perencanaan struktur rumah dan toko 2 lantai/peren... · allah meninggikan orang-orang yang beriman...

190
i PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dikerjakan oleh : AGUNG PRAMUDO NIM : I 85 06 026 PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: vuthien

Post on 29-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

i

PERENCANAAN STRUKTUR

RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dikerjakan oleh :

AGUNG PRAMUDO

NIM : I 85 06 026

PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2009

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PERENCANAAN STRUKTUR

RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

TUGAS AKHIR

Dikerjakan Oleh:

AGUNG PRAMUDO NIM : I 85 06 026

Diperiksa dan disetujui Oleh : Dosen Pembimbing

ACHMAD BASUKI, ST, MT NIP. 19710901 199702 1 001

PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2009

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PERENCANAAN STRUKTUR

RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

TUGAS AKHIR

Dikerjakan Oleh:

AGUNG PRAMUDO NIM : I 85 06 026

Diperiksa dan disetujui :

Dosen Pembimbing

ACHMAD BASUKI, ST, MT NIP. 19710901 199702 1 001

Dipertahankan didepan tim penguji:

1. ACHMAD BASUKI, ST, MT :………………………………………...... NIP. 19710901 199702 1 001

2. Ir. BUDI UTOMO, MT :………………………………………...... NIP. 19600629 198702 1 002

3. ENDAH SAFITRI, ST :………………………………………….. NIP. 19701212 200003 2 001

Mengetahui, a.n. Dekan

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

Ir. NOEGROHO DJARWANTI, MT NIP. 19561112 198403 2 007

Mengetahui, Disahkan,

Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Ir. BAMBANG SANTOSA, MT

NIP. 19590823 198601 1 001

Ketua Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS

Ir.SLAMET PRAYITNO, MT NIP. 19531227 198601 1 001

iv

Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. (QS. Al Isra : 37) Gunakanlah waktumu sebaik mungkin karena waktu tidak akan dapat diputar kembali. Jadikanlah pengalaman sebagai guru terbaikmu untuk meraih masa depanmu. Hidup yang bermakna adalah disaat kita bermanfaat bagi orang lain. Jangan pernah berhenti mengejar harapan, karena harapanlah yang membuat kita terus hidup. “Tidak suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab sebelum kami menciptakannya, sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah”. (Al Hadiid : 32)

v

Alhamdulillah puji syukur kupanjatkan kehadirat Allah SWT, pencipta dan penguasa jagad raya yang telah memberikan rahmat, hidayah serta nikmat yang tak terhingga. Untukmu ya Rosulullah Saw, Engkau penuntun kami ke jalan yang di ridlhoi Allah SWT. Karena tanpa tuntunanMu kami takkan pernah mungkin masuk ke Jannah-Nya. Berjuta terima kasih yang tak mungkin bisa kuungkapkan semua untuk Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya membimbingku, mendidikku,dan mendoakanku, serta selalu menaburkan pengorbanan dengan kasih sayang semenjak aku mulai menghirup udara di dunia ini. Tanpa kehadiranmu, mungkin hidupku tak menentu. Kakak- kakakku & adikku, yang selalu mendoakanku, memberikanku semangat, serta memberikanku keceriaan dalam hidup ini. Aku bersyukur telah memiliki keluarga ini. Rekan-rekan seperjuanganku,anak D3 Teknik Sipil Gedung khususnya angkatan 2006.

Duwi P, Yudhi, Arif M, Azis, Ari P, Sunaryo, Aslam, Anom, Elfas, Enny, Erna , Ratih, Ulfah, Novita,Nia, Erna, Supriyadi, Bandryo,

Areis, Teguh, Ari W, Muh.Arief P, Catur, Yoyon, Arnadi, Aan, Hartono, Danang C, Mahendra, Wahyu, Lili Fuad, Pendi,

Danang Tunjung, Dhani, Agus C. Terima kasih atas bantuan, dukungan dan pertemanan yang telah kalian berikan. Si (*_F3_*),komputer yang selalu menemaniku disaat aku dalam kesulitan, memberikan kemudahan dalam hidupku dan si Bejo yang bersedia mengantarkan kemanapun aku ingin melangkah. The last, thank’s to : Endang, yang turut mendoakan dan memberi semangat terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN STRUKTUR

RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI dengan baik.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan,

bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Achmad Basuki, ST. MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas

arahan dan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini.

5. Purnawan Gunawan, ST., MT selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingannya.

6. Bapak dan ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya beserta

karyawan di Fakultas Teknik UNS yang telah banyak membantu dalam

proses perkuliahan.

7. Bapak, Ibu, adikku yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik

moril maupun materiil dan selalu mendoakan penyusun.

8. Keluarga besar HMP D3 FT UNS yang telah banyak memberikan pelajaran

bagiku serta pengalaman serta pelajaran hidup

9. Rekan-rekan D-III Teknik Sipil Gedung angkatan 2006 yang telah

membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir

ini.

vii

Mudah – mudahan kebaikan Bapak, Ibu, Teman-teman memperoleh balasan yang

lebih mulia dari Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena

itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan

bersifat membangun sangat penyusun harapkan.

Akhirnya, besar harapan penyusun, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan

manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, November 2009

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL................................. ................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN...................................................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................... vi

DAFTAR ISI.............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ......................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan. .......................................................................... 1

1.3 Kriteria Perencanaan ......................................................................... 2

1.4 Peraturan-Peraturan Yang Berlaku.................................................... 3

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Dasar Perencanaan............................................................................. 4

2.1.1 Jenis Pembebanan…………………………………………… 4

2.1.2 Sistem Bekerjanya Beban…………………………………… 7

2.1.3 Provisi Keamanan…………………………………………... 8

2.2 Perencanaan Atap .............................................................................. 10

2.3 Perencanaan Tangga.......................................................................... 13

2.4 Perencanaan Plat Lantai .................................................................... 14

2.5 Perencanaan Balok Anak................................................................... 15

2.6 Perencanaan Portal ............................................................................ 17

2.7 Perencanaan Pondasi ......................................................................... 18

ix

BAB 3 RENCANA ATAP

3.1 Rencanaan Atap.................................................................................. 20

3.1.1 Dasar Perencanaan ................................................................. 21

3.2 Perencanaan Gording......................................................................... 21

3.2.1 Perencanaan Pembebanan .................................................... 21

3.2.2 Perhitungan Pembebanan ....................................................... 22

3.2.3 Kontrol Terhadap Tegangan .................................................. 24

3.2.4 Kontrol terhadap lendutan...................................................... 24

3.3 Perencanaan Seperempat Kuda-Kuda ............................................... 26

3.3.1 Perhitungan Panjang Batang Seperempat Kuda-Kuda........... 26

3.3.2 Perhitungan Luasan Seperempat Kuda-Kuda ........................ 27

3.3.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda..................... 29

3.3.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda............................................... 33

3.3.5 Perhitungtan Alat Sambung ................................................... 35

3.4 Perencanaan Setengah Kuda-Kuda.................................................... 38

3.4.1 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-Kuda............... 38

3.4.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda............................. 39

3.4.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda..................... 41

3.4.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda............................................... 47

3.4.5 Perhitungtan Alat Sambung ................................................... 49

3.5 Perencanaan Jurai ............................................................................. 53

3.5.1 Perhitungan Panjang Batang Jurai ......................................... 53

3.5.2 Perhitungan Luasan Jurai ....................................................... 54

3.5.3 Perhitungan Pembebanan Jurai ............................................. 57

3.5.4 Perencanaan Profil Jurai......................................................... 63

3.5.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 64

3.6 Perencanaan Kuda-kuda Utama A..................................................... 67

3.6.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A............................ 67

3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama A.............. 69

3.6.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A..................... 71

3.6.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A ............................... 79

x

3.6.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 80

3.7 Perencanaan Kuda-kuda Utama B .................................................... 84

3.6.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda B............................ 84

3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama B .............. 85

3.6.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B..................... 88

3.6.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B ................................ 95

3.6.5 Perhitungan Alat Sambung B................................................. 97

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

4.1 Uraian Umum.................................................................................... . 101

4.1.1 Uraian Umum........................................................................... 101

4.1.2 Data Perencanaan Tangga..................................................... 102

4.2 Perhitungan Tebal Plat Equivalent dan Pembebanan ........................ 102

4.2.1 Perhitungan Tebal Plat Equivalent ........................................ 102

4.2.2 Perhitungan Beban ................................................................. 103

4.3 Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes.......................................... 104

4.3.1 Perhitungan Tulangan Tumpuan............................................. 104

4.3.2 Perhitungan Tulangan Lapangan............................................ 105

4.4 Perencanaan Balok Bordes. ................................................................ 107

4.4.1 Pembebanan Balok Bordes..................................................... 107

4.4.2 Perhitungan Tulangan Lentur. ................................................ 108

4.4.3 Perhitungan Tulangan Geser. ................................................. 110

4.6 Perhitungan Pondasi Tangga. ............................................................. 111

4.7 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi............................................. 112

4.7.1 Perhitungan Tulangan Lentur................................................ 112

4.7.2 Perhitungan Tulangan Geser ................................................. 114

BAB 5 PLAT LANTAI

5.1 Perencanaan Plat Lantai .................................................................... 115

5.2 Perhitungan Pembeban Plat Lantai. ................................................... 115

xi

5.3 Perhitungan Momen........................................................................... 116

5.4 Penulangan Plat Lantai....................................................................... 117

5.4.1 Penulangan Tumpuan Arah x. ............................................... 118

5.4.2 Penulangan Tumpuan Arah y ................................................ 119

5.5 Perhitungan Tulangan Lapangan ......................................................... 120

5.5.1 Penulangan Tumpuan Arah x................................................. 120

5.5.2 Penulangan Tumpuan Arah y ............................................... 121

5.5 Rekapitulasi Tulangan......................................................................... 122

BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK

6.1 Perencanaan Balok Anak .................................................................. 123

6.1.1 Perhitungan Lebar Equivalent………………………………. 123

6.1.2 Lebar Equivalent Balok Anak……………………………… 124

6.2 Perhitungan Pembebanan Balok Anak……………………………… 124

6.2.1 Pembebanan Balok Anak As A-A’………………………… 124

6.2.2 Pembebanan Balok Anak As B-B’…………………………. 125

6.3 Perhitungan Tulangan Balok Anak…………………………………. 126

6.3.1 Perhitungan Tulangan Balok Anak As A-A’……………… . 126

6.3.2 Perhitungan Tulangan Balok Anak As B-B’……………….. 129

BAB 7 PERENCANAAN PORTAL

7.1 Perencanaan Portal ………………………………………………….. 132

7.1.1 Dasar Perencanaan…………………………………………… 132

7.1.2 Perencanaan Pembebanan…………………………………… 132

7.1.3 Perhitungan Luas Equivalen untuk Plat Lantai ...................... 132

7.2 Perhitungan Pembebanan Balok............……………………………. 135

7.2.1 Pembebanan Balok Portal Melintang……………………....... 135

7.2.2 Pembebanan Balok Portal Memanjang.................................... 137

7.3 Penulangan Balok Portal ..................................................................... 139

7.3.1 Perhitungan Tulangan Lentur Rink Balk ............................... 139

xii

7.3.2 Perhitungan Tulangan Geser Rink Balk……......................... 142

7.3.3 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang ....... 142

7.3.4 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang......... 145

7.3.5 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang .......... 146

7.3.6 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang ........... 148

7.4 Penulangan Kolom………………………………………………….. 149

7.4.1 Perhitungan Tulangan Lentur Kolom………………………. 149

7.4.2 Perhitungan Tulangan Geser Kolom………………………… 151

7.5 Penulangan Sloof…………………………………………………… 151

7.5.1 Perhitungan Tulangan Lentur Sloof………………………... 151

7.5.2 Perhitungan Tulangan Geser Sloof……………………….. .. 154

BAB 8 PERENCANAAN PONDASI

8.1 Data Perencanaan .............................................................................. 157

8.2 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi…………………………… 158

8.3 Perhitungan Tulangan Lentur………………………………………. 159

8.4 Perhitungan Tulangan Geser……………………………………….. 160

BAB 9 REKAPITULASI

9.1 Perencanaan Atap .............................................................................. 162

9.2 Perencanaan Tangga……………………………................................ 168

9.3 Perencanaan Plat ............................................................................... 169

9.4 Perencanaan Balok Anak……………………………........................ 169

9.5 Perencanaan Portal ............................................................................. 170

9.6 Perencanaan Pondasi Footplat…………………………… ............... 170

PENUTUP……………………………………………………………….. xvi

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. xvii

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………… xviii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Denah Rencana Atap............................................................. 20

Gambar 3.2 Kuda-kuda Utama ................................................................ 20

Gambar 3.3 Panjang Batang Seperempat Kuda-kuda............................... 26

Gambar 3.4 Luasan Atap Seperempat Kuda-kuda.................................... 27

Gambar 3.5 Luasan Plafon Seperempat Kuda-kuda ................................. 28

Gambar 3.6 Pembebanan Seperempat Kuda-kuda akibat Beban Mati ..... 29

Gambar 3.7 Pembebanan Seperempat Kuda-kuda akibat Beban Angin... 32

Gambar 3.8 Panjang Batang Setengah Kuda-kuda ................................... 38

Gambar 3.9 Luasan Atap Setengah Kuda-kuda. ....................................... 39

Gambar 3.10 Luasan Plafon Setengah Kuda-kuda. .................................... 40

Gambar 3.11 Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati ......... 41

Gambar 3.12 Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin....... 46

Gambar 3.13 Rangka Batang Jurai ............................................................. 53

Gambar 3.14 Luasan Atap Jurai.................................................................. 54

Gambar 3.15 Luasan Plafon Jurai ............................................................... 55

Gambar 3.16 Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati . ................................ 57

Gambar 3.17 Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin . ............................. 61

Gambar 3.18 Panjang Batang Kuda-kuda Utama. ...................................... 67

Gambar 3.19 Luasan Atap Kuda-kuda A ................................................... 69

Gambar 3.20 Luasan Plafon Kuda-kuda A. ................................................ 70

Gambar 3.21 Pembebanan Kuda-kuda Utama A Akibat Beban Mati . ...... 72

Gambar 3.22 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin ......... 76

Gambar 3.23 Panjang Batang Kuda-kuda Utama . ..................................... 84

Gambar 3.24 Luasan Atap Kuda-kuda B . .................................................. 85

Gambar 3.25 Luasan Plafon Kuda-kuda B. ................................................ 87

Gambar 3.26 Pembebanan Kuda-kuda Utama B Akibat Beban Mati ........ 88

Gambar 3.27 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin ......... 92

Gambar 4.1 Detail Tangga. ....................................................................... 101

Gambar 4.2 Tebal Equivalent. .................................................................. 102

xiv

Gambar 4.3 Pondasi Tangga. .................................................................... 111

Gambar 5.1 Denah Plat lantai ................................................................... 115

Gambar 5.2 Plat Tipe A ............................................................................ 116

Gambar 6.1 Denah Pembebanan Balok Anak........................................... 123

Gambar 6.2 Lebar Penbebanan Balok Anak as A-A’ ............................... 124

Gambar 6.3 Penempatan Sendi A-A’........................................................ 125

Gambar 6.4 Lebar Penbebanan Balok Anak as B-B’................................ 125

Gambar 6.3 Penempatan Sendi B-B’ ........................................................ 126

Gambar 7.1 Denah Portal.......................................................................... 132

Gambar 7.2 Pembebanan Portal As A. ..................................................... 135

Gambar 7.3 Pembebanan Portal As 2. ...................................................... 137

Gambar 8.1 Perencanaan Pondasi ............................................................ 157

Gambar 8.2 Diagram Tegangan Bawah Pondasi ..................................... 159

Gambar 9.1 Seperempat Kuda-kuda ......................................................... 162

Gambar 9.2 Setengah Kuda-kuda ............................................................. 163

Gambar 9.3 Kuda-kuda Utama A ............................................................. 164

Gambar 9.4 Kuda-kuda Utama B.............................................................. 166

Gambar 9.5 Jurai ....................................................................................... 167

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban hidup................................................ 6

Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U............................................................... 8

Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan ø ...................................................... 9

Tabel 2.4 Hubungan Tanah Dengan Cara Dalam Konstruksi Gedung..... 10

Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording..................................... 23

Tabel 3.2 Perhitungan Panjang Batang Pada Seperempat Kuda-kuda...... 26

Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda....................... 31

Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin ......................................................... 32

Tabel 3.5 Rekapitulasi Seluruh Pembebanan Seperempat Kuda-kuda ..... 33

Tabel 3.6 Rekapitulasi Gaya Batang Seperempat Kuda-Kuda ................. 33

Tabel 3.7 Rekapitulasi Perencanaan Profil Seperempat Kuda-Kuda........ 33

Tabel 3.8 Perhitungan Panjang Batang Pada Setengah Kuda-kuda.......... 38

Tabel 3.9 Rekapitulasi Perhitungan Beban Mati ...................................... 45

Tabel 3.10 Perhitungan Beban Angin ....................................................... 46

Tabel 3.11 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda ...................... 47

Tabel 3.12 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda............. 52

Tabel 3.13 Perhitungan Panjang Batang Jurai ............................................ 53

Tabel 3.14 Rekapitulasi Pembebanan Jurai ................................................ 60

Tabel 3.15 Perhitungan Beban Angin ......................................................... 62

Tabel 3.16 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai ................................................ 62

Tabel 3.17 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai ...................................... 67

Tabel 3.18 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama A................... 68

Tabel 3.19 Rekapitulasi Beban Mati A....................................................... 75

Tabel 3.20 Perhitungan Beban Angin A ..................................................... 77

Tabel 3.21 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama A.............. 78

Tabel 3.22 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda A......................... 83

Tabel 3.23 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B................... 84

Tabel 3.24 Rekapitulasi Beban Mati B ....................................................... 92

Tabel 3.25 Perhitungan Beban Angin B ..................................................... 94

xvi

Tabel 3.26 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama B .............. 94

Tabel 3.27 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda B......................... 99

Tabel 5.1 Perhitungan Plat Lantai............................................................. 117

Tabel 7.1 Hitungan Lebar Equivalen ........................................................ 134

Tabel 7.2 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang ............. 136

Tabel 7.3 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Memanjang........... 138

Tabel 7.4 Balok Melintang........................................................................ 155

Tabel 7.5 Balok Memanjang..................................................................... 155

Tabel 7.6 Kolom ....................................................................................... 156

Tabel 7.7 Sloof.......................................................................................... 156

Tabel 7.8 Rink Balok ................................................................................ 156

Tabel 9.1 Rekapitulasi Perencanaan Profil Seperempat Kuda-kuda............ 163

Tabel 9.2 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda............... 163

Tabel 9.3 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A............... 164

Tabel 9.3 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B ............... 166

Tabel 9.3 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai ........................................ 168

xvii

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

A = Luas penampang batang baja (cm2)

B = Luas penampang (m2)

AS’ = Luas tulangan tekan (mm2)

AS = Luas tulangan tarik (mm2)

B = Lebar penampang balok (mm)

C = Baja Profil Canal

D = Diameter tulangan (mm)

Def = Tinggi efektif (mm)

E = Modulus elastisitas(m)

e = Eksentrisitas (m)

F’c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa)

Fy = Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa)

g = Percepatan grafitasi (m/dt)

h = Tinggi total komponen struktur (cm)

H = Tebal lapisan tanah (m)

I = Momen Inersia (mm2)

L = Panjang batang kuda-kuda (m)

M = Harga momen (kgm)

Mu = Momen berfaktor (kgm)

N = Gaya tekan normal (kg)

Nu = Beban aksial berfaktor

P’ = Gaya batang pada baja (kg)

q = Beban merata (kg/m)

q’ = Tekanan pada pondasi ( kg/m)

S = Spasi dari tulangan (mm)

Vu = Gaya geser berfaktor (kg)

W = Beban Angin (kg)

Z = Lendutan yang terjadi pada baja (cm)

f = Diameter tulangan baja (mm)

q = Faktor reduksi untuk beton

xv

xviii

r = Ratio tulangan tarik (As/bd)

s = Tegangan yang terjadi (kg/cm3)

w = Faktor penampang

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB I Pendahuluan

1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini, menuntut

terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung kemajuannya dalam

bidang ini. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, kita sebagai

bangsa Indonesia akan dapat memenuhi tuntutan ini. Karena dengan hal ini kita

akan semakin siap menghadapi tantangannya.

Bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi sumber

daya manusia yang berkualitas. Dalam merealisasikan hal ini Universitas Sebelas

Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dapat memenuhi

kebutuhan tersebut, memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan gedung

bertingkat dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber daya

dan mampu bersaing dalam dunia kerja.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan

berteknologi, serta semakin derasnya arus globalisasi saat ini, sangat diperlukan

seorang teknisi yang berkualitas. Khususnya dalam ini adalah teknik sipil, sangat

diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam

bidangnya. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga

pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas,

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB I Pendahuluan

2

2

bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat

mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia.

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program D III Jurusan Teknik Sipil

memberikan Tugas Akhir dengan maksud dan tujuan :

1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana

sampai bangunan bertingkat.

2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

merencanakan struktur gedung.

3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam

perencanaan suatu struktur gedung.

1.3 Kriteria Perencanaan

1. Spesifikasi Bangunan

a. Fungsi Bangunan : Ruko

b.Luas Bangunan : 600 m2

c. Jumlah Lantai : 2 lantai

d.Tinggi Tiap Lantai : 4 m

e. Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja

f. Penutup Atap : Genteng

g.Pondasi : Foot Plate

2. Spesifikasi Bahan

a. Mutu Baja Profil : BJ 37 (fu = 370 Mpa, fy = 240 Mpa,

b. Mutu Beton (f’c) : 30 MPa

c. Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos: 240 MPa. Ulir: 390 Mpa.

3. Tanah

s tanah : 1,5 kg/cm2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB I Pendahuluan

3

3

1.4 Peraturan-Peraturan Yang Berlaku

1. Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-

2002).

2. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (SNI 03-1729-

2002).

3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.

4. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesi 1984.

LANTAI 1

4.504.00

4.00

4.00

4.00

4.00

25.00

2.252.25

PERTOKOAN

GUDANG

K. MANDI

R. TAMU

4.00

2.00

AREA12.00

NAIK

12.00

2.00

4.00

4.00 4.00 4.00

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB I Pendahuluan

4

4

Dapur

K. Mandi

R. MakanMushola

R. Keluarga

K. Tidur

R. Olah RagaR. Kerja

2.25

4.00

2.00

TURUN2.00

4.00

2.25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

25.00

4.00

4.00

4.00

4.00

12.00

LANTAI 2

K. Tidur K. Tidur

K. Tidur

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

5

BAB 2

DASAR TEORI

2.1. Dasar Perencanaan

2.1.1. Jenis Pembebanan

Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat digunakan struktur yang

mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus

yang bekerja pada struktur bangunan tersebut.

Beban-beban yang bekerja pada struktur diperhitungkan menurut Peraturan

Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, beban-beban tersebut adalah :

1. Beban Mati (qd)

Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,

termasuk semua unsur tambahan yang merupakan bagian dari gedung tersebut.

Untuk merencanakan gedung ini, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan

bangunan dan komponen gedung adalah :

a) Bahan bangunan

1) Beton bertulang : 2400 kg/m3

2) Pasir : 1800 kg/m3

3) Beton biasa : 2200 kg/m3

b) Komponen gedung

1) Dinding pasangan batu merah setengah bata : 250 kg/m2

2) Langit–langit dan dinding (termasuk rusuk–rusuknya, tanpa penggantung

langit-langit atau pengaku),terdiri dari :

- semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4mm : 11 kg/m2

- kaca dengan tebal 3 – 4 mm : 10 kg/m2

2) Penutup atap genteng dengan reng dan usuk : 50 kg/m2

3) Penutup lantai tegel, keramik dan beton per cm tebal : 24 kg/m2

4) Adukan semen per cm tebal : 21 kg/m2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

6

2. Beban Hidup (ql)

Beban hidup adalah semua bahan yang terjadi akibat penghuni atau pengguna

suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang

yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung

tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal

dari air hujan, sumber dari Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.

Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi

banguna tersebutr. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari :

Beban atap : 100 kg/m2

Beban tangga dan bordes : 300 kg/m2

Beban lantai untuk ruko : 250 kg/m2

Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani dan semua

unsur struktur pemikul secara serempak selama umur gedung tersebut adalah

sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem pemikul

beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu

koefisien reduksi yang nilainya bergantung pada penggunaan gedung yang

ditinjau, seperti dapat diperhatikan dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban Hidup

Penggunaan Gedung Koefisien Beban Hidup untuk Perencanaan Balok Induk

· PERUMAHAN / HUNIAN: Rumah sakit / Poliklinik · PERTEMUAN UMUM :

Ruang Rapat, R. Serba Guna, Musholla · PENYIMPANAN : Perpustakaan, Ruang Arsip · TANGGA :

- Perumahan/penghunian

0,75

0,90

0,90

0,75

Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

7

3. Beban Angin (W)

Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung

yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara Peraturan Pembebanan

Indonesia Untuk Gedung 1983.

Beban angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan

negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya

tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam (kg/m2), ini ditentukan dengan

mengalikan tekanan tiup dengan koefisien-koefisen angin. Tekanan tiup harus

diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan tepi laut sampai

sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum

40 kg/m2.

Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup :

1. Dinding vertikal

a) Di pihak angin : + 0,90

b) Di pihak belakang angin : - 0,4

c) Sejajar dengan arah angina : - 0,4

2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan (α)

a) Di pihak angin : α < 65 : 0,02 α – 0,4

65 < α < 900 : + 0,9

b) Di belakang angin, untuk semua (α) : - 0,4

4. Beban gempa (E) adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada

Beban gempa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau

bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu

(PPIUG 1983).

2.1.2. Sistem Bekerjanya Beban

Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi,

yaitu elemen struktur yang berada diatas akan membebani elemen struktur

dibawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

8

lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai

kekuatan lebih kecil.

Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen struktur gedung

bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : “ beban plat di

distribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal di

distribusikan ke kolom dan kolom kemudian meneruskan ke tanah dasar melalui

pondasi “.

2.1.3. Provisi Keamanan

Dalam Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, struktur harus

direncanakan untuk memiliki cadangan kekuatan memikul beban yang lebih tinggi

dari beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U),

yaitu untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor (θ), yaitu untuk

memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat

terjadi akibat perubahan dari penggunanan untuk apa struktur direncanakan, dan

penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang

kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari

kekuatan bahan, pergerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.

Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U

No Kombinasi Pembebanan Faktor U

1

2

3

4

5

D , L

D , L , W

D , W

D , Lr , E

D , E

1,2 D + 1,6 L

0,75 ( 1,2 D + 1,6 L + 1,6 W )

0,9 D + 1,3 W

1,05 ( D + Lr ± E )

0,9 ( D ± E )

Keterangan :

D : Beban mati

L : Beban hidup

Lr : Beban hidup tereduksi

W : Beban angin

E : Beban gempa

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

9

Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan f

No Gaya f

1

2

3

4

5

Lentur tanpa beban aksial

Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur

Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur

Geser dan torsi

Tumpuan beton

0,80

0,80

0,65 – 0,85

0,60

0,70

2.1.4. Jarak Tulangan dan Selimut Beton

Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat

kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan

minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi

pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Sedangkan untuk

melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka

diperlukan adanya tebal selimut beton minimum. Beberapa persyaratan utama

pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 adalah sebagai

berikut :

1. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari db

atau 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.

2. Jarak tulangan sejajar tersebut diletakan dalam dua lapisan atas harus

diletakakn tepat diatas tulangan dibawahnya dengan jarak bersih tidak boleh

kurang dari

25 mm.

3. Tebal minimum penutup beton pada tulangan terluar ditunjukkan pada table

2.4

Untuk konstruksi beton yang dituang langsung dan selalu berhubungan dengan

tanah berlaku tebal penutup beton minimal yang umumnya sebesar 70 mm.

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

10

Tabel 2.4 Hubungan Tanah Dengan Cuaca Dalam Konstruksi Gedung

Bagian

Konstruksi

Yang Tidak langsung

Berhubungan Dengan Tanah

dan Cuaca (mm)

Yang langsung Berhubungan

Dengan Tanah dan Cuaca

(mm)

Lantai/Dinding

Balok

Kolom

ØD – 36 dan lebih kecil : 20

> ØD : 40

Seluruh diameter : 40

Seluruh diameter : 40

ØD – 16 dan lebih kecil : 40

> ØD – 16 : 50

ØD – 16 dan lebih kecil : 40

> ØD – 16 : 50

ØD – 16 dan lebih kecil : 40

> ØD – 36 : 50

2.2. Perencanaan Atap

a. Kontrol terhadap tegangan :

σ = 22

ZyMy

ZxMx

÷÷ø

öççè

æ+÷

øö

çèæ

b. Kontrol terhadap lendutan :

Secara umum, lendutan maksimal akibat beban mati dan beban hidup harus lebih

kecil dari 2501

L. Pada balok yang terletak bebas atas dua tumpuan. L adalah

bentang dari balok tersebut, pada balok menerus atau banyak perletakan.

L adalah jarak antara titik beloknya akibat beban mati, sedangkan pada balok

kantilever L adalah dua kali panjang kantilevernya ( PPBBI pasal 15.1. butir 1).

Untuk lendutan yang terjadi dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :

Ø Zx = IyE

LPxIyE

Lqx..48

...384

..5 34

+

Ø Zx = IxE

LPyIxE

lqy..48

...384

..5 34

+

Ø Zx = 22 ZyZx +

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

11

Syarat gording aman jika : z £ zijin

2.2.2. Perencanaan Kuda-Kuda

1. Pembebanan

Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah :

a. Beban mati

b. Beban hidup

c. Beban angin

2. Asumsi Perletakan

a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.

b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol..

3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000.

4. Analisa tampang menggunakan peraturan PPBBI 1984.

5. Perhitungan profil kuda-kuda

a. Batang tarik

ijinmak

Fnsr

=

( ) 22 /1600/240032

cmkgcmkglijin ==´= ss

Fbruto = 1,15 x Fn ……( < F Profil )

Dengan syarat σ terjadi ≤ 0,75 σ ijin

σ terjadi = Fprofilmak.85.0

r

b. Batang tekan

ilk

λx

=

2leleh

lelehg kg/cm 2400 σ dimana, .......

σ . 0,7E

πλ ==

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

12

λλ

λg

s =

Apabila = λs ≤ 0,25 ω = 1

0,25 < λs < 1,2 ω sl.67,06,1

43,1-

=

λs ≥ 1,2 ω 2s1,25. l=

kontrol tegangan :

ijins£=Fp

ω . P σ maks.

c. Beban kuda-kuda, bracing, plat sambung dan baut dimasukkan dalam

perhitungan SAP 2000.

2.2.3. Perhitungan Alat Sambung

Alat sambung yang digunakan adalah baut. Dalam PPBBI 1984 asal 8.2 butir 1

dijelaskan bahwa tegangan-tegangan yang diijinkan dalam menghitung kekuatan

baut-baut adalah sebagai berikut :

a.Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

b.Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

c.Tebal pelat sambung

d = 0,625 d

d.Kekuatan baut

· Pgeser = 2 . ¼ . p . d 2 . tgeser

· Pdesak = d . d . ttumpuan

Untuk menentukan jumlah baut tiap sambungan menggunakan kekuatan baut

terhadap tegangan geser atau desak yang memiliki hasil lebih kecil dengan cara

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

13

beban maksimal yang ditahan oleh batang dibagi dengan kekuatan baut yang

terkecil.

Jarak antar baut ditentukan dengan rumus :

· 2,5 d £ S £ 7 d

· 2,5 d £ u £ 7 d

· 1,5 d £ S1 £ 3 d

Dimana :

d = diameter alat sambungan

s = jarak antar baut arah Horisontal

u = jarak antar baut arah Vertikal

s1 = jarak antar baut dengan tepi sambungan

2.3 Perencanaan Tangga

1. Pembebanan:

Ø Beban mati

Ø Beban hidup : 200 kg/m2

2. Asumsi perletakan :

Ø Tumpuan bawah adalah jepit

Ø Tumpuan tengah adalah sendi

Ø Tumpuan atas adalah jepit

3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000

4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.

Perhitungan untuk penulangan tangga :

Mn = F

Mu

Dimana Φ = 0.8

Mcf

fy'.85.0

=

Rn2.db

Mn=

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

14

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85.0 b

rmax = 0.75 . rb

rmin < r < rmaks tulangan tunggal

r < rmin dipakai rmin = 0.0025

As = r ada . b . d

f

un

MM =

dimana, 80,0=f

m =c

y

xf

f

'85,0

Rn = 2bxd

M n

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85.0 b

rmax = 0.75 . rb

rmin < r < rmaks tulangan tunggal

r < rmin dipakai rmin = 0.0025

As = r ada . b .

Luas tampang tulangan

As = xbxdr

2.4 Perencenaan Plat Lantai

1. Pembebanan:

Ø Beban mati

Ø Beban hidup : 200 kg/m2

2. Asumsi perletakan : jepit penuh

3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

15

4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002

Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut :

1. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm

2. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h

Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

fu

n

MM =

dimana, 80,0=f

m =c

y

xf

f

'85,0

Rn = 2bxd

M n

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85.0 b

rmax = 0.75 . rb

rmin < r < rmaks tulangan tunggal

r < rmin dipakai rmin = 0.0025

As = r ada . b . d

Luas tampang tulangan

As = xbxdr

2.5 Perencanaan Balok Anak

1. Pembebanan:

Ø Beban mati

Ø Beban hidup : 200 kg/m2

2. Asumsi perletakan : sendi sendi

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

16

3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000

4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002

a. Perhitungan tulangan lentur :

f

un

MM =

dimana, 80,0=f

m =c

y

xf

f

'85,0

Rn = 2bxd

M n

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85.0 b

rmax = 0.75 . rb

r min = fy4,1

rmin < r < rmaks tulangan tunggal

r < rmin dipakai rmin = 0.0036

b. Perhitungan tulangan geser :

Æ = 0,60

Vc = xbxdcfx '61

Æ Vc=0,6 x Vc

Syarat tulangan geser : ÆVc ≤ Vu ≤ 3 Æ Vc

Tetapi jika terjadi Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc maka tidak perlu tulangan geser

Jika diperlukan tulangan geser, maka :

Vs perlu = Vu – Vc

Vs ada = perluVs

dfyAv )..(

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

17

2.6 Perencanaan Portal

1. Pembebanan:

Ø Beban mati

Ø Beban hidup : 200 kg/m2

2. Asumsi Perletakan

Ø Jepit pada kaki portal

3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000

4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.

a. Perhitungan tulangan lentur :

fu

n

MM =

dimana, 80,0=f

m =c

y

xf

f

'85,0

Rn = 2bxd

M n

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85.0 b

rmax = 0.75 . rb

r min = fy1,4

rmin < r < rmaks tulangan tunggal

r < rmin dipakai rmin = 0.0036

b. Perhitungan tulangan geser :

60,0=f

Vc = xbxdcfx '61

Æ Vc=0,6 x Vc

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

18

Syarat tulangan geser Æ Vc ≤ Vu ≤ 3Æ Vc

Tetapi jika terjadi Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc maka tidak perlu tulangan geser

Jika diperlukan tulangan geser, maka :

Vs perlu = Vu – Vc

Vs ada = s

dfyAv )..(

2.7 Perencanaan Pondasi

1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban

mati dan beban hidup.

2. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.

Perhitungan kapasitas dukung pondasi (Terzaghi) :

qada = Ap

qu = 1,3 cNc + qNq + 0,4 g B Ng

qijin = qu / SF

qada £ qijin ................ (aman)

b. Perhitungan tulangan lentur :

Mu = ½ . qu . t2

m =c

y

xf

f

'85,0

Rn = 2bxd

M n

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85.0 b

rmax = 0.75 . rb

rmin < r < rmaks tulangan tunggal

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2 Dasar Teori

19

r < rmin dipakai rmin = 0.0047

As = r ada . b . d

Luas tampang tulangan

As = Jumlah tungan x Luas

c. Perhitungan tulangan geser :

Vu = s x A efektif

60,0=f

Vc = xbxdcfx '61

Æ Vc=0,6 x Vc

Syarat tulangan geser Æ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Æ Vc

Tetapi jika terjadi Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc maka tidak perlu tulangan geser

Jika diperlukan tulangan geser, maka :

Vs perlu = Vu – Vc

Vs ada = s

dfyAv )..(

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

20

20

BAB 3 PERENCANAAN ATAP

3.1 . Rencana Atap

Gambar 3.1 Rencana Atap

Keterangan :

KK = Kuda-kuda G = Gording

½ KK = Setengah kuda-kuda JL = Jurai luar

¼ KK = Seperempat kuda-kuda JD = Jurai dalam

N = Nok B = Bracing

Gambar 3.2 Kuda-kuda Utama

KK KK KK KK

N

KK KK KK KK

12 KK

G

JL

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

3.00 3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

12.00

4.33 4.33 4.33 3.00 3.00

25.00

G

G

G

G

G

G G G

GG G

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

12 KK

JLJL

JL

B

B

B

B

B

B

1.00

1.00

4.20

12.00

1.83

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

21

21

3.1.1.Dasar Perencanaan

Dasar perencanaan yang dimaksud di sini adalah data dari perencanaan atap

itu sendiri, seperti perencanaan kuda-kuda dan gording, yaitu :

a. Bentuk rangka kuda-kuda : pada gambar 3.1

b. Jarak antar kuda-kuda : 4,33 m.

c. Kemiringan atap (a) : 35°.

d. Bahan gording : baja profil lip channels ( ).

e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki (ûë).

f. Bahan penutup atap : genteng.

g. Alat sambung : baut-mur.

h. Jarak antar gording : 1,83 m.

i. Mutu baja profil : Bj-37

fu = 370 MPa.

fy = 240 MPa

3.2 . Perencanaan Gording

3.2.1. Perencanaan Pembebanan

Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels/ kanal

kait ( ) 150 x 50 x 20 x 4,5 dengan data sebagai berikut :

a. Berat gording = 11 kg/m.

b. Ix = 489 cm4.

c. Iy = 99.2 cm4.

d. h = 150 mm

e. b = 75 mm

f. ts = 4,5 mm

g. tb = 4,5 mm

h. Wx = 65,2 cm3.

i. Wy = 19,8 cm3.

Kemiringan atap (a) = 35°.

Jarak antar gording (s) = 1,83 m.

Jarak antar kuda-kuda utama (L) = 4,33 m.

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

22

22

Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung

(PPIUG) 1983, sebagai berikut :

a. Berat penutup atap = 50 kg/m2.

b. Beban angin = 25 kg/m2.

c. Beban hidup (pekerja) = 100 kg.

d. Beban penggantung dan plafond = 18 kg/m2

3.2.2. Perhitungan Pembebanan

qx

yx

qyq

a. Beban mati (titik)

Berat gording = = 11 kg/m

Berat penutup atap = 1,83 x 50 kg/m = 91,5 kg/m +

q = 102,5 kg/m

qx = q sin a = 102,5 x sin 35° = 58,79 kg/m.

qy = q cos a = 102,5 x cos 35° = 83,96 kg/m.

