika volume perdagangannya lebih kecil, karena penurunan harga dipandang sebagai perwakilan dari tekanan jual secara umum.
FAKTOR TEKNIKAL (2) Indikator analisis teknikal dalam penelitian ini
menggunakan variabel Volume perdagangan
Peningkatan volume perdagangan diikuti dengan peningkatan harga saham merupakan gejala yang makin kuat akan kondisi bullish (Husnan, 1998). Volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham tersebut sangat diminati oleh banyak investor. Kecenderungan investor adalah tertarik pada saham yang memberikan Return tinggi walau berisiko (Copeland, 1995). Saham yang aktif diperdagangkan sudah pasti memiliki volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume besar akan menghasilkan Return yang tinggi (Chordia et al., 2000).
Kapitalisasi Pasar (market capitalization) Pada umumnya saham yang mempunyai nilai kapitalisasi besar menjadi
incaran para investor untuk investasi jangka panjang karena menggambarkan potensi pertumbuhan perusahaan yang bagus serta memiliki resiko yang rendah (Ang,1997).
Penelitian yang telah dilakukan Teguh Prasetya (2000) menyatakan pada periode bullish nilai kapitalisasi berpengaruh positif terhadap Return saham tetapi pada periode bearish nilai kapitalisasi pasar tidak signifikan berpengaruh terhadap Return saham.
POLA HUBUNGAN TEORITIS ANTARA VARIABEL-VARIABEL DALAM PENGEMBANGAN MODEL
Analisis Fundamental, Return, dan Perilaku Investor Pengaruh Return On Total Assets (ROA) terhadap Return Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Return Pengaruh Price Book Value (BV) terhadap Return Pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap Return Pengaruh Deviden Payout Ratio (DPR) terhadap Return Pengaruh Inflasi terhadap Return Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Pengaruh Nilai Tukar terhadap Return
Analisis Teknikal, Perilaku Investor, Return Pengaruh Volume Perdagangan terhadap Return Pengaruh Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap Return
Pengaruh antara analisis fundamental, dan teknikal melalui perilaku investasi terhadap return
A B C D
fundamental
mikro
return
Positif
Syahib(2000), Rahadjo(2001), Rosyadi(2002), Riska(2002), Fahrani( 2004), Wulandari, Mawardi( 2005), Enggarini, Asna dan Nugraha, 2006; Faridl, 2007, J. V. Andersen1, S. Gluzman2 And D. Sornette (1999), Jeffrey S.Abarbanell And Brian J.Bushee (1997), Messod D. Beneish, Charles M. C. Lee, Robin L. Tarpley (2001), Patricia M. Dechow, Amy P. Hutton, Lisa Meulbroek, Richard G. Sloan(2001),
NegatifRiska, 2002; Haryanto, dan Sugiharto, 2003; Hengki, 2004; Anggraeni dan Sugiharto 2004; Suharli, 2005; Puspasari, 2006; Siyami, 2007; Suharli, Michell, 2005
makro
Positif
Chen dkk (1986), Fama (1981), Moradoglu, dkk (2000), Fabozzi dan Franco (1996:724), Mougoue (1996), Weston dan Brigham (1998), Reza(2000), Hilda(2003), Auliyah(2006), Ernawati (2007), David C. Broadstock, Yan Shu, and Bing Xu(2011)
NegatifTandelin (1997) dan Gudono (1999), Nurdin (1999), Hardiningsih dkk (2001), Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003), Auliah dan Hamzah ( 2006), Paul J.Schoemaker (1993),
teknikalPositif
Sharpe, Gordon dan Bailey (2005:11), Bodie, Kane, dan Marcus (2006 : 483), Taylor dan Aller (1992) dalam Fernandez-Rodriguez dkk (1999), Wong dan Cheung (1998), Soros, 2007, Husnan (2003) , Tharun Chordia, 2000), Gong Meng Chen (2001), Mustafa dkk (2002), Poon (1994), Dananti (2004), Bagus, 2007, David P.Brown, Robert H.Jennings, (1989), Dimitros Vasiliou, Nikolaos Eriotis, And Spyros Papathanasiou (2008), Paul A.Weller, Geoff C.Friesen, And Lee M.Dunham (2007), Bruce Mizrach And Susan Weerts (2007), Aristeidis Samitas and Spyros Papathanasiou (2010), Brock, William A., Josef Lakonishok, and Blake LeBaron(1992),
Negatif Cheng F. Lee dkk (2001)
Laporan keuangan
Positif
Husnan dkk (1994), Husnan dkk (1996), Husnan dan Pudjiastuti, 2002, Chang, Most, dan Brain (1983), Beaver (1968), Morse (1981), Bamber (1987), Stice (1991), Cready dan Mynatt (1991), Abdelsalam dan Satin (1991), Khaldoun M. Al-Qaisi. 2011, Michalis Glezakos, John Mylonakis, And Charalampos Kafouros, 2011, Piotroski, J. (2000)
fundamental
Perilaku investor
Negatif Prabowo(2000), Hartono( 2000)
Positif
Arvid O. I. Hoffmann, Hersh Shefrin, Joost M. E. Pennings (2010), Cheng-Few Lee, Wei K. Shih, And Hong-Yi Chen, November (2011), Ghassan Dibeh (2007), Gunduz Caginalp, Ph.D, And Donald Balenovich, Ph.D (2003), Helen Allen; Mark P.Taylor (1990), Imad Moosa And Larry Li (2009), Jenni L. Bettman, Stephen J. Sault, Emma L. Welch (2009), Marie Bessec, François-Mathieu Robineau (2002), Thomas Oberlechner, (2001), Yingzi Zhu, And Guofu Zhou (2007), Abdel-Raheem F.Fares & Faizal G.Khamis (2011), Grinblatt, M. and M. Keloharju, 2000, Hussein ahmad al tarawneh, (2012), Douglas W. Blackburn, William N. Goetzmann, and Andrey D. Ukhov (2011).
teknikal
BEBERAPA PENELITIAN-PENELITIAN YANG TERKAIT SEBELUMNYA
No Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik Analisis
1 Cheng-Few Lee, Wei K. Shih and Hong-Yi Chen (2011)
Technical, Fundamental, and CombinedInformation for Separating Winners fromLosers
Faktor fundamental meliputi profitabilitas terkait sinyal yang meliputi ROA, CFO, dan Akrual. Kelompok kedua dengan DMargin dan Dturn serta kelompok ketiga terkait dengan perusahaan solvabilitas dan likuiditas, misalnya Dlever, DLIQUD, dan EQOFFER. variabel,RDINT, ADINT, dan CAPINT.
Penggabungan strategi momentum ini dengan memasukkan system the FSCORE (Piotroski 2000) dan GSCORE (Mohanram 2005) pada strategi momentum teknikal
2 Chordiadkk(2000)
Volume perdagangandan expected Return saham
Regresi
3 Desak PutuSuciwati danMas’udMachfoedz(2002)
Pengaruh Risiko Nilai Tukar Rupiah Terhadap Expected Return Saham: Studi Empiris Pada perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
nilai tukar danexpected Return saham
metoda regresi
No Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik Analisis
4 Fama, EugeneF. Dan Kenneth, (1995)
Size and Market faktors in Earning and Expected Return
Variable fundamental dan CAPM multifaktor
5 Foster (1986) Laba, Deviden, Struktur Modal, dan potensi pertumbuhan perusahaan
6 GUIDO BALTUSSEN
Behavioral Finance: an introduction
Keuangan perilaku, psikologi investor, perilaku investor,pasar keuangan, efisiensi pasar, pengambilan keputusan individu.
Expected Utility
7 Gerben de Zwart, Laurens Swinkels, and Dick van Dijk (2008)
The Economic Value of Fundamental and TechnicalInformation in Emerging Currency Markets
Nilai tukar, suku bunga, inflasi, neraca perdagangan, GDP, PDB, dan return
cross-korelasi, rasio sharpe,
BEBERAPA PENELITIAN-PENELITIAN YANG TERKAIT SEBELUMNYA
No Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik Analisis
8 Imad Moosa and Larry Li (2009)
Modelling the behaviour of technicians andfundamentalists in the Shanghai stock market
Data harga saham bulanan &harian yang dipilih secara acak dari seratus perusahaan
Koefisien regresi, matriks M1 dan M2, uji statistik memiliki distribusi t, kecuali untuk ujian yang mencakup distribusi F
9 Jauhari, BudiRisman, WibowoBasuki (2004)
Analisis fundamental terhadap Expected Return Saham pada periode Bullish dan Bearish Index Harga Saham Gabungan
PBV, ROE, PER dan DER RegresiBerganda
10 J. Lewellen (2004)
Predicting Returns with Financial Ratios
past prices, financial ratios, interest rates, and a variety of other macroeconomic variables, stock and bond returns
The OLS Regression
11 Jenni L. Bettman, Stephen J. Sault, Emma L. Welch (2009)
Fundamental and Technical Analysis: Substitutes or Compliments?
harga terhadap nilai buku per saham dan pendapatan saat ini per saham, dengan faktor momentum sebagai dummy.