Mx1 = 1/8 . qy . L2 = 1/8 x 83,96 x (4,33)2 = 196,77 kgm.

My1 = 1/8 . qx . L2 = 1/8 x 58,79x (4,33)2 = 137,78 kgm.

b. Beban hidup

px

yx

pyp

P diambil sebesar 100 kg.

Px = P sin a = 100 x sin 35° = 57,36 kg.

Py = P cos a = 100 x cos 35° = 81,92 kg.

Mx2 = 1/4 . Py . L = 1/4 x 81,92 x 3,5 = 88,86 kgm.

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

23

23

My2 = 1/4 . Px . L = 1/4 x 57,36 x 3,5 = 62,09 kgm.

c. Beban angin

TEKAN HISAP

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

Koefisien kemiringan atap (a) = 35°.

1) Koefisien angin tekan = (0,02a – 0,4) = 0,3

2) Koefisien angin hisap = – 0,4

Beban angin :

1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2)

= 0,3 x 25 x ½ x (1,83+1,83) = 9,15 kg/m.

2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2)

= – 0,4 x 25 x ½ x (1,83+1,83) = -18,3 kg/m.

Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :

1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L2 = 1/8 x 9,15 x (4,33)2 = 21,44 kgm.

2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L2 = 1/8 x -18,3 x (4,33)2 = -42,89 kgm.

Tabel 3.1. Kombinasi gaya dalam pada gording

Beban Angin Kombinasi Momen Beban

Mati Beban Hidup Tekan Hisap Minimum Maksimum

Mx

My 196,77 137,78

88,68

62,09

21,44

-42,89

285,45

199,87

306,89

199,87

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

24

24

3.2.3. Kontrol Terhadap Tegangan

Ø Kontrol terhadap tegangan Minimum

Mx = 285,45 kgm = 28545 kgcm.

My = 199,87 kgm = 19987 kgcm.

σ = 22

WyMy

WxMx

÷÷ø

öççè

æ+÷

øö

çèæ

= 22

19,819987

65,228545

÷ø

öçè

æ+÷

ø

öçè

æ

= 1104,11 kg/cm2 < σ ijin = 1600 kg/cm2

Ø Kontrol terhadap tegangan Maksimum

Mx = 306,89 kgm = 30689 kgcm.

My = 199,87 kgm = 19987 kgcm.

σ = 22

WyMy

WxMx

÷÷ø

öççè

æ+÷

øö

çèæ

= 22

19,819987

65,230689

÷ø

öçè

æ+÷

ø

öçè

æ

= 1113,79 kg/cm2 < sijin = 1600 kg/cm2

3.2.4 Kontrol Terhadap Lendutan

Di coba profil : 150 x 75 x 20 x 4,5

E = 2,1 x 106 kg/cm2

Ix = 489 cm4

Iy = 99,2 cm4

qx = 0,7430 kg/cm

qy = 1,2869 kg/cm

Px = 50 kg

Py = 86,6 kg

433180

1´=Zijin = 2,41 cm

Zx =IyE

LPxIyE

Lqx..48

...384

..5 34

+

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

25

=2,99.10.1,2.48

)433.(502,99.10.1,2.384

)433.(7430,0.56

3

6

4

+ =2,04 cm

Zy = IxE

LPxIxE

lQy..48

...384

..5 34

+

= 368.10.1,2.48

433.6,86368.101,2.384)433.(2869,1.5

6

3

6

4

= 0,72 cm

Z = 22 ZyZx ¸

= 16,272,004,2 22 =+ cm

z £ zijin

2,16 cm < 2,41 cm …………… aman !

Jadi, baja profil lip channels ( ) dengan dimensi 150 x 75 x 20 x 4,5 aman dan

mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording.

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

26

3.3. Perencanaan Seperempat Kuda-kuda

3.3.1. Perhitungan panjang batang

Gambar 3.3. Panjang batang seperempat kuda-kuda Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel 3.2

Tabel 3.2. Perhitungan panjang batang pada seperempat kuda-kuda

Nomor Batang Panjang Batang (m)

1 1,5

2 1,5

3 1,83

4 1,83

5 1,05

6 1,88

7 2,10

3

4

65

7

21

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

27

3.3.2 Perhitungan Luasan Seperempat Kuda-kuda

A

B

C

DE

F

G

H

Gambar 3.4. luasan atap seperempat kuda-kuda

Panjang HA = 3,6 m

Panjang GB = 2,64 m

Panjang FC = 1,87 m

Panjang ED = 1,5 m

Panjang AB = 2,14 m

Panjang BC = 1,83 m

Panjang CD = 0,92 m

Luasa ABGH = 0,5 AB . ( HA+GB )

= 0,5.2,14 . ( 3,6+2,64 ) = 6,68 m2

Luasa BCFG = 0,5 BC . ( GB+FC )

= 0,5.1,83 . ( 2,64+1,87 ) = 4,13 m2

JL

KK

KK

KK

KK

N

KK

KK

KK

KK

12 KK

12 KK

G G G G G G

GG

G

GG

G

JL

JL

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

3.0

03.00

4.33

4.3

34.3

33.0

03.0

0

25.0

0

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

28

Luasa CDEF = 0,5 CD . ( FC+ED )

= 0,5.0,92 . ( 1,87+1,50 ) = 1,55 m2

A

B

C

DE

F

G

H

Gambar 3.5. luasan plafon seperempat kuda-kuda

Panjang HA = 3,6 m

Panjang GB = 2,64 m

Panjang FC = 1,87 m

Panjang ED = 1,5 m

Panjang AB = 1,91 m

Panjang BC = 1,54 m

Panjang CD = 0,75 m

Luasa ABGH = 0,5 AB . ( HA+GB )

= 0,5.1,91 . ( 3,6+2,64 ) = 5,96 m2

Luasa BCFG = 0,5 BC . ( GB+FC )

= 0,5.1,54 . ( 2,64+1,87 ) = 3,47 m2

Luasa CDEF = 0,5 CD . ( FC+ED )

= 0,5.0,75 . ( 1,87+1,50 ) = 1,26 m2

JL

KK

KK

KK

KK

N

KK

KK

KK

KK

12 KK

12 KK

G G G G G G

GG

G

GG

G

JL

JL

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

14 KK

3.0

03.00

4.33

4.3

34.3

33.0

03.0

0

25.0

0

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

29

3.3.3 Perhitungan Pembebanan Seperempat Kuda-kuda

Data-data pembebanan :

Berat gording = 11 kg/m

Jarak antar kuda-kuda = 4,33 m

Berat penutup atap = 50 kg/m2

Berat profil = 25 kg/m

Gambar 3.6. pembebanan seperempat kuda-kuda akibat beban mati

Perhitungan Beban

Ø Beban Mati

1) Beban P1

a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 2,64 = 29,04kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 6,68 x 50 = 334 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,54) x 25 = 42,12 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 42,12 = 12,64 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 42,12 = 4,21 kg

3

4

65

7

21

P1

P2

P3

P5P4

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

30

f) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 5,96 x 18 = 107,28 kg

2) Beban P2

a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 1,87 = 20,57 kg

b) Beban atap = Luasan x berat atap

= 4,13 x 50 = 206,50 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+ 2 + 5 + 6) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25

= 82,37 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 82,37 = 24,71 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 82,37 = 8,24 kg

3) Beban P3

a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 1,50 = 16,50 kg

b) Beban atap = Luasan x berat atap

= 1,55 x 50 = 77,5 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 2+7 ) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 2,1) x 25 = 49,12 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 49,12 = 14,74 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 49,12 = 4,91 kg

4) Beban P4

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 3 + 4 + 5 ) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1,50 + 1,05) x 25 = 50,62 kg

b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 50,62 = 15,19 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

31

c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 50,62 = 5,06 kg

d) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 3,47 x 18 = 62,46 kg

5) Beban P5

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg( 2 + 6 + 7 ) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1,88 +2,1 ) x 25

= 68,50 kg

b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 68,50 = 20,55 kg

c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 68,50 = 6,85 kg

d) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 1,26 x 18 = 22,68 kg

Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Seperempat Kuda-kuda

Beban

Beban Atap

(kg)

Beban gording

(kg)

Beban Kuda - kuda

(kg)

Beban Bracing

(kg)

Beban Plat Penyambug

(kg)

Beban Plafon

(kg)

Jumlah Beban

(kg)

P1 334 29,04 42,12 4,21 12,64 107,28 529,29

P2 206,50 20,57 82,37 8,24 24,71 - 342,39

P3 77,50 16,50 49,12 4,91 14,74 - 162,77

P4 - - 50,62 5,06 16,19 62,46 150,61

P5 - - 68,50 6,85 20,55 22,68 118,58

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

32

Ø Beban Hidup

Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3 = 100 kg

Ø Beban Angin

Perhitungan beban angin :

0

Gambar 3.7. pembebanan seperempat kuda-kuda akibat beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

1) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40

= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3

a) W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 6,68 x 0,3 x 25 = 50,10 kg

b) W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 4,13 x 0,3 x 25 = 30,975 kg

c) W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 1,55 x 0,3 x 25 = 11,625 kg

Tabel 3.4. Perhitungan beban angin

Beban

Angin Beban (kg)

Wx

W.Cos a (kg)

Wy

W.Sin a (kg)

1 65

7

43

Wy1

Wx1

W1

Wx2

W2Wy2

Wx3

W3Wy3

2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

33

W1 50,1 41,04 28,74

W2 30,97 25,37 17,76

W3 11,62 9,52 4,44

Tabel 3.5 Rekapitulasi Seluruh Pembebanan Seperempat Kuda-kuda

Nomor batang

Beban Mati

(kg)

Beban Hidup

(kg)

Beban Angin (kg) Wx Wy

Px

(kg)

Py

(kg)

1 29,04 42,12 107,64 529,29

2 20,57 82,37 - 342,39

3 16,50 49,12 - 162,77

4 - 50,62 62,46 150,61

5 - 68,50 22,68 118,63

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh

gaya batang yang bekerja pada batang Seperempat kuda-kuda sebagai berikut :

Tabel 3.6. Rekapitulasi gaya batang Seperempat kuda-kuda

kombinasi

Batang Tarik (+)

( kg )

Tekan (-)

( kg )

1 526,65

2 526,77

3 - 685,30

4 11

5 195,94

6 - 718,64

7 - 382,63

3.3.4 Perencanaan Profil Seperempat Kuda – Kuda

a. Perhitungan profil batang tarik

Pmaks. = 526,77 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

34

sijin = 1600 kg/cm2

2

ijin

maks.netto 0,329cm

1600 526,77

σ

P F ===

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,329 cm2 = 0,378 cm2

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 40. 40. 6

F = 2 . 4,48 cm2 = 8,96 cm2.

F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 61,25

3,48 . 0,85 526,77

F . 0,85

P σ

=

=

=

61,25 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !

b. Perhitungan profil batang tekan

Pmaks. = 718,64 kg

lk = 1,88 m = 188 cm

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 40 . 40 . 6

ix = 1,19 cm

F = 2 . 4,48 cm2 = 8,96 cm2.

cm 78,153 1,19183

ilk

λx

===

111cm

kg/cm 2400 σ dimana, ....... σ . 0,7E

πλ 2leleh

lelehg

=

==

1,385

111153

λλ

λg

s

=

==

Karena ls ≥ 1,2 maka : w 2s1,25. l=

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

35

= 2,398

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 192,33

8,962,932.64,187

F

ω . P σ

=

=

=

s £ sijin

192,33 kg/cm2 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!

3.3.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

36

= 0,8 . 1,27 . 2400 = 2438,40 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

2160 2430,96526,77

P

P n

geser

maks. ,=== ~ 2 buah baut

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm = 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm = 6 cm

b. Batang tarik

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600

=960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600

= 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

37

= 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,8 . 1,27. 2400

= 2438,40kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

0,245 2430,96718,64

P

P n

geser

maks. === ~ 2 buah baut

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm

= 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm

= 6 cm

Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil seperempat kuda-kuda

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

2 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

3 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

4 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

5 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

6 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

7 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

38

3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda

Gambar 3.8. Panjang batang setengah kuda-kuda 3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.8 Perhitungan panjang batang pada setengah kuda-kuda

Nomer Batang Panjang Batang

1 1,50

2 1,50

3 1,50

4 1,50

5 1,83

6 1,83

7 1,83

8 1,83

9 1,05

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

154.20

6.00

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

39

10 1,88

11 2,10

12 2,58

13 3,15

14 3,49

15 4,20 3.4.2. Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda

Gambar 3.9. Luasan Atap

Panjang ak = Panjang bj= Panjang ci = 3 m

Panjang dh = 2,25 m

Panjang eg = 0,75 m

Panjang a’b’ = 2,14 m

Panjang c’d’ = 1,83 m

Panjang b’c’ = ,83 m

Panjang d’e’ = 1,83 m

Panjang e’f’ = 0,91 m

· Luas abjk

= ak x a’b’

= 3 x 2,14 = 6,42 m2

· Luas bckl

= bc x b’c’

= 3 x 1,83 = 5,49 m2

USUK 57 cm

JL

JL

JL

KK KK KKKK

N

USUK 57 cm

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

G

GGG

bcd

e

f

g

hji k

a

JL

JL

KK

KK

bcd

e

f

g

hji k

a

a'b'c'd'e'

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

40

· Luas cdhi

= (ci x ½ c’d’) + )''2

( 21 dcx

dhci +

= (3 x 0,915) + 915,0)2

25,23( x

+ = 5,15 m2

· Luas degh

= )''2

( edxegdh +

= 83,1)2

75,025,2( x

+ = 2,74 m2

· Luas efg

=½ .eg. e’f’

=½. 0,75. 0,91 = 0,34 m2

Gambar 3.10. Luasan Plafon

Panjang ak = Panjang bj= Panjang ci = 3 m

Panjang dh = 2,25 m

Panjang eg = 0,75 m

Panjang a’b’ = 1,95 m

Panjang b’c’ = 1,50 m

Panjang c’d’ = 1,50 m

Panjang d’e’ = 1,50 m

Panjang e’f’ = 0,75 m

· Luas abjk

USUK 57 cm

JL

JL

JL

KK KK KKKK

N

USUK 57 cm

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

G

GGG

bcd

e

f

g

hji k

a

JL

JL

KK

KK

bcd

e

f

g

hji k

a

a'b'c'd'e'

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

41

= ak x a’b’

= 3 x 1,95 = 5,85 m2

· Luas bcij

= bj x b’c’

= 3 x 1,50 = 4,50 m2

· Luas cdhi

= (ci x ½ c’d’) + )''2

( 21 dcx

dhci +

= (3 x 0,625) + 75,0)2

25,23( x

+ = 4,22 m2

· Luas efg

=½. eg . e’f’

=½. 0,75. 0,75 = 0,28 m2

3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda Data-data pembebanan : Berat gording = 11 kg/m

Jarak antar kuda-kuda = 4,33 m

Berat penutup atap = 50 kg/m2

Berat profil = 25 kg/m

Gambar 3.11.Pembebanan Setengah Kuda-

kuda akibat beban mati

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

15

P1

P2

P3

P4

P5

P9P8P7P6

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

42

Perhitungan Beban

Ø Beban Mati

1) Beban P1

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording

= 11 x 3 = 33 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 6,42 x 50 = 321 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 5 ) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 + 1,83 ) x 25 = 41,62 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 41,62 = 12,49 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 41,62 = 4,16 kg

g) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 5,85 x 18 = 105,30 kg

2) Beban P2

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording

= 11 x 3 = 33 kg

b) Beban atap = Luasan x berat atap

= 5,49 x 50 = 274,5 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (5 + 6 + 9 + 10) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25

= 82,37 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 82,37 = 24,71 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 82,37 = 8,23 kg

3) Beban P3

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

43

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording

= 11 x 3 = 33 kg

b) Beban atap = Luasan x berat atap

= 5,15 x 50 = 257,50 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (6 + 7+ 11 + 12) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 2,10 + 2,58) x 25 = 104,25 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 104,25 = 31,27 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 104,25 = 10,42 kg

4) Beban P4

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording

= 11 x 1,5 = 16,5 kg

b) Beban atap = Luasan x berat atap

= 2,74 x 50 = 137 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (7 + 8 + 13 + 14) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1, 83 + 3,15 + 3,49) x 25 = 128,75 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 128,75 = 38,625 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 128,75 = 12,875 kg

5) Beban P5

a) Beban atap = Luasan x berat atap

= 0.34 x 50 = 17 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (8+15)x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 4,20) x 25 = 75,375 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 75,375 = 22,6125 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 75,375 = 7,5375 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

44

6) Beban P6

a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan

= 18 x 5,85 = 105,3 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 +2 + 9)x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1,50 + 1,05) x 25 = 50,625 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 50,625 = 15,1875 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 50,625 = 5,0625 kg

7) Beban P7

a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan

= 18 x 4,50 = 81 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 3 + 10 + 11) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1,50 + 1,88 + 2,10) x 25 = 87,25 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 87,25 = 26,175 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 87,25 = 8,725 kg

8) Beban P8

a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan

= 18 x 4,22 = 75,96 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 + 12 + 13) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1, 50 + 2,58 +3,15) x 25 = 109,125 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 109,125 = 32,74 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 109,125 = 10,91 kg

9) Beban P9

a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan

= 18 x 0,28 = 5,04 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 14 + 15) x berat profil kuda kuda

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

45

= ½ x (1,50 + 3,49 + 4,20) x 25 = 114,875 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 30% x 114,875 = 34,46 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 10% x 114,875 = 11,88 kg

Tabel 3.9. Rekapitulasi perhitungan beban mati

Beban beban

gording

beban

penutup

atap

beban

plafon

beban

Kuda-

kuda

beban plat

penyambung

beban

brancing

TOTAL

(kg)

P1 33 321 105,3 41,62 12,49 4,16 517,57

P2 33 274,50 82,37 24,71 8,23 422,81

P3 33 257,50 104,2 31,27 10,42 436,44

P4 16,5 137 128,75 38,625 12,82 333,69

P5 17 75,375 22,612 7,54 122,52

P6 105,3 50,625 15,19 5,06 176,17

P7 81 87,25 26,175 8,73 203,14

P8 75,96 109,125 32,73 10,91 219,72

P9 5,04 114,875 34,46 11,49 131,40

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

46

a. Beban Hidup

Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5=100 kg

b. Beban Angin

Perhitungan beban angin :

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

Sudut setengah kuda-kuda ( a ) = 350

Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40

= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3

a) W1 = koefisien x beban angin x luasan = 0,3 x 25 x 6,42 = 48,15 kg b) W2 = 0,3 x 25 x 5,49 = 41,175 kg c) W3 = 0,3 x 25 x 5,15 = 38,625 kg d) W4 = 0,3 x 25 x 2,74 = 20,55 kg e) W5 = 0,3 x 25 x 0,34 = 2,55 kg

Tabel 3.10 Perhitungan beban angin

Beban

Angin Beban (kg)

Wx

W.Cos a (kg)

Wy

W.Sin a (kg)

W1 48,15 39,44 27,62

W2 41,175 33,72 23,61

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

15

W1

W2

W3

W4

W5

Gambar 3.12. Pembebanan setengah kuda-kuda akibat beban angin

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

47

W3 38,625 31,63 22,15

W4 20,55 16,83 11,79

W5 2,55 2,09 1,46

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh

gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :

Tabel 3.11 Rekapitulasi gaya batang setengah kuda-kuda

Kombinasi

Batang Tarik (+)

( kg )

Tekan (-)

( kg )

1 1961,19 2 1961,20 3 1286,69 4 579,86 5 2435,29 6 1641,33 7 811,26 8 4,47 9 224,52 10 822,70 11 742,56 12 1214,29 13 1288,66 14 1589,15 15 352,70