R2 yang disesuaikan, estimasi AIC model dan tes rasio
BEBERAPA PENELITIAN-PENELITIAN YANG TERKAIT SEBELUMNYA
No Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik Analisis
12 Kandel, S., and R. F. Stambaugh (1996)
On the Predictability of Stock Returns: An Asset-Allocation Perspective." Journal of Finance
Simple rate of return on the stocks in any month, investor’s asset allocation decision,
Optimal asset allocation, regretion analysis
13 Milan Lovric, Uzay Kaymak and Jaap Spronk (2008)
A Conceptual Model of Investor Behavior
perilaku investor, pengambilan keputusan keuangan, perilaku keuangan, pemodelan kognitif, agen-keuangan berbasis pasar buatan
Kuesioner dengan analisis data kuantitatif, validitas, reliability.
14 Mustafa dkk(2002)
Expected Return saham danvolume perdagangan
15 Narman, Tendi,Stefanus Adre Cipto Setiawan,Maya Arianti(2005)
Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham
EPS, PER, Beta,Nilai Tukar danInflasi
RegresiBerganda
BEBERAPA PENELITIAN-PENELITIAN YANG TERKAIT SEBELUMNYA
No Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik Analisis
16 PancawatiHardiningsih,L. Suryantodan Anis Chariri (2002)
Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi terhadap Expected Return Saham pada perusahaan di BEJ
Expected Return on Assets(ROA), Price to Book Value (PBV),Inflasi dan nilaitukar rupiah danexpected Return saham
metoda regresibergandadenganpersamaan kuadratterkecil (OLS)
17 Robert Neal and Simon M. Wheatley (1998)
Do Measures of Investor Sentiment Predict Returns?
The bill rates, dividend yields, and the decile 1 price level are from the CRSP tapes. The AAA and BAA bond yields are from the Fed? eral Reserve Bulletin and the Citibase tapes. The Dow's year-end book value is from Value Line's publication, A Long-Term Perspective, while the Dow's year-end level is from the WSJ.
Least Squares Estimators From Regressions , Univariate And Multivariate Regression
18 S. Kheradyar, I. Ibrahim, and F. Mat Nor (2011)
Stock Return Predictability with Financial Ratios
dividend yield (DY), earning yield (EY)and book-to-market ratio (B/M) that have been documented topredict stock returns
LeastSquares (GLS) Techniques To Estimate The Predictive RegressionsIn Form Of Simple And Multiple Models Of Panel Data Sets
19S. W. Chen, and C. H. Shen (2009)
Is the Stock Price Higher than that Implied by theFundamentals
PE and PD ratios and interest rate differentials as well as economic fundamentals, namely thethree leading indicators of the U.S. business cycle, to predict stock returns.
compare the respective forecasting performance of four different Markov-Switchingmodels.
BEBERAPA PENELITIAN-PENELITIAN YANG TERKAIT SEBELUMNYA
No Peneliti Topik Variabel yang digunakan Teknik Analisis
20 Stefan Reitz, Frank Westerhoff (2012)
Nonlinear Expectations in Speculative Markets –Evidence from the ECB Survey of ProfessionalForecasters
Nilai tukar tiga mata uang yaitu jerman, jepang terhadap dollar, faktor fundamental dari sisi profitabilitas dan teknikal dari pergerakan harga jual-beli mata uang
Estimasi model GARCH STAR, Ljung-Box tes Q pada residu normalisasi dan kuadrat residual dinormalisasi dari masing-masing tiga nilai tukar.