3.4.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda

a. Perhitungan profil batang tarik

Pmaks. = 1961,19 kg

sijin = 1600 kg/cm2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

48

2

ijin

maks.netto cm 1,223

1600 1961,19

σ

P F ===

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,322 cm2 = 0,370 cm2

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 45. 45. 5

F = 2 . 4,3 cm2 = 8,6 cm2

F = Penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 267,70

8,6 . 0,85 1961,19

F . 0,85

P σ

=

=

=

s £ 0,75sijin

267,70 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !!

b. Perhitungan profil batang tekan

Pmaks. = 2435,29 kg

lk = 1,83 cm = 183 cm

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 45 . 45 . 5

ix1 = 1,35 cm

F = 2 . 4,3 = 8,6 cm2

cm 56,135 1,35183

ilk

λx

1 ===

cm 111

kg/cm 2400 σ dimana, ....... σ . 0,7

E πλ 2

lelehleleh

g

=

==

1,22

111135,56

λλ

λg

s

=

==

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

49

Karena lc ≥ 1,2 maka :

ω 2s1,25. l=

ω 2,2211,25. =

= 1,86

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.1

kg/cm 525,53

8,61,86. 2435,29

F

ω . P σ

=

=

=

s £ sijin

525,53 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman

3.4.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

50

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg

Perhitungan jumlah baut-mur,

99,0 2430,962429,88

P

P n

geser

maks. === ~ 2 buah baut

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm = 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm = 6 cm

b. Batang tarik

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

51

Digunakan alat sambung baut-mur

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )

Diameter lubang = 13,7 mm

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600

=960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600

= 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960

= 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27. 2400

= 2473,2 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

0,806 2430,961961,20

P

P n

geser

maks. === ~ 2 buah baut

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm

= 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

52

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm

= 6 cm

Tabel 3.12. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda

Nomer Batang

Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

2 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

3 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

4 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

5 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

6 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

7 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

8 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

9 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

10 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

11 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

12 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

13 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

14 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

15 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

53

3.5. Perencanaan Jurai

Gambar 3.13. Rangka Batang Jurai

3.4.1. Perhitungan Panjang Batang jurai

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.13. Perhitungan panjang batang pada jurai

Nomor Batang Panjang Batang (m) 1 2,12 2 2,12 3 2,12 4 2,12 5 2,37 6 2,37 7 2,37 8 2,37 9 1,05 10 2,37

8.48

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

154.20

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

54

11 2,1 12 2,99 13 3,15 14 3,80 15 4,20

3.4.2. Perhitungan luasan jurai

Gambar 3.14. Luasan Atap Jurai

Panjang a’b’ = 2,30 m

Panjang b’c’ = 2,37 m

Panjang c’v = 1,19 m

Panjang rq = 2,10 m

Panjang sp = 1,125 m

Panjang un = 0,375 m

Panjang vm = 1,50 m

Panjang wl = 1,125 m

Panjang yj = 0,375 m

Panjang d’e’ = 1,19 m

Panjang e’f’ = 2,37 m

USUK 57 cm

JL

JL

KK KK KKKK

N

USUK 57 cm

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

G

GGG

b

c

d

e

f

g

h

ji

k

a

m

l

vn

op

q

yx

w

u

t

s

r

KK

USUK 57 cm

b

c

d

e

f

g

h

ji

k

a

m

l

vn

op

q

yx

w

u

t

s

r

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

55

Panjang f’i’ = 1,19 m

· Luas abspqr

= 2x(½ a’b’(sp+rq)

= 2x(½ .2,30 (1,125+2,1) = 7,42 m2

· Luas bdunps

= 2x(½ b’c’(sp+un)

= 2x(½ . 2,37 (1,125+0,375) = 3,56 m2

· Luas dvnu

= 2x(½x un x c’v)

= 2x(½ 0,375 x 1,19 ) = 0,45 m2

· Luas efwlmv

= 2x(½ d’e’(vm+wl)

= 2x(½ 1,19 (1,5+1,125) = 3,124 m2

· Luas fhyjwl

= 2x(½ e’f’(wl+yj)

= 2x(½ 2,37 (1,125+0,375) = 3,56 m2

· Luas hijy

=2x(½x yj x f’i)

= 2x(½ 0,375 x 1,19 ) = 0,45 m2

Gambar 3.15. Luasan Plafon Jurai

USUK 57 cm

JL

JL

KK KK KKKK

N

USUK 57 cm

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

G

GGG

b

c

d

e

f

g

h

ji

k

a

m

l

vn

op

q

yx

w

u

t

s

r

KK

USUK 57 cm

b

c

d

e

f

g

h

ji

k

a

m

l

vn

op

q

yx

w

u

t

s

r

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

56

Panjang a’b’ = 1,75 m Panjang wl = 1,125 m

Panjang b’c’ = 1,50 m Panjang yj = 0,375 m

Panjang c’v = 0,75 m Panjang d’e’ = 0,75 m

Panjang rq = 2,10 m Panjang e’f’ = 1,50 m

Panjang sp = 1,125 m Panjang f’i’ = 0,75 m

Panjang un = 0,375 m

Panjang vm = 1,50 m

· Luas abspqr

= 2x(½ a’b’(sp+rq)

= 2x(½ .1,75 (1,125+2,1) = 5,64 m2

· Luas bdunps

= 2x(½ b’c’(sp+un)

= 2x(½ . 1,50 (1,125+0,375) = 2,25 m2

· Luas dvnu

= 2x(½x un x c’v)

= 2x(½ 0,375 x 0,75) = 0,28 m2

· Luas efwlmv

= 2x(½ d’e’(vm+wl)

= 2x(½ 0,75 (1,50+1,50) = 1,97 m2

· Luas fhyjwl

= 2x(½ e’f’(wl+yj)

= 2x(½ 1,50 (1,125+0,375) = 2,25 m2

· Luas hijy

=2x(½x yj x f’i)

= 2x(½ 0,375 x 0,75 ) = 0,28 m2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

57

3.4.3. Perhitungan Pembebanan Jurai

Data-data pembebanan : Berat penutup atap = 50 kg/m2

Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m

Berat gording = 11 kg/m

Gambar 3.16. Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati

a. Perhitungan Beban

Beban Mati

1) Beban P1

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording def

= 11 x 33 = 33 kg

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

15

P1

P2

P3

P4

P5

P6 P7 P8 P9

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

58

b) Beban atap = Luas atap x Berat atap

= 7,42 x 50 = 371 kg

c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon

= 5,64 x 18 = 101,52 kg

d) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 5 ) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,12 + 2,37) x 25 = 56, 125 kg

e) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 56, 125= 16,84 kg

f) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 56, 125 = 5,125 kg

2) Beban P2

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording

= 11 x 1,5 = 16,5 kg

b) Beban atap = Luas atap x berat atap

= 3,56 x 50 = 178 kg

c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (5 + 6 + 9 + 10) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,37 + 2,37 + 1,05 + 2,37) x 25 = 102 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 102 = 30, 6 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 102 = 1,02 kg

3) Beban P3

a. Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording

= 11 x 3 = 33 kg

b. Beban atap = Luas atap x berat atap

= 0,45 x 50 = 22,5 kg

c. Beban kuda-kuda = ½ x Btg (6 + 7 + 11 + 12) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,37 + 2,37 + 2,1 + 2,99) x 25 = 122,86 kg

d. Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 122,86 = 36,86 kg

e. Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

59

= 0,1 x 122,86= 12,286 kg

4) Beban P4

a) Beban atap = Luas atap x berat atap

= 3,124 x 50 = 156,20 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (7 + 8 + 13 + 14) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,37 + 2,37 + 3,15 + 3,80) x 25 = 146,125 kg

c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 146,125 = 14,61 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 146,125 = 43,84 kg

5) Beban P5

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (8+ 15) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,37 + 4,20) x 25 = 82,125 kg

b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 82,125 = 8,21 kg

c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon

= 3,56 x 18 = 178 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 82,125 = 24,64 kg

6) Beban P6

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 9) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,12 + 2,12 +1,05) x 25 = 66,125 kg

b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 66,125 = 6,61 kg

c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon

= 2,25 x 18 = 40,50 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 162,438 = 48,731 kg

7) Beban P7

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 3 + 10 + 11) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,12 + 2,12 + 2,37 + 2,1) x 25 = 108,86 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

60

b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 108,86 = 10,886 kg

c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon

= 0,28 x 18 = 5,04 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 108,86 = 32,658 kg

8) Beban P8

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 3 + 12 + 13) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,12 + 2,12 +2,99 + 3,15) x 25 = 129,75 kg

b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 129,75 = 12,975 kg

c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon

= 2,25 x 18 = 40,50 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 129,75 = 38,93 kg

9) Beban P9

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 14 + 15) x berat profil kuda kuda

= ½ x (2,12 + 3,80 +4,20) x 25 = 126,50 kg

b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 126,50 = 12,65 kg

c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon

= 0,28 x 18 = 5,04 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 126,50 = 37,95 kg

Tabel 3.14. Rekapitulasi Pembebanan Jurai

Beban

Beban Atap

(kg)

Beban gording

(kg)

Beban Kuda - kuda (kg)

Beban Bracing

(kg)

Beban Plat Penyambug

(kg)

Beban Plafon

(kg)

Jumlah Beban

(kg)

P1 371 33 56,125 5,61 16,84 101,52 548,098

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

61

P2 178 16,50 102 10,2 30,60 - 329,12

P3 22,5 33 122,86 12,29 36,86 - 227,51

P4 156,2 16,5 146,125 14,61 43,84 - 377,275

P5 178 4,07 82,125 8,21 24,64 - 297,045

P6 - - 66,125 6,61 19,84 40,50 133,075

P7 - - 108,86 10,89 10,89 5,04 135,676

P8 - - 129,75 12,98 38,92 40,50 222,145

P9 - - 126,50 12,65 37,95 5,04 182,14

Beban Hidup

Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4 = 100 kg

Beban Angin

Perhitungan beban angin :

Gambar 3.17. Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

15

W1

W2

W3

W4

W5

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

62

1) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40

= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3

a) W1 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin

= 7,42 x 0,3 x 25 = 55,65 kg

b) W2 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin

= 3,56 x 0,3 x 25 = 26,70 kg

c) W3 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin

= 0,45 x 0,3 x 25 = 3,375 kg

d) W4 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin

= 2,25 x 0,3 x 25 = 16,875 kg

d) W5 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin

= 0,28 x 0,3 x 25 = 2,10 kg

Tabel 3.15. Perhitungan beban angin

Beban Angin Beban (kg) Wx

W.Cos a (kg)

Wy

W.Sin a (kg)

W1 55,65 45,59 31,92

W2 26,7 21,67 15,31

W3 3,375 2,77 1,94

W4 16,875 13,82 9,68

W5 2,10 1,72 1,20

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh

gaya batang yang bekerja pada batang jurai sebagai berikut :

Tabel 3.16. Rekapitulasi gaya batang jurai

kombinasi

Batang Tarik (+)

( kg )

Tekan (-)

( kg )

1 2306,48 -

2 2306,52 -

3 1511,10 -

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

63

4 790,81 -

5 - 2618,93

6 - 1754,57

7 - 950,44

8 - 5,18

9 188,07 -

10 - 893,03

11 610,57 -

12 - 1027,46

13 1047,31 -

14 - 1558,87

15 - 583,44

3.4.4. Perencanaan Profil jurai

Perhitungan profil batang tarik

Pmaks. = 2306,48 kg

sijin = 1600 kg/cm2

2

ijin

maks.netto

cm 1.479

1600 2306,48

σ

P F

=

==

Fbruto = 1,15 . Fnetto

= 1,15 . 1,479 cm2

= 1,701 cm2

Dicoba, menggunakan baja profil û ë 50. 50. 6

F = 2 . 5,69 cm2 = 11,38 cm2 F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 244,648

11,38 . 0,85 2306,48

F . 0,85P

σ

=

=

=

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

64

s £ 0,75sijin

244,648 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2 …...…. aman !!

Perhitungan profil batang tekan

Pmaks. = 2618,93 kg

lk = 2,37 m = 237 cm

Dicoba, menggunakan baja profil û ë 50 . 50 . 6

ix = 1,50 cm

F = 2 . 6,91 = 13,82 cm2

158 1,50237

ilk

λx

===

cm 111,07

kg/cm 2400 σ dimana, ....... σ . 0,7

E πλ 2

lelehleleh

g

=

==

423,1

111,07158

λλ

λg

s

=

==

Karena ls ≥ 1 maka : w 2s2,381. l=

= 4,821

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 1109,478

11,384,821.93,2618

F

ω . P σ

=

=

=

s £ sijin

1109,478 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

65

3.4.5. Perhitungan Alat Sambung

Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2

Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2

Kekuatan baut :

a. Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg

b. Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg

Perhitungan jumlah baut-mur,

9730 2430,962318,93

P

P n

geser

maks. ,=== ~ 2 buah baut

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

66

= 3,175 cm = 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm = 6 cm

Batang tarik

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

= 0,6 . 1600 =960 kg/cm2

Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2

Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960 = 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27. 2400 = 2473,2 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

1,077 2430,96

2306,48

P

P n

geser

maks. === ~ 2 buah baut

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

67

c. 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm = 3 cm

d. 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm = 6 cm

Tabel 3.17 Rekapitulasi perencanaan profil jurai

Nomor Batang

Dimensi Profil Baut (mm)

1 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

2 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

3 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

4 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

5 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

6 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

7 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

8 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

9 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

10 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

11 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

12 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

13 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

14 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

15 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

68

3.6 Perencanaan Kuda-kuda Utama (KK)

3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A

Gambar 3.18 Panjang batang kuda-kuda utama Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.18 Perhitungan panjang batang pada kuda-kuda utama (KK)

No batang Panjang batang

1 1,50 2 1,50 3 1,50 4 1,50 5 1,50 6 1,50 7 1,50 8 1,50 9 1,83 10 1,83 11 1,83 12 1,83 13 1,83 14 1,83 15 1,83 16 1,83 17 1,05 18 1,88 19 2,10

4.20

12.00

5

6

7

8

22

20

1817

19

21

4321

16

15

14

13

24

26

2829

27

25

4 3 2 1

23

1

2

3

4

5

6

7

8

9

16151413121110

No Joint

No Batang

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

69

20 2,58 21 3,15 22 3,49 23 4,20 24 3,49 25 3,15 26 2,58 27 2,10 28 1,88 29 1,05

3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama

Gambar 3.19 Luasan Atap Kuda-kuda A

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 3,67 m

Panjang di = 3,29 m

Panjang eh = 2,54 m

Panjang fg = 2,17 m

USUK 57 cm

JL

JL

JL

KK KK KK

N

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

G

GGG

b

d

e

f g

h

j

i

k

a

c

JL

KK

b

d

e

f g

h

j

i

k

a

c

l

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

70

Panjang ab = 2,14 m

Panjang bc = 1,83 m

Panjang cd = 1,83 m

Panjang de = 1,83 m

Panjang ef = 0,92 m

· Luas abkl

= al x ab

= 3,67 x 2,14 = 7,704 m2

· Luas bcjk

= bk x bc

= 3,67 x 1,83 = 6,72 m2

· Luas cdij

= ( cj x ½ cd ) + ( ÷øö

çèæ +

2dicj

x ½ cd)

= ( 3 x ½ . 1,83 ) + ( ÷øö

çèæ +

229,367,3

x ½ . 1,83) = 6,54 m2

· Luas dehi

= ÷øö

çèæ +

2ehdi

x de

= ÷øö

çèæ +

254,229,3

x 1,83 = 5,334 m2

· Luas efgh

= ÷øö

çèæ +

2fgeh

x ef

= ÷øö

çèæ +

217,254,2

x 0,92 = 2,166 m2

USUK 57 cm

JL

JL

JL

KK KK KK

N

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

G

GGG

b

d

e

f g

h

j

i

k

a

c

JL

KK

b

d

e

f g

h

j

i

k

a

c

l

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

71

Gambar 3.20. Luasan Plafon

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 3,67 m

Panjang di = 3,29 m

Panjang eh = 2,54 m

Panjang fg = 2,17 m

Panjang ab = 2,05 m

Panjang bc = 1,50 m

Panjang cd = 1,50 m

Panjang de = 1,50 m

Panjang ef = 0,75 m

· Luas abkl

= al x ab

= 3,67 x 2,05 = 7,523 m2

· Luas bcjk

= bk x bc

= 367 x 1,50 = 5,505 m2

· Luas cdij

= ( cj x ½ cd ) + ( ÷øö

çèæ +

2dicj

x ½ cd)

= ( 3,67 x ½ . 1,50 ) + ( ÷øö

çèæ +

229,367,3

x ½ . 1,50) = 5,3625 m2

· Luas dehi

= ÷øö

çèæ +

2ehdi

x de

= ÷øö

çèæ +

254,229,3

x 1,50 = 4,3725 m2

· Luas efgh

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

72

1 2 3 4 5 6 7 8

9

10

11

12 13

14

15

1617

1819 20

21

22

23 2425 26

27 2829

P1

P2

P10 P11 P12 13

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

P16P15P14

= ÷øö

çèæ +

2fgeh

x ef

= ÷øö

çèæ +

217,254,2

x 0,75 = 1,77 m2

3.6.3.Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A

Data-data pembebanan : Berat gording = 11 kg/m

Jarak antar kuda-kuda utama = 4,33 m

Berat penutup atap = 50 kg/m2

Berat profil = 25 kg/m

Gambar 3.21. Pembebanan Kuda- kuda utama A akibat beban mati a. Perhitungan Beban

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

73

73

Ø Beban Mati

1) Beban P1 = P9

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+ 9) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1,83) x 25 = 41,63 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 7,704 x 50 = 385,20 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 367 = 40,37 kg

c) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 5,51 x 18 = 99,18 kg

e) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 41,63 = 12,49 kg

f) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 41,63 = 4,163 kg

2) Beban P2 =P8

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (9 +10+ 17 + 18) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25

= 82,38 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 6,72 x 50 = 275,2 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 3,67 = 40,37 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 82,38 = 24,41 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 82,38 = 8,24 kg

3) Beban P3 = P7

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(10+11+ 19 +20) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 2,10 + 2,58) x 25 = 104,25 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 6,54 x 50 = 327 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

74

74

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 3,67 = 40,37 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 104,25 = 31,28 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 104,25 = 10,43 kg

4) Beban P4 =P6

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(11+12+ 21 +22) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 3,15 + 3,49) x 25 = 128,75 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 5,334 x 50 = 226,70kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 3,29 = 36,19 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 128,75 = 38,63 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 128,75

= 12,88 kg

5) Beban P5

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(12+13+ 23) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 4,2) x 25 = 98,25 kg

b) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 2,17 = 23,87 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 98,25 = 29,48 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 98,25 = 9,83 kg

6) Beban P10 = P16

a) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 7,52 x 18 = 135,36 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(1+ 2+ 17) x berat profil kuda kuda

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

75

75

= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,05) x 25 = 50,66 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 50,66 = 15,198 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 50,66 = 5,07 kg

7) Beban P11 = P15

a) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 5,51 x 18 = 99,18 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(2+ 3+ 18+ 19) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,88 + 2,10) x 25 = 87,25 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 87,25 = 26,18 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 87,25 = 8,73 kg

8) Beban P12 = P14

a) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 4,37 x 18

= 78,66 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(3+ 4+ 20+ 21) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 + 1,5 + 2,58 + 3,15) x 25 = 109,13 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 109,13 = 32,74 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 109,13 = 10,91 kg

9) Beban P13

a) Beban plafon = (2 x Luasan) x berat plafon

= (2 x 1,77) x 18 = 63,72 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4+5+22+23+24) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 +1,5 + 3,49+ 4,20+3,49)x 25 = 177,25 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 177,25 = 53,175 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

76

76

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 177,25 = 17,73 kg

Tabel 3.19. Rekapitulasi beban mati

Beban

Beban Atap

(kg)

Beban gording

(kg)

Beban Kuda - kuda (kg)

Beban Bracing

(kg)

Beban Plat Penyambug

(kg)

Beban Plafon

(kg)

Jumlah Beban

(kg)

P1=P9 385,2 40,37 41,63 4,16 12,49 99,18 538,03

P2=P8 275,5 40,37 82,38 8,24 24,71 - 431,198

P3=P7 327 40,37 104,25 10,43 31,28 - 513,33

P4=P6 266,7 36,19 128,75 12,88 38,63 - 483,145

P5 217 23,87 98,25 9,83 29,48 - 378,425

P10=P16 - - 50,66 5,07 15,198 135,36 206,284

P11=P15 - - 87,25 8,73 26,18 99,18 221,335

P12=P14 - - 109,13 10,91 32,74 78,66 231,443

P13 - - 177,25 17,73 53,18 31,86 280,01

Ø Beban Hidup

Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, P7, P8, P9 = 100 kg Ø Beban Angin

Perhitungan beban angin :

5

6

7

8

22

20

1817

19

21

4321

16

15

14

13

24

26

2829

27

25

4 3 2 1

23

W1

W2

W3

W4

W5 W6

W7

W8

W9

W10

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

77

77

Gambar 3.22. Pembebanan kuda-kuda utama A akibat beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

1) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40

= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3

a. W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,704 x 0,3 x 25 = 57,78 kg

b. W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 6,72 x 0,3 x 25 = 50,40 kg

c. W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 6,54 x 0,3 x 25 = 49,05 kg

d. W4 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 5,33 x 0,3 x 25 = 39,98 kg

e. W5 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 2,17 x 0,3 x 25 = 16,28 kg

2) Koefisien angin hisap = - 0,40

a) W6 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

=2,17 x -0,4 x 25 = -21,7 kg

b) W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 5,33 x -0,4 x 25

= -53,3 kg

c) W8 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 6,54 x -0,4 x 25

= -64,5 kg

d) W9 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 6,72 x -0,4 x 25

= -67,2 kg

e) W10 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,704 x -0,4 x 25

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

78

78

= -77,04 kg

Tabel 3.20 Perhitungan beban angin

Beban Angin Beban (kg) Wx

W.Cos a (kg)

Wy

W.Sin a (kg)

W1 57,78 47,33 33,14

W2 50,40 41,29 28,91

W3 49,05 40,18 28,13

W4 39,98 32,75 22,93

W5 16,28 13,34 9,34

W6 -21,70 -17,78 -12,45

W7 -53,30 -43,66 -30,57

W8 -65,20 -53,41 -37,40

W9 -67,20 -55,05 -38,54

W10 -77,04 63,11 -44,19

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh

gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :

Tabel 3.21. Rekapitulasi gaya batang kuda-kuda utama

kombinasi Batang Tarik (+)

kg Tekan(+)

kg

1 5246,05

2 5248,40

3 4528,65

4 3735,54

5 3667,21

6 4384,77

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

79

79

7 5027,86

8 5025,29

9 6446,13

10 5608,92

11 4680,17

12 3727,36

13 3757,37

14 4701,45

15 5629,22

16 6466,66

17 261,05

18 871,82

19 811,67

20 1350,85

21 1434,04

22 1840,53

23 3653,59

24 1702,13

25 1328,70

26 1221,10

27 757,95

28 778,40

29 262,03

3.6.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda

a. Perhitungan profil batang tarik

Pmaks. = 5246,05 kg

sijin = 1600 kg/cm2

2

ijin

maks.netto cm 2,3

1600 5246,05

σ

P F ===

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 2,3 cm2 = 2,645 cm2

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50. 50. 5

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

80

80

F = 2 . 3,89 cm2 = 7,78 cm2.

F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 539,2

7,78 . 0,85 5246,05

F . 0,85

P σ

=

=

=

s £ 0,75sijin

539,2 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !!

a. Perhitungan profil batang tekan

Pmaks. = 6466,66 kg

lk = 1,83 m = 183 cm

4

62

2

2

2

min

18

1012143

6466,661833

n.lkI

cm

).,.(),(

.).(E

P. max

=

=

=p

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50 . 50 . 5

ix = 1,51 cm

F = 2 . 89 = 7,78 cm2

cm 2,121 1,51183

ilk

λx

===

111cm

kg/cm 2400 σ dimana, ....... σ . 0,7

E πλ 2

lelehleleh

g

=

==

1,1

111121,2

λλ

λg

s

=

==

Karena ls < 1,2 maka :

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

81

81

1,67

0,67.1,1-1,61,43

0,67-1,61,43

=

=

=cl

w

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 891

7,78.1,67 6466,66

F

ω . P σ

=

=

=

s £ sijin

891 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!

3.6.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

= 0,6 . 1600

= 960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

= 1,5 . 1600

= 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

82

82

= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960

= 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27 . 2400

= 2743,20 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

662 2430,966466,66

P

P n

geser

maks. ,=== ~ 3 buah baut

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm

= 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm

= 6 cm

b. Batang tarik

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600

=960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

83

83

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600

= 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960

= 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27. 2400

= 2473,2 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

162 2430,965248,40

P

P n

geser

maks. ,=== ~ 3 buah baut

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm = 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm

= 6 cm

Tabel 3.22. Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

84

84

5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

3.7. Perencanaan Kuda – kuda Utama B 3.7.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda B

4.20

12.00

5

6

7

8

22

20

1817

19

21

4321

16

15

14

13

24

26

2829

27

25

4 3 2 1

23

1

2

3

4

5

6

7

8

9

16151413121110

No Joint

No Batang

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

85

85

Gambar 3.23 Panjang batang kuda-kuda utama

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.23 Perhitungan panjang batang pada kuda-kuda utama (KK)

No batang Panjang batang

1 1,50 2 1,50 3 1,50 4 1,50 5 1,50 6 1,50 7 1,50 8 1,50 9 1,83 10 1,83 11 1,83 12 1,83 13 1,83 14 1,83 15 1,83 16 1,83 17 1,05 18 1,88 19 2,10 20 2,58 21 3,15 22 3,49 23 4,20 24 3,49 25 3,15 26 2,58 27 2,10 28 1,88 29 1,05

3.7.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama B

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

86

86

Gambar 3.24 Luasan Atap Kuda-kuda

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 4,33 m

Panjang di = 4,33 m

Panjang eh = 4,33 m

Panjang fg = 4,33 m

Panjang ab = 2,41 m

Panjang bc = 1,83 m

Panjang cd = 1,83 m

Panjang de = 1,83 m

Panjang ef = 0,92 m

· Luas abkl

= al x ab

= 4,33 x 2,14= 9,27 m2

· Luas bcjk

= bk x bc

= 4,33 x 1,83 = 7,92 m2

· Luas cdij

= cj x cd

= 4,33 x 1,73 = 7,5 m2

USUK 57 cm

JL

JL

JL

KK KK KK

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

GGG

b

d

ef g

h

j

i

k

a

c

l

KK KK

G

G

b

d

ef g

h

j

i

k

a

c

l

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

87

87

· Luas dehi

= di x de

= 4,33 x 1,73 = 7,5 m2

· Luas efgh

= eh x ef

= 4,33 x 0,92 = 3,98 m2

USUK 57 cm

JL

JL

JL

KK KK KK

KK KK KK KK

R

12 KK

G

G

G

G

G

GGG

b

d

ef g

h

j

i

k

a

c

l

KK KK

G

G

b

d

ef g

h

j

i

k

a

c

l

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

88

88

Gambar 3.25. Luasan Plafon

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 4,33 m

Panjang di = 4,33 m

Panjang eh = 4,33 m

Panjang fg = 4,33 m

Panjang ab = 1,75 m

Panjang bc = 1,50 m

Panjang cd = 1,50 m

Panjang de = 1,50 m

Panjang ef = 0,75 m

· Luas abkl

= al x ab

= 4,33 x 1,75 = 7,58 m2

· Luas bcjk

= bk x bc

= 4,33 x 1,5 = 6,50 m2

· Luas cdij

= cj x cd

= 4,33 x 1,5 = 6,50 m2

· Luas dehi

= di x de

= 4,33 x 1,5 = 6,50 m2

· Luas efgh

= eh x ef

= 4,33 x 0,75 = 3,25 m2

3.7.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

89

89

Data-data pembebanan :

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

90

90

1 2 3 4 5 6 7 8

9

10

11

12 13

14

15

1617

1819 20

21

22

23 2425 26

27 2829

P1

P2

P10 P11 P12 13

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

P16P15P14

Berat gording = 11 kg/m

Jarak antar kuda-kuda utama = 4,33 m

Berat penutup atap = 50 kg/m2

Berat profil = 25 kg/m

Gambar 3.26. Pembebanan Kuda- kuda utama B akibat beban mati

b. Perhitungan Beban

Ø Beban Mati

1) Beban P1 = P9

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+ 9) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,50 + 1,83) x 25 = 41,63 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 9,27 x 50 = 463,50 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 4,33 = 47,63 kg

d) Beban plafon = Luasan x berat plafon

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

91

91

= 9,27 x 18 = 166,86 kg

e) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 41,63 = 12,49 kg

f) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 41,63 = 4,163 kg

2) Beban P2 =P8

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (9 +10+ 17 + 18) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25 = 82,38 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 7,92 x 50 = 396 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 3,67 = 40,37 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 82,38 = 24,71 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 82,38 = 8,24 kg

3) Beban P3 = P7

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(10+11+ 19 +20) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 2,10 + 2,58) x 25 = 104,25 kg

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 7,29 x 50 = 396 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 4,33 = 47,63 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 104,25 = 31,28 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 104,25 = 10,43 kg

4) Beban P4 =P6

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(11+12+ 21 +22) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 3,15 + 3,49) x 25 = 128,75 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

92

92

b) Beban atap = Luasan x Berat atap

= 7,92 x 50 = 396 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 3,29 = 36,19 kg

d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 128,75 = 38,63 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 128,75

= 12,88 kg

5) Beban P5

a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(12+13+ 23) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,83 + 1,83 + 4,2) x 25 = 98,25 kg

b) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording

= 11 x 4,33 = 47,93 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 98,25 = 29,48 kg

d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 98,25 = 9,83 kg

6) Beban P10 = P16

a) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 6,5 x 18 = 117 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(1+ 2+ 17) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,05) x 25 = 50,63 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 50,63 = 15,198 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 50,63 = 5,06 kg

7) Beban P11 = P15

a) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 6,5 x 18 = 117 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

93

93

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(2+ 3+ 18+ 19) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,88 + 2,10) x 25 = 87,25 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 87,25 = 26,18 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 87,25 = 8,73 kg

8) Beban P12 = P14

a) Beban plafon = Luasan x berat plafon

= 6,5 x 18 = 117 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(3+ 4+ 20+ 21) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 + 1,5 + 2,58 + 3,15) x 25 = 109,13 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 109,13 = 32,74 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 109,13 = 10,91 kg

9) Beban P13

a) Beban plafon = (2 x Luasan) x berat plafon

= (2 x 3,25) x 18 = 117 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4+5+22+23+24) x berat profil kuda kuda

= ½ x (1,5 +1,5 + 3,49+ 4,20+3,49)x 25 = 177,25 kg

c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda

= 0,3 x 177,25 = 53,175 kg

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

= 0,1 x 177,25 = 17,73 kg

Tabel 3.24. Rekapitulasi beban mati

Beban

Beban Atap

(kg)

Beban gording

(kg)

Beban Kuda - kuda (kg)

Beban Bracing

(kg)

Beban Plat Penyambug

(kg)

Beban Plafon

(kg)

Jumlah Beban

(kg)

P1=P9 463,50 47,63 41,63 4,16 12,49 166,86 736,273

P2=P8 396 47,63 82,38 8,24 24,71 - 558,958

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

94

94

1 2 3 4 5 6 7 8

9

10

11

12 13

14

15

1617

1819 20

21

22

23 2425 26

27 2829

W1

W3

W4

W5 W6

W7

W8

W9W2

W10

P3=P7 396 47,63 104,25 3,13 31,28 - 582,288

P4=P8 396 47,63 128,75 12,88 38,63 - 623,885

P5 199 47,63 98,25 9,83 29,48 - 384,185

P10=P16 - - 50,66 5,07 15,198 117 147,883

P11=P15 - - 87,25 8,73 26,18 117 239,155

P12=P14 - - 109,13 10,91 32,74 117 269,783

P13 - - 177,25 17,73 53,18 117 365,155

Ø Beban Hidup

Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9 = 100 kg Ø Beban Angin

Perhitungan beban angin :

Gambar 3.27. Pembebanan kuda-kuda utama akibat beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

3) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40

= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3

a. W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 9,27 x 0,3 x 25 = 69,525 kg

b. W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,92 x 0,3 x 25 = 59,40 kg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

95

95

c. W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,92 x 0,3 x 25 = 59,40 kg

d. W4 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,92 x 0,3 x 25 = 59,40 kg

e. W5 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 3,98 x 0,3 x 25 = 29,85 kg

4) Koefisien angin hisap = - 0,40

a) W6 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

=3,98 x -0,4 x 25 = -39,8 kg

b) W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,92 x -0,4 x 25 = -79,2 kg

c) W8 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,92 x -0,4 x 25 = -79,2 kg

d) W9 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 7,92 x -0,4 x 25 = -79,2 kg

e) W10 = luasan x koef. angin tekan x beban angin

= 9,27 x -0,4 x 25 = -92,7 kg

Tabel 3.25 Perhitungan beban angin

Beban Angin Beban (kg) Wx

W.Cos a (kg)

Wy

W.Sin a (kg)

W1 69,525 56,95 38,88

W2 59,40 48,66 27,91

W3 59,40 48,66 27,91

W4 59,40 48,66 27,91

W5 29,85 24,45 17,12

W6 -39,8 -32,60 -22,83

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

96

96

W7 -79,2 -64,88 -45,43

W8 -79,2 -64,88 -45,43

W9 -79,2 -64,88 -45,43

W10 -92,7 -75,94 -53,17

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh

gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :

Tabel 3.26. Rekapitulasi gaya batang kuda-kuda utama

kombinasi Batang Tarik (+)

kg Tekan(+)

kg

1 6023,98

2 6026,57

3 5161,01

4 4266,85

5 4179,59

6 4986,48

7 5765,20

8 5762,31

9 7414,81

10 6406,75

11 5363,17

12 4263,17

13 4264,52

14 5423,30

15 6471,06

16 7483,65

17 309,91

18 1058,89

19 935,45

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

97

97

20 1542,85

21 1620,49

22 2185,50

23 4266,50

24 1982,80

25 1498,85

26 1392,99

27 874,57

28 953,06

29 310,21

3.7.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda

a. Perhitungan profil batang tarik

Pmaks. = 6026,57 kg

sijin = 1600 kg/cm2

2

ijin

maks.netto cm 3,77

1600 6026,57

σ

P F ===

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 3,77 cm2 = 4,34 cm2

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50. 50. 5

F = 2 . 3,89 cm2 = 7,78 cm2.

F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 911,32

7,78 . 0,85 6026,57

F . 0,85

P σ

=

=

=

s £ 0,75sijin

911,32 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !!

b. Perhitungan profil batang tekan

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

98

98

Pmaks. = 7483,65 kg

lk = 1,83 m = 183 cm

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50 . 50 . 5

ix = 1,51 cm

F = 2 . 89 = 7,78 cm2

cm 2,121 1,51183

ilk

λx

===

111cm

kg/cm 2400 σ dimana, ....... σ . 0,7

E πλ 2

lelehleleh

g

=

==

1,1

111121,2

λλ

λg

s

=

==

Karena ls < 1,2 maka :

1,67

0,67.1,1-1,61,43

0,67-1,61,43

=

=

=cl

w

Kontrol tegangan yang terjadi :

2

maks.

kg/cm 1506,39

7,781,67 . 7483,65

F

ω . P σ

=

=

=

s £ sijin

1506,39 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!

3.7.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

99

99

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin

= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin

= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg

b) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

96,2 2430,967483,65

P

P n

geser

maks. === ~ 3 buah baut

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

c) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm = 3 cm

d) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm = 6 cm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

100

100

b. Batang tarik

Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )

Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d

= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm

Ø Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600

=960 kg/cm2

Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600

= 2400 kg/cm2

Ø Kekuatan baut :

c) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960

= 2430,96 kg

d) Pdesak = d . d . t tumpuan

= 0,9 . 1,27. 2400

= 2473,2 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,

2,47 2430,966026,57

P

P n

geser

maks. === ~ 3 buah baut

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

a) 1,5 d £ S1 £ 3 d

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

101

101

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

= 3,175 cm

= 3 cm

b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27

= 6,35 cm

= 6 cm

Tabel 3.27. Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3 Perencanaan Atap

102

102

25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

103

103

BAB 4

PERENCANAAN TANGGA

4.1. KRITERIA PERENCANAAN

4.1.1. Uraian Umum

Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang sangat

penting untuk penunjang antara struktur bangunan dasar dengan struktur bangunan

tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan sangat

berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan .

Pada bangunan umum, penempatan haruslah mudah diketahui dan terletak strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut.

4.1.2. Data Perencanaan Tangga

3.20

1.60 1.60

3.00

1.00 3.00

2.00

2.00

0.300.20

0.30

0.20

1.00

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

104

104

Gambar 4.1 Detail Tangga

Data – data tangga : - Tebal plat tangga = 15 cm - Tebal bordes tangga = 15 cm - Lebar datar = 400 cm - Lebar tangga rencana = 160 cm - Dimensi bordes = 160 x 320 cm - Rencana lebar antrade = 30 cm - Jumlah antrade = 300/30 = 10 buah - Jumlah optrade = 10 + 1 = 11 buah

- a = Arc.tg ( 200/300 ) = 33,69 < 350…….(ok) 4.2. Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan 4.2.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen

Gambar 4.2 Tebal equivalen

( ) ( )

cmt

BDt

ACBCAB

BDACBC

ABBD

cmAC

BDt

eq

eq

094,11641,1632

32

641,16056,36

3020

056,362030

'22

=´=

´=

=Þ=

=+=

=

Jadi tebal equivalent plat tangga = 15 + 11,094 = 26,094 cm 4.2.2. Perhitungan Beban a. Pembebanan tangga ( tabel 2 . 1 PPIUG 1983 )

1. Akibat beban mati (qD)

0.30

0.20

A

BCD

t'

teq

15

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

105

105

Berat tegel keramik(0,01 m) = 0,01 x 1,6 x 2400 = 38,4 kg/m Berat spesi (0,02 m) = 0,02 x 1,6 x 2100 = 67,2 kg/m Berat plat tangga = 0,1992 x 1,6 x 2400 = 764,9 kg/m Berat sandaran = 0.7 x 0.1 x 1000 = 70 kg/m

qD = 940,2 kg/m 2. Akibat beban hidup (qL)

qL = 1,6 x 200 = 320 kg/m

3. Beban ultimate (qU)

qU = 1,2 . qD + 1.6 . qL = 1,2 . 940,5 + 1,6 . 320 = 1640,6 kg/m

b. Pembebanan pada bordes ( tabel 2 . 1 PPIUG 1983 )

1. Akibat beban mati (qD)

Berat tegel keramik (0,015m) = 0,01 x 3,2 x 2400 = 76,8 kg/m Berat spesi (0,02 m) = 0,02 x 3,2 x 2100 = 134,4 kg/m Berat plat bordes = 3,2 x 0.15 x 2400 = 1152 kg/m Berat sandaran =0.7 x 0.1 x 1000 = 70 kg/m

qD = 1433,2 kg/m 2. Akibat beban hidup (qL)

qL = 3,2 x 200 = 640 kg/m

3. Beban ultimate (qU) qU = 1,2 . qD + 1.6 . qL = 1,2 . 1433 + 1,6 . 640 = 2743,6 kg/m.

4.3. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes 4.3.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan tangga

+

+

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

106

106

d = h – d’ = 150 – 20 = 130 mm Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh Mu : Mu = 1484,00 kgm = 1,48400.107 Nmm

Mn = 0,8

.10 1,48400φ

Mu 7

= = 2,20 .107 Nmm

m = 41,930.85,0

240.85,0

==fc

fy

rb = ÷÷ø

öççè

æ+

bfy600

600..

fyfc.85,0

= ÷øö

çèæ

+ 240600600

.85,0.240

30.85,0

= 0,064 rmax = 0,75 . rb = 0,75 . 0,064 = 0,048 rmin = 0,0025

Rn = 81,0)130.(1600

10. 2,20. 2

7

2==

dbMn N/mm2

r ada = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

24081,0.41,9.2

1141,91 = 0,007

r ada < rmax

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

107

107

> rmin di pakai r max = 0,005 As = r . b . d = 0,005 . 1600 . 130 = 1456 mm2 Dipakai tulangan 12 mm = ¼ . p . 122 = 113,04 mm2

Jumlah tulangan = 04,113

1456 = 12,88 buah ≈ 13

buah

Jarak tulangan = 13

1000 = 72.92mm

Dipakai tulangan Æ 12 mm – 100 mm As yang timbul = 10. ¼ .π. d2

= 1469,52 mm2 > As (1456 mm2)..... Aman !