21 SyahibNatarsyah(2000)
Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Saham, Kasus Industri Barang Konsumsi Yang Go Public Di Pasar Modal Indonesia
Expected Return on Assets (ROA), Expected Return on Equity (ROE), Divident Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), nilai buku (book value), indeks beta dan expected Return saham
Regresi berganda dengan modelLoglinier
22 TeguhPrasetya(2000)
Analisa rasio Keuangan dan nilaiKapitalisasi pasar Sebagai prediksi Harga saham di BEJ pada periode Bullish dan Bearish
EPP,BPP, DTA, ROE, NPM,OPM, Log Meap, expected Return Saham
Regrsi Linier Berganda
23 Venkatesh.CK&Madhu Tyagi (2011)
The use of Fundamental and Technical Analysis by StockExchange Dealers: Indian Evidence
Faktor fundamental dengan standar profitabilitas dan analisis pertumbuhan, dan faktor teknikal dengan analisis grafik pergerakan harga saham
Survey dan kuesioner dengan responden 600 sampel dengan pengolahan data secara time series, diolah dengan menggunakan ANOVA test.
24 Warren Tease (1993)
The Stock Market And Investment Harga, nilai investasi, perilaku harga ekuitas, efisiensi pasar saham GDP, dan faktor ekonomi makro lainnya
Anlisis regresi berganda, analisis residual dan deviasi
BEBERAPA PENELITIAN-PENELITIAN YANG TERKAIT SEBELUMNYA
PREDICTOR RETURN
(Nicolae G. L.H.Pedersen:
2012) dan C.S. Asness,
T.J. Moskowitz,
and L.H. Pedersen :20
09).
KERANGKA KONSEPTUAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
INVESTOR
harga saham penutupan
pada hari rabu pada periode ke-t dengan harga saham penutupan
pada hari rabu periode ke t-1 ((Keim and Stambaugh
, 1984; Wibowo,
2004; dan wahyudi
dan Wibowo,
2005)
RETURN(CAPM, Fama &
French : 1992,1993)
PROKSI PENELITI (perilaku investor)
FAKTOR FUNDAMENTAL• RASIO KEUANGAN•MAKROEKONOMI
FAKTOR TEKNIKAL
•VOLUME PERDAGANGAN•MARKET KAPITALISASI
Cheng-Few dkk (2011), Chandra, dkk (2011), Ashish
Kumar (2011), Stephanus R.W.dkk (2010), Bender.J and
Nielsen.F (2010), Jenni.L Bettman dkk (2009), dll.
informasi asimetrik (Dongmin Kong, dkk : 2011)
EMH (Markowitz : 1992)
KERANGKA PEMIKIRAN
RETURN (Z)SBI
BETAIHSG
PERILAKU INVESTOR (Y1)HARGA SAHAM
FUNDAMENTALROE (X1)EPS (X2)ROA (X3)DER (X4)DPR (X5)PBV (X6)
INFLASI (X7)KURS (X8)
BI RATE (X9)
TEKNIKALVOLUME PERDG.(X10)
MARKET KAPITALISASI (X11)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU Gambar 9. Skema Alur Penelitian
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
ZY
X8
X11
X9
X10
ρZX1ρYX1
ρZX2
ρZX3
ρZX4
ρZX5
ρZYΡYX6
ρZX11
ρZX10
ρZX8
ρZX7
ρZX6
ρYX11
ρZX9
ρYX10
ρYX9
ρYX8
ρYX7
ρYX5
ρYX4
ρYX3
ρYX2
ε1
ε2
Gambar 10. Skema Hubungan structural model desain penelitian
Sesuai dengan kerangka skema alur penelitian pada gambar 10, maka model persamaan yang dibangun adalah :
Y= ρYX1X1+ρYX2X2+ρYX3X3
+ρYX4X4+ρYX5X5+ρYX6X6+ρYX7X7+ρYX8X8+ρYX9X9+ρYX10X10+ρYX11X11
+ε1…………………(1)
Z=ρZX1X1+ρZX2X2+ρZX3X3+ρZX4X4
+ρZX5X5+ρZX6X6+ρZX7X7+ρZX8+ρZ
X9X9+ρZX10X10+Ρzx11x10+ρZYY+ε
2……………..(2)
X1 = ROE
X2 = EPS
X3 = ROA
X4 = DER
X5 = DPR
X6 = BV
X7 = Tingkat Inflasi
X8 = SBI
X9 = Nilai tukar/Kurs
X10 = Vol.perdagangan
X11 = Market Capitalization
Y = Perilaku InvestorZ = Return
HIPOTESIS PENELITIAN H1 : faktor fundamental mikro yang
memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return.
H2 : faktor fundamental makro yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return
H3 : faktor teknikal yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return.