Dipakai tulangan 13 Æ 12 mm 4.3.2. Perhitungan Tulangan Lapangan

Mu = 714,51 kgm = 0,71451. 107 Nmm

Mn = 80

100,71451 7

,.Mu

=f

=10,67. 107 Nmm

m = 41,930.85,0

240.85,0

==fc

fy

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85,0b

= ÷øö

çèæ

+ 240600600

.85,0.240

30.85,0

= 0,0645 rmax = 0,75 . rb = 0,75 . 0,0645 = 0,0484 rmin = 0,0025

Rn = 29,01600.(130)10,67.10

b.dMn

2

7

2== N/mm2

r ada = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

24029,0.41,9.2

1141,91 = 0,002

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

108

108

r ada < rmax > rmin di pakai r min = 0,002 As = r . b . d = 0,002 x 1600 x 130 = 416 mm2 Dipakai tulangan Æ 12 mm = ¼ . p x 122

= 113,04 mm2

Jumlah tulangan dalam 1 m2 = 04,113

416 = 3,68

» 4 tulangan

Jarak tulangan = 4

1000 = 250 mm

Dipakai tulangan Æ 12 mm – 200 mm As yang timbul = 4 . ¼ x p x d2 =452,16 mm2 > As (416 mm2).......aman ! Dipakai tulangan 4 Æ 12 mm

4.4. Perencanaan Balok Bordes qu balok 270

30

3.20 m 150

Data perencanaan:

h = 300 mm

b = 150 mm

d`= 30 mm

d = h – d` = 300 – 30 = 270 mm

4.4.1. Pembebanan Balok Bordes

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

109

109

Ø Beban mati (qD)

Berat sendiri = 0,15 x 0,3 x 2400 = 108 kg/m Berat dinding = 0,15 x 2,4 x 1700 = 510 kg/m Berat plat bordes = 0,15 x 2,4 x 2400 = 1152 kg/m qD = 1770 kg/m

Ø Beban ultimate (qU)

qU = 1,2 . qD = 1,2 . 1770 = 2124 Kg/m

Ø Beban reaksi bordes

qU = bordeslebarbordesaksiRe

= 6,3

2.2124.5,0

= 590 Kg/m 4.4.2. Perhitungan tulangan lentur 1. Tulangan tumpuan

Mu = 2105,41 kgm = 2,10541.10 7 Nmm

Mn = f

Mu = =8,0

10.2,10541 7

2,6317625.107 Nmm

m = 42,930.85,0

240.85,0

==fc

fy

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85,0b

= ÷øö

çèæ

+ 240600600

.85,0.240

30.85,0

= 0,0645 rmax = 0,75 . rb = 0,048

rmin = 0058,0240

4,14,1==

fy

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

110

110

Rn = =2.db

Mn

( )=

2

7

270.150

102,6317625. 0,24 N/mm

r ada = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= .42,91

÷÷ø

öççè

æ--

24024,0.42,9.2

11 = 0,002

r ada < rmax > rmin di pakai r min = 0,0058 As = r ada . b . d = 0,0058 x 150 x 270 = 234,9 mm2 Dipakai tulangan Æ 12 mm = ¼ . p x 122 = 113,04 mm2

Jumlah tulangan =04,1139,234 = 2,07 ≈ 3 buah

As yang timbul = 3 . ¼ .π. d2 = 339,12 mm2 > As (234,9 ) .......Aman !

Dipakai tulangan 3 Æ 12 mm 2. Tulangan lapangan

Mu = 988,25 kgm = 0,9825.10 7 Nmm

Mn = f

Mu = =8,0

10.0,9825 7

1,2353125.107 Nmm

m = 42,930.85,0

240.85,0

==fc

fy

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85,0b

= ÷øö

çèæ

+ 240600600

.85,0.240

30.85,0

= 0,0645 rmax = 0,75 . rb = 0,048

rmin = 0058,0

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

111

111

Rn = =2.db

Mn

( )=

2

7

270.150

101,2353125. 1,13 N/mm

r ada = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= .42,91

÷÷ø

öççè

æ--

24013,1.42,9.2

11 = 0,009

r ada < rmax > rmin di pakai r min = 0,0058 As = r ada . b . d = 0,0058 x 150 x 270 = 234,9 mm2 Dipakai tulangan Æ 12 mm = ¼ . p x 122 = 113,04 mm2

Jumlah tulangan =04,113

234,9 = 2,07 ≈ 3 buah

As yang timbul = 3 . ¼ .π. d2 = 339,12 mm2 > As (234,9 ) .......Aman !

Dipakai tulangan 3 Æ 12 mm 4.4.3. Perhitungan Tulangan Geser

Vu = ½ . (qU . L ) = ½ . 590 . 3,2 = 9440 Kg = 94400 N Vc = . cf'b.d. . 6/1 = 1/6 . 150 . 270. 30 = 36971,27 N Æ Vc = 0,6 . Vc = 22182,76 N ½ f Vc = ½ .

22182,76 = 11091,38 N

½ f Vc < Vu < f Vc 11 91,38 N < 94400 N < 22182,76 N dipakai tulangan geser

minimum

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

112

112

Jarak Sengkang Max = 2d =

2270 = 135 mm

Jadi dipakai tulangan geser minimum Æ 8 – 120 mm 4.6 Perhitungan Pondasi Tangga

Gambar 4.3 Pondasi Tangga

Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1 m dan panjang 1,20 m dan 1,50 m - Tebal = 200 mm

- Ukuran alas = 1600 x 1200 mm

- g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3 - s tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m3 - Pu = 9951,26 kg - h = 200 mm - d = h - p - 1/2 Øt - Øs

= 200 – 30 – ½ .12 – 8 = 156 mm

1.20

Keramik 30 x 30Spesi 1Pc : 8Ps

Pasir Urug

Tanah Urug± 0.00

- 1.00

Pu

Mu

1.60

0.50

0.20

0.50

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

113

113

4.7 Perencanaan kapasitas dukung pondasi

a. Perhitungan kapasitas dukung pondasi

Ø Pembebanan pondasi

Berat telapak pondasi = 1,2 x 1,6 x 0,20 x 2400 = 921,6 kg Berat tanah = 2 (0,5 x 0,55) x 1,5 x 1700 = 1496 kg Berat kolom = (0,2 x 1,6 x 0,9 ) 2400 = 691,2 kg Pu = 9951,26 kg

= 13059,86 kg

s yang terjadi = 2.b.L

61Mtot

AVtot

+

=261216

1 1760,82

61218613059

,.,,.,,

±

= 10234,25 kg/m2 < s ijin tanah…...............Ok!

4.7.1. Perhitungan Tulangan Lentur

Mu = ½ . qu . t2 = ½ 10234,25. (0.5)2 = 1279,28 kg/m

Mn = N/mm 10 .599100,18,0

10 . 1279,28Mu 77

==f

M = 42,930 x 85,0

240cf' . 85,0

==fy

rb =

÷÷ø

öççè

æ+

bfy600

600

fy

cf' . 85,0

= ÷øö

çèæ

+ 240600600

85,0.240

.30 85.0

= 0,0645

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

114

114

Rn = 2

2

7

2N/mm 44,0

156 . 150010 .599100,1

b.dMn

==

r max = 0,75 . rb = 0,048

r min = fy4,1 = 0,0058

r perlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fyRn . m2

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

2400,44 . 42,9.2

1142,91

= 0,0037 r perlu < r max

< r min

§ Untuk Arah Sumbu Pendek

As perlu = r min. b . d = 0,0058 . 1200 . 156 = 692,64 mm2

digunakan tul Æ 12 = ¼ . p . d2 = ¼ . 3,14 . (12)2 = 113,04 mm2

Jumlah tulangan (n) = buah 713,604,113

692,64==»

Jarak tulangan = mm 43.171 7

1200»=

Sehingga dipakai tulangan Æ 12 - 100 mm As yang timbul = 7 x 113,04 = 791,28> As………..ok!

§ Untuk Arah Sumbu Panjang

As perlu = r min . b . d = 0,0058 . 1600 . 156 = 923,52 mm2

Digunakan tulangan Æ 12 = ¼ . p . d2 = ¼ . 3,14 . (10)2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4 Perencanaan Tangga

115

115

= 113,04 mm2

Jumlah tulangan (n) = buah 9 8,17 04,113

923,52==»

Jarak tulangan = mm 67,1669

1500=»

Sehingga dipakai tulangan Æ 12 – 100 mm As yang timbul = 9 x 113,04

= 1017,36 > As ………….ok! 4.7.2. Perhitungan Tulangan Geser

Vu = s x A efektif = 10234,25 x (0,2 x 1,6) = 3274,96 N Vc = .cf' . 6/1 b. d = 1/6 . 30 . 1600 . 156 = 213611,797 N Æ Vc = 0,6 . Vc =128167,078 N ½ f Vc = ½ . f Vc = 64083,54 N

VcVu Æ< 5,0 tidak perlu tulangan geser Tulangan geser minimum Æ 8 –200 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

116

BAB 5

PLAT LANTAI

5.1. Perencanaan Pelat Lantai

Gambar 5.1 Denah Plat lantai

5.2. Perhitungan Pembebanan Pelat Lantai

a. Beban Hidup ( qL )

Berdasarkan PPIUG untuk gedung 1983 yaitu :

Beban hidup fungsi gedung untuk Rumah Tinggal 200 kg/m2 x 1= 200 kg/m

b. Beban Mati ( qD )

Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x 1 = 288 kg/m

Berat keramik = 0,01 x 2400 x 1 = 24 kg/m

4.00

4.00

4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

25.00

4.00

4.00

12.00

A

B

C

F

C

C

F

C

C

F

C

D

E

CA A

3.30

0.70

4.50

4.00

AEEE

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

117

Berat Spesi = 0,02 x 2100 x 1 = 42 kg/m

Berat plafond + Instalasi = 18 kg/m

Berat Pasir = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m

qD = 404 kg/m

c. Beban Ultimate ( qU )

Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka :

qU = 1,2 qD + 1,6 qL

= 1,2 . 404 + 1,6 . 200

= 804,8 kg/m

5.3. Perhitungan Momen Perhitungan momen untuk pelat dua arah yaitu dengan tabel momen per meter

lebar dalam jalur tengah akibat beban terbagi rata.

Gambar 5.2 Pelat tipe A

1,125 4

4,5LxLy

==

Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 42 = 540,83 kgm

Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 27 = 347,67 kgm

Mtx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 92 = 1184,66 kgm

Mty = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 76 = 978,64 kgm

Perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 5.1.

4.50

4.00A

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

118

Tabel 5.1 Perhitungan Plat Lantai

TIPE PLAT Ly/Lx

(m)

Mlx

(kgm)

Mly

(kgm)

Mtx

(kgm)

Mty

(kgm)

4,5/4

540,82

347,67

1184,66

978,64

4,5/4

450,68

231,78

952,88

733,98

4/4

270,41

334,80

708,22

772,61

4/4

360,55

360,55

875,66

875,66

4/4

270,41

270,41

669,59

669,59

5.4. Penulangan Plat Lantai

Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu:

Mlx = 540,82 kgm

Mly = 347,67 kgm

Mtx =1184,66 kgm

Mty = 978,64 kgm

Data : tebal plat = 12 cm = 120 mm

tebal penutup = 20 mm

diameter tulangan = 10 mm

4.50

4.00A

4.50

4.00B

4.00

C 4.00

4.00

E 4.00

4.00

D 4.00

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

119

Tinggi efektif

dx = h-d’-1/2Æ =120-20-1/2 10 = 95

dy = h-d’-Æ-1/2Æ =120-20-10-1/2 10 = 85

untuk plat digunakan

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fyfy

fc600

600..

.85,0 b

= ÷øö

çèæ

+ 240600600

.85,0.240

30.85,0

= 0,065 rmax = 0,75 . rb = 0,75 x 0,065

= 0,04875 rmin = 0,0025

5.4.1. Penulangan lapangan arah x

Mu = 540,82 kgm = 5,4082 .106 Nmm

Mn = f

Mu

= Nmm10.7602,60,8

.10 5,4082 66

=

Rn = 75.095.1000

10.7602,6

d . b 2

6

2==

Mn N/mm2

m = 412,930.85,0

240'.85,0

==cf

fy

h

d '

dydx

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

120

rperlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fyRn.m2

11.m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

24087,0.412,9.2

11.412,91

= 0,0063

rperlu < rmax

rperlu>rmin, di pakai rperlu = 0,0063 m

As = rperlu . b . d

= 0,0063. 1000 . 95

=598,5 mm2

Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . 102 = 78,5 mm2

Jumlah tulangan = 63,75,785,598

= ~ 8 buah.

Jarak tulangan dalam 1 m = mm1258

1000=

Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm

As yang timbul = 8. 78,5 = 628 > As ….…ok!

Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.4.2. Penulangan lapangan arah y

Mu = 347,67 kgm = 3,4767.106 Nmm

Mn = f

Mu

= Nmm10.3459,40,8

.10 3,4767 66

=

Rn = 46,085.1000

10.3459,4

d . b 2

6

2==

Mn N/mm2

m = 412,930.85,0

240'.85,0

==cf

fy

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

121

rperlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fyRn.m2

11.m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

24078,0.412,9.2

11.412,91

= 0,0038

rperlu < rmax

rperlu > rmin, di pakai rperlu = 0,0038

As = rmin . b . d

= 0,0038 . 1000 . 85

= 323 mm2

Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . 102 = 78,5 mm2

Jumlah tulangan = 11,45,78

323= ~ 5 buah.

Jarak tulangan dalam 1 m2 = mm2005

1000=

Jarak maksimum = 2 . h = 2 . 120 = 240 mm

As yang timbul = 5 . 0,25 . 3,14.102 = 392,5 mm > As(323 mm2) ….ok!

Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.5. Perhitungan Tulangan Lapangan

5.5.1. Penulangan tumpuan arah x

Mu = 1184,66 m = 1,18466 x107 Nmm

Mn = f

Mu= =

8,010. 1,18466 7

1,48 .107 Nmm

Rn = =2.db

Mn

( )34,1

95.1000

10. 1,482

7

= N/mm2

m = 42,930.85,0

240'.85,0

==cf

fy

rperlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fyRnm

m.2

11.1

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

122

= .42,91

÷÷ø

öççè

æ--

24034,1.42,9.2

11 = 0,0057

r < rmax

r > rmin, di pakai rperlu = 0,0057

As = rperlu . b . d

= 0,0057 . 1000 . 95

= 237,5 mm2

Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . (10)2 = 78,5 mm2

Jumlah tulangan = 025,35,785,237

= ~ 4 buah.

Jarak tulangan dalam 1 m2 = 2504

1000= mm

Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm

As yang timbul = 78,5 x 4 = 314 > As….. …ok!

Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.5.2. Penulangan tumpuan arah y Mu = 978,64 m = 0,97864 x107 Nmm

Mn = f

Mu= 7

7

10.22,18,0

10. 0,97864= Nmm

Rn = =2.db

Mn

( )69,1

85.1000

10.22,12

7

= N/mm2

m = 93,025.85,0

240'.85,0

==cf

fy

rperlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fyRn.m2

11.m1

= .42,91

÷÷ø

öççè

æ--

24069,1.42,9.2

11

= 0,0136

r < rmax

r > rmin, di pakai rperlu = 0,0136

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5 Plat Lantai

123

As = rada . b . d

= 0,0136 . 1000 . 85

= 1156 mm2

Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . (10)2 = 78,5 mm2

Jumlah tulangan = =5,78

115614,73~ 15 buah.

Jarak tulangan dalam 1 m2 = 67,6615

1000= mm

Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm

As yang timbul = 78,5 15 = 1175,5 > As …OK

Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.5 Rekapitulasi Tulangan

Dari perhitungan diatas diperoleh :

Tulangan lapangan arah x Æ 10 – 240 mm

Tulangan lapangan arah y Æ 10 – 240 mm

Tulangan tumpuan arah x Æ 10 – 240 mm

Tulangan tumpuan arah y Æ 10 – 240 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

124

BAB 6

BALOK ANAK

6.1. Perencanaan Balok Anak

Gambar 6.1 Area Pembebanan Balok Anak

Keterangan :

4.00

4.00

4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

25.00

4.00

4.00

4.00

4.50

4.00

A

A'

B' B'

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2

2

2

2

2

2

2

2

3

3

6

4

4

5

5

1

2

3

4

B C D E F HA

4.00 4.00 4.00 4.00 4.504.501

2

3

4

1

2

2

3

3

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

125

Balok Anak : As A,A’

Balok Anak : As B,B’

6.1.1 Perhitungan Lebar Equivalen

Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari pelat menjadi beban

merata pada bagian balok, maka beban pelat harus diubah menjadi beban

equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut :

a Lebar Equivalent Tipe I

Leq = 1/6 Lx

b Lebar Equivalent Tipe II

Leq = 1/3 Lx

6.1.2 Lebar Equivalent Balok Anak

Leq 1 As A-A’(I + II) =úúû

ù

êêë

é÷øö

çèæ

2

4 . 22,25

4-3 2,25 . 61

+ (1/3 . 2)

= 1,006 + 0,67 = 1.676 m

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

÷÷ø

öççè

æ-

2

2.LyLx

4.31/2 Lx

Leg

Ly

Ly

1/2 LxLeg

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

126

Leq 2 As B-B’ = úúû

ù

êêë

é÷ø

öçè

æ2

2,5 . 22

4-3 2 . 61

= 0,73

6.2. Perhitungan Pembebanan Balok Anak

6.2.1 Pembebanan Balok Anak as A-A'

Gambar 6.2 Pembebanan Balok Anak as A-A’

H = 1/10.L-1/15.L

h dipakai = 400 mm

b ½ h = 200 mm

a Beban Mati (qD)

Pembebanan balok elemen A-A’

· Berat sendiri = 0,2 x (0,3 – 0,12) x 2400 kg/m3 = 100,8 kg/m

· Beban Plat = (0,67 + 0,544) x 404 kg/m2 = 677,104 kg/m

· Berat dinding = 0,15 x (4-0,25) x 1700 kg/m2 = 956,25 kg/m

qD1 = 1734,154 kg/m

b Beban hidup (qL)

Beban hidup digunakan 200

qL1 = ((2x 0,67) + 0,544) x 200 kg/m2

= 376,8 kg/m

1

2A A'

2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

127

Gambar 6.3 penempatan sendi

6.2.2 Pembebanan Balok Anak as B - B’

Gambar 6.4 Pembebanan Balok Anak as B - B’

a. Beban Mati (qD)

Pembebanan balok elemen C-C’

· Berat sendiri = 0,15 x (0,3 – 0,12) x 2400 kg/m3 = 64,8 kg/m

· Beban Plat = 0,46 x 404 kg/m2 = 185,84 kg/m

qD = 250,64 kg/m

b. Beban hidup (qL)

Beban hidup digunakan 200 kg/m2

qL = 0,46 x 200 kg/m

= 92 kg/m

Gambar 6.5 penempatan sendi

A A'

B B'3

3

4

B B'2,25

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

128

6.3. Perhitungan Tulangan Balok Anak

6.3.1 Perhitungan Tulangan Balok Anak as A - A’ a) Tulangan Lentur Balok Anak

Data Perencanaan :

h = 400 mm Øt = 16 mm

b = 200 mm` Øs = 8 mm

p = 30 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs

fy = 240 MPa = 400 – 30 – ½ . 16– 8

fy ulir = 390 MPa = 354 mm

f’c = 30 MPa

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fy600

600fy

c.β0,85.f'

= ÷øö

çèæ

+ 390600600

85,0390

30.85,0

= 0,034

r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0,034

= 0,025

r min = 0035,0390

4,14,1==

fy

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh :

Mu = 5615,95 kgm= 5,61595.107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010.5,61595 7

=7,0199375. 107 Nmm

Rn = 73,3.354 200

10 7,0199375.d . b

Mn2

7

2==

m = 3,1530.85,0

390'.85,0

==cf

fy

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

129

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= 0094,0390

73,3.3,15.211

3,151

=÷÷ø

öççè

æ--

r > r min

r < r max Pakai tulangan tunggal

Digunakan r = 0,0094

As perlu = r . b . d

= 0,0094. 200 . 354

= 665,52 mm2

n = 216 . π.