H4 : faktor fundamental dan faktor teknikal yang memengaruhi perilaku investor berpengaruh signifikan dan positif terhadap return.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN PENGUKURAN
No Variabel Definisi Operasional Indikator pengukuran Skala
1 Perilaku Investor
bagaimana investor memutuskan, memrediksi, menganalisa dan
meninjau prosedur untuk pengambilan keputusan, yang
meliputi psikologi investasi, pengumpulan informasi,
mendefinisikan dan memahami, meneliti dan menganalisis. (Slovic, 1972; Alfredo dan Vicente, 2010).
harga saham penutupan pada hari rabu pada periode ke-t dengan harga saham penutupan pada hari rabu periode ke t-1 ((Keim and Stambaugh, 1984; Wibowo, 2004; dan wahyudi dan Wibowo,
2005)
Rasio
2Imbalan saham
(Ri)
Imbalan saham adalah capital gain ditambah dengan dividen yield.
(Jogianto,1989:85)Ri = Rf + β(Rm-Rf) Rasio
3Imbalan asetbebas risiko
(Rf)
Imbalan bebas risiko adalah tingkat suku bunga SBI bulanan.
(Jogianto,1989:85)Rasio
4Imbalan
pasar(Rm)
Imbalan pasar adalah pergerakan IHSG bulanan. (Jogianto,1989:85) Rasio
1
1)(
t
tt
SBI
SBISBIRf
IHSGt RWRm .
tionCapitalizaMarketnKeseluruhaNilaiTotal
tionCapitalizaMarketWt
No Variabel Definisi Operasional Indikator pengukuran Skala
5Expected Return On
Equity (ROE)
Perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri
dengan jumlah modal sendiri yg menghasilkan laba tersebut.
(Higgins,1998).
Rasio
6Earning Per Share (EPS)
Perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku
denganjumlah saham yang diterbitkan.
(Robert Ang,1997)
Rasio
7Expected Return On
Asse t (ROA)
Perbandingkan antara net income after tax (NIAT)
terhadap avarege total asset. (Robert Ang,1997; Riahi-Belkaoui,1998)
Rasio
8Price to Book
ValuePerbandingan harga saham dengan
nilai buku. (Jones,2000:274)Rasio
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN PENGUKURAN
No Variabel Definisi Operasional Indikator pengukuran Skala
9Debt to
Equity Ratio (DER)
perbandingan antara seluruh hutangperusahaan baik hutang jangka
panjang maupun hutang jangka pendek dengan modal sendiri
perusahaan. (Van Horne, 2005), Walsh, Ciaran,2004; dan (Bambang,
1993)
Rasio
10Dividend
payout ratio (DPR)
perbandingan antara dividend per share dengan earning per share pada
akhir tahun. (Brigham dan Gapenski,1996)
Rasio
11Volume
PerdaganganSaham
Jumlah sahamperusahaan yang diperdagangkan
dibagi dengan jumlahsaham yang beredar. (Copeland,1995;
Chordia dkk, 2000)
Rasio
12Market
Capitalization
Harga pasar saham dikalikan denganjumlah saham yang beredar. (Robert
Ang,1997)Vs = Ps X Ss Rasio
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN PENGUKURAN
No Variabel Definisi Operasional Indikator pengukuran Skala
13Perubahan
tingkat inflasi
Perubahan tingkat inflasi adalah pergerakan inflasi
bulanan dari 1 bulan sebelumnya. (Case dan
Fair,1999)
Rasio
14Perubahan tingkat suku bunga SBI
Perubahan tingkat suku bunga SBI adalah pergerakan suku
bunga SBI bulanan dari 1 bulan sebelumnya. (Sasanti, 2005)
Rasio
15Perubahan nilai
tukar
Perubahan nilai tukar adalah pergerakan kurs bulanan dari 1
bulan sebelumnya. (Dahlifah,2005)
Rasio
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN PENGUKURAN
1
1inf inf
infinf
t
ttlasi lasi
lasilasiP
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan
Teknik Pengambilan Sampel Populasi Sampel Teknik Pengambilan Sampel
Jenis dan Sumber Data Analisis Data dan Teknik Analisis
Analisis Data Analisis Fundamental Analisis Teknikal
Teknik Analisis
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian ini adalah penelitian uji hipótesis korelasi yang dilakukan dalam persamaan struktural dengan mengonfirmasi dan menguji hubungan antar variabel (causa research).
Penelitian ini pun merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) karena tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipótesis.
Data kuantitatif, sehingga penelitian ini merupakan stastical study karena menggunakan pengujian statistik dalam análisis data untuk memecahkan masalah penelitian (Cooper dan Emory. 1995 : 125).