41

perlu As

= tulangan431,396,200

665,52»=

Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

As ada = n . ¼ . p . d2

= 4 . ¼ . p . 162

= 4. ¼ . 3,14 . 162

= 803,84 mm2 > As perlu ® Aman..!!

a = =bcf

fyAsada.',85,0

.47,60

200.30.85,0390. 803,84

=

Mn ada = As ada . fy (d – a/2)

= 803,84. 390 (354– 50,89/2)

= 10,3129.107 Nmm > Mn (aman)

Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

Kontrol Spasi :

S = 1-n

sengkang 2 - tulangan n - 2p - b ff

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

130

= 14

8 . 2 - 16 4.- 30 . 2 - 200-

= 92 > 25 mm…..oke!!

a) Tulangan Geser Balok anak

Dari perhitungan SAP 2000 Diperoleh :

Vu = 5615,95 kgm =56159,5 N

f’c = 30 Mpa

fy = 390 Mpa

d = 354 mm

Vc = 1/ 6 . cf' .b .d

= 1/ 6 . 30 .200 .354

= 64631,26 N

Ø Vc = 0,6 . 64631,26 N = 38778,76 N

3 Ø Vc = 3 . 38778,76 = 116336,28 N

0,5Ø Vc = 0,5 . 38778,76 = 19389,38 N

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc

: 38778,76 N < 56159,5 N < 116336,28 N

Jadi diperlukan tulangan geser minimum

Ø Vs = Vu - Ø Vc

= 56159,5 - 38778,76 = 17380,74 N

Vs perlu = 6,0

Vsf=

6,0 17380,74

= 28967,9 N

Av = 2 . ¼ p (8)2

= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2

S = ==9,28967354.390.48,100

perlu Vsd .fy . Av

478,88 mm

S max = d/2 = 2

354= 177 mm

Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 170 mm

6.3.2 Perhitungan Tulangan Balok Anak as B - B’

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

131

a) Tulangan Lentur Balok Anak

Data Perencanaan :

h = 400 mm Øt = 16 mm

b = 200 mm` Øs = 8 mm

p = 30 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs

fy = 390 Mpa = 400 – 30 – ½ . 16– 8

f’c = 30 MPa =354 mm

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fy600

600fy

c.β0,85.f'

= ÷øö

çèæ

+ 390600600

85,0390

30.85,0

= 0,034

r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0,034

= 0,025

r min = 0035,0390

4,14,1==

fy

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh :

Mu = 1459,18 kgm= 1,45918.107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010.1,45918 7

= 1,82 . 107 Nmm

Rn = 73,0.354 200

10 . 1,82d . b

Mn2

7

2==

m = 3,1530.85,0

390'.85,0

==cf

fy

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= 0037,0390

73,0.3,15.211

3,151

=÷÷ø

öççè

æ--

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

132

r > r min

r < r mak Pakai tulangan tunggal

Digunakan r = 0,0037

As perlu = r . b . d

= 0,0037. 250 . 354

= 187,96 mm2

n = 216 . π.

41

perlu As

= tulangan293,096,200

187,96»=

As ada = n . ¼ . p . d2

= 2 . ¼ . 3,14 . 162

= 401,92 mm2 > As perlu ® Aman..!!

a = =bcf

fyAsada.',85,0

.74,30

200.30.85,0390.92,401

=

Mn ada = As ada . fy (d – a/2)

= 401,92. 390 (354– 30,74/2)

= 5,3079.107 Nmm > Mn (aman)

Kontrol Spasi :

S = 1-n

sengkang 2 - tulangan n - 2p - b ff

= 12

8 . 2 - 16 2.- 30 . 2 - 200-

= 92 > 25 mm…..oke!!

Dipakai tulangan 2 D 16 mm

b) Tulangan Geser Balok anak

Dari perhitungan SAP 2000 Diperoleh :

Vu = 2702,18 kgm = 27021,8 N

f’c = 30 Mpa

fy = 390 Mpa

d = 354mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6 Balok Anak

133

Vc = 1/ 6 . cf' .b .d

= 1/ 6 . 30 .200 .354

= 64631,26 N

Ø Vc = 0,6 . 64631,26 N = 38778,76 N

3 Ø Vc = 3 . 38778,76 = 116336,28 N

0,5Ø Vc = 0,5 . 64631,26 = 32315,63

Syarat tulangan geser = Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc

Jadi tidak diperlukan tulangan geser

S max = d/2 = 2

354= 177 mm

Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 170 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

134

BAB 7 PORTAL

Gambar 7.1 Denah Portal

7.1. Perencanaan Portal

7.1.1. Dasar perencanaan

Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan recana portal adalah

sebagai berikut :

a. Bentuk rangka portal : Seperti tergambar

b. Model perhitungan : SAP 2000 ( 3 D )

c. Perencanaan dimensi rangka : b (mm) x h (mm)

Dimensi kolom : 300mm x 300mm

Dimensi sloof : 200mm x 300mm

Dimensi balok : 250mm x 400mm

Dimensi ring balk : 250mm x 300mm

d. Kedalaman pondasi : 1,5 m

e. Mutu beton : 30 Mpa

4.00

4.00

4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

25.00

4.00

4.00

4.00

4.50

4.00

A

A'

B' B'

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 11

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2

2

2

2

2

2

2

2

3

3

6

4

4

5

5

1

2

3

4

B C D E F GA

4.00 4.00 4.00 4.00 4.504.501

2

3

4

1

2

2

3

3

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

135

7.1.2 Perencanaan pembebanan

Dalam perhitungan portal, berat sendiri balok dimasukkan dalam perhitungan

(input) SAP 2000, sedangkan beberapa pembebanan yang lain adalah sebagai

berikut :

a. Plat Lantai

Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x1 = 288 kg/m2

Berat keramik ( 1 cm ) = 0,01 x 2400 x1 = 24 kg/m2

Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x1 = 42 kg/m2

Berat plafond + instalasi listrik = 18 kg/m2

Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m2

qD = 404 kg/m2

b. Dinding

Berat sendiri dinding = 0,15 ( 4 - 0,3 ) x 1700 = 943,5 kg/m

c. Atap

Kuda kuda = 5312,13 kg ( SAP 2000 )

Jurai = 2112,12 kg ( SAP 2000 )

Setengah Kuda-kuda = 2008,06 kg ( SAP 2000 )

Semperempat Kuda = 961,87 kg ( SAP 2000 )

d. Beban rink balk

Beban Mati (qD)

Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400

= 144 kg/m

e. Beban Sloof

Beban Mati (qD)

Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m

Beban dinding = 0,15 ( 4 - 0,3) x 1700 = 943,5 kg/m +

qD = 1087,5 kg/m

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

136

Beban berfaktor (qU)

qU = 1,2 . qD + 1,6 . qL

= 1,2 . 1087,5+ 1,6 . 200

= 1625 kg/m

7.1.3. Perhitungan luas equivalen untuk plat lantai

Luas equivalent segitiga : lx.31

Luas equivalent trapezium : ïþ

ïýü

ïî

ïíì

÷÷ø

öççè

æ-=

2

.243..

61

y

xxeq L

LLL

Tabel 7.1. Hitungan Lebar Equivalen

NO Ukuran Plat

( mm ) Lx ( m ) Ly ( m )

leq (segitiga)

leq (trapesium)

1 400 x 400 4,00 4,00 1,33 0

2 400 x 450 4,00 4,50 0 1,26

3 225 x 225 2,25 2,25 0,75 0

4 225 x 200 2,25 2,00 0 0,473

5 200 x 200 2,00 2,00 0,67 0

6 1,125 x 400 1,125 4,00 0 0,54

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

137

7.2. Perhitungan Pembebanan Balok

7.2.1. Perhitungan Pembebanan Balok Portal Melintang

Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai

acuan penulangan Balok melintang, Perencanaan tersebut pada balok

As A Bentang 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5

Gambar 7.2. Pembebanan portal As A

Pembebanan balok induk As A Bentang 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5

a. Beban mati (qd)

Beban sendiri balok = 0,25 . (0,4 – 0,12) . 2400 = 168 kg/m2

Berat Plat lantai : 404 x (1) = 404 kg/m2

Berat Dinding = 943,5 kg/m2

qd = 1515,5 kg/m2

Beban hidup (ql) : 200 . ( 1) = 200kg/m2

16 1A A

1234

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

138

Table 7.2. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang

PEMBEBANAN BALOK INDUK

BEBAN MATI (kg/m) Beban hidup

PELAT + B. DINDING ql jumlah jumlah

Balok Bentang Lantai No Leq Dinding qlxleq B.balok qlxleq qd

A 1-2 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

2-3 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

3-4 404 6 0 218,16 168 200 108 386,16

B 1-2 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 1648,82

2-3 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 1648,82

3-4 404 1+5+5 943,5 1078,68 168 200 534 2190,18

C 1-2 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

2-3 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

3-4 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

D 1-2 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

2-3 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

3-4 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

E 1-2 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

2-3 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

3-4 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

F 1-2 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

2-3 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

3-4 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

G 1-2 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

2-3 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

3-4 404 1 943,5 - 168 200 - 1111,5

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

139

7.2.2. Perhitungan Pembebanan Balok Portal

Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai

acuan penulangan Balok memanjang, Perencanaan tersebut pada balok

As 2 Bentang A - G

Gambar 7.3. Pembebanan portal As 2

a. Pembebanan balok induk 2 A - B = F - G

Beban mati (qd)

Berat sendiri Balok : 0,25 . (0,4 – 0,12) . 2400 = 168 kg/m2

Berat Plat lantai : 404 . (0,943 + 0,943) = 761,944 kg/m2

Berat Dinding = 943,5 kg/m2

Qd = 1873,444 kg/m2

Beban hidup (ql) = 200 . (0,943 + 0,943) = 377,2 kg/m2

b. Pembebanan balok induk 2 B - C = C - D = D – E = E - F

Beban mati (qd)

Berat sendiri Balok : 0,25 . (0,4 – 0,12) . 2400 = 168 kg/m2

Berat Plat lantai : 404 . (1,33 + 1,33) = 1074,64 kg/m2

Berat Dinding = 943,5 kg/m2

Qd = 1242,64 kg/m2

Beban hidup (ql) = 200 . (1,33 + 1,33) = 532 kg/m2

1 1 11

1 1 11

2 2

2 2

2 2

B C D E F GA

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

140

Table 7.3. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Memanjang

PEMBEBANAN BALOK INDUK

BEBAN MATI (kg/m) Beban hidup

PELAT + B. DINDING ql jumlah jumlah

Balok Bentang Lantai No Leq Dinding qlxleq B.balok qlxleq qd

1 a - b 404 2 943,5 377,336 168 200 186,8 1488,836

b - c 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

c - d 404 1 943,5 537,32 168 200 108 1648,82

d - e 404 1 943,5 537,32 168 200 532 1648,82

e - f 404 1 943,5 537,32 168 200 532 1648,82

f - g 404 2 943,5 377,336 168 200 186,8 1488,836

2 a - b 404 2+2 943,5 754,672 168 200 373,6 1866,172

b - c 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

c - d 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

d - e 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

e - f 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64

f - g 404 2+2 943,5 754,672 168 200 373,6 1866,172

3 a - b 404 2+3+4 943,5 871,428 168 200 431,4 1982,928

b - c 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

c - d 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

d - e 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

e - f 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14

f - g 404 2 - 377,336 168 200 186,6 545,336

4 a - b 404 3+4 943,5 494,092 168 200 244,6 1605,952

b - c 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

c - d 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

d - e 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

e - f 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82

f - g 404 - 943,5 - 168 200 - 1111,5

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

141

7.3. Penulangan Balok Portal

7.3.1. Perhitungan Tulangan Lentur Ring Balk

a. Daerah Tumpuan

Data perencanaan :

h = 300 mm

b = 250 mm

p = 40 mm

fy = 390 Mpa

f’c = 30 MPa

Øt = 16 mm

Øs = 8 mm

d = h - p - Øs - 1/2Øt

= 300 – 40 – 8 - ½16

= 244 mm

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fy600

600fy

c.β0,85.f'

= ÷øö

çèæ

+ 390600600

350850,85.30.0,

= 0,034

r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0,034

= 0,025

r min = 0035,0390

4,1fy

1,4==

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

142

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 200

Mu = 1774,4 kgm = 1,7744 . 107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010. 1,7744 7

= 2,218 . 107 Nmm

Rn = 49,1244 . 250

10 . 2,218d . b

Mn2

7

2==

m = 3,150,85.30

390c0,85.f'

fy==

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

39049,1.3,15. 2

113,15

1

=0,0076

r > r min

r < r max

Digunakan r = 0,0076

As perlu = r. b . d

= 0,0076.250.244

= 463,6 mm2

Digunakan tulangan D 16

n = 96,200

463,6

16.41

perlu As

2

=p

= 2,31 ≈ 3 tulangan

As = 3 x 200,96 = 60,88 mm2

As> As perlu………………….aman Ok !

Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

143

b. Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 200

Mu = 1711kgm = 1,711 . 107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010. 1,711 7

= 2,14 . 107 Nmm

Rn = 44,1244 . 20010 . 2,14

d . bMn

2

7

2==

m = 725,130,85.30

350c0,85.f'

fy==

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

39044,1.3,15. 2

113,15

1

=0,0074

r > r min

r < r max

Digunakan r = 0,0074

As perlu = r. b . d

= 0,0074.200.244

= 451,40 mm2

Digunakan tulangan D 16

n = 96,200

451,40

16.41

perlu As

2

=p

= 2,25 ≈ 3 tulangan

As = 3 x 200,96 = 602,88 mm2

As > As perlu………………….aman Ok !

Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

144

7.3.2. Perhitungan Tulangan Geser Rink Balk

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 200

Vu = 2131,5 kg = 2131,5 N

Vc = 1/6 . cf ' .b.d

= 1/6 . 30 . 200 . 244

= 44548,10 N

f Vc = 0,6. Vc

= 26728,87 N

0,5f Vc = 13364,43 N

Vu < 0,5f Vc tidak perlu tulangan geser

S max = d/2 = 244/2

= 122 mm ≈ 120 mm

Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm

7.3.3. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang

Daerah Tumpuan

Data perencanaan :

h = 400 mm Øt = 16 mm

b = 250 mm Øs = 8 mm

p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs

fy = 350 Mpa = 400 – 40 – ½ . 16 - 8

f’c = 30 MPa = 344 mm

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fy600

600fy

c.β0,85.f'

= ÷øö

çèæ

+ 390600600

390850,85.30.0,

= 0,034

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

145

r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0,034

= 0,025

r min = 0035,0350

4,1fy

1,4==

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 128

Mu = 8097,92 kgm = 8,09792. 107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010. 8,09792 7

= 10,12 . 107 Nmm

Rn = 42,3344 . 250

10 . 10,12d . b

Mn2

7

2==

m = 3,150,85.30

390c0,85.f'

fy==

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= 0093,03905,3.3,421. 2

113,15

1=÷÷

ø

öççè

æ--

r > r min

r < r max ® dipakai tulangan tunggal

Digunakan r = 0,0093

As perlu = r . b . d

= 0,0093 . 250 . 344

=799,80 mm2

Digunakan tulangan D 16

n = 96,200

799,80

16.41

perlu As

2

=p

= 3,98 ≈ 4 tulangan

As’ = 4 x 200,96 = 803,84

As’ > As perlu………………….aman Ok !

Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

146

Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 128

Mu = 7670,86 kgm = 7,67086. 107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010. 7,67086 7

= 9,58. 107 Nmm

Rn =

m = 3,150,85.30

390c0,85.f'

fy==

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

=

r > r min

r < r max ® dipakai tulangan tunggal

Digunakan r = 0,0047

As perlu = r . b . d

= 0,0069 . 250 . 344

= 593,40 mm2

Digunakan tulangan D 16

n = = 2,95 ≈ 3 tulangan

As = 4 x 200,96 = 602,88 mm

As > As perlu………………….aman Ok !

Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

0069 , 0 390 5,3.3,23 1 . 2

1 1 3 , 15

1 =÷ ÷ ø

ö ç ç è

æ - -

96 , 200 593,40

16 . 4 1

perlu As

2 =

p

23 , 3 344 . 250 10 . 9,58

d . b Mn

2 7

2 = =

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

147

7.3.4. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 128

Vu = 10009,3 kg = 100093 N

f’c = 30 Mpa

fy = 240 Mpa

d = 344 mm

Vc = 1/6 . cf ' . b . d

= 1/6 . 30 250 . 344

= 78506,9 N

Ø Vc = 0,6 . 78506,89 N = 47104,14 N

3 Ø Vc = 3 . 47104,14 N = 188416,56 N

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc

: 47104,14 N < 100093 N < 188416,56 N

Ø Vs = Vu - Ø Vc

= 100093 – 47104,14

= 52988,86 N

Vs perlu = 6,0

Vsf=

6,0 52988,86

= 88314,76 N

Av = 2 . ¼ p (8)2

= 2 . ¼ . 3,14 . 64

= 100,531 mm2

S = 98,9376,88314

344.240.531,100perlu Vs

d .fy . Av== mm

S max = d/2 = 344/2

= 172 mm

Jadi dipakai sengkang minimum dengan tulangan Ø 8 – 150 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

148

7.3.5. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang

Daerah Tumpuan

Data perencanaan :

h = 400 mm Øt = 16 mm

b = 250 mm Øs = 8 mm

p = 40 mm d = h - p – Øs – ½ Øt

fy = 390 Mpa = 400 – 40 – 8 – ½ 16

f’c = 30 MPa = 344 mm

rb = ÷÷ø

öççè

æ+ fy600

600fy

c.β0,85.f'

= ÷øö

çèæ

+ 390600600

390850,85.30.0,

= 0,034

r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0,034

= 0,025

r min = 0035,0350

4,1fy

1,4==

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 135

Mu = 5667,91 kgm = 5,66791 . 107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010. 5,66791 7

= 7,08 . 107 Nmm

Rn = 39,2344 . 25010 . 7,08

d . bMn

2

7

2==

m = 3,150,85.30

350c0,85.f'

fy==

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

149

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= 0093,03905,3.2,391. 2

113,15

1=÷÷

ø

öççè

æ--

r > r min

r < r max

Digunakan r = 0,0093

As perlu = r . b . d

= 0,0093 . 250 . 344

= 799,8 mm2

Digunakan tulangan D 16

n = 96,200

799,8

16.41

perlu As

2

=p

= 3,97 ≈ 4 tulangan

As’ = 4 x 200,96

= 803,84

As’ > As perlu………………….aman Ok !

Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen 135

Mu = 4571,32 kgm = 4,57132.107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010. 4,57132 7

= 5,71 . 107 Nmm

Rn = 93,1344 . 25010 . 5,71

d . bMn

2

7

2==

m = 3,150,85.30

390c0,85.f'

fy==

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

150

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= 0052,0390

1,93 .3,15. 211

3,151

=÷÷ø

öççè

æ--

r > r min

r < r max

Digunakan r = 0,0052

As perlu = r . b . d

= 0,0052.250.344

= 447,2 mm2

Digunakan tulangan Ø 16

n = 96,200

447,2

16.41

perlu As

2

=p

= 2,22 ≈ 3 tulangan

As’ = 3 x 200,96 = 602,88

As’ > As perlu………………….aman Ok !

Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

7.3.6. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 135

Vu = 8035,83 kg = 80358,3 N

f’c = 30 Mpa

fy = 240 Mpa

d = 344 mm

Vc = 1/6 . cf ' . b . d

= 1/6 . 30 250 . 344

= 78506,89 N

Ø Vc = 0,6 . 78506,89 N = 47104,14 N

3 Ø Vc = 3 . 47104,14 N = 188416,56 N

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

151

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc

: 47104,14 N < 80358,3 N < 188416,56 N

Ø Vs = Vu - Ø Vc

= 80358,3 – 47104,14

= 33254,16 N

Vs perlu = 6,0

Vsf=

6,0 33254,16

= 55423,6 N

Av = 2 . ¼ p (8)2

= 2 . ¼ . 3,14 . 64

= 100,531 mm2

S = 75,149 55423,6344.240.531,100

perlu Vsd .fy . Av

== mm

S max = d/2 = 344/2

= 172 mm ≈ 150 mm

Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm

7.4. Penulangan Kolom

7.4.1. Perhitungan Tulangan Lentur Kolom

Data perencanaan :

b = 300 mm

h = 300 mm

f’c = 30 MPa

fy = 390 MPa

ø tulangan =16 mm

ø sengkang = 8 mm

p (tebal selimut) = 40 mm

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada elemen no 228

Pu = 20691,67 kg = 206916,7 N

Mu = 2615,22 kgm =2,61522 .107 Nmm

d = h – s – ø sengkang – ½ ø tulangan

= 300 – 40 – 8 – ½ .16

= 244 mm

d’ = h–d

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

152

= 300–244

= 56 mm

e = 39,1267,206916 ==PuMu

mm

e min = 0,1.h = 0,1. 300 = 30 mm

cb = 87,147244.390600

600.

600600

=+

=+

dfy

ab = β1.cb

= 0,85.147,87

= 125,7

Pnb = 0,85.f’c.ab.b

= 0,85. 30.125,7.300

= 961605 N

Pnperlu = fPu

; 510.7,2300.300.30.1,0.'.1,0 ==Agcf N

® karena Pu = 2,069167.105 N < Agcf .'.1,0 ,

maka ø = 0,80 - AgcfPu.'.5,1

= 0,80 - 5

5

10.7,2.3010. 2,069167.5,1

= 0,76

Pnperlu = 81,27225878,0

206916,7==

fPu

N

Pnperlu < Pnb ® analisis keruntuhan tarik

a = 58,35300.30.85,081,272258

.'.85,0==

bcfPnperlu

As = ( ) ( ) 39056244390

258,35

302

300.81,272258

'22 =

-

÷øö

çèæ --

=-

÷øö

çèæ --

ddfy

ae

hPnperlu

mm2

Ast = 1 % Ag =0,01 . 300. 300 = 900 mm2

Menghitung jumlah tulangan

n = 54,2)16.(.4

165,511

2=

p ≈ 3 tulangan

As ada = 3 . ¼ . π . 162

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

153

= 602,88 mm2 > 511,65 mm2

As ada > As perlu………….. Ok!

Jadi dipakai tulangan 3 D 16

7.4.2 . Perhitungan Tulangan Geser Kolom

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 88

Vu = 1031,85 kgm = 10318,5 N

Vc = 1/6 . cf ' .b.d

= 1/6 . 30 . 300 . 244

= 66822,15 N

f Vc = 0,6. Vc

= 40093,3 N

0,5f Vc = 20046,6 N

Vu < 0,5f Vc tidak perlu tulangan geser

S max = d/2 = 244/2

= 122 mm ≈ 120 mm

Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm

7.5. PENULANGAN SLOOF

7.5.1. Perhitungan Tulangan Lentur Sloof

Daerah Tumpuan

Data perencanaan :

b = 200 mm d = h – p –Ø s - ½Øt

h = 300 mm = 300 – 40 - 8 – ½16

f’c = 30 Mpa = 244 mm

fy = 350 Mpa

÷÷ø

öççè

æ+

=fyfy

cfb

600600'.85,0 br

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

154

÷øö

çèæ

+=

390600600

85,0390

30.85,0

= 0,034

r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0,034

= 0,025

r min = 0035,0390

4,14,1==

fy

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 42

Mu = 2585 kgm = 2,585.107 Nmm

Mn = φ

Mu =

8,010.585,2 7

= 3,23125. 107 Nmm

Rn = 2

7

2 244.20010.3,23125

.=

dbMn

= 2,72

m = 3,1530.85,0

390'85,0

==cf

fy

r = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

39072,2.3,15.2

113,15

1

= 0,0078

r > rmin

r < rmax

r Digunakan r = 0,0078

As perlu = r . b . d

= 0,0078. 200 . 244

= 380,64 mm2

Digunakan tulangan Ø 16

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

155

n = )16(4

164,380

2p= 1,80 » 2 tulangan

As= 2 x 200,96 = 401,92 mm2

As >As perlu maka sloof aman……Ok!

Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm

Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 42

Mu = 1312,04 kgm = 1,31204 . 107 Nmm

Mn =8,0

10. 1,31204 7

= 1,64005.107 Nmm

Rn = 38,1244.200

10.1,64005. 2

7

2==

dbMn

m = 3,1530.85,0

390'85,0

==cf

fy

rperlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fy2.m.Rn

11m1

= ÷÷ø

öççè

æ--

39038,1.3,15.2

113,15

1= 0,0039

r > rmin

r < rmax Digunakan rperlu = 0,0039

As perlu = rperlu . b . d

= 0,0039 . 200 . 244

= 190,32 mm2

n = )16.(4

1 190,322p

= 0,94 ≈ 2 tulangan

As’ = 2 x 200,96 = 401,92

As’ >As perlu maka sloof aman …….Ok!

Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm

7.5.2. Perhitungan Tulangan Geser

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

156

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser pada elemen no 42

Vu = 3406,22 kg = 34062,2 N

Vc = 1/6 . cf ' . b . d

=1/6 . 30 200 . 244

= 44548,1 N

Ø Vc = 0,6 . 44548,1 N

= 26728,9 N

3 Ø Vc = 3 . 26728,9 N

= 80186,58 N

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc

: 26728,9 N < 34062,2 N < 80186,58 N

Ø Vs = Vu - Ø Vc

= 34062,2 – 26728,9

= 7333,3 N

Vs perlu = 6,0

Vsf=

6,0 7333,3

= 12222,17 N

Av = 2 . ¼ p (8)2

= 2 . ¼ . 3,14 . 64

= 100,531 mm2

S = 65,481 12222,17244.240.531,100

perlu Vsd .fy . Av

== mm

S max = d/2 = 244/2

= 122 mm ≈ 120 mm

Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm

Tabel 7.4. Balok Melintang

Balok Bentang Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

157

BA

LO

K I

Tulangan Pokok 4 D 16 mm 3 D 16 mm 4 D 16 mm Sengkang Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm

Tabel 7.5. Balok Memanjang

Balok Bentang Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan

BA

LO

K 2

Tulangan Pokok 4 D 16 mm 3 D 16 mm 4 D 16 mm Sengkang Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm

Tabel 7.6. Kolom

Kolom

0.30

0.30

0.40

0.25

0.40

0.25

0.40

0.25

0.40

0.25

0.40

0.25

0.40

0.25

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7 Portal

158

KO

LO

M

Tulangan Pokok 3 D 16 Sengkang Ø 8 – 100 mm

Tabel 7.7. Sloof

Balok Bentang

Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan

SLO

OF

Tulangan Pokok 2 D 16 mm 2 D 16 mm 2 D 16 mm Sengkang Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm

Tabel 7.8. Ring Balk

Balok Bentang Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan

RIN

G B

AL

OK

Tulangan Pokok 3 D 16 mm 3 D 16 mm 3 D 16 mm Sengkang Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm

0.30

0.20

0.30

0.20

0.30

0.20

0.30

0.25

0.30

0.25

0.30

0.25

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 8 Perencanaan Pondasi

159

BAB 8 PERENCANAAN PONDASI

8.1 Data Perencanaan

0.60.30.61.50

0.3

0.3 1.50 1.50

1.50

0.40

Mu

Pu

Tanah UrugPasir UrugSpesiKeramik 30x30

- 1.50

- 1.20

+ 0.00

Gambar 8.1 Perencanaan Pondasi

Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1,5 m ukuran 1,5 m x 1,5 m

cf , = 30 Mpa h = 400 mm fy = 390 Mpa d = h-p-1/2.Qt-Qs σ tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m2 = 400-50-1/2.16-8

g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3 = 328 mm γ beton = 2,4 t/m2

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 8 Perencanaan Pondasi

160

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya aksial terbesar dan momen terbesar pada

batang nomor 16 :

Pu = 48092,77 kg Mu = 21,74 kgm 8.2 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi

a. Perhitungan kapasitas dukung pondasi

Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi =1,5 x 1,5 x 0,4 x 2400 = 2160 kg Berat tanah = (1,5.1,5.1,1)-(0,4.0,4.1,1).1700 = 4618,9 kg Berat kolom = (0,3x0,3x1,5) x 2400 = 345,6 kg Pu = 23941,06 kg +

P total =31035,56 kg

Dimensi Pondasi

stanah = APu

A = ah

Putans

=15000

7748092,

= 0,96 m2 B = L = A = 48,0 = 0,70 m ~ 1 m

s yang terjadi = 2.b.L

61Mtot

APtot

±

σmaksimum

= +5,1.5,156,31035

( )25,15,1.6/1

74,21

= 14233,82 kg/m2

σminimum = -5,1.5,156,31035

( )25,15,1.6/1

74,21

= 13793,58 kg/m2 = σ ahhterjaditan < s ijin tanah…...............Ok!

Pu

D

B

Mu

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 8 Perencanaan Pondasi

161

Gambar 8.2 Diagram tegangan bawah pondasi

8.3 Perhitungan Tulangan Lentur

Mu = ½ . qu . t2 = ½ . ( 14233,82). (0,6)2 = 5635 kgm = 5,635.107 Nmm

Mn = 8,010.635,5 7

= 7,04375.10 7 Nmm

m = 3,1530.85,0

390'.85,0

==cf

fy

rb = ÷÷ø

öççè

æ+

bfy600

600

fy

cf' . 85,0

= ÷øö

çèæ

+ 390600600

.85,0.390

30.85,0

= 0,034

Rn = =2.db

Mn

( )2

7

3281500

10.04375,7

= 0,43 r max = 0,75 . rb

= 0,75 . 0.034 = 0,025 r min = 0,0035

r perlu = ÷÷ø

öççè

æ--

fyRn . m.2

11m1

= .3,15

1÷÷ø

öççè

æ--

39043,0.3,15.2

11

= 0,002 r perlu < r min

< r max

Dipakai r min = 0,0035

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 8 Perencanaan Pondasi

162

As perlu = rmin. b . d

= 0,0035 . 1500 .328 = 1772 mm2

digunakan tul Æ16 = ¼ . p . d2 = ¼ . 3,14 . (16)2 = 200,96 mm2

Jumlah tulangan (n) = 96,200

1722 = 8,5 ~ 9 buah

Jarak tulangan = 9

1500 = 166,6 mm ~ 160 mm

Sehingga dipakai tulangan Æ 16 - 160 mm As yang timbul = 9 x 200,96 = 1808,64 mm2> As………..ok! 8.4 Perhitungan Tulangan Geser

a = 400 – (1/2 .400 – 50)

= 250 mm = 0,25 m

Vu = s x A efektif = 15668,99 x (0,6 x 1,5 ) = 14102,09 N

Vc = .cf' . 6/1 b. d = .30 . 6/1 1500.328

= 449132,4 N Æ Vc = 0,6 . Vc = 0,6 . 449132,4= 269479,5 N 0,5Æ Vc = 0,5 . 269479,5 N

= 134739,75 N Vu < 0,5Æ Vc tidak perlu tulangan geser Tulangan geser minimum Ø 10 – 200 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

163

BAB 9

REKAPITULASI

9.1. Perencanaan atap

Hasil dari perencanaan atap adalah sebagai berikut :

j. Jarak antar kuda-kuda : 4,33 m

k. Kemiringan atap (a) : 35°

l. Bahan gording : lip channels ( ) 150 x 75 x 20 x 4,5

m. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki (ûë).

n. Bahan Jurai : Double lip channels 150 x 75 x 20 x 4,5

o. Bahan penutup atap : genteng.

p. Alat sambung : baut diameter 12,7 mm ( ½ inches)-mur.

q. Pelat pengaku : 8 mm

r. Jarak antar gording : 1,83 m

s. Bentuk atap : limasan.

k. Mutu baja profil : Bj-37 (sijin = 1600 kg/cm2)

(sLeleh = 2400 kg/cm2)

Berikut adalah hasil rekapitulasi profil baja yang direncanakan :

1. Seperempat kuda-kuda

Gambar 9.1. seperempat kuda-kuda

3

4

65

7

21

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

164

Tabel 9.1 Rekapitulasi perencanaan profil Seperempat kuda-kuda

No Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

2 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

3 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

4 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

5 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

6 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

7 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

2. Setengah kuda-kuda

Gambar 9.2. Setengah kuda-kuda Tabel 9.2 Rekapitulasi perencanaan profil Setengah kuda-kuda

No Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

2 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

3 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

4 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

5 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

6 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

154.20

6.00

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

165

No Batang Dimensi Profil Baut (mm)

7 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

8 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

9 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

10 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

11 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

12 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

13 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

14 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

15 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

16 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

3. Setengah kuda-kuda utama A

Gambar 9.3. Kuda-kuda utama A

Tabel 9.3 Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda utama A

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

4.20

12.00

5

6

7

8

22

20

1817

19

21

4321

16

15

14

13

24

26

2829

27

25

4 3 2 1

23

1

2

3

4

5

6

7

8

9

16151413121110

No Joint

No Batang

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

166

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

167

4. Setengah kuda-kuda utama B

Gambar 9.4. Kuda-kuda utama

Lanjutan tabel 9.4 Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda utama B

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

4.20

12.00

5

6

7

8

22

20

1817

19

21

4321

16

15

14

13

24

26

2829

27

25

4 3 2 1

23

1

2

3

4

5

6

7

8

9

16151413121110

No Joint

No Batang

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

168

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

5. Jurai

Gambar 9.5. Jurai

8.48

5

6

7

8

14

12

109

11

13

4321

154.20

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

169

Tabel 9.5 Rekapitulasi perencanaan profil jurai

Nomor Batang

Dimensi Profil Baut (mm)

1 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

2 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

3 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

4 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

5 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

6 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

7 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

8 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

9 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

10 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

11 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

12 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

13 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

14 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

15 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7 9.2 Perencanaan Tangga

ü Tebal plat dan bordes tangga = 15 cm

ü Lebar datar = 400 cm

ü Lebar tangga rencana = 160 cm

ü Dimensi bordes = 160 x 320 cm

ü Kemiringan tangga a = 350

ü Jumlah antrede = 10 buah

ü Jumlah optrede = 11 buah

9.2.1 Penulangan Tangga a. penulangan tangga dan bordes

Lapangan = Æ 12 mm –200 mm Tumpuan = Æ 12 mm –100 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

170

b. Penulangan balok bordes Dimensi balok 15/30 Lapangan = 3 Æ 12 mm Tumpuan = 3 Æ 12 mm Geser = Æ 8 – 120 mm

9.2.2 Pondasi Tangga - Kedalaman = 1,5 m

- Ukuran alas = 1200 x 1600 mm

- g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3 - s tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m2 - Tebal = 200 mm

- Penulangan pondasi

a. arah sumbu pendek = Æ 12 mm –100 mm

b. arah sumbu panjang = Æ 12 mm –100 mm

c. geser = Æ 8 – 200 mm

9.3 Perencanaan Plat

Rekapitulasi penulangan plat

Tulangan lapangan arah x Æ 10 – 240 mm

Tulangan lapangan arah y Æ 10 – 240 mm

Tulangan tumpuan arah x Æ 10 – 240 mm

Tulangan tumpuan arah y Æ 10 – 240 mm

9.4. Perencanaan balok anak

a. dimensi balok anak 200 mm x 400 mm

Lapangan = 2 D 16 mm

Tumpuan = 2 D 16 mm

Geser = Æ 8 – 170 mm

9.5 Perencanaan Portal

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

171

a. Dimensi ring balok : 250 mm x 300 mm

Lapangan = 3 D 16 mm Tumpuan = 3 D 16 mm Geser = Æ 8 – 100 mm

b. Dimensi balok portal : 250 mm x 400 mm

- Balok portal memanjang

Lapangan = 3 D 16 mm Tumpuan = 4 D 16 mm Geser = Æ 8 – 150 mm

- Balok portal melintang

Lapangan = 3 D 16 mm Tumpuan = 4 D 16 mm Geser = Æ 8 – 150 mm

c. Dimensi kolom : 300 x 300 mm

Tulangan = 3 D 16 mm Geser = Æ 8 – 100 mm

d. Dimensi sloof struktur : 200 mm x 300 mm

Lapangan = 2 D 16 mm Tumpuan = 2 D 16 mm Geser = Æ 8 – 100 mm

9.6 Perencanaan Pondasi Footplat

- Kedalaman = 1,5 m

- Ukuran alas = 1500 x 1500 mm

- g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3 - s tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m2 - Tebal = 40 cm

- Penulangan pondasi

arah sumbu pendek = D 16 mm –160 mm arah sumbu panjang = D 16 mm –160 mm geser = Æ 10 – 200 mm

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9 Rekapitulasi

172

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2002, Standar Nasional Indonesia Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Direktorat Penyelidik Masalah Bangunan, Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Anonim, 2002, Standar Nasional Indonesia Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002), Direktorat Penyelidik Masalah Bangunan, Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Anonim, 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk bangunan Gedung (PPIUG), 1983, Cetakan ke-2, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Direktorat Jendral Cipta Karya Yayasan Lembaga Penyelidik Masalah Bangunan, Bandung.

Anonim, 1984, Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI), 1984, Cetakan ke-2, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Direktorat Jendral Cipta Karya Yayasan Lembaga Penyelidik Masalah Bangunan, Bandung.