Unit analisis pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, menggunakan basis triwulanan selama 10 tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2010.
Penelitian ini menggunakan data pooling purpossive yaitu penggabungan antara data time series dan cross section untuk mendapatkan nilai pengaruh faktor fundamental dan faktor teknikal yang memengaruhi perilaku investor terhadap Return saham manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
RANCANGAN PENELITIAN
POPULASI, SAMPEL, BESAR SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Ada 400 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Pengambilan data dilakukan dengan metode survei yaitu dengan memilih sampel di antara populasi yang ada berdasarkan karakteristik tertentu.
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang diseleksi melalui be berapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
JENIS DAN SUMBER DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
data sekunder untuk periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2011.
Adapun sumber data diperoleh dari : Laporan keuangan dan lampiran dari perusahaan go public
yang dijadikan sampel. Laporan IDX Monthly Statistik Bursa Efek Indonesia. Laporan Pengumuman Emiten yang masuk dalam
perhitungan indeks LQ 45 oleh Bursa Efek Indonesia. Indonesia Capital Market Directory Jakarta 2000-2011 Harga Saham 5 hari sebelum, setelah dan pada saat
penerbitan laporan keuangan setiap akhir tahun sejak tahun 2000-2011.
Rata-rata tingkat suku bunga, inflasi bulanan dari Bank Indonesia untuk tahun 2000–2011.
Disertasi, Jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian ini.
ANALISIS DATA DAN TEKNIK ANALISIS
Metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dilakukan dengan beberapa analisis data yaitu analisis fundamental, dan analisis teknikal. Untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen dalam model penelitian empiris tersebut, maka digunakan model persamaan regresi linear berganda yang dibuat berdasarkan model empiris dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian disertasi ini.
Teknik analisis perilaku investor menggunakan data harga penutupan setiap hari rabu dengan harga penutupan pada hari rabu pekan berikutnya selama 1 (satu) tahun terakhir ini yaitu selam tahun 2010. Hal itu untuk menghindari kemungkinan adanya weekend effect (Keim and Stambaugh, 1984; Wibowo, 2004; dan wahyudi dan Wibowo, 2005)
Untuk menguji pengaruh variable intervening yaitu perilaku investor terhadap return digunakan analisis path, Bohrnstedt (1974) mengatakan bahwa analisis path adalah Suatu teknik untuk mengestimasi dampak dari serangkaian variabel bebas terhadap sebuah variabel bebas dari serangkaian hubungan (korelasi) yang teramati, dimana diduga terdapat hubungan sebab akibat asimetris diantara variabel tersebut.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan analisis jalur path, yaitu : Penjelasan fenomena yang dipelajari. Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan variabel bebas
(bersifat kualitatif) Faktor determinan : Variabel bebas mana yang berpengaruh
dominan terhadap varibel terikat Pengujian Model : baik konsep yang sudah ada maupun
pengembangan konsep baru. Dan asumsi-asumsi dalam menggunakan analisis jalur
path ini : Hubungan antar variabel bersifat linier, adaptif, dan normal. Hubungan kausal satu arah. Variabel terikat berskala interval atau rasio. Menggunakan probability sampling Observed variables diukur dengan valid dan reliable Model dispesifikasikan dengan benar berdasar teori dan
konsep yang relevan
Adapun langkah-langkah analisis jalur path, antara lain : Menggambar Diagram Jalur Menghitung Matrik Koreasi Antar Variabel Menghitung Matrik Korelasi Antar Variabel Bebas Menghitung Matrik Invers Korelasi Antar Variabel Bebas Menghitung Koefesien Jalur Menghitung Koefesien Determinasi Menghitung Pengaruh Variabel Residu Menguji Ketepatan Model (Uji F) Menguji Hipotesis (Uji T) Melakukan Triming Jika Diperlukan
Triming Dilakukan Apabila Ada Salah Satu/Lebih Variabel Bebas Yang Tidak Sigifikan
Seletah Dilakukan Triming Kemudian Dianalisis Lagi Seperti Dari Langkah 1 S.D. Langkah 7
Triming Dilakukan Apabila Ada Salah Satu/Lebih Variabel Bebas Yang Tidak Sigifikan
Seletah Dilakukan Triming Kemudian Dianalisis Lagi Seperti Dari Langkah 1 S.D. Langkah 7
Menghitung Pengaruh Secara Proposional